Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.355
Eva Ratna Dewi, Lidya Natalia Br. Sinuhaji, Eka Falentina Tarigan, Markus Doddy, Simanjuntak Simanjuntak, Edy Marjuang Purba, N. Azizah, Nursi Oktaviani, Mayla Atika Sari
Puting yang sakit dapat disebabkan oleh posisi menyusui yang tidak tepat, tetapi dapat juga disebabkan oleh sariawan (kandidat) atau dermatitis dan juga dengan menggunakan sabun, alkohol, krim, dll untuk mencuci puting. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Kegagalan dalam proses menyusui seringkali disebabkan oleh beberapa masalah. Bagi sebagian ibu yang tidak mengetahui cara menyusui yang benar, bisa menjadi masalah saat menyusui. Masalah menyusui adalah bahwa di atas usia 25, sepertiga wanita di dunia (36%) tidak menyusui karena payudara dan puting bengkak. Kurangnya pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor internal yang menyebabkan ibu gagal memberikan ASI eksklusif pada bayinya karena teknik menyusui yang tidak tepat sehingga menyebabkan ibu mengalami nyeri puting hingga nutrisi bayi tidak terpenuhi. Kurangnya pengetahuan ini dapat disebabkan oleh ibu yang belum pernah mendapatkan informasi tentang teknik menyusui yang benar, sehingga ibu sering mengalami puting yang sakit. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui yang benar agar ibu tidak mengalami nyeri puting. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di Puskesmas Deby Cyntia Yun dengan 20 ibu nifas yang mengevaluasi kegiatan pengabdian masyarakat dengan metode pretest dan posttest. Hampir rata-rata ibu nifas diberikan promosi kesehatan (Edukasi) tentang teknik menyusui yang benar dengan terjadinya puting susu pada anak yang sebelumnya hanya memberikan ASI sebentar karena ibu sakit, karena ibu tidak mengetahuinya. , Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan), hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang benar masih kurang. Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan) didapatkan hasil 40% pengetahuan ibu baik dan 55% pengetahuan ibu cukup. ) dan rasa ingin tahu ibunya sendiri. Hal ini membuktikan bahwa tenaga kesehatan membutuhkan edukasi yang luas kepada masyarakat, terutama bagi ibu hamil yang akan memiliki anak dan memberikan ASI eksklusif. Bagi masyarakat sebaiknya lebih giat lagi dalam pelayanan kesehatan, betapa pentingnya memberikan ASI eksklusif dengan benar.
{"title":"PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENINNGKATKAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TEHNIK MENYUSUI DENGAN KEJADIAN PUTING SUSU LECET DI KLINIK DEBY CYNTIA YUN TAHUN 2022","authors":"Eva Ratna Dewi, Lidya Natalia Br. Sinuhaji, Eka Falentina Tarigan, Markus Doddy, Simanjuntak Simanjuntak, Edy Marjuang Purba, N. Azizah, Nursi Oktaviani, Mayla Atika Sari","doi":"10.51771/jukeshum.v2i2.355","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v2i2.355","url":null,"abstract":"Puting yang sakit dapat disebabkan oleh posisi menyusui yang tidak tepat, tetapi dapat juga disebabkan oleh sariawan (kandidat) atau dermatitis dan juga dengan menggunakan sabun, alkohol, krim, dll untuk mencuci puting. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Kegagalan dalam proses menyusui seringkali disebabkan oleh beberapa masalah. Bagi sebagian ibu yang tidak mengetahui cara menyusui yang benar, bisa menjadi masalah saat menyusui. Masalah menyusui adalah bahwa di atas usia 25, sepertiga wanita di dunia (36%) tidak menyusui karena payudara dan puting bengkak. Kurangnya pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor internal yang menyebabkan ibu gagal memberikan ASI eksklusif pada bayinya karena teknik menyusui yang tidak tepat sehingga menyebabkan ibu mengalami nyeri puting hingga nutrisi bayi tidak terpenuhi. Kurangnya pengetahuan ini dapat disebabkan oleh ibu yang belum pernah mendapatkan informasi tentang teknik menyusui yang benar, sehingga ibu sering mengalami puting yang sakit. Tujuan pengabdian ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang teknik menyusui yang benar agar ibu tidak mengalami nyeri puting. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan di Puskesmas Deby Cyntia Yun dengan 20 ibu nifas yang mengevaluasi kegiatan pengabdian masyarakat dengan metode pretest dan posttest. Hampir rata-rata ibu nifas diberikan promosi kesehatan (Edukasi) tentang teknik menyusui yang benar dengan terjadinya puting susu pada anak yang sebelumnya hanya memberikan ASI sebentar karena ibu sakit, karena ibu tidak mengetahuinya. , Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan), hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang benar masih kurang. Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan) didapatkan hasil 40% pengetahuan ibu baik dan 55% pengetahuan ibu cukup. ) dan rasa ingin tahu ibunya sendiri. Hal ini membuktikan bahwa tenaga kesehatan membutuhkan edukasi yang luas kepada masyarakat, terutama bagi ibu hamil yang akan memiliki anak dan memberikan ASI eksklusif. Bagi masyarakat sebaiknya lebih giat lagi dalam pelayanan kesehatan, betapa pentingnya memberikan ASI eksklusif dengan benar.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"53 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133009371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kolostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada kehidupan pertama bayi, karena colostrum mengandung Zat kekebalan tubuh terutama immunoglobulin (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai zat infeksi. Sebanyak 3 juta anak di antaranya meninggal tiap tahun akibat gizi kurang. Data WHO AKB di dunia 54 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi yang cukup tinggi di dunia pada tahun 2017 yaitu sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup. Kurangnya pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor internal yang menyebabkan ibu- ibu tidak berhasil dalam memberikan kolostrum pada bayinya di karenakan pemahaman ibu yang salah sehingga menyebabkan ibu lebih memilih untuk membuang air susu pertamakali keluar dengan menyakini bahwa air susu yang pertamakali keluar merupakan air susu yang telah basi. Rendahnya pengetahuan ini dapat disebabkan karena ibu belum pernah mendapatkan informasi tentang pemberian kolostrum dengan tepat sehingga ibu tidak memberikan kolostrum kepada bayinya. Tujuan Pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu postpartum untuk memberikan kolstrum kepada bayinya sehingga ibu dapat menyusukan bayinya sejak dini yang dapat meningkatkan ikatan batin yang kuat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan di Klinik Heny Kasih dengan jumlah responden 15 ibu postpartum evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pretest-posttest. Berdasarkan rata-rata ibu postpartum sebelum diberikan promosi kesehatan (Penyuluhan) tentang pemberian kolostrum ibu tidak memahami pentingnya kolostrum, sehingga pemahaman ibu dan keluarga segera untuk membuang air susu yang pertamakali keluar. Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan), Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang pemberian kolostrum telah meningkat dan akan memberikan sesegera mungkin kolostrum yang keluar. Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan) hasil yang didapatkan yaitu pengetahui ibu yang baik 60% dan pengetahuan ibu yang cukup ada 40 %. Sehingga dapat disimpulkan, pengetahuan ibu tentang pemberian kolostrum secara tepat meningkat setelah diberikan penyuluhan, karena ibu menyimak saat diberikan. Promosi Kesehatan (penyuluhan) dan adanya rasa ingin tahu dari ibu sendiri. Hal ini membuktikan sebagai petugas kesehatan perlunya edukasi yang seluas-luas nya kepada masyarakat terutama bagi ibu hamil yang akan memiliki anak dan memberikan kolostrum. Bagi masayarakat sebaiknya lebih aktif lagi berperan serta dalam pelayanan kesehatan bagaimana pentingnya pemberian kolostrum dengan baik.
{"title":"PROMOSI KESEHATAN UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN IBU POST PARTUM TENTANG PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR DI KLINIK BERSALIN HENY KASIH TAHUN 2022","authors":"Riska Susanti Pasaribu, Ridesman Ridesman, Deby Cintya Yun, Asnita Sinaga, Syahratul Mufida, Rosmelina Buulolo","doi":"10.51771/jukeshum.v2i2.363","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v2i2.363","url":null,"abstract":"Kolostrum merupakan bagian dari ASI yang penting untuk diberikan pada kehidupan pertama bayi, karena colostrum mengandung Zat kekebalan tubuh terutama immunoglobulin (IgA) untuk melindungi bayi dari berbagai zat infeksi. Sebanyak 3 juta anak di antaranya meninggal tiap tahun akibat gizi kurang. Data WHO AKB di dunia 54 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan Angka Kematian Bayi yang cukup tinggi di dunia pada tahun 2017 yaitu sebesar 35 per 1000 kelahiran hidup. Kurangnya pengetahuan ibu merupakan salah satu faktor internal yang menyebabkan ibu- ibu tidak berhasil dalam memberikan kolostrum pada bayinya di karenakan pemahaman ibu yang salah sehingga menyebabkan ibu lebih memilih untuk membuang air susu pertamakali keluar dengan menyakini bahwa air susu yang pertamakali keluar merupakan air susu yang telah basi. Rendahnya pengetahuan ini dapat disebabkan karena ibu belum pernah mendapatkan informasi tentang pemberian kolostrum dengan tepat sehingga ibu tidak memberikan kolostrum kepada bayinya. Tujuan Pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan ibu postpartum untuk memberikan kolstrum kepada bayinya sehingga ibu dapat menyusukan bayinya sejak dini yang dapat meningkatkan ikatan batin yang kuat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan di Klinik Heny Kasih dengan jumlah responden 15 ibu postpartum evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pretest-posttest. Berdasarkan rata-rata ibu postpartum sebelum diberikan promosi kesehatan (Penyuluhan) tentang pemberian kolostrum ibu tidak memahami pentingnya kolostrum, sehingga pemahaman ibu dan keluarga segera untuk membuang air susu yang pertamakali keluar. Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan), Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang pemberian kolostrum telah meningkat dan akan memberikan sesegera mungkin kolostrum yang keluar. Setelah diberikan Promosi Kesehatan (penyuluhan) hasil yang didapatkan yaitu pengetahui ibu yang baik 60% dan pengetahuan ibu yang cukup ada 40 %. Sehingga dapat disimpulkan, pengetahuan ibu tentang pemberian kolostrum secara tepat meningkat setelah diberikan penyuluhan, karena ibu menyimak saat diberikan. Promosi Kesehatan (penyuluhan) dan adanya rasa ingin tahu dari ibu sendiri. Hal ini membuktikan sebagai petugas kesehatan perlunya edukasi yang seluas-luas nya kepada masyarakat terutama bagi ibu hamil yang akan memiliki anak dan memberikan kolostrum. Bagi masayarakat sebaiknya lebih aktif lagi berperan serta dalam pelayanan kesehatan bagaimana pentingnya pemberian kolostrum dengan baik.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130273932","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.385
Putra Chandra, Ovalina Sylvia Br. Ginting
Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan penyuluhan sosial atau sosialisasi sekaligus memberikan pembelajaran terkait dengan penanganan dan pencegahan penularan virus Covid 19 dalam rangka meredam kepanikan di masyarakat. Target utama dari program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah warga di wilayah Desa Namu Ukur Selatan, dengan pertimbangan bahwa mayoritas masyarakat di Desa Namu Ukur Selatan dalam bidang yang sangat vital terhadap penyebaran Virus COVID-19. Kegiatan PKM ini dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) serta sejumlah mahasiswa Universitas Haji Sumatera Utara dari Program Studi Farmasi untuk memberikan wawasan atau edukasi kepada masyarakat mengenai beberapa hal dalam menangani dan mencegah penyebaran Virus COVID-19 pada kehidupan New Normal. Metode pelaksanaan PKM ini berupa sosialisasi dan edukasi melalui pendampingan, penyuluhan, pelatihan, salah satunya dengan memakai masker dengan benar dan mengkonsumsi multivitamin. Dengan adanya program PKM melalui sosialisasi dan edukasi ini, diharapkan target masyarakat dapat mengurangi kepanikan terhadap virus Covid 19, tercipta peningkatan pemahaman masyarakat mengenai Covid-19, tercipta suatu strategi gerakan mencegah dan mengantisipasi penyebaran Covid-19 di daerah setempat, dan tercipta media pembelajaran yang bisa menjadi acuan masyarakat dalam menghadapi penularan virus corona, serta tetap menerapkan protokol kesehatan walau terdapat penurunan tingkat penyebaran sampai pemerintah memberikan instruksi di tahapan kehidupan berikutnya.
{"title":"SOSIALISASI PENGGUNAAN MASKER DAN MULTIVITAMIN DALAM LANGKAH MEMERANGI PANDEMI COVID 19 TAHUN 2021","authors":"Putra Chandra, Ovalina Sylvia Br. Ginting","doi":"10.51771/jukeshum.v2i2.385","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v2i2.385","url":null,"abstract":"Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memberikan penyuluhan sosial atau sosialisasi sekaligus memberikan pembelajaran terkait dengan penanganan dan pencegahan penularan virus Covid 19 dalam rangka meredam kepanikan di masyarakat. Target utama dari program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah warga di wilayah Desa Namu Ukur Selatan, dengan pertimbangan bahwa mayoritas masyarakat di Desa Namu Ukur Selatan dalam bidang yang sangat vital terhadap penyebaran Virus COVID-19. Kegiatan PKM ini dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) serta sejumlah mahasiswa Universitas Haji Sumatera Utara dari Program Studi Farmasi untuk memberikan wawasan atau edukasi kepada masyarakat mengenai beberapa hal dalam menangani dan mencegah penyebaran Virus COVID-19 pada kehidupan New Normal. Metode pelaksanaan PKM ini berupa sosialisasi dan edukasi melalui pendampingan, penyuluhan, pelatihan, salah satunya dengan memakai masker dengan benar dan mengkonsumsi multivitamin. Dengan adanya program PKM melalui sosialisasi dan edukasi ini, diharapkan target masyarakat dapat mengurangi kepanikan terhadap virus Covid 19, tercipta peningkatan pemahaman masyarakat mengenai Covid-19, tercipta suatu strategi gerakan mencegah dan mengantisipasi penyebaran Covid-19 di daerah setempat, dan tercipta media pembelajaran yang bisa menjadi acuan masyarakat dalam menghadapi penularan virus corona, serta tetap menerapkan protokol kesehatan walau terdapat penurunan tingkat penyebaran sampai pemerintah memberikan instruksi di tahapan kehidupan berikutnya.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128826787","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.269
Fatmawati Fatmawati, Suwarni Suwarni, H. Hariani, Ellyani Abadi
Makanan ringan merupakan pangan yang sangat akrab bagi anak-anak. Anak sekolah biasanya sering melupakan sarapan pagi dan memilih membeli makanan jajanan di sekolah. Dampak dari jajan tidak sehat akan menyebabkan keracunan, gangguan pencernaa, hingga berdampak pada status gizi kurang. Pengabmas ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang jajanan sehat stik ikan nila pada anak sekolah dasar 23 Kota Kendari. Metode pengabmas yaitu pengumpulan data yang relevan dengan mengadopsi metode Rapid Rural Appraisal (RRA). Desain yang dilakukan dalam meningkatkan akses pengembangan kewirausahan yaitu (1) menyediakan produk stik ikan nila dan (2) memberikan pelatihan tentang manfaat stik ikan nila bagi keburuhan gizi anak sekolah. Penyuluhan dilaksanakan 4 kali pertemuan. Keberhasilan program pengabdian masyarakat dinilai berdasarkan peningkatan nilai pengetahuan.Hasil pengabmas menunjukkan bahwa setelah diberikan penyuluhan tentang manfaat ikan nila sebagai jajanan sehat anak sekolah terjadi peningkatan pengetahuan yakni sebelum dilakukan penyuluhan pengetahuan peserta sebagian besar cukup yaitu 20 orang (66,7%) selebihnya cukup sebanyak 10 orang (33,3%) dan sesudah dilakukan penyuluhan sebanyak 4 kali penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan yakni cukup menjadi 24 orang (80%) dan kurang menjadi 20%. Diharapkan pihak sekolah utamanya guru kelas agar dapat memberikan motivasi dan edukasi secara rutin tentang pentingnya mengonsumsi jajanan sehat seperti mengonsumsi stik yang terbuat dari ikan nila.
{"title":"PENYULUHAN JAJANAN SEHAT “STIK IKAN NILA” PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI 23 KOTA KENDARI","authors":"Fatmawati Fatmawati, Suwarni Suwarni, H. Hariani, Ellyani Abadi","doi":"10.51771/jukeshum.v2i2.269","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v2i2.269","url":null,"abstract":"Makanan ringan merupakan pangan yang sangat akrab bagi anak-anak. Anak sekolah biasanya sering melupakan sarapan pagi dan memilih membeli makanan jajanan di sekolah. Dampak dari jajan tidak sehat akan menyebabkan keracunan, gangguan pencernaa, hingga berdampak pada status gizi kurang. Pengabmas ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang jajanan sehat stik ikan nila pada anak sekolah dasar 23 Kota Kendari. Metode pengabmas yaitu pengumpulan data yang relevan dengan mengadopsi metode Rapid Rural Appraisal (RRA). Desain yang dilakukan dalam meningkatkan akses pengembangan kewirausahan yaitu (1) menyediakan produk stik ikan nila dan (2) memberikan pelatihan tentang manfaat stik ikan nila bagi keburuhan gizi anak sekolah. Penyuluhan dilaksanakan 4 kali pertemuan. Keberhasilan program pengabdian masyarakat dinilai berdasarkan peningkatan nilai pengetahuan.Hasil pengabmas menunjukkan bahwa setelah diberikan penyuluhan tentang manfaat ikan nila sebagai jajanan sehat anak sekolah terjadi peningkatan pengetahuan yakni sebelum dilakukan penyuluhan pengetahuan peserta sebagian besar cukup yaitu 20 orang (66,7%) selebihnya cukup sebanyak 10 orang (33,3%) dan sesudah dilakukan penyuluhan sebanyak 4 kali penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan yakni cukup menjadi 24 orang (80%) dan kurang menjadi 20%. Diharapkan pihak sekolah utamanya guru kelas agar dapat memberikan motivasi dan edukasi secara rutin tentang pentingnya mengonsumsi jajanan sehat seperti mengonsumsi stik yang terbuat dari ikan nila.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128152546","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.249
Lolita Nugraeny, Sumiatik Sumiatik, Nila Hayati
Salah satu faktor yang paling umum terkait dengan gagalnya pemberian ASI Eksklusif adalah faktor ASI belum keluar dan pandangan ibu bahwa produksi ASInya tidak cukup. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI diantaranya adalah terapi akupresur . Terapi akupresur atau bisa dikenal dengan terapi totok/tusuk jari merupakan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu di daerah tubuh. Pada stimulasi akupresur akan ditransmisikan ke sum-sum tulang belakang dan otak melalui saraf akson. Sehingga terjadi rangsangan sinyal mencapai ke otak. Pengabdian ini bertujuan untuk melakukan terapi akupresure untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui di Klinik Madina Medan Tembung. Jenins pengabdian ini adalah melakukan pendidikan kesehatan tentang teknik akupresur serta pembagian leaflet. Pelaksanan kegiatan ini dapat menambaha pengetahuan untuk melancarkan ASI dengan terapi akupresur.
{"title":"TERAPI AKUPRESUR UNTUK MELANCARKAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI KLINIK MADINA MEDAN TEMBUNG","authors":"Lolita Nugraeny, Sumiatik Sumiatik, Nila Hayati","doi":"10.51771/jukeshum.v2i2.249","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v2i2.249","url":null,"abstract":"Salah satu faktor yang paling umum terkait dengan gagalnya pemberian ASI Eksklusif adalah faktor ASI belum keluar dan pandangan ibu bahwa produksi ASInya tidak cukup. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi ASI diantaranya adalah terapi akupresur . Terapi akupresur atau bisa dikenal dengan terapi totok/tusuk jari merupakan pemijatan dan stimulasi pada titik-titik tertentu di daerah tubuh. Pada stimulasi akupresur akan ditransmisikan ke sum-sum tulang belakang dan otak melalui saraf akson. Sehingga terjadi rangsangan sinyal mencapai ke otak. Pengabdian ini bertujuan untuk melakukan terapi akupresure untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui di Klinik Madina Medan Tembung. Jenins pengabdian ini adalah melakukan pendidikan kesehatan tentang teknik akupresur serta pembagian leaflet. Pelaksanan kegiatan ini dapat menambaha pengetahuan untuk melancarkan ASI dengan terapi akupresur.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124693558","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.296
Dempi Triyanti
KB suntik merupakan jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia. Banyak wanita memilih metode KB suntik karena praktis dan efektif dalam mencegah kehamilan. Meski demikian, jika Anda hendak memilih KB suntik, ada beberapa efek samping KB suntik yang penting untuk diketahui. KB suntik dilakukan dengan menyuntikkan hormon progestogen buatan ke lengan atau bokong setiap 12 minggu sekali. Hormon ini serupa dengan hormon progesteron alami yang diproduksi tubuh ketika wanita sedang menstruasi. Selain itu, ada juga jenis KB suntik yang disuntikkan setiap 1 bulan sekali. KB suntik yang digunakan tiap bulan ini biasanya mengandung progestogen dan estrogen. Jika dilakukan dengan benar dan sesuai jadwal, metode kontrasepsi KB suntik memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan, yakni hingga lebih dari 99%. Dipenyuluhan yang kami selenggarakan yang datang hanya ibu atau para wanita sehingga para bapak atau pria tidak hadir dan kami memberikan saran untuk memberitahu suaminya untuk menggunakan kontrasepsi kondom yang aman dan efektif jika tidak menginginkan hamil. Program penyuluhan tentang kontrasepsi di PMB Choirul mala Palembang pada hari sabtu tanggal 06 Januari 2022 dalam bentuk ceramah, tanya jawab. Kegiatan berjalan secara efektif, peserta antusias mendengarkan dan menanyakan berbagai hal mengenai Kontrasepsi yang belum dipahami oleh peserta penyuluhan.
{"title":"PENYULUHAN TENTANG KONTRASEPSI HORMONAL JENIS SUNTIK DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN PADA AKSEPTOR KB","authors":"Dempi Triyanti","doi":"10.51771/jukeshum.v2i2.296","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v2i2.296","url":null,"abstract":"KB suntik merupakan jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan di Indonesia. Banyak wanita memilih metode KB suntik karena praktis dan efektif dalam mencegah kehamilan. Meski demikian, jika Anda hendak memilih KB suntik, ada beberapa efek samping KB suntik yang penting untuk diketahui. KB suntik dilakukan dengan menyuntikkan hormon progestogen buatan ke lengan atau bokong setiap 12 minggu sekali. Hormon ini serupa dengan hormon progesteron alami yang diproduksi tubuh ketika wanita sedang menstruasi. Selain itu, ada juga jenis KB suntik yang disuntikkan setiap 1 bulan sekali. KB suntik yang digunakan tiap bulan ini biasanya mengandung progestogen dan estrogen. Jika dilakukan dengan benar dan sesuai jadwal, metode kontrasepsi KB suntik memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah kehamilan, yakni hingga lebih dari 99%. Dipenyuluhan yang kami selenggarakan yang datang hanya ibu atau para wanita sehingga para bapak atau pria tidak hadir dan kami memberikan saran untuk memberitahu suaminya untuk menggunakan kontrasepsi kondom yang aman dan efektif jika tidak menginginkan hamil. Program penyuluhan tentang kontrasepsi di PMB Choirul mala Palembang pada hari sabtu tanggal 06 Januari 2022 dalam bentuk ceramah, tanya jawab. Kegiatan berjalan secara efektif, peserta antusias mendengarkan dan menanyakan berbagai hal mengenai Kontrasepsi yang belum dipahami oleh peserta penyuluhan.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"337 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125796068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.305
Isti Harkomah, Maulani Maulani, Rasyidah Az, Dasuki Dasuki
Lanjut usia merupakan proses yang akan dialami oleh setiap individu. Proses lansia akan mengalami perubahan fisik maupun psikologis. Masalah fisik yang banyak dialami para lansia yaitu hipertensi. Hipertensi pada lansia bisa menyebabkan ansietas atau kecemasan. Ansietas merupakan salah satu masalah kesehatan jiwa yang paling sering dialami. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan pasien lansia mengatasi kecemasan yang timbul akibat hipertensi dengan cara memberikan terapi teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Putri Ayu. Metode yang dilakukan yaitu melakukan demonstrasi. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah, peserta yang mengalami hipertensi mengetahui makanan yang perlu dihindari juga mampu melakukan demostrasi terapi teknik relaksasi nafas dalam sebagai terapi ansietas yang dialami. Serta memberikan dorongan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan motivasi dan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi ansietas yang dialami lansia.
{"title":"TEKNIK RELAKSASI NAPAS DALAM MENURUNKAN ANSIETAS LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI","authors":"Isti Harkomah, Maulani Maulani, Rasyidah Az, Dasuki Dasuki","doi":"10.51771/jukeshum.v2i2.305","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v2i2.305","url":null,"abstract":"Lanjut usia merupakan proses yang akan dialami oleh setiap individu. Proses lansia akan mengalami perubahan fisik maupun psikologis. Masalah fisik yang banyak dialami para lansia yaitu hipertensi. Hipertensi pada lansia bisa menyebabkan ansietas atau kecemasan. Ansietas merupakan salah satu masalah kesehatan jiwa yang paling sering dialami. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan kemampuan pasien lansia mengatasi kecemasan yang timbul akibat hipertensi dengan cara memberikan terapi teknik relaksasi nafas dalam di Puskesmas Putri Ayu. Metode yang dilakukan yaitu melakukan demonstrasi. Hasil yang diperoleh dalam kegiatan ini adalah, peserta yang mengalami hipertensi mengetahui makanan yang perlu dihindari juga mampu melakukan demostrasi terapi teknik relaksasi nafas dalam sebagai terapi ansietas yang dialami. Serta memberikan dorongan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan motivasi dan intervensi keperawatan yang tepat untuk mengatasi ansietas yang dialami lansia.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"107 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116680604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.356
Siska Suci Ginting, Marliani Marliani, Imarina Tarigan, Rumondang Sitorus, Ribur Sinaga, Markus Doddy, Maria - Magdalena
Kecemasan menggambarkan gangguan psikologis yang memiliki karakteristik tidak menyenangkan diikuti dengan rasa pada fisik yang menunjukkan orang terhadap bahaya, rasa takut dan keprihatinan terhadap masa yang akan datang. Gangguan kecemasan ibu saat melahirkan dengan disebabkan karepersalinan pervaginam (34,0%), persalinan dengan ruptur perineum/episiotomi (32,4%), dan setelah melahirkan rasa takut akan kematian bayi (27,5%). Dampak kecemasan yang terjadi karena kekhawatiran terhadap kesehatan anak (49,6%), nyeri saat persalinan (39,8%) dan persalinan dengan tindakan operatif atau epidural anesthesi (13%). Kegiatan pengabdian masyarakat untuk memberikan edukasi prenatal yoga dalam pengurangan tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Klinik Maria Magdalena.dilaksanakan dengan jumlah responden sebanyak 18 ibu hamil. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan menggunakan metode pretest dan postest. Dari hasil survey wawancara sebelum dilakukan promosi kesehatan (penyuluhan) tentang edukasi Prenatal Yoga ibu hamil TM III masih merasa takut dalam persiapan menghadapi persalinan nya dan pengetahuan juga masih kurang dalam pengurangan tingkat kecemasannya,. Setelah dilakukan promosi kesehatan didapatkan pengetahuan baik 40% dan pengetahuan cukup ada 55 %. Sehingga dapat disimpulkan, pengetahuan ibu tentang Prenatal Yoga meningkat setelah diberikan penyuluhan, karena keingintahuan dan motivasi yang diberikan. Edukasi prenatal yoga diharapkan tetap diberikan kepada ibu hamil untuk mengurangi tingkat kecemasan Trimester III sehingga tetap memberikan rasa nyaman dan kesiapan dalam menghadapi persalinan.
{"title":"EDUKASI PRENATAL YOGA DALAM PENGURANGAN TINGKAT KECEMASAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI KLINIK MARIA MAGDALENA TAHUN 2022","authors":"Siska Suci Ginting, Marliani Marliani, Imarina Tarigan, Rumondang Sitorus, Ribur Sinaga, Markus Doddy, Maria - Magdalena","doi":"10.51771/jukeshum.v2i2.356","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v2i2.356","url":null,"abstract":"Kecemasan menggambarkan gangguan psikologis yang memiliki karakteristik tidak menyenangkan diikuti dengan rasa pada fisik yang menunjukkan orang terhadap bahaya, rasa takut dan keprihatinan terhadap masa yang akan datang. Gangguan kecemasan ibu saat melahirkan dengan disebabkan karepersalinan pervaginam (34,0%), persalinan dengan ruptur perineum/episiotomi (32,4%), dan setelah melahirkan rasa takut akan kematian bayi (27,5%). Dampak kecemasan yang terjadi karena kekhawatiran terhadap kesehatan anak (49,6%), nyeri saat persalinan (39,8%) dan persalinan dengan tindakan operatif atau epidural anesthesi (13%). Kegiatan pengabdian masyarakat untuk memberikan edukasi prenatal yoga dalam pengurangan tingkat kecemasan pada ibu hamil trimester III. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Klinik Maria Magdalena.dilaksanakan dengan jumlah responden sebanyak 18 ibu hamil. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan menggunakan metode pretest dan postest. Dari hasil survey wawancara sebelum dilakukan promosi kesehatan (penyuluhan) tentang edukasi Prenatal Yoga ibu hamil TM III masih merasa takut dalam persiapan menghadapi persalinan nya dan pengetahuan juga masih kurang dalam pengurangan tingkat kecemasannya,. Setelah dilakukan promosi kesehatan didapatkan pengetahuan baik 40% dan pengetahuan cukup ada 55 %. Sehingga dapat disimpulkan, pengetahuan ibu tentang Prenatal Yoga meningkat setelah diberikan penyuluhan, karena keingintahuan dan motivasi yang diberikan. Edukasi prenatal yoga diharapkan tetap diberikan kepada ibu hamil untuk mengurangi tingkat kecemasan Trimester III sehingga tetap memberikan rasa nyaman dan kesiapan dalam menghadapi persalinan.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"107 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134621781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.293
Irma Handayani, S. Wahyuni, Leli Herawati, Ilham Syahputra Siregar, Tri Wahyudi
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) bagian kardiovaskuler penyebab utama kematian, dan cukup sulit untuk dikendalikan. Dewasa ini prevalensi penyakit cukup tinggi pada masyarakat baik secara global maupun nasional. Salah satu pengobatan secara non farmakologis yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi adalah seledri. senyawa apiin merupakan senyawa yang banyak terkandung di daun seledri bersifat diuretic dan memiliki hipotesa mampu melebarkan pembuluh darah. Msyarakat telah banyak menggunakan daun seledri sehari-hari dan ada beberapa penelitian tentang efek farmakologinya menunjukkan seledri dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya penderita hiperetensi tentang manfat daun seledri dapat membantu mengontrol tekanan darah dalam ambang batas normal pada penderita hipertensi.. kegiatan penyuluhan ini menggunakan media leaflet yang terdiri dari pembukaan, pelaksanaan, dan penutup. Hasil pengabdian menunjukkan dari tahap evaluasi bahwa peserta berperan aktif dalam kegiatan, dan ditemukan 83,3 % (20 orang) peserta mengetahui tentang manfaat daun seledri yang berkontribusi dalam penurunan tekanan darah sehingga dapat berdampak untuk mengontrol tekanan darah pada penderita tekanan dsarah tinggi
{"title":"PENYULUHAN MANFAAT DAUN SELEDRI TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH DI DESA SEI LIMBAT KABUPATEN LANGKAT","authors":"Irma Handayani, S. Wahyuni, Leli Herawati, Ilham Syahputra Siregar, Tri Wahyudi","doi":"10.51771/jukeshum.v2i2.293","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v2i2.293","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) bagian kardiovaskuler penyebab utama kematian, dan cukup sulit untuk dikendalikan. Dewasa ini prevalensi penyakit cukup tinggi pada masyarakat baik secara global maupun nasional. Salah satu pengobatan secara non farmakologis yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi adalah seledri. senyawa apiin merupakan senyawa yang banyak terkandung di daun seledri bersifat diuretic dan memiliki hipotesa mampu melebarkan pembuluh darah. Msyarakat telah banyak menggunakan daun seledri sehari-hari dan ada beberapa penelitian tentang efek farmakologinya menunjukkan seledri dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Kegiatan ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat khususnya penderita hiperetensi tentang manfat daun seledri dapat membantu mengontrol tekanan darah dalam ambang batas normal pada penderita hipertensi.. kegiatan penyuluhan ini menggunakan media leaflet yang terdiri dari pembukaan, pelaksanaan, dan penutup. Hasil pengabdian menunjukkan dari tahap evaluasi bahwa peserta berperan aktif dalam kegiatan, dan ditemukan 83,3 % (20 orang) peserta mengetahui tentang manfaat daun seledri yang berkontribusi dalam penurunan tekanan darah sehingga dapat berdampak untuk mengontrol tekanan darah pada penderita tekanan dsarah tinggi","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117096116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-07-31DOI: 10.51771/jukeshum.v2i2.365
M. Sinaga, Rosmega Rosmega, Lisbet Gurnin, Mastaida Tambun, Elvida Sulistiana Sinaga, Oni Ulima Sinurat, Marco Van Basten
Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia karena terjadi kelainan seksresi insulin, kerja insulin atau kedua. (Perkeni, 2021) Pada tahun 2011 jumlah kasus DM di Indonesia 7,29 juta, tahun 2021mencapai 19,47 juta, jika dibandingkan kasus ini meningkat pesat sebesar 167% dan kasus ini akan terus meningkat mencapai 28,57 juta atau sekitar 47% pada tahun 2045. Kasus kematian yang ditimbulkan akibat penyakit ini mencapai 236.711 pada tahun 2021. Kasus DM yang terbanyak adalah DM tipe 2 sebanyak 90% dari total kasus, umumnya terjadi pada orang dewasa namn beberapa tahun terakhir ditemkan pada anak-anak dan remaja. Hal ini berkaitan denan pola makan tidak seimbang dan kurang aktivitas fisik sehingga memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Orang yang hidup dengn Diabetes tipe 2 memiliki gejala yang ringan, penderita tidak menyadari kondisi kesehatannya tengah terganggu dalam jangka waktu yang lama, sehingga penyakit inipun cenderung terabaikan. Kondisi berupa peningkatan kadar glukosa darah melebihi normal merupakan ciri khas DM disamping berbagai kondisi lainnya. Kurangnya pengetahuan menyebabkan penderita mengalami hiperglikemia karena kurang memahami bagaimana pengelolaan DM selain itu kurangnya pengetahuan penderita DM karena kurang terpaparnya dengan informasi Kesehatan yang berhubungan dengan DM. Tujuan Pengabdian ini adalah untuk Meningkatkan pengetahuan penderita DM tentang Perjalanan penyakit, pencegah, penyulit dan penatalaksanaan DM. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan di Dusun I Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa dengan jumlah 30 responden. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pretest dan posttest. Pengetahuan sebelum edukasi kesehatan didapatkan pengetahuan kategori kurang sebanyak 21 responden (70%),. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan penderita DM tentang penyakit DM masih kurang. Setelah diberikan edukasi kesehatan hasil yang didapatkan yaitu pengetahui penderita DM kategori baik sebanyak 25 responden (83,3%). Sehingga dapat disimpulkan, pengetahuan penderita DM tentang Penyakit DM meningkat setelah diberikan edukasi, karena penderita DM sangat antusias mendengarkan untuk kesehatan meraka dan edukasi kesehatan ini perlu untuk di lakukan secara berkelanjutan kepada penderita DM.
{"title":"PENGELOLAAN DIABETES MELITUS DI DUSUN I DESA BANGUN REJO KECAMATAN TANJUNG MORAWA TAHUN 2022","authors":"M. Sinaga, Rosmega Rosmega, Lisbet Gurnin, Mastaida Tambun, Elvida Sulistiana Sinaga, Oni Ulima Sinurat, Marco Van Basten","doi":"10.51771/jukeshum.v2i2.365","DOIUrl":"https://doi.org/10.51771/jukeshum.v2i2.365","url":null,"abstract":"Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia karena terjadi kelainan seksresi insulin, kerja insulin atau kedua. (Perkeni, 2021) Pada tahun 2011 jumlah kasus DM di Indonesia 7,29 juta, tahun 2021mencapai 19,47 juta, jika dibandingkan kasus ini meningkat pesat sebesar 167% dan kasus ini akan terus meningkat mencapai 28,57 juta atau sekitar 47% pada tahun 2045. Kasus kematian yang ditimbulkan akibat penyakit ini mencapai 236.711 pada tahun 2021. Kasus DM yang terbanyak adalah DM tipe 2 sebanyak 90% dari total kasus, umumnya terjadi pada orang dewasa namn beberapa tahun terakhir ditemkan pada anak-anak dan remaja. Hal ini berkaitan denan pola makan tidak seimbang dan kurang aktivitas fisik sehingga memiliki berat badan berlebih atau obesitas. Orang yang hidup dengn Diabetes tipe 2 memiliki gejala yang ringan, penderita tidak menyadari kondisi kesehatannya tengah terganggu dalam jangka waktu yang lama, sehingga penyakit inipun cenderung terabaikan. Kondisi berupa peningkatan kadar glukosa darah melebihi normal merupakan ciri khas DM disamping berbagai kondisi lainnya. Kurangnya pengetahuan menyebabkan penderita mengalami hiperglikemia karena kurang memahami bagaimana pengelolaan DM selain itu kurangnya pengetahuan penderita DM karena kurang terpaparnya dengan informasi Kesehatan yang berhubungan dengan DM. Tujuan Pengabdian ini adalah untuk Meningkatkan pengetahuan penderita DM tentang Perjalanan penyakit, pencegah, penyulit dan penatalaksanaan DM. Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan di Dusun I Desa Bangun Rejo Kecamatan Tanjung Morawa dengan jumlah 30 responden. Kegiatan pengabdian masyarakat ini menggunakan metode pretest dan posttest. Pengetahuan sebelum edukasi kesehatan didapatkan pengetahuan kategori kurang sebanyak 21 responden (70%),. Hasil ini menunjukkan bahwa pengetahuan penderita DM tentang penyakit DM masih kurang. Setelah diberikan edukasi kesehatan hasil yang didapatkan yaitu pengetahui penderita DM kategori baik sebanyak 25 responden (83,3%). Sehingga dapat disimpulkan, pengetahuan penderita DM tentang Penyakit DM meningkat setelah diberikan edukasi, karena penderita DM sangat antusias mendengarkan untuk kesehatan meraka dan edukasi kesehatan ini perlu untuk di lakukan secara berkelanjutan kepada penderita DM.","PeriodicalId":249441,"journal":{"name":"JUKESHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115531768","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}