Pub Date : 2023-02-20DOI: 10.55148/inovatif.v9i1.343
Ali Mustofa, Taufiqur Rochman
Pendidik Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab . Pendidik atau Guru adalah orang yang memberikan pendidikan atau pembelajaran kepada siswanya.Pendidikan agama islam merupakan program yang terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama islam serta diikuti tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa . Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara . Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.
{"title":"PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM QS LUQMAN AYAT 12-19 DI SMPN 1 GUDO JOMBANG","authors":"Ali Mustofa, Taufiqur Rochman","doi":"10.55148/inovatif.v9i1.343","DOIUrl":"https://doi.org/10.55148/inovatif.v9i1.343","url":null,"abstract":"Pendidik Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab . Pendidik atau Guru adalah orang yang memberikan pendidikan atau pembelajaran kepada siswanya.Pendidikan agama islam merupakan program yang terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama islam serta diikuti tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa . Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara . Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesama manusia.","PeriodicalId":252268,"journal":{"name":"INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133608714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-20DOI: 10.55148/inovatif.v9i1.316
Arianto, Moh. Badrul Munir
understanding arabic language is the key to understanding arabic literature. students at salafiah islamic boarding school pondok take years of time to be independent to read the yellow book without the teacher. the alamaba method focusing the three books as requirements for both reading and translation of arabic languages. the books are alfiah, bhalagoh and, mantiq. learning the alamaba method takes two years of santri ability to read and translate the yellow book. The purpose of this study is to describe the application of alabama method in reading the yellow book, advantages and disadvantages in using the method of alabama in Pondok Pesantren Gedangsewu Kecamatan Pare. Data analysis conducted by the author is to reduce the data generated from the informant. Then present the data in accordance with the research objectives systematically. The final analysis provides conclusions by comparing the suitability of the research subject's statement with the basic concepts in the study.The results showed that the method of alabama is a new method of breakthrough to facilitate reading the yellow book. The advantages of the alabama method of the book of alabama is a programmed and printed lesson with a systematic arrangement. Keywords: Alabama method, yellow book
理解阿拉伯语是理解阿拉伯文学的关键。pondok萨拉菲亚伊斯兰寄宿学校的学生需要几年的时间来独立阅读黄皮书,没有老师。亚拉巴马方法将这三本书作为阿拉伯语阅读和翻译的要求。这些书是alfiah, bhalagoh和mantiq。学习阿拉巴马法需要两年的时间来培养阅读和翻译黄皮书的能力。本研究的目的是描述阿拉巴马方法在Pondok Pesantren Gedangsewu Kecamatan Pare中阅读黄书的应用,以及使用阿拉巴马方法的优缺点。作者进行的数据分析是为了减少信息者产生的数据。然后根据研究目标系统地给出数据。最后的分析通过比较研究对象的陈述与研究中的基本概念的适用性来得出结论。结果表明,阿拉巴马方法是一种新的突破方法,方便阅读黄书。亚拉巴马方法的优点是亚拉巴马书是一个系统安排的程序和印刷的课程。关键词:阿拉巴马法;黄皮书
{"title":"IMPLEMENTASI METODE ALABAMA (ALFIYAH, BALAGHAH, MANTIQ) DALAM MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN GEDANGSEWU KEDIRI JAWATIMUR","authors":"Arianto, Moh. Badrul Munir","doi":"10.55148/inovatif.v9i1.316","DOIUrl":"https://doi.org/10.55148/inovatif.v9i1.316","url":null,"abstract":"understanding arabic language is the key to understanding arabic literature. students at salafiah islamic boarding school pondok take years of time to be independent to read the yellow book without the teacher. the alamaba method focusing the three books as requirements for both reading and translation of arabic languages. the books are alfiah, bhalagoh and, mantiq. learning the alamaba method takes two years of santri ability to read and translate the yellow book. The purpose of this study is to describe the application of alabama method in reading the yellow book, advantages and disadvantages in using the method of alabama in Pondok Pesantren Gedangsewu Kecamatan Pare. Data analysis conducted by the author is to reduce the data generated from the informant. Then present the data in accordance with the research objectives systematically. The final analysis provides conclusions by comparing the suitability of the research subject's statement with the basic concepts in the study.The results showed that the method of alabama is a new method of breakthrough to facilitate reading the yellow book. The advantages of the alabama method of the book of alabama is a programmed and printed lesson with a systematic arrangement. \u0000Keywords: Alabama method, yellow book","PeriodicalId":252268,"journal":{"name":"INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134637940","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-20DOI: 10.55148/inovatif.v9i1.290
Nur Chabibah, Didin Sirojudin
The principal has a very important role in educational institutions. In his leadership, the principal is the key to success improvement of achievement both in terms of academic and non-academic. The approach used in the implementation of this research is a qualitative approach to describe, information related to the research in the place to be examined. The type of research that of an event that is currently happening. As for the efforts made by the principal in developing the learning system, namely, the BTQ Program (Baca Tulis Alquran), istighosah activities, dhuha prayers, and zuhur prayers in the congregation. In addition, the other important role of the principal is the habituation of the student's character. The programs carried out include teacher discipline programs, community programs. Several factors influence the implementation of the program, namely supporting factors such as teachers, the hall as a sufficient facility and inhibiting factors such as incomplete facilities, differences in background students, there is no BK teacher at school. Therefore, the principal is said to have been able to carry out his role as a leader as well as a teacher at MA Darul Faizin Assalafiyah if he can coordinate, organize, and as a school manager to improve school quality. Kepala sekolah memiliki peran sangat penting dalam lembaga pendidikan yang merupakan kunci keberhasilan sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahnya baik dari segi akademik maupun non akademik. Tujuan penelitian ini untuk mendekripsikan peran kepala sekolah dalam mengembangkan lembaga pendidikan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan informasi yang berkaitan dengan penelitian ditempat yang di teliti. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian deskriptif untuk mendiskripsikan peristiwa yang terjadi. Hasil dari penelitian ini peran kepala sekolah sebagai managerial yang mampu memanajemen secara prosedural, koordinasi yang merupakan proses penyatupaduan kegiatan dari unit lembaga untuk mencapai suatu tujuan, peran kepala sekolah dapat mengorganisir seluruh kegiatan pendidikan. Upaya yang dilakukan dalam mengembangkan sistem pembelajaran dengan adanya program BTQ (Baca Tulis Alquran), kegiatan istighosah, sholat dhuha dan salat zuhur berjamaah, progam pendisiplinan guru, progam kemasyarakatan. Faktor pendukung: guru memiliki sikap yang disiplin, siswa berprestasi dan berbakat. Adanya aula. Faktor penghambat: fasilitas yang kurang lengkap, perbedaan latar belakang siswa, tidak adanya guru BK. Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam sebuah lembaga mengampu beberapa tugas dalam mengkoordinasi, mengorganisir dan sebagai manajerial sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah. Dengan demikian kepala sekolah telah mampu dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin sekaligus pengajar di MA Darul Faizin Assalafiyah.
校长在教育机构中扮演着非常重要的角色。在他的领导下,校长是成功的关键,无论是在学术上还是在非学术上。在实施本研究时采用的方法是定性的方法来描述,与研究相关的信息在进行审查的地方。研究当前正在发生的事件的类型。至于校长在发展学习系统方面所做的努力,即BTQ计划(Baca Tulis Alquran), istighosah活动,dhuha祈祷和zuhur祈祷在会众中。此外,校长的另一个重要作用是学生性格的养成。实施的项目包括教师纪律项目、社区项目。影响方案实施的因素有几个,即辅助因素如教师、大厅作为充足的设施和抑制因素如设施不完备、学生背景差异、学校没有BK老师。因此,如果校长能够协调、组织和作为学校管理者来提高学校质量,那么他就能够在MA Darul Faizin Assalafiyah发挥领导者和教师的作用。Kepala sekolah memiliki peran sangat penting dalam lembaga pendidikan yang merupakan kunci keberhasilan sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahnya baik dari segi akademik maupun non akademik。Tujuan penelitian ini untuk mendekripsikan peran kepala sekolah dalam mengembangkan lembaga pendidikan。Pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan kualitf untuk mentuk mentuk prisikan informasi yang berkaitan dengan penelitian ditempat yang di teliti。Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yitu Jenis penelitian deskriptif untuk mendiskripsikan peristiwa yang terjadi。Hasil dari penelitian ini peran kepala sekolah sebagai管理yang mampu memanajemen secarapai程序,koordinasi yang merupakan处理penyatupadan kegiatan dari单位lembaga untuk menapai suatu tujuan, peran kepala sekolah dapat mengorganisir seluruh kegiatan pendidikan。Upaya yang dilakukan dalam mengemakakkan系统pembelajaran dengan adanya程序BTQ (Baca Tulis Alquran), kegiatan istighosah, sholat dhuha dan salat zuhur berjamaah,程序pen训师大师,程序kemasyarakatan。法轮功:上师记忆,上师记忆,上师记忆,上师记忆,上师记忆,上师记忆。Adanya教室。Faktor penghambat: fasilitas yang kurang lengkap, perbedaan latar belakang siswa, tidak adanya guru BK. Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam sebuah lembaga mengampu beberapa tugas dalam mengkoordinasi, mengorganisir dan sebagai管理sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah。邓加德米吉安克帕拉斯科拉斯特拉斯,曼加拉斯,曼加拉斯,曼加拉斯,曼加拉斯,曼加拉斯,曼加拉斯,曼加拉斯,曼加拉斯。
{"title":"PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN LEMBAGA PENDIDIKAN DI MA DARUL FAIZIN ASSALAFIYAH","authors":"Nur Chabibah, Didin Sirojudin","doi":"10.55148/inovatif.v9i1.290","DOIUrl":"https://doi.org/10.55148/inovatif.v9i1.290","url":null,"abstract":"The principal has a very important role in educational institutions. In his leadership, the principal is the key to success improvement of achievement both in terms of academic and non-academic. The approach used in the implementation of this research is a qualitative approach to describe, information related to the research in the place to be examined. The type of research that of an event that is currently happening. As for the efforts made by the principal in developing the learning system, namely, the BTQ Program (Baca Tulis Alquran), istighosah activities, dhuha prayers, and zuhur prayers in the congregation. In addition, the other important role of the principal is the habituation of the student's character. The programs carried out include teacher discipline programs, community programs. Several factors influence the implementation of the program, namely supporting factors such as teachers, the hall as a sufficient facility and inhibiting factors such as incomplete facilities, differences in background students, there is no BK teacher at school. Therefore, the principal is said to have been able to carry out his role as a leader as well as a teacher at MA Darul Faizin Assalafiyah if he can coordinate, organize, and as a school manager to improve school quality. \u0000Kepala sekolah memiliki peran sangat penting dalam lembaga pendidikan yang merupakan kunci keberhasilan sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolahnya baik dari segi akademik maupun non akademik. Tujuan penelitian ini untuk mendekripsikan peran kepala sekolah dalam mengembangkan lembaga pendidikan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan informasi yang berkaitan dengan penelitian ditempat yang di teliti. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu jenis penelitian deskriptif untuk mendiskripsikan peristiwa yang terjadi. Hasil dari penelitian ini peran kepala sekolah sebagai managerial yang mampu memanajemen secara prosedural, koordinasi yang merupakan proses penyatupaduan kegiatan dari unit lembaga untuk mencapai suatu tujuan, peran kepala sekolah dapat mengorganisir seluruh kegiatan pendidikan. Upaya yang dilakukan dalam mengembangkan sistem pembelajaran dengan adanya program BTQ (Baca Tulis Alquran), kegiatan istighosah, sholat dhuha dan salat zuhur berjamaah, progam pendisiplinan guru, progam kemasyarakatan. Faktor pendukung: guru memiliki sikap yang disiplin, siswa berprestasi dan berbakat. Adanya aula. Faktor penghambat: fasilitas yang kurang lengkap, perbedaan latar belakang siswa, tidak adanya guru BK. Kepala sekolah sebagai pemimpin dalam sebuah lembaga mengampu beberapa tugas dalam mengkoordinasi, mengorganisir dan sebagai manajerial sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah. Dengan demikian kepala sekolah telah mampu dalam menjalankan perannya sebagai pemimpin sekaligus pengajar di MA Darul Faizin Assalafiyah.","PeriodicalId":252268,"journal":{"name":"INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126685098","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-20DOI: 10.55148/inovatif.v9i1.317
Sri Sumarti, Mohamad Ali
Salah satu fenomena Pendidikan di Indonesia adalah kecenderungan lepasnya tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan dan terciptanya Lembaga pendidikan dari akar social-kemasyarakatan. Pendidikan berbasis masyarakat merupakan pendidikan yang dirancang oleh masyarakat untuk membelajarkan masyarakat sehingga mereka berdaya, dalam arti memiliki kekuatan untuk membangun dirinya sendiri melalui interaksi dengan lingkungannya. Pendidikan berbasis masyarakat merupakan usaha pemberdayaan (empowering) masyarakat dalam pendidikan. Untuk memberikan nafas baru bagi madrasah. Salah satunya adalah dengan melakukan penambahan nama “Program Khusus” pada nama Madrasah. Peran masyarakat dalam pengembangan Madrasah yaitu Pembentukan team pengembang,membentuk komite sekolah, membentuk badan pemeriksa harian. Untuk mewadahi peningkatan potensi guru, Kepala Madrasah memberikan wadah berupa Teacher Study Club yang diadakan setiap hari Sabtu minggu keempat.
{"title":"PENGEMBANGAN SEKOLAH BERBASIS MASYARAKAT: REFLEKSI PENGALAMAN DI MI MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS","authors":"Sri Sumarti, Mohamad Ali","doi":"10.55148/inovatif.v9i1.317","DOIUrl":"https://doi.org/10.55148/inovatif.v9i1.317","url":null,"abstract":"Salah satu fenomena Pendidikan di Indonesia adalah kecenderungan lepasnya tanggung jawab masyarakat terhadap pendidikan dan terciptanya Lembaga pendidikan dari akar social-kemasyarakatan. Pendidikan berbasis masyarakat merupakan pendidikan yang dirancang oleh masyarakat untuk membelajarkan masyarakat sehingga mereka berdaya, dalam arti memiliki kekuatan untuk membangun dirinya sendiri melalui interaksi dengan lingkungannya. Pendidikan berbasis masyarakat merupakan usaha pemberdayaan (empowering) masyarakat dalam pendidikan. Untuk memberikan nafas baru bagi madrasah. Salah satunya adalah dengan melakukan penambahan nama “Program Khusus” pada nama Madrasah. Peran masyarakat dalam pengembangan Madrasah yaitu Pembentukan team pengembang,membentuk komite sekolah, membentuk badan pemeriksa harian. Untuk mewadahi peningkatan potensi guru, Kepala Madrasah memberikan wadah berupa Teacher Study Club yang diadakan setiap hari Sabtu minggu keempat.","PeriodicalId":252268,"journal":{"name":"INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131830940","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-20DOI: 10.55148/inovatif.v9i1.302
Isyarofah Saiful
Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan kesulitan—kesulitan guru dalam menerapkan pembelajaran tematik di kelas kemudian memberikan solusi kepada guru khususnya di SD Negeri 2 klepu sumbermanjing untuk melaksanakan pembelajaran tematik di kelas I—6. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi, dengan subjek penelitian seluruh guru di SD Negeri 4 klepu suumbermanjing. Teknik pengumpulan data menggunakan waancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pada indikator faktor pengetahuan adalah mereka tahu, tetapi belum memahami konsep pembelajaran tematik beserta sub indikatornya, hal ini ditunjukan dengan presentase 80% responden. Sebesar 10% responden sudah mengetahui dan memahami konsep pembelajaran tematik, dan 10% responden kurang mengetahui dan memahami tentang konsep pembelajaran tematik. Kemudian pada indikator faktor minat dan kemauan adalah sebanyak 60% responden memiliki minat dan kemauan dalam kategori sedang, bahkan 30% responden dapat dikatakan memiliki minat dan kemauan yang rendah, dan hanya 10% responden yang memiliki minat dan kemauan yang tinggi. Selain itu, pada indikator daya dukung adalah sebanyak 40% responden mengatakan bahwa daya dukung dalam pembelajaran tematik belum memadai dalam dalam beberapa tema pembelajaran, bahkan 50% responden mengatakan bahwa daya dukung dalam pembelajaran tematik kurang memadai dan hanya 10% responden yang mengatakan bahwa daya dukung dalam pembelajaran tematik sudah memadai. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa responden mengalami kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik karena dipengaruhi beberapa faktor, seperti pengetahuan mengenai konsep pembelajaran tematik, minat dan kemauan yang rendah dalam memahami konsep pembelajaran tematik, daya dukung yang kurang memadai, serta sosialisasi yang kurang maksimal dari dinas terkait. Kata Kunci: Pembelajaran Tematik
{"title":"ANALISIS KESULITAN GURU DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD NEGERI 4 KLEPU SUMBERMANJING WETAN KABUPATEN MALANG TAHUN AJARAN 2020/2021","authors":"Isyarofah Saiful","doi":"10.55148/inovatif.v9i1.302","DOIUrl":"https://doi.org/10.55148/inovatif.v9i1.302","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan kesulitan—kesulitan guru dalam menerapkan pembelajaran tematik di kelas kemudian memberikan solusi kepada guru khususnya di SD Negeri 2 klepu sumbermanjing untuk melaksanakan pembelajaran tematik di kelas I—6. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi, dengan subjek penelitian seluruh guru di SD Negeri 4 klepu suumbermanjing. Teknik pengumpulan data menggunakan waancara dan dokumentasi. \u0000Hasil penelitian menunjukkan bahwa; pada indikator faktor pengetahuan adalah mereka tahu, tetapi belum memahami konsep pembelajaran tematik beserta sub indikatornya, hal ini ditunjukan dengan presentase 80% responden. Sebesar 10% responden sudah mengetahui dan memahami konsep pembelajaran tematik, dan 10% responden kurang mengetahui dan memahami tentang konsep pembelajaran tematik. Kemudian pada indikator faktor minat dan kemauan adalah sebanyak 60% responden memiliki minat dan kemauan dalam kategori sedang, bahkan 30% responden dapat dikatakan memiliki minat dan kemauan yang rendah, dan hanya 10% responden yang memiliki minat dan kemauan yang tinggi. Selain itu, pada indikator daya dukung adalah sebanyak 40% responden mengatakan bahwa daya dukung dalam pembelajaran tematik belum memadai dalam dalam beberapa tema pembelajaran, bahkan 50% responden mengatakan bahwa daya dukung dalam pembelajaran tematik kurang memadai dan hanya 10% responden yang mengatakan bahwa daya dukung dalam pembelajaran tematik sudah memadai. \u0000Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa responden mengalami kesulitan dalam pelaksanaan pembelajaran tematik karena dipengaruhi beberapa faktor, seperti pengetahuan mengenai konsep pembelajaran tematik, minat dan kemauan yang rendah dalam memahami konsep pembelajaran tematik, daya dukung yang kurang memadai, serta sosialisasi yang kurang maksimal dari dinas terkait. \u0000Kata Kunci: Pembelajaran Tematik \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":252268,"journal":{"name":"INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114068131","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-20DOI: 10.55148/inovatif.v9i1.322
Achmad Sudibyo, Badarudin
The 2013 curriculum is a learning system or approach that involves several disciplines to provide broad experience and knowledge to students. The 2013 curriculum is more than character education, especially at the basic level, which will be the foundation for the next level. Character education in the 2013 curriculum aims to improve the quality of the learning process and educational outcomes that lead to good character and morals of students, and in balance with the competency standards of graduates from each educational unit. And in the implementation of the 2013 curriculum, character education can be included in all fields of study contained in the curriculum. This research is qualitative in nature by formulating concepts from philosophical, theoretical and practical implementation. The researcher started this research by collecting research materials and data, analyzing and then formulating the updated knowledge. The results of the K13 Management research in improving the learning process of the Qur'an is to allocate sufficient time for learning the Qur'an, which is four hours every week and added 30 minutes at the beginning of each lesson. Based on the curriculum book for SD Muhammadiyah 23 Semanggi, it is stated that the time allocation for learning the Qur'an is four hours of lessons for one week. In addition, the principal also allocates time for al-Qur'an subjects every day from 07.00 to 07.30 WIB for joint tadarus between teachers and students in their respective classes. Keywords : Curriculum, K13, Al-Qur'an, Management, Golden Age
{"title":"MANAJEMEN K13 DALAM MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN AL-QUR’AN DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA SOSROKARTONO","authors":"Achmad Sudibyo, Badarudin","doi":"10.55148/inovatif.v9i1.322","DOIUrl":"https://doi.org/10.55148/inovatif.v9i1.322","url":null,"abstract":"The 2013 curriculum is a learning system or approach that involves several disciplines to provide broad experience and knowledge to students. The 2013 curriculum is more than character education, especially at the basic level, which will be the foundation for the next level. Character education in the 2013 curriculum aims to improve the quality of the learning process and educational outcomes that lead to good character and morals of students, and in balance with the competency standards of graduates from each educational unit. And in the implementation of the 2013 curriculum, character education can be included in all fields of study contained in the curriculum. \u0000This research is qualitative in nature by formulating concepts from philosophical, theoretical and practical implementation. The researcher started this research by collecting research materials and data, analyzing and then formulating the updated knowledge. \u0000The results of the K13 Management research in improving the learning process of the Qur'an is to allocate sufficient time for learning the Qur'an, which is four hours every week and added 30 minutes at the beginning of each lesson. \u0000Based on the curriculum book for SD Muhammadiyah 23 Semanggi, it is stated that the time allocation for learning the Qur'an is four hours of lessons for one week. In addition, the principal also allocates time for al-Qur'an subjects every day from 07.00 to 07.30 WIB for joint tadarus between teachers and students in their respective classes. \u0000 \u0000Keywords : Curriculum, K13, Al-Qur'an, Management, Golden Age","PeriodicalId":252268,"journal":{"name":"INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130109332","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-20DOI: 10.55148/inovatif.v9i1.437
Sri Putrianingsih
Abstract: The aplication of business ethics is a very important and needs special attention, since a good quality of school service can be obtained if the business ethic applications works effectively. The purpose of this study is to know the business ethics and theacher discipline of the quality of school service. the results of this study suggest that the implementation of business ethics falls at a high category. In addition, the effect of teacher work discipline on the quality of school service is civilised in moderate categories. based of research results, there are several recommendattions needed to improve quality management effectiveness, including continuous improvement and optimizing the total quality management approach. the reseach to discuss how corporate social responsibility must be reunderstood for better education. this suggests that there are mutually beneficial opportunities for national companies and governments to maintain human resources and overcome trade gaps and mismatches. Many companies often train and sponsor individuals to further study for their career advancement. It also indicates that some businesses angage in good behavior to attract prospective workers. In addition, the article argues that the providing of education, professional development and training will increase morale and employee job satisfaction, which in turn may lead to lower staff turnover and greater productivility levels in the workplace. Keyword: organizational development, corporate social responsibility, quality manajement services.
{"title":"TATA KELOLA/TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CSR) DAN ETIKA DALAM MANAJEMEN STRATEGIS DALAM PENDIDIKAN","authors":"Sri Putrianingsih","doi":"10.55148/inovatif.v9i1.437","DOIUrl":"https://doi.org/10.55148/inovatif.v9i1.437","url":null,"abstract":"Abstract: The aplication of business ethics is a very important and needs special attention, since a good quality of school service can be obtained if the business ethic applications works effectively. The purpose of this study is to know the business ethics and theacher discipline of the quality of school service. the results of this study suggest that the implementation of business ethics falls at a high category. In addition, the effect of teacher work discipline on the quality of school service is civilised in moderate categories. based of research results, there are several recommendattions needed to improve quality management effectiveness, including continuous improvement and optimizing the total quality management approach. the reseach to discuss how corporate social responsibility must be reunderstood for better education. this suggests that there are mutually beneficial opportunities for national companies and governments to maintain human resources and overcome trade gaps and mismatches. Many companies often train and sponsor individuals to further study for their career advancement. It also indicates that some businesses angage in good behavior to attract prospective workers. In addition, the article argues that the providing of education, professional development and training will increase morale and employee job satisfaction, which in turn may lead to lower staff turnover and greater productivility levels in the workplace. \u0000Keyword: organizational development, corporate social responsibility, quality manajement services.","PeriodicalId":252268,"journal":{"name":"INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128628007","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-20DOI: 10.55148/inovatif.v9i1.292
Fajria Nur Khasanah, Didin Sirojudin
ABSTRACT The principal is the leader of the school or educational unit where he gives and takes lessons. The principal not only acts as a leader, but the principal also has various roles, one of which is as an educator. This research was conducted with the aim of knowing the role of the principal in developing educational institutions at MTsN 2 Jombang. This study used qualitative research methods. Data collection techniques in this study by observation, interviews, and documentation. The results showed that the principal has tried to improve the quality of educational institutions and also the quality of human resources by holding trainings, seminars and so on. The principal is very concerned about the development of student activities in every teaching and learning activity. The principal has also tried to provide the best facilities to support the convenience of teaching and learning for students. However, every learning process does not always run smoothly, there must be inhibiting and supporting factors. One of the inhibiting factors is differences from various student backgrounds because students come from various regions and also cultural differences. And one of the supporting factors is the existence of various academic and non-academic achievements that have been achieved by students. However, every learning process does not always run smoothly, there must be inhibiting and supporting factors. One of the inhibiting factors is differences from various student backgrounds because students come from various regions and also cultural differences. And one of the supporting factors is the existence of various academic and non-academic achievements that have been achieved by students. However, every learning process does not always run smoothly, there must be inhibiting and supporting factors. One of the inhibiting factors is differences from various student backgrounds because students come from various regions and also cultural differences. And one of the supporting factors is the existence of various academic and non-academic achievements that have been achieved by students. Keywords: Principal, Development, Educational Institution ABSTRAK Kepala sekolah adalah pemimpin sekolah atau satuan pendidikan tempat memberikan dan mengambil pelajaran. Kepala sekolah bukan hanya berperan sebagai seorang pemimpin, melainkan kepala sekolah juga memiliki berbagai peran salah satunya sebagai seorang pendidik. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengeahui peran kepala sekolah dalam mengembangkan Lembaga Pendidikan di MTsN 2 Jombang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa kepala sekolah telah berusaha untuk meningkatkan kembali kualitas lembaga pendidikan dan juga kualitas sumber daya manusianya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, seminar dan lain sebagainya. Kepala sekolah sangat memperhatikan perkemb
校长是学校或教育单位的领导,是他授课和上课的地方。校长不仅扮演着领导者的角色,而且还扮演着各种各样的角色,其中之一就是作为教育者。这项研究的目的是了解校长在发展中邦MTsN 2教育机构中的作用。本研究采用定性研究方法。本研究采用观察法、访谈法和文献法收集数据。结果表明,校长通过举办培训、研讨会等方式,努力提高教育机构的质量和人力资源的质量。在每一次教与学活动中,校长都非常关注学生活动的开展。校长也尽力提供最好的设施,以方便学生的教学和学习。然而,每一个学习过程并不总是一帆风顺的,一定有抑制和支持的因素。其中一个抑制因素是不同学生背景的差异,因为学生来自不同的地区,也有文化差异。其中一个支持因素是学生已经取得的各种学术和非学术成就的存在。然而,每一个学习过程并不总是一帆风顺的,一定有抑制和支持的因素。其中一个抑制因素是不同学生背景的差异,因为学生来自不同的地区,也有文化差异。其中一个支持因素是学生已经取得的各种学术和非学术成就的存在。然而,每一个学习过程并不总是一帆风顺的,一定有抑制和支持的因素。其中一个抑制因素是不同学生背景的差异,因为学生来自不同的地区,也有文化差异。其中一个支持因素是学生已经取得的各种学术和非学术成就的存在。关键词:校长;发展;教育机构;我是说,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你。Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengeahui peran kepala sekolah dalam mengembangkan Lembaga Pendidikan di MTsN 2 Jombang。Penelitian ini menggunakan方法Penelitian定性。在丹麦的观测,瓦万卡拉,丹麦的文献资料。Hasil penelitian didapatkan bawa kepala sekolah telah berusha untuk meningkatkan kembali kualitas lembaga pendidikan danjuga kualitas sumber daya manusianya denan mengadakan pelatihan-pelatihan,研讨会dan lain sebagainya。Kepala sekolah sangat成员perhatikan perkembangan kegiatan siswa pada segiatan belajar mengajar。Kepala sekolah juga telah berusaha untuk成员,jankan fasilitas yang terbaik guna menunjang kenyamanan belajar mengajar para siswa。Akan tetapi setap kepemimpinan pasti mengalami berbagai hambatan-hambatan。Salah satu fakto penghambatnya yakni perbedai and dari berbagi latar belakang siswa dikarenakan siswa yang berasal dari berbagi daerah danjuga perbedaan budayanya。丹·萨拉赫(Dan salah)是一名男子,他是一名男子,他是一名男子,他是一名男子,他是一名男子,他是一名男子,他是一名男子。Kata Kunci: Kepala Sekolah, Mengembangkan, Lembaga Pendidikan
{"title":"PERANAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENGEMBANGKAN LEMBAGA PENDIDIKAN DI MTSN 2 JOMBANG","authors":"Fajria Nur Khasanah, Didin Sirojudin","doi":"10.55148/inovatif.v9i1.292","DOIUrl":"https://doi.org/10.55148/inovatif.v9i1.292","url":null,"abstract":"ABSTRACT \u0000The principal is the leader of the school or educational unit where he gives and takes lessons. The principal not only acts as a leader, but the principal also has various roles, one of which is as an educator. This research was conducted with the aim of knowing the role of the principal in developing educational institutions at MTsN 2 Jombang. This study used qualitative research methods. Data collection techniques in this study by observation, interviews, and documentation. The results showed that the principal has tried to improve the quality of educational institutions and also the quality of human resources by holding trainings, seminars and so on. The principal is very concerned about the development of student activities in every teaching and learning activity. The principal has also tried to provide the best facilities to support the convenience of teaching and learning for students. However, every learning process does not always run smoothly, there must be inhibiting and supporting factors. One of the inhibiting factors is differences from various student backgrounds because students come from various regions and also cultural differences. And one of the supporting factors is the existence of various academic and non-academic achievements that have been achieved by students. However, every learning process does not always run smoothly, there must be inhibiting and supporting factors. One of the inhibiting factors is differences from various student backgrounds because students come from various regions and also cultural differences. And one of the supporting factors is the existence of various academic and non-academic achievements that have been achieved by students. However, every learning process does not always run smoothly, there must be inhibiting and supporting factors. One of the inhibiting factors is differences from various student backgrounds because students come from various regions and also cultural differences. And one of the supporting factors is the existence of various academic and non-academic achievements that have been achieved by students. \u0000 \u0000Keywords: Principal, Development, Educational Institution \u0000ABSTRAK \u0000Kepala sekolah adalah pemimpin sekolah atau satuan pendidikan tempat memberikan dan mengambil pelajaran. Kepala sekolah bukan hanya berperan sebagai seorang pemimpin, melainkan kepala sekolah juga memiliki berbagai peran salah satunya sebagai seorang pendidik. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengeahui peran kepala sekolah dalam mengembangkan Lembaga Pendidikan di MTsN 2 Jombang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian didapatkan bahwa kepala sekolah telah berusaha untuk meningkatkan kembali kualitas lembaga pendidikan dan juga kualitas sumber daya manusianya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, seminar dan lain sebagainya. Kepala sekolah sangat memperhatikan perkemb","PeriodicalId":252268,"journal":{"name":"INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129591560","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-20DOI: 10.55148/inovatif.v9i1.496
M. Susanto
This study investigated students’ speaking achievement on present continuous tense using multiple-slot substitution drill at the eighth grade students of SMP IT Asy-Syadzili Pakis-Malang. Designed used in this study was true experimental research conducted with one experimental group taught present continuous tense using multiple-slot substitution drill and control group without multiple-slot substitution drill. To collect the data, the researcher used speaking post-test in oral test form. In analyzing the data, the researcher used IBM spss statistic versions. 20 application of independent sample t.test to know the differences between experimental and control groups. After applying the statistical computation, it was found that the mean score of experimental group (X) in post-test 53.58 with standard deviation 3.951 was higher than the mean score of control group (Y) in post-test 41.57 with standard deviation 2.750 . So it can be concluded that students taught present continuous tense using multiple-slot substitution drill achieve better than taught without multiple-slot substitution drill at the eighth grade students of SMP IT Asy-Syadzili Pakis-Malang.
本研究采用多槽代入训练的方法,对中学八年级学生的现在进行时口语成绩进行了调查。本研究采用的是真实实验研究,实验组采用多槽替代训练进行现在进行时教学,对照组不采用多槽替代训练。为了收集数据,研究者采用了口语测试形式的口语后测。在分析数据时,研究者使用IBM spss统计版本。20 .应用独立样本t检验来了解实验组和对照组之间的差异。经统计计算,实验组(X)后验得分53.58,标准差3.951,高于对照组(Y)后验得分41.57,标准差2.750。因此,在SMP it Asy-Syadzili Pakis-Malang的八年级学生中,使用多槽替代训练的学生的现在进行时成绩优于未使用多槽替代训练的学生。
{"title":"THE EFFECT OF MULTIPLE-SLOT SUBSTITUTION DRILL IN TEACHING PRESENT CONTINUOUS TENSE TO IMPROVE STUDENTS’ SPEAKING ACHIEVEMENT AT THE EIGHTH GRADE OF SMP IT ASY-SYADZILI PAKIS-MALANG","authors":"M. Susanto","doi":"10.55148/inovatif.v9i1.496","DOIUrl":"https://doi.org/10.55148/inovatif.v9i1.496","url":null,"abstract":"This study investigated students’ speaking achievement on present continuous tense using multiple-slot substitution drill at the eighth grade students of SMP IT Asy-Syadzili Pakis-Malang. Designed used in this study was true experimental research conducted with one experimental group taught present continuous tense using multiple-slot substitution drill and control group without multiple-slot substitution drill. To collect the data, the researcher used speaking post-test in oral test form. In analyzing the data, the researcher used IBM spss statistic versions. 20 application of independent sample t.test to know the differences between experimental and control groups. After applying the statistical computation, it was found that the mean score of experimental group (X) in post-test 53.58 with standard deviation 3.951 was higher than the mean score of control group (Y) in post-test 41.57 with standard deviation 2.750 . So it can be concluded that students taught present continuous tense using multiple-slot substitution drill achieve better than taught without multiple-slot substitution drill at the eighth grade students of SMP IT Asy-Syadzili Pakis-Malang. \u0000 ","PeriodicalId":252268,"journal":{"name":"INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131094269","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-11DOI: 10.55148/inovatif.v8i2.300
Dafid Fajar Hidayat
Dalam proses belajar mengajar dapat tercapai secara efektif dan efisien, kemampuan seorang pendidik dalam menguasai materi saja tidaklah mencukupi. Di samping penguasaan materi, seorang pendidik juga harus memiliki kemampuan untuk mengelola proses belajar mengajar dengan baik, yaitu melalui berbagai teknik atau metode penyampaian materi yang tepat dalam proses belajar mengajar sesuai dengan materi yang diajarkan dan kemampuan anak didik yang menerima materi. Metode ceramah adalah penyampaian yang dilakukan oleh guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung di hadapan peserta didik. Ceramah dimulai dengan menjelaskan tujuan yang ingin dicapai, menyingkap garis-garis besar yang akan dibicarakan, serta menghubungkan antara materi yang akan disajikan dengan bahan yang telah disajikan. Kata Kunci: Metode Ceramah, Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam
{"title":"DESAIN METODE CERAMAH DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM","authors":"Dafid Fajar Hidayat","doi":"10.55148/inovatif.v8i2.300","DOIUrl":"https://doi.org/10.55148/inovatif.v8i2.300","url":null,"abstract":"Dalam proses belajar mengajar dapat tercapai secara efektif dan efisien, kemampuan seorang pendidik dalam menguasai materi saja tidaklah mencukupi. Di samping penguasaan materi, seorang pendidik juga harus memiliki kemampuan untuk mengelola proses belajar mengajar dengan baik, yaitu melalui berbagai teknik atau metode penyampaian materi yang tepat dalam proses belajar mengajar sesuai dengan materi yang diajarkan dan kemampuan anak didik yang menerima materi. Metode ceramah adalah penyampaian yang dilakukan oleh guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung di hadapan peserta didik. Ceramah dimulai dengan menjelaskan tujuan yang ingin dicapai, menyingkap garis-garis besar yang akan dibicarakan, serta menghubungkan antara materi yang akan disajikan dengan bahan yang telah disajikan. \u0000 \u0000Kata Kunci: Metode Ceramah, Pembelajaran, Pendidikan Agama Islam","PeriodicalId":252268,"journal":{"name":"INOVATIF: Jurnal Penelitian Pendidikan, Agama, dan Kebudayaan","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134292646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}