Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh wisata kuliner terhadap minat wisatawan berkunjung ke daerah wisata di Kabupaten Toba Samosir, mengetahui persepsi wisatawan terhadap kuliner tradisional Batak. dan membuat model pengembangan wisata kuliner berbasis makanan tradisional di Kabupaten Samosir.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dimana pengujian korelasi dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows terhadap data yang diperoleh dari jawaban responden. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kausal yang menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya terhadap variabel dependen, yang menjadi variable independen adalah ketersediaan kuliner tradisional khas Batak dan variable dependen adalah minat wisatawan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut. Responden dalam penelitian ini berasal dari wisatawan yang pernah makan di rumah makan tradisional khas Batak di Kecamatan Ajibata yang berjumlah 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan wisata kuliner makanan tradisional khas Batak di daerah wisata Kecamatan Ajibata memiliki pengaruh sebesar 68,60 % terhadap minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah wisata tersebut dan memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah wisata tersebut. Selanjutnya secara umum kualitas pelayanan yang diperoleh pelanggan selama berada di rumah makan di daerah wisata di Kecamatan Ajibata dipersepsikan positif oleh wisatawan. Sedangkan model pengembangan wisata kuliner berbasis makanan tradisional khas Batak khususnya di daerah wisata Kecamatan Ajibata dengan dua pendekatan, yaitu terhadap menu masakan tersebut dan lokasi.
{"title":"Destinasi Wisata Kuliner Berbasis Makanan Tradisional di Kabupaten Toba Samosir","authors":"S. Nugraha, S. Sumardi","doi":"10.36983/japm.v1i1.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.36983/japm.v1i1.51","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh wisata kuliner terhadap minat wisatawan berkunjung ke daerah wisata di Kabupaten Toba Samosir, mengetahui persepsi wisatawan terhadap kuliner tradisional Batak. dan membuat model pengembangan wisata kuliner berbasis makanan tradisional di Kabupaten Samosir.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dimana pengujian korelasi dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan SPSS 16.0 for Windows terhadap data yang diperoleh dari jawaban responden. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kausal yang menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain dimana variabel independennya diperlakukan secara terkendali oleh peneliti untuk melihat dampaknya terhadap variabel dependen, yang menjadi variable independen adalah ketersediaan kuliner tradisional khas Batak dan variable dependen adalah minat wisatawan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut. Responden dalam penelitian ini berasal dari wisatawan yang pernah makan di rumah makan tradisional khas Batak di Kecamatan Ajibata yang berjumlah 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan wisata kuliner makanan tradisional khas Batak di daerah wisata Kecamatan Ajibata memiliki pengaruh sebesar 68,60 % terhadap minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah wisata tersebut dan memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah wisata tersebut. Selanjutnya secara umum kualitas pelayanan yang diperoleh pelanggan selama berada di rumah makan di daerah wisata di Kecamatan Ajibata dipersepsikan positif oleh wisatawan. Sedangkan model pengembangan wisata kuliner berbasis makanan tradisional khas Batak khususnya di daerah wisata Kecamatan Ajibata dengan dua pendekatan, yaitu terhadap menu masakan tersebut dan lokasi.","PeriodicalId":259511,"journal":{"name":"Jurnal Akademi Pariwisata Medan","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127230074","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hasil pangan suatu daerah merupakan komoditas yang sangat penting dan starategis, karena kebanyakan makanaan hasil khas daerah merupakan pengembangan dari bahan pokok olahan yang dihasilkan suatu daerah, contohnya makanan khas daerah yang sangat mempunyai prospek yang luas dan dapat dikembangkan umpanya beras dan hasil pangan lainnya yang dibuat menjadi suatu makanan khas daerah. Dimana hasil pangan ini yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha industri kreatif dan UKM, agar produk ini dapat dipasarkan guna untuk mengenalkan ciri khas makanan suatu daerah, Keamcatan Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan daerah pertanian yang memiliki potensi yang baik, dapaun hasil pangan yang dimiliki antara lain, kopi, karet, kemiri, coklat, kelapa sawit, kulit manis, aren dan masih banyak lagi. Tetapi untuk mengembangkan ini semua masih terkendala dari segi biaya yang dimiliki pelaku usaha UKM yang ada, dan menjadi permasalahan lain ialah bersaing dengan makanan dari luar yang sdh lama masuk ke pasar yang ada di Kecamatan Bakti Raja. Adapun teknik penelitian yang dilakukan dengan pengematan langsung kelapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis SWOT. Dimana analisis SWOT disini guna mengetahui kekuatan, kelemahan dan peluang, serta ancaman dari usaha produksi kreatif yang ada di sekitar Kecamatan Bakti Raja. Adapun alternatif untuk mengahadapi pangsa pasar makanan kash daerah yaitu dengan pembenahan pelatihan guna meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dengan media internt sebagai media pemasaran untuk memperkenalkan hasil produksi yang dihasilkan, dimana turut melakukan kerjasama dengan pemerintaha terkait yang ada di Kecamatan Bakti Raja. Dimana hasil penelitian adalah strategi dalam mengembangkan produk yang dihasilkan, untuk kesejateraan masyarakat dengan persaingan harga yang terjangkau dan bersaing
{"title":"Strategi Pengembangan Makanan Khas Daerah dalam Meningkatkan Industri Kreatif ( Studi Kecamatan Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan)","authors":"Ramadhan Indra","doi":"10.36983/japm.v1i1.49","DOIUrl":"https://doi.org/10.36983/japm.v1i1.49","url":null,"abstract":"Hasil pangan suatu daerah merupakan komoditas yang sangat penting dan starategis, karena kebanyakan makanaan hasil khas daerah merupakan pengembangan dari bahan pokok olahan yang dihasilkan suatu daerah, contohnya makanan khas daerah yang sangat mempunyai prospek yang luas dan dapat dikembangkan umpanya beras dan hasil pangan lainnya yang dibuat menjadi suatu makanan khas daerah. Dimana hasil pangan ini yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku usaha industri kreatif dan UKM, agar produk ini dapat dipasarkan guna untuk mengenalkan ciri khas makanan suatu daerah, Keamcatan Bakti Raja Kabupaten Humbang Hasundutan merupakan daerah pertanian yang memiliki potensi yang baik, dapaun hasil pangan yang dimiliki antara lain, kopi, karet, kemiri, coklat, kelapa sawit, kulit manis, aren dan masih banyak lagi. Tetapi untuk mengembangkan ini semua masih terkendala dari segi biaya yang dimiliki pelaku usaha UKM yang ada, dan menjadi permasalahan lain ialah bersaing dengan makanan dari luar yang sdh lama masuk ke pasar yang ada di Kecamatan Bakti Raja. Adapun teknik penelitian yang dilakukan dengan pengematan langsung kelapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode analisis SWOT. Dimana analisis SWOT disini guna mengetahui kekuatan, kelemahan dan peluang, serta ancaman dari usaha produksi kreatif yang ada di sekitar Kecamatan Bakti Raja. Adapun alternatif untuk mengahadapi pangsa pasar makanan kash daerah yaitu dengan pembenahan pelatihan guna meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dengan media internt sebagai media pemasaran untuk memperkenalkan hasil produksi yang dihasilkan, dimana turut melakukan kerjasama dengan pemerintaha terkait yang ada di Kecamatan Bakti Raja. Dimana hasil penelitian adalah strategi dalam mengembangkan produk yang dihasilkan, untuk kesejateraan masyarakat dengan persaingan harga yang terjangkau dan bersaing","PeriodicalId":259511,"journal":{"name":"Jurnal Akademi Pariwisata Medan","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126573283","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Implementasi Digital Tourism/E-Tourism sangat berpotensi dalam meningkatkan Tingkat Hunian Homestay di Kabupaten Humbahas khususnya Kecamatan Bakti Raja. Hal ini disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan digital information. Semua tempat dan informasi dapat dijangkau dengan menggunakan fasilitas Digital Information. Hal ini berlaku disemua sisi ilmu pengetahuan umat manusia pada Jaman sekarang ini.Dengan menggunakan Digital Information, ilmu pengetahuan berkembang, perekonomian berkembang dan informasi suatu objek dan lokasi juga semakin berkembang. Dengan demikian hal ini berpengaruh dengan perkembangan kegiatan ekonomi pariwisata secara umum. Melalui digital information, banyak tempat dan lokasi wisata akan dipertontonkan kepada dunia sehingga mengundang banyak perhatian. Disamping itu banyak atraksi, hal hal menarik dan kegiatan yang menarik sehingga orang dapat tertarik berkunjung kesana. Maka sarana akomodasi untuk tinggal sementara waktu selama disana akan dibutuhkan. Hal ini adalah merupakan peluang besar bagi masyarakat setempat untuk dapat memamfaatkan situasi tersebut. Maka peluang membuka usaha homestay sangat berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat di lokasi objek wisata tersebut. Tentu nya homestay tersebut dapat diketahui oleh wisatawan keberadaan nya apabila ada promosi atau pemberitahuan melalui media massa seperti Koran, Majalah, Brosur dan lebih terjangkau seperti Layanan Internet atau sering kita sebut Digital Information. Bidang promosi Digital Information ini lebih spesifik kita sebut Digital Tourism atau E-tourism karena secara khusus berhubungan dengan informasi tentang Pariwisata serta Objek Wisata.Berkaitan dengan implementasi Digital Tourism untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang akan menggunakan sarana Homestay ini sangat relevan. Oleh karena dilokasi objek wisata tertentu tidak terdapat Hotel untuk sarana akomodasi. Oleh sebab itu sebagai sarana alternative diperlukan sarana homestay yang memadai sebagai tempat beristirahat sementara di objek wisata tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan promosi Homestay secara Digital sebagai suatu cara untuk meningkatkan kunjungan wisatawan pada homestay tersebut.
{"title":"Potensi Implementasi Digital Tourism/E-Tourism dalam Meningkatkan Tingkat Hunian pada Homestay di Kabupaten Humbahas Desa Bakti Raja","authors":"Jerry Wilson","doi":"10.36983/japm.v1i1.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.36983/japm.v1i1.45","url":null,"abstract":"Implementasi Digital Tourism/E-Tourism sangat berpotensi dalam meningkatkan Tingkat Hunian Homestay di Kabupaten Humbahas khususnya Kecamatan Bakti Raja. Hal ini disebabkan oleh semakin pesatnya pertumbuhan digital information. Semua tempat dan informasi dapat dijangkau dengan menggunakan fasilitas Digital Information. Hal ini berlaku disemua sisi ilmu pengetahuan umat manusia pada Jaman sekarang ini.Dengan menggunakan Digital Information, ilmu pengetahuan berkembang, perekonomian berkembang dan informasi suatu objek dan lokasi juga semakin berkembang. Dengan demikian hal ini berpengaruh dengan perkembangan kegiatan ekonomi pariwisata secara umum. Melalui digital information, banyak tempat dan lokasi wisata akan dipertontonkan kepada dunia sehingga mengundang banyak perhatian. Disamping itu banyak atraksi, hal hal menarik dan kegiatan yang menarik sehingga orang dapat tertarik berkunjung kesana. Maka sarana akomodasi untuk tinggal sementara waktu selama disana akan dibutuhkan. Hal ini adalah merupakan peluang besar bagi masyarakat setempat untuk dapat memamfaatkan situasi tersebut. Maka peluang membuka usaha homestay sangat berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat di lokasi objek wisata tersebut. Tentu nya homestay tersebut dapat diketahui oleh wisatawan keberadaan nya apabila ada promosi atau pemberitahuan melalui media massa seperti Koran, Majalah, Brosur dan lebih terjangkau seperti Layanan Internet atau sering kita sebut Digital Information. Bidang promosi Digital Information ini lebih spesifik kita sebut Digital Tourism atau E-tourism karena secara khusus berhubungan dengan informasi tentang Pariwisata serta Objek Wisata.Berkaitan dengan implementasi Digital Tourism untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang akan menggunakan sarana Homestay ini sangat relevan. Oleh karena dilokasi objek wisata tertentu tidak terdapat Hotel untuk sarana akomodasi. Oleh sebab itu sebagai sarana alternative diperlukan sarana homestay yang memadai sebagai tempat beristirahat sementara di objek wisata tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan promosi Homestay secara Digital sebagai suatu cara untuk meningkatkan kunjungan wisatawan pada homestay tersebut. \u0000 \u0000","PeriodicalId":259511,"journal":{"name":"Jurnal Akademi Pariwisata Medan","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126087477","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dolung dolung sebagai kudapan asli yang berasal dari kota wisata Parapat kurang dikenal oleh wisatawan yang berkunjung ke Parapat. Hal ini terjadi oleh karena masyarakat kota Parapat kurang maksimal mengelola dan memasarkan dolung dolung sebagai kuliner andalan lokal yang berasal dari Kota Parapat. Gerai penjualan dolung dolung juga yang tidak tersedia serta penjualan dolung dolung hanya dilakukan secara langsung secara personal. Begitu juga dengan Kolang kaling yang banyak tumbuh di daerah Kabupaten Simalungun Kecamatan Tigadolok dan Tigaras kurang maksimal pemanfaatannya secara ekonomi. Buah Kolang kaling hanya di pasarkan pada saat hari besar keagamaan saja sehingga mengurangi pendapatan dan penghasilan tambahan masyarakat yang ada di Kabupaten Simalungun khususnya di kota wisata Parapat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kudapan lokal dolung dolung dan kolang kaling dikenal oleh wisatawan. Bagaimana pengembangan dan pemasaran dolung dolung tersebut. Bagaimana peningkatan pemasaran dan pengenalan kudapan tersebut kepada masyarakat dan wisatawan. Setelah melaksanakan analisis dari hasil penelitian dilapangan diketahui bahwa saat ini pemerintah tengah berusaha memperkenalkan kepada masyarakat luas, wisatawan melalui peran serta masyarakat kota Parapat dibawah koordinasi Yayasan Peparata serta bekerjasama dengan hotel dan restauran yang ada di kota Parapat. Membangun Ikon Wisata Kuliner Dolung dolung yang berasal dari Kota Parapat dan Kolang Kaling yang berasal dari Kabupaten Simalungun.
{"title":"Dolung dolung Kudapan Tradisional Berbahan Dasar Tepung Beras dan Kolang Kaling Buah Aren Panganan yang Menyehatkan Dalam Mengembangkan Wisata Kuliner Kota Wisata Parapat Kabupaten Simalungun","authors":"Handoko Handoko","doi":"10.36983/japm.v1i1.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.36983/japm.v1i1.43","url":null,"abstract":"Dolung dolung sebagai kudapan asli yang berasal dari kota wisata Parapat kurang dikenal oleh wisatawan yang berkunjung ke Parapat. Hal ini terjadi oleh karena masyarakat kota Parapat kurang maksimal mengelola dan memasarkan dolung dolung sebagai kuliner andalan lokal yang berasal dari Kota Parapat. Gerai penjualan dolung dolung juga yang tidak tersedia serta penjualan dolung dolung hanya dilakukan secara langsung secara personal. Begitu juga dengan Kolang kaling yang banyak tumbuh di daerah Kabupaten Simalungun Kecamatan Tigadolok dan Tigaras kurang maksimal pemanfaatannya secara ekonomi. Buah Kolang kaling hanya di pasarkan pada saat hari besar keagamaan saja sehingga mengurangi pendapatan dan penghasilan tambahan masyarakat yang ada di Kabupaten Simalungun khususnya di kota wisata Parapat.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kudapan lokal dolung dolung dan kolang kaling dikenal oleh wisatawan. Bagaimana pengembangan dan pemasaran dolung dolung tersebut. Bagaimana peningkatan pemasaran dan pengenalan kudapan tersebut kepada masyarakat dan wisatawan. Setelah melaksanakan analisis dari hasil penelitian dilapangan diketahui bahwa saat ini pemerintah tengah berusaha memperkenalkan kepada masyarakat luas, wisatawan melalui peran serta masyarakat kota Parapat dibawah koordinasi Yayasan Peparata serta bekerjasama dengan hotel dan restauran yang ada di kota Parapat. Membangun Ikon Wisata Kuliner Dolung dolung yang berasal dari Kota Parapat dan Kolang Kaling yang berasal dari Kabupaten Simalungun. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":259511,"journal":{"name":"Jurnal Akademi Pariwisata Medan","volume":"130 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134262447","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}