Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui PengaruhPengendalian Hama Penggulung Daun (Lamprosema Indicata) dengan menggunakan pestisida nabati terhadap beberapa varietas kacang kedelai. Penelitian Ini Dilaksanakan Di Lokasi Kelurahan Batang Ayuni Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Ketinggian Tempat 500 Meter Dari Permukaan Laut. Waktu Penelitian Dilaksanakan Bulan Februari 2018 Dan Penelitian Selesai Pada Bulan Juli 2018.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor yaituFaktor Varietas Kedelaidisimbolkan (V) terdiri dari 2 taraf yaitu V1, V2dan Faktor Pestisida Nabati disimbolkan (P) dengan 4 taraf yaitu P0,. P1, P2, dan P3.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian pestisida nabati dan perbandingan varietas memberikan pengaruh tidak nyata pada jumlah daun terserang, intensitas serangan dan persentase serangan pada hama ulat penggulung daun.. Dari hasil analisa secara statistik menunjukkan bahwa interaksi antara kedua perlakuan tidak berpengaruh yang nyata terhadap semua parameter yang diamati. Kata Kunci : Pestisida Nabati, Varietas Kedelai
{"title":"PENGENDALIAN HAMA PENGGULUNG DAUN (Lamprosema indicata) DENGAN MENGGUNAKAN PESTISDA NABATI TERHADAP BEBERAPA VARIETAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max L Merrill)","authors":"Samsinar Harahap, S. Syawaluddin","doi":"10.31604/jap.v4i1.1014","DOIUrl":"https://doi.org/10.31604/jap.v4i1.1014","url":null,"abstract":"Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui PengaruhPengendalian Hama Penggulung Daun (Lamprosema Indicata) dengan menggunakan pestisida nabati terhadap beberapa varietas kacang kedelai. Penelitian Ini Dilaksanakan Di Lokasi Kelurahan Batang Ayuni Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kota Padangsidimpuan, Ketinggian Tempat 500 Meter Dari Permukaan Laut. Waktu Penelitian Dilaksanakan Bulan Februari 2018 Dan Penelitian Selesai Pada Bulan Juli 2018.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan dua faktor yaituFaktor Varietas Kedelaidisimbolkan (V) terdiri dari 2 taraf yaitu V1, V2dan Faktor Pestisida Nabati disimbolkan (P) dengan 4 taraf yaitu P0,. P1, P2, dan P3.Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian pestisida nabati dan perbandingan varietas memberikan pengaruh tidak nyata pada jumlah daun terserang, intensitas serangan dan persentase serangan pada hama ulat penggulung daun.. Dari hasil analisa secara statistik menunjukkan bahwa interaksi antara kedua perlakuan tidak berpengaruh yang nyata terhadap semua parameter yang diamati. Kata Kunci : Pestisida Nabati, Varietas Kedelai","PeriodicalId":270521,"journal":{"name":"Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan","volume":"02 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116849899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengembangan tanaman gandum harus divariasikan dengan banyak metode salah satunya dengan pemberian pupuk hayati CMA (Cendawan Mikoriza Arbuskula). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dosis CMA terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman gandum. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan empat perlakuan dosis Mikoriza dengan dosis 0, 15, 30 dan 45 gram dan tiga ulangan. Beberapa dosis CMA (Cendawan Mikoriza Arbuskula) yang diberikan belum memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman gandum. Kata kunci : Gandum, mikoriza.
{"title":"PENGARUH BEBERAPA DOSIS CMA (Cendawan Mikoriza Arbuskula) TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN GANDUM (Triticum aestivum L)","authors":"M. N. H. Nasution, Rasmita Adelina Harahap","doi":"10.31604/jap.v4i2.1008","DOIUrl":"https://doi.org/10.31604/jap.v4i2.1008","url":null,"abstract":"Pengembangan tanaman gandum harus divariasikan dengan banyak metode salah satunya dengan pemberian pupuk hayati CMA (Cendawan Mikoriza Arbuskula). Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh dosis CMA terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman gandum. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAK (Rancangan Acak Kelompok) dengan empat perlakuan dosis Mikoriza dengan dosis 0, 15, 30 dan 45 gram dan tiga ulangan. Beberapa dosis CMA (Cendawan Mikoriza Arbuskula) yang diberikan belum memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman gandum. Kata kunci : Gandum, mikoriza.","PeriodicalId":270521,"journal":{"name":"Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131159633","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Uji Efektifitas Insektisida Nabati (Ekstrak Daun Pepaya) Dan Insektisida Kimia (Alika) Dalam Pengendalian Hama Penggerek Polong (Etiella zinkenella) Pada Tanaman Kacang Kedelai (Glycine max Merril.). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tolang Julu, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, dengan ketinggian tempat kurang lebih 250 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode rancangan acak kelompok non faktorial dengan 9 perlakuan. Berdasarkan hasil analisis secara statistik pada perlakuan insektisida nabati (ekstrak daun pepaya) dan Insektisida Kimia (Alika) dalam mengendalikan hama penggerek polong pada tanaman kacang kedelai menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap parameter persentase serangan hama penggerek polong per plot pada umur pengamatan 5 mst dan 6 mst, parameter tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan hama penggerek polong per sampel pada umur pengamatan 5 mst dan 6 mst, parameter produksi biji basah dan biji kering per plot dan pada parameter produksi biji basah dan biji kering per hektar. Berdasarkan hasil analisis secara statistik pada perlakuan insektisida nabati (ekstrak daun pepaya) dan Insektisida Kimia (Alika) dalam mengendalikan hama penggerek polong pada tanaman kacang kedelai menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap pada parameter produksi biji basah dan biji kering per sampel. Perlakuan Insektisida nabati (Ekstrak daun pepaya) yang terbaik yaitu I3 dengan dosis 1,5 kg/10 liter air. Perlakuan Insektisida kimia (Alika) yang terbaik yaitu I8 dengan dosis 0,5 ml/liter air. Kata Kunci : Insektisida nabati (Ekstrak daun pepaya), kacang kedelai, Insektisida kimia (Alika)
{"title":"UJI EFEKTIFITAS INSEKTISIDA NABATI (EKSTRAK DAUN PEPAYA) DAN INSEKTISIDA KIMIA (ALIKA) DALAM PENGENDALIAN HAMA PENGGEREK POLONG (Etiella zinkenella) PADA TANAMAN KACANG KEDELAI (Glycine max Merril.)","authors":"Samsinar Harahap, Muhammad Agung Permadi","doi":"10.31604/jap.v4i2.1015","DOIUrl":"https://doi.org/10.31604/jap.v4i2.1015","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Uji Efektifitas Insektisida Nabati (Ekstrak Daun Pepaya) Dan Insektisida Kimia (Alika) Dalam Pengendalian Hama Penggerek Polong (Etiella zinkenella) Pada Tanaman Kacang Kedelai (Glycine max Merril.). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Tolang Julu, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan, dengan ketinggian tempat kurang lebih 250 meter di atas permukaan laut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode rancangan acak kelompok non faktorial dengan 9 perlakuan. Berdasarkan hasil analisis secara statistik pada perlakuan insektisida nabati (ekstrak daun pepaya) dan Insektisida Kimia (Alika) dalam mengendalikan hama penggerek polong pada tanaman kacang kedelai menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap parameter persentase serangan hama penggerek polong per plot pada umur pengamatan 5 mst dan 6 mst, parameter tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan hama penggerek polong per sampel pada umur pengamatan 5 mst dan 6 mst, parameter produksi biji basah dan biji kering per plot dan pada parameter produksi biji basah dan biji kering per hektar. Berdasarkan hasil analisis secara statistik pada perlakuan insektisida nabati (ekstrak daun pepaya) dan Insektisida Kimia (Alika) dalam mengendalikan hama penggerek polong pada tanaman kacang kedelai menunjukkan pengaruh tidak nyata terhadap pada parameter produksi biji basah dan biji kering per sampel. Perlakuan Insektisida nabati (Ekstrak daun pepaya) yang terbaik yaitu I3 dengan dosis 1,5 kg/10 liter air. Perlakuan Insektisida kimia (Alika) yang terbaik yaitu I8 dengan dosis 0,5 ml/liter air. Kata Kunci : Insektisida nabati (Ekstrak daun pepaya), kacang kedelai, Insektisida kimia (Alika)","PeriodicalId":270521,"journal":{"name":"Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114178658","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari panelitian ini adalah untuk mengetahui produksi padi sawah akibat peranan pola pengairan dan metode pengendalian hama tikus. Penelitian ini dilaksanakan di desa Singali, kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, kota Padangsidimpuan, dengan ketinggian tempat lebih kurang dari 500 m diatas permukaan laut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Split Plot Desain yang terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan dengan Faktor peranan pola pengairan dan metode pengendalian hama tikus, parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, intensitas serangan tikus, berat gabah per rumpun dan per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengairan menunjukkan pengaruh nyata pada pengamatan intensitas serangan pada umur 9 mst, 10 mst, 11 mst, 12 mst dan 13 mst dan pada pengamatan berat gabah per rumpun dan per plot. Pola pengairan yang menunjukkan pengaruh tidak nyata pada pengamatan tinggi tanaman pada setiap umur pengamatan yaitu 3 mst, 5 mst. Pada perlakuan pola pengairan paling tinggi intensitas serangannya adalah P3 (pengairan berselang). Pada perlakuan metode pengendalian hama tikus menunjukkan pengaruh yang nyata pada pengamatan berat gabah per plot dan intensitas serangan pada semua umur pengamatan mulai dari 9 mst, 10 mst, 11 mst, 12 mst dan 13 mst. Metode pengendalian tikus menunjukkan pengaruh tidak nyata pada pengamatan tinggi tanaman pada setiap umur pengamatan berat gabah per rumpun. Perlakuan metode pengendalian hama tikus yang paling tinggi intensitas serangannya adalah M2 (perangkap). Pada interaksi perlakuan pola pengairan dan metode pengendalian menunjukkan pengaruh tidak nyata pada setiap pengamatan.Kata Kunci : Pengairan, Hama Tikus, Padi
{"title":"PERANAN POLA PENGAIRAN DAN METODE PENGENDALIAN HAMA TIKUS (Rattus argentiventer)TERHADAP PRODUKSI PADI SAWAH (Oryza sativa L.)","authors":"Elda Sari Siregar, Fery Endang Nasution","doi":"10.31604/jap.v4i2.1006","DOIUrl":"https://doi.org/10.31604/jap.v4i2.1006","url":null,"abstract":"Tujuan dari panelitian ini adalah untuk mengetahui produksi padi sawah akibat peranan pola pengairan dan metode pengendalian hama tikus. Penelitian ini dilaksanakan di desa Singali, kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru, kota Padangsidimpuan, dengan ketinggian tempat lebih kurang dari 500 m diatas permukaan laut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Split Plot Desain yang terdiri dari 9 perlakuan dan 3 ulangan dengan Faktor peranan pola pengairan dan metode pengendalian hama tikus, parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, intensitas serangan tikus, berat gabah per rumpun dan per plot. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola pengairan menunjukkan pengaruh nyata pada pengamatan intensitas serangan pada umur 9 mst, 10 mst, 11 mst, 12 mst dan 13 mst dan pada pengamatan berat gabah per rumpun dan per plot. Pola pengairan yang menunjukkan pengaruh tidak nyata pada pengamatan tinggi tanaman pada setiap umur pengamatan yaitu 3 mst, 5 mst. Pada perlakuan pola pengairan paling tinggi intensitas serangannya adalah P3 (pengairan berselang). Pada perlakuan metode pengendalian hama tikus menunjukkan pengaruh yang nyata pada pengamatan berat gabah per plot dan intensitas serangan pada semua umur pengamatan mulai dari 9 mst, 10 mst, 11 mst, 12 mst dan 13 mst. Metode pengendalian tikus menunjukkan pengaruh tidak nyata pada pengamatan tinggi tanaman pada setiap umur pengamatan berat gabah per rumpun. Perlakuan metode pengendalian hama tikus yang paling tinggi intensitas serangannya adalah M2 (perangkap). Pada interaksi perlakuan pola pengairan dan metode pengendalian menunjukkan pengaruh tidak nyata pada setiap pengamatan.Kata Kunci : Pengairan, Hama Tikus, Padi","PeriodicalId":270521,"journal":{"name":"Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129189622","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Abu Janjang Kelapa Sawit dan Pupuk Organik Jago Tani terhadap Pertumbuhan Vegetatif Karet Okulasi (havea brassiliensis). Penelitian ini dilaksanakan di lokasi Kelurahan Batang Ayuni Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Ketinggian tempat 500 meter dari permukaan laut. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Februari 2017 dan Penelitian selesai pada bulan Juli 2017.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam bentuk faktorial, yaitu 2 faktor , faktor pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit disimbolkan (A), dengan 4 level yaitu A0, A1, A2, dan A3 dan Pupuk Organik Jago Tani disimbolkan (J), dengan 4 level yaitu J0, J1, J2, dan J3.Dari hasil analisis secara statistik diperoleh bahwa perlakuan Abu Janjang Kelapa Sawit memberikan respon yang nyata pada pengamatan tinggi tanaman umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst. Sedangkan respon yang tidak nyata dijumpai pada pengamatan diameter batang umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan jumlah tangkai umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan luas daun pada umur 6 mst, dan 12 mst. Dari hasil analisis statistik diperoleh bahwa pemberian Pupuk Organik Jago Tani memberikan respon yang tidak nyata pada pengamatan tinggi tanaman 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan diameter batang umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan jumlah tangkai umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan luas daun pada umur 6 mst, dan 12 mst. Penelitian ini menggunakan Abu Janjang Kelapa Sawit pada pengamatan nilai tertinggi pada perlakuan A2 ( 50 gr). Pada pengamatan Jago Tani nilai tertinggi pada perlakuan J2 (4 cc/liter air). Kata Kunci : Abu janjang kelapa sawit, pupuk organik Jago Tani,
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN PUPUK ORGANIK JAGO TANI TEHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN KARET","authors":"A. Mahmud, Samsinar Harahap","doi":"10.31604/jap.v4i1.1013","DOIUrl":"https://doi.org/10.31604/jap.v4i1.1013","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Abu Janjang Kelapa Sawit dan Pupuk Organik Jago Tani terhadap Pertumbuhan Vegetatif Karet Okulasi (havea brassiliensis). Penelitian ini dilaksanakan di lokasi Kelurahan Batang Ayuni Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan, Ketinggian tempat 500 meter dari permukaan laut. Waktu penelitian dilaksanakan bulan Februari 2017 dan Penelitian selesai pada bulan Juli 2017.Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan Acak Kelompok (RAK) dalam bentuk faktorial, yaitu 2 faktor , faktor pemberian Abu Janjang Kelapa Sawit disimbolkan (A), dengan 4 level yaitu A0, A1, A2, dan A3 dan Pupuk Organik Jago Tani disimbolkan (J), dengan 4 level yaitu J0, J1, J2, dan J3.Dari hasil analisis secara statistik diperoleh bahwa perlakuan Abu Janjang Kelapa Sawit memberikan respon yang nyata pada pengamatan tinggi tanaman umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst. Sedangkan respon yang tidak nyata dijumpai pada pengamatan diameter batang umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan jumlah tangkai umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan luas daun pada umur 6 mst, dan 12 mst. Dari hasil analisis statistik diperoleh bahwa pemberian Pupuk Organik Jago Tani memberikan respon yang tidak nyata pada pengamatan tinggi tanaman 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan diameter batang umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan jumlah tangkai umur 4 mst, 8 mst, dan 12 mst, pengamatan luas daun pada umur 6 mst, dan 12 mst. Penelitian ini menggunakan Abu Janjang Kelapa Sawit pada pengamatan nilai tertinggi pada perlakuan A2 ( 50 gr). Pada pengamatan Jago Tani nilai tertinggi pada perlakuan J2 (4 cc/liter air). Kata Kunci : Abu janjang kelapa sawit, pupuk organik Jago Tani,","PeriodicalId":270521,"journal":{"name":"Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132333820","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah tapanuli selatan, dari bulan Mei sampai pada bulan Agustus tahun 2017.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh dosis pupuk KCl dan jenis mulsa terhadap pertumbuhan.Rancangan yang di gunakan adalah Faktorial 4 x 3 dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Faktor pertama dosis pupuk KCl (K) dengan 4 tarap yaitu : dosis 150 kg/ha, dosis 300 kg/ha, dosis 450 kg/ha dan dosis 600 kg/ha. Faktor kedua jenis mulsa (M) dengan 3 tarap yaitu : tanpa mulsa, mulsa jerami, mulsa plastik hitam perak. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik menurut uji F pada taraf 5%. Jika F hitung lebih besar dari F tabel 5% berarti berpengaruh berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT). Interaksi antara dosis pupuk dan jenis mulsa berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 6 MST, indeks luas daun umur 35 HST dan umur 42 HST, laju asimilasi bersih umur 35 HST. Selanjutnya dosis pupuk KCl berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang, jumlah daun umur 4 MST dan umur 6 MST. Jenis mulsa berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 7 MST.Kata Kunci : Pupuk KCL, Jenis Mulsa, Ubi Jalar
{"title":"PENGARUH DOSIS PUPUK KCL DAN JENIS MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN UBI JALAR (Ipomoea batatas L.)","authors":"Suryanto Anto, M. Mukhlis","doi":"10.31604/jap.v4i2.1020","DOIUrl":"https://doi.org/10.31604/jap.v4i2.1020","url":null,"abstract":"Penelitian ini telah dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah tapanuli selatan, dari bulan Mei sampai pada bulan Agustus tahun 2017.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh dosis pupuk KCl dan jenis mulsa terhadap pertumbuhan.Rancangan yang di gunakan adalah Faktorial 4 x 3 dalam rancangan acak kelompok (RAK) dengan 3 ulangan. Faktor pertama dosis pupuk KCl (K) dengan 4 tarap yaitu : dosis 150 kg/ha, dosis 300 kg/ha, dosis 450 kg/ha dan dosis 600 kg/ha. Faktor kedua jenis mulsa (M) dengan 3 tarap yaitu : tanpa mulsa, mulsa jerami, mulsa plastik hitam perak. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik menurut uji F pada taraf 5%. Jika F hitung lebih besar dari F tabel 5% berarti berpengaruh berbeda nyata maka dilanjutkan dengan Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT). Interaksi antara dosis pupuk dan jenis mulsa berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 6 MST, indeks luas daun umur 35 HST dan umur 42 HST, laju asimilasi bersih umur 35 HST. Selanjutnya dosis pupuk KCl berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang, jumlah daun umur 4 MST dan umur 6 MST. Jenis mulsa berpengaruh nyata terhadap jumlah daun umur 7 MST.Kata Kunci : Pupuk KCL, Jenis Mulsa, Ubi Jalar","PeriodicalId":270521,"journal":{"name":"Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122306736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKJagung merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat untuk mempertahankan kehidupannya. Salah satu jenis jagung yang banyak dijadikan olahan pangan adalah jagung putih. Budidaya jagung putih di Indonesia masih sangat minim sehingga dibutuhkan perluasan budidaya tanaman jagung khususnya di Tapanuli Bagian Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi hasil tanaman jagung putih di daerah Tapanuli Bagian Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Univesitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan ketinggian 400 dpl. Parameter yang diamati adalah umur berbunga, umur panen, panjang tongkol, Jumlah biji/baris, Jumlah biji keseluruhan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang dijadikan perlakuan adalah tiga varietas jagung yaitu Anoman, Pulut URI dan Bonanza F1. Varietas jagung putih yang paling cepat berbunga adalah Pulut URI Yaitu 44 HST dan umur panen 78 HST. Varietas Anoman memili panjang tongkol yang lebih panjang dibanding Pulut URI yaitu 20,73 cm. Jumlah biji Keseluruhan tertinggi terdapat pada jagung putih varietas Anoman yaitu 488,30 biji. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jagung putih varietas Anoman lebih memiliki potensi hasil tertinggi kota Padangsidimpuan. Kata Kunci : Varietas Jagung, Ketinggian Tempat
{"title":"POTENSI HASIL JAGUNG PUTIH (Zea mays L) di PADANGSIDIMPUAN SUMATERA UTARA","authors":"Yusnita Wahyuni Silitonga, Amir Mahmud","doi":"10.31604/jap.v4i2.1009","DOIUrl":"https://doi.org/10.31604/jap.v4i2.1009","url":null,"abstract":"ABSTRAKJagung merupakan kebutuhan mendasar bagi masyarakat untuk mempertahankan kehidupannya. Salah satu jenis jagung yang banyak dijadikan olahan pangan adalah jagung putih. Budidaya jagung putih di Indonesia masih sangat minim sehingga dibutuhkan perluasan budidaya tanaman jagung khususnya di Tapanuli Bagian Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi hasil tanaman jagung putih di daerah Tapanuli Bagian Selatan. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Univesitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan ketinggian 400 dpl. Parameter yang diamati adalah umur berbunga, umur panen, panjang tongkol, Jumlah biji/baris, Jumlah biji keseluruhan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), yang dijadikan perlakuan adalah tiga varietas jagung yaitu Anoman, Pulut URI dan Bonanza F1. Varietas jagung putih yang paling cepat berbunga adalah Pulut URI Yaitu 44 HST dan umur panen 78 HST. Varietas Anoman memili panjang tongkol yang lebih panjang dibanding Pulut URI yaitu 20,73 cm. Jumlah biji Keseluruhan tertinggi terdapat pada jagung putih varietas Anoman yaitu 488,30 biji. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jagung putih varietas Anoman lebih memiliki potensi hasil tertinggi kota Padangsidimpuan. Kata Kunci : Varietas Jagung, Ketinggian Tempat","PeriodicalId":270521,"journal":{"name":"Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129835223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ayu Lestari Sarumpaet, S. Syawaluddin, Rafiqah Amanda Lubis
This study aims to determine the effect of Rhizobium sp inoculants and water hyacinth compost (Eichhornia crassipes) on the growth and development of soybean plants (Glycine max). The study used a factorial randomized block design. Each treatment was repeated three times. Treatment level 1 consists of; A0 (control), A1 (concentration 0.5gr) A2 (concentration 1gr), and A3 (concentration 2gr). The second level treatment consisted of K1 (3 gr/plant), K2 (5 gr/plant), K3 (7 gr/plant). The parameters observed were plant height (cm), number of leaves (strands), stem diameter (cm), number of fruits per plant (fruit). The results showed that the administration of Rhizobium sp inoculant and water hyacinth compost on soybean plants showed significant effect on all parameters observed, namely plant height, number of leaves (strands), stem diameter (cm) and number of pods per plant. Keywords: inoculant, rhizobium, compost, water hyacinth, soybean.
{"title":"Pengaruh Pemberian Inokulan Rhizobium sp dan Kompos Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman Kedelai (Glycine max)","authors":"Ayu Lestari Sarumpaet, S. Syawaluddin, Rafiqah Amanda Lubis","doi":"10.31604/jap.v3i1.964","DOIUrl":"https://doi.org/10.31604/jap.v3i1.964","url":null,"abstract":"This study aims to determine the effect of Rhizobium sp inoculants and water hyacinth compost (Eichhornia crassipes) on the growth and development of soybean plants (Glycine max). The study used a factorial randomized block design. Each treatment was repeated three times. Treatment level 1 consists of; A0 (control), A1 (concentration 0.5gr) A2 (concentration 1gr), and A3 (concentration 2gr). The second level treatment consisted of K1 (3 gr/plant), K2 (5 gr/plant), K3 (7 gr/plant). The parameters observed were plant height (cm), number of leaves (strands), stem diameter (cm), number of fruits per plant (fruit). The results showed that the administration of Rhizobium sp inoculant and water hyacinth compost on soybean plants showed significant effect on all parameters observed, namely plant height, number of leaves (strands), stem diameter (cm) and number of pods per plant. \u0000 \u0000Keywords: inoculant, rhizobium, compost, water hyacinth, soybean.","PeriodicalId":270521,"journal":{"name":"Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131649791","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The study was conducted in the village of Purwodadi, Padangsidimpuan City. The purpose of this study was to examine the increase in production of lowland rice (Oryza sativa L.) in the System Of Rice Intensification method. This experiment uses a Split plot design in a RAK pattern with two factors. The main factor is lowland rice variety consisting of three treatment levels, namely Aryze H6444 variety, Situ Bagendit variety, and Siganteng variety. The subplot factor is the use of mulch which consists of four treatment levels namely rice straw, rice husk, tithonia, and black plastic mulch. Siganteng variety with plastic mulch application showed the highest and lowest panicle lengths were found in the interaction between Aryze H6444 Gold variety and rice husk mulch application. Siganteng variety with mulch application of rice straw showed the highest average number of unprocessed rice. The highest planted fresh grain weight in Siganteng Variety interaction with rice straw mulch was not significantly different from the interaction of Siganteng variety with rice husk mulch. The highest 1000 grain weight was found in the interaction between Siganteng varieties and rice husk mulch. The highest dry weight of grain per plant was found in the interaction of Siganteng varieties with plastic mulch. The highest production potential is found in the interaction of Siganteng varieties with plastic mulch which shows an average of 16.85 tons/ha. The lowest average is found in the interaction of Aryze H6444 Gold variety with tithonia mulch which shows an average of 7.15 tons/ha. Keywords: mulch, variety, system of rice intensification
{"title":"Peningkatan Produksi Tanaman Padi Sawah (Oryza Sativa L.) dengan Beberapa Jenis Mulsa dan Beberapa Varitas Pada Metode System of Rice Intensification (SRI)","authors":"A. Mahmud, M. Hasibuan","doi":"10.31604/jap.v3i1.959","DOIUrl":"https://doi.org/10.31604/jap.v3i1.959","url":null,"abstract":"The study was conducted in the village of Purwodadi, Padangsidimpuan City. The purpose of this study was to examine the increase in production of lowland rice (Oryza sativa L.) in the System Of Rice Intensification method. This experiment uses a Split plot design in a RAK pattern with two factors. The main factor is lowland rice variety consisting of three treatment levels, namely Aryze H6444 variety, Situ Bagendit variety, and Siganteng variety. The subplot factor is the use of mulch which consists of four treatment levels namely rice straw, rice husk, tithonia, and black plastic mulch. Siganteng variety with plastic mulch application showed the highest and lowest panicle lengths were found in the interaction between Aryze H6444 Gold variety and rice husk mulch application. Siganteng variety with mulch application of rice straw showed the highest average number of unprocessed rice. The highest planted fresh grain weight in Siganteng Variety interaction with rice straw mulch was not significantly different from the interaction of Siganteng variety with rice husk mulch. The highest 1000 grain weight was found in the interaction between Siganteng varieties and rice husk mulch. The highest dry weight of grain per plant was found in the interaction of Siganteng varieties with plastic mulch. The highest production potential is found in the interaction of Siganteng varieties with plastic mulch which shows an average of 16.85 tons/ha. The lowest average is found in the interaction of Aryze H6444 Gold variety with tithonia mulch which shows an average of 7.15 tons/ha. \u0000 \u0000Keywords: mulch, variety, system of rice intensification","PeriodicalId":270521,"journal":{"name":"Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan","volume":"58 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129331351","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nurul Nisa Siregar, S. Syawaluddin, Imelda Sari Harahap
The purpose of this study was to study the effect of Kalinitra fertilizer and pruning techniques on the growth and production of watermelons (Citrullus lanatus). The experimental design used in this study was a Randomized Block Design, with two factors, namely the dose of kalinitra fertilizer (without fertilizer, 100ml, 200ml, 300ml) and pruning techniques (no pruning, topping or topping, trimming tertiary / vine or pruning). The results showed that the application of kalinitra fertilizer showed a significant effect on the age of flowering, fruit diameter, fruit weight per sample and fruit weight per plot. Keywords: Kalinitra, pruning, fruit, flowers
{"title":"Pengaruh Pemberian Pupuk Kalinitra dan Teknik Pemangkasan dengan Sistem Topas Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Semangka (Citrullus lanatus)","authors":"Nurul Nisa Siregar, S. Syawaluddin, Imelda Sari Harahap","doi":"10.31604/jap.v3i1.963","DOIUrl":"https://doi.org/10.31604/jap.v3i1.963","url":null,"abstract":"The purpose of this study was to study the effect of Kalinitra fertilizer and pruning techniques on the growth and production of watermelons (Citrullus lanatus). The experimental design used in this study was a Randomized Block Design, with two factors, namely the dose of kalinitra fertilizer (without fertilizer, 100ml, 200ml, 300ml) and pruning techniques (no pruning, topping or topping, trimming tertiary / vine or pruning). The results showed that the application of kalinitra fertilizer showed a significant effect on the age of flowering, fruit diameter, fruit weight per sample and fruit weight per plot. \u0000 \u0000Keywords: Kalinitra, pruning, fruit, flowers","PeriodicalId":270521,"journal":{"name":"Jurnal AGROHITA: Jurnal Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131513996","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}