Pub Date : 2022-11-07DOI: 10.33061/innofarm.v24i2.7647
Muhammad Rohman Tiovandi, Sri Widayanti, Prasmita Dian Wijayanti
Minimnya pengetahuan investor membuat banyak posisi off loss di pasar saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor fundamental, inflasi dan tingkat suku bunga terhadap harga saham perusahaan peternakan di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda laporan keuangan sepuluh tahun lima perusahaan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental, inflasi, dan tingkat suku bunga terhadap harga saham perusahaan secara parsial variabel DER, DAR, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan secara simultan semua faktor CR, ROA, DER, DAR, Inflasi, dan Suku bunga berpengaruh sebesar 70,5% terhadap perusahaan. Harga saham dan 29,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Variabel DER, DAR, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan secara simultan semua faktor mempengaruhi harga saham perusahaan.
投资者缺乏知识使股市失去了许多职位。这项研究的目的是分析牛市场股票价格的基本因素、通货膨胀和利率的影响。这项研究使用多元线性回归五十年来了解公司的财务报表、通货膨胀和利率的基本因素的影响对公司股价的局部变量DER而言,DAR, ROA股票价格有重大影响,同时所有CR, ROA, DAR DER通胀因素,对公司的利率70,5%大小的影响。股价29.5%受到其他因素的影响。变量DER、DAR和ROA对股票价格产生了重大影响,同时影响了公司股价的所有因素。
{"title":"Fundamental Perusahaan, Inflasi, dan Suku Bunga Terhadap Saham Perusahaan Pertanian di BEI","authors":"Muhammad Rohman Tiovandi, Sri Widayanti, Prasmita Dian Wijayanti","doi":"10.33061/innofarm.v24i2.7647","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v24i2.7647","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Minimnya pengetahuan investor membuat banyak posisi off loss di pasar saham. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh faktor fundamental, inflasi dan tingkat suku bunga terhadap harga saham perusahaan peternakan di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda laporan keuangan sepuluh tahun lima perusahaan untuk mengetahui pengaruh faktor fundamental, inflasi, dan tingkat suku bunga terhadap harga saham perusahaan secara parsial variabel DER, DAR, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan secara simultan semua faktor CR, ROA, DER, DAR, Inflasi, dan Suku bunga berpengaruh sebesar 70,5% terhadap perusahaan. Harga saham dan 29,5% dipengaruhi oleh faktor lain. Variabel DER, DAR, dan ROA berpengaruh signifikan terhadap harga saham dan secara simultan semua faktor mempengaruhi harga saham perusahaan. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115203403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-07DOI: 10.33061/innofarm.v24i2.7677
Heru Muladi Heru, Dewi Ratna Nuhayati, S. Siswadi
Uji Kosentrasii Pupuki Organik Cair Dan AB Mix Terhadap Pertumbuhan Pacoy (Brassica rapa L.) Metode Hidroponik Wick. Penelitiani inii dilaksanakani dii Kebuni Percobaani Fakultasi Pertaniani Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Jl. Jaya Wijaya No. 384 Kel. Banjarsari. Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Desember 2021 – Januari 2022. Penelitiani inii bertujuani untuki mengetahuii pengaruhi macami dosisi POCi Intanparii dani AB Mix terhadapi pertumbuhani tanamani Pakcoyi metode hidroponik Wick. Penelitiani inii merupakani percobaani faktoriali yangi terdirii darii duai faktori yangi disusuni berdasarkani Rancangani Acaki Lengkapi (RAL). Adapuni perlakuannyai sebagaii berikuti : faktori pertama iyaitu iPupuk iOrganik iIntanpari 5 cc / L, Pupuk Organik Intanpari 10 cc / L, Pupuk Organik Intanpari 15 cc / L, faktor kedua yaitu Kontrol Tanpa AB Mix ( 0 ), Nutrisi AB Mix 2,5 cc / L, Nutrisi AB Mix 5 cc / L, Nutrisi AB Mix 7,5 cc / L. Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan, makai didapati 36i uniti ipercobaan. Data parameter di dianalisisi menggunakani analisisi sidiki ragami (anova) dani dilanjut dengani ujii BNTi dengan tarafi 5%. Berdasarkan hasili penelitian, dani pembahasani makai dapati disimpulkani bahwai : ( 1 ) Pemberiani POCi Intanparii memberikani pengaruhi terhadapi pengamatani berati segari iakar, tetapii tidaki pengaruhi iterhadap pengamatani tinggii tanamani, jumlahi daunii, panjangi akari, berati basahi tanamani idan berati keringi tanamani. ( 2 ) Pemberiani nutrisi AB Mix memberikan pengaruh terhadap pengamatani tinggii tanamani idan berati basahi tanamani, tetapi tidaki pengaruh terhadapi pengamatan, jumlah daun, panjangi akari, berati segar akar dani berat kering tanaman. ( 3 ) Interaksi antara konsentrasi POC Intanpari dan nutisi AB Mix memberikani pengaruhi padai pengamatani, ijumlah daun dan berat segar akar, tetapi tidak pengaruh pada pengamatan, tinggii tanamani, panjangi akari, berati basahi tanamani, dani berati keringi tanamani.
{"title":"KOSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR DAN AB MIX TERHADAP PERTUMBUHAN PAKCOY ( BRASSICA RAPA L. ) METODE HIDROPONIK WICK","authors":"Heru Muladi Heru, Dewi Ratna Nuhayati, S. Siswadi","doi":"10.33061/innofarm.v24i2.7677","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v24i2.7677","url":null,"abstract":"Uji Kosentrasii Pupuki Organik Cair Dan AB Mix Terhadap Pertumbuhan Pacoy (Brassica rapa L.) Metode Hidroponik Wick. Penelitiani inii dilaksanakani dii Kebuni Percobaani Fakultasi Pertaniani Universitas Slamet Riyadi Surakarta, Jl. Jaya Wijaya No. 384 Kel. Banjarsari. Kec. Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah, pada Desember 2021 – Januari 2022. Penelitiani inii bertujuani untuki mengetahuii pengaruhi macami dosisi POCi Intanparii dani AB Mix terhadapi pertumbuhani tanamani Pakcoyi metode hidroponik Wick. Penelitiani inii merupakani percobaani faktoriali yangi terdirii darii duai faktori yangi disusuni berdasarkani Rancangani Acaki Lengkapi (RAL). Adapuni perlakuannyai sebagaii berikuti : faktori pertama iyaitu iPupuk iOrganik iIntanpari 5 cc / L, Pupuk Organik Intanpari 10 cc / L, Pupuk Organik Intanpari 15 cc / L, faktor kedua yaitu Kontrol Tanpa AB Mix ( 0 ), Nutrisi AB Mix 2,5 cc / L, Nutrisi AB Mix 5 cc / L, Nutrisi AB Mix 7,5 cc / L. Dengan demikian terdapat 12 kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan, makai didapati 36i uniti ipercobaan. Data parameter di dianalisisi menggunakani analisisi sidiki ragami (anova) dani dilanjut dengani ujii BNTi dengan tarafi 5%. Berdasarkan hasili penelitian, dani pembahasani makai dapati disimpulkani bahwai : ( 1 ) Pemberiani POCi Intanparii memberikani pengaruhi terhadapi pengamatani berati segari iakar, tetapii tidaki pengaruhi iterhadap pengamatani tinggii tanamani, jumlahi daunii, panjangi akari, berati basahi tanamani idan berati keringi tanamani. ( 2 ) Pemberiani nutrisi AB Mix memberikan pengaruh terhadap pengamatani tinggii tanamani idan berati basahi tanamani, tetapi tidaki pengaruh terhadapi pengamatan, jumlah daun, panjangi akari, berati segar akar dani berat kering tanaman. ( 3 ) Interaksi antara konsentrasi POC Intanpari dan nutisi AB Mix memberikani pengaruhi padai pengamatani, ijumlah daun dan berat segar akar, tetapi tidak pengaruh pada pengamatan, tinggii tanamani, panjangi akari, berati basahi tanamani, dani berati keringi tanamani.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"66 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114787012","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-07DOI: 10.33061/innofarm.v24i2.7749
R. Kusumasari, Sartono Joko Santosa, Kharis Triyono
Tujuan penelitian ini untuk melihat adakah pengaruh pemberian pupuk organik cair urine sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas terong (Solanum melongena L.). Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2021 sampai dengan tanggal 5 Februari 2022 di Kebun Penelitian dan Koleksi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi yang berada di Jl. Jaya Wijaya No. 384, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Rancangan Petak Terpisah (RPT) atau rancangan split plot digunakan pada penelitian ini terdiri atas 2 faktor lalu direplika 3 kali. Faktor pertama yaitu varietas (V) terdiri dari 3 taraf antara lain varietas Jelita (V1), varietas Silila (V2) dan varietas Teho (V3), faktor kedua yaitu perlakuan volume POC dengan 4 taraf yaitu tanpa volume (D0), volume 150 ml (D1), volume 300 ml (D2), volume 450 ml (D3). Data yang didapat dikaji menggunakan Analisis Variasi (Anova) lalu dilakukan uji tukey pada taraf 5%. Setelah dilakukan penelitian, pupuk organik cair urine sapi tidak memperlihatkan pengaruh nyata pada pertumbuhan dan hasil tiga varietas terong.
{"title":"Pemberian Pupuk Organik Cair Urine Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil 3 (tiga) Varietas Terong (Solanum melongena L.)","authors":"R. Kusumasari, Sartono Joko Santosa, Kharis Triyono","doi":"10.33061/innofarm.v24i2.7749","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v24i2.7749","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk melihat adakah pengaruh pemberian pupuk organik cair urine sapi terhadap pertumbuhan dan hasil tiga varietas terong (Solanum melongena L.). Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2021 sampai dengan tanggal 5 Februari 2022 di Kebun Penelitian dan Koleksi Lahan Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi yang berada di Jl. Jaya Wijaya No. 384, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Rancangan Petak Terpisah (RPT) atau rancangan split plot digunakan pada penelitian ini terdiri atas 2 faktor lalu direplika 3 kali. Faktor pertama yaitu varietas (V) terdiri dari 3 taraf antara lain varietas Jelita (V1), varietas Silila (V2) dan varietas Teho (V3), faktor kedua yaitu perlakuan volume POC dengan 4 taraf yaitu tanpa volume (D0), volume 150 ml (D1), volume 300 ml (D2), volume 450 ml (D3). Data yang didapat dikaji menggunakan Analisis Variasi (Anova) lalu dilakukan uji tukey pada taraf 5%. Setelah dilakukan penelitian, pupuk organik cair urine sapi tidak memperlihatkan pengaruh nyata pada pertumbuhan dan hasil tiga varietas terong.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115683437","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-07DOI: 10.33061/innofarm.v24i2.7714
Fendy Nayogi, S. Suharjono
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas champor dengan bahan aktif Naftalen terhadap mortalitas hama Rizhopertha dominica hama serbuk biji dan pengaruh varietas terhadap intensitas serangan hama gudang Rizhopertha dominica dan pengaruh varietas terhadap intensitas serangan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL) dengan 3 ulangan dan 24 kombinasi. Faktor pertama adalah dosis kapur barus (C) yang terdiri dari 4 level C1 = 0 mg / 0,5 kg; C2 = 0,5 mg / 0,5 kg; C3 = 1 mg / 0,5 kg; C4 = 1,5 / 0,5 kg. Faktor kedua adalah jenis varietas (V) dengan 3 level, yaitu V1 = Ciherang; V2 = Sintanur; V3 = Situbagendit. Hasil penelitian berdasarkan analisis uji Annova dengan tingkat 5% menyatakan bahwa aplikasi interaksi dengan varietas kapur barus berpengaruh nyata terhadap mortalitas Rizhopertha dominica. Hasil pengujian lebih lanjut Duncan Multiple level 5%, Aplikasi kapur barus dengan nilai mortalitas tertinggi pada level C2 0,5 mg / 0,5 kg benih padi dengan berbeda sangat nyata dari dosis lainnya. Varietas secara signifikan mempengaruhi intensitas serangan hama gudang Rizhopertha dominica dengan intensitas serangan rendah pada varietas V3 Situbagendit, Ciherang V1 dan V2 Sintanur. Varietas secara signifikan mempengaruhi intensitas serangan hama, kombinasi terbaik dari masing-masing faktor pertama dan faktor kedua adalah Ciherang 0,5 mg / 0,5 kg (C2V1); Sintanur dengan dosis 0,5 mg / 0,5 kg (C2V3); Situbagendit dengan dosis 1 mg / 0,5 kg (C3V3).
{"title":"OF CHAMPOR ON SEVERAL RICE SEED VARIETIES (Oryza sativa L.) AND THEIR EFFECTS ON MORTALITY IN SEED POWDER PESTS (Rizhopertha dominica","authors":"Fendy Nayogi, S. Suharjono","doi":"10.33061/innofarm.v24i2.7714","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v24i2.7714","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas champor dengan bahan aktif Naftalen terhadap mortalitas hama Rizhopertha dominica hama serbuk biji dan pengaruh varietas terhadap intensitas serangan hama gudang Rizhopertha dominica dan pengaruh varietas terhadap intensitas serangan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RAL) dengan 3 ulangan dan 24 kombinasi. Faktor pertama adalah dosis kapur barus (C) yang terdiri dari 4 level C1 = 0 mg / 0,5 kg; C2 = 0,5 mg / 0,5 kg; C3 = 1 mg / 0,5 kg; C4 = 1,5 / 0,5 kg. Faktor kedua adalah jenis varietas (V) dengan 3 level, yaitu V1 = Ciherang; V2 = Sintanur; V3 = Situbagendit. Hasil penelitian berdasarkan analisis uji Annova dengan tingkat 5% menyatakan bahwa aplikasi interaksi dengan varietas kapur barus berpengaruh nyata terhadap mortalitas Rizhopertha dominica. Hasil pengujian lebih lanjut Duncan Multiple level 5%, Aplikasi kapur barus dengan nilai mortalitas tertinggi pada level C2 0,5 mg / 0,5 kg benih padi dengan berbeda sangat nyata dari dosis lainnya. Varietas secara signifikan mempengaruhi intensitas serangan hama gudang Rizhopertha dominica dengan intensitas serangan rendah pada varietas V3 Situbagendit, Ciherang V1 dan V2 Sintanur. Varietas secara signifikan mempengaruhi intensitas serangan hama, kombinasi terbaik dari masing-masing faktor pertama dan faktor kedua adalah Ciherang 0,5 mg / 0,5 kg (C2V1); Sintanur dengan dosis 0,5 mg / 0,5 kg (C2V3); Situbagendit dengan dosis 1 mg / 0,5 kg (C3V3).","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"110 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128568691","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-07DOI: 10.33061/innofarm.v24i2.7688
Sadewo Wahyu Wibowo, Sartono Joko Santosa, S. Siswadi
Penelitian ini berjudul Kajian Dosis Pupuk Guano Dan Urea Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tunggak (Vigna unguiculata L.) Penelitian dilaksanakan di Kebun Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Tohudan, Karanganyar mulai Desember 2021 hingga Februari 2022. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor dan diulang 3 kali. Pupuk guano (G) sebagai faktor 1 tediri dari 4 taraf yaitu: G0 (Kontrol), G1= guano dosis 4,7 gram, G2= guano dosis 9,4 gram, G3= guano dosis 14,1 gram. Pupuk urea (N) sebagai faktor 2 terdiri dari 4 taraf yaitu: N0= (Kontrol), N1= urea dosis 2,7 gram, N2= urea dosis 5,4 gram, N3= urea dosis 8,1 gram. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dengan uji lanjut BNJ dengan taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk guano (G) berpengaruh terhadap jumlah daun, luas daun, berat kering brangkasan, berat polong, berat biji dan berat kering biji dengan dosis terbaik 9,4 gram/tanaman. Pupuk urea (N) berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah plong, berat polong dan berat biji dengan dosis terbaik 5,4 gram/tanaman.
{"title":"DOSIS PUPUK GUANO DAN UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata L.)","authors":"Sadewo Wahyu Wibowo, Sartono Joko Santosa, S. Siswadi","doi":"10.33061/innofarm.v24i2.7688","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v24i2.7688","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul Kajian Dosis Pupuk Guano Dan Urea Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Kacang Tunggak (Vigna unguiculata L.) Penelitian dilaksanakan di Kebun Balai Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Tohudan, Karanganyar mulai Desember 2021 hingga Februari 2022. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 faktor dan diulang 3 kali. Pupuk guano (G) sebagai faktor 1 tediri dari 4 taraf yaitu: G0 (Kontrol), G1= guano dosis 4,7 gram, G2= guano dosis 9,4 gram, G3= guano dosis 14,1 gram. Pupuk urea (N) sebagai faktor 2 terdiri dari 4 taraf yaitu: N0= (Kontrol), N1= urea dosis 2,7 gram, N2= urea dosis 5,4 gram, N3= urea dosis 8,1 gram. Data dianalisis menggunakan analisis ragam dengan uji lanjut BNJ dengan taraf α = 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pupuk guano (G) berpengaruh terhadap jumlah daun, luas daun, berat kering brangkasan, berat polong, berat biji dan berat kering biji dengan dosis terbaik 9,4 gram/tanaman. Pupuk urea (N) berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah plong, berat polong dan berat biji dengan dosis terbaik 5,4 gram/tanaman.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128593074","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-11-07DOI: 10.33061/innofarm.v24i2.7402
Nur Fitriyah, M. Wahyudi
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penambahan Zat Pengatur Tumbuh ( ZPT) pada pertumbuhan tunas dan perakaran stek mikro kulit umbi tanaman porang (Amorphophallus muelleri blume) dan talas beneng (Xanthosoma undipes k.koch). Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan 8 perlakuan : Z1 = umbi porang tanpa ZPT, Z2= umbi porang + Auksin 1,5 ml/L, Z3= umbi porang +Thidiazuron 1 ppm, Z4= umbi porang +Auksin 1,5 ml/L + Thidiazuron 1 ppm, Z5 = umbi talas beneng tanpa ZPT, Z6= umbi talas beneng + Auksin 1,5 ml/L, Z7= umbi talas beneng +Thidiazuron 1 ppm, Z8= umbi talas beneng +Auksin 1,5 ml/L + Thidiazuron 1 ppm, masing-masing perlakuan di ulang 10 kali. Data dianalisa dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95% dan apabila perlakuan yang memiliki sidik ragam yang nyata, dilanjutkan analisis lanjutan dengan menggunakan Uji BNT 5%. Penambahan zat pengatur tumbuh auksin, thidiazuron dan kombinasinya keduanya berpengaruh nyata terhadap persentase stek tumbuh, tinggi bibit, jumlah daun, panjang dan jumlah akar. Selain pengaruh dari ZPT eksogen, kemampuan tumbuh dalam perbanyakan vegetatif juga di pengaruh oleh jenis dan ukuran bahan tanam serta adanya titik tumbuh pada stek. Stek tanaman talas beneng (Xanthosoma undipes K.Koch) dari kulit umbi mempunyai kemampuan regenerasi yang lebih tinggi jika dibandingkan stek dari tanaman porang (Amorphophallus muelleri Blume).
本研究的目的是确定porang、根茎微柄根茎(Amorphophallus muelleri blume)和talas beneng (Xanthosoma unmedis k.koch)生长中的苯酚(ZPT)的有效性。设计完整的(财富)在这项研究中使用随机8:Z1 =块茎porang待遇没有ZPT, Z2 =块茎porang +生长素1.5 ml / L, Z3 =块茎porang Thidiazuron + 1, Z4 mtc =块茎porang Thidiazuron生长素1.5 ml / L + 1、芋头,Z5 =块茎beneng没有ZPT, mtc Z6 + =、芋头块茎beneng生长素1.5 ml / L, Z7 =块茎芋头beneng + Thidiazuron 1、芋头,Z8 =块茎beneng mtc生长素1.5 ml / L + 1 Thidiazuron mtc待遇,每个人都在重复10次。分析数据的方法是,在95%的存活率上使用“样本”(ANOVA)进行分析,然后使用BNT 5%进行进一步分析。生长中的青素、硫祖龙和它们的组合对stek的生长、种子的高度、叶子的数量、根的长度和数量有明显的影响。除了外来ZPT的影响外,植物繁殖的能力还受到植物材料种类和大小以及stek的生长点的影响。块茎茎植物的根茎比porang植物(Amorphophallus muelleri Blume)的根茎再生能力更高。
{"title":"PENAMBAHAN ZAT PENGATUR TUMBUH PADA STEK MIKRO TANAMAN PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) DAN TALAS BENENG (Xanthosoma undipes K.Koch)","authors":"Nur Fitriyah, M. Wahyudi","doi":"10.33061/innofarm.v24i2.7402","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v24i2.7402","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektivitas penambahan Zat Pengatur Tumbuh ( ZPT) pada pertumbuhan tunas dan perakaran stek mikro kulit umbi tanaman porang (Amorphophallus muelleri blume) dan talas beneng (Xanthosoma undipes k.koch). Rancangan Acak Lengkap (RAL) digunakan dalam penelitian ini dengan 8 perlakuan : Z1 = umbi porang tanpa ZPT, Z2= umbi porang + Auksin 1,5 ml/L, Z3= umbi porang +Thidiazuron 1 ppm, Z4= umbi porang +Auksin 1,5 ml/L + Thidiazuron 1 ppm, Z5 = umbi talas beneng tanpa ZPT, Z6= umbi talas beneng + Auksin 1,5 ml/L, Z7= umbi talas beneng +Thidiazuron 1 ppm, Z8= umbi talas beneng +Auksin 1,5 ml/L + Thidiazuron 1 ppm, masing-masing perlakuan di ulang 10 kali. Data dianalisa dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA) pada taraf kepercayaan 95% dan apabila perlakuan yang memiliki sidik ragam yang nyata, dilanjutkan analisis lanjutan dengan menggunakan Uji BNT 5%. Penambahan zat pengatur tumbuh auksin, thidiazuron dan kombinasinya keduanya berpengaruh nyata terhadap persentase stek tumbuh, tinggi bibit, jumlah daun, panjang dan jumlah akar. Selain pengaruh dari ZPT eksogen, kemampuan tumbuh dalam perbanyakan vegetatif juga di pengaruh oleh jenis dan ukuran bahan tanam serta adanya titik tumbuh pada stek. Stek tanaman talas beneng (Xanthosoma undipes K.Koch) dari kulit umbi mempunyai kemampuan regenerasi yang lebih tinggi jika dibandingkan stek dari tanaman porang (Amorphophallus muelleri Blume). \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131659422","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitiannya ini membawa tujuannya guna mengetahui pengaruh perbedaan macam pupuk organik pada pertumbuhan serta hasil dari dua varietas tanaman kedelai hitam (Glycine soja (L.) Merril ). Varietas kedelai hitam yang dipakai yakni varietas Mallika dan varietas Lokal Lumajang. Tempat penelitiannya di Kebun Penelitian dan Koleksi Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Pelaksanaan penelitian 19 Mei 2021 hingga 10 Agustus 2021. Rancangannya yang dipakai yakni Rancangan Acak Lengkap (RAL) lewat dua faktor. Terdapat beragam perlakuannya yakni: Varietas Mallika tanpa pupuk (V1P0), varietas lokal Lumajang tanpa pupuk (V2P0), varietas Mallika dengan pupuk kandang ayam (V1P1), varietas lokal Lumajang dengan pupuk kandang ayam (V2P1), varietas Mallika dengan pupuk kandang kambing (V1P2), varietas lokal Lumajang dengan pupuk kandang kambing (V2P2), varietas Mallika dengan pupuk kandang sapi (V1P3), varietas lokal Lumajang dengan pupuk kandang sapi (V2P3), varietas Mallika dengan pupuk guano (V1P4), varietas lokal Lumajang dengan pupuk guano (V2P4). Dari perlakuan tersebut didapatkan 9 macam kombinasi perlakuan dan 1 kontrol (tanpa pupuk) dan dilaksanakan pengulangan 4 kali oleh karenanya didapat 40 unit percobaan. Parameter pengamatan mencakup berat 100 biji per tanaman, berat biji kering per tanaman, jumlah biji per tanaman, berat polong per tanaman, jumlah polong per tanaman, berat brangkasan kering, berat brangsakasan basah, dan tinggi tanaman, jumlah daun. Analisis datanya memakai Analisis Varian (Anova), apabila dijumpai perbedaan nyata lalu datanya dilaksanakan pengujian Duncan dengan taraf 5% sebagai pembedanya rerata antar perlakuan. Hasilnya memperlihatkan bahwasannya 1) Perlakuan terbaik didapatkan pada penggunaan pupuk organik kandang ayam, karena bila dibandingkan pupuk kandang yang lain kandungan N,P,K pada pupuk kandang ayam lebih tinggi, serta pupuk kandang ayam memiliki kadar hara yang cukup tinggi dan relatif lebih cepat terdekomposisi. 2) Varietas lokal Lumajang memiliki jumlah polong lebih banyak dengan rata-rata 75,25 buah pada perlakuan pupuk kandang ayam dibandingkannya varietas Mallika, hal ini berpengaruh nyata terhadap jumlah biji pada varietas Mallika lebih sedikit dibandingkan dengan varietas lokal Lumajang. Jumlah biji terbanyak pada varietas lokal Lumajang terdapat pada perlakuan pupuk kandang sapi yang menghasilkan rata-rata 142,50 biji. 3) Varietas Mallika memiliki ukuran biji yang besar, rata-rata berat 100 biji paling tinggi sebesar 43,23 g pada perlakuan pupuk kandang ayam.
{"title":"MACAM PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS KEDELAI HITAM (Glycine soja (L.) Merrill)","authors":"Ika Dwi Meilawasih, Sumarmi Sumarmi, Kharis Triyono","doi":"10.33061/innofarm.v24i1.7245","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v24i1.7245","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Penelitiannya ini membawa tujuannya guna mengetahui pengaruh perbedaan macam pupuk organik pada pertumbuhan serta hasil dari dua varietas tanaman kedelai hitam (Glycine soja (L.) Merril ). Varietas kedelai hitam yang dipakai yakni varietas Mallika dan varietas Lokal Lumajang. Tempat penelitiannya di Kebun Penelitian dan Koleksi Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Pelaksanaan penelitian 19 Mei 2021 hingga 10 Agustus 2021. Rancangannya yang dipakai yakni Rancangan Acak Lengkap (RAL) lewat dua faktor. Terdapat beragam perlakuannya yakni: Varietas Mallika tanpa pupuk (V1P0), varietas lokal Lumajang tanpa pupuk (V2P0), varietas Mallika dengan pupuk kandang ayam (V1P1), varietas lokal Lumajang dengan pupuk kandang ayam (V2P1), varietas Mallika dengan pupuk kandang kambing (V1P2), varietas lokal Lumajang dengan pupuk kandang kambing (V2P2), varietas Mallika dengan pupuk kandang sapi (V1P3), varietas lokal Lumajang dengan pupuk kandang sapi (V2P3), varietas Mallika dengan pupuk guano (V1P4), varietas lokal Lumajang dengan pupuk guano (V2P4). Dari perlakuan tersebut didapatkan 9 macam kombinasi perlakuan dan 1 kontrol (tanpa pupuk) dan dilaksanakan pengulangan 4 kali oleh karenanya didapat 40 unit percobaan. Parameter pengamatan mencakup berat 100 biji per tanaman, berat biji kering per tanaman, jumlah biji per tanaman, berat polong per tanaman, jumlah polong per tanaman, berat brangkasan kering, berat brangsakasan basah, dan tinggi tanaman, jumlah daun. Analisis datanya memakai Analisis Varian (Anova), apabila dijumpai perbedaan nyata lalu datanya dilaksanakan pengujian Duncan dengan taraf 5% sebagai pembedanya rerata antar perlakuan. Hasilnya memperlihatkan bahwasannya 1) Perlakuan terbaik didapatkan pada penggunaan pupuk organik kandang ayam, karena bila dibandingkan pupuk kandang yang lain kandungan N,P,K pada pupuk kandang ayam lebih tinggi, serta pupuk kandang ayam memiliki kadar hara yang cukup tinggi dan relatif lebih cepat terdekomposisi. 2) Varietas lokal Lumajang memiliki jumlah polong lebih banyak dengan rata-rata 75,25 buah pada perlakuan pupuk kandang ayam dibandingkannya varietas Mallika, hal ini berpengaruh nyata terhadap jumlah biji pada varietas Mallika lebih sedikit dibandingkan dengan varietas lokal Lumajang. Jumlah biji terbanyak pada varietas lokal Lumajang terdapat pada perlakuan pupuk kandang sapi yang menghasilkan rata-rata 142,50 biji. 3) Varietas Mallika memiliki ukuran biji yang besar, rata-rata berat 100 biji paling tinggi sebesar 43,23 g pada perlakuan pupuk kandang ayam. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129035918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-11DOI: 10.33061/innofarm.v24i1.7200
Adilia Galuh Pramantari, S. Bahri, P. Priyono
Penelitian ini berjudul Pengaruh Dosis Pupuk NPK Dan Seresah Daun Bawang Merah Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.), penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dosis pupuk NPK dan seresah daun bawang merah terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah, yang dilaksanakan mulai bulan Juli - September 2021. Penelitian dilakukan di Polo, Kenteng, Nogosari, Boyolali dengan ketinggian tempat 152 mdpl. Jenis tanah yang digunakan adalah tanah regosol. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial yang terdiri dari 9 perlakuan yang masing – masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk NPK dan seresah daun bawang merah. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan uji LSD (Least Significant Difference) pada taraf 5 % . Parameter – parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat brangkasan basah, berat brangkasan kering, jumlah umbi per rumpun, bobot umbi basah per rumpun, bobot umbi kering per rumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pada fase pertumbuhan tanaman, dosis pupuk NPK dan seresah daun bawang merah memberikan pengaruh pada tinggi tanaman dan jumlah daun. Dosis pupuk NPK 1,2 g/tanaman dan seresah daun bawang merah 100 g/tanaman (D2K2), pada tinggi tanaman memberikan hasil terbaik yaitu 43,33 cm dan jumlah daun terbanyak yaitu 47,00 helai. Sedangkan pada berat brangkasan basah dan berat brangkasan kering sedikit mempengaruhi (kecenderungan) yang memberikan hasil berbeda. Pada berat brangkasan basah dosis pupuk NPK 1,2 g/tanaman dan seresah daun bawang merah 100 g/tanaman (D2K2) dengan hasil tertinggi yaitu 14,67 gram dan berat brangkasan kering dosis pupuk NPK 1,6 g/tanaman dan seresah daun bawang merah 150 g/tanaman (D3K3) dengan rata-rata tertinggi yaitu 4,00 gram. (2) Pada hasil panen, dosis pupuk NPK 0,8 g/tanaman dan seresah daun bawang merah 150 g/tanaman (D1K3) memberikan hasil terbaik pada jumlah umbi yaitu 13,33 buah, berat umbi basah tertinggi yaitu 39 gram, dan berat umbi kering tertinggi yaitu 29,33 gram. Berat umbi total per hektar yaitu 3,3325 ton. Kata kunci : NPK, Seresah Daun Bawang Merah, Pertumbuhan, Hasil, Bawang Merah
{"title":"Dosis Pupuk NPK Dan Seresah Daun Bawang Merah Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)","authors":"Adilia Galuh Pramantari, S. Bahri, P. Priyono","doi":"10.33061/innofarm.v24i1.7200","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v24i1.7200","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul Pengaruh Dosis Pupuk NPK Dan Seresah Daun Bawang Merah Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Bawang Merah (Allium ascalonicum L.), penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dosis pupuk NPK dan seresah daun bawang merah terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah, yang dilaksanakan mulai bulan Juli - September 2021. Penelitian dilakukan di Polo, Kenteng, Nogosari, Boyolali dengan ketinggian tempat 152 mdpl. Jenis tanah yang digunakan adalah tanah regosol. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang disusun secara faktorial yang terdiri dari 9 perlakuan yang masing – masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk NPK dan seresah daun bawang merah. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan uji LSD (Least Significant Difference) pada taraf 5 % . Parameter – parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, berat brangkasan basah, berat brangkasan kering, jumlah umbi per rumpun, bobot umbi basah per rumpun, bobot umbi kering per rumpun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Pada fase pertumbuhan tanaman, dosis pupuk NPK dan seresah daun bawang merah memberikan pengaruh pada tinggi tanaman dan jumlah daun. Dosis pupuk NPK 1,2 g/tanaman dan seresah daun bawang merah 100 g/tanaman (D2K2), pada tinggi tanaman memberikan hasil terbaik yaitu 43,33 cm dan jumlah daun terbanyak yaitu 47,00 helai. Sedangkan pada berat brangkasan basah dan berat brangkasan kering sedikit mempengaruhi (kecenderungan) yang memberikan hasil berbeda. Pada berat brangkasan basah dosis pupuk NPK 1,2 g/tanaman dan seresah daun bawang merah 100 g/tanaman (D2K2) dengan hasil tertinggi yaitu 14,67 gram dan berat brangkasan kering dosis pupuk NPK 1,6 g/tanaman dan seresah daun bawang merah 150 g/tanaman (D3K3) dengan rata-rata tertinggi yaitu 4,00 gram. (2) Pada hasil panen, dosis pupuk NPK 0,8 g/tanaman dan seresah daun bawang merah 150 g/tanaman (D1K3) memberikan hasil terbaik pada jumlah umbi yaitu 13,33 buah, berat umbi basah tertinggi yaitu 39 gram, dan berat umbi kering tertinggi yaitu 29,33 gram. Berat umbi total per hektar yaitu 3,3325 ton. \u0000Kata kunci : NPK, Seresah Daun Bawang Merah, Pertumbuhan, Hasil, Bawang Merah","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129176361","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-11DOI: 10.33061/innofarm.v24i1.7189
Ifa Nofita Dewi, S. Siswadi, S. Bahri
Penelitian ini berjudul Pengaruh Berbagai Panjang Entries Terhadap Keberhasilan Sambung Sisip Mangga (Mangifera indica L.). dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai panjang entries terhadap keberhasilan sambung sisip mangga (Mangifera indica L.). Penelitian ini dilaksankan pada bulan November 2021 – Januari 2022 berlokasi di Kebun Tanaman Pangan dan Hortikultura Tohudan. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan perlakuan P1 (4 Cm), P2 (8 Cm), P3 (12 Cm), P4 (16 Cm), P5 (20 Cm). Penelitian ini terdapat 5 macam perlakuan dengan 5 ulangan, setiap macam percobaan terdapat 2 tanaman sehingga terdapat jumlah tanaman total sebanyak 50. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan penelitian ini menggunakan analisis data ragam ANOVA dilanjutkan dengan uji DMRT dengan taraf 5%. Parameter yang diamati yaitu jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, diameter batang, dan keberhasilan sambung sisip bibit jadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan P4 (16 Cm) memberikan hasil sambung bibit terbaik dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya.
{"title":"BERBAGAI PANJANG ENTRIES TERHADAP KEBERHASILAN SAMBUNG SISIP MANGGA (Mangifera indica L.)","authors":"Ifa Nofita Dewi, S. Siswadi, S. Bahri","doi":"10.33061/innofarm.v24i1.7189","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v24i1.7189","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Penelitian ini berjudul Pengaruh Berbagai Panjang Entries Terhadap Keberhasilan Sambung Sisip Mangga (Mangifera indica L.). dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai panjang entries terhadap keberhasilan sambung sisip mangga (Mangifera indica L.). Penelitian ini dilaksankan pada bulan November 2021 – Januari 2022 berlokasi di Kebun Tanaman Pangan dan Hortikultura Tohudan. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktor tunggal dengan perlakuan P1 (4 Cm), P2 (8 Cm), P3 (12 Cm), P4 (16 Cm), P5 (20 Cm). Penelitian ini terdapat 5 macam perlakuan dengan 5 ulangan, setiap macam percobaan terdapat 2 tanaman sehingga terdapat jumlah tanaman total sebanyak 50. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perlakuan penelitian ini menggunakan analisis data ragam ANOVA dilanjutkan dengan uji DMRT dengan taraf 5%. Parameter yang diamati yaitu jumlah tunas, panjang tunas, jumlah daun, diameter batang, dan keberhasilan sambung sisip bibit jadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perlakuan P4 (16 Cm) memberikan hasil sambung bibit terbaik dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127287575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-11DOI: 10.33061/innofarm.v24i1.6625
S. Supriyono, Nur Fadli Lutfi Hakim, Sri Nyoto, Aprilia Ike Nurmalasari
Porang (Amorphophallus muelleri Blume) is a plant that produces tubers and is widely found in various parts of Indonesia such as Central Java, East Java and East Nusa Tenggara. Porang is used to make glue, food and cosmetics. The high demand for porang requires intensification and expansion of the area to be carried out. The target of land expansion is marginal land, as well as intercropping on forest land or by agroforestry. Appropriate light intensity can increase plant growth and yield. The research was carried out from March to July 2020 in the Perum Perhutani BKPH Pojok, in sonokeling(Dalbergia latifolia) forest, Kemadoh Batur Village, Tawangharjo in Grobogan district. This one factor study used a Randomized Completely Block Design (RCBD) with 4 levels. The treatment factors were light intensity due to shade by sonokeling : (P1) 100% light intensity, (P2) 75-90% light intensity, (P3) 50-74% shading intensity, and (P4) 25-49% light intensity. Each treatment was repeated 6 times, each experimental unit consisted of 3 plants. Data were analyzed using 5% variance test and continued with 5% DMR test if there was a significant difference. Up to 25-49% the light intensity of the sonokeling shade does not affect the growth and yield of porang plants.
{"title":"KAJIAN INTENSITAS CAHAYA DI BAWAH POHON SONO KELING TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PORANG (Amorphophallus muelleri Blume)","authors":"S. Supriyono, Nur Fadli Lutfi Hakim, Sri Nyoto, Aprilia Ike Nurmalasari","doi":"10.33061/innofarm.v24i1.6625","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v24i1.6625","url":null,"abstract":"Porang (Amorphophallus muelleri Blume) is a plant that produces tubers and is widely found in various parts of Indonesia such as Central Java, East Java and East Nusa Tenggara. Porang is used to make glue, food and cosmetics. The high demand for porang requires intensification and expansion of the area to be carried out. The target of land expansion is marginal land, as well as intercropping on forest land or by agroforestry. Appropriate light intensity can increase plant growth and yield. The research was carried out from March to July 2020 in the Perum Perhutani BKPH Pojok, in sonokeling(Dalbergia latifolia) forest, Kemadoh Batur Village, Tawangharjo in Grobogan district. This one factor study used a Randomized Completely Block Design (RCBD) with 4 levels. The treatment factors were light intensity due to shade by sonokeling : (P1) 100% light intensity, (P2) 75-90% light intensity, (P3) 50-74% shading intensity, and (P4) 25-49% light intensity. Each treatment was repeated 6 times, each experimental unit consisted of 3 plants. Data were analyzed using 5% variance test and continued with 5% DMR test if there was a significant difference. Up to 25-49% the light intensity of the sonokeling shade does not affect the growth and yield of porang plants.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"123 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134160103","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}