Pub Date : 2022-08-11DOI: 10.33061/innofarm.v24i1.6890
Ari Handriatni, Nafila Mariska
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu awal perendaman dan macam media tanam terhadap perkecambahan benih sengon. Penelitian dilaksanakan di Desa Rejosari Timur, Tersono, Kabupaten Batang mulai bulan Desember 2019 sampai Februari 2020 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktorial yang diulang 3 kali. Faktor pertama adalah suhu awal perendaman yaitu suhu ruangan, 30˚C, 60˚C, dan 90˚C, faktor kedua adalah macam media tanam terdiri dari 3 taraf yaitu tanah : pasir : pupuk kandang kambing, tanah : pasir : arang sekam, tanah : pasir : cocopeat. Data dianalisis dengan Uji F, apabila terdapat beda nyata antar perlakuan, maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji BNT 5%. Variabel pengamatan meliputi kecepatan berkecambah, persentase berkecambah, tinggi tanaman, diameter batang, panjang akar terpanjang, bobot basah akar, bobot kering akar, jumlah daun, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa suhu awal perendaman berbeda sangat nyata pada semua variabel, kecuali pada jumlah daun. Suhu awal perendaman yang optimum yaitu 60˚C (S2). Perlakuan macam media tanam bebeda sangat nyata pada semua variabel, kecuali pada persentase berkecambah. Macam media tanam yang terbaik yaitu tanah : pasir : pupuk kandang kambing (M1). Terdapat interaksi antara suhu awal perendaman dan macam media tanam yaitu pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar terpanjang, bobot basah akar dan bobot basah tanaman. Interaksi terbaik di capai oleh suhu awal perendaman 60˚C dan macam media tanam tanah : pasir : pupuk kandang kambing (S2M1).
{"title":"KONSENTRASI ZPT ALAMI DAN BEBERAPA VARIETAS TERHADAP PERTUMBUMHAN STEK TANAMAN TIN DI LAHAN SALIN","authors":"Ari Handriatni, Nafila Mariska","doi":"10.33061/innofarm.v24i1.6890","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v24i1.6890","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu awal perendaman dan macam media tanam terhadap perkecambahan benih sengon. Penelitian dilaksanakan di Desa Rejosari Timur, Tersono, Kabupaten Batang mulai bulan Desember 2019 sampai Februari 2020 menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktorial yang diulang 3 kali. Faktor pertama adalah suhu awal perendaman yaitu suhu ruangan, 30˚C, 60˚C, dan 90˚C, faktor kedua adalah macam media tanam terdiri dari 3 taraf yaitu tanah : pasir : pupuk kandang kambing, tanah : pasir : arang sekam, tanah : pasir : cocopeat. Data dianalisis dengan Uji F, apabila terdapat beda nyata antar perlakuan, maka dilakukan uji lanjut menggunakan uji BNT 5%. Variabel pengamatan meliputi kecepatan berkecambah, persentase berkecambah, tinggi tanaman, diameter batang, panjang akar terpanjang, bobot basah akar, bobot kering akar, jumlah daun, bobot basah tanaman, bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukan bahwa suhu awal perendaman berbeda sangat nyata pada semua variabel, kecuali pada jumlah daun. Suhu awal perendaman yang optimum yaitu 60˚C (S2). Perlakuan macam media tanam bebeda sangat nyata pada semua variabel, kecuali pada persentase berkecambah. Macam media tanam yang terbaik yaitu tanah : pasir : pupuk kandang kambing (M1). Terdapat interaksi antara suhu awal perendaman dan macam media tanam yaitu pada variabel tinggi tanaman, jumlah daun, panjang akar terpanjang, bobot basah akar dan bobot basah tanaman. Interaksi terbaik di capai oleh suhu awal perendaman 60˚C dan macam media tanam tanah : pasir : pupuk kandang kambing (S2M1).","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"157 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121737661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-11DOI: 10.33061/innofarm.v24i1.6891
Eka Adi Supriyanto, Wadi Yulianto
Alpukat merupakan tanaman yang tumbuh di iklim tropis maupun sub-tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ZPT auksin dan panjang entres terhadap pertumbuhan bibit tanaman alpukat dan interaksinya. Penelitian dilakukan di Desa Pododadi, Dukuh Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktor dengan ulangan 3 kali. Faktor ke 1 konsentrasi ZPT auksin(tanpa perlakuan, 100 ppm, 200 ppm dan 300 ppm), faktor ke 2 panjang entres (5 cm, 10 cm dan 15 cm).Data dianalisis dengan uji F dan apabila hasilnya berbeda nyata dilakukan dengan uji BNT.Untuk konsentrasi ZPT auksin dengan uji regresi dan panjang entres diuji menggunakan kontras ortogonal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ZPT auksin berbeda sangat nyata terhadap variabel umur tumbuh tunas, pertambahan panjang entres, panjang tunas, jumlah tunas, jumlah cabang, jumlah daun, diameter batang bawah dantinggi tanaman dan berbeda nyata pada variabel persentase sambungan hidup dan umur pecah tunas. Konsentrasi 200 ppm (K2) memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan bibit tanaman alpukat. Perlakuan panjang entres berbeda sangat nyata terhadap variabel umur pecah tunas, umur tumbuh tunas, pertambahan panjang entres, panjang tunas, jumlah cabang, diameter batang bawah dan tinggi tanaman dan berbeda nyata pada variabel jumlah tunas.Interaksi pengaruh konsentrasi ZPT auksin dan panjang entres terhadap pertumbuhan bibit tanaman alpukat berbeda sangat nyata pada variabel panjang tunas dan berbeda nyata pada variable pertambahan panjang entres dan jumlah cabang. Interaksi terbaik adalah konsentrasi 200 ppm dengan panjang 15 cm.
{"title":"KONSENTRASI ZPT AUKSIN DAN PANJANG ENTRES TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN ALPUKAT (Persea americana L.)","authors":"Eka Adi Supriyanto, Wadi Yulianto","doi":"10.33061/innofarm.v24i1.6891","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v24i1.6891","url":null,"abstract":"Alpukat merupakan tanaman yang tumbuh di iklim tropis maupun sub-tropis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ZPT auksin dan panjang entres terhadap pertumbuhan bibit tanaman alpukat dan interaksinya. Penelitian dilakukan di Desa Pododadi, Dukuh Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri atas 2 faktor dengan ulangan 3 kali. Faktor ke 1 konsentrasi ZPT auksin(tanpa perlakuan, 100 ppm, 200 ppm dan 300 ppm), faktor ke 2 panjang entres (5 cm, 10 cm dan 15 cm).Data dianalisis dengan uji F dan apabila hasilnya berbeda nyata dilakukan dengan uji BNT.Untuk konsentrasi ZPT auksin dengan uji regresi dan panjang entres diuji menggunakan kontras ortogonal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ZPT auksin berbeda sangat nyata terhadap variabel umur tumbuh tunas, pertambahan panjang entres, panjang tunas, jumlah tunas, jumlah cabang, jumlah daun, diameter batang bawah dantinggi tanaman dan berbeda nyata pada variabel persentase sambungan hidup dan umur pecah tunas. Konsentrasi 200 ppm (K2) memberikan hasil terbaik pada pertumbuhan bibit tanaman alpukat. Perlakuan panjang entres berbeda sangat nyata terhadap variabel umur pecah tunas, umur tumbuh tunas, pertambahan panjang entres, panjang tunas, jumlah cabang, diameter batang bawah dan tinggi tanaman dan berbeda nyata pada variabel jumlah tunas.Interaksi pengaruh konsentrasi ZPT auksin dan panjang entres terhadap pertumbuhan bibit tanaman alpukat berbeda sangat nyata pada variabel panjang tunas dan berbeda nyata pada variable pertambahan panjang entres dan jumlah cabang. Interaksi terbaik adalah konsentrasi 200 ppm dengan panjang 15 cm.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"23 5","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114111486","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-02DOI: 10.33061/innofarm.v23i2.6146
Pius K Boli Udak, D. Nurhayati, SaifuI Bahri
The research on "A Study of Manure Dosage on the Growth of Garut (Maranta Arudinacea L)" was carried out from April 25, 2021 to July 19, 2021 at the Jaya Wijaya Research Center, Faculty of Agriculture, Slamet Riyadi University, Surakarta, which is located in Kadipiro Village, Banjarsari District, Kota Surakarta, Central Java 57136 with an altitude of ± 105 mdpl.. This study aims to examine the appropriate dose of manure on the growth of arrowroot plants. This study used a completely randomized design (CRD), with a single factor, namely the dose and type of organic fertilizer. The treatments in this study were chicken manure 160 grams/plant (A1), chicken manure 320 grams/plant (A2), chicken manure 480 grams/plant (A3), Chicken manure 640 grams/plant (A4), Goat manure 0 grams/plant (K0), Goat manure 240 grams/plant (K1), Goat manure 480 grams/plant (K2), Goat manure 720 grams/ plants (K3) and goat manure 960 grams/plant (K4). Each treatment was repeated 3 times, so there were 30 polybags. Data were analyzed using Analysis of Variety, followed by Honest Significant Difference Test at 5% level. The results showed that the treatment of manure had a very significant effect on plant growth. Treatment (A2) gave the highest yield at plant height of 87.50 cm and number of leaves of 27.25 strands. Treatment (A4) gave the highest yield of 5.25 units of tiller and 664.50 gram of wet stover weight. Treatment (A1) gave the highest yield on the dry weight of the stove, which was 113.75 grams. The greenness of the treatment leaves (A1), (A2), (A3), (A4), (K1), (K2), (K3) and (K4) resulted in the same average value of 5.
{"title":"KAJIAN DOSIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN GARUT (Maranta arundinacea L.)","authors":"Pius K Boli Udak, D. Nurhayati, SaifuI Bahri","doi":"10.33061/innofarm.v23i2.6146","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v23i2.6146","url":null,"abstract":"The research on \"A Study of Manure Dosage on the Growth of Garut (Maranta Arudinacea L)\" was carried out from April 25, 2021 to July 19, 2021 at the Jaya Wijaya Research Center, Faculty of Agriculture, Slamet Riyadi University, Surakarta, which is located in Kadipiro Village, Banjarsari District, Kota Surakarta, Central Java 57136 with an altitude of ± 105 mdpl.. This study aims to examine the appropriate dose of manure on the growth of arrowroot plants. This study used a completely randomized design (CRD), with a single factor, namely the dose and type of organic fertilizer. The treatments in this study were chicken manure 160 grams/plant (A1), chicken manure 320 grams/plant (A2), chicken manure 480 grams/plant (A3), Chicken manure 640 grams/plant (A4), Goat manure 0 grams/plant (K0), Goat manure 240 grams/plant (K1), Goat manure 480 grams/plant (K2), Goat manure 720 grams/ plants (K3) and goat manure 960 grams/plant (K4). Each treatment was repeated 3 times, so there were 30 polybags. Data were analyzed using Analysis of Variety, followed by Honest Significant Difference Test at 5% level. The results showed that the treatment of manure had a very significant effect on plant growth. Treatment (A2) gave the highest yield at plant height of 87.50 cm and number of leaves of 27.25 strands. Treatment (A4) gave the highest yield of 5.25 units of tiller and 664.50 gram of wet stover weight. Treatment (A1) gave the highest yield on the dry weight of the stove, which was 113.75 grams. The greenness of the treatment leaves (A1), (A2), (A3), (A4), (K1), (K2), (K3) and (K4) resulted in the same average value of 5.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122625862","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-02DOI: 10.33061/innofarm.v23i2.5916
Kezia Prashariska, Ari Pitoyo, Solichatun Solichatun
Penelitian ini mempunyai tujuan agar diketahui rasio konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Indole-3-Acetic Acid (IAA) dan Benzyl Amino Purine (BAP) yang optimum untuk induksi kalus kamilen pada media Murashige & Skoog (MS) serta mengetahui adanya alkaloid pada kalus kamilen dengan metode histokimia. Dalam penelitian ini dipergunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan penelitian ini meliputi 9 kombinasi yaitu meliputi rasio IAA/BAP berturut-turut 1/3; 3/3; 5/3; 7/3; 1/5; 3/5; 5/5; 7/5 mg/L dan perlakuan kontrol dengan setiap perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Data kualitatif berupa warna, tekstur kalus dan ada tidaknya alkaloid sedangkan data kuantitatif berupa waktu induksi kalus, berat segar serta berat kering kalus. Adapun data kuantitatif dilakukan analisis statistik melalui pengujian ANOVA, jika ditemukan perbedaan yang nyata antara suatu perlakuan kemudian diteruskan dengan pengujian DMRT bertaraf uji 5%. Hasil penelitian didapatkan yakni rasio konsentrasi IAA dan BAP yang bervariasi memberikan pengaruh terhadap induksi kalus. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh IAA 5 mg/L dan BAP 5 mg/L yang dapat mempercepat waktu munculnya kalus dengan waktu muncul 6-7 hari, menghasilkan berat basah kalus 0,401 g, berat kering kalus 0,0319 g, morfologi kalus kompak dan intermediet. Hasil uji histokimia menunjukkan adanya akumulasi alkaloid pada kalus yang terbentuk.
{"title":"PENGARUH INDOLE-3-ACETIC ACID (IAA) DAN BENZYL AMINO PURINE (BAP) TERHADAP INDUKSI DAN DETEKSI ALKALOID KALUS KAMILEN (Matricaria chamomilla L.)","authors":"Kezia Prashariska, Ari Pitoyo, Solichatun Solichatun","doi":"10.33061/innofarm.v23i2.5916","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v23i2.5916","url":null,"abstract":"Penelitian ini mempunyai tujuan agar diketahui rasio konsentrasi Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Indole-3-Acetic Acid (IAA) dan Benzyl Amino Purine (BAP) yang optimum untuk induksi kalus kamilen pada media Murashige & Skoog (MS) serta mengetahui adanya alkaloid pada kalus kamilen dengan metode histokimia. Dalam penelitian ini dipergunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan penelitian ini meliputi 9 kombinasi yaitu meliputi rasio IAA/BAP berturut-turut 1/3; 3/3; 5/3; 7/3; 1/5; 3/5; 5/5; 7/5 mg/L dan perlakuan kontrol dengan setiap perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Data kualitatif berupa warna, tekstur kalus dan ada tidaknya alkaloid sedangkan data kuantitatif berupa waktu induksi kalus, berat segar serta berat kering kalus. Adapun data kuantitatif dilakukan analisis statistik melalui pengujian ANOVA, jika ditemukan perbedaan yang nyata antara suatu perlakuan kemudian diteruskan dengan pengujian DMRT bertaraf uji 5%. Hasil penelitian didapatkan yakni rasio konsentrasi IAA dan BAP yang bervariasi memberikan pengaruh terhadap induksi kalus. Perlakuan terbaik ditunjukkan oleh IAA 5 mg/L dan BAP 5 mg/L yang dapat mempercepat waktu munculnya kalus dengan waktu muncul 6-7 hari, menghasilkan berat basah kalus 0,401 g, berat kering kalus 0,0319 g, morfologi kalus kompak dan intermediet. Hasil uji histokimia menunjukkan adanya akumulasi alkaloid pada kalus yang terbentuk.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128340762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-02DOI: 10.33061/innofarm.v23i2.6193
Agung Putra Leksana, P. Priyono, Kharis Triyono
Penelitian ini tentang kajian dosis pupuk kandang sapi dan macam varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (zea mays sacharata sturt) telah dilaksanakan pada bulan april sampai juni 2021, bertempat di di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Dengan ketinggian tempat ± 150 mdpl dengan jenis tanah grumosol. Penelitian ini bertujuan : Mengkaji dosis pupuk kandang sapi dan macam varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Jagung pulut (Zea mays sacharata sturt). Penelitian menggunakan perancangan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial, terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu pemberian pupuk kandang sapi dan macam varietas jagung manis. Adapun kedua faktor tersebut adalah: (1) dosis pupuk kandang kambing (K) dengan 4 taraf yaitu : control (K0) , dosis 500 g (K1), dosis 750 g (K2), dosis 1000 g (K3), (2). Varietas jagung manis yang terdiri dari 3 taraf yaitu: varietas sweet lady (V1), varietas talenta (V2), varietas jambore (V3). Perlakuan diulang 3 kali sehingga di dapatkan 36 kombinasi. Data analisis menggunakan Uji F melalui analisis ragam. Sedangkan untuk mengetahui signifikan perlakuan, digunakan Uji Beda Nyata Jujurpada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perlakuan pupuk kandang sapiberpengaruh terhadap parameter berat brangkasan basah dan berat tongkol. Dosis K3 (1000gram) memberikan berat basah tertinggi yaitu 420,53 gram dan dosis K 1 (500 gram) memberikan berat tongkol tertinggi sebesar 315,12 gram. Interaksi perlakuan berpengaruh terhadap parameter berat brangkasan basah, berat kering brangkasan, berat tongkol danberat tanpa klobot. Perlakuan K3V2 dosis (pupuk kandang 1000 gram dan varietas talenta) memberikan hasil berat kering brangkasan tertinggi yaitu 208,32 gram dan perlakuan K1V1 dosis (pupuk kandang 500 gram dan varietas sweet lady) memberikan hasil berat tongkol tanpa klobot tertinggi yaitu 204,63 gram.
该研究于2021年4月至6月在苏拉卡塔省沙赫塔农业学院的试验场进行。与土壤grumosol±150 mdpl地方高度。这项研究的目的是:研究pulut玉米生长和产量的牛笼肥料和品种剂量(Zea mays sacharata sturt)。这项研究采用了分层设计的基本随机设计(拉丝),包括两种治疗方法,如施肥和各种甜玉米。至于这两个因素:(1)粪肥剂量是山羊(K)和4:控制程度(K0) 500 g (K1)剂量,750 g (K2),剂量1000 g剂量K3),(2)组成的甜玉米品种。3:甜玉米品种女士(V1)程度,银元(V2)品种,品种(V3)聚会。治疗重复3次,得到36种组合。通过分析使用F测试分析的分析数据。至于治疗的重要性,使用了5%的真假测试。研究结果表明,智人肥肥治疗对湿背重和雄穗重的参数有影响。K3剂量(1000克)的湿重为42053克,最高剂量的K 1(500克)的直穗重为31512克。治疗相互作用对湿背重、干重、无腐蚀性穗边和重的等量参数有影响。K3V2剂治疗(一盎司[1000克]的粪便和连得品种)提供了最高的brms(208.32克)干,K1V1剂(500克的肥料和甜味品种)提供了最高无腐殖质的果实,即204.63克。
{"title":"Kajian Dosis Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Varietas Jagung Manis (Zea mays sacharat sturt)","authors":"Agung Putra Leksana, P. Priyono, Kharis Triyono","doi":"10.33061/innofarm.v23i2.6193","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v23i2.6193","url":null,"abstract":"\u0000\u0000\u0000\u0000Penelitian ini tentang kajian dosis pupuk kandang sapi dan macam varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis (zea mays sacharata sturt) telah dilaksanakan pada bulan april sampai juni 2021, bertempat di di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Dengan ketinggian tempat ± 150 mdpl dengan jenis tanah grumosol. Penelitian ini bertujuan : Mengkaji dosis pupuk kandang sapi dan macam varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Jagung pulut (Zea mays sacharata sturt). Penelitian menggunakan perancangan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial, terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu pemberian pupuk kandang sapi dan macam varietas jagung manis. Adapun kedua faktor tersebut adalah: (1) dosis pupuk kandang kambing (K) dengan 4 taraf yaitu : control (K0) , dosis 500 g (K1), dosis 750 g (K2), dosis 1000 g (K3), (2). Varietas jagung manis yang terdiri dari 3 taraf yaitu: varietas sweet lady (V1), varietas talenta (V2), varietas jambore (V3). Perlakuan diulang 3 kali sehingga di dapatkan 36 kombinasi. Data analisis menggunakan Uji F melalui analisis ragam. Sedangkan untuk mengetahui signifikan perlakuan, digunakan Uji Beda Nyata Jujurpada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa Perlakuan pupuk kandang sapiberpengaruh terhadap parameter berat brangkasan basah dan berat tongkol. Dosis K3 (1000gram) memberikan berat basah tertinggi yaitu 420,53 gram dan dosis K 1 (500 gram) memberikan berat tongkol tertinggi sebesar 315,12 gram. Interaksi perlakuan berpengaruh terhadap parameter berat brangkasan basah, berat kering brangkasan, berat tongkol danberat tanpa klobot. Perlakuan K3V2 dosis (pupuk kandang 1000 gram dan varietas talenta) memberikan hasil berat kering brangkasan tertinggi yaitu 208,32 gram dan perlakuan K1V1 dosis (pupuk kandang 500 gram dan varietas sweet lady) memberikan hasil berat tongkol tanpa klobot tertinggi yaitu 204,63 gram.\u0000 \u0000 \u0000\u0000\u0000\u0000","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129709870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-02DOI: 10.33061/innofarm.v23i2.6071
M. A. F. Kholily, Y. Santosa, Kharis Triyono
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) varietas Anjasmoro. Tempat penelitian dilaksanakan di Kebun Penelitian dan Koleksi (Research and Collection Gardens) Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi Surakarta, yang berlokasi di Jl. Jaya Wijaya No. 384, Kelurahan Kadipiro, Kec.Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57136 dengan ketinggian tempat ±105 mdpl. Pelaksanaan penelitian 14 April 2021 sampai dengan 9 Juli 2021. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal. Adapun macam perlakuannya yaitu: Kontrol/tanpa perlakuan (C0); POC Megharizo dengan konsentrasi 4 ml/l, 8 ml/l, 12 ml/l (M1, M2, M3); POC Nasa dengan konsentrasi 2 ml/l, 4 ml/l, 6 ml/l (N1, N2, N3); POC Pomi dengan konsentrasi 2 ml/l, 4 ml/l, 6 ml/l (P1, P2, P3). Perlakuan tersebut terdiri dari 9 macam perlakuan dan 1 kontrol yang diulang 3 kali sehingga diperoleh 30 unit percobaan. Parameter yang diamati meliputi a.tinggi tanaman (cm), b.jumlah daun (helai), c.berat brangkasan basah gram), d.berat brangkasan kering (gram), e.jumlah polong per tanaman (polong), f.berat polong per tanaman (gram), g.jumlah biji per tanaman (biji), h.berat biji kering per tanaman (gram), i.berat 100 biji per tanaman (gram). Data dianalisis menggunakan Analisis Varian (Anova), jika berbeda nyata kemudian data diuji dengan uji Duncan pada taraf 5% untuk membedakan rerata antar perlakuan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)Perlakuan konsentrasi pupuk organik cair tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kedelai, namun berpengaruh terhadap hasil tanaman kedelai, (2)Hasil tertinggi dicapai pada perlakuan pupuk organik cair Nasa dengan konsentrasi 2 ml/l (N1) yaitu dengan berat 100 biji/tanaman 16,13 gram, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk organik cair Pomi P1 dan P2.
{"title":"KAJIAN MACAM PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merrill) VARIETAS ANJASMORO","authors":"M. A. F. Kholily, Y. Santosa, Kharis Triyono","doi":"10.33061/innofarm.v23i2.6071","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v23i2.6071","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merrill) varietas Anjasmoro. Tempat penelitian dilaksanakan di Kebun Penelitian dan Koleksi (Research and Collection Gardens) Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi Surakarta, yang berlokasi di Jl. Jaya Wijaya No. 384, Kelurahan Kadipiro, Kec.Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57136 dengan ketinggian tempat ±105 mdpl. Pelaksanaan penelitian 14 April 2021 sampai dengan 9 Juli 2021. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan faktor tunggal. Adapun macam perlakuannya yaitu: Kontrol/tanpa perlakuan (C0); POC Megharizo dengan konsentrasi 4 ml/l, 8 ml/l, 12 ml/l (M1, M2, M3); POC Nasa dengan konsentrasi 2 ml/l, 4 ml/l, 6 ml/l (N1, N2, N3); POC Pomi dengan konsentrasi 2 ml/l, 4 ml/l, 6 ml/l (P1, P2, P3). Perlakuan tersebut terdiri dari 9 macam perlakuan dan 1 kontrol yang diulang 3 kali sehingga diperoleh 30 unit percobaan. Parameter yang diamati meliputi a.tinggi tanaman (cm), b.jumlah daun (helai), c.berat brangkasan basah gram), d.berat brangkasan kering (gram), e.jumlah polong per tanaman (polong), f.berat polong per tanaman (gram), g.jumlah biji per tanaman (biji), h.berat biji kering per tanaman (gram), i.berat 100 biji per tanaman (gram). Data dianalisis menggunakan Analisis Varian (Anova), jika berbeda nyata kemudian data diuji dengan uji Duncan pada taraf 5% untuk membedakan rerata antar perlakuan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)Perlakuan konsentrasi pupuk organik cair tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kedelai, namun berpengaruh terhadap hasil tanaman kedelai, (2)Hasil tertinggi dicapai pada perlakuan pupuk organik cair Nasa dengan konsentrasi 2 ml/l (N1) yaitu dengan berat 100 biji/tanaman 16,13 gram, tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk organik cair Pomi P1 dan P2.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"153 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115746507","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-02DOI: 10.33061/innofarm.v23i2.6195
Safira Bella Justitia, Y. Santosa, S. Bahri
Penelitian ini berjudul Kajian Dosis Pupuk Urea Dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sorgum Manis (Sorgum bicolor (L). Moench), bertujuan untuk mengkaji interaksi pemberian dosis pupuk urea dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum manis (Sorgum bicolor (L.) Moench), dilaksanakan mulai bulan April 2021 sampai bulan Juli 2021, di Dusun Kalitan, Desa Kertonatan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo dengan ketinggian tempat 121 m diatas permukaan laut dan jenis tanahnya Regosol. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disususn secara faktorial yang terdiri dari 16 perlakuan yang masing – masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk urea dan pupuk kandang ayam. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf 5 % . Parameter – parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, berat brangkasan basah, berat brangkasan kering, jumlah biji pertanaman, berat biji kering pertanaman, dan berat 100 biji kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Dosis pupuk urea (U) memberikan pengaruh pada jumlah daun tertinggi yaitu 29,33 helai dan berat brangkasan kering tertinggi yaitu 513,40 gram (2) Pupuk kandang ayam (A) memberikan pengaruh pada jumlah daun tertinggi yaitu 29,33 helai (3) Interaksi antara dosis urea (U) dan pupuk kandang ayam (A) tidak memberikan pengaruh pada semua pengamatan.
{"title":"KAJIAN DOSIS PUPUK UREA DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SORGUM MANIS (Sorgum bicolor (L.) Moeneh)","authors":"Safira Bella Justitia, Y. Santosa, S. Bahri","doi":"10.33061/innofarm.v23i2.6195","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v23i2.6195","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul Kajian Dosis Pupuk Urea Dan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sorgum Manis (Sorgum bicolor (L). Moench), bertujuan untuk mengkaji interaksi pemberian dosis pupuk urea dan pupuk kandang ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum manis (Sorgum bicolor (L.) Moench), dilaksanakan mulai bulan April 2021 sampai bulan Juli 2021, di Dusun Kalitan, Desa Kertonatan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo dengan ketinggian tempat 121 m diatas permukaan laut dan jenis tanahnya Regosol. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang disususn secara faktorial yang terdiri dari 16 perlakuan yang masing – masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pupuk yang digunakan yaitu pupuk urea dan pupuk kandang ayam. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan uji BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf 5 % . Parameter – parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun, berat brangkasan basah, berat brangkasan kering, jumlah biji pertanaman, berat biji kering pertanaman, dan berat 100 biji kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Dosis pupuk urea (U) memberikan pengaruh pada jumlah daun tertinggi yaitu 29,33 helai dan berat brangkasan kering tertinggi yaitu 513,40 gram (2) Pupuk kandang ayam (A) memberikan pengaruh pada jumlah daun tertinggi yaitu 29,33 helai (3) Interaksi antara dosis urea (U) dan pupuk kandang ayam (A) tidak memberikan pengaruh pada semua pengamatan.","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123557251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-02DOI: 10.33061/innofarm.v23i2.6125
Hendri Saputra, D. Nurhayati, S. Siswadi
Research on "Study on Types of in OrganicFertilizers on Growth and Yield of Green Lettuce (Lactuca sativa L.) in Hydroponic Systems" was conducted from May 14, 2021 to July 11, 2021 at Jaya Wijaya Agricultural Research Center, Selamet Riyadi University, Surakarta, which is located in Kadipiro Village, Banjarsari District, Surakarta City, Central Java 57136 with an altitude of ± 105 meters above sea level. This study aims to examine the type of inorganic fertilizer application on plant growth and yield, as well as to examine the type of inorganic fertilizer that gives the highest yield of watercress (Lactuca sativa L). This study used a completely randomized design (CRD) with a single factor, namely the type of inorganic fertilizer. The treatments in this study were (A) Without inorganic fertilizers/plain water, (C) Nutrimax, (F) NPK 25. 7. 7 Cap Mutiara. Each treatment was repeated four (4) times, so there were 12 hydroponic media/boxes. The data were analyzed using Variance Analysis, followed by the Honest Real Difference Test at the 5 percent real level. The results showed that inorganic fertilizer treatment had an effect on the growth and yield of green lettuce (Lactuca sativa L.) in a hydroponic system. Treatment (C) Nutrimax gave the highest results on the observation parameters of plant height, leaf greenness, number of leaves, plant fresh weight and plant dry weight with an average value of 32.63 cm each; 3.25; 13.5 strands; 94.75 grams; and 5.33 gramsResearch on "Study on Types of in OrganicFertilizers on Growth and Yield of Green Lettuce (Lactuca sativa L.) in Hydroponic Systems" was conducted from May 14, 2021 to July 11, 2021 at Jaya Wijaya Agricultural Research Center, Selamet Riyadi University, Surakarta, which is located in Kadipiro Village, Banjarsari District, Surakarta City, Central Java 57136 with an altitude of ± 105 meters above sea level. This study aims to examine the type of inorganic fertilizer application on plant growth and yield, as well as to examine the type of inorganic fertilizer that gives the highest yield of watercress (Lactuca sativa L). This study used a completely randomized design (CRD) with a single factor, namely the type of inorganic fertilizer. The treatments in this study were (A) Without inorganic fertilizers/plain water, (C) Nutrimax, (F) NPK 25. 7. 7 Cap Mutiara. Each treatment was repeated four (4) times, so there were 12 hydroponic media/boxes. The data were analyzed using Variance Analysis, followed by the Honest Real Difference Test at the 5 percent real level. The results showed that inorganic fertilizer treatment had an effect on the growth and yield of green lettuce (Lactuca sativa L.) in a hydroponic system. Treatment (C) Nutrimax gave the highest results on the observation parameters of plant height, leaf greenness, number of leaves, plant fresh weight and plant dry weight with an average value of 32.63 cm each; 3.25; 13.5 strands; 94.75 grams; and 5.33 grams
{"title":"Pengaruh Macam Pupuk An Organik Terhadap Hasil Tanaman Selada Hijau (Lactucasativa L.) Secara Hidroponik","authors":"Hendri Saputra, D. Nurhayati, S. Siswadi","doi":"10.33061/innofarm.v23i2.6125","DOIUrl":"https://doi.org/10.33061/innofarm.v23i2.6125","url":null,"abstract":"Research on \"Study on Types of in OrganicFertilizers on Growth and Yield of Green Lettuce (Lactuca sativa L.) in Hydroponic Systems\" was conducted from May 14, 2021 to July 11, 2021 at Jaya Wijaya Agricultural Research Center, Selamet Riyadi University, Surakarta, which is located in Kadipiro Village, Banjarsari District, Surakarta City, Central Java 57136 with an altitude of ± 105 meters above sea level. This study aims to examine the type of inorganic fertilizer application on plant growth and yield, as well as to examine the type of inorganic fertilizer that gives the highest yield of watercress (Lactuca sativa L). This study used a completely randomized design (CRD) with a single factor, namely the type of inorganic fertilizer. The treatments in this study were (A) Without inorganic fertilizers/plain water, (C) Nutrimax, (F) NPK 25. 7. 7 Cap Mutiara. Each treatment was repeated four (4) times, so there were 12 hydroponic media/boxes. The data were analyzed using Variance Analysis, followed by the Honest Real Difference Test at the 5 percent real level. The results showed that inorganic fertilizer treatment had an effect on the growth and yield of green lettuce (Lactuca sativa L.) in a hydroponic system. Treatment (C) Nutrimax gave the highest results on the observation parameters of plant height, leaf greenness, number of leaves, plant fresh weight and plant dry weight with an average value of 32.63 cm each; 3.25; 13.5 strands; 94.75 grams; and 5.33 gramsResearch on \"Study on Types of in OrganicFertilizers on Growth and Yield of Green Lettuce (Lactuca sativa L.) in Hydroponic Systems\" was conducted from May 14, 2021 to July 11, 2021 at Jaya Wijaya Agricultural Research Center, Selamet Riyadi University, Surakarta, which is located in Kadipiro Village, Banjarsari District, Surakarta City, Central Java 57136 with an altitude of ± 105 meters above sea level. This study aims to examine the type of inorganic fertilizer application on plant growth and yield, as well as to examine the type of inorganic fertilizer that gives the highest yield of watercress (Lactuca sativa L). This study used a completely randomized design (CRD) with a single factor, namely the type of inorganic fertilizer. The treatments in this study were (A) Without inorganic fertilizers/plain water, (C) Nutrimax, (F) NPK 25. 7. 7 Cap Mutiara. Each treatment was repeated four (4) times, so there were 12 hydroponic media/boxes. The data were analyzed using Variance Analysis, followed by the Honest Real Difference Test at the 5 percent real level. The results showed that inorganic fertilizer treatment had an effect on the growth and yield of green lettuce (Lactuca sativa L.) in a hydroponic system. Treatment (C) Nutrimax gave the highest results on the observation parameters of plant height, leaf greenness, number of leaves, plant fresh weight and plant dry weight with an average value of 32.63 cm each; 3.25; 13.5 strands; 94.75 grams; and 5.33 grams","PeriodicalId":270530,"journal":{"name":"Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116738305","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}