Pelaksanaan supervisi akademik merupakan hal penting dalam sebuah Madrasah. Dengan adanya supervisi akademik diharapkan dapat memberikan penyegaran bagi guru dalam bentuk bantuan teknis, bimbingan, pembinaan dan perbaikan kinerja sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru untuk memotivasi siswa belajar siswa sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Hasil penelitian adalah: (1) Pelaksanaan supervisi akademik Kepala Madrasah dalam membantu guru menyusun rencana pembelajaran sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru untuk memotivasi belajar siswa dengan membimbing guru membuat rencana pembelajaran (RPP) dan perangkat pembelajaran, menfasilitasi guru yang mengalami kesulitan dan memberikan penilaian dan saran revisi untuk perbaikan perangkat pembelajaran. Teknik supervisi yang dilakukan yakni pertemuan individu (2) Pelaksanaan supervisi akademik Kepala Madrasah dalam membantu mengembangkan kemampuan guru mengelola proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru untuk memotivasi belajar siswa dengan melakukan supervisi guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan teknik supervisi kunjungan kelas, observasi kelas dan pertemuan individu. Penilaian pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh Kepala Madrasah adalah proses pembelajaran di kelas yang meliputi: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup (3) Pelaksanaan supervisi akademik Kepala Madrasah dalam membimbing perilaku mengajar guru sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru untuk memotivasi belajar siswa yaitu Kepala madrasah senantiasa mengingatkan dan memberi contoh perilaku yang baik kepada para guru dengan teknik supervisi penilaian diri sendiri dan pertemuan individu. Kata kunci: Supervisi Akademik, Profesionalisme Guru, Motivasi Belajar siswa
{"title":"Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Madrasah Sebagai Upaya Meningkatkan Profesionalisme Guru Untuk Memotivasi Belajar Siswa MTs Muqoddimatul Akhlak Curah Wungkal Silo Jember","authors":"Achmad Karimulah, Nur Ittihadatul Ummah","doi":"10.21154/sajiem.v3i1.74","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/sajiem.v3i1.74","url":null,"abstract":"Pelaksanaan supervisi akademik merupakan hal penting dalam sebuah Madrasah. Dengan adanya supervisi akademik diharapkan dapat memberikan penyegaran bagi guru dalam bentuk bantuan teknis, bimbingan, pembinaan dan perbaikan kinerja sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru untuk memotivasi siswa belajar siswa sehingga dapat mencapai tujuan pendidikan nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Hasil penelitian adalah: (1) Pelaksanaan supervisi akademik Kepala Madrasah dalam membantu guru menyusun rencana pembelajaran sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru untuk memotivasi belajar siswa dengan membimbing guru membuat rencana pembelajaran (RPP) dan perangkat pembelajaran, menfasilitasi guru yang mengalami kesulitan dan memberikan penilaian dan saran revisi untuk perbaikan perangkat pembelajaran. Teknik supervisi yang dilakukan yakni pertemuan individu (2) Pelaksanaan supervisi akademik Kepala Madrasah dalam membantu mengembangkan kemampuan guru mengelola proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru untuk memotivasi belajar siswa dengan melakukan supervisi guru pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan teknik supervisi kunjungan kelas, observasi kelas dan pertemuan individu. Penilaian pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh Kepala Madrasah adalah proses pembelajaran di kelas yang meliputi: kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup (3) Pelaksanaan supervisi akademik Kepala Madrasah dalam membimbing perilaku mengajar guru sebagai upaya meningkatkan profesionalisme guru untuk memotivasi belajar siswa yaitu Kepala madrasah senantiasa mengingatkan dan memberi contoh perilaku yang baik kepada para guru dengan teknik supervisi penilaian diri sendiri dan pertemuan individu.\u0000 \u0000Kata kunci: Supervisi Akademik, Profesionalisme Guru, Motivasi Belajar siswa","PeriodicalId":270596,"journal":{"name":"Southeast Asian Journal of Islamic Education Management","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126515749","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Terdapat beberapa permasalah terkait dengan keberagamaan di madrasah, di antaranya (1) Minimnya informasi tentang moderasi beragama. (2) Minimnya wadah pengembangan diri tentang nilai-nilai moderasi beragama. (3) Kaum milenial rawan disisipi faham radikalisme beragama. Melalui identifikasi ketiga permasalahan yang ada, maka peneliti berinisiatif untuk membuat aplikasi digital berupa “Rumah MODEM (Rumah Moderasi Beragama)” berbasis Linktree. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui tahapan pengembangan aplikasi digital Rumah Modem di MAN 2 Tulungagung. (2) Menginternalisasi nilai moderasi beragama melalui aplikasi digital Rumah Modem di man 2 Tulungagung. (3) Menguji efektifitas produk digital Rumah Modem di MAN 2 Tulungagung. Penelitian ini menggunakan metode R&D (Research and development). Hasil penelitian menunjukkan: (1)Pengembangan aplikasi digital Rumah MODEM berdasarkan pada tahapan R & D model pengembangan 4D (four-D) yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu; define, design, develop, dan disseminate. (2) Nilai yang diinternalisasikan pada warga MAN 2 Tulungagung mengacu pada pada teori Lickona (components of good character) yang meliputi moral knowing, moral feeling, and moral behavior. (3) Kelayakan aplikasi digital Rumah Modem yang dikembangkan oleh peneliti dapatdilihat dari aktivitas pengunjung linktree denganrincian 207 klik dan 152 views. Sedangkan yang mengisi angket efektifitas produk adalah sebanyak 38 orang dengan hasil: rata-rata hasil keseluruhan adalah 3,89 dengan kesimpulan aplikasi Rumah MODEM yang dikembangkan sangat efektif. Kata Kunci: Aplikasi Digital, Rumah MODEM, Moderasi Beragama
{"title":"Rumah MODEM: Inovasi Aplikasi sebagai Upaya Membangun Moderasi Beragama di MAN 2 Tulungagung","authors":"Khoirul Mudawinun Nisa', Salsabila Shofa Harsan, Nisrina Nur Elysia, Zakkiya Ashhabul Yumna","doi":"10.21154/sajiem.v3i1.75","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/sajiem.v3i1.75","url":null,"abstract":"Terdapat beberapa permasalah terkait dengan keberagamaan di madrasah, di antaranya (1) Minimnya informasi tentang moderasi beragama. (2) Minimnya wadah pengembangan diri tentang nilai-nilai moderasi beragama. (3) Kaum milenial rawan disisipi faham radikalisme beragama. Melalui identifikasi ketiga permasalahan yang ada, maka peneliti berinisiatif untuk membuat aplikasi digital berupa “Rumah MODEM (Rumah Moderasi Beragama)” berbasis Linktree. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengetahui tahapan pengembangan aplikasi digital Rumah Modem di MAN 2 Tulungagung. (2) Menginternalisasi nilai moderasi beragama melalui aplikasi digital Rumah Modem di man 2 Tulungagung. (3) Menguji efektifitas produk digital Rumah Modem di MAN 2 Tulungagung. Penelitian ini menggunakan metode R&D (Research and development). Hasil penelitian menunjukkan: (1)Pengembangan aplikasi digital Rumah MODEM berdasarkan pada tahapan R & D model pengembangan 4D (four-D) yang terdiri dari 4 tahapan, yaitu; define, design, develop, dan disseminate. (2) Nilai yang diinternalisasikan pada warga MAN 2 Tulungagung mengacu pada pada teori Lickona (components of good character) yang meliputi moral knowing, moral feeling, and moral behavior. (3) Kelayakan aplikasi digital Rumah Modem yang dikembangkan oleh peneliti dapatdilihat dari aktivitas pengunjung linktree denganrincian 207 klik dan 152 views. Sedangkan yang mengisi angket efektifitas produk adalah sebanyak 38 orang dengan hasil: rata-rata hasil keseluruhan adalah 3,89 dengan kesimpulan aplikasi Rumah MODEM yang dikembangkan sangat efektif. \u0000 \u0000Kata Kunci: Aplikasi Digital, Rumah MODEM, Moderasi Beragama","PeriodicalId":270596,"journal":{"name":"Southeast Asian Journal of Islamic Education Management","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116439851","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anggraini Nurpitasari, Muhammad Heriyudanta, Marjanji, Galuh Sitaresmi
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya minat baca anak di desa Bringin Kauman Ponorogo. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya membaca, kebiasaan anak yang lebih memprioritaskan untuk bermain gadget dari pada membaca buku ditambah dengan sekolah yang meliburkan siswa untuk tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas tetapi meminta untuk belajar di rumah selama pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi komunitas Bringin Muda Bersemi (BMB) dalam kegiatan literasi, upaya yang dilakukan dalam meningkatkan literasi, faktor pendukung dan penghambat serta implikasi program ahad literasi bagi anak-anak. Untuk menjawab penelitian diatas peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian data deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data mengunakan redukasi data, penyajian data, dan pengambilan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan kesimpulan adalah eksistensi komunitas Bringin Muda Bersemi (BMB) dalam kegiatan literasi yaitu memberikan fasilitas dengan menyediakan berbagai buku dan tempat yang nyaman untuk kegiatan literasi bagi anak-anak yang berkunjung ke lapak buku. Upaya yang dilakukan oleh Bringin Muda Bersemi (BMB) dalam meningkatkan literasi dengan berbagai program kegiatan sebagai berikut: mengadakan kegiatan yang tidak berhubungan dengan buku, mengadakan penambahan koleksi buku, melakukan pendampingan bimbingan belajar, mengadakan bimbingan belajar. Faktor pendukung berasal dari lingkungan keluarga dan lingkungan luar. Implikasi program ahad literasi bagi anak-anak di desa bringin memberikan dampak positif. Dibuktikan antusias anak mengikuti kegiatan literasi sebelum kegiatan dimulai, mendapatkan pengalaman baru yang sebelumnya belum didapatkan di luar lingkungan sekolah, kebiasaan anak yang awalnya datang untuk bermain tetapi sekarang digunakan untuk membaca walaupun tidak semua anak. Kata Kunci: Komunitas Literasi
{"title":"Upaya Komunitas Bringin Muda Bersemi (BMB) Dalam Meningkatkan Literasi Melalui Ahad Literasi Di Desa Bringin Kauman Ponorogo","authors":"Anggraini Nurpitasari, Muhammad Heriyudanta, Marjanji, Galuh Sitaresmi","doi":"10.21154/sajiem.v2i2.76","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/sajiem.v2i2.76","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya minat baca anak di desa Bringin Kauman Ponorogo. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya membaca, kebiasaan anak yang lebih memprioritaskan untuk bermain gadget dari pada membaca buku ditambah dengan sekolah yang meliburkan siswa untuk tidak melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas tetapi meminta untuk belajar di rumah selama pandemi Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan eksistensi komunitas Bringin Muda Bersemi (BMB) dalam kegiatan literasi, upaya yang dilakukan dalam meningkatkan literasi, faktor pendukung dan penghambat serta implikasi program ahad literasi bagi anak-anak. Untuk menjawab penelitian diatas peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian data deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data mengunakan redukasi data, penyajian data, dan pengambilan verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan kesimpulan adalah eksistensi komunitas Bringin Muda Bersemi (BMB) dalam kegiatan literasi yaitu memberikan fasilitas dengan menyediakan berbagai buku dan tempat yang nyaman untuk kegiatan literasi bagi anak-anak yang berkunjung ke lapak buku. Upaya yang dilakukan oleh Bringin Muda Bersemi (BMB) dalam meningkatkan literasi dengan berbagai program kegiatan sebagai berikut: mengadakan kegiatan yang tidak berhubungan dengan buku, mengadakan penambahan koleksi buku, melakukan pendampingan bimbingan belajar, mengadakan bimbingan belajar. Faktor pendukung berasal dari lingkungan keluarga dan lingkungan luar. Implikasi program ahad literasi bagi anak-anak di desa bringin memberikan dampak positif. Dibuktikan antusias anak mengikuti kegiatan literasi sebelum kegiatan dimulai, mendapatkan pengalaman baru yang sebelumnya belum didapatkan di luar lingkungan sekolah, kebiasaan anak yang awalnya datang untuk bermain tetapi sekarang digunakan untuk membaca walaupun tidak semua anak. \u0000 \u0000Kata Kunci: Komunitas Literasi","PeriodicalId":270596,"journal":{"name":"Southeast Asian Journal of Islamic Education Management","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116066235","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap praktik peran Kepala Sekolah SDMT Ponorogo dalam mewujudkan budaya kinerja tinggi khususnya padabudaya kinerja tenaga pendidik. Mengingat tenaga pendidik merupakan ujung tombak keberhasilan dalam sebuah pendidikan. Dengan kata lain bermutu tidaknya pendidikan tergantung dari kinerja tenaga pendidiknya. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk meningkatkankinerja tenaga pendidik dengan cara merekayasa budaya kerja sehingga menciptakan budaya kinerja tinggi.Hal tersebut dikarenakan berdasarkan penelusuruan belum ada penelitian yang mengupas peran kepala sekolah dalam mewujudkan budaya kinerja tinggi di lembaga pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Informan dalam penelitian ini kepala sekolah dan seorangtenaga pendidik. Adapun cara mengumpulkan data dengan metode wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul selanjutnya dianalisis dengan konsep dari Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil analisis menyimpulkan bahwa 1) peran kepala sekolah dalam mewujudkan budaya kinerja tinggi dilakukan dengan sistem collaborative principal rolesyang meliputi peran educator (memberikan pembinaan), motivator (memberikan motivasi kerja), supervisor (mengawasi jalannya kegiatan),leader (memimpin dengan sistem delegasi pada setiap kegiatan), manager (mengelola kegiatan berbasis time schedule). 2) usaha yang dilakukan kepala sekolah dalam menciptakan budaya kinerja tinggi adalah denganpenerapan sistem kerja berbasis full timer dan part timer, penerapan prinsip otoritas dan delegasi, pemantauan kinerja (supervisi), penerapan prinsip keadilan dalam hal insentif, dan penerapan the right man in the right place. Kata Kunci: Peran Kepala Sekolah; Budaya Kinerja Tinggi
{"title":"Peran Kepala Sekolah dalam Mewujudkan Budaya Kinerja Tinggi Tenaga Pendidik di Sekolah Dasar Muhammadiyah Terpadu Ponorogo","authors":"Wahid Hariyanto, Septy Prasetyaning Tyas","doi":"10.21154/sajiem.v2i2.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/sajiem.v2i2.66","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap praktik peran Kepala Sekolah SDMT Ponorogo dalam mewujudkan budaya kinerja tinggi khususnya padabudaya kinerja tenaga pendidik. Mengingat tenaga pendidik merupakan ujung tombak keberhasilan dalam sebuah pendidikan. Dengan kata lain bermutu tidaknya pendidikan tergantung dari kinerja tenaga pendidiknya. Oleh karena itu, penelitian ini penting dilakukan untuk meningkatkankinerja tenaga pendidik dengan cara merekayasa budaya kerja sehingga menciptakan budaya kinerja tinggi.Hal tersebut dikarenakan berdasarkan penelusuruan belum ada penelitian yang mengupas peran kepala sekolah dalam mewujudkan budaya kinerja tinggi di lembaga pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus. Informan dalam penelitian ini kepala sekolah dan seorangtenaga pendidik. Adapun cara mengumpulkan data dengan metode wawancara dan dokumentasi. Setelah data terkumpul selanjutnya dianalisis dengan konsep dari Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil analisis menyimpulkan bahwa 1) peran kepala sekolah dalam mewujudkan budaya kinerja tinggi dilakukan dengan sistem collaborative principal rolesyang meliputi peran educator (memberikan pembinaan), motivator (memberikan motivasi kerja), supervisor (mengawasi jalannya kegiatan),leader (memimpin dengan sistem delegasi pada setiap kegiatan), manager (mengelola kegiatan berbasis time schedule). 2) usaha yang dilakukan kepala sekolah dalam menciptakan budaya kinerja tinggi adalah denganpenerapan sistem kerja berbasis full timer dan part timer, penerapan prinsip otoritas dan delegasi, pemantauan kinerja (supervisi), penerapan prinsip keadilan dalam hal insentif, dan penerapan the right man in the right place.\u0000 \u0000Kata Kunci: Peran Kepala Sekolah; Budaya Kinerja Tinggi","PeriodicalId":270596,"journal":{"name":"Southeast Asian Journal of Islamic Education Management","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130268469","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of articles is to discuss the emergence of the theory of transformation in education, and its implication for Islamic educational management. Departing from the challenges and demands of the need to generating heredity who are creative, innovative, productive and able to contribute to building society, to form a better world civilization, the administration of education requires a new perspective — that is, a transformative perspective. Using this type of literature review research, it was found that the transformative perspective in education was introduced by Mezirow in his theory of transformative learning. Through this theory, the theory of transformative learning develops towards the theory of transformative education in the context of facing globalization and the development of the 21st century. The implication for Islamic educational institutions is the need to focus on quality to become transformative educational institutions.
{"title":"Teori Transformasi dan Implikasinya pada Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam","authors":"Binti Nasukah, Endah Winarti","doi":"10.21154/SAJIEM.V2I2.43","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/SAJIEM.V2I2.43","url":null,"abstract":"The purpose of articles is to discuss the emergence of the theory of transformation in education, and its implication for Islamic educational management. Departing from the challenges and demands of the need to generating heredity who are creative, innovative, productive and able to contribute to building society, to form a better world civilization, the administration of education requires a new perspective — that is, a transformative perspective. Using this type of literature review research, it was found that the transformative perspective in education was introduced by Mezirow in his theory of transformative learning. Through this theory, the theory of transformative learning develops towards the theory of transformative education in the context of facing globalization and the development of the 21st century. The implication for Islamic educational institutions is the need to focus on quality to become transformative educational institutions.","PeriodicalId":270596,"journal":{"name":"Southeast Asian Journal of Islamic Education Management","volume":"102 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123036379","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tasdin Tahrim, Firman Patawari, Ali Nahruddin Tanal
Abstract This study aims to determine the educational supervision plan, educational supervision feedback for the principal or teacher, and the techniques used in educational supervision at SDN 246 Rantebelu Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu. The type used in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques are interviews, observation, and documentation study. The research subjects were teachers and administrative staff. The results showed that: (1) the education supervision plan carried out at SDN 246 Rantebelu Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu is to prepare RPP, syllabus, list of scores, absence of annual programs and semester programs. (2) educational supervision feedback to the principal or teacher, namely verbal (verbal), providing comments on the results of direct observation of the learning process through face-to-face, no distance or equipment used. This method is usually carried out by talking to each other / dialogue, interviews, meetings, speeches, and discussions. Apart from that, giving comments can also be done indirectly through intermediary tools such as telephones, cellphones, etc. because of the distance between the speaker and the interlocutor. Non-verbal (written), providing comments on the results of observations of the learning process by means of writing without direct conversation using short, clear, and understandable language by the recipient. This method can be in the form of correspondence, sms, e-mail, learning photos, and so on. (3) There are 2 types of techniques used in SDN 246 Rantebelu Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu, namely direct supervision, which means that the supervisor goes directly to the class to see the learning of students from beginning to end. While administrative supervision is only the administrative aspects that are assessed. Keywords: educational supervision
摘要本研究旨在确定246 Rantebelu Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu小学的教育督导计划、校长或教师的教育督导反馈,以及在教育督导中使用的技术。本研究中使用的类型是描述性定性的。数据收集技术包括访谈、观察和文献研究。研究对象为教师和行政人员。结果表明:(1)246 Rantebelu Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu小学实施的教育督导计划为RPP、教学大纲、成绩表、年度课程缺课和学期课程缺课。(2)对校长或教师的教育督导反馈,即口头(verbal),通过面对面的方式对学习过程的直接观察结果提供评论,不需要使用距离或设备。这种方法通常通过相互交谈/对话、采访、会议、演讲和讨论来实现。除此之外,由于说话者与对话者之间的距离,也可以通过电话、手机等中介工具间接地进行评论。非语言(书面),对学习过程的观察结果提供评论,通过书面形式,而不是直接对话,使用简短,清晰,易懂的语言。这种方法可以采用通信、短信、电子邮件、学习照片等形式。(3) SDN 246 Rantebelu Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu中使用了两种技术,即直接监督,即督导者直接到课堂上从头到尾观察学生的学习情况。而行政监督只是行政方面的考核。关键词:教育督导
{"title":"Implementasi Supervisi Pendidikan di SDN 246 Rantebelu Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu","authors":"Tasdin Tahrim, Firman Patawari, Ali Nahruddin Tanal","doi":"10.21154/SAJIEM.V2I2.52","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/SAJIEM.V2I2.52","url":null,"abstract":"Abstract \u0000This study aims to determine the educational supervision plan, educational supervision feedback for the principal or teacher, and the techniques used in educational supervision at SDN 246 Rantebelu Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu. The type used in this research is descriptive qualitative. Data collection techniques are interviews, observation, and documentation study. The research subjects were teachers and administrative staff. The results showed that: (1) the education supervision plan carried out at SDN 246 Rantebelu Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu is to prepare RPP, syllabus, list of scores, absence of annual programs and semester programs. (2) educational supervision feedback to the principal or teacher, namely verbal (verbal), providing comments on the results of direct observation of the learning process through face-to-face, no distance or equipment used. This method is usually carried out by talking to each other / dialogue, interviews, meetings, speeches, and discussions. Apart from that, giving comments can also be done indirectly through intermediary tools such as telephones, cellphones, etc. because of the distance between the speaker and the interlocutor. Non-verbal (written), providing comments on the results of observations of the learning process by means of writing without direct conversation using short, clear, and understandable language by the recipient. This method can be in the form of correspondence, sms, e-mail, learning photos, and so on. (3) There are 2 types of techniques used in SDN 246 Rantebelu Kecamatan Larompong Kabupaten Luwu, namely direct supervision, which means that the supervisor goes directly to the class to see the learning of students from beginning to end. While administrative supervision is only the administrative aspects that are assessed. \u0000 \u0000Keywords: educational supervision","PeriodicalId":270596,"journal":{"name":"Southeast Asian Journal of Islamic Education Management","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130280223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kepemimpinan di dalam organisasi akan menentukan sukses atau tidaknya organisasi di dalam mencapai tujuannya. Figur seorang pemimpin yang mampu mengangkat motivasi, mengangkat moral dirinya sendiri, dan pengikut dibutuhkan di era ini. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji hakikat kepemimpinan transformasional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus yang di lakukan di MI-Al Kautsar Duri Sawoo Ponorogo. Teknik analisis yang digunakan adalah Miles-Huberman. Hasil penelitiannya sebagai berikut: Penerapan kepemimpinan transformasional dalam pendidikan Islam di MI Al-Kautsar Duri Sawoo Ponorogo. Dilakukan dengan cara memberikan pengaruh idealis kepada seluruh warga sekolah, memberikan inspirasi, serta stimulasi intelektual, memberikan pertimbangan individual, menekankan arah yang hendak dituju oleh kepala sekolah melalui pernyataan visi, dan misi yang jelas. Penggunaan komunikasi yang efektif, pemberian rangsangan intelektual, serta perhatian pribadi terhadap permasalahan individu, dan anggota organisasi di sekolah, dan membentuk komitmen untuk mencapai tujuan organisasi secara bersama-sama. Serta meyakinkan seluruh warga sekolah bahwa metode pembelajaran hafalan merupakan metode yang paling sesuai untuk mencapai visi sekolah. Key Words: Kepemimpinan, Kepemimpinan Transformasional, Pendidikan Islam
组织中的领导将决定组织在实现其目标方面的成功或失败。在这个时代,需要一个能够提升动机、提升自己的道德和追随者的领导人形象。本文旨在探讨变革领导的本质。研究方法是一种定性研究方法,它与美奥·考(MI-Al kau沙皇)的一个案例研究有关。我们使用的分析技术是米尔斯-胡伯曼。他的研究结果如下:在MI al - kau沙皇的刺萨宇Ponorogo (Sawoo Ponorogo)中,伊斯兰教育的变革领导的应用。这是一种理想主义的方式,可以影响整个学校,激发灵感,激发智力,赋予个人考虑,通过明确的愿景声明和明确的使命来强调校长的方向。有效地使用沟通、智力刺激以及对个人问题和组织成员的个人关注,以及对组织共同目标的承诺。并说服全校学生,死记硬背是达到学校理想的方法。关键字:领导,变革领导,伊斯兰教育
{"title":"Kepemimpinan Transformasional dalam Pendidikan Islam","authors":"Fitri Wahyuni, Binti Maunah","doi":"10.21154/SAJIEM.V2I2.51","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/SAJIEM.V2I2.51","url":null,"abstract":"Kepemimpinan di dalam organisasi akan menentukan sukses atau tidaknya organisasi di dalam mencapai tujuannya. Figur seorang pemimpin yang mampu mengangkat motivasi, mengangkat moral dirinya sendiri, dan pengikut dibutuhkan di era ini. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji hakikat kepemimpinan transformasional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus yang di lakukan di MI-Al Kautsar Duri Sawoo Ponorogo. Teknik analisis yang digunakan adalah Miles-Huberman. Hasil penelitiannya sebagai berikut: Penerapan kepemimpinan transformasional dalam pendidikan Islam di MI Al-Kautsar Duri Sawoo Ponorogo. Dilakukan dengan cara memberikan pengaruh idealis kepada seluruh warga sekolah, memberikan inspirasi, serta stimulasi intelektual, memberikan pertimbangan individual, menekankan arah yang hendak dituju oleh kepala sekolah melalui pernyataan visi, dan misi yang jelas. Penggunaan komunikasi yang efektif, pemberian rangsangan intelektual, serta perhatian pribadi terhadap permasalahan individu, dan anggota organisasi di sekolah, dan membentuk komitmen untuk mencapai tujuan organisasi secara bersama-sama. Serta meyakinkan seluruh warga sekolah bahwa metode pembelajaran hafalan merupakan metode yang paling sesuai untuk mencapai visi sekolah. \u0000 \u0000Key Words: Kepemimpinan, Kepemimpinan Transformasional, Pendidikan Islam","PeriodicalId":270596,"journal":{"name":"Southeast Asian Journal of Islamic Education Management","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129417956","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Masa pandemi yang sampai saat ini masih berlangsung, menuntut guru untuk mampu melaksanakan pembelajaran secara daring. Pembelajaran daring adalah pembelajaran tanpa adanya kegiatan tatap muka, yang dilakukan menggunakan berbagai platform yang tersedia di internet. Kemampuan guru dalam memanfaatkan media teknologi yang ada, sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran daring ini. Sekolah memiliki tanggung jawab melaksanakan manajemen sumber daya manusia (SDM) dengan baik sebagai upaya memastikan seluruh guru dapat melaksanakan pembelajaran daring menggunakan berbagai platform yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam berkaitan dengan manajemen SDM dalam peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran daring. Metode library research digunakan melalui penggalian informasi dari berbagai literatur terkait dengan pelaksanakaan manajemen SDM di lembaga pendidikan serta upaya peningkatan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran daring. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran daring dapat dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan pelatihan pembelajaran daring, pembentukan tim khusus yang fokus membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran daring, serta kegiatan supervisi yang berkelanjutan. Kata Kunci: manajemen SDM, kompetensi guru, pembelajaran daring.
{"title":"Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Kompetensi Guru Melaksanakan Pembelajaran Daring","authors":"Wilis Werdiningsih","doi":"10.21154/SAJIEM.V2I1.48","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/SAJIEM.V2I1.48","url":null,"abstract":"Abstrak \u0000Masa pandemi yang sampai saat ini masih berlangsung, menuntut guru untuk mampu melaksanakan pembelajaran secara daring. Pembelajaran daring adalah pembelajaran tanpa adanya kegiatan tatap muka, yang dilakukan menggunakan berbagai platform yang tersedia di internet. Kemampuan guru dalam memanfaatkan media teknologi yang ada, sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran daring ini. Sekolah memiliki tanggung jawab melaksanakan manajemen sumber daya manusia (SDM) dengan baik sebagai upaya memastikan seluruh guru dapat melaksanakan pembelajaran daring menggunakan berbagai platform yang tersedia. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih mendalam berkaitan dengan manajemen SDM dalam peningkatan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran daring. Metode library research digunakan melalui penggalian informasi dari berbagai literatur terkait dengan pelaksanakaan manajemen SDM di lembaga pendidikan serta upaya peningkatan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran daring. Hasil menunjukkan bahwa peningkatan kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran daring dapat dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan pelatihan pembelajaran daring, pembentukan tim khusus yang fokus membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran daring, serta kegiatan supervisi yang berkelanjutan. \u0000 \u0000Kata Kunci: manajemen SDM, kompetensi guru, pembelajaran daring.","PeriodicalId":270596,"journal":{"name":"Southeast Asian Journal of Islamic Education Management","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128765262","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This article describes Total Quality Management for improving higher education organization. This paper employed library research method or approach. The data were collected by analyzing and/or exploring some journals, books, both printed and electronic documents, and other sources and/or information that relate to the research. TQM is that one of the original approach to run a business that seeks to maximize profits and competitiveness through the continous improvement of the product, is now starting to be implemented in many ogled educational institusional, including higher education or universities that have the same four elements, namely inputs, processes, outputs and outcomes are similarly put human resources as a vital component. Implementation of TQM in fact is an attempt to change the traditional irrational management towards modern rational management that is one of the elements on decision making based on facts. Therefore, total quality management be able to give a foundation for quality management and becomes one of the alternatives in ensuring customer satisfaction. Customer who get satisfaction in the services become the basic capital for institutions to form customer loyalty. Keywords: total quality management; higher education; customer satisfaction, customer loyalty Abstrak Artikel ini menjelaskan terkait Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management) dalam mengimplementasikan untuk meningkatkan organisasi pendidikan di perguruan tinggi. Metodologi atau Pendekatan - yang digunakan dalam tulisan ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dan/atau mengekplorasi beberapa Jurnal, buku, dan dokumen-dokumen (baik yang berbentuk cetak maupun elektronik) serta sumber-sumber data dan atau informasi lainnya yang dianggap relevan dengan kajian. Manajemen Mutu Terpadu merupakan salah satu pendekatan asli untuk menjalankan bisnis yang berusaha untuk memaksimalkan keuntungan dan daya saing melalui peningkatan terus menerus dari produk, kini mulai diterapkan dan dilirik institusional pendidikan, termasuk pendidikan tinggi atau universitas yang memiliki empat unsur yang sama dengan, yaitu input, proses, output dan outcome yaitu menempatkan sumber daya manusia sebagai komponen vital. Pelaksanaan TQM sebenarnya adalah upaya untuk mengubah manajemen rasional tradisional terhadap manajemen rasional modern yang merupakan salah satu elemen pada pengambilan keputusan berdasarkan fakta. Dengan demikian, TQM memberikan landasan bagi manajemen mutu dan menjadi salah satu alternative dalam menjamin kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Pelanggan yang mendapatkan kepuasan dalam layanan menjadi modal dasar bagi institusi untuk membentuk loyalitas pelanggan (customer loyality). Keywords: TQM, pendidikan tinggi, kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan
本文论述了全面质量管理对提高高等教育组织质量的作用。本文采用了图书馆研究的方法或途径。数据是通过分析和/或探索一些期刊、书籍、印刷和电子文件以及与研究相关的其他来源和/或信息收集的。TQM是经营企业的原始方法之一,旨在通过不断改进产品来实现利润和竞争力最大化,现在开始在许多受欢迎的教育机构中实施,包括高等教育或大学,它们具有相同的四个要素,即投入、过程、产出和结果,同样将人力资源作为重要组成部分。全面质量管理的实施实际上是将传统的非理性管理转变为现代理性管理的一种尝试,理性管理是基于事实的决策要素之一。因此,全面质量管理能够为质量管理提供基础,成为保证顾客满意的替代方案之一。顾客对服务的满意成为机构形成顾客忠诚的基本资本。关键词:全面质量管理;高等教育;顾客满意,顾客忠诚摘要:全面质量管理(简称全面质量管理)是指全面质量管理(简称全面质量管理)的实施。参考文献(图书馆研究);参考文献(图书馆研究);参考文献(图书馆研究);参考文献(图书馆研究);参考文献(图书馆研究);Manajemen Mutu Terpadu merupakan salah satu pendekatan asli untuk menjalankan bisis yang berusha untuk memaksimalkan keuntunan dandaya储蓄melali peningkatan terus menmenaksimalkan teruntungan dandaya储蓄melali peningkatan terus menmenaksimalkan产出,kini mulai dippkan机构pendidikan, termasuk pendidikan tinggi大学yang memiliki empat unsur yang sama dengan, yitu menempatkan投入、过程、产出和结果yitumempatkan sumnumber daya manusia sebagai komponen vital。翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:翻译为:Dengan demikian, TQM成员kan landasan bagi managajemen mutu dan menjadi salah satu alternative dalam menjamin kepuasan pelanggan(客户满意度)。顾客忠诚(顾客忠诚)。关键词:TQM, pendidikan tinggi, kepuasan pelanggan, loyalty pelanggan
{"title":"Total Quality Management dalam Lembaga Perguruan Tinggi","authors":"Nur Rahmi Sonia","doi":"10.21154/SAJIEM.V2I1.47","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/SAJIEM.V2I1.47","url":null,"abstract":"This article describes Total Quality Management for improving higher education organization. This paper employed library research method or approach. The data were collected by analyzing and/or exploring some journals, books, both printed and electronic documents, and other sources and/or information that relate to the research. TQM is that one of the original approach to run a business that seeks to maximize profits and competitiveness through the continous improvement of the product, is now starting to be implemented in many ogled educational institusional, including higher education or universities that have the same four elements, namely inputs, processes, outputs and outcomes are similarly put human resources as a vital component. Implementation of TQM in fact is an attempt to change the traditional irrational management towards modern rational management that is one of the elements on decision making based on facts. Therefore, total quality management be able to give a foundation for quality management and becomes one of the alternatives in ensuring customer satisfaction. Customer who get satisfaction in the services become the basic capital for institutions to form customer loyalty. \u0000 \u0000Keywords: total quality management; higher education; customer satisfaction, customer loyalty \u0000 \u0000 \u0000Abstrak \u0000Artikel ini menjelaskan terkait Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management) dalam mengimplementasikan untuk meningkatkan organisasi pendidikan di perguruan tinggi. Metodologi atau Pendekatan - yang digunakan dalam tulisan ini menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dan/atau mengekplorasi beberapa Jurnal, buku, dan dokumen-dokumen (baik yang berbentuk cetak maupun elektronik) serta sumber-sumber data dan atau informasi lainnya yang dianggap relevan dengan kajian. Manajemen Mutu Terpadu merupakan salah satu pendekatan asli untuk menjalankan bisnis yang berusaha untuk memaksimalkan keuntungan dan daya saing melalui peningkatan terus menerus dari produk, kini mulai diterapkan dan dilirik institusional pendidikan, termasuk pendidikan tinggi atau universitas yang memiliki empat unsur yang sama dengan, yaitu input, proses, output dan outcome yaitu menempatkan sumber daya manusia sebagai komponen vital. Pelaksanaan TQM sebenarnya adalah upaya untuk mengubah manajemen rasional tradisional terhadap manajemen rasional modern yang merupakan salah satu elemen pada pengambilan keputusan berdasarkan fakta. Dengan demikian, TQM memberikan landasan bagi manajemen mutu dan menjadi salah satu alternative dalam menjamin kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Pelanggan yang mendapatkan kepuasan dalam layanan menjadi modal dasar bagi institusi untuk membentuk loyalitas pelanggan (customer loyality). \u0000 \u0000Keywords: TQM, pendidikan tinggi, kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan","PeriodicalId":270596,"journal":{"name":"Southeast Asian Journal of Islamic Education Management","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116968008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract Quality is conformance to requirement, that is, a product is said to be of quality when it has reached the agreed standard target. This research examines the quality cues found in the sources of Islamic law, namely the Al-Quran and al-hadith. To strengthen the quality management of education according to the perceptions of legal sources and Muslim scholars. The data collection process was carried out through library research. Something is said to have quality when something has a good meaning and vice versa. In the context of education, if someone says a school is a quality, it can be interpreted that the graduates are quality, the teachers are qualified, the building is proper, and so on. To mark something that has quality or not, someone gives symbols with certain names, for example, superior schools, model schools, pilot schools, and so on. Quality is the realization of Ihsan's teachings, which is to do good to all parties because Allah has done well to humans with His various favors, and is prohibited from doing damage in any form. Keywords: Education Quality Management, Al-Quran, Al-Hadith Abstrak Mutu merupakan conformance to requirement, yaitu produk dikatakan berkualitas ketika sudah mencapai target standar yang di sepakati. Penelitian ini mengkaji isyarat mutu yang terdapat pada sumber hukum umat islam yaitu al-quran dan al-hadits. Dengan tujuan memperkuat manajemen mutu pendidikan menurut persepsi sumber hukum dan para ahli muslim. Proses pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka (Library Research). Sesuatu itu dikatakan bermutu ketika sesuatu itu mengandung makna yang baik dan sebaliknya. Dalam konteks pendidikan, apabila seseorang mengatakan sekolah itu bermutu, maka bisa dimaknai bahwa lulusannya berkualitas, gurunya mumpuni, gedungnya layak, dan sebagainya. Untuk menandai sesuatu itu bermutu atau tidak seseorang memberikan simbol-simbol dengan sebutan-sebutan tertentu, misalnya sekolah unggulan, sekolah teladan, sekolah percontohan dan lain sebagainya. Mutu merupakan realisasi dari ajaran ihsan, yakni berbuat baik kepada semua pihak disebabkan karena Allah telah berbuat baik kepada manusia dengan aneka nikmat-Nya, dan dilarang berbuat kerusakan dalam bentuk apapun. Kata Kunci: Manajemen Mutu Pendidikan, Al-Quran, Al-Hadits
摘要质量是符合要求的,即当产品达到约定的标准指标时,即为质量。本研究考察了在伊斯兰教法的来源,即《古兰经》和《圣训》中发现的质量线索。根据法理来源和穆斯林学者的观点,加强教育质量管理。数据收集过程是通过图书馆调研进行的。当某物有好的含义时,我们就说它有质量,反之亦然。在教育的语境中,如果有人说一所学校是一个质量,它可以解释为毕业生是质量,教师是合格的,建筑是合适的,等等。为了标记有质量或没有质量的东西,有些人会给出特定名称的符号,例如,优秀学校,示范学校,试点学校等等。品质是实现伊赫桑的教诲,即善待各方,因为真主以他的各种恩惠善待人类,并且禁止以任何形式造成损害。关键词:教育质量管理,《古兰经》,《圣训》,摘要,符合性,产品,质量,目标标准,质量标准Penelitian ini mengkaji isyarat mutu yang terdapat padumumat islam yitu al-古兰经dan al- hadiits。登安土族成员,管理人员,穆斯林。《图书馆研究》(英文版)。Sesuatu itu dikatakan bermutu ketika Sesuatu itu mengandung makna yang baik dan sebaliknya。Dalam konteks pendidikan, apabila seseorang mengatakan sekolah itu bermutu, maka bisa dimaknai bahwa lulusannya berkualitas, gurunya mumpuni, gedungnya layak, dan sebagainya。Untuk menandai sesuatu itu bermutu atau titaak seseorang memberikan symbol - symbol dengan sebutan-sebutan tertenu, misalnya sekolah unggulan, sekolah teladan, sekolah percontohan dan lain sebagainya。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。Kata Kunci: Manajemen Mutu Pendidikan, Al-Quran, Al-Hadits
{"title":"Isyarat-isyarat Manajemen Mutu Pendidikan Dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits","authors":"Tio Ari Laksono","doi":"10.21154/SAJIEM.V2I1.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/SAJIEM.V2I1.38","url":null,"abstract":"Abstract\u0000Quality is conformance to requirement, that is, a product is said to be of quality when it has reached the agreed standard target. This research examines the quality cues found in the sources of Islamic law, namely the Al-Quran and al-hadith. To strengthen the quality management of education according to the perceptions of legal sources and Muslim scholars. The data collection process was carried out through library research. Something is said to have quality when something has a good meaning and vice versa. In the context of education, if someone says a school is a quality, it can be interpreted that the graduates are quality, the teachers are qualified, the building is proper, and so on. To mark something that has quality or not, someone gives symbols with certain names, for example, superior schools, model schools, pilot schools, and so on. Quality is the realization of Ihsan's teachings, which is to do good to all parties because Allah has done well to humans with His various favors, and is prohibited from doing damage in any form.\u0000 \u0000Keywords: Education Quality Management, Al-Quran, Al-Hadith\u0000 \u0000Abstrak \u0000Mutu merupakan conformance to requirement, yaitu produk dikatakan berkualitas ketika sudah mencapai target standar yang di sepakati. Penelitian ini mengkaji isyarat mutu yang terdapat pada sumber hukum umat islam yaitu al-quran dan al-hadits. Dengan tujuan memperkuat manajemen mutu pendidikan menurut persepsi sumber hukum dan para ahli muslim. Proses pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka (Library Research). Sesuatu itu dikatakan bermutu ketika sesuatu itu mengandung makna yang baik dan sebaliknya. Dalam konteks pendidikan, apabila seseorang mengatakan sekolah itu bermutu, maka bisa dimaknai bahwa lulusannya berkualitas, gurunya mumpuni, gedungnya layak, dan sebagainya. Untuk menandai sesuatu itu bermutu atau tidak seseorang memberikan simbol-simbol dengan sebutan-sebutan tertentu, misalnya sekolah unggulan, sekolah teladan, sekolah percontohan dan lain sebagainya. Mutu merupakan realisasi dari ajaran ihsan, yakni berbuat baik kepada semua pihak disebabkan karena Allah telah berbuat baik kepada manusia dengan aneka nikmat-Nya, dan dilarang berbuat kerusakan dalam bentuk apapun.\u0000 \u0000Kata Kunci: Manajemen Mutu Pendidikan, Al-Quran, Al-Hadits","PeriodicalId":270596,"journal":{"name":"Southeast Asian Journal of Islamic Education Management","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-05-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132380379","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}