Maure Gitta Miranti Syahrudin, Lucia Tri Pangesthi, Dwi Kristiastuti, Dewi Lutfiati, Rahayu Dewi, Amalia Ruhana
Pemberlakuan sosial distancing sangat berdampak pada laju usaha kecil dan menengah, yaitu menurunnya pendapatan secara drastis karena mereka tidak dapat berjualan dengan menjajakan dagangannya. Kondisi tersebut masih berlangsung pada saat masa pandemi. Beberapa masyarakat yang terdampak kehilangan mata pencahariannya adalah penjual jamu gerobak/sepeda yang biasa menjual dagangannya dengan berkeliling dan mangkal disuatu tempat. Tujuan PKM ini 1) mengedukasi masyarakat dalam pengembangan produk jamu, pengemasan, pemasaran berbasis online, dan pentingnya penerapan sanitasi higiene, dan 2) memberikan pelatihan pembuatan jamu instan dengan menerapkan sanitasi higiene. Metode yang digunakan adalah pemberian materi dan pelatihan. Peserta pelatihan adalah kelompok penjual jamu di Sidoarjo sebanyak 5 orang. Hasil dari kegiatan ini adalah 1) edukasi dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pengolahan jamu instan, dengan rata-rata 7,8 yang artinya baik; dan 2) Pelatihan pembuatan jamu instan dinyatakan berhasil mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu keterampilan dalam pembuatan jamu dengan nilai rata-rata 3,87 yang artinya termasuk kedalam kategori baik. Konsumsi jamu meningkat selama masa pandemi karena memiliki khasiat kesehatan, hal ini menjadi peluang usaha yang baik bagi penjual jamu keliling untuk membuat jamu instan. Implikasi dari kegiatan ini adalah edukasi dan pelatihan pembuatan jamu instan memiliki potensi untuk meningkatkan income generating keluarga.Kata kunci: jamu instan, edukasi, masa pandemi, home industry.
{"title":"Edukasi Dan Pembuatan Jamu Instan Berbasis Home Industry Bagi Masyarakat Yang Terkena Dampak Ekonomi Dalam Masa Pendemik","authors":"Maure Gitta Miranti Syahrudin, Lucia Tri Pangesthi, Dwi Kristiastuti, Dewi Lutfiati, Rahayu Dewi, Amalia Ruhana","doi":"10.26740/ABI.V2I2.12158","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V2I2.12158","url":null,"abstract":"Pemberlakuan sosial distancing sangat berdampak pada laju usaha kecil dan menengah, yaitu menurunnya pendapatan secara drastis karena mereka tidak dapat berjualan dengan menjajakan dagangannya. Kondisi tersebut masih berlangsung pada saat masa pandemi. Beberapa masyarakat yang terdampak kehilangan mata pencahariannya adalah penjual jamu gerobak/sepeda yang biasa menjual dagangannya dengan berkeliling dan mangkal disuatu tempat. Tujuan PKM ini 1) mengedukasi masyarakat dalam pengembangan produk jamu, pengemasan, pemasaran berbasis online, dan pentingnya penerapan sanitasi higiene, dan 2) memberikan pelatihan pembuatan jamu instan dengan menerapkan sanitasi higiene. Metode yang digunakan adalah pemberian materi dan pelatihan. Peserta pelatihan adalah kelompok penjual jamu di Sidoarjo sebanyak 5 orang. Hasil dari kegiatan ini adalah 1) edukasi dapat meningkatkan pengetahuan mengenai pengolahan jamu instan, dengan rata-rata 7,8 yang artinya baik; dan 2) Pelatihan pembuatan jamu instan dinyatakan berhasil mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu keterampilan dalam pembuatan jamu dengan nilai rata-rata 3,87 yang artinya termasuk kedalam kategori baik. Konsumsi jamu meningkat selama masa pandemi karena memiliki khasiat kesehatan, hal ini menjadi peluang usaha yang baik bagi penjual jamu keliling untuk membuat jamu instan. Implikasi dari kegiatan ini adalah edukasi dan pelatihan pembuatan jamu instan memiliki potensi untuk meningkatkan income generating keluarga.Kata kunci: jamu instan, edukasi, masa pandemi, home industry.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126275061","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
œCOVID-19 stands for œCorona Virus Disease-19 is a virus that first occurred in Wuhan, China, on December 31, 2019 (WHO: 2020). With the COVID-19 pandemic which is spreading increasingly everyday, the government issued a regulations to always stay at home, e.g work and study from home, keeping distance, and finally lockdown (PSBB).The problem was arised when the regulation threatens the economic sector of the society, e.g. UMKM. The people's purchasing power decreases. Even though the operational costs, wages of workers etc. must be fulfilled by the UMKM actors so they can meet their needs, including the partner of UMKM UD. Art Collection Sidoarjo.This Community Service Program (PKM) aims to increase awareness in efforts to accelerate the handling of COVID-19 and the economy, especially UMKM in Sidoarjo Regency by distributing fabric masks. The UMKM UD. Art Collection Initially was a business that engaged in bag craftsmen, but it changed to making fabric masks. And the use of fabric masks is indispensable as an effort to prevent the infection of COVID-19 and to stop the spreading of the virus. Sidoarjo is a fabric mask delivery target, which is in the red zone category. fabric mask will be given directly through the Unesa Crisis Center (UCC) and people in need.Keywords: fabric masks, Covid-19, UMKM œCOVID-19 merupakan singkatan œCorona Virus Disease-19 adalah virus yang pertama kali ada di Kota Wuhan, Cina, pada 31 Desember 2019 (WHO : 2020). Dengan adanya pandemi COVID-19 yang semakin hari semakin menyebar, maka pemerintah mengeluarkan aturan untuk selalu berada di rumah, bekerja dan belajar dari rumah, menjaga jarak, dan terakhir Pembatasan Sosial Berksala Besar (PSBB).Permasalahan muncul ketika aturan itu berlaku demi memutus rantai sebaran COVID-19 mengancam pada sektor perekonomian masyarakat diantaranya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yaitu daya beli masyarakat semakin berkurang. Padahal biaya operasional, upah pekerja dll harus terpenuhi oleh pelaku UMKM supaya bisa mencukupi kebutuhannya, termasuk mitra UMKM UD. Art Collection Sidoarjo yang terdampak. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dalam usaha percepatan penanganan COVID-19 dan perekonomian terutama UMKM di Kabupaten Sidoarjo dengan pendistribusian masker kain. Mitra UMKM UD. Art Collection semula adalah usaha yang bergerak di bidang pengrajin tas, dirubah menjadi pembuatan masker kain. Dan pemakaian masker kain sangat diperlukan sebagai wujud upaya mencegah penularan COVID-19 dan memutus penyebaran virus semakin bertambah lagi. Target pemberian masker kain yaitu Kabupaten Sidoarjo yang termasuk kategori zona merah. Masker kain akan diberikan secara langsung melalui Unesa Crisis Center (UCC) dan masyarakat yang membutuhkan.Kata Kunci: masker kain, COVID-19, UMKM
œCOVID-19代表œCorona病毒病-19是2019年12月31日在中国武汉首次发生的一种病毒(世卫组织:2020)。随着新型冠状病毒感染症(COVID-19)的日益扩散,政府出台了在家工作、在家学习、保持距离、居家隔离(PSBB)等“居家居家”规定。当法规威胁到社会的经济部门,例如UMKM时,问题就出现了。人们的购买力下降。尽管运营成本,工人工资等必须由UMKM参与者来满足他们的需求,包括UMKM UD的合作伙伴。艺术收藏Sidoarjo。该社区服务项目旨在通过分发布质口罩,提高人们对加快应对COVID-19和经济发展的认识,特别是Sidoarjo县的UMKM。巫统民主联盟。艺术收藏最初是从事手袋工匠的业务,但后来改为制作织物面具。为了防止COVID-19感染和阻止病毒传播,使用织物口罩是必不可少的。Sidoarjo是织物口罩交付目标,属于红色区域类别。织物口罩将直接通过联合国难民署危机中心(UCC)和有需要的人提供。关键词:织物口罩,Covid-19, UMKM œCOVID-19 merupakan singkatan œCorona病毒病-19 adalah病毒yang pertama kali ada di Kota中国武汉,2019年12月31日(WHO: 2020)登革热大流行2019冠状病毒病(COVID-19)是一种新的流行病,是一种新的流行病,是一种新的流行病,是一种新的流行病,是一种新的流行病,是一种新的流行病。在2019冠状病毒病(COVID-19)新冠肺炎(2019冠状病毒病)新冠肺炎(2019冠状病毒病)新冠肺炎(2019冠状病毒病)新冠肺炎(2019冠状病毒病)新冠肺炎(2019冠状病毒病)新冠肺炎(2019冠状病毒病)新冠肺炎(2019冠状病毒病)全国人民代表大会,全国人民代表大会,全国人民代表大会,全国人民代表大会,全国人民代表大会。艺术收藏Sidoarjo yang terdampak。项目:Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM),在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔,在尼泊尔。米特拉UMKM UD。艺术收藏semula adalah usaha yang bergerak di bidang pengrajin tas, dirubah menjadi pembuatan面具kain。丹pemakaian戴面具的人实物地租sangat diperlukan sebagai wujud方便mencegah”penularan COVID-19丹memutus penyebaran病毒semakin bertambah lagi。目标pemberian面具kain yitu Kabupaten Sidoarjo yang termasuk kategori zona merah。蒙面者kain akan diberikan secara langsung melalui Unesa危机中心(UCC) dan masyarakat yang membutuhkan。Kata Kunci:口罩凯恩,COVID-19, UMKM
{"title":"Masker Kain sebagai Upaya Mengatasi Penyebaran COVID-19 dan Perekonomian UMKM di Sidoarjo","authors":"Sapto Wibowo, Oce Wiriawan, Hamdani Hamdani, Arifah Kaharina, Hijrin Fithroni","doi":"10.26740/ABI.V2I2.12221","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V2I2.12221","url":null,"abstract":"œCOVID-19 stands for œCorona Virus Disease-19 is a virus that first occurred in Wuhan, China, on December 31, 2019 (WHO: 2020). With the COVID-19 pandemic which is spreading increasingly everyday, the government issued a regulations to always stay at home, e.g work and study from home, keeping distance, and finally lockdown (PSBB).The problem was arised when the regulation threatens the economic sector of the society, e.g. UMKM. The people's purchasing power decreases. Even though the operational costs, wages of workers etc. must be fulfilled by the UMKM actors so they can meet their needs, including the partner of UMKM UD. Art Collection Sidoarjo.This Community Service Program (PKM) aims to increase awareness in efforts to accelerate the handling of COVID-19 and the economy, especially UMKM in Sidoarjo Regency by distributing fabric masks. The UMKM UD. Art Collection Initially was a business that engaged in bag craftsmen, but it changed to making fabric masks. And the use of fabric masks is indispensable as an effort to prevent the infection of COVID-19 and to stop the spreading of the virus. Sidoarjo is a fabric mask delivery target, which is in the red zone category. fabric mask will be given directly through the Unesa Crisis Center (UCC) and people in need.Keywords: fabric masks, Covid-19, UMKM œCOVID-19 merupakan singkatan œCorona Virus Disease-19 adalah virus yang pertama kali ada di Kota Wuhan, Cina, pada 31 Desember 2019 (WHO : 2020). Dengan adanya pandemi COVID-19 yang semakin hari semakin menyebar, maka pemerintah mengeluarkan aturan untuk selalu berada di rumah, bekerja dan belajar dari rumah, menjaga jarak, dan terakhir Pembatasan Sosial Berksala Besar (PSBB).Permasalahan muncul ketika aturan itu berlaku demi memutus rantai sebaran COVID-19 mengancam pada sektor perekonomian masyarakat diantaranya pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yaitu daya beli masyarakat semakin berkurang. Padahal biaya operasional, upah pekerja dll harus terpenuhi oleh pelaku UMKM supaya bisa mencukupi kebutuhannya, termasuk mitra UMKM UD. Art Collection Sidoarjo yang terdampak. Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dalam usaha percepatan penanganan COVID-19 dan perekonomian terutama UMKM di Kabupaten Sidoarjo dengan pendistribusian masker kain. Mitra UMKM UD. Art Collection semula adalah usaha yang bergerak di bidang pengrajin tas, dirubah menjadi pembuatan masker kain. Dan pemakaian masker kain sangat diperlukan sebagai wujud upaya mencegah penularan COVID-19 dan memutus penyebaran virus semakin bertambah lagi. Target pemberian masker kain yaitu Kabupaten Sidoarjo yang termasuk kategori zona merah. Masker kain akan diberikan secara langsung melalui Unesa Crisis Center (UCC) dan masyarakat yang membutuhkan.Kata Kunci: masker kain, COVID-19, UMKM","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114452600","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tokoh sentral dalam layanan Bimbingan dan Konseling adalah guru Bimbingan dan Konseling atau konselor yang dituntut untuk terampil secara kreatif dan efektif dalam memberikan layanan. Secara faktual masih sangat banyak guru Bimbingan dan Konseling yang belum terampil dan bahkan belum maksimal dalam menggunakan media Bimbingan dan Konseling berbasis komputer atau internet. Oleh karena itu, sangat penting adanya upaya pengembangan media layanan Bimbingan dan Konseling, salah satunya adalah pengembangan dan penggunaan media BK dengan aplikasi Screencast-O-Matic guna meningkatkan layanan Bimbingan dan Konseling bagi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Metode yang diterapkan adalah metode ceramah, tanya jawab, dan praktek langsung, serta evaluasi. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bahwa penggunaan media Screencast-O-Matic menjadi salah satu alternatif yang mudah dan dapat dipilih guru BK untuk menyajikan materi berbasis multimedia dalam memberikan layanan pada siswa SMK. Penggunaan media ini memudahkan dalam memperjelas penyampaian pesan atau informasi agar tidak verbalistis, dan efektif dalam mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Harapan selanjutnya, kegiatan pengabdian ini dapat dilaksanakan kembali dikemudian hari, dikarenakan selama ini baru pertama kali dilaksanakan kegiatan tersebut.
{"title":"Pengabdian Kepada Masyarakat Penggunaan Media Screencast-O-Matic bagi Guru Bimbingan Konseling guna Peningkatan Layanan BK pada Siswa SMK","authors":"S. Setyawati, Vivi Ratnawati, Atrup Atrup","doi":"10.26740/ABI.V2I2.13100","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V2I2.13100","url":null,"abstract":"Tokoh sentral dalam layanan Bimbingan dan Konseling adalah guru Bimbingan dan Konseling atau konselor yang dituntut untuk terampil secara kreatif dan efektif dalam memberikan layanan. Secara faktual masih sangat banyak guru Bimbingan dan Konseling yang belum terampil dan bahkan belum maksimal dalam menggunakan media Bimbingan dan Konseling berbasis komputer atau internet. Oleh karena itu, sangat penting adanya upaya pengembangan media layanan Bimbingan dan Konseling, salah satunya adalah pengembangan dan penggunaan media BK dengan aplikasi Screencast-O-Matic guna meningkatkan layanan Bimbingan dan Konseling bagi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Metode yang diterapkan adalah metode ceramah, tanya jawab, dan praktek langsung, serta evaluasi. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat bahwa penggunaan media Screencast-O-Matic menjadi salah satu alternatif yang mudah dan dapat dipilih guru BK untuk menyajikan materi berbasis multimedia dalam memberikan layanan pada siswa SMK. Penggunaan media ini memudahkan dalam memperjelas penyampaian pesan atau informasi agar tidak verbalistis, dan efektif dalam mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Harapan selanjutnya, kegiatan pengabdian ini dapat dilaksanakan kembali dikemudian hari, dikarenakan selama ini baru pertama kali dilaksanakan kegiatan tersebut.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117247515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dewi Prastiwi, Leny Yuanita, Lucky Rachmawati, Merlyana Dwinda Yanthi
The Covid-19 pandemic affects all sectors, especially workers in the informal sector. Restrictions on social and economic activities have an impact on many workers who lose their jobs in districts / cities in East Java. This condition will reduce the level of welfare and increase the poverty rate in East Java Province. Therefore, to reduce the impact of the Covid-19 pandemic on informal sector workers as well as to empower MSMEs, in this activity the Team carried out assistance activities for the development of chicken shredded packaging and distribution of shredded chicken along with staple foods in order to meet the basic food needs of people affected by Covid- 19. Assistance for the development of shredded chicken packaging is carried out at MSMEs Shredded Barokah. The results of this implementation are expected to increase the ability of Abon Barokah MSMEs to increase people's interest in purchasing power, be able to better market and sell their products, so that they can survive during a pandemic. The distribution of shredded chicken and staple foods is expected to be a means of promotion for MSME Shredded Shredded chicken products and be able to reduce the impact of limiting social and economic activities for people in regencies / cities throughout East Java.Keywords: packaging, MSME, covid-19 pandemic
{"title":"Pendampingan Pengembangan Kemasan Abon Ayam Umkm Dan Penyaluran Abon Ayam Beserta Makanan Pokok Dalam Rangka Mengurangi Dampak Ekonomi Masyarakat Pada Masa Pandemi","authors":"Dewi Prastiwi, Leny Yuanita, Lucky Rachmawati, Merlyana Dwinda Yanthi","doi":"10.26740/ABI.V2I2.12192","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V2I2.12192","url":null,"abstract":"The Covid-19 pandemic affects all sectors, especially workers in the informal sector. Restrictions on social and economic activities have an impact on many workers who lose their jobs in districts / cities in East Java. This condition will reduce the level of welfare and increase the poverty rate in East Java Province. Therefore, to reduce the impact of the Covid-19 pandemic on informal sector workers as well as to empower MSMEs, in this activity the Team carried out assistance activities for the development of chicken shredded packaging and distribution of shredded chicken along with staple foods in order to meet the basic food needs of people affected by Covid- 19. Assistance for the development of shredded chicken packaging is carried out at MSMEs Shredded Barokah. The results of this implementation are expected to increase the ability of Abon Barokah MSMEs to increase people's interest in purchasing power, be able to better market and sell their products, so that they can survive during a pandemic. The distribution of shredded chicken and staple foods is expected to be a means of promotion for MSME Shredded Shredded chicken products and be able to reduce the impact of limiting social and economic activities for people in regencies / cities throughout East Java.Keywords: packaging, MSME, covid-19 pandemic","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130010224","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Erny Roesminingsih, Muhamad Sholeh, S. Supriyanto, Ainur Rifqi
Penyebaran Covid-19 berdampak besar pada kesehatan dan perekonomian masyarakat. Kesehatan dan perekonomian menjadi satu kesatuan yang harus diselesaikan secara seimbang. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat kali ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam menurunkan penyebaran covid dan membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, metode yang digunakan dalam kegiatan ini mencakup empat tahap, yaitu tahap perencanaan, survei kebutuhan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pengabdian masyarakat kali ini diikuti oleh 25 penjahit yang berasal dari Desa Poko Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo. Masker yang diproduksi berjumlah 1000 masker yang selanjutnya akan didistribusikan kepada masyarakat Desa Poko untuk membantu pencegahan penyebaran Covid-19. Melalui pemberdayaan ini, selama 2 kali produksi 1 kelompok penjahit masker dapat menghasilkan penghasilan sebesar Rp 805.000 dan menyisakan masker senilai Rp 80.000, sehingga laba secara keseluruhan mencapai Rp 885.000.
{"title":"Pemberdayaan Penjahit Masker Kain Anti Covid-19 di Kabupaten Ponorogo","authors":"Erny Roesminingsih, Muhamad Sholeh, S. Supriyanto, Ainur Rifqi","doi":"10.26740/ABI.V2I1.12057","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V2I1.12057","url":null,"abstract":"Penyebaran Covid-19 berdampak besar pada kesehatan dan perekonomian masyarakat. Kesehatan dan perekonomian menjadi satu kesatuan yang harus diselesaikan secara seimbang. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat kali ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam menurunkan penyebaran covid dan membantu masyarakat dalam meningkatkan perekonomian. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, metode yang digunakan dalam kegiatan ini mencakup empat tahap, yaitu tahap perencanaan, survei kebutuhan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pengabdian masyarakat kali ini diikuti oleh 25 penjahit yang berasal dari Desa Poko Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo. Masker yang diproduksi berjumlah 1000 masker yang selanjutnya akan didistribusikan kepada masyarakat Desa Poko untuk membantu pencegahan penyebaran Covid-19. Melalui pemberdayaan ini, selama 2 kali produksi 1 kelompok penjahit masker dapat menghasilkan penghasilan sebesar Rp 805.000 dan menyisakan masker senilai Rp 80.000, sehingga laba secara keseluruhan mencapai Rp 885.000.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122044492","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The 2013 curriculum-based teaching materials making training is a means to improve the ability of teachers in making teaching materials that are relevant to the 2013 curriculum. So the teacher does not have a reference in learning. This training was given to vocational teachers in the Office Administration Skills Program in Magetan Regency. The purpose of the activity is 1) giving teachers knowledge about the 2013 curriculum and relevant teaching materials; 2) provide assignments for the preparation of modules based on 2013 Curriculum; 3) provide assistance to teachers to develop modules that are relevant to the 2013 Curriculum. The method of implementing PKM is by way of training and mentoring to teachers.The implementation of PKM consists of stages: 1) the delivery of material related to educational objectives based on the 2013 curriculum, the nature of learning, the understanding of teaching materials, and modules; 2) mentoring the making of curriculum-based learning modules in 2013. Keywords: training, modules, curriculum 2013
{"title":"Pelatihan Pembuatan Modul Berbasis Kurikulum 2013 bagi Guru di Kabupaten Magetan","authors":"Durinta Puspasari, Durinda Puspasari, Choirul Nikmah, Brillian Rosy","doi":"10.26740/ABI.V2I1.8580","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V2I1.8580","url":null,"abstract":"The 2013 curriculum-based teaching materials making training is a means to improve the ability of teachers in making teaching materials that are relevant to the 2013 curriculum. So the teacher does not have a reference in learning. This training was given to vocational teachers in the Office Administration Skills Program in Magetan Regency. The purpose of the activity is 1) giving teachers knowledge about the 2013 curriculum and relevant teaching materials; 2) provide assignments for the preparation of modules based on 2013 Curriculum; 3) provide assistance to teachers to develop modules that are relevant to the 2013 Curriculum. The method of implementing PKM is by way of training and mentoring to teachers.The implementation of PKM consists of stages: 1) the delivery of material related to educational objectives based on the 2013 curriculum, the nature of learning, the understanding of teaching materials, and modules; 2) mentoring the making of curriculum-based learning modules in 2013. Keywords: training, modules, curriculum 2013","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"29 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120985031","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Raw materials for making crackers in the form of fish are very abundant in this village and most people make a living as fishermen and fish pond farming. Fish used as raw material for making crackers are payus fish and laosan. The cracker industry produced by most of the craftsmen in Ujung Pangkah sub-district, Gresik Regency, the majority are sold in the form of 'raw crackers' at very cheap prices, simple packaging, less attractive shapes and marketed in the local area, so the product quality must be improved. Fish crackers are crackers whose ingredients consist of a mixture of flour and fish meat. Many types of fish can be used as a basis for making crackers. Payus fish (Elops hawaiensis) is one of the predatory fish species of small fish and crustaceans in ponds. The existence of this fish is quite abundant so that it can be used as a product that can be consumed by the community. Coaching assistance and in the form of providing manual dough cutting machine tools accelerate the production process and production cost efficiency. Assistance with the production process has been carried out through quality control, micro marketing (Instragram and Facebook), financial management reporting through microfinance accounting processes.
{"title":"Coaching Small Industries Kerupuk Kawasan Wisata Ujungpangkah Kabupaten Gresik","authors":"Trisia Ratnawati, I. N. Lokajaya","doi":"10.26740/ABI.V2I1.8188","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V2I1.8188","url":null,"abstract":"Raw materials for making crackers in the form of fish are very abundant in this village and most people make a living as fishermen and fish pond farming. Fish used as raw material for making crackers are payus fish and laosan. The cracker industry produced by most of the craftsmen in Ujung Pangkah sub-district, Gresik Regency, the majority are sold in the form of 'raw crackers' at very cheap prices, simple packaging, less attractive shapes and marketed in the local area, so the product quality must be improved. Fish crackers are crackers whose ingredients consist of a mixture of flour and fish meat. Many types of fish can be used as a basis for making crackers. Payus fish (Elops hawaiensis) is one of the predatory fish species of small fish and crustaceans in ponds. The existence of this fish is quite abundant so that it can be used as a product that can be consumed by the community. Coaching assistance and in the form of providing manual dough cutting machine tools accelerate the production process and production cost efficiency. Assistance with the production process has been carried out through quality control, micro marketing (Instragram and Facebook), financial management reporting through microfinance accounting processes.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126462279","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cantika Sari Siregar, Loggar Bhilawa, M. Mariana, Rohmawati Kusumaningtias, Dian Anita Nuswantara
Pendidikan merupakan elemen kunci yang berperan untuk meningkatkan kualitas kehidupan bangsa. Dengan diterbitkannya Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum SMK dan MAK. Peraturan tersebut menyertakan mata pelajaran Akuntansi Pemerintahan dalam kurikulum standar SMK. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan pendidik untuk memahami mata pelajaran Akuntansi Pemerintahan melalui pelatihan. Hasil setelah dilakukan pelatihan terdapat kenaikan yang signifikan yaitu 85%.
{"title":"Peningkatan Kompetensi Guru SMK Pada Mata Pelajaran Akuntansi Pemerintahan","authors":"Cantika Sari Siregar, Loggar Bhilawa, M. Mariana, Rohmawati Kusumaningtias, Dian Anita Nuswantara","doi":"10.26740/ABI.V2I1.10754","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V2I1.10754","url":null,"abstract":"Pendidikan merupakan elemen kunci yang berperan untuk meningkatkan kualitas kehidupan bangsa. Dengan diterbitkannya Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 07/D.D5/KK/2018 tanggal 7 Juni 2018 tentang Struktur Kurikulum SMK dan MAK. Peraturan tersebut menyertakan mata pelajaran Akuntansi Pemerintahan dalam kurikulum standar SMK. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan pendidik untuk memahami mata pelajaran Akuntansi Pemerintahan melalui pelatihan. Hasil setelah dilakukan pelatihan terdapat kenaikan yang signifikan yaitu 85%.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117180312","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hanggara Budi Utomo, R. Ridwan, Epritha Kurniawati, Linda Dwiyanti
Pola asuh orang tua selama ini masih cenderung melakukan pengasuhan negatif untuk anaknya yang masih usia dini, dan orang tua belum memahami tentang pengetahuan dan kesadaran orang tua tentang pengasuhan positif. Tujuan dilakukan kegiatan adalah untuk mensosialisasikan model pengasuhan positif anak usia dini pada masyarakat. Metode yang diterapkan adalah metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi, serta evaluasi. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, antara lain: dukungan yang besar dari perangkat desa dimana hal ini terbukti dari keterlibatan dalam memberikan fasilitas penyelenggaraan sosialisasi; antusiasme warga masyakarakat untuk berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan sosialisasi pengasuhan positif anak usia dini sampai selesai dan adanya kemauan dari peserta untuk belajar dan berbagi pengalaman terkait pola asuh; permasalahan yang diajukan dan ditemukan merupakan permasalahan yang sesuai dengan arah pengembangan dan hasil diskusi dengan pendidik PAUD di desa Kedak Kecamatan Semen Kabupaten Kediri; harapan selanjutnya, kegiatan sosialisasi maupun parentinf khususnya yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini dapat dilaksanakan kembali dikemudian hari, dikarenakan selama ini baru pertama kali dilaksanakan kegiatan tersebut. Kegiatan pengasuhan ini memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada masyarakat Desa Kedak Kecamatan Semen Kabupaten Kediri akan pentingnya pengasuhan positif untuk anak usia dini.
{"title":"PKM Pengasuhan Positif Anak Usia Dini Di Desa Kedak Kabupaten Kediri","authors":"Hanggara Budi Utomo, R. Ridwan, Epritha Kurniawati, Linda Dwiyanti","doi":"10.26740/ABI.V2I1.7926","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V2I1.7926","url":null,"abstract":"Pola asuh orang tua selama ini masih cenderung melakukan pengasuhan negatif untuk anaknya yang masih usia dini, dan orang tua belum memahami tentang pengetahuan dan kesadaran orang tua tentang pengasuhan positif. Tujuan dilakukan kegiatan adalah untuk mensosialisasikan model pengasuhan positif anak usia dini pada masyarakat. Metode yang diterapkan adalah metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi, serta evaluasi. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat, antara lain: dukungan yang besar dari perangkat desa dimana hal ini terbukti dari keterlibatan dalam memberikan fasilitas penyelenggaraan sosialisasi; antusiasme warga masyakarakat untuk berpartisipasi aktif mengikuti kegiatan sosialisasi pengasuhan positif anak usia dini sampai selesai dan adanya kemauan dari peserta untuk belajar dan berbagi pengalaman terkait pola asuh; permasalahan yang diajukan dan ditemukan merupakan permasalahan yang sesuai dengan arah pengembangan dan hasil diskusi dengan pendidik PAUD di desa Kedak Kecamatan Semen Kabupaten Kediri; harapan selanjutnya, kegiatan sosialisasi maupun parentinf khususnya yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini dapat dilaksanakan kembali dikemudian hari, dikarenakan selama ini baru pertama kali dilaksanakan kegiatan tersebut. Kegiatan pengasuhan ini memberikan pengetahuan dan kesadaran kepada masyarakat Desa Kedak Kecamatan Semen Kabupaten Kediri akan pentingnya pengasuhan positif untuk anak usia dini.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"110 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122611353","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kecamatan tanggulangin adalah wilayah di Jawa Timur yang menjadi salah satu wilayah sentra pengerajin tas dan koper yang terbuat dari bahan baku kukit.selain itu industri kecil ini merupakan salah satu ikon pariwisata di sidoarjo. Kreativitas pelaku usaha menangkap peluang ini dengan banyaknya bermunculan industri rumahan yang bergerak dibidang produk tas dan koper yang berbahan baku kulit yang biasa dimanfaatkan oleh para wisatawan untuk oleh-oleh. Untuk menciptakan suatu koperasi yang baik, dibutuhkan penerapan SOP yang baik dan sesuai Standart Nasional Indonesia. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan peninjauan dan pembenahan penyusunan Standard Operational Procedure (SOP) ,menciptakan pojok baca yang berisi buku tentang interpereneur dan kerajinan tas untuk pengunjung, karyawan dan anggota koperasi INTAKO . Metode peninjauan dan pembenahan digunakan untuk mencapai tujuan peningkatan daya saing koperasi INTAKO . Sasaran dari kegiatan ini adalah para karyawan yang memiliki potensi tetapi memiliki kendala pada penyusunan SOP. Hasil kegiatan ini menunjukkan perubahan perilaku karyawan INTAKO, terbentuknya SOP secara tertulis dan terciptanya pojok baca intako untuk menambah wawasan pengunjung dan para angota koperasi INTAKO. Hasil tersebut menunjukkan bahwa karyawan mengalami peningkatan kemampuan dalam penyusunan SOP dan mendesain produk.Kata kunci: INTAKO, SOP, Pojok baca
{"title":"Literasi Kewirausahaan dan Standart Operation Procedure (SOP) Sistem Sirkulasi Barang Tas dan Koper (INTAKO) Tanggulangin Sidoarjo","authors":"Fitria Widiyani Roosinda, Riska Mardiyana","doi":"10.26740/ABI.V2I1.9408","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V2I1.9408","url":null,"abstract":"Kecamatan tanggulangin adalah wilayah di Jawa Timur yang menjadi salah satu wilayah sentra pengerajin tas dan koper yang terbuat dari bahan baku kukit.selain itu industri kecil ini merupakan salah satu ikon pariwisata di sidoarjo. Kreativitas pelaku usaha menangkap peluang ini dengan banyaknya bermunculan industri rumahan yang bergerak dibidang produk tas dan koper yang berbahan baku kulit yang biasa dimanfaatkan oleh para wisatawan untuk oleh-oleh. Untuk menciptakan suatu koperasi yang baik, dibutuhkan penerapan SOP yang baik dan sesuai Standart Nasional Indonesia. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan peninjauan dan pembenahan penyusunan Standard Operational Procedure (SOP) ,menciptakan pojok baca yang berisi buku tentang interpereneur dan kerajinan tas untuk pengunjung, karyawan dan anggota koperasi INTAKO . Metode peninjauan dan pembenahan digunakan untuk mencapai tujuan peningkatan daya saing koperasi INTAKO . Sasaran dari kegiatan ini adalah para karyawan yang memiliki potensi tetapi memiliki kendala pada penyusunan SOP. Hasil kegiatan ini menunjukkan perubahan perilaku karyawan INTAKO, terbentuknya SOP secara tertulis dan terciptanya pojok baca intako untuk menambah wawasan pengunjung dan para angota koperasi INTAKO. Hasil tersebut menunjukkan bahwa karyawan mengalami peningkatan kemampuan dalam penyusunan SOP dan mendesain produk.Kata kunci: INTAKO, SOP, Pojok baca","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116452530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}