Main issue of this commuity service is Motivating Students. Its objective was Increasing Vocabulary of English Language. Its specific target is SMK Muhammadiyah 1 Palu has students who have more vocabulary so that they can easily understand and express sentences of the EFL (English as a Foreign Language). They can be global students if they can increase vocabulary to express the internatonal language. Commuicative method was used to reach the objective. Formerly they were shy and unconfident in expressing the language vocabulary, but after being motivated to increase the global language vocabulary they then were confident to practice it by interacting with the community service team and have spirits better better than before to increase the vocabulary of English so that they can express the lingua franca words. The team motivated them to increase their English vocabulary practically and accompanied them to apply the practical ways of increasing the EFL vocabulary so that they have been able to express its words. They can be motivated to increase the vocabulary by telling them status and significances of English in Indonesia.Keywords: Motivating, Increasing, English, Language, Vocabulary
{"title":"Motivating Students of SMK Muhammadiyah 1 Palu for Increasing English Language Vocabulary","authors":"M. M. Said, Ferry Rita, A. Waris, H. Jamiluddin","doi":"10.26740/ABI.V1I2.7759","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V1I2.7759","url":null,"abstract":"Main issue of this commuity service is Motivating Students. Its objective was Increasing Vocabulary of English Language. Its specific target is SMK Muhammadiyah 1 Palu has students who have more vocabulary so that they can easily understand and express sentences of the EFL (English as a Foreign Language). They can be global students if they can increase vocabulary to express the internatonal language. Commuicative method was used to reach the objective. Formerly they were shy and unconfident in expressing the language vocabulary, but after being motivated to increase the global language vocabulary they then were confident to practice it by interacting with the community service team and have spirits better better than before to increase the vocabulary of English so that they can express the lingua franca words. The team motivated them to increase their English vocabulary practically and accompanied them to apply the practical ways of increasing the EFL vocabulary so that they have been able to express its words. They can be motivated to increase the vocabulary by telling them status and significances of English in Indonesia.Keywords: Motivating, Increasing, English, Language, Vocabulary","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127366842","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dewi Prastiwi, M. Satyawan, Aisyaturrahmi Aisyaturrahmi, Hariyati Hariyati
Peran koperasi sangat penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi kerakyatan, oleh karena itu agar berdaya guna maka koperasi harus dikelola dengan baik. Survival koperasi dalam kenyataannya harus didukung oleh sistem pelaporan yang handal, rasional efektif dan efisien sehingga kehadirannya dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan lingkungan sekitarnya. KUB Rosan Kencana merupakan Koperasi Sekunder sebagai wadah resmi petani tebu di Jawa Timur yang memiliki anggota sebanyak 46 Koperasi Primer. Keseragaman pandangan (standarisasi), timeline penyusunan rencana kerja, dan pertanggung jawaban sangat diperlukan. Tujuan keseragaman atau standarisasi adalah meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan pihak yang berkepentingan, bukan hanya sebagai pertanggungjawaban pengurus kepada anggota atas pengelolaan keuangan koperasi, melainkan juga sebagai tolok ukur prestasi dan manfaat yang telah dicapai oleh koperasi yang sangat diperlukan oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan. Namun pada umumnya laporan Koperasi Primer belum terstandar, hal ini disebabkan karena: 1) belum terdapat pedoman standarisasi pelaporan dari koperasi sekunder; 2) laporan pertanggungjawaban koperasi dilakukan sesuai dengan kemampuan para pengurus atau pengelola; 3) minimnya pemahaman pengelolaan keuangan dan pelaporan keuangan yang baik dan benar; 4) intepretasi aturan perkoperasian yang berbeda-beda.
{"title":"Kendala Standarisasi Pelaporan Pertanggungjawaban Pengurus Koperasi Primer Petani Gula di Wilayah Jawa Timur","authors":"Dewi Prastiwi, M. Satyawan, Aisyaturrahmi Aisyaturrahmi, Hariyati Hariyati","doi":"10.26740/ABI.V1I2.6630","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V1I2.6630","url":null,"abstract":"Peran koperasi sangat penting dalam menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi kerakyatan, oleh karena itu agar berdaya guna maka koperasi harus dikelola dengan baik. Survival koperasi dalam kenyataannya harus didukung oleh sistem pelaporan yang handal, rasional efektif dan efisien sehingga kehadirannya dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan lingkungan sekitarnya. KUB Rosan Kencana merupakan Koperasi Sekunder sebagai wadah resmi petani tebu di Jawa Timur yang memiliki anggota sebanyak 46 Koperasi Primer. Keseragaman pandangan (standarisasi), timeline penyusunan rencana kerja, dan pertanggung jawaban sangat diperlukan. Tujuan keseragaman atau standarisasi adalah meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan pihak yang berkepentingan, bukan hanya sebagai pertanggungjawaban pengurus kepada anggota atas pengelolaan keuangan koperasi, melainkan juga sebagai tolok ukur prestasi dan manfaat yang telah dicapai oleh koperasi yang sangat diperlukan oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan. Namun pada umumnya laporan Koperasi Primer belum terstandar, hal ini disebabkan karena: 1) belum terdapat pedoman standarisasi pelaporan dari koperasi sekunder; 2) laporan pertanggungjawaban koperasi dilakukan sesuai dengan kemampuan para pengurus atau pengelola; 3) minimnya pemahaman pengelolaan keuangan dan pelaporan keuangan yang baik dan benar; 4) intepretasi aturan perkoperasian yang berbeda-beda.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133633249","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Eni Wuryani, Merlyana Dwinda Yanthi, N. Triani, P. Pujiono
Tujuan studi ini adalah untuk membantu menyelesaikan pencatatan transaksi keuangan yang masih manual dan terkadang pencatatan transaksi terlewati karena disebabkan proses pencatatan yang membutuhkan waktu. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dalam penyusunan laporan keuangan Koperasi belum mendasarkan pada Sandar Akuntansi Keuangan yang berbasis ETAP. Koperasi Serba Usaha (KSU) Sarinah memiliki kendala tidak terintegrasinya laporan keuangan Toko, dan laporan keuangan Koperasi. Hal ini menyebabkan waktu yang lebih lama, dan yang seharusnya bisa dibuat secara real time untuk alur dan waktu. Metode pelaksanaan studi pada pengabdian ini yang direncanakan dalam studi akan memberikan solusi dengan menyediakan alternatif pemilihan software aplikasi user-friendly, mendesain input, proses, dan pendampingan sistem. Hasil Pengabdian kepada kegiatan masyarakat adalah tercipta sistem akuntansi dan pelaporan terintegrasi yang dapat membantu user membuat keputusan lebih cepat.
{"title":"Pengembangan Sistem Terintegrasi Koperasi Simpan Pinjam PUSKOPPABRI dan Koperasi Serba Usaha Sarinah Jawa Timur","authors":"Eni Wuryani, Merlyana Dwinda Yanthi, N. Triani, P. Pujiono","doi":"10.26740/ABI.V1I2.6495","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V1I2.6495","url":null,"abstract":"Tujuan studi ini adalah untuk membantu menyelesaikan pencatatan transaksi keuangan yang masih manual dan terkadang pencatatan transaksi terlewati karena disebabkan proses pencatatan yang membutuhkan waktu. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dalam penyusunan laporan keuangan Koperasi belum mendasarkan pada Sandar Akuntansi Keuangan yang berbasis ETAP. Koperasi Serba Usaha (KSU) Sarinah memiliki kendala tidak terintegrasinya laporan keuangan Toko, dan laporan keuangan Koperasi. Hal ini menyebabkan waktu yang lebih lama, dan yang seharusnya bisa dibuat secara real time untuk alur dan waktu. Metode pelaksanaan studi pada pengabdian ini yang direncanakan dalam studi akan memberikan solusi dengan menyediakan alternatif pemilihan software aplikasi user-friendly, mendesain input, proses, dan pendampingan sistem. Hasil Pengabdian kepada kegiatan masyarakat adalah tercipta sistem akuntansi dan pelaporan terintegrasi yang dapat membantu user membuat keputusan lebih cepat.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125563205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dewie Tri Wijayati Wardoyo, Achmad Kautsar, H. Fazlurrahman
Every teacher is obliged to carry out various activities in carrying out his duties and responsibilities. The scope of the teacher's activities includes (1) attending education, (2) handling the learning process, (3) conducting professional development activities and (4) supporting activities. The two partners of this activity have the same problem, namely, the teachers still have difficulty in making scientific papers. Whereas professional teachers expect to be able to pursue a career with scientific work for promotion. When viewed from the facts in the field (both partners), only 20% of teachers can write good scientific work.Methods of training, mentoring and monitoring to resolve partner issues that have been mutually agreed upon and stages in achieving the solutions offered to overcome the main problems of partners in the period of program realization. In the initial conditions before the training, only 7 teachers had PTK designs, but after training and mentoring, there were 20 teachers who drafted PTK proposals, the remaining 5 were still constrained.
{"title":"Strategi Pengembangan Penulisan Karya Ilmiah pada Guru di Kabupaten Sidoarjo","authors":"Dewie Tri Wijayati Wardoyo, Achmad Kautsar, H. Fazlurrahman","doi":"10.26740/ABI.V1I1.6534","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V1I1.6534","url":null,"abstract":"Every teacher is obliged to carry out various activities in carrying out his duties and responsibilities. The scope of the teacher's activities includes (1) attending education, (2) handling the learning process, (3) conducting professional development activities and (4) supporting activities. The two partners of this activity have the same problem, namely, the teachers still have difficulty in making scientific papers. Whereas professional teachers expect to be able to pursue a career with scientific work for promotion. When viewed from the facts in the field (both partners), only 20% of teachers can write good scientific work.Methods of training, mentoring and monitoring to resolve partner issues that have been mutually agreed upon and stages in achieving the solutions offered to overcome the main problems of partners in the period of program realization. In the initial conditions before the training, only 7 teachers had PTK designs, but after training and mentoring, there were 20 teachers who drafted PTK proposals, the remaining 5 were still constrained.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129965653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abdul Kodir, Muh Ariffudin Islam, Galih W. Pradana, Trias Madanika Kusumaningrum, Khoirur Rozaq
Batu and Kediri City are areas in East Java with very high tourism potential. The creativity of business actors seizes this opportunity with the many emerging SMIs engaged in processed food/beverages which are commonly used by tourists for souvenirs. To create a good food company, it requires a good application of SOP and attractive product packaging and in accordance with the Indonesian National Standard. The purpose of this activity is to provide training in the preparation of Standard Operational Procedure (SOP) and design product packaging in the processed food/beverage business in Batu City and Kediri. The training and mentoring method is used to achieve the goal of increasing the competitiveness of the Food Small and Medium Industries (IKM) in Batu City and Kediri City. The training participants were 50 processed food and beverage businesses that had potential but had constraints on the preparation of SOPs and product packaging that had not been maximized. The results of this training showed a change in the behavior of participants, initially, only 10% of participants in Kediri and 6.7% in Batu had an SOP to 100%. Furthermore, participants who did not design their packaging properly in Kediri were 66.7% and in Batu 70% higher the results had increased to 100%. These results indicate that the participants experienced an increase in their ability to prepare SOPs and design packaging.
{"title":"Pendampingan Penyusunan Standard Operational Procedure (SOP) dan Desain Kemasan bagi IKM Makanan di Kabupaten Kediri dan Kota Batu","authors":"Abdul Kodir, Muh Ariffudin Islam, Galih W. Pradana, Trias Madanika Kusumaningrum, Khoirur Rozaq","doi":"10.26740/ABI.V1I1.6579","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V1I1.6579","url":null,"abstract":"Batu and Kediri City are areas in East Java with very high tourism potential. The creativity of business actors seizes this opportunity with the many emerging SMIs engaged in processed food/beverages which are commonly used by tourists for souvenirs. To create a good food company, it requires a good application of SOP and attractive product packaging and in accordance with the Indonesian National Standard. The purpose of this activity is to provide training in the preparation of Standard Operational Procedure (SOP) and design product packaging in the processed food/beverage business in Batu City and Kediri. The training and mentoring method is used to achieve the goal of increasing the competitiveness of the Food Small and Medium Industries (IKM) in Batu City and Kediri City. The training participants were 50 processed food and beverage businesses that had potential but had constraints on the preparation of SOPs and product packaging that had not been maximized. The results of this training showed a change in the behavior of participants, initially, only 10% of participants in Kediri and 6.7% in Batu had an SOP to 100%. Furthermore, participants who did not design their packaging properly in Kediri were 66.7% and in Batu 70% higher the results had increased to 100%. These results indicate that the participants experienced an increase in their ability to prepare SOPs and design packaging.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123094480","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Jun Surjanti, Norida Candasakti, Dhiah Fitrayati, R. Kurniawan, Eka Hendi Andriansyah
AbstractDegradation of student behavior towards nature and the environment has an impact on the extent damage to nature, it is necessary to establish environmentally friendly behavior or the formation of sustainability behavior from an early through learning. Teachers need to realize it through the implementation plan of nature-based learning, bearing in mind Magetan has a wealth of natural resources in the form of forests and sarangan areas. Objectives (1) provide teacher understanding of nature-based learning implementation tools, and (2) provide assistance in developing nature-based learning lesson plans. The subjects are 16 MGMP Economics high school teachers of business economics in Magetan. The method of implementation is divided into 2, namely the provision of lesson plans with varied lecture methods and the practice of developing nature-based lesson plans. This workshop produced lesson plans based on natural learning and data showing that the workshop was useful, interesting material. The teacher masters on K13 process standard and constructivist, but lacks application. The teacher understands, can apply to the lesson plan, compile lesson plans and apply them in class. In the implementation, the workshop presenters were very interesting, room / building facilities, equipment (LCD, blackboard, seminar kit, etc.), Committee, consumption on good criteria. Keywords: Strengthening, economics teacher, lesson plans, nature-based learning AbstrakDegradasi perilaku siswa terhadap alam dan lingkungan berdampak pada semakin luasnya kerusakan alam, diperlukan pembentukan perilaku yang ramah lingkungan atau pembentukan perilaku sustainability sejak usia dini melalui pembelajaran.Guru perlu merealisasikan melalui Rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis alam, mengingat Magetan memiliki kekayaan sumberdaya alam berupa hutan dan kawasan sarangan. Tujuan (1) memberikan pemahaman guru tentang perangkat pelaksanaan pembelajaran berbasis alam, dan (2) memberikan pendampingan dalam mengembangkan RPP pembelajaran berbasis alam. Subyek dalam PKM ini adalah 16 guru MGMP Ekonomi SMA mata diklat ekonomi bisnis di Magetan. Metode pelaksanaan dibagi menjadi 2 yaitu pemberian materi RPP dengan metode ceramah bervariasi serta Praktek mengembangkan RPP berbasis alam. Workshop ini menghasilkan RPP pembelajaran berbais alam dan data yang menunjukkan bahwa workshop ini bermanfaat, materi menarik. Guru menguasai standar proses K13 dan kontruktivistik, namun kurang penerapannya. Guru mengerti, dapat menerapkan pada RPP, menyusun RPP dan penerapkan di kelas. Pada pelaksanaan, pemateri workshop sangat menarik, Fasilitas ruangan/gedung, perlengkapan (LCD, papan tulis, seminar kit, dll), Panitia, konsumsi pada kriteria baik. Kata Kunci : Workshop, Guru ekonomi, RPP, Pembelajaran berbasis alam
摘要学生对自然和环境行为的退化影响着对自然的破坏程度,有必要通过学习,从小树立环境友好行为或形成可持续性行为。教师需要通过以自然为基础的学习实施计划来实现这一点,牢记马吉坦拥有丰富的自然资源,包括森林和沙兰干地区。目标(1)使教师了解基于自然的学习实施工具;(2)为制定基于自然的学习教案提供帮助。研究对象为马吉坦市16名MGMP经济学高中商业经济学教师。实施方法分为两种,即提供多种授课方法的教案和实践制定基于自然的教案。该研讨会根据自然学习和数据制定了课程计划,表明该研讨会是有用的,有趣的材料。教师掌握了K13过程规范和建构主义,但缺乏应用。教师理解后,可以应用到教案中,编写教案并应用到课堂上。在实施过程中,研讨会的主讲人都非常有趣,会议室/大楼的设施、设备(LCD、黑板、研讨包等)、委员会、消耗量都达到了良好的标准。【关键词】强化,经济学教师,教课计划,自然学习【摘要】退化性教育,经济教师,经济教师,课程计划,自然学习【摘要】退化性教育,经济教师,经济教师,课程计划,自然学习上师(Guru perlu merealisasikan melalui Rencana pelaksanaan penbelajaran berangan),也就是在我的导师(Magetan meniliki kekayaan sumberdaya alam berupa hutan dankawasan sarangan)的基础上。Tujuan (1) memberikan pemahaman guru tentang perangkat pelaksanaan pembelajan berbasis alam, dan (2) memberikan pendampingan dalam mengbangkan RPP pembelajan berbasis alam。Subyek dalam PKM ini adalah 16大师MGMP Ekonomi SMA mata diklatekonomis di Magetan。2 yyitu pemberian materi RPP dengan meta ceramah bervariasi serta Praktek mengbangkan RPP berbasis alarm。车间ini menghasilkan RPP pembelajaran berbais警报丹数据yang menunjukkan bahwa车间ini bermanfaat,材料menarik。古鲁·孟瓜赛标准著作K13 dan kontruktivistik, namun kurang penerapannya。上师蒙格尔提,帕特·蒙格尔提,帕特·蒙格尔提,蒙格尔提,蒙格尔提,蒙格尔提,蒙格尔提。Pada pelaksanaan, pemateri workshop sangat menarik, Fasilitas ruangan/gedung, perlengkapan (LCD, papan tulis,研讨会工具包,dll), Panitia, konsumsi Pada kriteria baik。Kata Kunci:工作坊,经济学大师,RPP, Pembelajaran berbasis alarm
{"title":"Penguatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ekonomi Berbasis Alam","authors":"Jun Surjanti, Norida Candasakti, Dhiah Fitrayati, R. Kurniawan, Eka Hendi Andriansyah","doi":"10.26740/ABI.V1I1.6544","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V1I1.6544","url":null,"abstract":"AbstractDegradation of student behavior towards nature and the environment has an impact on the extent damage to nature, it is necessary to establish environmentally friendly behavior or the formation of sustainability behavior from an early through learning. Teachers need to realize it through the implementation plan of nature-based learning, bearing in mind Magetan has a wealth of natural resources in the form of forests and sarangan areas. Objectives (1) provide teacher understanding of nature-based learning implementation tools, and (2) provide assistance in developing nature-based learning lesson plans. The subjects are 16 MGMP Economics high school teachers of business economics in Magetan. The method of implementation is divided into 2, namely the provision of lesson plans with varied lecture methods and the practice of developing nature-based lesson plans. This workshop produced lesson plans based on natural learning and data showing that the workshop was useful, interesting material. The teacher masters on K13 process standard and constructivist, but lacks application. The teacher understands, can apply to the lesson plan, compile lesson plans and apply them in class. In the implementation, the workshop presenters were very interesting, room / building facilities, equipment (LCD, blackboard, seminar kit, etc.), Committee, consumption on good criteria. Keywords: Strengthening, economics teacher, lesson plans, nature-based learning AbstrakDegradasi perilaku siswa terhadap alam dan lingkungan berdampak pada semakin luasnya kerusakan alam, diperlukan pembentukan perilaku yang ramah lingkungan atau pembentukan perilaku sustainability sejak usia dini melalui pembelajaran.Guru perlu merealisasikan melalui Rencana pelaksanaan pembelajaran berbasis alam, mengingat Magetan memiliki kekayaan sumberdaya alam berupa hutan dan kawasan sarangan. Tujuan (1) memberikan pemahaman guru tentang perangkat pelaksanaan pembelajaran berbasis alam, dan (2) memberikan pendampingan dalam mengembangkan RPP pembelajaran berbasis alam. Subyek dalam PKM ini adalah 16 guru MGMP Ekonomi SMA mata diklat ekonomi bisnis di Magetan. Metode pelaksanaan dibagi menjadi 2 yaitu pemberian materi RPP dengan metode ceramah bervariasi serta Praktek mengembangkan RPP berbasis alam. Workshop ini menghasilkan RPP pembelajaran berbais alam dan data yang menunjukkan bahwa workshop ini bermanfaat, materi menarik. Guru menguasai standar proses K13 dan kontruktivistik, namun kurang penerapannya. Guru mengerti, dapat menerapkan pada RPP, menyusun RPP dan penerapkan di kelas. Pada pelaksanaan, pemateri workshop sangat menarik, Fasilitas ruangan/gedung, perlengkapan (LCD, papan tulis, seminar kit, dll), Panitia, konsumsi pada kriteria baik. Kata Kunci : Workshop, Guru ekonomi, RPP, Pembelajaran berbasis alam","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129923782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Upaya hukum keberatan dan banding ke Pengadilan Pajak merupakan bentuk perlindungan hukum preventip dan represip yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009. Namun di masyarakat, khususnya di Desa Pohjejer Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto, upaya hukum keberatan dan banding tersebut kurang dipahami dan dimengerti sehingga mereka hanya bisa berkeluh kesah manakala menerima surat ketetapan pajak yang dirasakan kurang adil. Berdasarkan studi awal di lapangan tersebut, maka perlu dilakukan pendampingan hukum dalam upaya hukum keberatan dan banding ke Pengadilan Pajak bagi masyarakat Desa Pohjejer Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto dalam penyelesaian sengketa pajak.
{"title":"Pendampingan Hukum Dalam Upaya Hukum Keberatan Dan Banding Ke Pengadilan Pajak Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan KemampuanMasyarakat Desa Pohjejer Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto Dalam Penyelesaian Sengketa Pajak","authors":"Deddy Sutrisno, Bagus Oktafian Abrianto","doi":"10.26740/ABI.V1I1.7054","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V1I1.7054","url":null,"abstract":"Upaya hukum keberatan dan banding ke Pengadilan Pajak merupakan bentuk perlindungan hukum preventip dan represip yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009. Namun di masyarakat, khususnya di Desa Pohjejer Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto, upaya hukum keberatan dan banding tersebut kurang dipahami dan dimengerti sehingga mereka hanya bisa berkeluh kesah manakala menerima surat ketetapan pajak yang dirasakan kurang adil. Berdasarkan studi awal di lapangan tersebut, maka perlu dilakukan pendampingan hukum dalam upaya hukum keberatan dan banding ke Pengadilan Pajak bagi masyarakat Desa Pohjejer Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto dalam penyelesaian sengketa pajak.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"112 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117213662","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Retno Mustika Dewi, Ni'matush Sholikhah, M. A. Ghofur, Ady Soejoto
Rendahnya kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis adalah siswa Indonesia hanya menguasai soal-soal dengan karakteristik yang bersifat rutin dan sederhana, siswa belum mampu dalam menganalisa soal yang lebih kompleks dan bersifat pemecahan masalah. Dibuktikan dengan data dari Dinas Pendidikan Jawa Timur sebanyak 78,88% nilai ujian nasional SMA dan SMK dibawah 55. Tujuan Pelatihan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah memberikan pelatihan penyusunan alat evaluasi berbasis HOTs melalui penggunaan game Edukasi android. Mitra pengabdian adalah guru MGMP Se Kabupaten Magetan. Metode yang dilakukan diantaranya ceramah, praktek, diskusi dan Tanya jawab. PKM dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2019 bertempat di SMAN 3 Magetan dihadiri 16 peserta. Kelebihan dalam game aplikasi berbasis android ini, guru tidak disibukkan dalam enghitung skor hasil belajar peserta didik karena aplikasi tersebut dapat menampilkan nilai masng masing peserta didik secara otomatis. Guru tidak perlu khawatir terhadap kecurangan peserta didik ketika menerapkan aplikasi ini, karena ketika menggunakan aplikasi tersebut peserta didik harus log in terlebih dahulu dan aplikasi ini bersifat satu aplikasi satu akun. Tingkat pemahaman guru tentang praktek game aplikasi berbasis android setelah mengikuti pelatihan yakni 73 dari skor 100. Dari hasil pemberian post test tersebut, menunjukkan tingkat pemahaman guru terhadap praktek game aplikasi berbasis android terbilang cukup.
{"title":"Pelatihan Game Edukasi Android Berbasis HOTS Sebagai Media Evaluasi Pembelajaran","authors":"Retno Mustika Dewi, Ni'matush Sholikhah, M. A. Ghofur, Ady Soejoto","doi":"10.26740/ABI.V1I1.6791","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V1I1.6791","url":null,"abstract":"Rendahnya kemampuan pemecahan masalah dan berpikir kritis adalah siswa Indonesia hanya menguasai soal-soal dengan karakteristik yang bersifat rutin dan sederhana, siswa belum mampu dalam menganalisa soal yang lebih kompleks dan bersifat pemecahan masalah. Dibuktikan dengan data dari Dinas Pendidikan Jawa Timur sebanyak 78,88% nilai ujian nasional SMA dan SMK dibawah 55. Tujuan Pelatihan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah memberikan pelatihan penyusunan alat evaluasi berbasis HOTs melalui penggunaan game Edukasi android. Mitra pengabdian adalah guru MGMP Se Kabupaten Magetan. Metode yang dilakukan diantaranya ceramah, praktek, diskusi dan Tanya jawab. PKM dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2019 bertempat di SMAN 3 Magetan dihadiri 16 peserta. Kelebihan dalam game aplikasi berbasis android ini, guru tidak disibukkan dalam enghitung skor hasil belajar peserta didik karena aplikasi tersebut dapat menampilkan nilai masng masing peserta didik secara otomatis. Guru tidak perlu khawatir terhadap kecurangan peserta didik ketika menerapkan aplikasi ini, karena ketika menggunakan aplikasi tersebut peserta didik harus log in terlebih dahulu dan aplikasi ini bersifat satu aplikasi satu akun. Tingkat pemahaman guru tentang praktek game aplikasi berbasis android setelah mengikuti pelatihan yakni 73 dari skor 100. Dari hasil pemberian post test tersebut, menunjukkan tingkat pemahaman guru terhadap praktek game aplikasi berbasis android terbilang cukup. ","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"8 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129144901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian Tindakan Kelas ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh Guru yang sekaligus sebagai peneliti, disusunnya suatu perencanaan sampai dengan penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukannya. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam kelas ada kelompok kelas dan warganya yang dihuni beragam-ragam siswa yang memiliki kemauan dan keinginan yang berbeda-beda. Dalam kelompok kelas itu juga akan mengindikasikan pada kita bahwa dalam kelompok kelas itu setidaknya akan bermunculan masalah yang harus segera diatasi. Untuk itulah, sangat diperlukan langkah-langkah tepat yang jitu untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Yang ujung tombak pelaksanaannya adalah guru. Langkah-langkah yang tepat dan jitu yang harus dilakukan guru untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut yaitu dengan cara melakukan Penelitian Tindakan Kelas demi untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran siswa serta untuk meningkatkan profesionalitas guru itu sendiri. Oleh Karena itu, Penelitian Tindakan Kelas memang begitu diperlukan oleh guru yang selalu berkecimpung dengan dunia kelas. Hal tersebut sesuai dengan isu seputar profesionalisme, praktik di kelas, kontrol sosial terhadap guru, serta kemanfaatan penelitian pendidikan. Dari segi profesionalisme, penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru dipandang sebagai satu unjuk kerja seorang guru yang profesional karena studi sistematik yang dilakukan terhadap diri sendiri dianggap sebagai tanda dari pekerjaan guru yang profesional (Wardani:2014).
{"title":"Pelatihan Penyusunan Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk Meningkatan Kompetensi Guru SMK Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) Bidang Keahlian Bisnis Manajemen di Kabupaten Tuban","authors":"Saino Saino, Raya Sulistyowati, Harti Harti","doi":"10.26740/ABI.V1I1.6344","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V1I1.6344","url":null,"abstract":"Penelitian Tindakan Kelas ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh Guru yang sekaligus sebagai peneliti, disusunnya suatu perencanaan sampai dengan penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukannya. Sebagaimana kita ketahui bahwa dalam kelas ada kelompok kelas dan warganya yang dihuni beragam-ragam siswa yang memiliki kemauan dan keinginan yang berbeda-beda. Dalam kelompok kelas itu juga akan mengindikasikan pada kita bahwa dalam kelompok kelas itu setidaknya akan bermunculan masalah yang harus segera diatasi. Untuk itulah, sangat diperlukan langkah-langkah tepat yang jitu untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Yang ujung tombak pelaksanaannya adalah guru. Langkah-langkah yang tepat dan jitu yang harus dilakukan guru untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut yaitu dengan cara melakukan Penelitian Tindakan Kelas demi untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran siswa serta untuk meningkatkan profesionalitas guru itu sendiri. Oleh Karena itu, Penelitian Tindakan Kelas memang begitu diperlukan oleh guru yang selalu berkecimpung dengan dunia kelas. Hal tersebut sesuai dengan isu seputar profesionalisme, praktik di kelas, kontrol sosial terhadap guru, serta kemanfaatan penelitian pendidikan. Dari segi profesionalisme, penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru dipandang sebagai satu unjuk kerja seorang guru yang profesional karena studi sistematik yang dilakukan terhadap diri sendiri dianggap sebagai tanda dari pekerjaan guru yang profesional (Wardani:2014).","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131262374","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
M. A. Rafsanjani, Luqman Hakim, Eko Wahjudi, A. Listiadi, S. Rohayati
Rendahnya tingkat publikasi ilmiah guru merupakan dampak dari rendahnya penelitian yang dilakukan. Hal ini perlu mendapat perhatian serius oleh berbagai kalangan civitas akademika. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam menyusun rancangan (proposal) penelitian tindakan kelas. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada 29 guru akuntansi SMK di Kabupaten Magetan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini 1) penyampaian materi teoritis dan praktis tentang hakikat, anatomi dan metodologi PTK; 2) praktik penyusuan proposal PTK secara mandiri; 3) review proposal, konsultasi dan pendampingan secara daring. Hasil kegiatan pelatihan ini secara umum berhasil dengan baik, yang terlihat dari antusiasme guru selama proses pelatihan berlangsung, feedback dari kuesioner yang menunjukkan mayoritas peserta merasa puas, peningkatan pemahaman peserta tentang PTK yang dilihat dari peningkatan nilai posttest, dan output proposal peserta yang menunjukkan rata-rata 80% peserta mampu menyusun proposal PTK dengan baik.Kata Kunci : Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Proposal, Pelatihan, Guru
{"title":"Enhancing The Teachers Ability to Prepare Class Action Research (CAR) Proposals through Intensive Training Using œSmart Way Form","authors":"M. A. Rafsanjani, Luqman Hakim, Eko Wahjudi, A. Listiadi, S. Rohayati","doi":"10.26740/ABI.V1I1.6355","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V1I1.6355","url":null,"abstract":"Rendahnya tingkat publikasi ilmiah guru merupakan dampak dari rendahnya penelitian yang dilakukan. Hal ini perlu mendapat perhatian serius oleh berbagai kalangan civitas akademika. Tujuan dari kegiatan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam menyusun rancangan (proposal) penelitian tindakan kelas. Kegiatan pengabdian ini dilakukan pada 29 guru akuntansi SMK di Kabupaten Magetan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan ini 1) penyampaian materi teoritis dan praktis tentang hakikat, anatomi dan metodologi PTK; 2) praktik penyusuan proposal PTK secara mandiri; 3) review proposal, konsultasi dan pendampingan secara daring. Hasil kegiatan pelatihan ini secara umum berhasil dengan baik, yang terlihat dari antusiasme guru selama proses pelatihan berlangsung, feedback dari kuesioner yang menunjukkan mayoritas peserta merasa puas, peningkatan pemahaman peserta tentang PTK yang dilihat dari peningkatan nilai posttest, dan output proposal peserta yang menunjukkan rata-rata 80% peserta mampu menyusun proposal PTK dengan baik.Kata Kunci : Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Proposal, Pelatihan, Guru","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-02-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129976104","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}