Pub Date : 2022-03-21DOI: 10.26740/abi.v3n1.p19-28
M. Mariana, Susila Handayani, Hariyati Hariyati, Eni Wuryani, Insyirah Putikadea
Pada masa pandemi, beberapa aktivitas dihimbau untuk dilakukan dari rumah seperti bekerja dan sekolah. Masyarakat memiliki kebiasaan pada pagi hari untuk membeli makanan sebagai bekal ke sekolah atau ke tempat bekerja, namun ketika pandemi terjadi aktivitas tersebut mengalami penurunan. Hal ini berdampak pada usaha home industry makanan seperti nasi bungkus, warung aneka makanan, lauk dan kue. Sementara kebutuhan hidup sehari-hari harus tetap dipenuhi. Di samping itu, kondisi ekonomi yang kurang bagus terkadang memaksa seseorang untuk melakukan pinjaman. Hutang yang tidak sesuai kemampuan akan semakin mengganggu kondisi ekonomi. Hal ini yang melatarbelakangi perlu diedukasi masyarakat agar tidak terjebak dengan pinjaman online illegal. Beberapa pekerjaan informal seperti pedagang kue di beberapa ruas jalan juga ditutup karena berkurangnya pembeli. Sehingga pemilik usaha rumahan yang selama ini memproduksi dan menyuplai nasi bungkus, sayur, lauk, dan kue harus dapat berinovasi dalam menjual produknya agar tetap bisa survive. Pengetahuan literasi keuangan guna memberikan bekal untuk mencari kesempatan bisnis di masa pandemi diharapkan dapat membantu ekonomi keluarga. Hasil dari pelaksanaan PKM ini diharapkan bisa menambah pengetahuan tentang literasi keuangan serta membantu kesejahteraan masyarakat yang terdampak Covid-19.
{"title":"Literasi Keuangan dan Tetap Bertahan Secara Ekonomi Selama Pandemi pada Masyarakat Terdampak","authors":"M. Mariana, Susila Handayani, Hariyati Hariyati, Eni Wuryani, Insyirah Putikadea","doi":"10.26740/abi.v3n1.p19-28","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/abi.v3n1.p19-28","url":null,"abstract":"Pada masa pandemi, beberapa aktivitas dihimbau untuk dilakukan dari rumah seperti bekerja dan sekolah. Masyarakat memiliki kebiasaan pada pagi hari untuk membeli makanan sebagai bekal ke sekolah atau ke tempat bekerja, namun ketika pandemi terjadi aktivitas tersebut mengalami penurunan. Hal ini berdampak pada usaha home industry makanan seperti nasi bungkus, warung aneka makanan, lauk dan kue. Sementara kebutuhan hidup sehari-hari harus tetap dipenuhi. Di samping itu, kondisi ekonomi yang kurang bagus terkadang memaksa seseorang untuk melakukan pinjaman. Hutang yang tidak sesuai kemampuan akan semakin mengganggu kondisi ekonomi. Hal ini yang melatarbelakangi perlu diedukasi masyarakat agar tidak terjebak dengan pinjaman online illegal. Beberapa pekerjaan informal seperti pedagang kue di beberapa ruas jalan juga ditutup karena berkurangnya pembeli. Sehingga pemilik usaha rumahan yang selama ini memproduksi dan menyuplai nasi bungkus, sayur, lauk, dan kue harus dapat berinovasi dalam menjual produknya agar tetap bisa survive. Pengetahuan literasi keuangan guna memberikan bekal untuk mencari kesempatan bisnis di masa pandemi diharapkan dapat membantu ekonomi keluarga. Hasil dari pelaksanaan PKM ini diharapkan bisa menambah pengetahuan tentang literasi keuangan serta membantu kesejahteraan masyarakat yang terdampak Covid-19.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133663766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Arief Hargono, C. Waloejo, Moses Pandin Pandin, Zuyyinna Choirunnisa
Air bersih adalah salah satu komoditas paling penting untuk kehidupan sehari hari. Dalam kehidupan sehari hari kita membutuhkan air untuk minum, mandi, memasak, mencuci dll. karena itu, air harus bisa dikelola sebagaimana mestinya. Ketersediaan sarana dan prasarana pada suatu desa akan berdampak pada kualitas air dan kesehatan di desa tersebut. Hal ini mengartikan bahwa sarana dan prasarana adalah kebutuhan hal yang paling penting yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Tingkat kenyamanan suatu rumah tangga dalam bertempat tinggal salah satunya ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana diantaranya tersedianya sarana dan prasarana sanitasi air. Sanitasi merupakan tindakan untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik pada kesehatan masyarakat. Sarana sanitasi air bersih merupakan bangunan beserta peralatan dan perlengkapan yang menyediakan dan mendistribusi air bersih kepada masyarakat. Sarana sanitasi air bersih harus memenuhi persyaratan kesehatan, agar tidak mengalami pencemaran sehingga dapat diperoleh kualitas air yang baik sesuai dengan standar kesehatan. Hal ini yang menjadi focus tim pengabdian masyarakat untuk memberikan penyuluhan terkait pengolahan sanitasi air bersih
{"title":"Penyuluhan Pengolahan Sanitasi Air Bersih untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Desa Mengare, Gresik","authors":"Arief Hargono, C. Waloejo, Moses Pandin Pandin, Zuyyinna Choirunnisa","doi":"10.26740/abi.v3n1.p1-10","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/abi.v3n1.p1-10","url":null,"abstract":"Air bersih adalah salah satu komoditas paling penting untuk kehidupan sehari hari. Dalam kehidupan sehari hari kita membutuhkan air untuk minum, mandi, memasak, mencuci dll. karena itu, air harus bisa dikelola sebagaimana mestinya. Ketersediaan sarana dan prasarana pada suatu desa akan berdampak pada kualitas air dan kesehatan di desa tersebut. Hal ini mengartikan bahwa sarana dan prasarana adalah kebutuhan hal yang paling penting yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh pada kesejahteraan dan kesehatan masyarakat. Tingkat kenyamanan suatu rumah tangga dalam bertempat tinggal salah satunya ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana diantaranya tersedianya sarana dan prasarana sanitasi air. Sanitasi merupakan tindakan untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik pada kesehatan masyarakat. Sarana sanitasi air bersih merupakan bangunan beserta peralatan dan perlengkapan yang menyediakan dan mendistribusi air bersih kepada masyarakat. Sarana sanitasi air bersih harus memenuhi persyaratan kesehatan, agar tidak mengalami pencemaran sehingga dapat diperoleh kualitas air yang baik sesuai dengan standar kesehatan. Hal ini yang menjadi focus tim pengabdian masyarakat untuk memberikan penyuluhan terkait pengolahan sanitasi air bersih","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125069636","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-21DOI: 10.26740/abi.v3n1.p29-39
Ali Hasbi Ramadani, Ahmad Ajib Ridlwan, Yunus Yunus
Desa Rejosari Kecamatan Gondang, Kab. Tulungagung terdapat beberapa pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memproduksi tempe, namun sudah bertahun-tahun berjalan tetapi tidak ada perkembangan yang signifikan baik dari segi omset, proses produksi, manajemen dll, sehingga TIM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) hadir untuk membantu permasalahan yang dihadapi pelaku usaha tempe di Desa Rejosari yang dalam hal ini bertindak sebagai mitra. Berdasarkan hasil diskusi dengan mitra terdapat dua permasalahan urgen yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu (1) permasalahan aspek produksi, yakni rendahnya kualitas dan kuantitas produksi pengupasan kulit kedelai yang masih dilakukan secara manual dan (2) permasalahan aspek manajemen, yakni lemahnya pengelolaan manajemen UKM tempe, khususnya manajemen produksi dan manajemen keuangan. Solusi untuk menyelesaikan kedua permasalahan tersebut adalah: (a) penerapan mesin pengupas kulit ari kedelai yang efektif dan efisien, dan (b) Melakukan kegiatan diskusi, pelatihan dan pendampingan. Metode pelaksanaan program PKM ini dilakukan dengan tahapan: (1) menentukan permasalahan prioritas (2 )Penentuan metode kegiatan, (3) perancangan mesin (4) Manufaktur (5) Uji coba mesin, (6) penerapan mesin, (7) Pelatiahan Pengoprasian mesin, (8) Pelatihan Manajemen Usaha, dan (9) Pemantauan dan pendampingan. Hasil pelaksanaan program PKM adalah: (1) penerapan 1 unit mesin pengupas kulit kedelai kering yang efektif dan efisien dengan kapasitas produksi minimal 250 kg/jam, (2) terjadinya perubahan penerapan manajemen usaha yang lebih baik, khususnya manajemen keuangan, (3) pendapatan pengusaha kecil tempe meningkat, (4) masih tersedia banyak waktu bagi UKM tempe untuk melakukan aktivitas produktif lain. Keywords: PKM, UKM, Tempe, Kedelai, Mesin Pengupas
{"title":"Mesin Pengupas Kulit Ari Kedelai Otomatis untuk Meningkatkan Produktivitas Industri Kecil Tempe di Tulungagung","authors":"Ali Hasbi Ramadani, Ahmad Ajib Ridlwan, Yunus Yunus","doi":"10.26740/abi.v3n1.p29-39","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/abi.v3n1.p29-39","url":null,"abstract":"Desa Rejosari Kecamatan Gondang, Kab. Tulungagung terdapat beberapa pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memproduksi tempe, namun sudah bertahun-tahun berjalan tetapi tidak ada perkembangan yang signifikan baik dari segi omset, proses produksi, manajemen dll, sehingga TIM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) hadir untuk membantu permasalahan yang dihadapi pelaku usaha tempe di Desa Rejosari yang dalam hal ini bertindak sebagai mitra. Berdasarkan hasil diskusi dengan mitra terdapat dua permasalahan urgen yang harus diselesaikan untuk mencapai tujuan tersebut, yaitu (1) permasalahan aspek produksi, yakni rendahnya kualitas dan kuantitas produksi pengupasan kulit kedelai yang masih dilakukan secara manual dan (2) permasalahan aspek manajemen, yakni lemahnya pengelolaan manajemen UKM tempe, khususnya manajemen produksi dan manajemen keuangan. Solusi untuk menyelesaikan kedua permasalahan tersebut adalah: (a) penerapan mesin pengupas kulit ari kedelai yang efektif dan efisien, dan (b) Melakukan kegiatan diskusi, pelatihan dan pendampingan. Metode pelaksanaan program PKM ini dilakukan dengan tahapan: (1) menentukan permasalahan prioritas (2 )Penentuan metode kegiatan, (3) perancangan mesin (4) Manufaktur (5) Uji coba mesin, (6) penerapan mesin, (7) Pelatiahan Pengoprasian mesin, (8) Pelatihan Manajemen Usaha, dan (9) Pemantauan dan pendampingan. Hasil pelaksanaan program PKM adalah: (1) penerapan 1 unit mesin pengupas kulit kedelai kering yang efektif dan efisien dengan kapasitas produksi minimal 250 kg/jam, (2) terjadinya perubahan penerapan manajemen usaha yang lebih baik, khususnya manajemen keuangan, (3) pendapatan pengusaha kecil tempe meningkat, (4) masih tersedia banyak waktu bagi UKM tempe untuk melakukan aktivitas produktif lain.\u0000Keywords: PKM, UKM, Tempe, Kedelai, Mesin Pengupas","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132446589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-21DOI: 10.26740/abi.v3n1.p71-79
Khoirur Rozaq, Dwiarko Nugrohoseno, A. Witjaksono, B. Budiono
Desa wisata merupakan salah satu sarana untuk pemberdayaan ekonomi lokal. Hal inilah yang dilakukan oleh pemerintah Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik melalui BUMDes Lontar Sewu yang sedang meningkatkan pembangunan desa wisata sejak tahun 2020. Permasalahan yang masih menjadi perhatian pihak pengelola adalah SDM yang masih perlu terus ditingkatkan kemampuannya terutama dalam hal kualitas pelayanan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan tentang kualitas pelayanan yang diberikan kepada karyawan Wisata Lontar Sewu. Pelatihan dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 6-7 Oktober 2021 kepada 25 karyawan bagian frontline yang berhubungan langsung dengan para pelanggan. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari: pre test, post test dan evaluasi tingkat keberhasilan dalam kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa secara keseluruhan kegiatan PKM ini telah memberikan kemanfaatan bagi peningkatan pengetahuan dan pemahaman para karyawan Wisata Lontar Sewu terkait dengan upaya perbaikan dalam pelayanan jasa di Wisata Lontar Sewu. Hal ini diindikasikan dari peningkatan yang signifikan skor nilai post test dibandingkan pre test, serta semua peserta pelatihan merasa puas dengan kegiatan PKM secara keseluruhan. Kata Kunci: pelatihan, pelayanan, desa wisata
{"title":"Pelatihan Pelayanan Jasa Karyawan Di Wisata Lontar Sewu Desa Hendrosari Kec Menganti Kab Gresik","authors":"Khoirur Rozaq, Dwiarko Nugrohoseno, A. Witjaksono, B. Budiono","doi":"10.26740/abi.v3n1.p71-79","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/abi.v3n1.p71-79","url":null,"abstract":"Desa wisata merupakan salah satu sarana untuk pemberdayaan ekonomi lokal. Hal inilah yang dilakukan oleh pemerintah Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik melalui BUMDes Lontar Sewu yang sedang meningkatkan pembangunan desa wisata sejak tahun 2020. Permasalahan yang masih menjadi perhatian pihak pengelola adalah SDM yang masih perlu terus ditingkatkan kemampuannya terutama dalam hal kualitas pelayanan. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan tentang kualitas pelayanan yang diberikan kepada karyawan Wisata Lontar Sewu. Pelatihan dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 6-7 Oktober 2021 kepada 25 karyawan bagian frontline yang berhubungan langsung dengan para pelanggan. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan yang terdiri dari: pre test, post test dan evaluasi tingkat keberhasilan dalam kegiatan pelatihan menunjukkan bahwa secara keseluruhan kegiatan PKM ini telah memberikan kemanfaatan bagi peningkatan pengetahuan dan pemahaman para karyawan Wisata Lontar Sewu terkait dengan upaya perbaikan dalam pelayanan jasa di Wisata Lontar Sewu. Hal ini diindikasikan dari peningkatan yang signifikan skor nilai post test dibandingkan pre test, serta semua peserta pelatihan merasa puas dengan kegiatan PKM secara keseluruhan.\u0000Kata Kunci: pelatihan, pelayanan, desa wisata","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132457642","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-21DOI: 10.26740/abi.v3n1.p80-91
Rediyanto Putra, Rohmawati Kusumaningtias, Lintang Venusita, P. Pujiono, Rendra Syarief Hidayat
Tujuan dari dilakukannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan keluarga di masa pandemi Covid-19 untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi keuangan keluarga. Kegiatan pengabdian ini akan dilakukan pada ibu-ibu di RT 02 dan RT 04 RW 10 Desa Sumorame Kecamatan Candi Sidoarjo Jawa Timur. Secara umum, pelaksanaan kegiatan PkM ini telah berjalan dan diterima dengan baik. Hasil dari pelaksanaan PkM ini menunjukkan bahwa para peserta PkM mendapatkan tambahan pemahaman mengenai tata kelola keuangan keluarga di masa pandemi, hal ini didasarkan pada bukti nilai dari latihan soal yang menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pemahaman materi dari para peserta pelatihan keuangan keluarga adalah sebesar 53%. Beberapa saran yang diajukan berdasarkan hasil pelaksanaan program pengabdian yaitu perlu untuk adanya penyesuaian jadwal dan metode pelaksanaan program pengabdian ketika dilakukan di masa pandemi COVID-19 atau masa-masa dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi, tingkat koordinasi yang baik antar anggota pelaksanaan sangat dibutuhkan untuk tercapainya program, dan perlu adanya inovasi penyampaiaan materi agar audience tidak merasa bosan dan semakin semangat untuk menambah pengetahuan. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa luaran penting seperti 1 modul pengelolaan keuangan keluarga, 1 artikel jurnal pengabdian, 1 artikel media masa, dan 1 video pelaksanaan program.
{"title":"Pelatihan Pengelolaan Keuangan Keluarga di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Rediyanto Putra, Rohmawati Kusumaningtias, Lintang Venusita, P. Pujiono, Rendra Syarief Hidayat","doi":"10.26740/abi.v3n1.p80-91","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/abi.v3n1.p80-91","url":null,"abstract":"Tujuan dari dilakukannya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan keluarga di masa pandemi Covid-19 untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi keuangan keluarga. Kegiatan pengabdian ini akan dilakukan pada ibu-ibu di RT 02 dan RT 04 RW 10 Desa Sumorame Kecamatan Candi Sidoarjo Jawa Timur. Secara umum, pelaksanaan kegiatan PkM ini telah berjalan dan diterima dengan baik. Hasil dari pelaksanaan PkM ini menunjukkan bahwa para peserta PkM mendapatkan tambahan pemahaman mengenai tata kelola keuangan keluarga di masa pandemi, hal ini didasarkan pada bukti nilai dari latihan soal yang menunjukkan bahwa rata-rata tingkat pemahaman materi dari para peserta pelatihan keuangan keluarga adalah sebesar 53%. Beberapa saran yang diajukan berdasarkan hasil pelaksanaan program pengabdian yaitu perlu untuk adanya penyesuaian jadwal dan metode pelaksanaan program pengabdian ketika dilakukan di masa pandemi COVID-19 atau masa-masa dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi, tingkat koordinasi yang baik antar anggota pelaksanaan sangat dibutuhkan untuk tercapainya program, dan perlu adanya inovasi penyampaiaan materi agar audience tidak merasa bosan dan semakin semangat untuk menambah pengetahuan. Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan beberapa luaran penting seperti 1 modul pengelolaan keuangan keluarga, 1 artikel jurnal pengabdian, 1 artikel media masa, dan 1 video pelaksanaan program.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125556833","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-21DOI: 10.26740/abi.v3n1.p40-56
Aisyaturrahmi Aisyaturrahmi, Dian Anita Nuswantara, Dewi Prastiwi, Loggar Bhilawa
Laporan keuangan serta kewajiban pajak terutang merupakan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan pengembangan usaha UMKM. Keterbatasan sumber daya manusia serta pengetahuan pemilik menjadikan para pemilik UMKM belum memahami pentingnya informasi keuangan dalam pengambilan keputusan pengembangan usaha. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan gerakan ekonomi kerakyatan yang masih dikelola secara konvensional yang menjadi salah satu potensi perekonomian dan mata pencaharian masyarakat. Diperlukan suatu Gerakan untuk meningkatkan kemampuan manajerial UMKM untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha serta kondisi pandemic saat ini. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengelolaan keuangan dan perpajakan di KUB Sukses Sejahtera secara online. Dengan metode pelatihan online diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pelaku usaha mikro dalam pencatatan pengelolaan keuangan, sehingga ke depan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk keberlanjutan usahanya.
{"title":"Pelatihan Pengelolaan Keuangan dan Pelaporan Pajak di KUB Sukses Sejahtera","authors":"Aisyaturrahmi Aisyaturrahmi, Dian Anita Nuswantara, Dewi Prastiwi, Loggar Bhilawa","doi":"10.26740/abi.v3n1.p40-56","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/abi.v3n1.p40-56","url":null,"abstract":"Laporan keuangan serta kewajiban pajak terutang merupakan informasi yang relevan dalam pengambilan keputusan pengembangan usaha UMKM. Keterbatasan sumber daya manusia serta pengetahuan pemilik menjadikan para pemilik UMKM belum memahami pentingnya informasi keuangan dalam pengambilan keputusan pengembangan usaha. Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan gerakan ekonomi kerakyatan yang masih dikelola secara konvensional yang menjadi salah satu potensi perekonomian dan mata pencaharian masyarakat. Diperlukan suatu Gerakan untuk meningkatkan kemampuan manajerial UMKM untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha serta kondisi pandemic saat ini. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pengelolaan keuangan dan perpajakan di KUB Sukses Sejahtera secara online. Dengan metode pelatihan online diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pelaku usaha mikro dalam pencatatan pengelolaan keuangan, sehingga ke depan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk keberlanjutan usahanya.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114909221","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Koperasi INTAKO yang berdiri sejak 1976 memproduksi tas dan koper yang memiliki konsumen dalam negeri maupun luar negeri memiliki potensi besar dalam dalam bidang ekonomi. Kondisi bencana lumpur Lapindo di tahun 2006 telah menjadikan penurunan penjualan mencapai 80%. Kondisi Pandemic saat ini lebih memprihatinkan bagi koperasi INTAKO dilihat dari omset penjualannya. Koperasi INTAKO telah berupaya menggunakan social media Instagram akan tetapi belum dimanfaatkan sepenuhnya tampak pada tidak terupdate-nya informasi yang ada. Pandemic seperti ini pemasaran online adalah hal yang tidak dapat dihindari. Tujuan kegiatan ini adalah memaksimalkan photo produk dan content marketing dari Instagram dalam rangka meningkatkan pemasaran Koperasi INTAKO. Metode yang kami gunakan adalah workshop sehingga karyawan INTAKO dapat melanjutkan kegiatan tersebut kedepannya. Hasil dari kegiatan ini bahwa terdapat perubahan tampilan Instagram yang berbeda secara photo produk nya dan content marketing sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi calon konsumen.
{"title":"Photo Product dan Content Marketing Instagram dalam Pemasaran Online Marketing INTAKO","authors":"T. A. Indarwati","doi":"10.26740/ABI.V2I2.14443","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V2I2.14443","url":null,"abstract":"Koperasi INTAKO yang berdiri sejak 1976 memproduksi tas dan koper yang memiliki konsumen dalam negeri maupun luar negeri memiliki potensi besar dalam dalam bidang ekonomi. Kondisi bencana lumpur Lapindo di tahun 2006 telah menjadikan penurunan penjualan mencapai 80%. Kondisi Pandemic saat ini lebih memprihatinkan bagi koperasi INTAKO dilihat dari omset penjualannya. Koperasi INTAKO telah berupaya menggunakan social media Instagram akan tetapi belum dimanfaatkan sepenuhnya tampak pada tidak terupdate-nya informasi yang ada. Pandemic seperti ini pemasaran online adalah hal yang tidak dapat dihindari. Tujuan kegiatan ini adalah memaksimalkan photo produk dan content marketing dari Instagram dalam rangka meningkatkan pemasaran Koperasi INTAKO. Metode yang kami gunakan adalah workshop sehingga karyawan INTAKO dapat melanjutkan kegiatan tersebut kedepannya. Hasil dari kegiatan ini bahwa terdapat perubahan tampilan Instagram yang berbeda secara photo produk nya dan content marketing sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi calon konsumen.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"123 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115687685","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rizki Febri Eka Pradani, Ahmad Zainuri, Harun Ar Rosid, Muhammad Roihan, A. K. Anam
Covid merupakan virus yang sangat cepat penularannya. Penyelesaian Virus Corona di Indonesia berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah salah satunya kebijakan lockdown dan PSBB di daerah-daerah seluruh Indonesia. Hal ini menyebabkan pembatasan kegiatan masyarakat di segala bidang terutama pada perekonomian masyarakat. Untuk meringankan beban masyarakat selama pandemi Covid-19 pemerintah memberikan dana bantuan diantaranya Bantuan Sosal Langsung Tunai (BST) yang bertujuan membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Tujuan kegiatan ini dilakukan sebagai upaya memberikan eduksi mengenai pengelolaan uang secara baik sehingga kebutuhan hidup terpenuhi secara baik pula ketika pandemi Covi-19. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi, metode ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam menyelamatkan masyarakat ketika pandemi Covid-19 masih belum teratasi. Program edukasi dan sosialisasi yang diberikan, diharapkan mampu mengurangi perilaku konsumtif pada masyarakat hususnya masyarakat penerima BST di Desa Widoropayung, serta kemampuan dalam mengelola keuangan dengan baik.
{"title":"Sosialisasi dan Edukasi Literasi Keuangan pada Masyarakat Penerima Dana Bantuan Sosial Langsung Tunai (BST) dalam Penangan Dampak Covid-19","authors":"Rizki Febri Eka Pradani, Ahmad Zainuri, Harun Ar Rosid, Muhammad Roihan, A. K. Anam","doi":"10.26740/ABI.V2I2.14453","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V2I2.14453","url":null,"abstract":" Covid merupakan virus yang sangat cepat penularannya. Penyelesaian Virus Corona di Indonesia berupa kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah salah satunya kebijakan lockdown dan PSBB di daerah-daerah seluruh Indonesia. Hal ini menyebabkan pembatasan kegiatan masyarakat di segala bidang terutama pada perekonomian masyarakat. Untuk meringankan beban masyarakat selama pandemi Covid-19 pemerintah memberikan dana bantuan diantaranya Bantuan Sosal Langsung Tunai (BST) yang bertujuan membantu masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Tujuan kegiatan ini dilakukan sebagai upaya memberikan eduksi mengenai pengelolaan uang secara baik sehingga kebutuhan hidup terpenuhi secara baik pula ketika pandemi Covi-19. Metode yang digunakan yaitu sosialisasi, metode ini dilakukan untuk mendukung program pemerintah dalam menyelamatkan masyarakat ketika pandemi Covid-19 masih belum teratasi. Program edukasi dan sosialisasi yang diberikan, diharapkan mampu mengurangi perilaku konsumtif pada masyarakat hususnya masyarakat penerima BST di Desa Widoropayung, serta kemampuan dalam mengelola keuangan dengan baik.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129091964","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari program Iptek bagi Masyarakat (IbM) ini adalah agar pendidik dan calon pendidik anak usia dini dapat mengembangkan kreativitas dalam merancang dan membuat alat permainan edukatif berbasis kearifan lokal, serta dapat menggunakan teknologi informasi sebagai sarana untuk mengembangkan secara digital tahapan membuat dan merancang alat permainan edukatif. Target yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah membentuk team work yang cukup memahami pengetahuan dalam membuat dan merancang alat permainan edukatif kearifan lokal. Metode penerapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi, serta evaluasi yang dikemas secara sikron dan asinkronus. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara keseluruhan sangat baik. Rancangan pembuatan alat permainan edukatif berbasis kearifan lokal dapat direkomendasikan dan dimplementasikan di taman kanak-kanak sebagai media pembelajaran dalam mengenalkan kearifan lokal. Implikasi dari kegiatan pengabdian ini adalah pendidik harus mampu mendukung pembelajaran muatan lokal dengan mengenalkan kearifan lokal daerah dengan perpaduan dengan teknologi informasi
{"title":"IbM Strategi Pembuatan Alat Permainan Edukatif Kearifan Lokal Berbasis Teknologi Informasi Bagi Pendidik Anak Usia Dini","authors":"Hanggara Budi Utomo, Veny Iswantiningtyas, Itot Bian Raharjo, David Rindu Kurniawan","doi":"10.26740/ABI.V2I2.14022","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V2I2.14022","url":null,"abstract":"Tujuan dari program Iptek bagi Masyarakat (IbM) ini adalah agar pendidik dan calon pendidik anak usia dini dapat mengembangkan kreativitas dalam merancang dan membuat alat permainan edukatif berbasis kearifan lokal, serta dapat menggunakan teknologi informasi sebagai sarana untuk mengembangkan secara digital tahapan membuat dan merancang alat permainan edukatif. Target yang ingin dicapai dari kegiatan pengabdian ini adalah membentuk team work yang cukup memahami pengetahuan dalam membuat dan merancang alat permainan edukatif kearifan lokal. Metode penerapan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi, serta evaluasi yang dikemas secara sikron dan asinkronus. Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat secara keseluruhan sangat baik. Rancangan pembuatan alat permainan edukatif berbasis kearifan lokal dapat direkomendasikan dan dimplementasikan di taman kanak-kanak sebagai media pembelajaran dalam mengenalkan kearifan lokal. Implikasi dari kegiatan pengabdian ini adalah pendidik harus mampu mendukung pembelajaran muatan lokal dengan mengenalkan kearifan lokal daerah dengan perpaduan dengan teknologi informasi","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127481676","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu peninggalan budaya Indonesia yang menjadi primadona di seluruh dunia adalah batik. Batik adalah salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak tanggal 9 Oktober 2009. Seiring dengan perkembangan zaman, penciptaan batik tidak hanya melalui Teknik-teknik tradisional seperti teknik canting tulis, teknik tenun ikat, teknik cap, dan teknik colet saja. Dari survei awal kepada peserta, pengetahuan guru-guru Seni Budaya di Kabupaten Tulungagung mengenai penggunaan teknologi dalam membatik. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta mengenai batik fraktal secara khusus dan penggunaan software jBatik. Setelah dilakukan pelatihan, terdapat kenaikan yang signifikan dalam pengetahuan tentang batik fraktal dan penggunaan software jBatik yaitu 91% dan 82%.
{"title":"Pelatihan Penggunaan Software jBatik kepada Guru-guru MGMP Seni Budaya SMP Kabupaten Tulungagung","authors":"Dimas Avian Maulana, Yusuf Fuad, Y. Astuti","doi":"10.26740/ABI.V2I2.14183","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/ABI.V2I2.14183","url":null,"abstract":"Salah satu peninggalan budaya Indonesia yang menjadi primadona di seluruh dunia adalah batik. Batik adalah salah satu warisan budaya bangsa Indonesia yang mendapat pengakuan dari UNESCO sebagai Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak tanggal 9 Oktober 2009. Seiring dengan perkembangan zaman, penciptaan batik tidak hanya melalui Teknik-teknik tradisional seperti teknik canting tulis, teknik tenun ikat, teknik cap, dan teknik colet saja. Dari survei awal kepada peserta, pengetahuan guru-guru Seni Budaya di Kabupaten Tulungagung mengenai penggunaan teknologi dalam membatik. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta mengenai batik fraktal secara khusus dan penggunaan software jBatik. Setelah dilakukan pelatihan, terdapat kenaikan yang signifikan dalam pengetahuan tentang batik fraktal dan penggunaan software jBatik yaitu 91% dan 82%.","PeriodicalId":273034,"journal":{"name":"Abimanyu: Journal of Community Engagement","volume":"161 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122286386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}