Pendidikan di abad 21 ini berdasarkan world economic forum 2015 memiliki tiga pilar utama,yaitu: karakter, kompetensi, dan literasi. Sejak mewadahnya pandemi covid 19, seluruh aspekkehidupan masyarakat mengalami perubahan yang sangat signifikan termasuk pendidikan dimana pendidikan harus melakukan model pembelajaran daring. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan riset kepada siswa sekolah dasar di Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi guna melihat seberapa jauh dampak pembelajaran daring terhadap 3 pilar utama pembangunan sumber daya manusia. Penelitian ini dilakukan di 19 (Sembilan belas) sekolah dasar yang terletak di Kecamatan Pangean dengan metode pengambilan data observasi, studi dokumendan kuisioner online sedangkan metode analisisnya menggunankan metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahawasannya telah terjadi dampak negative terhadap 3 Pilar tersebut mulai dari Pilar Karakter yang telah terjadi penurunan sampai dengan 91 persen untuk karakter moral dan 91 persen untuk karakter kinerja, Pilar Kompetensi juga menurun mulai dari kompetensi berfikir kritis yang menurun sampai dengan 82 persen, kompetensi kreatif sebesar 76 persen, kompetensi komunikatif sebesasr 82 persen dan kompetensi kolaboratif sebesar 88 persen sedangkan untuk pilar literasi menurun sebesar 72 persen sampai dengan kriteria sangat menurun sebesar 19 persen. Berdasarkan hal tersebut peneliti menyimpulkan bahwa model daring masih sangat membutuhkan proses penyesuaian yang sangat panjang baik dari sisi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Hal tersebut terlihatdari dampak negatif yang cukup signifikan terhadap 3 Pilar Pembanguan Sumber Daya Manusia (SDM) Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi.
{"title":"Dampak Pembelajaran Daring Terhadap 3 Pilar Utama Pembangunan Sumber Daya Manusia di Sekolah Dasar Kecamatan Pangean","authors":"Mukhzilen Mukhzilen","doi":"10.31004/anthor.v2i1.91","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/anthor.v2i1.91","url":null,"abstract":"Pendidikan di abad 21 ini berdasarkan world economic forum 2015 memiliki tiga pilar utama,yaitu: karakter, kompetensi, dan literasi. Sejak mewadahnya pandemi covid 19, seluruh aspekkehidupan masyarakat mengalami perubahan yang sangat signifikan termasuk pendidikan dimana pendidikan harus melakukan model pembelajaran daring. Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan riset kepada siswa sekolah dasar di Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi guna melihat seberapa jauh dampak pembelajaran daring terhadap 3 pilar utama pembangunan sumber daya manusia. Penelitian ini dilakukan di 19 (Sembilan belas) sekolah dasar yang terletak di Kecamatan Pangean dengan metode pengambilan data observasi, studi dokumendan kuisioner online sedangkan metode analisisnya menggunankan metode analisis deskriptif. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahawasannya telah terjadi dampak negative terhadap 3 Pilar tersebut mulai dari Pilar Karakter yang telah terjadi penurunan sampai dengan 91 persen untuk karakter moral dan 91 persen untuk karakter kinerja, Pilar Kompetensi juga menurun mulai dari kompetensi berfikir kritis yang menurun sampai dengan 82 persen, kompetensi kreatif sebesar 76 persen, kompetensi komunikatif sebesasr 82 persen dan kompetensi kolaboratif sebesar 88 persen sedangkan untuk pilar literasi menurun sebesar 72 persen sampai dengan kriteria sangat menurun sebesar 19 persen. Berdasarkan hal tersebut peneliti menyimpulkan bahwa model daring masih sangat membutuhkan proses penyesuaian yang sangat panjang baik dari sisi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Hal tersebut terlihatdari dampak negatif yang cukup signifikan terhadap 3 Pilar Pembanguan Sumber Daya Manusia (SDM) Siswa Sekolah Dasar di Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi.","PeriodicalId":286925,"journal":{"name":"ANTHOR: Education and Learning Journal","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133383370","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Toxic Masculinity ini muncul dalam konstruksi sosial dari masyarakat patriarki bahwa kemaskulinan seorang laki laki didasari oleh perilaku perilaku yang represif dan harusbertindak secara dominan. Laki-laki ini juga dengan memberi ekspetasi tertentu dalamkonteks studi gender, Toxic Masculinity menjadi salah satu satu faktor melambangkanpatriarki dalam masyarakat karena laki laki akan selalu member ekspetasi yang jadi para utama para pimpin, dan juga terdapat dalam Toxic Masculinity lainnya oleh karena itupenelitian ini bertujuan untuk mengetahui letak Toxic Masculinity Patriarki dalam Novel Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo. Manfaat penelitian ini diharapkan mampu memberikan Refrensi, Pengetahuan serta rujukan khusunya dalam Toxic Masculinity Patriarki, dalam Novel Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo Metode penelitian yang digunakan mrtode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini Novel Yang Menangis Kepada Bulan Hitam.Teknik Pengumpulan data merupakan Teknik triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakanmembaca serta teliti dan akurat, membuat sinopsis pada Novel Perempuan Yang MenangisKepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo, Menganalisis dan mencatat data. Hasil penelitiandalam Novel Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam menunjukkan bahwa Toxic Masculinity terhadap perempuan dibagi menjadi tiga yaitu tindakan kekerasan terhadapperempuan. Pada bentuk perlawanan tokoh sebagai wujud eksistensi ditemukan tiga bentukyaitu bekerja keras, memahami kasus pelecehan terhadap perempuan, dan membuat strategipenangkapan pelaku.
这种有毒的伪装出现在父权制社会的社会结构中,男性的男性身份是建立在压制行为和统治行为的基础上的。通过给这个男孩也期望dalamkonteks性别研究,某些有毒Masculinity成为社会中的melambangkanpatriarki因素之一,因为男人总是会会员们的期望,所以的主要领导,以及其他有毒Masculinity中因这itupenelitian旨在探讨安全布局有毒Masculinity父权制对月亮哭泣的黑人女性小说作品中点点的窘境。这项研究的好处是,人们希望能够在迪安·普尔诺莫(mrtode描述性质的研究方法)的小说《Toxic Masculinity patri弓形》(Toxic Masculinity)中提供他的参考资料、具体知识和参考资料。本研究中的数据来源小说对着黑月亮哭泣。数据收集技术是数据来源的三角测量技术。用来阅读、细致和准确的数据分析技术,为戴安娜·普尔诺莫(Dian Purnomo)的黑人小说《哭出黑月亮》(the black moon)的概要,分析和记录数据。对黑月亮哭泣的女性小说的研究表明,对女性的毒性诱发被分为三种对女性的暴力行为。在斗争中,幸存者是存在的存在形式,发现了三种形式:努力工作,了解虐待妇女的案件,并制定策略逮捕肇事者。
{"title":"Toxic Masculinity Patriarki Dalam Novel Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo","authors":"Putri Revi Puja Imani, Liza Murniviyanti, Dian Nuzulia Armariena","doi":"10.31004/anthor.v2i1.89","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/anthor.v2i1.89","url":null,"abstract":"Toxic Masculinity ini muncul dalam konstruksi sosial dari masyarakat patriarki bahwa kemaskulinan seorang laki laki didasari oleh perilaku perilaku yang represif dan harusbertindak secara dominan. Laki-laki ini juga dengan memberi ekspetasi tertentu dalamkonteks studi gender, Toxic Masculinity menjadi salah satu satu faktor melambangkanpatriarki dalam masyarakat karena laki laki akan selalu member ekspetasi yang jadi para utama para pimpin, dan juga terdapat dalam Toxic Masculinity lainnya oleh karena itupenelitian ini bertujuan untuk mengetahui letak Toxic Masculinity Patriarki dalam Novel Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo. Manfaat penelitian ini diharapkan mampu memberikan Refrensi, Pengetahuan serta rujukan khusunya dalam Toxic Masculinity Patriarki, dalam Novel Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo Metode penelitian yang digunakan mrtode deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini Novel Yang Menangis Kepada Bulan Hitam.Teknik Pengumpulan data merupakan Teknik triangulasi sumber data. Teknik analisis data yang digunakanmembaca serta teliti dan akurat, membuat sinopsis pada Novel Perempuan Yang MenangisKepada Bulan Hitam Karya Dian Purnomo, Menganalisis dan mencatat data. Hasil penelitiandalam Novel Perempuan Yang Menangis Kepada Bulan Hitam menunjukkan bahwa Toxic Masculinity terhadap perempuan dibagi menjadi tiga yaitu tindakan kekerasan terhadapperempuan. Pada bentuk perlawanan tokoh sebagai wujud eksistensi ditemukan tiga bentukyaitu bekerja keras, memahami kasus pelecehan terhadap perempuan, dan membuat strategipenangkapan pelaku.","PeriodicalId":286925,"journal":{"name":"ANTHOR: Education and Learning Journal","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124143495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tingkat kemampuan berpikirkritis siswa untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tergolong masih rendah. Hal initerlihat pada proses pembelajaran dimana kemampuan berpikir kritis siswa saat mengerjakan LKS atau evaluasi siswa belum mampu memunculkan ide-ide sendiri. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir Kritis pada Pendidikan Agama Islam. Maka siswa kelas Kelas IV SDIT Raudhaturrahmah diterapkan penggunaan model pembelajaran Kooperatif Think Pair Share. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 25 siswa yang akan dijadikan sumber data. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa serta kemampuan berpikir kritis pada PendidikanAgama Islam. Rata-rata kemampuan berpikir kritis pada Pendidikan Agama Islam siswa pada siklus I kemampuan berpikir kritis siswa paling tinggi hanya 60% dan yang paling rendah 8%. Sedangkan pada siklus II kemampuan berpikir kritis siswa paling tinggi yaitu 88% dan paling rendah hanya 48%. Dari siklus I hingga siklus II dapat dilihat bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif think pair share dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDIT Raudhaturrahmah Pekanbaru.
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam","authors":"Khairul Anuar, Yupidus Yupidus, Ayu Purnamasari S","doi":"10.31004/anthor.v2i1.88","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/anthor.v2i1.88","url":null,"abstract":"Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Tingkat kemampuan berpikirkritis siswa untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tergolong masih rendah. Hal initerlihat pada proses pembelajaran dimana kemampuan berpikir kritis siswa saat mengerjakan LKS atau evaluasi siswa belum mampu memunculkan ide-ide sendiri. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir Kritis pada Pendidikan Agama Islam. Maka siswa kelas Kelas IV SDIT Raudhaturrahmah diterapkan penggunaan model pembelajaran Kooperatif Think Pair Share. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berjumlah 25 siswa yang akan dijadikan sumber data. Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini adalah lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa serta kemampuan berpikir kritis pada PendidikanAgama Islam. Rata-rata kemampuan berpikir kritis pada Pendidikan Agama Islam siswa pada siklus I kemampuan berpikir kritis siswa paling tinggi hanya 60% dan yang paling rendah 8%. Sedangkan pada siklus II kemampuan berpikir kritis siswa paling tinggi yaitu 88% dan paling rendah hanya 48%. Dari siklus I hingga siklus II dapat dilihat bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif think pair share dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDIT Raudhaturrahmah Pekanbaru.","PeriodicalId":286925,"journal":{"name":"ANTHOR: Education and Learning Journal","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124703589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anis Septiana, Evia Darmawani, Melinda Puspita Sari Jaya
Anak usia Dini VN sering menunjukkan gejala perilaku sosial emosional berbeda dengan teman-temannya; tidak merespon panggilan guru dan aktivitas pembelajaran, sering menangis disertaitantrum dan menyakiti diri sendiri. Subjek utama pada penelitian ini adalah anak usia 4 tahun di TKXaverius 7 Palembang dan subjek pendukung adalah orang tua dan guru. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif kualitatif dengan studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer melalui observasi langsung pada VN di kelas dan data sekunder wawancara dengan guru dan orang tua. Teknik pengumpulan data Observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian berpedoman pada Miller dan Hebarmam. Hasil penelitian menunjukkan Penyebab mengenai perilaku sosial emosional VN; 1). Perhatian orang tua terbagi dengan adik-adiknya dan perkembangan bahasa terganggu karena keterbatasan waktu orang tua untuk melatih anak mengulangi bahasa permulaan, VN cenderung belum siap berbagi kasih dengan sdrnya upaya penolakan ataupun meminta diperhatian dengan cara menyakiti diri sendiri.Sangat minim memperoleh kesempatan berintegraksi dengan teman sebaya di lingkungan tempat tinggal. 2). Upaya yang telah dilakukan pihak sekolah; melakukan komunikasi dengan orang tua (parenting), menyediakan waktu untuk problem solving pada VN, memberikan waktu khusus berkomunikasi dan melibatkan VN dalam semua kegiatan di sekolah. Simpulan VN cenderung mengalami ganngguan psiko sosial-emosional, keterbatasan pemahaman dan waktu keluarga untuk memberikan perhatian, Saran masih punya kesempatan dengan kesadaran dari keluarga bekerja sama guru untuk menyediakan waktu memberikan perhatian khusus.
{"title":"Studi Terhadap Perilaku Sosial Emosional “VN” Anak Usia 4 Tahun Kelas A di TK Xaverius 7 Palembang","authors":"Anis Septiana, Evia Darmawani, Melinda Puspita Sari Jaya","doi":"10.31004/anthor.v2i1.84","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/anthor.v2i1.84","url":null,"abstract":"Anak usia Dini VN sering menunjukkan gejala perilaku sosial emosional berbeda dengan teman-temannya; tidak merespon panggilan guru dan aktivitas pembelajaran, sering menangis disertaitantrum dan menyakiti diri sendiri. Subjek utama pada penelitian ini adalah anak usia 4 tahun di TKXaverius 7 Palembang dan subjek pendukung adalah orang tua dan guru. Metode penelitian yang digunakan metode deskriptif kualitatif dengan studi kasus. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer melalui observasi langsung pada VN di kelas dan data sekunder wawancara dengan guru dan orang tua. Teknik pengumpulan data Observasi, dokumentasi dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian berpedoman pada Miller dan Hebarmam. Hasil penelitian menunjukkan Penyebab mengenai perilaku sosial emosional VN; 1). Perhatian orang tua terbagi dengan adik-adiknya dan perkembangan bahasa terganggu karena keterbatasan waktu orang tua untuk melatih anak mengulangi bahasa permulaan, VN cenderung belum siap berbagi kasih dengan sdrnya upaya penolakan ataupun meminta diperhatian dengan cara menyakiti diri sendiri.Sangat minim memperoleh kesempatan berintegraksi dengan teman sebaya di lingkungan tempat tinggal. 2). Upaya yang telah dilakukan pihak sekolah; melakukan komunikasi dengan orang tua (parenting), menyediakan waktu untuk problem solving pada VN, memberikan waktu khusus berkomunikasi dan melibatkan VN dalam semua kegiatan di sekolah. Simpulan VN cenderung mengalami ganngguan psiko sosial-emosional, keterbatasan pemahaman dan waktu keluarga untuk memberikan perhatian, Saran masih punya kesempatan dengan kesadaran dari keluarga bekerja sama guru untuk menyediakan waktu memberikan perhatian khusus.","PeriodicalId":286925,"journal":{"name":"ANTHOR: Education and Learning Journal","volume":"30 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132089639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sebastian Sulfan, F. Fauzan, Charles Charles, Hayati Hayati
Masjid merupakan tempat kegiatan ibadah umat Islam. Kegiatan ibadah tidak semata-mata tempatshalat dan mengaji. Masjid juga sebagai sarana pendidikan informal bagi orang yang tidak dapatmengikuti pendidikan formal, maka dari itulah diadakannya majelis ta’lim. Majelis ta’lim merupakan lembaga pendidikan Islam informal yang mempunyai kurikulum tersendiri, diselenggarakan secara teratur diikuti oleh jemaah yang banyak, bertujuan untuk membina dan mengembangkan tentang kehidupan. Dengan adanya majlis ta’lim di masjid maka jema’ah dapat mengikuti kegiatan guna meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan kegiatan ibadah. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian lapangan (field research). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Informan kunci adalah pengurus masjid, dan informan pendukung adalah jemaah. Teknik yang digunakan untuk mengumpukan data adalah observasi dan wawancara, setelah data terkumpul baru diolah dengan menggunakan teknik deskripstif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa didalam pelaksanaan majelis ta’lim sudah berjalan dengan baik, hal itu dapat dilihat dari keantusiasan jemaah dalam mengikuti kegiatan majelis ta’lim, itu terlihat dari kehadiran jemaah dalam mengikuti kegiatan. Namun masih ada beberapa kekurangannya dimana para jemaah kurang khidmat dalam menjalani kegiatan, hal itu terlihat dari jemaah yang masih mengobrol ketika mendengarkan ayat Al-Quran dan tidak fokus mengikuti kegiatan ceramah karena merasa isi ceramah kurang bagus atau bahasa ustadz yang tidak dimengerti.
{"title":"Kegiatan Majelis Ta’lim Di Masjid Al Manaar Jorong Gatah Magek Kecamatan Tilatang Kamang","authors":"Sebastian Sulfan, F. Fauzan, Charles Charles, Hayati Hayati","doi":"10.31004/anthor.v2i1.82","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/anthor.v2i1.82","url":null,"abstract":"Masjid merupakan tempat kegiatan ibadah umat Islam. Kegiatan ibadah tidak semata-mata tempatshalat dan mengaji. Masjid juga sebagai sarana pendidikan informal bagi orang yang tidak dapatmengikuti pendidikan formal, maka dari itulah diadakannya majelis ta’lim. Majelis ta’lim merupakan lembaga pendidikan Islam informal yang mempunyai kurikulum tersendiri, diselenggarakan secara teratur diikuti oleh jemaah yang banyak, bertujuan untuk membina dan mengembangkan tentang kehidupan. Dengan adanya majlis ta’lim di masjid maka jema’ah dapat mengikuti kegiatan guna meningkatkan kualitas ilmu pengetahuan dan kegiatan ibadah. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian lapangan (field research). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Informan kunci adalah pengurus masjid, dan informan pendukung adalah jemaah. Teknik yang digunakan untuk mengumpukan data adalah observasi dan wawancara, setelah data terkumpul baru diolah dengan menggunakan teknik deskripstif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa didalam pelaksanaan majelis ta’lim sudah berjalan dengan baik, hal itu dapat dilihat dari keantusiasan jemaah dalam mengikuti kegiatan majelis ta’lim, itu terlihat dari kehadiran jemaah dalam mengikuti kegiatan. Namun masih ada beberapa kekurangannya dimana para jemaah kurang khidmat dalam menjalani kegiatan, hal itu terlihat dari jemaah yang masih mengobrol ketika mendengarkan ayat Al-Quran dan tidak fokus mengikuti kegiatan ceramah karena merasa isi ceramah kurang bagus atau bahasa ustadz yang tidak dimengerti.","PeriodicalId":286925,"journal":{"name":"ANTHOR: Education and Learning Journal","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114020415","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rumusan masalah penelitian ini yaitu 1. Mengapa perilaku belajar “AG” anak usia TK di kelurahanPahlawan Palembang lamban dalam perkembangan bahasa (menulis dan mengeja). 2. Faktor-faktor apa penyebab perbedaan minat belajar “AG”. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana perilaku belajar “AG” anak usia TK di Kelurahan Pahlawan Palembang lamban dalam perkembangan bahasa (menulis dan mengeja). Subyek utama pada penelitian ini adalah anak usia 5 tahun disalah satu tempat les privat di kelurahan Pahlawan kota Palembang. Sedangkan subjek pendukung orangtua, guru les privat, teman sebaya, serta masyarakat dalam lingkup tetangga sekitar. Obyek dalam penelitian adalah perilaku belajar “AG” yang menunjukkan sikap minat lamban dalam menulis dan membaca, dan faktor penyebabnya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Observasi, dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tringulasi data. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dikemukakan, bahwa faktor penyebab perilaku belajar “AG” adalah pola pembiasaan dalam lingkungan keluarga yang membiarkan “AG” bebas bermain gadget sepanjang hari, serta tidak dilakukannya pengawasan yang lebih ketat dari orang tua dalam bermain gadget yang mengakibatkan “AG” dengan leluasa memainkan gadgetnya.
{"title":"Perilaku Belajar “AG” Anak Usia TK di Kelurahan Pahlawan Palembang","authors":"Karlina Mayang Sari, Evia Darmawani, Rahmah Novianti","doi":"10.31004/anthor.v2i1.83","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/anthor.v2i1.83","url":null,"abstract":"Rumusan masalah penelitian ini yaitu 1. Mengapa perilaku belajar “AG” anak usia TK di kelurahanPahlawan Palembang lamban dalam perkembangan bahasa (menulis dan mengeja). 2. Faktor-faktor apa penyebab perbedaan minat belajar “AG”. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana perilaku belajar “AG” anak usia TK di Kelurahan Pahlawan Palembang lamban dalam perkembangan bahasa (menulis dan mengeja). Subyek utama pada penelitian ini adalah anak usia 5 tahun disalah satu tempat les privat di kelurahan Pahlawan kota Palembang. Sedangkan subjek pendukung orangtua, guru les privat, teman sebaya, serta masyarakat dalam lingkup tetangga sekitar. Obyek dalam penelitian adalah perilaku belajar “AG” yang menunjukkan sikap minat lamban dalam menulis dan membaca, dan faktor penyebabnya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Observasi, dan wawancara. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tringulasi data. Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dikemukakan, bahwa faktor penyebab perilaku belajar “AG” adalah pola pembiasaan dalam lingkungan keluarga yang membiarkan “AG” bebas bermain gadget sepanjang hari, serta tidak dilakukannya pengawasan yang lebih ketat dari orang tua dalam bermain gadget yang mengakibatkan “AG” dengan leluasa memainkan gadgetnya.","PeriodicalId":286925,"journal":{"name":"ANTHOR: Education and Learning Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130182420","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ayu Purnamasari S, Muhammad Amin, Leny Julia Lingga, Ahmad Ridho
Bahasa adalah sarana komunikasi. Bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa yang menjadiidentitas negara, penggunaan bahasa Indonesia pada generasi sekarang ini dapat tergolong sangat rendah, banyak faktor yang mempengaruhi seperti kebiasaan komunikasi individu dan faktor lingkungan. Meskipun banyak panduan dalam bahasa Indonesia, itu karena sikap berpikir terlihat modern dan mendidik untuk memfasilitasi komunikasi di milenium. Istilah generasi milenial yang banyak bergantung pada kedewasaan saat ini sedang marak terutama di media sosial. Netizen sering menyebutnya sebagai anak jaman sekarang. Generasi ini hadir sebagai penyesuaian antara generasi lama yang hidup di tahun 90an dengan generasi atau individu saat ini. Dari persepektif umur, bisa dikatakan generasi milenial saat ini berusia antara 14 hingga 30 tahun. Bahasa ini mengandung ekspresi, pengucapan kata, dan struktur yang telah digunakan sejak lama. Frasa, pilihan kata, dan kemudian tutur kata dari generasi bervariasi pada frekuensi yang berbeda. Faktanya, ada bagian-bagian ucapan, terutama pada tingkat leksikal dan sintaksis, yang dialami oleh penutur yang lebih "modern" daripada yang "lebih tua".
{"title":"Krisis Penggunaan Bahasa Indonesia di Generasi Milenial","authors":"Ayu Purnamasari S, Muhammad Amin, Leny Julia Lingga, Ahmad Ridho","doi":"10.31004/anthor.v2i1.79","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/anthor.v2i1.79","url":null,"abstract":"Bahasa adalah sarana komunikasi. Bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa yang menjadiidentitas negara, penggunaan bahasa Indonesia pada generasi sekarang ini dapat tergolong sangat rendah, banyak faktor yang mempengaruhi seperti kebiasaan komunikasi individu dan faktor lingkungan. Meskipun banyak panduan dalam bahasa Indonesia, itu karena sikap berpikir terlihat modern dan mendidik untuk memfasilitasi komunikasi di milenium. Istilah generasi milenial yang banyak bergantung pada kedewasaan saat ini sedang marak terutama di media sosial. Netizen sering menyebutnya sebagai anak jaman sekarang. Generasi ini hadir sebagai penyesuaian antara generasi lama yang hidup di tahun 90an dengan generasi atau individu saat ini. Dari persepektif umur, bisa dikatakan generasi milenial saat ini berusia antara 14 hingga 30 tahun. Bahasa ini mengandung ekspresi, pengucapan kata, dan struktur yang telah digunakan sejak lama. Frasa, pilihan kata, dan kemudian tutur kata dari generasi bervariasi pada frekuensi yang berbeda. Faktanya, ada bagian-bagian ucapan, terutama pada tingkat leksikal dan sintaksis, yang dialami oleh penutur yang lebih \"modern\" daripada yang \"lebih tua\".","PeriodicalId":286925,"journal":{"name":"ANTHOR: Education and Learning Journal","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122253180","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kartika Rama Winingsi, Lystiya Agustin, Nila Alfiatun Nikmah, P. Patmawati, Yenda Puspitah
The background of this research is that children do not like social studies lessons and children feelbored with the material. This research aims to improve social studies learning outcomes in dimensions and structure material through the application of the STAD (Student Teams Achievement Division) learning model for fifth-grade students at SD Negeri 05 Sungai betel nut. This research is a classroom action research (CAR) which is carried out in 2 cycles and 4 stages consisting of planning, implementing, observing, and reflecting. the subject of this study was the fifth children of SD Negeri 05 Sungai Pinang, data collection techniques used observation and assignments in the core activities, to obtain information about students' activeness in participating in the teaching and learning process and seeing social studies learning outcomes in material dimensions and structure. Social studies learning outcomes on dimensions and structure are said to have increased. It can be seen from the results of cycle II that there was an increase of 86, 66 %. This increase is due to changes in the use of learning models that are by the conditions of students so that students more easily understand the material and learn more actively in collaboration. As well as increasing the sense of responsibility in carrying out the task.
这项研究的背景是孩子们不喜欢社会研究课程,孩子们对这些材料感到厌倦。本研究旨在透过SD Negeri 05 Sungai槟榔园五年级学生的STAD(学生团队成就分工)学习模式,在维度和结构材料上改善社会研究学习成果。本研究是一种课堂行动研究(CAR),分计划、实施、观察、反思两个周期、四个阶段进行。本研究以SD Negeri 05 Sungai Pinang五年级儿童为研究对象,在核心活动中采用观察和作业的数据收集技术,了解学生参与教与学过程的积极性,以及在材料维度和结构上看到社会研究学习成果的情况。社会研究在维度和结构上的学习成果据说有所增加。从周期II的结果可以看出,增加了86,66 %。这种增长是由于根据学生的情况改变了学习模式的使用,使学生更容易理解材料,更积极地合作学习。以及在执行任务时增加责任感。
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Dimensi dan Struktur Pembelajaran IPS di Kelas V Sekolah Dasar Negeri 05 Sungai Pinang","authors":"Kartika Rama Winingsi, Lystiya Agustin, Nila Alfiatun Nikmah, P. Patmawati, Yenda Puspitah","doi":"10.31004/anthor.v2i1.62","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/anthor.v2i1.62","url":null,"abstract":"The background of this research is that children do not like social studies lessons and children feelbored with the material. This research aims to improve social studies learning outcomes in dimensions and structure material through the application of the STAD (Student Teams Achievement Division) learning model for fifth-grade students at SD Negeri 05 Sungai betel nut. This research is a classroom action research (CAR) which is carried out in 2 cycles and 4 stages consisting of planning, implementing, observing, and reflecting. the subject of this study was the fifth children of SD Negeri 05 Sungai Pinang, data collection techniques used observation and assignments in the core activities, to obtain information about students' activeness in participating in the teaching and learning process and seeing social studies learning outcomes in material dimensions and structure. Social studies learning outcomes on dimensions and structure are said to have increased. It can be seen from the results of cycle II that there was an increase of 86, 66 %. This increase is due to changes in the use of learning models that are by the conditions of students so that students more easily understand the material and learn more actively in collaboration. As well as increasing the sense of responsibility in carrying out the task.","PeriodicalId":286925,"journal":{"name":"ANTHOR: Education and Learning Journal","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115006538","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.31004/anthor.v1i6.137
Asmarinda Asmarinda
Makalah ini membahas tentang peran pengawas sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMA. Dalam pembahasannya, penelitian ini menguraikan tentang tugas dan tanggung jawab pengawas sekolah serta faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di SMA. Dalam tugas dan tanggung jawab pengawas sekolah, ditekankan bahwa pengawas sekolah harus mampu memberikan supervisi, bimbingan, dan pengawasan yang efektif dan efisien terhadap guru dan siswa. Selain itu, pengawas sekolah juga harus mampu mengembangkan program pengawasan yang adaptif dan inovatif sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan SMA. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di SMA yang dibahas dalam makalah ini meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti manajemen sekolah, guru, kurikulum, dan sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan faktor eksternal seperti kondisi sosial budaya, ekonomi, dan politik. Makalah ini juga membahas tentang strategi-strategi yang dapat dilakukan oleh pengawas sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMA. Beberapa strategi yang diuraikan dalam penelitian ini antara lain pengembangan kompetensi guru, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yang baik, dan pemberian bimbingan dan pengawasan yang intensif terhadap siswa. Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran pengawas sekolah sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMA. Oleh karena itu, pengawas sekolah harus mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik serta mengembangkan strategi-strategi yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMA.
{"title":"Peran Pengawas Sekolah Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di SMA Kabupaten Murung Raya","authors":"Asmarinda Asmarinda","doi":"10.31004/anthor.v1i6.137","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/anthor.v1i6.137","url":null,"abstract":"Makalah ini membahas tentang peran pengawas sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMA. Dalam pembahasannya, penelitian ini menguraikan tentang tugas dan tanggung jawab pengawas sekolah serta faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di SMA. Dalam tugas dan tanggung jawab pengawas sekolah, ditekankan bahwa pengawas sekolah harus mampu memberikan supervisi, bimbingan, dan pengawasan yang efektif dan efisien terhadap guru dan siswa. Selain itu, pengawas sekolah juga harus mampu mengembangkan program pengawasan yang adaptif dan inovatif sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan SMA. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan di SMA yang dibahas dalam makalah ini meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal seperti manajemen sekolah, guru, kurikulum, dan sarana dan prasarana sekolah. Sedangkan faktor eksternal seperti kondisi sosial budaya, ekonomi, dan politik. Makalah ini juga membahas tentang strategi-strategi yang dapat dilakukan oleh pengawas sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMA. Beberapa strategi yang diuraikan dalam penelitian ini antara lain pengembangan kompetensi guru, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran, pengelolaan sarana dan prasarana sekolah yang baik, dan pemberian bimbingan dan pengawasan yang intensif terhadap siswa. Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa peran pengawas sekolah sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di SMA. Oleh karena itu, pengawas sekolah harus mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik serta mengembangkan strategi-strategi yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMA.","PeriodicalId":286925,"journal":{"name":"ANTHOR: Education and Learning Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129908896","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-31DOI: 10.31004/anthor.v1i6.129
Titin Suratmi
Hasil Pembelajaran Senam Lantai materi Guling Depan Kelas V Semester 2 di SD Negeri 3 Teluk Palingettidak tuntas, hal ini dapat dilihat dari nilai harian pembelajaran guling depan kelas V Semester 2 tahun pelajaran 2021/2022. Kemampuan siswa dalam penguasaan gerakguling depan juga bisa dilihat dari nilaiKriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hanya 16% atau4 siswa yang tuntas, sedangkan 84% atau 21 siswa belum tuntas sesuai KKM yang ditetapkan SD Negeri 3 Teluk Palinget Kecamatan Selat Nilai ketuntasan 65. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan penggunaan metode bantuan teman dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Teluk Palinget Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas tahun pelajaran 2021/2022. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dalam pelaksanaannyaterdiri dari 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan yang terdiri dari 4 tahapan yaitu, perencenaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Teluk Palinget Kecamatan Selat. Yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 10 siswaperempuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah unjuk kerja, tes dan pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 siswa yang tuntas siswa atau 84% dan tidak tuntas 5 siswa atau20% dan pada siklus 2 siswa yang tuntas 24 atau 96% dan tidak tuntas 1 siswa atau 4% dari siswa kelas V sebanyak 25 siswa. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka disimpulkan melalui meteode bantuan teman sebaya dalam pembelajaran senam lantai materi guling depan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Teluk Palinget tahun pelajaran 2021/20221.
{"title":"Peningkatan Kemampuan Guling Depan Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching Learning Dengan Metode Bantuan Teman pada Siswa Kelas V SDN 3 Teluk Palinget Tahun Pelajaran 2021/2022","authors":"Titin Suratmi","doi":"10.31004/anthor.v1i6.129","DOIUrl":"https://doi.org/10.31004/anthor.v1i6.129","url":null,"abstract":"Hasil Pembelajaran Senam Lantai materi Guling Depan Kelas V Semester 2 di SD Negeri 3 Teluk Palingettidak tuntas, hal ini dapat dilihat dari nilai harian pembelajaran guling depan kelas V Semester 2 tahun pelajaran 2021/2022. Kemampuan siswa dalam penguasaan gerakguling depan juga bisa dilihat dari nilaiKriteria Ketuntasan Minimal (KKM) hanya 16% atau4 siswa yang tuntas, sedangkan 84% atau 21 siswa belum tuntas sesuai KKM yang ditetapkan SD Negeri 3 Teluk Palinget Kecamatan Selat Nilai ketuntasan 65. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah dengan penggunaan metode bantuan teman dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Teluk Palinget Kecamatan Selat Kabupaten Kapuas tahun pelajaran 2021/2022. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dalam pelaksanaannyaterdiri dari 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan satu kali pertemuan yang terdiri dari 4 tahapan yaitu, perencenaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Teluk Palinget Kecamatan Selat. Yang berjumlah 25 siswa terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 10 siswaperempuan. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah unjuk kerja, tes dan pengamatan. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus 1 siswa yang tuntas siswa atau 84% dan tidak tuntas 5 siswa atau20% dan pada siklus 2 siswa yang tuntas 24 atau 96% dan tidak tuntas 1 siswa atau 4% dari siswa kelas V sebanyak 25 siswa. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka disimpulkan melalui meteode bantuan teman sebaya dalam pembelajaran senam lantai materi guling depan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 3 Teluk Palinget tahun pelajaran 2021/20221.","PeriodicalId":286925,"journal":{"name":"ANTHOR: Education and Learning Journal","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125230764","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}