Pub Date : 2019-03-04DOI: 10.21831/DIKLUS.V1I1.23847
M. Faisal
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: 1) Bentuk Pelaksanaan Madrasah Diniyah; 2) Kepemimpinan Kepala Madrasah Diniyah; 3)Faktor pendukung dan penghambat Kepemimpinan Kepala Madrasah Diniyah. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif deskriptif. Informan penelitian adalah Kepala Madrasah Diniyah, Ustadz/pengelola Madrasah Diniyah, Pengurus, dan Santri di Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun tehnik yang digunahkan dalam analisis data adalah display data, reduksi data dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan dengan menggunahkan trianggulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Madrasah Diniyah merupakan lembaga pendidikan nonformal pesantren tingkat dasar dan menengah dengan kurikulum agama islam yang diajarkan melalui Kutubut tsurat. Mempunyai 4 jenjang jenjang pendidikan yaitu I’dadiyah(dasar), ula (awal), wustha(menengah) dan ulya (tinggi). 2) Kepala Madrasah Diniyah cenderung menggunakan kepemimpinan parsitipatif yang lebih mengutamakan musyawarah serta merangkul setiap anggotanya. Komunikasi yang digunakan ada 2 cara yaitu global dan individual. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Madrasah Diniyah santai tetapi serius dan juga dikenal disiplin. 3) Faktor pendukung: Madrasah Diniyah berada di lingkungan pesantren, adanya kerjasama yang baik antar lembaga, para ustadz berlatar pendidikan yang bagus, tingkat kepercayaaan santri dan pihak lain yang tinggi. Faktor penghambat: gedung merupakan milik yayasan yang digunakan bersama oleh semua lembaga, itu masih adanya rasa pekewuh terhadap santri senior dan terdapat beberapa santri yang juga aktif di lembaga lain
{"title":"KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH DINIYAH DI PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM SLEMAN YOGYAKARTA","authors":"M. Faisal","doi":"10.21831/DIKLUS.V1I1.23847","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V1I1.23847","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan: 1) Bentuk Pelaksanaan Madrasah Diniyah; 2) Kepemimpinan Kepala Madrasah Diniyah; 3)Faktor pendukung dan penghambat Kepemimpinan Kepala Madrasah Diniyah. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif deskriptif. Informan penelitian adalah Kepala Madrasah Diniyah, Ustadz/pengelola Madrasah Diniyah, Pengurus, dan Santri di Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun tehnik yang digunahkan dalam analisis data adalah display data, reduksi data dan pengambilan kesimpulan. Trianggulasi yang dilakukan dengan menggunahkan trianggulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Madrasah Diniyah merupakan lembaga pendidikan nonformal pesantren tingkat dasar dan menengah dengan kurikulum agama islam yang diajarkan melalui Kutubut tsurat. Mempunyai 4 jenjang jenjang pendidikan yaitu I’dadiyah(dasar), ula (awal), wustha(menengah) dan ulya (tinggi). 2) Kepala Madrasah Diniyah cenderung menggunakan kepemimpinan parsitipatif yang lebih mengutamakan musyawarah serta merangkul setiap anggotanya. Komunikasi yang digunakan ada 2 cara yaitu global dan individual. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Madrasah Diniyah santai tetapi serius dan juga dikenal disiplin. 3) Faktor pendukung: Madrasah Diniyah berada di lingkungan pesantren, adanya kerjasama yang baik antar lembaga, para ustadz berlatar pendidikan yang bagus, tingkat kepercayaaan santri dan pihak lain yang tinggi. Faktor penghambat: gedung merupakan milik yayasan yang digunakan bersama oleh semua lembaga, itu masih adanya rasa pekewuh terhadap santri senior dan terdapat beberapa santri yang juga aktif di lembaga lain","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123357941","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-04DOI: 10.21831/DIKLUS.V1I1.23855
Muhammad Reza Ardianto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sosial pedagang handphone/ gadget di Pasar Tradisional Klitikan Pakuncen Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu pada perilaku sosial, interaksi sosial. Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian adalah dari UPT Pasar Klitikan, pedagang Klitikan, pengunjung pasar. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang didapat dari hasil wawancara dengan informan penelitian dan data sekunder yang berupa laporan dan dokumen-dokumen resmi. Instrumen penelitian ini adalah diri peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Guna menjamin validitas data, peneliti menggunakan teknik tringulasi sumber. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif, yaitu analisis dengan menggunakan tiga komponen yang terdiri dari reduksi data, display data, dan verifikasi dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku sosial pedagang di Pasar Klitikan Pakuncen dapat dilihat dari interaksinya dengan sesama pedagang handphone/gadget di pasar adalah baik dan ada kerjasamanya, karena setiap manusia dalam kehidupan sosial akan membutuhkan dan berhubungan satu dengan yang lainya. Kemudian dari hal tersebut mereka akan berhubungan melalui kontak maupun komunikasi. Komunikasi yang dilakukan secara dua arah lebih membantu mereka dalam mendapatkan informasi secara sempurna. Interaksi pedagang dengan konsumen/pembeli yang berada di pasar berjalan dengan baik dan ramah serta senang hati melayani konsumen. Dalam hal ini diperjelas bahwa para pengunjung pasar mempunyai kepentingan pribadi masing-masing, namun karena keadaan yang berada dipasar tersebut interaksi diantara mereka harus dilakukan. Interaksi diantara pelaku pasar memunculkan bentuk interaksi sosial. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku sosial pedagang yaitu: motivasinya dalam berjualan, keagamaan, pengaruh lingkungan keluarga, pengaruh lingkungan masyarakat.
{"title":"PERILAKU SOSIAL PEDAGANG HANDPHONE/GADGET DI PASAR TRADISIONAL KLITIKAN PAKUNCEN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA","authors":"Muhammad Reza Ardianto","doi":"10.21831/DIKLUS.V1I1.23855","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V1I1.23855","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sosial pedagang handphone/ gadget di Pasar Tradisional Klitikan Pakuncen Daerah Istimewa Yogyakarta, yaitu pada perilaku sosial, interaksi sosial. Desain dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian adalah dari UPT Pasar Klitikan, pedagang Klitikan, pengunjung pasar. Sumber data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer yang didapat dari hasil wawancara dengan informan penelitian dan data sekunder yang berupa laporan dan dokumen-dokumen resmi. Instrumen penelitian ini adalah diri peneliti sendiri. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Guna menjamin validitas data, peneliti menggunakan teknik tringulasi sumber. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis interaktif, yaitu analisis dengan menggunakan tiga komponen yang terdiri dari reduksi data, display data, dan verifikasi dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku sosial pedagang di Pasar Klitikan Pakuncen dapat dilihat dari interaksinya dengan sesama pedagang handphone/gadget di pasar adalah baik dan ada kerjasamanya, karena setiap manusia dalam kehidupan sosial akan membutuhkan dan berhubungan satu dengan yang lainya. Kemudian dari hal tersebut mereka akan berhubungan melalui kontak maupun komunikasi. Komunikasi yang dilakukan secara dua arah lebih membantu mereka dalam mendapatkan informasi secara sempurna. Interaksi pedagang dengan konsumen/pembeli yang berada di pasar berjalan dengan baik dan ramah serta senang hati melayani konsumen. Dalam hal ini diperjelas bahwa para pengunjung pasar mempunyai kepentingan pribadi masing-masing, namun karena keadaan yang berada dipasar tersebut interaksi diantara mereka harus dilakukan. Interaksi diantara pelaku pasar memunculkan bentuk interaksi sosial. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku sosial pedagang yaitu: motivasinya dalam berjualan, keagamaan, pengaruh lingkungan keluarga, pengaruh lingkungan masyarakat.","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127590405","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-04DOI: 10.21831/DIKLUS.V1I2.23870
Suswarina Andri Aswari
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’, 2) faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’, 3) dampak dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah 2 pengelola, 11 tenaga kerja, dan 2 keluarga tenaga kerja ‘Iyan Handicraft’. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi metodeHasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) proses pemberdayaan masyarakat melalui a) tahap penyadaran, b) tahap penguatan potensi atau daya, c) tahap pelaksanaan tindakan nyata, dan d) tahap evaluasi. 2) faktor pendukung yaitu (a) bahan baku eceng gondok mudah didapat dan murah, (b) mudah dalam pemasaran poduk, (c) proses pembuatan kerajinan eceng gondok mudah, (d) tersedianya fasilitas yang memadai, (e) adanya motivasi dan minat yang tinggi dari tenaga kerja, (f) adanya waktu luang dan dukungan dari keluarga tenaga kerja. Faktor penghambat yaitu (a) kurangnya tenaga kerja, (b) perubahan cuaca yang mempengaruhi penjemuran eceng gondok. 3) dampak yaitu (a) dari segi ekonomi yaitu pendapatan tenaga kerja semakin meningkat, (b) dari segi sosial yaitu membuka lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran dan hubungan sosial terjalin baik, (c) dari segi lingkungan yaitu mengurangi dampak negatif dari tanaman eceng gondok di daerah perairan, dan (d) dari segi pendidikan yaitu tenaga kerja mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam membuat kerajinan tangan eceng gondok.
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KEGIATAN KERAJINAN TANGAN ECENG GONDOK ‘IYAN HANDICRAFT’ (STUDI DI DUSUN KENTENG, GADINGSARI, SANDEN, BANTUL, YOGYAKARTA)","authors":"Suswarina Andri Aswari","doi":"10.21831/DIKLUS.V1I2.23870","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V1I2.23870","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) proses pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’, 2) faktor pendukung dan penghambat dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’, 3) dampak dalam pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan kerajinan tangan eceng gondok ‘Iyan Handicraft’.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subyek penelitian adalah 2 pengelola, 11 tenaga kerja, dan 2 keluarga tenaga kerja ‘Iyan Handicraft’. Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi metodeHasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) proses pemberdayaan masyarakat melalui a) tahap penyadaran, b) tahap penguatan potensi atau daya, c) tahap pelaksanaan tindakan nyata, dan d) tahap evaluasi. 2) faktor pendukung yaitu (a) bahan baku eceng gondok mudah didapat dan murah, (b) mudah dalam pemasaran poduk, (c) proses pembuatan kerajinan eceng gondok mudah, (d) tersedianya fasilitas yang memadai, (e) adanya motivasi dan minat yang tinggi dari tenaga kerja, (f) adanya waktu luang dan dukungan dari keluarga tenaga kerja. Faktor penghambat yaitu (a) kurangnya tenaga kerja, (b) perubahan cuaca yang mempengaruhi penjemuran eceng gondok. 3) dampak yaitu (a) dari segi ekonomi yaitu pendapatan tenaga kerja semakin meningkat, (b) dari segi sosial yaitu membuka lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran dan hubungan sosial terjalin baik, (c) dari segi lingkungan yaitu mengurangi dampak negatif dari tanaman eceng gondok di daerah perairan, dan (d) dari segi pendidikan yaitu tenaga kerja mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam membuat kerajinan tangan eceng gondok.","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114873321","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-02DOI: 10.21831/DIKLUS.V3I1.24846
Margaritha Adu
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui lebih awal program senam lansia dalam pelayanan dan pembinaan kesehatan lansia di Godean Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini adalah Pak Duku, ketua Rt, para lansia dan keluarga lansia. Instrument penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil observasi lapangan menunjukkan para lansia aktif dengan perubahan ekonomi, sosial dan budaya. Dampak yang timbul lansia aktif dalam perubahan namun berdampak pada kesehatan. Hasil temuan menunjukkan kerjasama antar kelompok lansia, masyarakat dalam pemberdayaan lansia pada program senam lansia. Namun nampaknya belum maksimal dalam pelayanan dan pendampingan sebab perubahan budaya lansia menjadi kurang mendapat dukungan . Hasil dari penelitian ini untuk memberdayakan lansia dengan program senam untuk lebih produktif dan mandiri, dukungan keluarga, dukungan emosional, dan dukungan jaringan
{"title":"Pemberdayaan Lansia pada Program Senam Produktif Dusun Sidoluhur, Kecamatan Godean, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Margaritha Adu","doi":"10.21831/DIKLUS.V3I1.24846","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V3I1.24846","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui lebih awal program senam lansia dalam pelayanan dan pembinaan kesehatan lansia di Godean Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informan penelitian ini adalah Pak Duku, ketua Rt, para lansia dan keluarga lansia. Instrument penelitian ini adalah peneliti sendiri. Teknik pemeriksaan keabsahan data dengan triangulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan model Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil observasi lapangan menunjukkan para lansia aktif dengan perubahan ekonomi, sosial dan budaya. Dampak yang timbul lansia aktif dalam perubahan namun berdampak pada kesehatan. Hasil temuan menunjukkan kerjasama antar kelompok lansia, masyarakat dalam pemberdayaan lansia pada program senam lansia. Namun nampaknya belum maksimal dalam pelayanan dan pendampingan sebab perubahan budaya lansia menjadi kurang mendapat dukungan . Hasil dari penelitian ini untuk memberdayakan lansia dengan program senam untuk lebih produktif dan mandiri, dukungan keluarga, dukungan emosional, dan dukungan jaringan","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129752695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-03-02DOI: 10.21831/DIKLUS.V3I1.24644
Alfin Julianto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kolaborasi tiga jenis pendidikan (formal, informal, dan nonformal) pada program pendidikan kepemudaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Sumber data diperoleh dari proses wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu: Pertama, pendekatan kolaborasi antara komunitas pemuda desa, orang tua, sekolah formal, dan masyarakat untuk mendukung serta berpartisipasi dalam membentuk lingkungan belajar yang dapat mendidik para pemuda di Dusun Munengan Desa Sidoluhur. Kedua, kolaborasi tiga jenis pendidikan dapat mewujudkan situasi informal learning di Dusun Munengan Desa Sidoluhur melalui organisasi kepemudaan yaitu karang taruna dan remaja islam masjid. Ketiga, kegiatan kepemudaan yang ada di Dusun Munengan Desa Sidoluhur memiliki manfaat yang baik bagi pemuda untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan berorganisasi dan berpartisipasi aktif di masyarakat yang sifatnya nonformal dan informal, serta memberikan wadah bagi pemuda untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif.
{"title":"Kolaborasi Pendidikan Nonformal, Informal, dan Formal dalam Pendidikan Pemuda di Daerah Istimewa Yogyakarta","authors":"Alfin Julianto","doi":"10.21831/DIKLUS.V3I1.24644","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V3I1.24644","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses kolaborasi tiga jenis pendidikan (formal, informal, dan nonformal) pada program pendidikan kepemudaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif. Sumber data diperoleh dari proses wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yaitu: Pertama, pendekatan kolaborasi antara komunitas pemuda desa, orang tua, sekolah formal, dan masyarakat untuk mendukung serta berpartisipasi dalam membentuk lingkungan belajar yang dapat mendidik para pemuda di Dusun Munengan Desa Sidoluhur. Kedua, kolaborasi tiga jenis pendidikan dapat mewujudkan situasi informal learning di Dusun Munengan Desa Sidoluhur melalui organisasi kepemudaan yaitu karang taruna dan remaja islam masjid. Ketiga, kegiatan kepemudaan yang ada di Dusun Munengan Desa Sidoluhur memiliki manfaat yang baik bagi pemuda untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan berorganisasi dan berpartisipasi aktif di masyarakat yang sifatnya nonformal dan informal, serta memberikan wadah bagi pemuda untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang produktif. ","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121700465","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-18DOI: 10.21831/DIKLUS.V2I1.23650
Dewi . Fitriani
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata Pentingsari, (2) faktor penghambat pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata Pentingsari. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata Pentingsari mencakup: (a) rekrutmen pengurus dengan menggunakan sistem pemilihan umum, (b) pemberian motivasi menggunakan dua cara yaitu secara lisan dan tindakan, (c) sistem penggajian menggunakan sistem honor, (d) pengembangan karir dan pelatihan berasal dari masyarakat luar atau lembaga, (e) bentuk relasi antara pengurus dengan masyarakat desa, dan bentuk relasi antara pengurus dengan masyarakat luar/lembaga. (2) faktor penghambat pengelolaan sumber daya manusia meliputi: (a) ada dua pengurus yang tidak aktif dalam kepengelolaan desa wisata, karena sibuk bekerja (b) ada perbedaan kepengelolaan karena masa jabatan pengurus dibatasi selama dua tahun dan maksimal dua periode, (c) proses pembayaran gaji tidak diberikan langsung setelah tamu selesai menginap atau event selesai, (d) honor pengurus lebih kecil dari honor anggota. (e) belum semua masyarakat ikut terlibat, (f) belum semua masyarakat Dusun Pentingsari yang menjadikan rumahnya homestay, dan masih ada pemilik homestay yang protes ketika tidak mendapatkan tamu. Berdasarkan temuan yang telah disebutkan, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata.
{"title":"PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA DI DESA WISATA PENTINGSARI, DESA UMBULHARJO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN","authors":"Dewi . Fitriani","doi":"10.21831/DIKLUS.V2I1.23650","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V2I1.23650","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata Pentingsari, (2) faktor penghambat pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata Pentingsari. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata Pentingsari mencakup: (a) rekrutmen pengurus dengan menggunakan sistem pemilihan umum, (b) pemberian motivasi menggunakan dua cara yaitu secara lisan dan tindakan, (c) sistem penggajian menggunakan sistem honor, (d) pengembangan karir dan pelatihan berasal dari masyarakat luar atau lembaga, (e) bentuk relasi antara pengurus dengan masyarakat desa, dan bentuk relasi antara pengurus dengan masyarakat luar/lembaga. (2) faktor penghambat pengelolaan sumber daya manusia meliputi: (a) ada dua pengurus yang tidak aktif dalam kepengelolaan desa wisata, karena sibuk bekerja (b) ada perbedaan kepengelolaan karena masa jabatan pengurus dibatasi selama dua tahun dan maksimal dua periode, (c) proses pembayaran gaji tidak diberikan langsung setelah tamu selesai menginap atau event selesai, (d) honor pengurus lebih kecil dari honor anggota. (e) belum semua masyarakat ikut terlibat, (f) belum semua masyarakat Dusun Pentingsari yang menjadikan rumahnya homestay, dan masih ada pemilik homestay yang protes ketika tidak mendapatkan tamu. Berdasarkan temuan yang telah disebutkan, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia di desa wisata.","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123968364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-18DOI: 10.21831/DIKLUS.V2I1.23645
Bima Bima Suka Windiharta
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang cara dan upaya orang tua dalam mendampingi anak didik, agar nilai-nilai religiusitas tertanam pada diri anak didik di desa Tambi, Kejajar, Wonosobo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendampingan orang tua meliputi pendampingan secara langsung melalui perilaku kegamaan yang dapat langsung dicontoh oleh para anak didik. Selain itu, orang juga melakukan dengan cara memberikan keteladanan langsung kepada anak didik, melalui berbagai macam kegiatan keagamaan. Orang tua juga melakukan pemahaman keagamaan melalui lembaga pendidikan seperti TPQ dan Madin (Madrasah Diniyah) (2) Faktor pendukung yaitu: (a) kondisi desa Tambi yang kondusif, (b) banyak kegiatan keagamaan, (c) terdapat lembaga kegamaan. (3) Faktor penghambat yang mempengaruhi pengelolaan adalah terbatasnya sarana penunjang kegiatan. (4) Hasil pendampingan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas pada diri anak didik, sudah dapat dikatakan berhasil, karena anak didik selain pemahaman kegamaannya baik, mereka juga dapat berperilaku sesuai dengan tuntunan agama.
{"title":"PENDAMPINGAN ORANG TUA DALAM MENANAMKAN NILAI-NILAI RELIGIUSITAS PADA ANAK DIDIK DI DESA TAMBI KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO JAWA TENGAH","authors":"Bima Bima Suka Windiharta","doi":"10.21831/DIKLUS.V2I1.23645","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V2I1.23645","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang cara dan upaya orang tua dalam mendampingi anak didik, agar nilai-nilai religiusitas tertanam pada diri anak didik di desa Tambi, Kejajar, Wonosobo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Trianggulasi yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) pendampingan orang tua meliputi pendampingan secara langsung melalui perilaku kegamaan yang dapat langsung dicontoh oleh para anak didik. Selain itu, orang juga melakukan dengan cara memberikan keteladanan langsung kepada anak didik, melalui berbagai macam kegiatan keagamaan. Orang tua juga melakukan pemahaman keagamaan melalui lembaga pendidikan seperti TPQ dan Madin (Madrasah Diniyah) (2) Faktor pendukung yaitu: (a) kondisi desa Tambi yang kondusif, (b) banyak kegiatan keagamaan, (c) terdapat lembaga kegamaan. (3) Faktor penghambat yang mempengaruhi pengelolaan adalah terbatasnya sarana penunjang kegiatan. (4) Hasil pendampingan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai religiusitas pada diri anak didik, sudah dapat dikatakan berhasil, karena anak didik selain pemahaman kegamaannya baik, mereka juga dapat berperilaku sesuai dengan tuntunan agama.","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128631434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-18DOI: 10.21831/DIKLUS.V2I1.23647
Hanif Hanif Choirul Ichsan
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai proses pendidikan nilai humanis di Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian menggunakan analisis data secara kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan:(1)Proses pendidikan nilai humanis dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.(2) Nilai humanis yang ditanamkan terhadap santri yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, tanggung jawab.(3) Faktor penghambat dalam pengasuhan nilai humanis adalah asal mula anak yang belum memperhatikan nilai humanis karena anak hidup di lingkungan yang berbeda.. (4) Cara mengatasi hambatan yang ada di pondok pesantren tersebut adalah pihak pondok pesantren bekerja sama dengan bimbingan konseling.
{"title":"PENDIDIKAN NILAI HUMANIS DI PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM SLEMAN YOGYAKARTA","authors":"Hanif Hanif Choirul Ichsan","doi":"10.21831/DIKLUS.V2I1.23647","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V2I1.23647","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai proses pendidikan nilai humanis di Pondok Pesantren Wahid Hasyim. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian menggunakan analisis data secara kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan:(1)Proses pendidikan nilai humanis dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.(2) Nilai humanis yang ditanamkan terhadap santri yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, tanggung jawab.(3) Faktor penghambat dalam pengasuhan nilai humanis adalah asal mula anak yang belum memperhatikan nilai humanis karena anak hidup di lingkungan yang berbeda.. (4) Cara mengatasi hambatan yang ada di pondok pesantren tersebut adalah pihak pondok pesantren bekerja sama dengan bimbingan konseling.","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"52 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114259626","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-18DOI: 10.21831/diklus.v2i2.23653
Indah Mustika Rini, Cepi Riyana
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kompetensi supervisi kepala sekolah berdasarkan hasil Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) tahun 2015. Untuk meningkatkan kompetensi tersebut maka diperlukan berbagai upaya strategis melalui pendidikan dan pelatihan. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) telah menyelenggarakan program diklat calon kepala sekolah sejak tahun 2010. Pelaksanaan diklat tidak terlepas dari keberadaan modul sebagai instrumental input dari sistem pembelajaran. Namun, apakah modul diklat tersebut dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kompetensi peserta diklat? Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan sejauh mana pemanfaatan modul supervisi akademik dalam meningkatkan kompetensi supervisi pada diklat calon kepala sekolah. Metode pada penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara studi dokumen, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul Supervisi Akademik dikembangkan dengan cara mengkompilasi dan menulis sendiri oleh tim gabungan yaitu unsur akademisi dan praktisi. Teknik layout pada modul menggunakan standar pada umumnya karya tulis ilmiah. Modul digunakan sebagai bahan pembelajaran utama. Master Trainer, sebelum melaksanakan diklat mempersiapkan skenario pembelajaran berupa RBPMD (Rancang Bangun Program Mata Diklat) dan RP (Rencana Pembelajaran) dengan alokasi waktu sebanyak 9 JP (jam pelajaran). Modul digunakan mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan pasca pembelajaran pada tahap in service learning 1 dan on the job learning. Peserta diklat merespon modul terhadap aspek tampilan, substansi isi, keterbacaan, pedagogis, serta kebermanfaatannya. Peserta diklat memanfaatkan modul dalam kegiatan pembelajaran secara individu, kelompok, dan klasikal pada tahap In service learning 1, On the job learning, In service learning 2, dan setelah menjabat. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan modul mencakup fasilitator, peserta diklat, suasana dan lingkungan diklat, latar belakang pendidikan, usia serta pengalaman. Kedepannya perlu dilakukan penyempurnaan kualitas keseluruhan modul baik dalam penulisan dan penyajian isi serta cara membelajarkan.
{"title":"ANALISIS PEMANFAATAN MODUL SUPERVISI AKADEMIK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI SUPERVISI PADA DIKLAT CALON KEPALA SEKOLAH","authors":"Indah Mustika Rini, Cepi Riyana","doi":"10.21831/diklus.v2i2.23653","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/diklus.v2i2.23653","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kompetensi supervisi kepala sekolah berdasarkan hasil Uji Kompetensi Kepala Sekolah (UKKS) tahun 2015. Untuk meningkatkan kompetensi tersebut maka diperlukan berbagai upaya strategis melalui pendidikan dan pelatihan. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) telah menyelenggarakan program diklat calon kepala sekolah sejak tahun 2010. Pelaksanaan diklat tidak terlepas dari keberadaan modul sebagai instrumental input dari sistem pembelajaran. Namun, apakah modul diklat tersebut dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan kompetensi peserta diklat? Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan sejauh mana pemanfaatan modul supervisi akademik dalam meningkatkan kompetensi supervisi pada diklat calon kepala sekolah. Metode pada penelitian ini deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan cara studi dokumen, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul Supervisi Akademik dikembangkan dengan cara mengkompilasi dan menulis sendiri oleh tim gabungan yaitu unsur akademisi dan praktisi. Teknik layout pada modul menggunakan standar pada umumnya karya tulis ilmiah. Modul digunakan sebagai bahan pembelajaran utama. Master Trainer, sebelum melaksanakan diklat mempersiapkan skenario pembelajaran berupa RBPMD (Rancang Bangun Program Mata Diklat) dan RP (Rencana Pembelajaran) dengan alokasi waktu sebanyak 9 JP (jam pelajaran). Modul digunakan mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan pasca pembelajaran pada tahap in service learning 1 dan on the job learning. Peserta diklat merespon modul terhadap aspek tampilan, substansi isi, keterbacaan, pedagogis, serta kebermanfaatannya. Peserta diklat memanfaatkan modul dalam kegiatan pembelajaran secara individu, kelompok, dan klasikal pada tahap In service learning 1, On the job learning, In service learning 2, dan setelah menjabat. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan modul mencakup fasilitator, peserta diklat, suasana dan lingkungan diklat, latar belakang pendidikan, usia serta pengalaman. Kedepannya perlu dilakukan penyempurnaan kualitas keseluruhan modul baik dalam penulisan dan penyajian isi serta cara membelajarkan.","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125629408","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-18DOI: 10.21831/DIKLUS.V2I2.23656
R. Amri, Deni Kurniawan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian pelaksanaan kurikulum pada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Kabupaten Bandung Barat dengan standar yang belaku secara nasional meliputi komponen, proses dan tujuan program. Komponen-komponen kurikulum pendidikan nonformal terdiri atas masukan lingkungan, masukan sarana, masukan mentah dan masukan lain. Proses yaitu interaksi edukasi antara masukan sarana, terutama pendidik, dengan masukan mentah yaitu peserta didik, untuk mencapai tujuan kurikulum. Sedangkan tujuan kurikulum mencakup tujuan jangka menengah yaitu keluaran dan tujuan akhir yaitu pengaruh atau dampak program pendidikan nonformal. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan model evaluasi Countenance yang dikembangkan oleh Robert Stake dengan membandingkan matrik deksripsi dan matrik penilaian pada kriteria antecendent, transaction dan outcome. Sampel dari populasi penelitian adalah pendidik pada LKP program menjahit di Kabupaten Bandung Barat yang telah memiliki Nomer Pokok Sekolah Nasional (NPSN). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pengujian Chi-Square untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara standar kurikulum yang berlaku secara nasional dengan implementasi pada LKP program menjahit. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah informasi terkait kesesuaian implementasi kurikulum pada LKP program menjahit dengan standar yang berlaku secara nasional, dan improvisasi dari pihak penyelenggara kursus untuk menyesuaikan terhadap kebutuhan dunia kerja dan dunia industri.
{"title":"EVALUASI IMPLEMENTASI KURIKULUM PADA LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN PROGRAM MENJAHIT DI KABUPATEN BANDUNG BARAT","authors":"R. Amri, Deni Kurniawan","doi":"10.21831/DIKLUS.V2I2.23656","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V2I2.23656","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesesuaian pelaksanaan kurikulum pada Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Kabupaten Bandung Barat dengan standar yang belaku secara nasional meliputi komponen, proses dan tujuan program. Komponen-komponen kurikulum pendidikan nonformal terdiri atas masukan lingkungan, masukan sarana, masukan mentah dan masukan lain. Proses yaitu interaksi edukasi antara masukan sarana, terutama pendidik, dengan masukan mentah yaitu peserta didik, untuk mencapai tujuan kurikulum. Sedangkan tujuan kurikulum mencakup tujuan jangka menengah yaitu keluaran dan tujuan akhir yaitu pengaruh atau dampak program pendidikan nonformal. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan model evaluasi Countenance yang dikembangkan oleh Robert Stake dengan membandingkan matrik deksripsi dan matrik penilaian pada kriteria antecendent, transaction dan outcome. Sampel dari populasi penelitian adalah pendidik pada LKP program menjahit di Kabupaten Bandung Barat yang telah memiliki Nomer Pokok Sekolah Nasional (NPSN). Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan pengujian Chi-Square untuk mengetahui perbedaan yang signifikan antara standar kurikulum yang berlaku secara nasional dengan implementasi pada LKP program menjahit. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah informasi terkait kesesuaian implementasi kurikulum pada LKP program menjahit dengan standar yang berlaku secara nasional, dan improvisasi dari pihak penyelenggara kursus untuk menyesuaikan terhadap kebutuhan dunia kerja dan dunia industri.","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127571508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}