Pub Date : 2019-02-18DOI: 10.21831/DIKLUS.V2I1.23648
Muhammad Adam Kurniawan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan pelayanan terhadap klien yang ada di LK3 Teratai, (2) Peran pekerja sosial dalam pemberdayaan dan perlindungan sosial klien di LK3 Teratai, dan (3) Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi pekerja sosial dalam menjalankan perannya. Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif dan dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Kepala, Pekerja Sosial, dan Klien LK3 Teratai. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pelayanan terhadap klien melalui dua tahap (2) Peran pekerja sosial dalam pemberdayaan, meliputi sebagai pendamping klien sebelum sampai setelah kegiatan pemberdayaan, sebagai fasilitator dari dinas sosial kepada klien, dan sebagai konsultan klien dalam membantu menentukan bantuan. Sedangkan peran pekerja sosial dalam perlindungan sosial, meliputi sebagai pendamping, sebagai pelindung klien dari ancaman yang bisa saja menimpa klien. (3) Faktor pendukung pekerja sosial dalam menjalankan perannya yaitu Komitmen/panggilan hati, dukungan keluarga, dan dukungan mitra lembaga dan dinas terkait. Faktor penghambat yaitu kurang keterbukaan klien dan dana yang terbatas.
{"title":"PERAN PEKERJA SOSIAL DALAM PEMBERDAYAAN DAN PERLINDUNGAN SOSIAL KLIEN DI LEMBAGA KONSULTASI KESEJAHTERAAN KELUARGA “TERATAI” YOGYAKARTA","authors":"Muhammad Adam Kurniawan","doi":"10.21831/DIKLUS.V2I1.23648","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V2I1.23648","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan pelayanan terhadap klien yang ada di LK3 Teratai, (2) Peran pekerja sosial dalam pemberdayaan dan perlindungan sosial klien di LK3 Teratai, dan (3) Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi pekerja sosial dalam menjalankan perannya. Penelitian ini dengan pendekatan kualitatif dan dengan metode deskriptif. Subjek penelitian ini adalah Kepala, Pekerja Sosial, dan Klien LK3 Teratai. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pelaksanaan pelayanan terhadap klien melalui dua tahap (2) Peran pekerja sosial dalam pemberdayaan, meliputi sebagai pendamping klien sebelum sampai setelah kegiatan pemberdayaan, sebagai fasilitator dari dinas sosial kepada klien, dan sebagai konsultan klien dalam membantu menentukan bantuan. Sedangkan peran pekerja sosial dalam perlindungan sosial, meliputi sebagai pendamping, sebagai pelindung klien dari ancaman yang bisa saja menimpa klien. (3) Faktor pendukung pekerja sosial dalam menjalankan perannya yaitu Komitmen/panggilan hati, dukungan keluarga, dan dukungan mitra lembaga dan dinas terkait. Faktor penghambat yaitu kurang keterbukaan klien dan dana yang terbatas.","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130289751","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-18DOI: 10.21831/DIKLUS.V2I2.23657
Nanang Kristanto, Rusman Rusman
Penelitian ini merupakan studi pendahuluan atas masalah dan keresahan yang muncul pada kursus dan pelatihan komputer pada sanggar kegiatan belajar. Dengan beralih fungsinya SKB menjadi satuan pendidikan maka menjadi tantangan baru dalam dunia pendidikan Non-formal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kursus dan pelatihan di SKB serta mencari solusinya. Dalam kegiatan penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan metode Research and Development (R D). Prosedur pada penelitian mengacu pada perdirjen PAUD dan Dikmas . Dalam penelitian ini ditempuh tiga langkah yaitu 1).studi pendahuluan,2).pengembangan desain,3).validasi. Dari hasil studi pendahuluan didapat bahwa lulusan kursus dan pelatihan komputer (aplikasi perkantoran) mutu lulusannya rendah, hal tersebut dibuktikan dengan sedikitnya kepemilikan sertifikat kompetensi yang terakreditasi. Data menujukan hanya sebesar1,21% dari total peserta kursus yang mengikuti ujian kompetensi/profesi. Fakta tersebut diperkuat dengan keterserapan lulusan pada dunia usaha dan dunia industri yang rendah. Data nasional menunjukkan bahwa kursus dan pelatihan komputer menempati urutan pertama dengan jumlah terbayak lulusan yang masih menunggu penempatan/mengggur. Belum terakreditasinya sanggar kegiatan belajar serta perubahan alih fungsi SKB menjadi satuan pendidiakan menjadi permasalahan selanjutnya yang mengkibatkan rendahnya mutu lulusan. untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengembangan desain kurikulum kursus dan pelatihan komputer (aplikasi perkantoran) untuk meningkatkan mutu lulusan pada sanggar kegiatan belajar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, selanjutnya pengembangan desain kurikulum Penelitian ini hanya mengembangkan produk berupa desain kurikulum pelatihan secara teoritis saja, tidak sampai pada uji coba empirik.
{"title":"DESAIN KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN KOMPUTER (APLIKASI PERKANTORAN) PADA SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) UNTUK MENINGKATKAN MUTU LULUSAN DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA","authors":"Nanang Kristanto, Rusman Rusman","doi":"10.21831/DIKLUS.V2I2.23657","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V2I2.23657","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan studi pendahuluan atas masalah dan keresahan yang muncul pada kursus dan pelatihan komputer pada sanggar kegiatan belajar. Dengan beralih fungsinya SKB menjadi satuan pendidikan maka menjadi tantangan baru dalam dunia pendidikan Non-formal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kursus dan pelatihan di SKB serta mencari solusinya. Dalam kegiatan penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan metode Research and Development (R D). Prosedur pada penelitian mengacu pada perdirjen PAUD dan Dikmas . Dalam penelitian ini ditempuh tiga langkah yaitu 1).studi pendahuluan,2).pengembangan desain,3).validasi. Dari hasil studi pendahuluan didapat bahwa lulusan kursus dan pelatihan komputer (aplikasi perkantoran) mutu lulusannya rendah, hal tersebut dibuktikan dengan sedikitnya kepemilikan sertifikat kompetensi yang terakreditasi. Data menujukan hanya sebesar1,21% dari total peserta kursus yang mengikuti ujian kompetensi/profesi. Fakta tersebut diperkuat dengan keterserapan lulusan pada dunia usaha dan dunia industri yang rendah. Data nasional menunjukkan bahwa kursus dan pelatihan komputer menempati urutan pertama dengan jumlah terbayak lulusan yang masih menunggu penempatan/mengggur. Belum terakreditasinya sanggar kegiatan belajar serta perubahan alih fungsi SKB menjadi satuan pendidiakan menjadi permasalahan selanjutnya yang mengkibatkan rendahnya mutu lulusan. untuk itu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengembangan desain kurikulum kursus dan pelatihan komputer (aplikasi perkantoran) untuk meningkatkan mutu lulusan pada sanggar kegiatan belajar di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, selanjutnya pengembangan desain kurikulum Penelitian ini hanya mengembangkan produk berupa desain kurikulum pelatihan secara teoritis saja, tidak sampai pada uji coba empirik. ","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130695434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-18DOI: 10.21831/diklus.v2i1.23563
Entoh Tohani
Penelitian tindakan peningkatan kapasitas pengelolaan program pendidikan literasi ganda bagi pengelolaan TBM Teras Baca Guyub Rukun yang telah dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pengelola TBM mengenai pengelolaan program pendidikan multiple literacy dan implementasinya dalam pengelolaan TBM guna memberdayakan masyaakat. Pelatihan ini dilakukan terhadap para pengelola TBM mitra tersebut dengan menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa dan berbasis pengalaman melalui metode ceramah, diskusi, dan permainan yang difasilitasi oleh tim peneliti. Pelatihan yang dilakukan dapat berjalan sesuai harapan dan dapat memberikan hasil belajar yang positif bagi warga belajar. Oleh karenanya, pelatihan yang relevan perlu dilaksanakan kembali di masa depan dengan ketersediaan fasilitas yang memadai. Kata kunci: multiple literacy, TBM, pelatihan, pendidikan
{"title":"PENINGKATAN KAPASITAS PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN MULTIPLE LITERACY BAGI PENGELOLA TAMAN BACAAN MASYARAKAT TERAS BACA GUYUB RUKUN","authors":"Entoh Tohani","doi":"10.21831/diklus.v2i1.23563","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/diklus.v2i1.23563","url":null,"abstract":"Penelitian tindakan peningkatan kapasitas pengelolaan program pendidikan literasi ganda bagi pengelolaan TBM Teras Baca Guyub Rukun yang telah dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada para pengelola TBM mengenai pengelolaan program pendidikan multiple literacy dan implementasinya dalam pengelolaan TBM guna memberdayakan masyaakat. Pelatihan ini dilakukan terhadap para pengelola TBM mitra tersebut dengan menggunakan pendekatan pembelajaran orang dewasa dan berbasis pengalaman melalui metode ceramah, diskusi, dan permainan yang difasilitasi oleh tim peneliti. Pelatihan yang dilakukan dapat berjalan sesuai harapan dan dapat memberikan hasil belajar yang positif bagi warga belajar. Oleh karenanya, pelatihan yang relevan perlu dilaksanakan kembali di masa depan dengan ketersediaan fasilitas yang memadai. Kata kunci: multiple literacy, TBM, pelatihan, pendidikan","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"1642 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132323624","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-18DOI: 10.21831/DIKLUS.V2I2.23651
T. Kartini, Rusman Rusman
Mutu pendidik merupakan salah satu faktor yang menentukan mutu layanan Pendidikan Anak Usia Dini. Terkait pendidik, setidaknya terdapat tiga permasalahan pokok yang dihadapi. Pertama, jumalah pendidik yang memiliki kualifikasi akademik sarjana dan/atau magister hanya berjumlah 24%. Kedua, ketersediaan pendidik masih jauh di bawah jumlah kebutuhan. Ketiga, masih rendahnya kompetensi pendidik yang berdasarkan hasil rata-rata Uji Kompetensi Guru tahun 2015 rata-rata hanya sebesar 53,02. Pendidikan dan pelatihan berjenjang merupakan salah satu program yang dirancang Pemerintah untuk meningkatkan kompetensi pendidik Pendidikan Anak Usia Dini. Salah satu inovasi penyelenggaraan diklat berjenjang tersebut dilakukan dengan moda dalam jaringan (daring). Penelitian ini dilakukan sebagai studi evaluatif untuk mengetahui pengaruh diklat dalam jaringan terhadap peningkatan kompetensi profesional pendidik Pendidikan Anak Usia Dini. Penelitian pendahuluan ini menggunakan pendekatan kualitatif; data kualitatif diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi. Temuan pendahuluan dari penelitian ini antara lain 1) strategi pembelajaran diklat daring berbeda dengan diklat konvensional dan berimplikasi pada personil yang dibutuhkan; 2) struktur kurikulum lebih banyak; 3) waktu penyelenggaraan lebih lama; 4) lebih fleksibel dari sisi waktu dan tempat; 5) evaluasi secara daring dan luring 6) lebih efisien dari sisi anggaran.
{"title":"STUDI EVALUATIF KURIKULUM DIKLAT BERJENJANG TINGKAT DASAR DALAM JARINGAN TERHADAP PENINGKATAN KOMPETENSI PENDIDIK PAUD","authors":"T. Kartini, Rusman Rusman","doi":"10.21831/DIKLUS.V2I2.23651","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V2I2.23651","url":null,"abstract":"Mutu pendidik merupakan salah satu faktor yang menentukan mutu layanan Pendidikan Anak Usia Dini. Terkait pendidik, setidaknya terdapat tiga permasalahan pokok yang dihadapi. Pertama, jumalah pendidik yang memiliki kualifikasi akademik sarjana dan/atau magister hanya berjumlah 24%. Kedua, ketersediaan pendidik masih jauh di bawah jumlah kebutuhan. Ketiga, masih rendahnya kompetensi pendidik yang berdasarkan hasil rata-rata Uji Kompetensi Guru tahun 2015 rata-rata hanya sebesar 53,02. Pendidikan dan pelatihan berjenjang merupakan salah satu program yang dirancang Pemerintah untuk meningkatkan kompetensi pendidik Pendidikan Anak Usia Dini. Salah satu inovasi penyelenggaraan diklat berjenjang tersebut dilakukan dengan moda dalam jaringan (daring). Penelitian ini dilakukan sebagai studi evaluatif untuk mengetahui pengaruh diklat dalam jaringan terhadap peningkatan kompetensi profesional pendidik Pendidikan Anak Usia Dini. Penelitian pendahuluan ini menggunakan pendekatan kualitatif; data kualitatif diperoleh melalui wawancara dan studi dokumentasi. Temuan pendahuluan dari penelitian ini antara lain 1) strategi pembelajaran diklat daring berbeda dengan diklat konvensional dan berimplikasi pada personil yang dibutuhkan; 2) struktur kurikulum lebih banyak; 3) waktu penyelenggaraan lebih lama; 4) lebih fleksibel dari sisi waktu dan tempat; 5) evaluasi secara daring dan luring 6) lebih efisien dari sisi anggaran.","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122877532","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-18DOI: 10.21831/DIKLUS.V2I2.23654
Aisyah Khoirunnisaa, Deni Kurniawan
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan terhadap bagaimana implementasi kurikulum pendidikan keaksaraan dasar komunitas adat tertinggal (KD-KAT) di Kampung Adat Cireundeu, dimana kurikulum yang digunakan mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 86 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi berbasis data empirik tentang implementasi kurikulum pendidikan KD-KAT di Kampung Adat Cireundeu serta implikasinya terhadap kebijakan kurikulum pendidikan keaksaraan. Implementasi kurikulum yang dimaksud meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif melalui metode survei. Survei dilakukan di Kampung Adat Cireundeu Cimahi Jawa Barat. Populasi penelitian ini dilakukan kepada pengelola,tutor, dan warga belajar KD-KAT Komunitas Kampung Adat Cireundeu. Analisis data penelitian menggunakan Uji Chi-Square (χ2). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan implementasi kurikulum pendidikan KD-KAT di Komunitas Adat Kampung Cireundeu serta bagaimana implikasinya terhadap kebijakan pendidikan keaksaaraan dasar secara umum.
{"title":"IMPLEMENTASI KURIKULUM PENDIDIKAN KEAKSARAAN DASAR KOMUNITAS ADAT TERTINGGAL SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KEBIJAKAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN","authors":"Aisyah Khoirunnisaa, Deni Kurniawan","doi":"10.21831/DIKLUS.V2I2.23654","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V2I2.23654","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keingintahuan terhadap bagaimana implementasi kurikulum pendidikan keaksaraan dasar komunitas adat tertinggal (KD-KAT) di Kampung Adat Cireundeu, dimana kurikulum yang digunakan mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 86 tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan Dasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi berbasis data empirik tentang implementasi kurikulum pendidikan KD-KAT di Kampung Adat Cireundeu serta implikasinya terhadap kebijakan kurikulum pendidikan keaksaraan. Implementasi kurikulum yang dimaksud meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif melalui metode survei. Survei dilakukan di Kampung Adat Cireundeu Cimahi Jawa Barat. Populasi penelitian ini dilakukan kepada pengelola,tutor, dan warga belajar KD-KAT Komunitas Kampung Adat Cireundeu. Analisis data penelitian menggunakan Uji Chi-Square (χ2). Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menggambarkan implementasi kurikulum pendidikan KD-KAT di Komunitas Adat Kampung Cireundeu serta bagaimana implikasinya terhadap kebijakan pendidikan keaksaaraan dasar secara umum. ","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121519559","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-18DOI: 10.21831/DIKLUS.V2I2.23655
Dyah Nurhayati
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pentingnya trust dalam pengelolaan wisata berbasis pemberdayaan masyarakat di wisata Goa Pindul Desa Bejiharjo serta (2) strategi membangun trust dalam pengelolaan wisata berbasis pemberdayaan masyarakat di wisata Goa Pindul Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah pengurus dan pengelola di sekretariat wisata Goa Pindul. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data adalah dengan trianggulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan interactive model Miles Hiberman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Trust memiliki peran penting dalam pengelolaan wisata Goa Pindul yaitu, (a) sebagai kontrol dalam hubungan sosial, (b) sebagai dasar dalam menciptakan produk wisata yang berkualitas, (c) sebagai pendorong pembangunan ekonomi masyarakat. (2) Strategi untuk membina trust di dalam yaitu melalui penerapan perilaku jujur, disiplin, bertanggungjawab, menghormati orang lain serta upaya untuk saling mempertahankan kepercayaan. Partisipasi aktif dari semua bagian organisasi diperlukan dalam membina dan menerapkan perilaku yang mencerminkan kepercayaan di dalam organisasi.
{"title":"STRATEGI MEMBANGUN TRUST DALAM PENGELOLAAN WISATA BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI GOA PINDUL, BEJIHARJO, KARANGMOJO, GUNUNGKIDUL","authors":"Dyah Nurhayati","doi":"10.21831/DIKLUS.V2I2.23655","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V2I2.23655","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) pentingnya trust dalam pengelolaan wisata berbasis pemberdayaan masyarakat di wisata Goa Pindul Desa Bejiharjo serta (2) strategi membangun trust dalam pengelolaan wisata berbasis pemberdayaan masyarakat di wisata Goa Pindul Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul.Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah pengurus dan pengelola di sekretariat wisata Goa Pindul. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengujian keabsahan data adalah dengan trianggulasi sumber. Teknik analisis data menggunakan interactive model Miles Hiberman.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Trust memiliki peran penting dalam pengelolaan wisata Goa Pindul yaitu, (a) sebagai kontrol dalam hubungan sosial, (b) sebagai dasar dalam menciptakan produk wisata yang berkualitas, (c) sebagai pendorong pembangunan ekonomi masyarakat. (2) Strategi untuk membina trust di dalam yaitu melalui penerapan perilaku jujur, disiplin, bertanggungjawab, menghormati orang lain serta upaya untuk saling mempertahankan kepercayaan. Partisipasi aktif dari semua bagian organisasi diperlukan dalam membina dan menerapkan perilaku yang mencerminkan kepercayaan di dalam organisasi.","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131634899","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-18DOI: 10.21831/DIKLUS.V2I2.23652
Tri Agis Setiani
‘Omah Belajar Ndeso’ merupakan wadah bagi anak-anak Jasem Lor untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan berbasis potensi lokal dalam memanfaatkan waktu luang mereka. Kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan life skill yang didalamnya meliputi: pojok baca, cooking class, dan pembuatan kerajinan tangan. Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan komunitas belajar yang mandiri dan berdaya saing serta mengurangi dampak negatif tehnologi yaitu penggunaan gadget. Program ini diikuti oleh anak-anak di Dusun Jasem Lor, Pacarejo, Gunungkidul berusia 10-12 tahun, yang berjumlah 10 orang. Metode yang digunakan meliputi: diskusi, permainan, dan praktek. Hasil kegiatan menunjukkan: 1) Kegiatan life skill di “Omah Belajar Ndeso” melalui 3 tahap: tahap pra pelaksanan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi (monitoring, evaluasi, tindak lanjut dan pendampingan). 2) Hasil dari program ini, meningkatnya pengetahuan dan keterampilan anak-anak Jasem Lor yang ditandai dengan antusias dalam belajar, menurunnya penggunaan gadget, meningkatnya minat baca anak, dan kegiatan positif yang lainnya..
{"title":"OMAH BELAJAR NDESO: UPAYA MENGEMBANGKAN LIFE SKILL ANAK DUSUN JASEM LOR, GUNUNG KIDUL","authors":"Tri Agis Setiani","doi":"10.21831/DIKLUS.V2I2.23652","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V2I2.23652","url":null,"abstract":"‘Omah Belajar Ndeso’ merupakan wadah bagi anak-anak Jasem Lor untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan berbasis potensi lokal dalam memanfaatkan waktu luang mereka. Kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan life skill yang didalamnya meliputi: pojok baca, cooking class, dan pembuatan kerajinan tangan. Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan komunitas belajar yang mandiri dan berdaya saing serta mengurangi dampak negatif tehnologi yaitu penggunaan gadget. Program ini diikuti oleh anak-anak di Dusun Jasem Lor, Pacarejo, Gunungkidul berusia 10-12 tahun, yang berjumlah 10 orang. Metode yang digunakan meliputi: diskusi, permainan, dan praktek. Hasil kegiatan menunjukkan: 1) Kegiatan life skill di “Omah Belajar Ndeso” melalui 3 tahap: tahap pra pelaksanan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi (monitoring, evaluasi, tindak lanjut dan pendampingan). 2) Hasil dari program ini, meningkatnya pengetahuan dan keterampilan anak-anak Jasem Lor yang ditandai dengan antusias dalam belajar, menurunnya penggunaan gadget, meningkatnya minat baca anak, dan kegiatan positif yang lainnya..","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123580620","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-18DOI: 10.21831/DIKLUS.V2I1.23646
Fitri Ekasari
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) (2) Proses kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) (3) Kendala yang dihadapi kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Peran kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani meliputi koordinator, fasilitator, pengawas, konsultan, informan, partisipan dan evaluator. 2) Proses kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani bersifat terbuka yaitu mengutamakan musyawarah dan kepentingan bersama melalui pertemuan rutin, terjun langsung ke lapangan dan regenerasi dengan gaya kepemimpinan demokratis. 3) Kendala yang dihadapi pemimpin informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani meliputi faktor usia, pola pikir petani sulit berubah dalam menerima perubahan, perbedaan pendapat dan kurangnya minat generasi muda.
{"title":"KEPEMIMPINAN INFORMAL DALAM MEMBERDAYAKAN GABUNGAN KELOMPOK TANI (GAPOKTAN) DI¬¬ DESA MARGODADI KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA","authors":"Fitri Ekasari","doi":"10.21831/DIKLUS.V2I1.23646","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V2I1.23646","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) Peran kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) (2) Proses kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) (3) Kendala yang dihadapi kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN). Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Peran kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani meliputi koordinator, fasilitator, pengawas, konsultan, informan, partisipan dan evaluator. 2) Proses kepemimpinan informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani bersifat terbuka yaitu mengutamakan musyawarah dan kepentingan bersama melalui pertemuan rutin, terjun langsung ke lapangan dan regenerasi dengan gaya kepemimpinan demokratis. 3) Kendala yang dihadapi pemimpin informal dalam memberdayakan Gabungan Kelompok Tani meliputi faktor usia, pola pikir petani sulit berubah dalam menerima perubahan, perbedaan pendapat dan kurangnya minat generasi muda.","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115730134","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-02-18DOI: 10.21831/DIKLUS.V2I1.23649
Widya Lestari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan program kursus office terpadu di LKP Bimantara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kebermanfaatan program kursus office terpadu adalah melalui hasil evaluasi reaksi: program kursus ofice terpadu diselenggarakan selaras dengan motivasi, harapan, fasilitas yang diberikan dan kualitas pengajar hanya pada kendala ketersediaan ruangan yang terbatas, evaluasi belajar: terjadi perubahan sikap, pengetahuan dan ketrampilan pada peserta pelatihan, serta pembelajaran mengacu pada kurikulum nasional program, hanya evaluasi perilaku: adanya partisipasi peserta pelatihan yang cukup baik sehingga tercapainya tujuan peserta pelatihan, yang perlu diperhatikan dalam pelaksanannya, yaitu pada jadwal pelaksanaan program dan metode pembelajaran untuk menghilangkan kejenuhan,evaluasi hasil: membekali peserta pelatihan dengan ketrampilan menggunakan microsoft office yang nantinya sebagai bekal di dunia kerja, dan peserta pelatihan lebih percaya diri dan yakin dengan kemampuan mereka miliki (2) faktor pendukung yaitu dalam penyelenggaraan programadanya dukungan sarana prasarana yang memadai, serta pembiayaan dari masing-masing peserta pelatihan dan lembaga
{"title":"EVALUASI PROGRAM KURSUS OFFICE TERPADU DI LEMBAGA KURSUS DAN PELATIHAN (LKP) BIMANTARA KLATEN","authors":"Widya Lestari","doi":"10.21831/DIKLUS.V2I1.23649","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V2I1.23649","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan program kursus office terpadu di LKP Bimantara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kebermanfaatan program kursus office terpadu adalah melalui hasil evaluasi reaksi: program kursus ofice terpadu diselenggarakan selaras dengan motivasi, harapan, fasilitas yang diberikan dan kualitas pengajar hanya pada kendala ketersediaan ruangan yang terbatas, evaluasi belajar: terjadi perubahan sikap, pengetahuan dan ketrampilan pada peserta pelatihan, serta pembelajaran mengacu pada kurikulum nasional program, hanya evaluasi perilaku: adanya partisipasi peserta pelatihan yang cukup baik sehingga tercapainya tujuan peserta pelatihan, yang perlu diperhatikan dalam pelaksanannya, yaitu pada jadwal pelaksanaan program dan metode pembelajaran untuk menghilangkan kejenuhan,evaluasi hasil: membekali peserta pelatihan dengan ketrampilan menggunakan microsoft office yang nantinya sebagai bekal di dunia kerja, dan peserta pelatihan lebih percaya diri dan yakin dengan kemampuan mereka miliki (2) faktor pendukung yaitu dalam penyelenggaraan programadanya dukungan sarana prasarana yang memadai, serta pembiayaan dari masing-masing peserta pelatihan dan lembaga","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124665196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-01-13DOI: 10.21831/DIKLUS.V1I1.23859
W. Nugroho
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. (2) Mendeskripsikan hasil pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dalam memberdayakan masyarakat. (3) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif . Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Subyek penelitian yaitu pengurus, anggota dan masyarakat yang terkait dengan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Ternak Sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Hasil penelitian ini diantaranya yaitu : 1) Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui pembentukan kelompok ternak sapi “Lembu Aji”. Peningkatan pengetahuan merupakan upaya yang dilakukan untuk membantu anggota kelompok dalam meningkatkan perekonomian khususnya dalam hal ternak sapi. Program-program yang dilaksanakan oleh kelompok ternak sapi “Lembu Aji” yaitu penyuluhan pengelolaan kelompok ternak, pembuatan pupuk, pemeliharaan bibit ikan, penggemukan sapi, dan penyediaan sarana ternak sapi. 2) Hasil pelaksanaan dilihat dari segi sosial yaitu meningkatnya lapangan kerja dan berkurangnya jumlah pengangguran. Selain itu juga mampu meningkatkan pengetahuan komunikasi antar anggota kelompok. Dilihat dari segi ekonomi yaitu meningkatnya penghasilan anggota dibuktikan dengan jumlah sapi yang kini dimiliki dan membantu ekonomi keluarga serta memberikan motivasi usaha. Dilihat dari segi pendidikan yaitu meningkatnya pengetahuan mengenai cara penggemukan sapi, pembuatan pupuk, pemeliharaan bibit ikan, serta perawatan sapi agar selalu sehat. 3) Faktor pendukung yaitu adanya partisipasi yang baik dari anggota dan warga sekitar kandang kelompok, pemerintah yang mendukung dengan memberikan lahan untuk membuat kandang ternak, semangat anggota dan pengurus, serta rasa ingin mandiri dan berkembang. Sedangkan faktor penghambat yaitu belum adanya bantuan dari pemerintah yang berupa dana sehingga membuat anggota dan pengurus harus menggunakan dana kas kelompok untuk memenuhi kebutuhan kelompok setiap harinya.
这项研究的目的是:(1)通过斯雷曼区库伦村(Kulon village)的一群“牛”来描述社区赋权的实施。(2)描述了通过日惹斯曼省库伦村(Kulon valley)的牛群实现社区赋权的结果。(3)描述了推特因素和抑制社区赋权的障碍,通过日惹斯雷曼区库伦村(Kulon village)的一群“Aji公牛”。本研究采用定性方法和描述性质的方法。用目的技术选择研究对象。研究对象是日惹古曼区库伦村(Kulon village)的“阿吉牛”(barda of Aji’s barge),该地区的管理人员、成员和社区,与社区赋权有关。利用观察、采访和文档收集数据的方法。数据分析技术使用数据还原、数据显示和取样。而数据的有效性使用源级。其中一项研究的结果是:1)通过建立一个名为“阿吉牛”的牛群来实现社区赋权。增加知识是一项努力,帮助群体成员改善经济,特别是在牛的情况下。由“牛”牛群执行的计划包括管理牛群、施肥、养鱼、养牛和提供养牛用品。2)就业增长和失业人数减少是社会成就的结果。它还可以增加团体成员之间交流的知识。从经济上看,成员收入的增长可以从现在拥有的奶牛数量和帮助家庭经济以及激励企业来证明这一点。教育是关于养牛、施肥、养鱼和养牛保持健康的知识的增加。3)一个促成因素是,团体成员和社区成员的良好参与,政府通过提供土地来建立牲畜圈、成员和照顾者的精神,以及自力更生和自我发展的愿望,提供了支持。而障碍因素是,政府还没有提供资金,使成员和董事会每天都要使用群体现金来满足小组的需要。
{"title":"PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI KELOMPOK TERNAK SAPI “LEMBU AJI” DI DUSUN PONDOK KULON KECAMATAN BERBAH KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA","authors":"W. Nugroho","doi":"10.21831/DIKLUS.V1I1.23859","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/DIKLUS.V1I1.23859","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman. (2) Mendeskripsikan hasil pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dalam memberdayakan masyarakat. (3) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok ternak sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif . Penentuan subjek penelitian menggunakan teknik purposive. Subyek penelitian yaitu pengurus, anggota dan masyarakat yang terkait dengan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Kelompok Ternak Sapi “Lembu Aji” di Dusun Pondok Kulon, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Hasil penelitian ini diantaranya yaitu : 1) Pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui pembentukan kelompok ternak sapi “Lembu Aji”. Peningkatan pengetahuan merupakan upaya yang dilakukan untuk membantu anggota kelompok dalam meningkatkan perekonomian khususnya dalam hal ternak sapi. Program-program yang dilaksanakan oleh kelompok ternak sapi “Lembu Aji” yaitu penyuluhan pengelolaan kelompok ternak, pembuatan pupuk, pemeliharaan bibit ikan, penggemukan sapi, dan penyediaan sarana ternak sapi. 2) Hasil pelaksanaan dilihat dari segi sosial yaitu meningkatnya lapangan kerja dan berkurangnya jumlah pengangguran. Selain itu juga mampu meningkatkan pengetahuan komunikasi antar anggota kelompok. Dilihat dari segi ekonomi yaitu meningkatnya penghasilan anggota dibuktikan dengan jumlah sapi yang kini dimiliki dan membantu ekonomi keluarga serta memberikan motivasi usaha. Dilihat dari segi pendidikan yaitu meningkatnya pengetahuan mengenai cara penggemukan sapi, pembuatan pupuk, pemeliharaan bibit ikan, serta perawatan sapi agar selalu sehat. 3) Faktor pendukung yaitu adanya partisipasi yang baik dari anggota dan warga sekitar kandang kelompok, pemerintah yang mendukung dengan memberikan lahan untuk membuat kandang ternak, semangat anggota dan pengurus, serta rasa ingin mandiri dan berkembang. Sedangkan faktor penghambat yaitu belum adanya bantuan dari pemerintah yang berupa dana sehingga membuat anggota dan pengurus harus menggunakan dana kas kelompok untuk memenuhi kebutuhan kelompok setiap harinya. ","PeriodicalId":293065,"journal":{"name":"Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-01-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122867543","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}