Putu Candra Yuni Artini, I. Sudria, Ngadiran Kartowasono
AbstrakPenelitian dan pengembangan pendidikan (R&D) ini bertujuan (1) mengembangkan dan mendeskripsikan karakteristik perangkat pembelajaran pola deduktif pada pokok bahasan larutan penyangga, (2) mendeskripsikan validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan dari hasil penilaian dan masukan ahli dan praktisi. R&D mengikuti prosedur Borg dan Gall yang dibatasi sampai tahap validasi produk dan uji keterbacaan. Data hasil penelitian ini meliputi hasil analisis kebutuhan, rancangan prototipe perangkat pembelajaran, pembuatan perangkat pembelajaran, validasi produk, dan deskripsi karakteristik perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola deduktif. Hasil-hasil penelitian dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan diperlukannya perangkat pembelajaran dengan pendekatan saintifik pola deduktif. Produk yang dihasilkan berupa prototipe perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola deduktif meliputi RPP, LKS, teks materi pelajaran, dan instrumen penilaian. Karakteristik RPP, LKS, dan teks materi pelajaran yang dikembangkan adalah menyajikan isi dengan urutan konsep dan tahapan penalaran yang sama (deduktif). Hasil validasi menunjukkan sebagian besar aspek perangkat pembelajaran mendapat rata-rata penilaian dengan kategori baik dari validator. Hasil uji keterbacaan pada siswa SMA juga menunjukkan tingkat keterbacaan LKS, teks materi, dan tes hasil belajar dalam kategori baik. Dengan demikian, perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola deduktif yang telah dikembangkan memiliki validitas memadai (baik).Kata-kata kunci: perangkat pembelajaran, pendekatan saintifik, pola deduktif, larutan penyangga AbstractThis education research and development (R&D) was aimed to (1) develop and describe the characteristic of deductive learning tools on the topic of buffer solution, (2) describe the validity of developed learning tools from validators’ assessment results. R&D follow procedures by Borg and Gall that is limited until product validation and readabilty test. Results of the research were need assessment, planning of learning tools prototype, making of learning tools, validation data, and characteristic description of deductive learning tools. The research results were analyzed qualitatively. The need assessment result show that scientific deductive learning tools were needed. The products produced were scientific deductive learning tools which included lesson plan, worksheet, reading text, and assessment instrument. The characteristic of lesson plan, worksheet, and reading text are presenting content with same concept arrangement and reasoning step (deductive). Validation result show that most aspects of developed learning tools got good category judgement from validators. The readability test result also showed that level of students understanding on developed learning tools was in good category. Therefore, deductive learning tools on the topic of buffer solution that had been developed have good validity. Keywo
{"title":"PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA DENGAN POLA DEDUKTIF","authors":"Putu Candra Yuni Artini, I. Sudria, Ngadiran Kartowasono","doi":"10.23887/jpk.v3i2.21131","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i2.21131","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian dan pengembangan pendidikan (R&D) ini bertujuan (1) mengembangkan dan mendeskripsikan karakteristik perangkat pembelajaran pola deduktif pada pokok bahasan larutan penyangga, (2) mendeskripsikan validitas perangkat pembelajaran yang dikembangkan dari hasil penilaian dan masukan ahli dan praktisi. R&D mengikuti prosedur Borg dan Gall yang dibatasi sampai tahap validasi produk dan uji keterbacaan. Data hasil penelitian ini meliputi hasil analisis kebutuhan, rancangan prototipe perangkat pembelajaran, pembuatan perangkat pembelajaran, validasi produk, dan deskripsi karakteristik perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola deduktif. Hasil-hasil penelitian dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan diperlukannya perangkat pembelajaran dengan pendekatan saintifik pola deduktif. Produk yang dihasilkan berupa prototipe perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola deduktif meliputi RPP, LKS, teks materi pelajaran, dan instrumen penilaian. Karakteristik RPP, LKS, dan teks materi pelajaran yang dikembangkan adalah menyajikan isi dengan urutan konsep dan tahapan penalaran yang sama (deduktif). Hasil validasi menunjukkan sebagian besar aspek perangkat pembelajaran mendapat rata-rata penilaian dengan kategori baik dari validator. Hasil uji keterbacaan pada siswa SMA juga menunjukkan tingkat keterbacaan LKS, teks materi, dan tes hasil belajar dalam kategori baik. Dengan demikian, perangkat pembelajaran larutan penyangga dengan pola deduktif yang telah dikembangkan memiliki validitas memadai (baik).Kata-kata kunci: perangkat pembelajaran, pendekatan saintifik, pola deduktif, larutan penyangga AbstractThis education research and development (R&D) was aimed to (1) develop and describe the characteristic of deductive learning tools on the topic of buffer solution, (2) describe the validity of developed learning tools from validators’ assessment results. R&D follow procedures by Borg and Gall that is limited until product validation and readabilty test. Results of the research were need assessment, planning of learning tools prototype, making of learning tools, validation data, and characteristic description of deductive learning tools. The research results were analyzed qualitatively. The need assessment result show that scientific deductive learning tools were needed. The products produced were scientific deductive learning tools which included lesson plan, worksheet, reading text, and assessment instrument. The characteristic of lesson plan, worksheet, and reading text are presenting content with same concept arrangement and reasoning step (deductive). Validation result show that most aspects of developed learning tools got good category judgement from validators. The readability test result also showed that level of students understanding on developed learning tools was in good category. Therefore, deductive learning tools on the topic of buffer solution that had been developed have good validity. Keywo","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129384018","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Made Darmaprathiwi Adiningsih, I. W. Karyasa, I. W. Muderawan
Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil keterampilan proses sains (KPS) dan faktor-faktor yang memengaruhi keterampilan proses sains (KPS) siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Singaraja dalam pelaksanaan praktikum titrasi asam basa. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah profil keterampilan proses sains siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Singaraja yang dibatasi pada penguasaan keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains yang sudah dikuasai oleh siswa dengan baik terdiri dari 7 aspek keterampilan, yaitu keterampilan mengukur yang terdiri dari keterampilan mengukur volume larutan dengan pipet volumetrik dan mengukur volume larutan dengan buret, keterampilan melakukan eksperimen yang terdiri dari keterampilan melakukan titrasi dan menggunakan indikator universal, keterampilan mengobservasi, memprediksi, menginterpretasi, mengaplikasikan konsep, dan mengomunikasikan. Keterampilan yang kurang dikuasai oleh siswa adalah keterampilan menyimpulkan. Keterampilan proses sains yang tidak dilatih kepada siswa terdiri dari 4 keterampilan, yaitu keterampilan merumuskan hipotesis, mengontrol variabel, merancang penyelidikan, dan mengklasifikasikan. Faktor-faktor yang memengaruhi keterampilan proses sains (KPS) siswa dalam pelaksanaan praktikum titrasi asam basa digolongkan menjadi empat faktor, yaitu alat, bahan, manusia, dan cara/teknis. Kata-kata kunci : keterampilan proses sains, praktikum, titrasi asam basa AbstractThe research was aimed to describe the profile of student’s science process skills and describe the factors that influence science process skills of class XI MIPA SMA Negeri 1 Singaraja in the implementation of acid base titration practicum. Research carried out using a phenomenological qualitative approach. The method that used to collect data in this research are observation, interviews, and documentation. Data were analyzed by qualitative descriptive techniques. The result that obtained is profile of class XI MIPA SMA N 1 Singaraja which is limited to mastering science process skills. Science process skills that have been mastered by students consist of 7 aspects of skills, namely measuring skills consisting of skills to measure the volume of solutions with volumetric pipettes and measure the volume of solutions with burette, experimental skills consisting of titration skills and using universal indicator paper, the skill of observing, predicting, interpreting, applying concepts, and communicating. Skills that is less mastered by students are concluding skills. Science process skills that are not trained for students consist of 4 skills, namely the skills of formulating hypotheses, controlling variables, designing investigations, and classifying. The factors that influence the science process
{"title":"PROFIL KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA DALAM PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA","authors":"Made Darmaprathiwi Adiningsih, I. W. Karyasa, I. W. Muderawan","doi":"10.23887/jpk.v3i2.21241","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i2.21241","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan profil keterampilan proses sains (KPS) dan faktor-faktor yang memengaruhi keterampilan proses sains (KPS) siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Singaraja dalam pelaksanaan praktikum titrasi asam basa. Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian yang diperoleh adalah profil keterampilan proses sains siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Singaraja yang dibatasi pada penguasaan keterampilan proses sains. Keterampilan proses sains yang sudah dikuasai oleh siswa dengan baik terdiri dari 7 aspek keterampilan, yaitu keterampilan mengukur yang terdiri dari keterampilan mengukur volume larutan dengan pipet volumetrik dan mengukur volume larutan dengan buret, keterampilan melakukan eksperimen yang terdiri dari keterampilan melakukan titrasi dan menggunakan indikator universal, keterampilan mengobservasi, memprediksi, menginterpretasi, mengaplikasikan konsep, dan mengomunikasikan. Keterampilan yang kurang dikuasai oleh siswa adalah keterampilan menyimpulkan. Keterampilan proses sains yang tidak dilatih kepada siswa terdiri dari 4 keterampilan, yaitu keterampilan merumuskan hipotesis, mengontrol variabel, merancang penyelidikan, dan mengklasifikasikan. Faktor-faktor yang memengaruhi keterampilan proses sains (KPS) siswa dalam pelaksanaan praktikum titrasi asam basa digolongkan menjadi empat faktor, yaitu alat, bahan, manusia, dan cara/teknis. Kata-kata kunci : keterampilan proses sains, praktikum, titrasi asam basa AbstractThe research was aimed to describe the profile of student’s science process skills and describe the factors that influence science process skills of class XI MIPA SMA Negeri 1 Singaraja in the implementation of acid base titration practicum. Research carried out using a phenomenological qualitative approach. The method that used to collect data in this research are observation, interviews, and documentation. Data were analyzed by qualitative descriptive techniques. The result that obtained is profile of class XI MIPA SMA N 1 Singaraja which is limited to mastering science process skills. Science process skills that have been mastered by students consist of 7 aspects of skills, namely measuring skills consisting of skills to measure the volume of solutions with volumetric pipettes and measure the volume of solutions with burette, experimental skills consisting of titration skills and using universal indicator paper, the skill of observing, predicting, interpreting, applying concepts, and communicating. Skills that is less mastered by students are concluding skills. Science process skills that are not trained for students consist of 4 skills, namely the skills of formulating hypotheses, controlling variables, designing investigations, and classifying. The factors that influence the science process ","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130373517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh penggunaan schoology dalam model belajar learning cycle 6F-problem solving terhadap pemahaman konseptual dan grafik siswa pada materi laju reaksi dan (2) mengetahui apakah ada hubungan antara pemahaman monseptual dengan pemahaman grafik siswa pada materi laju reaksi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu postest only design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Genteng. Sampel yang digunakan yaitu kelas XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 5 sebagai kelas kontrol. Pengujian hipotesis dianalisis menggunakan uji t dan uji korelasi dengan taraf signifikansi . Hasil penelitian menunjukkan (1) ada perbedaan yang signifikan tingkat pemahaman konseptual dan grafik siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan aplikasi schoology dalam model belajar learning cycle 6F-problem solving dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model belajar learning cycle 6F-problem solving dan (2) tidak ada hubungan signifikan ntara tingkat pemahaman konseptual dengan pemahaman algoritmik siswa. ABSTRACTThe purposes of the research were (1) to find out the effect of schoology use in six phased learning cycle-problem solving toward the student’s conceptual and graphical understanding on the reaction rate, and (2) to find out the correlation between student’s conceptual undertanding with graphical understanding on the reaction rate. The design of the research was quasy experiment postest-only design. The population in this research was grade XI of Senior High School 1 Genteng. The sample which were chosen using cluster random sampling were XI MIPA 4 as an experimental class, XI MIPA 5 as the control class.The hypothesis testing was performed by t-test and correlation test using SPSS 16 for windows with a significance level The result of the research showed that there were (1) significant differences of conceptual, algorithmic, and graphical understanding between students who learned using the applied schoology use in six phased learning cycle-problem solving and the students who learned using the six phased learning cycle-problem solving. (2) there was between student’s conceptual understanding with graphical undertanding.
本研究的目的将是(1)了解学生在反应速率材料上的概念理解和学生图表中使用奖学金的影响,(2)了解单方面理解和学生反应速率图表之间的关系。本研究采用的是唯一设计的全光光。研究人口是十年级高中生十年级。样本用于西MIPA 4类作为实验类,西MIPA 5作为控制类。用t试验和与重要性水平相关的相关性进行分析的假设测试。研究结果表明:(1)有显著的不同水平的学生理解概念和图表用学习学习周期模型中schoology应用dibelajarkan 6F-problem dibelajarkan使用学习的模型的解决学生的学习周期6F-problem解决和(2)概念的理解水平没有显著关系同时与算法理解学生。研究的目的是(1)在六阶段学习的循环问题解决到学生的对等利率,(2)找出学生之间可见性和可见性的对比度。研究的设计是基于基于直觉的唯一设计。这项研究的人口是一年级四年级。hypothesis测试是performed by t-test 16和相关测试用SPSS for windows和a级遗迹”论点》研究那里那是(1)有浓厚的分歧conceptual、算法和graphical学生之间的《世卫组织学会用《六phased学习应用schoology用cycle-problem解决和《六世卫组织学生学会用phased学习cycle-problem解决。(2)学生之间有一种真实的对比度。
{"title":"PENGARUH PENGGUNAAN SCHOOLOGY DALAM MODEL BELAJAR LEARNING CYCLE 6 FASE-PROBLEM SOLVING (LC 6F-PS) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEPTUAL DAN GRAFIK PADA MATERI LAJU REAKSI","authors":"R. Susanti, S. Iskandar","doi":"10.23887/jpk.v3i2.20982","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i2.20982","url":null,"abstract":"ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui pengaruh penggunaan schoology dalam model belajar learning cycle 6F-problem solving terhadap pemahaman konseptual dan grafik siswa pada materi laju reaksi dan (2) mengetahui apakah ada hubungan antara pemahaman monseptual dengan pemahaman grafik siswa pada materi laju reaksi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimental semu postest only design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Genteng. Sampel yang digunakan yaitu kelas XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 5 sebagai kelas kontrol. Pengujian hipotesis dianalisis menggunakan uji t dan uji korelasi dengan taraf signifikansi . Hasil penelitian menunjukkan (1) ada perbedaan yang signifikan tingkat pemahaman konseptual dan grafik siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan aplikasi schoology dalam model belajar learning cycle 6F-problem solving dengan siswa yang dibelajarkan menggunakan model belajar learning cycle 6F-problem solving dan (2) tidak ada hubungan signifikan ntara tingkat pemahaman konseptual dengan pemahaman algoritmik siswa. ABSTRACTThe purposes of the research were (1) to find out the effect of schoology use in six phased learning cycle-problem solving toward the student’s conceptual and graphical understanding on the reaction rate, and (2) to find out the correlation between student’s conceptual undertanding with graphical understanding on the reaction rate. The design of the research was quasy experiment postest-only design. The population in this research was grade XI of Senior High School 1 Genteng. The sample which were chosen using cluster random sampling were XI MIPA 4 as an experimental class, XI MIPA 5 as the control class.The hypothesis testing was performed by t-test and correlation test using SPSS 16 for windows with a significance level The result of the research showed that there were (1) significant differences of conceptual, algorithmic, and graphical understanding between students who learned using the applied schoology use in six phased learning cycle-problem solving and the students who learned using the six phased learning cycle-problem solving. (2) there was between student’s conceptual understanding with graphical undertanding.","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126070455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasil belajar kimia, antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan praktikum riil dan virtual. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan non equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Laboratorium Undiksha Singaraja tahun ajaran 2017/2018. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Siswa kelas eksperimen dibelajarkan dengan praktikum virtual dan siswa di kelas kontrol dibelajarkan dengan praktikum riil. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif hasil belajar kimia siswa dideskripsikan berupa skor rata-rata pre-test dan post-test siswa. Analisis inferensial hasil belajar kimia siswa menggunakan analisis kovarian (Anakova). Hasil uji Anakova menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,041, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan praktikum riil dan virtual. Skor rata-rata hasil belajar siswa di kelas kontrol (81,55) lebih baik dibandingkan dengan kelas eksperimen (79,22). Kata kunci: hasil belajar kimia, praktikum riil, praktikum virtual. ABSTRACTThis research was aimed to describe and explain the differences of high school student’s achievement between students who followed learning process with real practicum and virtual practicum. The research was conducted on the topic of buffer. It is a quasi-experiment research with nonequivalent pre-test post-test control group design. The population was the student of class XI IPA SMA Laboratorium Undiksha on academic year 2017/2018. The samples were the students of XI IPA 1 class as experimental class and the students of XI IPA 2 class as control class that selected with cluster random sampling technique.The students in the experimental class followed the learning process with virtual practicum and the student in control class followed the learning process with real practicum. The data of chemistry student’s achievement were collected using the student achievement test. The data were analyzed with descriptive and inferential analysis.Descriptive analysis of chemistry student’s achievement were described in the form of the mean score of student’s pre-test and post-test. Inferential analysis of chemistry student’s achievement were analyzed using covarian analysis (Anacova). The Anacova test result showed the significant level on 0,041, which shown there were the significant differences of High school student’s achievement between the student who followed learning process with real practicum and virtual practicum. The mean score of student’s achievement in control class (81,55) was higher than experimental class (79,22)..Keywords: chemistry student’s achievemen, real practicum, virtual practicumt.
{"title":"KOMPARASI PRAKTIKUM RIIL DAN PRAKTIKUM VIRTUALTERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA PEMBELAJARAN LARUTAN PENYANGGA","authors":"A. Dewi, Nyoman Tika, I. N. Suardana","doi":"10.23887/jpk.v3i2.21236","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i2.21236","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan perbedaan hasil belajar kimia, antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan praktikum riil dan virtual. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan non equivalent pretest-posttest control group design. Populasi penelitian adalah siswa kelas XI IPA SMA Laboratorium Undiksha Singaraja tahun ajaran 2017/2018. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas XI IPA 2 sebagai kelas kontrol yang dipilih dengan teknik cluster random sampling. Siswa kelas eksperimen dibelajarkan dengan praktikum virtual dan siswa di kelas kontrol dibelajarkan dengan praktikum riil. Data dianalisis dengan teknik analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif hasil belajar kimia siswa dideskripsikan berupa skor rata-rata pre-test dan post-test siswa. Analisis inferensial hasil belajar kimia siswa menggunakan analisis kovarian (Anakova). Hasil uji Anakova menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,041, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan praktikum riil dan virtual. Skor rata-rata hasil belajar siswa di kelas kontrol (81,55) lebih baik dibandingkan dengan kelas eksperimen (79,22). Kata kunci: hasil belajar kimia, praktikum riil, praktikum virtual. ABSTRACTThis research was aimed to describe and explain the differences of high school student’s achievement between students who followed learning process with real practicum and virtual practicum. The research was conducted on the topic of buffer. It is a quasi-experiment research with nonequivalent pre-test post-test control group design. The population was the student of class XI IPA SMA Laboratorium Undiksha on academic year 2017/2018. The samples were the students of XI IPA 1 class as experimental class and the students of XI IPA 2 class as control class that selected with cluster random sampling technique.The students in the experimental class followed the learning process with virtual practicum and the student in control class followed the learning process with real practicum. The data of chemistry student’s achievement were collected using the student achievement test. The data were analyzed with descriptive and inferential analysis.Descriptive analysis of chemistry student’s achievement were described in the form of the mean score of student’s pre-test and post-test. Inferential analysis of chemistry student’s achievement were analyzed using covarian analysis (Anacova). The Anacova test result showed the significant level on 0,041, which shown there were the significant differences of High school student’s achievement between the student who followed learning process with real practicum and virtual practicum. The mean score of student’s achievement in control class (81,55) was higher than experimental class (79,22)..Keywords: chemistry student’s achievemen, real practicum, virtual practicumt.","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125760116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1)mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa. (2) mengetahui dan menjelaskan besarnya koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 2 Negara tahun pelajaran 2017/2018 dan sampel penelitian berjumlah 72 orang dengan menggunakan teknik cluster sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner motivasi belajar yang terdiri dari 20 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif dan data hasil belajar siswamenggunakan nilai UAS siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa(1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa pada pembelajaran kimia dengan hasil belajar kimia siswa. (2) Besarnya koefisien korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,391, yang berarti r hitung yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan r tabel yang telah ditentukan pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,229, sehingga Hipotesis Nol (H0) dalam penelitian ini dapat ditolak.Berdasarkan hasil pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar pada mata pelajaran kimia dengan hasil belajar kimia siswa. Kata kunci: Hasil Belajar, Motivasi Belajar, Pelajaran Kimia AbstractThis study aims to: (1) describe and explain the relationship between learning motivation and student chemistry learning outcomes. (2) knowing and explaining the magnitude of the correlation coefficient between learning motivation and student chemistry learning outcomes. This study uses a quantitative approach. The population of this study was all students of class XI MIPA in SMA Negeri 2 Negara the academic year 2017/2018 and the study sample amounted to 72 people using the cluster sampling technique. The data were collected using the research instrument in the form of a learning motivation questionnaire consisting of 20 positive statements and 15 negative statements and student learning outcomes data using the student UAS value. The results showed that (1) there was a positive and significant relationship between students' learning motivation in chemistry learning and student chemistry learning outcomes. (2) The magnitude of the correlation coefficient obtained is equal to 0.391, which means that the calculated r is greater than the r table that has been determined at the 5% significance level of 0.229, so the Zero Hypothesis (H0) in this study can be rejected. Based on the results of the explanation above, it can be concluded that there is a positive and significant relationship between motivation to learn on chemistry subjects and student chemistry learning outcomes. Keywords: Chemistry Learning,Learning Outcomes, Learning Motivation
本研究的目的如下:(1)描述和解释学习动机与学生化学学习结果之间的关系。(2)了解并解释学习动机与学生化学学习结果之间相关性的系数。这项研究采用定量方法。该研究的总体是2018年12月2日SMA Negeri 2学年的所有大二MIPA班的学生和72名使用抽样技术的研究样本。数据是由20个积极的、15个消极的陈述和学生成绩研究数据组成的研究工具收集的。研究结果表明(1)学生的化学学习动机与学生的化学学习结果之间存在积极和显著的联系。(2)获得的相关性系数为0.391,这意味着获得的r比指定的0.229的r表更大,因此本研究中的零假设(H0)可以被拒绝。根据上述报告,可以得出结论,化学学科的学习动机与学生的化学学习结果之间存在积极和重要的联系。关键词:学习结果、学习动机、化学AbstractThis study to:(1)描述并解释学习激励和学生化学学习之间的关系。(2)了解并解释学习激励和学生化学学习之间关系的重要性。这个研究让你无法量化。这项研究的人口都是SMA Negeri 2 state学年2017/2018和72人采用抽样技术的样本集的全部学生。数据是利用20个积极的状态和15个消极的状态和学生学习数据通过学生UAS值收集的。结果表明(1)学生在化学学习中学习动机和学生化学学习之间有一种积极而有意义的关系。2)可和性结解的代价是?基于上述explanats的结果,可以得出结论,激励学习主题化学和学生化学学习之间存在着积极和重要的联系。化学学习,学习学习,学习动力
{"title":"HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KIMIA","authors":"I. P. Budiariawan","doi":"10.23887/jpk.v3i2.21242","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i2.21242","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: (1)mendeskripsikan dan menjelaskan hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa. (2) mengetahui dan menjelaskan besarnya koefisien korelasi antara motivasi belajar dengan hasil belajar kimia siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIPA di SMA Negeri 2 Negara tahun pelajaran 2017/2018 dan sampel penelitian berjumlah 72 orang dengan menggunakan teknik cluster sampling. Data dikumpulkan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner motivasi belajar yang terdiri dari 20 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif dan data hasil belajar siswamenggunakan nilai UAS siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa(1) terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa pada pembelajaran kimia dengan hasil belajar kimia siswa. (2) Besarnya koefisien korelasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,391, yang berarti r hitung yang diperoleh lebih besar dibandingkan dengan r tabel yang telah ditentukan pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,229, sehingga Hipotesis Nol (H0) dalam penelitian ini dapat ditolak.Berdasarkan hasil pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar pada mata pelajaran kimia dengan hasil belajar kimia siswa. Kata kunci: Hasil Belajar, Motivasi Belajar, Pelajaran Kimia AbstractThis study aims to: (1) describe and explain the relationship between learning motivation and student chemistry learning outcomes. (2) knowing and explaining the magnitude of the correlation coefficient between learning motivation and student chemistry learning outcomes. This study uses a quantitative approach. The population of this study was all students of class XI MIPA in SMA Negeri 2 Negara the academic year 2017/2018 and the study sample amounted to 72 people using the cluster sampling technique. The data were collected using the research instrument in the form of a learning motivation questionnaire consisting of 20 positive statements and 15 negative statements and student learning outcomes data using the student UAS value. The results showed that (1) there was a positive and significant relationship between students' learning motivation in chemistry learning and student chemistry learning outcomes. (2) The magnitude of the correlation coefficient obtained is equal to 0.391, which means that the calculated r is greater than the r table that has been determined at the 5% significance level of 0.229, so the Zero Hypothesis (H0) in this study can be rejected. Based on the results of the explanation above, it can be concluded that there is a positive and significant relationship between motivation to learn on chemistry subjects and student chemistry learning outcomes. Keywords: Chemistry Learning,Learning Outcomes, Learning Motivation","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130426532","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini didasari oleh pengembangan KTSP yang dikenal dengan Kurikulum 2013. Landasan filosofis dari pengembangan ini adalah pengembangan seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik, yang dituangkan dalam struktur kurikulum dalam bentuk peminatan. Salah satu dasar untuk memilih peminatan adalah mengetahui potensi peserta didik. Metode yang digunakan adalah TPA dan sidik jari, namun belum diketahui bagaimana hubungan antara kedua metode tersebut. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui hubungan antara sidik jari dengan tes potensi akademik (TPA) dari kelas X SMAN 3 Denpasar.Penelitian ini adalah penelitian dasar induktif yang mengembangkan teori yang sudah ada berdasarkan fakta-fakta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 3 Denpasar dengan sampling sebanyak 53 siswa berdasarkan data nilai ujian nasional sewaktu SMP dari yang tertinggi untuk meningkatkan keseragaman. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sidik jari yang paling banyak muncul pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan kelingking adalah loop, kemudian whorl dan terendah adalah arch. Sedangkan pada jari manis jenis sidik jari yang sering muncul adalah whorl kemudian loop. Dari hasil TPA di dapat bahwa potensi siswa yang paling banyak adalah potensi numerikal-logikal dan numerikal-verbal. Hubungan antara sidik jari dengan TPA terlihat dari jenis sidik jari loop yang banyak muncul pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan kelingking menunjukkan potensi di bidang sosial, kemandirian, kreativitas dan spiritual erat kaitannya dengan potensi numerikal-logikal yang ditunjukkan berdasarkan hasil TPA, karena kemampuan bersosialisasi, mandiri, berkreasi memerlukan kemampuan numerikal-logikal serta numerikal-verbal.Kemunculan jenis sidik jari whorl pada jari manis yang mengindikasikan pencarian hal yang sempurna juga berhubungan dengan potensi numerikal-logikal terutama dalam hal pengerjaan sesuatu yang menuntut langkah yang teratur dan sistematis.
{"title":"ANALISIS DESKRIPTIF HUBUNGAN SIDIK JARI DENGAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA) DARI KELAS X SMAN 3 DENPASAR","authors":"I. M. A. Sukariawan","doi":"10.23887/jpk.v3i2.17308","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i2.17308","url":null,"abstract":"Penelitian ini didasari oleh pengembangan KTSP yang dikenal dengan Kurikulum 2013. Landasan filosofis dari pengembangan ini adalah pengembangan seluruh potensi yang dimiliki oleh peserta didik, yang dituangkan dalam struktur kurikulum dalam bentuk peminatan. Salah satu dasar untuk memilih peminatan adalah mengetahui potensi peserta didik. Metode yang digunakan adalah TPA dan sidik jari, namun belum diketahui bagaimana hubungan antara kedua metode tersebut. Untuk itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui hubungan antara sidik jari dengan tes potensi akademik (TPA) dari kelas X SMAN 3 Denpasar.Penelitian ini adalah penelitian dasar induktif yang mengembangkan teori yang sudah ada berdasarkan fakta-fakta. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMAN 3 Denpasar dengan sampling sebanyak 53 siswa berdasarkan data nilai ujian nasional sewaktu SMP dari yang tertinggi untuk meningkatkan keseragaman. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sidik jari yang paling banyak muncul pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan kelingking adalah loop, kemudian whorl dan terendah adalah arch. Sedangkan pada jari manis jenis sidik jari yang sering muncul adalah whorl kemudian loop. Dari hasil TPA di dapat bahwa potensi siswa yang paling banyak adalah potensi numerikal-logikal dan numerikal-verbal. Hubungan antara sidik jari dengan TPA terlihat dari jenis sidik jari loop yang banyak muncul pada ibu jari, telunjuk, jari tengah dan kelingking menunjukkan potensi di bidang sosial, kemandirian, kreativitas dan spiritual erat kaitannya dengan potensi numerikal-logikal yang ditunjukkan berdasarkan hasil TPA, karena kemampuan bersosialisasi, mandiri, berkreasi memerlukan kemampuan numerikal-logikal serta numerikal-verbal.Kemunculan jenis sidik jari whorl pada jari manis yang mengindikasikan pencarian hal yang sempurna juga berhubungan dengan potensi numerikal-logikal terutama dalam hal pengerjaan sesuatu yang menuntut langkah yang teratur dan sistematis.","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"240 3","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"120899917","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pengelolaan pembelajaran kimia peminatan dan lintas minat di SMA Negeri 1 Seririt. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru kimia peminatan dan lintas minat, kepala SMA Negeri 1 Seririt, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, penilai kinerja guru, serta siswa kelas X MIA 3 dan X BABUD 1. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dukumen, observasi, wawancara, dan kuisioner. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Pemilihan peminatan MIA, IIS dan BABUD ditentukan berdasarkan nilai Raport dan UNBK siswa pada jenjang SMP, angket minat dan tes psikologis, sedangkan mata pelajaran lintas minat ditentukan langsung oleh pihak sekolah. (2) Pengelolaan pembelajaran kimia peminatan dan lintas minat meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan dibuat sama tanpa memperhatikan karakteristik siswa. Pengelolaan pembelajaran yang sama berimplikasi terhadap minat, hasil dan kesulitan belajar siswa. Minat belajar siswa kimia peminatan pada aspek sebelum dan saat mendapatkan pembelajaran kimia lebih tinggi dibandingkan kimia lintas minat. Persentase minat belajar siswa kimia peminatan sebelum mendapatan pembelajaran kimia sebesar 63,89% dan kimia lintas minat sebesar 19,4%. Persentase minat belajar siswa kimia peminatan saat mendapatkan pembelajaran kimia sebesar 69,44% dan kimia lintas minat sebesar 33,11%. Hasil belajar kimia peminatan lebih tinggi dibandingkan lintas minatyaitu 8,3% di atas KKM dan di bawah KKM sebesar 91,7%, sedangkan siswa kimia lintas minat yang mencapai KKM sebesar 2,8% dan di bawah KKM sebesar 97,2%.AbstractThis study aims to describe and explain the management of chemistry learning specialization and cross-interest in SMA Negeri 1 Seririt. This research was carried out using a qualitative approach with a type of phenomenological research. Subjects in this study were chemistry specialization and cross-interest teachers, head of Seririt 1 Public High School, deputy headmaster in the curriculum field, teacher performance appraisers, as well as class X MIA 3 and X BABUD 1. Data collection methods used were document studies, observations, interview, and questionnaire. The research data were analyzed using qualitative descriptive techniques. The results of this study are as follows. (1) The selection of specialization of MIA, IIS and BABUD is determined based on the scores of the report cards and UNBK students at the junior secondary level, interest questionnaires and psychological tests, while cross-interest subjects are determined directly by the school. (2) Management of specialization and cross-interest chemistry learning including planning, implementation, assessment and supervision is made equal regardless of student characteristics. The same management of learning has imp
{"title":"PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KIMIA PEMINATAN DAN LINTAS MINAT DI TINGKAT SMA","authors":"Kristiana Widiawati","doi":"10.23887/jpk.v3i1.20945","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i1.20945","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan pengelolaan pembelajaran kimia peminatan dan lintas minat di SMA Negeri 1 Seririt. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian fenomenologis. Subjek dalam penelitian ini yaitu guru kimia peminatan dan lintas minat, kepala SMA Negeri 1 Seririt, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, penilai kinerja guru, serta siswa kelas X MIA 3 dan X BABUD 1. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dukumen, observasi, wawancara, dan kuisioner. Data penelitian dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Pemilihan peminatan MIA, IIS dan BABUD ditentukan berdasarkan nilai Raport dan UNBK siswa pada jenjang SMP, angket minat dan tes psikologis, sedangkan mata pelajaran lintas minat ditentukan langsung oleh pihak sekolah. (2) Pengelolaan pembelajaran kimia peminatan dan lintas minat meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengawasan dibuat sama tanpa memperhatikan karakteristik siswa. Pengelolaan pembelajaran yang sama berimplikasi terhadap minat, hasil dan kesulitan belajar siswa. Minat belajar siswa kimia peminatan pada aspek sebelum dan saat mendapatkan pembelajaran kimia lebih tinggi dibandingkan kimia lintas minat. Persentase minat belajar siswa kimia peminatan sebelum mendapatan pembelajaran kimia sebesar 63,89% dan kimia lintas minat sebesar 19,4%. Persentase minat belajar siswa kimia peminatan saat mendapatkan pembelajaran kimia sebesar 69,44% dan kimia lintas minat sebesar 33,11%. Hasil belajar kimia peminatan lebih tinggi dibandingkan lintas minatyaitu 8,3% di atas KKM dan di bawah KKM sebesar 91,7%, sedangkan siswa kimia lintas minat yang mencapai KKM sebesar 2,8% dan di bawah KKM sebesar 97,2%.AbstractThis study aims to describe and explain the management of chemistry learning specialization and cross-interest in SMA Negeri 1 Seririt. This research was carried out using a qualitative approach with a type of phenomenological research. Subjects in this study were chemistry specialization and cross-interest teachers, head of Seririt 1 Public High School, deputy headmaster in the curriculum field, teacher performance appraisers, as well as class X MIA 3 and X BABUD 1. Data collection methods used were document studies, observations, interview, and questionnaire. The research data were analyzed using qualitative descriptive techniques. The results of this study are as follows. (1) The selection of specialization of MIA, IIS and BABUD is determined based on the scores of the report cards and UNBK students at the junior secondary level, interest questionnaires and psychological tests, while cross-interest subjects are determined directly by the school. (2) Management of specialization and cross-interest chemistry learning including planning, implementation, assessment and supervision is made equal regardless of student characteristics. The same management of learning has imp","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116268574","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. Sudria, I. G. L. Wiratma, Lysa Kristina Br Sembiring
AbstrakTujuan dari penelitian dan pengembangan pendidikan ini adalah untuk (1) mengembangkan dan mendeskripsikan karakteristik perangkat pembelajaran yang selaras dengan model problem based learning melalui penalaran induktif pada topik laju reaksi. (2) mendeskripsikan validitas dan tingkat keterbacaan, dan (3) mengetahui keefektifan dari perangkat pembelajaran melalui uji coba pendahulu. Penelitian dan pengembangan (R&D) ini mengikuti model Borg dan Gall (1989) yang dibatasi pada tahap uji coba pendahuluan. Hasil penelitian dan pengembangan ini mampu mewujudkan perangkat pembelajaran model problem based learning dengan efektif. Perangkata pembelajaran yang dikembangkan dapat menghasilkan perangkat yang konsisten dan selaras mengikuti model problem based learning melalui penalaran induktif dengan pendekatan saintifik, memiliki tingkat validitas dan uji keterbacaan sangat baik dan baik., mendapatkan hasil belajar yang signifikan dengan nilai Normalitas Gain Score 0,55 dengan kategori sedang secara keseluruhan, penilian perindikator termasuk kategori tinggi untuk satu indikator dan sedang untuk enam indikator, peningkatan rata-rata pretest 23,27 menjadi rata-rata posttest 65,18, penilian aktivitas siswa dengan pendekatan saintifik 5 M dilihat dari penilian LKS secara umum meningkat, dan hasil tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran dengan model problem based learning malalui penalaran induktif tergolong baik.Kata Kunci: model pembelajaran problem based learning, laju reaksi, penalaran induktif, pendekatan saintifik, dan perangkat pembelajaranAbstractThe purpose of this research and development education are to (1) develop and describe characteristics of learning devices that are in harmony with the problem based learning model through inductive reasoning on the topic of reaction rates, (2) describing the validity and readability level, and (3) knowing the effectiveness of learning device through a preliminary trial. This research and development (R & D) follows the Borg and Gall (1989) model which was limited to the preceding trial stage. The results of this research and development are able to realize a problem based learning model learning device effectively. It can, the results show that learning devices are consistent and harmonious can follow the problem based learning model through inductive reasoning with a scientific approach, have a very good and good level of validity and readability test, get significant learning outcomes with nilia Normality Gain Score 0.55 with categories is being Indicator evaluators are included in the high category for one indicator and medium for six indicators. The increase in the average pretest 23.27 becomes the average posttest 65.18, the assessment of student activity with the scientific approach 5 M seen from the LKS assessment generally increases, and the results of student responses to the learning process with problem based learning models through inductive reasoning are good .Keywords: problem base
本教育研究和发展的目的是(1)通过快速反应主题的归纳推理,发展和描述与问题基础学习模式相协调的学习工具的特征。(2)描述学习设备的有效性和阅读水平,(3)通过前身测试了解学习设备的有效性。这些研究与发展(R&D)遵循了在初步试验阶段受限制的博格和加尔模型(1989)。这些研究和开发的成果能够有效地实现基于学习问题的学习模式。发展中的学习口语战争可以通过基本的学习方法与科学方法相一致和一致的学习问题模型,它的有效性和有效性测试非常好。学习结果,获得了显著的常态得分0,55增益值与类别在总的来说,penilian perindikator包括高类别为六个指标,增加一个指标,在前测平均23,27成为平均posttest 65.18 penilian学生科学的方法活动5米(16英尺),从penilian LKS普遍增加,学生对学习过程的反应结果和基于问题的学习模型malalui归纳推理属于好。关键词:基于问题的学习,学习反应速率模型,归纳推理、科学方法和设备pembelajaranAbstractThe这个research and development)的教育目的是到(1)冲洗和描述characteristics of学习那是在和谐with the带给您基于问题的学习模型通过inductive reasoning》话题进行反应的利率水平,(2)describing the validity和readability,显示其》和(3)知道学习装置通过一份初步审判。这个研究和开发(研发)follows博格和胆汁(1989)模型,这是有限的舞台preceding审判》。The results of this research and development able to意识到是基于问题的学习学习装置effectively模型。它可以那样,results秀学习设备公司consistent和harmonious可以追随的是基于问题的学习模型通过inductive reasoning with a scientific进近,有很好祝validity的水平和readability测试,得到浓厚,学习和nilia outcomes Normality得分0。55和categories增益是身为指示器evaluators是included in the high类别为一号为六indicators指示器和媒介。境增加平均27变成了《平均65 posttest前测23。18、《科学评估学生的活动与进近5米看到从《LKS评估generally increases, and The results of学生“回嘴》学习的过程和基于问题的学习models通过inductive reasoning是不错。安装:基于问题的学习模型,反应速率inductive reasoning, saintific进近和学习工具
{"title":"PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SAINTIFIK DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MELALUI PENALARAN INDUKTIF PADA TOPIK LAJU REAKSI","authors":"I. Sudria, I. G. L. Wiratma, Lysa Kristina Br Sembiring","doi":"10.23887/jpk.v3i1.20946","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i1.20946","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan dari penelitian dan pengembangan pendidikan ini adalah untuk (1) mengembangkan dan mendeskripsikan karakteristik perangkat pembelajaran yang selaras dengan model problem based learning melalui penalaran induktif pada topik laju reaksi. (2) mendeskripsikan validitas dan tingkat keterbacaan, dan (3) mengetahui keefektifan dari perangkat pembelajaran melalui uji coba pendahulu. Penelitian dan pengembangan (R&D) ini mengikuti model Borg dan Gall (1989) yang dibatasi pada tahap uji coba pendahuluan. Hasil penelitian dan pengembangan ini mampu mewujudkan perangkat pembelajaran model problem based learning dengan efektif. Perangkata pembelajaran yang dikembangkan dapat menghasilkan perangkat yang konsisten dan selaras mengikuti model problem based learning melalui penalaran induktif dengan pendekatan saintifik, memiliki tingkat validitas dan uji keterbacaan sangat baik dan baik., mendapatkan hasil belajar yang signifikan dengan nilai Normalitas Gain Score 0,55 dengan kategori sedang secara keseluruhan, penilian perindikator termasuk kategori tinggi untuk satu indikator dan sedang untuk enam indikator, peningkatan rata-rata pretest 23,27 menjadi rata-rata posttest 65,18, penilian aktivitas siswa dengan pendekatan saintifik 5 M dilihat dari penilian LKS secara umum meningkat, dan hasil tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran dengan model problem based learning malalui penalaran induktif tergolong baik.Kata Kunci: model pembelajaran problem based learning, laju reaksi, penalaran induktif, pendekatan saintifik, dan perangkat pembelajaranAbstractThe purpose of this research and development education are to (1) develop and describe characteristics of learning devices that are in harmony with the problem based learning model through inductive reasoning on the topic of reaction rates, (2) describing the validity and readability level, and (3) knowing the effectiveness of learning device through a preliminary trial. This research and development (R & D) follows the Borg and Gall (1989) model which was limited to the preceding trial stage. The results of this research and development are able to realize a problem based learning model learning device effectively. It can, the results show that learning devices are consistent and harmonious can follow the problem based learning model through inductive reasoning with a scientific approach, have a very good and good level of validity and readability test, get significant learning outcomes with nilia Normality Gain Score 0.55 with categories is being Indicator evaluators are included in the high category for one indicator and medium for six indicators. The increase in the average pretest 23.27 becomes the average posttest 65.18, the assessment of student activity with the scientific approach 5 M seen from the LKS assessment generally increases, and the results of student responses to the learning process with problem based learning models through inductive reasoning are good .Keywords: problem base","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115815141","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan kesulitan belajar siswa dan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Subjek penelitian adalah 38 orang siswa dari seluruh kelas XII IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, tes, dan wawancara. Analisis data yang dilakukan adalah analisis hasil observasi, analisis hasil tes diagnostik dan analisis hasil wawancara. Data yang diperoleh berupa hasil belajar siswa dan informasi mengenai faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kesulitan belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah pemahaman materi prasayarat, menuliskan ionisasi garam, penggunaan rumus Ksp, pemahaman siswa pada konsep asam basa, pemahaman siswa pada konsep kesetimbangan kimia, pemahaman siswa pada penulisan persamaan reaksi, dan kemampuan operasi matematika. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang disebabkan oleh faktor internal, meliputi: minat belajar kimia rendah, motivasi belajar kimia rendah, pemaknaan konsep siswa terhadap materi kelarutan dan hasil kali kelarutan rendah, pemahaman konsep prasyarat materi kelarutan dan hasil kali kelarutan rendah, dan kemampuan siswa dalam operasi matematika yang lemah. Faktor eksternal, meliputi: pengaruh negatif dari teman sebaya dan cara mengajar guru.Kata Kunci: kesulitan belajar, kelarutan dan hasil kali kelarutanAbstractThis study aims to describe and explain student learning difficulties and the factors that cause students' learning difficulties in learning the material solubility and solubility results. The research subjects were 38 students from all XII IPA classes. The research method used is a mixed method. Data retrieval is done by observation, tests, and interviews. Data analysis was carried out by analyzing the results of observations, analyzing the results of diagnostic tests and analyzing the results of interviews. Data obtained in the form of student learning outcomes and information about the factors that cause student learning difficulties in the material solubility and solubility results. The results showed that the form of student learning difficulties in the solubility and solubility results material was understanding pre-set material, writing salt ionization, using Ksp formula, understanding students on the concept of acid base, understanding students in the concept of chemical equilibrium, understanding students in writing equation, and mathematical operating abilities. Factors that cause student learning difficulties caused by internal factors include: low chemistry learning interest, low chemistry learning motivation, meaning of students' concept of solubility and low solubility products, understanding the concept of solubility material and low solubility results, and ability students in weak mat
本研究的摘要旨在描述和解释学生在研究溶解质和倍溶剂结果方面的困难和学生学习困难的因素。研究对象是十二年级全体学生中的38名。使用的研究方法是混合的方法。数据检索是通过观察、测试和采访进行的。所做的数据分析包括对观察结果、诊断测试结果和访谈结果的分析。收集到的数据包括学生学习结果和信息因素导致学生的溶解质和倍溶剂学习困难。研究结果表明,学生在溶解质和乘以溶解质上学习困难的形式是理解铭文材料,写出盐电离,使用Ksp公式,学生对碱酸概念的理解,学生对化学平衡的理解,学生对方程反应的理解,以及数学操作能力的理解。由内部因素引起的学生学习困难的因素包括:低化学兴趣、低化学学习动机、逐步提高学生的溶液和结果、理解溶液物质的先决条件和低溶结果的概念,以及学生的数学操作能力较弱。外部因素,包括:同辈的负面影响和教师的教学方式。关键词:学习困难、溶解度和结果乘以学生学习的困难和解释导致学生学习解决解决方案和解决解决方案结果的因素。这项研究的题目是来自所有12个科学教室的38个学生。研究用的方法是一种混合的方法。侦察、测试和面试完成了检索数据。分析观测结果的结果,分析诊断测试的结果,分析面试结果,分析分析结果学生学习的形式包含的数据出现了,并透露了导致学生学习材料解决方案和解决方案结果困难的因素。《form of The results那里那个学生学习《solubility difficulties and solubility results材料是谅解(salt ionization pre-set材料,写作,用Ksp公式酸基地之《学生》理念,理念》《学生在化学平衡、《学生在写作equation mathematical操作能力。导致学生在内部学习困难的因素包括:低化学学习感,低化学学习动机,低化学学习方法产品的概念,理解材料解决方案和低解决方案再生的概念,和在数学作业中的能力学生。包括外部因素:来自皮尔斯的消极影响和如何教教师。学习困难,解决方案和解决方案的结果
{"title":"ANALISIS KESULITAN BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN","authors":"I. K. Sudiana, I. W. Suja, Irma Mulyani","doi":"10.23887/jpk.v3i1.20943","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i1.20943","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan menjelaskan kesulitan belajar siswa dan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa dalam mempelajari materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Subjek penelitian adalah 38 orang siswa dari seluruh kelas XII IPA. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed method. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, tes, dan wawancara. Analisis data yang dilakukan adalah analisis hasil observasi, analisis hasil tes diagnostik dan analisis hasil wawancara. Data yang diperoleh berupa hasil belajar siswa dan informasi mengenai faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kesulitan belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan adalah pemahaman materi prasayarat, menuliskan ionisasi garam, penggunaan rumus Ksp, pemahaman siswa pada konsep asam basa, pemahaman siswa pada konsep kesetimbangan kimia, pemahaman siswa pada penulisan persamaan reaksi, dan kemampuan operasi matematika. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang disebabkan oleh faktor internal, meliputi: minat belajar kimia rendah, motivasi belajar kimia rendah, pemaknaan konsep siswa terhadap materi kelarutan dan hasil kali kelarutan rendah, pemahaman konsep prasyarat materi kelarutan dan hasil kali kelarutan rendah, dan kemampuan siswa dalam operasi matematika yang lemah. Faktor eksternal, meliputi: pengaruh negatif dari teman sebaya dan cara mengajar guru.Kata Kunci: kesulitan belajar, kelarutan dan hasil kali kelarutanAbstractThis study aims to describe and explain student learning difficulties and the factors that cause students' learning difficulties in learning the material solubility and solubility results. The research subjects were 38 students from all XII IPA classes. The research method used is a mixed method. Data retrieval is done by observation, tests, and interviews. Data analysis was carried out by analyzing the results of observations, analyzing the results of diagnostic tests and analyzing the results of interviews. Data obtained in the form of student learning outcomes and information about the factors that cause student learning difficulties in the material solubility and solubility results. The results showed that the form of student learning difficulties in the solubility and solubility results material was understanding pre-set material, writing salt ionization, using Ksp formula, understanding students on the concept of acid base, understanding students in the concept of chemical equilibrium, understanding students in writing equation, and mathematical operating abilities. Factors that cause student learning difficulties caused by internal factors include: low chemistry learning interest, low chemistry learning motivation, meaning of students' concept of solubility and low solubility products, understanding the concept of solubility material and low solubility results, and ability students in weak mat","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":" 52","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133087501","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
AbstrakTujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Think Pair Share pada pembelajaran kimia dapat meningkatkan keterampilan berargumentasi dan motivasi belajar siswa di SMA N 1 Wates. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus, dimana setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penerapan model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan keterampilan berargumentasi siswa dan motivasi belajar siswa. Persentase peningkatan observasi keterampilan berargumentasi pada siklus II aspek claim terjadi peningkatan sebesar 12,02 % dari siklus I dan evidence terjadi peningkatan sebesar 12,74 %, sedangkan untuk aspek reason dikategorikan sedang meskipun sudah terjadi peningkatan 29,57%. Persentase peningkatan pada siklus III terjadi sebesar 15,63% pada aspek claim, sebesar 12,74% aspek evidence dan reason terjadi peningkatan sebesar 18,7%. Persentase minat siswa, semangat siswa, tanggung jawab siswa, respon terhadap stimulus, serta rasa senang dan puas secara berturut-turut mengalami persentase peningkatan sebesar 9,81%, 6,34%, 6,73%, 6,73%, dan 5,71%.AbstractThe purpose of this class action research is to find out whether the application of Think Pair Share learning models in chemistry learning can improve the argumentation skills and students' learning motivation in Wates N 1 High School. This research is a classroom action research conducted in three cycles, wherein each cycle consists of planning, action , observations, and reflections. The results of the study show that the application of Think Pair Shared learning models can improve students' argumentation skills and student motivation. The percentage increase in observation of argumentation skills in the second cycle of the claim aspect increased by 12.02% from the first cycle and the evidence increased by 12.74%, while for the reason aspect was categorized as moderate even though there had been an increase of 29.57%. The percentage increase in cycle III occurred by 15.63% in the claim aspect, by 12.74% in the evidence and reason aspect an increase of 18.7%. The percentage of student interest, student enthusiasm, student responsibility, response to stimulus, and feeling of pleasure and satisfaction respectively experienced a percentage increase of 9.81%, 6.34%, 6.73%, 6.73%, and 5.71%.
{"title":"PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA PEMBELAJARAN KIMIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERARGUMENTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA","authors":"F. Wahyuning, Erfan Priyambodo, S. Sugeng","doi":"10.23887/jpk.v3i1.12973","DOIUrl":"https://doi.org/10.23887/jpk.v3i1.12973","url":null,"abstract":"AbstrakTujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran Think Pair Share pada pembelajaran kimia dapat meningkatkan keterampilan berargumentasi dan motivasi belajar siswa di SMA N 1 Wates. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus, dimana setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, penerapan model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan keterampilan berargumentasi siswa dan motivasi belajar siswa. Persentase peningkatan observasi keterampilan berargumentasi pada siklus II aspek claim terjadi peningkatan sebesar 12,02 % dari siklus I dan evidence terjadi peningkatan sebesar 12,74 %, sedangkan untuk aspek reason dikategorikan sedang meskipun sudah terjadi peningkatan 29,57%. Persentase peningkatan pada siklus III terjadi sebesar 15,63% pada aspek claim, sebesar 12,74% aspek evidence dan reason terjadi peningkatan sebesar 18,7%. Persentase minat siswa, semangat siswa, tanggung jawab siswa, respon terhadap stimulus, serta rasa senang dan puas secara berturut-turut mengalami persentase peningkatan sebesar 9,81%, 6,34%, 6,73%, 6,73%, dan 5,71%.AbstractThe purpose of this class action research is to find out whether the application of Think Pair Share learning models in chemistry learning can improve the argumentation skills and students' learning motivation in Wates N 1 High School. This research is a classroom action research conducted in three cycles, wherein each cycle consists of planning, action , observations, and reflections. The results of the study show that the application of Think Pair Shared learning models can improve students' argumentation skills and student motivation. The percentage increase in observation of argumentation skills in the second cycle of the claim aspect increased by 12.02% from the first cycle and the evidence increased by 12.74%, while for the reason aspect was categorized as moderate even though there had been an increase of 29.57%. The percentage increase in cycle III occurred by 15.63% in the claim aspect, by 12.74% in the evidence and reason aspect an increase of 18.7%. The percentage of student interest, student enthusiasm, student responsibility, response to stimulus, and feeling of pleasure and satisfaction respectively experienced a percentage increase of 9.81%, 6.34%, 6.73%, 6.73%, and 5.71%.","PeriodicalId":296575,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Kimia Indonesia","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125093972","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}