Pub Date : 2022-09-24DOI: 10.31764/jail.v6i1.11141
Dwiky Larasaty
Abstrak: Twitter memiliki daily user yang cukup banyak, yaitu sebesar 229 juta pengguna yang tercatat dari tahun 2017 sampai tahun 2022, serta pada bulan Januari tahun 2022 Indonesia menempati posisi ke-lima sebagai negara yang menggunakan aplikasi Twitter terbesar. Freedom of Speech seringkali digaungkan oleh muda mudi sebagai kebebasan untuk berpendapat, freedom of speech merupakan bagian dari demokrasi, mengingat Indonesia merupakan negara demokrasi. Akan tetapi banyak yang kurang memahami istilah Freedom of Speech ini yang menyalahgunakan untuk dijadikan tameng saat menyebarkan ujaran kebencian, dan berita palsu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan terdapat 12 narasumber yang merupakan generasi muda yang aktif menggunakan Twitter. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat kaitan dari istilah freedom of speech ini terhadap adab yang kurang baik di media sosial karena orang tersebut tidak memahami istilah freedom of speech dengan baik. Freedom of speech seharusnya adalah kebebasan berbicara yang dibatasi oleh aturan-aturan yang ada, di Indonesia terdapat UU ITE, dan sebagai muslim harus mengingat Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman yang ada dalam kehidupanAbstract: Twitter has a lot of daily users, amounting to 229 million users recorded from 2017 to 2022, and in January 2022 Indonesia occupies the fifth position as the country that uses the largest Twitter application. Freedom of speech is often echoed by young people as freedom of expression, freedom of speech is part of democracy, considering that Indonesia is a democratic country. However, many people do not understand the term Freedom of Speech, which misuses it as a shield when spreading hate speech and fake news. This study uses qualitative research methods, with 12 resource persons who are young people who are actively using Twitter. The result of this study is that there is an influence of the term freedom of speech on bad manners on social media because the person does not understand the term freedom of speech well. Freedom of speech should be freedom of speech which is limited by existing rules, in Indonesia there is the ITE Law, and as Muslims we must remember the Qur'an and Hadith as guidelines in life
{"title":"Analisis Freedom of Speech di Media Sosial Twitter dengan Kaitannya terhadap Adab Generasi Muda Islam dalam Berinteraksi di Media Sosial","authors":"Dwiky Larasaty","doi":"10.31764/jail.v6i1.11141","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/jail.v6i1.11141","url":null,"abstract":"Abstrak: Twitter memiliki daily user yang cukup banyak, yaitu sebesar 229 juta pengguna yang tercatat dari tahun 2017 sampai tahun 2022, serta pada bulan Januari tahun 2022 Indonesia menempati posisi ke-lima sebagai negara yang menggunakan aplikasi Twitter terbesar. Freedom of Speech seringkali digaungkan oleh muda mudi sebagai kebebasan untuk berpendapat, freedom of speech merupakan bagian dari demokrasi, mengingat Indonesia merupakan negara demokrasi. Akan tetapi banyak yang kurang memahami istilah Freedom of Speech ini yang menyalahgunakan untuk dijadikan tameng saat menyebarkan ujaran kebencian, dan berita palsu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan terdapat 12 narasumber yang merupakan generasi muda yang aktif menggunakan Twitter. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat kaitan dari istilah freedom of speech ini terhadap adab yang kurang baik di media sosial karena orang tersebut tidak memahami istilah freedom of speech dengan baik. Freedom of speech seharusnya adalah kebebasan berbicara yang dibatasi oleh aturan-aturan yang ada, di Indonesia terdapat UU ITE, dan sebagai muslim harus mengingat Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman yang ada dalam kehidupanAbstract: Twitter has a lot of daily users, amounting to 229 million users recorded from 2017 to 2022, and in January 2022 Indonesia occupies the fifth position as the country that uses the largest Twitter application. Freedom of speech is often echoed by young people as freedom of expression, freedom of speech is part of democracy, considering that Indonesia is a democratic country. However, many people do not understand the term Freedom of Speech, which misuses it as a shield when spreading hate speech and fake news. This study uses qualitative research methods, with 12 resource persons who are young people who are actively using Twitter. The result of this study is that there is an influence of the term freedom of speech on bad manners on social media because the person does not understand the term freedom of speech well. Freedom of speech should be freedom of speech which is limited by existing rules, in Indonesia there is the ITE Law, and as Muslims we must remember the Qur'an and Hadith as guidelines in life","PeriodicalId":303098,"journal":{"name":"Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132161609","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-24DOI: 10.31764/jail.v6i1.11146
M. Efendi, Mutrofin Mutrofin
Abstrak: Kajian ini merupakan distansi dari penelitian sebelumnya, yang bertujuan menganalisa bagaimana strategi komunikasi organisasi dapat mempengaruhi individu maupun kelompok. Studi kasus penelitian ini ormas persaudaraan setia hati terate di MTsN 4 Blitar, agar dapat menganalisa bagaimana strategi yang di gunakan untuk membentuk karakter spiritual pra remaja. Karakter spiritul sangat di butuhkan bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan, menemukan jati diri, memperindah kehidupan dan mencintai Tuhan semesta alam. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif, menggali sumber melalui wawancara dan observasi secara langsung. Dengan jenis litbrary research atau kepustakaan menggunakan rujukan buku, dan jurnal terdahulu dalam menunjang penelitianAbstract: This study is a departure from previous research, which aims to analyze how organizational communication strategies can affect individuals and groups. The case study of this research is the brotherhood loyal heart terate organization at MTsN 4 Blitar, in order to be able to analyze how the strategies are used to shape the spiritual character of pre-adolescents. Spiritual character is very much needed for human beings in living life, finding identity, beautifying life and loving God of the universe. This study uses a qualitative descriptive method, digging sources through interviews and direct observation. With this type of literature research or literature using reference books, and previous journals to support research
{"title":"Strategi Komunikasi Organisasi Dalam Membentuk Karakter Spiritual (Studi Kasus Dalam Ormas Persaudaraan Setia Hati Terate Di MTsN 4 Blitar)","authors":"M. Efendi, Mutrofin Mutrofin","doi":"10.31764/jail.v6i1.11146","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/jail.v6i1.11146","url":null,"abstract":"Abstrak: Kajian ini merupakan distansi dari penelitian sebelumnya, yang bertujuan menganalisa bagaimana strategi komunikasi organisasi dapat mempengaruhi individu maupun kelompok. Studi kasus penelitian ini ormas persaudaraan setia hati terate di MTsN 4 Blitar, agar dapat menganalisa bagaimana strategi yang di gunakan untuk membentuk karakter spiritual pra remaja. Karakter spiritul sangat di butuhkan bagi umat manusia dalam menjalani kehidupan, menemukan jati diri, memperindah kehidupan dan mencintai Tuhan semesta alam. Penelitian ini menggunakan metode diskriptif kualitatif, menggali sumber melalui wawancara dan observasi secara langsung. Dengan jenis litbrary research atau kepustakaan menggunakan rujukan buku, dan jurnal terdahulu dalam menunjang penelitianAbstract: This study is a departure from previous research, which aims to analyze how organizational communication strategies can affect individuals and groups. The case study of this research is the brotherhood loyal heart terate organization at MTsN 4 Blitar, in order to be able to analyze how the strategies are used to shape the spiritual character of pre-adolescents. Spiritual character is very much needed for human beings in living life, finding identity, beautifying life and loving God of the universe. This study uses a qualitative descriptive method, digging sources through interviews and direct observation. With this type of literature research or literature using reference books, and previous journals to support research","PeriodicalId":303098,"journal":{"name":"Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125424936","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-24DOI: 10.31764/jail.v6i1.11139
Pilga Ayong Sari, Pipit Widiatmaka, M. Y. Gafallo, Adiansyah Adiansyah, Haris Supiandi, Taufik Akbar
Abstrak: Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu untuk mengetahui coffee shop adalah wahana ruang diskusi bagi masyarakat digital di kota pontianak, untuk mengetahui peran coffee shop sebagai ruang diskusi untuk meminimalisir berkembangnya berita hoax di kota pontianak, dan untuk mengetahui kendala coffee shop sebagai ruang diskusi untuk meminalisir berkembangnya berita hoax di kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis data interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa coffee shop yang berkembang di Kota Pontianak ialah ruang diskusi bagi masyarakat digital, karena pengunjung coffee shop tidak bisa lepas dengan smartphone untuk mengakses informasi dan di coffee shop sering mendiskusikan berita atau informasi yang sedang viral, baik berita hoax atau berita yang benar. Melalui coffee shop yang dimanfaatkan sebagai ruang diskusi oleh masyarakat digital di Kota Pontianak dapat meminimalisir berkembangnya berita bohong (hoax), sehingga melalui kegiatan tersebut dapat meningkatkan keharmonisan masyarakat digital yang ada di Kota PontianakAbstract: This study has several objectives, namely to find out whether the coffee shop is a vehicle for discussion space for digital communities in the city of Pontianak, to find out the role of the coffee shop as a discussion room to minimize the development of hoax news in the city of Pontianak, and to find out the constraints of the coffee shop as a discussion room to minimize the development of hoax news. hoax news Pontianak city. This study uses a descriptive approach. Data collection methods in this study used in-depth interviews, observation, and document studies. The data analysis used in this research is interactive. The results showed that the coffee shop developed in Pontianak City is a discussion space for the digital community because coffee shop visitors cannot be separated from smartphones to access information, and in coffee shops often news or viral both hoax news and true news. Through a coffee shop that is used as a discussion room by the digital community in Pontianak City, it can minimize the development of hoaxes, so that through these activities it can increase the harmony of the digital community in Pontianak City
摘要:这项研究有一些目的就是知道咖啡店是游乐设施为这个城市的数字社会pontianak讨论空间,为减少知道咖啡店作为讨论空间的角色在城里pontianak恶作剧新闻的发展,为了知道咖啡店作为讨论空间障碍pontianak镇上meminalisir恶作剧新闻的发展。本研究采用定性方法与描述性方法。本研究采用深入采访、观察和文档研究的数据收集方法。本研究采用的数据分析是互动数据分析。研究结果表明,庞蒂克市繁荣的咖啡店是数字社会的讨论室,因为咖啡店的游客无法通过智能手机获取信息,咖啡店经常讨论新闻或病毒新闻,无论是恶作剧还是真实的新闻。通过咖啡店作为数字社区的讨论空间,可以最小化骗局的增长,从而促进庞蒂纳抽象市数字社会的和谐:这个研究有好几个objectives, namely发现无论是《咖啡店是百万车辆为太空受到质疑communities in Pontianak之城,数字来说角色》发现咖啡店美国房到最小化受到质疑新闻》和《恶作剧之发展Pontianak之城,还有发现constraints》#咖啡店美国房到最小化恶作剧之发展新闻受到质疑。骗局新闻。这个研究是一种描述性的。研究中使用的研究方法收集数据这项研究中使用的数据分析是有趣的。据报道,在Pontianak市开发的咖啡馆是一个对数字社区开放的空间,因为咖啡馆不能与智能手机共享信息,而咖啡馆可以与在线信息共享,咖啡机和真实新闻都是假新闻和真实新闻。通过庞蒂克市数字社区实验室使用的一家咖啡馆,它可以减少hoaxes的发展,所以通过这些活动,它可以增加庞蒂克市数字社区的和谐
{"title":"Coffee Shop Sebagai Ruang Diskusi Bagi Masyarakat Digital Untuk Meminimalisir Berkembangnya Berita Hoax Di Kota Pontianak","authors":"Pilga Ayong Sari, Pipit Widiatmaka, M. Y. Gafallo, Adiansyah Adiansyah, Haris Supiandi, Taufik Akbar","doi":"10.31764/jail.v6i1.11139","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/jail.v6i1.11139","url":null,"abstract":"Abstrak: Penelitian ini memiliki beberapa tujuan yaitu untuk mengetahui coffee shop adalah wahana ruang diskusi bagi masyarakat digital di kota pontianak, untuk mengetahui peran coffee shop sebagai ruang diskusi untuk meminimalisir berkembangnya berita hoax di kota pontianak, dan untuk mengetahui kendala coffee shop sebagai ruang diskusi untuk meminalisir berkembangnya berita hoax di kota Pontianak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi dokumen. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis data interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa coffee shop yang berkembang di Kota Pontianak ialah ruang diskusi bagi masyarakat digital, karena pengunjung coffee shop tidak bisa lepas dengan smartphone untuk mengakses informasi dan di coffee shop sering mendiskusikan berita atau informasi yang sedang viral, baik berita hoax atau berita yang benar. Melalui coffee shop yang dimanfaatkan sebagai ruang diskusi oleh masyarakat digital di Kota Pontianak dapat meminimalisir berkembangnya berita bohong (hoax), sehingga melalui kegiatan tersebut dapat meningkatkan keharmonisan masyarakat digital yang ada di Kota PontianakAbstract: This study has several objectives, namely to find out whether the coffee shop is a vehicle for discussion space for digital communities in the city of Pontianak, to find out the role of the coffee shop as a discussion room to minimize the development of hoax news in the city of Pontianak, and to find out the constraints of the coffee shop as a discussion room to minimize the development of hoax news. hoax news Pontianak city. This study uses a descriptive approach. Data collection methods in this study used in-depth interviews, observation, and document studies. The data analysis used in this research is interactive. The results showed that the coffee shop developed in Pontianak City is a discussion space for the digital community because coffee shop visitors cannot be separated from smartphones to access information, and in coffee shops often news or viral both hoax news and true news. Through a coffee shop that is used as a discussion room by the digital community in Pontianak City, it can minimize the development of hoaxes, so that through these activities it can increase the harmony of the digital community in Pontianak City","PeriodicalId":303098,"journal":{"name":"Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132502293","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-24DOI: 10.31764/jail.v6i1.11142
Muthmainnatullaila Noviana
Abstrak: Kemuliaan akhlak merupakan cerminan sebuah bangsa yang kuat dan dihormati, sebaliknya keburukan akhlak sebuah bangsa akan menghancurkan bangsa itu sendiri, sehingga dapat dikatakan bahwa kuat dan lemahnya sebuah bangsa sangat ditentukan oleh baiknya akhlak bangsa tersebut. Penelitian ini merumuskan dua rumusan masalah yaitu permasalahan yang muncul terkait akhlak santri di Pondok Pesantren Al-Azhar NW Kayangan dan strategi komunikasi yang diterapkan pengasuh dalam pembinaan akhlak santri. Sedangkan tujuannya adalah menganalisis permasalahan yang muncul terkait akhlak santri di Pondok Pesantren Al-Azhar NW Kayangan dan menganalisis strategi komunikasi yang diterapkan pengasuh dalam pembinaan akhlak santri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah strategi yang digunakan oleh para pengasuh dalam membina akhlak santri di Pondok Pesantren Al-Azhar NW Kayangan, Lombok Barat adalah mengenal komunikan. menentukan pesan atau materi, menentukan metode pembinaan akhlak santri. Permasalahan yang muncul terkait akhlak santri dibedakan atas permasalahan akhlak santri dan permasalahan yang dihadapi pengasuh dalam membina akhlak santri tersebut. Solusi yang diterapkan dalam mengatasi masalah terkait akhlak santri di Pondok Pesantren Al-Azhar NW Kayangan adalah ditangani oleh para pembina asrama, yaitu dihukum sesuai dengan seberapa besar dan seberapa sering santri tersebut melakukan pelanggaran.Abstract: Moral glory is a reflection of a strong and respected nation, on the contrary, the ugliness of a nation's morals will destroy the nation itself, so it can be said that the strength and weakness of a nation is largely determined by the good character of the nation. This study formulates two problem formulations, namely problems that arise related to the morals of students at Al-Azhar Islamic Boarding School NW Kayangan and communication strategies applied by caregivers in fostering students' morals. While the aim is to analyze the problems that arise related to the morals of students at the Al-Azhar Islamic Boarding School NW Kayangan and analyze the communication strategies applied by caregivers in fostering the morals of students. This study uses a qualitative approach. The results of this study are the strategies used by caregivers in fostering the morals of students at Al-Azhar Islamic Boarding School NW Kayangan, West Lombok are to know the communicant, determine the message or material, determine the method of moral development of students. The problems that arise related to the morals of the students are distinguished into the problems of the morals of the students and the problems faced by the caregivers in fostering the morals of the students. The solution applied in overcoming problems related to the morals of students at the Al-Azhar Islamic Boarding School NW Kayangan is handled by the hostel supervisors, which is punished according to how much and how often the students commit violations.
{"title":"Strategi Komunikasi Pengasuh Pondok Pesantren Al-Azhar NW Kayangan dalam Pembinaan Akhlak-Spiritual Santri","authors":"Muthmainnatullaila Noviana","doi":"10.31764/jail.v6i1.11142","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/jail.v6i1.11142","url":null,"abstract":"Abstrak: Kemuliaan akhlak merupakan cerminan sebuah bangsa yang kuat dan dihormati, sebaliknya keburukan akhlak sebuah bangsa akan menghancurkan bangsa itu sendiri, sehingga dapat dikatakan bahwa kuat dan lemahnya sebuah bangsa sangat ditentukan oleh baiknya akhlak bangsa tersebut. Penelitian ini merumuskan dua rumusan masalah yaitu permasalahan yang muncul terkait akhlak santri di Pondok Pesantren Al-Azhar NW Kayangan dan strategi komunikasi yang diterapkan pengasuh dalam pembinaan akhlak santri. Sedangkan tujuannya adalah menganalisis permasalahan yang muncul terkait akhlak santri di Pondok Pesantren Al-Azhar NW Kayangan dan menganalisis strategi komunikasi yang diterapkan pengasuh dalam pembinaan akhlak santri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah strategi yang digunakan oleh para pengasuh dalam membina akhlak santri di Pondok Pesantren Al-Azhar NW Kayangan, Lombok Barat adalah mengenal komunikan. menentukan pesan atau materi, menentukan metode pembinaan akhlak santri. Permasalahan yang muncul terkait akhlak santri dibedakan atas permasalahan akhlak santri dan permasalahan yang dihadapi pengasuh dalam membina akhlak santri tersebut. Solusi yang diterapkan dalam mengatasi masalah terkait akhlak santri di Pondok Pesantren Al-Azhar NW Kayangan adalah ditangani oleh para pembina asrama, yaitu dihukum sesuai dengan seberapa besar dan seberapa sering santri tersebut melakukan pelanggaran.Abstract: Moral glory is a reflection of a strong and respected nation, on the contrary, the ugliness of a nation's morals will destroy the nation itself, so it can be said that the strength and weakness of a nation is largely determined by the good character of the nation. This study formulates two problem formulations, namely problems that arise related to the morals of students at Al-Azhar Islamic Boarding School NW Kayangan and communication strategies applied by caregivers in fostering students' morals. While the aim is to analyze the problems that arise related to the morals of students at the Al-Azhar Islamic Boarding School NW Kayangan and analyze the communication strategies applied by caregivers in fostering the morals of students. This study uses a qualitative approach. The results of this study are the strategies used by caregivers in fostering the morals of students at Al-Azhar Islamic Boarding School NW Kayangan, West Lombok are to know the communicant, determine the message or material, determine the method of moral development of students. The problems that arise related to the morals of the students are distinguished into the problems of the morals of the students and the problems faced by the caregivers in fostering the morals of the students. The solution applied in overcoming problems related to the morals of students at the Al-Azhar Islamic Boarding School NW Kayangan is handled by the hostel supervisors, which is punished according to how much and how often the students commit violations.","PeriodicalId":303098,"journal":{"name":"Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123003551","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-24DOI: 10.31764/jail.v6i1.11138
Yuni Intiani, Maimunah Maimunah
Abstrak:Penelitian gaya bahasa dilakukan untuk pencapaian tujuan dakwah untuk amar makruf nahi mungkar, pesan dakwah mudah dipahami, dan memperindah dalam menyampaikan pesan dakwah. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan menggunakan gaya bahasa dalam tulisan cerpen. Ahmad Rifa’i Rif’an merupakan salah satu penulis yang menghasilkan karya-karya tulis bestseller seperti cerpen bernuansa Islami dengan kandungan pesan dakwah di dalamnya. Strategi dakwahnya melalui tulisan cerpen yaitu dengan menggunakan gaya bahasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gaya bahasa dalam cerpen Mata yang Takkan Menangis di Hari Kiamat Karya Ahmad Rifa’i Rif’an pada kumpulan cerpen di buku Ketika Tuhan Tak Lagi Dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini bahwa Ahmad Rifa’i Rif’an dalam cerpen Mata yang Takkan Menangis di Hari Kiamat tersebut menggunakan gaya bahasa tak resmi, antiklimaks, anaphora, mesodiplosis, alusi, asindeton, asonansi, metafora, personifikasi pada awal cerita. Ketika mulai muncul konflik, ada gaya bahasa tak resmi, antithesis, alusi, erotesis. Saat konflik memuncak, digunakan gaya bahasa percakapan, anafora, mesodiplosis, tautotes, aliterasi, asyndeton, asonansi, erotesis, perifrasis, metafora. Ketika klimaks, ada gaya bahasa tak resmi, percakapan, antiklimaks, metafora. Di akhir cerita, ada gaya bahasa tak resmi, percakapan, antiklimaks, paralelisme, anaphora, mesodiplosis, asidenton, erotesis Abstract:Research on Language Style was done because that is support to achieve the goals of da’wah for amar makruf nahi mungkar, making da’wah messages understandable and beautifying the messages of preaching. One way who a person can do about it is by using figure of speech on the short story writing. Ahmad Rifa’i Rif’an is one of authors who make many bestsellers writing like as short story which is an Islamic nuance with da’wah messages on his content. His strategy through it is by using language style. The purpose of this research is describing language style in Mata yang Takkan Menangis di Hari Kiamat short stories of Ahmad Rifa’i Rif’an in the Ketika Tuhan Tak Lagi Dibutuhkan book. This research uses descriptive qualitative method. The result of this is that Ahmad Rifa’i Rif’an in this short story uses informal, anti-climactic, anaphore, mesodiplosis, allusion, asindeton, assonance, metaphor, personification at the beginning of the story. When conflicts arise, there are informal, antithesis, allusion, erotesis. When conflict escalates, there are conversational, anaphore, tautotes, mesodiplosis, alliteration, asyndeton, assonance, erotesis, perifrasis, metaphor. At the climax, there are conversations, informal, anticlimaxes, metaphors. At the end, there are informal, conversations, anti-climax, parallelism, anaphora, asidenton, erotesis, mesodiplosis.
抽象:语言研究是为了达到阿玛尔·makruf nahi mungkar的目标,达华的信息很容易理解,并美化了达华的传递。一种方法是使用短篇小说的语言风格。艾哈迈德·里法·里夫·里夫是伊斯兰教贝斯塞尔式著作的作者之一他的死亡策略是通过短篇小说传达的。这项研究的目的是描述艾哈迈德·里法·里法(Ahmad Rifa i Rif worf)在《上帝不再需要》(the book of the cerpen)一书中不会流泪的眼角故事中的措辞。这项研究采用定性方法进行。这项研究的结果是,艾哈迈德·里法·里法(Ahmad Rifa i Rif)在审判日的眼窝里用一种没有眼泪的方言当冲突开始时,有一种非官方的方言,一种反题,一种逃避,一种情色。当冲突达到顶峰时,使用对话、anafora、中外交、tautotes、头韵、asyndeton、as共振、erophasis、隐喻。当高潮时,有一种非正式的语言风格,对话,反高潮,隐喻。在故事的结尾,有一些非官方的语言,谈话,反高潮,排比,一个人可以通过在短故事写作中使用演讲的图片来做这件事。内务专员艾哈迈德·里法他的应对策略是使用语言风格。这个研究的目的是describing language style》不会哭的眼睛在世界末日的短故事Ahmad Rifa 'i夫'an在当不再需要上帝百科。这个研究人员描述了几种几种可能的方法。最新消息是艾哈迈德·里法当conflicts rise,那里是非正式的,反题结合在allusion erotesis。当冲突升级时,通常会有对话,anaphore, tautotes,中外交,音译,asyndeton, assonance, erofrasis, metaphor。在攀登中,有对话,非正式的,反高潮的,比喻的。最后,有非正式的、对话的、反climax的、parallelism的、anaphora的、asidenton、ero正题、中美洲。
{"title":"Gaya Bahasa Dalam Cerpen Mata Yang Takkan Menangis Di Hari Kiamat Karya Ahmad Rifa’i Ri’fan","authors":"Yuni Intiani, Maimunah Maimunah","doi":"10.31764/jail.v6i1.11138","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/jail.v6i1.11138","url":null,"abstract":"Abstrak:Penelitian gaya bahasa dilakukan untuk pencapaian tujuan dakwah untuk amar makruf nahi mungkar, pesan dakwah mudah dipahami, dan memperindah dalam menyampaikan pesan dakwah. Salah satu cara yang dilakukan yaitu dengan menggunakan gaya bahasa dalam tulisan cerpen. Ahmad Rifa’i Rif’an merupakan salah satu penulis yang menghasilkan karya-karya tulis bestseller seperti cerpen bernuansa Islami dengan kandungan pesan dakwah di dalamnya. Strategi dakwahnya melalui tulisan cerpen yaitu dengan menggunakan gaya bahasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gaya bahasa dalam cerpen Mata yang Takkan Menangis di Hari Kiamat Karya Ahmad Rifa’i Rif’an pada kumpulan cerpen di buku Ketika Tuhan Tak Lagi Dibutuhkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini bahwa Ahmad Rifa’i Rif’an dalam cerpen Mata yang Takkan Menangis di Hari Kiamat tersebut menggunakan gaya bahasa tak resmi, antiklimaks, anaphora, mesodiplosis, alusi, asindeton, asonansi, metafora, personifikasi pada awal cerita. Ketika mulai muncul konflik, ada gaya bahasa tak resmi, antithesis, alusi, erotesis. Saat konflik memuncak, digunakan gaya bahasa percakapan, anafora, mesodiplosis, tautotes, aliterasi, asyndeton, asonansi, erotesis, perifrasis, metafora. Ketika klimaks, ada gaya bahasa tak resmi, percakapan, antiklimaks, metafora. Di akhir cerita, ada gaya bahasa tak resmi, percakapan, antiklimaks, paralelisme, anaphora, mesodiplosis, asidenton, erotesis Abstract:Research on Language Style was done because that is support to achieve the goals of da’wah for amar makruf nahi mungkar, making da’wah messages understandable and beautifying the messages of preaching. One way who a person can do about it is by using figure of speech on the short story writing. Ahmad Rifa’i Rif’an is one of authors who make many bestsellers writing like as short story which is an Islamic nuance with da’wah messages on his content. His strategy through it is by using language style. The purpose of this research is describing language style in Mata yang Takkan Menangis di Hari Kiamat short stories of Ahmad Rifa’i Rif’an in the Ketika Tuhan Tak Lagi Dibutuhkan book. This research uses descriptive qualitative method. The result of this is that Ahmad Rifa’i Rif’an in this short story uses informal, anti-climactic, anaphore, mesodiplosis, allusion, asindeton, assonance, metaphor, personification at the beginning of the story. When conflicts arise, there are informal, antithesis, allusion, erotesis. When conflict escalates, there are conversational, anaphore, tautotes, mesodiplosis, alliteration, asyndeton, assonance, erotesis, perifrasis, metaphor. At the climax, there are conversations, informal, anticlimaxes, metaphors. At the end, there are informal, conversations, anti-climax, parallelism, anaphora, asidenton, erotesis, mesodiplosis.","PeriodicalId":303098,"journal":{"name":"Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"s1-13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127192793","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-24DOI: 10.31764/jail.v6i1.11140
Adhitantya Kusuma
Abstrak: Semakin banyaknya media televisi, banyaknya radio – radio baru muncul alokasi frekuensi radio yang terbatas, dan munculnya banyak media baru seperti internet dan lain sebagainya membuat eksistensi industri radio semakin terancam. Hal ini membuat radio harus mampu bertahan dalam persaingan media massa yang begitu ketat. Salah satunya melalui strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan. Teori tersebut digunakan dalam Marketing Communications Mix Philip Kotler pada Analisis 7P. Paradigma penelitian adalah post-Positivisme. Hasil studi kasus secara umum menunjukkan kesesuaian antara pola konseptual yang diprediksi oleh teori-teori yang relevan dengan pola temuan studi kasus empiris, baik yang menyangkut profil organisasi Radio secara keseluruhan maupun spesifik mengenai komunikasi pemasaran radio. Kesimpulan utama, strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan Radio adalah penerapan bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) melalui analisis 7P (Place, Product, Price, Promotions, Process, People, Physical Evidence) dengan mempromosikan produk program on-air yang bersifat tersegmentasi dalam medium.Abstract: Increasing number of television media, many radio - new emerging radio frequency allocations are limited, and the emergence of many new media like the internet and so forth make the existence of the radio industry is increasingly threatened. This makes the radio must be able to survive in the competitive mass media is so tight. One of the efforts is through marketing communication strategy is applied. The theory is used in the Marketing Communications Mix Philip Kotler at 7P Analysis. The paradigm of research is the post-Positivism. The results of case studies generally showed concordance between conceptual patterns predicted by theories that are relevant to the patterns of findings of empirical case studies, both involving Radio overall organizational profile and specific regarding marketing communications radio. The main conclusion, marketing communication strategies applied Radio is the application of the marketing communications mix (marketing communication mix) through analysis 7P (Place, Product, Price, Promotions, Process, People, Physical Evidence) by promoting products on-air programs that are segmented in the medium
{"title":"Strategi Komunikasi Pemasaran Media Radio Melalui Program On-Air","authors":"Adhitantya Kusuma","doi":"10.31764/jail.v6i1.11140","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/jail.v6i1.11140","url":null,"abstract":"Abstrak: Semakin banyaknya media televisi, banyaknya radio – radio baru muncul alokasi frekuensi radio yang terbatas, dan munculnya banyak media baru seperti internet dan lain sebagainya membuat eksistensi industri radio semakin terancam. Hal ini membuat radio harus mampu bertahan dalam persaingan media massa yang begitu ketat. Salah satunya melalui strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan. Teori tersebut digunakan dalam Marketing Communications Mix Philip Kotler pada Analisis 7P. Paradigma penelitian adalah post-Positivisme. Hasil studi kasus secara umum menunjukkan kesesuaian antara pola konseptual yang diprediksi oleh teori-teori yang relevan dengan pola temuan studi kasus empiris, baik yang menyangkut profil organisasi Radio secara keseluruhan maupun spesifik mengenai komunikasi pemasaran radio. Kesimpulan utama, strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan Radio adalah penerapan bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) melalui analisis 7P (Place, Product, Price, Promotions, Process, People, Physical Evidence) dengan mempromosikan produk program on-air yang bersifat tersegmentasi dalam medium.Abstract: Increasing number of television media, many radio - new emerging radio frequency allocations are limited, and the emergence of many new media like the internet and so forth make the existence of the radio industry is increasingly threatened. This makes the radio must be able to survive in the competitive mass media is so tight. One of the efforts is through marketing communication strategy is applied. The theory is used in the Marketing Communications Mix Philip Kotler at 7P Analysis. The paradigm of research is the post-Positivism. The results of case studies generally showed concordance between conceptual patterns predicted by theories that are relevant to the patterns of findings of empirical case studies, both involving Radio overall organizational profile and specific regarding marketing communications radio. The main conclusion, marketing communication strategies applied Radio is the application of the marketing communications mix (marketing communication mix) through analysis 7P (Place, Product, Price, Promotions, Process, People, Physical Evidence) by promoting products on-air programs that are segmented in the medium ","PeriodicalId":303098,"journal":{"name":"Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121542638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan komunikasi pemerintah dalam penyebaran informasi protokol Kesehatan Covid-19 kepada masyarakat kota Tegal . Dalam hal ini pemerintah harus memberikan informasi denagn baik dan benar kepada masyarakat tentang bagaimana cara memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di masyarakat kota Tegal dengan mematuhi protokol Kesehatan yang di keluarkan pemerintah yaitu sebagai komunikator utama. Metode yang terdapat dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena peneliti mencoba menyajikan data penelitian melalui uraian uraian. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah bahwa pemerintah belum secara rutin dalam menyebarkan atau menyosialisasikan protokol Kesehatan sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol Kesehatan yang di sampaikan pemerintah kota TegalAbstract: This study aims to determine the role of government communication in disseminating information on Covid-19 health protocols to the people of Tegal City. In this case, the government must provide good and correct information to the public about how to break the chain of Covid-19 spread in the people of Tegal City by complying with the health protocols issued by the government, namely as the main communicator. The method contained in this study uses qualitative methods because researchers try to present research data through descriptions. Data collection techniques use observation, interviews and documentation. The result of this study is that the government has not routinely disseminated or socialized health protocols so that there are still many people who do not comply with the health protocols conveyed by the Tegal city government
摘要:本研究旨在了解政府通信在将Covid-19医疗信息传播给Tegal市社区方面的作用。在这种情况下,政府应该向公众提供关于如何通过政府发布的作为主要通讯员的卫生协议,切断泰格尔社区中Covid-19的联系。本研究采用定性方法,因为研究人员试图通过描述来呈现研究数据。利用观察、采访和记录来收集数据的技术。研究结果是,政府还定期健康传播或menyosialisasikan协议的申请中,还有很多健康不遵守规矩的社会传达市政府TegalAbstract:这个角色》study aims to个重大政府communication in disseminating资讯网在Covid-19健康屁股面了城之人》。在这种情况下,政府必须向公众提供良好的信息,并对如何打破由政府提供的健康原核的信息进行更正。由于研究人员试图通过描述来进行数据研究,已在本研究中引入了本研究的方法。数据收集技术使用观察,面试和文档。这项研究的结果是,政府不定期排除或社会社会的健康原科尔,所以仍有许多人不与现行城市政府的健康原科尔相比
{"title":"Komunikasi Pemerintahan Dalam Menyebaran Informasi Protokol Kesehatan Covid-19 Kepada Masyarakat Kota Tegal","authors":"Akhmad Habibullah, Dita Dwi Pratiwi, Embun Etika Sari, Faizal Dedianan Putra, T. Novanto","doi":"10.31764/jail.v6i1.11144","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/jail.v6i1.11144","url":null,"abstract":"Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan komunikasi pemerintah dalam penyebaran informasi protokol Kesehatan Covid-19 kepada masyarakat kota Tegal . Dalam hal ini pemerintah harus memberikan informasi denagn baik dan benar kepada masyarakat tentang bagaimana cara memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di masyarakat kota Tegal dengan mematuhi protokol Kesehatan yang di keluarkan pemerintah yaitu sebagai komunikator utama. Metode yang terdapat dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena peneliti mencoba menyajikan data penelitian melalui uraian uraian. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah bahwa pemerintah belum secara rutin dalam menyebarkan atau menyosialisasikan protokol Kesehatan sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mematuhi protokol Kesehatan yang di sampaikan pemerintah kota TegalAbstract: This study aims to determine the role of government communication in disseminating information on Covid-19 health protocols to the people of Tegal City. In this case, the government must provide good and correct information to the public about how to break the chain of Covid-19 spread in the people of Tegal City by complying with the health protocols issued by the government, namely as the main communicator. The method contained in this study uses qualitative methods because researchers try to present research data through descriptions. Data collection techniques use observation, interviews and documentation. The result of this study is that the government has not routinely disseminated or socialized health protocols so that there are still many people who do not comply with the health protocols conveyed by the Tegal city government","PeriodicalId":303098,"journal":{"name":"Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132568878","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-24DOI: 10.31764/jail.v6i1.11143
Mochamad Aris Yusuf, Wava Najmi Nibrosa
Abstrak: Dakwah adalah mengharapkan terjadinya perubahan dalam bentuk sikap dan perilaku sesuai dengan ajaran Islam. Penyampaian dakwah ini dapat menggunakan berbagai macam media agar tercapai tujuannya. Media yang dapat digunakan sebagai komunikasi dakwah ialah novel. Novel “Titip Rindu ke Tanah Suci” mengkisahkan tentang ekonomi rendah dari seorang janda yang memiliki anak satu dan bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya menunaikan ibadah haji. Sehingga artikel ini memiliki tujuan untuk mengetahui analisis semiotika berdasarkan teori Charles Sanders Peirce. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif jenis kepustakaan. Teknik pengumpulan data membaca dan mengamati isi dari novel dan dokumentasi berupa dialog dalam novel. Sumber data berupa novel “Titip Rindu ke Tanah Suci”, jurnal dan buku yang relevan dengan penelitian. Hasil temuan dalam penelitain menujukkan dialog antar tokoh berfungsi sebagai representasi atau tanda, dan alasan munculnya dialog memiliki interpreten, yang mengandung qawlan baligha, qawlan ma’rufan, qawlan saddidan, qawlan karima, dan qawlan adhimaAbstract: Da'wah is expecting changes in attitudes and behavior in accordance with Islamic teachings. The delivery of this da'wah can use a variety of media to achieve its goals. The media that can be used as da'wah communication is the novel. The novel “Titip Rindu ke Tanah Suci” tells the story of the low economy of a widow who has one child and works hard to fulfill her dream of performing the pilgrimage. So this article aims to find out semiotic analysis based on Charles Sanders Peirce's theory. This research approach uses descriptive qualitative type of literature. Data collection techniques are reading and observing the contents of the novel and documentation in the form of dialogue in the novel. The data sources are the novel “Titip Rindu to the Holy Land”, journals and books that are relevant to the research. The findings in the research show that dialogue between characters functions as a representation or sign, and the reason for the emergence of dialogue has interpreters, which contain qawlan baligha, qawlan ma'rufan, qawlan saddidan, qawlan karima, and qawlan adhima
抽象:指责期望根据伊斯兰教义的态度和行为形式发生变化。这种表达方式可以利用各种媒体来达到目的。可以用作交流的媒介是小说。一部名为《向圣地发愁》的小说讲述了有一个独子、努力实现朝圣梦想的寡妇的经济状况。因此,本文的目的是根据查尔斯·桑德斯·佩尔斯的理论进行符形性分析。本研究方法采用描述性质的文学类型。数据收集技术,阅读和观察小说和小说中对话的内容。“指向圣地”小说、与研究相关的日记和书籍的资料来源。研究的结果表明,角色之间的对话是作为一种标志或标志,而这种对话的出现是一种解释,其中包含qawlan baligha, qawlan ma rufan, qawlan saddidan, qawlan karima和qawlan adhimaastract: Da'wah在与伊斯兰教的交流中预期会发生变化。这个快递可以用不同的媒体来实现它的目标。媒体可以用来当da wah通信是小说这部小说《带着对圣地的渴望》讲述了一个寡妇破产经济的故事,她有一个孩子,努力实现她的朝圣之梦。这篇文章的目的是根据查尔斯·桑德斯的理论找到半otic分析。本研究接近uses描述文学质量类型。数据收集技术正在阅读小说的内容,并在小说的形式中测试。数据资源是小说《向神圣的土地索取》、《研究相关的书籍》和书籍。研究结果显示,在性格活动中,角色扮演是一种代表或标志,而对角线的本质是一种解释,对角线的本质是一种解释,即诸如qawlan baligha、qawlan ma rufan、qawlan saddidan、qawlan karima和qawlan adhima
{"title":"Analisis Semiotika Charles Sanders Pierce dalam Novel “Titip Rindu ke Tanah Suci” Karya Aguk Irawan","authors":"Mochamad Aris Yusuf, Wava Najmi Nibrosa","doi":"10.31764/jail.v6i1.11143","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/jail.v6i1.11143","url":null,"abstract":"Abstrak: Dakwah adalah mengharapkan terjadinya perubahan dalam bentuk sikap dan perilaku sesuai dengan ajaran Islam. Penyampaian dakwah ini dapat menggunakan berbagai macam media agar tercapai tujuannya. Media yang dapat digunakan sebagai komunikasi dakwah ialah novel. Novel “Titip Rindu ke Tanah Suci” mengkisahkan tentang ekonomi rendah dari seorang janda yang memiliki anak satu dan bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya menunaikan ibadah haji. Sehingga artikel ini memiliki tujuan untuk mengetahui analisis semiotika berdasarkan teori Charles Sanders Peirce. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif jenis kepustakaan. Teknik pengumpulan data membaca dan mengamati isi dari novel dan dokumentasi berupa dialog dalam novel. Sumber data berupa novel “Titip Rindu ke Tanah Suci”, jurnal dan buku yang relevan dengan penelitian. Hasil temuan dalam penelitain menujukkan dialog antar tokoh berfungsi sebagai representasi atau tanda, dan alasan munculnya dialog memiliki interpreten, yang mengandung qawlan baligha, qawlan ma’rufan, qawlan saddidan, qawlan karima, dan qawlan adhimaAbstract: Da'wah is expecting changes in attitudes and behavior in accordance with Islamic teachings. The delivery of this da'wah can use a variety of media to achieve its goals. The media that can be used as da'wah communication is the novel. The novel “Titip Rindu ke Tanah Suci” tells the story of the low economy of a widow who has one child and works hard to fulfill her dream of performing the pilgrimage. So this article aims to find out semiotic analysis based on Charles Sanders Peirce's theory. This research approach uses descriptive qualitative type of literature. Data collection techniques are reading and observing the contents of the novel and documentation in the form of dialogue in the novel. The data sources are the novel “Titip Rindu to the Holy Land”, journals and books that are relevant to the research. The findings in the research show that dialogue between characters functions as a representation or sign, and the reason for the emergence of dialogue has interpreters, which contain qawlan baligha, qawlan ma'rufan, qawlan saddidan, qawlan karima, and qawlan adhima","PeriodicalId":303098,"journal":{"name":"Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121944182","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-24DOI: 10.31764/jail.v6i1.11145
Sukarta Sukarta
Abstrak: Penelitian ini berjudul “Peran Dakwah Majelis Ta’lim Dalam Meningkatkan Kuantitas Sholat Berjamaah di Masjid Baiturrohmah Lombok Timur” . Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dakwah majelis ta’lim dalam meningkatkan kuantitas sholat berjamaah di Masjid Baiturrohmah dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi peran majelis ta’lim dalam meningkatkan sholat berjamaah di Masjid Baiturrohmah Lombok Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, sedangkan instrument penelitiannya meliputi: Observasi, interview dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini didapatkan dari para jamaah majelis ta’lim baiturrohmah, yang telah dipilih dan diwawancarai secara mendalam untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini yang kemudian peneliti analisa. Hasil penelitian yang didapatkan adalah diketahui bahwa majelis ta’lim sebagai lembaga non formal yang ada ditengah-tengah masyarakat memberikan kontribusi yang cukup besar perkembangan kuantitas sholat berjamaah pada masyarakat, dari segi ibadah dapat diketahui dari penuturan jamaah bahwa para peserta Majelis Ta’lim Baiturrohmah menjadikan para jamaahnya semakin rajin dalam sholat berjamaah di masjidAbstract: This research is entitled "The Role of Da'wah Majelis Ta'lim in Increasing the Quantity of Congregational Prayers at Baiturrohmah Mosque, East Lombok". This study aims to determine the role of the ta'lim assembly da'wah in increasing the quantity of congregational prayers at the baiturrohmah mosque and to determine the factors that influence the role of the ta'lim assembly in increasing congregational prayers at the baiturrohmah mosque in East Lombok. The method used in this study is a qualitative method, while the research instruments include: observation, interviews and documentation. Informants in this study were obtained from the worshipers of the Baiturrohmah ta'lim assembly, who had been selected and interviewed in depth to obtain the information needed in this study which the researchers then analyzed. The results of the research obtained are that it is known that the ta'lim assembly as a non-formal institution that exists in the midst of the community provides a considerable contribution to the development of the quantity of congregational prayers in the community, in terms of worship it can be seen from the congregation's narrative that the participants of the baiturrohmah ta'lim assembly make the congregation is increasingly diligent in praying in congregation at the mosque
abb:本研究名为“Dakwah council of talim在增加东龙目岛baiturmaah的祈祷数量方面所起的作用”。本研究旨在确定“塔夫林议会在增加巴图鲁马清真寺念经的数量上所起的作用,并确定塔林议会在东龙目岛baiturromah baitumaah中所起的作用。本研究采用的方法是定性法,而他的研究工具包括观察、采访和记录。该研究的告密者来自于塔林baiturrohmah组委会成员,他们被挑选并接受深入采访,以获得后来分析人员的研究所需的信息。大会获得的研究结果是知道ta 'lim作为社会非正规的机构,有中央的贡献相当大数量的发展对社会莫科的马格里布祈祷,从叙述可知的崇拜方面名朝拜者大会参加者ta 'lim Baiturrohmah使们在莫科的马格里布masjidAbstract中越来越勤奋jamaahnya祈祷:这项研究的结果是,在东龙目岛的baiturmamah Mosque举行的国会祈祷的人数这些研究结果有助于确定这项研究使用的方法是一种合格的方法,包括研究工具:观察、测试和证明。这份研究的信息来自于研究机构塔林议员results》研究获得这是知道的是ta 'lim汇编美国non-formal institution midst》那exists in社区provides a considerable contribution to The development of The congregational祈祷》和《社区的数量,在条款的拱门,它可以是我见过participants》从《托举aku那baiturrohmah ta 'lim汇编做出托举的是increasingly diligent在是在托举at The清真寺
{"title":"Peran Dakwah Majelis Ta’lim Dalam Meningkatkan Kuantitas Shalat Berjama’ah Di Masjid Baiturohmah Lombok Timur","authors":"Sukarta Sukarta","doi":"10.31764/jail.v6i1.11145","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/jail.v6i1.11145","url":null,"abstract":"Abstrak: Penelitian ini berjudul “Peran Dakwah Majelis Ta’lim Dalam Meningkatkan Kuantitas Sholat Berjamaah di Masjid Baiturrohmah Lombok Timur” . Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dakwah majelis ta’lim dalam meningkatkan kuantitas sholat berjamaah di Masjid Baiturrohmah dan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi peran majelis ta’lim dalam meningkatkan sholat berjamaah di Masjid Baiturrohmah Lombok Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, sedangkan instrument penelitiannya meliputi: Observasi, interview dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini didapatkan dari para jamaah majelis ta’lim baiturrohmah, yang telah dipilih dan diwawancarai secara mendalam untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini yang kemudian peneliti analisa. Hasil penelitian yang didapatkan adalah diketahui bahwa majelis ta’lim sebagai lembaga non formal yang ada ditengah-tengah masyarakat memberikan kontribusi yang cukup besar perkembangan kuantitas sholat berjamaah pada masyarakat, dari segi ibadah dapat diketahui dari penuturan jamaah bahwa para peserta Majelis Ta’lim Baiturrohmah menjadikan para jamaahnya semakin rajin dalam sholat berjamaah di masjidAbstract: This research is entitled \"The Role of Da'wah Majelis Ta'lim in Increasing the Quantity of Congregational Prayers at Baiturrohmah Mosque, East Lombok\". This study aims to determine the role of the ta'lim assembly da'wah in increasing the quantity of congregational prayers at the baiturrohmah mosque and to determine the factors that influence the role of the ta'lim assembly in increasing congregational prayers at the baiturrohmah mosque in East Lombok. The method used in this study is a qualitative method, while the research instruments include: observation, interviews and documentation. Informants in this study were obtained from the worshipers of the Baiturrohmah ta'lim assembly, who had been selected and interviewed in depth to obtain the information needed in this study which the researchers then analyzed. The results of the research obtained are that it is known that the ta'lim assembly as a non-formal institution that exists in the midst of the community provides a considerable contribution to the development of the quantity of congregational prayers in the community, in terms of worship it can be seen from the congregation's narrative that the participants of the baiturrohmah ta'lim assembly make the congregation is increasingly diligent in praying in congregation at the mosque","PeriodicalId":303098,"journal":{"name":"Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"11 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113938543","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-23DOI: 10.31764/jail.v6i1.11171
Ishanan Ishanan, A. Ardiansyah
Abstrak:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi antar budaya Arab dengan Pribumi di kota Tua Ampenan, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Adapun hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Pola Komunikasi Antar Budaya etnis Arab dengan Pribumi di kota Tua Ampenan terbagi menjadi dua pola yaitu, pola komunikasi secara primer dan pola komunikasi secara sirkular. Pola komunikasi secara primer terbagi menjadi dua bagian yaitu terjadinya komunikasi verbal dan komunikasi Non-verbal. Sedangkan untuk komunikasi secara Sirkular yaitu adanya umpan balik (feedback) dalam bentuk upaya saling mempengaruhi dan saling memahami antar etnis Arab dengan mayarakat pribumi melalui bahasa Indonesia yang sudah menjadi bahasa interaksi sejak lama di Kota Tua Ampenan, khususnya Lingkungan Melayu Tengah. Abstract:The purpose of this study was to determine the pattern of intercultural communication between Arabs and Natives in the Old City of Ampenan. The method used in this study was descriptive qualitative. The results of the study show that the Intercultural Communication Pattern between Arabs and Natives in the Old City of Ampenan is divided into two patterns, namely, primary communication patterns and circular communication patterns. Communication patterns are mainly divided into two parts, namely the occurrence of verbal communication and non-verbal communication. Meanwhile, for circular communication, there is feedback in the form of an effort to influence and understand each other between ethnic Arabs and indigenous peoples through Indonesian which has been the language of interaction for a long time in the Old City of Ampenan, especially the Central Malay Environment.
{"title":"Pola Komunikasi Etnis Arab dengan Masyarakat Pribumi di Kota Tua Ampenan","authors":"Ishanan Ishanan, A. Ardiansyah","doi":"10.31764/jail.v6i1.11171","DOIUrl":"https://doi.org/10.31764/jail.v6i1.11171","url":null,"abstract":"Abstrak:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola komunikasi antar budaya Arab dengan Pribumi di kota Tua Ampenan, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Adapun hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Pola Komunikasi Antar Budaya etnis Arab dengan Pribumi di kota Tua Ampenan terbagi menjadi dua pola yaitu, pola komunikasi secara primer dan pola komunikasi secara sirkular. Pola komunikasi secara primer terbagi menjadi dua bagian yaitu terjadinya komunikasi verbal dan komunikasi Non-verbal. Sedangkan untuk komunikasi secara Sirkular yaitu adanya umpan balik (feedback) dalam bentuk upaya saling mempengaruhi dan saling memahami antar etnis Arab dengan mayarakat pribumi melalui bahasa Indonesia yang sudah menjadi bahasa interaksi sejak lama di Kota Tua Ampenan, khususnya Lingkungan Melayu Tengah. Abstract:The purpose of this study was to determine the pattern of intercultural communication between Arabs and Natives in the Old City of Ampenan. The method used in this study was descriptive qualitative. The results of the study show that the Intercultural Communication Pattern between Arabs and Natives in the Old City of Ampenan is divided into two patterns, namely, primary communication patterns and circular communication patterns. Communication patterns are mainly divided into two parts, namely the occurrence of verbal communication and non-verbal communication. Meanwhile, for circular communication, there is feedback in the form of an effort to influence and understand each other between ethnic Arabs and indigenous peoples through Indonesian which has been the language of interaction for a long time in the Old City of Ampenan, especially the Central Malay Environment.","PeriodicalId":303098,"journal":{"name":"Al-I'lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130289070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}