Sekar Prana Iswari, Rossyana Septyasih, J. Wiyono, Swito Prastiwi
Operasi merupakan salah satu tindakan pengobatan yang dapat memicu kecemasan karena adanya ancaman secara fisik baik itu dari prosedur operasi maupun anestesi. Respon kecemasan dapat berdampak buruk bagi pasien jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, dukungan psikologis sangat diperlukan dalam menangani kecemasan yang mana salah satunya dapat diperoleh dari keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre general anestesia di Rumah Sakit Hasta Husada. Metode pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross – sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Pengolahan data dilakukan secara statistik menggunakan uji kolerasi Spearman Rank. Hasil dari penelitian ini yaitu sebagian besar responden memperoleh dukungan keluarga yang baik sejumlah 16 responden (53,3%) serta setengah dari responden dengan jumlah 15 responden (50%) mengalami kecemasan sedang. Hasil dari analisis data menunjukkan nilai signifikasi sebesar (0,001) dengan koefisien kolerasi sebesar (0,592). Kesimpulan yang dapat diambil yaitu terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre general anestesi di Rumah Sakit Hasta Husada. Saran dari penelitian ini adalah keluarga hendaknya dapat meningkatkan dukungan keluarga pada pasien pre general anestesi untuk mengatasi kecemasan
{"title":"THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY SUPPORT AND ANXIETY LEVELS IN PRE GENERAL ANESTHESIA PATIENTS AT HASTA HUSADA HOSPITAL","authors":"Sekar Prana Iswari, Rossyana Septyasih, J. Wiyono, Swito Prastiwi","doi":"10.31290/jkt.v8i2.3765","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jkt.v8i2.3765","url":null,"abstract":"Operasi merupakan salah satu tindakan pengobatan yang dapat memicu kecemasan karena adanya ancaman secara fisik baik itu dari prosedur operasi maupun anestesi. Respon kecemasan dapat berdampak buruk bagi pasien jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, dukungan psikologis sangat diperlukan dalam menangani kecemasan yang mana salah satunya dapat diperoleh dari keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre general anestesia di Rumah Sakit Hasta Husada. Metode pada penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross – sectional. Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 30 orang. Pengolahan data dilakukan secara statistik menggunakan uji kolerasi Spearman Rank. Hasil dari penelitian ini yaitu sebagian besar responden memperoleh dukungan keluarga yang baik sejumlah 16 responden (53,3%) serta setengah dari responden dengan jumlah 15 responden (50%) mengalami kecemasan sedang. Hasil dari analisis data menunjukkan nilai signifikasi sebesar (0,001) dengan koefisien kolerasi sebesar (0,592). Kesimpulan yang dapat diambil yaitu terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre general anestesi di Rumah Sakit Hasta Husada. Saran dari penelitian ini adalah keluarga hendaknya dapat meningkatkan dukungan keluarga pada pasien pre general anestesi untuk mengatasi kecemasan","PeriodicalId":306537,"journal":{"name":"Journal of Applied Nursing (Jurnal Keperawatan Terapan)","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132627278","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Anastasia Esti Probosari, Joko Pitoyo, Arief Bachtiar
Sleep disturbance is one of the main problems in post-laparotomy patients. Sleep disturbances that last a long time, can complicate the healing process and can worsen the disease. There are 2 ways to treat sleep disorders, namely pharmacological and non-pharmacological therapy. Javanese instrumental music intervention can be an alternative and effective form of intervention to overcome quality problems regardless of side effects. This study was conducted to determine the effect of Javanese instrumental music therapy on improving the sleep quality of post-laparotomy patients. This research is a quasi-experimental research. The sampling technique used in this study was purposive sampling with a sample of thirty people. The data in this study used primary data with a questionnaire. Comparing the sleep quality of the control group with the intervention group with independent t-test. Knowing the difference in sleep quality before and after the intervention of Javanese instrumental music with the paired t-test. The results showed that there were differences in the pre-test and post-test sleep quality scores with the Sig value. (2-tailed) of 0.003 for the control group and 0.001 for the intervention group. The conclusion of the study showed that there was an effect of the intervention of Javanese instrumental music on improving the sleep quality of post-laparotomy patients.
{"title":"PENGARUH INTERVENSI MUSIK INSTRUMENTAL JAWA TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR PASIEN POST OPERASI LAPAROTOMI","authors":"Anastasia Esti Probosari, Joko Pitoyo, Arief Bachtiar","doi":"10.31290/jkt.v8i2.3813","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jkt.v8i2.3813","url":null,"abstract":"Sleep disturbance is one of the main problems in post-laparotomy patients. Sleep disturbances that last a long time, can complicate the healing process and can worsen the disease. There are 2 ways to treat sleep disorders, namely pharmacological and non-pharmacological therapy. Javanese instrumental music intervention can be an alternative and effective form of intervention to overcome quality problems regardless of side effects. This study was conducted to determine the effect of Javanese instrumental music therapy on improving the sleep quality of post-laparotomy patients. This research is a quasi-experimental research. The sampling technique used in this study was purposive sampling with a sample of thirty people. The data in this study used primary data with a questionnaire. Comparing the sleep quality of the control group with the intervention group with independent t-test. Knowing the difference in sleep quality before and after the intervention of Javanese instrumental music with the paired t-test. The results showed that there were differences in the pre-test and post-test sleep quality scores with the Sig value. (2-tailed) of 0.003 for the control group and 0.001 for the intervention group. The conclusion of the study showed that there was an effect of the intervention of Javanese instrumental music on improving the sleep quality of post-laparotomy patients.","PeriodicalId":306537,"journal":{"name":"Journal of Applied Nursing (Jurnal Keperawatan Terapan)","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127877791","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Overweight and obesity in developing countries is a health problem. An increase in body mass index associated with an increase in inflammatory media, hypertension, diabetes mellitus, hypercholesterolemia especially LDL and hypertriglycerides is thought to be a trigger for stroke. Obesity can occur as a result of light physical activity due to an imbalance between energy expenditure and calorie intake. The analytic observational research method used a cross sectional design. The study population was overweight and obese adolescents aged 10-19 years. Nonprobability sampling technique (accidental sampling) with 60 respondents. Data analysis with Pearson's correlation analysis test and discriminant analysis test. Physical activity is a risk factor for stroke in obese adolescents with a sig value of 0.015 where obese adolescents who have low physical activity have a 2 times greater risk of stroke than obese adolescents who have moderate or high activity. Physical activity is not only important for losing weight but for reducing the risk due to increased body weight, one of which is stroke.
{"title":"ANALISIS FAKTOR RESIKO STROKE AKTIVITAS FISIK REMAJA OBESITAS DI KOTA MALANG","authors":"Reny Tri Febriani, N. Sari","doi":"10.31290/jkt.v8i2.3726","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jkt.v8i2.3726","url":null,"abstract":"Overweight and obesity in developing countries is a health problem. An increase in body mass index associated with an increase in inflammatory media, hypertension, diabetes mellitus, hypercholesterolemia especially LDL and hypertriglycerides is thought to be a trigger for stroke. Obesity can occur as a result of light physical activity due to an imbalance between energy expenditure and calorie intake. The analytic observational research method used a cross sectional design. The study population was overweight and obese adolescents aged 10-19 years. Nonprobability sampling technique (accidental sampling) with 60 respondents. Data analysis with Pearson's correlation analysis test and discriminant analysis test. Physical activity is a risk factor for stroke in obese adolescents with a sig value of 0.015 where obese adolescents who have low physical activity have a 2 times greater risk of stroke than obese adolescents who have moderate or high activity. Physical activity is not only important for losing weight but for reducing the risk due to increased body weight, one of which is stroke.","PeriodicalId":306537,"journal":{"name":"Journal of Applied Nursing (Jurnal Keperawatan Terapan)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124807914","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yhenti Widjayanti, Muhammad Putra Ramadhan, Ronal Surya Aditya, Qory Tifani Rahmatika, Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, Nurul Evi, Ahmad Masfi, Nurma Afiani
Abstrak: Nutrisi terbaik untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi pada 6 bulan pertama adalah ASI. ASI memiliki peran penting dalam proses perkembangan bayi baik perkembangan kognitif, sensorik maupun motorik. ASi juga memberikan perlindungan terhadap infeksi dan penyakit kronis. Fenomena yang ada masih banyak Ibu yang mengalami kendala dalam pemberian ASI secara eksklusif khususnya pada ibu bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman menyusui yang tidak efektif pada ibu bekerja di Desa Pucangsongo. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara terhadap lima ibu bekerja dan satu bidan. Triangulasi data selain dengan wawancara juga dilakukan dengan menelaah dokumen Pucangsongo Polindes. Analisis data dilakukan dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan kendala yang dihadapi oleh ibu bekerja dalam pemberian ASI eksklusif antara lain ketersdiaan sarana dan prasarana untuk menyusui di tempat kerja, kesibukan selama bekerja , belum adanya kebijakan perusahaan yang memberikan waktu yang cukup bagi ibu untuk memerah ASI. Tenaga kesehatan seperti bidan juga mempengaruhi pemberian ASI secara ekskluif. Tenaga kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi, memajukan, dan mendukung usaha menyusui dan harus dilihat dari keterlibatannya yang luas dalam aspek sosial.Kata kunci : ibu bekerja, menyusui, pengalaman
{"title":"KENDALA DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU BEKERJA: STUDI KUALITATIF","authors":"Yhenti Widjayanti, Muhammad Putra Ramadhan, Ronal Surya Aditya, Qory Tifani Rahmatika, Eri Yanuar Akhmad Budi Sunaryo, Nurul Evi, Ahmad Masfi, Nurma Afiani","doi":"10.31290/jkt.v8i2.3717","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jkt.v8i2.3717","url":null,"abstract":"Abstrak: Nutrisi terbaik untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi pada 6 bulan pertama adalah ASI. ASI memiliki peran penting dalam proses perkembangan bayi baik perkembangan kognitif, sensorik maupun motorik. ASi juga memberikan perlindungan terhadap infeksi dan penyakit kronis. Fenomena yang ada masih banyak Ibu yang mengalami kendala dalam pemberian ASI secara eksklusif khususnya pada ibu bekerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman menyusui yang tidak efektif pada ibu bekerja di Desa Pucangsongo. Desain penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Data penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara terhadap lima ibu bekerja dan satu bidan. Triangulasi data selain dengan wawancara juga dilakukan dengan menelaah dokumen Pucangsongo Polindes. Analisis data dilakukan dengan melakukan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan kendala yang dihadapi oleh ibu bekerja dalam pemberian ASI eksklusif antara lain ketersdiaan sarana dan prasarana untuk menyusui di tempat kerja, kesibukan selama bekerja , belum adanya kebijakan perusahaan yang memberikan waktu yang cukup bagi ibu untuk memerah ASI. Tenaga kesehatan seperti bidan juga mempengaruhi pemberian ASI secara ekskluif. Tenaga kesehatan memiliki peran yang sangat penting dalam melindungi, memajukan, dan mendukung usaha menyusui dan harus dilihat dari keterlibatannya yang luas dalam aspek sosial.Kata kunci : ibu bekerja, menyusui, pengalaman","PeriodicalId":306537,"journal":{"name":"Journal of Applied Nursing (Jurnal Keperawatan Terapan)","volume":"28 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124474666","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Menurut WHO jumlah klien gangguan jiwa akan terus meningkat hingga mencapai 450 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2013. Data jumlah gangguan jiwa dari hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 didapatkan Jawa Timur 2,2 per mil berada pada urutan keempat gangguan jiwa berat di Indonesia. Perawatan klien gangguan jiwa sangat butuh kesabaran, peran keluarga sangat penting karena keluarga merupakan kunci utama untuk perkembangan dan kemajuan klien. Tujuan umum penelitian adalah menemukan model pencegahan kekambuhan pada klien gangguan jiwa dari aspek keluarga. Jenis rancangan penelitian ini adalah crosssectional, dengan sampel sebagian keluarga yang tinggal serumah dengan klien gangguan jiwa di wilayah Jawa Timur sesuai kriteria inklusi, dengan besar sampel 205 orang yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Waktu pengumpulan data Oktober-Nopember 2016 di Poli Kesehatan Jiwa RSJ dr Radjiman Wediodiningrat Lawang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan teori Imogene M. King. Analisia data menggunakan Uji analisis jalur SEM dengan alpha 0,05. Hasil penelitian didapatkan model fit jalur kausalitas pencegahan kekambuhan bahwa: 1) Jalur interaksi pengaruhnya tidak langsung terhadap pencegahan kekambuhan, karena melewati variabel komunikasi; 2) Jalur waktu ada dua jalur yaitu secara langsung terhadap pencegahan kekambuhan dan jalur tidak langsung melalui peran keluarga; 3) Jalur persepsi pengaruhnya tidak langsung terhadap pencegahan kekambuhan, karena harus melalui peran keluarga. Peran keluarga memiliki pengaruh paling kuat diantara variabel yang lain dalam pencegahan kekambuhan dengan nilai estimasi 0,634. Disarankan model pencegahan pencegahan kekambuhan pada klien gangguan jiwa dari aspek keluarga ini dapat dijadikan sebagai dasar promosi kesehatan, dengan mengutamakan aspek keluarga terutama peran keluarga, interaksi serta komunikasi yang dilandasi oleh persepsi tentang kondisi gangguan jiwa yang baik serta ketersediaan waktu keluarga bagi klien.
根据世界卫生组织(WHO)的数据，2013年，精神疾病患者的数量将继续攀升至全球4.5亿人。2013年初级健康研究人员发现的精神疾病数据显示，东爪哇每英里2.2英里，是印度尼西亚的第四种严重精神疾病。照顾精神疾病的客户是非常需要耐心的，家庭角色是非常重要的，因为家庭是客户发展和进步的关键。研究的共同目标是确定家庭方面精神疾病客户的复发预防模式。该研究的类型为交叉分析而设计，该研究对象为居住在东爪哇精神疾病客户地区的家庭提供了样本，样本为205人，样本采用了稳定采样技术。2016年10月至11月，拉德吉曼•魏迪南•拉旺博士(dr . Radjiman wediodingwang)在精神健康病院收集数据。数据收集使用基于Imogene M. King理论编写的问卷进行。使用异常路径分析测试阿尔法0.05进行数据分析。研究发现，该研究模型为复发预防预防实践提供了一个相关途径:1)相互作用的途径对预防复发的间接影响，因为它通过交流变量;2)时间线有两条直接的路径，即预防复发和通过家庭角色间接路径;3)感知路径对预防复发的间接影响，必须通过家庭角色。家庭作用在预防复发方面影响最大，估计价值为0.634。建议的预防模式对于从家庭方面精神疾病患者的复发性方面，可以作为健康促进的基础，首先关注家庭方面，特别是家庭角色，由良好的精神疾病感知和家庭时间建立的互动和交流。
{"title":"Model Pencegahan Kekambuhan pada Klien Gangguan Jiwa ditinjau dari Aspek Keluarga","authors":"Ganif Djuwadi, Dyah Widodo","doi":"10.31290/jkt.v7i1.3234","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jkt.v7i1.3234","url":null,"abstract":"Menurut WHO jumlah klien gangguan jiwa akan terus meningkat hingga mencapai 450 juta orang di seluruh dunia pada tahun 2013. Data jumlah gangguan jiwa dari hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 didapatkan Jawa Timur 2,2 per mil berada pada urutan keempat gangguan jiwa berat di Indonesia. Perawatan klien gangguan jiwa sangat butuh kesabaran, peran keluarga sangat penting karena keluarga merupakan kunci utama untuk perkembangan dan kemajuan klien. Tujuan umum penelitian adalah menemukan model pencegahan kekambuhan pada klien gangguan jiwa dari aspek keluarga. Jenis rancangan penelitian ini adalah crosssectional, dengan sampel sebagian keluarga yang tinggal serumah dengan klien gangguan jiwa di wilayah Jawa Timur sesuai kriteria inklusi, dengan besar sampel 205 orang yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Waktu pengumpulan data Oktober-Nopember 2016 di Poli Kesehatan Jiwa RSJ dr Radjiman Wediodiningrat Lawang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan teori Imogene M. King. Analisia data menggunakan Uji analisis jalur SEM dengan alpha 0,05. Hasil penelitian didapatkan model fit jalur kausalitas pencegahan kekambuhan bahwa: 1) Jalur interaksi pengaruhnya tidak langsung terhadap pencegahan kekambuhan, karena melewati variabel komunikasi; 2) Jalur waktu ada dua jalur yaitu secara langsung terhadap pencegahan kekambuhan dan jalur tidak langsung melalui peran keluarga; 3) Jalur persepsi pengaruhnya tidak langsung terhadap pencegahan kekambuhan, karena harus melalui peran keluarga. Peran keluarga memiliki pengaruh paling kuat diantara variabel yang lain dalam pencegahan kekambuhan dengan nilai estimasi 0,634. Disarankan model pencegahan pencegahan kekambuhan pada klien gangguan jiwa dari aspek keluarga ini dapat dijadikan sebagai dasar promosi kesehatan, dengan mengutamakan aspek keluarga terutama peran keluarga, interaksi serta komunikasi yang dilandasi oleh persepsi tentang kondisi gangguan jiwa yang baik serta ketersediaan waktu keluarga bagi klien.","PeriodicalId":306537,"journal":{"name":"Journal of Applied Nursing (Jurnal Keperawatan Terapan)","volume":"189 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115053518","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Agnis Sabat Kristiana, D. Fatmawati, Dian Samtyaningsih, Afrihal Afiif Ibaadilah
{"title":"LITERATUR REWIEW: INISIASI MENYUSU DINI DAN ASI EKSLUSIF SEBAGAI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING","authors":"Agnis Sabat Kristiana, D. Fatmawati, Dian Samtyaningsih, Afrihal Afiif Ibaadilah","doi":"10.31290/jkt.v7i1.3088","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jkt.v7i1.3088","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":306537,"journal":{"name":"Journal of Applied Nursing (Jurnal Keperawatan Terapan)","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117224050","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Joko Wiyono, Elinda Miftahur Rohma, Fiashriel Lundy
{"title":"PENGARUH SENAM YOGA TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANDANWANGI KOTA MALANG","authors":"Joko Wiyono, Elinda Miftahur Rohma, Fiashriel Lundy","doi":"10.31290/jkt.v7i1.3094","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jkt.v7i1.3094","url":null,"abstract":" ","PeriodicalId":306537,"journal":{"name":"Journal of Applied Nursing (Jurnal Keperawatan Terapan)","volume":"49 5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124179345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Yuvita Dwi Rahmasari, Ni Wayan Dwi Rosmalawati, M. Mustayah
Abstrak: Asma bronkiale adalah penyempitan atau peradangan bronkus yang bersifat reversible yang ditandai adanya mengi, batuk dan peningkatan respiratory rate. Penanganan asma dapat dilakukan dengan terapi farmakologis dan non-farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis yang dapat dilakukan adalah diaphragmatic breathing exercise. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian relaksasi diaphragmatic breathing exercise terhadap perubahan respiratory rate pada pasien asma. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy Experimental dengan jenis rancangan Non Equivalent Control Group. Besar sampel yang diambil adalah 14 responden dengan teknik insidental sampling. Penelitian ini menggunakan analisa perbedaan uji Paired T-Test yang menunjukkan ada penurunan respiratory rate, dibuktikan dengan p value kelompok perlakuan sebesar 0,00 < 0,05. Selanjutnya hasil uji Independen T-Test menunjukkan tidak ada perbedaan antara kelompok perlakuan dan kontrol, namun secara klinis ada pengaruh diaphragmatic breathing exercise terhadap penurunan respiratory rate pada kelompok perlakuan sebesar 3,571 x/menit lebih besar daripada kelompok kontrol sebesar 2,714 x/menit. Terapi Diaphragmatic Breathing Exercise diharapkan dapat menjadi alternative terapi untuk mengurangi sesak pada pasien asma. Kata kunci: Diaphragmatic Breathing Exercise, Respiratory Rate, Asma
{"title":"PENGARUH DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP PERUBAHAN RESPIRATORY RATE PADA PASIEN ASMA DI RUANG INTERNA II RSUD DR. R SOEDARSONO KOTA PASURUAN","authors":"Yuvita Dwi Rahmasari, Ni Wayan Dwi Rosmalawati, M. Mustayah","doi":"10.31290/jkt.v7i2.1012","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jkt.v7i2.1012","url":null,"abstract":"Abstrak: Asma bronkiale adalah penyempitan atau peradangan bronkus yang bersifat reversible yang ditandai adanya mengi, batuk dan peningkatan respiratory rate. Penanganan asma dapat dilakukan dengan terapi farmakologis dan non-farmakologis. Salah satu terapi non farmakologis yang dapat dilakukan adalah diaphragmatic breathing exercise. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian relaksasi diaphragmatic breathing exercise terhadap perubahan respiratory rate pada pasien asma. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasy Experimental dengan jenis rancangan Non Equivalent Control Group. Besar sampel yang diambil adalah 14 responden dengan teknik insidental sampling. Penelitian ini menggunakan analisa perbedaan uji Paired T-Test yang menunjukkan ada penurunan respiratory rate, dibuktikan dengan p value kelompok perlakuan sebesar 0,00 < 0,05. Selanjutnya hasil uji Independen T-Test menunjukkan tidak ada perbedaan antara kelompok perlakuan dan kontrol, namun secara klinis ada pengaruh diaphragmatic breathing exercise terhadap penurunan respiratory rate pada kelompok perlakuan sebesar 3,571 x/menit lebih besar daripada kelompok kontrol sebesar 2,714 x/menit. Terapi Diaphragmatic Breathing Exercise diharapkan dapat menjadi alternative terapi untuk mengurangi sesak pada pasien asma. \u0000Kata kunci: Diaphragmatic Breathing Exercise, Respiratory Rate, Asma","PeriodicalId":306537,"journal":{"name":"Journal of Applied Nursing (Jurnal Keperawatan Terapan)","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127219720","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dewi - Rashati, Muhammad Ibnu Maulana, Prima Soultoni Akbar
The heart is the most important organ in the body, because there are no cells and tissues that can function properly without adequate oxygen and blood supply.This study aims to determine the percentage of drug use and the number of drugs used as a reference in the process of planning and drug procurement. Sampling was determined by total sampling technique. The sample used was 279 prescriptions for outpatient heart disease at Mitra Medika Bondowoso Hospital for the period March 2021.The results of research conducted on a sample of 279 prescriptions for outpatient heart disease patients at Mitra Medika Bondowoso Hospital for the period March 2021, based on the name of the most prescribed drug, 153 prescriptions for candesartan with a percentage (14.35%), based on the number of drugs used. The most widely used was clopidogrel with a total usage of 4,231 tablets. Then based on the class of drugs the most prescribed was the diuretic group with 261 prescriptions with a percentage (24.68%), based on the strength or dose of the drug the most widely used was clopidogrel with 144 prescriptions with a percentage (13.51%).
{"title":"Profile of Drug Prescribing in Outpatient Heart Disease Patients at Mitra Medika Bondowoso Hospital","authors":"Dewi - Rashati, Muhammad Ibnu Maulana, Prima Soultoni Akbar","doi":"10.31290/jkt.v7i2.2903","DOIUrl":"https://doi.org/10.31290/jkt.v7i2.2903","url":null,"abstract":"The heart is the most important organ in the body, because there are no cells and tissues that can function properly without adequate oxygen and blood supply.This study aims to determine the percentage of drug use and the number of drugs used as a reference in the process of planning and drug procurement. Sampling was determined by total sampling technique. The sample used was 279 prescriptions for outpatient heart disease at Mitra Medika Bondowoso Hospital for the period March 2021.The results of research conducted on a sample of 279 prescriptions for outpatient heart disease patients at Mitra Medika Bondowoso Hospital for the period March 2021, based on the name of the most prescribed drug, 153 prescriptions for candesartan with a percentage (14.35%), based on the number of drugs used. The most widely used was clopidogrel with a total usage of 4,231 tablets. Then based on the class of drugs the most prescribed was the diuretic group with 261 prescriptions with a percentage (24.68%), based on the strength or dose of the drug the most widely used was clopidogrel with 144 prescriptions with a percentage (13.51%).","PeriodicalId":306537,"journal":{"name":"Journal of Applied Nursing (Jurnal Keperawatan Terapan)","volume":"30 4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130157168","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
京公网安备 11010802042870号
京ICP备2023020795号-1
扫码关注我们
求助内容：
应助结果提醒方式：