Gangguan pengecapan terhadap phenylthiocarbamide (PTC) merupakan suatu sifat yang diwariskan dan berpengaruh terhadap preferensi makanan serta diet. Hal ini akan berpengaruh terhadap berat badan/adipositas yang berperan sebagai kontributor terhadap berbagai komorbid seperti obesitas. Obesitas merupakan salah satu penyebab utama berbagai komplikasi kesehatan di negara-negara berkembang terutama pada orang dewasa. Tujuan penelitian adalah mengetahui korelasi antara Indeks Masa Tubuh dengan kemampuan mengecap phenylthiocarbamide (PTC) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2019.Metode penelitian adalah kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimental dan rancangan cross sectional. Subyek diintruksikan untuk menjulurkan lidahnya, dan diteteteskan larutan phenylthiocarbamide di bagian tengah lidah. Kemudian ditanya, apa yg dia rasakan, pahit atau tidak pahit. Pengumpulan data tentang berat badan dan tinggi badan dilakukan dengan cara kuisioner.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2019 memiliki rata-rata Berat Badan, Tinggi Badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT) masing-masing adalah sebesar 61,1888 kg ± 15,4728, 162,74 cm ± 0,1018 dan 23,0426 ± 5,0450. Menurut klasifikasi WHO sebagian besar sampel memiliki berat badan ideal. Dari pengujian PTC didapatkan insidensi kelompok taster sebesar 71, 5 % dan kelompok nontaster sebesar 28,5 %. Tidak ada korelasi yang signifikan antara IMT dengan kemampuan sebagai taster atau non taster (p 0,05).Disimpulkan bahwa kemampuan mengecap PTC tidak mempengaruhi Indeks Masa Tubuh (IMT) pada mahasiswa FK Universitas YARSI Angkatan 2019. Sebagian besar mahasiswa memiliki Indeks Masa Tubuh ideal
PTC (PTC)对苯乙醇carmide (PTC)的品牌划分是一种遗传特征,影响着对食品和饮食的偏好。这将影响肥胖等同源因素的超重/ adipoity。肥胖是发展中国家主要由成年人引起的健康并发症之一。研究的目的是确定亚尔西大学医学院(YARSI university of medical school of YARSI 2019)学生的生理周期指数与PTC (PTC)的相关性。研究方法是定量的,具有跨部门的实验研究和设计类型。受试者被诱导伸出舌头,并在舌头的中部滴下苯乙酰碳胺溶液。然后有人问她有什么感觉,是苦是苦。对体重和身高的数据进行问卷调查。研究结果显示大多数YARSI 2019届大学医学院学生都有平均体重、身高和bmi(身体的指数)每个人都是大61.1888公斤±15.4728,162.74厘米±0.1018和23.0426±5.0450。根据世卫组织的分类,大多数样本的体重都是理想的。从PTC测试中,他获得了71个,5%的内部员工,28.5%的非工会成员。IMT与taster或non taster等能力(p . 05)没有显著的关系。据推断,PTC的印迹并不影响PTC学生的PTC年龄指数。大多数学生的身体质量指数都很理想
{"title":"Korelasi Antara Indeks Masa Tubuh (Imt) Dengan Kemampuan Mengecap Phenylthiocarbamide (Ptc) Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Angkatan 2019","authors":"Endang Purwaningsih, Mirfat Mirfat, Etty Widayanti","doi":"10.33476/ms.v9i1.2651","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/ms.v9i1.2651","url":null,"abstract":"Gangguan pengecapan terhadap phenylthiocarbamide (PTC) merupakan suatu sifat yang diwariskan dan berpengaruh terhadap preferensi makanan serta diet. Hal ini akan berpengaruh terhadap berat badan/adipositas yang berperan sebagai kontributor terhadap berbagai komorbid seperti obesitas. Obesitas merupakan salah satu penyebab utama berbagai komplikasi kesehatan di negara-negara berkembang terutama pada orang dewasa. Tujuan penelitian adalah mengetahui korelasi antara Indeks Masa Tubuh dengan kemampuan mengecap phenylthiocarbamide (PTC) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2019.Metode penelitian adalah kuantitatif dengan jenis penelitian eksperimental dan rancangan cross sectional. Subyek diintruksikan untuk menjulurkan lidahnya, dan diteteteskan larutan phenylthiocarbamide di bagian tengah lidah. Kemudian ditanya, apa yg dia rasakan, pahit atau tidak pahit. Pengumpulan data tentang berat badan dan tinggi badan dilakukan dengan cara kuisioner.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI Angkatan 2019 memiliki rata-rata Berat Badan, Tinggi Badan dan Indeks Masa Tubuh (IMT) masing-masing adalah sebesar 61,1888 kg ± 15,4728, 162,74 cm ± 0,1018 dan 23,0426 ± 5,0450. Menurut klasifikasi WHO sebagian besar sampel memiliki berat badan ideal. Dari pengujian PTC didapatkan insidensi kelompok taster sebesar 71, 5 % dan kelompok nontaster sebesar 28,5 %. Tidak ada korelasi yang signifikan antara IMT dengan kemampuan sebagai taster atau non taster (p 0,05).Disimpulkan bahwa kemampuan mengecap PTC tidak mempengaruhi Indeks Masa Tubuh (IMT) pada mahasiswa FK Universitas YARSI Angkatan 2019. Sebagian besar mahasiswa memiliki Indeks Masa Tubuh ideal","PeriodicalId":306850,"journal":{"name":"Majalah Sainstekes","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133855773","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Every consumer, especially Muslim consumers, demands that a product be halal. Whether it's food, medicine, or consumer products. However, the application of Islamic teachings in laws and regulations governing the provision of halal guarantees on food creates a challenge in the regulation governing the provision of halal labels on food. Due to the lack of tenacity in existing rules and regulations governing the use of halal labeling on food, haram food products continue to circulate in Indonesia. Halal products are the most important to Muslim consumers. We investigated Muslims’ attitudes toward halal products in the Bogor area. This study involved 155 respondents who consume halal products. Data for this study was gathered by by using an interview as the primary data collection method, through a personality-administered questionnaire. The respondents are Muslim consumers who only purchase and consume halal products. The regression approach was used in this study, which aimed to connect cause-effect linkages through each variable, primarily to investigate the impact of product qualities on purchase decisions. The results reveal that the quality of Halal products obtained is encouraging for responders in Bogor. This leads to our research finding that the halal product is of such high quality that consumers desire to buy it. Meanwhile, according to the findings on perceived price, consumers do not consider or object to the prices supplied by halal items, despite that generally pricing is one of attributes for consumer’s purchasing decision
{"title":"A Product Attribute Influencing Halal Product Purchase Decisions: A Field Study In Bogor","authors":"Andika Nuraga Budiman, Hilma Suyana","doi":"10.33476/ms.v9i1.1989","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/ms.v9i1.1989","url":null,"abstract":"Every consumer, especially Muslim consumers, demands that a product be halal. Whether it's food, medicine, or consumer products. However, the application of Islamic teachings in laws and regulations governing the provision of halal guarantees on food creates a challenge in the regulation governing the provision of halal labels on food. Due to the lack of tenacity in existing rules and regulations governing the use of halal labeling on food, haram food products continue to circulate in Indonesia. Halal products are the most important to Muslim consumers. We investigated Muslims’ attitudes toward halal products in the Bogor area. This study involved 155 respondents who consume halal products. Data for this study was gathered by by using an interview as the primary data collection method, through a personality-administered questionnaire. The respondents are Muslim consumers who only purchase and consume halal products. The regression approach was used in this study, which aimed to connect cause-effect linkages through each variable, primarily to investigate the impact of product qualities on purchase decisions. The results reveal that the quality of Halal products obtained is encouraging for responders in Bogor. This leads to our research finding that the halal product is of such high quality that consumers desire to buy it. Meanwhile, according to the findings on perceived price, consumers do not consider or object to the prices supplied by halal items, despite that generally pricing is one of attributes for consumer’s purchasing decision","PeriodicalId":306850,"journal":{"name":"Majalah Sainstekes","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122827064","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Iqbal Thamrin, Linda Weni, Diniwati Mukhtar
Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan ciri hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang petama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada bulan Desember 2019. COVID-19 yang disertai dengan diabetes mellitus diketahui mempunyai resiko prognosis yang lebih buruk daripada yang tidak disertai diabetes meliitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan mortalitas dalam kasus COVID-19 yang disertai diabetes mellitus.Jenis penelitian ini menggunakan Literature Review dengan menggunakan jurnal yang diambil dari database sebanyak 20, dengan keyword pencarian jurnal yaitu “COVID-19, Mortalitas, dan Diabetes”. Limitasi pencarian jurnal yaitu 2 tahun, berhubungan dengan COVID-19 yang merupakan penyakit baru. Penyaringan jurnal menggunakan PRISMA Flow Diagram, sehingga didapatkan jurnal yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.Didapatkan 20 jurnal yang relevan dengan kriteria yang telah ditetapkan, dengan 18 jurnal mendukung hipotesis alternatif, dan 2 jurnal tidak mendukung. Jurnal yang paling mendukung hipotesis alternatif dengan Odd Ratio sebesar 12.234 (Cl 95% 4.126-36.272), p0.026 oleh Albitar, Ballouze, Ooi, et al., 2020, ditemukan juga bahwa diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang merupakan penyerta COVID-19, mempunyai pengaruh yang besar dalam menaikan resiko kematian pasien COVID-19, dibuktikan oleh jurnal Barron, Bakhai, Kar, et al., 2020 dengan diabetes tipe 1 (HR 1.61(1.32-1.96)) dan diabetes tipe 2 (HR 1.61(1.54-1.67)), p0,0001, ditemukan juga bahwa pasien COVID-19 dengan riwayat diabetes mellitus juga mempunyai resiko kematian yang tinggi, dibuktikan oleh jurnal dari Yu, Lei, Li, et al., 2020 dengan (OR 2.34(1.45-3.76)), p0.005
糖尿病是一种代谢疾病,具有高血糖特征,是由胰岛素分泌障碍、胰岛素工作或两者兼而有之引起的。COVID-19是由Severe急性急性呼吸管综合征Coronavirus 2 (SARS-CoV-2)引起的一种传染病,这种病毒于2019年12月在中国武汉市首次被发现。COVID-19患有mellitus糖尿病,其预后的风险比没有meli西佗糖尿病的风险更大。本研究旨在确定COVID-19糖尿病患者的死亡率是否在增加。这类研究采用的是20个数据库中的条目,其中包含一个日志搜索词,即COVID-19、死亡率和糖尿病。研究日志的有效期为2年,与COVID-19有关,这是一种新疾病。通过流程图进行日志筛选,使其符合既定标准。获得20份与既定标准相关的日记账,18份日记账支持替代假设,2份日记账不支持。最支持替代假设的日记12234 (95% Cl 4.126-36.272大小的古怪的Ratio),由Albitar p0.026 Ballouze Ooi et al ., 2020年,人们也发现的1型糖尿病和2型是penyerta COVID-19,中有很大的影响,提高病人的死亡风险COVID-19被巴伦的日记,Bakhai证明,Kar 2020, et al .,与1型糖尿病(人力资源部1。61(32-1 1。96)和2型糖尿病(人力资源部1。61(1 . 54-1 67)、p0,0001此外,有糖尿病病史的COVID-19患者也有很高的死亡风险,2020年Yu, rely, Li, et . et .的期刊证明了这一点(或2.34(或1.45-3.76),p0005
{"title":"Diabetes Sebagai Faktor Commorbid Yang Memperburuk Mortalitas Dari Covid-19: Sebuah Tinjauan Literatur","authors":"Muhammad Iqbal Thamrin, Linda Weni, Diniwati Mukhtar","doi":"10.33476/ms.v9i1.2064","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/ms.v9i1.2064","url":null,"abstract":"Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan ciri hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang petama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada bulan Desember 2019. COVID-19 yang disertai dengan diabetes mellitus diketahui mempunyai resiko prognosis yang lebih buruk daripada yang tidak disertai diabetes meliitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan mortalitas dalam kasus COVID-19 yang disertai diabetes mellitus.Jenis penelitian ini menggunakan Literature Review dengan menggunakan jurnal yang diambil dari database sebanyak 20, dengan keyword pencarian jurnal yaitu “COVID-19, Mortalitas, dan Diabetes”. Limitasi pencarian jurnal yaitu 2 tahun, berhubungan dengan COVID-19 yang merupakan penyakit baru. Penyaringan jurnal menggunakan PRISMA Flow Diagram, sehingga didapatkan jurnal yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.Didapatkan 20 jurnal yang relevan dengan kriteria yang telah ditetapkan, dengan 18 jurnal mendukung hipotesis alternatif, dan 2 jurnal tidak mendukung. Jurnal yang paling mendukung hipotesis alternatif dengan Odd Ratio sebesar 12.234 (Cl 95% 4.126-36.272), p0.026 oleh Albitar, Ballouze, Ooi, et al., 2020, ditemukan juga bahwa diabetes tipe 1 dan tipe 2 yang merupakan penyerta COVID-19, mempunyai pengaruh yang besar dalam menaikan resiko kematian pasien COVID-19, dibuktikan oleh jurnal Barron, Bakhai, Kar, et al., 2020 dengan diabetes tipe 1 (HR 1.61(1.32-1.96)) dan diabetes tipe 2 (HR 1.61(1.54-1.67)), p0,0001, ditemukan juga bahwa pasien COVID-19 dengan riwayat diabetes mellitus juga mempunyai resiko kematian yang tinggi, dibuktikan oleh jurnal dari Yu, Lei, Li, et al., 2020 dengan (OR 2.34(1.45-3.76)), p0.005","PeriodicalId":306850,"journal":{"name":"Majalah Sainstekes","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123769411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari epitel duktus maupun lobules di jaringan payudara. Di sisi lain, penyakit fibrokistik adalah benjolan teraba di payudara dan terkait dengan siklus menstruasi. Karena gejala awal yang mirip, pada pemeriksaan klinis, penyakit fibrokistik sering salah didiagnosis sebagai kanker payudara. Oleh karena tingginya kasus kanker payudara di Indonesia, penentuan stadium klinis dan pemeriksaan histopatologi diperlukan untuk menentukan diagnosis dan tata laksana lebih lanjut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan kepadatan jaringan ikat dan perbedaan luas sel pada kanker payudara dan penyakit fibrokistik.Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah blok paraffin pasien kanker payudara dan penyakit fibrokistik di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta. Pengumpulan data ini dilakukan dengan data primer sediaan biopsi eksisi atau mastektomi pasien kanker payudara dan penyakit fibrokistik dan diolah menjadi sediaan slide menggunakan pewarnaan masson’s trichrome dan Hematoxylin Eosin. Analisis dilakukan menggunakan uji komparatif dua sampel yang tidak berpasangan dan distribusi tidak normal dengan uji Kolmogorov Smirnov.Penelitian ini menunjukkan bahwa rerata luas morfologi kelenjar pada kanker payudara lebih besar dibandingkan penyakit fibrokistik (226,324 µm : 60,522 µm). Berdasarkan hasil uji analisis didapatkan perbedaan yang bermakna secara statistik antara luas morfologi kelenjar pada kanker payudara dan penyakit fibrokistik. Semenetara jumlah jaringan ikat pada fibrokistik lebih banyak dibandingkan kanker invasif payudara. Kepadatan rata-rata jaringan ikat pada fibrokistik payudara sebesar 52%. Sedangkan kepadatan rata-rata jaringan ikat pada kanker payudara sebesar 29,17%. Berdasarkan hasil uji analisis Kolmogorov Smirnov didapatkan hasil yang signifikan secara statistik antara variabel kepadatan jaringan ikat pada kanker payudara dan penyakit fibrokistik (p0.05).Terdapat perbedaan bermakna jaringan ikat antara kanker payudara dengan penyakit fibrokistik. Sementara luas morfologi kelenjar pada kanker payudara lebih besar dibandingkan penyakit fibrokistik
{"title":"Perbedaan Morfologi Kelenjar Mammae Dan Jaringan Ikat Pada Kanker Payudara Dan Fibrokistik Di Rumah Sakit Islam Jakarta","authors":"Triana Intan Sari, Saffa Hasanah, M. Arsyad, Nunung Ainur Rahmah, Yulia Suciati","doi":"10.33476/ms.v9i1.2650","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/ms.v9i1.2650","url":null,"abstract":"Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari epitel duktus maupun lobules di jaringan payudara. Di sisi lain, penyakit fibrokistik adalah benjolan teraba di payudara dan terkait dengan siklus menstruasi. Karena gejala awal yang mirip, pada pemeriksaan klinis, penyakit fibrokistik sering salah didiagnosis sebagai kanker payudara. Oleh karena tingginya kasus kanker payudara di Indonesia, penentuan stadium klinis dan pemeriksaan histopatologi diperlukan untuk menentukan diagnosis dan tata laksana lebih lanjut.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan kepadatan jaringan ikat dan perbedaan luas sel pada kanker payudara dan penyakit fibrokistik.Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah blok paraffin pasien kanker payudara dan penyakit fibrokistik di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta. Pengumpulan data ini dilakukan dengan data primer sediaan biopsi eksisi atau mastektomi pasien kanker payudara dan penyakit fibrokistik dan diolah menjadi sediaan slide menggunakan pewarnaan masson’s trichrome dan Hematoxylin Eosin. Analisis dilakukan menggunakan uji komparatif dua sampel yang tidak berpasangan dan distribusi tidak normal dengan uji Kolmogorov Smirnov.Penelitian ini menunjukkan bahwa rerata luas morfologi kelenjar pada kanker payudara lebih besar dibandingkan penyakit fibrokistik (226,324 µm : 60,522 µm). Berdasarkan hasil uji analisis didapatkan perbedaan yang bermakna secara statistik antara luas morfologi kelenjar pada kanker payudara dan penyakit fibrokistik. Semenetara jumlah jaringan ikat pada fibrokistik lebih banyak dibandingkan kanker invasif payudara. Kepadatan rata-rata jaringan ikat pada fibrokistik payudara sebesar 52%. Sedangkan kepadatan rata-rata jaringan ikat pada kanker payudara sebesar 29,17%. Berdasarkan hasil uji analisis Kolmogorov Smirnov didapatkan hasil yang signifikan secara statistik antara variabel kepadatan jaringan ikat pada kanker payudara dan penyakit fibrokistik (p0.05).Terdapat perbedaan bermakna jaringan ikat antara kanker payudara dengan penyakit fibrokistik. Sementara luas morfologi kelenjar pada kanker payudara lebih besar dibandingkan penyakit fibrokistik","PeriodicalId":306850,"journal":{"name":"Majalah Sainstekes","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122959019","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aisyah Nuur Ramdhani, Kholis Ernawati, F. Jannah, Jody Multi Etnistyadi Rizon, Ahmad Furqon Abdusyakur, Lilian Batubara, Insan Sosiawan A. Tunru
Perilaku masyarakat tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dan perilaku pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan salah satu faktor risiko terjadinya DBD. Perilaku dipengaruhi oleh pengetahuan dan paparan informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang DBD menggunakan media video terhadap pengetahuan masyarakat di Kampung Kesepatan, Cilincing, Jakarta Utara.Desain penelitian menggunakan quasi experiment. Responden adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kampung Kesepatan berjumlah 55 orang. Media video yang digunakan untuk penyuluhan berjudul “Awas Nyamuk Jahat!” yang dibuat oleh Pusat Promosi Kesehatan, Kemenkes RI tahun 2004. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner berupa pilihan ganda berjumlah 12 pertanyaan. Analisis data dilakukan dengan metode analisis bivariat.Pengetahuan responden tentang DBD adalah sebelum penyuluhan yang mempunyai kategori baik sebanyak 8 responden (14,5%); setelah penyuluhan, yang mempunyai kategori baik meningkat menjadi 25 responden (45,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai p = 0,000.Terdapat pengaruh penyuluhan tentang DBD dan perilaku PSN dengan media video terhadap peningkatan pengetahuan responden di Kampung Kesepatan, Cilincing, Jakarta Utara.Perlu adanya kegiatan penyuluhan DBD menggunakan media video dan media lainnya di daerah-daerah dengan kasus DBD tinggi
{"title":"Pengaruh Penyuluhan DBD Dengan Media Video Terhadap Pengetahuan Mayarakat di Kampung Kesepatan, Cilincing Jakarta Utara","authors":"Aisyah Nuur Ramdhani, Kholis Ernawati, F. Jannah, Jody Multi Etnistyadi Rizon, Ahmad Furqon Abdusyakur, Lilian Batubara, Insan Sosiawan A. Tunru","doi":"10.33476/ms.v9i1.2228","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/ms.v9i1.2228","url":null,"abstract":"Perilaku masyarakat tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dan perilaku pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merupakan salah satu faktor risiko terjadinya DBD. Perilaku dipengaruhi oleh pengetahuan dan paparan informasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang DBD menggunakan media video terhadap pengetahuan masyarakat di Kampung Kesepatan, Cilincing, Jakarta Utara.Desain penelitian menggunakan quasi experiment. Responden adalah Ibu Rumah Tangga (IRT) di Kampung Kesepatan berjumlah 55 orang. Media video yang digunakan untuk penyuluhan berjudul “Awas Nyamuk Jahat!” yang dibuat oleh Pusat Promosi Kesehatan, Kemenkes RI tahun 2004. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner berupa pilihan ganda berjumlah 12 pertanyaan. Analisis data dilakukan dengan metode analisis bivariat.Pengetahuan responden tentang DBD adalah sebelum penyuluhan yang mempunyai kategori baik sebanyak 8 responden (14,5%); setelah penyuluhan, yang mempunyai kategori baik meningkat menjadi 25 responden (45,5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai p = 0,000.Terdapat pengaruh penyuluhan tentang DBD dan perilaku PSN dengan media video terhadap peningkatan pengetahuan responden di Kampung Kesepatan, Cilincing, Jakarta Utara.Perlu adanya kegiatan penyuluhan DBD menggunakan media video dan media lainnya di daerah-daerah dengan kasus DBD tinggi","PeriodicalId":306850,"journal":{"name":"Majalah Sainstekes","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125439579","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Karina Ajeng Ridwan, Muhammad Ibnu, Mochammad Deya Najmuddin
Syok sepsis merupakan komplikasi berat dari sepsis dikarenakan kelainan sirkulasi, selular, dan metabolik yang mengancam jiwa. Sepsis dan Syok Sepsis dilaporkan merupakan kasus yang sering menjadi penyebab kematian di Intensive Care Unit (ICU). Salah satu penyebab paling sering terjadi infeksi sepsis dan syok sepsis adalah peritonitis. Kejadian peritonitis dan Syok Sepsis dapat menyebabkan terjadinya Abdominal Compartment Syndrome (ACS) yang dilaporkan meningkat pada pasien yang dirawat di ICU. Untuk dilakukan tindakan bedah pada pasien Peritonitis dan ACS maka diperlukan manajemen perioperatif yang tepat
{"title":"Manajemen Perioperatif pada Syok Sepsis et causa Peritonitis et causa Perforasi Gaster dan Suspek Abdominal Compartment Syndrome","authors":"Karina Ajeng Ridwan, Muhammad Ibnu, Mochammad Deya Najmuddin","doi":"10.33476/ms.v8i2.2099","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/ms.v8i2.2099","url":null,"abstract":"Syok sepsis merupakan komplikasi berat dari sepsis dikarenakan kelainan sirkulasi, selular, dan metabolik yang mengancam jiwa. Sepsis dan Syok Sepsis dilaporkan merupakan kasus yang sering menjadi penyebab kematian di Intensive Care Unit (ICU). Salah satu penyebab paling sering terjadi infeksi sepsis dan syok sepsis adalah peritonitis. Kejadian peritonitis dan Syok Sepsis dapat menyebabkan terjadinya Abdominal Compartment Syndrome (ACS) yang dilaporkan meningkat pada pasien yang dirawat di ICU. Untuk dilakukan tindakan bedah pada pasien Peritonitis dan ACS maka diperlukan manajemen perioperatif yang tepat","PeriodicalId":306850,"journal":{"name":"Majalah Sainstekes","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130518489","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maya Trisiswati, Dian Mardhiyah, Siti Maulidya Sari
Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang terjadi akibat kondisi kekurangan gizi kronis atau penyakit infeksi kronis pada bayi / anak di bawah lima tahun, ditandai dengan nilai z-scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari –3SD (severely stunted). Berat badan saat lahir merupakan salah satu indikator dalam tumbuh kembang anak hingga masa dewasanya dan menggambarkan status gizi yang diperoleh janin selama dalam kandungan. BBLR ialah Berat Badan Lahir Rendah kurang dari 2.500 gram, tanpa memandang masa gestasi. Data prevalensi balita stunting WHO, Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR), dengan rata-rata 36,4% tahun 2005-2017. Kabupaten Pandeglang memiliki prevalensi stunting tertinggi di Provinsi Banten, 21,9% untuk BADUTA (bayi dibawah dua tahun). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Rancangan penelitian adalah cross sectional. Responden tidak BBLR menjadi stunting sebanyak 170 orang atau 25.6% tidak stunting 493 orang atau 74.4%, BADUTA BBLR sebanyak 16 orang atau 35,6% mengalami stunting sedangkan 29 orang atau 64.4% tidak mengalami stunting dengan p-value 0.144 atau p-value 0,05, OR 1,6 dengan 95% CI (0.848 – 3.019) atau CI. Hasil analisis bivariate menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan atau bermakna antara BBLR dengan keajdian stunting di 10 desa Kabupaten Pandeglang
{"title":"Hubungan Riwayat Bblr (Berat Badan Lahir Rendah) Dengan Kejadian Stunting Di Kabupaten Pandeglang","authors":"Maya Trisiswati, Dian Mardhiyah, Siti Maulidya Sari","doi":"10.33476/ms.v8i2.2096","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/ms.v8i2.2096","url":null,"abstract":"Stunting merupakan gangguan pertumbuhan yang terjadi akibat kondisi kekurangan gizi kronis atau penyakit infeksi kronis pada bayi / anak di bawah lima tahun, ditandai dengan nilai z-scorenya kurang dari -2SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari –3SD (severely stunted). Berat badan saat lahir merupakan salah satu indikator dalam tumbuh kembang anak hingga masa dewasanya dan menggambarkan status gizi yang diperoleh janin selama dalam kandungan. BBLR ialah Berat Badan Lahir Rendah kurang dari 2.500 gram, tanpa memandang masa gestasi. Data prevalensi balita stunting WHO, Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR), dengan rata-rata 36,4% tahun 2005-2017. Kabupaten Pandeglang memiliki prevalensi stunting tertinggi di Provinsi Banten, 21,9% untuk BADUTA (bayi dibawah dua tahun). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Rancangan penelitian adalah cross sectional. Responden tidak BBLR menjadi stunting sebanyak 170 orang atau 25.6% tidak stunting 493 orang atau 74.4%, BADUTA BBLR sebanyak 16 orang atau 35,6% mengalami stunting sedangkan 29 orang atau 64.4% tidak mengalami stunting dengan p-value 0.144 atau p-value 0,05, OR 1,6 dengan 95% CI (0.848 – 3.019) atau CI. Hasil analisis bivariate menunjukan tidak ada hubungan yang signifikan atau bermakna antara BBLR dengan keajdian stunting di 10 desa Kabupaten Pandeglang","PeriodicalId":306850,"journal":{"name":"Majalah Sainstekes","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125545487","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Eufrata Junus, Wulan Pingkan Sigit, Arroyan Wardhana
Anosmia adalah ketidakmampuan untuk merasakan bau atau aroma. Ini bisa bersifat sementara atau permanen dan didapat atau bawaan. Salah satu penyebabnya adalah penyumbatan mekanis yang mencegah bau mencapai saraf penciuman dapat menyebabkan hilangnya indra penciuman. Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh proses inflamasi seperti infeksi sederhana yang menyebabkan sumbatan lendir atau polip hidung. Pada era pandemi virus Covid-19, virus ini memiliki kecenderungan untuk menginvasi saraf olfaktorius yang merupakan portal masuk virus tersebut atau melalui transmisi transneural dari infeksi sistem saraf pusat menuju sistem saraf perifer. Seperempat dari pasien Covid-19 yang dirawat melaporkan gangguan pada indra penciuman mereka, yang mungkin terkait dengan invasi saraf olfaktorius
{"title":"Anosmia Pada Era Pandemi","authors":"Eufrata Junus, Wulan Pingkan Sigit, Arroyan Wardhana","doi":"10.33476/ms.v8i2.2100","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/ms.v8i2.2100","url":null,"abstract":"Anosmia adalah ketidakmampuan untuk merasakan bau atau aroma. Ini bisa bersifat sementara atau permanen dan didapat atau bawaan. Salah satu penyebabnya adalah penyumbatan mekanis yang mencegah bau mencapai saraf penciuman dapat menyebabkan hilangnya indra penciuman. Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh proses inflamasi seperti infeksi sederhana yang menyebabkan sumbatan lendir atau polip hidung. Pada era pandemi virus Covid-19, virus ini memiliki kecenderungan untuk menginvasi saraf olfaktorius yang merupakan portal masuk virus tersebut atau melalui transmisi transneural dari infeksi sistem saraf pusat menuju sistem saraf perifer. Seperempat dari pasien Covid-19 yang dirawat melaporkan gangguan pada indra penciuman mereka, yang mungkin terkait dengan invasi saraf olfaktorius","PeriodicalId":306850,"journal":{"name":"Majalah Sainstekes","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132103329","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nur Alam, Sri Asriyani, Bachtiar Murtala, Nikmatia Latief, Burhanuddin Bahar, Nu’man As Daud
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi ultrasonography gray scale (USG) dengan doppler parenkim hati berdasarkan sistem skoring dengan pemeriksaan fibro scan pada pasien hepatitis B kronik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi potong lintang. Penelitian dilaksanakan di Bagian Radiologi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada bulan Juli sampai Desember 2020. Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita virus hepatitis B kronik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel penelitian ini dilakukan pemeriksaan morfologi dan hemodinamik hati dan limpa menggunakan USG Trans abdominal, dilanjutkan dengan penentuan derajat fibrosis berdasarkan Transient Elastography. Data dianalisis secara statistik melalui uji korelasi Spearman jika nilai P 0,05. Penelitian ini melibatkan 32 orang, 22 laki-laki (68,8%) dengan rentang usia 25-64 tahun pada penderita virus hepatitis B kronis. Hasil penelitian menunjukan korelasi yang kuat berdasarkan morfologi USG adalah echoparenkim (p = 0,0001, r = 0,793). Permukaan hati (p = 0,010, r = 0,450), ukuran limpa (p = 0,009, r = 0,452), berkorelasi sedang, sedangkan sudut jantung (p = 0,041, r = 0,363) memiliki hubungan yang lemah korelasi. Diameter vena hepatik dan rerata Portal Vein Velocity (PVV) tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan Transient Elastography. Penilaian USG memiliki korelasi yang kuat (p = 0,0001, r = 0,729) dengan derajat fibrosis berdasarkan Transient Elastography
本研究的目的是根据乙型肝炎患者的悬挂系统和纤维扫描系统,确定灰scale与多普勒肝渗透性关系。采用的研究方法是降幅研究。这项研究于2020年7月至12月在Wahidin sudirosodo Makassar医生RSUP进行。该研究的人群是所有符合乙型肝炎病毒和排泄物标准的慢性肝炎病毒患者。本研究的样本采用肝血气学和脾血气学扫描,采用皮面超声超声扫描,然后根据眼角膜异质测定纤维化程度。如果值为P . 05,则通过Spearman相关测试对数据进行统计分析。该研究涉及32名男性、22名男性(68.8%),25岁至64岁的慢性乙型肝炎病毒患者。研究表明,基于超声波形态的强相关是eecho parenkim (p = 0.0001, r = 0.793)。肝脏表面(p = 010, r = 450),脾脏大小(p = 009, r = 452),中等相关性,而心脏角(p = 041, r = 363)的相关性较弱。静脉的直径和维经门(PVV)与短暂的心律学无关。超声波评估具有很强的相关性(p = 0.0001, r = 0.729),根据经时间轴测定,具有纤维化程度
{"title":"Perbandingan Gambaran Ultrasonography Gray Scale dan Doppler Parenkim Hepar Berdasarkan Scoring System dengan Pemeriksaan Fibroscan pada Pasien Hepatitis B Kronik","authors":"Nur Alam, Sri Asriyani, Bachtiar Murtala, Nikmatia Latief, Burhanuddin Bahar, Nu’man As Daud","doi":"10.33476/ms.v8i2.2101","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/ms.v8i2.2101","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi ultrasonography gray scale (USG) dengan doppler parenkim hati berdasarkan sistem skoring dengan pemeriksaan fibro scan pada pasien hepatitis B kronik. Metode penelitian yang digunakan adalah studi potong lintang. Penelitian dilaksanakan di Bagian Radiologi RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada bulan Juli sampai Desember 2020. Populasi penelitian ini adalah seluruh penderita virus hepatitis B kronik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Sampel penelitian ini dilakukan pemeriksaan morfologi dan hemodinamik hati dan limpa menggunakan USG Trans abdominal, dilanjutkan dengan penentuan derajat fibrosis berdasarkan Transient Elastography. Data dianalisis secara statistik melalui uji korelasi Spearman jika nilai P 0,05. Penelitian ini melibatkan 32 orang, 22 laki-laki (68,8%) dengan rentang usia 25-64 tahun pada penderita virus hepatitis B kronis. Hasil penelitian menunjukan korelasi yang kuat berdasarkan morfologi USG adalah echoparenkim (p = 0,0001, r = 0,793). Permukaan hati (p = 0,010, r = 0,450), ukuran limpa (p = 0,009, r = 0,452), berkorelasi sedang, sedangkan sudut jantung (p = 0,041, r = 0,363) memiliki hubungan yang lemah korelasi. Diameter vena hepatik dan rerata Portal Vein Velocity (PVV) tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan Transient Elastography. Penilaian USG memiliki korelasi yang kuat (p = 0,0001, r = 0,729) dengan derajat fibrosis berdasarkan Transient Elastography","PeriodicalId":306850,"journal":{"name":"Majalah Sainstekes","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114696130","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara locus of control terhadap prestasi akademik pada mahasiswa FEB Universitas YARSI. Prestasi akademik merupakan alat ukur akan hasil aktivitas belajar yang di laksanakan oleh mahasiswa, dan locus of control merupakan keyakinan seseorang atau mahasiswa terhadap nasib yang diterimanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain penelitian asosiatif. Partisipan penelitian ini adalah 83 mahasiswa aktif FEB Universitas YARSI, dengan simple random sampling digunakan dalam pemilihan sampel. Data dianalisi dengan menggunakan teknik analisis regresi pada aplikasi SPSS. Hasil penelitian yang didapatkan analisis hubungan antar variabel menunjukan adanya pengaruh locus of control secara signifikan terhadap prestasi akademik. Hal tersebut dibuktikan dengan lebih besarnya hasil signifikansi sebesar 0,003 (p 0,05). dan dengan nilai r square sebesar 0,344. Sumbangsih locus of control terhadap prestasi akademik sebesar 34.4%. Yang memberikan arti dengan semakin yakinnya mahasiswa atas apa yang terjadi dalam dirinya, akan mempengaruhi prestasi akademik yang didapatkan setiap mahasiswa
{"title":"Pengaruh Locus of Control Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Yarsi","authors":"Muhammad Refki Novesar","doi":"10.33476/ms.v8i2.2098","DOIUrl":"https://doi.org/10.33476/ms.v8i2.2098","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara locus of control terhadap prestasi akademik pada mahasiswa FEB Universitas YARSI. Prestasi akademik merupakan alat ukur akan hasil aktivitas belajar yang di laksanakan oleh mahasiswa, dan locus of control merupakan keyakinan seseorang atau mahasiswa terhadap nasib yang diterimanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain penelitian asosiatif. Partisipan penelitian ini adalah 83 mahasiswa aktif FEB Universitas YARSI, dengan simple random sampling digunakan dalam pemilihan sampel. Data dianalisi dengan menggunakan teknik analisis regresi pada aplikasi SPSS. Hasil penelitian yang didapatkan analisis hubungan antar variabel menunjukan adanya pengaruh locus of control secara signifikan terhadap prestasi akademik. Hal tersebut dibuktikan dengan lebih besarnya hasil signifikansi sebesar 0,003 (p 0,05). dan dengan nilai r square sebesar 0,344. Sumbangsih locus of control terhadap prestasi akademik sebesar 34.4%. Yang memberikan arti dengan semakin yakinnya mahasiswa atas apa yang terjadi dalam dirinya, akan mempengaruhi prestasi akademik yang didapatkan setiap mahasiswa","PeriodicalId":306850,"journal":{"name":"Majalah Sainstekes","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126739627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}