Pub Date : 2022-09-22DOI: 10.35814/coverage.v13i1.3913
Santika Vania Putri
Digitalization has transformed individuals’ behaviour in receiving information. The changes has encourage marketer to shift their marketing strategy, from offline to online. With the existence of internet, Word of Mouth (WOM) strategy has converted to electronic Word of Mouth (eWOM)with the help of social media. eWOM itself has an advantage of raising awareness of a product, service, or a brand itself. Adopting the eWOM concept, there comes a new marketing strategy called buzz marketing, in which usually is using a third-party to maximize the viral and trending effect from eWOM. Using a case study from a beauty brand, Secondate, this paper analyzes the buzz marketing campaign that was done by Secondate on their first launching. Instead of using a buzzer, Secondate used more than 20 Indonesian influencers to create a buzz on social media and increase brand awareness of the brand Secondate. This paper alsoexplains the benefits of using influencer in eWOM instead buzzers in terms of leveraging a brand awareness. The result of this paper is that eWOM through influencer has a positive impact in increasing brand awareness, while influencers have no significant impact in customers’ purchase intention.
{"title":"The Impact of Electronic Word of Mouth (EWOM) Using Influencers on Brand Awareness and Purchase Intention","authors":"Santika Vania Putri","doi":"10.35814/coverage.v13i1.3913","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/coverage.v13i1.3913","url":null,"abstract":"Digitalization has transformed individuals’ behaviour in receiving information. The changes has encourage marketer to shift their marketing strategy, from offline to online. With the existence of internet, Word of Mouth (WOM) strategy has converted to electronic Word of Mouth (eWOM)with the help of social media. eWOM itself has an advantage of raising awareness of a product, service, or a brand itself. Adopting the eWOM concept, there comes a new marketing strategy called buzz marketing, in which usually is using a third-party to maximize the viral and trending effect from eWOM. Using a case study from a beauty brand, Secondate, this paper analyzes the buzz marketing campaign that was done by Secondate on their first launching. Instead of using a buzzer, Secondate used more than 20 Indonesian influencers to create a buzz on social media and increase brand awareness of the brand Secondate. This paper alsoexplains the benefits of using influencer in eWOM instead buzzers in terms of leveraging a brand awareness. The result of this paper is that eWOM through influencer has a positive impact in increasing brand awareness, while influencers have no significant impact in customers’ purchase intention.","PeriodicalId":307839,"journal":{"name":"CoverAge: Journal of Strategic Communication","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115021313","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-22DOI: 10.35814/coverage.v13i1.3336
Halla Puspita Yuri
Virtual Youtuber (Vtuber) yang memuat budaya lokal dalam kontennya bukan hal baru, namun lain halnya dengan memperkenalkan destinasi wisata Indonesia. Vtuber dengan anonimitasnya tidak perlu menunjukkan jati diri, cukup menggunakan avatar 2D atau 3D dan mampu meraih jumlah pengikut yang setara dan atau melebihi Youtuber yang menunjukkan wajah aslinya. Hal ini menjadi tanda tanya jika Vtuber memiliki kredibilitas yang memadai bagi audiensnya dalam menyampaikan pesan. Penelitian ini akan menggunakan analisis resepsi khalayak, memahami proses dalam penciptaan makna yang dilakukan oleh audiens saat mengkonsumsi media. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat penerimaan audiens atas kredibilitas Vtuber yang menyampaikan konten tersebut. Penelitian ini didukung dengan teori encoding-decoding Stuart Hall. Teori encoding-decoding merupakan proses khalayak dalam mengkonsumsi dan memproduksi makna dalam proses penerimaan mengenai konten media massa yang telah dikonsumsinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis resepsi dari Stuart Hall. Hasil menunjukkan jika audiens 1, 4, 6, dan 7 berada di posisi dominan hegemoni, audiens 2 di posisi negosiasi dan audiens 3, 5 dan 8 di posisi oposisi. Setiap audiens secara aktif menyandikan pesan dalam konten pariwisata dari Andi Adinata secara berbeda yang dipengaruhi berbagai faktor, namun cara Andi Adinata dalam menyajikan kontennya mempengaruhi pemikiran audiens mengenai Vtuber secara umum dan jenis konten baru Vtuber seperti pariwisata ini.
{"title":"Penerimaan Audiens atas Konten Pariwisata dari Virtual Youtuber Andi Adinata","authors":"Halla Puspita Yuri","doi":"10.35814/coverage.v13i1.3336","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/coverage.v13i1.3336","url":null,"abstract":"Virtual Youtuber (Vtuber) yang memuat budaya lokal dalam kontennya bukan hal baru, namun lain halnya dengan memperkenalkan destinasi wisata Indonesia. Vtuber dengan anonimitasnya tidak perlu menunjukkan jati diri, cukup menggunakan avatar 2D atau 3D dan mampu meraih jumlah pengikut yang setara dan atau melebihi Youtuber yang menunjukkan wajah aslinya. Hal ini menjadi tanda tanya jika Vtuber memiliki kredibilitas yang memadai bagi audiensnya dalam menyampaikan pesan. Penelitian ini akan menggunakan analisis resepsi khalayak, memahami proses dalam penciptaan makna yang dilakukan oleh audiens saat mengkonsumsi media. Tujuan dari penelitian ini untuk melihat penerimaan audiens atas kredibilitas Vtuber yang menyampaikan konten tersebut. Penelitian ini didukung dengan teori encoding-decoding Stuart Hall. Teori encoding-decoding merupakan proses khalayak dalam mengkonsumsi dan memproduksi makna dalam proses penerimaan mengenai konten media massa yang telah dikonsumsinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan analisis resepsi dari Stuart Hall. Hasil menunjukkan jika audiens 1, 4, 6, dan 7 berada di posisi dominan hegemoni, audiens 2 di posisi negosiasi dan audiens 3, 5 dan 8 di posisi oposisi. Setiap audiens secara aktif menyandikan pesan dalam konten pariwisata dari Andi Adinata secara berbeda yang dipengaruhi berbagai faktor, namun cara Andi Adinata dalam menyajikan kontennya mempengaruhi pemikiran audiens mengenai Vtuber secara umum dan jenis konten baru Vtuber seperti pariwisata ini.","PeriodicalId":307839,"journal":{"name":"CoverAge: Journal of Strategic Communication","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130992396","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-28DOI: 10.35814/coverage.v12i2.3170
R. Rosemary, Safrina, N. Roesa
Program Kampung Iklim (Proklim) is a national mitigation and adaptation program toclimate change in Indonesia. Like other areas across the country, several districts inAceh Province are designated Climate Village Program (Proklim). However, as aninnovative government-led initiative, the program's efficacy in Aceh has not beenwell-documented. This study explores the potential challenges and opportunities ofProklim implementation in Aceh. Even though Proklim is a significant initiative foradapting to the impact of climate change, poor community involvement in theplanning and implementation stages led to the program's unsustainability. Lack ofpublic participation correlates with their limited understanding of the program'sbenefits. Moreover, people's poor understanding is influenced by how the program iscommunicated. Drawing from previous research on public participation inimplementing Proklim in three areas in Aceh Besar districts, this study analyzes theinternal and external factors identified as strengths, weaknesses, opportunities, andthreats of the climate change programs. The study argues that exploring andcommunicating the social capitals of local communities allows for more publicinvolvement and participation in developing sustainable Proklim in the area.
Kampung Iklim (Proklim)计划是印度尼西亚的一项减缓和适应气候变化的国家计划。与全国其他地区一样,亚齐省的几个地区被指定为气候村计划(Proklim)。然而,作为一项由政府主导的创新项目,该项目在亚齐省的成效并没有得到充分的证明。本研究探讨了在亚齐实施proklim的潜在挑战和机遇。尽管Proklim是一项适应气候变化影响的重要举措,但在规划和实施阶段,社区参与不足导致了该计划的不可持续性。公众参与的缺乏与他们对项目效益的理解有限有关。此外,人们对节目的理解也受到节目传播方式的影响。根据先前在亚齐省三个地区实施Proklim的公众参与研究,本研究分析了气候变化项目的优势、劣势、机遇和威胁等内部和外部因素。该研究认为,探索和沟通当地社区的社会资本可以让更多的公众参与和参与到该地区可持续Proklim的发展中来。
{"title":"Communicating Social Capitals of Local Communities for a Sustainable Proklim in Aceh","authors":"R. Rosemary, Safrina, N. Roesa","doi":"10.35814/coverage.v12i2.3170","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/coverage.v12i2.3170","url":null,"abstract":"Program Kampung Iklim (Proklim) is a national mitigation and adaptation program toclimate change in Indonesia. Like other areas across the country, several districts inAceh Province are designated Climate Village Program (Proklim). However, as aninnovative government-led initiative, the program's efficacy in Aceh has not beenwell-documented. This study explores the potential challenges and opportunities ofProklim implementation in Aceh. Even though Proklim is a significant initiative foradapting to the impact of climate change, poor community involvement in theplanning and implementation stages led to the program's unsustainability. Lack ofpublic participation correlates with their limited understanding of the program'sbenefits. Moreover, people's poor understanding is influenced by how the program iscommunicated. Drawing from previous research on public participation inimplementing Proklim in three areas in Aceh Besar districts, this study analyzes theinternal and external factors identified as strengths, weaknesses, opportunities, andthreats of the climate change programs. The study argues that exploring andcommunicating the social capitals of local communities allows for more publicinvolvement and participation in developing sustainable Proklim in the area.","PeriodicalId":307839,"journal":{"name":"CoverAge: Journal of Strategic Communication","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130103779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-28DOI: 10.35814/coverage.v12i2.3161
S. Devi, Faridhian Anshari, Retor Aquinaldo Wirabuanaputera Kaligis
Tujuan dari penelitian iniadalah mengkaji peran yang dijalankan oleh bidanyang mengadopsi teknologi baru bernama Tele-CTG untuk memonitorkesehatan ibu hamil dalam proses mendukung persalinan yang sehat untukmengurangi tingkat kematian ibu dan anak. Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancaramendalam padabidan yang bekerja di empat lokasi berbeda (Jakarta, Bekasi,Kupang, dan Indramayu) yang sudah menerapkan teknologi Tele-CTG selamasatu tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bidan mempunyailimaperanan sebagai agen perubahansosial: (1) Menjadi perantara pentingdalam menerjemahkan penggunaan serta sosialisasi manfaat Tele-CTGterhadap pasien, (2) Bidan memberikan informasi terbaru mengenaikesehatan anak dalam kandungan melalui pengenalan Tele-CTG yangterhubung langsung dengan dokter, (3) Menganalisis kebutuhan pasienterkait kemungkinan gangguan yang akan timbul pada bayi dalamkandungan melalui pengenalan Tele-CTG. (4) Menumbuhkankeberanianpasien untuk mengambil tindakan yang tepat terhadap anakdalam kandungan, dan(5) mengembangkan kepercayaan akan kebutuhanpasien melalui penggunaan teknologi baru
{"title":"PERAN BIDAN SEBAGAI AGEN PERUBAHAN DALAM SOSIALISASI TELE-CTG UNTUK KESEHATAN IBU HAMIL","authors":"S. Devi, Faridhian Anshari, Retor Aquinaldo Wirabuanaputera Kaligis","doi":"10.35814/coverage.v12i2.3161","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/coverage.v12i2.3161","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian iniadalah mengkaji peran yang dijalankan oleh bidanyang mengadopsi teknologi baru bernama Tele-CTG untuk memonitorkesehatan ibu hamil dalam proses mendukung persalinan yang sehat untukmengurangi tingkat kematian ibu dan anak. Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancaramendalam padabidan yang bekerja di empat lokasi berbeda (Jakarta, Bekasi,Kupang, dan Indramayu) yang sudah menerapkan teknologi Tele-CTG selamasatu tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bidan mempunyailimaperanan sebagai agen perubahansosial: (1) Menjadi perantara pentingdalam menerjemahkan penggunaan serta sosialisasi manfaat Tele-CTGterhadap pasien, (2) Bidan memberikan informasi terbaru mengenaikesehatan anak dalam kandungan melalui pengenalan Tele-CTG yangterhubung langsung dengan dokter, (3) Menganalisis kebutuhan pasienterkait kemungkinan gangguan yang akan timbul pada bayi dalamkandungan melalui pengenalan Tele-CTG. (4) Menumbuhkankeberanianpasien untuk mengambil tindakan yang tepat terhadap anakdalam kandungan, dan(5) mengembangkan kepercayaan akan kebutuhanpasien melalui penggunaan teknologi baru","PeriodicalId":307839,"journal":{"name":"CoverAge: Journal of Strategic Communication","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123220592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Situasi pandemi Covid-19 mengubah pola pembelajaran tatap muka menjadipembelajaran jarak jauh berbasis virtual. Perubahan dalam waktu singkat inimerupakan pengalaman baru bagi insitusi pendidikan, termasuk pondokpesantren. Karakter khusus pondok pesantren mulai dari aspek ruang fisikhingga pola komunikasi menjadi pembelajaran yang berani sebagai kondisibaru yang menuntut adanya adaptasi. Artikel ini memetakan perubahan polakomunikasi di pondok pesantren serta masalah-masalah yang timbul melakuianalisis pada tingkatan meso dan mikro dengan melakukan kajian literaturjurnal nasional dan internasional yang membahas pola komunikasi dalamproses pembelajaran di pondok pesantren selama masa pandemi Covid-19dengan obyek metode pembelajaran, pola komunikasi, dan kebijakaninstitusional pondok pesantren. Dari hasil analisis, terdapat pola komunikasibaru yang muncul sebagai imbas pola pembelajaran yang baru pondokpesantren serta keberadaan teknologi komunikasi dan informasi yangmenyertainya. Pemahaman terhadap perubahan pola komunikasi ini dapatmembantu dalam merumuskan kebutuhan pola pembelajaran yang juga ikutberubah.
{"title":"Perubahan Pola Komunikasi dalam Proses Pembelajaran di Pondok Pesantren pada Masa Pandemi Covid-19","authors":"Fakhri Zakaria, Deddy Mulyana, Tine Silvana Rachmawati, Ute Lies Siti Khadijah, Ilham Gemiharto, Hanny Hafiar","doi":"10.35814/coverage.v12i2.2349","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/coverage.v12i2.2349","url":null,"abstract":"Situasi pandemi Covid-19 mengubah pola pembelajaran tatap muka menjadipembelajaran jarak jauh berbasis virtual. Perubahan dalam waktu singkat inimerupakan pengalaman baru bagi insitusi pendidikan, termasuk pondokpesantren. Karakter khusus pondok pesantren mulai dari aspek ruang fisikhingga pola komunikasi menjadi pembelajaran yang berani sebagai kondisibaru yang menuntut adanya adaptasi. Artikel ini memetakan perubahan polakomunikasi di pondok pesantren serta masalah-masalah yang timbul melakuianalisis pada tingkatan meso dan mikro dengan melakukan kajian literaturjurnal nasional dan internasional yang membahas pola komunikasi dalamproses pembelajaran di pondok pesantren selama masa pandemi Covid-19dengan obyek metode pembelajaran, pola komunikasi, dan kebijakaninstitusional pondok pesantren. Dari hasil analisis, terdapat pola komunikasibaru yang muncul sebagai imbas pola pembelajaran yang baru pondokpesantren serta keberadaan teknologi komunikasi dan informasi yangmenyertainya. Pemahaman terhadap perubahan pola komunikasi ini dapatmembantu dalam merumuskan kebutuhan pola pembelajaran yang juga ikutberubah.","PeriodicalId":307839,"journal":{"name":"CoverAge: Journal of Strategic Communication","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125383832","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-28DOI: 10.35814/coverage.v12i2.3097
Ayu Priana, V. W. Sutjipto, Nada Arina Romli
Media sosial kini menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari berbagai kegiatan sehari-hari olehbanyak orang. Penggunaan media sosial dapat dijadikan sumber informasi atas suatu hal yangdicari atau dibutuhkan. Saat pandemi Covid-19, terdapat dampak yang turut dirasakan olehbanyak orang, salah satunya pada kesehatan mental manusia. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan penggunaan media sosial Instagram @riliv dengan pemenuhankebutuhan informasi kesehatan mental followers. Populasi penelitian ini adalah pengikut dariakun Instagram @riliv, dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden yang dihitungmenggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan dengan survei yang menyebarkan kuesionerkepada responden secara daring. Penelitian ini memakai paradigma positivisme denganpendekatan kuantitatif. Metode penelitian ini adalah korelasional dengan teknik analisis datastatistik inferensial (korelasi rank spearman). Data pada penelitian ini disajikan dalam bentukdata kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan tinggi (kuat)antara penggunaan media sosial Instagram @riliv dengan pemenuhan kebutuhan informasikesehatan mental followers. Nilai koefisien korelasi bernilai positif, menandakan bahwa apabilaterdapat peningkatan penggunaan media sosial Instagram @riliv, maka pemenuhan kebutuhaninformasi kesehatan mental pengikutnya akan turut meningkat. Dimensi-dimensi variabel X padapenelitianini masing-masing memiliki hubungan yang cukup berarti dengan pemenuhankebutuhan informasi (Y). Berdasarkan hasil uji korelasi rank spearman, dimensi connectionmemiliki nilai koefisien korelasi paling tinggi dengan pemenuhan kebutuhan informasi (Y),sedangkan dimensi context memiliki nilai koefisien korelasi paling rendah dengan pemenuhankebutuhan informasi (Y).
{"title":"Hubungan Penggunaan Media Sosial Instagram @riliv dengan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Kesehatan Mental Followers","authors":"Ayu Priana, V. W. Sutjipto, Nada Arina Romli","doi":"10.35814/coverage.v12i2.3097","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/coverage.v12i2.3097","url":null,"abstract":"Media sosial kini menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan dari berbagai kegiatan sehari-hari olehbanyak orang. Penggunaan media sosial dapat dijadikan sumber informasi atas suatu hal yangdicari atau dibutuhkan. Saat pandemi Covid-19, terdapat dampak yang turut dirasakan olehbanyak orang, salah satunya pada kesehatan mental manusia. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan penggunaan media sosial Instagram @riliv dengan pemenuhankebutuhan informasi kesehatan mental followers. Populasi penelitian ini adalah pengikut dariakun Instagram @riliv, dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden yang dihitungmenggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan dengan survei yang menyebarkan kuesionerkepada responden secara daring. Penelitian ini memakai paradigma positivisme denganpendekatan kuantitatif. Metode penelitian ini adalah korelasional dengan teknik analisis datastatistik inferensial (korelasi rank spearman). Data pada penelitian ini disajikan dalam bentukdata kuantitatif. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa terdapat hubungan tinggi (kuat)antara penggunaan media sosial Instagram @riliv dengan pemenuhan kebutuhan informasikesehatan mental followers. Nilai koefisien korelasi bernilai positif, menandakan bahwa apabilaterdapat peningkatan penggunaan media sosial Instagram @riliv, maka pemenuhan kebutuhaninformasi kesehatan mental pengikutnya akan turut meningkat. Dimensi-dimensi variabel X padapenelitianini masing-masing memiliki hubungan yang cukup berarti dengan pemenuhankebutuhan informasi (Y). Berdasarkan hasil uji korelasi rank spearman, dimensi connectionmemiliki nilai koefisien korelasi paling tinggi dengan pemenuhan kebutuhan informasi (Y),sedangkan dimensi context memiliki nilai koefisien korelasi paling rendah dengan pemenuhankebutuhan informasi (Y).","PeriodicalId":307839,"journal":{"name":"CoverAge: Journal of Strategic Communication","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121348279","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-28DOI: 10.35814/coverage.v12i2.2743
Hesti Dwi SARASWATI1, S. Afifi
Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap industripariwisata. Menarik untuk mengkaji bagaimana pemerintah daerah mengembangkanstrategi komunikasi pemasaran di masa krisis, untuk memulihkan sektor pariwisata diera new normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisisstrategi komunikasi pemasaran pariwisata di masa Pandemi Covid-19 yangdilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Majalengka.Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif dengan pendektan deskriptifkualitatif dan studi kasus sebagai metodenya. Data dikumpulkan melalui wawancaramendalam kepada para narasumber yang berkompeten dengan perencanaan danimplementasi strategi komunikasi pemasaran pariwisata. Selain itu, datadikumpulkan melalui observasi dan analisis dokumen terkait. Hasil penelitianmenunjukan bahwa strategi komunikasi pemasaran pariwisata di masa pandemiCovid-19 yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, KabupatenMajalengka, mengacu pada aktivitas komunikasi pemasaran yang menggabungkankonsep bauran pemasaran pariwisata (tourism marketing mix) dan konsep bauranpromosi (promotion mix). Pelaksanaan komunikasi pemasaran pariwisata Majalengkamenggunakan konsep bauran promosi yang terdiri dari advertising, personal selling,public relations, sales promotion dan pemanfaatan media sosial. Studi inimemberikan kontribusi akademik berupa tambahan referensi terkait komunikasipemasaran di masa krisis dengan konteks pariwisata lokal.
{"title":"STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN PARIWISATA DI MASA PANDEMI COVID-19 (TOURISM MARKETING COMMUNICATION STRATEGY IN THE COVID-19 PANDEMIC PERIOD)","authors":"Hesti Dwi SARASWATI1, S. Afifi","doi":"10.35814/coverage.v12i2.2743","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/coverage.v12i2.2743","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap industripariwisata. Menarik untuk mengkaji bagaimana pemerintah daerah mengembangkanstrategi komunikasi pemasaran di masa krisis, untuk memulihkan sektor pariwisata diera new normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisisstrategi komunikasi pemasaran pariwisata di masa Pandemi Covid-19 yangdilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kabupaten Majalengka.Penelitian ini menggunakan paradigma interpretif dengan pendektan deskriptifkualitatif dan studi kasus sebagai metodenya. Data dikumpulkan melalui wawancaramendalam kepada para narasumber yang berkompeten dengan perencanaan danimplementasi strategi komunikasi pemasaran pariwisata. Selain itu, datadikumpulkan melalui observasi dan analisis dokumen terkait. Hasil penelitianmenunjukan bahwa strategi komunikasi pemasaran pariwisata di masa pandemiCovid-19 yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, KabupatenMajalengka, mengacu pada aktivitas komunikasi pemasaran yang menggabungkankonsep bauran pemasaran pariwisata (tourism marketing mix) dan konsep bauranpromosi (promotion mix). Pelaksanaan komunikasi pemasaran pariwisata Majalengkamenggunakan konsep bauran promosi yang terdiri dari advertising, personal selling,public relations, sales promotion dan pemanfaatan media sosial. Studi inimemberikan kontribusi akademik berupa tambahan referensi terkait komunikasipemasaran di masa krisis dengan konteks pariwisata lokal.","PeriodicalId":307839,"journal":{"name":"CoverAge: Journal of Strategic Communication","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128088113","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-03-28DOI: 10.35814/coverage.v12i2.3133
Konteks Rendah, sebagai Strategi Penguatan, Citra Kelembagaan, Kementerian Sosial, Koesworo Setiawan
Penelitian ini menelaah strategi komunikasi kehumasan pemerintah diKementerian Sosial dari materi publikasi tertulis dengan metoda analisis isi.Penulis mengkaji buku terbitan Biro Humas Kementerian Sosial berjudul “JejakEmas Kementerian Sosial RI: Rekaman Dharma Bakti dari Pelosok Negeri”menggunakan konsep komunikasi konteks rendah. Penulis menetapkan tiga unitanalisis, yakni narasumber, sudut pandang (angle), dan orientasi artikel. Unitanalisis narasumber dan sudut pandang (angle) melacak ciri-ciri komunikasikonteks rendah. Adapun orientasi artikel digunakan untuk menjelaskanbagaimana narasi pada setiap bab berperan dalam penguatan citrakelembagaan. Untuk membantu memaknai teks setiap artikel, penelitimenggunakan lembar koding. Hasilnya, enam artikel mengandung ciri-cirikomunikasi konteks rendah (kode 1), yakni pada Bab I, II, III, V, VII, VIII. Tigalainnya tidak yakni Bab IV, VI, dan IX sehingga diberi kode 0. Komunikasi konteksrendah ditemukan pada enam peran pekerja sosial, yakni enabler, educator,facilitator, mobilizer, broker, dan counselor. Dari unit analisis sudut pandang(angle) semua artikel memperkuat citra positif lembaga (kode +) denganmenonjolkan tugas melayani kebutuhan dasar klien.
{"title":"KOMUNIKASI KONTEKS RENDAH SEBAGAI STRATEGI PENGUATAN CITRA KELEMBAGAAN DI KEMENTERIAN SOSIAL","authors":"Konteks Rendah, sebagai Strategi Penguatan, Citra Kelembagaan, Kementerian Sosial, Koesworo Setiawan","doi":"10.35814/coverage.v12i2.3133","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/coverage.v12i2.3133","url":null,"abstract":"Penelitian ini menelaah strategi komunikasi kehumasan pemerintah diKementerian Sosial dari materi publikasi tertulis dengan metoda analisis isi.Penulis mengkaji buku terbitan Biro Humas Kementerian Sosial berjudul “JejakEmas Kementerian Sosial RI: Rekaman Dharma Bakti dari Pelosok Negeri”menggunakan konsep komunikasi konteks rendah. Penulis menetapkan tiga unitanalisis, yakni narasumber, sudut pandang (angle), dan orientasi artikel. Unitanalisis narasumber dan sudut pandang (angle) melacak ciri-ciri komunikasikonteks rendah. Adapun orientasi artikel digunakan untuk menjelaskanbagaimana narasi pada setiap bab berperan dalam penguatan citrakelembagaan. Untuk membantu memaknai teks setiap artikel, penelitimenggunakan lembar koding. Hasilnya, enam artikel mengandung ciri-cirikomunikasi konteks rendah (kode 1), yakni pada Bab I, II, III, V, VII, VIII. Tigalainnya tidak yakni Bab IV, VI, dan IX sehingga diberi kode 0. Komunikasi konteksrendah ditemukan pada enam peran pekerja sosial, yakni enabler, educator,facilitator, mobilizer, broker, dan counselor. Dari unit analisis sudut pandang(angle) semua artikel memperkuat citra positif lembaga (kode +) denganmenonjolkan tugas melayani kebutuhan dasar klien.","PeriodicalId":307839,"journal":{"name":"CoverAge: Journal of Strategic Communication","volume":"43 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134434547","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-16DOI: 10.35814/coverage.v12i1.2339
Jufrialkatiri
Sub-Bagian Protokol dalam kementerian adalah unit bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Pejabat Negara. Tugas pokok fungsinya adalah mengelola seluruh proses penyampaian pesan dan informasi yang dilakukan agar dijalankan dengan baik, secara detail, dan tepat sehingga proses pengintegrasian pesan dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan terhadap pimpinan dapat terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan organisasi yaitu pelayanan prima terhadap pejabat dan pimpinan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penelitian ini menggunakan paradigma post- positivisme dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Fokus penelitian ini untuk menganalisa dan mendeskripsikan pola komunikasi alam sub-bagian protokol Kemendikbud dalam pelayanan pimpinan. Unit analisis yang diteliti yaitu organisasi sub-bagian protokol Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Pengecekan keabsahan temuan pada penelitian ini menggunakan uji triangulasi sumber dan data antara data wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara semi terstruktur, temuan penelitian adalah pola komunikasi protokol yang terbentuk di dalam sub-bagian protokol Kemendikbud terhadap pelayanan pimpinan adalah pola bintang. Pola komunikasi ini membuka semua jaringan komunikasi dan mempererat hubungan antar individu dalam tim protokol. Namun, temuan lainnya adalah pola komunikasi yang terbentuk antara pimpinan sub-bagian protokol Kemendikbud dengan pimpinan diatasnya yaitu pola komunikasi Y. Pola komunikasi ini bersifat laporan dan arahan terkait kegiatan yang akan dilakukan pimpinan atau penugasan tim protokol dalam pelayanan pimpinan.
{"title":"Pola Komunikasi Protokol Dalam Pelayanan Pimpinan: Studi Pada Protokol Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan","authors":"Jufrialkatiri","doi":"10.35814/coverage.v12i1.2339","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/coverage.v12i1.2339","url":null,"abstract":"Sub-Bagian Protokol dalam kementerian adalah unit bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan yang berkaitan dengan Pejabat Negara. Tugas pokok fungsinya adalah mengelola seluruh proses penyampaian pesan dan informasi yang dilakukan agar dijalankan dengan baik, secara detail, dan tepat sehingga proses pengintegrasian pesan dalam mengkoordinasikan kegiatan pelayanan terhadap pimpinan dapat terlaksana dengan baik dan mencapai tujuan organisasi yaitu pelayanan prima terhadap pejabat dan pimpinan di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Penelitian ini menggunakan paradigma post- positivisme dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Fokus penelitian ini untuk menganalisa dan mendeskripsikan pola komunikasi alam sub-bagian protokol Kemendikbud dalam pelayanan pimpinan. Unit analisis yang diteliti yaitu organisasi sub-bagian protokol Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Pengecekan keabsahan temuan pada penelitian ini menggunakan uji triangulasi sumber dan data antara data wawancara dan observasi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara semi terstruktur, temuan penelitian adalah pola komunikasi protokol yang terbentuk di dalam sub-bagian protokol Kemendikbud terhadap pelayanan pimpinan adalah pola bintang. Pola komunikasi ini membuka semua jaringan komunikasi dan mempererat hubungan antar individu dalam tim protokol. Namun, temuan lainnya adalah pola komunikasi yang terbentuk antara pimpinan sub-bagian protokol Kemendikbud dengan pimpinan diatasnya yaitu pola komunikasi Y. Pola komunikasi ini bersifat laporan dan arahan terkait kegiatan yang akan dilakukan pimpinan atau penugasan tim protokol dalam pelayanan pimpinan.","PeriodicalId":307839,"journal":{"name":"CoverAge: Journal of Strategic Communication","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122547920","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-09-16DOI: 10.35814/coverage.v12i1.2496
Syawalia Putri Chafilaudina
ABSTRAK: Banyaknya masyarakat mengkonsumsi berita yang simpang siur mengenai pandemi Covid-19 merupakan sebuah pertanda bahwa dampak yang ditimbulkan dari adanya pandemi ini sudah merambat diberbagai bidang. Demi merespon permasalahan tersebut, Narasi TV yang merupakan collaborative media hadir melalui program kampanyenya yang disebut dengan kampanye #JadiPaham melalui media sosialnya. Kampanye ini juga dibuat lantaran adanya kebutuhan untuk membentuk brand identity dari perusahaannya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan program kampanye #JadiPaham yang dibuat oleh Narasi TV. Penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif dengan motode deskriptif. Data yang didapat dari penelitian ini diperoleh menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan perencanaan strategis kampanye #JadiPaham dilakukan dengan berbagai tahap mulai dari riset dan analisis, menentukan tujuan dan strategi, menentukan taktik komunikasi dan implementasi, serta melakukan evaluasi setiap tiga bulan sekali. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi penelitian selanjutnya dan lebih banyak untuk dikembangkan lagi menggunakan sumber dan teori lain yang berkaitan dengan perencanaan kampanye public relations. ABSTRACT: The number of people consuming confusing news about the Covid-19 pandemic is a sign that the impact of this pandemic has spread in various fields. To respond to these problems, Narasi TV, which is a collaborative media, is present through its campaign program called the # JadiPaham campaign through its social media. This campaign was also created because of the need to form the brand identity of the company. This study aims to determine the planning of the # JadiPaham campaign program made by Narasi TV. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. The data obtained from this study were obtained using interview, observation, and documentation techniques. The results showed that the # JadiPaham campaign planning was carried out in various stages ranging from research and analysis, determining goals and strategies, determining communication and implementation tactics, and conducting evaluations every three months. In addition, this research is expected to be a reference source for further research and more to be developed using other sources and theories related to public relations campaign planning.
{"title":"Perencanaan Strategis Program Kampanye Public Relations Narasi TV Melalui Hastag #JadiPaham","authors":"Syawalia Putri Chafilaudina","doi":"10.35814/coverage.v12i1.2496","DOIUrl":"https://doi.org/10.35814/coverage.v12i1.2496","url":null,"abstract":"ABSTRAK: Banyaknya masyarakat mengkonsumsi berita yang simpang siur mengenai pandemi Covid-19 merupakan sebuah pertanda bahwa dampak yang ditimbulkan dari adanya pandemi ini sudah merambat diberbagai bidang. Demi merespon permasalahan tersebut, Narasi TV yang merupakan collaborative media hadir melalui program kampanyenya yang disebut dengan kampanye #JadiPaham melalui media sosialnya. Kampanye ini juga dibuat lantaran adanya kebutuhan untuk membentuk brand identity dari perusahaannya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan program kampanye #JadiPaham yang dibuat oleh Narasi TV. Penelitian ini menggunakan pedekatan kualitatif dengan motode deskriptif. Data yang didapat dari penelitian ini diperoleh menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan perencanaan strategis kampanye #JadiPaham dilakukan dengan berbagai tahap mulai dari riset dan analisis, menentukan tujuan dan strategi, menentukan taktik komunikasi dan implementasi, serta melakukan evaluasi setiap tiga bulan sekali. Selain itu, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi penelitian selanjutnya dan lebih banyak untuk dikembangkan lagi menggunakan sumber dan teori lain yang berkaitan dengan perencanaan kampanye public relations. \u0000 \u0000ABSTRACT: The number of people consuming confusing news about the Covid-19 pandemic is a sign that the impact of this pandemic has spread in various fields. To respond to these problems, Narasi TV, which is a collaborative media, is present through its campaign program called the # JadiPaham campaign through its social media. This campaign was also created because of the need to form the brand identity of the company. This study aims to determine the planning of the # JadiPaham campaign program made by Narasi TV. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. The data obtained from this study were obtained using interview, observation, and documentation techniques. The results showed that the # JadiPaham campaign planning was carried out in various stages ranging from research and analysis, determining goals and strategies, determining communication and implementation tactics, and conducting evaluations every three months. In addition, this research is expected to be a reference source for further research and more to be developed using other sources and theories related to public relations campaign planning.","PeriodicalId":307839,"journal":{"name":"CoverAge: Journal of Strategic Communication","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-09-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125229911","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}