Pub Date : 2021-07-04DOI: 10.15294/jipk.v15i2.28256
Fuldiaratman Fuldiaratman, M. Minarni, Ssaura Sherly Pamela
Pemecahan masalah adalah proses yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Proses pemecahan masalah melibatkan aktivitas metakognitif bagi seseorang yang dapat menggali keterampilan berpikir metakognitif. Keterampilan metakognitif berperan penting dalam memecahkan masalah khususnya dalam mengatur dan mengontrol aktivitas kognitif peserta didik. Strategi metakognitif merujuk pada cara untuk meningkatkan kesadaran mengenai proses berpikir dan pembelajaran yang berlaku. Kesadaran tersebut dapat membantu seseorang untuk mengontrol pikirannya dengan merancang, memantau dan menilai apa yang dipelajari. Pembelajaran pemecahan masalah kimia setiap individu menunjukkan kecenderungan tertentu, pola berpikir khusus, cara menanggapi, dimana faktor-faktor tersebut menentukan gaya belajar dan gaya berpikir seseorang dalam mengingat, berpikir untuk menyelesaikan masalah yang dikenal dengan gaya kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan metakognitif mahasiswa yang memiliki gaya kognitif Field Independent dalam memecahkan masalah kesetimbangan kimia. Subyek penelitian ini yaitu mahasiswa pendidikan kimia semester I Fakultas FKIP Universitas Jambi yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan tes GEFT, tes pemecahan masalah, dan wawancara. Teknik analisis data keterampilan metakognitif dari hasil wawancara menggunakan analisis model Miles dan Huberman. Data yang diperoleh nantinya diuji keansahannya melalui triangulasi. Hasil sementara yang diperoleh menyatakan keterampilan metakognisi mahasiswa Pendidikan Kimia rata-rata berada pada tingkatan strategic use. Tingkatan ini meyatakan mahasiswa memiliki strategi dalam pemecahan masalah, namun masih ragu dalam memperbaiki apabila terjadi kekeliruan dalam pemecahan masalahnya. Mahasiswa juga melihat kembali hasil pekerjaan, keterampilan monitoring pekerjaan terlihat baik. Perbedaan aktivitas metakognitif dengna gaya kognitif yang sama ini terjadi karena kebiasaan belajar nya. Semakin baik kebiasaan belajarnya maka semakin baik pula kemapuan pemecahan masalah dan aktivitas metakognitifnya.
{"title":"AKTIVITAS METAKOGNITIF MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MELALUI GAYA KOGNITIF FIELD DEPENDENT PADA MATERI KESETIMBANGAN KIMIA","authors":"Fuldiaratman Fuldiaratman, M. Minarni, Ssaura Sherly Pamela","doi":"10.15294/jipk.v15i2.28256","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jipk.v15i2.28256","url":null,"abstract":"Pemecahan masalah adalah proses yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. Proses pemecahan masalah melibatkan aktivitas metakognitif bagi seseorang yang dapat menggali keterampilan berpikir metakognitif. Keterampilan metakognitif berperan penting dalam memecahkan masalah khususnya dalam mengatur dan mengontrol aktivitas kognitif peserta didik. Strategi metakognitif merujuk pada cara untuk meningkatkan kesadaran mengenai proses berpikir dan pembelajaran yang berlaku. Kesadaran tersebut dapat membantu seseorang untuk mengontrol pikirannya dengan merancang, memantau dan menilai apa yang dipelajari. Pembelajaran pemecahan masalah kimia setiap individu menunjukkan kecenderungan tertentu, pola berpikir khusus, cara menanggapi, dimana faktor-faktor tersebut menentukan gaya belajar dan gaya berpikir seseorang dalam mengingat, berpikir untuk menyelesaikan masalah yang dikenal dengan gaya kognitif. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan keterampilan metakognitif mahasiswa yang memiliki gaya kognitif Field Independent dalam memecahkan masalah kesetimbangan kimia. Subyek penelitian ini yaitu mahasiswa pendidikan kimia semester I Fakultas FKIP Universitas Jambi yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan tes GEFT, tes pemecahan masalah, dan wawancara. Teknik analisis data keterampilan metakognitif dari hasil wawancara menggunakan analisis model Miles dan Huberman. Data yang diperoleh nantinya diuji keansahannya melalui triangulasi. Hasil sementara yang diperoleh menyatakan keterampilan metakognisi mahasiswa Pendidikan Kimia rata-rata berada pada tingkatan strategic use. Tingkatan ini meyatakan mahasiswa memiliki strategi dalam pemecahan masalah, namun masih ragu dalam memperbaiki apabila terjadi kekeliruan dalam pemecahan masalahnya. Mahasiswa juga melihat kembali hasil pekerjaan, keterampilan monitoring pekerjaan terlihat baik. Perbedaan aktivitas metakognitif dengna gaya kognitif yang sama ini terjadi karena kebiasaan belajar nya. Semakin baik kebiasaan belajarnya maka semakin baik pula kemapuan pemecahan masalah dan aktivitas metakognitifnya.","PeriodicalId":30980,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47318496","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-04DOI: 10.15294/jipk.v15i2.29171
E. Lestari, Harjito Harjito, E. Susilaningsih, N. Wijayati
This study aims to analyze the profile of students' misconceptions on stoichiometric material and to find out the findings obtained from the misconception analysis. This research method is a mixed method with a sequential explanatory design. Quantitative data collection methods using test and questionnaire methods. Qualitative data method with interview method. The total misconception profile on stoichiometric material was 44.6%. The profile of misconceptions based on the achievement of the highest concept understanding indicator was 65%. The concepts that cause chemical misconceptions of stoichiometric competence in students include the basic laws of chemistry, molar mass, molar volume, number of particles, limiting reagents and empirical formulas. Factors that can cause misconceptions in students found by researchers are situations that are less conducive, lack of student interest in learning chemistry, learning methods that are not correct, lack of courage to ask questions, low student motivation.
{"title":"ANALISIS MISKONSEPSI MENGGUNAKAN TES DIAGNOSA THREE-TIER MULTIPLE CHOICE PADA MATERI STOIKIOMETRI","authors":"E. Lestari, Harjito Harjito, E. Susilaningsih, N. Wijayati","doi":"10.15294/jipk.v15i2.29171","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jipk.v15i2.29171","url":null,"abstract":"This study aims to analyze the profile of students' misconceptions on stoichiometric material and to find out the findings obtained from the misconception analysis. This research method is a mixed method with a sequential explanatory design. Quantitative data collection methods using test and questionnaire methods. Qualitative data method with interview method. The total misconception profile on stoichiometric material was 44.6%. The profile of misconceptions based on the achievement of the highest concept understanding indicator was 65%. The concepts that cause chemical misconceptions of stoichiometric competence in students include the basic laws of chemistry, molar mass, molar volume, number of particles, limiting reagents and empirical formulas. Factors that can cause misconceptions in students found by researchers are situations that are less conducive, lack of student interest in learning chemistry, learning methods that are not correct, lack of courage to ask questions, low student motivation.","PeriodicalId":30980,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46261529","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-04DOI: 10.15294/jipk.v15i2.17464
Zakiyatu Sarifa, Sri Wardani, Tri Sulistyaningsih, Henny Purniawati
The aims of research is to find out the analysis of student learning result and interpersonal intelligence through talking chips learning model. The methods of this research is using experiment. The sample used was XI IPA 1 class and XI IPA 2 at SMA N 2 Kudus with sampling technique based on the consideration of the teacher concerned. The data taking is done using validation sheets, cognitive test instruments, observation sheets, student response questionnaires and documentation. The cognitive analysis results of the experimental class 1 pre-test score was 70 and the post-test was 100 while the experimental class 2 the pre-test score was 70 and the post-test was 95. The results of the affective analysis is the highest aspect of the experimental class 1 were aspects of cooperation while for the experimental class 2 is the aspect of curiosity. The indicators of empathetic processing, team building and listening to other owned by the experimental class students are very good, but the indicators for giving feedback and inquiry and questioning are still not enough and need to be improved. It can be concluded that talking chips learning can improve student learning result and interpersonal intelligence and make students more interested and active during the learning process.
本研究的目的是通过谈话芯片学习模型来分析学生的学习效果和人际智能。本研究采用实验研究的方法。所使用的样本是SMA N 2 Kudus的XI IPA 1班和XI IPA 2班,采用了基于相关教师考虑的采样技术。数据采集使用验证表、认知测试工具、观察表、学生回答问卷和文件进行。实验班1的认知分析结果为前测70分,后测100分,而实验班2的前测70分后测95分。情感分析的结果是实验班1的最高方面是合作方面,而实验班2是好奇心方面。实验班学生的移情处理、团队建设和倾听他人的指标都很好,但反馈、询问和提问的指标仍然不够,需要改进。可以得出结论,谈话芯片学习可以提高学生的学习效果和人际智能,使学生在学习过程中更加感兴趣和活跃。
{"title":"PENERAPAN MODEL TALKING CHIPS UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR DAN KECERDASAN INTERPERSONAL","authors":"Zakiyatu Sarifa, Sri Wardani, Tri Sulistyaningsih, Henny Purniawati","doi":"10.15294/jipk.v15i2.17464","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jipk.v15i2.17464","url":null,"abstract":"The aims of research is to find out the analysis of student learning result and interpersonal intelligence through talking chips learning model. The methods of this research is using experiment. The sample used was XI IPA 1 class and XI IPA 2 at SMA N 2 Kudus with sampling technique based on the consideration of the teacher concerned. The data taking is done using validation sheets, cognitive test instruments, observation sheets, student response questionnaires and documentation. The cognitive analysis results of the experimental class 1 pre-test score was 70 and the post-test was 100 while the experimental class 2 the pre-test score was 70 and the post-test was 95. The results of the affective analysis is the highest aspect of the experimental class 1 were aspects of cooperation while for the experimental class 2 is the aspect of curiosity. The indicators of empathetic processing, team building and listening to other owned by the experimental class students are very good, but the indicators for giving feedback and inquiry and questioning are still not enough and need to be improved. It can be concluded that talking chips learning can improve student learning result and interpersonal intelligence and make students more interested and active during the learning process.","PeriodicalId":30980,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47108385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-04DOI: 10.15294/jipk.v15i2.24866
Indah Langitasari, Titi Rogayah, Solfarina Solfarina
Pembelajaran bermakna dalam kimia perlu memperhatikan karakter konten kimia dan peserta didik. Problem Based Learning (PBL) memberikan lingkungan belajar yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sehingga dapat mendukung tercapainya pembelajaran  kimia yang bermakna bagi peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keaktifan, kreativitas dan prestasi belajar kimia siswa pada implementasi problem based learning (PBL) untuk topik struktur atom. Penelitian ini merupakan penelitian best practice yang dilakukan di kelas X MIPA disalah satu SMA di kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Instrumen penelitian terdiri dari lembar observasi keaktifan siswa, lembar penilaian proyek dan 30 soal tes struktur atom. Analisis data dilakukan dengan mengkonversi skor penilaian kedalam nilai persentase kelas dan selanjutnya dikategorisasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata 78% siswa aktif selama pembelajaran dan kreativitas siswa terukur dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 78. Implementasi PBL juga memberikan pengaruh pada peningkatan prestasi belajar kimia siswa yang lebih baik dibandingkan pembelajaran sebelumnya.
{"title":"PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA TOPIK STRUKTUR ATOM : KEAKTIFAN, KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA","authors":"Indah Langitasari, Titi Rogayah, Solfarina Solfarina","doi":"10.15294/jipk.v15i2.24866","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jipk.v15i2.24866","url":null,"abstract":"Pembelajaran bermakna dalam kimia perlu memperhatikan karakter konten kimia dan peserta didik. Problem Based Learning (PBL) memberikan lingkungan belajar yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sehingga dapat mendukung tercapainya pembelajaran  kimia yang bermakna bagi peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keaktifan, kreativitas dan prestasi belajar kimia siswa pada implementasi problem based learning (PBL) untuk topik struktur atom. Penelitian ini merupakan penelitian best practice yang dilakukan di kelas X MIPA disalah satu SMA di kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Instrumen penelitian terdiri dari lembar observasi keaktifan siswa, lembar penilaian proyek dan 30 soal tes struktur atom. Analisis data dilakukan dengan mengkonversi skor penilaian kedalam nilai persentase kelas dan selanjutnya dikategorisasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata 78% siswa aktif selama pembelajaran dan kreativitas siswa terukur dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata 78. Implementasi PBL juga memberikan pengaruh pada peningkatan prestasi belajar kimia siswa yang lebih baik dibandingkan pembelajaran sebelumnya.","PeriodicalId":30980,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47156714","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-04DOI: 10.15294/jipk.v15i2.15642
Syarafina Dirinda Putri, N. Wijayati, F. Mahatmanti, Dwi Rachmadiyono
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan tanggapan siswa terhadap materi ajar larutan penyangga berbasis pemecahan masalah untuk kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI SMA Negeri 1 Wonogiri. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain penelitian only posttest control design. Teknik sampling yang digunakan yaitu cluster random sampling dengan syarat data populasi berdistribusi normal dan homogenitas. Didapatkan hasil pemilihan sampel yaitu kelas XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol. Teknik analisis yang digunakan yaitu uji perbedaan dua rata-rata. Hasil penelitian diperoleh perhitungan bahwa kedua kelas berdistribusi normal  dan perhitungan perbedaan dua rata-rata diperoleh sebesar 3,94 yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Untuk rata-rata tiap indikator berpikir kreatif diperoleh 66% untuk kelas eksperimen dan 54% untuk kelas kontrol pada Fluency, pada Flexibility diperoleh 67% untuk kelas eksperimen dan 60% untuk kelas kontrol. Untuk Originality 56% untuk kelas eksperimen dan 59% untuk kelas kontrol, kemudian Elaboration 61% untuk kelas eksperimen dan 60% untuk kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian dapat didismpulkan bahwa materi ajar berbasis pemecahan masalah efektif terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI SMA Negeri 1 Wonogiri pada materi larutan penyangga.
{"title":"KEEFEKTIFAN MATERI AJAR PENYANGGA BERBASIS PEMECAHAN MASALAH PADA KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA","authors":"Syarafina Dirinda Putri, N. Wijayati, F. Mahatmanti, Dwi Rachmadiyono","doi":"10.15294/jipk.v15i2.15642","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jipk.v15i2.15642","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan dan tanggapan siswa terhadap materi ajar larutan penyangga berbasis pemecahan masalah untuk kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI SMA Negeri 1 Wonogiri. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan desain penelitian only posttest control design. Teknik sampling yang digunakan yaitu cluster random sampling dengan syarat data populasi berdistribusi normal dan homogenitas. Didapatkan hasil pemilihan sampel yaitu kelas XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol. Teknik analisis yang digunakan yaitu uji perbedaan dua rata-rata. Hasil penelitian diperoleh perhitungan bahwa kedua kelas berdistribusi normal  dan perhitungan perbedaan dua rata-rata diperoleh sebesar 3,94 yang menunjukkan bahwa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Untuk rata-rata tiap indikator berpikir kreatif diperoleh 66% untuk kelas eksperimen dan 54% untuk kelas kontrol pada Fluency, pada Flexibility diperoleh 67% untuk kelas eksperimen dan 60% untuk kelas kontrol. Untuk Originality 56% untuk kelas eksperimen dan 59% untuk kelas kontrol, kemudian Elaboration 61% untuk kelas eksperimen dan 60% untuk kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian dapat didismpulkan bahwa materi ajar berbasis pemecahan masalah efektif terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa kelas XI SMA Negeri 1 Wonogiri pada materi larutan penyangga.","PeriodicalId":30980,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47481667","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-04DOI: 10.15294/jipk.v15i2.30744
Fuldiaratman Fuldiaratman, M. Minarni, Issaura Sherly Pamela
Metakognitif merupakan keyakinan diri peserta didik terhadap kemampuan dan pengaturan diri yang mereka miliki.Keterampilan ini juga berpengaruh terhadap keterampilan pemecahan masalah.Peserta didik yang memiliki metakognitif yang baik, juga memiliki keterampilan pemecahan masalah yang baik pula.Materi stoikiometri merupakan materi kimia yang menuntut peserta didik menggunakan keterampilan pemecahan masalahnya.Peserta didik dengan tipe ekstrovert cenderung lebih mudah dalam melakukan pemecahan masalah.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanketerampilan metakognitif peserta didikekstrovertdalam pemecahan masalah stoikiometri.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.Data dalam penelitian adalah deskripsi tentang keterampilan metakognitif peserta didik ekstrovertdalam pemecahan masalah stoikiometri.Subjek penelitian adalah 2 orang peserta didik kelas X SMA Negeri 5 Kota Jambi.Teknik penggumpulan data yaitu tes dan wawancara yang mendalam.Penelitian menunjukkan hasil tes peserta didik berbeda.Peserta didik ekstrovertt, tidak sama keterampilan metakognitifnya. Peserta didik terampil dalam pemecahan masalah, mampu memahami masalah, memiliki strategi yang baik, dan mampu memeriksa pekerjaannya.Hal ini dibuktikan dengan wawancara, mereka menyatakan mengetahui kemampuan yang dimiliki dan melihat kembali hasil pekerjaan mereka.
{"title":"KETERAMPILAN METAKOGNITIF DALAM PEMECAHAN MASALAH DITINJAU DARI PESERTA DIDIK EKSTROVERT","authors":"Fuldiaratman Fuldiaratman, M. Minarni, Issaura Sherly Pamela","doi":"10.15294/jipk.v15i2.30744","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jipk.v15i2.30744","url":null,"abstract":"Metakognitif merupakan keyakinan diri peserta didik terhadap kemampuan dan pengaturan diri yang mereka miliki.Keterampilan ini juga berpengaruh terhadap keterampilan pemecahan masalah.Peserta didik yang memiliki metakognitif yang baik, juga memiliki keterampilan pemecahan masalah yang baik pula.Materi stoikiometri merupakan materi kimia yang menuntut peserta didik menggunakan keterampilan pemecahan masalahnya.Peserta didik dengan tipe ekstrovert cenderung lebih mudah dalam melakukan pemecahan masalah.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikanketerampilan metakognitif peserta didikekstrovertdalam pemecahan masalah stoikiometri.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.Data dalam penelitian adalah deskripsi tentang keterampilan metakognitif peserta didik ekstrovertdalam pemecahan masalah stoikiometri.Subjek penelitian adalah 2 orang peserta didik kelas X SMA Negeri 5 Kota Jambi.Teknik penggumpulan data yaitu tes dan wawancara yang mendalam.Penelitian menunjukkan hasil tes peserta didik berbeda.Peserta didik ekstrovertt, tidak sama keterampilan metakognitifnya. Peserta didik terampil dalam pemecahan masalah, mampu memahami masalah, memiliki strategi yang baik, dan mampu memeriksa pekerjaannya.Hal ini dibuktikan dengan wawancara, mereka menyatakan mengetahui kemampuan yang dimiliki dan melihat kembali hasil pekerjaan mereka.","PeriodicalId":30980,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49018656","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-07-04DOI: 10.15294/jipk.v15i2.25716
Zakia Amni, Hadi Kusuma Ningrat, Raehanah -
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) berbantuan media destinasi terhadap hasil dan motivasi belajar. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen dan dilaksanakan dari bulan Maret - April 2020. Populasi penelitian ini adalah kelas XI MIA 4, XI MIA 5, XI MIA 6 MIA MAN 2 Mataram tahun pelajaran 2019/2020. Sampel diperoleh menggunakan cluster random, penentuan kelas eksperimen dan kontrol dipakai pengacak/metode lot. Kelas XI MIA 4 dijadikan sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) berbantuan media destinasi, sedangkan kelas XI MIA 5 dijadikan sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Data dikumpulkan dengan metode angket untuk motivasi dan tes untuk hasil belajar. ; Hipotesis di uji menggunakan Mann Whitney Test. Dari hasil analisis data di simpulkan: 1) Nilai sig 0,000 0,05 artinya ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media destinasi terhadap motivasi dan hasil belajar kimia secara multivariat; 2) Nilai sig 0,017 0,05 artinya ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media destinasi terhadap motivasi belajar. 3) Nilai sig 0,223 0,05 artinya tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media destinasi terhadap hasil belajar. Tetapi jika dailihat dari nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol, hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari pada hasil belajar kelas kontrol.
本研究的目的是确定媒体目标和学习动机使用合作学习模式的影响。这种研究是通过实验准度方法进行的定量研究,从2020年3月至4月进行。样本是使用随机簇、选择实验类和使用扰码器/方法获得的。用激励方法和学习结果测试收集数据。;用曼惠特尼测验的假设。综上所述:1)sig值00.05意味着目标媒介帮助合作学习模式影响多变量的动机和化学学习结果;2) sig 0.017 0.05的值意味着在目的地媒体帮助下的合作学习模式对学习动机的影响。A . 3) sig . 223 . 05的值意味着在目的地媒体帮助下的合作学习模式对学习结果没有影响。但如果你看看实验和控制类的平均成绩,实验类的学习成绩比控制类的学习成绩更高。
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN MEDIA DESTINASI TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA","authors":"Zakia Amni, Hadi Kusuma Ningrat, Raehanah -","doi":"10.15294/jipk.v15i2.25716","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jipk.v15i2.25716","url":null,"abstract":" Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) berbantuan media destinasi terhadap hasil dan motivasi belajar. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen dan dilaksanakan dari bulan Maret - April 2020. Populasi penelitian ini adalah kelas XI MIA 4, XI MIA 5, XI MIA 6 MIA MAN 2 Mataram tahun pelajaran 2019/2020. Sampel diperoleh menggunakan cluster random, penentuan kelas eksperimen dan kontrol dipakai pengacak/metode lot. Kelas XI MIA 4 dijadikan sebagai kelas eksperimen yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) berbantuan media destinasi, sedangkan kelas XI MIA 5 dijadikan sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Data dikumpulkan dengan metode angket untuk motivasi dan tes untuk hasil belajar. ; Hipotesis di uji menggunakan Mann Whitney Test. Dari hasil analisis data di simpulkan: 1) Nilai sig 0,000 0,05 artinya ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media destinasi terhadap motivasi dan hasil belajar kimia secara multivariat; 2) Nilai sig 0,017 0,05 artinya ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media destinasi terhadap motivasi belajar. 3) Nilai sig 0,223 0,05 artinya tidak ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT berbantuan media destinasi terhadap hasil belajar. Tetapi jika dailihat dari nilai rata-rata hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol, hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi dari pada hasil belajar kelas kontrol.","PeriodicalId":30980,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-07-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44899564","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2017-08-03DOI: 10.15294/jipk.v16i1.9415
Annisa Fajar Riyani, E. Kusumo, Harjito Harjito
Penelitian Research and Development (R&D) ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa berpendekatan inkuiri terbimbing pada materi kelarutan yang layak, berkualitas baik, dan efektif. Metode penelitan dilakukan melalui 4 tahap yakni pendahuluan, perencanaan, penyusunan dan evaluasi mengacu pada Teknis Pengembangan Bahan Ajar yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar validasi, angket tanggapan dan tes. Hasil penelitian menunjukkan kelayakan, kualitas dan keefektifan produk pengembangan. Komponen isi dan penyajian dinyatakan sangat layak sedangkan komponen Bahasa dan kegrafikan dinyatakan layak. Berdasarkan hasil penilaian maka kualitas Lembar Kerja Siswa menurut para ahli adalah sangat baik sesuai dengan kriteria BNSP dengan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 87,5 %. Keefektifan LKS ditinjau dari ketuntasan klasikal yakni sebesar 3,1 % yang menunjukkan bahwa LKS tidak efektif. Berdasarkan data yang telah dihimpun dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan empat tahap pengembangan yakni pendahuluan, perencanaan, penyusunan dan evaluasi dapat menghasilkan LKS yang layak dan berkualitas baik namun agar LKS tersebut efektif perlu dilakukan koordinasi dengan guru kimia SMA pada tahap penyusunannya.
{"title":"Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berpendekatan Inkuiri Terbimbing pada Konsep Kelarutan","authors":"Annisa Fajar Riyani, E. Kusumo, Harjito Harjito","doi":"10.15294/jipk.v16i1.9415","DOIUrl":"https://doi.org/10.15294/jipk.v16i1.9415","url":null,"abstract":"Penelitian Research and Development (R&D) ini bertujuan untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa berpendekatan inkuiri terbimbing pada materi kelarutan yang layak, berkualitas baik, dan efektif. Metode penelitan dilakukan melalui 4 tahap yakni pendahuluan, perencanaan, penyusunan dan evaluasi mengacu pada Teknis Pengembangan Bahan Ajar yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar validasi, angket tanggapan dan tes. Hasil penelitian menunjukkan kelayakan, kualitas dan keefektifan produk pengembangan. Komponen isi dan penyajian dinyatakan sangat layak sedangkan komponen Bahasa dan kegrafikan dinyatakan layak. Berdasarkan hasil penilaian maka kualitas Lembar Kerja Siswa menurut para ahli adalah sangat baik sesuai dengan kriteria BNSP dengan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 87,5 %. Keefektifan LKS ditinjau dari ketuntasan klasikal yakni sebesar 3,1 % yang menunjukkan bahwa LKS tidak efektif. Berdasarkan data yang telah dihimpun dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan empat tahap pengembangan yakni pendahuluan, perencanaan, penyusunan dan evaluasi dapat menghasilkan LKS yang layak dan berkualitas baik namun agar LKS tersebut efektif perlu dilakukan koordinasi dengan guru kimia SMA pada tahap penyusunannya. ","PeriodicalId":30980,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2017-08-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46178735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}