PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) KEMAMPUAN GURU BIASA PRA PELAYANAN BERBASIS RENCANA PELAJARAN DAN PRAKTEK PENGAJARAN AbstrakPenelitian ini mengidentifikasi empat aspek berbeda dari pengetahuan pedagogi dan tiga aspek dari pengetahuan materi, serta terkait di antara aspek-aspek PCK. Penelitian ini menunjukkan bahwa skor PCK calon guru biologi dalam menyusun rencana pelajaran dan praktik mengajar berada dalam kategori baik, dengan hasil persentase skor CK 70,83% (baik), hasil persentase skor PK 75,70% (baik), dan hasil persentase skor PCK 66,67% (sangat baik). Temuan dalam penelitian ini adalah kemampuan smahasiswa calon guru mulai berkembang mengenai PCK melalui cara penyampaian materi pelajaran biologi dengan menghargai ide-ide siswa sebelumnya dalam pembelajaran, meskipun kedalaman pemahaman bervariasi. Selain itu, hasil PCK menunjukkan banyak perkembangan dalam perancangan rencana pelajaran melalui pengetahuan konstruktivis. Pengembangan terhadap pengetahuan pedagogi, konten dan PCK berkaitan dengan keterampilan mengajar merupakan aspek yang sangat penting. Penggunaan rencana pelajaran yang mudah diakses dapat meningkatkan kemampuan PCK untuk mengembangkan prinsip-prinsip pedagogis. Meskipun pengembangan konten dan PCK terkait pedagogis, mungkin cukup untuk memungkinkan mahasiswa calon guru untuk membuat dan menghubungkan konteks materi pelajaran biologi yang memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kontekstual. AbstractThis study identified four distinct aspects of pedagogical knowledge and three aspects of content knowledge, as well as related among these PCK aspects. This study shows that the PCK scores of pre service biology teachers in preparing lesson plan and teaching practice are in good category, with result of CK score percentage 70.83% (good), result of PK score percentage 75.70% (good), and result of PCK score percentage 66.67% (very good). Finding in this study were pre service students ability about PCK began to develop an understanding of the way to deliver biology subject material that values students’ prior ideas in learning, eventhough the depth of this understanding varied. In addition, PCK show as much growth in their lesson plan with respect to the constructing knowledge. In developing a pedagogy and content knowledge of PCK, relating to skills about teaching, appears to be critical. Using lesson plan that is simple accessible seems to increase PCK ability to develop pedagogical principles. Although development of content and pedagogical related PCK, it may be enough to allow pre-service student to create and relate the biology subject material contexts that facilitate students in contextual learning.
{"title":"PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) ABILITY OF PRE SERVICE BIOLOGICAL TEACHERS BASED ON LESSON PLAN AND TEACHING PRACTICE","authors":"Risya Pramana Situmorang","doi":"10.15408/ES.V11I1.10988","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V11I1.10988","url":null,"abstract":"PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (PCK) KEMAMPUAN GURU BIASA PRA PELAYANAN BERBASIS RENCANA PELAJARAN DAN PRAKTEK PENGAJARAN AbstrakPenelitian ini mengidentifikasi empat aspek berbeda dari pengetahuan pedagogi dan tiga aspek dari pengetahuan materi, serta terkait di antara aspek-aspek PCK. Penelitian ini menunjukkan bahwa skor PCK calon guru biologi dalam menyusun rencana pelajaran dan praktik mengajar berada dalam kategori baik, dengan hasil persentase skor CK 70,83% (baik), hasil persentase skor PK 75,70% (baik), dan hasil persentase skor PCK 66,67% (sangat baik). Temuan dalam penelitian ini adalah kemampuan smahasiswa calon guru mulai berkembang mengenai PCK melalui cara penyampaian materi pelajaran biologi dengan menghargai ide-ide siswa sebelumnya dalam pembelajaran, meskipun kedalaman pemahaman bervariasi. Selain itu, hasil PCK menunjukkan banyak perkembangan dalam perancangan rencana pelajaran melalui pengetahuan konstruktivis. Pengembangan terhadap pengetahuan pedagogi, konten dan PCK berkaitan dengan keterampilan mengajar merupakan aspek yang sangat penting. Penggunaan rencana pelajaran yang mudah diakses dapat meningkatkan kemampuan PCK untuk mengembangkan prinsip-prinsip pedagogis. Meskipun pengembangan konten dan PCK terkait pedagogis, mungkin cukup untuk memungkinkan mahasiswa calon guru untuk membuat dan menghubungkan konteks materi pelajaran biologi yang memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kontekstual. AbstractThis study identified four distinct aspects of pedagogical knowledge and three aspects of content knowledge, as well as related among these PCK aspects. This study shows that the PCK scores of pre service biology teachers in preparing lesson plan and teaching practice are in good category, with result of CK score percentage 70.83% (good), result of PK score percentage 75.70% (good), and result of PCK score percentage 66.67% (very good). Finding in this study were pre service students ability about PCK began to develop an understanding of the way to deliver biology subject material that values students’ prior ideas in learning, eventhough the depth of this understanding varied. In addition, PCK show as much growth in their lesson plan with respect to the constructing knowledge. In developing a pedagogy and content knowledge of PCK, relating to skills about teaching, appears to be critical. Using lesson plan that is simple accessible seems to increase PCK ability to develop pedagogical principles. Although development of content and pedagogical related PCK, it may be enough to allow pre-service student to create and relate the biology subject material contexts that facilitate students in contextual learning.","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46106469","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PERANGKAT PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI UPAYA PENYADARTAHUAN MASYARAKAT TERHADAP KONSERVASI BIODIVERSITAS AbstrakPenelitian ini mengidentifikasi empat aspek berbeda dari pengetahuan pedagogi dan tiga aspek dari pengetahuan materi, serta terkait di antara aspek-aspek PCK. Penelitian ini menunjukkan bahwa skor PCK calon guru biologi dalam menyusun rencana pelajaran dan praktik mengajar berada dalam kategori baik, dengan hasil persentase skor CK 70,83% (baik), hasil persentase skor PK 75,70% (baik), dan hasil persentase skor PCK 66,67% (sangat baik). Temuan dalam penelitian ini adalah kemampuan smahasiswa calon guru mulai berkembang mengenai PCK melalui cara penyampaian materi pelajaran biologi dengan menghargai ide-ide siswa sebelumnya dalam pembelajaran, meskipun kedalaman pemahaman bervariasi. Selain itu, hasil PCK menunjukkan banyak perkembangan dalam perancangan rencana pelajaran melalui pengetahuan konstruktivis. Pengembangan terhadap pengetahuan pedagogi, konten dan PCK berkaitan dengan keterampilan mengajar merupakan aspek yang sangat penting. Penggunaan rencana pelajaran yang mudah diakses dapat meningkatkan kemampuan PCK untuk mengembangkan prinsip-prinsip pedagogis. Meskipun pengembangan konten dan PCK terkait pedagogis, mungkin cukup untuk memungkinkan mahasiswa calon guru untuk membuat dan menghubungkan konteks materi pelajaran biologi yang memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kontekstual. AbstractSince its establishment on 18th May 1817, conservation, research, and education, have become core competence of Bogor Botanic Gardens (BBG). The Gardens become a valuable destination showed by about 1.2 million visitors annually, but only less than 10% of those with educational visitation. Therefore, an identification and evaluation of variety and characteristics of education tools supporting environmental education in BBG is carried out in this study. The study showed that topics and tools applied in BBG is quite various but their content and approach have to be improved. Topics highlighted trending conservation and environmental issues have been incorporated in education programs and activities, in line with BBG’s vision and mission. All the educational tools in terms of interpretative materials are potential to improve visitor’s knowledge. However there are only a few can generate positive behaviour towards environment. Efforts in integrating technology into educational tools were observed, such as mobile application for self-guided tour. Other tools are thematic routes and a newly established education room called Ecodome. These tools support one of Global Strategy for Plant Conservation (GSPC) target and objective in terms of education and awareness about plant diversity, environment, its role in sustainable livelihoods and importance to all life on Earth.
{"title":"ENVIRONMENTAL EDUCATION DEVICES IN THE BOGOR BOTANICAL GARDENS FOR COMMUNITY-TRAINING ON BIODIVERSITY CONSERVATION","authors":"R. A. Risna, Kapat Yuriawan","doi":"10.15408/ES.V11I1.11484","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V11I1.11484","url":null,"abstract":"PERANGKAT PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI KEBUN RAYA BOGOR SEBAGAI UPAYA PENYADARTAHUAN MASYARAKAT TERHADAP KONSERVASI BIODIVERSITAS AbstrakPenelitian ini mengidentifikasi empat aspek berbeda dari pengetahuan pedagogi dan tiga aspek dari pengetahuan materi, serta terkait di antara aspek-aspek PCK. Penelitian ini menunjukkan bahwa skor PCK calon guru biologi dalam menyusun rencana pelajaran dan praktik mengajar berada dalam kategori baik, dengan hasil persentase skor CK 70,83% (baik), hasil persentase skor PK 75,70% (baik), dan hasil persentase skor PCK 66,67% (sangat baik). Temuan dalam penelitian ini adalah kemampuan smahasiswa calon guru mulai berkembang mengenai PCK melalui cara penyampaian materi pelajaran biologi dengan menghargai ide-ide siswa sebelumnya dalam pembelajaran, meskipun kedalaman pemahaman bervariasi. Selain itu, hasil PCK menunjukkan banyak perkembangan dalam perancangan rencana pelajaran melalui pengetahuan konstruktivis. Pengembangan terhadap pengetahuan pedagogi, konten dan PCK berkaitan dengan keterampilan mengajar merupakan aspek yang sangat penting. Penggunaan rencana pelajaran yang mudah diakses dapat meningkatkan kemampuan PCK untuk mengembangkan prinsip-prinsip pedagogis. Meskipun pengembangan konten dan PCK terkait pedagogis, mungkin cukup untuk memungkinkan mahasiswa calon guru untuk membuat dan menghubungkan konteks materi pelajaran biologi yang memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kontekstual. AbstractSince its establishment on 18th May 1817, conservation, research, and education, have become core competence of Bogor Botanic Gardens (BBG). The Gardens become a valuable destination showed by about 1.2 million visitors annually, but only less than 10% of those with educational visitation. Therefore, an identification and evaluation of variety and characteristics of education tools supporting environmental education in BBG is carried out in this study. The study showed that topics and tools applied in BBG is quite various but their content and approach have to be improved. Topics highlighted trending conservation and environmental issues have been incorporated in education programs and activities, in line with BBG’s vision and mission. All the educational tools in terms of interpretative materials are potential to improve visitor’s knowledge. However there are only a few can generate positive behaviour towards environment. Efforts in integrating technology into educational tools were observed, such as mobile application for self-guided tour. Other tools are thematic routes and a newly established education room called Ecodome. These tools support one of Global Strategy for Plant Conservation (GSPC) target and objective in terms of education and awareness about plant diversity, environment, its role in sustainable livelihoods and importance to all life on Earth.","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45872700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
MULTIDIMENSIONAL CLASS MODELS: INNOVATION LESSONS IN THE 21ST CENTURY TO IMPROVE SCIENCE LEARNING OUTCOMES AbstractThe 21st century learning is an effort to facilitate students in the 21st century to get the best learning experience so they can achieve learning goals effectively. This research is aimed to recognize the enhancement of science student learning achivement with implementation of multidimensional classroom model. This research used a classroom action research from Kemmis and MC Taggart. The sample of 28 students. The research was done in three cycle. The percentage achivement every cycle was increased. By looking at the result obtained in each cycle, it can be concluded that there was enhancement of science student learning achivement with implementation of multidimensional classroom model. AbstrakPembelajaran abad 21 merupakan upaya memfasilitasi peserta didik di abad 21 untuk mengalami pengalaman belajar terbaik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA dengan menerapkan model kelas multidimensional. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan MC. Taggart. Sampel penelitian berjumlah 28 siswa. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus. Persentase ketuntasan pada setiap siklus terus meningkat. Hasil penelitian menunjukan terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA dengan menerapkan Model kelas Multidimensional.
{"title":"MODEL KELAS MULTIDIMENSIONAL: INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM","authors":"Fairus Qamila","doi":"10.15408/ES.V11I1.11654","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V11I1.11654","url":null,"abstract":"MULTIDIMENSIONAL CLASS MODELS: INNOVATION LESSONS IN THE 21ST CENTURY TO IMPROVE SCIENCE LEARNING OUTCOMES AbstractThe 21st century learning is an effort to facilitate students in the 21st century to get the best learning experience so they can achieve learning goals effectively. This research is aimed to recognize the enhancement of science student learning achivement with implementation of multidimensional classroom model. This research used a classroom action research from Kemmis and MC Taggart. The sample of 28 students. The research was done in three cycle. The percentage achivement every cycle was increased. By looking at the result obtained in each cycle, it can be concluded that there was enhancement of science student learning achivement with implementation of multidimensional classroom model. AbstrakPembelajaran abad 21 merupakan upaya memfasilitasi peserta didik di abad 21 untuk mengalami pengalaman belajar terbaik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA dengan menerapkan model kelas multidimensional. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan MC. Taggart. Sampel penelitian berjumlah 28 siswa. Penelitian ini dilakukan sebanyak 3 siklus. Persentase ketuntasan pada setiap siklus terus meningkat. Hasil penelitian menunjukan terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA dengan menerapkan Model kelas Multidimensional. ","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44991448","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
IMPROVEMENT OF CREATIVE THINKING BY TEACHING MATERIALS BASED ON LOCAL POTENTIAL OF PONDOK BALI MANGROVE AbstractThe mangrove ecosystem of Pondok Bali in Subang can be used as a learning resource in the form of contextual teaching materials for students around it. This study aims to apply teaching materials based on the local potential of Pondok Bali Subang mangrove ecosystem to improve students' creative thinking skills. This study uses a pre-experimental design method. The research subjects were class XI Fisheries Department with a total of 17 students.The instruments in the study included teaching materials based on the local potential of mangrove ecosystems, questions of creative thinking and student response questionnaires. Teaching materials based on local potential mangrove ecosystems were developed first and tested for their feasibility and readability before being used by students. Teaching materials are equipped with practice questions that explore students' creative thinking abilities. The results showed an increase in students' creative thinking skills before and after the application of teaching materials was applied. N-gain values of the indicators of creative thinking are consecutive: fluency, flexibility, originality and elaboration are 0.41, 0.54, 0.44 and 0.55 which are in the medium category. The increase in N-gain is: 23.5% of students in the high category, 58.8% in the medium category, 11.8% in the low category and 5.9% in no increase. Student responses to teaching materials showed a positive response (93.9%). AbstrakEkosistem mangrove Pondok Bali di Subang dapat dijadikan sumber belajar dalam bentuk bahan ajar yang kontektual bagi siswa-siswa di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan bahan ajar berbasis potensi lokal ekosistem mangrove Pondok Bali Subang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental design. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Jurusan Perikanan dengan jumlah siswa sebanyak 17 orang. Instrumen pada penelitian meliputi bahan ajar berbasis potensi lokal ekosistem mangrove, soal berpikir kreatif dan angket respon siswa. Bahan ajar berbasis potensi lokal ekosistem mangrove disusun terlebih dahulu dan diuji kelayakan serta keterbacaannya sebelum digunakan oleh siswa. Bahan ajar dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan latihan yang menggali kemampuan berpikir kreatif siswa. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum dan sesudah diterapkan bahan ajar. Berturut-turut nilai N-gain dari indikator berpikir kreatif: fluency, flexibility, originality dan elaboration adalah 0,41, 0,54, 0,44 dan 0,55 yang termasuk kategori sedang. Peningkatan N-gainnya adalah: 23,5% siswa berkategori tinggi, 58,8% berkategori sedang, 11,8% berkategori rendah dan 5,9% tidak mengalami peningkatan. Tanggapan siswa terhadap bahan ajar menunjukkan respon yang positif (93,9%).
苏邦Pondok Bali的红树林生态系统可以作为一种学习资源,以情境教材的形式提供给周围的学生。本研究旨在应用基于Pondok Bali Subang红树林生态系统当地潜力的教材,提高学生的创造性思维技能。本研究采用实验前设计方法。研究对象为XI级水产系共17名学生。研究中的工具包括基于红树林生态系统当地潜力的教材、创造性思维问题和学生回答问卷。首先开发了基于当地潜在红树林生态系统的教材,并在学生使用之前对其可行性和可读性进行了测试。教材中有探索学生创造性思维能力的练习题。结果表明,在应用教材前后,学生的创造性思维能力有所提高。创造性思维指标的N增益值是连续的:流利性、灵活性、独创性和精细性分别为0.41、0.54、0.44和0.55,属于中等类别。N增益的增加是:高类学生中23.5%,中等类学生中58.8%,低类学生中11.8%,无增长学生中5.9%。学生对教材的反应是积极的(93.9%)。本研究旨在应用当地以红树林生态系统为基础的材料Bali Pondok[UNK]Subang来增强学生的创造性思维。本研究采用实验前设计方法。研究对象是一名十一岁的学生,共有十七名学生。研究工具包括基于红树林生态系统当地潜力的材料、关于创造性思维和增加学生反应的材料。在学生使用之前,首先设计并测试了基于红树林生态系统当地潜力的课程的资格和升级。老师们准备了一些训练问题,挖掘学生的创造性思维。研究表明,在材料应用前后,学生的创造性思维有所增加。[UNK]创造性思维指标的N增益序列值:[UNK]流利性、灵活性、独创性和精细性[UNK]为0.41、0.54、0.44和0.55,包括当前类别。N增益的增长是:高年级学生的23.5%,低年级学生的58.8%,低年级的11.8%和低年级的5.9%。学生对教学的接受率为93.9%。
{"title":"PENERAPAN BAHAN AJAR BERBASIS POTENSI LOKAL EKOSISTEM MANGROVE PONDOK BALI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF","authors":"Siti Sriyati, W. Rimbun, Amprasto Amprasto","doi":"10.15408/ES.V11I1.11664","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V11I1.11664","url":null,"abstract":"IMPROVEMENT OF CREATIVE THINKING BY TEACHING MATERIALS BASED ON LOCAL POTENTIAL OF PONDOK BALI MANGROVE AbstractThe mangrove ecosystem of Pondok Bali in Subang can be used as a learning resource in the form of contextual teaching materials for students around it. This study aims to apply teaching materials based on the local potential of Pondok Bali Subang mangrove ecosystem to improve students' creative thinking skills. This study uses a pre-experimental design method. The research subjects were class XI Fisheries Department with a total of 17 students.The instruments in the study included teaching materials based on the local potential of mangrove ecosystems, questions of creative thinking and student response questionnaires. Teaching materials based on local potential mangrove ecosystems were developed first and tested for their feasibility and readability before being used by students. Teaching materials are equipped with practice questions that explore students' creative thinking abilities. The results showed an increase in students' creative thinking skills before and after the application of teaching materials was applied. N-gain values of the indicators of creative thinking are consecutive: fluency, flexibility, originality and elaboration are 0.41, 0.54, 0.44 and 0.55 which are in the medium category. The increase in N-gain is: 23.5% of students in the high category, 58.8% in the medium category, 11.8% in the low category and 5.9% in no increase. Student responses to teaching materials showed a positive response (93.9%). AbstrakEkosistem mangrove Pondok Bali di Subang dapat dijadikan sumber belajar dalam bentuk bahan ajar yang kontektual bagi siswa-siswa di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan bahan ajar berbasis potensi lokal ekosistem mangrove Pondok Bali Subang untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental design. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Jurusan Perikanan dengan jumlah siswa sebanyak 17 orang. Instrumen pada penelitian meliputi bahan ajar berbasis potensi lokal ekosistem mangrove, soal berpikir kreatif dan angket respon siswa. Bahan ajar berbasis potensi lokal ekosistem mangrove disusun terlebih dahulu dan diuji kelayakan serta keterbacaannya sebelum digunakan oleh siswa. Bahan ajar dilengkapi dengan pertanyaan-pertanyaan latihan yang menggali kemampuan berpikir kreatif siswa. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum dan sesudah diterapkan bahan ajar. Berturut-turut nilai N-gain dari indikator berpikir kreatif: fluency, flexibility, originality dan elaboration adalah 0,41, 0,54, 0,44 dan 0,55 yang termasuk kategori sedang. Peningkatan N-gainnya adalah: 23,5% siswa berkategori tinggi, 58,8% berkategori sedang, 11,8% berkategori rendah dan 5,9% tidak mengalami peningkatan. Tanggapan siswa terhadap bahan ajar menunjukkan respon yang positif (93,9%). ","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43878657","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
THE EFFECT OF PROBLEM BASED LEARNING AND CRITICAL THINKING ON HIGH ORDER THINGKING ABILITY AbstractThis study aims to determine the effect of problem-based learning model and critical thinking skills on students' high-order thinking about optical materials. Quasi-experimental method with two-way ANOVA design was used to conduct this study with 34 second semester physic education students of IKIP PGRI Pontianak. Data of students’ higher order thinking ability was obtained from multiple choice test with reason while the data of students' critical thinking ability was measured using multiple choice test. Based on the results of data analysis, it can be concluded that: (1) there is an influence of the problem based learning model on high student's thinking ability, (2) there is an influence of high critical thinking ability and low critical thinking ability on high student's thinking ability and (3) the interaction between the application of problem based learning model with the ability to think critically to the students' high level of thinking ability. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model problem based learning, keterampilan berpikir kritis dan interaksinya terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa pada materi optika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu dengan desain two way ANOVA. Penelitian ini dilaksanakan di IKIP PGRI Pontianak pada mahasiswa semester II program studi pendidikan fisika sebanyak 34 orang mahasiswa. Data kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa diperoleh dengan menggunakan tes pilihan ganda dengan alasan sedangkan data kemampuan berpikir kritis mahasiswa diukur dengan menggunakan tes berbentuk multiple choice. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat pengaruh penerapan model problem based learning terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa, (2) terdapat pengaruh kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa dan (3) terdapat interaksi antara penerapan model problem based learning dengan kemampuan berpikir kritis terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa.
{"title":"PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING, KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI","authors":"N. Nurhayati, Lia Angraeni, W. Wahyudi","doi":"10.15408/ES.V11I1.7464","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V11I1.7464","url":null,"abstract":"THE EFFECT OF PROBLEM BASED LEARNING AND CRITICAL THINKING ON HIGH ORDER THINGKING ABILITY AbstractThis study aims to determine the effect of problem-based learning model and critical thinking skills on students' high-order thinking about optical materials. Quasi-experimental method with two-way ANOVA design was used to conduct this study with 34 second semester physic education students of IKIP PGRI Pontianak. Data of students’ higher order thinking ability was obtained from multiple choice test with reason while the data of students' critical thinking ability was measured using multiple choice test. Based on the results of data analysis, it can be concluded that: (1) there is an influence of the problem based learning model on high student's thinking ability, (2) there is an influence of high critical thinking ability and low critical thinking ability on high student's thinking ability and (3) the interaction between the application of problem based learning model with the ability to think critically to the students' high level of thinking ability. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model problem based learning, keterampilan berpikir kritis dan interaksinya terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa pada materi optika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen semu dengan desain two way ANOVA. Penelitian ini dilaksanakan di IKIP PGRI Pontianak pada mahasiswa semester II program studi pendidikan fisika sebanyak 34 orang mahasiswa. Data kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa diperoleh dengan menggunakan tes pilihan ganda dengan alasan sedangkan data kemampuan berpikir kritis mahasiswa diukur dengan menggunakan tes berbentuk multiple choice. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: (1) terdapat pengaruh penerapan model problem based learning terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa, (2) terdapat pengaruh kemampuan berpikir kritis tinggi dan kemampuan berpikir kritis rendah terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa dan (3) terdapat interaksi antara penerapan model problem based learning dengan kemampuan berpikir kritis terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa. ","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43590519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
STUDI LAPANGAN DAMPAK EKOLOGI: PERAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENGEMBANGAN KUALITAS MODEL PENDIDIKAN BERDASARKAN PARADIGMA PENELITIAN AbstrakMengembangkan model pendidikan yang baik dan dinamis dalam prosesnya, seharusnya dapat meningkatkan kualitas induvidu maupun kelompok mahasiswa atau peserta didik di perguruan tinggi (PT), agar dapat menyesuaikan diri terhadap dinamika perubahan zaman, sehingga studi lapang salah satu langkah yang perlu mendapat perhatian, dimana secara tidak langsung kegiatan ini mampu meningkatkan kualitas (SDM) dalam rangka menghadapi permasalahan dimasa mendatang yang semakin kompleks, disamping sebagai modal utama dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas, baik sebagai pendidik (guru) maupun seorang peneliti yang professional dan kompeten dalam bidangnya. Tujuan dari kegiatan studi lapang tersebut, masih dihadapkan dengan minimnya SDM, sehingga tidak mudah untuk mengimplementasikannya secara dinamis dan berkelanjutan, sehingga tujuan dari penelitian ini, akan mengeksplore atau mengkaji lebih detail tentang peran dan kontribusi studi lapang di kalangan PT, yang tentunya membutuhkan proses pembelajaran yang lebih baik, dalam membentuk kualitas SDM yang berkualitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, lebih melihat pada dinamika persepsi dan interpretasi mahasiswa, yang berkaitan dengan pengalamannya selama di lapang, dan sejauh mana keberhasilan yang diperoleh atau dicapainya, setelah melakukan studi lapang yang berupa produk ilmiah, seperti naskah ilmiah, baik berupa bentuk laporan penelitian maupun jurnal, kemudian proses diskusi panel di dalam kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode studi lapang salah satu kegiatan yang tidak mudah dilakukan, ketika menyusun sebuah laporan yang ilmiah, hal ini dapat dilihat dari aspek lemahnya argumentasi ilmiah yang dibangun, sehingga permasalahan ini, menjadi memberi gambarkan kepada semua pihak, bahwa model pendidikan ini perlu di ubah, dengan memodifikasi sebuah kurikulum yang lebih dinamis, dan tentunya juga disesuaikan dengan perkembangan zaman. AbstractDeveloping quality of education model in learning process was ought to increase skills of both individual and group of students in order to pave their readiness for today’s competitive era. Field study is an approach in learning that may develop to increase the quality of student, particularly in confronting with real life problems. This research was aimed to study the role and contribution of the field study to increase the quality of students. Using students’ perception and interpretations on the study field learning approach, this study tried to answers queries on the extent of study field approach for their learning success. Results revealed that the current field study approach was one of difficult approaches to be implemented in learning. During report development, for example, it was found that there are writing skills that need to be developed. It is suggested from this study, therefore, that field study
{"title":"Field Studies of Ecology Impacts: The role and Its Contribution to Quality of Education Model Developed Based on Research Paradigm","authors":"K. Kristiyanto","doi":"10.15408/ES.V11I1.11566","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V11I1.11566","url":null,"abstract":"STUDI LAPANGAN DAMPAK EKOLOGI: PERAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENGEMBANGAN KUALITAS MODEL PENDIDIKAN BERDASARKAN PARADIGMA PENELITIAN AbstrakMengembangkan model pendidikan yang baik dan dinamis dalam prosesnya, seharusnya dapat meningkatkan kualitas induvidu maupun kelompok mahasiswa atau peserta didik di perguruan tinggi (PT), agar dapat menyesuaikan diri terhadap dinamika perubahan zaman, sehingga studi lapang salah satu langkah yang perlu mendapat perhatian, dimana secara tidak langsung kegiatan ini mampu meningkatkan kualitas (SDM) dalam rangka menghadapi permasalahan dimasa mendatang yang semakin kompleks, disamping sebagai modal utama dalam mempersiapkan SDM yang berkualitas, baik sebagai pendidik (guru) maupun seorang peneliti yang professional dan kompeten dalam bidangnya. Tujuan dari kegiatan studi lapang tersebut, masih dihadapkan dengan minimnya SDM, sehingga tidak mudah untuk mengimplementasikannya secara dinamis dan berkelanjutan, sehingga tujuan dari penelitian ini, akan mengeksplore atau mengkaji lebih detail tentang peran dan kontribusi studi lapang di kalangan PT, yang tentunya membutuhkan proses pembelajaran yang lebih baik, dalam membentuk kualitas SDM yang berkualitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini, lebih melihat pada dinamika persepsi dan interpretasi mahasiswa, yang berkaitan dengan pengalamannya selama di lapang, dan sejauh mana keberhasilan yang diperoleh atau dicapainya, setelah melakukan studi lapang yang berupa produk ilmiah, seperti naskah ilmiah, baik berupa bentuk laporan penelitian maupun jurnal, kemudian proses diskusi panel di dalam kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode studi lapang salah satu kegiatan yang tidak mudah dilakukan, ketika menyusun sebuah laporan yang ilmiah, hal ini dapat dilihat dari aspek lemahnya argumentasi ilmiah yang dibangun, sehingga permasalahan ini, menjadi memberi gambarkan kepada semua pihak, bahwa model pendidikan ini perlu di ubah, dengan memodifikasi sebuah kurikulum yang lebih dinamis, dan tentunya juga disesuaikan dengan perkembangan zaman. AbstractDeveloping quality of education model in learning process was ought to increase skills of both individual and group of students in order to pave their readiness for today’s competitive era. Field study is an approach in learning that may develop to increase the quality of student, particularly in confronting with real life problems. This research was aimed to study the role and contribution of the field study to increase the quality of students. Using students’ perception and interpretations on the study field learning approach, this study tried to answers queries on the extent of study field approach for their learning success. Results revealed that the current field study approach was one of difficult approaches to be implemented in learning. During report development, for example, it was found that there are writing skills that need to be developed. It is suggested from this study, therefore, that field study ","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44553339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
DEVELOPMENT WEB BASED TEACHING MATERIALS ON VERTEBRATE CONCEPT AbstractThe study aimed to determine the profile of online media used in project web-based teaching materials in the Vertebrate Zoology course. This research was conducted on Biology Education program in the odd semester of academic year 2015/2016. The subject of this research is the students of Biology education program which in the odd semester take the Vertebrata Zoology courses totaling 25 people. The method used in the research is development with research design which consists of preliminary, development, and evaluation stage. Instrument in this research is in the form of evaluation material sheet by evaluator. The results showed that the average value given by the evaluator was 83, which entered into good category. Teaching materials developed by students vary widely. The teaching materials consist of wordpress (28%), wix (24%), webnode (16%), prezi (16%), other web and UIN Website respectively by 8%. This shows that students have been able to develop web-based teaching materials by utilizing the development of ICT. AbstrakPenelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai penggunaan media online dalam proyek pembuatan bahan ajar berbasis web pada matakuliah Zoology Vertebrata. Penelitian ini dilakukan pada program studi Pendidikan Biologi pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan Biologi yang pada semester ganjil mengambil mata kuliah Zoologi Vertebrata berjumlah 25 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode pengembangan dengan design penelitian terdiri dari tahap pendahuluan, pengembangan, dan evaluasi. Instrumen dalam penelitian ini berupa lembar penilaian bahan ajar oleh evaluator. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata yang diberikan oleh evaluator mendapatkan nilai 83 yang masuk kedalam kategori baik. Bahan ajar yang dikembangkan oleh mahasiswa sangat bervariasi. Bahan ajar tersebut terdiri dari wordpress (28%), wix (24%), webnode (16%), prezi (16%), web lainnya dan Website UIN masing masing sebesar 8%. Hal ini menunjukkan mahasiswa sudah mampu mengembangkan bahan ajar berbasis web dengan memanfaatkan perkembangan TIK.
摘要本研究旨在确定脊椎动物动物学课程项目网络教材中使用的网络媒体的概况。本研究是在2015/2016学年单学期对生物教育项目进行的。本研究以生物教育专业的学生为研究对象,每学期选修脊椎动物课程共25人。本研究采用开发与研究设计相结合的方法,分为前期、开发和评价三个阶段。本研究的工具是由评价者制作的评价材料表。结果表明,评价者给出的平均分为83分,属于良好范畴。学生编写的教材种类繁多。教材内容包括wordpress(28%)、wix(24%)、webnode(16%)、prezi(16%)、other web和un Website各占8%。这表明学生已经能够利用信息通信技术的发展来开发基于网络的教材。中文摘要:penelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai penggunaan media online dalam proyek penbuatan bahan ajar berbasis web pagadmatakuliah zoologicalvertebrata。Penelitian ini dilakukan pada program study Pendidikan Biologi pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016。科目penelitian ini adalah mahasiswa程序研究pendidikan生物学yang pada学期ganjil mengbil mata kuliah动物学脊椎动物berjumlah 25猩猩。设计方法,设计方法,设计方法,设计方法,设计方法,设计方法,设计方法,设计方法,设计方法。仪器、仪器、仪器、仪器、仪器、仪器、仪器、仪器等。Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata yang diberikan oleh评估者mendapatkan nilai 83 yang masuk kedalam kategori baik。Bahan ajar yang dikembangkan oleh mahasiswa sangat bervariasi。Bahan ajar tersebut terdiri dari wordpress (28%), wix (24%), webnode (16%), prezi (16%), web ainnya和Website unmasing masmassesebesar占8%。我的名字是“我的名字”,我的名字是“我的名字”,我是“我的名字”。
{"title":"PENGGUNAAN MEDIA ONLINE DALAM PROYEK PEMBUATAN BAHAN AJAR BERBASIS WEB PADA MATA KULIAH ZOOLOGI VERTEBRATA","authors":"Baiq Hana Susanti","doi":"10.15408/ES.V11I1.7728","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V11I1.7728","url":null,"abstract":"DEVELOPMENT WEB BASED TEACHING MATERIALS ON VERTEBRATE CONCEPT AbstractThe study aimed to determine the profile of online media used in project web-based teaching materials in the Vertebrate Zoology course. This research was conducted on Biology Education program in the odd semester of academic year 2015/2016. The subject of this research is the students of Biology education program which in the odd semester take the Vertebrata Zoology courses totaling 25 people. The method used in the research is development with research design which consists of preliminary, development, and evaluation stage. Instrument in this research is in the form of evaluation material sheet by evaluator. The results showed that the average value given by the evaluator was 83, which entered into good category. Teaching materials developed by students vary widely. The teaching materials consist of wordpress (28%), wix (24%), webnode (16%), prezi (16%), other web and UIN Website respectively by 8%. This shows that students have been able to develop web-based teaching materials by utilizing the development of ICT. AbstrakPenelitian bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai penggunaan media online dalam proyek pembuatan bahan ajar berbasis web pada matakuliah Zoology Vertebrata. Penelitian ini dilakukan pada program studi Pendidikan Biologi pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi pendidikan Biologi yang pada semester ganjil mengambil mata kuliah Zoologi Vertebrata berjumlah 25 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode pengembangan dengan design penelitian terdiri dari tahap pendahuluan, pengembangan, dan evaluasi. Instrumen dalam penelitian ini berupa lembar penilaian bahan ajar oleh evaluator. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata yang diberikan oleh evaluator mendapatkan nilai 83 yang masuk kedalam kategori baik. Bahan ajar yang dikembangkan oleh mahasiswa sangat bervariasi. Bahan ajar tersebut terdiri dari wordpress (28%), wix (24%), webnode (16%), prezi (16%), web lainnya dan Website UIN masing masing sebesar 8%. Hal ini menunjukkan mahasiswa sudah mampu mengembangkan bahan ajar berbasis web dengan memanfaatkan perkembangan TIK. ","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43858395","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
MAPPING AND INTEGRATING INDONESIA'S LOCAL POTENTIAL IN HIGH SCHOOL PHYSICS LEARNING TO CREATE THE MEANINGFUL LEARNING AbstractLearning physics in high school requires the fulfillment of 4 core competencies, namely spiritual, social, knowledge, and skills. Therefore, it is needed for various creative activities and meaningful learning to learn it. A contextual approach by integrating local potential and physics material becomes a promising choice for studying physics. This study aims to identify the local potential that can be integrated with the physics material. This is a qualitative research by study of literatureand and survey method. The results showed seven physics materials in SHS based on the Curriculum 2013 Revised Edition can be integrated with the local potential of Wonosobo, Indonesia. There is the nature of physics and measurement of physical quantities; dynamics of motion; static and dynamic fluids; temperature, heat, global warming phenomenon; kinetic gas theory; light and optical devices, and sounds. The local potential are calculate the seeds and agricultural products, Arjuna temple, how farmers irrigate land, sikidang crater, color lake, menjer lakes, pengilon lake, dlingo lake, merdada lake, cebong lake, swiwi lake, steam power plant “Geodipa”, Mangli water source, Carica Pubescens, ongklok noodles, heating equipment, Dieng plateau, Bundengan musical instruments, confusing lines around the Dieng plateau, Serayu River, Kalianget baths, and ruwatan rambut gimbal. AbstrakPembelajaran fisika di SMA menuntut terpenuhinya 4 kompetensi inti, yaitu spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, diperlukan berbagai aktivitas kreatif dan pembelajaran bermakna untuk mempelajarinya. Pendekatan kontekstual dengan mengintegrasikan potensi lokal dan materi fisika menjadi pilihan yang menjanjikan untuk mempelajari fisika. Pemetaan potensi lokal dan materi fisika perlu dilakukan sebelum melaksanakan pembelajaran kontekstual. Penelitian ini bertujuan memetakan potensi lokal yang dapat diintegrasikan dengan pembelajaran fisika SMA guna melaksanakan pembelajaran kontekstual. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan survey. Hasil penelitian menunjukkan 7 materi fisika SMA berdasarkan kurikulum 2013 Edisi Revisi dapat dipetakan dengan potensi lokal Kabupaten Wonosobo, Indonesia. Materi tersebut yaitu hakikat fisika dan pengukuran besaran fisika; dinamika gerak; fluida statis dan dinamis; suhu, kalor, gejala pemanasan global; teori kinetik gas; cahaya dan alat optik, dan bunyi. Potensi lokal meliputi menghitung bibit dan hasil pertanian, Candi Arjuna, cara petani mengairi lahan, kawah sikidang, telaga warna, telaga menjer, telaga pengilon, telaga dlingo, telaga merdada, telaga cebong, telaga swiwi, PLTU Geodipa, sumber air mangli, carica, mie ongklok, alat pemanas ruangan, dataran tinggi dieng, alat musik Bundengan, jalur tingungan di sekitar dataran tinggi Dieng, Sungai Serayu, pemandian Kalianget, dan ruwatan rambut gimba
{"title":"PEMETAAN POTENSI LOKAL KABUPATEN WONOSOBO UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)","authors":"Siti Sarah","doi":"10.15408/ES.V11I1.9073","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V11I1.9073","url":null,"abstract":"MAPPING AND INTEGRATING INDONESIA'S LOCAL POTENTIAL IN HIGH SCHOOL PHYSICS LEARNING TO CREATE THE MEANINGFUL LEARNING AbstractLearning physics in high school requires the fulfillment of 4 core competencies, namely spiritual, social, knowledge, and skills. Therefore, it is needed for various creative activities and meaningful learning to learn it. A contextual approach by integrating local potential and physics material becomes a promising choice for studying physics. This study aims to identify the local potential that can be integrated with the physics material. This is a qualitative research by study of literatureand and survey method. The results showed seven physics materials in SHS based on the Curriculum 2013 Revised Edition can be integrated with the local potential of Wonosobo, Indonesia. There is the nature of physics and measurement of physical quantities; dynamics of motion; static and dynamic fluids; temperature, heat, global warming phenomenon; kinetic gas theory; light and optical devices, and sounds. The local potential are calculate the seeds and agricultural products, Arjuna temple, how farmers irrigate land, sikidang crater, color lake, menjer lakes, pengilon lake, dlingo lake, merdada lake, cebong lake, swiwi lake, steam power plant “Geodipa”, Mangli water source, Carica Pubescens, ongklok noodles, heating equipment, Dieng plateau, Bundengan musical instruments, confusing lines around the Dieng plateau, Serayu River, Kalianget baths, and ruwatan rambut gimbal. AbstrakPembelajaran fisika di SMA menuntut terpenuhinya 4 kompetensi inti, yaitu spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu, diperlukan berbagai aktivitas kreatif dan pembelajaran bermakna untuk mempelajarinya. Pendekatan kontekstual dengan mengintegrasikan potensi lokal dan materi fisika menjadi pilihan yang menjanjikan untuk mempelajari fisika. Pemetaan potensi lokal dan materi fisika perlu dilakukan sebelum melaksanakan pembelajaran kontekstual. Penelitian ini bertujuan memetakan potensi lokal yang dapat diintegrasikan dengan pembelajaran fisika SMA guna melaksanakan pembelajaran kontekstual. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan survey. Hasil penelitian menunjukkan 7 materi fisika SMA berdasarkan kurikulum 2013 Edisi Revisi dapat dipetakan dengan potensi lokal Kabupaten Wonosobo, Indonesia. Materi tersebut yaitu hakikat fisika dan pengukuran besaran fisika; dinamika gerak; fluida statis dan dinamis; suhu, kalor, gejala pemanasan global; teori kinetik gas; cahaya dan alat optik, dan bunyi. Potensi lokal meliputi menghitung bibit dan hasil pertanian, Candi Arjuna, cara petani mengairi lahan, kawah sikidang, telaga warna, telaga menjer, telaga pengilon, telaga dlingo, telaga merdada, telaga cebong, telaga swiwi, PLTU Geodipa, sumber air mangli, carica, mie ongklok, alat pemanas ruangan, dataran tinggi dieng, alat musik Bundengan, jalur tingungan di sekitar dataran tinggi Dieng, Sungai Serayu, pemandian Kalianget, dan ruwatan rambut gimba","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42892464","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
INCREASING STUDENTS LEARNING OUTCOME THROUGH THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED-LEARNING MODEL ASSISTED WITH VIDEO ON THE CONCEPT OF ENVIRONMENTAL CHANGES AND PRESERVATION EFFORT Juriah1, Zulfiani21SMA Negeri 3 Tangerang Selatan, Indonesia2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesiazulfiani@uinjkt.ac.idAbstractThe research aims to determine the improvement of students’ biology learning outcomes in class X IPA 3 SMAN 3 Tangerang Selatan. It was conducted through the problem-based learning model assisted with video. The method was Classroom Action Research (CAR) held in two cycles. Using essay test and observation sheet, 29 students of class X IPA 3 were involved. The result showed that at the first cycle, students’ learning average was 85,31 with 93%learning completeness. Following the second cycle, both the learning average and completeness increased to 93,41 and 100% respectively. The results of the acquisition of communication skills and product making skills of the first cycle average 85,39 and the second cycle is 86,06. The average value of N-Gain in cycle I and II respectively is 0,67 and 0,79 (high category). Students activities have also risen from 89% (cycle I) to 100% (cycle II). This concluded that problem based-learning model assisted with video enables students to enhance their learning outcomes especially on the concept of environmental changes and preservation effort. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui peningkatan hasil belajar biologi pada peserta didik kelas X IPA 3 SMAN 3 Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2016/2017 dengan menerapkan model problem based learning disertai media video. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X IPA 3 SMAN 3 Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah peserta didik sebanyak 29 orang. Instrumen penelitian berupa tes uraian dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan pencapaian hasil belajar pengetahuan pada siklus I rerata 85,31 dengan jumlah yang mencapai Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) 93%, pada siklus II rerata belajar 93.41 dengan KBM 100%. Hasil perolehan nilai keterampilan komunikasi dan keterampilan membuat produk siklus I rerata 85,39 dan siklus II yaitu 86,06. Adapun rerata nilai N-Gain pada setiap siklusnya adalah 0,67 pada siklus I dan 0,79 pada siklus II dengan kategori pemahaman tinggi. Aktifitas peserta didik juga meningkat dari 89% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model problem based learning berbantu media video dapat meningkatkan hasil belajar pada konsep perubahan lingkungan.
通过实施问题为基础的学习模式,辅以环境变化和保护努力的概念视频来提高学生的学习成果Juriah1, Zulfiani21SMA Negeri 3 Tangerang Selatan,印度尼西亚jariif Hidayatullah Jakarta, Indonesiazulfiani@uinjkt.ac.idAbstractThe研究的目的是确定X班IPA 3 SMAN 3 Tangerang Selatan学生生物学习成果的改善情况。它是通过基于问题的学习模式辅助视频进行的。方法是课堂行动研究(CAR),分两个周期进行。采用论文测试和观察表的方法,对ipa3班X班的29名学生进行了调查。结果表明,在第一个周期,学生的平均学习成绩为85、31分,学习完成度为93%。第二个周期后,学习平均分和完成度分别提高到93.41和100%。第一周期的沟通技能和产品制作技能的获得成绩平均为85、39分,第二周期的成绩平均为86、06分。第I和第II周期N-Gain的平均值分别为0.67和0.79(高类)。学生的活动也从89%(周期1)上升到100%(周期2)。这表明,基于问题的学习模式辅助视频使学生能够提高他们的学习成果,特别是在环境变化和保护努力的概念上。[摘要]penelitian ini bertujuan untuk untuk untuk mengetahui peningkatan hasil belajar生物学模型,didik kelas X IPA 3 SMAN 3 Kota Tangerang Selatan tahun ajan 2016/2017邓根menerapkan模型基于问题的学习离散媒体视频。Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua klus。Tiap siklus terdiri在perencanan, pelaksanaan, pengamatan,和refleksi。subject penelitian adalah peserta didik kelas X IPA 3 SMAN 3 Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah peserta didik sebanyak 29 orangang。仪器、仪器、仪器、仪器、仪器、仪器、仪器、仪器、仪器。Hasil penelitian menunjukkan pencapaian Hasil belajar pengetahuan pada siklus I rerata 85,31 dengan jumlah yang mencapai Ketuntasan belajar极小值(KBM) 93%, pada siklus II rerata belajar 93.41 dengan KBM 100%。Hasil perolehan nilai keterampilan komunikasi dan keterampilan成员产品siklus I rerata 85,39 dan siklus II yitu 86,06。自适应反演反演n -增益反演反演结果[j], [j], [j], [j], [j]。木虱(Aktifitas peserta didik juga meningkat dari) 89% paada siklus I menjadi 100% paada siklus II。Hasil ini dapat dispulkan bahwa penerapan模型基于问题的学习berbantu媒体视频dapat meningkatkan Hasil belajar pada konsep perubahan lingkungan。
{"title":"PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTU MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN UPAYA PELESTARIAN","authors":"J. Juriah, Zulfiani Zulfiani","doi":"10.15408/es.v11i1.6394","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/es.v11i1.6394","url":null,"abstract":"INCREASING STUDENTS LEARNING OUTCOME THROUGH THE IMPLEMENTATION OF PROBLEM BASED-LEARNING MODEL ASSISTED WITH VIDEO ON THE CONCEPT OF ENVIRONMENTAL CHANGES AND PRESERVATION EFFORT Juriah1, Zulfiani21SMA Negeri 3 Tangerang Selatan, Indonesia2UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesiazulfiani@uinjkt.ac.idAbstractThe research aims to determine the improvement of students’ biology learning outcomes in class X IPA 3 SMAN 3 Tangerang Selatan. It was conducted through the problem-based learning model assisted with video. The method was Classroom Action Research (CAR) held in two cycles. Using essay test and observation sheet, 29 students of class X IPA 3 were involved. The result showed that at the first cycle, students’ learning average was 85,31 with 93%learning completeness. Following the second cycle, both the learning average and completeness increased to 93,41 and 100% respectively. The results of the acquisition of communication skills and product making skills of the first cycle average 85,39 and the second cycle is 86,06. The average value of N-Gain in cycle I and II respectively is 0,67 and 0,79 (high category). Students activities have also risen from 89% (cycle I) to 100% (cycle II). This concluded that problem based-learning model assisted with video enables students to enhance their learning outcomes especially on the concept of environmental changes and preservation effort. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui peningkatan hasil belajar biologi pada peserta didik kelas X IPA 3 SMAN 3 Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2016/2017 dengan menerapkan model problem based learning disertai media video. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas X IPA 3 SMAN 3 Kota Tangerang Selatan tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah peserta didik sebanyak 29 orang. Instrumen penelitian berupa tes uraian dan lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan pencapaian hasil belajar pengetahuan pada siklus I rerata 85,31 dengan jumlah yang mencapai Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) 93%, pada siklus II rerata belajar 93.41 dengan KBM 100%. Hasil perolehan nilai keterampilan komunikasi dan keterampilan membuat produk siklus I rerata 85,39 dan siklus II yaitu 86,06. Adapun rerata nilai N-Gain pada setiap siklusnya adalah 0,67 pada siklus I dan 0,79 pada siklus II dengan kategori pemahaman tinggi. Aktifitas peserta didik juga meningkat dari 89% pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. Hasil ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model problem based learning berbantu media video dapat meningkatkan hasil belajar pada konsep perubahan lingkungan. ","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67101427","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
VIRTUAL MODULE BASED ON GUIDED INQUIRY TO IMPROVE CRITICAL THINKING ABILITY AbstractThe use of virtual module was aimed to develop students’ independent learning that may lead to their critical thinking ability. Guided inquiry is a model that directs students to find facts through existing data and through experimental results. Guided inquiry-based virtual module was then developed in order to systematically help students to increase their critical thinking, particularly in the concept of thermochemical material. This study uses control group pretest-posttest design. Students' critical thinking skills are measured through learning outcomes. Based on the results of the analysis using the Mann-Whitney test there are differences on the students’ ability in the experimental class and control class. While students of both class shows an increase in their critical thinking, students of the experiment class show more effective in dealing with the improvement. Therefore, it is summarized that guided inquiry-based virtual learning can improve students' critical thinking skills. AbstrakModul virtual adalah sebuah bahan ajar yang disajikan untuk peserta didik agar dapat belajar secara mandiri yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang disajikan ke dalam format elektronik yang di dalamnya terdapat animasi, simulasi, gambar, serta navigasi yang membuat pengguna lebih interaktif, aktif, inovatif, dan menyenangkan dalam proses belajar yang mana dapat mengarahkan peserta didik agar berpikir secara kritis. Inkuiri terbimbing merupakan model yang mengarahkan peserta didik menemukan fakta melalui data yang ada serta melalui hasil eksperimen. Modul virtual berbasiskan model ini digunkan didalam proses belajar untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi Termokimia. Penelitian ini menggunakan Control group pre test-post test design. Kemampuan berpikir kritis peserta didik diukur melalui hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney terdapat perbedaan pada kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan dengan modul virtual berbasis inkuiri terbimbing dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing tanpa modul virtual. Hasil analisis menunjukkan masing-masing kelas terdapat peningkatan dalam berpikir kritis tetapi pada kelas eksperimen peningkatan kemampuan berpikir kritis lebih efektif dari kelas kontrol, maka pembelajaran dengan modul virtual berbasis inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
摘要虚拟模块的使用旨在培养学生的自主学习能力,从而培养学生的批判性思维能力。指导性探究是一种引导学生通过现有数据和实验结果发现事实的模式。然后开发了基于引导探究的虚拟模块,以便系统地帮助学生提高批判性思维,特别是在热化学材料的概念方面。本研究采用对照组前测后测设计。学生的批判性思维能力是通过学习成果来衡量的。根据曼-惠特尼测验的分析结果,实验班和对照班的学生在能力上存在差异。两个班的学生在批判性思维方面都有所提高,而实验班的学生在处理这种提高方面表现得更有效。综上所述,指导性探究型虚拟学习可以提高学生的批判性思维能力。摘要:模块虚拟adalah sebuah bahan ajar yang disajikan untuk peserta didik agar mandiri yang disajikan sistematis untuka turjuan penbelajajan tertentu yang disajikan kdalam格式电子电子的yangdi dalamnya terdappanagha animasi,模拟,gambar, serta navigasya pengguna lebih交互,交互,创新,但menyenangkan dalam流程belajar yang mana dapat mengarahkan peserta didik agar berpikir secara kritis。Inkuiri - terbimbing merupakan模型yang mengarahkan peserta didik menupakan fakta meluaki数据yang ada - serta meluaki实验。模块虚拟berbasiskan模型在digunkan didalam的研究中提出了belajar untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi Termokimia。对照组前试后试设计。Kemampuan berpikir kritis peserta didik diukur melaluil belajar。Berdasarkan hasil分析,dunan menggunakan uji, Mann-Whitney, terdapat perbedaan, paada kelas,实验,yang diajarkan, menggunakan, dengan,模块虚拟,基础,inkuiri, dengan,控制,yang, menggunakan, pembelajan, inkuiri, terbing, tanpa,模块虚拟。Hasil分析menunjukkan masing-masing kelas terdapat peningkatan dalam berpikir kritis tetapi padkelas eksperimen peningkatan berpikir kritis lebih efektif dari kelas control, maka pembelajaran dengan模块虚拟berbasis inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik。
{"title":"MODUL VIRTUAL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS","authors":"R. Pratama","doi":"10.15408/ES.V11I1.10000","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V11I1.10000","url":null,"abstract":"VIRTUAL MODULE BASED ON GUIDED INQUIRY TO IMPROVE CRITICAL THINKING ABILITY AbstractThe use of virtual module was aimed to develop students’ independent learning that may lead to their critical thinking ability. Guided inquiry is a model that directs students to find facts through existing data and through experimental results. Guided inquiry-based virtual module was then developed in order to systematically help students to increase their critical thinking, particularly in the concept of thermochemical material. This study uses control group pretest-posttest design. Students' critical thinking skills are measured through learning outcomes. Based on the results of the analysis using the Mann-Whitney test there are differences on the students’ ability in the experimental class and control class. While students of both class shows an increase in their critical thinking, students of the experiment class show more effective in dealing with the improvement. Therefore, it is summarized that guided inquiry-based virtual learning can improve students' critical thinking skills. AbstrakModul virtual adalah sebuah bahan ajar yang disajikan untuk peserta didik agar dapat belajar secara mandiri yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu yang disajikan ke dalam format elektronik yang di dalamnya terdapat animasi, simulasi, gambar, serta navigasi yang membuat pengguna lebih interaktif, aktif, inovatif, dan menyenangkan dalam proses belajar yang mana dapat mengarahkan peserta didik agar berpikir secara kritis. Inkuiri terbimbing merupakan model yang mengarahkan peserta didik menemukan fakta melalui data yang ada serta melalui hasil eksperimen. Modul virtual berbasiskan model ini digunkan didalam proses belajar untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi Termokimia. Penelitian ini menggunakan Control group pre test-post test design. Kemampuan berpikir kritis peserta didik diukur melalui hasil belajar. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan uji Mann-Whitney terdapat perbedaan pada kelas eksperimen yang diajarkan menggunakan dengan modul virtual berbasis inkuiri terbimbing dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing tanpa modul virtual. Hasil analisis menunjukkan masing-masing kelas terdapat peningkatan dalam berpikir kritis tetapi pada kelas eksperimen peningkatan kemampuan berpikir kritis lebih efektif dari kelas kontrol, maka pembelajaran dengan modul virtual berbasis inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. ","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41974817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}