KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI MELALUI PENYELESAIAN MASALAH TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN Abstract In the era of globalization, science and technology that growing rapidly causing information flow becomes faster and limitless. This has a direct impact on many areas of life, including education. The process of education is required to prepare and produce quality human resources in order to process the information properly and correctly, by developing a culture of critical thinking. Critical thinking is a must-have capability of Bachelor Program’s graduates in National Standards of Higher Education. Critical thinking is important to students because they can train themselves to be rational and choose the problem’s best solution faced through the knowledge they have. But in fact the students are often still difficult to decide the right solution when faced with a problem around them. This problem must be addressed immediately, because it can lead to decreased quality of education and quality of human resources itself. One way to track and describe critical thinking ability is through the provision of problems related to Biology learning subjects. One of the subjects in Biology learning that deals with many issues around life is Environmental Toxicology. Environmental Toxicology issues can encourage students to find solutions to the dangers of contaminants and the work that can be done to minimize the impact of the contaminants. Abstrak Di era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat menyebabkan aliran informasi menjadi lebih cepat dan tanpa batas. Hal ini berdampak langsung pada banyak bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Proses pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memproses informasi dengan benar dan tepat, dengan mengembangkan budaya berpikir kritis. Berpikir kritis adalah kemampuan yang harus dimiliki lulusan Program Sarjana dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Berpikir kritis penting bagi siswa karena dapat melatih diri siswa untuk menjadi rasional dan memilih solusi terbaik dari masalah yang dihadapi melalui pengetahuan yang siswa miliki. Namun pada kenyataannya siswa seringkali masih kesulitan untuk memutuskan solusi yang tepat ketika dihadapkan dengan masalah di sekitar mereka. Masalah ini harus segera diatasi, karena dapat menyebabkan menurunnya kualitas pendidikan dan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Salah satu cara untuk membawa dan menggambarkan kemampuan berpikir kritis adalah melalui penyediaan masalah yang terkait dengan mata pelajaran pembelajaran Biologi. Salah satu materi dalam pembelajaran Biologi yang berhubungan dengan banyak masalah di sekitar kehidupan adalah Toksikologi Lingkungan. Masalah Toksikologi lingkungan dapat mendorong siswa untuk menemukan solusi terhadap bahaya kontaminan dan hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak dari kontaminan. Permalink/ DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v10i1.6
{"title":"CRITICAL THINKING ABILITY OF BIOLOGY EDUCATION STUDENTS THROUGH ENVIRONMENTAL TOXICOLOGY’S PROBLEM SOLVING","authors":"Laili Munawarah, M. A. Soendjoto, B. Halang","doi":"10.15408/ES.V10I1.6656","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V10I1.6656","url":null,"abstract":"KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI MELALUI PENYELESAIAN MASALAH TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN Abstract In the era of globalization, science and technology that growing rapidly causing information flow becomes faster and limitless. This has a direct impact on many areas of life, including education. The process of education is required to prepare and produce quality human resources in order to process the information properly and correctly, by developing a culture of critical thinking. Critical thinking is a must-have capability of Bachelor Program’s graduates in National Standards of Higher Education. Critical thinking is important to students because they can train themselves to be rational and choose the problem’s best solution faced through the knowledge they have. But in fact the students are often still difficult to decide the right solution when faced with a problem around them. This problem must be addressed immediately, because it can lead to decreased quality of education and quality of human resources itself. One way to track and describe critical thinking ability is through the provision of problems related to Biology learning subjects. One of the subjects in Biology learning that deals with many issues around life is Environmental Toxicology. Environmental Toxicology issues can encourage students to find solutions to the dangers of contaminants and the work that can be done to minimize the impact of the contaminants. Abstrak Di era globalisasi, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang pesat menyebabkan aliran informasi menjadi lebih cepat dan tanpa batas. Hal ini berdampak langsung pada banyak bidang kehidupan, termasuk pendidikan. Proses pendidikan diperlukan untuk mempersiapkan dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas untuk memproses informasi dengan benar dan tepat, dengan mengembangkan budaya berpikir kritis. Berpikir kritis adalah kemampuan yang harus dimiliki lulusan Program Sarjana dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Berpikir kritis penting bagi siswa karena dapat melatih diri siswa untuk menjadi rasional dan memilih solusi terbaik dari masalah yang dihadapi melalui pengetahuan yang siswa miliki. Namun pada kenyataannya siswa seringkali masih kesulitan untuk memutuskan solusi yang tepat ketika dihadapkan dengan masalah di sekitar mereka. Masalah ini harus segera diatasi, karena dapat menyebabkan menurunnya kualitas pendidikan dan kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Salah satu cara untuk membawa dan menggambarkan kemampuan berpikir kritis adalah melalui penyediaan masalah yang terkait dengan mata pelajaran pembelajaran Biologi. Salah satu materi dalam pembelajaran Biologi yang berhubungan dengan banyak masalah di sekitar kehidupan adalah Toksikologi Lingkungan. Masalah Toksikologi lingkungan dapat mendorong siswa untuk menemukan solusi terhadap bahaya kontaminan dan hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan dampak dari kontaminan. Permalink/ DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v10i1.6","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46161251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN DENGAN LAHAN BASAH PADA MADRASAH IBTIDAIYAH DI KOTA BANJARMASIN Abstract This research is aimed to know how the environmental based learning by introducing wetland at Islamic elementary schools in Banjarmasin have been going recently (teachers’ understanding, design, process, and learning evaluation),and how are the learning model which is based on environmental education on wetland can be developed and implemented at Islamic elementary schools in Banjarmasin.This research is a developmental research with Research and Development (R&D) approach through preliminary research, small scale testing model development, and wide scale testing model validation. The research is conducted at MI Darun Nasihin, MI Sulamut Taufiq, and MI Nurul Islam.The data is collected through documentation, questionnaires, interview, and observation. The data is analyzed descriptive-qualitatively through data reduction, data display, and verification. After wide scale testing on the model which was developed and tried out using learning instrument adapted with the materials about ecosystem balance, the materials were then taught to the six graders of Islamic elementary school through the following implementation steps: orientation, relating, exploration, finding problems, group investigation, work result discussion, clarification, and resolution. The model is proved to be able to be developed at Islamic elementary schools in Banjarmasin, viewed from the students learning evaluation with the percentage in very good category. Students behavior also shows positive influence which means the learning has been able to stimulate students’ positive behaviors such as caring, being open-minded, being appreciative to what people are saying, and being responsible.The model development is also supported by good response from students and teachers towards students’ workbook and teaching learning process. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran berbasis lingkungan dengan memperkenalkan lahan basah di sekolah dasar Islam di Banjarmasin telah berjalan baru-baru ini (pemahaman, desain, proses, dan evaluasi pembelajaran guru), dan bagaimana model pembelajaran yang didasarkan pada pendidikan lingkungan di lahan basah dapat dikembangkan dan diimplementasikan di sekolah dasar Islam di Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan pendekatan Research and Development (R & D) melalui penelitian pendahuluan, pengembangan model pengujian skala kecil, dan validasi model pengujian skala luas. Penelitian dilakukan di MI Darun Nasihin, MI Sulamut Taufiq, dan MI Nurul Islam. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, angket, wawancara, dan observasi. Data dianalisis secara deskriptif-kualitatif melalui reduksi data, tampilan data, dan verifikasi. Setelah pengujian skala luas pada model yang dikembangkan dan diujicobakan menggunakan instrumen pembelajaran yang disesuaikan dengan materi tentang
摘要本研究旨在了解班加马辛伊斯兰小学引入湿地环境学习的现状(教师的理解、设计、过程、教学方式、教学方法)。以及如何在Banjarmasin的伊斯兰小学开发和实施基于湿地环境教育的学习模式。本研究采用研究与开发(R&D)的方法,通过前期研究、小规模试验模型开发和大规模试验模型验证。该研究在Darun Nasihin、Sulamut Taufiq和Nurul Islam进行。数据是通过文献、问卷调查、访谈和观察收集的。通过数据简化、数据显示和验证,对数据进行描述性定性分析。利用与生态平衡教材相适应的学习工具,对所开发的模型进行大规模测试后,通过定位、关联、探索、发现问题、小组调查、工作成果讨论、澄清、解决等实施步骤,对伊斯兰小学六年级学生进行教学。从班贾尔马辛伊斯兰小学学生的学习评价来看,该模式是可以在班贾尔马辛伊斯兰小学发展的。学生的行为也表现出积极的影响,这意味着学习能够激发学生的积极行为,如关心,思想开放,欣赏别人所说的话,负责任。学生和教师对学生的练习册和教学过程的良好反应也支持了模型的发展。摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran berbasis lingkungan dengan成员perkenalkan laah di sekolah dasar Islam di Banjarmasin telah berjalan baru-baru ini (pemahaman, desain, proses, dan evaluasi pembelajaran guru), dan bagaimana模型pembelajaran yang didasarkan padpaddididikan lingkungan di lahan basah dapat dikembangkan dan diimplementasikan di sekolah dasar Islam di Banjarmasin。Penelitian ini merupakan Penelitian penembangan dengan pendekatan研发(研发)melalui Penelitian pendahulan, penembangan模型企鹅skala kecil, dan validasi模型企鹅skala luas。Penelitian dilakukan di Darun Nasihin, MI Sulamut Taufiq, MI Nurul Islam。数据dikumpulkan melalalis, angket, wawankara, dan observasi。数据分析技术:定性分析数据、定性分析数据、定性分析数据、定性分析数据。中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:中文翻译为:模型i terbukti dapat dikembangkan di sekolah dasar Islam di Banjarmasin, dilihat dari evaluaspenbelajan sisdengan代表dalam kanterori sangat baik。peraku siswa juga menunjukkan pengaruh positif yang berarti pembelajan telah mampu merangsang peraku positif siswa seperti kepedulian, berpikiran terbuka, menghargai apa yang dikatakan orang, dan bertanggung jawab。Pengembangan模型juga didukung oleh响应yang baik dari siswa dan guru terhadap buku kerja siswa dan提议pembelajaran。永久链接/ DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v10i1.7217
{"title":"LEARNING MODEL DEVELOPMENT BASED ON ENVIRONMENTAL EDUCATION USING WETLAND AT ISLAMIC ELEMENTARY SCHOOLS IN BANJARMASIN","authors":"Khairunnisa, Salamah","doi":"10.15408/es.v10i1.7217","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/es.v10i1.7217","url":null,"abstract":"PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN LINGKUNGAN DENGAN LAHAN BASAH PADA MADRASAH IBTIDAIYAH DI KOTA BANJARMASIN Abstract This research is aimed to know how the environmental based learning by introducing wetland at Islamic elementary schools in Banjarmasin have been going recently (teachers’ understanding, design, process, and learning evaluation),and how are the learning model which is based on environmental education on wetland can be developed and implemented at Islamic elementary schools in Banjarmasin.This research is a developmental research with Research and Development (R&D) approach through preliminary research, small scale testing model development, and wide scale testing model validation. The research is conducted at MI Darun Nasihin, MI Sulamut Taufiq, and MI Nurul Islam.The data is collected through documentation, questionnaires, interview, and observation. The data is analyzed descriptive-qualitatively through data reduction, data display, and verification. After wide scale testing on the model which was developed and tried out using learning instrument adapted with the materials about ecosystem balance, the materials were then taught to the six graders of Islamic elementary school through the following implementation steps: orientation, relating, exploration, finding problems, group investigation, work result discussion, clarification, and resolution. The model is proved to be able to be developed at Islamic elementary schools in Banjarmasin, viewed from the students learning evaluation with the percentage in very good category. Students behavior also shows positive influence which means the learning has been able to stimulate students’ positive behaviors such as caring, being open-minded, being appreciative to what people are saying, and being responsible.The model development is also supported by good response from students and teachers towards students’ workbook and teaching learning process. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran berbasis lingkungan dengan memperkenalkan lahan basah di sekolah dasar Islam di Banjarmasin telah berjalan baru-baru ini (pemahaman, desain, proses, dan evaluasi pembelajaran guru), dan bagaimana model pembelajaran yang didasarkan pada pendidikan lingkungan di lahan basah dapat dikembangkan dan diimplementasikan di sekolah dasar Islam di Banjarmasin. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan pendekatan Research and Development (R & D) melalui penelitian pendahuluan, pengembangan model pengujian skala kecil, dan validasi model pengujian skala luas. Penelitian dilakukan di MI Darun Nasihin, MI Sulamut Taufiq, dan MI Nurul Islam. Data dikumpulkan melalui dokumentasi, angket, wawancara, dan observasi. Data dianalisis secara deskriptif-kualitatif melalui reduksi data, tampilan data, dan verifikasi. Setelah pengujian skala luas pada model yang dikembangkan dan diujicobakan menggunakan instrumen pembelajaran yang disesuaikan dengan materi tentang ","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45329075","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
PERUBAHAN MODEL MENTAL MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN VIRUS MELALUI PROGRAM PERKULIAHAN MIKROBIOLOGI BERBASIS MODEL MENTAL Abstract This study aims to analyze changes in mental models of students on the subject of the virus through mental model based-microbiology course. The research method is pre-experiment with one-group pretest-posttest design. Respondents of this research consists of 5 semester students of Biology education program at UPI Biology Education Department of 39 students. The mental model based-microbiology course consists of several stages (syntax). The mental modeling instrument uses concept maps, while the students' perceptions of the lecture program use a closed and open questionnaire. Data obtained in the form of concept maps before and after lectures on the subject of the virus. Concept maps are then analyzed by reference concept map. Quantitative data of the concept map is converted into qualitative data to determine the level of mental model, namely: emergent = score 1, transitional = score 2, close to extended = score 3, and complete (extended) = score 4. Questionnaire about the research program shows the change of mental model level on the subject of the virus before the implementation of the mental model based-microbiology course. is at emergent and transition level. After the implementation of the mental model based-microbiology course is at the transitional level and close to extended. This indicates an increase in the level of mental models of students through the mental model based-microbiology course. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan model mental mahasiswa pada pokok bahasan virus melalui program perkuliahan Mikrobiologi Berbasis Model Mental (MBM2). Metode penelitian yang dilakukan adalah pre- experiment dengan disain penelitian one-group pretest - postest design. Responden penelitian ini terdiri dari mahasiswa semester 5 program studi pendidikan Biologi di Departemen Pendidikan Biologi UPI sebanyak 39 mahasiswa. Program Perkuliahan MBM2 terdiri dari beberapa tahapan (sintaks). Instrumen model mental menggunakan peta konsep, sedangkan persepsi mahasiswa tentang program perkuliahan menggunakan angket tertutup dan terbuka. Data yang diperoleh berupa peta konsep sebelum dan setelah perkuliahan pada pokok bahasan virus. Peta konsep selanjutnya dianalisis berdasarkan peta konsep rujukan. Data kuantitatif peta konsep diubah menjadi data kualitatif untuk menentukan level model mental, yaitu : berkembang (emergent) = skor 1, peralihan (transitional) = skor 2, mendekati lengkap (close to extended) = skor 3, dan lengkap (extended) = skor 4. Hasil penelitian menunjukkan perubahan level model mental pada pokok bahasan virus sebelum implementasi program perkuliahan MBM2 ada pada level berkembang (emergent) dan peralihan (transitional) . Setelah implementasi program perkuliahan MBM2 ada pada level peralihan (transitional) dan mendekati lengkap (close to extended). Hal ini menunjukkan adanya peningk
{"title":"CHANGING OF STUDENT'S MENTAL MODEL ABOUT VIRUS THROUGH MICROBIOLOGY COURSE PROGRAM BASED ON MENTAL MODEL","authors":"Y. Hamdiyati, F. Sudargo, S. Redjeki, A. Fitriani","doi":"10.15408/es.v10i1.7777","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/es.v10i1.7777","url":null,"abstract":"PERUBAHAN MODEL MENTAL MAHASISWA PADA POKOK BAHASAN VIRUS MELALUI PROGRAM PERKULIAHAN MIKROBIOLOGI BERBASIS MODEL MENTAL Abstract This study aims to analyze changes in mental models of students on the subject of the virus through mental model based-microbiology course. The research method is pre-experiment with one-group pretest-posttest design. Respondents of this research consists of 5 semester students of Biology education program at UPI Biology Education Department of 39 students. The mental model based-microbiology course consists of several stages (syntax). The mental modeling instrument uses concept maps, while the students' perceptions of the lecture program use a closed and open questionnaire. Data obtained in the form of concept maps before and after lectures on the subject of the virus. Concept maps are then analyzed by reference concept map. Quantitative data of the concept map is converted into qualitative data to determine the level of mental model, namely: emergent = score 1, transitional = score 2, close to extended = score 3, and complete (extended) = score 4. Questionnaire about the research program shows the change of mental model level on the subject of the virus before the implementation of the mental model based-microbiology course. is at emergent and transition level. After the implementation of the mental model based-microbiology course is at the transitional level and close to extended. This indicates an increase in the level of mental models of students through the mental model based-microbiology course. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan model mental mahasiswa pada pokok bahasan virus melalui program perkuliahan Mikrobiologi Berbasis Model Mental (MBM2). Metode penelitian yang dilakukan adalah pre- experiment dengan disain penelitian one-group pretest - postest design. Responden penelitian ini terdiri dari mahasiswa semester 5 program studi pendidikan Biologi di Departemen Pendidikan Biologi UPI sebanyak 39 mahasiswa. Program Perkuliahan MBM2 terdiri dari beberapa tahapan (sintaks). Instrumen model mental menggunakan peta konsep, sedangkan persepsi mahasiswa tentang program perkuliahan menggunakan angket tertutup dan terbuka. Data yang diperoleh berupa peta konsep sebelum dan setelah perkuliahan pada pokok bahasan virus. Peta konsep selanjutnya dianalisis berdasarkan peta konsep rujukan. Data kuantitatif peta konsep diubah menjadi data kualitatif untuk menentukan level model mental, yaitu : berkembang (emergent) = skor 1, peralihan (transitional) = skor 2, mendekati lengkap (close to extended) = skor 3, dan lengkap (extended) = skor 4. Hasil penelitian menunjukkan perubahan level model mental pada pokok bahasan virus sebelum implementasi program perkuliahan MBM2 ada pada level berkembang (emergent) dan peralihan (transitional) . Setelah implementasi program perkuliahan MBM2 ada pada level peralihan (transitional) dan mendekati lengkap (close to extended). Hal ini menunjukkan adanya peningk","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42431025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
R. Linda, S. Albeta, Masnaini Masnaini, Sulismawati Sulismawati
PENGARUH MEDIA PREZI DAN EXE-LEARNING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN KIMIA Abstract Development of information technology in education such as the existance of media that derived from e-learning has made it easier in teaching and learning process. This study aimed to investigate the effectiveness of Prezi and eXe-Learning media in students’activities and their learning outcome. This study used a quasi-experimental design. The research instrument used test questions based on subject of chemistry bonding and molecules with the participants are 72 students from Senior High School in Pekanbaru. The students come from 2 different classes: class used Prezi (36) and class used eXe-Learning media (36). The result showed a significant difference in students’ activities between groups that used Prezi and eXe-Learning media. For learning outcome, there was no any significant difference between student that used prezi and eXe-Learning media. Abstrak Perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan seperti penggunaan media pembelajaran e-learning mempermudah proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas media pembelajaran prezi dan eXe-Learning dalam hal aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuasi eksperimen dengan instrumen penelitian berupa soal ujian pada materi pembelajaran ikatan kimia dan bentuk molekul dengan sampel penelitian peserta didik sekolah menengah atas di Pekanbaru sebanyak 72 orang peserta didik yang terdiri dari kelas yang menggunakan media prezi (36) dan media eXe-Learning (36) . Hasil analisis didapati perbedaan yang signifikan aktivitas belajar kelas yang menggunakan media prezi dengan media eXe-Learning. Sementara untuk hasil belajar kedua kelas menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan media prezi dengan media eXe-Learning. Permalink/ DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v10i1.7204
摘要教育中信息技术的发展,如电子学习衍生的媒体的存在,使教学和学习过程变得更加容易。本研究旨在探讨Prezi和ex - learning媒体对学生活动和学习效果的影响。本研究采用准实验设计。研究工具采用了以化学键和分子为主题的试题,参与者是北干巴鲁高中的72名学生。学生来自两个不同的班级:使用Prezi的班级(36人)和使用ex - learning媒体的班级(36人)。结果显示,使用Prezi和ex - learning媒体的学生在活动上存在显著差异。在学习效果方面,使用prezi和exe学习媒体的学生之间没有显著差异。【摘要】Perkembangan technology informasi dalam bidang pendidikan seperti penggunaan media penbelajaran e-learning mempermudah proses belajar mengajar。Penelitian ini bertujuan untuk melik - efektifitas media penbelajaran prezi - ex - learning dalam hativitas belajaran hasil belajarpererta didik。Penelitian ini merupakan jenis Penelitian kuasi ekspersperan仪器Penelitian berupa soal ujian paada材料penbelajan ikatan kimia dan bentuk分子dengan样品Penelitian peserta didik sekolah menengah atas di Pekanbaru sebanyak 72 orangerta didik yang terdiri dari kelas yang menggunakan media prezi (36) dan media ex - learning(36)。哈西尔分析了杨孟古纳坎媒体、孟古纳坎媒体、孟古纳坎媒体、孟古纳坎媒体、孟古纳坎媒体、孟古纳坎媒体、孟古纳坎媒体、孟古纳坎媒体、孟古纳坎媒体的学习。Sementara untuk hasil belajar kedua kelas menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signikan antara kelas yang menggunakan media prezi dunan media exelearning。永久链接/ DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v10i1.7204
{"title":"THE EFFECT OF PREZY AND EXE-LEARNING MEDIA ON CHEMICAL LEARNING RESULTS","authors":"R. Linda, S. Albeta, Masnaini Masnaini, Sulismawati Sulismawati","doi":"10.15408/ES.V10I1.7204","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V10I1.7204","url":null,"abstract":"PENGARUH MEDIA PREZI DAN EXE-LEARNING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN KIMIA Abstract Development of information technology in education such as the existance of media that derived from e-learning has made it easier in teaching and learning process. This study aimed to investigate the effectiveness of Prezi and eXe-Learning media in students’activities and their learning outcome. This study used a quasi-experimental design. The research instrument used test questions based on subject of chemistry bonding and molecules with the participants are 72 students from Senior High School in Pekanbaru. The students come from 2 different classes: class used Prezi (36) and class used eXe-Learning media (36). The result showed a significant difference in students’ activities between groups that used Prezi and eXe-Learning media. For learning outcome, there was no any significant difference between student that used prezi and eXe-Learning media. Abstrak Perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan seperti penggunaan media pembelajaran e-learning mempermudah proses belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas media pembelajaran prezi dan eXe-Learning dalam hal aktivitas belajar dan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuasi eksperimen dengan instrumen penelitian berupa soal ujian pada materi pembelajaran ikatan kimia dan bentuk molekul dengan sampel penelitian peserta didik sekolah menengah atas di Pekanbaru sebanyak 72 orang peserta didik yang terdiri dari kelas yang menggunakan media prezi (36) dan media eXe-Learning (36) . Hasil analisis didapati perbedaan yang signifikan aktivitas belajar kelas yang menggunakan media prezi dengan media eXe-Learning. Sementara untuk hasil belajar kedua kelas menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas yang menggunakan media prezi dengan media eXe-Learning. Permalink/ DOI: http://dx.doi.org/10.15408/es.v10i1.7204","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67101008","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kecerdasan Majemuk atau Multiple Intellegences merupakan suatu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Kecerdasan majemuk jarang sekali ditinjau sebagai salah satu pertimbangan untuk keberhasilan proses pembelajaran, dalam hal ini membuat siswa memahami materi yang diajarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan kecerdasan siswa yang dominan dalam kelas dan merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kecenderungan kecerdasan tersebut dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi tekanan. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh presentase ketercapaian kognitif siswa sebesar 83%. Nilai ini lebih besar dari standar minimum ketercapaian kognitif yaitu 70%. Sementara itu, aktivitas mandiri (intrapersonal) didapati memiliki persentase tertinggi, yaitu 78,15% diikuti dengan aktivitas berkelompok siswa yang hanya 54,6%. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikembangkan dengan pertimbangan dominasi aktivitas mandiri (intrapersonal),. Implementasi dari RPP ini diharapkan mampu mengembangkan kecerdasan intrapersonal siswa dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.
{"title":"MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN TEORI MULTIPLE INTELLEGENCE YANG DOMINAN DALAM KELAS PADA MATERI TEKANAN","authors":"Agustin Dwi Aryani","doi":"10.15408/ES.V6I2.1114","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V6I2.1114","url":null,"abstract":"Kecerdasan Majemuk atau Multiple Intellegences merupakan suatu kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan. Kecerdasan majemuk jarang sekali ditinjau sebagai salah satu pertimbangan untuk keberhasilan proses pembelajaran, dalam hal ini membuat siswa memahami materi yang diajarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecenderungan kecerdasan siswa yang dominan dalam kelas dan merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kecenderungan kecerdasan tersebut dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa pada materi tekanan. Berdasarkan hasil analisis data, diperoleh presentase ketercapaian kognitif siswa sebesar 83%. Nilai ini lebih besar dari standar minimum ketercapaian kognitif yaitu 70%. Sementara itu, aktivitas mandiri (intrapersonal) didapati memiliki persentase tertinggi, yaitu 78,15% diikuti dengan aktivitas berkelompok siswa yang hanya 54,6%. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dikembangkan dengan pertimbangan dominasi aktivitas mandiri (intrapersonal),. Implementasi dari RPP ini diharapkan mampu mengembangkan kecerdasan intrapersonal siswa dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67102272","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Putri Zakiyatul Zannah, D. Mulhayatiah, Fathiah Alatas
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran zooming presentation terhadap hasil belajar siswa kelas X pada konsep suhu dan kalor. Media pembelajaran zooming presentation ini dibuat menggunakan aplikasi Prezi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 12 Tangerang Selatan. Penelitian berlangsung pada bulan Maret-April 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design dan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Sampel yang diambil adalah kelas X dengan jumlah siswa 33. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa soal pilihan ganda dan non-tes berupa angket. Data hasil instrument tes dianalisis secara kuantitatif, sedangkan data hasil non-tes dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil belajar siswa kelas X pada konsep suhu dan kalor. Hasil uji hipotesis terhadap data posttest menunjukkan nilai thitung = 4,53 dan nilai ttabel = 1,998. Nilai thitung > ttabel, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran zooming presentation lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan media pembelajaran zooming presentation. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih unggul dalam meningkatkan kemampuan mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Selanjutnya berdasarkan analisis data nontes berdasarkan angket respon siswa terhadap media pembelajaran zooming presentation berada pada kategori baik dengan persentase 76%.
本研究旨在探讨X班学生在温度和热学概念上的学习成绩的运用。放大学习媒体的展示是用Prezi的应用程序编写的。这项研究发生在越南12国高中。这项研究于2014年3月至4月进行。采用的研究方法是采用非equivalent control group设计和采样技术的实验拟图。采集的样本是X类,共有33名学生。使用的仪器是多项选择题,非测试仪器是量规。仪器结果的数据是定量分析的,而非结果数据是定性分析的。根据数据分析,X班学生在温度和热量概念上取得了成绩。后测数据假设测试结果显示thitung = 4.53和ttable值= 1.998。thitung > ttable值,所以H0被拒绝,Ha被接受。使用学习媒体放大展示的学生的平均学习成绩比不使用学习媒体放大展示的学生平均成绩高。实验班的学生在提高记忆(C1)、理解(C2)、应用(C3)和分析(C4)方面取得了优异的成绩。接下来,基于基于学生对学习媒体缩放反应的非测试数据分析,其百分比为76%。
{"title":"PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ZOOMING PRESENTATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KONSEP SUHU DAN KALOR","authors":"Putri Zakiyatul Zannah, D. Mulhayatiah, Fathiah Alatas","doi":"10.15408/ES.V6I2.1153","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V6I2.1153","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran zooming presentation terhadap hasil belajar siswa kelas X pada konsep suhu dan kalor. Media pembelajaran zooming presentation ini dibuat menggunakan aplikasi Prezi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 12 Tangerang Selatan. Penelitian berlangsung pada bulan Maret-April 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design dan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Sampel yang diambil adalah kelas X dengan jumlah siswa 33. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes berupa soal pilihan ganda dan non-tes berupa angket. Data hasil instrument tes dianalisis secara kuantitatif, sedangkan data hasil non-tes dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil belajar siswa kelas X pada konsep suhu dan kalor. Hasil uji hipotesis terhadap data posttest menunjukkan nilai thitung = 4,53 dan nilai ttabel = 1,998. Nilai thitung > ttabel, sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan media pembelajaran zooming presentation lebih tinggi dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa tanpa menggunakan media pembelajaran zooming presentation. Hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih unggul dalam meningkatkan kemampuan mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3), dan menganalisis (C4). Selanjutnya berdasarkan analisis data nontes berdasarkan angket respon siswa terhadap media pembelajaran zooming presentation berada pada kategori baik dengan persentase 76%.","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67103643","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan konsep kesetimbangan kimia yang terintegrasi nilai dengan menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta pada tanggal 20 Oktober sampai dengan 25 November 2008. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berupa pilihan ganda. Data yang diperoleh kemudian dihitung nilai N-Gain dan dan diuji signifikansinya dengan uji-t.Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dengan menggunakan N-Gain diperoleh rata-rata N-Gain untuk siklus I sebesar 0,6 (kategori sedang) dan pada siklus II skor rata-rata N-Gain yaitu 0,8 berada (kategori tinggi). Uji-t data hasil perhitungan rata-rata N-Gain siklus I dan siklus II diperoleh nilai thitung sebesar 4,17 dan nilai ttabel sebesar 2,05 pada taraf signifikansi 95%, jadi thitung 4,17>ttabel 2,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan yang signifikan peningkatan hasil belajar siswa di siklus I dan siklus II.
{"title":"PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP KESETIMBANGAN KIMIA DENGAN PENDEKATAN INKUIRI TERINTEGRASI NILAI","authors":"Evi Sapinatul Bahriah","doi":"10.15408/ES.V6I2.1149","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V6I2.1149","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan konsep kesetimbangan kimia yang terintegrasi nilai dengan menggunakan pendekatan pembelajaran inkuiri. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta pada tanggal 20 Oktober sampai dengan 25 November 2008. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berupa pilihan ganda. Data yang diperoleh kemudian dihitung nilai N-Gain dan dan diuji signifikansinya dengan uji-t.Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dengan menggunakan N-Gain diperoleh rata-rata N-Gain untuk siklus I sebesar 0,6 (kategori sedang) dan pada siklus II skor rata-rata N-Gain yaitu 0,8 berada (kategori tinggi). Uji-t data hasil perhitungan rata-rata N-Gain siklus I dan siklus II diperoleh nilai thitung sebesar 4,17 dan nilai ttabel sebesar 2,05 pada taraf signifikansi 95%, jadi thitung 4,17>ttabel 2,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan yang signifikan peningkatan hasil belajar siswa di siklus I dan siklus II.","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67102627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengungkapkan pengaruh strategi karyawisata dan sensitivitas ekologi terhadap apresiasi pelestarian satwa. Penelitian dilaksanakan terhadap siswa SMAN 22 Jakarta dengan desain penelitrian eksperimen faktorial 2 x 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) apresiasi pelestarian satwa pada perlakuan karya wisata antara habitat alami dan karya wisata di penangkaran tidak menunjukan adanya perbedaan, (2) Kelompok siswa dengan sensitivitas ekologi tinggi, apresiasi pelestraian satwa antara karya wisata di habitat alami dan di penangkaran tidak menunjukan perbedaan, (3) Kelompok siswa dengan tingkat sensitivitas ekologis rendah, apresiasi pelestarian satwa antara perlakuan karya wisata di habitat alami dan di penangkaran tidak menunjukan perbedaan, (4) Terdapat interaksi signifikan antara strategi karyawisata dengan sensitivitas ekologis terhadap apresiasi pelestarian satwa. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam peningkatan apresiasi siswa dalam apresiasi pelestraian satwa penggunaan strategi pembelajaran melalui karya wisata dan dikontrol dengan faktor sensitivitas ekologi seharusnya dapat dipertimbangkan.
{"title":"PENGARUH STRATEGI KARYAWISATA DAN SENSITIVITAS EKOLOGIS TERHADAP APRESIASI SISWA TENTANG PELESTARIAN SATWA","authors":"Istiadi Yossa","doi":"10.15408/ES.V6I2.1150","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V6I2.1150","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian adalah untuk mengungkapkan pengaruh strategi karyawisata dan sensitivitas ekologi terhadap apresiasi pelestarian satwa. Penelitian dilaksanakan terhadap siswa SMAN 22 Jakarta dengan desain penelitrian eksperimen faktorial 2 x 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) apresiasi pelestarian satwa pada perlakuan karya wisata antara habitat alami dan karya wisata di penangkaran tidak menunjukan adanya perbedaan, (2) Kelompok siswa dengan sensitivitas ekologi tinggi, apresiasi pelestraian satwa antara karya wisata di habitat alami dan di penangkaran tidak menunjukan perbedaan, (3) Kelompok siswa dengan tingkat sensitivitas ekologis rendah, apresiasi pelestarian satwa antara perlakuan karya wisata di habitat alami dan di penangkaran tidak menunjukan perbedaan, (4) Terdapat interaksi signifikan antara strategi karyawisata dengan sensitivitas ekologis terhadap apresiasi pelestarian satwa. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam peningkatan apresiasi siswa dalam apresiasi pelestraian satwa penggunaan strategi pembelajaran melalui karya wisata dan dikontrol dengan faktor sensitivitas ekologi seharusnya dapat dipertimbangkan.","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67102681","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan model perkuliahan fisiologi hewan yang diharapkan mampu membekali kemampuan rekonstruksi konsep bagi mahasiswa calon guru biologi. Strategi perkuliahan ditempuh melalui implementasi model tutorial berbasis komputer. Sebanyak 80 orang mahasiswa S1 calon guru biologi dibagi ke dalam dua kelompok, 41 mahasiswa mengikuti perkuliahan model tutorial komputer, dan 39 mahasiswa mengikuti perkuliahan konvensional. Kemampuan rekonstruksi konsep diukur dengan membandingkan skor sebelum pembelajaran (pretes) dengan setelah implementasi model (postes) di antara kedua kelompok belajar. Selain itu, untuk mengungkap pandangan mahasiswa mengenai pengalaman belajarnya, seperangkat angket disebarkan kepada mahasiswa yang mengikuti model perkuliahan. Efektivitas program perkuliahan dievaluasi dengan tes tertulis bentuk respon terbatas pada mahasiswa yang mengikuti program perkuliahan model tutorial komputer dibandingkan dengan mahasiswa dari kelompok konvensional. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan terjadi peningkatan kemampuan rekonstruksi konsep pada kedua kelompok belajar, namun mahasiswa yang mengikuti perkuliahan model tutorial berbasis komputer menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok mahasiswa peserta perkuliahan konvensional. Mahasiswa menanggapi positif implementasi model tutorial berbasis komputer dalam perkuliahan fisiologi hewan. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model tutorial berbasis komputer pada penelitian ini dinyatakan lebih efektif dan mampu membekali mahasiwa calon guru biologi dalam meningkatkan kemampuan rekonstruksi konsep.
{"title":"IMPLEMENTASI MODEL TUTORIAL BERBASIS KOMPUTER FISIOLOGI HEWAN UNTUK MEMBEKALI KEMAMPUAN REKONSTRUKSI KONSEP MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI","authors":"Adeng Slamet","doi":"10.15408/ES.V6I2.1118","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V6I2.1118","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan model perkuliahan fisiologi hewan yang diharapkan mampu membekali kemampuan rekonstruksi konsep bagi mahasiswa calon guru biologi. Strategi perkuliahan ditempuh melalui implementasi model tutorial berbasis komputer. Sebanyak 80 orang mahasiswa S1 calon guru biologi dibagi ke dalam dua kelompok, 41 mahasiswa mengikuti perkuliahan model tutorial komputer, dan 39 mahasiswa mengikuti perkuliahan konvensional. Kemampuan rekonstruksi konsep diukur dengan membandingkan skor sebelum pembelajaran (pretes) dengan setelah implementasi model (postes) di antara kedua kelompok belajar. Selain itu, untuk mengungkap pandangan mahasiswa mengenai pengalaman belajarnya, seperangkat angket disebarkan kepada mahasiswa yang mengikuti model perkuliahan. Efektivitas program perkuliahan dievaluasi dengan tes tertulis bentuk respon terbatas pada mahasiswa yang mengikuti program perkuliahan model tutorial komputer dibandingkan dengan mahasiswa dari kelompok konvensional. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan terjadi peningkatan kemampuan rekonstruksi konsep pada kedua kelompok belajar, namun mahasiswa yang mengikuti perkuliahan model tutorial berbasis komputer menunjukkan peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok mahasiswa peserta perkuliahan konvensional. Mahasiswa menanggapi positif implementasi model tutorial berbasis komputer dalam perkuliahan fisiologi hewan. Dapat disimpulkan bahwa penerapan model tutorial berbasis komputer pada penelitian ini dinyatakan lebih efektif dan mampu membekali mahasiwa calon guru biologi dalam meningkatkan kemampuan rekonstruksi konsep.","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67102868","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang tertuang dalam lembar kerja siswa (LKS) selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran problem solving berbasis eksperimen pada konsep larutan elektolit dan nonelektrolit. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 89 Jakarta tahun ajaran 2012/2013. Metode penelitian yang diterapkan adalah deskriptif. Perolehan data dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar kerja siswa (LKS) untuk kemampuan memecahkan masalah. Analisis data untuk kemampuan memecahkan masalah yang tertuang dalam lembar kerja siswa (LKS) dengan nilai persentase. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang tertuang dalam lembar kerja siswa (LKS) yaitu kemampuan siswa dalam mengemukakan hipotesis, menentukan judul eksperimen, menentukan tujuan eksperimen, membuat prosedur kerja eksperimen, mencatat data pengamatan, membuat kesimpulan, membuat abstraksi, dan menyelesaikan tugas konsolidasi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dikategorikan sebagai baik dan sangat baik.
{"title":"IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERBASIS EKSPERIMEN PADA KONSEP LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT","authors":"Chaerani Azizah, Dedi Irwandi","doi":"10.15408/ES.V6I2.1147","DOIUrl":"https://doi.org/10.15408/ES.V6I2.1147","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang tertuang dalam lembar kerja siswa (LKS) selama mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran problem solving berbasis eksperimen pada konsep larutan elektolit dan nonelektrolit. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X di SMA Negeri 89 Jakarta tahun ajaran 2012/2013. Metode penelitian yang diterapkan adalah deskriptif. Perolehan data dilakukan dengan menggunakan instrumen lembar kerja siswa (LKS) untuk kemampuan memecahkan masalah. Analisis data untuk kemampuan memecahkan masalah yang tertuang dalam lembar kerja siswa (LKS) dengan nilai persentase. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang tertuang dalam lembar kerja siswa (LKS) yaitu kemampuan siswa dalam mengemukakan hipotesis, menentukan judul eksperimen, menentukan tujuan eksperimen, membuat prosedur kerja eksperimen, mencatat data pengamatan, membuat kesimpulan, membuat abstraksi, dan menyelesaikan tugas konsolidasi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dikategorikan sebagai baik dan sangat baik.","PeriodicalId":31079,"journal":{"name":"EDUSAINS","volume":"16 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2015-03-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67102918","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}