Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh penjelasan mengenai hubungan antara pengaruh pendapatan nelayan terhadap gaya hidup masyarakat di Desa Pemangkat Kota Kecamatan Pemangkat. Dimana kesejahteraan masyarakat nelayan di Desa Pemangkat Kota Kecamatan Pemangkat tidak tercapai oleh faktor eksternal dan internal serta kurangnya perhatian pemerintah setempat. Penelitian ini dengan menggunakan angket dengan jumlah responden 53 orang. Hal ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Pengaruh yang signifikan ini dapat dilihat berdasarkan hasil uji t pada variabel bebas/sistem informasi manajemen diperoleh nilai Sig sebesar 0,000. Nilai probabilitas yang lebih besar dari nilai Sig (0,05 > 0,000). Selain menggunakan nilai Sig, untuk melihat signifikansi pengaruh pendapatan nelayan terhadap gaya hidup masyarakat juga dapat membandingkan t tabel dengan t hitung. Hasil dari koefisien menunjukan nilai Thitung X1 (5.415). sementara untuk Ttabel dengan taraf signifikan 5% diperoleh nilai T51 : 0,025 = 2.00758 (dilihat pada Ttabel dengan derajat bebas 51 dan taraf signifikan = 0,025). Perbandingan keduannya menghasilkan Thitung > Ttabel, yaitu Thitung (5.415) > Ttabel (2.00758). hasil dari perbandingan keduanya dapat disimpulkan bahwa nilai Thitung > Ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga variabel pendapatan (X1) berpengaruh terhadap gaya hidup masyarakat di Desa Pemangkat Kota, Kecamatan Pemangkat.
{"title":"Pengaruh pendapatan nelayan terhadap gaya hidup masyarakat di Desa Pemangkat Kota Kecamatan Pemangkat","authors":"Muslimah Muslimah, Beryaldi Agam, Riki Martin","doi":"10.33772/jsep.v8i3.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v8i3.32","url":null,"abstract":"Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh penjelasan mengenai hubungan antara pengaruh pendapatan nelayan terhadap gaya hidup masyarakat di Desa Pemangkat Kota Kecamatan Pemangkat. Dimana kesejahteraan masyarakat nelayan di Desa Pemangkat Kota Kecamatan Pemangkat tidak tercapai oleh faktor eksternal dan internal serta kurangnya perhatian pemerintah setempat. Penelitian ini dengan menggunakan angket dengan jumlah responden 53 orang. Hal ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Pengaruh yang signifikan ini dapat dilihat berdasarkan hasil uji t pada variabel bebas/sistem informasi manajemen diperoleh nilai Sig sebesar 0,000. Nilai probabilitas yang lebih besar dari nilai Sig (0,05 > 0,000). Selain menggunakan nilai Sig, untuk melihat signifikansi pengaruh pendapatan nelayan terhadap gaya hidup masyarakat juga dapat membandingkan t tabel dengan t hitung. Hasil dari koefisien menunjukan nilai Thitung X1 (5.415). sementara untuk Ttabel dengan taraf signifikan 5% diperoleh nilai T51 : 0,025 = 2.00758 (dilihat pada Ttabel dengan derajat bebas 51 dan taraf signifikan = 0,025). Perbandingan keduannya menghasilkan Thitung > Ttabel, yaitu Thitung (5.415) > Ttabel (2.00758). hasil dari perbandingan keduanya dapat disimpulkan bahwa nilai Thitung > Ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga variabel pendapatan (X1) berpengaruh terhadap gaya hidup masyarakat di Desa Pemangkat Kota, Kecamatan Pemangkat.","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129589179","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perikanan Indonesia bersifat open access, dimana nelayan dapat melakukan usaha penangkapan ikan di laut dengan bebas. Kondisi ini merupakan suatu dorongan untuk nelayan melakukan penangkapan ikan sebanyak mungkin. Hal ini akan menjadi mengkhawatirkan apabila tidak ada campur tangan pengelolaan sumberdaya ikan dan terjadinya penangkapan yang secara biologis berlebihan. Kondisi ini bila tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan tiga keadaan, yaitu: laju hasil tangkap yang rendah, pendapatan rendah, dan akumulasi modal secara berlebihan dalam industri perikanan. Penelitian ini dapat memberikan informasi agar pelaku usaha atau investor dapat mengambil keputusan tentang pengembangan usaha penangkapan diharapkan akan mengoptimalkan hasil tangkap serta menjamin kelestarian sumberdaya ikan di perairan Kota Ambon. Potensi sumberdaya perikanan pelagis dianalisis dengan Model Produksi Surplus (MPS). Model surplus produksi dapat diterapkan jika tersedia estimasi yang meyakinkan atas hasil tangkapan total atau Catch Per Unit Effort (CPUE) serta upaya penangkapan yang terkait periode 2006 – 2015. Perhitungan regresi menghasilkan nilai koefisien α= 62.033 dan β= -113.031 sehingga persamaan regresi CPUE terhadap upaya dapat ditulis sebagai ht= 62.033 – 113.031, dengan R2 = 0,61 menyatakan bahwa 61% CPUE dapat diterangkan dengan upaya (trip) penangkapan ikan pelagis kecil dan 39% sisanya diterangkan oleh faktor lainnya). Produksi lestari pada maximum sustainable yield (MSY) sebesar 9244 ton/tahun dapat tercapai bila upaya penangkapan sebesar 41057 trip. Hasil analisis menunjukan bahwa MSY yang diperoleh sebesar 9244 ton/tahun dengan upaya (fmsy) sebesar 41057 trip/tahun serta jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) sebesar 6808.92 ton/tahun dan potensi sebesar 61%.
{"title":"Analisis potensi sumberdaya ikan pelagis kecil di perairan Kota Ambon","authors":"Aniesa Nabila, Loana Totoda","doi":"10.33772/jsep.v8i3.25","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v8i3.25","url":null,"abstract":"Perikanan Indonesia bersifat open access, dimana nelayan dapat melakukan usaha penangkapan ikan di laut dengan bebas. Kondisi ini merupakan suatu dorongan untuk nelayan melakukan penangkapan ikan sebanyak mungkin. Hal ini akan menjadi mengkhawatirkan apabila tidak ada campur tangan pengelolaan sumberdaya ikan dan terjadinya penangkapan yang secara biologis berlebihan. Kondisi ini bila tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan tiga keadaan, yaitu: laju hasil tangkap yang rendah, pendapatan rendah, dan akumulasi modal secara berlebihan dalam industri perikanan. Penelitian ini dapat memberikan informasi agar pelaku usaha atau investor dapat mengambil keputusan tentang pengembangan usaha penangkapan diharapkan akan mengoptimalkan hasil tangkap serta menjamin kelestarian sumberdaya ikan di perairan Kota Ambon. Potensi sumberdaya perikanan pelagis dianalisis dengan Model Produksi Surplus (MPS). Model surplus produksi dapat diterapkan jika tersedia estimasi yang meyakinkan atas hasil tangkapan total atau Catch Per Unit Effort (CPUE) serta upaya penangkapan yang terkait periode 2006 – 2015. Perhitungan regresi menghasilkan nilai koefisien α= 62.033 dan β= -113.031 sehingga persamaan regresi CPUE terhadap upaya dapat ditulis sebagai ht= 62.033 – 113.031, dengan R2 = 0,61 menyatakan bahwa 61% CPUE dapat diterangkan dengan upaya (trip) penangkapan ikan pelagis kecil dan 39% sisanya diterangkan oleh faktor lainnya). Produksi lestari pada maximum sustainable yield (MSY) sebesar 9244 ton/tahun dapat tercapai bila upaya penangkapan sebesar 41057 trip. Hasil analisis menunjukan bahwa MSY yang diperoleh sebesar 9244 ton/tahun dengan upaya (fmsy) sebesar 41057 trip/tahun serta jumlah tangkapan yang diperbolehkan (JTB) sebesar 6808.92 ton/tahun dan potensi sebesar 61%.","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"204 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116180665","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Firdaus, Nurdiana A, Wa Ode Piliana, Rosmawati, La Onu La Ola, Seventry Meliana Patiung
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total biaya, penerimaan dan keuntungan pada penangkapan dan pemasaran kerang mangrove (Polymesoda erosa) di ekosistem mangrove. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2022 di Kelurahan Korumba Kecamatan Mandonga Kota Kendari. Metode penarikan sampel yang digunakan yaitu metode sensus dengan jumlah responden 8 orang nelayan penangkap kerang mangrove. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis biaya, analisis penerimaan dan analisis keuntungan. Penangkapan kerang dilakukan oleh suami sedangkan istri nelayan bertanggung jawab untuk melakukan penjualan kerang. Sebagian kecil hasil tangkapan diambil untuk konsumsi pribadi dan sebagian besar dijual. Jumlah tangkapan rata-rata perbulan adalah 276 kg. Hasil analisis menunjukan bahwa rata-rata total biaya per bulan yang dikeluarkan sebesar Rp 488.150. Besaran rata-rata penerimaan per bulan adalah Rp1.381.875. Rata-rata keuntungan per bulan yang diperoleh sebesar Rp 876.100. Artinya penangkapan kerang mangrove pada ekosistem mangrove di Kelurahan Korumba Kecamatan Mandonga Kota Kendari menguntungkan.
{"title":"Analisis keuntungan pelaku usaha kerang kalandue (Polymesoda erosa) pada ekosistem mangrove di Kelurahan Korumba Kecamatan Mandonga Kota Kendari","authors":"Firdaus, Nurdiana A, Wa Ode Piliana, Rosmawati, La Onu La Ola, Seventry Meliana Patiung","doi":"10.33772/jsep.v8i3.35","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v8i3.35","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui total biaya, penerimaan dan keuntungan pada penangkapan dan pemasaran kerang mangrove (Polymesoda erosa) di ekosistem mangrove. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan April 2022 di Kelurahan Korumba Kecamatan Mandonga Kota Kendari. Metode penarikan sampel yang digunakan yaitu metode sensus dengan jumlah responden 8 orang nelayan penangkap kerang mangrove. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis biaya, analisis penerimaan dan analisis keuntungan. Penangkapan kerang dilakukan oleh suami sedangkan istri nelayan bertanggung jawab untuk melakukan penjualan kerang. Sebagian kecil hasil tangkapan diambil untuk konsumsi pribadi dan sebagian besar dijual. Jumlah tangkapan rata-rata perbulan adalah 276 kg. Hasil analisis menunjukan bahwa rata-rata total biaya per bulan yang dikeluarkan sebesar Rp 488.150. Besaran rata-rata penerimaan per bulan adalah Rp1.381.875. Rata-rata keuntungan per bulan yang diperoleh sebesar Rp 876.100. Artinya penangkapan kerang mangrove pada ekosistem mangrove di Kelurahan Korumba Kecamatan Mandonga Kota Kendari menguntungkan.","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"48 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129779223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Wa Ode Shafira Harfin, Sjamsu Alam Lawelle, Akhmad Mansyur, La Sara, Irdam Riani
Distribusi rumput laut adalah proses pengiriman rumput laut dari produsen hingga ke tangan konsumen. Penelitian ini tujuan untuk mengetahui; bagaimana distribusi, pola distribusi dan efisiensi distribusi pada bisnis komoditi rumput laut. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bombana, pada bulan Februari sampai Maret 2022. Responden dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri atas pembudidaya rumput laut, pedagang kecil, dan pedagang besar yang berjumlah 60 orang. Sampel setiap responden ditentukan secara langsung dan acak (purposive random sampling). Pertanyaan kepada masing-masing responden menggunakan snowball sampling. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik responden, karakteristik usaha rumput laut, dan biaya minimum. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk menjawab tujuan bagaimana distribusi dan pola distribusi rumput laut di Kabupaten Bombana, sedang metode Least Cost digunakan untuk menjawab tujuan efisiensi distribusi rumput laut. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 4 saluran distribusi rumput laut yaitu (1) pembudidaya ke pedagang kecil ke pedagang besar kemudian ke industri, (2) pembudidaya ke pedagang kecil ke pedagang besar kemudian ke eksportir, (3) pembudidaya ke pedagang besar kemudian industri, dan (4) pembudidaya ke pedagang besar kemudian ke eksportir. Jumlah produksi rumput laut yang didistribusi dari pembudidaya ke pengumpul rata-rata dari 361,11 kg, sedang dari pedagang kecil ke pedagang besar rata-rata 3817 kg dari pedagang besar ke industri rata-rata 735 kg. Jumlah produksi terbesar adalah dari pedagang besar ke eksportir rata-rata 5591 kg. Efisiensi distribusi dengan biaya terendah terjadi pada distribusi dari pembudidaya langsung ke pedagang besar dan dari pedagang besar ke eksportir.
{"title":"Efisiensi distribusi pada bisnis komoditi rumput laut di Kabupaten Bombana","authors":"Wa Ode Shafira Harfin, Sjamsu Alam Lawelle, Akhmad Mansyur, La Sara, Irdam Riani","doi":"10.33772/jsep.v8i3.21","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v8i3.21","url":null,"abstract":"Distribusi rumput laut adalah proses pengiriman rumput laut dari produsen hingga ke tangan konsumen. Penelitian ini tujuan untuk mengetahui; bagaimana distribusi, pola distribusi dan efisiensi distribusi pada bisnis komoditi rumput laut. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Bombana, pada bulan Februari sampai Maret 2022. Responden dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri atas pembudidaya rumput laut, pedagang kecil, dan pedagang besar yang berjumlah 60 orang. Sampel setiap responden ditentukan secara langsung dan acak (purposive random sampling). Pertanyaan kepada masing-masing responden menggunakan snowball sampling. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik responden, karakteristik usaha rumput laut, dan biaya minimum. Data dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk menjawab tujuan bagaimana distribusi dan pola distribusi rumput laut di Kabupaten Bombana, sedang metode Least Cost digunakan untuk menjawab tujuan efisiensi distribusi rumput laut. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 4 saluran distribusi rumput laut yaitu (1) pembudidaya ke pedagang kecil ke pedagang besar kemudian ke industri, (2) pembudidaya ke pedagang kecil ke pedagang besar kemudian ke eksportir, (3) pembudidaya ke pedagang besar kemudian industri, dan (4) pembudidaya ke pedagang besar kemudian ke eksportir. Jumlah produksi rumput laut yang didistribusi dari pembudidaya ke pengumpul rata-rata dari 361,11 kg, sedang dari pedagang kecil ke pedagang besar rata-rata 3817 kg dari pedagang besar ke industri rata-rata 735 kg. Jumlah produksi terbesar adalah dari pedagang besar ke eksportir rata-rata 5591 kg. Efisiensi distribusi dengan biaya terendah terjadi pada distribusi dari pembudidaya langsung ke pedagang besar dan dari pedagang besar ke eksportir.","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"446 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116179208","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur pasar rumput laut. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Slovin dengan standar eror sebesar 10%. Metode analisis struktur pasar rumput laut meliputi pangsa pasar, hambatan keluar masuk pasar dan pengetahuan pasar rumput laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar rumput laut yang ada di Kabupaten Buton Selata adalah pangsa pasar 2 pedagang pengumpul memiliki selisih 44% dari total penjualan, hambatan untuk masuk kepemasaran rumput laut cukup besar karena nilai MES diatas 10%. Penentuan harga rumput laut ditentukan oleh pedagang pengumpul kota yang sudah disesuaikan dengan harga penjualan rumput laut di Makassar. Oleh karena itu, praktek penentuan harga yang terjadi dalam pemasaran rumput laut tersebut mengarah kepada pasar oligopsoni.
{"title":"Analisis struktur pasar rumput laut di Kabupaten Buton Selatan","authors":"La Ode Kardianto, Sarinah, Irdam Riani, Roslindah Daeng Siang, Azwar Sidiq","doi":"10.33772/jsep.v8i3.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v8i3.3","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur pasar rumput laut. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus Slovin dengan standar eror sebesar 10%. Metode analisis struktur pasar rumput laut meliputi pangsa pasar, hambatan keluar masuk pasar dan pengetahuan pasar rumput laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar rumput laut yang ada di Kabupaten Buton Selata adalah pangsa pasar 2 pedagang pengumpul memiliki selisih 44% dari total penjualan, hambatan untuk masuk kepemasaran rumput laut cukup besar karena nilai MES diatas 10%. Penentuan harga rumput laut ditentukan oleh pedagang pengumpul kota yang sudah disesuaikan dengan harga penjualan rumput laut di Makassar. Oleh karena itu, praktek penentuan harga yang terjadi dalam pemasaran rumput laut tersebut mengarah kepada pasar oligopsoni.","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"583 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123178205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nining Putriyani, Budiyanto, Sarini Yusuf, Muhammad Idris, Ruslaini, Irdam Riani
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, dan efisiensi budidaya ikan bandeng di Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2022. Sampel dalam penelitian ini adalah pembudidaya ikan bandeng berjumlah 24 orang. Penentuan sampel dilakukan secara acak sederhana. Variabel yang dikumpulkan yakni jumlah produksi, luas lahan, tenaga kerja, jumlah nener, jumlah pupuk dan jumlah kapur. Analisis data yang digunakan yakni analisis regresi non linear berganda dan analisis efisiensi faktor produksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama penggunaan faktor produksi budidaya ikan bandeng (luas lahan, tenaga kerja, jumlah nener, jumlah pupuk dan jumlah kapur) berpengaruh nyata atau signifikan terhadap produksi, sedangkan secara parsial (sendiri-sendiri) faktor yang berpengaruh nyata atau signifikan terhadap jumlah produksi adalah variabel luas lahan dan jumlah nener, dan faktor yang tidak nyata atau signifikan adalah tenaga kerja, jumlah pupuk dan jumlah kapur. Namun penggunaan faktor produksi tidak efisien.
{"title":"Efisiensi produksi budidaya ikan bandeng (Chanos chanos) di Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan","authors":"Nining Putriyani, Budiyanto, Sarini Yusuf, Muhammad Idris, Ruslaini, Irdam Riani","doi":"10.33772/jsep.v8i3.26","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v8i3.26","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi, dan efisiensi budidaya ikan bandeng di Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus-September 2022. Sampel dalam penelitian ini adalah pembudidaya ikan bandeng berjumlah 24 orang. Penentuan sampel dilakukan secara acak sederhana. Variabel yang dikumpulkan yakni jumlah produksi, luas lahan, tenaga kerja, jumlah nener, jumlah pupuk dan jumlah kapur. Analisis data yang digunakan yakni analisis regresi non linear berganda dan analisis efisiensi faktor produksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama penggunaan faktor produksi budidaya ikan bandeng (luas lahan, tenaga kerja, jumlah nener, jumlah pupuk dan jumlah kapur) berpengaruh nyata atau signifikan terhadap produksi, sedangkan secara parsial (sendiri-sendiri) faktor yang berpengaruh nyata atau signifikan terhadap jumlah produksi adalah variabel luas lahan dan jumlah nener, dan faktor yang tidak nyata atau signifikan adalah tenaga kerja, jumlah pupuk dan jumlah kapur. Namun penggunaan faktor produksi tidak efisien.","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"84 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123206942","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Adanya permintaan ekspor dari beberapa negara asia menjadikan komoditi perikanan sebagai produk unggulan yang mampu memberikan laba untuk membantu perekonomian nasional. Sulawesi Tenggara memiliki Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) sebagai pusat industri perikanan terpadu dikawasan wilayah Indonesia bagian Timur yang mampu meningkatkan produksi perikanan serta merupakan jalur perdagangan antar pulau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha ekspor ikan di PT. Hui Mei Wei Aquatic Product Trading di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni Tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Data penelitian yang dikumpulkan berupa total biaya (biaya tetap dan biaya variabel), jumlah produksi, harga jual ikan, dan penerimaan. Data dianalisis menggunakan rumus kelayakan usaha yaitu R/C Ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa R/C Ratio sebesar 1.68. artinya setiap pengeluaran sebesar Rp1 oleh industri akan memperoleh penerimaan sebesar RP1,68. dengan demikian, usaha ekspor ikan yang dilakukan oleh PT. PT. Hui Mei Wei Aquatic Product Trading layak untuk dikembangkan.
一些亚洲国家对出口的需求使得渔业成为盈利产品,以帮助国民经济。苏拉威西东南部有一个海洋渔业港(PPS),是印度尼西亚东部地区的一个综合渔业中心,能够增加渔业产量,并成为岛屿之间的贸易走廊。这项研究的目的是确定苏拉威西东南部肯达里岛的鱼类出口业务的可行性。这项研究于2022年6月进行。所使用的研究方法是案例研究。收集研究数据包括总成本(固定成本和可变成本)、生产成本、鱼类销售价格和收入。数据是用R/C Ratio的商业可行性公式来分析的。研究结果表明R/C Ratio是1.68。这意味着该行业的每一次Rp1支出将获得高达rp1.68的收入。因此,该公司委托PT. PT. hee Mei Wei Aquatic Product进行的鱼类出口业务值得开发。
{"title":"Analisis kelayakan usaha ekspor ikan (studi kasus PT. Hui Mei Wei Aquatic Product Trading) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara","authors":"Rahmad Nuzul Usman, Budiyanto, Akhmad Mansyur, Nurhuda Annaastasia, Risfandi","doi":"10.33772/jsep.v8i3.22","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v8i3.22","url":null,"abstract":"Adanya permintaan ekspor dari beberapa negara asia menjadikan komoditi perikanan sebagai produk unggulan yang mampu memberikan laba untuk membantu perekonomian nasional. Sulawesi Tenggara memiliki Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) sebagai pusat industri perikanan terpadu dikawasan wilayah Indonesia bagian Timur yang mampu meningkatkan produksi perikanan serta merupakan jalur perdagangan antar pulau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha ekspor ikan di PT. Hui Mei Wei Aquatic Product Trading di Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni Tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Data penelitian yang dikumpulkan berupa total biaya (biaya tetap dan biaya variabel), jumlah produksi, harga jual ikan, dan penerimaan. Data dianalisis menggunakan rumus kelayakan usaha yaitu R/C Ratio. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa R/C Ratio sebesar 1.68. artinya setiap pengeluaran sebesar Rp1 oleh industri akan memperoleh penerimaan sebesar RP1,68. dengan demikian, usaha ekspor ikan yang dilakukan oleh PT. PT. Hui Mei Wei Aquatic Product Trading layak untuk dikembangkan.","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126993156","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mira Solita D Rumere, Nurdiana A, Wa Ode Piliana, E. Ishak, Haslianti, Desy Sriwulan
Pengolahan ikan asap merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat di Kabupaten Biak Numfor namun efisiensi pemasarannya belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan ikan asap, margin, efisiensi pemasaran dan pendapatan yang diperoleh pengolah usaha ikan asap di Desa Wasori Kecamatan Biak Timur Kabupaten Biak Numfor Papua. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari-Februari 2022 Penentuan responden pengolah ikan asap dilakukan dengan metode sensus dengan jumlah responden 9 orang dan penentuan pedagang pengecer dilakukan secara sengaja (purposive) dengan jumlah pedagang pengecer sebanyak 3 orang. Data diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskritif kuantitatif menggunakan data margin pemasaran, efisiensi pemasaran dan pendapatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tiga jenis ikan yang diolah menjadi ikan asap yaitu ikan cakalang (Katsuwonus Pelamis), ikan ayam-ayam (Abalistes Stellaris) dan ikan kakap (Lutjanidae). Terdapat dua saluran pemasaran ikan asap yaitu saluran I pengolah ikan asap langsung ke konsumen dan saluran II pengolah ikan asap ke pedagang pengecer kemudian ke konsumen. Rata-rata margin pemasaran pada saluran II untuk jenis ikan cakalang sebesar Rp10.000, ikan ayam-ayam Rp10.000 dan ikan kakap Rp5.000. Saluran pemasaran yang paling efisien yaitu pada saluran I untuk jenis ikan cakalang yaitu 25,71%, ikan ayam-ayam 22,5% dan ikan kakap sebesar 18, 94% sedangkan pada saluran II kurang efisien karena memperoleh nilai sebesar 34,67% untuk ikan cakalang, ikan ayam-ayam sebesar 36,59% dan ikan kakap 26%. Usaha ikan asap memperoleh total rata-rata pendapatan sebesar Rp22.366.153/bulan dengan rata-rata total pendapatan tertinggi sebesar Rp28.563.500/bulan dan rata-rata total pendapatan terendah sebesar Rp17.134.750/bulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa usaha ikan asap di Desa Wasori efisien dan sangat menguntungkan.
熏鱼处理厂是Numfor区的一种公共生计,但其营销效率尚不清楚。这项研究的目的是了解在Wasori east village Numfor巴布亚地区的熏鱼处理过程、保证率、市场效率和收入。本研究于2022年1月至2月对烟熏调查人员进行了调查通过结构问卷调查获得的数据。所使用的数据分析是一种基于市场利润率、市场效率和收入数据的量化分析。研究表明,有三种用于熏鱼的鱼,一种是鲣鱼、鲱鱼、鸡和鲷鱼(Lutjanidae)。熏鱼有两个营销渠道:二手烟处理鱼直接进入消费者,第二频道处理熏鱼到零售商再到消费者。鲣鱼种类II频道的市场份额平均为rp10,000、鸡肉鱼rp10000和笛鲷鱼。在第1频道,鲣鱼种类为2571%,孔雀鱼为18.24%,笛鲷鱼为18.94%,笛鲷鱼为34.67%,笛鲷鱼为26%。熏鱼的平均收入为每月22.366,153个月,平均收入为每月最多的rp28.563500美元,平均收入为每月最低的rp17134,750美元。这项研究表明,在Wasori的熏鱼业务是高效和高利润的。
{"title":"Pemasaran dan tingkat pendapatan usaha ikan asap Di Desa Wasori Kecamatan Biak Timur Kabupaten Biak Numfor Provinsi Papua","authors":"Mira Solita D Rumere, Nurdiana A, Wa Ode Piliana, E. Ishak, Haslianti, Desy Sriwulan","doi":"10.33772/jsep.v8i3.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v8i3.33","url":null,"abstract":"Pengolahan ikan asap merupakan salah satu mata pencaharian masyarakat di Kabupaten Biak Numfor namun efisiensi pemasarannya belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengolahan ikan asap, margin, efisiensi pemasaran dan pendapatan yang diperoleh pengolah usaha ikan asap di Desa Wasori Kecamatan Biak Timur Kabupaten Biak Numfor Papua. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari-Februari 2022 Penentuan responden pengolah ikan asap dilakukan dengan metode sensus dengan jumlah responden 9 orang dan penentuan pedagang pengecer dilakukan secara sengaja (purposive) dengan jumlah pedagang pengecer sebanyak 3 orang. Data diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskritif kuantitatif menggunakan data margin pemasaran, efisiensi pemasaran dan pendapatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tiga jenis ikan yang diolah menjadi ikan asap yaitu ikan cakalang (Katsuwonus Pelamis), ikan ayam-ayam (Abalistes Stellaris) dan ikan kakap (Lutjanidae). Terdapat dua saluran pemasaran ikan asap yaitu saluran I pengolah ikan asap langsung ke konsumen dan saluran II pengolah ikan asap ke pedagang pengecer kemudian ke konsumen. Rata-rata margin pemasaran pada saluran II untuk jenis ikan cakalang sebesar Rp10.000, ikan ayam-ayam Rp10.000 dan ikan kakap Rp5.000. Saluran pemasaran yang paling efisien yaitu pada saluran I untuk jenis ikan cakalang yaitu 25,71%, ikan ayam-ayam 22,5% dan ikan kakap sebesar 18, 94% sedangkan pada saluran II kurang efisien karena memperoleh nilai sebesar 34,67% untuk ikan cakalang, ikan ayam-ayam sebesar 36,59% dan ikan kakap 26%. Usaha ikan asap memperoleh total rata-rata pendapatan sebesar Rp22.366.153/bulan dengan rata-rata total pendapatan tertinggi sebesar Rp28.563.500/bulan dan rata-rata total pendapatan terendah sebesar Rp17.134.750/bulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa usaha ikan asap di Desa Wasori efisien dan sangat menguntungkan.","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"126 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122623965","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Keberterimaan dari potensi dan sumber daya lokal terhadap pengelolaan lahan berkonsep persawahan untuk dijadikan kedai (kafe sawah). Beberapa perubahan turut mengiringi, diantaranya adalah sudut pandang keberterimaan masyarakat bahwa konsep kafe sawah merupakan pendorong dan penggerak ekonomi masyarakat. Tentu saja hal tersebut merupakan suatu urgensi menarik dalam sajian penelitian ilmiah yang bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang berpengaruh terhadap keberterimaan dari inovasi berupa konsep kafe sawah dengan 51 responden, yang kemudian menggunakan integrasi dua pendekatan, yaitu TAM dan UTAUT. Untuk UTAUT menambahkan satu variabel baru, Brand and Service Trust. Kemudian semua variabel ini dibentuk menjadi model konseptual dan diolah dengan perangkat lunak SmartPLS 3.0. Hasil yang didapat adalah menyajikan penerimaan 7 dari 8 hipotesis yang menunjukkan pengaruh positif responden terhadap keberterimaan atas kunjungan dan mau mengenal dari konsep kafe sawah. Hasil akhir penelitian ini adalah responden penelitian ini sudah merasakan keberterimaan atas pengembangan potensi ekonomi dari konsep kafe sawah
{"title":"Penerimaan konsep kafe sawah Yogyakarta sebagai pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan ditinjau melalui pendekatan TAM dan UTAUT","authors":"Eko Juni Wahyudi, Farida Isroani","doi":"10.33772/jsep.v8i2.18","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v8i2.18","url":null,"abstract":"Keberterimaan dari potensi dan sumber daya lokal terhadap pengelolaan lahan berkonsep persawahan untuk dijadikan kedai (kafe sawah). Beberapa perubahan turut mengiringi, diantaranya adalah sudut pandang keberterimaan masyarakat bahwa konsep kafe sawah merupakan pendorong dan penggerak ekonomi masyarakat. Tentu saja hal tersebut merupakan suatu urgensi menarik dalam sajian penelitian ilmiah yang bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang berpengaruh terhadap keberterimaan dari inovasi berupa konsep kafe sawah dengan 51 responden, yang kemudian menggunakan integrasi dua pendekatan, yaitu TAM dan UTAUT. Untuk UTAUT menambahkan satu variabel baru, Brand and Service Trust. Kemudian semua variabel ini dibentuk menjadi model konseptual dan diolah dengan perangkat lunak SmartPLS 3.0. Hasil yang didapat adalah menyajikan penerimaan 7 dari 8 hipotesis yang menunjukkan pengaruh positif responden terhadap keberterimaan atas kunjungan dan mau mengenal dari konsep kafe sawah. Hasil akhir penelitian ini adalah responden penelitian ini sudah merasakan keberterimaan atas pengembangan potensi ekonomi dari konsep kafe sawah","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131372167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Rani Yovi Hartati, S. A. Lawelle, Rosmawati, Nurdiana A, Roslindah Daeng Siang
This study aims to determine the activities of fish traders in the new normal era at Wowoli Market and the profits obtained by fish traders in the new normal era at Wowoli Market, Toari District, Kolaka Regency. This research was conducted in December 2021 during the Covid-19 pandemic. Determination of the sample in this study using the census method amounted to 15 fish traders. This study uses data collection methods, namely through literature study, observation, interviews, and documentation. The data analysis used is descriptive qualitative analysis and profit analysis. The result showed that the activities of fish traders in the normal era at Wowoli Market, Toari Districk, Kolaka Regency included preparation before tranding, activities while at the market, and after tranding the same as activities in the normal era. Overall activities of fish traders in the new normal er were carried out by implementing health protocols. Like wering a mask. When the new normal, traders activities are starting to recover where the implementation of health protocols is no longer significantly implemented, such as washing hands in running water using gloves using a hand sanitaizer, checking body temperature and keeping a safe distance. The average profit level of tranding profits in the normal er ad the normal era is different. In the normal era profits Rp1.342.999/month. These profits are influenced by an increase in the number of visits by community buyers, while in the normal era, profits for fish traders amounted to Rp1.159.999/month with factors affecting the reduction in community visit due to the Covid-19 pandemic.
{"title":"Study of fish traders activities in the new normal era at Wowoli Market, Toari District, Kolaka Regency","authors":"Rani Yovi Hartati, S. A. Lawelle, Rosmawati, Nurdiana A, Roslindah Daeng Siang","doi":"10.33772/jsep.v8i1.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v8i1.12","url":null,"abstract":"This study aims to determine the activities of fish traders in the new normal era at Wowoli Market and the profits obtained by fish traders in the new normal era at Wowoli Market, Toari District, Kolaka Regency. This research was conducted in December 2021 during the Covid-19 pandemic. Determination of the sample in this study using the census method amounted to 15 fish traders. This study uses data collection methods, namely through literature study, observation, interviews, and documentation. The data analysis used is descriptive qualitative analysis and profit analysis. The result showed that the activities of fish traders in the normal era at Wowoli Market, Toari Districk, Kolaka Regency included preparation before tranding, activities while at the market, and after tranding the same as activities in the normal era. Overall activities of fish traders in the new normal er were carried out by implementing health protocols. Like wering a mask. When the new normal, traders activities are starting to recover where the implementation of health protocols is no longer significantly implemented, such as washing hands in running water using gloves using a hand sanitaizer, checking body temperature and keeping a safe distance. The average profit level of tranding profits in the normal er ad the normal era is different. In the normal era profits Rp1.342.999/month. These profits are influenced by an increase in the number of visits by community buyers, while in the normal era, profits for fish traders amounted to Rp1.159.999/month with factors affecting the reduction in community visit due to the Covid-19 pandemic.","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126114240","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}