Pub Date : 2022-01-06DOI: 10.33772/jsep.v6i4.23021
I. Yanti, -. Budiyanto, -. Rosmawati
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur dan tingkat pendidikan dengan persepsi pengunjung. Penelitian ini dilakukan pada priode Maret sampai dengan April 2020, di Ekowisata Mangrove Desa Linsowu Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi Tengara. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengunjung pada ekowisata mangrove. Pengambilan sampel mengunakan metode accidental sampling. Jumlah sampel yang di pilih sebanyak 50 wisatawan yang berumur produktif 15 tahun sampe 49 tahun. Analisis data menggunakan analisis korelasi person. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel umur dengan persepsi pengunjung ekowisata mangrove memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,95 artinya variabel umur dengan persepsi pengunjung memiliki hubungan yang sangat kuat. Nilai koefisien korelasi variabel tingkat pendidikan dengan persepsi pengunjung ekowisata mangrove sebesar 0,99 artinya variabel tingkat pendidikan dengan persepsi pengunjung memiliki hubungan yang sangat kuat.Kata Kunci: ekowisata mangrove; persepsi; umur; tingkat pendidikan
{"title":"HUBUNGAN UMUR DAN TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP PERSEPSI WISATAWAN PADA KAWASAN EKOWISATA MANGROVE DI DESA LINSOWU KECAMATAN KULISUSU KABUPATEN BUTON UTARA","authors":"I. Yanti, -. Budiyanto, -. Rosmawati","doi":"10.33772/jsep.v6i4.23021","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v6i4.23021","url":null,"abstract":"ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara umur dan tingkat pendidikan dengan persepsi pengunjung. Penelitian ini dilakukan pada priode Maret sampai dengan April 2020, di Ekowisata Mangrove Desa Linsowu Kecamatan Kulisusu Kabupaten Buton Utara Provinsi Sulawesi Tengara. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengunjung pada ekowisata mangrove. Pengambilan sampel mengunakan metode accidental sampling. Jumlah sampel yang di pilih sebanyak 50 wisatawan yang berumur produktif 15 tahun sampe 49 tahun. Analisis data menggunakan analisis korelasi person. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel umur dengan persepsi pengunjung ekowisata mangrove memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,95 artinya variabel umur dengan persepsi pengunjung memiliki hubungan yang sangat kuat. Nilai koefisien korelasi variabel tingkat pendidikan dengan persepsi pengunjung ekowisata mangrove sebesar 0,99 artinya variabel tingkat pendidikan dengan persepsi pengunjung memiliki hubungan yang sangat kuat.Kata Kunci: ekowisata mangrove; persepsi; umur; tingkat pendidikan","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"122 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116450205","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-06DOI: 10.33772/jsep.v6i4.23016
-. Yusdin, -. Budiyanto, -. Rosmawati
ABSTRAKSalah satu wisata alam yang sampai saat ini masih diminati oleh pengunjung di Kabupaten Buton Utara adalah wisata Pantai Membuku.Wisatawan yang datang di pantai tersebut terdiri dari berbagai latar belakang mulai dari umur, tingkat pendidikan dan pendapatan yang diduga akan mempengaruhi tanggapan wisatawan terhadap kepuasan wisata di pantai ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan umur, tingkat pendidikan dan pendapatan dengan tingkat kepuasan pengunjung. Penelitian ini dilakukan selama periode Maret Sampai April 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengunjung pada objek wisata sedangkan sampel dipilih menggunakan metode accidental sampling sebanyak 50 wisatawan. Analisis data menggunakan analisis korelasi pearson dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2007. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel umur dengan tingkat kepuasan pengunjung wisata pantai Membuku memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,98 artinya variabel umur dengan tingkat kepuasan pengunjung memiliki hubungan yang sangat kuat karena nilai koefisien korelasinya mendekati angka satu, begitu juga sebaliknya jika nilai koefisien korelasinya mendekati angka nol berarti kedua variabel tersebut sangat lemah. Nilai koefisien korelasi variabel tingkat pendidikan dengan tingkat kepuasan pengunjung wisata Pantai Membuku sebesar 0,99 artinya variabel tingkat pendidikan dengan tingkat kepuasan pengunjung memiliki hubungan yang sangat kuat, sedangkan hubungan variabel pendapatan dengan tingkat kepuasan pengunjung wisata pantai Membuku memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,60 artinya antara variabel pendapatan dengan tingkat kepuasan pengunjung memiliki hubungan yang kuat. Artinya semakin tinggi pendapatan wisatawan maka akan semakin tinggi pula nilai koefisien korelasinya. Oleh karena itu pihak pengelola harus meningkatkan kualitas fasilitas objek wisata agar berkelanjutan dan bisa mendapatkan penilaian yang lebih bagus lagi dari wisatawan yang berkunjung di Pantai Membuku sebelumnya. Kata kunci : Tingkat Kepuasan, Umur, Pendidikan, Pendapatan, Pantai Membuku
{"title":"HUBUNGAN UMUR, TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN DENGAN KEPUASAN PENGUNJUNG WISATA PANTAI MEMBUKU DI KABUPATEN BUTON UTARA","authors":"-. Yusdin, -. Budiyanto, -. Rosmawati","doi":"10.33772/jsep.v6i4.23016","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v6i4.23016","url":null,"abstract":"ABSTRAKSalah satu wisata alam yang sampai saat ini masih diminati oleh pengunjung di Kabupaten Buton Utara adalah wisata Pantai Membuku.Wisatawan yang datang di pantai tersebut terdiri dari berbagai latar belakang mulai dari umur, tingkat pendidikan dan pendapatan yang diduga akan mempengaruhi tanggapan wisatawan terhadap kepuasan wisata di pantai ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan umur, tingkat pendidikan dan pendapatan dengan tingkat kepuasan pengunjung. Penelitian ini dilakukan selama periode Maret Sampai April 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pengunjung pada objek wisata sedangkan sampel dipilih menggunakan metode accidental sampling sebanyak 50 wisatawan. Analisis data menggunakan analisis korelasi pearson dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2007. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel umur dengan tingkat kepuasan pengunjung wisata pantai Membuku memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,98 artinya variabel umur dengan tingkat kepuasan pengunjung memiliki hubungan yang sangat kuat karena nilai koefisien korelasinya mendekati angka satu, begitu juga sebaliknya jika nilai koefisien korelasinya mendekati angka nol berarti kedua variabel tersebut sangat lemah. Nilai koefisien korelasi variabel tingkat pendidikan dengan tingkat kepuasan pengunjung wisata Pantai Membuku sebesar 0,99 artinya variabel tingkat pendidikan dengan tingkat kepuasan pengunjung memiliki hubungan yang sangat kuat, sedangkan hubungan variabel pendapatan dengan tingkat kepuasan pengunjung wisata pantai Membuku memiliki nilai koefisien korelasi sebesar 0,60 artinya antara variabel pendapatan dengan tingkat kepuasan pengunjung memiliki hubungan yang kuat. Artinya semakin tinggi pendapatan wisatawan maka akan semakin tinggi pula nilai koefisien korelasinya. Oleh karena itu pihak pengelola harus meningkatkan kualitas fasilitas objek wisata agar berkelanjutan dan bisa mendapatkan penilaian yang lebih bagus lagi dari wisatawan yang berkunjung di Pantai Membuku sebelumnya. Kata kunci : Tingkat Kepuasan, Umur, Pendidikan, Pendapatan, Pantai Membuku","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"70 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124230329","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-06DOI: 10.33772/jsep.v6i4.23020
Indri Lestari, Sarini Yusuf, Syamsul Kamri
ABSTRAK Daerah pesisir Kabupaten Konawe merupakan wilayah di Sulawesi Tenggara yang penduduknya sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan termasuk nelayan rajungan. Salah satu daerah penghasil rajungan dan memiliki potensi untuk dikembangkan terdapat di Kecamatan Soropia khususnya di Desa Mekar dan Desa Leppe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi nelayan rajungan pengguna alat tangkap bubu di Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2020. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh nelayan rajungan yang menggunakan bubu di kedua desa tersebut sebanyak 7 responden. Data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Jenis data yang digunakan yaitu data primer yang meliputi luas rumah tinggal, jenis lantai dasar rumah tinggal, jenis dinding rumah tinggal, kamar mandi, sumber penerangan, sumber air minum, bahan bakar, konsumsi, pakaian, kesehatan, pendapatan, tingkat pendidikan, tabungan keluarga, jumlah tabungan keluarga, umur, pengalaman kerja, jumlah alat tangkap, jumlah hasil tangkapan sedangkan data sekunder seperti luas desa dan jumlah penduduk. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif kualitatif menggunakan 14 kriteria masyarakat miskin menurut BPS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nelayan tangkap rajungan di Kecamatan Soropia tergolong dalam kategori miskin dan dapat dikatakan buruk. Dari 14 kriteria tersebut hanya terdapat 9 kriteria yang terpenuhi. Sedangkan 5 kriteria masyarakat miskin yang tidak terpenuhi seperti luas rumah tinggal berukruan 5x7 m dan ukuran 6 x 8 m, sumber penerangan rumah tangga bukan listrik, hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun, kesehatan seperti gatal-gatal, demam dan batuk, pendapatan tertinggi sebesar Rp2.100.000-2.520.000, pendapatan sedang Rp1.260.000-1.470.000, dan terendah sebesar Rp650.000. Oleh karena itu kebijakan pengembangan penangkapan rajungan harus memperhatikan bukan hanya keberlanjutan sumberdaya tetapi juga kondisi sosial ekonomi nelayan. Kata kunci : Sosial, Ekonomi, Nelayan Rajungan
{"title":"KAJIAN SOSIAL EKONOMI NELAYAN RAJUNGAN PENGGUNA ALAT TANGKAP BUBU DI KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE","authors":"Indri Lestari, Sarini Yusuf, Syamsul Kamri","doi":"10.33772/jsep.v6i4.23020","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v6i4.23020","url":null,"abstract":"ABSTRAK Daerah pesisir Kabupaten Konawe merupakan wilayah di Sulawesi Tenggara yang penduduknya sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan termasuk nelayan rajungan. Salah satu daerah penghasil rajungan dan memiliki potensi untuk dikembangkan terdapat di Kecamatan Soropia khususnya di Desa Mekar dan Desa Leppe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi nelayan rajungan pengguna alat tangkap bubu di Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2020. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh nelayan rajungan yang menggunakan bubu di kedua desa tersebut sebanyak 7 responden. Data diperoleh dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Jenis data yang digunakan yaitu data primer yang meliputi luas rumah tinggal, jenis lantai dasar rumah tinggal, jenis dinding rumah tinggal, kamar mandi, sumber penerangan, sumber air minum, bahan bakar, konsumsi, pakaian, kesehatan, pendapatan, tingkat pendidikan, tabungan keluarga, jumlah tabungan keluarga, umur, pengalaman kerja, jumlah alat tangkap, jumlah hasil tangkapan sedangkan data sekunder seperti luas desa dan jumlah penduduk. Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif kualitatif menggunakan 14 kriteria masyarakat miskin menurut BPS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nelayan tangkap rajungan di Kecamatan Soropia tergolong dalam kategori miskin dan dapat dikatakan buruk. Dari 14 kriteria tersebut hanya terdapat 9 kriteria yang terpenuhi. Sedangkan 5 kriteria masyarakat miskin yang tidak terpenuhi seperti luas rumah tinggal berukruan 5x7 m dan ukuran 6 x 8 m, sumber penerangan rumah tangga bukan listrik, hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun, kesehatan seperti gatal-gatal, demam dan batuk, pendapatan tertinggi sebesar Rp2.100.000-2.520.000, pendapatan sedang Rp1.260.000-1.470.000, dan terendah sebesar Rp650.000. Oleh karena itu kebijakan pengembangan penangkapan rajungan harus memperhatikan bukan hanya keberlanjutan sumberdaya tetapi juga kondisi sosial ekonomi nelayan. Kata kunci : Sosial, Ekonomi, Nelayan Rajungan","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130834344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-01-06DOI: 10.33772/jsep.v6i4.23014
-. Winda, Baru Sadarun, Akhmad Mansyur
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis layanan setiap objek wisata dan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap setiap layanan objek wisata di Pantai Nirwana Kota Baubau. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Agustus 2020. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner, observasi dan dokumentasi menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 60 orang. Variabel penelitian yang diamati adalah jumlah dan jenis layanan setiap objek wisata dan tingkat kepuasan konsumen terhadap setiap layanan objek wisata di Pantai Nirwana. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan ada 3 jenis layanan objek wisata yaitu layanan objek wisata wahana permainan, layanan objek wisata keindahan pantai dan layanan fasilitas penunjang. Tingkat kepuasan konsumen berdasarkan 5 dimensi kualitas pelayanan yaitu tingkat kepuasan untuk layanan objek wisata wahana permainan yang mendapatkan penilaian tertinggi yaitu kehandalan dengan range 3,7 yang menunjukkan kriteria puas. Tingkat kepuasan untuk layanan objek wisata keindahan pantai yang mendapat penilaian tertinggi yaitu bukti fisik dengan range 4,18 yang menunjukkan kriteria puas. Tingkat kepuasan untuk layanan fasilitas penunjang yang mendapatkan penilaian tertinggi yaitu bukti fisik terhadap warung/kantin dengan range 4,55 yang menunjukkan kriteria sangat puas. Kata Kunci : Objek Wisata, Kepuasan, Kualitas Layanan
{"title":"TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PANTAI NIRWANA KOTA BAUBAU","authors":"-. Winda, Baru Sadarun, Akhmad Mansyur","doi":"10.33772/jsep.v6i4.23014","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v6i4.23014","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan jenis layanan setiap objek wisata dan untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap setiap layanan objek wisata di Pantai Nirwana Kota Baubau. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Agustus 2020. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner, observasi dan dokumentasi menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah responden sebanyak 60 orang. Variabel penelitian yang diamati adalah jumlah dan jenis layanan setiap objek wisata dan tingkat kepuasan konsumen terhadap setiap layanan objek wisata di Pantai Nirwana. Data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan ada 3 jenis layanan objek wisata yaitu layanan objek wisata wahana permainan, layanan objek wisata keindahan pantai dan layanan fasilitas penunjang. Tingkat kepuasan konsumen berdasarkan 5 dimensi kualitas pelayanan yaitu tingkat kepuasan untuk layanan objek wisata wahana permainan yang mendapatkan penilaian tertinggi yaitu kehandalan dengan range 3,7 yang menunjukkan kriteria puas. Tingkat kepuasan untuk layanan objek wisata keindahan pantai yang mendapat penilaian tertinggi yaitu bukti fisik dengan range 4,18 yang menunjukkan kriteria puas. Tingkat kepuasan untuk layanan fasilitas penunjang yang mendapatkan penilaian tertinggi yaitu bukti fisik terhadap warung/kantin dengan range 4,55 yang menunjukkan kriteria sangat puas. Kata Kunci : Objek Wisata, Kepuasan, Kualitas Layanan","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"72 12","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-01-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"113944280","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-24DOI: 10.33772/jsep.v6i3.20279
Lonika Lorensia, Sarini Yusuf, -. Rosmawati
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi nelayan jaring insang dan untuk mengetahui besarnya pendapatan berdasarkan pola konsumsi nelayan jaring insang di Desa Bajo Indah Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe, pada Bulan Maret sampai April 2020. Penelitian ini menggunakan metode sensus dengan jumlah responden sebanyak 16 orang. Variabel penelitian yang diukur dan diamati adalah pola konsumsi pangan, non pangan, dan konsumsi tambahan nelayan. Data yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan nelayan dihitung berdasarkan pengeluaran pola konsumsinya dengan total rata-rata jumlah pengeluaran sebesar Rp46.622.625/tahun. Pola pengeluaran konsumsi menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran konsumsi untuk pangan rumah tangga nelayan sebesar Rp21.533.563/tahun rata-rata pengeluran konsumsi untuk non pangan sebesar Rp24.784.063/tahun serta pengeluaran tambahan sebesar Rp305.000/tahun. Kata Kunci : Jaring Insang, Pendapatan, Pola Konsumsi
{"title":"ANALISIS PENDAPATAN BERDASARKAN POLA KONSUMSI NELAYAN JARING INSANG (GILL NET) DI DESA BAJO INDAH KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE","authors":"Lonika Lorensia, Sarini Yusuf, -. Rosmawati","doi":"10.33772/jsep.v6i3.20279","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v6i3.20279","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola konsumsi nelayan jaring insang dan untuk mengetahui besarnya pendapatan berdasarkan pola konsumsi nelayan jaring insang di Desa Bajo Indah Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe, pada Bulan Maret sampai April 2020. Penelitian ini menggunakan metode sensus dengan jumlah responden sebanyak 16 orang. Variabel penelitian yang diukur dan diamati adalah pola konsumsi pangan, non pangan, dan konsumsi tambahan nelayan. Data yang diperoleh kemudian di analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendapatan nelayan dihitung berdasarkan pengeluaran pola konsumsinya dengan total rata-rata jumlah pengeluaran sebesar Rp46.622.625/tahun. Pola pengeluaran konsumsi menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran konsumsi untuk pangan rumah tangga nelayan sebesar Rp21.533.563/tahun rata-rata pengeluran konsumsi untuk non pangan sebesar Rp24.784.063/tahun serta pengeluaran tambahan sebesar Rp305.000/tahun. Kata Kunci : Jaring Insang, Pendapatan, Pola Konsumsi","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117331661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-24DOI: 10.33772/jsep.v6i2.20275
Ade Vian, Sarini Yusuf, -. Ruslaini
ABSTRAK Permintaan G. verrucosa sebagai penghasil agar terus menunjukan peningkatan baik pasar domestik maupun dunia. Saat ini masyarakat di Desa Lakawali Pantai Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan telah menemukan cara dan mengelola usaha budidaya rumput laut dengan menggunakan metode sebar dan metode gantung namun belum mengetahui metode apa yang lebih menguntungkan jika menggunakan luas lahan yang sama. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keuntungan budidaya rumput laut menggunakan metode sebar dan metode gantung di daerah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2020. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu sebanyak 10 responden dari 35 pada pembudidaya rumput laut yang menggunakan metode sebar dan hanya 1 pembudidaya yang menggunakan metode gantung sehingga dipilih sebagai responden. Lama pemeliharan rumput laut pada kedua metode budidaya tersebut adalah 30 hari dan dihitung sebagai satu kali siklus produksi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dan dianalisis menggunakan rumus analisis total biaya yang terdiri dari biaya tetap, biaya tidak tetap, penerimaan dan keuntungan. Uji tdigunakan untuk mengetahui perbandingan keuntungan dari kedua metode budidaya rumput laut. Dari hasil analisis diketahui bahwa rata-rata keuntungan budidaya rumput laut dengan metode sebar adalah Rp 3.076.548/siklus/Ha dan metode gantung sebesar Rp 9,046,651/siklus/Ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya rumput laut dengan metode gantung lebih menguntungkan dibandingkan dengan metode sebar sehingga pembudidaya disarankan untuk beralih menggunakan metode gantung untuk meningkatkan keuntungan usaha budidaya rumput laut. Kata Kunci : Total Biaya, Penerimaan, Keuntungan, Uji t, Gracilaria verrucosa
{"title":"ANALISIS KOMPARATIF KEUNTUNGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Gracilaria verrucosa) MENGGUNAKAN METODE SEBAR DAN METODE GANTUNG PADA TAMBAK DI DESA LAKAWALI PANTAI KECAMATAN MALILI KABUPATEN LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN","authors":"Ade Vian, Sarini Yusuf, -. Ruslaini","doi":"10.33772/jsep.v6i2.20275","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v6i2.20275","url":null,"abstract":"ABSTRAK Permintaan G. verrucosa sebagai penghasil agar terus menunjukan peningkatan baik pasar domestik maupun dunia. Saat ini masyarakat di Desa Lakawali Pantai Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan telah menemukan cara dan mengelola usaha budidaya rumput laut dengan menggunakan metode sebar dan metode gantung namun belum mengetahui metode apa yang lebih menguntungkan jika menggunakan luas lahan yang sama. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keuntungan budidaya rumput laut menggunakan metode sebar dan metode gantung di daerah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2020. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu sebanyak 10 responden dari 35 pada pembudidaya rumput laut yang menggunakan metode sebar dan hanya 1 pembudidaya yang menggunakan metode gantung sehingga dipilih sebagai responden. Lama pemeliharan rumput laut pada kedua metode budidaya tersebut adalah 30 hari dan dihitung sebagai satu kali siklus produksi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dan dianalisis menggunakan rumus analisis total biaya yang terdiri dari biaya tetap, biaya tidak tetap, penerimaan dan keuntungan. Uji tdigunakan untuk mengetahui perbandingan keuntungan dari kedua metode budidaya rumput laut. Dari hasil analisis diketahui bahwa rata-rata keuntungan budidaya rumput laut dengan metode sebar adalah Rp 3.076.548/siklus/Ha dan metode gantung sebesar Rp 9,046,651/siklus/Ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya rumput laut dengan metode gantung lebih menguntungkan dibandingkan dengan metode sebar sehingga pembudidaya disarankan untuk beralih menggunakan metode gantung untuk meningkatkan keuntungan usaha budidaya rumput laut. Kata Kunci : Total Biaya, Penerimaan, Keuntungan, Uji t, Gracilaria verrucosa","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"130 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131361251","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-24DOI: 10.33772/jsep.v6i2.20236
Diana Pisi, -. Budiyanto, Irdam Riani
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2019 di Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka, dan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi budidaya tambak udang vaname dan bagaimana pengaruh faktor produksi terhadap produksi udang vaname. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive). Populasi dalam penelitian ini yaitu semua pembudidaya yang melakukan kegiatan budidaya tambak udang vaname di Kecamatan Wundulako yang berjumlah 17 orang. Penentuan sampel dilakukan secara sensus sehingga jumlah sampel sebanyak 17 pembudidaya. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara secara langsung menggunakan kuesioner yang telah disiapkan, data yang diamati meliputi : identitas responden, umur, pendidikan, pengalaman usaha, dan input produksi yang digunakan dalam usaha budidaya udang vaname (luas lahan, jumlah benur, jumlah pakan, jumlah pupuk, tenaga kerja dan jumlah produksi). Data dianalisis menggunakan regresi non linear berganda dengan bantuan program SPSS 16.0. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan dan bersifat positif terhadap produksi udang vaname adalah jumlah benur, jumlah pakan dan jumlah pupuk. Sedangkan faktor yang berpengaruh tidak signifikan dan bersifat negatif adalah luas lahan dan tenaga kerja. Kata kunci : budidaya; udang vaname; wundulako
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI BUDIDAYA TAMBAK UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI KECAMATAN WUNDULAKO KABUPATEN KOLAKA","authors":"Diana Pisi, -. Budiyanto, Irdam Riani","doi":"10.33772/jsep.v6i2.20236","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v6i2.20236","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2019 di Kecamatan Wundulako Kabupaten Kolaka, dan bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi budidaya tambak udang vaname dan bagaimana pengaruh faktor produksi terhadap produksi udang vaname. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive). Populasi dalam penelitian ini yaitu semua pembudidaya yang melakukan kegiatan budidaya tambak udang vaname di Kecamatan Wundulako yang berjumlah 17 orang. Penentuan sampel dilakukan secara sensus sehingga jumlah sampel sebanyak 17 pembudidaya. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara secara langsung menggunakan kuesioner yang telah disiapkan, data yang diamati meliputi : identitas responden, umur, pendidikan, pengalaman usaha, dan input produksi yang digunakan dalam usaha budidaya udang vaname (luas lahan, jumlah benur, jumlah pakan, jumlah pupuk, tenaga kerja dan jumlah produksi). Data dianalisis menggunakan regresi non linear berganda dengan bantuan program SPSS 16.0. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan dan bersifat positif terhadap produksi udang vaname adalah jumlah benur, jumlah pakan dan jumlah pupuk. Sedangkan faktor yang berpengaruh tidak signifikan dan bersifat negatif adalah luas lahan dan tenaga kerja. Kata kunci : budidaya; udang vaname; wundulako","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"429 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126085572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-24DOI: 10.33772/jsep.v6i3.20280
N. Sima, Ma’ruf Kasim, -. Nurdiana
ABSTRAK Rumput laut K. alvarezii merupakan salah satu jenis rumput laut yang telah banyak dibudidayakan di Indonesia pada umumnya di Sulawesi Tenggara pada khususnya. Alat yang digunakan pada kegiatan budidaya rumput laut salah satunya yaitu Horizontal Net dimana bentuk alat tersebut adalah persegi empat, alat ini juga dapat melindungi rumput laut dari berbagai kotoran, serangan hama dan alat ini tidak memerlukan biaya dan tenaga pengikat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan usaha budidaya rumput laut yang menggunakan alat Horizontal Net. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan apakah usaha budidaya rumput laut (K. alvarezii) menggunakan alat Horizontal Net layak dijalankan atau tidak. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Katobengke, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dimana kasusnya adalah pelaku usaha budidaya rumput laut yang menggunakan alat Horizontal Net di Kelurahan Katobengke Kecamatan Betoambari Kota Baubau. Data yang dipeoleh dianalisis menggunakan analisis Net Present Value (NPV), Revenue Cost Ratio (R/C), Internal Rate Of Return (IRR) dan Payback Period (PBP). Hasil analisis kelayakan NPV positif 342.031.587, dengan tingkat suku bunga 12,5% diperoleh nilai R/C Ratio >1 (1,28), IRR 25% dan PBP selama 3.9 tahun. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha budidaya rumput laut (K. alvarezii) yang menggunakan alat Horizontal Net di Kelurahan Katobengke Kecamatan Betoambari Kota Baubau layak untuk dikembangkan. Kata kunci: Rumput laut, Metode Horizontal Net, Analisis Kelayakan Usaha
阿勒沃二海带是印度尼西亚主要在苏拉威西东南部广泛种植的海带之一。在海藻养殖活动中使用的工具之一是水平网络,它的形状是矩形,它还可以保护海藻不受各种污垢的侵害,害虫攻击,而且不需要成本和粘结。本研究的目的是了解使用水平线工具养殖海藻的活动。这一分析的结果是用来考虑海草(K.阿尔瓦罗二世)是否使用水平线网络的努力的一个因素。这项研究是在Baubau镇Betoambari的天主教社区进行的。本研究采用的方法是在一个案例中,他的案件是一名海藻加工者,他的案件是在阴极区的水平网络上进行的。解析数据使用当前值(NPV)、回报率成本(R/C)、内部回报率(IRR)和PBP (PBP)分析。NPV值分析结果为342.031587,利率为12.5%,得分为R/C Ratio >1 (1.28), IRR 25%和PBP在3.9年内。根据所得到的结果,我们可以得出这样的结论:海藻养殖(k.阿尔瓦罗二世)的目的是,利用卡通式网络传播到博博拉镇贝图巴利地区的水平网络努力是值得发展的。关键词:海藻,水平网络方法,企业可行性分析
{"title":"ANALISIS KELAYAKAN USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT (KAPPAPHYCUS ALVAREZII) MENGGUNAKAN ALAT HORIZONTAL NET (STUDI KASUS DI KELURAHAN KATOBENGKE KECAMATAN BETOAMBARI KOTA BAUBAU)","authors":"N. Sima, Ma’ruf Kasim, -. Nurdiana","doi":"10.33772/jsep.v6i3.20280","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v6i3.20280","url":null,"abstract":"ABSTRAK Rumput laut K. alvarezii merupakan salah satu jenis rumput laut yang telah banyak dibudidayakan di Indonesia pada umumnya di Sulawesi Tenggara pada khususnya. Alat yang digunakan pada kegiatan budidaya rumput laut salah satunya yaitu Horizontal Net dimana bentuk alat tersebut adalah persegi empat, alat ini juga dapat melindungi rumput laut dari berbagai kotoran, serangan hama dan alat ini tidak memerlukan biaya dan tenaga pengikat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan usaha budidaya rumput laut yang menggunakan alat Horizontal Net. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan apakah usaha budidaya rumput laut (K. alvarezii) menggunakan alat Horizontal Net layak dijalankan atau tidak. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Katobengke, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dimana kasusnya adalah pelaku usaha budidaya rumput laut yang menggunakan alat Horizontal Net di Kelurahan Katobengke Kecamatan Betoambari Kota Baubau. Data yang dipeoleh dianalisis menggunakan analisis Net Present Value (NPV), Revenue Cost Ratio (R/C), Internal Rate Of Return (IRR) dan Payback Period (PBP). Hasil analisis kelayakan NPV positif 342.031.587, dengan tingkat suku bunga 12,5% diperoleh nilai R/C Ratio >1 (1,28), IRR 25% dan PBP selama 3.9 tahun. Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha budidaya rumput laut (K. alvarezii) yang menggunakan alat Horizontal Net di Kelurahan Katobengke Kecamatan Betoambari Kota Baubau layak untuk dikembangkan. Kata kunci: Rumput laut, Metode Horizontal Net, Analisis Kelayakan Usaha","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126529434","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-24DOI: 10.33772/jsep.v6i2.20237
Andryani Mery, -. Budiyanto, Akhmad Mansyur
ABSTRAK Faktor-faktor yang mempengaruhi laba pada usaha ikan asin merupakan penelitian dalam menyusun model perubahan laba usaha berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui faktor yang dapat memberikan pengaruh dan besaran pengaruhnya terhadap laba usaha ikan asin. Penelitian ini di lakukan di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Rumbia Tengah Kabupaten Bombana pada bulan November sampai Desember 2018. Sampel yang digunakan sebanyak 20 orang responden digunakan sebagai sumber data primer. Data yang dikumpulkan meliputi laba, produktivitas modal, dan produktivitas tenaga kerja. Selanjutnya, data dianalisis dengan model regresi linear berganda. Sebagai hasil analisis diperoleh bahwa produktivitas modal dan produktivitas tenaga kerja merupakan faktor yang mempengaruhi laba usaha ikan asin. Besaran pengaruh dari masing-masing faktor tersebut adalah sebesar 2,623 produktivitas modal dan 1,981 produktivitas tenaga kerja. Kedua faktor tersebut dinyatakan berpengaruh nyata karena tingkat signifikansi setiap variabel diperoleh lebih kecil dari nilai kesalahan yang dapat diterima. Dengan demikian, setiap perubahan dari masing-masing atau kedua variabel dapat meningkatkan laba usaha ikan asin. Kata kunci : Usaha ikan asin, Produktivitas Modal, Produktivitas Tenaga Kerja, Laba
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LABA PADA USAHA IKAN ASIN DI KELURAHAN KAMPUNG BARU KECAMATAN RUMBIA TENGAH KABUPATEN BOMBANA","authors":"Andryani Mery, -. Budiyanto, Akhmad Mansyur","doi":"10.33772/jsep.v6i2.20237","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v6i2.20237","url":null,"abstract":"ABSTRAK Faktor-faktor yang mempengaruhi laba pada usaha ikan asin merupakan penelitian dalam menyusun model perubahan laba usaha berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi. Tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui faktor yang dapat memberikan pengaruh dan besaran pengaruhnya terhadap laba usaha ikan asin. Penelitian ini di lakukan di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Rumbia Tengah Kabupaten Bombana pada bulan November sampai Desember 2018. Sampel yang digunakan sebanyak 20 orang responden digunakan sebagai sumber data primer. Data yang dikumpulkan meliputi laba, produktivitas modal, dan produktivitas tenaga kerja. Selanjutnya, data dianalisis dengan model regresi linear berganda. Sebagai hasil analisis diperoleh bahwa produktivitas modal dan produktivitas tenaga kerja merupakan faktor yang mempengaruhi laba usaha ikan asin. Besaran pengaruh dari masing-masing faktor tersebut adalah sebesar 2,623 produktivitas modal dan 1,981 produktivitas tenaga kerja. Kedua faktor tersebut dinyatakan berpengaruh nyata karena tingkat signifikansi setiap variabel diperoleh lebih kecil dari nilai kesalahan yang dapat diterima. Dengan demikian, setiap perubahan dari masing-masing atau kedua variabel dapat meningkatkan laba usaha ikan asin. Kata kunci : Usaha ikan asin, Produktivitas Modal, Produktivitas Tenaga Kerja, Laba","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"239 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121513951","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-24DOI: 10.33772/jsep.v6i3.20283
-. Saadia, Sjamsu Alam Lawelle, Akhmad Mansyur
ABSTRAK Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan hasil tangkapan dan besarnya keuntungan nelayan pancing ulur dan bubu di Kelurahan Kessilampe Kecamatan Kendari Kota Kendari dan dilaksanakan bulan agustus-september 2020. Teknik penarikan sampel menggunakan metode sampling jenu atau sensus, (21 responden ) yaitu 20 orang nelayan pancing ulur dan 1 orang nelayan bubu. Pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan pancing ulur dapat menghasilkan produksisebesar 263kg/tahun yang terakumulasi dari 10 jenis ikan (kerapu, kuweh, tambak pasir, tambak,selar bentong, kembung, tengiri, laying, ekor kuning, kuwe mata besar): nelayan bubu dapat menghasilkan produksi sebesar 14kg/tahun yang terdiri dari 4 jenis ikan (kerapu botol, kakatua, baronang, dan beronang lada). Keuntungan nelayan pancing ulur sebesar Rp349,496/tahun, sedangkan nelayan bubu hanya sebesar Rp361,950/tahun. Usaha nelayan pancing ulur lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan nelayan bubu. Sebagai tambahan, usaha penangkapan dengan alat tangkap bubu dapat dijadikan usaha sampingan bagi nelayan pancing ulur di Kelurahan Kessilampe Kecamatan Kendari Kota Kendari. Kata Kunci : Hasil Tangkapan, Jenis Ikan, Keuntungan
{"title":"IDENTIFIKASI HASIL TANGKAPAN DAN KEUNTUNGAN NELAYAN TANGKAP DI KELURAHAN KESSILAMPE KECAMATAN KENDARI KOTA KENDARI","authors":"-. Saadia, Sjamsu Alam Lawelle, Akhmad Mansyur","doi":"10.33772/jsep.v6i3.20283","DOIUrl":"https://doi.org/10.33772/jsep.v6i3.20283","url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitan ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ikan hasil tangkapan dan besarnya keuntungan nelayan pancing ulur dan bubu di Kelurahan Kessilampe Kecamatan Kendari Kota Kendari dan dilaksanakan bulan agustus-september 2020. Teknik penarikan sampel menggunakan metode sampling jenu atau sensus, (21 responden ) yaitu 20 orang nelayan pancing ulur dan 1 orang nelayan bubu. Pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nelayan pancing ulur dapat menghasilkan produksisebesar 263kg/tahun yang terakumulasi dari 10 jenis ikan (kerapu, kuweh, tambak pasir, tambak,selar bentong, kembung, tengiri, laying, ekor kuning, kuwe mata besar): nelayan bubu dapat menghasilkan produksi sebesar 14kg/tahun yang terdiri dari 4 jenis ikan (kerapu botol, kakatua, baronang, dan beronang lada). Keuntungan nelayan pancing ulur sebesar Rp349,496/tahun, sedangkan nelayan bubu hanya sebesar Rp361,950/tahun. Usaha nelayan pancing ulur lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan nelayan bubu. Sebagai tambahan, usaha penangkapan dengan alat tangkap bubu dapat dijadikan usaha sampingan bagi nelayan pancing ulur di Kelurahan Kessilampe Kecamatan Kendari Kota Kendari. Kata Kunci : Hasil Tangkapan, Jenis Ikan, Keuntungan","PeriodicalId":311637,"journal":{"name":"Jurnal Sosial Ekonomi Perikanan","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123689692","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}