Pub Date : 2022-05-01DOI: 10.21831/jsd.v11i1.43734
Rachmad Widyanto, Rida Siti Nuraini Mahmudah
Pressurized Heavy Water Reactor (PHWR) adalah salah satu reaktor nuklir yang teknologinya terus dikembangkan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan nilai parameter besaran daya yang dihasilkan saat kondisi normal dan malfungsi menggunakan conventional PHWR simulator. Telah dilakukan empat simulasi variasi keadaan, yaitu keadaan normal sebagai pembanding atau variabel kontrol dan tiga keadaan malfungsi yang akan menunjukkan beberapa perubahan nilai parameter. Setiap variasi keadaan diberi waktu pengamatan selama empat menit dengan pencatatan data untuk setiap menitnya. Analisis data dilakukan dengan membandingkan nilai dari beberapa parameter yang dapat mempengaruhi besaran daya yang dihasilkan. Pada keadaan normal, nilai parameter pada reactor power, thermal power dan turbine power cenderung konstan atau stabil dengan beberapa perubahan nilai yang kecil serta daya yang dihasilkan tetap yaitu 924,04 MW. Sedangkan pada keadaan turbine spurious trip terdapat nilai parameter yang fluktuatif, tetap, menurun, dan meningkat dengan daya yang dihasilkan sebesar 0 MW. Untuk malfungsi FW LCV101 fails open, perubahan nilainya juga fluktuatif, menurun, dan berubah dengan daya akhir yang dihasilkan sebesar 0 MW. Terakhir, pada keadaan one bank of absorber rod drops terjadi perubahan nilai yang fluktuatif, meningkat, dan tetap dengan daya akhir yang dihasilkan sebesar 380,58 MW.
{"title":"Analisis Kondisi Normal dan Malfungsi Pressurized Heavy Water Reactor dengan IAEA Conventional PHWR Simulator","authors":"Rachmad Widyanto, Rida Siti Nuraini Mahmudah","doi":"10.21831/jsd.v11i1.43734","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jsd.v11i1.43734","url":null,"abstract":"Pressurized Heavy Water Reactor (PHWR) adalah salah satu reaktor nuklir yang teknologinya terus dikembangkan hingga saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan nilai parameter besaran daya yang dihasilkan saat kondisi normal dan malfungsi menggunakan conventional PHWR simulator. Telah dilakukan empat simulasi variasi keadaan, yaitu keadaan normal sebagai pembanding atau variabel kontrol dan tiga keadaan malfungsi yang akan menunjukkan beberapa perubahan nilai parameter. Setiap variasi keadaan diberi waktu pengamatan selama empat menit dengan pencatatan data untuk setiap menitnya. Analisis data dilakukan dengan membandingkan nilai dari beberapa parameter yang dapat mempengaruhi besaran daya yang dihasilkan. Pada keadaan normal, nilai parameter pada reactor power, thermal power dan turbine power cenderung konstan atau stabil dengan beberapa perubahan nilai yang kecil serta daya yang dihasilkan tetap yaitu 924,04 MW. Sedangkan pada keadaan turbine spurious trip terdapat nilai parameter yang fluktuatif, tetap, menurun, dan meningkat dengan daya yang dihasilkan sebesar 0 MW. Untuk malfungsi FW LCV101 fails open, perubahan nilainya juga fluktuatif, menurun, dan berubah dengan daya akhir yang dihasilkan sebesar 0 MW. Terakhir, pada keadaan one bank of absorber rod drops terjadi perubahan nilai yang fluktuatif, meningkat, dan tetap dengan daya akhir yang dihasilkan sebesar 380,58 MW.","PeriodicalId":31255,"journal":{"name":"Jurnal Sains Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44692629","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-01DOI: 10.21831/jsd.v11i1.41951
Regita Agustin Wahyu Fibriyanti, Karyati Karyati
Dekomposisi nilai singular matriks quaternion (Quaternion Singular Value Decomposition/SVDQ) sangat berguna dalam pengolahan citra, seperti dalam kompresi ukuran gambar, eigen-images, dan perbaikan kualitas citra, khususnya perbaikan suatu citra low pass filtering dan high pass filtering. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana aplikasi dekomposisi nilai singular matriks quaternion pada perbaikan suatu citra low pass filtering dan high pass filtering, serta memberikan suatu aplikasi berbasis GUI MATLAB. Dasar dari dekomposisi nilai singular matriks quaternion didapatkan dengan menggunakan representasi terhadap matriks kompleks, dengan kata lain menggunakan isomorfisma matriks quaternion terhadap matriks kompleks. Hal itu bertujuan untuk mempermudah pendekomposisian matriks quaternion. Matriks quaternion tidak lepas dari nilai eigen matriks quaternion. Selanjutnya, nilai eigen matriks qauternion dapat dihitung menggunakan nilai eigen dari matriks kompleksnya. Melalui dekomposisi nilai singular matriks quaternion, diperoleh perbaikan citra low pass filtering dan high pass filtering yang hampir menyerupai citra aslinya. Untuk perbaikan citra low pass filtering berhenti pada dan untuk high pass filtering berhenti pada α=0,97.
{"title":"Aplikasi Dekomposisi Nilai Singlar Matriks Quaternion terhadap Perbaikan Citra Low dan High Pass Filtering","authors":"Regita Agustin Wahyu Fibriyanti, Karyati Karyati","doi":"10.21831/jsd.v11i1.41951","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jsd.v11i1.41951","url":null,"abstract":"Dekomposisi nilai singular matriks quaternion (Quaternion Singular Value Decomposition/SVDQ) sangat berguna dalam pengolahan citra, seperti dalam kompresi ukuran gambar, eigen-images, dan perbaikan kualitas citra, khususnya perbaikan suatu citra low pass filtering dan high pass filtering. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana aplikasi dekomposisi nilai singular matriks quaternion pada perbaikan suatu citra low pass filtering dan high pass filtering, serta memberikan suatu aplikasi berbasis GUI MATLAB. Dasar dari dekomposisi nilai singular matriks quaternion didapatkan dengan menggunakan representasi terhadap matriks kompleks, dengan kata lain menggunakan isomorfisma matriks quaternion terhadap matriks kompleks. Hal itu bertujuan untuk mempermudah pendekomposisian matriks quaternion. Matriks quaternion tidak lepas dari nilai eigen matriks quaternion. Selanjutnya, nilai eigen matriks qauternion dapat dihitung menggunakan nilai eigen dari matriks kompleksnya. Melalui dekomposisi nilai singular matriks quaternion, diperoleh perbaikan citra low pass filtering dan high pass filtering yang hampir menyerupai citra aslinya. Untuk perbaikan citra low pass filtering berhenti pada dan untuk high pass filtering berhenti pada α=0,97.","PeriodicalId":31255,"journal":{"name":"Jurnal Sains Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44004322","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-01DOI: 10.21831/jsd.v11i1.48305
S. Sulistyani, Waode Rustiah, Susila Kristianingrum, Annisa Fillaeli, Fatikhah Nur Hidayati P.S.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknik deteksi ion logam Fe(III) menggunakan nanopartikel perak sebagai sensor pada spektrofotometer UV-Vis. Nanopartikel perak disintesis melalui metode reduksi kimia dengan reduktor natrium sitrat, kemudian ditambahkan agen penstabil kitosan yang diikat silang dengan formaldehid. Selanjutnya, nanopartikel perak yang telah dimodifikasi dengan kitosan-formaldehid direaksikan dengan ion Fe(III) pada berbagai variasi konsentrasi dan sinyal absorpsinya diamati menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanopartikel perak-kitosan-formaldehid berhasil disintesis yang ditandai dengan perubahan warna dari bening menjadi kuning kecoklatan dan munculnya serapan maksimum pada λ = 416 nm. Saat berinteraksi dengan ion Fe(III) pada berbagai variasi konsentrasi, serapan maksimum nanopartikel perak yang distabilkan kitosan-formaldehid relatif tidak mengalami pergeseran, tetapi muncul serapan SPR pada λ = 480 nm. Berdasarkan uji kinerja analitik pada daerah SPR, dapat dinyatakan nanopartikel perak yang distabilkan kitosan-formaldehid memiliki kinerja yang baik sebagai sensor ion Fe(III) dengan nilai presisi 0,12%, akurasi 0,075 ppm, nilai linieritas (R2) 0,924 pada rentang konsentrasi dari 1-50 ppm dengan persamaan regresi y = 0,0015x + 0,1646, serta nilai LOD dan LOQ secara berturutan 0,106 ppm dan 0,235 ppm.
{"title":"Pengembangan Teknik Deteksi Ion Logam Fe(III) dengan Menggunakan Nanopartikel Perak yang Distabilkan Kitosan-Formaldehida sebagai Sensor pada Spektrofotometer UV-Vis","authors":"S. Sulistyani, Waode Rustiah, Susila Kristianingrum, Annisa Fillaeli, Fatikhah Nur Hidayati P.S.","doi":"10.21831/jsd.v11i1.48305","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jsd.v11i1.48305","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teknik deteksi ion logam Fe(III) menggunakan nanopartikel perak sebagai sensor pada spektrofotometer UV-Vis. Nanopartikel perak disintesis melalui metode reduksi kimia dengan reduktor natrium sitrat, kemudian ditambahkan agen penstabil kitosan yang diikat silang dengan formaldehid. Selanjutnya, nanopartikel perak yang telah dimodifikasi dengan kitosan-formaldehid direaksikan dengan ion Fe(III) pada berbagai variasi konsentrasi dan sinyal absorpsinya diamati menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nanopartikel perak-kitosan-formaldehid berhasil disintesis yang ditandai dengan perubahan warna dari bening menjadi kuning kecoklatan dan munculnya serapan maksimum pada λ = 416 nm. Saat berinteraksi dengan ion Fe(III) pada berbagai variasi konsentrasi, serapan maksimum nanopartikel perak yang distabilkan kitosan-formaldehid relatif tidak mengalami pergeseran, tetapi muncul serapan SPR pada λ = 480 nm. Berdasarkan uji kinerja analitik pada daerah SPR, dapat dinyatakan nanopartikel perak yang distabilkan kitosan-formaldehid memiliki kinerja yang baik sebagai sensor ion Fe(III) dengan nilai presisi 0,12%, akurasi 0,075 ppm, nilai linieritas (R2) 0,924 pada rentang konsentrasi dari 1-50 ppm dengan persamaan regresi y = 0,0015x + 0,1646, serta nilai LOD dan LOQ secara berturutan 0,106 ppm dan 0,235 ppm.","PeriodicalId":31255,"journal":{"name":"Jurnal Sains Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42221237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-01DOI: 10.21831/jsd.v11i1.48872
R. Sari, Agung Bambang Setio Utomo, M.Si. Mitrayana, Danang Lelono, Supardi U. S. Supardi
Diskontinuitas saluran pada resonator silinder tipe-H sangat mempengaruhi perambatan gelombang akustik di dalamnya yang menimbulkan singularitas di ujung luas penampang resonator yang lebih kecil. Singularitas efek tepi ini memunculkan pola osilasi sehingga dapat mengurangi nilai koefisien transmisi akustik. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan desain optimal resonator dan frekuensi resonansinya dengan mempertimbangkan pengaruh diskontinuitas saluran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi lewat metode matriks transmisi (MMT) dan optimasi menggunakan algoritma genetika (AG). Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah panjang buffer (l_buf )=48,8 mm, panjang resonator (l_res )=102,5 mm, jari-jari buffer (r_buf )=9,2 mm, dan jari-jari resonator (r_res )=2,9 mm, serta nilai frekuensi resonansi f=1610,6 Hz.
{"title":"Singularitas Efek Tepi dari Diskontinuitas Saluran pada Resonator Silinder Tipe-H","authors":"R. Sari, Agung Bambang Setio Utomo, M.Si. Mitrayana, Danang Lelono, Supardi U. S. Supardi","doi":"10.21831/jsd.v11i1.48872","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jsd.v11i1.48872","url":null,"abstract":"Diskontinuitas saluran pada resonator silinder tipe-H sangat mempengaruhi perambatan gelombang akustik di dalamnya yang menimbulkan singularitas di ujung luas penampang resonator yang lebih kecil. Singularitas efek tepi ini memunculkan pola osilasi sehingga dapat mengurangi nilai koefisien transmisi akustik. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan desain optimal resonator dan frekuensi resonansinya dengan mempertimbangkan pengaruh diskontinuitas saluran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah simulasi lewat metode matriks transmisi (MMT) dan optimasi menggunakan algoritma genetika (AG). Adapun hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah panjang buffer (l_buf )=48,8 mm, panjang resonator (l_res )=102,5 mm, jari-jari buffer (r_buf )=9,2 mm, dan jari-jari resonator (r_res )=2,9 mm, serta nilai frekuensi resonansi f=1610,6 Hz.","PeriodicalId":31255,"journal":{"name":"Jurnal Sains Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44714650","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-01DOI: 10.21831/jsd.v11i1.44391
E. Setyowati
Analisis deret berkala (times series) merupakan salah satu model atau teknik peramalan yang banyak dilakukan dalam berbagai bidang, di antaranya analisis deret berkala pada retribusi pengujian kendaraan bermotor. Peramalan dalam retribusi pengujian kendaraan bermotor diperlukan untuk mengetahui apakah bulan selanjutnya dapat memenuhi target atau tidak. Karena besarnya retribusi pengujian kendaraan bermotor menggambarkan besar kas Dinas Perhubungan, yang dijadikan acuan penyelenggaraan rencana program-program penunjang sektor lain. Pada penelitian ini dilakukan peramalan data retribusi pengujian kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan Kota Blitar dengan metode exponential smoothing dan moving average yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan keefektivitasan kedua metode tersebut dalam meramalkan retribusi pengujian kendaraan bermotor. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa metode yang sesuai untuk meramalkan jumlah retribusi pengujian kendaraan bermotor Dinas Perhubungan Kota Blitar adalah metode single exponential smoothing dengan peramalan jumlah retribusi pengujian kendaraan bermotor pada bulan September 2020 sebesar Rp. 49.995.278.
{"title":"Perbandingan Metode Exponential Smoothing dan Moving Average dalam Peramalan Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor di Dinas Perhubungan Kota Blitar","authors":"E. Setyowati","doi":"10.21831/jsd.v11i1.44391","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jsd.v11i1.44391","url":null,"abstract":"Analisis deret berkala (times series) merupakan salah satu model atau teknik peramalan yang banyak dilakukan dalam berbagai bidang, di antaranya analisis deret berkala pada retribusi pengujian kendaraan bermotor. Peramalan dalam retribusi pengujian kendaraan bermotor diperlukan untuk mengetahui apakah bulan selanjutnya dapat memenuhi target atau tidak. Karena besarnya retribusi pengujian kendaraan bermotor menggambarkan besar kas Dinas Perhubungan, yang dijadikan acuan penyelenggaraan rencana program-program penunjang sektor lain. Pada penelitian ini dilakukan peramalan data retribusi pengujian kendaraan bermotor pada Dinas Perhubungan Kota Blitar dengan metode exponential smoothing dan moving average yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan keefektivitasan kedua metode tersebut dalam meramalkan retribusi pengujian kendaraan bermotor. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa metode yang sesuai untuk meramalkan jumlah retribusi pengujian kendaraan bermotor Dinas Perhubungan Kota Blitar adalah metode single exponential smoothing dengan peramalan jumlah retribusi pengujian kendaraan bermotor pada bulan September 2020 sebesar Rp. 49.995.278.","PeriodicalId":31255,"journal":{"name":"Jurnal Sains Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42586763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-01DOI: 10.21831/jsd.v11i1.44189
S. Sunarto, S. Suyanta, Regina Tutik Padmaningrum, Isana Supiah YL, Karlinda Karlinda
Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan ion logam besi dan mangan pada air sumur (dalam) menggunakan metode adsorpsi kolom. Berdasarkan penelitian, diketahui efektivitas metode adsorpsi kolom untuk penurunan kadar logam besi dan mangan pada air sumur, efisiensi waktu penjerapan terhadap ion logam besi dan mangan, serta kondisi air sumur sebelum dan sesudah adsorpsi. Penelitian dilakukan pada air sumur (dalam) Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Proses adsorpsi menggunakan kolom berisi zeolit dan karbon aktif sebagai adsorben. Pada penelitian ini efektivitas pemisahan logam besi dan mangan dari air sumur (dalam) diketahui dari nilai efisiensi penjerapannya. Analisis logam besi dan mangan dilakukan dengan Spektrofotometri Serapan Atom (AAS). Selain itu juga dilakukan uji parameter air yaitu pH dan TDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama proses adsorpsi, maka efektivitas adsorben zeolit dan arang aktif dalam menurunkan kadar Fe dan Mn meningkat. Efisiensi penjerapan cukup tinggi dengan rata-rata 97,50% untuk Fe dan 98,33% untuk Mn. Air yang sebelumnya keruh menjadi jernih dengan pH dan TDS yang semakin kecil, sehingga air lebih aman dikonsumsi karena semakin jauh dari nilai ambang batas yang ditetapkan dalam SNI dan permenkes RI N0.492/MENKES/PER/IV/2010.
{"title":"Pemisahan Ion Logam Besi dan Mangan pada Air Sumur (Dalam) Wonoboyo Menggunakan Metode Kolom Adsorpsi","authors":"S. Sunarto, S. Suyanta, Regina Tutik Padmaningrum, Isana Supiah YL, Karlinda Karlinda","doi":"10.21831/jsd.v11i1.44189","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jsd.v11i1.44189","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk memisahkan ion logam besi dan mangan pada air sumur (dalam) menggunakan metode adsorpsi kolom. Berdasarkan penelitian, diketahui efektivitas metode adsorpsi kolom untuk penurunan kadar logam besi dan mangan pada air sumur, efisiensi waktu penjerapan terhadap ion logam besi dan mangan, serta kondisi air sumur sebelum dan sesudah adsorpsi. Penelitian dilakukan pada air sumur (dalam) Wonoboyo, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten. Proses adsorpsi menggunakan kolom berisi zeolit dan karbon aktif sebagai adsorben. Pada penelitian ini efektivitas pemisahan logam besi dan mangan dari air sumur (dalam) diketahui dari nilai efisiensi penjerapannya. Analisis logam besi dan mangan dilakukan dengan Spektrofotometri Serapan Atom (AAS). Selain itu juga dilakukan uji parameter air yaitu pH dan TDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama proses adsorpsi, maka efektivitas adsorben zeolit dan arang aktif dalam menurunkan kadar Fe dan Mn meningkat. Efisiensi penjerapan cukup tinggi dengan rata-rata 97,50% untuk Fe dan 98,33% untuk Mn. Air yang sebelumnya keruh menjadi jernih dengan pH dan TDS yang semakin kecil, sehingga air lebih aman dikonsumsi karena semakin jauh dari nilai ambang batas yang ditetapkan dalam SNI dan permenkes RI N0.492/MENKES/PER/IV/2010.","PeriodicalId":31255,"journal":{"name":"Jurnal Sains Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41849495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-01DOI: 10.21831/jsd.v11i1.44608
Rahmat Fatoni, Rosita Kusumawati
Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) merupakan pengembangan dari model Mean Absolute Deviation (MAD) dimana semua parameter-parameter pada model berupa bilangan fuzzy. Tujuan dari artikel ini adalah menjelaskan analisis pembentukan model FMAD untuk optimasi portofolio saham pada pasar saham di Indonesia serta penyelesaian model menggunakan algoritma genetika. Penyelesaian model FMAD dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun model Program Linear (PL) yang ekuivalen dengannya menggunakan metode Mehar. Solusi optimal dari model PL yang diperoleh ditentukan menggunakan algoritma genetika. Contoh numeris penerapan model FMAD untuk menyusun portofolio dari saham-saham yang terdaftar pada indeks LQ45 selama periode 1 Januari 2014 - 31 Desember 2016 diberikan. Lima saham yang terpilih yaitu Pakuwon Jati Tbk (PWON), Global Mediacom Tbk (BMTR), Adaro Energy Tbk (ADRO), Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Tiga contoh portofolio dengan 3 batasan bobot investasi maksimal yang berbeda disusun. Portofolio FMAD optimal terdiri dari PWON 30%, BMTR 0%, ADRO 20%, PGAS 0%, dan MNCN 50% dengan indeks sharpe 0,354 yang lebih tinggi dari portfolio MAD.
{"title":"Analisis Portofolio Optimal Fuzzy Mean Absolute Deviation dengan Algoritma Genetika","authors":"Rahmat Fatoni, Rosita Kusumawati","doi":"10.21831/jsd.v11i1.44608","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jsd.v11i1.44608","url":null,"abstract":"Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) merupakan pengembangan dari model Mean Absolute Deviation (MAD) dimana semua parameter-parameter pada model berupa bilangan fuzzy. Tujuan dari artikel ini adalah menjelaskan analisis pembentukan model FMAD untuk optimasi portofolio saham pada pasar saham di Indonesia serta penyelesaian model menggunakan algoritma genetika. Penyelesaian model FMAD dilakukan dengan terlebih dahulu menyusun model Program Linear (PL) yang ekuivalen dengannya menggunakan metode Mehar. Solusi optimal dari model PL yang diperoleh ditentukan menggunakan algoritma genetika. Contoh numeris penerapan model FMAD untuk menyusun portofolio dari saham-saham yang terdaftar pada indeks LQ45 selama periode 1 Januari 2014 - 31 Desember 2016 diberikan. Lima saham yang terpilih yaitu Pakuwon Jati Tbk (PWON), Global Mediacom Tbk (BMTR), Adaro Energy Tbk (ADRO), Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Tiga contoh portofolio dengan 3 batasan bobot investasi maksimal yang berbeda disusun. Portofolio FMAD optimal terdiri dari PWON 30%, BMTR 0%, ADRO 20%, PGAS 0%, dan MNCN 50% dengan indeks sharpe 0,354 yang lebih tinggi dari portfolio MAD.","PeriodicalId":31255,"journal":{"name":"Jurnal Sains Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44984388","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-01DOI: 10.21831/jsd.v10i2.41805
Agung Budi Wirawan, Karyati Karyati
Masalah transportasi fuzzy merupakan suatu pengembangan dari masalah transportasi biasa. Tujuan dari masalah transportasi fuzzy adalah menentukan jadwal pengiriman yang meminimalkan total biaya transportasi (pengeluaran), dengan tetap memenuhi ketidakpastian dari parameter keputusan. Terdapat beberapa metode penyelesaian awal yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah transportasi fuzzy, seperti Metode Pendekatan Monalisha. Penerapan penyelesaian masalah transportasi fuzzy banyak dilakukan pada permasalahan kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah pada pendistribusian air dengan area berskala besar khususnya pada Perusahaan Daerah Air Minum di suatu daerah, karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhi proses distribusi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan studi kasus untuk menerapkan penyelesaian masalah transportasi fuzzy pada masalah distribusi air, dengan lokasi studi kasus di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Yogyakarta. Tahapan awal adalah dengan mengkaji model masalah transportasi fuzzy dan metode pendekatan Monalisha sebagai metode penyelesaian awal, serta metode fuzzy stepping stone untuk menguji keoptimalan penyelesaian awal. Tahapan selanjutnya adalah penerapan masalah transportasi fuzzy untuk menyelesaikan masalah distribusi air di PDAM Tirtamarta, yaitu dengan mengidentifikasi masalah aktual, merumuskan masalah menjadi model masalah transportasi fuzzy, menentukan penyelesaian awal, menguji keoptimalan penyelesaian awal, melakukan analisis hasil, dan membuat kesimpulan.
{"title":"Penyelesaian Masalah Transportasi Fuzzy dengan Metode Pendekatan Monalisha pada Distribusi Air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta","authors":"Agung Budi Wirawan, Karyati Karyati","doi":"10.21831/jsd.v10i2.41805","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jsd.v10i2.41805","url":null,"abstract":"Masalah transportasi fuzzy merupakan suatu pengembangan dari masalah transportasi biasa. Tujuan dari masalah transportasi fuzzy adalah menentukan jadwal pengiriman yang meminimalkan total biaya transportasi (pengeluaran), dengan tetap memenuhi ketidakpastian dari parameter keputusan. Terdapat beberapa metode penyelesaian awal yang dapat digunakan dalam menyelesaikan masalah transportasi fuzzy, seperti Metode Pendekatan Monalisha. Penerapan penyelesaian masalah transportasi fuzzy banyak dilakukan pada permasalahan kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah pada pendistribusian air dengan area berskala besar khususnya pada Perusahaan Daerah Air Minum di suatu daerah, karena terdapat banyak faktor yang mempengaruhi proses distribusi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan studi kasus untuk menerapkan penyelesaian masalah transportasi fuzzy pada masalah distribusi air, dengan lokasi studi kasus di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtamarta Yogyakarta. Tahapan awal adalah dengan mengkaji model masalah transportasi fuzzy dan metode pendekatan Monalisha sebagai metode penyelesaian awal, serta metode fuzzy stepping stone untuk menguji keoptimalan penyelesaian awal. Tahapan selanjutnya adalah penerapan masalah transportasi fuzzy untuk menyelesaikan masalah distribusi air di PDAM Tirtamarta, yaitu dengan mengidentifikasi masalah aktual, merumuskan masalah menjadi model masalah transportasi fuzzy, menentukan penyelesaian awal, menguji keoptimalan penyelesaian awal, melakukan analisis hasil, dan membuat kesimpulan.","PeriodicalId":31255,"journal":{"name":"Jurnal Sains Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42143818","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-11-01DOI: 10.21831/jsd.v10i2.42217
Lalu A. Didik, Isniwana Damayanti, Jumliati Jumliati, Putri Dinda Alfadia Lestari
This study aims to analyze the mineral content and morphological characteristics of magnetic minerals based on coastal and river sand. Analysis of minerals content uses Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) to determine the content of Fe and Energy Dispersive X-Ray (EDX) to determine the elements of magnetic minerals based on coastal and river sand. While the morphological characteristics were analyzed using Scanning Electron Microscope (SEM). Based on the AAS analysis, magnetic mineral based on coastal sand has higher Fe content (9.03 mg/gram) compared to magnetic mineral based on river sand (8.03 mg/gram). This is also confirmed by EDX analysis where the Fe content of magnetic mineral based on coastal sand is 2.07 ± 0.21%. This value is greater than the Fe content of magnetic mineral based on river sand which cannot be measured by EDX. Morphological analysis using SEM shows that magnetic mineral based on coastal sand has a relatively uniform particle size compared to magnetic mineral based on river sand. The particle size of magnetic minerals based on coastal sand also smaller than magnetic minerals based on river sand. Coastal sand also has finer size compared to river sand. This is because coastal sand sediments are formed due to the energy of sea waves so that they have a smoother structure. While river sand sediments come from limestone deposits that have a fine and coarse structure.
{"title":"Morphological Characteristics and Mineral Content Analysis of Magnetic Minerals Based on River and Coastal Sand using SEM-EDX","authors":"Lalu A. Didik, Isniwana Damayanti, Jumliati Jumliati, Putri Dinda Alfadia Lestari","doi":"10.21831/jsd.v10i2.42217","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jsd.v10i2.42217","url":null,"abstract":"This study aims to analyze the mineral content and morphological characteristics of magnetic minerals based on coastal and river sand. Analysis of minerals content uses Atomic Absorption Spectroscopy (AAS) to determine the content of Fe and Energy Dispersive X-Ray (EDX) to determine the elements of magnetic minerals based on coastal and river sand. While the morphological characteristics were analyzed using Scanning Electron Microscope (SEM). Based on the AAS analysis, magnetic mineral based on coastal sand has higher Fe content (9.03 mg/gram) compared to magnetic mineral based on river sand (8.03 mg/gram). This is also confirmed by EDX analysis where the Fe content of magnetic mineral based on coastal sand is 2.07 ± 0.21%. This value is greater than the Fe content of magnetic mineral based on river sand which cannot be measured by EDX. Morphological analysis using SEM shows that magnetic mineral based on coastal sand has a relatively uniform particle size compared to magnetic mineral based on river sand. The particle size of magnetic minerals based on coastal sand also smaller than magnetic minerals based on river sand. Coastal sand also has finer size compared to river sand. This is because coastal sand sediments are formed due to the energy of sea waves so that they have a smoother structure. While river sand sediments come from limestone deposits that have a fine and coarse structure.","PeriodicalId":31255,"journal":{"name":"Jurnal Sains Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43552163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sintesis dan karakterisasi nanopartikel magnetit (Fe3O4) yang berbasis pasir besi Pantai Glagah, Kulon Progo telah berhasil dilakukan. Sintesis magnetit (Fe3O4) dilakukan dengan metode kopresipitasi pada berbagai variasi konsentrasi larutan pengendap NH4OH (10%, 15%, 20%, dan 25%). Karakterisasi XRD, SEM EDS, dan VSM dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi larutan pengendap NH4OH terhadap struktur mikro dan sifat kemagnetan bahan magnetit (Fe3O4). Berdasarkan hasil XRD, variasi konsentrasi larutan pengendap NH4OH tidak mempengaruhi nilai parameter kisi dan struktur kristal sampel Fe3O4 yang terbentuk, tetapi mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk. Hasil SEM EDS menunjukkan bahwa struktur morfologi permukaan sampel 2 (Fe3O4 dengan konsentrasi larutan pengendap NH4OH 15%) cukup homogen serta memiliki komposisi kimia bahan yang terdiri dari Fe sebanyak 49,33%, O sebanyak 27,90% dan sisanya merupakan unsur pengotor. Hasil VSM menunjukkan bahwa sampel 2 (NH4OH 15%) memiliki magnetisasi saturasi (Ms) = 25,7 emu/g, magnetisasi remanen (Mr) = 0,06 emu/g, dan medan koersivitas (Hc) = 0,023 T. Sedangkan sampel 4 (NH4OH 25%) memiliki nilai magnetisasi saturasi (Ms) = 23,6 emu/g, magnetisasi remanen (Mr) = 2,02 emu/g, dan medan koersivitas (Hc) = 0,019 T. Kedua sampel tersebut tergolong soft magnetic material.
{"title":"Sintesis dan Karakterisasi Nanopartikel Magnetit (Fe3O4) Berbasis Pasir Besi Pantai Glagah Kulon Progo dengan Metode Kopresipitasi pada Berbagai Variasi Konsentrasi NH4OH","authors":"Rita Prasetyowati, Dede Widiawati, Pinaka Elda Swastika, Ariswan Ariswan, W. Warsono","doi":"10.21831/jsd.v10i2.43043","DOIUrl":"https://doi.org/10.21831/jsd.v10i2.43043","url":null,"abstract":"Sintesis dan karakterisasi nanopartikel magnetit (Fe3O4) yang berbasis pasir besi Pantai Glagah, Kulon Progo telah berhasil dilakukan. Sintesis magnetit (Fe3O4) dilakukan dengan metode kopresipitasi pada berbagai variasi konsentrasi larutan pengendap NH4OH (10%, 15%, 20%, dan 25%). Karakterisasi XRD, SEM EDS, dan VSM dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi larutan pengendap NH4OH terhadap struktur mikro dan sifat kemagnetan bahan magnetit (Fe3O4). Berdasarkan hasil XRD, variasi konsentrasi larutan pengendap NH4OH tidak mempengaruhi nilai parameter kisi dan struktur kristal sampel Fe3O4 yang terbentuk, tetapi mempengaruhi ukuran kristal yang terbentuk. Hasil SEM EDS menunjukkan bahwa struktur morfologi permukaan sampel 2 (Fe3O4 dengan konsentrasi larutan pengendap NH4OH 15%) cukup homogen serta memiliki komposisi kimia bahan yang terdiri dari Fe sebanyak 49,33%, O sebanyak 27,90% dan sisanya merupakan unsur pengotor. Hasil VSM menunjukkan bahwa sampel 2 (NH4OH 15%) memiliki magnetisasi saturasi (Ms) = 25,7 emu/g, magnetisasi remanen (Mr) = 0,06 emu/g, dan medan koersivitas (Hc) = 0,023 T. Sedangkan sampel 4 (NH4OH 25%) memiliki nilai magnetisasi saturasi (Ms) = 23,6 emu/g, magnetisasi remanen (Mr) = 2,02 emu/g, dan medan koersivitas (Hc) = 0,019 T. Kedua sampel tersebut tergolong soft magnetic material.","PeriodicalId":31255,"journal":{"name":"Jurnal Sains Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-11-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41879652","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}