Pub Date : 2020-09-06DOI: 10.46963/asatiza.v1i3.119
Sitie Chairhany
Penelitian Tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran koperatif Teams-Games-Tournament (TGT) terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Tembilahan. Penelitian ini dilakukan sehubungan dengan rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran matematika.Selain itu ketuntasan hasil belajar siswa juga belum memuaskan karena ketika setiap diadakan ulangan harian masih banyak siswa yang harus mengikuti program remedial.Teknik dalam pengumpulan data peneliti menggunakan hasil observasi dan nilai ulangan harian.Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak dua siklus.Siklus 2 dilaksanakan sebagai penyempurna siklus 1.Pembelajaran menggunakan metode Teams-Games-Tournament (TGT) ini diikuti oleh 30 siswa.Hasil observasi menunjukkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran koperatif Teams-Games-Tournament (TGT) terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa.Jika pada siklus 1 siswa dengan motivasi belajar siswa terkategori baik berjumlah 2 orang (6,67%), cukup8 orang (26,67%), kurang2orang (6,67%) dan kurang sekali berjumlah 18 orang (60%). Setelah mendapatkan perlakuan tindakan pada akhir siklus 2 jumlahnya meningkat menjadi 25 siswa (83,33%) motivasi siswa baik dan5 orang siswa (16,67 %) motivasi belajar siswa cukup. Artinya terjadi peningkatan motivasi baik mencapai 76,66 %.Untuk hasil belajar siswa, yang berhasil mencapai KKM (70) pada awal siklus 1 siswa yang tuntas berjumlah 4 siswa (13,33%), dan yang belum tuntas sejumlah 26 siswa (86,67 %), kemudian pada akhir siklus 2 ketuntasan siswa meningkat menjadi 30 siswa (100%) artinya dengan perlakuan Teams-Games-Tournament (TGT), ketuntasan siswa meningkat 86,67 %.Bagi rekan guru yang akan melakukan penelitian serupa, hal yang perlu diperhatikan adalah penyusunan rencana pembelajaran harus benar – benar mempertimbangkan ketersediaan waktu karena metode Teams-Games-Tournament (TGT)membutuhkan waktu yang lama. Penyusunan tugas siswa juga harus benar – benar sistematis sehingga tingkat kesulitan, cakupan materi antara satu siswa dengan siswa lainnya relatif berimbang. Selain itu, tidak semua materi pembelajaran dapat relevan dengan metodeTeams-Games-Tournament (TGT)sehingga pemilihan yang materi sesuai menjadi hal penting. Pembentukan kelompok – kelompok belajar sebaiknya menggunakan strategi yang tepat karena akan berdampak pada kinerja kelompok belajar tersebut.
{"title":"Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Matematika melalui Model Pembelajaran Koperatif Teams-Games-Tournament (TGT) Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Tembilahan","authors":"Sitie Chairhany","doi":"10.46963/asatiza.v1i3.119","DOIUrl":"https://doi.org/10.46963/asatiza.v1i3.119","url":null,"abstract":"Penelitian Tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pembelajaran koperatif Teams-Games-Tournament (TGT) terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI Akuntansi SMK Negeri 1 Tembilahan. Penelitian ini dilakukan sehubungan dengan rendahnya motivasi siswa dalam pembelajaran matematika.Selain itu ketuntasan hasil belajar siswa juga belum memuaskan karena ketika setiap diadakan ulangan harian masih banyak siswa yang harus mengikuti program remedial.Teknik dalam pengumpulan data peneliti menggunakan hasil observasi dan nilai ulangan harian.Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak dua siklus.Siklus 2 dilaksanakan sebagai penyempurna siklus 1.Pembelajaran menggunakan metode Teams-Games-Tournament (TGT) ini diikuti oleh 30 siswa.Hasil observasi menunjukkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran koperatif Teams-Games-Tournament (TGT) terjadi peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa.Jika pada siklus 1 siswa dengan motivasi belajar siswa terkategori baik berjumlah 2 orang (6,67%), cukup8 orang (26,67%), kurang2orang (6,67%) dan kurang sekali berjumlah 18 orang (60%). Setelah mendapatkan perlakuan tindakan pada akhir siklus 2 jumlahnya meningkat menjadi 25 siswa (83,33%) motivasi siswa baik dan5 orang siswa (16,67 %) motivasi belajar siswa cukup. Artinya terjadi peningkatan motivasi baik mencapai 76,66 %.Untuk hasil belajar siswa, yang berhasil mencapai KKM (70) pada awal siklus 1 siswa yang tuntas berjumlah 4 siswa (13,33%), dan yang belum tuntas sejumlah 26 siswa (86,67 %), kemudian pada akhir siklus 2 ketuntasan siswa meningkat menjadi 30 siswa (100%) artinya dengan perlakuan Teams-Games-Tournament (TGT), ketuntasan siswa meningkat 86,67 %.Bagi rekan guru yang akan melakukan penelitian serupa, hal yang perlu diperhatikan adalah penyusunan rencana pembelajaran harus benar – benar mempertimbangkan ketersediaan waktu karena metode Teams-Games-Tournament (TGT)membutuhkan waktu yang lama. Penyusunan tugas siswa juga harus benar – benar sistematis sehingga tingkat kesulitan, cakupan materi antara satu siswa dengan siswa lainnya relatif berimbang. Selain itu, tidak semua materi pembelajaran dapat relevan dengan metodeTeams-Games-Tournament (TGT)sehingga pemilihan yang materi sesuai menjadi hal penting. Pembentukan kelompok – kelompok belajar sebaiknya menggunakan strategi yang tepat karena akan berdampak pada kinerja kelompok belajar tersebut.","PeriodicalId":314972,"journal":{"name":"Asatiza: Jurnal Pendidikan","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-09-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129345336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-05-12DOI: 10.46963/asatiza.v1i2.77
Chanifudin Chanifudin, Tuti Nuriyati
Dalam proses pembelajaran, kualitas atau mutu menjadi suatu hal yang mutlak harus ada. Oleh karenanya, dalam perkembambangan banyak model yang ditawarkan oleh beberapa pakar pendidikan, salah satunya adalah integrasi sains dan agama dalam proses pembelajaran. Pembelajaran pendidikan agama Islam harus mampu mengubah sesuatu yang masih bersifat kognitif menjadi makna dan nilai serta harus di internalisasikan dalam diri perserta didik. Sains dan agama dalam perspektif Islam yaitu memiliki dasar metafisik yang sama, dengan tujuan pengetahuan yang diwahyukan maupun diupayakan adalah mengungkapkan ayat-ayat Tuhan, motivasi dibalik pencarian kealaman matematis-upaya mengetahui ayat-ayat Tuhan di alam semesta. Dengan integrasi pendidikan agama Islam dengan sains dan teknologi diharapkan pembelajaran yangdilaksanakan menjadi lebih bermakna dan mudah dipahami. Sehingga tujuan pendidikan agama Islam dalam mengarahkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya yaitu kitab suci Al- Quran dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman dapat terlaksana.
{"title":"Integrasi Sains dan Islam dalam Pembelajaran","authors":"Chanifudin Chanifudin, Tuti Nuriyati","doi":"10.46963/asatiza.v1i2.77","DOIUrl":"https://doi.org/10.46963/asatiza.v1i2.77","url":null,"abstract":"Dalam proses pembelajaran, kualitas atau mutu menjadi suatu hal yang mutlak harus ada. Oleh karenanya, dalam perkembambangan banyak model yang ditawarkan oleh beberapa pakar pendidikan, salah satunya adalah integrasi sains dan agama dalam proses pembelajaran. Pembelajaran pendidikan agama Islam harus mampu mengubah sesuatu yang masih bersifat kognitif menjadi makna dan nilai serta harus di internalisasikan dalam diri perserta didik. Sains dan agama dalam perspektif Islam yaitu memiliki dasar metafisik yang sama, dengan tujuan pengetahuan yang diwahyukan maupun diupayakan adalah mengungkapkan ayat-ayat Tuhan, motivasi dibalik pencarian kealaman matematis-upaya mengetahui ayat-ayat Tuhan di alam semesta. \u0000Dengan integrasi pendidikan agama Islam dengan sains dan teknologi diharapkan pembelajaran yangdilaksanakan menjadi lebih bermakna dan mudah dipahami. Sehingga tujuan pendidikan agama Islam dalam mengarahkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, bertaqwa, dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya yaitu kitab suci Al- Quran dan Al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman dapat terlaksana.","PeriodicalId":314972,"journal":{"name":"Asatiza: Jurnal Pendidikan","volume":"96 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129621858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}