首页 > 最新文献

MATHEdunesa最新文献

英文 中文
Profil Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal AKM Numerasi Ditinjau dari Gaya Kognitif Visualizer dan Verbalizer 学生解决AKM numercs问题的批判性思维反映了视觉和Verbalizer的认知风格
Pub Date : 2022-06-30 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p684-698
Fajar Hidayat, I. Ismail
Pada saat ini dunia pendidikan telah memasuki era abad ke-21, dimana semua kemampuan yang akan dimiliki siswa semuanya berorientasi pada kemampuan yang bernama “The Four C’s” atau 4C, kemampuan tersebut yaitu critical thinking, creativity, communication, dan collaboration. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran berpikir kritis siswa yang memiliki gaya kognitif visualizer dan gaya kognitif verbalizer dalam menyelesaikan soal AKM Numerasi. Penelitian ini mengambil dua orang subjek yang memiliki jenis kelamin yang sama, tingkat kemampuan matematika yang setara, dan gaya kognitif yang berbeda. Data berpikir kritis dan data hasil wawancara masing-masing dikumpulkan menggunakan tes tulis dan wawancara. Dari ini peneliti ini menghasilkan bahwa siswa visualizer mampu memenuhi semua kategori berpikir kritis dalam menyelesaikan soal AKM Numerasi, yaitu kategori klarifikasi, asesmen, inferensi, dan strategi, sedangkan siswa verbalizer hanya mampu memenuhi beberapa kategori berpikir kritis saja, yaitu kategori asesmen dan inferensi.
目前,教育界已经进入21世纪,学生的所有能力都集中在被称为“四个C”或4C的能力上,这些能力是批判性思维、创造力、沟通和协作。本研究的目的是描述学生的批判性思维形象在解决编号AKM时如何具有可视化认知风格和言语化认知风格。这项研究选取了两名性别相同、数学能力相同、认知风格不同的受试者。批判性思维数据和每次面试的结果都是通过笔试和面试收集的。研究表明,形象化学生在解决编号AKM时可以满足所有的批判性思维类别,即澄清、不对称、推理和策略类别,而言语化学生只能满足一些批判性思维类别——不对称和推理类别。
{"title":"Profil Berpikir Kritis Siswa dalam Menyelesaikan Soal AKM Numerasi Ditinjau dari Gaya Kognitif Visualizer dan Verbalizer","authors":"Fajar Hidayat, I. Ismail","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p684-698","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p684-698","url":null,"abstract":"Pada saat ini dunia pendidikan telah memasuki era abad ke-21, dimana semua kemampuan yang akan dimiliki siswa semuanya berorientasi pada kemampuan yang bernama “The Four C’s” atau 4C, kemampuan tersebut yaitu critical thinking, creativity, communication, dan collaboration. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana gambaran berpikir kritis siswa yang memiliki gaya kognitif visualizer dan gaya kognitif verbalizer dalam menyelesaikan soal AKM Numerasi. Penelitian ini mengambil dua orang subjek yang memiliki jenis kelamin yang sama, tingkat kemampuan matematika yang setara, dan gaya kognitif yang berbeda. Data berpikir kritis dan data hasil wawancara masing-masing dikumpulkan menggunakan tes tulis dan wawancara. Dari ini peneliti ini menghasilkan bahwa siswa visualizer mampu memenuhi semua kategori berpikir kritis dalam menyelesaikan soal AKM Numerasi, yaitu kategori klarifikasi, asesmen, inferensi, dan strategi, sedangkan siswa verbalizer hanya mampu memenuhi beberapa kategori berpikir kritis saja, yaitu kategori asesmen dan inferensi.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47932490","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PROFIL BERPIKIR RELASIONAL SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SPLTV DITINJAU DARI SELF EFFICACY 表现自恋的高中生对解决SPLTV问题的关系
Pub Date : 2022-06-30 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p699-709
Nia Nur Fauziyah, I. Ismail
Aktivitas mental seseorang di mana ia harus dapat mengaitkan pengetahuan yang dimilikinya dengan informasi baru yang diberikan untuk menyelesaiakan suatu masalah matematika disebut sebagai berpikir relasional yang dapat dipengaruhi oleh keyakinan diri seseorang (self efficacy). Mendeskripsikan profil berpikir relasional siswa SMA dalam menyelesaikan masalah SPLTV ditinjau dari self efficacy merupakan tujuan penelitian ini, serta masing-masing satu siswa self efficacy tinggi dan self efficacy rendah sebagai subjek penelitian. Deskriptif kualitatif adalah jenis penelitian ini, serta instrumen penelitiannya yaitu angket self efficacy, tes penyelesaian masalah SPLTV, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa SMA dengan self efficacy tinggi telah melaksanakan aktivitas berpikir relasional dalam menyelesaikan masalah SPLTV dengan mengidentifikasi pernyataan yang diketahui dan pertanyaan yang ditanyakan dalam permasalahan, kemudian menghubungkannya dengan pengetahuan yang dimilikinya pada tahap memahami masalah, siswa dapat mengaitkan pengetahuan yang dimilikinya dengan informasi yang diperolehnya dari permasalahan pada tahap membuat rencana dan melaksanakan rencana penyelesaian. siswa dapat membangun keterkaitan antara hasil jawaban dengan informasi pada permasalahan pada tahap memeriksa kembali. Sedangkan siswa SMA dengan self efficacy rendah telah melaksanakan aktivitas berpikir relasional pada tahap memahami masalah dengan menentukan pernyataan yang diketahui dan pertanyaan yang ditanyakan dalam permasalahan dan membentuk relasi antara pengetahuan yang dimilikinya dengan informasi yang diperolehnya dari permasalahan, pada tahap membuat rencana dan melaksanakan rencana penyelesaian siswa dapat menghubungkan informasi dalam permasalahan dengan pengetahuan yang dimilikinya, pada tahap memeriksa kembali siswa belum dapat menghubungkan hasil penyelesaian yang diperoleh dengan informasi yang terdapat pada permaasalahan. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat memberikan soal nonrutin dengan gabungan antar konsep matematika sehingga dapat melatih berpikir relasional dan kemampuan penyelesaian masalah siswa. Kata Kunci: Berpikir Relasional, Penyelesaian Masalah, Self Efficacy
一个人的心理活动,他必须把他所拥有的知识与他为解决一个被称为“自我努力”的数学问题所提供的新信息联系起来。描述高中学生在解决SPLTV问题方面的相关思维档案,以自我为中心是这项研究的目标,每一名学生作为研究对象都表现出高攻击性和低攻击性。定性描述性质的研究包括这种研究,以及它的研究工具,即自我效能、SPLTV解决方案测试和采访指导方针。这项研究的结果表明,高中生在解决SPLTV问题时,一直在进行相关思维活动,通过识别已知的陈述和问题中的问题,然后将其与了解问题的阶段的知识联系起来,学生可以将他所获得的知识与他在制定计划和执行计划的阶段所获得的信息联系起来。学生可以在复核阶段建立答案与问题信息之间的关系。而高中生低self efficacy执行阶段关系活动认为理解了问题确定已知的声明和所问的问题,形成自己的知识与信息的关系问题的服务器问题,制定计划和执行计划阶段学生结业证书可以连接问题中的信息和知识所不及,在重新检查的阶段,学生还不能将结算结果与游戏中的信息联系起来。因此,期望教师能够通过数学概念的组合提出非常规的问题,从而培养关系思维和解决学生问题的能力。关键词:关系思维,解决问题,自我行动
{"title":"PROFIL BERPIKIR RELASIONAL SISWA SMA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH SPLTV DITINJAU DARI SELF EFFICACY","authors":"Nia Nur Fauziyah, I. Ismail","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p699-709","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p699-709","url":null,"abstract":"Aktivitas mental seseorang di mana ia harus dapat mengaitkan pengetahuan yang dimilikinya dengan informasi baru yang diberikan untuk menyelesaiakan suatu masalah matematika disebut sebagai berpikir relasional yang dapat dipengaruhi oleh keyakinan diri seseorang (self efficacy). Mendeskripsikan profil berpikir relasional siswa SMA dalam menyelesaikan masalah SPLTV ditinjau dari self efficacy merupakan tujuan penelitian ini, serta masing-masing satu siswa self efficacy tinggi dan self efficacy rendah sebagai subjek penelitian. Deskriptif kualitatif adalah jenis penelitian ini, serta instrumen penelitiannya yaitu angket self efficacy, tes penyelesaian masalah SPLTV, dan pedoman wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa SMA dengan self efficacy tinggi telah melaksanakan aktivitas berpikir relasional dalam menyelesaikan masalah SPLTV dengan mengidentifikasi pernyataan yang diketahui dan pertanyaan yang ditanyakan dalam permasalahan, kemudian menghubungkannya dengan pengetahuan yang dimilikinya pada tahap memahami masalah, siswa dapat mengaitkan pengetahuan yang dimilikinya dengan informasi yang diperolehnya dari permasalahan pada tahap membuat rencana dan melaksanakan rencana penyelesaian. siswa dapat membangun keterkaitan antara hasil jawaban dengan informasi pada permasalahan pada tahap memeriksa kembali. Sedangkan siswa SMA dengan self efficacy rendah telah melaksanakan aktivitas berpikir relasional pada tahap memahami masalah dengan menentukan pernyataan yang diketahui dan pertanyaan yang ditanyakan dalam permasalahan dan membentuk relasi antara pengetahuan yang dimilikinya dengan informasi yang diperolehnya dari permasalahan, pada tahap membuat rencana dan melaksanakan rencana penyelesaian siswa dapat menghubungkan informasi dalam permasalahan dengan pengetahuan yang dimilikinya, pada tahap memeriksa kembali siswa belum dapat menghubungkan hasil penyelesaian yang diperoleh dengan informasi yang terdapat pada permaasalahan. Oleh karena itu, diharapkan guru dapat memberikan soal nonrutin dengan gabungan antar konsep matematika sehingga dapat melatih berpikir relasional dan kemampuan penyelesaian masalah siswa. \u0000Kata Kunci: Berpikir Relasional, Penyelesaian Masalah, Self Efficacy","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47601706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGGUNAAN MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS, DAN PRODUCT) DALAM EVALUASI PROGRAM ASISTENSI MENGAJAR DI TK MIFTAKHUL JANNAH 在授权援助计划评估中实施CIPP模型(背景、投入、过程和产品)
Pub Date : 2022-06-27 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p677-683
M. Taufiqurrahman, Dimas Bagus Setiawan, Robiatul Adawiyah Fitriah, Dayat Hidayat
Evaluasi program asistensi mengajar di TK Miftakhul Jannah dilakukan untuk melihat pencapaian dan memberikan saran perbaikan mengenai program tersebut. Pada artikel ini dibahas mengenai penggunaan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, dan Product) dalam program asistensi mengajar. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi, dengan pendekatan kuantitatif deskriptif yang melibatkan 31 peserta program asistensi mengajar dan 2 guru kelas TK Miftakhul Jannah sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan angket sebagai instrumen utama, dengan pedoman observasi dan wawancara sebagai instrumen pendukung. Analisis data dilakukan dengan membandingkan skor yang diperoleh dengan skor maksimum dan dikalikan 100%. Hasil perhitungan tersebut dikelompokkan ke dalam sejumlah kriteria yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi konteks (context) yang terdiri dari tujuan program dan asesmen kebutuhan program memperoleh skor PE (Persentase Efektivitas) sebesar 91,66% dengan kriteria “Sangat Baik”. Pada dimensi input yang terdiri dari jumlah peserta, sumber daya manusia, perencanaan kegiatan, media pembelajaran, kesesuaian dana dan anggaran, serta LKPD dengan skor PE sebesar 81,75% yang termasuk dalam kriteria “Baik”. Pada dimensi proses yang terdiri dari keterlaksanaan program, keaktifan peserta didik, evaluasi dan tindak lanjut hasil belajar, nilai PE yang diperoleh adalah 79,44% yang termasuk dalam kriteria “Cukup”. Terakhir pada dimensi produk, yang terdiri aspek pengetahuan, aspek sikap, aspek keterampilan, dan output berupa media pembelajaran memperoleh nilai PE sebesar 81,69% dengan kriteria “Baik”. Berdasarkan hasil evaluasi dari 4 dimensi yakni konteks, input, proses, dan produk diperoleh total nilai PE sebesar 83,64% atau secara keseluruhan dalam kriteria “Baik”. Dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan program asistensi mengajar ini berhasil, sehingga direkomendasikan agar program serupa dilakukan kembali dengan beberapa perbaikan.
对Miftakhul Jannah的教学援助方案进行了评估,以了解取得的成就并改进该方案。本文讨论了CIPP(上下文、输入、过程和产品)评价模型在教学辅助程序中的应用。本研究是一项评估研究,采用描述性定量方法,涉及31名助教项目参与者和2名Miftakhul Jannah TK教师作为研究对象。数据收集技术使用测试和杠杆作为主要工具,观察恋童癖和访谈作为辅助工具。数据分析是通过将获得的分数与最大分数进行比较并乘以100%来完成的。该计算的结果被分组为一组标准。研究表明,由项目目标和项目需求组成的情境维度在“非常好”标准下的PE得分为91.66%。在由参与者人数、人力资源、活动规划、学习媒体、财务和预算调整以及LKPD组成的输入维度中,PE得分为81.75%,包含在“良好”标准中。在项目实施、受教育参与者的活动、评估和跟进等维度上,获得的PE值为79.44%,被纳入“足够”标准。最后,在由知识、态度、技能和产出组成的产品维度中,学习媒体的PE值为81.69%,标准为“好”。根据上下文、输入、过程和产品四个维度的评估结果,PE总价值为83.64%或总体“良好”标准。可以得出的结论是,总体而言,教学援助计划的实施是成功的,因此建议重复类似的计划并进行一些改进。
{"title":"PENGGUNAAN MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS, DAN PRODUCT) DALAM EVALUASI PROGRAM ASISTENSI MENGAJAR DI TK MIFTAKHUL JANNAH","authors":"M. Taufiqurrahman, Dimas Bagus Setiawan, Robiatul Adawiyah Fitriah, Dayat Hidayat","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p677-683","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p677-683","url":null,"abstract":"Evaluasi program asistensi mengajar di TK Miftakhul Jannah dilakukan untuk melihat pencapaian dan memberikan saran perbaikan mengenai program tersebut. Pada artikel ini dibahas mengenai penggunaan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, dan Product) dalam program asistensi mengajar. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi, dengan pendekatan kuantitatif deskriptif yang melibatkan 31 peserta program asistensi mengajar dan 2 guru kelas TK Miftakhul Jannah sebagai subjek penelitian. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan angket sebagai instrumen utama, dengan pedoman observasi dan wawancara sebagai instrumen pendukung. Analisis data dilakukan dengan membandingkan skor yang diperoleh dengan skor maksimum dan dikalikan 100%. Hasil perhitungan tersebut dikelompokkan ke dalam sejumlah kriteria yang telah ditetapkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi konteks (context) yang terdiri dari tujuan program dan asesmen kebutuhan program memperoleh skor PE (Persentase Efektivitas) sebesar 91,66% dengan kriteria “Sangat Baik”. Pada dimensi input yang terdiri dari jumlah peserta, sumber daya manusia, perencanaan kegiatan, media pembelajaran, kesesuaian dana dan anggaran, serta LKPD dengan skor PE sebesar 81,75% yang termasuk dalam kriteria “Baik”. Pada dimensi proses yang terdiri dari keterlaksanaan program, keaktifan peserta didik, evaluasi dan tindak lanjut hasil belajar, nilai PE yang diperoleh adalah 79,44% yang termasuk dalam kriteria “Cukup”. Terakhir pada dimensi produk, yang terdiri aspek pengetahuan, aspek sikap, aspek keterampilan, dan output berupa media pembelajaran memperoleh nilai PE sebesar 81,69% dengan kriteria “Baik”. Berdasarkan hasil evaluasi dari 4 dimensi yakni konteks, input, proses, dan produk diperoleh total nilai PE sebesar 83,64% atau secara keseluruhan dalam kriteria “Baik”. Dapat disimpulkan bahwa secara umum pelaksanaan program asistensi mengajar ini berhasil, sehingga direkomendasikan agar program serupa dilakukan kembali dengan beberapa perbaikan.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49354827","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEETS BASED ON REACT ON QUADRILATERAL MATERIAL 基于REACT的四边形材料学生作业表的开发
Pub Date : 2022-06-25 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p668-676
Andyah Agustin, Y. Fuad
  Some studies have showed that students still struggle to solve problems involving quadrilaterals, particularly kites and rhombuses. One of learning strategy that can be used is REACT strategy, which emphasizes teaching and learning of constructivist principles, performs one of the suitable learning strategies. This research aims to describe the process of developing and producing REACT-based student worksheets which satisfy the following criteria: valid, practical, and effective. This study used the 4D model (Define, Design, Develop and Disseminte) and utilizing a One-Shot Case Study research design. The study involves 32 students of the grade VII of SMPN 1 Mojosari during the even semester of the academic year 2019-2020. Test, interview, questionnaire are utilized to obtain the data of this study. The results emphasize that the LKS is valid with the average total validity criteria for the LKS with respect to circumference and area formulas, as well as for rhombus and kite are 3.25; 3.71; and 3.57 respectively. The LKS satisfies the practical criteria with a few minor with the average score on the learning observation analysis is 3.13. Finally, The LKS fulfills also as the effective criteria with the student’s questionnaire responses indicate that the student response is positive with an average percentage of 89.4% and the percentage of classical learning completeness or student learning test is 78%. So that this LKS can be used as a source and medium of learning by junior high school mathematics teachers in learning quadrilateral material, especially rhombuses and kites. Keywords: Student worksheet, quadrilateral ,REACT    
一些研究表明,学生们仍然很难解决涉及四边形的问题,尤其是风筝和菱形。REACT策略是一种可以使用的学习策略,它强调建构主义原理的教与学,是一种合适的学习策略。本研究旨在描述开发和制作基于REACT的学生工作表的过程,这些工作表满足以下标准:有效、实用和有效。本研究采用4D模型(定义、设计、开发和分解),并采用一次性案例研究研究设计。这项研究涉及32名SMPN 1 Mojosari七年级的学生,他们在2019-2020学年的偶数学期。采用测试、访谈、问卷调查等方法获得本研究的数据。结果强调,LKS是有效的,LKS关于周长和面积公式以及菱形和风筝的平均总有效性标准为3.25;3.71;和3.57。LKS满足一些次要因素的实用标准,学习观察分析的平均得分为3.13。最后,LKS也作为有效的标准,学生的问卷回答表明,学生的回答是积极的,平均百分比为89.4%,经典学习完整性或学生学习测试的百分比为78%。因此,该LKS可以作为初中数学教师学习四边形材料,特别是菱形和风筝的学习来源和媒介。关键词:学生工作表,四边形,REACT
{"title":"DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEETS BASED ON REACT ON QUADRILATERAL MATERIAL","authors":"Andyah Agustin, Y. Fuad","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p668-676","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p668-676","url":null,"abstract":"  \u0000Some studies have showed that students still struggle to solve problems involving quadrilaterals, particularly kites and rhombuses. One of learning strategy that can be used is REACT strategy, which emphasizes teaching and learning of constructivist principles, performs one of the suitable learning strategies. This research aims to describe the process of developing and producing REACT-based student worksheets which satisfy the following criteria: valid, practical, and effective. This study used the 4D model (Define, Design, Develop and Disseminte) and utilizing a One-Shot Case Study research design. The study involves 32 students of the grade VII of SMPN 1 Mojosari during the even semester of the academic year 2019-2020. Test, interview, questionnaire are utilized to obtain the data of this study. The results emphasize that the LKS is valid with the average total validity criteria for the LKS with respect to circumference and area formulas, as well as for rhombus and kite are 3.25; 3.71; and 3.57 respectively. The LKS satisfies the practical criteria with a few minor with the average score on the learning observation analysis is 3.13. Finally, The LKS fulfills also as the effective criteria with the student’s questionnaire responses indicate that the student response is positive with an average percentage of 89.4% and the percentage of classical learning completeness or student learning test is 78%. So that this LKS can be used as a source and medium of learning by junior high school mathematics teachers in learning quadrilateral material, especially rhombuses and kites. \u0000Keywords: Student worksheet, quadrilateral ,REACT \u0000  \u0000 ","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48461051","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
STUDENT’S CRITICAL THINKING SKILLS IN SOLVING MINIMUM COMPETENCY ASSESSMENT PROBLEMS ON SOCIAL ARITHMETICS TOPICS 学生在解决社会算术主题的最低能力评估问题时的批判性思维能力
Pub Date : 2022-06-23 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p657-667
Rama Dina, R. Ekawati
The Minimum Competency Assessment is employed as a standard for student graduation since it is more innovative and pushes students to think critically, including social arithmetic problem that involves everyday life and the calculation of ratios and percentages. This study aims to identify students' abilities in solving social arithmetic problems with a critical thinking pattern. The subject of this study was a class of 8th graders who were given a basic mathematics test, and then from their test results, ten samples were taken to take the AKM test. The ten samples were taken from each category of predetermined values, with two students with the highest and lowest scores in each category. Additionally, the author conducted interviews to strengthen the author's data. The interview conducted is a semi-structured interview, where the author prepares questions about why errors occur in student work. Data analysis steps are collecting data, reducing it, presenting it, and drawing conclusions. The results of the study show that students are categorized into three levels, namely, low, medium, and high. The most frequently observed signs of critical thinking skills from these three categories are clarity and overview. While students rarely master focus and reason. The findings of this study can be used as a guide for developing instructional models and strategies for improving students' numeracy skills.Keywords: AKM, critical thinking skills, numerical skills, social arithmetics.
最低能力评估是学生毕业的标准,因为它更具创新性,并推动学生批判性思考,包括涉及日常生活的社会算术问题和比率和百分比的计算。本研究旨在探讨学生在批判性思维模式下解决社会算术问题的能力。本研究的对象是一个八年级的班级,他们接受了一个基本的数学测试,然后从他们的测试结果中抽取10个样本进行AKM测试。从预定值的每个类别中抽取10个样本,每个类别中有两个得分最高和最低的学生。此外,作者还进行了访谈,以加强作者的数据。进行的访谈是半结构化访谈,作者准备关于学生作业中为什么会出现错误的问题。数据分析的步骤是收集数据、减少数据、呈现数据和得出结论。研究结果表明,学生被分为低、中、高三个层次。在这三个类别中,最常观察到的批判性思维技能的标志是清晰和概述。而学生很少掌握专注和理性。本研究的结果可作为发展数学教学模式和策略的指导,以提高学生的计算能力。关键词:AKM,批判性思维技能,数字技能,社会算术。
{"title":"STUDENT’S CRITICAL THINKING SKILLS IN SOLVING MINIMUM COMPETENCY ASSESSMENT PROBLEMS ON SOCIAL ARITHMETICS TOPICS","authors":"Rama Dina, R. Ekawati","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p657-667","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p657-667","url":null,"abstract":"The Minimum Competency Assessment is employed as a standard for student graduation since it is more innovative and pushes students to think critically, including social arithmetic problem that involves everyday life and the calculation of ratios and percentages. This study aims to identify students' abilities in solving social arithmetic problems with a critical thinking pattern. The subject of this study was a class of 8th graders who were given a basic mathematics test, and then from their test results, ten samples were taken to take the AKM test. The ten samples were taken from each category of predetermined values, with two students with the highest and lowest scores in each category. Additionally, the author conducted interviews to strengthen the author's data. The interview conducted is a semi-structured interview, where the author prepares questions about why errors occur in student work. Data analysis steps are collecting data, reducing it, presenting it, and drawing conclusions. The results of the study show that students are categorized into three levels, namely, low, medium, and high. The most frequently observed signs of critical thinking skills from these three categories are clarity and overview. While students rarely master focus and reason. The findings of this study can be used as a guide for developing instructional models and strategies for improving students' numeracy skills.Keywords: AKM, critical thinking skills, numerical skills, social arithmetics.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"69098278","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PROFIL METAKOGNISI SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS DITINJAU DARI KEMAMPUAN SISWA 高中学生在解决数学问题方面的METAKOGNISI概况分析了学生的能力
Pub Date : 2022-06-16 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p644-656
Prasetyo Kurniawan, Pradnyo Wijayanti
Metakognisi adalah kesadaran tentang proses berpikirnya sendiri, dari merencanakan (planning), memantau (monitoring), sampai memeriksa kembali (evaluating) hasil pikirannya sendiri. Dalam proses pembelajaran, kemampuan metakognisi dapat dibangun saat siswa memecahkan masalah. Saat siswa menemui masalah yang membutuhkan proses cukup panjang, di sinilah kemampuan metakognisinya dibutuhkan. Banyak penelitian yang menyebutkan  bahwa kemampuan metakognisi berperan penting dalam pemecahan masalah. Kemampuan matematika berperan penting dalam aktivitas pemecahan masalah dan juga dimungkinkan dengan adanya perbedaan kemampuan matematika maka berbeda pula penggunaan metakognisinya dalam memecahkan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan profil metakognisi siswa SMA dalam memecahkan masalah matematika materi fungsi komposisi dan fungsi invers ditinjau dari kemampuan siswa yang dilaksanakan di kelas X MIA 2 di salah satu MAN di kota Kediri dengan satu siswa untuk tiap tingkatan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa Tes Pemecahan Masalah (TPM) dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi dan penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan profil metakognisi siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah dalam memecahkan masalah matematika materi fungsi komposisi dan fungsi invers menunjukkan bahwa semuanya memiliki kemiripan dalam kemampuan metakognisinya karena mampu memahami permasalahan, sadar dengan langkah yang diambil, dan melakukan peninjauan ulang. Namun pada siswa berkemampuan rendah perbedaannya adalah tidak melakukan peninjauan ulang. Dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa implikasi diantaranya adalah penanaman konsep yang matang kepada siswa sangat berpengaruh pada pemahaman siswa dan kemampuan metakognisinya.
元认知是对自己的思维过程的认识,从计划、监控到审查自己的思维结果。在学习过程中,当学生解决问题时,可以建立元认知能力。当学生遇到需要长时间处理的问题时,这就是他们需要元认知能力的地方。许多研究都提到元认知能力在解决问题中起着重要作用。数学能力在解决问题的活动中起着重要作用,数学能力的差异也可能存在,元认知在解决问题中的使用也可能存在差异。本研究采用定性方法进行描述性研究。本研究的目的是解释高中生在解决组成函数和反函数的数学问题时的元认知状况,这是由学生在Self市一个MAN的X MIA 2班中的表现能力所支撑的,每一个学生的数学能力高、当前和低。这项研究使用了数据收集技术,如问题解决测试(TPM)和访谈。所使用的分析技术是还原和数据处理,以及得出结论。研究表明,数学能力强的学生的元认知水平较低,而解决物质组成函数和反函数数学问题的能力较低,这表明每个人的元认知能力都很相似,因为他们能够理解问题,意识到所采取的步骤,并进行反思。但在低技能学生中,不同之处不在于重新评估。这项研究的结果表明,学生成熟的概念对学生的理解和元认知能力有着巨大的影响。
{"title":"PROFIL METAKOGNISI SISWA SMA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS DITINJAU DARI KEMAMPUAN SISWA","authors":"Prasetyo Kurniawan, Pradnyo Wijayanti","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p644-656","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p644-656","url":null,"abstract":"Metakognisi adalah kesadaran tentang proses berpikirnya sendiri, dari merencanakan (planning), memantau (monitoring), sampai memeriksa kembali (evaluating) hasil pikirannya sendiri. Dalam proses pembelajaran, kemampuan metakognisi dapat dibangun saat siswa memecahkan masalah. Saat siswa menemui masalah yang membutuhkan proses cukup panjang, di sinilah kemampuan metakognisinya dibutuhkan. Banyak penelitian yang menyebutkan  bahwa kemampuan metakognisi berperan penting dalam pemecahan masalah. Kemampuan matematika berperan penting dalam aktivitas pemecahan masalah dan juga dimungkinkan dengan adanya perbedaan kemampuan matematika maka berbeda pula penggunaan metakognisinya dalam memecahkan masalah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan profil metakognisi siswa SMA dalam memecahkan masalah matematika materi fungsi komposisi dan fungsi invers ditinjau dari kemampuan siswa yang dilaksanakan di kelas X MIA 2 di salah satu MAN di kota Kediri dengan satu siswa untuk tiap tingkatan kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa Tes Pemecahan Masalah (TPM) dan wawancara. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi dan penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan profil metakognisi siswa berkemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah dalam memecahkan masalah matematika materi fungsi komposisi dan fungsi invers menunjukkan bahwa semuanya memiliki kemiripan dalam kemampuan metakognisinya karena mampu memahami permasalahan, sadar dengan langkah yang diambil, dan melakukan peninjauan ulang. Namun pada siswa berkemampuan rendah perbedaannya adalah tidak melakukan peninjauan ulang. Dari hasil penelitian ini, terdapat beberapa implikasi diantaranya adalah penanaman konsep yang matang kepada siswa sangat berpengaruh pada pemahaman siswa dan kemampuan metakognisinya.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46428054","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP PADA MATERI STATISTIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN CRI CRI仪器科学准入评估统计资料的SMP-SISWA安全性分析
Pub Date : 2022-06-10 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n2.p620-629
Aina Saidah, Pradnyo Wijayanti
Siswa seringkali mengalami beberapa kesalahan selama proses pembelajaran, seperti kesalahan siswa dalam membaca serta mencerna soal. Siswa yang kurang memiliki kemampuan untuk memahami informasi lebih besar kemungkinannya untuk melakukan kesalahan dalam menyelesaikan masalah. Karakteristik siswa dalam memahami suatu materi mempengaruhi beberapa kesalahan dalam menyelesaikan masalah, salah satunya adalah gaya belajar yang dimiliki siswa. Gaya belajar adalah cara yang sering dipakai siswa untuk menyerap dan memproses suatu informasi dari lingkungan sekitar. Terdapat tiga jenis gaya belajar, di antaranya gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik. Dari ketiga gaya belajar tersebut, terdapat perbedaan gaya belajar yang dimiliki dari masing-masing siswa. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengkategorikan kesalahan siswa pada materi statistika ditinjau dari gaya belajar dengan menggunakan instrumen CRI. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 31 siswa yang sudah mempelajari materi statistika. Pada penelitian ini siswa dibagikan angket gaya belajar sehingga dapat dikelompokkan sesuai jenisnya masing-masing, kemudian untuk tes analisis kesalahan menggunakan instrumen CRI yang dilanjutkan dengan wawancara diagnosis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki gaya belajar visual memiliki kesalahan transformasi dan kesalahan memahami soal. Siswa dengan gaya belajar auditori memiliki kesalahan transformasi dan kesalahan memahami serta mengingat konsep dasar statistika. Siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki kesalahan mengingat konsep dasar statistika dan kesalahan transformasi.
学生在学习过程中经常会遇到一些错误,比如学生在阅读和消化问题时的错误。受教育程度较低的学生有理解信息的能力,在解决问题时更容易出错。学生理解一门学科的特点会影响解决问题时的一些错误,其中之一就是学生的学习风格。学习风格是学生经常用来吸收和处理环境信息的一种方式。学习有三种类型,包括视觉学习、听觉学习和动态学习。在这三种学习风格中,每个学生都有不同的学习风格。本研究是一项定性描述性研究,旨在利用CRI工具对学生在统计问题上的错误进行分类,并辅以学习风格。这项研究的对象是31名学过统计学的学生。在这项研究中,学生被划分为一种学习风格,这样他们就可以根据自己的类型进行分组,然后使用CRI工具进行错误分析,并继续进行诊断访谈。研究结果表明,视觉学习的学生对视觉学习存在转换错误和误解。听觉学习风格的学生在理解和记忆统计学的基本概念方面存在转换错误和错误。动态学习风格的学生在考虑统计学的基本概念时会出现错误和转换错误。
{"title":"ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP PADA MATERI STATISTIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN CRI","authors":"Aina Saidah, Pradnyo Wijayanti","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n2.p620-629","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n2.p620-629","url":null,"abstract":"Siswa seringkali mengalami beberapa kesalahan selama proses pembelajaran, seperti kesalahan siswa dalam membaca serta mencerna soal. Siswa yang kurang memiliki kemampuan untuk memahami informasi lebih besar kemungkinannya untuk melakukan kesalahan dalam menyelesaikan masalah. Karakteristik siswa dalam memahami suatu materi mempengaruhi beberapa kesalahan dalam menyelesaikan masalah, salah satunya adalah gaya belajar yang dimiliki siswa. Gaya belajar adalah cara yang sering dipakai siswa untuk menyerap dan memproses suatu informasi dari lingkungan sekitar. Terdapat tiga jenis gaya belajar, di antaranya gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik. Dari ketiga gaya belajar tersebut, terdapat perbedaan gaya belajar yang dimiliki dari masing-masing siswa. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengkategorikan kesalahan siswa pada materi statistika ditinjau dari gaya belajar dengan menggunakan instrumen CRI. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 31 siswa yang sudah mempelajari materi statistika. Pada penelitian ini siswa dibagikan angket gaya belajar sehingga dapat dikelompokkan sesuai jenisnya masing-masing, kemudian untuk tes analisis kesalahan menggunakan instrumen CRI yang dilanjutkan dengan wawancara diagnosis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang memiliki gaya belajar visual memiliki kesalahan transformasi dan kesalahan memahami soal. Siswa dengan gaya belajar auditori memiliki kesalahan transformasi dan kesalahan memahami serta mengingat konsep dasar statistika. Siswa dengan gaya belajar kinestetik memiliki kesalahan mengingat konsep dasar statistika dan kesalahan transformasi.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47751157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Miskonsepsi Peserta Didik SMP Pada Materi Bentuk Akar Dengan Menggunakan Instrumen Four-Tier Test SMP词典参与者使用四层测试仪对背景材料的误解
Pub Date : 2022-06-10 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n2.p606-619
Toni Phibeta, Pradnyo Wijayanti
Pemahaman konsep merupakan kunci keberhasilan untuk belajar matematika. Jika peserta didik dapat memahami konsep dengan baik, maka peserta didik akan lebih mudah untuk mempelajari atau memahami konsep selanjutnya yang berkaitan. Kesalahpahaman terhadap suatu konsep yang telah disepakati oleh para ahli sehingga menimbulkan kekeliruan terhadap konsep itu sendiri disebut miskonsepsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan miskonsepsi peserta didik SMP pada materi bentuk akar menggunakan instrumen Four-Tier Test. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan instrumen Four-Tier Test. Sumber data pada penelitian ini yaitu 31 peserta didik SMP kelas IX yang sudah mempelajari materi bentuk akar dan pemilihan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian ini diperoleh dengan cara memberikan tes kepada peserta didik lalu dianalisis berdasarkan kriteria pengelompokan miskonsepsi pada Four-Tier Test dan dilanjutkan dengan wawancara. Pada penelitian ini ditemukan peserta didik SMP yang mengalami miskonsepsi pada materi bentuk akar dengan persentase sebesar 60% dari 31 peserta didik. Miskonsepsi yang ditemukan pada penelitian ini terdapat pada konsep sifat bentuk akar, merasionalkan bentuk akar, dan definisi bentuk akar. Faktor penyebab peserta didik mengalami miskonsepsi tersebut karena jarang mengerjakan soal latihan untuk mengasah pemahaman peserta didik terhadap sifat bentuk akar. Maka dari itu sangat penting bagi guru untuk mengetahui miskonsepsi peserta didik agar guru dapat mengerti konsep yang tidak dipahami oleh peserta didik. Selain itu guru seharusnya memberikan latihan soal dan pemahaman ulang kepada peserta didik agar dapat memahami materi bentuk akar dengan baik.
理解概念是数学成功的关键。如果受过教育的参与者能够很好地理解这个概念,那么受过教育的与会者将更容易学习或理解下一个相关概念。对专家同意的概念的误解导致对概念本身的误解,称为误解。本研究的目的是描述受过SMP教育的参与者使用四层测试工具对根材料的误解。本研究是一项描述性研究,采用定性方法,使用四级测试工具。本研究的数据来源是31名高中九年级的参与者,他们在本研究中使用有目的的抽样技术研究了根材料和受试者选择。该研究数据是通过对受过教育的参与者进行测试获得的,然后根据四级测试中的错误概念分组标准进行分析,并继续进行访谈。在这项研究中,一名受过SMP教育的参与者被发现对根材料有误解,在31名受过SMP培训的参与者中,这一比例为60%。在本研究中发现的误解是在根形式性质的概念、根形式的合理化以及根形式的定义方面。受过教育的参与者之所以会产生这种误解,是因为他很少进行训练,使受过教育的与会者对根形的理解失效。因此,教师了解受教育参与者的概念非常重要,这样教师才能理解受教育参与者不理解的概念。此外,教师应该对受教育的参与者进行培训和重新理解,以便更好地理解根源材料。
{"title":"Miskonsepsi Peserta Didik SMP Pada Materi Bentuk Akar Dengan Menggunakan Instrumen Four-Tier Test","authors":"Toni Phibeta, Pradnyo Wijayanti","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n2.p606-619","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n2.p606-619","url":null,"abstract":"Pemahaman konsep merupakan kunci keberhasilan untuk belajar matematika. Jika peserta didik dapat memahami konsep dengan baik, maka peserta didik akan lebih mudah untuk mempelajari atau memahami konsep selanjutnya yang berkaitan. Kesalahpahaman terhadap suatu konsep yang telah disepakati oleh para ahli sehingga menimbulkan kekeliruan terhadap konsep itu sendiri disebut miskonsepsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan miskonsepsi peserta didik SMP pada materi bentuk akar menggunakan instrumen Four-Tier Test. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan instrumen Four-Tier Test. Sumber data pada penelitian ini yaitu 31 peserta didik SMP kelas IX yang sudah mempelajari materi bentuk akar dan pemilihan subjek pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Data penelitian ini diperoleh dengan cara memberikan tes kepada peserta didik lalu dianalisis berdasarkan kriteria pengelompokan miskonsepsi pada Four-Tier Test dan dilanjutkan dengan wawancara. Pada penelitian ini ditemukan peserta didik SMP yang mengalami miskonsepsi pada materi bentuk akar dengan persentase sebesar 60% dari 31 peserta didik. Miskonsepsi yang ditemukan pada penelitian ini terdapat pada konsep sifat bentuk akar, merasionalkan bentuk akar, dan definisi bentuk akar. Faktor penyebab peserta didik mengalami miskonsepsi tersebut karena jarang mengerjakan soal latihan untuk mengasah pemahaman peserta didik terhadap sifat bentuk akar. Maka dari itu sangat penting bagi guru untuk mengetahui miskonsepsi peserta didik agar guru dapat mengerti konsep yang tidak dipahami oleh peserta didik. Selain itu guru seharusnya memberikan latihan soal dan pemahaman ulang kepada peserta didik agar dapat memahami materi bentuk akar dengan baik.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47361575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penalaran Proporsional Siswa Bergaya Kognitif Sistematis dan Intuitif Dalam Menyelesaikan Masalah Numerasi 系统和直觉认知学生在解决编号问题中的比例转换
Pub Date : 2022-06-10 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n3.p630-643
Dovina Meilisa Nur Fadilla, Tatagyuli Eko Siswono
Penalaran proporsional ialah segala sesuatu terkait dengan konsep rasio dan proporsi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah. Menyelesaikan masalah numerasi adalah aktivitas mencari penyelesaian soal dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan keterampilan mengaplikasikan konsep matematika. Gaya kognitif memicu proses berpikir siswa sehingga berpengaruh terhadap cara siswa dalam menyelesaikan masalah. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran proporsional siswa bergaya kognitif sistematis dan intutitif dalam menyelesaikan masalah numerasi. Subjek penelitian berjumlah dua orang yaitu siswa yang memenuhi gaya kognitif sistematis dan intuitif. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes gaya kognititf (CSI), tes penalaran proporsional, dan wawancara. Analisis data yang dilakukan menggunakan trikotomi tanda Peirce yang mengaitkan tiga komponen utama yaitu tanda, objek, dan interpretasi sehingga menghasilkan sebuah makna. Hasil peneitian menunjukkan dalam memahami kovariasi siswa bergaya kognitif sistematis mengidentifikasi segala informasi sehingga dapat menentukan kuantitas dan jenis perbandingan sedangkan siswa bergaya kognitif intuitif mengidentifikasi sebagian informasi sehingga melewatkan informasi penting yang membuatnya salah dalam menentukan kuantitas dan jenis perbandingan. Keduanya mengenali situasi proporsional dengan menggunakan hubungan multiplikatif bukan aditif serta menggunakan strategi multiplikatif  kali silang dalam menyelesaikan masalah. Siswa bergaya kognitif sistematis memiliki strategi multiplikatif lain yaitu faktor perubahan sedangkan siswa bergaya kognitif intuitif tidak. Oleh sebab itu, guru diharapkan dapat membiasakan siswa menggunakan berbagai strategi multiplikatif dalam menyelesaikan masalah numerasi yang megandung situasi proporsional.
比例调整是与比例概念和解决问题所需的比例有关的一切。解决编号问题是在日常生活中积极寻找涉及应用数学概念的技能的解决方案。认知风格触发了学生的思维过程,从而影响了学生解决问题的方式。采用这种定性方法进行的描述性研究旨在描述一名系统而直观的认知天才学生在解决编号问题时的比例分辨率。有两个科目,学生具有系统直观的认知风格。数据收集是通过认知风格测试(CSI)、比例分辨率测试和访谈来完成的。使用皮尔斯的三分法对数据进行分析,将符号、对象和解释这三个主要组成部分结合起来,从而产生意义。研究结果表明,理解认知能力的学生系统地识别所有信息,以便他们能够确定比较的数量和类型,而认知能力强的学生直观地识别一些信息,从而错过重要信息,从而错误地确定比较的量量和类型。两者都通过使用非加性乘法关系来识别比例情况,并在解决问题时使用乘法策略[UNK]次交叉。有系统认知才能的学生有其他乘法策略,这些策略是改变的因素,而有认知能力的学生则没有。因此,教师应该能够根据比例情况使用多种策略来解决编号问题。
{"title":"Penalaran Proporsional Siswa Bergaya Kognitif Sistematis dan Intuitif Dalam Menyelesaikan Masalah Numerasi","authors":"Dovina Meilisa Nur Fadilla, Tatagyuli Eko Siswono","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n3.p630-643","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n3.p630-643","url":null,"abstract":"Penalaran proporsional ialah segala sesuatu terkait dengan konsep rasio dan proporsi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah. Menyelesaikan masalah numerasi adalah aktivitas mencari penyelesaian soal dalam kehidupan sehari-hari yang melibatkan keterampilan mengaplikasikan konsep matematika. Gaya kognitif memicu proses berpikir siswa sehingga berpengaruh terhadap cara siswa dalam menyelesaikan masalah. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan penalaran proporsional siswa bergaya kognitif sistematis dan intutitif dalam menyelesaikan masalah numerasi. Subjek penelitian berjumlah dua orang yaitu siswa yang memenuhi gaya kognitif sistematis dan intuitif. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan tes gaya kognititf (CSI), tes penalaran proporsional, dan wawancara. Analisis data yang dilakukan menggunakan trikotomi tanda Peirce yang mengaitkan tiga komponen utama yaitu tanda, objek, dan interpretasi sehingga menghasilkan sebuah makna. Hasil peneitian menunjukkan dalam memahami kovariasi siswa bergaya kognitif sistematis mengidentifikasi segala informasi sehingga dapat menentukan kuantitas dan jenis perbandingan sedangkan siswa bergaya kognitif intuitif mengidentifikasi sebagian informasi sehingga melewatkan informasi penting yang membuatnya salah dalam menentukan kuantitas dan jenis perbandingan. Keduanya mengenali situasi proporsional dengan menggunakan hubungan multiplikatif bukan aditif serta menggunakan strategi multiplikatif  kali silang dalam menyelesaikan masalah. Siswa bergaya kognitif sistematis memiliki strategi multiplikatif lain yaitu faktor perubahan sedangkan siswa bergaya kognitif intuitif tidak. Oleh sebab itu, guru diharapkan dapat membiasakan siswa menggunakan berbagai strategi multiplikatif dalam menyelesaikan masalah numerasi yang megandung situasi proporsional.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49455695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MEMERIKSA KEMBALI PADA PEMECAHAN MASALAH KONTEKSTUAL 分析中学生在上下文问题解决问题方面的能力
Pub Date : 2022-06-06 DOI: 10.26740/mathedunesa.v11n2.p584-596
Achirul Abadin, Abdul Haris Rosyidi
Memeriksa kembali merupakan kegiatan penting pada tahapan pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan memeriksa kembali siswa dalam pemecahan masalah kontekstual topik perbandingan. Subjek penelitian ini adalah 4 siswa kelas VIII SMP Negeri di Surabaya tahun pelajaran 2021/2022. Instrumen penelitian ini berupa tes pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan melihat hasil tes dan wawancara pada subjek yang mengacu pada 4 indikator memeriksa kembali, yaitu 1) memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh, 2) mencari cara penyelesaian lain, 3) menggunakan metode untuk menyelesaikan masalah lain, 4) menggeneralisasi berbagai cara penyelesaian yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan, pada memeriksa jawaban, semua siswa mampu memeriksa jawaban dengan baik dan benar. Pada indikator mencari jawaban menggunakan cara lain, terdapat 2 siswa yang belum mampu mencari jawaban menggunakan cara lain. Lalu, pada penggunakan metode untuk menyelesaikan masalah lain, semua siswa mampu menerapkan ke dalam permasalahan kontekstual lain. Sedangkan untuk menggeneralisasi atau menarik kesimpulan jawaban yang diperoleh dari berbagai cara, semua siswa mampu membuat kesimpulan mengenai berbagai penyelesaian yang digunakan dalam memecahkan masalah. Masih ditemukannya siswa yang belum mampu menemukan cara lain untuk menyelesaikan masalah, maka pada pembelajaran pemecahan masalah perlu dibiasakan menuntut siswa mengembangkan cara lain dalam menyelesaikan masalah.
反馈是解决问题的一项重要活动。本研究旨在描述在解决比较主题的上下文问题时重新审视学生的能力。本研究的对象是来自泗水的四名2021/2022学年的八年级高中学生。这个研究工具是一个解决问题的测试,一个采访恋童癖者。数据分析技术是通过查看测试结果和对受试者的访谈来执行的,参考4个指标进行重新检查,即1)验证所获得答案的真实性,2)寻找其他解决方案,3)使用方法解决其他问题,4)概括所用的各种解决方案。研究表明,通过检查答案,所有学生都能够正确无误地检查答案。在以另一种方式寻找答案的指标中,有两名学生无法以另一方式找到答案。然后,使用方法解决其他问题,所有学生都能够应用到其他上下文问题中。在对以各种方式获得的答案进行归纳或得出结论的同时,所有学生都能够对解决问题时使用的各种解决方案得出结论。它仍然发现学生无法找到另一种解决问题的方法,因此学习解决问题需要习惯于要求学生开发其他解决问题的方式。
{"title":"ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MEMERIKSA KEMBALI PADA PEMECAHAN MASALAH KONTEKSTUAL","authors":"Achirul Abadin, Abdul Haris Rosyidi","doi":"10.26740/mathedunesa.v11n2.p584-596","DOIUrl":"https://doi.org/10.26740/mathedunesa.v11n2.p584-596","url":null,"abstract":"Memeriksa kembali merupakan kegiatan penting pada tahapan pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan memeriksa kembali siswa dalam pemecahan masalah kontekstual topik perbandingan. Subjek penelitian ini adalah 4 siswa kelas VIII SMP Negeri di Surabaya tahun pelajaran 2021/2022. Instrumen penelitian ini berupa tes pemecahan masalah, dan pedoman wawancara. Teknik analisis data dilakukan dengan melihat hasil tes dan wawancara pada subjek yang mengacu pada 4 indikator memeriksa kembali, yaitu 1) memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh, 2) mencari cara penyelesaian lain, 3) menggunakan metode untuk menyelesaikan masalah lain, 4) menggeneralisasi berbagai cara penyelesaian yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan, pada memeriksa jawaban, semua siswa mampu memeriksa jawaban dengan baik dan benar. Pada indikator mencari jawaban menggunakan cara lain, terdapat 2 siswa yang belum mampu mencari jawaban menggunakan cara lain. Lalu, pada penggunakan metode untuk menyelesaikan masalah lain, semua siswa mampu menerapkan ke dalam permasalahan kontekstual lain. Sedangkan untuk menggeneralisasi atau menarik kesimpulan jawaban yang diperoleh dari berbagai cara, semua siswa mampu membuat kesimpulan mengenai berbagai penyelesaian yang digunakan dalam memecahkan masalah. Masih ditemukannya siswa yang belum mampu menemukan cara lain untuk menyelesaikan masalah, maka pada pembelajaran pemecahan masalah perlu dibiasakan menuntut siswa mengembangkan cara lain dalam menyelesaikan masalah.","PeriodicalId":31516,"journal":{"name":"MATHEdunesa","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42416159","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
MATHEdunesa
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1