首页 > 最新文献

Jurnal Fitopatologi Indonesia最新文献

英文 中文
Exploration, Screening, and Application of Silica Solubilizing Bacteria and Silica Fertilizer to Suppress Fusarium Wilt Disease in Abaca 白炭黑增溶菌及白炭黑肥抑制黄萎病的探索、筛选及应用
Pub Date : 2023-07-18 DOI: 10.14692/jfi.19.3.111-117
Cyrilla Kinanti Werdiningtyas, A. Wibowo, S. Subandiyah, A. Widiastuti
Pisang abaka (Musa textilis) merupakan penghasil serat alam berkualitas tinggi dengan permasalahan utama penyakit layu fusarium oleh Fusarium oxysporum f. sp. cubense TR4. Penelitian ini bertujuan memperoleh bakteri pelarut silika (BPS), menentukan pengaruh aplikasi BPS dan pupuk silika untuk menghambat serangan fusarium serta memacu pertumbuhan tanaman pisang. Sebanyak enam isolat BPS diperoleh dari tanah rizosfer pisang abaka sehat, tiga di antaranya memiliki aktivitas antagonis terhadap F. oxysporum f. sp. cubense TR4. Empat perlakuan yang dicobakan menunjukkan keparahan penyakit layu fusarium yang tidak berbeda. Demikian juga keempat perlakuan tidak menunjukkan perbedaan pada peubah pertumbuhan yang diamati. Bakteri pelarut silika dan pupuk silika belum mampu mengendalikan F. oxysporum f. sp. cubense TR4. Oleh karena itu, pisang abaka terbukti rentan terhadap F. oxysporum f. sp. cubense TR4.
字母(Musa textilis)是一种高质量的天然纤维生产商,其主要问题是由尖孢镰刀菌(fusarium oxysporum f.sp.cubense TR4)引起的白喉镰刀菌。本研究旨在获得二氧化硅授粉菌(BPS),确定应用BPS和二氧化硅肥料减缓融合攻击和促进香蕉生长的效果。从健康香蕉rizone土壤中分离得到6个BPS菌株,其中3个对尖孢镰刀菌(F.oxysporum F.sp.cubense TR4)具有拮抗活性。四种尝试的治疗方法显示了不同的镰刀菌治愈障碍。因此,四种行为在观察到的生长变化中也没有表现出任何差异。二氧化硅过滤器和二氧化硅肥料不能控制尖孢镰刀菌TR4。因此,abaca香蕉已被证明易受尖孢镰刀菌(F.oxysporum F.sp.cubense TR4)的影响。
{"title":"Exploration, Screening, and Application of Silica Solubilizing Bacteria and Silica Fertilizer to Suppress Fusarium Wilt Disease in Abaca","authors":"Cyrilla Kinanti Werdiningtyas, A. Wibowo, S. Subandiyah, A. Widiastuti","doi":"10.14692/jfi.19.3.111-117","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.19.3.111-117","url":null,"abstract":"Pisang abaka (Musa textilis) merupakan penghasil serat alam berkualitas tinggi dengan permasalahan utama penyakit layu fusarium oleh Fusarium oxysporum f. sp. cubense TR4. Penelitian ini bertujuan memperoleh bakteri pelarut silika (BPS), menentukan pengaruh aplikasi BPS dan pupuk silika untuk menghambat serangan fusarium serta memacu pertumbuhan tanaman pisang. Sebanyak enam isolat BPS diperoleh dari tanah rizosfer pisang abaka sehat, tiga di antaranya memiliki aktivitas antagonis terhadap F. oxysporum f. sp. cubense TR4. Empat perlakuan yang dicobakan menunjukkan keparahan penyakit layu fusarium yang tidak berbeda. Demikian juga keempat perlakuan tidak menunjukkan perbedaan pada peubah pertumbuhan yang diamati. Bakteri pelarut silika dan pupuk silika belum mampu mengendalikan F. oxysporum f. sp. cubense TR4. Oleh karena itu, pisang abaka terbukti rentan terhadap F. oxysporum f. sp. cubense TR4.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44545959","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Isolation and Morphological Characterisation of Cercospora janseana Infecting Rice Leaves 感染水稻叶片的姜尾孢的分离及其形态特征
Pub Date : 2023-07-11 DOI: 10.14692/jfi.18.6.255-263
E. T. Tondok, Rima Nur Halimatu Sa’adah
Penyakit bercak cokelat sempit pada tanaman padi menjadi salah satu penyakit yang paling merugikan. Di Indonesia, informasi mengenai penyakit ini masih terbatas dan kurang mendapatkan perhatian petani dan peneliti. Pengetahuan dasar mengenai patogen penyebabnya—Cercospora janseana—diperlukan sebagai acuan dalam tindakan pengendalian dan memahami epidemiologinya di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan menentukan teknik isolasi yang sesuai untuk C. janseana serta melakukan karakterisasi morfologinya dari beberapa varietas tanaman padi. Teknik isolasi yang digunakan ialah metode penanaman jaringan, suspensi spora, penyebaran spora, dan penempelan spora. Pengamatan morfologi dilakukan dengan mengamati warna dan pertumbuhan koloni, konidium dan konidiofor, serta pertumbuhan koloni pada medium tumbuh yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik isolasi yang sesuai untuk C. janseana ialah dengan penempelan spora pada agar-agar air dan menumbuhkannya pada medium agar-agar Martin. Teknik ini lebih baik dibandingkan dengan tiga teknik isolasi lainnya dan berhasil memudahkan proses isolasi C. janseana hingga diperoleh isolat murni.
水稻作物上的巧克力起泡病成为最具破坏性的疾病之一。在印度尼西亚,有关这种疾病的信息仍然有限,对农民和研究人员的吸引力也较低。在未来控制和了解其流行病学时,需要了解其病原体——雌性尾孢菌——的基本知识。本研究的目的是确定适合姜花的分离技术,并对几个品种的作物进行形态表征。所使用的分离技术是网络检测方法、孢子悬浮液、孢子传播和孢子检测。形态学观察是通过观察不同生长培养基上的颜色和菌落生长、分生孢子和分生孢子以及菌落生长来进行的。研究表明,适合江豚的隔离技术是在水对水的条件下进行运动,并在培养基上培养至Martin。该技术优于其他三种分离技术,并促进了C.janseana的分离过程,直到获得纯分离。
{"title":"Isolation and Morphological Characterisation of Cercospora janseana Infecting Rice Leaves","authors":"E. T. Tondok, Rima Nur Halimatu Sa’adah","doi":"10.14692/jfi.18.6.255-263","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.18.6.255-263","url":null,"abstract":"Penyakit bercak cokelat sempit pada tanaman padi menjadi salah satu penyakit yang paling merugikan. Di Indonesia, informasi mengenai penyakit ini masih terbatas dan kurang mendapatkan perhatian petani dan peneliti. Pengetahuan dasar mengenai patogen penyebabnya—Cercospora janseana—diperlukan sebagai acuan dalam tindakan pengendalian dan memahami epidemiologinya di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan menentukan teknik isolasi yang sesuai untuk C. janseana serta melakukan karakterisasi morfologinya dari beberapa varietas tanaman padi. Teknik isolasi yang digunakan ialah metode penanaman jaringan, suspensi spora, penyebaran spora, dan penempelan spora. Pengamatan morfologi dilakukan dengan mengamati warna dan pertumbuhan koloni, konidium dan konidiofor, serta pertumbuhan koloni pada medium tumbuh yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik isolasi yang sesuai untuk C. janseana ialah dengan penempelan spora pada agar-agar air dan menumbuhkannya pada medium agar-agar Martin. Teknik ini lebih baik dibandingkan dengan tiga teknik isolasi lainnya dan berhasil memudahkan proses isolasi C. janseana hingga diperoleh isolat murni.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45326281","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Cover Jurnal Fitopatologi Vol. 19 No. 3, Mei 2023 Cover Jurnal Fitopatologi第19卷第3期,2023年
Pub Date : 2023-06-28 DOI: 10.14692/jfi.19.3.i
Editors Jurnal Fitopatologi Indonesia
This editorial contains the front cover, editorial page, and back cover of the Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 19 No. 3, May 2023
这篇社论包含《印度尼西亚Fitopatologi杂志》第19卷第3期的封面、社论页和封底,2023年5月
{"title":"Cover Jurnal Fitopatologi Vol. 19 No. 3, Mei 2023","authors":"Editors Jurnal Fitopatologi Indonesia","doi":"10.14692/jfi.19.3.i","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.19.3.i","url":null,"abstract":"This editorial contains the front cover, editorial page, and back cover of the Jurnal Fitopatologi Indonesia Vol. 19 No. 3, May 2023","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43549119","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Combination of Biocontrol Agents to Control Shallot Disease in The Field 生物防治药剂联合防治大田大葱病害
Pub Date : 2023-06-27 DOI: 10.14692/jfi.18.6.248-254
S. Wiyono, W. Widodo, T. Khamidi, S. Sobir
Produksi bawang merah di Indonesia menghadapi permasalahan hama dan penyakit yang berat.  Penggunaan pestisida menjadi andalan petani hingga saat ini untuk pengendalian hama dan penyakit tersebut. Beberapa agens biokontrol hama dan patogen bawang merah terbukti efektif secara individual, namun belum terintegrasi di lapangan. Tujuan penelitian ialah mengevaluasi kombinasi agens biokontrol dengan efektivitas terbaik untuk menekan insidensi penyakit utama bawang merah di lapangan. Percobaan lapangan dilakukan di Tegal, Jawa Tengah, salah satu sentra penghasil bawang merah di Indonesia. Perlakuan yang diuji ialah kombinasi Fusarium  nonpatogenik (FNP) + plant growth promoting rhizobacteria (PGPR)+ khamir antagonis (KA),  FNP +  KA, PGPR + KA,  FNP+PGPR,  fungisida sintetik,  dan  tanpa perlakuan (kontrol).  Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok dengan empat ulangan sebagai blok. Semua perlakuan kombinasi agens pengendali hayati dan fungisida sintetik menunjukkan perbedaan nyata dengan perlakuan kontrol dalam menekan penyakit busuk batang (Fusarium oxysporum f. sp. cepae) dan bercak ungu (Alternaria porri), tetapi tidak berbeda nyata antarperlakuan.  Produktivitas bawang merah dengan perlakuan agens pengendali hayati memiliki bobot umbi segar yang cukup tinggi. Tanaman dengan perlakuan agens hayati PGPR + KA dan FNP + PGPR memiliki bobot umbi segar yang paling tinggi di antara perlakuan agens pengendali hayati lainnya.  Penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi kombinasi agens pengendali hayati berpotensi menekan penyakit bawang merah di lapangan.
洋葱在印尼的生产面临着严重的害虫和疾病问题。到目前为止,使用杀虫剂一直是农民对害虫和疾病的主导地位。一些病虫害生物防治机构和洋葱病原体已被证明对个体有效,但尚未在实地整合。研究的目的是评估生物控制机构的组合,以有效抑制洋葱在该领域的主要疾病。在爪哇岛中部的Tegal进行了现场实验,这是印尼盛产洋葱的sentra之一。测试过的治疗方法包括非病毒性的Fusarium (FNP) + plant growth促进rhizobacteria (PGPR)、FNP+ KA、PGPR + KA、FNP+PGPR、合成杀菌剂,没有治疗。研究是在一个由四个重复组成的单元的随机设计中进行的。所有这些由生物控制机构和综合杀菌剂组成的治疗方法,都与抑制茎内腐烂疾病的控制方法存在明显的不同,但它们之间并没有真正的区别。洋葱的生产力与生物控制机构的待遇具有相当高的新鲜鳞茎质量。生物制剂PGPR + KA和FNP + PGPR对植物的治疗是其他生物控制机构治疗中最新鲜的块茎。这项研究表明,生物控制机构的组合应用可能会抑制该领域的洋葱病。
{"title":"Combination of Biocontrol Agents to Control Shallot Disease in The Field","authors":"S. Wiyono, W. Widodo, T. Khamidi, S. Sobir","doi":"10.14692/jfi.18.6.248-254","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.18.6.248-254","url":null,"abstract":"Produksi bawang merah di Indonesia menghadapi permasalahan hama dan penyakit yang berat.  Penggunaan pestisida menjadi andalan petani hingga saat ini untuk pengendalian hama dan penyakit tersebut. Beberapa agens biokontrol hama dan patogen bawang merah terbukti efektif secara individual, namun belum terintegrasi di lapangan. Tujuan penelitian ialah mengevaluasi kombinasi agens biokontrol dengan efektivitas terbaik untuk menekan insidensi penyakit utama bawang merah di lapangan. Percobaan lapangan dilakukan di Tegal, Jawa Tengah, salah satu sentra penghasil bawang merah di Indonesia. Perlakuan yang diuji ialah kombinasi Fusarium  nonpatogenik (FNP) + plant growth promoting rhizobacteria (PGPR)+ khamir antagonis (KA),  FNP +  KA, PGPR + KA,  FNP+PGPR,  fungisida sintetik,  dan  tanpa perlakuan (kontrol).  Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok dengan empat ulangan sebagai blok. Semua perlakuan kombinasi agens pengendali hayati dan fungisida sintetik menunjukkan perbedaan nyata dengan perlakuan kontrol dalam menekan penyakit busuk batang (Fusarium oxysporum f. sp. cepae) dan bercak ungu (Alternaria porri), tetapi tidak berbeda nyata antarperlakuan.  Produktivitas bawang merah dengan perlakuan agens pengendali hayati memiliki bobot umbi segar yang cukup tinggi. Tanaman dengan perlakuan agens hayati PGPR + KA dan FNP + PGPR memiliki bobot umbi segar yang paling tinggi di antara perlakuan agens pengendali hayati lainnya.  Penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi kombinasi agens pengendali hayati berpotensi menekan penyakit bawang merah di lapangan.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44622519","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Antagonistic Mechanism of Entomopathogenic Fungi Against Fusarium oxysporum f. sp. cubense, The Causal Agents of Banana’s Panama Disease 昆虫病原真菌对香蕉巴拿马病病原菌古巴尖孢镰刀菌的拮抗机制
Pub Date : 2023-06-14 DOI: 10.14692/jfi.19.3.99-110
S. Listiyowati, Tya Rustiani, G. Rahayu
Fusarium oxysporum f. sp. cubense merupakan cendawan tular tanah penyebab penyakit panama pada tanaman pisang. Agens hayati dari kelompok cendawan telah banyak dilakukan untuk mengendalikan penyakit tanaman.  Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi empat koleksi cendawan entomopatogen berdasarkan pada ciri morfologinya dan mengevaluasi mekanisme antagonismenya terhadap F. oxysporum f. sp. cubense IPBCC 19 1472. Galur cendawan entomopatogen dengan kode PS 4, PS 9, PS 11  berasal dari kawasan Situ Gunung, Sukabumi, Jawa Barat dan galur KRC berasal dari Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Identifikasi cendawan dilakukan berdasarkan ciri morfologi pada medium agar-agar dekstrosa kentang. Mekanisme antagonistik diteliti menggunakan metode biakan ganda dan sebagai kontrol digunakan biakan tunggal F. oxysporum f. sp. cubense. Pengamatan dilakukan terhadap daya hambat cendawan entomopatogen dan pertumbuhan koloni F. oxysporum f. sp. cubense. Semua cendawan entomopatogen tidak dapat diidentifikasi secara morfologi karena tidak bersporulasi. Pertumbuhan koloninya lebih lambat daripada F. oxysporum f. sp. cubense. Semua cendawan entomopatogen menghambat F. oxysporum f. sp. cubense melalui mekanisme kompetisi ruang. Galur KRC memiliki aktivitas antagonisme paling besar, diikuti berturut-turut oleh galur PS 9, PS 11, dan PS 4. F. oxysporum f. sp. cubense membentuk klamidospora sebagai respons terhadap cendawan entomopatogen galur PS9 dan vakuolisasi ketika berinteraksi dengan tiga galur cendawan entomopatogen lainnya.
库本斯克是一种巴拿马香蕉植物病毒性葡萄球菌。真菌组的生物制剂在控制植物疾病方面做了很多工作。因此,该研究的目的是根据昆虫病原的特征确定四种真菌病原体,并评估其与F. oxy孢子F。带有PS 4、PS 9、PS 11等真菌病原体的真菌病原产于西爪哇岛苏加博达斯植物园。蘑菇鉴定是根据马铃薯凝胶-糊状介质的形态特征进行的。反对立机制是用一种双重战术和一种控制力研究的,一种使用一种F。氧。F。sp。库本斯。观察是对昆虫病原体真菌抑制和f.氧孢子群生长的抑制。所有昆虫病原体都无法从形态识别,因为它们不是孢子。它的殖民化速度比f. oxy孢子F. sp. cubense还要慢。所有昆虫病原体都通过太空竞赛机制抑制了F. oxy孢子F. sp。KRC的敌对活动是最大的,其次是ps9、PS 11和PS 4。F. oxy孢子F. sp。
{"title":"Antagonistic Mechanism of Entomopathogenic Fungi Against Fusarium oxysporum f. sp. cubense, The Causal Agents of Banana’s Panama Disease","authors":"S. Listiyowati, Tya Rustiani, G. Rahayu","doi":"10.14692/jfi.19.3.99-110","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.19.3.99-110","url":null,"abstract":"Fusarium oxysporum f. sp. cubense merupakan cendawan tular tanah penyebab penyakit panama pada tanaman pisang. Agens hayati dari kelompok cendawan telah banyak dilakukan untuk mengendalikan penyakit tanaman.  Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi empat koleksi cendawan entomopatogen berdasarkan pada ciri morfologinya dan mengevaluasi mekanisme antagonismenya terhadap F. oxysporum f. sp. cubense IPBCC 19 1472. Galur cendawan entomopatogen dengan kode PS 4, PS 9, PS 11  berasal dari kawasan Situ Gunung, Sukabumi, Jawa Barat dan galur KRC berasal dari Kebun Raya Cibodas, Jawa Barat. Identifikasi cendawan dilakukan berdasarkan ciri morfologi pada medium agar-agar dekstrosa kentang. Mekanisme antagonistik diteliti menggunakan metode biakan ganda dan sebagai kontrol digunakan biakan tunggal F. oxysporum f. sp. cubense. Pengamatan dilakukan terhadap daya hambat cendawan entomopatogen dan pertumbuhan koloni F. oxysporum f. sp. cubense. Semua cendawan entomopatogen tidak dapat diidentifikasi secara morfologi karena tidak bersporulasi. Pertumbuhan koloninya lebih lambat daripada F. oxysporum f. sp. cubense. Semua cendawan entomopatogen menghambat F. oxysporum f. sp. cubense melalui mekanisme kompetisi ruang. Galur KRC memiliki aktivitas antagonisme paling besar, diikuti berturut-turut oleh galur PS 9, PS 11, dan PS 4. F. oxysporum f. sp. cubense membentuk klamidospora sebagai respons terhadap cendawan entomopatogen galur PS9 dan vakuolisasi ketika berinteraksi dengan tiga galur cendawan entomopatogen lainnya.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43994534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Correlation of Mottle Disease Severity and Insect Vector Abundance on Black Pepper Yield 黑斑病严重程度与虫媒丰度对黑胡椒产量的相关性
Pub Date : 2023-06-12 DOI: 10.14692/jfi.19.3.129-134
Korelasi Keparahan, Penyakit Belang, dan Kelimpahan, Serangga Vektor, Terhadap Hasil, Panen Lada Miftakhurohmah, D. Wahyuno, S. Hidayat, K. Mutaqin, Bonny Poernomo, Wahyu Soekarno
Insect-borne viral diseases epidemics are influenced by interaction among host plants, viruses, their vectors, and environment. Two species of mealybugs i.e. Planococcus minor and Ferrisia virgata are known as virus vectors that cause mottle disease on black pepper (Piper nigrum). Research was conducted to determine the main factors affecting mottle disease spread in the field. Study was conducted by observing 30 productive black pepper plants at the experimental field in Sukabumi, West Java. The parameters involved abundance of mealybugs, severity of mottle disease, and yield of black pepper plants. Disease severity and plant yield was assessed for three consecutive harvest seasons, while mealybug abundance was observed every two months for a year. The results showed that abundance of mealybugs did not have significant affect to disease severity and plant yield, indicating the vectors in the field does not play as a prominent role in disease spreading. Simple linear regression between disease severity and plant yield showed coefficient determination of R2 value about 0.4351 with negative correlation, indicating opposite effect between severity and plant yield. Increasing disease severity affect moderately plant yield decrease. Therefore, planting virus free seed stocks and applying good cultivation practices in the field will inhibit disease development and spreading which in turn will affect continuous optimal plant yields.
虫媒病毒性疾病的流行受寄主植物、病毒及其媒介和环境相互作用的影响。两种粉蚧即小扁平球菌和紫铁球菌是引起黑胡椒斑驳病的病毒载体。对影响斑驳病田间传播的主要因素进行了研究。研究人员在西爪哇Sukabumi试验田对30株高产黑胡椒植株进行了观察。参数包括粉蚧的丰度、斑疹病的严重程度和黑胡椒植株的产量。在连续三个收获季节评估病害严重程度和植株产量,而每两个月观察一年的粉蚧丰度。结果表明,粉蚧丰度对病害严重程度和植株产量无显著影响,表明田间媒介在病害传播中不起突出作用。病害严重程度与植株产量的简单线性回归结果显示,R2值为0.4351,呈负相关,表明病害严重程度与植株产量呈相反关系。病害严重程度的增加对植株产量的降低有中等影响。因此,种植无病毒种子和在田间采用良好的栽培方法将抑制疾病的发展和传播,从而影响植物的连续最佳产量。
{"title":"Correlation of Mottle Disease Severity and Insect Vector Abundance on Black Pepper Yield","authors":"Korelasi Keparahan, Penyakit Belang, dan Kelimpahan, Serangga Vektor, Terhadap Hasil, Panen Lada Miftakhurohmah, D. Wahyuno, S. Hidayat, K. Mutaqin, Bonny Poernomo, Wahyu Soekarno","doi":"10.14692/jfi.19.3.129-134","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.19.3.129-134","url":null,"abstract":"Insect-borne viral diseases epidemics are influenced by interaction among host plants, viruses, their vectors, and environment. Two species of mealybugs i.e. Planococcus minor and Ferrisia virgata are known as virus vectors that cause mottle disease on black pepper (Piper nigrum). Research was conducted to determine the main factors affecting mottle disease spread in the field. Study was conducted by observing 30 productive black pepper plants at the experimental field in Sukabumi, West Java. The parameters involved abundance of mealybugs, severity of mottle disease, and yield of black pepper plants. Disease severity and plant yield was assessed for three consecutive harvest seasons, while mealybug abundance was observed every two months for a year. The results showed that abundance of mealybugs did not have significant affect to disease severity and plant yield, indicating the vectors in the field does not play as a prominent role in disease spreading. Simple linear regression between disease severity and plant yield showed coefficient determination of R2 value about 0.4351 with negative correlation, indicating opposite effect between severity and plant yield. Increasing disease severity affect moderately plant yield decrease. Therefore, planting virus free seed stocks and applying good cultivation practices in the field will inhibit disease development and spreading which in turn will affect continuous optimal plant yields.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44585225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Correlation of Mottle Disease Severity and Insect Vector Abundance on Black Pepper Yield 黑胡椒斑驳病严重程度与病媒昆虫丰度的相关性研究
Pub Date : 2023-06-12 DOI: 10.14692/jfi.19.3.127-132
None Miftakhurohmah, Dono Wahyuno, Sri Hendrastuti Hidayat, Kikin Hamzah Mutaqin, Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
Insect-borne viral diseases epidemics are influenced by interaction among host plants, viruses, their vectors, and environment. Two species of mealybugs i.e. Planococcus minor and Ferrisia virgata are known as virus vectors that cause mottle disease on black pepper (Piper nigrum). Research was conducted to determine the main factors affecting mottle disease spread in the field. Study was conducted by observing 30 productive black pepper plants at the experimental field in Sukabumi, West Java. The parameters involved abundance of mealybugs, severity of mottle disease, and yield of black pepper plants. Disease severity and plant yield was assessed for three consecutive harvest seasons, while mealybug abundance was observed every two months for a year. The results showed that abundance of mealybugs did not have significant affect to disease severity and plant yield, indicating the vectors in the field does not play as a prominent role in disease spreading. Simple linear regression between disease severity and plant yield showed coefficient determination of R2 value about 0.4351 with negative correlation, indicating opposite effect between severity and plant yield. Increasing disease severity affect moderately plant yield decrease. Therefore, planting virus free seed stocks and applying good cultivation practices in the field will inhibit disease development and spreading which in turn will affect continuous optimal plant yields.
虫媒病毒性疾病的流行受寄主植物、病毒及其媒介和环境相互作用的影响。两种粉蚧即小扁平球菌和紫铁球菌是引起黑胡椒斑驳病的病毒载体。对影响斑驳病田间传播的主要因素进行了研究。研究人员在西爪哇Sukabumi试验田对30株高产黑胡椒植株进行了观察。参数包括粉蚧的丰度、斑疹病的严重程度和黑胡椒植株的产量。在连续三个收获季节评估病害严重程度和植株产量,而每两个月观察一年的粉蚧丰度。结果表明,粉蚧丰度对病害严重程度和植株产量无显著影响,表明田间媒介在病害传播中不起突出作用。病害严重程度与植株产量的简单线性回归结果显示,R2值为0.4351,呈负相关,表明病害严重程度与植株产量呈相反关系。病害严重程度的增加对植株产量的降低有中等影响。因此,种植无病毒种子和在田间采用良好的栽培方法将抑制疾病的发展和传播,从而影响植物的连续最佳产量。
{"title":"Correlation of Mottle Disease Severity and Insect Vector Abundance on Black Pepper Yield","authors":"None Miftakhurohmah, Dono Wahyuno, Sri Hendrastuti Hidayat, Kikin Hamzah Mutaqin, Bonny Poernomo Wahyu Soekarno","doi":"10.14692/jfi.19.3.127-132","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.19.3.127-132","url":null,"abstract":"Insect-borne viral diseases epidemics are influenced by interaction among host plants, viruses, their vectors, and environment. Two species of mealybugs i.e. Planococcus minor and Ferrisia virgata are known as virus vectors that cause mottle disease on black pepper (Piper nigrum). Research was conducted to determine the main factors affecting mottle disease spread in the field. Study was conducted by observing 30 productive black pepper plants at the experimental field in Sukabumi, West Java. The parameters involved abundance of mealybugs, severity of mottle disease, and yield of black pepper plants. Disease severity and plant yield was assessed for three consecutive harvest seasons, while mealybug abundance was observed every two months for a year. The results showed that abundance of mealybugs did not have significant affect to disease severity and plant yield, indicating the vectors in the field does not play as a prominent role in disease spreading. Simple linear regression between disease severity and plant yield showed coefficient determination of R2 value about 0.4351 with negative correlation, indicating opposite effect between severity and plant yield. Increasing disease severity affect moderately plant yield decrease. Therefore, planting virus free seed stocks and applying good cultivation practices in the field will inhibit disease development and spreading which in turn will affect continuous optimal plant yields.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136311287","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Intensity of Main Disease in Several Superior Sugarcane Clones at Krebet Baru Sugar Factory, Malang 马朗Krebet Baru糖厂几种优良甘蔗无性系主要病害强度
Pub Date : 2023-05-30 DOI: 10.14692/jfi.18.6.231-238
Sakinah Inayatur Rizqiyah, T. Yulianti, S. Hidayat
Tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman perkebunan penting sebagai penghasil utama gula di Indonesia. Penurunan produksi gula tebu dalam beberapa tahun terakhir tidak sejalan dengan permintaan gula tebu yang kian meningkat. Pemuliaan tanaman diarahkan untuk mendapatkan varietas-varietas tebu unggul yang diharapkan memiliki produktivitas tinggi dan tahan terhadap faktor-faktor gangguan yang dapat menurunkan produktivitas tanaman. Pengamatan penyakit mosaik bergaris (Sugarcane streak mosaic virus/SCSMV), pokahbung (Fusarium moniliforme), dan luka api (Sporisorium scitamineum) dilakukan pada 14 klon tebu unggul di PG Krebet Baru, Malang. Pengamatan intensitas penyakit dilakukan setiap 2 minggu selama 3 bulan dan sampel tanaman yang menunjukkan gejala penyakit dideteksi penyebab penyakitnya di laboratorium. Gejala penyakit mosaik bergaris terjadi pada tiga klon tebu dengan intensitas antara 8.33% dan 63.89%; sedangkan gejala penyakit pokahbung dan luka api ditemukan pada 11 dan 14 klon tebu dengan intensitas berturut-turut 2.78% sampai 22.22% dan 11.11% sampai 25%. Konfirmasi keberadaan SCSMV diperiksa dengan metode polymerase chain reaction; sedangkan cendawan F. moniliforme dan S. scitamineum melalui isolasi jaringan dan pengamatan jaringan meristem. Secara umum insidensi penyakit tergolong rendah pada klon 8 dan 12 sehingga klon tersebut dapat direkomendasikan sebagai klon potensial yang digunakan dalam mengendalikan penyakit utama tebu.
Tebu(糖精)是印度尼西亚一种重要的食糖作物。过去几年蔗糖产量的下降与对蔗糖的需求不太匹配。植物的培养是为了获得峰值脂肪品种的品种,这些品种预计具有高生产力和对可能降低植物生产力的破坏性因素的抗性。不幸的是,在PG New Krebet的14个高脂肪克隆上观察了严重的花叶病(甘蔗条纹花叶病毒/SCSMV)、蘑菇(串珠镰刀菌)和火伤(孢子菌)。疾病强度监测每2周进行一次,持续3个月,并在实验室中检测到显示疾病迹象的植物样本。严重马赛克病的迹象出现在强度在8.33%到63.89%之间的三个脂肪克隆中;在11个和14个移植物克隆中发现结肠疾病和火灾创伤症状,其顺序强度分别为2.78%至22.22%和11.11%至25%。通过聚合酶链式反应方法检查SCSMV存在的确认;而F.moniliforme和S.scitamineum通过网络隔离和系统网络监控进行审查。通常,克隆8和12的低附属疾病的发生率使得该克隆可以被推荐为用于控制主要敌对疾病的潜在克隆。
{"title":"Intensity of Main Disease in Several Superior Sugarcane Clones at Krebet Baru Sugar Factory, Malang","authors":"Sakinah Inayatur Rizqiyah, T. Yulianti, S. Hidayat","doi":"10.14692/jfi.18.6.231-238","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.18.6.231-238","url":null,"abstract":"Tebu (Saccharum officinarum) merupakan tanaman perkebunan penting sebagai penghasil utama gula di Indonesia. Penurunan produksi gula tebu dalam beberapa tahun terakhir tidak sejalan dengan permintaan gula tebu yang kian meningkat. Pemuliaan tanaman diarahkan untuk mendapatkan varietas-varietas tebu unggul yang diharapkan memiliki produktivitas tinggi dan tahan terhadap faktor-faktor gangguan yang dapat menurunkan produktivitas tanaman. Pengamatan penyakit mosaik bergaris (Sugarcane streak mosaic virus/SCSMV), pokahbung (Fusarium moniliforme), dan luka api (Sporisorium scitamineum) dilakukan pada 14 klon tebu unggul di PG Krebet Baru, Malang. Pengamatan intensitas penyakit dilakukan setiap 2 minggu selama 3 bulan dan sampel tanaman yang menunjukkan gejala penyakit dideteksi penyebab penyakitnya di laboratorium. Gejala penyakit mosaik bergaris terjadi pada tiga klon tebu dengan intensitas antara 8.33% dan 63.89%; sedangkan gejala penyakit pokahbung dan luka api ditemukan pada 11 dan 14 klon tebu dengan intensitas berturut-turut 2.78% sampai 22.22% dan 11.11% sampai 25%. Konfirmasi keberadaan SCSMV diperiksa dengan metode polymerase chain reaction; sedangkan cendawan F. moniliforme dan S. scitamineum melalui isolasi jaringan dan pengamatan jaringan meristem. Secara umum insidensi penyakit tergolong rendah pada klon 8 dan 12 sehingga klon tersebut dapat direkomendasikan sebagai klon potensial yang digunakan dalam mengendalikan penyakit utama tebu.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41528901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Distribution of Yellow Curly Leaf Disease in Chili Plantations in Southeast Sulawesi and Identification of the Causes 苏拉威西岛东南部辣椒种植园黄卷叶病的分布及病原鉴定
Pub Date : 2023-05-30 DOI: 10.14692/jfi.19.3.89-98
Muhammad Taufik, Gusnawaty Hs, Syair Syair, Rahayu Mallarangeng, A. Khaeruni, M. Botek, S. Hartono, N. Aidawati, P. Hidayat
Penyakit daun keriting kuning pada pertanaman cabai di Sulawesi Tenggara telah dilaporkan sejak tahun 2018, yaitu di Kabupaten Kolaka Timur dan Kota Kendari. Gejala penyakit di lapangan semakin meluas seiring dengan perluasan penanaman cabai. Penelitian bertujuan menghitung kembali insidensi penyakit daun keriting kuning pada pertanaman cabai di Sulawesi Tenggara, mengidentifikasi serangga yang berasosiasi dengan tanaman cabai, dan mengidentifikasi penyebab penyakitnya. Pengamatan insidensi penyakit dilakukan di pertanaman cabai yang berada di Kabupaten Bombana, Konawe Selatan, Konawe, Kendari, Kolaka Timur, Kolaka, dan Kolaka Utara. Identifikasi kutukebul dilakukan berdasarkan karakter morfologi. Deteksi dan identifikasi begomovirus menggunakan metode polymerase chain reaction, yang dilanjutkan dengan analisis sikuensing. Rata-rata insidensi penyakit daun keriting kuning di tujuh kabupaten ialah 36%–90%. Spesies kutukebul yang ditemukan adalah Aleurotrachelus trachoides. Fragmen DNA spesifik begomovirus berukuran 580 pb berhasil diamplifikasi dari sampel tanaman cabai asal tujuh kabupaten di Sulawesi Tenggara. Analisis sikuen mengonfirmasi infeksi Pepper yellow leaf curl Indonesia virus pada pertanaman cabai di Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, Bombana, Konawe, dan Konawe Selatan.
自2018年以来,南苏拉威西省(即东科拉卡县和肯达里市)的棉花种子上出现了黄樱桃叶病的报告。随着电缆命名的扩大,该领域的疾病症状越来越广泛。研究旨在重新计算南苏拉威西卷心菜名称中的黄叶病事件,识别与卷心菜植物有关的昆虫,并确定疾病的原因。在邦巴纳、南科纳韦、科纳韦、肯达里、东科拉卡、科拉卡和北科拉卡的卷心菜地中观察到了疾病事件。基于形态特征进行的诅咒识别。使用聚合酶链式反应方法检测和鉴定秋海棠病毒,继续进行测序分析。黄干叶病在七章中的平均发病率为36%-90%。所发现的甲虫种类为Aleurotrachelus trachoides。秋海棠病毒580 pb特异性DNA片段成功地从苏拉威西岛南部七个卷心菜的草药样本中复制。一项风险分析证实,在Kabupaten Kolaka、North Kolaka,Bombana、Konawe和South Konawe的卷心菜上感染了印尼辣椒黄叶卷病毒。
{"title":"Distribution of Yellow Curly Leaf Disease in Chili Plantations in Southeast Sulawesi and Identification of the Causes","authors":"Muhammad Taufik, Gusnawaty Hs, Syair Syair, Rahayu Mallarangeng, A. Khaeruni, M. Botek, S. Hartono, N. Aidawati, P. Hidayat","doi":"10.14692/jfi.19.3.89-98","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.19.3.89-98","url":null,"abstract":"Penyakit daun keriting kuning pada pertanaman cabai di Sulawesi Tenggara telah dilaporkan sejak tahun 2018, yaitu di Kabupaten Kolaka Timur dan Kota Kendari. Gejala penyakit di lapangan semakin meluas seiring dengan perluasan penanaman cabai. Penelitian bertujuan menghitung kembali insidensi penyakit daun keriting kuning pada pertanaman cabai di Sulawesi Tenggara, mengidentifikasi serangga yang berasosiasi dengan tanaman cabai, dan mengidentifikasi penyebab penyakitnya. Pengamatan insidensi penyakit dilakukan di pertanaman cabai yang berada di Kabupaten Bombana, Konawe Selatan, Konawe, Kendari, Kolaka Timur, Kolaka, dan Kolaka Utara. Identifikasi kutukebul dilakukan berdasarkan karakter morfologi. Deteksi dan identifikasi begomovirus menggunakan metode polymerase chain reaction, yang dilanjutkan dengan analisis sikuensing. Rata-rata insidensi penyakit daun keriting kuning di tujuh kabupaten ialah 36%–90%. Spesies kutukebul yang ditemukan adalah Aleurotrachelus trachoides. Fragmen DNA spesifik begomovirus berukuran 580 pb berhasil diamplifikasi dari sampel tanaman cabai asal tujuh kabupaten di Sulawesi Tenggara. Analisis sikuen mengonfirmasi infeksi Pepper yellow leaf curl Indonesia virus pada pertanaman cabai di Kabupaten Kolaka, Kolaka Utara, Bombana, Konawe, dan Konawe Selatan.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44797403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
The The Effect of Gamma Rays on Local Chilli Infected to Pepper Yellow Leaf Curl Virus Infection (Begomovirus) γ射线对辣椒黄曲病毒(Begomovirus)感染局部辣椒的影响
Pub Date : 2023-04-04 DOI: 10.14692/jfi.19.2.74-82
R. Tarigan, Diana Sofia Hanafia, M. Sinuraya, S. Barus, A. E. Marpaung, R. Murtiningsih, Amelia Sebayang
Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi di Indonesia. Cabai lokal Karo berbatang ungu merupakan cabai yang memiliki keunggulan produksi dan pertumbuhan vegetatif tinggi, namun sangat rentan terhadap penyakit virus keriting kuning oleh begomovirus. Salah satu upaya pengendalian begomovirus ialah dengan perakitan genotipe baru yang tahan melalui induksi iradiasi sinar gamma. Penelitian bertujuan mengkaji pengaruh iradiasi sinar gamma pada benih cabai lokal Karo berbatang ungu terinfeksi begomovirus untuk mendapatkan calon genotipe mutan yang tahan. Benih dari tanaman cabai terinfeksi begomovirus diberi perlakuan iradiasi sinar gamma dengan taraf dosis 150, 200, dan 250 Gy untuk mendapatkan tanaman mutan 1 (M1). Benih sehat dan benih berasal dari tanaman sakit tanpa perlakuan digunakan sebagai tanaman kontrol. Parameter yang diamati meliputi insidensi dan keparahan penyakit, AUDPC dan deteksi begomovirus pada tanaman M1 dan benih generasi kedua (M2).  Perlakuan iradiasi sinar gamma taraf dosis 150 Gy pada benih cabai terinfeksi begomovirus menunjukkan rata-rata insidensi, keparahan penyakit, dan AUDPC paling rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya pada tanaman mutan M1 dan M2. Berdasarkan deteksi dengan PCR pada tanaman mutan M2, dari perlakuan dosis 150 Gy didapatkan 7 calon genotipe tahan begomovirus terbanyak di antara perlakuan lainnya.
辣椒是印度尼西亚最具经济价值的园艺商品之一。当地的紫红色辣椒是一种辣椒,其营养成分和生长速度都很高,但极易受到海棠病毒黄疸的影响。这种病毒的控制方法之一是建立一种新的基因组类型,它可以通过伽玛辐射诱导来抵抗。研究的目的是研究伽马射线对当地辣椒种子卡罗的辐射影响,这种辣椒种子感染了海葵病毒,以获得一种耐病毒的变种基因型。被感染的胡椒植物的种子在剂量为150、200和250千兆的情况下接受伽玛辐射治疗,以获得突变株1 (M1)。一颗健康的种子和一颗未经治疗的生病植物的种子被用作一种控制植物。观察到的参数包括M1作物和第二代种子的根据性和严重程度、色素沉着和根茎病毒检测(M2)。与M1和M2变异植物的治疗相比,用伽玛射线处理的剂量为150公里,感染了秋肠病毒的辣椒种子,表明感染率最低,疾病严重和足够低。根据对M2突变植物PCR的检测,在150公里的治疗中,她获得了7种潜在的抗海棠病毒菌株。
{"title":"The The Effect of Gamma Rays on Local Chilli Infected to Pepper Yellow Leaf Curl Virus Infection (Begomovirus)","authors":"R. Tarigan, Diana Sofia Hanafia, M. Sinuraya, S. Barus, A. E. Marpaung, R. Murtiningsih, Amelia Sebayang","doi":"10.14692/jfi.19.2.74-82","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.19.2.74-82","url":null,"abstract":"Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura bernilai ekonomi tinggi di Indonesia. Cabai lokal Karo berbatang ungu merupakan cabai yang memiliki keunggulan produksi dan pertumbuhan vegetatif tinggi, namun sangat rentan terhadap penyakit virus keriting kuning oleh begomovirus. Salah satu upaya pengendalian begomovirus ialah dengan perakitan genotipe baru yang tahan melalui induksi iradiasi sinar gamma. Penelitian bertujuan mengkaji pengaruh iradiasi sinar gamma pada benih cabai lokal Karo berbatang ungu terinfeksi begomovirus untuk mendapatkan calon genotipe mutan yang tahan. Benih dari tanaman cabai terinfeksi begomovirus diberi perlakuan iradiasi sinar gamma dengan taraf dosis 150, 200, dan 250 Gy untuk mendapatkan tanaman mutan 1 (M1). Benih sehat dan benih berasal dari tanaman sakit tanpa perlakuan digunakan sebagai tanaman kontrol. Parameter yang diamati meliputi insidensi dan keparahan penyakit, AUDPC dan deteksi begomovirus pada tanaman M1 dan benih generasi kedua (M2).  Perlakuan iradiasi sinar gamma taraf dosis 150 Gy pada benih cabai terinfeksi begomovirus menunjukkan rata-rata insidensi, keparahan penyakit, dan AUDPC paling rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya pada tanaman mutan M1 dan M2. Berdasarkan deteksi dengan PCR pada tanaman mutan M2, dari perlakuan dosis 150 Gy didapatkan 7 calon genotipe tahan begomovirus terbanyak di antara perlakuan lainnya.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42670611","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Jurnal Fitopatologi Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1