Pub Date : 2021-08-31DOI: 10.17509/jpp.v21i2.33258
Awa Tarwani, Dian Herdiana
AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif pengaruh metode pembelajaran Quantum Teaching dimata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, sehingga kedepannya metode ini bisa menjadi landasan untuk diterapkan dimata pelajaran lain di tingkat sekolah dasar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitan ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini dilalukan karena penelitiannya berupa peneltian tindakan kelas. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekolah dasar terhadap materi PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan). Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil evaluasi yang telah dilaksanakan terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata dari pre test sebesar 65,12 pada siklus I, meningkat menjadi 69,53 atau sekitar 4,41%. Sedangkan pada siklus II peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata pre test sebesar 65,12 pada siklus II ini meningkat menjadi 84,88 atau sekitar 19,76%. Ini menunjukkan 95% siswa berhasil dalam belajar PPKn dengan menggunakan metode Quantum Teaching.Kata Kunci: Metode Quantum Teaching, Pendidikan Kewarganegaraan, Penelitian Tindakan Kelas AbstractThis study was conducted to determine how effective the influence of the Quantum Teaching learning method in the subject of Pancasila and Citizenship Education is so that in the future this method can be the basis for application in other subjects at the elementary school level. The approach used in this research is a qualitative approach. This is done because the research is in the form of classroom action research. The results of the research that have been carried out show that learning by using the Quantum Teaching method can improve the learning achievement of elementary school students towards PPKn (Pancasila and Citizenship Education) material. This can be shown from the evaluation results that have been carried out there is an increase in student learning achievement which was originally the average value of the pre-test of 65.12 in the first cycle, increased to 69.53 or about 4.41%. Meanwhile, in the second cycle, the increase in student achievement, which was originally the average pre-test score of 65.12, in the second cycle, increased to 84.88 or about 19.76%. This shows that 95% of students are successful in learning Civics by using the Quantum Teaching method.Keywords: Classroom Action Research, Civic education, Quantum Teaching method
这项研究的注册是为了确定潘卡西拉教育和公民身份课程的量子教学方法是多么有效,从而为小学阶段其他学科的基础。研究采用的方法是定性的。这是因为他的研究是集体行动。研究结果表明,使用量子教学方法进行学习,可以提高小学生在PPKn材料上的学习成绩(潘卡西拉教育和公民身份)。这可以从所进行的评估结果中看出,最初在I周期测试前的平均成绩增加了65.12分,增加到了69.53分,约为4.41%。然而,在第二次周期中,最初的学生平均考试成绩提高了65.12分,而在第二次周期中,学生的平均考试成绩提高到了84.88或19.76%。这表明95%的学生通过量子教学方法在学习PPKn方面取得了成功。关键词:量子教书,公民教育方法,集体诉讼AbstractThis study was conducted到个重大研究如何有效量子教导学习方法》和《影响》科目of Pancasila and Citizenship Education)是如此在未来这个方法可以成为为应用程序数据库》另subjects at the所小学水平。这项研究的批准是合理的。这是因为研究在课堂动作研究中。研究的结果显示,通过使用量子教学方法来学习,可以改善学校学生的学习成果(Pancasila and Citizenship Education)的材料。这可能来自于被考虑从事研究工作的学生的研究结果,而学生学习的平均成绩在最初的周期中是65.12分,增加到63.53分或4.41%。Meanwhile,第二个周期,增加》中的学生成就奖,本来这是65之平均pre-test得分。12、《第二个周期,increased到84 88或关于19 . 76%。这个节目那95%的学生是成功的在学习用的Civics由量子教书方法。安装:课堂教育行动研究,思域,量子教书方法
{"title":"Pengaruh Penerapan Pembelajaran Quantum Teaching Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Pada Siswa Sekolah Dasar","authors":"Awa Tarwani, Dian Herdiana","doi":"10.17509/jpp.v21i2.33258","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpp.v21i2.33258","url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektif pengaruh metode pembelajaran Quantum Teaching dimata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, sehingga kedepannya metode ini bisa menjadi landasan untuk diterapkan dimata pelajaran lain di tingkat sekolah dasar. Pendekatan yang digunakan dalam penelitan ini adalah pendekatan kualitatif. Hal ini dilalukan karena penelitiannya berupa peneltian tindakan kelas. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sekolah dasar terhadap materi PPKn (Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan). Hal ini dapat ditunjukkan dari hasil evaluasi yang telah dilaksanakan terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata dari pre test sebesar 65,12 pada siklus I, meningkat menjadi 69,53 atau sekitar 4,41%. Sedangkan pada siklus II peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata pre test sebesar 65,12 pada siklus II ini meningkat menjadi 84,88 atau sekitar 19,76%. Ini menunjukkan 95% siswa berhasil dalam belajar PPKn dengan menggunakan metode Quantum Teaching.Kata Kunci: Metode Quantum Teaching, Pendidikan Kewarganegaraan, Penelitian Tindakan Kelas AbstractThis study was conducted to determine how effective the influence of the Quantum Teaching learning method in the subject of Pancasila and Citizenship Education is so that in the future this method can be the basis for application in other subjects at the elementary school level. The approach used in this research is a qualitative approach. This is done because the research is in the form of classroom action research. The results of the research that have been carried out show that learning by using the Quantum Teaching method can improve the learning achievement of elementary school students towards PPKn (Pancasila and Citizenship Education) material. This can be shown from the evaluation results that have been carried out there is an increase in student learning achievement which was originally the average value of the pre-test of 65.12 in the first cycle, increased to 69.53 or about 4.41%. Meanwhile, in the second cycle, the increase in student achievement, which was originally the average pre-test score of 65.12, in the second cycle, increased to 84.88 or about 19.76%. This shows that 95% of students are successful in learning Civics by using the Quantum Teaching method.Keywords: Classroom Action Research, Civic education, Quantum Teaching method","PeriodicalId":31792,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72901896","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-31DOI: 10.17509/jpp.v21i2.38526
Angga Hadiapurwa, Rayhan Musa Novian, N. Harahap
{"title":"Pemanfaatan Perpustakaan Digital Sebagai Sumber Belajar Elektronik Pada Masa Pandemi COVID-19 Di Tingkat SMA","authors":"Angga Hadiapurwa, Rayhan Musa Novian, N. Harahap","doi":"10.17509/jpp.v21i2.38526","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpp.v21i2.38526","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":31792,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75999307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-31DOI: 10.17509/jpp.v21i2.37134
Ilman Nurbaiti Firdaos, I. D. Pursitasari, Irvan Permana
{"title":"Pembelajaran Argument Driven Inquiry Pada Materi Suhu dan Kalor Untuk Meningkatkan Kemampuan Argumentasi Ilmiah Siswa","authors":"Ilman Nurbaiti Firdaos, I. D. Pursitasari, Irvan Permana","doi":"10.17509/jpp.v21i2.37134","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpp.v21i2.37134","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":31792,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan","volume":"92 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81675401","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-31DOI: 10.17509/jpp.v21i2.37405
Irfan Dwi Rahadianto
{"title":"Game Simulasi Manajemen Produksi Game Dengan Metode Agile Development","authors":"Irfan Dwi Rahadianto","doi":"10.17509/jpp.v21i2.37405","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpp.v21i2.37405","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":31792,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77173679","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-31DOI: 10.17509/jpp.v21i2.37871
Riky Taufik Afif
{"title":"Peningkatan Kualitas Pembelajaran Daring Guru dengan Produk Multimedia Interaktif di SMA Daarut Tauhiid Boarding School","authors":"Riky Taufik Afif","doi":"10.17509/jpp.v21i2.37871","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpp.v21i2.37871","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":31792,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81071664","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-31DOI: 10.17509/jpp.v21i2.36972
Ratih Apri Sari, Bachrudin Musthafa, F. N. Yusuf
AbstrakPembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan untuk digunakan dalam pembelajaran menurut kurikulum 2013. Pelaksanaan proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki karakteristik yang berbeda dengan pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA). Guru SMK harus mampu mengembangkan model pembelajaran yang dapat menghasilkan aspek keterampilan kerja. Salah satu masalah paling kritis dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Kejuruan adalah keengganan dan kreativitas guru yang kurang untuk menemukan cara agar pembelajaran lebih kreatif dan menyenangkan. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang suatu materi yang telah diajarkan dalam proses belajar mengajar, guru harus memberikan tugas kepada siswa. Penugasan dapat dilakukan dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi guru tentang pembelajaran berbasis proyek. Penelitian ini dilakukan dalam desain deskriptif kualitatif yang melibatkan tiga guru Bahasa Inggris SMK di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau sebagai responden. Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur sebagai instrumen pengumpulan data. Hasil analisis menunjukkan bahwa guru memiliki persepsi positif terhadap pembelajaran berbasis proyek. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran berbasis proyek perlu dilakukan oleh guru di kelas Bahasa Inggris sebagai salah satu model dalam proses belajar mengajar karena berfokus pada siswa.Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek, Persepsi Guru, dan Sekolah Menengah Kejuruan. AbstractProject-based learning is one of the recommended learning models to be used in learning according to the 2013 curriculum. The implementation of the learning process in Vocational High Schools have different characteristics from the implementation of learning in Senior High Schools. Vocational high school teachers must be able to develop learning models that can produce aspects of work skills. One of the most critical problems in teaching and learning English at Vocational High School is teachers’ unwillingness and less creativity to find ways to make learning more creative and fun. To find out what extent students understand about the material that has been taught in the teaching and learning process, the teachers must give assignments to the students. The assignments can be done with the model Project-Based Learning. The aim of this study was to investigate how teachers’ perception about project-based learning. This research conducted in descriptive qualitative design which involved three vocational high school English teachers in Indragiri Hilir Regency, Riau Province as respondents. This research used semi-structured interview as an instrument to collect the data. The result of the analysis showed that teachers have positive perception toward project-based learning. The conclusion can be drawn that project-based learning
项目抽象学习是根据2013年课程推荐用于学习的学习模式之一。职业高中学习过程(SMK)的特点与高中学习过程不同。SMK教师应该能够培养能够产生工作技能各个方面的学习模式。在职业高中教英语的过程中,最关键的问题之一是教师在发现更有创造力和乐趣的方法方面缺乏厌恶和创造力。要知道学生在学习过程中对教学材料的理解有多深,老师必须给学生布置一项任务。作业可以通过项目基础学习模式(PjBL)来完成。本研究的目的是了解教师对项目基础学习的看法。这项研究是在模拟的描述性设计中进行的,该设计涉及廖内下游的Indragiri地区的三名英语SMK教师作为答题员。本研究采用半结构化访谈作为数据收集工具。分析结果表明,教师对项目基础学习有积极的看法。可以得出的结论是,基于项目的学习需要由英语班的教师作为教学过程中的一个模式来进行,因为重点是学生。关键词:基于项目的学习、教师的感知和职业高中。abstractprojec基础学习是要求在学习中使用到2013年课程的模式之一。高中学英语学习过程的实施与高年级学生学习的实施有不同的特点。口语高中教师必须能够改进可以生产工作技能辅助工具的学习模式。《Vocational High School》中教英语和学英语的主要问题之一是教师们“缺乏野性和缺乏创造力”,以找到一种使学习更有创造力和乐趣的方法。为了找出潜在的学生了解在教学和学习过程中教给他们的材料,老师们必须给予学生们任务。任务可以用基于学习的模型来完成。这项研究的目标是研究教师对工程学习的理解。这项研究是对三种声音设计的描述,这三种声音影响了廖内省份Regency下游Regency Regency teachers。这项研究使用了半结构性的采访工具来收集数据。分析结果表明,教师对进行的项目有积极的认识。结论可以是,这种基于EFL课堂的教学需要付诸实践,因为它集中在集中的学习上。基础学习,教师的理解和声音高中。cite(什么风格):纱丽,R, Musthafa,B。优素福,f.n.(2021)。教师对职业中学项目学习的感知。教育研究杂志,21(2),2021。- 11。doi: https://10.17509/jpp.v21i2.36972
{"title":"Persepsi Guru terhadap Pembelajaran Berbasis Proyek di Sekolah Menengah Kejuruan","authors":"Ratih Apri Sari, Bachrudin Musthafa, F. N. Yusuf","doi":"10.17509/jpp.v21i2.36972","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpp.v21i2.36972","url":null,"abstract":"AbstrakPembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu model pembelajaran yang direkomendasikan untuk digunakan dalam pembelajaran menurut kurikulum 2013. Pelaksanaan proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki karakteristik yang berbeda dengan pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Menengah Atas (SMA). Guru SMK harus mampu mengembangkan model pembelajaran yang dapat menghasilkan aspek keterampilan kerja. Salah satu masalah paling kritis dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Kejuruan adalah keengganan dan kreativitas guru yang kurang untuk menemukan cara agar pembelajaran lebih kreatif dan menyenangkan. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang suatu materi yang telah diajarkan dalam proses belajar mengajar, guru harus memberikan tugas kepada siswa. Penugasan dapat dilakukan dengan model Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi guru tentang pembelajaran berbasis proyek. Penelitian ini dilakukan dalam desain deskriptif kualitatif yang melibatkan tiga guru Bahasa Inggris SMK di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau sebagai responden. Penelitian ini menggunakan wawancara semi terstruktur sebagai instrumen pengumpulan data. Hasil analisis menunjukkan bahwa guru memiliki persepsi positif terhadap pembelajaran berbasis proyek. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran berbasis proyek perlu dilakukan oleh guru di kelas Bahasa Inggris sebagai salah satu model dalam proses belajar mengajar karena berfokus pada siswa.Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Proyek, Persepsi Guru, dan Sekolah Menengah Kejuruan. AbstractProject-based learning is one of the recommended learning models to be used in learning according to the 2013 curriculum. The implementation of the learning process in Vocational High Schools have different characteristics from the implementation of learning in Senior High Schools. Vocational high school teachers must be able to develop learning models that can produce aspects of work skills. One of the most critical problems in teaching and learning English at Vocational High School is teachers’ unwillingness and less creativity to find ways to make learning more creative and fun. To find out what extent students understand about the material that has been taught in the teaching and learning process, the teachers must give assignments to the students. The assignments can be done with the model Project-Based Learning. The aim of this study was to investigate how teachers’ perception about project-based learning. This research conducted in descriptive qualitative design which involved three vocational high school English teachers in Indragiri Hilir Regency, Riau Province as respondents. This research used semi-structured interview as an instrument to collect the data. The result of the analysis showed that teachers have positive perception toward project-based learning. The conclusion can be drawn that project-based learning","PeriodicalId":31792,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan","volume":"63 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80802027","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-08-31DOI: 10.17509/jpp.v21i2.36653
Rini Rini, Safrina Noorman, Nia Nafisah
AbstrakDari empat keterampilan bahasa Inggris, keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang paling sulit bagi siswa. Banyak alasan yang membuat siswa enggan berbicara bahasa Inggris, antara lain takut ditertawakan oleh temannya dan kurangnya rasa percaya diri. Faktor-faktor tersebut membuat siswa merasa cemas untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Sejak diterapkannya pembelajaran dari rumah oleh pemerintah pusat akibat merebaknya Covid-19, siswa semakin tidak pernah berlatih berbicara dalam bahasa Inggris. Hal tersebut memperburuk tingkat kecemasan siswa untuk berbicara bahasa Inggris. Oleh karena itu, penelitian studi kasus kualitatif ini dilakukan untuk membantu mengurangi kecemasan siswa dalam berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan zoom-storytelling, terutama ketika mereka diharuskan belajar dari rumah. FLCAS digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zoom-storytelling dapat mengurangi tingkat kecemasan siswa dalam berbicara bahasa Inggris. Melalui kegiatan zoom-storytelling ini, siswa terbantu untuk mendapatkan pembelajaran tatap muka secara virtual meskipun tidak berada di sekolah. Kata kunci: Aplikasi Zoom, Storytelling, Speaking Anxiety.AbstractAmong the four English skills, speaking is the most difficult skill for students. Many reasons make students reluctant to speak English, including being afraid of being laughed at by their friends and lack of confidence. These factors make students anxious to speak English. Since the implementation of learning from home by the central government due to the outbreak of the Covid-19, students have increasingly never practiced speaking English. It worsens the level of students' anxiety to speak English. Therefore, this qualitative case study research was conducted to help to reduce students' anxiety in speaking English by using zoom-storytelling, especially when they were required to learn from home. FLCAS was used to measure the student's anxiety level. The results showed that zoom-storytelling can reduce students' level of anxiety in speaking English. Through this zoom-storytelling activity, students were helped to get learning face-to-face virtually even though they were not in school.Keywords: Zoom Application, Storytelling, Speaking Anxiety.
{"title":"Zoom-Storytelling : an Activity to Reduce Students’ Speaking Anxiety","authors":"Rini Rini, Safrina Noorman, Nia Nafisah","doi":"10.17509/jpp.v21i2.36653","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpp.v21i2.36653","url":null,"abstract":"AbstrakDari empat keterampilan bahasa Inggris, keterampilan berbicara merupakan keterampilan yang paling sulit bagi siswa. Banyak alasan yang membuat siswa enggan berbicara bahasa Inggris, antara lain takut ditertawakan oleh temannya dan kurangnya rasa percaya diri. Faktor-faktor tersebut membuat siswa merasa cemas untuk berbicara dalam bahasa Inggris. Sejak diterapkannya pembelajaran dari rumah oleh pemerintah pusat akibat merebaknya Covid-19, siswa semakin tidak pernah berlatih berbicara dalam bahasa Inggris. Hal tersebut memperburuk tingkat kecemasan siswa untuk berbicara bahasa Inggris. Oleh karena itu, penelitian studi kasus kualitatif ini dilakukan untuk membantu mengurangi kecemasan siswa dalam berbicara bahasa Inggris dengan menggunakan zoom-storytelling, terutama ketika mereka diharuskan belajar dari rumah. FLCAS digunakan untuk mengukur tingkat kecemasan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zoom-storytelling dapat mengurangi tingkat kecemasan siswa dalam berbicara bahasa Inggris. Melalui kegiatan zoom-storytelling ini, siswa terbantu untuk mendapatkan pembelajaran tatap muka secara virtual meskipun tidak berada di sekolah. Kata kunci: Aplikasi Zoom, Storytelling, Speaking Anxiety.AbstractAmong the four English skills, speaking is the most difficult skill for students. Many reasons make students reluctant to speak English, including being afraid of being laughed at by their friends and lack of confidence. These factors make students anxious to speak English. Since the implementation of learning from home by the central government due to the outbreak of the Covid-19, students have increasingly never practiced speaking English. It worsens the level of students' anxiety to speak English. Therefore, this qualitative case study research was conducted to help to reduce students' anxiety in speaking English by using zoom-storytelling, especially when they were required to learn from home. FLCAS was used to measure the student's anxiety level. The results showed that zoom-storytelling can reduce students' level of anxiety in speaking English. Through this zoom-storytelling activity, students were helped to get learning face-to-face virtually even though they were not in school.Keywords: Zoom Application, Storytelling, Speaking Anxiety. ","PeriodicalId":31792,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83469182","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.21137/jpp.2021.13.1.2
Chusna Apriyanti, Uly Karta Diayu Shinta
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan mahasiswa dalam pemilihan diksi penerjemahan dan menjelaskan strategi untuk mengurangi kesulitan pemilihan diksi dan meningkatkan kualitas hasil terjemahan untuk mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan angket melalui platform Google Form terhadap 20 mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Pacitan yang telah menempuh mata kuliah Translation 1 dan 2. Selain menggunakan angket, peneliti juga melakukan wawancara terhadap subjek penelitian. Penelitian dilakukan selama bulan Mei 2021. Setelah data dikumpulkan, peneliti menyajikan data penelitian, membuat bahasan hasil data penelitian, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa seluruh responden mengaku memiliki kesulitan primer dalam pemilihan kata/diksi ketika menerjemahkan teks. Kesulitan tersebut disebabkan oleh kurangnya perbendahaan kosakata, teks yang mengandung istilah budaya, serta jenis teks tertentu seperti puisi. Lemahnya pengetahuan yang menyebabkan information gap juga menjadi problem dalam penerjemahan. hal tersebut menyebabkan kesulitan dalam memilih kata. Beberapa strategi yang bisa diimplementasikan oleh mahasiswa untuk mengurangi kesulitan pemilihan diksi dan meningkatkan kualitas hasil terjemahan adalah sebagai berikut: meningkatkan perbendaharaan kosakata dengan membaca, menggunakan kamus rumpun ilmu, menggunakan mesin terjemahan hanya sebagai alat bantu, membaca teks berulang kali setelah diterjemahkan.
{"title":"Kesulitan Pemilihan Diksi dan Strategi dalam Penerjemahan","authors":"Chusna Apriyanti, Uly Karta Diayu Shinta","doi":"10.21137/jpp.2021.13.1.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.21137/jpp.2021.13.1.2","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesulitan mahasiswa dalam pemilihan diksi penerjemahan dan menjelaskan strategi untuk mengurangi kesulitan pemilihan diksi dan meningkatkan kualitas hasil terjemahan untuk mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan angket melalui platform Google Form terhadap 20 mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris STKIP PGRI Pacitan yang telah menempuh mata kuliah Translation 1 dan 2. Selain menggunakan angket, peneliti juga melakukan wawancara terhadap subjek penelitian. Penelitian dilakukan selama bulan Mei 2021. Setelah data dikumpulkan, peneliti menyajikan data penelitian, membuat bahasan hasil data penelitian, dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menyebutkan bahwa seluruh responden mengaku memiliki kesulitan primer dalam pemilihan kata/diksi ketika menerjemahkan teks. Kesulitan tersebut disebabkan oleh kurangnya perbendahaan kosakata, teks yang mengandung istilah budaya, serta jenis teks tertentu seperti puisi. Lemahnya pengetahuan yang menyebabkan information gap juga menjadi problem dalam penerjemahan. hal tersebut menyebabkan kesulitan dalam memilih kata. Beberapa strategi yang bisa diimplementasikan oleh mahasiswa untuk mengurangi kesulitan pemilihan diksi dan meningkatkan kualitas hasil terjemahan adalah sebagai berikut: meningkatkan perbendaharaan kosakata dengan membaca, menggunakan kamus rumpun ilmu, menggunakan mesin terjemahan hanya sebagai alat bantu, membaca teks berulang kali setelah diterjemahkan.","PeriodicalId":31792,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan","volume":"36 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87344841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.21137/jpp.2021.13.1.4
Heru Arif Pianto
Pada kehidupan sehari-hari kita serin sekali membaca suatu cerita sejarah yang hanya mebicarakan masalah-masalah besar dan berbasis kekuasaan saja. Dengan demikian maka sangatlah tidak mengherankan apabila sejarawan mudah mengarsipkan sumber sejarahnya. Akan tetapi dalam kenyataan sehari-hari sejarawan dalam menggunakan sumber sejarah hanya berupa buku atau dokumen saja. Mereka seakan-akan lupa bahwa visual atau gambar juga dapat digunakan sebagai sumber sejarah. Media film contohnya, media tersebut dapat digunakan sebagai sumber sejarah yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan keauntetikannya. Luaran hasil penelitian ini diharapkan (1) menjadi artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal yang ber ISSN, (2) Publikasi hasil penelitian melalui seminar nasional yang diikuti oleh berbagai dosen dan mahasiswa pada perguruan tinggi, (3) Menjadi sebuah acuan untuk penyusunan materi sejarah lokal. Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah metode penelitian sejarah, dengan cara merekonstruksi masa lampau melalui proses pengujian dan analisis secara kritis terhadap rekaman dan peninggalan masa lampau. Secara garis besar penelitian sejarah terbagi menjadi empat tahapan yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi.
{"title":"Arsip Audiovisual sebagai Sumber Sejarah","authors":"Heru Arif Pianto","doi":"10.21137/jpp.2021.13.1.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.21137/jpp.2021.13.1.4","url":null,"abstract":"Pada kehidupan sehari-hari kita serin sekali membaca suatu cerita sejarah yang hanya mebicarakan masalah-masalah besar dan berbasis kekuasaan saja. Dengan demikian maka sangatlah tidak mengherankan apabila sejarawan mudah mengarsipkan sumber sejarahnya. Akan tetapi dalam kenyataan sehari-hari sejarawan dalam menggunakan sumber sejarah hanya berupa buku atau dokumen saja. Mereka seakan-akan lupa bahwa visual atau gambar juga dapat digunakan sebagai sumber sejarah. Media film contohnya, media tersebut dapat digunakan sebagai sumber sejarah yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan keauntetikannya. \u0000Luaran hasil penelitian ini diharapkan (1) menjadi artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal yang ber ISSN, (2) Publikasi hasil penelitian melalui seminar nasional yang diikuti oleh berbagai dosen dan mahasiswa pada perguruan tinggi, (3) Menjadi sebuah acuan untuk penyusunan materi sejarah lokal. \u0000Metode penelitian yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah metode penelitian sejarah, dengan cara merekonstruksi masa lampau melalui proses pengujian dan analisis secara kritis terhadap rekaman dan peninggalan masa lampau. Secara garis besar penelitian sejarah terbagi menjadi empat tahapan yaitu, heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. \u0000 ","PeriodicalId":31792,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89905870","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.21137/jpp.2021.13.1.8
Nursita Fathichatul Ulfiah, A. S. Hafidah, C. Apriyanti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan untuk mengatasi code- mixing dalam interaksi sehari-hari santri di Pondok Pesantren Al-Mawaddah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dari kuesioner lembar kertas dari 12 manajer bahasa CLI dan LAC yang aktif di Pesantren Al-Mawaddah. Penelitian dilakukan pada bulan November-Desember 2020. Setelah terkumpul, peneliti mengklasifikasikan strategi yang digunakan oleh manajer dan menampilkan datanya. Hasilnya menunjukkan lima strategi yang direncanakan oleh pengelola bahasa: meningkatkan kosakata harian tertulis dan ekspresi khas, menggunakan bahasa relevan yang benar, meningkatkan kosakata bahasa gaul untuk menggantikan fenomena code-mixing, dan memutar film atau kartun asli bahasa Inggris dan mengadakan kompetisi bahasa. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengelola bahasa harus secara signifikan mengubah strategi yang tepat untuk mengatasi masalah code-mixing.
{"title":"The Strategies Used to Overcome the Code Mixing Phenomenon of Multilingual Students Daily Interaction in Islamic Girl Boarding School of Al-Mawaddah","authors":"Nursita Fathichatul Ulfiah, A. S. Hafidah, C. Apriyanti","doi":"10.21137/jpp.2021.13.1.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.21137/jpp.2021.13.1.8","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang digunakan untuk mengatasi code- \u0000mixing dalam interaksi sehari-hari santri di Pondok Pesantren Al-Mawaddah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Data dikumpulkan dari kuesioner lembar kertas dari 12 manajer bahasa CLI dan LAC yang aktif di Pesantren Al-Mawaddah. Penelitian dilakukan pada bulan November-Desember 2020. Setelah terkumpul, peneliti mengklasifikasikan strategi yang digunakan oleh manajer dan menampilkan datanya. Hasilnya menunjukkan lima strategi yang direncanakan oleh pengelola bahasa: meningkatkan kosakata harian tertulis dan ekspresi khas, menggunakan bahasa relevan yang benar, meningkatkan kosakata bahasa gaul untuk menggantikan fenomena code-mixing, dan memutar film atau kartun asli bahasa Inggris dan mengadakan kompetisi bahasa. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengelola bahasa harus secara signifikan mengubah strategi yang tepat untuk mengatasi masalah code-mixing.","PeriodicalId":31792,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Pendidikan","volume":"18 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91068579","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}