Pub Date : 2019-01-09DOI: 10.20884/1.AGRIN.2018.22.2.446
D. Maulidia, Eti Suminartika
PT.Pertani bergerak salah satunya di bidang produksi dan distribusi benih. Berdasarkan benih yangdipasarkannya, ada dua jenis konsumen benih padi PT. Pertani yaitu konsumen benih bersubsidi dan non subsidi.Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kualitas bauran pemasaran benih padi bersertifikat non subsidiberdasarkan kepuasan petani padi sebagai konsumen benih. Penelitian dilakukan dengan teknik deskriptifkuantitatif yang mengidentifikasi tingkat kesesuaian antara kepentingan dan pelaksanaan bauran pemasaran yangdirasakan oleh petani padi, prioritas perbaikan bauran pemasaran, serta tingkat kepuasan petani. Terdapat tujuhatribut bauran pemasaran yang dinilai berdasarkan prinsip bauran pemasaran 7P dan dianalisis dengan metodeImportance-Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Penelitian dilakukan di empatdesa yang berada di wilayah Kios Tani Ramah, Kabupaten Karawang. Alasan pemilihan Kios Tani Ramah adalahkarena kios ini adalah pemasar benih padi bersertifikat terbesar dari PT. Pertani Cabang Karawang, dimana PT.Pertani sendiri merupakan satu dari dua BUMN yang memproduksi benih padi bersertifikat. Variabel yang akanditeliti pada penelitian ini adalah bauran pemasaran 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, danPhysical Evidence). Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan ialah atributketahanan hama, penyakit, kesesuaian harga dengan kualitas, promosi word of mouth, dan kebersihan kios. Tingkatkepuasan petani berdasarkan penilaian CSI yaitu 75,20% atau 0,752 yang berarti ada pada kriteria puas, karenaberada diantara 0,66 – 0,80.Kata kunci: kepuasan petani, bauran pemasaran, benih padi bersertifikat, non subsidi, IPAABSTRACTOne of PT.Pertani’s business branch is seed production and distribution. Based on the seeds market, thereare two types of consumers of PT. Pertani. Those are, subsidized and non-subsidized seed consumers. Thisresearch was conducted to determine the quality of marketing mix of certified rice seeds based on the satisfactionof the rice farmers as seed consumers. The research was conducted with quantitative descriptive analysis methodthat identifies the level of conformity between the importance and the implementation of the marketing mixperceived by the rice farmers, the priority of the marketing mix improvement, and the level of farmer satisfaction.There are seven marketing mix attributes that are judged by the 7P marketing mix principle and analyzed byImportance-Performace Analysis (IPA) and Customer Satisfaction Index (CSI) method. The study was conductedin four villages located in Kios Tani Ramah area, Karawang Regency. The reason for choosing Tani Ramah Kioskis because this kiosk is the largest certified rice seeds marketer from PT. Pertani Karawang Branch, where PT.Pertani itself is one of two state-owned enterprises that produce certified rice seeds. The variables to be sold inthis study are 7P marketing mix (Product, Price, Place, Promotion, Peop
{"title":"KEPUASAN PETANI PADI TERHADAP PELAKSANAAN BAURAN PEMASARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT NON SUBSIDI – PT. PERTANI CABANG PEMASARAN KARAWANG","authors":"D. Maulidia, Eti Suminartika","doi":"10.20884/1.AGRIN.2018.22.2.446","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.AGRIN.2018.22.2.446","url":null,"abstract":"PT.Pertani bergerak salah satunya di bidang produksi dan distribusi benih. Berdasarkan benih yangdipasarkannya, ada dua jenis konsumen benih padi PT. Pertani yaitu konsumen benih bersubsidi dan non subsidi.Penelitian ini dilakukan untuk menentukan kualitas bauran pemasaran benih padi bersertifikat non subsidiberdasarkan kepuasan petani padi sebagai konsumen benih. Penelitian dilakukan dengan teknik deskriptifkuantitatif yang mengidentifikasi tingkat kesesuaian antara kepentingan dan pelaksanaan bauran pemasaran yangdirasakan oleh petani padi, prioritas perbaikan bauran pemasaran, serta tingkat kepuasan petani. Terdapat tujuhatribut bauran pemasaran yang dinilai berdasarkan prinsip bauran pemasaran 7P dan dianalisis dengan metodeImportance-Performance Analysis (IPA) dan Customer Satisfaction Index (CSI). Penelitian dilakukan di empatdesa yang berada di wilayah Kios Tani Ramah, Kabupaten Karawang. Alasan pemilihan Kios Tani Ramah adalahkarena kios ini adalah pemasar benih padi bersertifikat terbesar dari PT. Pertani Cabang Karawang, dimana PT.Pertani sendiri merupakan satu dari dua BUMN yang memproduksi benih padi bersertifikat. Variabel yang akanditeliti pada penelitian ini adalah bauran pemasaran 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process, danPhysical Evidence). Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan ialah atributketahanan hama, penyakit, kesesuaian harga dengan kualitas, promosi word of mouth, dan kebersihan kios. Tingkatkepuasan petani berdasarkan penilaian CSI yaitu 75,20% atau 0,752 yang berarti ada pada kriteria puas, karenaberada diantara 0,66 – 0,80.Kata kunci: kepuasan petani, bauran pemasaran, benih padi bersertifikat, non subsidi, IPAABSTRACTOne of PT.Pertani’s business branch is seed production and distribution. Based on the seeds market, thereare two types of consumers of PT. Pertani. Those are, subsidized and non-subsidized seed consumers. Thisresearch was conducted to determine the quality of marketing mix of certified rice seeds based on the satisfactionof the rice farmers as seed consumers. The research was conducted with quantitative descriptive analysis methodthat identifies the level of conformity between the importance and the implementation of the marketing mixperceived by the rice farmers, the priority of the marketing mix improvement, and the level of farmer satisfaction.There are seven marketing mix attributes that are judged by the 7P marketing mix principle and analyzed byImportance-Performace Analysis (IPA) and Customer Satisfaction Index (CSI) method. The study was conductedin four villages located in Kios Tani Ramah area, Karawang Regency. The reason for choosing Tani Ramah Kioskis because this kiosk is the largest certified rice seeds marketer from PT. Pertani Karawang Branch, where PT.Pertani itself is one of two state-owned enterprises that produce certified rice seeds. The variables to be sold inthis study are 7P marketing mix (Product, Price, Place, Promotion, Peop","PeriodicalId":31902,"journal":{"name":"Agrin Jurnal Penelitian Pertanian","volume":"177 12","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72425702","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-09DOI: 10.20884/1.agrin.2018.22.2.462
N. Khoiriyah, Tamad Tamad, Joko Maryanto
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik hayati, kimia dan metode konservasitanah terhadap hasil kentang di andisol, serta hubungan hasil kentang dan serapan P dengan perlakuan pupukorganik hayati, kimia dan metode konservasi di andisol. Penelitian dilakukan bulan Maret-Desember 2017 di DesaPandansari, Paguyangan, Brebes dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas JenderalSoedirman, Purwokerto. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK faktorial dengan tiga faktor. Faktorpertama yaitu pupuk organik (P) dengan 6 taraf terdiri dari P1 (kontrol), P2 (POH 20 ton/ha), P3 (POH 15 ton/ha),P4 (POH 10 ton/ha), P5 (POH 5 ton/ha) dan P6 (POH 2,5 ton/ha). Faktor kedua adalah pupuk kimia (K) dengan 4taraf yaitu K1 (kontrol), K2 (dosis anjuran dan 200 kg kapur), K3 (1/2 dosis anjuran dan 200 kg kapur) dan K4(1/4 dosis anjuran dan 200 kg kapur). Faktor ketiga yaitu lereng dengan 3 taraf, yang terdiri dari L1 (kontrol), L2(bedengan sejajar kontur miring 10%) dan L3 (bedengan sejajar kontur). Variabel yang diamati yaitu tinggitanaman, jumlah daun, hasil kentang, pH H2O, dan serapan P. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organikhayati dan kimia dengan metode konservasi tanah berpengaruh terhadap hasil kentang di andisol dan terdapathubungan korelasi antara hasil kentang dan serapan P.Kata kunci: serapan P, hasil kentang dan andisolABSTRACTThis study aims to determine the effect of biological organic fertilizer, chemistry and soil conservation methodson the results of potatoes at andisol, as well as the relationship between potato yield and P uptake by treatment ofbiological organic fertilizers, chemicals and conservation methods in andisol. This research was conducted inMarch-December 2017 in Pandansari Village, Paguyangan, Brebes and Soil Science Laboratory, Faculty ofAgriculture, Jenderal Soedirman University, Purwokerto. The experimental design used was factorial RandomizedGroup Design (RAK) with three factors. The first factor is organic fertilizer (P) with 6 levels consisting of P1(control), P2 (POH 20 tons / ha), P3 (POH 15 tons / ha), P4 (POH 10 tons / ha), P5 (POH 5 tons / ha) and P6(POH 2.5 tons / ha). The second factor is chemical fertilizer (K) with 4 levels, namely K1 (control), K2(recommended dosage and 200 kg of lime), K3 (1/2 recommended dose and 200 kg of lime) and K4 (1/4recommended dose and 200 kg chalk). The third factor is the slope with 3 levels, which consists of L1 (control),L2 (10% sloping contour parallel beds) and L3 (contour parallel beds). The variables observed were plant height,leaf number, potato yield, H2O pH, and P. uptake. The results showed that biological and chemical organicfertilizers with soil conservation methods influenced the yield of potatoes in andisol and there was a correlationbetween potato yields and P uptake.Keywords: P uptake, potato yield and andisol
{"title":"APLIKASI PUPUK ORGANIK HAYATI, KIMIA DAN METODE KONSERVASI TANAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL KENTANG (Solanum tuberosum L.) PADA ANDISOL DI BREBES","authors":"N. Khoiriyah, Tamad Tamad, Joko Maryanto","doi":"10.20884/1.agrin.2018.22.2.462","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.agrin.2018.22.2.462","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik hayati, kimia dan metode konservasitanah terhadap hasil kentang di andisol, serta hubungan hasil kentang dan serapan P dengan perlakuan pupukorganik hayati, kimia dan metode konservasi di andisol. Penelitian dilakukan bulan Maret-Desember 2017 di DesaPandansari, Paguyangan, Brebes dan Laboratorium Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas JenderalSoedirman, Purwokerto. Rancangan percobaan yang digunakan adalah RAK faktorial dengan tiga faktor. Faktorpertama yaitu pupuk organik (P) dengan 6 taraf terdiri dari P1 (kontrol), P2 (POH 20 ton/ha), P3 (POH 15 ton/ha),P4 (POH 10 ton/ha), P5 (POH 5 ton/ha) dan P6 (POH 2,5 ton/ha). Faktor kedua adalah pupuk kimia (K) dengan 4taraf yaitu K1 (kontrol), K2 (dosis anjuran dan 200 kg kapur), K3 (1/2 dosis anjuran dan 200 kg kapur) dan K4(1/4 dosis anjuran dan 200 kg kapur). Faktor ketiga yaitu lereng dengan 3 taraf, yang terdiri dari L1 (kontrol), L2(bedengan sejajar kontur miring 10%) dan L3 (bedengan sejajar kontur). Variabel yang diamati yaitu tinggitanaman, jumlah daun, hasil kentang, pH H2O, dan serapan P. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk organikhayati dan kimia dengan metode konservasi tanah berpengaruh terhadap hasil kentang di andisol dan terdapathubungan korelasi antara hasil kentang dan serapan P.Kata kunci: serapan P, hasil kentang dan andisolABSTRACTThis study aims to determine the effect of biological organic fertilizer, chemistry and soil conservation methodson the results of potatoes at andisol, as well as the relationship between potato yield and P uptake by treatment ofbiological organic fertilizers, chemicals and conservation methods in andisol. This research was conducted inMarch-December 2017 in Pandansari Village, Paguyangan, Brebes and Soil Science Laboratory, Faculty ofAgriculture, Jenderal Soedirman University, Purwokerto. The experimental design used was factorial RandomizedGroup Design (RAK) with three factors. The first factor is organic fertilizer (P) with 6 levels consisting of P1(control), P2 (POH 20 tons / ha), P3 (POH 15 tons / ha), P4 (POH 10 tons / ha), P5 (POH 5 tons / ha) and P6(POH 2.5 tons / ha). The second factor is chemical fertilizer (K) with 4 levels, namely K1 (control), K2(recommended dosage and 200 kg of lime), K3 (1/2 recommended dose and 200 kg of lime) and K4 (1/4recommended dose and 200 kg chalk). The third factor is the slope with 3 levels, which consists of L1 (control),L2 (10% sloping contour parallel beds) and L3 (contour parallel beds). The variables observed were plant height,leaf number, potato yield, H2O pH, and P. uptake. The results showed that biological and chemical organicfertilizers with soil conservation methods influenced the yield of potatoes in andisol and there was a correlationbetween potato yields and P uptake.Keywords: P uptake, potato yield and andisol","PeriodicalId":31902,"journal":{"name":"Agrin Jurnal Penelitian Pertanian","volume":"80 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77820371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-09DOI: 10.20884/1.AGRIN.2018.22.2.464
Ruminta Ruminta, Agus Wahyudin, A. Ramdani
Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh interaksi antara dosis pupuk organik cair dan jarak tanamterhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum (Sorghum bicolor L. Moench). Penelitian dilakukan di StasiunLapangan Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor Jawa Barat. Lokasi ini memiliki ketinggiansekitar 760 meter di atas permukaan laut, tipe tanah inseptisol dan tipe iklim Oldeman C3 pada tahun 2012.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial, dua faktor perlakuan dantiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik cair yang terdiri dari tiga taraf: 1,5 l / ha; 3 l / ha; dan 6l / ha. Faktor kedua adalah jarak tanam yang terdiri dari tiga taraf: 25 cm x 25 cm; 50 cm x 25 cm; dan 75 cm x 25cm. Pengamatan terdiri dari komponen hasil dan hasil tanaman sorgum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaantara jarak tanam dan dosis pupuk cair memberikan efek interaksi terhadap berat malai sorgum. Perlakuan pupukorganik cair dengan dosis 6 l / ha dan jarak tanam pada level 50 cm x 25 cm memberikan efek terbaik terhadapberat malai sorgum (94,90 g). Pengaruh mandiri jarak tanam pada level 50 cm x 25 cm memberikan hasil terbaikterhadap bobot biji per tanaman (71,31 g). Perlakuan pupuk organik cair dan jarak tanam memberikan efek yangsama terhadap panjang malai, berat 1000 butir, persentase bobot biji per tanaman, indeks panen, dan hasil perlahan.Kata kunci: pupuk organik cair, jarak tanam, hasil, sorgumABSTRACTThe objective of research was to study the effect of interaction between dosage of liquid organic fertilizerand plant spacing on growth and yield of Sorghum (Sorghum bicolor L. Moench). Research was carried out atAgriculture Faculty Field Station, Padjadjaran University, Jatinangor West Java. The site has an altitude about760 meter above sea level, inceptisols soil type and C3 climate type of Oldeman in 2012. The experiment used aRandomized Block Design (RBD) with factorial pattern, two factor of treatment and three replications. The Firstfactor was dosage of liquid organic fertilizer which consist of three levels: 1,5 l/ha; 3 l/ha; dan 6 l/ha. The Secondfactor was plant spacing consist of three levels: 25 cm x 25 cm; 50 cm x 25 cm; and 75 cm x 25 cm. Observationsconsist of components of yield and yield of sorghum plants. The results of this experiment showed that betweenplant spacing and dosage of liquid fertilizer give an interaction effect to panicle weight of sorghum. Treatment ofliquid organic fertilizer at dosage 6 l/ha and plant spacing at level 50 cm x 25 cm gave the best effects on panicleweight sorgum (94,90 g). Single effect treatment of plant spacing at level 50 cm x 25 cm gave the best result tograin weight per plant (71,31 g). Treatment of liquid organic fertilizer and plant spacing give the same effect topanicle length, weight of 1000 grain, percentage of kernels weight per plant, harvest index, and yield per field.Key words: liquid organic fertilizer, plant space, yield, sorgum
研究的目的是研究液体有机肥剂量与作物与高粱植物生长和结果之间的相互作用。这项研究是在西爪哇的Padjadjaran大学农业学院的场地进行的。该地点于2012年海拔约760米,浸没土壤类型和气候老态C3。本研究采用团体随机设计,采用分诊模式、两种治疗因素和三种重复。第一个因素是液体有机肥的剂量,共三种:1.5 l / ha;3 l / ha;还有6l / ha。第二个因素是三种种植距离:25厘米乘25厘米;50厘米乘25厘米;75厘米乘25厘米。这种观测是由高粱植物的果实和果实组成的。研究结果表明,在种植距离和液化肥剂量之间的相互作用对马莱高粱的体重产生了影响。常规剂量的液态pupukorganik 6 l -哈待遇和距离种植50厘米×25厘米,这在一定程度上提供了最好的效果terhadapberat塔塞尔高粱(94.90 g)。独立的影响种植50厘米×25厘米的水平距离出产terbaikterhadap每植物种子的重量(71.31 g)。液体有机肥种植和距离待遇给yangsama效应对圆锥花序长,重1000粒,每植物的种子,收获指数权重比例,慢慢和结果。关键字:液体有机肥料、种植距离、结果、综合研究和植物在生长和吸收方面的相互作用。研究还考虑到了Padjadjaran大学、Jatinangor West Java的griculture Field站。2012年,该遗址在海平面上方760米,浸渍索型和C3气候型老歌型。使用的设计设计块有真实的模式,两种治疗因素和三种复制。第一层是三层有机物液体的dosage,其分量为1.5 l/ha;3 l -哈;还有6个l/ha。第二层是plant space的三层含义:25厘米乘25厘米;50厘米乘25厘米;75厘米乘25厘米。高粱植物对低海拔的补偿。这种实验的结果表明,胶原胶质和二乙酸二乙酸赋予高梁的有效效果。治疗ofliquid有机fertilizer at dosage 6 l -哈和普兰spacing at 50厘米×25厘米级给最佳panicleweight高粱(94.90 g上的影响)。单身的效应治疗植物spacing at 50厘米×25厘米级给最好的论点tograin重量每普兰(71.31 g)。治疗的液体有机fertilizer和普兰spacing给不变效应topanicle长度正好,weight of 1000谷物,percentage of kernels重量每种植、收获指数和收益陆军。重要字:有机有机液体,行星空间,风化,高粱
{"title":"RESPON HASIL TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor L. Moench) TERHADAP PUPUK ORGANIK CAIR DAN JARAK TANAM DI JATINANGOR JAWA BARAT","authors":"Ruminta Ruminta, Agus Wahyudin, A. Ramdani","doi":"10.20884/1.AGRIN.2018.22.2.464","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.AGRIN.2018.22.2.464","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian adalah mempelajari pengaruh interaksi antara dosis pupuk organik cair dan jarak tanamterhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sorgum (Sorghum bicolor L. Moench). Penelitian dilakukan di StasiunLapangan Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor Jawa Barat. Lokasi ini memiliki ketinggiansekitar 760 meter di atas permukaan laut, tipe tanah inseptisol dan tipe iklim Oldeman C3 pada tahun 2012.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial, dua faktor perlakuan dantiga ulangan. Faktor pertama adalah dosis pupuk organik cair yang terdiri dari tiga taraf: 1,5 l / ha; 3 l / ha; dan 6l / ha. Faktor kedua adalah jarak tanam yang terdiri dari tiga taraf: 25 cm x 25 cm; 50 cm x 25 cm; dan 75 cm x 25cm. Pengamatan terdiri dari komponen hasil dan hasil tanaman sorgum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwaantara jarak tanam dan dosis pupuk cair memberikan efek interaksi terhadap berat malai sorgum. Perlakuan pupukorganik cair dengan dosis 6 l / ha dan jarak tanam pada level 50 cm x 25 cm memberikan efek terbaik terhadapberat malai sorgum (94,90 g). Pengaruh mandiri jarak tanam pada level 50 cm x 25 cm memberikan hasil terbaikterhadap bobot biji per tanaman (71,31 g). Perlakuan pupuk organik cair dan jarak tanam memberikan efek yangsama terhadap panjang malai, berat 1000 butir, persentase bobot biji per tanaman, indeks panen, dan hasil perlahan.Kata kunci: pupuk organik cair, jarak tanam, hasil, sorgumABSTRACTThe objective of research was to study the effect of interaction between dosage of liquid organic fertilizerand plant spacing on growth and yield of Sorghum (Sorghum bicolor L. Moench). Research was carried out atAgriculture Faculty Field Station, Padjadjaran University, Jatinangor West Java. The site has an altitude about760 meter above sea level, inceptisols soil type and C3 climate type of Oldeman in 2012. The experiment used aRandomized Block Design (RBD) with factorial pattern, two factor of treatment and three replications. The Firstfactor was dosage of liquid organic fertilizer which consist of three levels: 1,5 l/ha; 3 l/ha; dan 6 l/ha. The Secondfactor was plant spacing consist of three levels: 25 cm x 25 cm; 50 cm x 25 cm; and 75 cm x 25 cm. Observationsconsist of components of yield and yield of sorghum plants. The results of this experiment showed that betweenplant spacing and dosage of liquid fertilizer give an interaction effect to panicle weight of sorghum. Treatment ofliquid organic fertilizer at dosage 6 l/ha and plant spacing at level 50 cm x 25 cm gave the best effects on panicleweight sorgum (94,90 g). Single effect treatment of plant spacing at level 50 cm x 25 cm gave the best result tograin weight per plant (71,31 g). Treatment of liquid organic fertilizer and plant spacing give the same effect topanicle length, weight of 1000 grain, percentage of kernels weight per plant, harvest index, and yield per field.Key words: liquid organic fertilizer, plant space, yield, sorgum","PeriodicalId":31902,"journal":{"name":"Agrin Jurnal Penelitian Pertanian","volume":"96 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80441803","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-09DOI: 10.20884/1.AGRIN.2018.22.1.456
A. Widyasanti, Nuraeny Septianti, Sarifah Nurjanah
Tomat termasuk komoditas tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia, namun memiliki nilai ekonomiyang rendah dan mudah rusak. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah denganmengolah tomat menjadi berbagai produk olahan salah satunya adalah pembuatan bubuk tomat. Pembuatan bubuksuatu bahan dapat dilakukan dengan metode pengeringan pembusaan. Penelitian bertujuan untuk mengetahuipengaruh penambahan maltodekstrin sebagai bahan pengisi terhadap karakteristik fisikokimia bubuk tomat yangdihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan analisisdeskriptif. Perlakuan yang dicoba adalah penambahan maltodekstrin (10%, 15% dan 20% b/b), dengan tiga kaliulangan. Parameter yang diamati meliputi: rendemen, warna, laju pengeringan, dan karakteristik fisikokimia bubuktomat yang meliputi warna, kadar air, kadar abu, kelarutan, indeks penyerapan air, bulk density, foam density,kadar vitamin C, dan higroskopisitas. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar air awal campuran jus dan pulptomat hasil proses mixing adalah 82,68% (bb) hingga 94,9% (bb). Nilai kadar air bubuk tomat berkisar antara5,86% (bb) hingga 15,28% (bb). Pada penelitian ini hasil terbaik terdapat pada bubuk tomat dengan perlakuanpenambahan maltodekstrin 20% dengan hasil rendemen 15,29%; kadar air 5,86%; kadar abu 6,24%; foam density0,57 g/cm3; bulk density 0,77 g/cm3; kelarutan 95,23%; indeks penyerapan air 12,96%; tingkat higroskopisitas11,36%; kadar vitamin C 75,49 mg/100g. Karakteristik warna bubuk tomat pada perlakuan penambahanmaltodekstrin maupun kontrol menghasilkan warna kromatis merah.Kata kunci: bubuk tomat, maltodekstrin, pengeringan pembusaan, tomatABSTRACTTomato is one of plant commodities that easy to find in Indonesia, but it is easily damaged and has a loweconomic price. One of the alternative to solve the problem was performed by processing the fresh tomato intotomato powder. Tomato powder can made by foam mat drying method. The purpose of this study was to determinethe effect of maltodextrin addition as a filler material on physicochemical properties of tomato powder that madeby foam mat drying. This study conducted with laboratory experimental method with descriptive analysis. Therewere three repetitions that consisted of 3 treatments based on the maltodextrin addition (10%, 15% and 20% w/w).The observed parameters were total yield value, colour, drying rate, and physicochemical properties such ascolour, moisture content, ash content, solubility, water absorption index, bulk density, foam density, vitamin Ccontent, and hygroscopicity. The results showed that the average moisture content of tomato juice and pulp frommixing process was 82.68% (bb) to 94.9% (bb). The value of tomato powder water content ranges from 5.86%(bb) to 15.28% (bb). In this study, the best results were found in tomato powder with 20% maltodextrin additiontreatment with total yield of 15.29%; 5.86% moisture content; 6.24% ash co
{"title":"PENGARUH PENAMBAHAN MALTODEKSTRIN TERHADAP KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA BUBUK TOMAT HASIL PENGERINGAN PEMBUSAAN (FOAM MAT DRYING)","authors":"A. Widyasanti, Nuraeny Septianti, Sarifah Nurjanah","doi":"10.20884/1.AGRIN.2018.22.1.456","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.AGRIN.2018.22.1.456","url":null,"abstract":"Tomat termasuk komoditas tanaman yang banyak dijumpai di Indonesia, namun memiliki nilai ekonomiyang rendah dan mudah rusak. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah denganmengolah tomat menjadi berbagai produk olahan salah satunya adalah pembuatan bubuk tomat. Pembuatan bubuksuatu bahan dapat dilakukan dengan metode pengeringan pembusaan. Penelitian bertujuan untuk mengetahuipengaruh penambahan maltodekstrin sebagai bahan pengisi terhadap karakteristik fisikokimia bubuk tomat yangdihasilkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium dengan analisisdeskriptif. Perlakuan yang dicoba adalah penambahan maltodekstrin (10%, 15% dan 20% b/b), dengan tiga kaliulangan. Parameter yang diamati meliputi: rendemen, warna, laju pengeringan, dan karakteristik fisikokimia bubuktomat yang meliputi warna, kadar air, kadar abu, kelarutan, indeks penyerapan air, bulk density, foam density,kadar vitamin C, dan higroskopisitas. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar air awal campuran jus dan pulptomat hasil proses mixing adalah 82,68% (bb) hingga 94,9% (bb). Nilai kadar air bubuk tomat berkisar antara5,86% (bb) hingga 15,28% (bb). Pada penelitian ini hasil terbaik terdapat pada bubuk tomat dengan perlakuanpenambahan maltodekstrin 20% dengan hasil rendemen 15,29%; kadar air 5,86%; kadar abu 6,24%; foam density0,57 g/cm3; bulk density 0,77 g/cm3; kelarutan 95,23%; indeks penyerapan air 12,96%; tingkat higroskopisitas11,36%; kadar vitamin C 75,49 mg/100g. Karakteristik warna bubuk tomat pada perlakuan penambahanmaltodekstrin maupun kontrol menghasilkan warna kromatis merah.Kata kunci: bubuk tomat, maltodekstrin, pengeringan pembusaan, tomatABSTRACTTomato is one of plant commodities that easy to find in Indonesia, but it is easily damaged and has a loweconomic price. One of the alternative to solve the problem was performed by processing the fresh tomato intotomato powder. Tomato powder can made by foam mat drying method. The purpose of this study was to determinethe effect of maltodextrin addition as a filler material on physicochemical properties of tomato powder that madeby foam mat drying. This study conducted with laboratory experimental method with descriptive analysis. Therewere three repetitions that consisted of 3 treatments based on the maltodextrin addition (10%, 15% and 20% w/w).The observed parameters were total yield value, colour, drying rate, and physicochemical properties such ascolour, moisture content, ash content, solubility, water absorption index, bulk density, foam density, vitamin Ccontent, and hygroscopicity. The results showed that the average moisture content of tomato juice and pulp frommixing process was 82.68% (bb) to 94.9% (bb). The value of tomato powder water content ranges from 5.86%(bb) to 15.28% (bb). In this study, the best results were found in tomato powder with 20% maltodextrin additiontreatment with total yield of 15.29%; 5.86% moisture content; 6.24% ash co","PeriodicalId":31902,"journal":{"name":"Agrin Jurnal Penelitian Pertanian","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82728755","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-09DOI: 10.20884/1.agrin.2018.22.2.445
A. K. Karjadi, Neni Gunaeni
Tanaman bawang putih (Allium sativum L) termasuk dalam genus Allium yang diperbanyak secara vegetatifmelalui umbi. Virus merupakan salah satu penyakit penting yang perlu dipecahkan pada pembiakan vegetatif ini.Teknik inkonvensional kultur jaringan yang dikombinasikan dengan kemoterapi dapat membantu menghilangkanpenyakit virus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari beberapa konsentrasi antiviral ribavirin dimedia MS terhadap pertumbuhan dan perkembangan shoot tip Bawang putih cv Lumbu Hijau, cv. Lumbu Kuning,cv. Tawangmangu. Percobaan dilakukan di laboratorium kultur jaringan, Balai Penelitian Tanaman Sayur(Balitsa), pada bulan Mei hingga Juli 2015. Sasaran penelitian adalah untuk menghasilkan tanaman bebas virusdengan menggunakan teknik kultur jaringan yang dikombinasikan dengan kemoterapi. Varibel yang diamatiadalah pertumbuhan dan perkembangan planlet bawang putih. Hasil dari penelitian (1) Kontaminasi kulturumumnya disebabkan oleh bakteri dan jamur dengan persentase 10 % sampai dengan 30%. (2) Penambahanantiviral ribavirin, semakin tinggi konsentrasi persentase tumbuh dan berkembang semakin rendah untuk ketigakultivar (3) Pengamatan secara visual penambahan antiviral ribavirin dan kultivar tidak berpengaruh pada jumlahtunas, rata-rata dari satu eksplan tumbuh satu tunas untuk ketiga kultivar (4). Penambahan antiviral ribavirin dankultivar tidak mempengaruhi pertumbuuhan daun, akar ketiga kultivar (5).Hasil pengujian virus dengan teknikDAS ELISA persentase kultur yang terinfeksi 54.55% sampai dengan 100 %.Kata kunci: bawang putih (Allium sativum L); antiviral ribavirin; kultivarABSTRAKThe garlic (Allium sativum L) belonging to the genus Allium, propagated in vegetative through bulb. Inthe plants propagated by vegetative technique, virus is an important disease to be solved. The tissue culturetechniques in combination with chemotheraphy could eliminate virus diseases. The experiment carried out in thelaboratory tissue culture, Balai Penelitian Tanaman Sayur (Balitsa) on May untill July 2015. The experiment aimsto observe the effect of several antiviral ribavirin concentration in MS medium on growth and development shoottip cv. Lumbu hijau , cv. Lumbu kuning , cv. Tawangmangu. It’s main goal is to produce virus-free plants usingtissue culture techniques combined with chemotheraphy. The variables observed were the growth and developmentof garlic plantlets. The results of the experiment are; (1). Culture contamination were generally caused by bacteriaand fungi with a percentage of 10% to 30%. (2) In the high concentration of antiviral ribavirin gave results ondecreasing growth and development of the three garlic cultivar (3) On visual observation, cultivar and antiviralribavirin has no effect on the number of shoots, each explants were growing one shoot. (4). The added of antiviralribavirin and cultivar does not affect on growth the three garlic cultivar . (5) The results of the test virus byserological test DAS ELISA techniques the
{"title":"EFEK ANTIVIRAL RIBAVIRIN DALAM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN EKSPLAN BAWANG PUTIH CV. LUMBU HIJAU, CV. LUMBU KUNING DAN CV. TAWANGMANGU","authors":"A. K. Karjadi, Neni Gunaeni","doi":"10.20884/1.agrin.2018.22.2.445","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.agrin.2018.22.2.445","url":null,"abstract":"Tanaman bawang putih (Allium sativum L) termasuk dalam genus Allium yang diperbanyak secara vegetatifmelalui umbi. Virus merupakan salah satu penyakit penting yang perlu dipecahkan pada pembiakan vegetatif ini.Teknik inkonvensional kultur jaringan yang dikombinasikan dengan kemoterapi dapat membantu menghilangkanpenyakit virus. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari beberapa konsentrasi antiviral ribavirin dimedia MS terhadap pertumbuhan dan perkembangan shoot tip Bawang putih cv Lumbu Hijau, cv. Lumbu Kuning,cv. Tawangmangu. Percobaan dilakukan di laboratorium kultur jaringan, Balai Penelitian Tanaman Sayur(Balitsa), pada bulan Mei hingga Juli 2015. Sasaran penelitian adalah untuk menghasilkan tanaman bebas virusdengan menggunakan teknik kultur jaringan yang dikombinasikan dengan kemoterapi. Varibel yang diamatiadalah pertumbuhan dan perkembangan planlet bawang putih. Hasil dari penelitian (1) Kontaminasi kulturumumnya disebabkan oleh bakteri dan jamur dengan persentase 10 % sampai dengan 30%. (2) Penambahanantiviral ribavirin, semakin tinggi konsentrasi persentase tumbuh dan berkembang semakin rendah untuk ketigakultivar (3) Pengamatan secara visual penambahan antiviral ribavirin dan kultivar tidak berpengaruh pada jumlahtunas, rata-rata dari satu eksplan tumbuh satu tunas untuk ketiga kultivar (4). Penambahan antiviral ribavirin dankultivar tidak mempengaruhi pertumbuuhan daun, akar ketiga kultivar (5).Hasil pengujian virus dengan teknikDAS ELISA persentase kultur yang terinfeksi 54.55% sampai dengan 100 %.Kata kunci: bawang putih (Allium sativum L); antiviral ribavirin; kultivarABSTRAKThe garlic (Allium sativum L) belonging to the genus Allium, propagated in vegetative through bulb. Inthe plants propagated by vegetative technique, virus is an important disease to be solved. The tissue culturetechniques in combination with chemotheraphy could eliminate virus diseases. The experiment carried out in thelaboratory tissue culture, Balai Penelitian Tanaman Sayur (Balitsa) on May untill July 2015. The experiment aimsto observe the effect of several antiviral ribavirin concentration in MS medium on growth and development shoottip cv. Lumbu hijau , cv. Lumbu kuning , cv. Tawangmangu. It’s main goal is to produce virus-free plants usingtissue culture techniques combined with chemotheraphy. The variables observed were the growth and developmentof garlic plantlets. The results of the experiment are; (1). Culture contamination were generally caused by bacteriaand fungi with a percentage of 10% to 30%. (2) In the high concentration of antiviral ribavirin gave results ondecreasing growth and development of the three garlic cultivar (3) On visual observation, cultivar and antiviralribavirin has no effect on the number of shoots, each explants were growing one shoot. (4). The added of antiviralribavirin and cultivar does not affect on growth the three garlic cultivar . (5) The results of the test virus byserological test DAS ELISA techniques the","PeriodicalId":31902,"journal":{"name":"Agrin Jurnal Penelitian Pertanian","volume":"85 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89368968","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-09DOI: 10.20884/1.AGRIN.2018.22.1.461
P. Sari, Eti Suminartika
Produktivitas pemetik teh di Perkebunan teh Cibuni mengalami penurunan disebabkan oleh berkurangnyajumlah tenaga kerja pemetik teh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas pemetik dan faktorfaktoryang mempengaruhi produktivitas pemetik di Perkebunan teh Cibuni. Penelitian ini dilakukan diPerkebunan Teh Cibuni, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Desain penelitian yang digunakan yaitudesain kuantitatif dengan teknik penelitian survei. Pengambilan sampel menggunakan metode acak sederhanadengan sampel 40 orang pemetik. Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS IBMStatistics, pengujian asumsi klasik dan pegujian hipotesis menggunakan uji , uji F dan uji t. Variabel yangdigunakan yaitu motivasi, kedisiplinan, jenis kelamin, usia, pengalaman kerja, keterampilan, dan kapasitas petik.Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai determinasi sebesar 0.845 = 84.5% yang artinya pengaruh semuavariabel bebas terhadap variabel terikat adalah 84.5%, sedangkan 15.5% lainnya dipengaruhi oleh variabel lainyang tidak diteliti. Nilai R atau nilai korelasi sebesar 0.934 menunjukan kekuatan hubungan yang sangat kuatantara motivasi, kedisiplinan, jenis kelamin, usia, pengalaman kerja, keterampilan dan kapasitas petik denganproduktivitas kerja pemetik. Hasil uji t menunjukan variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadapproduktivitas pemetik teh yaitu motivasi, usia, pengalaman kerja, keterampilan dan kapasitas petik, sedangkanvariabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pemetik teh yaitu kedisiplinan dan jeniskelamin.Kata kunci: faktor-faktor, produktivitas, pemetik tehABSTRACTThe productivity of the tea pickers in Cibuni tea plantation has decreased due to the decreasing number ofthe tea pickers. This research aims to determine the productivity of the tea pickers and factors that affect theproductivity of the tea pickers in Cibuni tea plantation. This research was conducted at Cibuni Tea Plantation,Rancabali District, Bandung Regency. The research design used is the quantitative design with the survey researchtechnique. The sampling used a simple random method with a sample of 40 pickers. The data analysis used themultiple linear regressions with SPSS IBM Statistics tool, classical assumption test and hypothesis test using R2test, F test and t test. The variables used were motivation, discipline, gender, age, work experience, skills, andquoting capacity. The results showed that the value of determination of 0.845 which means the influence of allindependent variables on the dependent variable is 84.5%, while the other 15.5% are influenced by other variablesthat are not examined. The R value or correlation value of 0.934 shows a very strong relationship betweenmotivation, discipline, gender, age, work experience, skills and picking capacity with the work productivity of thepicker. The result of t test shows that the variables that significantly influence the productivity of the tea pickersare motiva
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PEMETIK DI PERKEBUNAN TEH CIBUNI (Suatu Kasus di Perkebunan Teh Cibuni, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung)","authors":"P. Sari, Eti Suminartika","doi":"10.20884/1.AGRIN.2018.22.1.461","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.AGRIN.2018.22.1.461","url":null,"abstract":"Produktivitas pemetik teh di Perkebunan teh Cibuni mengalami penurunan disebabkan oleh berkurangnyajumlah tenaga kerja pemetik teh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas pemetik dan faktorfaktoryang mempengaruhi produktivitas pemetik di Perkebunan teh Cibuni. Penelitian ini dilakukan diPerkebunan Teh Cibuni, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung. Desain penelitian yang digunakan yaitudesain kuantitatif dengan teknik penelitian survei. Pengambilan sampel menggunakan metode acak sederhanadengan sampel 40 orang pemetik. Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan alat bantu SPSS IBMStatistics, pengujian asumsi klasik dan pegujian hipotesis menggunakan uji , uji F dan uji t. Variabel yangdigunakan yaitu motivasi, kedisiplinan, jenis kelamin, usia, pengalaman kerja, keterampilan, dan kapasitas petik.Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai determinasi sebesar 0.845 = 84.5% yang artinya pengaruh semuavariabel bebas terhadap variabel terikat adalah 84.5%, sedangkan 15.5% lainnya dipengaruhi oleh variabel lainyang tidak diteliti. Nilai R atau nilai korelasi sebesar 0.934 menunjukan kekuatan hubungan yang sangat kuatantara motivasi, kedisiplinan, jenis kelamin, usia, pengalaman kerja, keterampilan dan kapasitas petik denganproduktivitas kerja pemetik. Hasil uji t menunjukan variabel yang berpengaruh secara signifikan terhadapproduktivitas pemetik teh yaitu motivasi, usia, pengalaman kerja, keterampilan dan kapasitas petik, sedangkanvariabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas pemetik teh yaitu kedisiplinan dan jeniskelamin.Kata kunci: faktor-faktor, produktivitas, pemetik tehABSTRACTThe productivity of the tea pickers in Cibuni tea plantation has decreased due to the decreasing number ofthe tea pickers. This research aims to determine the productivity of the tea pickers and factors that affect theproductivity of the tea pickers in Cibuni tea plantation. This research was conducted at Cibuni Tea Plantation,Rancabali District, Bandung Regency. The research design used is the quantitative design with the survey researchtechnique. The sampling used a simple random method with a sample of 40 pickers. The data analysis used themultiple linear regressions with SPSS IBM Statistics tool, classical assumption test and hypothesis test using R2test, F test and t test. The variables used were motivation, discipline, gender, age, work experience, skills, andquoting capacity. The results showed that the value of determination of 0.845 which means the influence of allindependent variables on the dependent variable is 84.5%, while the other 15.5% are influenced by other variablesthat are not examined. The R value or correlation value of 0.934 shows a very strong relationship betweenmotivation, discipline, gender, age, work experience, skills and picking capacity with the work productivity of thepicker. The result of t test shows that the variables that significantly influence the productivity of the tea pickersare motiva","PeriodicalId":31902,"journal":{"name":"Agrin Jurnal Penelitian Pertanian","volume":"21 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88796125","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-09DOI: 10.20884/1.agrin.2018.22.2.448
Iqbal Erdiansyah, Sekar Utami Putri
Padi di Kabupaten Jember mengalami penurunan produksi, salah satunya disebabkan oleh organismepengganggu tanaman. Aplikasi PHT (Pengendalian Hama Terpadu) dengan memanfaatkan musuh alami dapatditerapkan agar ekosistem pertanaman padi seimbang. Penggunaan refugia bagi hama padi diharapkan efektifuntuk mengurangi populasi dan serangan hama. Penelitian dilakukan dari Agustus hingga Oktober 2017 di DesaSuren, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember. Refugia yang digunakan adalah kenikir (Cosmos caudatus)dan bunga kertas (Zinnia elegans). Pengambilan sampel acak adalah sistematis (pola zig-zag). Variabel yangdiamati adalah investasi dan klasifikasi populasi serangga. Prosedur pengumpulan data menggunakan metodepengumpulan data primer. Populasi hama padi tertinggi diketahui pada perlakuan yang tidak berada pada tanamanrefugia di pinggir sawah dan hama yang paling dominan adalah wereng hijau poppy atau Nipothetix spp denganjumlah populasi rata-rata 12 ekor. Pengamatan tanaman padi yang diolah dan ditanami tanaman refugia di pinggirsawah, diketahui populasi tertinggi pada umur 4 MST dan serangga yang diidentifikasi adalah hama. Total musuhalami pada tanaman padi tanpa tanaman refugia sebanyak 305 ekor, tanaman padi dengan tanaman refugiasebanyak 438 ekor. Populasi serangga musuh alami lebih besar pada tanaman padi dengan tanaman refugia. Halini disebabkan sepanjang sawah ditumbuhi gulma dan tanaman refugia.Kata kunci: Cosmos caudatus, Nipothetix spp, Zinnia elegansABSTRACTRice is the staple food commodity of Indonesian society. Jember regency has experienced decreased inrice production. One of cause is plant-disturbing organism. Maintenance of rice crops done by farmers so far isby using synthetic chemical pesticides. By utilizing natural enemies, IPM application (Integrated Pest Control)can be applied properly for rice ecosystem to be balanced. This research was conducted from August to October2017 in Suren Village, Ledokombo Sub-district, Jember District. Refugia used in this research are seeds kenikir(Cosmos caudatus) and Bougainvillea (Zinnia elegans). The rice variety used is Ciherang. Random sampling issystematic (zigzag pattern). The variables observed in this research are investment and classification of insectpopulation. The data collection procedure uses primary data collection method. It is known that the highest ricepest population is known in the treatment that is not in plant refugia plant on the edge of the rice field and themost dominant pest is the green planthopper poppy or Nipothetix spp average number of population there are 12tails. While on the observation of rice plants that are treated planted refugia plant on the edge of the rice field isknown to the highest population at age 4 MST and the pests that are identified is pest. Total natural enemies inrice plants without refugia plants as many as 305 head, rice plant with Refugia plant as many as 438 tail. It canbe seen that in rice plants with plants Refugia larger population of natur
Jember地区的水稻产量正在下降,其中之一是由有机种植植物引起的。利用天敌利用PHT应用可以实现水稻生态平衡。瑞富吉亚人对稻谷虫的使用预计将有效减少种群和虫害。该研究于2017年8月至10月在Jember区Ledokombo street的DesaSuren进行。Refugia是kenikr(宇宙花椰菜)和报花(Zinnia elegans)。随机抽样是系统的。所观察到的变量是昆虫种群的投资和分类。数据收集程序使用原始数据收集方法。米甸病虫害的数量最高,以不在稻田边缘的作物中而闻名,最常见的害虫是青葱罂粟,平均数量为12只。观察生长在郊区的refugia植物的水稻,已知为4米斯特时的最高种群,被确认为害虫。稻米科植物的总产量为305种,而这种水稻的根茎为438种。水稻和refugia植物的天敌昆虫数量更大。这是由于稻田中杂草和杂草的生长。关键词:Cosmos codatus, Nipothetix spp, Zinnia elesastractrice是印度尼西亚社会的主食商品。Jember regency经历了一个独立的反晶生产。原因之一是植物扰乱有机物。稻秆的维护是由农民用合成化学杀虫剂进行的。通过自然敌人的实用主义,IPM应用可以用于电解质系统的平衡。这项研究是8月提交给Suren Village、Ledokombo亚区、Jember地区的October2017的。这项研究的Refugia是kenikr (Cosmos codatus)和Bougainvillea (Zinnia elegans)。大米品种是Ciherang。随机抽样小岛。研究是对昆虫的分类投资。数据收集过程原始uses数据收集方法。据了解,最危险的人口是已知的,在大米场边缘的种植园里,最强烈的威胁是绿色植物罂粟花或资本主义,平均数字有12个。在观察水稻植物时,水稻农场的边缘种着一种被称为地震时代最著名的植物,这种结合被认为是害虫。一个完全天然的敌人无电梯地plants as many as 305 head,一个refugia plants with a 438 tail。这可能是在水稻种植园中看到的,那里有大量的天然难民昆虫,这是因为在漫长的过程中,稻田里杂草丛生,杂草丛生。两个词:宇宙白斑,尼波提克斯spp,百日咳元素。
{"title":"IMPLEMENTASI TANAMAN REFUGIA DAN PERAN SERANGGA PADA TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) DI KABUPATEN JEMBER","authors":"Iqbal Erdiansyah, Sekar Utami Putri","doi":"10.20884/1.agrin.2018.22.2.448","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.agrin.2018.22.2.448","url":null,"abstract":"Padi di Kabupaten Jember mengalami penurunan produksi, salah satunya disebabkan oleh organismepengganggu tanaman. Aplikasi PHT (Pengendalian Hama Terpadu) dengan memanfaatkan musuh alami dapatditerapkan agar ekosistem pertanaman padi seimbang. Penggunaan refugia bagi hama padi diharapkan efektifuntuk mengurangi populasi dan serangan hama. Penelitian dilakukan dari Agustus hingga Oktober 2017 di DesaSuren, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember. Refugia yang digunakan adalah kenikir (Cosmos caudatus)dan bunga kertas (Zinnia elegans). Pengambilan sampel acak adalah sistematis (pola zig-zag). Variabel yangdiamati adalah investasi dan klasifikasi populasi serangga. Prosedur pengumpulan data menggunakan metodepengumpulan data primer. Populasi hama padi tertinggi diketahui pada perlakuan yang tidak berada pada tanamanrefugia di pinggir sawah dan hama yang paling dominan adalah wereng hijau poppy atau Nipothetix spp denganjumlah populasi rata-rata 12 ekor. Pengamatan tanaman padi yang diolah dan ditanami tanaman refugia di pinggirsawah, diketahui populasi tertinggi pada umur 4 MST dan serangga yang diidentifikasi adalah hama. Total musuhalami pada tanaman padi tanpa tanaman refugia sebanyak 305 ekor, tanaman padi dengan tanaman refugiasebanyak 438 ekor. Populasi serangga musuh alami lebih besar pada tanaman padi dengan tanaman refugia. Halini disebabkan sepanjang sawah ditumbuhi gulma dan tanaman refugia.Kata kunci: Cosmos caudatus, Nipothetix spp, Zinnia elegansABSTRACTRice is the staple food commodity of Indonesian society. Jember regency has experienced decreased inrice production. One of cause is plant-disturbing organism. Maintenance of rice crops done by farmers so far isby using synthetic chemical pesticides. By utilizing natural enemies, IPM application (Integrated Pest Control)can be applied properly for rice ecosystem to be balanced. This research was conducted from August to October2017 in Suren Village, Ledokombo Sub-district, Jember District. Refugia used in this research are seeds kenikir(Cosmos caudatus) and Bougainvillea (Zinnia elegans). The rice variety used is Ciherang. Random sampling issystematic (zigzag pattern). The variables observed in this research are investment and classification of insectpopulation. The data collection procedure uses primary data collection method. It is known that the highest ricepest population is known in the treatment that is not in plant refugia plant on the edge of the rice field and themost dominant pest is the green planthopper poppy or Nipothetix spp average number of population there are 12tails. While on the observation of rice plants that are treated planted refugia plant on the edge of the rice field isknown to the highest population at age 4 MST and the pests that are identified is pest. Total natural enemies inrice plants without refugia plants as many as 305 head, rice plant with Refugia plant as many as 438 tail. It canbe seen that in rice plants with plants Refugia larger population of natur","PeriodicalId":31902,"journal":{"name":"Agrin Jurnal Penelitian Pertanian","volume":"2 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85718944","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-09DOI: 10.20884/1.agrin.2018.22.1.455
A. K. Karjadi, Neni Gunaeni
Tanaman bawang merah (Allium ascolonicum L) termasuk dalam genus Allium sp yang diperbanyak secaravegetatif melalui umbi. Perbanyakan benih bawang sudah dilakukan secara in vitro (konvensional), untuk tujuanpeningkatan mutu atau hanya perbanyakan tanaman . Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur JaringanBalai Penelitian Tanaman Sayuran, pada bulan Februari sampai Agustus 2014. Untuk menghasilkan tanamanbebas penyakit terutama virus dapat digunakan teknik kultur jaringan yang dikombinasikan dengan perlakuanpemanasan. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh pemanasan dan sumber eksplan terhadap pertumbuhandan perkembangan eksplan bawang merah.. Perlakuan pemanasan bahan eksplan bawang merah dilakukan secarabertahap selama 4 minggu, masing-masing 1 minggu untuk suhu (30, 33, 35 dan 37 oC). Media yang dipergunakanuntuk penumbuhan eksplan adalah MS + MS vits + sucrose 30 g/l + IAA 2 mg/l + Kinetin 2 mg/l + GA3 0.01mg/l agar gelgro 2 g/l pH 5.7. Penelitian terdiri dari 2 kegiatan yaitu Perlakuan pada cv. Pikatan, dan pada cv.Bima Brebes. Sebagai eksplan dipergunakan yaitu (1/3 bulb/ umbi) dan (shoot tip/ jaringan meristematik denganbeberapa daun primordia). Perlakuan eksplan yang digunakan yaitu tanpa pemanasan dan dengan pemanasan.Pertumbuhan dan perkembangan dari planlet diamati pada penelitian ini. Hasil dari penelitian menunjukkanbahwa perlakuan pemanasan bahan eksplan bawang merah cv. Bima Brebes, belum menurunkan persentase planletyang terinfeksi virus. Eksplan (1/3 bulb) dan (shoot tip), mempunyai pertumbuhan eksplan diatas 50%. Umumnyasemakin kecil eksplan persentase planlet abnormal semakin tinggi. Kontaminasi kultur umumnya disebabkanbakteri dan jamur yang terbawa dari eksplan (endogen). Perlakuan pemanasan bahan eksplan bawang merah secaravisual tidak berpengaruh pada persentase pertumbuhan dan persentase kultur terkontaminasi.Kata kunci: Bawang merah, Allium ascolonicum L, pemanasan, asal eksplanABSTRACTRed onion plants (Allium ascolonicum L) are included in the genus Allium sp which is propagatedvegetatively through tubers. Propagation of onion seeds has been done in vitro (conventionally), for the purposeof quality improvement or only plant propagation. The research was carried out at the Tissue Culture Laboratory,Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) from February to August 2014. To produce plants free of mainly viraldiseases can be used tissue culture techniques combined with heating treatment. Research aims were to look atthe effect of heating and explants on the growth and development of red onion explants. The treatment of the onionexplants was heated gradually for 4 weeks, 1 week each for temperatures (30, 33, 35 and 37 oC). The media usedfor the growth of explants is MS + MS vits + sucrose 30 g / l + IAA 2 mg / l + Kinetin 2 mg / l + GA3 0.01 mg / lso that gelgro 2 g / l pH 5.7. The study consisted of 2 activities, namely, treatment at cv. Pikatan, and at cv. BimaBrebes. As explants it is used (1/3 bulb / tuber) and
洋葱植物(Allium ascolonicum L)是通过块茎培育的Allium sp属。洋葱种子的繁殖是在体外进行的,是为了提高目的,还是仅仅为了增加植物。这项研究是在2014年2月至8月的蔬菜植物研究室网络培养实验室进行的。生产无疾病作物主要是病毒,可以利用组织培养技术与加热治疗相结合。研究的目的是观察供暖和出发点对洋葱的生长和生长过程的影响。洋葱精制原料的加热进行了4周,每周进行温度(30、33、35和37摄氏度)。用于推广目的的媒体是MS + vits + sucrose + 2 mg/l + Kinetin 2 mg/l + GA3 0.01mg/ i for gelgro 2 g/l pH 5.7。该研究包括在简历中所做的两项活动。请继续追踪布雷比银河系。主要用途是(三分之一球茎/块茎)和(拍摄尖端/球茎网络与一些原始叶)。所使用的排泄方法是不加热和加热。在这项研究中观察到行星的生长和发育。研究结果表明,对洋葱分泌材料的加热处理是cv的。比玛布雷斯,它降低了被病毒感染的植物的比例。总体规模(三分之一的球茎)和小费增长超过50%。平均来说,比例越低,不正常的planlet的比例就越高。内源性文化污染通常是由携带的细菌和真菌引起的。洋葱精制原料的可视化处理对生长百分率和受污染文化的百分比没有影响。关键词:洋葱、葱、ascolonicum L、供暖、洋葱洋葱的外化植物都被包括在大蒜属中,大蒜是通过tubers传递给植物的。洋葱种子的宣传是在体外进行的,因为目的是娱乐效果或唯一的植物宣传。2014年2月至8月,该研究被列入组织文化实验室(Balitsa)的青葱研究室。为了生产一种不受干扰的有机植物,可以使用纸巾技术与加热治疗结合。研究直升机的研究结果是观察红洋葱的生长和发展所产生的影响。异种植物的治疗持续了4周,每个星期的温度(30、33、35和37盎司)。usedfor explants的增长是MS + vits + sucrose 30 mg / l + Kinetin 2 mg / l + GA3 0.01 mg / i gelgro 2 g / l pH 5.7。研究包括两项活动,namely,对简历进行治疗。请注意。BimaBrebes。至于它的用途(三分之一的布尔/图伯)和(用几片美丽的叶子制作)。explants的治疗用得没有燃料。行星的发展和发展正在观察这项研究。代表们表示,化石燃料对乙型肝炎的耐受性很高。比玛布列斯,我们没有减少被病毒感染的植物的percentage。Explants(1/3胆汁)和(射击),Explants生长超过50%。一般来说,小蜘蛛能使不正常的大植物茁壮成长。文化接触通常是由来自外行星的细菌和真菌引起的。加热洋葱的可视化物质的试验对生长和污染文化没有影响。红洋葱,Allium ascolonicum L
{"title":"PENGARUH PEMANASAN DAN ASAL EKSPLAN PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAWANG MERAH (Allium ascolonicum L.)","authors":"A. K. Karjadi, Neni Gunaeni","doi":"10.20884/1.agrin.2018.22.1.455","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.agrin.2018.22.1.455","url":null,"abstract":"Tanaman bawang merah (Allium ascolonicum L) termasuk dalam genus Allium sp yang diperbanyak secaravegetatif melalui umbi. Perbanyakan benih bawang sudah dilakukan secara in vitro (konvensional), untuk tujuanpeningkatan mutu atau hanya perbanyakan tanaman . Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur JaringanBalai Penelitian Tanaman Sayuran, pada bulan Februari sampai Agustus 2014. Untuk menghasilkan tanamanbebas penyakit terutama virus dapat digunakan teknik kultur jaringan yang dikombinasikan dengan perlakuanpemanasan. Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh pemanasan dan sumber eksplan terhadap pertumbuhandan perkembangan eksplan bawang merah.. Perlakuan pemanasan bahan eksplan bawang merah dilakukan secarabertahap selama 4 minggu, masing-masing 1 minggu untuk suhu (30, 33, 35 dan 37 oC). Media yang dipergunakanuntuk penumbuhan eksplan adalah MS + MS vits + sucrose 30 g/l + IAA 2 mg/l + Kinetin 2 mg/l + GA3 0.01mg/l agar gelgro 2 g/l pH 5.7. Penelitian terdiri dari 2 kegiatan yaitu Perlakuan pada cv. Pikatan, dan pada cv.Bima Brebes. Sebagai eksplan dipergunakan yaitu (1/3 bulb/ umbi) dan (shoot tip/ jaringan meristematik denganbeberapa daun primordia). Perlakuan eksplan yang digunakan yaitu tanpa pemanasan dan dengan pemanasan.Pertumbuhan dan perkembangan dari planlet diamati pada penelitian ini. Hasil dari penelitian menunjukkanbahwa perlakuan pemanasan bahan eksplan bawang merah cv. Bima Brebes, belum menurunkan persentase planletyang terinfeksi virus. Eksplan (1/3 bulb) dan (shoot tip), mempunyai pertumbuhan eksplan diatas 50%. Umumnyasemakin kecil eksplan persentase planlet abnormal semakin tinggi. Kontaminasi kultur umumnya disebabkanbakteri dan jamur yang terbawa dari eksplan (endogen). Perlakuan pemanasan bahan eksplan bawang merah secaravisual tidak berpengaruh pada persentase pertumbuhan dan persentase kultur terkontaminasi.Kata kunci: Bawang merah, Allium ascolonicum L, pemanasan, asal eksplanABSTRACTRed onion plants (Allium ascolonicum L) are included in the genus Allium sp which is propagatedvegetatively through tubers. Propagation of onion seeds has been done in vitro (conventionally), for the purposeof quality improvement or only plant propagation. The research was carried out at the Tissue Culture Laboratory,Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) from February to August 2014. To produce plants free of mainly viraldiseases can be used tissue culture techniques combined with heating treatment. Research aims were to look atthe effect of heating and explants on the growth and development of red onion explants. The treatment of the onionexplants was heated gradually for 4 weeks, 1 week each for temperatures (30, 33, 35 and 37 oC). The media usedfor the growth of explants is MS + MS vits + sucrose 30 g / l + IAA 2 mg / l + Kinetin 2 mg / l + GA3 0.01 mg / lso that gelgro 2 g / l pH 5.7. The study consisted of 2 activities, namely, treatment at cv. Pikatan, and at cv. BimaBrebes. As explants it is used (1/3 bulb / tuber) and","PeriodicalId":31902,"journal":{"name":"Agrin Jurnal Penelitian Pertanian","volume":"6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75856206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-09DOI: 10.20884/1.agrin.2018.22.2.463
Nur Wakhid, H. Syahbuddin
Salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya pertanian di lahan rawa pasang surut adalah waktu tanam.Waktu tanam tanaman pangan terutama padi mempunyai peranan yang sangat penting pada produksi akhir hasilpertanian. Di Indonesia saat ini dikenal 3 Musim Tanam, yaitu musim hujan, antara bulan November-Pebruari,musim kemarau I, antara bulan Maret-Juni; dan musim kemarau II, antara bulan Juli-Oktober. Akan tetapi,dinamika perubahan iklim seperti kekeringan (El Nino) dan kebasahan (La Nina) yang tidak menentu, berimbaspada pergeseran awal dan akhir musim tanam serta berdampak negatif bagi produktivitas tanaman padi. Adanyahal tersebut, analisis tentang waktu tanam padi di lahan rawa pasang surut Pulau Kalimantan perlu dilakukan.Waktu tanam di lahan pasang surut dimulai setelah jumlah air hujan mencukupi untuk melarutkan kadar besi yangada di dalam air. Realisasi tanam di Provinsi Kalimantan Barat umumnya terjadi pada Dasarian 28 (Oktober),Kalimantan Timur pada Dasarian 31 (November), serta Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah pada Dasarian7 (Maret). Waktu tanam di lahan rawa pasang surut menunjukkan tingkat kekukuhan yang tinggi terhadapperubahan iklim, dimana waktu tanam tidak terlalu berubah selama 10 tahun pada kondisi iklim yang berbeda.Kata kunci: dasarian, luapan, air hujan, kekukuhanABSTRACTOne of the critical factors for agricultural cultivation in tidal swamp land is cropping time. Paddy croppingtime has a very important role in the final production of agricultural cultivation. Currently, there are 3 croppingtime in Indonesia, in the rainy season (November to February), first of dry season (March to June), and second ofdry season, (July to October). However, the climate change dynamic such as drought (El Nino) and wetness (LaNina), shifting the cropping time and resulting a negative impact on the productivity of paddy rice. Therefore, ananalysis of the rice cropping time needs to be done on Kalimantan tidal swampland area. Cropping time in thetidal swampland area began after the amount of rain was sufficient to dissolve the levels of iron in water. In WestKalimantan, the cropping time realization generally occurs in Dasarian 28 (October), while East Kalimantan onDasarian 31 (November), and South Kalimantan and Central Kalimantan on Dasarian 7 (March). Cropping timein tidal swamp land showed a high level of resistance to climate change, in which planting time did not changefor 10 years in different climatic conditions.Key words: decadal, tidal, rainwater, substantiality
{"title":"WAKTU TANAM PADI SAWAH RAWA PASANG SURUT PULAU KALIMANTAN DI TENGAH PERUBAHAN IKLIM","authors":"Nur Wakhid, H. Syahbuddin","doi":"10.20884/1.agrin.2018.22.2.463","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.agrin.2018.22.2.463","url":null,"abstract":"Salah satu faktor penentu keberhasilan budidaya pertanian di lahan rawa pasang surut adalah waktu tanam.Waktu tanam tanaman pangan terutama padi mempunyai peranan yang sangat penting pada produksi akhir hasilpertanian. Di Indonesia saat ini dikenal 3 Musim Tanam, yaitu musim hujan, antara bulan November-Pebruari,musim kemarau I, antara bulan Maret-Juni; dan musim kemarau II, antara bulan Juli-Oktober. Akan tetapi,dinamika perubahan iklim seperti kekeringan (El Nino) dan kebasahan (La Nina) yang tidak menentu, berimbaspada pergeseran awal dan akhir musim tanam serta berdampak negatif bagi produktivitas tanaman padi. Adanyahal tersebut, analisis tentang waktu tanam padi di lahan rawa pasang surut Pulau Kalimantan perlu dilakukan.Waktu tanam di lahan pasang surut dimulai setelah jumlah air hujan mencukupi untuk melarutkan kadar besi yangada di dalam air. Realisasi tanam di Provinsi Kalimantan Barat umumnya terjadi pada Dasarian 28 (Oktober),Kalimantan Timur pada Dasarian 31 (November), serta Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah pada Dasarian7 (Maret). Waktu tanam di lahan rawa pasang surut menunjukkan tingkat kekukuhan yang tinggi terhadapperubahan iklim, dimana waktu tanam tidak terlalu berubah selama 10 tahun pada kondisi iklim yang berbeda.Kata kunci: dasarian, luapan, air hujan, kekukuhanABSTRACTOne of the critical factors for agricultural cultivation in tidal swamp land is cropping time. Paddy croppingtime has a very important role in the final production of agricultural cultivation. Currently, there are 3 croppingtime in Indonesia, in the rainy season (November to February), first of dry season (March to June), and second ofdry season, (July to October). However, the climate change dynamic such as drought (El Nino) and wetness (LaNina), shifting the cropping time and resulting a negative impact on the productivity of paddy rice. Therefore, ananalysis of the rice cropping time needs to be done on Kalimantan tidal swampland area. Cropping time in thetidal swampland area began after the amount of rain was sufficient to dissolve the levels of iron in water. In WestKalimantan, the cropping time realization generally occurs in Dasarian 28 (October), while East Kalimantan onDasarian 31 (November), and South Kalimantan and Central Kalimantan on Dasarian 7 (March). Cropping timein tidal swamp land showed a high level of resistance to climate change, in which planting time did not changefor 10 years in different climatic conditions.Key words: decadal, tidal, rainwater, substantiality","PeriodicalId":31902,"journal":{"name":"Agrin Jurnal Penelitian Pertanian","volume":"48 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84795568","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-01-09DOI: 10.20884/1.AGRIN.2018.22.2.465
S. Hadi, Ida Widiyawati, P. S. Dewi
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi bakteri lokal dari tanah marjinal dari KabupatenBanyumas dan untuk melihat tingkat pertumbuhannya pada media yang mengandung buprofezin 0 ppm, 5 ppm,10 ppm dan 15 ppm. Bakteri diisolasi dari empat sampel tanah dari tanah marginal Desa Srowot, Desa Karangrao,Desa Tanggeran, dan Desa Pagaralang di Kabupaten Banyumas. Populasi bakteri dan koloni makromorfologidiamati untuk menentukan koloni bakteri dominan. Bakteri dominan ditanam pada media NB selama 26 jam untukmelihat kurva pertumbuhan. Bakteri dengan kurva pertumbuhan terbaik kemudian diinkubasi pada media NB yangmengandung buprofezin 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, dan 15 ppm untuk melihat laju pertumbuhan selanjutnya. Variabelyang diamati adalah populasi bakteri tanah, karakter makromorfologi bakteri, laju pertumbuhan bakteri pada mediatanpa pestisida, dan laju pertumbuhan bakteri pada media mengandung buprofezin. Dalam penelitian ini, empatkoloni bakteri dominan, yaitu, SR2, KR1, TG4, dan PA11 diisolasi dari 26 koloni yang tumbuh pada media NAyang mengandung buprofezin 2 ppm. Pengamatan laju pertumbuhan pada media NB tanpa pestisida menunjukkankoloni SR2 memiliki laju pertumbuhan terbaik. Koloni SR2 yang ditumbuhkan pada media NB yang mengandungbuprofezin menunjukkan bahwa koloni dapat beradaptasi dan tumbuh pada konsentrasi buprofezin 5 ppm.Kata kunci: bakteri lahan marginal, Banyumas, buprofezinABSTRACTThe aim of this study is to isolate local bacteria of marginal land from Banyumas regency and to see it’sgrowth rate on media containing buprofezin 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm and 15 ppm. Bacteria were isolated from foursoil samples from marginal land of Srowot Village, Karangrao Village, Tanggeran Village, and PagaralangVillage of Banyumas Regency. Bacterial populations and macromorphologic colonies were observed fordetermination of dominant bacterial colonies. The dominant bacteria were grown on NB media for 26 hours tosee the growth curve. Bacteria with the best growth curve then incubated on NB media containing buprofezin 0ppm, 5 ppm, 10 ppm, and 15 ppm to see further growth rate. The variables observed were the population of soilbacteria, the character of the macromorphology of the bacteria, the rate of bacterial growth in the media withoutpesticides, and the rate of bacterial growth in the media containing buprofezin. In this study, four dominantbacterial colonies, namely, SR2, KR1, TG4, and PA11 were isolated from 26 colonies grown on NA mediacontaining buprofezin 2 ppm. Observation of growth rate on NB media without pesticide showed colony of SR2has the best growth rate. Colony SR2 was growth on NB media containing buprofezin showed the colony can adaptand grow at 5 ppm buprofezin concentration.Keyword: Marginal Land Bacteria, Banyumas, Buprofezin
{"title":"ISOLASI BAKTERI LOKAL LAHAN MARGINAL DAN KARAKTERISASI BERDASARKAN LAJU PERTUMBUHAN PADA MEDIA MENGANDUNG BUPROFEZIN","authors":"S. Hadi, Ida Widiyawati, P. S. Dewi","doi":"10.20884/1.AGRIN.2018.22.2.465","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.AGRIN.2018.22.2.465","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengisolasi bakteri lokal dari tanah marjinal dari KabupatenBanyumas dan untuk melihat tingkat pertumbuhannya pada media yang mengandung buprofezin 0 ppm, 5 ppm,10 ppm dan 15 ppm. Bakteri diisolasi dari empat sampel tanah dari tanah marginal Desa Srowot, Desa Karangrao,Desa Tanggeran, dan Desa Pagaralang di Kabupaten Banyumas. Populasi bakteri dan koloni makromorfologidiamati untuk menentukan koloni bakteri dominan. Bakteri dominan ditanam pada media NB selama 26 jam untukmelihat kurva pertumbuhan. Bakteri dengan kurva pertumbuhan terbaik kemudian diinkubasi pada media NB yangmengandung buprofezin 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm, dan 15 ppm untuk melihat laju pertumbuhan selanjutnya. Variabelyang diamati adalah populasi bakteri tanah, karakter makromorfologi bakteri, laju pertumbuhan bakteri pada mediatanpa pestisida, dan laju pertumbuhan bakteri pada media mengandung buprofezin. Dalam penelitian ini, empatkoloni bakteri dominan, yaitu, SR2, KR1, TG4, dan PA11 diisolasi dari 26 koloni yang tumbuh pada media NAyang mengandung buprofezin 2 ppm. Pengamatan laju pertumbuhan pada media NB tanpa pestisida menunjukkankoloni SR2 memiliki laju pertumbuhan terbaik. Koloni SR2 yang ditumbuhkan pada media NB yang mengandungbuprofezin menunjukkan bahwa koloni dapat beradaptasi dan tumbuh pada konsentrasi buprofezin 5 ppm.Kata kunci: bakteri lahan marginal, Banyumas, buprofezinABSTRACTThe aim of this study is to isolate local bacteria of marginal land from Banyumas regency and to see it’sgrowth rate on media containing buprofezin 0 ppm, 5 ppm, 10 ppm and 15 ppm. Bacteria were isolated from foursoil samples from marginal land of Srowot Village, Karangrao Village, Tanggeran Village, and PagaralangVillage of Banyumas Regency. Bacterial populations and macromorphologic colonies were observed fordetermination of dominant bacterial colonies. The dominant bacteria were grown on NB media for 26 hours tosee the growth curve. Bacteria with the best growth curve then incubated on NB media containing buprofezin 0ppm, 5 ppm, 10 ppm, and 15 ppm to see further growth rate. The variables observed were the population of soilbacteria, the character of the macromorphology of the bacteria, the rate of bacterial growth in the media withoutpesticides, and the rate of bacterial growth in the media containing buprofezin. In this study, four dominantbacterial colonies, namely, SR2, KR1, TG4, and PA11 were isolated from 26 colonies grown on NA mediacontaining buprofezin 2 ppm. Observation of growth rate on NB media without pesticide showed colony of SR2has the best growth rate. Colony SR2 was growth on NB media containing buprofezin showed the colony can adaptand grow at 5 ppm buprofezin concentration.Keyword: Marginal Land Bacteria, Banyumas, Buprofezin","PeriodicalId":31902,"journal":{"name":"Agrin Jurnal Penelitian Pertanian","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91039059","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}