Pub Date : 2023-04-03DOI: 10.20884/1.mandala.2023.16.1.7283
Anisa Nabila Putri, Nurhayati Nurhayati
Discharge Planning merupakan rangkaian proses perawatan yang dimulai dari pasien masuk ke rumah sakit sampai pasien pulang ke rumah yang bertujuan untuk proses penyembuhan dan meningkatkan derajat kesehatan pasien. Pelaksanaan discharge planning sangat diprioritaskan untuk pasien stroke, karena stroke biasanya terjadi dalam jangka waktu panjang dan berulang. Kesiapan pasien stroke pulang sangat bergantung pada kesiapan keluarga dalam perawatan pasien setelah pulang ke rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan discharge planning dengan kesiapan pulang keluarga pasien stroke di Unit Stroke RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Correlational Study dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 responden. Analisis yang digunakan adalah Spearman Rank Order Correlation. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan discharge planning dengan kesiapan pulang keluarga pasien stroke di Unit Stroke RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dengan p value = 0,000 dan coefficient correlation = 0,810. Pelaksanaan discharge planning yang baik dapat meningkatkan kesiapan pulang kelurga pasien.
{"title":"HUBUNGAN DISCHARGE PLANNING DENGAN KESIAPAN PULANG PADA KELUARGA PASIEN STROKE","authors":"Anisa Nabila Putri, Nurhayati Nurhayati","doi":"10.20884/1.mandala.2023.16.1.7283","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.mandala.2023.16.1.7283","url":null,"abstract":"Discharge Planning merupakan rangkaian proses perawatan yang dimulai dari pasien masuk ke rumah sakit sampai pasien pulang ke rumah yang bertujuan untuk proses penyembuhan dan meningkatkan derajat kesehatan pasien. Pelaksanaan discharge planning sangat diprioritaskan untuk pasien stroke, karena stroke biasanya terjadi dalam jangka waktu panjang dan berulang. Kesiapan pasien stroke pulang sangat bergantung pada kesiapan keluarga dalam perawatan pasien setelah pulang ke rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan discharge planning dengan kesiapan pulang keluarga pasien stroke di Unit Stroke RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Correlational Study dengan teknik pengambilan sampel Total Sampling. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 responden. Analisis yang digunakan adalah Spearman Rank Order Correlation. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelaksanaan discharge planning dengan kesiapan pulang keluarga pasien stroke di Unit Stroke RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu dengan p value = 0,000 dan coefficient correlation = 0,810. Pelaksanaan discharge planning yang baik dapat meningkatkan kesiapan pulang kelurga pasien. \u0000 ","PeriodicalId":32014,"journal":{"name":"Mandala of Health","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41935578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-02DOI: 10.20884/1.mandala.2023.16.1.8397
Bella Khoirunisa Prihandini, Anriani Puspita Karunia Ning Widhi, Nendyah Roestijawati
Dysentery is an infectious intestinal disease characterized by the appearance of blood in the stool. One of the prevention efforts is consuming fermented milk as yogurt. Yoghurt is a fermented milk using lactic acid bacteria (LAB). LAB used as single strains of Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus, and double strains of S. thermophilus and L. bulgaricus. The purpose of this study was to determine the ratio of LAB of single strain and double strain yoghurt in inhibiting the growth of Shigella dysenteriae by calculating the inhibition zone formed. This research used experimental design method with postest only with control group design. This study uses well diffusion. The total sample was 15, divided into 5 groups with 0%, 20%, 40%, 60%, dan 80% concentration respectively as controls. The experimental design in this study used the Completely Randomized Design (CRD) method. Data analysis used Kruskal Wallis test and Mann Whitney Post Hoc test. The results show that the average diameter of the LAB inhibition zone for double strains of S. thermophilus and L. bulgaricus > single strain L. blugaricus > S. thermophilus. In the Kruskal Wallis test, the p value was obtained = 0.002, it was found that the difference between the treated and untreated groups was obtained. The test results found a significant difference in the median inhibition zone diameter between groups. The conclusion of this study shows that the LAB double strains of S. thermophilus and L. bulgaricus are better at inhibiting growth S. dysenteriae compared to LAB single strains of L. bulgaricus or S. thermophilus yoghurt.
痢疾是一种以大便带血为特征的传染性肠道疾病。预防措施之一是食用发酵牛奶作为酸奶。酸奶是一种利用乳酸菌(LAB)发酵的牛奶。乳酸菌作为嗜热链球菌、保加利亚乳杆菌的单株菌株,以及嗜热链球菌和保加利亚乳杆菌的双株菌株。本研究的目的是通过计算所形成的抑制带,确定单株和双株酸奶的乳酸菌对痢疾志贺氏菌生长的抑制比例。本研究采用单纯试验设计和对照组设计。本研究很好地运用了扩散。总样品15份,分为5组,分别以0%、20%、40%、60%、80%浓度为对照。本研究的实验设计采用完全随机设计(CRD)方法。数据分析采用Kruskal Wallis检验和Mann Whitney Post Hoc检验。结果表明:嗜热葡萄球菌双菌株和保加利亚乳杆菌>单菌株的LAB抑制区平均直径与保加利亚乳杆菌>的相似;在Kruskal Wallis检验中,得到p值= 0.002,发现治疗组与未治疗组之间存在差异。实验结果显示,两组间的中位抑制带直径存在显著差异。本研究的结论表明,与保加利亚乳杆菌单株或保加利亚乳杆菌单株相比,嗜热乳杆菌和保加利亚乳杆菌双株的乳酸菌对痢疾杆菌生长的抑制作用更好。
{"title":"PERBANDINGAN BAKTERI ASAM LAKTAT YOGHURT SINGLE DAN DOUBLE STRAIN DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Shigella dysenteriae","authors":"Bella Khoirunisa Prihandini, Anriani Puspita Karunia Ning Widhi, Nendyah Roestijawati","doi":"10.20884/1.mandala.2023.16.1.8397","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.mandala.2023.16.1.8397","url":null,"abstract":"Dysentery is an infectious intestinal disease characterized by the appearance of blood in the stool. One of the prevention efforts is consuming fermented milk as yogurt. Yoghurt is a fermented milk using lactic acid bacteria (LAB). LAB used as single strains of Streptococcus thermophilus, Lactobacillus bulgaricus, and double strains of S. thermophilus and L. bulgaricus. The purpose of this study was to determine the ratio of LAB of single strain and double strain yoghurt in inhibiting the growth of Shigella dysenteriae by calculating the inhibition zone formed. This research used experimental design method with postest only with control group design. This study uses well diffusion. The total sample was 15, divided into 5 groups with 0%, 20%, 40%, 60%, dan 80% concentration respectively as controls. The experimental design in this study used the Completely Randomized Design (CRD) method. Data analysis used Kruskal Wallis test and Mann Whitney Post Hoc test. The results show that the average diameter of the LAB inhibition zone for double strains of S. thermophilus and L. bulgaricus > single strain L. blugaricus > S. thermophilus. In the Kruskal Wallis test, the p value was obtained = 0.002, it was found that the difference between the treated and untreated groups was obtained. The test results found a significant difference in the median inhibition zone diameter between groups. The conclusion of this study shows that the LAB double strains of S. thermophilus and L. bulgaricus are better at inhibiting growth S. dysenteriae compared to LAB single strains of L. bulgaricus or S. thermophilus yoghurt.","PeriodicalId":32014,"journal":{"name":"Mandala of Health","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43667194","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-01DOI: 10.20884/1.mandala.2023.16.1.8375
Wahyu Dwi Kusdaryanto, Nenden Nursyamsi Agustina, S. Wisesa
Latar Belakang: Penggunaan gadget meningkat selama pandemi covid-19, hal ini berpotensi mengganggu tumbuh kembang bicara anak karen efeknya Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan peranan gadget terhadap keterlambatan bicara pada anak di massa pandemi Metode: penelitian ini merupakan penelitian potong lintang studi kasus dan kontrol dengan kelompok kasus anak dengan gangguan biacar dan kelompok kontrol anak yang tidak mengalami gangguan bicara Hasil: Screen time gadget dari 2 jam dalam 1 hari meningkatkan resiko 3x terjadi gangguan bicara pada anak Kesimpulan. Perlu pendampingan dan kontrol orang tua saat anak sedang di depan gadget
{"title":"PENGARUH GADGET TERHADAP KETERLAMBATAN BICARA PADA ANAK DI ERA PANDEMI COVID-19","authors":"Wahyu Dwi Kusdaryanto, Nenden Nursyamsi Agustina, S. Wisesa","doi":"10.20884/1.mandala.2023.16.1.8375","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.mandala.2023.16.1.8375","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penggunaan gadget meningkat selama pandemi covid-19, hal ini berpotensi mengganggu tumbuh kembang bicara anak karen efeknya Tujuan Penelitian: mengetahui hubungan peranan gadget terhadap keterlambatan bicara pada anak di massa pandemi Metode: penelitian ini merupakan penelitian potong lintang studi kasus dan kontrol dengan kelompok kasus anak dengan gangguan biacar dan kelompok kontrol anak yang tidak mengalami gangguan bicara Hasil: Screen time gadget dari 2 jam dalam 1 hari meningkatkan resiko 3x terjadi gangguan bicara pada anak Kesimpulan. Perlu pendampingan dan kontrol orang tua saat anak sedang di depan gadget \u0000 ","PeriodicalId":32014,"journal":{"name":"Mandala of Health","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42276197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-29DOI: 10.20884/1.mandala.2023.16.1.8365
Edy Priyanto, A. Aditiyono, Dody Novrial
Latar Belakang : Hidrosalfing adalah suatu kondisi medis dengan peran prognostik penting dalam reproduksi. Insiden hidrosalfing pada wanita infertil adalah 30%. Hidrosalfing dikaitkan dengan tingkat kehamilan dan kelahiran hidup yang rendah. Selain itu dapat meningkatkan risiko keguguran biokimia dan tiga kali lipat risiko kehamilan ektopik. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran dan distribusi pasien hidrosalfing di RSUD Prof. dr Margono Soekarjo Purwokerto periode Januari – Desember 2022. Metode : Rancangan deskriptif observasional dengan sampel penelitian adalah semua data rekam medis pasien hidrosalfing di RSUD Prof. dr Margono Soekarjo Purwokerto periode.Januari – Desember 2022. Sampel dipilih dengan cara purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan data disajikan dalam bentuk tabel. Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan pasien hidrosalfing selama periode Januari – Desember 2022 sebanyak 53 dengan keluhan infertilitas sebanyak 49 orang (92,4%), nyeri panggul 18 orang (33,9%) dan keputihan berulang sebanyak 12 orang (22,6%). Yang mengalami keluhan infertilitas dan nyeri panggul sebanyak 13 orang (24,5%), infertilitas dan keputihan berulang sebanyak 11 orang (20,7%). Sedang yang mengeluh infertilitas, nyeri panggul dan keputihan berulang sebanyak 1 orang (1,8%). Kelompok terbanyak hidrosalfing terjadi pada usia < 35 tahun (66%). Hidrosalfing unilateral sebanyak 23 orang (43,4%) dan bilateral sebanyak 30 orang (56,6%). Terdapat 4 orang (7,5%) penderita hidrosalfing dengan riwayat keguguran berulang. Simpulan : Sebagian besar pasien penderita hidrosalfing mempunyai keluhan utama infertilitas serta dapat diikuti dengan nyeri panggul dan atau keputihan berulang.
{"title":"GAMBARAN PASIEN HIDROSALFING DI RUMAH SAKIT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO PERIODE JANUARI – DESEMBER 2022","authors":"Edy Priyanto, A. Aditiyono, Dody Novrial","doi":"10.20884/1.mandala.2023.16.1.8365","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.mandala.2023.16.1.8365","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Hidrosalfing adalah suatu kondisi medis dengan peran prognostik penting dalam reproduksi. Insiden hidrosalfing pada wanita infertil adalah 30%. Hidrosalfing dikaitkan dengan tingkat kehamilan dan kelahiran hidup yang rendah. Selain itu dapat meningkatkan risiko keguguran biokimia dan tiga kali lipat risiko kehamilan ektopik. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran dan distribusi pasien hidrosalfing di RSUD Prof. dr Margono Soekarjo Purwokerto periode Januari – Desember 2022. \u0000Metode : Rancangan deskriptif observasional dengan sampel penelitian adalah semua data rekam medis pasien hidrosalfing di RSUD Prof. dr Margono Soekarjo Purwokerto periode.Januari – Desember 2022. Sampel dipilih dengan cara purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan data disajikan dalam bentuk tabel. \u0000Hasil : Dari hasil penelitian didapatkan pasien hidrosalfing selama periode Januari – Desember 2022 sebanyak 53 dengan keluhan infertilitas sebanyak 49 orang (92,4%), nyeri panggul 18 orang (33,9%) dan keputihan berulang sebanyak 12 orang (22,6%). Yang mengalami keluhan infertilitas dan nyeri panggul sebanyak 13 orang (24,5%), infertilitas dan keputihan berulang sebanyak 11 orang (20,7%). Sedang yang mengeluh infertilitas, nyeri panggul dan keputihan berulang sebanyak 1 orang (1,8%). Kelompok terbanyak hidrosalfing terjadi pada usia < 35 tahun (66%). Hidrosalfing unilateral sebanyak 23 orang (43,4%) dan bilateral sebanyak 30 orang (56,6%). Terdapat 4 orang (7,5%) penderita hidrosalfing dengan riwayat keguguran berulang. \u0000Simpulan : Sebagian besar pasien penderita hidrosalfing mempunyai keluhan utama infertilitas serta dapat diikuti dengan nyeri panggul dan atau keputihan berulang. \u0000 ","PeriodicalId":32014,"journal":{"name":"Mandala of Health","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45899979","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-29DOI: 10.20884/1.mandala.2023.16.1.8388
Nia Krisniawati, Nur Fadiah, Ismiralda Oke Putranti
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keanekaragaman hayati dan hewani yang bermanfaat sebagai obat tradisonal yang dapat menjadi pengobatan alternatif. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan adalah bagian daun dari tumbuhan Cocor Bebek yang memiliki manfaat seperti antibakteri, anti diabetes, anti oksidan, dan sebagainya serta mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, saponin dan steroid. Escherichia coli adalah flora normal yang bersifat patogen dalam tubuh. Pemberian ekstrak daun Cocor Bebek yang bersifat antibakteri diperkirakan memiliki efek yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli wild-type dan ATCC 35218. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun Cocor Bebek dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli wild-type dan ATCC 35218. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental nyata dengan rancangan Post-Test-Only Control Group Design. Daun Cocor Bebek diekstraksi dengan metanol menggunakan metode maserasi. Sampel penelitian terdiri dari biakan murni Escherichia coli wild-type dan ATCC 35218 dengan kepadatan 1,5 X 108 sel/ ml. Pengujian dengan metode Difusi Cakram Kirby Bauer dengan konsentrasi ekstrak 20%, 40%, 60%, 80%, aquades sebagai kontrol negatif dan amoxicillin-clavulanat sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun Cocor Bebek tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 35218 dan Escherichia coli wild-type karena kemungkinan kedua bakteri termasuk dalam bakteri ESBL. Pada penelitian sebelumnya mengatakan bahwa 66,7% komunitas yang ada di Purwokerto merupakan carrier tanpa gejala. Kesimpulan penelitian ini, ekstrak daun Cocor Bebek tidak memiliki efek penghambatan dalam pertumbuhan bakteri Escherichia coli wild-type dan ATCC 35218.
印度尼西亚是一个生物多样性和动物多样性丰富的国家,可以作为一种替代医学。一种可以使用的植物是可可鸭的叶子,它有抗菌、抗糖尿病、抗氧化剂等好处,还含有类黄酮、生物碱、黄素、黄素和类固醇等活性化合物。Escherichia大肠杆菌是人体病原体的正常植物。用于抗菌的鸭子可可叶提取物被认为对Escherichia大肠杆菌和ATCC 35218的生长产生了抑制作用。本研究的目的是研究可可鸭叶提取物对抑制大肠杆菌杆菌杆菌和ATCC 35218的影响。这是一项真正的实验研究,有post - only Control Group Design设计。鸭子的可耕地是用人工养殖方法用甲醇来提取的。研究样本包括纯的Escherichia大肠杆菌和ATCC 35218,密度为1.5×108细胞/ ml。研究表明,鸭可可提取物不能抑制大肠杆菌ATCC大肠杆菌35218和Escherichia大肠杆菌杆菌的生长,因为这两种细菌都可能是ESBL细菌。在之前的研究中,普沃克尔托的66.7%是没有症状的携带者。研究的结论是,鸭子的可可叶提取物对Escherichia大肠杆菌和ATCC 35218的生长没有抑制作用。
{"title":"PENGARUH EKSTRAK DAUN COCOR BEBEK (Bryophyllum pinnatum) TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli WILD-TYPE DAN ATCC 35218","authors":"Nia Krisniawati, Nur Fadiah, Ismiralda Oke Putranti","doi":"10.20884/1.mandala.2023.16.1.8388","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.mandala.2023.16.1.8388","url":null,"abstract":" Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keanekaragaman hayati dan hewani yang bermanfaat sebagai obat tradisonal yang dapat menjadi pengobatan alternatif. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan adalah bagian daun dari tumbuhan Cocor Bebek yang memiliki manfaat seperti antibakteri, anti diabetes, anti oksidan, dan sebagainya serta mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, alkaloid, saponin dan steroid. Escherichia coli adalah flora normal yang bersifat patogen dalam tubuh. Pemberian ekstrak daun Cocor Bebek yang bersifat antibakteri diperkirakan memiliki efek yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli wild-type dan ATCC 35218. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun Cocor Bebek dalam menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli wild-type dan ATCC 35218. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental nyata dengan rancangan Post-Test-Only Control Group Design. Daun Cocor Bebek diekstraksi dengan metanol menggunakan metode maserasi. Sampel penelitian terdiri dari biakan murni Escherichia coli wild-type dan ATCC 35218 dengan kepadatan 1,5 X 108 sel/ ml. Pengujian dengan metode Difusi Cakram Kirby Bauer dengan konsentrasi ekstrak 20%, 40%, 60%, 80%, aquades sebagai kontrol negatif dan amoxicillin-clavulanat sebagai kontrol positif. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun Cocor Bebek tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 35218 dan Escherichia coli wild-type karena kemungkinan kedua bakteri termasuk dalam bakteri ESBL. Pada penelitian sebelumnya mengatakan bahwa 66,7% komunitas yang ada di Purwokerto merupakan carrier tanpa gejala. Kesimpulan penelitian ini, ekstrak daun Cocor Bebek tidak memiliki efek penghambatan dalam pertumbuhan bakteri Escherichia coli wild-type dan ATCC 35218.","PeriodicalId":32014,"journal":{"name":"Mandala of Health","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48795842","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-29DOI: 10.20884/1.mandala.2023.16.1.8379
Ismiralda Oke Putranti, Yulia Sistina
Kulit merupakan organ terluas dari tubuh kita yang berfungsi terutama sebagai protector. Salah satu fungsi proteksi kulit adalah melindungi tubuh kita terhadap paparan sinar UV yang dari berbagai penelitian menyebabkan banyak kerusakan pada kulit, mukosa maupun memberikan dampak buruk bagi organ tubuh lainnya. Pemahaman mengenai dampak sinar UV pada kulit dijelaskan dalam fotobiologi yang terus berkembang hingga sekarang. Tinjauan pustaka ini membahas mengenai biologi kulit dan perubahannya pada paparan sinar UV.
{"title":"TINJAUAN PUSTAKA: FOTOBIOLOGI ULTRAVIOLET PADA JARINGAN KULIT","authors":"Ismiralda Oke Putranti, Yulia Sistina","doi":"10.20884/1.mandala.2023.16.1.8379","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.mandala.2023.16.1.8379","url":null,"abstract":"Kulit merupakan organ terluas dari tubuh kita yang berfungsi terutama sebagai protector. Salah satu fungsi proteksi kulit adalah melindungi tubuh kita terhadap paparan sinar UV yang dari berbagai penelitian menyebabkan banyak kerusakan pada kulit, mukosa maupun memberikan dampak buruk bagi organ tubuh lainnya. Pemahaman mengenai dampak sinar UV pada kulit dijelaskan dalam fotobiologi yang terus berkembang hingga sekarang. Tinjauan pustaka ini membahas mengenai biologi kulit dan perubahannya pada paparan sinar UV. \u0000 ","PeriodicalId":32014,"journal":{"name":"Mandala of Health","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45052880","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-29DOI: 10.20884/1.mandala.2023.16.1.8005
Dinda Victoria, Anriani Puspita Karunia Ning Widhi, Darmawan Anton Budhi
Otomycosis is a chronic fungal infection with high prevalence. Environmental factors dan predisposing factors can influence a patient’s vulnerability to otomycosis. According to studies conducted in several country, Aspergillus niger is the common fungus that causes otomycosis. This study aims to determine the prevalence of Aspergillus niger in patients at Prof. dr. Margono Soekarjo Hospital, who was clinically diagnosed with otomycosis. The study was done at the ENT Poly of Prof. dr. Margono Soekarjo Hospital and Microbiology Laboratory of Medicine Faculty, Jenderal Soedirman University between August 2022 to Januari 2023 as a descriptive observational study. According to the inclusion criteria, there were 42 subjects and 46 samples that ENT specialists carried out with sterile flocked swabs, the isolated the samples bedside on SDA Chloramphenicol, Czapek Dox agar, and object glass. Samples were observed macroscopically and microscopically with 10% KOH and LPCB staining. Patients with Aspergillus niger infection in otomycosis at Prof. dr. Margono Soekarjo Hospital , are represented by nine (19,56%) out of the 46 samples. The gender with the highest sex precentage is female (55,56%), folllowed by the age range of 26 – 35 years (44,45%). The prevalence of Aspergillus niger as a cause of otomycosis in Prof. dr. Margono Soekarjo Hospital is 19,56%, the most in females and the age group 26 – 35 years.
{"title":"PREVALENCE OF (Aspergillus niger) IN OTOMYCOSIS AT PROF. DR. MARGONO SOEKARJO HOSPITAL","authors":"Dinda Victoria, Anriani Puspita Karunia Ning Widhi, Darmawan Anton Budhi","doi":"10.20884/1.mandala.2023.16.1.8005","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.mandala.2023.16.1.8005","url":null,"abstract":"Otomycosis is a chronic fungal infection with high prevalence. Environmental factors dan predisposing factors can influence a patient’s vulnerability to otomycosis. According to studies conducted in several country, Aspergillus niger is the common fungus that causes otomycosis. This study aims to determine the prevalence of Aspergillus niger in patients at Prof. dr. Margono Soekarjo Hospital, who was clinically diagnosed with otomycosis. The study was done at the ENT Poly of Prof. dr. Margono Soekarjo Hospital and Microbiology Laboratory of Medicine Faculty, Jenderal Soedirman University between August 2022 to Januari 2023 as a descriptive observational study. According to the inclusion criteria, there were 42 subjects and 46 samples that ENT specialists carried out with sterile flocked swabs, the isolated the samples bedside on SDA Chloramphenicol, Czapek Dox agar, and object glass. Samples were observed macroscopically and microscopically with 10% KOH and LPCB staining. Patients with Aspergillus niger infection in otomycosis at Prof. dr. Margono Soekarjo Hospital , are represented by nine (19,56%) out of the 46 samples. The gender with the highest sex precentage is female (55,56%), folllowed by the age range of 26 – 35 years (44,45%). The prevalence of Aspergillus niger as a cause of otomycosis in Prof. dr. Margono Soekarjo Hospital is 19,56%, the most in females and the age group 26 – 35 years. \u0000 ","PeriodicalId":32014,"journal":{"name":"Mandala of Health","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48336296","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-29DOI: 10.20884/1.mandala.2023.16.1.8386
Christiana Cahyani Prihastuti, Ario Ditto Primandaru, A. Widodo, T. Suhesti, F. K. Djati, Amilia Ramadhani, Rinawati Satrio
Periodontitis kronis merupakan inflamasi jaringan periodontal yang disebabkan oleh biofilm bakteri plak dan ditandai dengan pembentukan poket periodontal, resesi gingiva, resorpsi tulang alveolar yang berakibat pada kegoyangan gigi. Perawatan utama periodontitis kronis adalah scaling root planing (SRP) untuk menghilangkan bakteri sebagai etiologi utama namun seringkali membutuhkan terapi adjuvant. Pengembangan terapi adjuvant dari bahan alami diharapkan dapat mengurangi efek samping, salah satunya daun piladang yang diketahui mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, serta tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun piladang terhadap kadar procalcitonin dan fibroblast growth factor-2 (FGF-2) saliva pada tikus model periodontitis kronis. Dua puluh lima tikus Wistar jantan 2-3 bulan, berat badan 150-200 gram dan dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok periodontitis kronis dengan perlakuan ekstrak daun piladang dosis 150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, dan 600 mg/kg BB (P1, P2, P3), kelompok periodontitis kronis dengan perlakuan Na-CMC 1% (kontrol negatif/ KN), serta kontrol sehat (KS). Perlakuan selama tiga hari dilanjutkan pengambilan sampel saliva pada hari ke-empat. Kadar procalcitonin dan FGF-2 saliva diukur dengan uji ELISA. Analisis statistic menggunakan uji One-Way Anova dilanjutkan Post hoc LSD. Hasil menunjukkan penurunan kadar procalcitonin dan FGF-2 saliva pada kelompok perlakuan ekstrak daun piladang (P1, P2, P3) seiring peningkatan konsentrasi ekstrak, berbeda signifikan daripada kontrol negatif (p≤0,05), dan menyamai kondisi sehat (p>0,05). Hal ini mengindikasikan ekstrak daun piladang dapat mempercepat fase inflamasi dan proliferasi pada tikus model periodontitis kronis.
{"title":"EKSTRAK DAUN PILADANG (Solenostemon scutellarioides (l.) codd) MENURUNKAN KADAR PROCALCITONIN DAN FGF-2 SALIVA PADA TIKUS WISTAR MODEL PERIODONTITIS KRONIS","authors":"Christiana Cahyani Prihastuti, Ario Ditto Primandaru, A. Widodo, T. Suhesti, F. K. Djati, Amilia Ramadhani, Rinawati Satrio","doi":"10.20884/1.mandala.2023.16.1.8386","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.mandala.2023.16.1.8386","url":null,"abstract":"Periodontitis kronis merupakan inflamasi jaringan periodontal yang disebabkan oleh biofilm bakteri plak dan ditandai dengan pembentukan poket periodontal, resesi gingiva, resorpsi tulang alveolar yang berakibat pada kegoyangan gigi. Perawatan utama periodontitis kronis adalah scaling root planing (SRP) untuk menghilangkan bakteri sebagai etiologi utama namun seringkali membutuhkan terapi adjuvant. Pengembangan terapi adjuvant dari bahan alami diharapkan dapat mengurangi efek samping, salah satunya daun piladang yang diketahui mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, saponin, serta tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun piladang terhadap kadar procalcitonin dan fibroblast growth factor-2 (FGF-2) saliva pada tikus model periodontitis kronis. Dua puluh lima tikus Wistar jantan 2-3 bulan, berat badan 150-200 gram dan dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok periodontitis kronis dengan perlakuan ekstrak daun piladang dosis 150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, dan 600 mg/kg BB (P1, P2, P3), kelompok periodontitis kronis dengan perlakuan Na-CMC 1% (kontrol negatif/ KN), serta kontrol sehat (KS). Perlakuan selama tiga hari dilanjutkan pengambilan sampel saliva pada hari ke-empat. Kadar procalcitonin dan FGF-2 saliva diukur dengan uji ELISA. Analisis statistic menggunakan uji One-Way Anova dilanjutkan Post hoc LSD. Hasil menunjukkan penurunan kadar procalcitonin dan FGF-2 saliva pada kelompok perlakuan ekstrak daun piladang (P1, P2, P3) seiring peningkatan konsentrasi ekstrak, berbeda signifikan daripada kontrol negatif (p≤0,05), dan menyamai kondisi sehat (p>0,05). Hal ini mengindikasikan ekstrak daun piladang dapat mempercepat fase inflamasi dan proliferasi pada tikus model periodontitis kronis.","PeriodicalId":32014,"journal":{"name":"Mandala of Health","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49464795","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-30DOI: 10.20884/1.mandala.2022.15.2.5952
I. Wahyudi, Gusti Ayu Nyoman Yulia Sitta Dewi
Background : Dengue fever in late pregnancy puts the fetus at great risk because fewer maternal-specific antibodies cross the placenta, leading to a high probability of neonatal dengue infection. We followed a patient in the pediatric health department of the Bali Mandara Hospital. Case Persentation : A 9-day-old baby boy complained of fever for 3 days up to a temperature of 39℃; the fever rose up and fell, but the fever did not go down to normal temperature. On physical examination, the baby was found to be less active, crying enough, suction reflex (+), pulse 135x/minute, breathing: 44 x/minute, temperature: 38.8 (axillary), SpO2: 93%, jaundice (+), lower extremities: warm acral (+), left petechiae (+), CRT <2'', jaundice skin of Kramer 2-3. Laboratory test result’s showed the platelets (69.000), hematocrit(52.2), positive dengue NS1 antigen, and positive dengue IgG and IgM. The patient was diagnosed with neonatal dengue and admitted to Perinatology. Optimal management is needed to treat neonatal dengue. Conclussion : It is Importance to know the transmission of dengue infection to infants, especially in endemic areas. Considering the complication that may occur, early recognition of dengue will significantly reduce infant mortality. Careful monitoring and proper laboratory tests can lead to a smooth recovery. Key word : Neonatal dengue, Platelets, Placenta
{"title":"Laporan Kasus : Neonatal Dengue","authors":"I. Wahyudi, Gusti Ayu Nyoman Yulia Sitta Dewi","doi":"10.20884/1.mandala.2022.15.2.5952","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.mandala.2022.15.2.5952","url":null,"abstract":"Background : Dengue fever in late pregnancy puts the fetus at great risk because fewer maternal-specific antibodies cross the placenta, leading to a high probability of neonatal dengue infection. We followed a patient in the pediatric health department of the Bali Mandara Hospital. \u0000Case Persentation : A 9-day-old baby boy complained of fever for 3 days up to a temperature of 39℃; the fever rose up and fell, but the fever did not go down to normal temperature. On physical examination, the baby was found to be less active, crying enough, suction reflex (+), pulse 135x/minute, breathing: 44 x/minute, temperature: 38.8 (axillary), SpO2: 93%, jaundice (+), lower extremities: warm acral (+), left petechiae (+), CRT <2'', jaundice skin of Kramer 2-3. Laboratory test result’s showed the platelets (69.000), hematocrit(52.2), positive dengue NS1 antigen, and positive dengue IgG and IgM. The patient was diagnosed with neonatal dengue and admitted to Perinatology. Optimal management is needed to treat neonatal dengue. \u0000Conclussion : It is Importance to know the transmission of dengue infection to infants, especially in endemic areas. Considering the complication that may occur, early recognition of dengue will significantly reduce infant mortality. Careful monitoring and proper laboratory tests can lead to a smooth recovery. \u0000Key word : Neonatal dengue, Platelets, Placenta","PeriodicalId":32014,"journal":{"name":"Mandala of Health","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41555371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-30DOI: 10.20884/1.mandala.2022.15.2.6546
Aulia Firdha Fatikharizqi
Kecemasan sering dijumpai pada pasien coronary artery disease (CAD) dan dapat berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas. Manajemen kecemasan perlu dilakukan untuk mengurangi tingkat kecemasan, yaitu dengan manajemen koping. Belum ada penelitian yang meneliti hubungan antara mekanisme koping dengan kecemasan pada populasi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan. Metode penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional terhadap pasien di Poli Jantung RSUD Banyumas. Pengambilan sampel secara consecutive sampling pada pasien terdiagnosis CAD berdasarkan rekam medis yang sedang tidak mengalami serangan akut atau membutuhkan pertolongan segera. Data diambil menggunakan Brief Cope Inventory Scale untuk mengidentifikasi mekanisme koping dan Hamilton Anxiety Rating Scale untuk menilai tingkat kecemasan. Analisis data dilakukann menggunakan uji Pearson Chi-square dengan taraf signifikansi 0,05. Didapatkan hasil 84 orang yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Sebanyak 24 orang (28,6%) memiliki mekanisme koping yang maladaptif dan sisanya, 60 orang (71,4%), tergolong ke dalam mekanisme koping adaptif. Kecemasan dengan tingkat ringan – sedang dialami oleh 26 orang diantaranya (31,0%) dan 19 orang sisanya (22,6%) mengakui memiliki kecemasan yang berat. Uji Pearson menunjukkan hubungan yang bermakna antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan (p=0,000). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan pada pasien CAD.
{"title":"HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN KECEMASAN PADA PASIEN CAD DI POLI JANTUNG RSUD BANYUMAS","authors":"Aulia Firdha Fatikharizqi","doi":"10.20884/1.mandala.2022.15.2.6546","DOIUrl":"https://doi.org/10.20884/1.mandala.2022.15.2.6546","url":null,"abstract":"Kecemasan sering dijumpai pada pasien coronary artery disease (CAD) dan dapat berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas. Manajemen kecemasan perlu dilakukan untuk mengurangi tingkat kecemasan, yaitu dengan manajemen koping. Belum ada penelitian yang meneliti hubungan antara mekanisme koping dengan kecemasan pada populasi ini. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan. Metode penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional terhadap pasien di Poli Jantung RSUD Banyumas. Pengambilan sampel secara consecutive sampling pada pasien terdiagnosis CAD berdasarkan rekam medis yang sedang tidak mengalami serangan akut atau membutuhkan pertolongan segera. Data diambil menggunakan Brief Cope Inventory Scale untuk mengidentifikasi mekanisme koping dan Hamilton Anxiety Rating Scale untuk menilai tingkat kecemasan. Analisis data dilakukann menggunakan uji Pearson Chi-square dengan taraf signifikansi 0,05. Didapatkan hasil 84 orang yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Sebanyak 24 orang (28,6%) memiliki mekanisme koping yang maladaptif dan sisanya, 60 orang (71,4%), tergolong ke dalam mekanisme koping adaptif. Kecemasan dengan tingkat ringan – sedang dialami oleh 26 orang diantaranya (31,0%) dan 19 orang sisanya (22,6%) mengakui memiliki kecemasan yang berat. Uji Pearson menunjukkan hubungan yang bermakna antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan (p=0,000). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan pada pasien CAD.","PeriodicalId":32014,"journal":{"name":"Mandala of Health","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49445846","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}