Menentukan rencana produksi yang aktual dan benar adalah hal yang utama bagi organisasi demi menghindari kerugian yang besar akibat kesalahan dalam memprediksi jumlah produksi, PT.X saat ini masih menemukan kendala di dalam meramalkan jumlah produksi yang akan datang khususnya untuk produksi New Granada Bowl ST, tujuan penelitian ini untuk menetuan langkah optimal dalam menetukan perencanaan produksi melalui perbandingan tiga metode pendekatan peramalan yaitu Moving Average , Eksponential Smoothing & Linier Regresion untuk mengetahui jumlah Mean Absolute Persentage Error (MAPE)yang paling minimum dalam menentukan metode pendekatan peramalan dalam menentukan jumlah produksi sehingga kerugian dapat ditekan, dari hasil perbandingan tiga metode pendekatan peramalan dengan pemanfaatan program QM for Windows diketahui nilai MAPE tertinggi adalah peramalan dengan menggunakan pendekatan metode Moving Average yang mempunyai nilai MAPE sebesar 73,84% dan nilai MAPE terendah adalah peramalan dengan menggunakan pendekatan metode Linier Regresion dengan nilai MAPE sebesar 55,82%, dengan demikian pengunaan peramalan produksi New Granada Bowl ST melalui pendekatan Linier Regresion adalah metode pendekatan peramalan yang disarankan karena mempunyai nilai MAPE terendah.
{"title":"PENENTUAN METODE PERAMALAN PADA PRODUKSI PART NEW GRANADA BOWL ST Di PT.X","authors":"Fandi Ahmad","doi":"10.24853/JISI.7.1.31-39","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/JISI.7.1.31-39","url":null,"abstract":"Menentukan rencana produksi yang aktual dan benar adalah hal yang utama bagi organisasi demi menghindari kerugian yang besar akibat kesalahan dalam memprediksi jumlah produksi, PT.X saat ini masih menemukan kendala di dalam meramalkan jumlah produksi yang akan datang khususnya untuk produksi New Granada Bowl ST, tujuan penelitian ini untuk menetuan langkah optimal dalam menetukan perencanaan produksi melalui perbandingan tiga metode pendekatan peramalan yaitu Moving Average , Eksponential Smoothing & Linier Regresion untuk mengetahui jumlah Mean Absolute Persentage Error (MAPE)yang paling minimum dalam menentukan metode pendekatan peramalan dalam menentukan jumlah produksi sehingga kerugian dapat ditekan, dari hasil perbandingan tiga metode pendekatan peramalan dengan pemanfaatan program QM for Windows diketahui nilai MAPE tertinggi adalah peramalan dengan menggunakan pendekatan metode Moving Average yang mempunyai nilai MAPE sebesar 73,84% dan nilai MAPE terendah adalah peramalan dengan menggunakan pendekatan metode Linier Regresion dengan nilai MAPE sebesar 55,82%, dengan demikian pengunaan peramalan produksi New Granada Bowl ST melalui pendekatan Linier Regresion adalah metode pendekatan peramalan yang disarankan karena mempunyai nilai MAPE terendah.","PeriodicalId":32287,"journal":{"name":"JISI UMJ Jurnal Integrasi Sistem Industri","volume":"71 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85182591","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengembangan Pelayanan Jasa sangat penting dilakukan melihat kebutuhan dan keinginan pelanggan serta pasar yang selalu mengalami siklus perubahan. Untuk dapat melakukan perancangan dan pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan yang efektif dan efisien harus disertai tools dan metode yang tepat. Kesesuaian antara spesifikasi dan parameter mutu produk dengan keinginan pelanggan merupakan pertimbangan penting dalam melakukan perancangan produk. Kemampuan desain dan proses produksi merupakan pembatas untuk menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Quality Function Deployment (QFD) merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menterjemahkan kebutuhan konsumen kedalam karakteristik produk serta mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk memenuhinya. Dari hasil pengolahan data dan analisa, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan wawancara dan survey terhadap pelanggan diperoleh penilaian terhadap atribut rancangan adalah : (1) Kelengkapan tayangan dengan derajat kepentingan sebesar 7,8 ; (2) Harga terjangkau dengan derajat kepentingan sebesar 7,6 ; (3) Siaran sesuai kebutuhan dengan derajat kepentingan sebesar 7,5 ; (4) Pelayanan dengan derajat kepentingan sebesar 7,4 ; dan (5) Kualitas dengan derajat kepentingan sebesar 7,3. Dengan demikian, disimpulkan bahwa pelanggan mementingkan kelengkapan dari tayangan dan harga yang terjangkau.
{"title":"ANALISIS PENGEMBANGAN PELAYANAN JASA TV KABEL MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)","authors":"Rizka Lestari, Siti Wardah, Khairul Ihwan","doi":"10.24853/JISI.7.1.57-63","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/JISI.7.1.57-63","url":null,"abstract":"Pengembangan Pelayanan Jasa sangat penting dilakukan melihat kebutuhan dan keinginan pelanggan serta pasar yang selalu mengalami siklus perubahan. Untuk dapat melakukan perancangan dan pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan yang efektif dan efisien harus disertai tools dan metode yang tepat. Kesesuaian antara spesifikasi dan parameter mutu produk dengan keinginan pelanggan merupakan pertimbangan penting dalam melakukan perancangan produk. Kemampuan desain dan proses produksi merupakan pembatas untuk menyesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Quality Function Deployment (QFD) merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk menterjemahkan kebutuhan konsumen kedalam karakteristik produk serta mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk memenuhinya. Dari hasil pengolahan data dan analisa, maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan wawancara dan survey terhadap pelanggan diperoleh penilaian terhadap atribut rancangan adalah : (1) Kelengkapan tayangan dengan derajat kepentingan sebesar 7,8 ; (2) Harga terjangkau dengan derajat kepentingan sebesar 7,6 ; (3) Siaran sesuai kebutuhan dengan derajat kepentingan sebesar 7,5 ; (4) Pelayanan dengan derajat kepentingan sebesar 7,4 ; dan (5) Kualitas dengan derajat kepentingan sebesar 7,3. Dengan demikian, disimpulkan bahwa pelanggan mementingkan kelengkapan dari tayangan dan harga yang terjangkau.","PeriodicalId":32287,"journal":{"name":"JISI UMJ Jurnal Integrasi Sistem Industri","volume":"2001 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78552459","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Material Handling Equipment (MHE) adalah alat bantu yang berfungsi untuk meringankan beban kerja suatu pekerjaan. Namun di receiving area Perusahaan X masih melakukan aktivitas bongkar bahan baku dengan cara manual tanpa bantuan MHE, terutama pada bagian proses menurunkan balok kayu dari truk pemasok. Proses tersebut dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang lama. Sehingga pekerja berisiko terkena Musculoskeletal Disorders (MSDs). Selain itu, proses penurunan secara manual dianggap masih kurang efektif dan efisien dengan proses bongkar bahan baku pada sebuah truk dapat menghabiskan waktu berjam-jam karena harus menurunkan balok kayu satu persatu. Untuk itu dilakukan proses perancangan suatu MHE yang ergonomis dengan pendekatan Ergonomic Function Deployment (EFD) yang menerapkan aspek ergonomi yaitu ENASE (Efektif, Nyaman, Aman, Sehat, dan Efisien). Sehingga, dari penelitian ini dihasilkan suatu konsep MHE usulan yang ergonomis yang dapat mengurangi risiko terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang dapat dilihat dari perubahan nilai REBA postur pekerja dan membuat proses bongkar bahan baku yang lebih efektif dan efisien.
{"title":"PENERAPAN METODE ERGONOMIC FUNCTION DEPLOYMENT DALAM PERANCANGAN ALAT BANTU UNTUK MENURUNKAN BALOK KAYU","authors":"Fachri Raziq El Ahmady, S. Martini, Agus Kusnayat","doi":"10.24853/JISI.7.1.21-30","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/JISI.7.1.21-30","url":null,"abstract":"Material Handling Equipment (MHE) adalah alat bantu yang berfungsi untuk meringankan beban kerja suatu pekerjaan. Namun di receiving area Perusahaan X masih melakukan aktivitas bongkar bahan baku dengan cara manual tanpa bantuan MHE, terutama pada bagian proses menurunkan balok kayu dari truk pemasok. Proses tersebut dilakukan berulang-ulang dalam waktu yang lama. Sehingga pekerja berisiko terkena Musculoskeletal Disorders (MSDs). Selain itu, proses penurunan secara manual dianggap masih kurang efektif dan efisien dengan proses bongkar bahan baku pada sebuah truk dapat menghabiskan waktu berjam-jam karena harus menurunkan balok kayu satu persatu. Untuk itu dilakukan proses perancangan suatu MHE yang ergonomis dengan pendekatan Ergonomic Function Deployment (EFD) yang menerapkan aspek ergonomi yaitu ENASE (Efektif, Nyaman, Aman, Sehat, dan Efisien). Sehingga, dari penelitian ini dihasilkan suatu konsep MHE usulan yang ergonomis yang dapat mengurangi risiko terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs) yang dapat dilihat dari perubahan nilai REBA postur pekerja dan membuat proses bongkar bahan baku yang lebih efektif dan efisien.","PeriodicalId":32287,"journal":{"name":"JISI UMJ Jurnal Integrasi Sistem Industri","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88202893","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sandra Lukita, Evania Evania, Yovita Rosalia, Felicia Layrensius, M. Mariani
PT X adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan es krim. PT X memproduksi berbagai jenis produk es krim, salah satunya adalah es krim cone. Produksi di PT X 80% dilakukan menggunakan mesin. PT X agar dapat bersaing kompetitif dengan perusahaan harus menjaga ketersediaan dan kualitas dari produknya, namun sering kali produksi tidak berjalan sesuai dengan perencanaan produksi yang telah dibuat sehingga menyebabkan ketersediaan produk di pasar menjadi buruk. Hal tersebut disebabkan salah satunya karena kinerja mesin, yang mana dibahas dalam penelitian ini adalah mesin Baking Cone 1. Pengukuran kinerja mesin Baking Cone 1 dilakukan dengan menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE). Metode OEE adalah salah satu alat pengukuran kinerja pada industri manufaktur yang dapat mengukur berbagai jenis kerugian produksi dan menunjukkan bidang yang dapat ditingkatkan. Hasil pengukuran OEE menunjukkan efektivitas mesin baking cone tiga bulan terakhir adalah sebesar 82%. Nilai tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan world class OEE artinya efektivitas mesin masih dapat ditingkatkan. Penyebab dari OEE yang rendah adalah availability dan performance rate. Availibility dapat ditingkatkan dengan mengurangi down time, performance rate dapat ditingkatkan dengan perawatan mesin berkala.
PT X是一家致力于冰淇淋制造业的公司。PT X公司生产各种各样的冰淇淋产品,其中之一是蛋卷冰淇淋。PT X 80%的制造是使用机器完成的。PT X公司要与公司竞争,就必须保持产品的可行性和质量,但生产往往不符合生产计划,导致产品在市场上的可行性下降。这是因为其中一个引擎的性能,在这项研究中讨论的是第一个锥体烘焙机。烘焙机1号使用设备设备充分发挥作用。OEE方法是制造业的一种性能测量工具,它可以衡量生产损失的类型,并指出可以改进的领域。OEE测量结果显示,过去三个月的蒸锥机效率为82%。与OEE OEE相比,这个值仍然低于世界年级,这意味着机器的效力仍然可以提高。低氧的原因是可用性和性能率。可用性可以通过减少下降时间来增加,通过定期维修来提高性能率。
{"title":"PENGUKURAN KINERJA MESIN BAKING CONE 1 DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE): STUDI KASUS PABRIK ES KRIM","authors":"Sandra Lukita, Evania Evania, Yovita Rosalia, Felicia Layrensius, M. Mariani","doi":"10.24853/JISI.7.1.65-71","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/JISI.7.1.65-71","url":null,"abstract":"PT X adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan es krim. PT X memproduksi berbagai jenis produk es krim, salah satunya adalah es krim cone. Produksi di PT X 80% dilakukan menggunakan mesin. PT X agar dapat bersaing kompetitif dengan perusahaan harus menjaga ketersediaan dan kualitas dari produknya, namun sering kali produksi tidak berjalan sesuai dengan perencanaan produksi yang telah dibuat sehingga menyebabkan ketersediaan produk di pasar menjadi buruk. Hal tersebut disebabkan salah satunya karena kinerja mesin, yang mana dibahas dalam penelitian ini adalah mesin Baking Cone 1. Pengukuran kinerja mesin Baking Cone 1 dilakukan dengan menggunakan Overall Equipment Effectiveness (OEE). Metode OEE adalah salah satu alat pengukuran kinerja pada industri manufaktur yang dapat mengukur berbagai jenis kerugian produksi dan menunjukkan bidang yang dapat ditingkatkan. Hasil pengukuran OEE menunjukkan efektivitas mesin baking cone tiga bulan terakhir adalah sebesar 82%. Nilai tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan world class OEE artinya efektivitas mesin masih dapat ditingkatkan. Penyebab dari OEE yang rendah adalah availability dan performance rate. Availibility dapat ditingkatkan dengan mengurangi down time, performance rate dapat ditingkatkan dengan perawatan mesin berkala.","PeriodicalId":32287,"journal":{"name":"JISI UMJ Jurnal Integrasi Sistem Industri","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72428495","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu sumber alam potensial yang dapat digunakan sebagai bahan baku produk kimia terbarukan, ramah lingkungan adalah Dedak Padi, yaitu hasil samping penggilingan padi. Ketersediaan padi di Indonesia melimpah dan dedak padi yang diperoleh 10% (b/b) padi, kandungan minyak 10-20% (b/b) dedak padi. Penggunaan deddak padi umumnya sebagai bahan tambahan pakan ternak dan sebagai bahan baku produk kimia belum banyak. Dedak padi juga dapat diolah menjadi minyak dan defatted dedak padi. Dimana olahan ini dapat memberikan nilai tambah dadri dedak padi yang dapat dimanfaatkan untuk bahan dasar produk lainnya. Dimana nilai tambah untuk minyak dedak padi sebesar 38,8% hal ini memiliki defenisi bahwa nilai tambah yang diberikan rendah, sedangkan untuk olahan dedak padi menjadi defatted dedak padi memiliki nilai tambah sebesar 64,48% hal ini memiliki defenisi bahwa nilai tambah yang diberikan tinggi. Jadi dalam hal ini produk yang dihasilkan dari dedak padi memiliki nilai tambah yang berbeda.
{"title":"ANALISIS NILAI TAMBAH PENGOLAHAN DEDAK PADI MENJADI DEFATTED DAN MINYAK","authors":"Nelfiyanti Nelfiyanti, Ratri Ariatmi Nugrahani, Nurul Hidayati Fitriyah","doi":"10.24853/JISI.7.1.41-47","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/JISI.7.1.41-47","url":null,"abstract":"Salah satu sumber alam potensial yang dapat digunakan sebagai bahan baku produk kimia terbarukan, ramah lingkungan adalah Dedak Padi, yaitu hasil samping penggilingan padi. Ketersediaan padi di Indonesia melimpah dan dedak padi yang diperoleh 10% (b/b) padi, kandungan minyak 10-20% (b/b) dedak padi. Penggunaan deddak padi umumnya sebagai bahan tambahan pakan ternak dan sebagai bahan baku produk kimia belum banyak. Dedak padi juga dapat diolah menjadi minyak dan defatted dedak padi. Dimana olahan ini dapat memberikan nilai tambah dadri dedak padi yang dapat dimanfaatkan untuk bahan dasar produk lainnya. Dimana nilai tambah untuk minyak dedak padi sebesar 38,8% hal ini memiliki defenisi bahwa nilai tambah yang diberikan rendah, sedangkan untuk olahan dedak padi menjadi defatted dedak padi memiliki nilai tambah sebesar 64,48% hal ini memiliki defenisi bahwa nilai tambah yang diberikan tinggi. Jadi dalam hal ini produk yang dihasilkan dari dedak padi memiliki nilai tambah yang berbeda.","PeriodicalId":32287,"journal":{"name":"JISI UMJ Jurnal Integrasi Sistem Industri","volume":"60 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89830973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
CV. Danagung adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di pembuatan briket arang dengan bahan baku tempurung kelapa. Pada bulan Januari 2019 terdapat satu buyer pemesanan briket arang dengan jenis Cube (2,5 x 2,5) sebanyak 26 ton. Permasalahan yaitu produk cacat retak sebanyak 460 Kg (33.120 unit) dengan persentase cacat sebesar 2% serta terdapat pemborosan aktivitas produksi di penjemuran manual, dan adanya pengulangan aktivitas yang terjadi pada saat memasukan arang briket ke dalam karung. Berdasarkan hasil penelitian penyebab terjadinya cacat retak briket Cube adalah tempurung mentah, dan bau tir, cetakan tidak tepat dan terdapat cela sehingga tidak sejajar, fan belt yang longgar, scruw aus, dice di mesin ulenan rusak dan pemborosan aktivitas produksi di penjemuran manual dan pengulangan aktivitas. Usulan perbaikan cacat produk yakni melakukan pengecekan bahan baku, cetakan harus dipresisikan dengan dinding cetakan, fan belt dilakukan pengecekan, pergantian dan pengaturan ulang, scruw aus diratakan dengan proses las pada dinding tabung, dan dice di mesin ulenan dilakukan proses las dengan sudut menyesuaikan scruw. Usulan aktvitas yakni menghilangkan penjemuran manual serta menggabungkan stasiun timbangan dan packaging. Future value stream mapping dengan waktu siklus selama 62.68 jam dan lead time selama 0.1419 jam.
{"title":"USULAN PERBAIKAN PROSES PRODUKSI BRIKET DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA STUDI KASUS PADA CV DANAGUNG","authors":"Dewa Saputra Anugrah Lukita, Ari Zaqi Al-Faritsy","doi":"10.24853/JISI.7.1.13-20","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/JISI.7.1.13-20","url":null,"abstract":"CV. Danagung adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di pembuatan briket arang dengan bahan baku tempurung kelapa. Pada bulan Januari 2019 terdapat satu buyer pemesanan briket arang dengan jenis Cube (2,5 x 2,5) sebanyak 26 ton. Permasalahan yaitu produk cacat retak sebanyak 460 Kg (33.120 unit) dengan persentase cacat sebesar 2% serta terdapat pemborosan aktivitas produksi di penjemuran manual, dan adanya pengulangan aktivitas yang terjadi pada saat memasukan arang briket ke dalam karung. Berdasarkan hasil penelitian penyebab terjadinya cacat retak briket Cube adalah tempurung mentah, dan bau tir, cetakan tidak tepat dan terdapat cela sehingga tidak sejajar, fan belt yang longgar, scruw aus, dice di mesin ulenan rusak dan pemborosan aktivitas produksi di penjemuran manual dan pengulangan aktivitas. Usulan perbaikan cacat produk yakni melakukan pengecekan bahan baku, cetakan harus dipresisikan dengan dinding cetakan, fan belt dilakukan pengecekan, pergantian dan pengaturan ulang, scruw aus diratakan dengan proses las pada dinding tabung, dan dice di mesin ulenan dilakukan proses las dengan sudut menyesuaikan scruw. Usulan aktvitas yakni menghilangkan penjemuran manual serta menggabungkan stasiun timbangan dan packaging. Future value stream mapping dengan waktu siklus selama 62.68 jam dan lead time selama 0.1419 jam.","PeriodicalId":32287,"journal":{"name":"JISI UMJ Jurnal Integrasi Sistem Industri","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77749354","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Perancangan sebuah tata letak fasilitas produksi merupakan salah satu hal yang penting untuk meningkatkan hasil produksi serta memperlancar alur proses produksi. Penelitian kali ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah (UKM) Eko Bubut yang memproduksi kerajinan dari kayu. Kendala yang dihadapi UKM Eko bubut yaitu, banyaknya produk yang menumpuk di departemen jigsaw dan bubut. Selain adanya penumpukan produksi, penghambat aliran produksi yaitu adanya back tracking di departemen oven ke departemen pengecatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang layout usulan dengan metode CORELAP. Produk yang diambil untuk melakukan penelitian ini adalah sendok kayu yang memiliki 9 departemen. Penelitian ini menggunakan metode CORELAP merupakan metode construction yang mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif sehingga menentukan fasilitas pertama yang diletakkan didalam layout diperlukan data keterkaitan hubungan aktivitas. Terdapat 3 hasil alternatif menggunakan CORELAP, alternatif 1 memiliki OMH sebesar 13.410,96 dan skor sebesar 30. Alternatif 2 OMH sebesar 6.318,21 dan skor sebesar 31. Alternatif 3 memiliki OMH sebesar 5.304,59 dan skor 26. Dari hasil perhitungan CORELAP maka dipilih usulan alternatif 3.
{"title":"PERANCANGAN ULANG TATA LETAK FASILITAS PRODUKSI UKM EKO BUBUT DENGAN METODE COMPUTERIZED RELATIONSHIP LAYOUT PLANNING (CORELAP)","authors":"Okka Adiyanto, Anom Firda Clistia","doi":"10.24853/JISI.7.1.49-56","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/JISI.7.1.49-56","url":null,"abstract":"Perancangan sebuah tata letak fasilitas produksi merupakan salah satu hal yang penting untuk meningkatkan hasil produksi serta memperlancar alur proses produksi. Penelitian kali ini dilakukan di Usaha Kecil Menengah (UKM) Eko Bubut yang memproduksi kerajinan dari kayu. Kendala yang dihadapi UKM Eko bubut yaitu, banyaknya produk yang menumpuk di departemen jigsaw dan bubut. Selain adanya penumpukan produksi, penghambat aliran produksi yaitu adanya back tracking di departemen oven ke departemen pengecatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang layout usulan dengan metode CORELAP. Produk yang diambil untuk melakukan penelitian ini adalah sendok kayu yang memiliki 9 departemen. Penelitian ini menggunakan metode CORELAP merupakan metode construction yang mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif sehingga menentukan fasilitas pertama yang diletakkan didalam layout diperlukan data keterkaitan hubungan aktivitas. Terdapat 3 hasil alternatif menggunakan CORELAP, alternatif 1 memiliki OMH sebesar 13.410,96 dan skor sebesar 30. Alternatif 2 OMH sebesar 6.318,21 dan skor sebesar 31. Alternatif 3 memiliki OMH sebesar 5.304,59 dan skor 26. Dari hasil perhitungan CORELAP maka dipilih usulan alternatif 3.","PeriodicalId":32287,"journal":{"name":"JISI UMJ Jurnal Integrasi Sistem Industri","volume":"151 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72689630","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dalam upaya meningkatkan daya saing, Program studi teknik industri perlu melakukan evaluasi diri. Salah satu langkah yang harus dilakukan dalam evaluasi diri adalah mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap proses Pendidikan yang ada pada program studi teknik industri UMJ. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kepuasan mahasiswa program studi teknik industri umj terhadap proses Pendidikan yang ada di program studi Teknik Industri UMJ serta strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan Importance-Performance Analysis (IPA). Metode survey dilakukan dengan menyebarkan kuisioner yang berisi atribut dari 5 dimensi kualitas pelayanan yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible. Sedangkan IPA ini merupakan model multi-attribute dan dapat digunakan untuk menganalisis kinerja organisasi. Dimana hasil Inteprestasi terhadap kinerja program studi ditampilkan pada sebuah grafik yang memiliki empat kuadran, yaitu Kuadran A, Kuadran B, Kuadaran C, dan Kuadran D. Masing-masing kuadran menunjukkan kinerja program studi yang dinilai. Hasil penelitian ini adalah identifikasi atribut-atribut pengukur kepuasan mahasiswa terhadap proses pendidikan, persentasi kepuasan dan ketidakpuasan dari setiap atribut, dan rumusan strategi yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa pada kelompok input-proses-output.
{"title":"STRATEGI PENINGKATAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PROSES PENDIDIKAN PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA","authors":"Ariya Purnamasari Dewi, Wiwik Sudarwati","doi":"10.24853/JISI.7.1.1-12","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/JISI.7.1.1-12","url":null,"abstract":"Dalam upaya meningkatkan daya saing, Program studi teknik industri perlu melakukan evaluasi diri. Salah satu langkah yang harus dilakukan dalam evaluasi diri adalah mengetahui kepuasan mahasiswa terhadap proses Pendidikan yang ada pada program studi teknik industri UMJ. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kepuasan mahasiswa program studi teknik industri umj terhadap proses Pendidikan yang ada di program studi Teknik Industri UMJ serta strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan Importance-Performance Analysis (IPA). Metode survey dilakukan dengan menyebarkan kuisioner yang berisi atribut dari 5 dimensi kualitas pelayanan yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible. Sedangkan IPA ini merupakan model multi-attribute dan dapat digunakan untuk menganalisis kinerja organisasi. Dimana hasil Inteprestasi terhadap kinerja program studi ditampilkan pada sebuah grafik yang memiliki empat kuadran, yaitu Kuadran A, Kuadran B, Kuadaran C, dan Kuadran D. Masing-masing kuadran menunjukkan kinerja program studi yang dinilai. Hasil penelitian ini adalah identifikasi atribut-atribut pengukur kepuasan mahasiswa terhadap proses pendidikan, persentasi kepuasan dan ketidakpuasan dari setiap atribut, dan rumusan strategi yang harus dilakukan untuk meningkatkan kepuasan mahasiswa pada kelompok input-proses-output.","PeriodicalId":32287,"journal":{"name":"JISI UMJ Jurnal Integrasi Sistem Industri","volume":"73 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-05-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79483883","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}