Pub Date : 2022-09-26DOI: 10.24832/jpnk.v14i70.3228
Ketut Darma
Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh interaksi antara model pembelajaran konstruktivisme dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar matematika pada mahasiswa Politeknik Negeri Bali. Populasi penelitian sebanyak 82 orang mahasiswa dan sampel penelitian sebanyak 44 orang, denganmenggunakan teknik random sampling dan proporsional random sampling. Penelitian ini dirancang menggunakan rancangan penelitian eksperimen. Data dianalisis secara statistik menggunakan anava 2 jalur, uji beda rata (uji t), uji Tukey dan Scheffe, dan uji t berpasangan. Hasil studi menunjukkan bahwa secara signifikan: (1)ada perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika dari mahasiswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dengan diajar menggunakan model pembelajaran konvensional, (2) ada perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika dari kelompok yang diajar menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dengan diajar menggunakan model pembelajaran konvensional (mahasiswa bermotivasi tinggi); (3) ada perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika dari kelompok diajar menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dengan diajar menggunakan model pembelajaran konvensional (mahasiswa bermotivasi rendah); dan (4) ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran konstruktivisme dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar mahasiswa.
{"title":"Pengaruh Model Pembelajaran Konstruktivisme Terhadap Prestasi Belajar Matematika Terapan pada Mahasiswa Politeknik Negeri Bali","authors":"Ketut Darma","doi":"10.24832/jpnk.v14i70.3228","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v14i70.3228","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh interaksi antara model pembelajaran konstruktivisme dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar matematika pada mahasiswa Politeknik Negeri Bali. Populasi penelitian sebanyak 82 orang mahasiswa dan sampel penelitian sebanyak 44 orang, denganmenggunakan teknik random sampling dan proporsional random sampling. Penelitian ini dirancang menggunakan rancangan penelitian eksperimen. Data dianalisis secara statistik menggunakan anava 2 jalur, uji beda rata (uji t), uji Tukey dan Scheffe, dan uji t berpasangan. Hasil studi menunjukkan bahwa secara signifikan: (1)ada perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika dari mahasiswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dengan diajar menggunakan model pembelajaran konvensional, (2) ada perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika dari kelompok yang diajar menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dengan diajar menggunakan model pembelajaran konvensional (mahasiswa bermotivasi tinggi); (3) ada perbedaan rata-rata prestasi belajar matematika dari kelompok diajar menggunakan model pembelajaran konstruktivisme dengan diajar menggunakan model pembelajaran konvensional (mahasiswa bermotivasi rendah); dan (4) ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran konstruktivisme dengan motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar mahasiswa.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43553073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-26DOI: 10.24832/jpnk.v14i70.3218
A. Suryadi
Pembangunan pendidikan perlu memperhatikan keanekaragaman budaya, sosial, etnik, dan struktur serta populasi pendudukan. Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan jumlah penduduk yang jika dibina dan dan dikembangkan melalui sistem pendidikan yang tepat akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan penduduk. Sayangnya, sistem pembangunan pendidikan Indonesia selama ini lebih berorientasi dan pandangan ke dalam (inward looking) dalam rangka pencapaian target pembelajaran dan pengembangan peserta didik dan kurang memberikan orientasi dan pandangan ke luar (outward-looking) dalam rangka pengembangan dan investasi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat yang hasilnya baru dapat dilihat beberapa tahun mendatang (jangka panjang). Sebagai investasi, pembangunan pendidikan sudah selayaknya mendapatkan porsi anggaran yang signifikan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM penduduk Indonesia sesuai dengan potensi alam sekitar agar dapat menghasilkan produk dan jasa layanan yang sangat kompetitif pasar global. Dengan demikian, jumlah pendudukan yang besar dan tersebar ini dapat dipetakan dan kemudian dikembangkan melalui strategi dan kebijakan pendidikan yang memperhatikan aspek-aspekpenting di luar pendidikan, baik ekonomi, politik, sosial, dan budaya bangsa Indonesia sehingga peringkat HDI Indonesia dapat terus meningkat ke arah yang lebih baik.
{"title":"Kependudukan dan Pembangunan Pendidikan","authors":"A. Suryadi","doi":"10.24832/jpnk.v14i70.3218","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v14i70.3218","url":null,"abstract":"Pembangunan pendidikan perlu memperhatikan keanekaragaman budaya, sosial, etnik, dan struktur serta populasi pendudukan. Indonesia memiliki potensi sumber daya alam dan jumlah penduduk yang jika dibina dan dan dikembangkan melalui sistem pendidikan yang tepat akan memberikan dampak positif bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan penduduk. Sayangnya, sistem pembangunan pendidikan Indonesia selama ini lebih berorientasi dan pandangan ke dalam (inward looking) dalam rangka pencapaian target pembelajaran dan pengembangan peserta didik dan kurang memberikan orientasi dan pandangan ke luar (outward-looking) dalam rangka pengembangan dan investasi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat yang hasilnya baru dapat dilihat beberapa tahun mendatang (jangka panjang). Sebagai investasi, pembangunan pendidikan sudah selayaknya mendapatkan porsi anggaran yang signifikan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM penduduk Indonesia sesuai dengan potensi alam sekitar agar dapat menghasilkan produk dan jasa layanan yang sangat kompetitif pasar global. Dengan demikian, jumlah pendudukan yang besar dan tersebar ini dapat dipetakan dan kemudian dikembangkan melalui strategi dan kebijakan pendidikan yang memperhatikan aspek-aspekpenting di luar pendidikan, baik ekonomi, politik, sosial, dan budaya bangsa Indonesia sehingga peringkat HDI Indonesia dapat terus meningkat ke arah yang lebih baik.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44209068","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-26DOI: 10.24832/jpnk.v14i70.3219
Bambang Indriyanto
Kebijakan pendidikan dengan subyek peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan merupakan proses yang bersifat dinamis searah dengan perkembangan jaman dan kemajuan pendidikan. Untuk menetapkan kebijakan yang tepat sasaran diperlukan informasi yang up to date dan obyektif. Penelitian sosial dapat memainkan peran untuk menyediakan informasi yang bersifat up-to-date dan obyektif. Adanya dikotomi antara penelitian murni dan terapan, serta perbedaan circumtnaces antara peneliti sosial yang cenderung berasal dari perguruan tinggi dan birokrat yang menyebabkan terjadinya gap antara kedua belah pihak merupakan dua faktor yang menyebabkan rekomendasi penelitian sosial kurang dimanfaatkan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, tulisan ini mengemukan secara terpisah karakteristik penelitian sosial di satu pihak dan karakteristik kebijakan pendidikan di lain pihak. Berdasarkan pembahasan kedua karakterisktik tersebut maksimimalisasi sinergi penelitian sosial vis a vis kebijakan publik diusulkan sebagai cara untuk memaksimalisasikan pemanfaatan hasil penelitian sosial bagi perumusan kebijakan pendidikan.
{"title":"Penelitian Sosial vis a vis Kebijakan Pendidikan","authors":"Bambang Indriyanto","doi":"10.24832/jpnk.v14i70.3219","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v14i70.3219","url":null,"abstract":"Kebijakan pendidikan dengan subyek peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan merupakan proses yang bersifat dinamis searah dengan perkembangan jaman dan kemajuan pendidikan. Untuk menetapkan kebijakan yang tepat sasaran diperlukan informasi yang up to date dan obyektif. Penelitian sosial dapat memainkan peran untuk menyediakan informasi yang bersifat up-to-date dan obyektif. Adanya dikotomi antara penelitian murni dan terapan, serta perbedaan circumtnaces antara peneliti sosial yang cenderung berasal dari perguruan tinggi dan birokrat yang menyebabkan terjadinya gap antara kedua belah pihak merupakan dua faktor yang menyebabkan rekomendasi penelitian sosial kurang dimanfaatkan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, tulisan ini mengemukan secara terpisah karakteristik penelitian sosial di satu pihak dan karakteristik kebijakan pendidikan di lain pihak. Berdasarkan pembahasan kedua karakterisktik tersebut maksimimalisasi sinergi penelitian sosial vis a vis kebijakan publik diusulkan sebagai cara untuk memaksimalisasikan pemanfaatan hasil penelitian sosial bagi perumusan kebijakan pendidikan.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47443140","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-26DOI: 10.24832/jpnk.v14i70.3224
Haholongan Simanjuntak
Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri tentang pemahaman siswa kelas 2 SDN. 36 Pangkalpinang dalam menyelesaikan soal matematika yang berbentuk kalimat terbuka, yang mencakup : (1) letak kesulitan siswa (2) Faktor-faktor penyebab kesulitan. Dari 20 orang siswa kelas 2 SDN 36 Pangkalpinang diambil 18 orang siswa sebagai sampel. Alat untuk mengetahui pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang berbentuk kalimat terbuka, digunakan observasi, wawancara dan tes. Tes yang terdiri 8 butir soal yang dikembangkan dan telah diujicobakan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif, dan hasilnyamenunjukkan bahwa : (1) letak kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang berbentuk kalimat terbuka adalah kurangnya pengertian dan pemahaman siswa akan arti dan maksud soal yang berbentuk kalimat terbuka dan (2) salah satu penyebab kesulitan siswa menyelesaikan soal matematika yang berbentuk kalimat terbuka adalah kurangnya peragaan yang diberikan guru kepada siswa dalam menanamkan konsep yang berbentuk kalimat terbuka.
{"title":"Pemahaman Siswa SD dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berbentuk Kalimat Terbuka (Studi Kasus di SDN 36 Pangkalpinang, Jln Arjuna, Kelurahan Rejosari, Kecamatan Pangkal Balam. Pangkalpinang)","authors":"Haholongan Simanjuntak","doi":"10.24832/jpnk.v14i70.3224","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v14i70.3224","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menelusuri tentang pemahaman siswa kelas 2 SDN. 36 Pangkalpinang dalam menyelesaikan soal matematika yang berbentuk kalimat terbuka, yang mencakup : (1) letak kesulitan siswa (2) Faktor-faktor penyebab kesulitan. Dari 20 orang siswa kelas 2 SDN 36 Pangkalpinang diambil 18 orang siswa sebagai sampel. Alat untuk mengetahui pemahaman siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang berbentuk kalimat terbuka, digunakan observasi, wawancara dan tes. Tes yang terdiri 8 butir soal yang dikembangkan dan telah diujicobakan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif, dan hasilnyamenunjukkan bahwa : (1) letak kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal matematika yang berbentuk kalimat terbuka adalah kurangnya pengertian dan pemahaman siswa akan arti dan maksud soal yang berbentuk kalimat terbuka dan (2) salah satu penyebab kesulitan siswa menyelesaikan soal matematika yang berbentuk kalimat terbuka adalah kurangnya peragaan yang diberikan guru kepada siswa dalam menanamkan konsep yang berbentuk kalimat terbuka.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44702122","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-26DOI: 10.24832/jpnk.v14i70.3223
M. Tawil
Penelitian ini bersifat expost-facto yang bersifat korelasional dan bertujuan untuk mengetahui : (1) seberapa besar hasil belajar fisika siswa kelas II SMP Negeri I Sungguminasa Kabupaten Gowa; (2) seberapa tingkat penalaran formal siswa kelas II SMP Negeri I Sungguminasa Kabupaten Gowa; dan (3) apakah kemampuanpenalaran formal mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa kelas II SMP Negeri I Sungguminasa Kabupaten Gowa . Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas II SMP Negeri I Sungguminasa tahun ajaran 2005/2006, sedangkan sampel penelitiannya sebanyak 80 siswa dipilih dengan teknik random sampling. Instrumen penelitian yang dipergunakan adalah tes kemampuan formal dan tes hasil belajar fisika. Hasil penelitian menunjukkan : (1) hasil belajar fisika siswa sebesar 13,4 termasuk dalam kategori rendah, (2) kemampuan penalaran formal siswa sebesar 4,24, termasuk dalam kategori tahap awal dan (3) secara signifikan kemampuan penalaran formal berpengaruh positif terhadap hasil belajar fisika.
这项研究是可行性的,目的是确定:(1)中国国中学生物理学习的结果有多大;(2) SMP Negeri II班的学生的正规推理水平是多少?我是真正的Gowa摄政;(3)正式推理能力是否对国中初中二年级学生物理的学习产生了重大影响。这项研究的人口包括2002年至2006年的所有国中初中二年级学生,而研究样本中有80名学生是用随机抽样技术选择的。使用的研究工具是正规能力测试和物理学习结果测试。研究结果表明:(1)学生13.4的物理学习成绩属于较低的类别;(2)学生的正式推理能力为4.24,属于早期阶段的类别;(3)正式推理能力对物理学习结果有显著的影响。
{"title":"Pengaruh Kemampuan Penalaran Formal Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas II SMP Negeri 1 Sungguminasa Kabupaten Gowa","authors":"M. Tawil","doi":"10.24832/jpnk.v14i70.3223","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v14i70.3223","url":null,"abstract":"Penelitian ini bersifat expost-facto yang bersifat korelasional dan bertujuan untuk mengetahui : (1) seberapa besar hasil belajar fisika siswa kelas II SMP Negeri I Sungguminasa Kabupaten Gowa; (2) seberapa tingkat penalaran formal siswa kelas II SMP Negeri I Sungguminasa Kabupaten Gowa; dan (3) apakah kemampuanpenalaran formal mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap hasil belajar fisika siswa kelas II SMP Negeri I Sungguminasa Kabupaten Gowa . Populasi dalam penelitian ini mencakup seluruh siswa kelas II SMP Negeri I Sungguminasa tahun ajaran 2005/2006, sedangkan sampel penelitiannya sebanyak 80 siswa dipilih dengan teknik random sampling. Instrumen penelitian yang dipergunakan adalah tes kemampuan formal dan tes hasil belajar fisika. Hasil penelitian menunjukkan : (1) hasil belajar fisika siswa sebesar 13,4 termasuk dalam kategori rendah, (2) kemampuan penalaran formal siswa sebesar 4,24, termasuk dalam kategori tahap awal dan (3) secara signifikan kemampuan penalaran formal berpengaruh positif terhadap hasil belajar fisika.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"68864206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-26DOI: 10.24832/jpnk.v14i70.3230
Arifah Bintarti, Tri Darmayanti, Hascaryo Pramudibyanto
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik demografi mahasiswa dalam kaitannya dengan indeks prestasi kumulatif (IPK), (2) mengkaji aktivitas komunikasi mahasiswa jika dikaitkan dengan IPK, dan (3) menganalisis efek komunikasi terhahap IPK. Metode analisis data yang dipergunakan adalah Chi Square dan CHAID.Penelitian ini dilaksanakan di Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Jakarta menggunakan metode survai, dengan populasi sebesar 252 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif sejumlah 78 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek demografi tidak berkaitan secara signifikan dengan perubahan pada perolehan IPK. (2) ada hubungan antara penggunaan informasi atau pesan dan IPK, (3) ada hubungan antara pemilihan media komunikasi dan IPK, serta ada hubungan antara perilaku komunikasi dan IPK. Responden yang mempunyai IPK sedang atau di atas 2.00 mempunyai ciri, selalumengerjakan tugas mandiri, selalu aktif dalam kelompok belajar, dan memilih media personal dengan datang langsung atau melalui telpon dalam melakukan komunikasi dengan sumber belajarnya. Adapun responden yang mempunyai IPK rendah atau di bawah 2.00 mempunyai ciri, tidak pernah mengerjakan tugas mandiri, tidak aktif mengikuti tutorial, jarang merencanakan mata kuliah setiap semesternya, dan memilih media untuk berkomunikasi melalui surat via pos.
{"title":"Efektivitas Komunikasi dan Prestasi Belajar Mahasiswa pada Pendidikan Jarak Jauh (Kasus di Unit Program Belajar Jarak Jauh Jakarta)","authors":"Arifah Bintarti, Tri Darmayanti, Hascaryo Pramudibyanto","doi":"10.24832/jpnk.v14i70.3230","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v14i70.3230","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik demografi mahasiswa dalam kaitannya dengan indeks prestasi kumulatif (IPK), (2) mengkaji aktivitas komunikasi mahasiswa jika dikaitkan dengan IPK, dan (3) menganalisis efek komunikasi terhahap IPK. Metode analisis data yang dipergunakan adalah Chi Square dan CHAID.Penelitian ini dilaksanakan di Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Jakarta menggunakan metode survai, dengan populasi sebesar 252 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposif sejumlah 78 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) aspek demografi tidak berkaitan secara signifikan dengan perubahan pada perolehan IPK. (2) ada hubungan antara penggunaan informasi atau pesan dan IPK, (3) ada hubungan antara pemilihan media komunikasi dan IPK, serta ada hubungan antara perilaku komunikasi dan IPK. Responden yang mempunyai IPK sedang atau di atas 2.00 mempunyai ciri, selalumengerjakan tugas mandiri, selalu aktif dalam kelompok belajar, dan memilih media personal dengan datang langsung atau melalui telpon dalam melakukan komunikasi dengan sumber belajarnya. Adapun responden yang mempunyai IPK rendah atau di bawah 2.00 mempunyai ciri, tidak pernah mengerjakan tugas mandiri, tidak aktif mengikuti tutorial, jarang merencanakan mata kuliah setiap semesternya, dan memilih media untuk berkomunikasi melalui surat via pos.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43548340","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi siswa SMA dalam mengerjakan PR dan cara-cara meningkatkan motivasi tersebut. Informan dalam penelitian ini adalah 6 orang siswa SMA dan 3 orang guru pengajarnya. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode FGD (Focus Group Discussion) dan wawancara individual, serta dianalisis secara tematik. Hasil menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi dalam mengerjakan PR dapat dikelompokkan menjadi faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputi tindak lanjut guru dalam pemberian PR, pemberian nilai, jenis, beban dan waktu pemberian serta tingkat kesulitan PR, bahan atau sumber untuk mengerjakan PR, cara mengajar dan karakteristik guru, pengaruh teman, dan juga dukungan keluarga. Faktor internal meliputi manfaat yang dirasakan, minat terhadap pelajaran, serta kondisi fisik. Beberapa implikasi cara untuk meningkatkan motivasi pengerjaan PR adalah memperhatikan tindak lanjut dalam pemberian PR, perancangan PRyang menjawab kebutuhan, pemberian pengetahuan/informasi dasar yang memungkinkan untuk berekplorasi, peningkatan kemampuan guru dalam mengajar dan menjalin relasi interpersonal
{"title":"Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Motivasi Siswa SMA dalam Mengerjakan Pekerjaan Rumah","authors":"Erly Febri Pradani, Jenni Setiawan, Wiriana Wiriana","doi":"10.24832/jpnk.v14i70.3227","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v14i70.3227","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi siswa SMA dalam mengerjakan PR dan cara-cara meningkatkan motivasi tersebut. Informan dalam penelitian ini adalah 6 orang siswa SMA dan 3 orang guru pengajarnya. Data dikumpulkan dengan menggunakan metode FGD (Focus Group Discussion) dan wawancara individual, serta dianalisis secara tematik. Hasil menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya motivasi dalam mengerjakan PR dapat dikelompokkan menjadi faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal meliputi tindak lanjut guru dalam pemberian PR, pemberian nilai, jenis, beban dan waktu pemberian serta tingkat kesulitan PR, bahan atau sumber untuk mengerjakan PR, cara mengajar dan karakteristik guru, pengaruh teman, dan juga dukungan keluarga. Faktor internal meliputi manfaat yang dirasakan, minat terhadap pelajaran, serta kondisi fisik. Beberapa implikasi cara untuk meningkatkan motivasi pengerjaan PR adalah memperhatikan tindak lanjut dalam pemberian PR, perancangan PRyang menjawab kebutuhan, pemberian pengetahuan/informasi dasar yang memungkinkan untuk berekplorasi, peningkatan kemampuan guru dalam mengajar dan menjalin relasi interpersonal","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46264933","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-26DOI: 10.24832/jpnk.v14i70.3229
Saefur Rochmat
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berusaha menempatkan Islam dalam konteks modern di Indonesia dalam wajah politik yang tidak monolitik, yang tidak menghadapkan strategi perjuangan umat dengan strategi pembangunan nasional. Artikel ini berusaha meneliti pemikirannya tentang hubungan Islam dengan Negara Pancasila. Peneriman Nahdatul Ulama (NU) terhadap asas tunggal Pancasila pada tahun 1984 dibawah kepemimpinan duet KH Ahmad Siddiq dan KH Abdurrahman Wahid merupakan kelanjutan historis dalam sejarah NU. Pada tahun 1936 NU menjustifikasi Hindia Belanda sebagai dar al-Islam (negeri muslim) karena adanya Lembaga Kepenghuluan (Het Kantoor voor Inlandsche zaken), suatu lembaga yang secara khusus mengurus kepentingan umat Islam, dan umat Islam memiliki kebebasan untuk menjalankan ajaran agamanya sebagai condition sine qua non bagi esksistensi negara. Islam melihat negara sangat penting untuk menghindari terjadinya anarkhi, tetapi Islam tidak mempunyai konsep kenegaraan. Karena itu umat Islam tidak bersikeras mendirikan negara Islam. Ada tiga alasan penerimaan umat Islam pada Negara Pancasila, yaitu alasan pluralitas bangsa Indonesia, justifikasi fiqih NU, dan tradisi keilmuan NU.
KH Abdurrahman Wahid(Gus Dur饰)试图将伊斯兰置于印度尼西亚现代背景下的一个非单一的政治面貌上,而不是面对人们与国家发展战略斗争的战略。本文试图探讨他对伊斯兰教与潘卡西拉关系的思考。1984年,联合国在艾哈迈德·西迪克和阿卜杜拉赫曼·瓦希德二人组的领导下接受了潘卡西拉的唯一基金会,这是联合国历史上的一项历史性成就。1936年,由于Kantoor voor Inlandsche zaken的存在,联合国将荷兰视为伊斯兰(一个穆斯林国家)的礼物,一个专门照顾伊斯兰教利益的机构,伊斯兰人民有自由进行宗教教学,这是一个国家存在的必要条件。伊斯兰教认为一个国家非常重要,以避免成为无政府主义者,但伊斯兰教没有国家概念。这就是为什么伊斯兰人民不坚持建立伊斯兰国的原因。Pancasila接受伊斯兰教有三个原因,即印尼的多元性、联合国斐济的正当性和联合国意愿的传统。
{"title":"Pandangan KH Abdurrahman Wahid Tentang Islam dan Negara Pancasila","authors":"Saefur Rochmat","doi":"10.24832/jpnk.v14i70.3229","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v14i70.3229","url":null,"abstract":"KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berusaha menempatkan Islam dalam konteks modern di Indonesia dalam wajah politik yang tidak monolitik, yang tidak menghadapkan strategi perjuangan umat dengan strategi pembangunan nasional. Artikel ini berusaha meneliti pemikirannya tentang hubungan Islam dengan Negara Pancasila. Peneriman Nahdatul Ulama (NU) terhadap asas tunggal Pancasila pada tahun 1984 dibawah kepemimpinan duet KH Ahmad Siddiq dan KH Abdurrahman Wahid merupakan kelanjutan historis dalam sejarah NU. Pada tahun 1936 NU menjustifikasi Hindia Belanda sebagai dar al-Islam (negeri muslim) karena adanya Lembaga Kepenghuluan (Het Kantoor voor Inlandsche zaken), suatu lembaga yang secara khusus mengurus kepentingan umat Islam, dan umat Islam memiliki kebebasan untuk menjalankan ajaran agamanya sebagai condition sine qua non bagi esksistensi negara. Islam melihat negara sangat penting untuk menghindari terjadinya anarkhi, tetapi Islam tidak mempunyai konsep kenegaraan. Karena itu umat Islam tidak bersikeras mendirikan negara Islam. Ada tiga alasan penerimaan umat Islam pada Negara Pancasila, yaitu alasan pluralitas bangsa Indonesia, justifikasi fiqih NU, dan tradisi keilmuan NU.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49529167","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-09DOI: 10.24832/jpnk.v14i071.3090
Idris HM. Noor
Fokus penelitian ini adalah pengembangan model pembelajaran (pendekatan, metode dan teknik) belajar mengajar baca, tulis, dan hitung (matematika) terpadu di kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 SD. Teori yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah teori yang berkaian dengan pembelajaran dan pengembangan model. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan model. Data penelitian bersumber dari pembelajaran di SD dan sumber data bersumber dari guru dan siswa kelas 1 sampai kelas 3 di 2 SD di Jawa Barat, 2 SD di Nusa Tenggara Barat, 2 SD di Jawa Timur, 2 SD di Sumatera Barat, dan 2 SD di DKI Jakarta. Alat pengumpul data adalah kuesioner dan teknik pengumpulan datamenggunakan: (a) eksplorasi, ( b) penyebaran dan pengisian kuesioner, (c) wawancara, (d) observasi, dan (e) kajian dokumen kurikulum, buku teks, buku penunjang, dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan baca, tulis, hitung (matematika). Analisis data menggunakan teknik presentase dan kualitatif. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai pedoman dalam mengembangkan materi ajar, metode dan teknik pembengajaran, serta evaluasi belajar baca, tulis, hitung siswa kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 SD.
{"title":"Model Membaca, Menulis, dan Berhitung di Sekolah Dasar","authors":"Idris HM. Noor","doi":"10.24832/jpnk.v14i071.3090","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v14i071.3090","url":null,"abstract":"Fokus penelitian ini adalah pengembangan model pembelajaran (pendekatan, metode dan teknik) belajar mengajar baca, tulis, dan hitung (matematika) terpadu di kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 SD. Teori yang dijadikan acuan dalam penelitian ini adalah teori yang berkaian dengan pembelajaran dan pengembangan model. Metode yang digunakan adalah metode pengembangan model. Data penelitian bersumber dari pembelajaran di SD dan sumber data bersumber dari guru dan siswa kelas 1 sampai kelas 3 di 2 SD di Jawa Barat, 2 SD di Nusa Tenggara Barat, 2 SD di Jawa Timur, 2 SD di Sumatera Barat, dan 2 SD di DKI Jakarta. Alat pengumpul data adalah kuesioner dan teknik pengumpulan datamenggunakan: (a) eksplorasi, ( b) penyebaran dan pengisian kuesioner, (c) wawancara, (d) observasi, dan (e) kajian dokumen kurikulum, buku teks, buku penunjang, dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan dengan baca, tulis, hitung (matematika). Analisis data menggunakan teknik presentase dan kualitatif. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh guru sebagai pedoman dalam mengembangkan materi ajar, metode dan teknik pembengajaran, serta evaluasi belajar baca, tulis, hitung siswa kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 SD.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44404751","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-08-09DOI: 10.24832/jpnk.v14i071.3091
Suwandi Suwandi
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (a) Mengidentifikasi jenis program kepemudaan yang dilakukan oleh Pemerintah, (b) Mengidentifikasi keterlibatan pemuda pada program kepemudaan, (c) Memahami persepsi pemuda tentang program-program kepemudaan, (d) Memahami keterkaitan program dengan harapan memperoleh pekerjaan, (e) Mengetahui bentuk bantuan program kepemudaan, (f) Memahami persepsi pemuda terhadap bimbingan usaha, (g) Megetahui manfaat dan prospek pekerjaan atas program kepemudaan, dan (h) Merumuskan model kebijakan pembinaan kepemudaan. Penelitian dilakukan selama lima bulan, sejak Juli hingga November 2005. Sampel diambil secara purposive terhadap program KUPP. Komposisi responden: pemuda 760 orang, birokrat 76 orang, kepala desa 76 orang, mitra kerja 57orang, siswa 76orang. Metode analisis data menggunakan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Program kepemudaan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan antara lain: SP3 dan KUPP, (b) Keterlibatan pemuda meliputi: LK, KKP, KPS, LK Aktivitas dan Mutu Kepemudaan, Program Partisipasi dan Wawasan Kepemudaan, Program Pengembangan Aktivitas Kepemudaan/Program Partisipasi dan Wawasan Pemuda., (c) Persepsi pemuda terhadap program bahwa keberadaan program dirasakan sangat penting, karena dapat menyalurkan bakat dan memberikan penghasilan. serta memberikan penghasilan dan menambah wawasan, (d) Keberadaan program dirasakan sangat penting, karena dapat menyalurkan bakat dan memberikan penghasilan dan menambah wawasan. Program tersebut bermanfaat bagi calon pencari kerja khususnya bagi pemuda yang belum bekerja pelatihan, (e) Bentuk bantuan nerupa uang sebesar Rp 1.250.000,00 sampai dengan Rp 50.000.000,00 (f) Persepsi pemuda tentang bimbingan usaha sangat baik. Sebagian besar peserta program mendapatkan bimbingan dari mitra, (g) Manfaat dan prospek pekerjaan dirasakan belum mampu meningkatkan besarnya penghasilan pekerjaan, akan tetapi sebagian besar peserta optimis prospek usaha mereka bisa bertahan, dan (h) Model kebijakan pembinaan pemuda yang dapat diterapkan yaitu Program Sarjana Pencipta Kerja Mandiri (Prospek Mandiri) sebagai pengganti SP3 dan program KUPP yang diperbaharui terutama dalam mekanisme pelaksanaannya.
{"title":"Studi Pengembangan Model Program Kepemudaan Inovatif dan Produktif","authors":"Suwandi Suwandi","doi":"10.24832/jpnk.v14i071.3091","DOIUrl":"https://doi.org/10.24832/jpnk.v14i071.3091","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk: (a) Mengidentifikasi jenis program kepemudaan yang dilakukan oleh Pemerintah, (b) Mengidentifikasi keterlibatan pemuda pada program kepemudaan, (c) Memahami persepsi pemuda tentang program-program kepemudaan, (d) Memahami keterkaitan program dengan harapan memperoleh pekerjaan, (e) Mengetahui bentuk bantuan program kepemudaan, (f) Memahami persepsi pemuda terhadap bimbingan usaha, (g) Megetahui manfaat dan prospek pekerjaan atas program kepemudaan, dan (h) Merumuskan model kebijakan pembinaan kepemudaan. Penelitian dilakukan selama lima bulan, sejak Juli hingga November 2005. Sampel diambil secara purposive terhadap program KUPP. Komposisi responden: pemuda 760 orang, birokrat 76 orang, kepala desa 76 orang, mitra kerja 57orang, siswa 76orang. Metode analisis data menggunakan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Program kepemudaan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan antara lain: SP3 dan KUPP, (b) Keterlibatan pemuda meliputi: LK, KKP, KPS, LK Aktivitas dan Mutu Kepemudaan, Program Partisipasi dan Wawasan Kepemudaan, Program Pengembangan Aktivitas Kepemudaan/Program Partisipasi dan Wawasan Pemuda., (c) Persepsi pemuda terhadap program bahwa keberadaan program dirasakan sangat penting, karena dapat menyalurkan bakat dan memberikan penghasilan. serta memberikan penghasilan dan menambah wawasan, (d) Keberadaan program dirasakan sangat penting, karena dapat menyalurkan bakat dan memberikan penghasilan dan menambah wawasan. Program tersebut bermanfaat bagi calon pencari kerja khususnya bagi pemuda yang belum bekerja pelatihan, (e) Bentuk bantuan nerupa uang sebesar Rp 1.250.000,00 sampai dengan Rp 50.000.000,00 (f) Persepsi pemuda tentang bimbingan usaha sangat baik. Sebagian besar peserta program mendapatkan bimbingan dari mitra, (g) Manfaat dan prospek pekerjaan dirasakan belum mampu meningkatkan besarnya penghasilan pekerjaan, akan tetapi sebagian besar peserta optimis prospek usaha mereka bisa bertahan, dan (h) Model kebijakan pembinaan pemuda yang dapat diterapkan yaitu Program Sarjana Pencipta Kerja Mandiri (Prospek Mandiri) sebagai pengganti SP3 dan program KUPP yang diperbaharui terutama dalam mekanisme pelaksanaannya.","PeriodicalId":32523,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45309504","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}