Pub Date : 2023-05-16DOI: 10.51179/asimetris.v3i2.1560
Maulidasari Maulidasari, Novianti Novianti
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan Kelas yang bertujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran dan hasil belajar siswa khususnya kelas III SD Negeri 9 Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen. Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi, tes hasil belajar dan angket. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkataan hasil belajar siswa. hasil yang diperoleh pada saat di lakukan pada siklus I dan SIklus II terjadi peningkatan dari 67,36 % menjadi 95,15% dimana terjadi peningkatan sebesar 26,79 %. Sedangkan hasil observasi kegiatan siswa mencapai 71,45 % meningkat menjadi 93,23 % pada siklus II. Begitu juga dengan hasil kegiatan aktivitas guru pada siklus I mencapai 87,56 % meningkat menjadi 95,47 % terhadap pembelajaran matematika konsep pecahan sangat baik. hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran picture and picture sangat efektif pada konsep pecahan.
{"title":"Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas III Pada Konsep Pecahan Melalui Penerapan Model Pembelajaran Picture and Picture","authors":"Maulidasari Maulidasari, Novianti Novianti","doi":"10.51179/asimetris.v3i2.1560","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/asimetris.v3i2.1560","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan Kelas yang bertujuan untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran dan hasil belajar siswa khususnya kelas III SD Negeri 9 Peusangan Selatan Kabupaten Bireuen. Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi, tes hasil belajar dan angket. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkataan hasil belajar siswa. hasil yang diperoleh pada saat di lakukan pada siklus I dan SIklus II terjadi peningkatan dari 67,36 % menjadi 95,15% dimana terjadi peningkatan sebesar 26,79 %. Sedangkan hasil observasi kegiatan siswa mencapai 71,45 % meningkat menjadi 93,23 % pada siklus II. Begitu juga dengan hasil kegiatan aktivitas guru pada siklus I mencapai 87,56 % meningkat menjadi 95,47 % terhadap pembelajaran matematika konsep pecahan sangat baik. hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran picture and picture sangat efektif pada konsep pecahan.\u0000 ","PeriodicalId":33723,"journal":{"name":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","volume":"13 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75172865","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.51179/asimetris.v4i1.1974
Annisa Toybah, Friantiani Safitri, Siti Khaulah
Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa melalui model pembelajaran Pairs Check. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, jenis penelitian eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Postest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 3 Bireuen tahun ajaran 2020/2021. Sampel diambil satu kelas, yaitu kelas XI MIPA 2 dengan jumlah siswa 19 orang dari keseluruhan populasi yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan tes dan observasi. Data hasil tes yang telah terkumpul di uji nilai gain ternormalisasi dan didapatkan hasilnya berada di kriteria sedang, selanjutnya data Pretest dan Postest dianalisis menggunakan statistik uji-t. Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,314 > 2,12, maka hasil hipotesis Ho ditolak dan hipotesis Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir siswa melalui pembelajaran Pairs Check dan proses kegiatan belajar menggunakan model pembelajaran Pairs Check termasuk dalam kategori sangat baik dan sesuai dengan yang direncanakan.
{"title":"Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Pembelajaran Pairs Check Pada Materi Limit Fungsi Aljabar","authors":"Annisa Toybah, Friantiani Safitri, Siti Khaulah","doi":"10.51179/asimetris.v4i1.1974","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/asimetris.v4i1.1974","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa melalui model pembelajaran Pairs Check. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, jenis penelitian eksperimen dengan rancangan One Group Pretest-Postest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 3 Bireuen tahun ajaran 2020/2021. Sampel diambil satu kelas, yaitu kelas XI MIPA 2 dengan jumlah siswa 19 orang dari keseluruhan populasi yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan tes dan observasi. Data hasil tes yang telah terkumpul di uji nilai gain ternormalisasi dan didapatkan hasilnya berada di kriteria sedang, selanjutnya data Pretest dan Postest dianalisis menggunakan statistik uji-t. Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh thitung > ttabel, yaitu 3,314 > 2,12, maka hasil hipotesis Ho ditolak dan hipotesis Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir siswa melalui pembelajaran Pairs Check dan proses kegiatan belajar menggunakan model pembelajaran Pairs Check termasuk dalam kategori sangat baik dan sesuai dengan yang direncanakan.\u0000 ","PeriodicalId":33723,"journal":{"name":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74115042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.51179/asimetris.v4i1.1979
M. Jannah, Bulan Nuri
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan model pembelajaran konvensional pada materi Teorema Pytagoras. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif ini mengambil sampel 2 kelas di SMP Negeri 1 Peusangan, yaitu kelas VIII-7 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-5 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa masing-masing kelas 25 orang. Data dianalisis dengan menggunakan tes dan observasi. Hasil pengujian dengan hipotesis menggunakan uji t dengan taraf signifikan α = 0,05 diperoleh > ( 3,77 > 1,68 ), sehingga ditolak dan diterima. Dengan demikian, pembelajaran dengan model Problem Based Learning lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dari pada model pembelajaran konvensional pada materi Teorema Pytagoras.
本研究的目的是要了解学生在实际学习模式基础上的问题学习模式(PBL)的数学批判性思维能力的提高,而不是金字塔定理的传统学习模式。这种定量方法的研究在SMP Negeri 1 Peusangan抽取了2个班的样本,这是vii -7班作为实验班,VIII-5班作为控制班,每个班有25个学生。数据是通过测试和观察来分析的。测试结果与假设使用测试t >α= 0。05获得显著程度(3.77 >男性),从而拒绝和接受的。因此,以学习为基础的问题模型的学习比传统的毕达哥拉斯定理学习模式更好地提高学生的数学批判性思维能力。
{"title":"Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Pada Teorema Pytagoras","authors":"M. Jannah, Bulan Nuri","doi":"10.51179/asimetris.v4i1.1979","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/asimetris.v4i1.1979","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dibandingkan model pembelajaran konvensional pada materi Teorema Pytagoras. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif ini mengambil sampel 2 kelas di SMP Negeri 1 Peusangan, yaitu kelas VIII-7 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-5 sebagai kelas kontrol dengan jumlah siswa masing-masing kelas 25 orang. Data dianalisis dengan menggunakan tes dan observasi. Hasil pengujian dengan hipotesis menggunakan uji t dengan taraf signifikan α = 0,05 diperoleh > ( 3,77 > 1,68 ), sehingga ditolak dan diterima. Dengan demikian, pembelajaran dengan model Problem Based Learning lebih baik dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa dari pada model pembelajaran konvensional pada materi Teorema Pytagoras.","PeriodicalId":33723,"journal":{"name":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","volume":"79 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89017779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.51179/asimetris.v4i1.1990
Deva Setiawati, Della Safira, Yessi Kartika
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa pada meter lingkaran di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Peusangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas, subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Peusangan yang berjumlah 24 orang siswa. Adapun instrument yang digunakan adalah 4 soal tes kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian juga menggunakan subjek wawancara sebanyak 5 siswa yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang dan 2 siswa berkemampuan rendah. Skor presentase yang diperoleh dari hasil tes akhir siklus 1 belum sesuai dengan kriteria hasil yang ditetapkan pada siklus yaitu hanya 66.6% yang mencapai nilai ≥ 65, sedangkan hasil observasi terhadap kegiatan peneliti dan siswa sudah mencapai target yaitu 75.5% untuk itu peneliti termasuk ke siklus II. Pada siklus ke II kegiatan peneliti dan siswa sudah mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu 86.6% dan 84.4% dengan nilai ≥ 65 dan hasil observasi terhadap kegiatan peneliti dan siswa sudah mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu 86.6% dan 84.4%. Jadi berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa.
{"title":"Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa","authors":"Deva Setiawati, Della Safira, Yessi Kartika","doi":"10.51179/asimetris.v4i1.1990","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/asimetris.v4i1.1990","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematis siswa pada meter lingkaran di kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Peusangan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas, subjek penelitian adalah siswa kelas XI IPA 3 SMA Negeri 2 Peusangan yang berjumlah 24 orang siswa. Adapun instrument yang digunakan adalah 4 soal tes kemampuan komunikasi matematis siswa. Penelitian juga menggunakan subjek wawancara sebanyak 5 siswa yang terdiri dari 1 siswa berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang dan 2 siswa berkemampuan rendah. Skor presentase yang diperoleh dari hasil tes akhir siklus 1 belum sesuai dengan kriteria hasil yang ditetapkan pada siklus yaitu hanya 66.6% yang mencapai nilai ≥ 65, sedangkan hasil observasi terhadap kegiatan peneliti dan siswa sudah mencapai target yaitu 75.5% untuk itu peneliti termasuk ke siklus II. Pada siklus ke II kegiatan peneliti dan siswa sudah mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu 86.6% dan 84.4% dengan nilai ≥ 65 dan hasil observasi terhadap kegiatan peneliti dan siswa sudah mencapai kriteria yang ditetapkan yaitu 86.6% dan 84.4%. Jadi berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dapat meningkatkan kemampuan komunikasi siswa.","PeriodicalId":33723,"journal":{"name":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","volume":"2673 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90226411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.51179/asimetris.v4i1.1986
D. Riski, R. Wahyuni, Novianti Novianti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif melalui soal tipe HOTS dengan model pembelajaran discovery learning di SMA Negeri 3 Bireuen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen tipe Quasi Eksperimen dengan rancangan penelitian The One Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 3 Bireuen yang terdiri dari 5 kelas. Sedangkan sampelnya yaitu kelas XI IPA 2 yang dipilih secara random sampling. Data di analisis dengan uji T pihak kanan dan dibuktikan dengan bantuan SPSS 22 yaitu pengujian one sample t-test. Hasil penelitian diperoleh nilai yaitu 2,42 > 2,16 dan Sig.(2-tailed) < yaitu 0,031 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif melalui soal tipe HOTS dengan model pembelajaran discovery learning di SMA Negeri 3 Bireuen. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan N-gain sebesar 0,58 dengan kriteria sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif melalui soal tipe HOTS dengan model pembelajaran discovery learning di SMA Negeri 3 Bireuen. Selain itu, 76,18% siswa menunjukkan respon yang baik terhadap kemampuan berpikir kreatif melalui soal tipe HOTS dengan model pembelajaran discovery learning.
{"title":"Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui Soal Tipe HOTS Dengan Model Pembelajaran Discovery Learning","authors":"D. Riski, R. Wahyuni, Novianti Novianti","doi":"10.51179/asimetris.v4i1.1986","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/asimetris.v4i1.1986","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kreatif melalui soal tipe HOTS dengan model pembelajaran discovery learning di SMA Negeri 3 Bireuen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen tipe Quasi Eksperimen dengan rancangan penelitian The One Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 3 Bireuen yang terdiri dari 5 kelas. Sedangkan sampelnya yaitu kelas XI IPA 2 yang dipilih secara random sampling. Data di analisis dengan uji T pihak kanan dan dibuktikan dengan bantuan SPSS 22 yaitu pengujian one sample t-test. Hasil penelitian diperoleh nilai yaitu 2,42 > 2,16 dan Sig.(2-tailed) < yaitu 0,031 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif melalui soal tipe HOTS dengan model pembelajaran discovery learning di SMA Negeri 3 Bireuen. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil perhitungan N-gain sebesar 0,58 dengan kriteria sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kemampuan berpikir kreatif melalui soal tipe HOTS dengan model pembelajaran discovery learning di SMA Negeri 3 Bireuen. Selain itu, 76,18% siswa menunjukkan respon yang baik terhadap kemampuan berpikir kreatif melalui soal tipe HOTS dengan model pembelajaran discovery learning.","PeriodicalId":33723,"journal":{"name":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75823658","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-30DOI: 10.51179/asimetris.v4i1.1975
Hayatun Nufus, Rohantizani Rohantizani
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Team Quiz pada materi Operasi Bilangan Bulat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah test kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Berdasarkan hasil tes yang diikuti oleh 10 siswa diperoleh bahwa subjek 1 dan subjek 2 sudah 80% dan 78,5 % menguasai indikator pemecahan masalah matematis. Selanjutnya, persentase kemampuan pemecahan masalah matematis subjek 3 dan subjek 4 adalah 81,25% dan 62,5%. Adapun persentase untuk subjek 5 adalah sebesar 76,25%. Selain itu, persentase kemampuan pemecahan masalah matematis subjek 6 dan 7 adalah 57,5%. Kemudian, hasil tes yang diperoleh subjek 8 adalah 46,25% menguasai indkator pemecahan masalah matematis. Selanjutnya, subjek 9 dan subjek 10 hanya 40% dan 33,75%. menguasai indikator pemecahan masalah matematis. Adapun rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa adalah 61,38%. Berdasarkan hasil post test dan wawancara diperoleh bahwa kesepuluh subjek lebih menguasai indikator pemecahan masalah matematis pada soal nomor 5.
{"title":"Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Dengan Model Pembelajaran Team Quiz Materi Operasi Bilangan Bulat","authors":"Hayatun Nufus, Rohantizani Rohantizani","doi":"10.51179/asimetris.v4i1.1975","DOIUrl":"https://doi.org/10.51179/asimetris.v4i1.1975","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa setelah diterapkan model pembelajaran Team Quiz pada materi Operasi Bilangan Bulat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah test kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi. Berdasarkan hasil tes yang diikuti oleh 10 siswa diperoleh bahwa subjek 1 dan subjek 2 sudah 80% dan 78,5 % menguasai indikator pemecahan masalah matematis. Selanjutnya, persentase kemampuan pemecahan masalah matematis subjek 3 dan subjek 4 adalah 81,25% dan 62,5%. Adapun persentase untuk subjek 5 adalah sebesar 76,25%. Selain itu, persentase kemampuan pemecahan masalah matematis subjek 6 dan 7 adalah 57,5%. Kemudian, hasil tes yang diperoleh subjek 8 adalah 46,25% menguasai indkator pemecahan masalah matematis. Selanjutnya, subjek 9 dan subjek 10 hanya 40% dan 33,75%. menguasai indikator pemecahan masalah matematis. Adapun rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa adalah 61,38%. Berdasarkan hasil post test dan wawancara diperoleh bahwa kesepuluh subjek lebih menguasai indikator pemecahan masalah matematis pada soal nomor 5.","PeriodicalId":33723,"journal":{"name":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","volume":"10 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76384276","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-04-27DOI: 10.24246/juses.v6i1p28-33
Adristi Nur Camila, Hari Siswoyo, Andre Primantyo Hendrawan
Tanah merupakan bahan yang tersusun dari mineral padat yang tidak terikat secara kimiawi dan dapat tersusun dari bahan organik yang membusuk. Kesuburan tanah merupakan kapasitas yang dimiliki oleh tanah untuk menghasilkan produk tanaman berdasarkan komoditas yang sesuai. Kelurahan Bandulan merupakan salah satu daerah yang pernah mengalami gagal panen karena diduga kondisi kesuburan tanah yang masih kurang. Selain itu, luas lahan pertanian yang semakin tahun semakin berkurang membuat petani harus memanfaatkan sisa lahan pertanian secara optimal agar dapat menghasilkan hasil komoditas yang maksimal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesuburan tanah berdasarkan parameter kimia pada lahan pertanian agar penggunaan tanah yang ada dapat dioptimalkan. Identifikasi kesuburan tanah di lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan uji PUTS untuk penentuan nilai pH tanah maupun kandungan unsur N, P, dan K dalam tanah. Pengambilan contoh tanah dilakukan secara acak dalam satu petak lahan sawah yang diteliti. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pH tanah berada pada rentang nilai 5,8–6,6 dengan kondisi tanah asam sedang–agak masam. Parameter N total berada pada kategori rendah–sedang. Parameter P tersedia berada pada kategori sedang–rendah. Parameter K-tersedia berada pada kategori rendah–sedang. Secara umum, kesuburan tanah pada lahan pertanian di lokasi penelitian berada dalam kategori sedang.
{"title":"Penentuan Tingkat Kesuburan Tanah Pada Lahan Pertanian di Kelurahan Bandulan Kecamatan Sukun Kota Malang Berdasarkan Parameter Kimia","authors":"Adristi Nur Camila, Hari Siswoyo, Andre Primantyo Hendrawan","doi":"10.24246/juses.v6i1p28-33","DOIUrl":"https://doi.org/10.24246/juses.v6i1p28-33","url":null,"abstract":"Tanah merupakan bahan yang tersusun dari mineral padat yang tidak terikat secara kimiawi dan dapat tersusun dari bahan organik yang membusuk. Kesuburan tanah merupakan kapasitas yang dimiliki oleh tanah untuk menghasilkan produk tanaman berdasarkan komoditas yang sesuai. Kelurahan Bandulan merupakan salah satu daerah yang pernah mengalami gagal panen karena diduga kondisi kesuburan tanah yang masih kurang. Selain itu, luas lahan pertanian yang semakin tahun semakin berkurang membuat petani harus memanfaatkan sisa lahan pertanian secara optimal agar dapat menghasilkan hasil komoditas yang maksimal. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi tingkat kesuburan tanah berdasarkan parameter kimia pada lahan pertanian agar penggunaan tanah yang ada dapat dioptimalkan. Identifikasi kesuburan tanah di lokasi penelitian dilakukan dengan menggunakan uji PUTS untuk penentuan nilai pH tanah maupun kandungan unsur N, P, dan K dalam tanah. Pengambilan contoh tanah dilakukan secara acak dalam satu petak lahan sawah yang diteliti. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pH tanah berada pada rentang nilai 5,8–6,6 dengan kondisi tanah asam sedang–agak masam. Parameter N total berada pada kategori rendah–sedang. Parameter P tersedia berada pada kategori sedang–rendah. Parameter K-tersedia berada pada kategori rendah–sedang. Secara umum, kesuburan tanah pada lahan pertanian di lokasi penelitian berada dalam kategori sedang.","PeriodicalId":33723,"journal":{"name":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80748294","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe stomata tanaman anggota suku Myrtaceae yang terdapat di Kota Langsa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan mahasiswa tentang tipe stomata tanaman anggota suku Myrtaceae yang dijumpai di Kota Langsa. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan dan menginterpretasikan tipe stomata pada daun tanaman anggota suku Myrtaceae. Pengambilan sampel daun secara purposive sampling, tidak dilakukan pengambilan sampel ulangan pada jenis tumbuhan yang sama. Pembuatan preparat stomata dilakukan dengan metode replica menggunakan kuteks (cat kuku transparan). Berdasarkan hasil pengamatan jenis-jenis tanaman anggota suku Myrtaceae di daerah Kota Langsa diperoleh sebanyak empat spesies meliputi jambu biji (Psidium guajava) kultivar merah dan kristal, jambu bol (Syzygium malaccense) kultivar kampung dan jamaika, jambu air merah (Syzygium aqueum), dan jambu air putih (Syzygium samaragense). Tipe stomata yang dijumpai pada keempat spesies tersebut yaitu anomositik dan parasitik. Tipe stomata anomositik terdapat pada jambu biji merah dan kristal (P. guajava). Tipe stomata parasitik dijumpai pada jambu air merah (S. aqueum), jambu air putih (S. samarangense), dan jambu bol jamaika (S. malaccense).
{"title":"Identifikasi Tipe Stomata Anggota Suku Myrtaceae di Kota Langsa","authors":"D. Prastika, Tri Mustika Sarjani, Siska Rita Mahyuni, Indri Hariani, Dita Alviana Ramadhan, Shally Rezeki, Resa Tiara, Erlina Hendrik, Riska Aulia, Tasya Amalia","doi":"10.24246/juses.v6i1p20-27","DOIUrl":"https://doi.org/10.24246/juses.v6i1p20-27","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe stomata tanaman anggota suku Myrtaceae yang terdapat di Kota Langsa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan mahasiswa tentang tipe stomata tanaman anggota suku Myrtaceae yang dijumpai di Kota Langsa. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menggambarkan dan menginterpretasikan tipe stomata pada daun tanaman anggota suku Myrtaceae. Pengambilan sampel daun secara purposive sampling, tidak dilakukan pengambilan sampel ulangan pada jenis tumbuhan yang sama. Pembuatan preparat stomata dilakukan dengan metode replica menggunakan kuteks (cat kuku transparan). Berdasarkan hasil pengamatan jenis-jenis tanaman anggota suku Myrtaceae di daerah Kota Langsa diperoleh sebanyak empat spesies meliputi jambu biji (Psidium guajava) kultivar merah dan kristal, jambu bol (Syzygium malaccense) kultivar kampung dan jamaika, jambu air merah (Syzygium aqueum), dan jambu air putih (Syzygium samaragense). Tipe stomata yang dijumpai pada keempat spesies tersebut yaitu anomositik dan parasitik. Tipe stomata anomositik terdapat pada jambu biji merah dan kristal (P. guajava). Tipe stomata parasitik dijumpai pada jambu air merah (S. aqueum), jambu air putih (S. samarangense), dan jambu bol jamaika (S. malaccense).","PeriodicalId":33723,"journal":{"name":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88330061","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-30DOI: 10.54209/infosains.v13i01.2559
R. Firdausijah
Civil servant career development through talent management is an entity that is prioritized by the government. Talent management is a strategic approach to identifying, developing, and retaining individuals with exceptional potential and performance for critical organizational positions. The purpose of this study is to investigate and describe talent management-based state civil apparatus (ASN) career development in the context of a contemporary public service system. This study employs a qualitative approach and descriptive methodologies. The study's findings indicate that the Implementation of Talent Management adheres to the merit system's objective, planned, transparent, timely, accountable, political intervention-free, and KKN-free principles. Talent development in ASN is carried out through three main approaches: career acceleration, competency development, and qualification improvement. Although talent management-based ASN career development sounds good, there are several inhibiting factors that need to be addressed, such as leadership commitment and less than optimal follow-up assessments. It takes strong leadership commitment and policies in implementing a merit system and proper follow-up on ASN assessment results so ASN career development can run well.
{"title":"TALENT MANAGEMENT-BASED STATE CIVIL APPARATUS CAREER DEVELOPMENT","authors":"R. Firdausijah","doi":"10.54209/infosains.v13i01.2559","DOIUrl":"https://doi.org/10.54209/infosains.v13i01.2559","url":null,"abstract":"Civil servant career development through talent management is an entity that is prioritized by the government. Talent management is a strategic approach to identifying, developing, and retaining individuals with exceptional potential and performance for critical organizational positions. The purpose of this study is to investigate and describe talent management-based state civil apparatus (ASN) career development in the context of a contemporary public service system. This study employs a qualitative approach and descriptive methodologies. The study's findings indicate that the Implementation of Talent Management adheres to the merit system's objective, planned, transparent, timely, accountable, political intervention-free, and KKN-free principles. Talent development in ASN is carried out through three main approaches: career acceleration, competency development, and qualification improvement. Although talent management-based ASN career development sounds good, there are several inhibiting factors that need to be addressed, such as leadership commitment and less than optimal follow-up assessments. It takes strong leadership commitment and policies in implementing a merit system and proper follow-up on ASN assessment results so ASN career development can run well. \u0000 \u0000 ","PeriodicalId":33723,"journal":{"name":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","volume":"97 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86027170","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-26DOI: 10.24246/juses.v6i1p7-19
Sarawinda Hutagalung
Arak tradisional bali merupakan minuman beralkohol yang diperoleh dari hasil fermentasi nira yang berasal dari tanaman siwalan. Arak koktail kecarum adalah minuman beralkohol yang terbuat dari arak dengan penambahan berbagai macam rempah-rempah atau herbal. Pengembangan metode analisis kandungan senyawa kimia pada minuman beralkohol pada umumnya adalah analisis untuk menentukan kandungan alkohol, tetapi penelitian mengenai analisis metabolit sekunder pada minuman beralkohol belum banyak dilakukan secara signifikan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam arak tradisonal bali dan arak koktail kecarum menggunakan skrining fitokimia, spektrofotometer UV-Vis dan kromatografi cair kinerja tinggi-spektrometri massa (UPLC-QTOF-MS/MS). Sampel arak yang digunakan adalah arak tradisional bali yang didapatkan dari kabupaten Karang Asem, sedangkan arak koktail kecarum diperoleh dari daerah Sanur, Bali. Analisa metabolit sekunder pada arak tradisional dan arak koktail kecarum dilakukan dengan skrining fitokimia, identifikasi, dan konfirmasi senyawa metabolit sekunder menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan kromatografi cair-spektrometri massa (UPLC-QTOF-MS/MS). Berdasarkan hasil skrining fitokimia, arak tradisional bali tidak mengandung senyawa metabolit sekunder, sedangkan arak koktail kecarum mengandung senyawa metabolit sekunder golongan senyawa fenolik yang terdiri dari flavonoid, tanin dan kumarin, golongan senyawa terpen yang terdiri dari minyak atsiri, saponin, sterol, dan triterpenoid. Hasil uji kuantitatif menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis diperoleh kadar senyawa fenolik total sebanyak 335,77 mg GAE/mL; kadar senyawa flavonoid total sebanyak 620,17 mg QE/mL; dan kadar senyawa tanin total sebanyak 416,63 mg TAE/mL. Berdasarkan hasil identifikasi senyawa metabolit sekunder menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi-spektrometri massa (UPLC-QTOF-MS/MS) diperoleh bahwa arak koktail kecarum mengandung 24 senyawa metabolit sekunder golongan senyawa fenolik yang terdiri dari senyawa flavonoid dan fenol.
{"title":"Karakterisasi Senyawa Metabolit Sekunder Arak Tradisional Bali dan Koktail Menggunakan Skrining Fitokimia, Spektrofotometer UV-Vis dan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi-Spektrometri Massa","authors":"Sarawinda Hutagalung","doi":"10.24246/juses.v6i1p7-19","DOIUrl":"https://doi.org/10.24246/juses.v6i1p7-19","url":null,"abstract":"Arak tradisional bali merupakan minuman beralkohol yang diperoleh dari hasil fermentasi nira yang berasal dari tanaman siwalan. Arak koktail kecarum adalah minuman beralkohol yang terbuat dari arak dengan penambahan berbagai macam rempah-rempah atau herbal. Pengembangan metode analisis kandungan senyawa kimia pada minuman beralkohol pada umumnya adalah analisis untuk menentukan kandungan alkohol, tetapi penelitian mengenai analisis metabolit sekunder pada minuman beralkohol belum banyak dilakukan secara signifikan. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam arak tradisonal bali dan arak koktail kecarum menggunakan skrining fitokimia, spektrofotometer UV-Vis dan kromatografi cair kinerja tinggi-spektrometri massa (UPLC-QTOF-MS/MS). Sampel arak yang digunakan adalah arak tradisional bali yang didapatkan dari kabupaten Karang Asem, sedangkan arak koktail kecarum diperoleh dari daerah Sanur, Bali. Analisa metabolit sekunder pada arak tradisional dan arak koktail kecarum dilakukan dengan skrining fitokimia, identifikasi, dan konfirmasi senyawa metabolit sekunder menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan kromatografi cair-spektrometri massa (UPLC-QTOF-MS/MS). Berdasarkan hasil skrining fitokimia, arak tradisional bali tidak mengandung senyawa metabolit sekunder, sedangkan arak koktail kecarum mengandung senyawa metabolit sekunder golongan senyawa fenolik yang terdiri dari flavonoid, tanin dan kumarin, golongan senyawa terpen yang terdiri dari minyak atsiri, saponin, sterol, dan triterpenoid. Hasil uji kuantitatif menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis diperoleh kadar senyawa fenolik total sebanyak 335,77 mg GAE/mL; kadar senyawa flavonoid total sebanyak 620,17 mg QE/mL; dan kadar senyawa tanin total sebanyak 416,63 mg TAE/mL. Berdasarkan hasil identifikasi senyawa metabolit sekunder menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi-spektrometri massa (UPLC-QTOF-MS/MS) diperoleh bahwa arak koktail kecarum mengandung 24 senyawa metabolit sekunder golongan senyawa fenolik yang terdiri dari senyawa flavonoid dan fenol.","PeriodicalId":33723,"journal":{"name":"Edu Sains Jurnal Pendidikan Sains dan Matematika","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89040533","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}