Pub Date : 2022-10-01DOI: 10.32511/juteks.v7i2.884
Amy Wadu, M. Sodanango, Obed Nenobais
Relationship between transportation and people can also be seen when transportation is affected by major changes in society, such as the COVID-19 pandemic. Kupang City found its first case on April 9, 2020, the government has also implemented social restrictions during the pandemic. Therefore measuring traffic performance is very important for government agencies managing traffic and individuals planning trips, especially when special events occur. The purpose of this study was to obtain a model of changes in traffic movement in Kupang City. The results showed that the social restrictions imposed by the Kupang city government only had an impact on roads with educational facilities, while for others there were no significant changes. Meanwhile, for 2022, which is an endemic period or after the COVID-19 pandemic is over, traffic flows on all roads tend to increase and even exceed traffic flows in 2019 which was the period before the pandemic occurred
{"title":"Impact of the COVID-19 Pandemic on traffic performance in Kupang City","authors":"Amy Wadu, M. Sodanango, Obed Nenobais","doi":"10.32511/juteks.v7i2.884","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v7i2.884","url":null,"abstract":"Relationship between transportation and people can also be seen when transportation is affected by major changes in society, such as the COVID-19 pandemic. Kupang City found its first case on April 9, 2020, the government has also implemented social restrictions during the pandemic. Therefore measuring traffic performance is very important for government agencies managing traffic and individuals planning trips, especially when special events occur. The purpose of this study was to obtain a model of changes in traffic movement in Kupang City. The results showed that the social restrictions imposed by the Kupang city government only had an impact on roads with educational facilities, while for others there were no significant changes. Meanwhile, for 2022, which is an endemic period or after the COVID-19 pandemic is over, traffic flows on all roads tend to increase and even exceed traffic flows in 2019 which was the period before the pandemic occurred","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"499 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122199903","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-01DOI: 10.32511/juteks.v7i2.858
Tri Hayatining, Pamungkas, Putu Doddy, Heka Ardana, Ketut Soriarta, W. Suardika
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air pertanian, imbangan air, dan sistem pola tanam yang tepat di Daerah Irigasi (DI) Auman Bodog. Metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui kebutuhan air sedangkan analisis komparatif digunakan untuk analisis imbangan air dan pola tanam. Kebutuhan air pertanian dihitung secara empiris yaitu penggunaan konsumtif (Etc), kebutuhan air di sawah (NFR), dan kebutuhan pengambilan air pada sumber (DR). Parameter hidrometeorologi yang digunakan adalah hujan efektif, evapotranspirasi, evaporasi, perkolasi, koefisien tanaman, dan efisiensi irigasi. Hasil analisis menunjukkan nilai kebutuhan air pertanian di DI Auman Bodog berkisar rata-rata 0,232 m³/dt. Nilai imbangan air di DI Auman Bodog menunjukkan terjadi surplus sepanjang tahun. Dimana surplus air tertinggi terjadi pada bulan Januari I, Pebruari I, II, Juni II, Oktober II. Hasil perbandingan antara debit andalan dengan kebutuhan air irigasi rencana pola tanam padi-padi-palawija dapat dilaksanakan secara serentak untuk ketiga subak yang ada di Daerah Irigasi Auman Bodog).
{"title":"Analisis Kebutuhan Air Irigasi Untuk Daerah Irigasi Auman Bodog Di Kecamatan Selat Dan Kecamatan Sidemen Kabupaten Karangasem","authors":"Tri Hayatining, Pamungkas, Putu Doddy, Heka Ardana, Ketut Soriarta, W. Suardika","doi":"10.32511/juteks.v7i2.858","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v7i2.858","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan air pertanian, imbangan air, dan sistem pola tanam yang tepat di Daerah Irigasi (DI) Auman Bodog. Metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui kebutuhan air sedangkan analisis komparatif digunakan untuk analisis imbangan air dan pola tanam. Kebutuhan air pertanian dihitung secara empiris yaitu penggunaan konsumtif (Etc), kebutuhan air di sawah (NFR), dan kebutuhan pengambilan air pada sumber (DR). Parameter hidrometeorologi yang digunakan adalah hujan efektif, evapotranspirasi, evaporasi, perkolasi, koefisien tanaman, dan efisiensi irigasi. Hasil analisis menunjukkan nilai kebutuhan air pertanian di DI Auman Bodog berkisar rata-rata 0,232 m³/dt. Nilai imbangan air di DI Auman Bodog menunjukkan terjadi surplus sepanjang tahun. Dimana surplus air tertinggi terjadi pada bulan Januari I, Pebruari I, II, Juni II, Oktober II. Hasil perbandingan antara debit andalan dengan kebutuhan air irigasi rencana pola tanam padi-padi-palawija dapat dilaksanakan secara serentak untuk ketiga subak yang ada di Daerah Irigasi Auman Bodog).","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"271 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127546366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-01DOI: 10.32511/juteks.v7i2.872
Marlina Kristina Suryanti Lubis, Jusuf J. S. Pah, H. Rizal
Teknologi informasi dibidang konstruksi berkembang dengan pesat. Dengan sistem komputasi, dikembangkan prinsip Building Information Modeling (BIM) yang berfungsi untuk membuat model dan menyimpan seluruh informasi sebuah konstruksi bangunan. Tekla Strucures merupakan salah satu perangkat lunak berbasis BIM yang mampu membuat dan mengelolah data secara akurat dan rinci. Tujuan dari penggunaan program Tekla Struktures dalam mendesain konstruksi bangunan Rumah Sakit Empat Lantai untuk mengetahui skenario proses konstruksi dan mengetahui total anggaran perminggu yang dibutuhkan dalam membangun konstruksi bangunan tersebut. Berdasarkan hasil pemodelan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi Tekla Structures dapat memberikan gambar bangunan 3 Dimensi berstruktur portal yang pemodelannya dimulai dari pondasi, kolom, balok, sambungan, tangga, pelat lantai serta dinding dan memperoleh total rencana anggaran biaya sebesar Rp 95,008,447,000.00 yang dianalisis menggunakan Microsoft Excel.
{"title":"Pemodelan Konstruksi Bangunan Model Rumah Sakit Empat Lantai Menggunakan Aplikasi Bim : Tekla Structures 16","authors":"Marlina Kristina Suryanti Lubis, Jusuf J. S. Pah, H. Rizal","doi":"10.32511/juteks.v7i2.872","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v7i2.872","url":null,"abstract":"Teknologi informasi dibidang konstruksi berkembang dengan pesat. Dengan sistem komputasi, dikembangkan prinsip Building Information Modeling (BIM) yang berfungsi untuk membuat model dan menyimpan seluruh informasi sebuah konstruksi bangunan. Tekla Strucures merupakan salah satu perangkat lunak berbasis BIM yang mampu membuat dan mengelolah data secara akurat dan rinci. \u0000Tujuan dari penggunaan program Tekla Struktures dalam mendesain konstruksi bangunan Rumah Sakit Empat Lantai untuk mengetahui skenario proses konstruksi dan mengetahui total anggaran perminggu yang dibutuhkan dalam membangun konstruksi bangunan tersebut. \u0000Berdasarkan hasil pemodelan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi Tekla Structures dapat memberikan gambar bangunan 3 Dimensi berstruktur portal yang pemodelannya dimulai dari pondasi, kolom, balok, sambungan, tangga, pelat lantai serta dinding dan memperoleh total rencana anggaran biaya sebesar Rp 95,008,447,000.00 yang dianalisis menggunakan Microsoft Excel.","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130413879","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-10-01DOI: 10.32511/juteks.v7i2.888
Rosmiyati A Bella, A. H. Rizal, Herto Alessandro Dethan
Potensi tanah putih pada suatu wilayah dapat diBerdasarkan kondisi geologi, sebagian besar wilayah Kota Kupang memiliki struktur geologi batuan gamping sehingga berpotensi sebagai sumber tanah putih. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan lokasi-lokasi potensi tanah putih di Kota Kupang dalam sistem informasi geografis (SIG). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 lokasi yang sumber tanah putih di kota Kupang yaitu lokasi milik perusahaan (PTS) di Kecamatan Maulafa, lokasi milik masyarakat (BN) di Kecamatan Kelapa Lima, lokasi milik PT. Anugerah (PTA) di Kecamatan Alak dan lokasi milik PT.Semen Kupang (PTSK) di Kecamatan Alak. Tanah putih yang berasal lokasi Kecamatan Maulafa memiliki kandungan mineral kalsium oksida sebesar (CaO) 55.81%, sedangkan tanah putih milik BN, Kecamatan Kelapa Lima mengandung mineral kalsium oksida sebesar 49.51%. Kandungan CaO yang hampir sama juga dimiliki oleh tanah putih dari PT.Anugerah di Kecamatan Alak (55,39%) dan tanah putih PT.Semen di Kecamatan Alak (53.49%). Berdasarkan RDRTK Kota Kupang Tahun 2011-2031, 3 lokasi yang layak dikembangkan sebagai sumber tanah putih adalah 1 lokasi di kecamatan Maulafa, 2 lokasi di Kecamatan Alak
{"title":"Pemetaan Potensi Tanah Putih Menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG)","authors":"Rosmiyati A Bella, A. H. Rizal, Herto Alessandro Dethan","doi":"10.32511/juteks.v7i2.888","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v7i2.888","url":null,"abstract":"Potensi tanah putih pada suatu wilayah dapat diBerdasarkan kondisi geologi, sebagian besar wilayah Kota Kupang memiliki struktur geologi batuan gamping sehingga berpotensi sebagai sumber tanah putih. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pemetaan lokasi-lokasi potensi tanah putih di Kota Kupang dalam sistem informasi geografis (SIG). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 4 lokasi yang sumber tanah putih di kota Kupang yaitu lokasi milik perusahaan (PTS) di Kecamatan Maulafa, lokasi milik masyarakat (BN) di Kecamatan Kelapa Lima, lokasi milik PT. Anugerah (PTA) di Kecamatan Alak dan lokasi milik PT.Semen Kupang (PTSK) di Kecamatan Alak. Tanah putih yang berasal lokasi Kecamatan Maulafa memiliki kandungan mineral kalsium oksida sebesar (CaO) 55.81%, sedangkan tanah putih milik BN, Kecamatan Kelapa Lima mengandung mineral kalsium oksida sebesar 49.51%. Kandungan CaO yang hampir sama juga dimiliki oleh tanah putih dari PT.Anugerah di Kecamatan Alak (55,39%) dan tanah putih PT.Semen di Kecamatan Alak (53.49%). Berdasarkan RDRTK Kota Kupang Tahun 2011-2031, 3 lokasi yang layak dikembangkan sebagai sumber tanah putih adalah 1 lokasi di kecamatan Maulafa, 2 lokasi di Kecamatan Alak","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134404239","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-01DOI: 10.32511/juteks.v7i1.777
Yogi Farnandu, Ami Warti, Syahril Alzahri
Jalan Desa Serapek Kecamatan Teluk Gelam merupakan salah satu jalan desa yang menghubungkan ke beberapa desa. Kerusakan jalan yang terjadi pada Desa Serapek diakibatkan adanya kegiatan tambang pasir dan truk pasir yang melintas pada ruas jalan Desa serapek dan dilakukan setiap harinya, sehingga jalan menuju Desa Serapek mengalami keruasakan yang cukup parah. Solusi yang diberikan adalah dengan mengganti jalan yang sebelumnya jalan lentur (flexible) menjadi jalan kaku atau (Rigid Pavement) yang diharapkan dapat mengurangi kerusakan jalan dan memberi rasa aman, nyaman dan kuat saat berkendara. Metode Perencanaan yang digunakan yaitu menggunakan metode Pd-T-14-2003. Berdasarkan hasil analisa didapatlah dengan tebal taksiran pelat beton 200mm berjenis Beton Bersambung Tanpa Tulangan (BBTT), dengan menggunakan mutu kuat tekan beton Fc 25 Mpa / K300, dan Tie Bars Ø 16 mm, panjang 70 cm dan jarak antar tie bars 75 cm. Sedangkan ruji (dowel) yang digunakan Ø 33 mm, panjang 45 cm dan jarak antar ruji (dowel) 30 cm, dengan umur rencana 20 tahun.
{"title":"Perkerasan Kaku Analisa Tebal Perkerasan Kaku (Rigit Pavement) Di Desa Serapek Kecamatan Teluk Gelam Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI)","authors":"Yogi Farnandu, Ami Warti, Syahril Alzahri","doi":"10.32511/juteks.v7i1.777","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v7i1.777","url":null,"abstract":"Jalan Desa Serapek Kecamatan Teluk Gelam merupakan salah satu jalan desa yang menghubungkan ke beberapa desa. Kerusakan jalan yang terjadi pada Desa Serapek diakibatkan adanya kegiatan tambang pasir dan truk pasir yang melintas pada ruas jalan Desa serapek dan dilakukan setiap harinya, sehingga jalan menuju Desa Serapek mengalami keruasakan yang cukup parah. Solusi yang diberikan adalah dengan mengganti jalan yang sebelumnya jalan lentur (flexible) menjadi jalan kaku atau (Rigid Pavement) yang diharapkan dapat mengurangi kerusakan jalan dan memberi rasa aman, nyaman dan kuat saat berkendara. Metode Perencanaan yang digunakan yaitu menggunakan metode Pd-T-14-2003. Berdasarkan hasil analisa didapatlah dengan tebal taksiran pelat beton 200mm berjenis Beton Bersambung Tanpa Tulangan (BBTT), dengan menggunakan mutu kuat tekan beton Fc 25 Mpa / K300, dan Tie Bars Ø 16 mm, panjang 70 cm dan jarak antar tie bars 75 cm. Sedangkan ruji (dowel) yang digunakan Ø 33 mm, panjang 45 cm dan jarak antar ruji (dowel) 30 cm, dengan umur rencana 20 tahun.","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131092176","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-01DOI: 10.32511/juteks.v7i1.746
Yulia Setiani
Abstrak Pembuatan sumur baru untuk perusahaan minyak membutuhkan berbagai macam alat-alat berat. Pekerjaannya menimbun dan memadatkan tanah. Tujuan penggunaan alat berat untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan, menghemat tenaga kerja, bekerja lebih ekonomis, dan hasil kerja yang lebih optimal. Permasalahan pada proyek yang menjadi studi kasus adalah kontraktor tidak optimal menentukan jumlah alat berat dan biaya keseluruhan proyek. Karena itu perlu suatu studi perbandingan perhitungan kebutuhan alat-alat berat, antara perhitungan kontraktor dan perhitungan mengacu pada Permen PU No. 28/ 2016 tentang analisis harga satuan pekerjaan bidang Sumber Daya Air (SDA) Bagian 2. Hasil perhitungan kontraktor tidak efisien dibandingan dengan metode perhitungan SDA. Kontraktor menggunakan 2 unit excavator, 8 unit dump truck, 2 unit bulldozer, 2 unit compactor dan biaya operasi alat berat Rp 343.340.000,00. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode SDA menggunakan 1 unit excavator, 4 unit dump truck, 1 unit bulldozer, 1 unit compactor dan biaya alat berat sebesar Rp 307.676.863,00 Kata kunci: Alat Berat, Biaya, Waktu, Pekerjaan Tanah, Optimalisasi
{"title":"Perbandingan Kebutuhan Biaya-Waktu Pemakaian Alat-Alat Berat Antara Hitungan Kontraktor Dan Permen PUPR No. 28/PRT/M/ 2016","authors":"Yulia Setiani","doi":"10.32511/juteks.v7i1.746","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v7i1.746","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Abstrak \u0000Pembuatan sumur baru untuk perusahaan minyak membutuhkan berbagai macam alat-alat berat. Pekerjaannya menimbun dan memadatkan tanah. Tujuan penggunaan alat berat untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan, menghemat tenaga kerja, bekerja lebih ekonomis, dan hasil kerja yang lebih optimal. Permasalahan pada proyek yang menjadi studi kasus adalah kontraktor tidak optimal menentukan jumlah alat berat dan biaya keseluruhan proyek. Karena itu perlu suatu studi perbandingan perhitungan kebutuhan alat-alat berat, antara perhitungan kontraktor dan perhitungan mengacu pada Permen PU No. 28/ 2016 tentang analisis harga satuan pekerjaan bidang Sumber Daya Air (SDA) Bagian 2. Hasil perhitungan kontraktor tidak efisien dibandingan dengan metode perhitungan SDA. Kontraktor menggunakan 2 unit excavator, 8 unit dump truck, 2 unit bulldozer, 2 unit compactor dan biaya operasi alat berat Rp 343.340.000,00. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode SDA menggunakan 1 unit excavator, 4 unit dump truck, 1 unit bulldozer, 1 unit compactor dan biaya alat berat sebesar Rp 307.676.863,00 \u0000 \u0000Kata kunci: Alat Berat, Biaya, Waktu, Pekerjaan Tanah, Optimalisasi \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"478 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133604745","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-01DOI: 10.32511/juteks.v7i1.847
A. Kumalawati, E. Hangge, Damianus Raja
Kebutuhan sarana transportasi terus mengalami peningkatan akibat semakin banyaknya aktivitas yang membutuhkan jasa transportasi sehingga bertambah pula intensitas pergerakan lalulintas antar Kota. Penelitian dilatar belakangi oleh Bus (AKDP) jurusan Bajawa – Ende yang merupakan solusi dalam menangani masalah transportasi antar Kota. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja pelayanan angkutan umum trayek Bajawa – Ende dengan menggunakan metode deskriptif yang ditekankan pada analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja angkutan umum Bus (AKDP) masih cukup baik dari segi load factor dengan nilai 0,60%, Headway dengan nilai 7 - 10 menit masih memenuhi Standar SK Dirjen No. 687/AJ.206.DRJD/2002 yaitu 1 – 12 menit. Sedangkan untuk Kecepatan Perjalanan rata-rata 32,33 km/jam menunjukan bahwa Kecepatan belum seimbang diakibatkan karena faktor kerusakan jalan dan seringnya berhenti untuk menaikan dan menurunkan penumpang di pinggir jalan. Untuk waktu perjalanan 1 – 1,3 jam, masih memenuhi standar yaitu 1 – 1,5 jam. Kata kunci: Kinerja Pelayanan, Angkutan Umum (AKDP), Bajawa – Ende
{"title":"Analisis Kinerja Pelayanan Angkutan Umum Bus Akdp Antar Kota (Studi Kasus : Angkutan Umum Trayek Bajawa – Ende )","authors":"A. Kumalawati, E. Hangge, Damianus Raja","doi":"10.32511/juteks.v7i1.847","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v7i1.847","url":null,"abstract":"Kebutuhan sarana transportasi terus mengalami peningkatan akibat semakin banyaknya aktivitas yang membutuhkan jasa transportasi sehingga bertambah pula intensitas pergerakan lalulintas antar Kota. Penelitian dilatar belakangi oleh Bus (AKDP) jurusan Bajawa – Ende yang merupakan solusi dalam menangani masalah transportasi antar Kota. \u0000 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja pelayanan angkutan umum trayek Bajawa – Ende dengan menggunakan metode deskriptif yang ditekankan pada analisis kuantitatif. \u0000Hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja angkutan umum Bus (AKDP) masih cukup baik dari segi load factor dengan nilai 0,60%, Headway dengan nilai 7 - 10 menit masih memenuhi Standar SK Dirjen No. 687/AJ.206.DRJD/2002 yaitu 1 – 12 menit. Sedangkan untuk Kecepatan Perjalanan rata-rata 32,33 km/jam menunjukan bahwa Kecepatan belum seimbang diakibatkan karena faktor kerusakan jalan dan seringnya berhenti untuk menaikan dan menurunkan penumpang di pinggir jalan. Untuk waktu perjalanan 1 – 1,3 jam, masih memenuhi standar yaitu 1 – 1,5 jam. \u0000 \u0000Kata kunci: Kinerja Pelayanan, Angkutan Umum (AKDP), Bajawa – Ende \u0000 ","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"238 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132588821","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-01DOI: 10.32511/juteks.v7i1.887
Diarto Trisnoyuwono, A. Lake, W. Daga
Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor KPPTSP Kabupaten Manggarai yang dibangun di Tahun 2011 ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan publik dalam satu atap. Namun setelah selesai pembangunan, seketika ditemukan gejala kegagalan struktur bangunan berupa retak diagonal di dinding dengan lebar mencapai 1 cm (tembus ke sisi lain dinding). Berdasarkan fakta kerusakan yang hampir merata terjadi di semua sisi gedung maka perlu dilakukan pemeriksaan dan analisa untuk mengetahui penyebab kegagalan struktur bangunan tersebut. Pemeriksaan meliputi bentuk dan konfigurasi denah bangunan, dimensi ruangan beserta elemen strukturnya, pemeriksaan dimensi termasuk pengujian tidak merusak terhadap semua elemen struktur,. Langkah berikutnya melakukan simulasi menggunakan SAP2000 terhadap konfigurasi struktur bangunan untuk mengetahui adakah terdapat kelemahan – kelemahan dari aspek dimensi dan konfigurasinya sehingga gedung tersebut gagal. Hasil yang diperoleh Bentuk bangunan yang tidak simetris dan adanya jarak kolom utama yang terlampau jauh (7,5 m dan 9,5 m) dengan dimensi kolom yang bervariasi, menimbulkan potensi goyangan struktur (sideways), mutu beton kolom pedestal dan balok sloof < K250 serta jarak sengkang kolom > 10 cm. Berdasarkan hasil analisa tersebut, direkomendasikan agar bangunan kantor KPPTSP untuk tidak digunakan dan harus segera dibongkar
{"title":"Kajian Teknis Terhadap Kegagalan Struktur Gedung KPPTSP Di Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai","authors":"Diarto Trisnoyuwono, A. Lake, W. Daga","doi":"10.32511/juteks.v7i1.887","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v7i1.887","url":null,"abstract":"Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor KPPTSP Kabupaten Manggarai yang dibangun di Tahun 2011 ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan publik dalam satu atap. Namun setelah selesai pembangunan, seketika ditemukan gejala kegagalan struktur bangunan berupa retak diagonal di dinding dengan lebar mencapai 1 cm (tembus ke sisi lain dinding). Berdasarkan fakta kerusakan yang hampir merata terjadi di semua sisi gedung maka perlu dilakukan pemeriksaan dan analisa untuk mengetahui penyebab kegagalan struktur bangunan tersebut. Pemeriksaan meliputi bentuk dan konfigurasi denah bangunan, dimensi ruangan beserta elemen strukturnya, pemeriksaan dimensi termasuk pengujian tidak merusak terhadap semua elemen struktur,. Langkah berikutnya melakukan simulasi menggunakan SAP2000 terhadap konfigurasi struktur bangunan untuk mengetahui adakah terdapat kelemahan – kelemahan dari aspek dimensi dan konfigurasinya sehingga gedung tersebut gagal. Hasil yang diperoleh Bentuk bangunan yang tidak simetris dan adanya jarak kolom utama yang terlampau jauh (7,5 m dan 9,5 m) dengan dimensi kolom yang bervariasi, menimbulkan potensi goyangan struktur (sideways), mutu beton kolom pedestal dan balok sloof < K250 serta jarak sengkang kolom > 10 cm. Berdasarkan hasil analisa tersebut, direkomendasikan agar bangunan kantor KPPTSP untuk tidak digunakan dan harus segera dibongkar","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116080961","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-01DOI: 10.32511/juteks.v7i1.816
R. Supratman, Obed Oktafianus Nego Nenobais, A. H. Muda
Persimpangan merupakan tempat bertemunya arus lalu lintas dari dua ruas jalan atau lebih. Persimpangan merupakan kawasan yang biasanya menimbulkan kemacetan, terutama jika persimpangan tersebut berdekatan dengan pusat keramaian. Salah satu persimpangan yang sering mengalami kemacetan lalu lintas yaitu pada simpang empat bersinyal Polda Kota Kupang. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis kinerja simpang empat bersinyal Polda Kota Kupang dan memberikan solusi yang optimum untuk memperbaiki kinerja dan tingkat pelayanan yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Hasil analisa pada penelitian ini menunjukan derajat kejenuhan (DS) simpang Polda Kota Kupang cukup tinggi mencapai 0,82 sedangkan untuk tingkat pelayaan masuk dalam kategori “E” dengan tundaan rata-rata mencapai 50,7 detik/smp. Usulan yang ditawarkan yaitu penerapan Sistem Satu Arah (SSA) pada Jl. Herewila dan pengaturan simpang dengan 3 fase. Usulan penerapan sistem satu arah menghasilkan Derajat Kejenuhan 0,77 dan tingkat pelayanan masuk kategori “D” dan tundaan rata-rata mencapai 43 detik/smp sedangkan usulan pengaturan simpang dengan 3 fase menghasilkan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,68 dan tingkat pelayanan masuk kategori “D” dengan tundaan rata-rata mencapai 29 detik/smp.
{"title":"Analisis Kinerja Simpang Empat Bersinyal Pada Simpang Polda Kota Kupang","authors":"R. Supratman, Obed Oktafianus Nego Nenobais, A. H. Muda","doi":"10.32511/juteks.v7i1.816","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v7i1.816","url":null,"abstract":"Persimpangan merupakan tempat bertemunya arus lalu lintas dari dua ruas jalan atau lebih. Persimpangan merupakan kawasan yang biasanya menimbulkan kemacetan, terutama jika persimpangan tersebut berdekatan dengan pusat keramaian. Salah satu persimpangan yang sering mengalami kemacetan lalu lintas yaitu pada simpang empat bersinyal Polda Kota Kupang. Penelitian ini memiliki tujuan menganalisis kinerja simpang empat bersinyal Polda Kota Kupang dan memberikan solusi yang optimum untuk memperbaiki kinerja dan tingkat pelayanan yang mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Hasil analisa pada penelitian ini menunjukan derajat kejenuhan (DS) simpang Polda Kota Kupang cukup tinggi mencapai 0,82 sedangkan untuk tingkat pelayaan masuk dalam kategori “E” dengan tundaan rata-rata mencapai 50,7 detik/smp. Usulan yang ditawarkan yaitu penerapan Sistem Satu Arah (SSA) pada Jl. Herewila dan pengaturan simpang dengan 3 fase. Usulan penerapan sistem satu arah menghasilkan Derajat Kejenuhan 0,77 dan tingkat pelayanan masuk kategori “D” dan tundaan rata-rata mencapai 43 detik/smp sedangkan usulan pengaturan simpang dengan 3 fase menghasilkan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,68 dan tingkat pelayanan masuk kategori “D” dengan tundaan rata-rata mencapai 29 detik/smp.","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115953184","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-01DOI: 10.32511/juteks.v7i1.757
Samuel Breba Ginting
Density of aggregate is the ratio between the solid mass of the aggregate and the mass of water with the same volume at the same temperature, while absorption is the ability of the aggregate to absorb water in dry to dry surface saturation conditions (SSD). This is what motivates the authors to compare and conclude the value of specific gravity and absorption of fine aggregates obtained with the standard. In this study, the authors discussed the investigation of density & absorption for fine aggregates properly and correctly and compared the density and absorption values of fine aggregates obtained with the standard. Based on the specifications according to ASTM C-128, "Specific Gravity and Absorption of Coarse Aggregat" for fine aggregate SSD specific gravity ranges from 1.60 - 3.20. While the absorption specifications ranged from 0.20% - 2.00%. The relationship between "Specific Gravity" (specific gravity of SSD) and absorption is inversely proportional, where the greater the value of Specific Gravity (Specific Gravity), the smaller the water absorption of the aggregate.
{"title":"Penyelidikan Berat Jenis dan Daya Serap Untuk Agregat Halus","authors":"Samuel Breba Ginting","doi":"10.32511/juteks.v7i1.757","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v7i1.757","url":null,"abstract":"Density of aggregate is the ratio between the solid mass of the aggregate and the mass of water with the same volume at the same temperature, while absorption is the ability of the aggregate to absorb water in dry to dry surface saturation conditions (SSD). This is what motivates the authors to compare and conclude the value of specific gravity and absorption of fine aggregates obtained with the standard. In this study, the authors discussed the investigation of density & absorption for fine aggregates properly and correctly and compared the density and absorption values of fine aggregates obtained with the standard. Based on the specifications according to ASTM C-128, \"Specific Gravity and Absorption of Coarse Aggregat\" for fine aggregate SSD specific gravity ranges from 1.60 - 3.20. While the absorption specifications ranged from 0.20% - 2.00%. The relationship between \"Specific Gravity\" (specific gravity of SSD) and absorption is inversely proportional, where the greater the value of Specific Gravity (Specific Gravity), the smaller the water absorption of the aggregate.","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122355700","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}