Beton berpori memiliki nilai porositas tinggi yang terbuat dari semen, air dan agregat kasar. Salah satu karakteristik beton berpori adalah perbandingan semen dan agregat kasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan dan porositas. Penelitian ini menggunakan metode ACI-522R-10 dengan menggunakan agregat kasar ukuran 0,5-1 cm, 1-2 cm dan 2-3 cm. Perbandingan semen dan agregat kasar yang digunakan adalah 1:3, 1:4, 1:5, 1:6. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Hasil porositas yang didapat pada semua campuran sudah masuk kedalam angka 15% - 35% dimana sesuai berdasarkan ACI 522R-10. Hasil kuat tekan tertinggi terdapat pada campuran VIII sebesar 16,03 MPa masuk syarat bata ringan mutu C dengan kuat tekan minimal 12,5 MPa digunakan untuk pejalan kaki.
{"title":"Variasi Perbandingan Semen Dan Agregat Kasar Terhadap Kuat Tekan Dan Porositas Beton Berpori","authors":"Dandi Dwi Satrio, Gusneli Yanti, Shanti Wahyuni Megasari","doi":"10.32511/juteks.v5i2.669","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v5i2.669","url":null,"abstract":"Beton berpori memiliki nilai porositas tinggi yang terbuat dari semen, air dan agregat kasar. Salah satu karakteristik beton berpori adalah perbandingan semen dan agregat kasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat tekan dan porositas. Penelitian ini menggunakan metode ACI-522R-10 dengan menggunakan agregat kasar ukuran 0,5-1 cm, 1-2 cm dan 2-3 cm. Perbandingan semen dan agregat kasar yang digunakan adalah 1:3, 1:4, 1:5, 1:6. Benda uji berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Hasil porositas yang didapat pada semua campuran sudah masuk kedalam angka 15% - 35% dimana sesuai berdasarkan ACI 522R-10. Hasil kuat tekan tertinggi terdapat pada campuran VIII sebesar 16,03 MPa masuk syarat bata ringan mutu C dengan kuat tekan minimal 12,5 MPa digunakan untuk pejalan kaki.","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114071530","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-29DOI: 10.32511/juteks.v5i2.672
Tiyas Mauliani Kusnadi, Anton Budiharjo, B. Harjoto
Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan menggunakan metode before-after dan menganalisis panjang antrian kendaraan pada saat palang pintu kereta api ditutup pada perlintasan sebidang di Nyomplong kota Sukabumi dengan simulasi software vissim yang mengacu pada Surat Keputusan Dirjen 770 tahun 2005 dan Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1997. Peningkatan perlintasan sebidang di Nyomplong untuk meningkatkan keselamatan yaitu memperbaharui fasilitas perlengkapan jalan pada perlintasan, menjadikan sistem satu arah dan pembangunan Fly Over.
{"title":"Peningkatan Keselamatan Pada Perlintasan Sebidang Dengan Menggunakan Software Vissim (Studi Kasus Di Nyomplong Kota Sukabumi)","authors":"Tiyas Mauliani Kusnadi, Anton Budiharjo, B. Harjoto","doi":"10.32511/juteks.v5i2.672","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v5i2.672","url":null,"abstract":"Kecelakaan lalu lintas merupakan suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan menggunakan metode before-after dan menganalisis panjang antrian kendaraan pada saat palang pintu kereta api ditutup pada perlintasan sebidang di Nyomplong kota Sukabumi dengan simulasi software vissim yang mengacu pada Surat Keputusan Dirjen 770 tahun 2005 dan Manual Kapasitas Jalan Indonesia tahun 1997. \u0000Peningkatan perlintasan sebidang di Nyomplong untuk meningkatkan keselamatan yaitu memperbaharui fasilitas perlengkapan jalan pada perlintasan, menjadikan sistem satu arah dan pembangunan Fly Over.","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124476909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-29DOI: 10.32511/juteks.v5i2.661
Kadek Adi Suryawan, N. Yuni, I. Winaya
Peningkatan kesejahteraan masyarakat telah membawa dampak pada peningkatan berbagai aktivitas masyarakat dalam segala hal. Hal ini membawa dampak positif dari sisi peningkatan pendapatan di sekitar areal penambangan bagi masyarakat sekitar maupun dari pengusaha tambang itu sendiri. Namun dampak negatif lainnya juga tidak kalah akibatnya dilihat dari sisi lingkungan dan sisi hidrolis sungai yaitu rusaknya bentang alam, peningkatan pencemaran air dan udara sekitar penambangan, rusaknya jalan sekitar penambangan, rusaknya penampang sungai serta adanya pembuangan sedimen ke sungai yang berpotensi merusak keanekaragaman hayati wilayah sungai. Berdasarkan hal tersebut diperlukan kajian tentang kerusakan sungai yang terjadi akibat penambangan. Berdasarkan data Kriteria penilaian yang dikeluarkan oleh Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang dapat disimpulkan bahwa penambangan batu padas di Tukad Yeh Kelating indek kinerjanya sebesar di bawah 5 atau kategori rusak berat yang artinya penambangan tersebut sangat merusak sungai dan lingkungan di sekitarnya.
{"title":"Kajian Kerusakan Sungai Yeh Kelating Akibat Penambangan Batu Padas","authors":"Kadek Adi Suryawan, N. Yuni, I. Winaya","doi":"10.32511/juteks.v5i2.661","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v5i2.661","url":null,"abstract":"Peningkatan kesejahteraan masyarakat telah membawa dampak pada peningkatan berbagai aktivitas masyarakat dalam segala hal. Hal ini membawa dampak positif dari sisi peningkatan pendapatan di sekitar areal penambangan bagi masyarakat sekitar maupun dari pengusaha tambang itu sendiri. Namun dampak negatif lainnya juga tidak kalah akibatnya dilihat dari sisi lingkungan dan sisi hidrolis sungai yaitu rusaknya bentang alam, peningkatan pencemaran air dan udara sekitar penambangan, rusaknya jalan sekitar penambangan, rusaknya penampang sungai serta adanya pembuangan sedimen ke sungai yang berpotensi merusak keanekaragaman hayati wilayah sungai. Berdasarkan hal tersebut diperlukan kajian tentang kerusakan sungai yang terjadi akibat penambangan. Berdasarkan data Kriteria penilaian yang dikeluarkan oleh Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Semarang dapat disimpulkan bahwa penambangan batu padas di Tukad Yeh Kelating indek kinerjanya sebesar di bawah 5 atau kategori rusak berat yang artinya penambangan tersebut sangat merusak sungai dan lingkungan di sekitarnya.","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129386417","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-29DOI: 10.32511/juteks.v5i2.636
Febriany S. L. Lado, M. E. Bolla
Taksi GOGO adalah taksi pertama yang dilengkapi argometer di Kota Kupang dengan jumlah armada 43 unit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karateristik pengguna Taksi, pengaruh permintaan Taksi GOGO dibandingkan dengan angkutan umum yang lain, kebutuhan Taksi GOGO di Kota Kupang. Berdasarkan data dari 100 responden, diketahui karateristik pengguna Taksi di Kota Kupang sebagian besar berumur 25-34 tahun, mempunyai 1 kendaraan pribadi, mempunyai penghasilan diatas Rp.3.000.000, dan menggunakan Taksi GOGO sekali seminggu. Kebutuhan Taksi GOGO adalah sebanyak 91 armada, maka perlu ditambah 48 unit. Hasil untuk model logit binomial selisih 83% orang memilih menggunakan Taksi GOGO meskipun dengan biaya yang sama dengan angkutan umum lainnya dan 78% orang memilih menggunakan Taksi GOGO meskipun dengan waktu tempuh yang sama. Untuk model logit binomial nisbah 68% orang memilih Taksi GOGO meskipun dengan biaya yang sama dengan angkutan umum lainnya dan 69% dan orang memilih Taksi GOGO meskipun dengan waktu tempuh yang sama.
{"title":"Analisis Kebutuhan Taksi Gogo Di Kota Kupang Dengan Teknik Stated Preference","authors":"Febriany S. L. Lado, M. E. Bolla","doi":"10.32511/juteks.v5i2.636","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v5i2.636","url":null,"abstract":"Taksi GOGO adalah taksi pertama yang dilengkapi argometer di Kota Kupang dengan jumlah armada 43 unit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karateristik pengguna Taksi, pengaruh permintaan Taksi GOGO dibandingkan dengan angkutan umum yang lain, kebutuhan Taksi GOGO di Kota Kupang. Berdasarkan data dari 100 responden, diketahui karateristik pengguna Taksi di Kota Kupang sebagian besar berumur 25-34 tahun, mempunyai 1 kendaraan pribadi, mempunyai penghasilan diatas Rp.3.000.000, dan menggunakan Taksi GOGO sekali seminggu. Kebutuhan Taksi GOGO adalah sebanyak 91 armada, maka perlu ditambah 48 unit. Hasil untuk model logit binomial selisih 83% orang memilih menggunakan Taksi GOGO meskipun dengan biaya yang sama dengan angkutan umum lainnya dan 78% orang memilih menggunakan Taksi GOGO meskipun dengan waktu tempuh yang sama. Untuk model logit binomial nisbah 68% orang memilih Taksi GOGO meskipun dengan biaya yang sama dengan angkutan umum lainnya dan 69% dan orang memilih Taksi GOGO meskipun dengan waktu tempuh yang sama.","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"80 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116532166","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-10-30DOI: 10.32511/juteks.v5i1.646
Bambang Pilutomo, Hammam Rofiqi Agustapraja
Dalam menentukan harga suatu pekerjaan, diperlukan sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu analisa biaya konstruksi. Dalam menghitung analisa biaya konstruksi selama ini memakai analisa BOW, SNI dan perhitungan kontraktor. Diperlukan studi komparasi dari ketiga metode tersebut sehingga diketahui mana yang lebih efektif dan efisien sebagai dasar bagi semua pihak dalam menentukan strategi dalam hal estimasi anggaran biaya. Penelitian dilakukan dengan menyusun Rencana Anggaran Biaya proyek berdasarkan volume pekerjaan pada bill of quantity (BoQ) tender. Analisa harga satuan pekerjaan dihitung berdasarkan analisa BOW, analisa SNI dan analisa versi Kontraktor. Dari hasil estimasi tersebut diperoleh harga berdasarkan analisa BOW sebesar Rp. 2.682.315.013,-, berdasarkan SNI sebesar Rp. 1.958.002.381,- dan berdasarkan perhitungan kontraktor sebesar Rp. 1.781.956.483,-. Selisih harga BOW dengan SNI Rp. 724.312.632,-. Selisih harga BOW dengan perhitungan kontraktor sebesar Rp. 900.358.529,-. Selisih harga SNI dengan harga perhitungan kontraktor Rp. 176.045.897,-.
{"title":"Perbandingan Estimasi Anggaran Biaya Antara Metode BOW, SNI dan Perhitungan Kontraktor","authors":"Bambang Pilutomo, Hammam Rofiqi Agustapraja","doi":"10.32511/juteks.v5i1.646","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v5i1.646","url":null,"abstract":"Dalam menentukan harga suatu pekerjaan, diperlukan sarana dasar perhitungan harga satuan yaitu analisa biaya konstruksi. Dalam menghitung analisa biaya konstruksi selama ini memakai analisa BOW, SNI dan perhitungan kontraktor. Diperlukan studi komparasi dari ketiga metode tersebut sehingga diketahui mana yang lebih efektif dan efisien sebagai dasar bagi semua pihak dalam menentukan strategi dalam hal estimasi anggaran biaya. Penelitian dilakukan dengan menyusun Rencana Anggaran Biaya proyek berdasarkan volume pekerjaan pada bill of quantity (BoQ) tender. Analisa harga satuan pekerjaan dihitung berdasarkan analisa BOW, analisa SNI dan analisa versi Kontraktor. Dari hasil estimasi tersebut diperoleh harga berdasarkan analisa BOW sebesar Rp. 2.682.315.013,-, berdasarkan SNI sebesar Rp. 1.958.002.381,- dan berdasarkan perhitungan kontraktor sebesar Rp. 1.781.956.483,-. Selisih harga BOW dengan SNI Rp. 724.312.632,-. Selisih harga BOW dengan perhitungan kontraktor sebesar Rp. 900.358.529,-. Selisih harga SNI dengan harga perhitungan kontraktor Rp. 176.045.897,-.","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"99 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-10-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128586858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-01DOI: 10.32511/juteks.v4i2.612
T. Sulistyo, K. Achmad, Rahmad Bangun Giarto
Stake-Out is a processes of transferring construction design to the real world so that Stake Out is highly imperative in a construction job. Stake-Out jobs in the middle and lower levels of construction industry are still using theodolite accompanying with calculator rather than using high-end instruments. The results of the study show that theodolite has lower accuracy compared to Total Station and other high-end instruments, such as GPS Geodetic and Laser Scanner. This research is aimed to determine the accuracy and precision of Theodolite in determining the horizontal distance of Stake Out measurement which staff reading is simulated using android App (Stake Out Guide). The results of experiment showed that the accuracy of Theodolite is 0.025 m meanwhile the precision is 0.12%.
放样是一个将建筑设计转移到现实世界的过程,因此放样在建筑工作中是非常必要的。在建筑行业的中低层次的放哨工作仍然使用经纬仪和计算器,而不是使用高端仪器。研究结果表明,与全站仪和GPS大地测量仪、激光扫描仪等高端仪器相比,经纬仪的精度较低。本研究旨在确定经纬仪在确定工作人员读数的水平距离时的准确性和精密度,并使用android App (Stake Out Guide)模拟。实验结果表明,经纬仪的精度为0.025 m,精密度为0.12%。
{"title":"GEOMATICS ACCURACY AND PRECISION OF DETERMINATION HORIZONTAL DISTANCES IN STAKE OUT MEASUREMENT USING THEODOLITE","authors":"T. Sulistyo, K. Achmad, Rahmad Bangun Giarto","doi":"10.32511/juteks.v4i2.612","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v4i2.612","url":null,"abstract":"Stake-Out is a processes of transferring construction design to the real world so that Stake Out is highly imperative in a construction job. Stake-Out jobs in the middle and lower levels of construction industry are still using theodolite accompanying with calculator rather than using high-end instruments. The results of the study show that theodolite has lower accuracy compared to Total Station and other high-end instruments, such as GPS Geodetic and Laser Scanner. This research is aimed to determine the accuracy and precision of Theodolite in determining the horizontal distance of Stake Out measurement which staff reading is simulated using android App (Stake Out Guide). The results of experiment showed that the accuracy of Theodolite is 0.025 m meanwhile the precision is 0.12%.","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116991894","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-01DOI: 10.32511/juteks.v4i2.397
Aalexander Tirtarius Luan, H. Rizal, D. Krisnayanti
Desa Camplong II merupakan salah satu desa di Kebupaten Kupang yang belum terlayani sepenuhnya oleh penyediaan air bersih. Wilayah ini mempunyai sumber air Kese dengan debit 32,46 liter/detik. Studi ini bertujuan untuk merencanakan jaringan perpipaan air bersih guna membantu masyarakat Desa Camplong II memenuhi kebutuhan air bersih khususnya pada Dusun Oelkiu dan Dusun Oetulu. Jaringan perpipaan rencana dianalisis dengan menggunakan software Epanet 2.0 dalam bentuk jaringan loop. Perhitungan manual dilakukan dengan metode Hardy Cross. Debit pada pipa output software Epanet 2.0 kemudian dibandingan dengan hasil perhitungan manual dengan metode Hardy Cross. Hasil proyeksi kebutuhan air kedua dusun pada tahun 2037 adalah 2,698 liter/detik dengan kebutuhan air pada jam puncak sebesar 4,452 liter/detik. Berdasarkan hasil perhitungan, perbandingan debit hasil perhitungan metode Hardy Cross dan output software Epanet 2.0 mencapai 1,156 %. Hal ini menunjukan bahwa output dapat mewakili perhitungan manual dalam menganalisis jaringan perpipaan air bersih.
{"title":"PERBANDINGAN NILAI DEBIT AKHIR MENGGUNAKAN SOFTWARE EPANET 2.0 DENGAN HARDY CROSS METHOD PADA PERENCANAAN JARINGAN PERPIPAAN AIR BERSIH","authors":"Aalexander Tirtarius Luan, H. Rizal, D. Krisnayanti","doi":"10.32511/juteks.v4i2.397","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v4i2.397","url":null,"abstract":"Desa Camplong II merupakan salah satu desa di Kebupaten Kupang yang belum terlayani sepenuhnya oleh penyediaan air bersih. Wilayah ini mempunyai sumber air Kese dengan debit 32,46 liter/detik. Studi ini bertujuan untuk merencanakan jaringan perpipaan air bersih guna membantu masyarakat Desa Camplong II memenuhi kebutuhan air bersih khususnya pada Dusun Oelkiu dan Dusun Oetulu. Jaringan perpipaan rencana dianalisis dengan menggunakan software Epanet 2.0 dalam bentuk jaringan loop. Perhitungan manual dilakukan dengan metode Hardy Cross. Debit pada pipa output software Epanet 2.0 kemudian dibandingan dengan hasil perhitungan manual dengan metode Hardy Cross. Hasil proyeksi kebutuhan air kedua dusun pada tahun 2037 adalah 2,698 liter/detik dengan kebutuhan air pada jam puncak sebesar 4,452 liter/detik. Berdasarkan hasil perhitungan, perbandingan debit hasil perhitungan metode Hardy Cross dan output software Epanet 2.0 mencapai 1,156 %. Hal ini menunjukan bahwa output dapat mewakili perhitungan manual dalam menganalisis jaringan perpipaan air bersih.","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131315646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-01DOI: 10.32511/juteks.v4i2.613
Melchior Kase, Onisius Loden, Matelda Ch. Mauta, T. Bria
Irigasi merupakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan air untuk mengairi sawah, ladang, perkebunan, yang sebagai intinya adalah untuk keperluan pertanian dalam usaha tani. Daerah Irigasi Kodi yang secara administratif berada di Desa Watu Wona, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Sumber air Daerah Irigasi ini berasal dari sungai Bondo Kodi yang memiliki areal potensial seluas 3.000 Ha dan 729,09 ha untuk saluran sekunderKawango Hari. Musim tanam yang berlangsung adalah 3 musim tanam yakni padi-palawija-palawija.Tujuan dari penelitian ini untuk merencanakan jaringan irigasi agar kebutuhan air pada daerah irigasi Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya dapat terpenuhi. Data atau informasi yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II yaitu data topografi, data curah hujan dan data klimatologi 10 tahun terakhir dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2017 dan data primer diperoleh dari survey langsung di lapangan yaitu pengukuran situasi saluran irigasi, pengukuan debit sesaat, pengukuran dimensi saluran yang ada, pengkuran panjang saluran yang telah ada. Metode pengolahan data menggunakan perhitungan secara manual sesuai dengan metode Penman Modifikasi untuk menghitung evapotranspirasi, metode Dr. F. J. Mock untuk menghitung debit andalan, menghitung kebutuhan air irigasi (NFR) dan rumus strickler untuk debit saluran. Setelah dilakukan perhitungan maka didapat nilai evapotranspirasi Potensial Metode Penman Modifikasi sebesar 3,115 mm/hari, kebutuhan air irigasi(NFR) sebesar 1,39 ltr/dtk/ha, debit rencana saluran sebesar 1,5625 m3/dtk dan dimensi saluran untuk saluran sekunder ruas Kawango Hari adalah Lebar saluran (B) = 2,06 meter, Tinggi muka air (h) = 2,06 meter, tinggi jagaan (w) = 0,25 meter
{"title":"STUDI PERENCANAAN PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI PADA DAERAH IRIGASI KODI DI KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA","authors":"Melchior Kase, Onisius Loden, Matelda Ch. Mauta, T. Bria","doi":"10.32511/juteks.v4i2.613","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v4i2.613","url":null,"abstract":"Irigasi merupakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan air untuk mengairi sawah, ladang, perkebunan, yang sebagai intinya adalah untuk keperluan pertanian dalam usaha tani. Daerah Irigasi Kodi yang secara administratif berada di Desa Watu Wona, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Sumber air Daerah Irigasi ini berasal dari sungai Bondo Kodi yang memiliki areal potensial seluas 3.000 Ha dan 729,09 ha untuk saluran sekunderKawango Hari. Musim tanam yang berlangsung adalah 3 musim tanam yakni padi-palawija-palawija.Tujuan dari penelitian ini untuk merencanakan jaringan irigasi agar kebutuhan air pada daerah irigasi Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya dapat terpenuhi. Data atau informasi yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II yaitu data topografi, data curah hujan dan data klimatologi 10 tahun terakhir dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2017 dan data primer diperoleh dari survey langsung di lapangan yaitu pengukuran situasi saluran irigasi, pengukuan debit sesaat, pengukuran dimensi saluran yang ada, pengkuran panjang saluran yang telah ada. Metode pengolahan data menggunakan perhitungan secara manual sesuai dengan metode Penman Modifikasi untuk menghitung evapotranspirasi, metode Dr. F. J. Mock untuk menghitung debit andalan, menghitung kebutuhan air irigasi (NFR) dan rumus strickler untuk debit saluran. Setelah dilakukan perhitungan maka didapat nilai evapotranspirasi Potensial Metode Penman Modifikasi sebesar 3,115 mm/hari, kebutuhan air irigasi(NFR) sebesar 1,39 ltr/dtk/ha, debit rencana saluran sebesar 1,5625 m3/dtk dan dimensi saluran untuk saluran sekunder ruas Kawango Hari adalah Lebar saluran (B) = 2,06 meter, Tinggi muka air (h) = 2,06 meter, tinggi jagaan (w) = 0,25 meter","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"47 12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114310399","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-01DOI: 10.32511/juteks.v4i2.338
H. Syahputra, M. Sahid
Proyek konstruksi jalan membutuhkan banyak biaya dan dilakukan secara terus menerus sehingga dapat mempengaruhi pembelanjaan suatu daerah. Oleh sebab itu, proyek konstruksi jalan membutuhkan analisa yang mendalam untuk meningkatkan ouput dari proyek tersebut. Pelaksanaan proyek konstruksi jalan banyak dijumpai adanya risiko pembekakan biaya (Cost Overrun) hal ini disebabkan karena proyek konstruksi jalan dilakukan pada kondisi yang tidak pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan penyebab risiko cost overrun pada proyek jalan di Kabupaten Boyolali pada tahun 2017 dan 2018. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner dan wawancara kepada penyedia jasa konstruksi yang pernah mengerjakan proyek jalan. Data yang sudah dikumpulkan selanjutnya di analisis dengan regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS. Faktor dominan yang paling berpengaruh terhadap cost overrun adalah keuangan proyek (X7), peralatan (X6), dan pelaksanaan dan hubungan kerja (X2). Hal ini dikarenakan nilai thitung dari keuangan proyek (X7), peralatan (X6), dan pelaksanaan dan hubungan kerja (X2) sebesar 6,088, 2,725, dan 2,159 lebih besar dari ttabel (1,99714) dengan taraf signifikansi 5%.
{"title":"IDENTIFIKASI FAKTOR DOMINAN RISIKO COST OVERRUN PADA PROYEK JALAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2017 DAN 2018","authors":"H. Syahputra, M. Sahid","doi":"10.32511/juteks.v4i2.338","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v4i2.338","url":null,"abstract":"Proyek konstruksi jalan membutuhkan banyak biaya dan dilakukan secara terus menerus sehingga dapat mempengaruhi pembelanjaan suatu daerah. Oleh sebab itu, proyek konstruksi jalan membutuhkan analisa yang mendalam untuk meningkatkan ouput dari proyek tersebut. Pelaksanaan proyek konstruksi jalan banyak dijumpai adanya risiko pembekakan biaya (Cost Overrun) hal ini disebabkan karena proyek konstruksi jalan dilakukan pada kondisi yang tidak pasti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan penyebab risiko cost overrun pada proyek jalan di Kabupaten Boyolali pada tahun 2017 dan 2018. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner dan wawancara kepada penyedia jasa konstruksi yang pernah mengerjakan proyek jalan. Data yang sudah dikumpulkan selanjutnya di analisis dengan regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS. Faktor dominan yang paling berpengaruh terhadap cost overrun adalah keuangan proyek (X7), peralatan (X6), dan pelaksanaan dan hubungan kerja (X2). Hal ini dikarenakan nilai thitung dari keuangan proyek (X7), peralatan (X6), dan pelaksanaan dan hubungan kerja (X2) sebesar 6,088, 2,725, dan 2,159 lebih besar dari ttabel (1,99714) dengan taraf signifikansi 5%. \u0000 ","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"142 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128732400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-10-01DOI: 10.32511/juteks.v4i2.299
Yunus Falo, Djunaedi Djunaedi, A. Nama
Perubahan tata guna lahan menyebabkan timbulnya lahan kritis yang disebabkan pemanfaatan lahan yang kurang optimal. DAS Manikin yang terletak di Kabupaten Kupang terdapat Bendungan Tilong dibangun pada tahun 2003 guna menopang kemajuan pertanian. Pada akhir tahun 2008 bendungan ini mengalami luapan air yang berlebihan. Akibat hal tersebut tergenangnya areal pertanian di bagian hilir Desa Tarus, Tanah Merah dan Desa Olpuah. Pengaruh adanya kejadian ini para petani di tiga desa tersebut mengalami kerugian yang sangat besar dan mengalami gagal panen pada tahun tersebut. Hasil analisis tebal limpasan permukaan (run off ) DAS Manikin pada tahun 2017 sebesar 51- 88 mm, sedangkan bagian hulu dan hilir 34 -51 mm. Untuk mengurangi debit air limpasan permukaan sebagai berikut : (a) Merehabilitasi hutan (b) Pemulihan Hutan dan Lahan.(c) Pengendalian Erosi dan Sedimentasi.(d) Pengembangan Sumber Daya Air guna memenuhi kebutuhan air baku untuk berbagai keperluan yang difokuskan upaya pengendalian tata air DAS dan konservasi air.
{"title":"ANALISIS DEBIT AIR LIMPASAN PERMUKAAN (RUN OFF) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) MANIKIN KABUPATEN KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR","authors":"Yunus Falo, Djunaedi Djunaedi, A. Nama","doi":"10.32511/juteks.v4i2.299","DOIUrl":"https://doi.org/10.32511/juteks.v4i2.299","url":null,"abstract":"Perubahan tata guna lahan menyebabkan timbulnya lahan kritis yang disebabkan pemanfaatan lahan yang kurang optimal. DAS Manikin yang terletak di Kabupaten Kupang terdapat Bendungan Tilong dibangun pada tahun 2003 guna menopang kemajuan pertanian. Pada akhir tahun 2008 bendungan ini mengalami luapan air yang berlebihan. Akibat hal tersebut tergenangnya areal pertanian di bagian hilir Desa Tarus, Tanah Merah dan Desa Olpuah. Pengaruh adanya kejadian ini para petani di tiga desa tersebut mengalami kerugian yang sangat besar dan mengalami gagal panen pada tahun tersebut. Hasil analisis tebal limpasan permukaan (run off ) DAS Manikin pada tahun 2017 sebesar 51- 88 mm, sedangkan bagian hulu dan hilir 34 -51 mm. Untuk mengurangi debit air limpasan permukaan sebagai berikut : (a) Merehabilitasi hutan (b) Pemulihan Hutan dan Lahan.(c) Pengendalian Erosi dan Sedimentasi.(d) Pengembangan Sumber Daya Air guna memenuhi kebutuhan air baku untuk berbagai keperluan yang difokuskan upaya pengendalian tata air DAS dan konservasi air.","PeriodicalId":338825,"journal":{"name":"JUTEKS : Jurnal Teknik Sipil","volume":"119 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122374368","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}