Pub Date : 2019-06-29DOI: 10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8002
Riandini Aisyah, Safari Wahyu Jatmiko
Keseimbangan proses seluler diperlukan untuk menjaga homeostasis suatu jaringan. Transforming Growth Factor-β (TGF-β) merupakan sitokin multifungsional yang berperan penting dalam regulasi beberapa proses seluler termasuk self renewal dan diferensiasi sel. Sifat pleiotropik TGF-β berimplikasi pada munculnya suatu proses patologis apabila terjadi deregulasi pada jalur pengaktifannya sehingga TGF-β juga berperan dalam meregulasi homeostasis . Jalur sinyal TGF-β berperan dominan pada diferensiasi sel dengan mengatur ekspresi gen-gen yang berfungsi dalam proses proliferasi sel dan perbaikan jaringan. Proses perkembangan stem cell yang meliputi self renewal dan diferensiasi sel dipengaruhi oleh faktor intrinsik yang terdiri dari epigenetik dan faktor transkripsi utama, sedangkan faktor ekstrinsik yang berpengaruh terdiri dari inhibitor dan jalur sinyal. TGF-β berperan dalam mengaktifkan sinyal proliferasi sel.
{"title":"Jalur Sinyal TGF-β Berperan Dalam Self Renewal, Diferensiasi, Dan Proliferasi Stem Cell","authors":"Riandini Aisyah, Safari Wahyu Jatmiko","doi":"10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8002","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8002","url":null,"abstract":"Keseimbangan proses seluler diperlukan untuk menjaga homeostasis suatu jaringan. Transforming Growth Factor-β (TGF-β) merupakan sitokin multifungsional yang berperan penting dalam regulasi beberapa proses seluler termasuk self renewal dan diferensiasi sel. Sifat pleiotropik TGF-β berimplikasi pada munculnya suatu proses patologis apabila terjadi deregulasi pada jalur pengaktifannya sehingga TGF-β juga berperan dalam meregulasi homeostasis . Jalur sinyal TGF-β berperan dominan pada diferensiasi sel dengan mengatur ekspresi gen-gen yang berfungsi dalam proses proliferasi sel dan perbaikan jaringan. Proses perkembangan stem cell yang meliputi self renewal dan diferensiasi sel dipengaruhi oleh faktor intrinsik yang terdiri dari epigenetik dan faktor transkripsi utama, sedangkan faktor ekstrinsik yang berpengaruh terdiri dari inhibitor dan jalur sinyal. TGF-β berperan dalam mengaktifkan sinyal proliferasi sel.","PeriodicalId":33899,"journal":{"name":"Saintika Medika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46408967","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-29DOI: 10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8483
Ika Nopa
Inisiasi menyusu dini (IMD) merupakan salah satu usaha dalam menurunkan angka kematian neonatus dan menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Cakupan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI eksklusif di Indonesia masih rendah. Untuk meningkatkan cakupan pemberian Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI eksklusif maka diperlukan motivasi ibu. Untuk itu perlu diketahui factor yang berhubungan dengan motivasi ibu dalam melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional study untuk mengetahui variable individu yang berhubungan dengan motivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada ibu hamil trimester tiga di puskesmas kecamatan medan denai. Pengumpulan data mengunakan teknik wawancara terstruktur dengan kuesioner yang telah divalidasi sebelumnya.Data kemudian dianalisis menggunakan program SPSS dengan chy square sebagai uji hipotesis. Hasil penelitian dari variabel individu yang diteliti didapati ada hubungan yang bermakna antara variabel tingkat pengetahuan (p: 0,004) dan paritas (p 0,011) terhadap motivasi ibu dan tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel usia (p 0.133), pendidikan (p 0.310) dan pekerjaan (p 0.298) terhadap motivasi ibu dalam melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
{"title":"Faktor Yang Berhubungan Dengan Motivasi Ibu Hamil Trimester Tiga Dalam Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) di Puskesmas Kecamatan Medan Denai","authors":"Ika Nopa","doi":"10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8483","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8483","url":null,"abstract":"Inisiasi menyusu dini (IMD) merupakan salah satu usaha dalam menurunkan angka kematian neonatus dan menentukan keberhasilan ASI eksklusif. Cakupan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI eksklusif di Indonesia masih rendah. Untuk meningkatkan cakupan pemberian Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan ASI eksklusif maka diperlukan motivasi ibu. Untuk itu perlu diketahui factor yang berhubungan dengan motivasi ibu dalam melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional study untuk mengetahui variable individu yang berhubungan dengan motivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada ibu hamil trimester tiga di puskesmas kecamatan medan denai. Pengumpulan data mengunakan teknik wawancara terstruktur dengan kuesioner yang telah divalidasi sebelumnya.Data kemudian dianalisis menggunakan program SPSS dengan chy square sebagai uji hipotesis. Hasil penelitian dari variabel individu yang diteliti didapati ada hubungan yang bermakna antara variabel tingkat pengetahuan (p: 0,004) dan paritas (p 0,011) terhadap motivasi ibu dan tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel usia (p 0.133), pendidikan (p 0.310) dan pekerjaan (p 0.298) terhadap motivasi ibu dalam melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).","PeriodicalId":33899,"journal":{"name":"Saintika Medika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44971290","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-29DOI: 10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8488
Ismi Visa Azizy, Irma Finurina Mustikawati, Maria Ulfa
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting bagi setiap bangsa dan untuk menopang kemajuan suatu bangsa terutama di negara Indonesia yang masih dalam taraf negara berkembang. Perkembangan manusia di Indonesia semakin menurun. Peringkat pendidikan menurut data United Nationals Educations and Scientifics Cultures Organization (UNESCO). Peringkat pendidikan dunia atau World Education Ranking yang diterbitkan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) tahun 2015 Indonesia menempati peringkat 57 dari 65 negara. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pendidikan yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal dari mahasiswa antara lain kepribadian. Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara fisik dan psikis. Kepribadian dapat memengaruhi kecemasan seseorang, dimana tingkat kecemasan yang tinggi dapat berdampak pada rendahnya prestasi akademik mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian dan tingkat kecemasan dengan prestasi akademik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 145 sampel menggunakan metode total sampling. Data di analisis menggunakan analisis bivariat uji eta, uji gamma dan analisis multivariat yaitu uji regresi ordinal. Dari hasil yang didapatkan tidak terdapat hubungan antara tipe kepribadian dengan prestasi akademik dengan nilai p value 0,099 dan terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi akademik dengan nilai p value 0,025. Didapatkan hasil bahwa semakin rendah tingkat kecemasan maka semakin tinggi prestasi akademik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
{"title":"Hubungan Antara Tipe Kepribadian Dan Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Purwokerto","authors":"Ismi Visa Azizy, Irma Finurina Mustikawati, Maria Ulfa","doi":"10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8488","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8488","url":null,"abstract":"Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting bagi setiap bangsa dan untuk menopang kemajuan suatu bangsa terutama di negara Indonesia yang masih dalam taraf negara berkembang. Perkembangan manusia di Indonesia semakin menurun. Peringkat pendidikan menurut data United Nationals Educations and Scientifics Cultures Organization (UNESCO). Peringkat pendidikan dunia atau World Education Ranking yang diterbitkan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) tahun 2015 Indonesia menempati peringkat 57 dari 65 negara. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pendidikan yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal dari mahasiswa antara lain kepribadian. Kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara fisik dan psikis. Kepribadian dapat memengaruhi kecemasan seseorang, dimana tingkat kecemasan yang tinggi dapat berdampak pada rendahnya prestasi akademik mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tipe kepribadian dan tingkat kecemasan dengan prestasi akademik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 145 sampel menggunakan metode total sampling. Data di analisis menggunakan analisis bivariat uji eta, uji gamma dan analisis multivariat yaitu uji regresi ordinal. Dari hasil yang didapatkan tidak terdapat hubungan antara tipe kepribadian dengan prestasi akademik dengan nilai p value 0,099 dan terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan prestasi akademik dengan nilai p value 0,025. Didapatkan hasil bahwa semakin rendah tingkat kecemasan maka semakin tinggi prestasi akademik pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Purwokerto.","PeriodicalId":33899,"journal":{"name":"Saintika Medika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41495070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-29DOI: 10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8487
Mochamad Bahrudin, Annisa Bunga Nafara
Dehidrasi adalah kondisi kekurangan atau kehilangan cairan dari seluruh kompartemen tubuh. Kekurangan cairan minimal 1% dapat mempengaruhi fungsi kognitif otak termasuk penurunan kemampuan daya ingat jangka pendek. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan dehidrasi terhadap memori segera/atensi. Rancangan penelitian dengan True Experimental, Pre test and post Test with Control Group Design dengan dua kelompok, kontrol dan kelompok perlakuan (induksi dehidrasi ringan dengan treadmil 5,6 km/jam selama 40 menit, kemudian istirahat 20 menit). Instrumen yang digunakan adalah WAIS Digit Span Backward. Analisa data menggunakan Uji Chi-Square, Mann-Whitney Test, Nonparametric Correlations Spearman’s dan uji Regression. Dari penelitian ini didapatkan hasil prosentase penurunan memori segera/atensi pada kelompok tidak dehidrasi 16,1%, kelompok dehidrasi.adalah 30,6% dan Pada Uji Chi-Square signifikansi P= 0,02. uji NP Nonparametric Correlations Spearman’s signifikansi P=0.004 artinya ada korelasi antara beratnya dehidrasi dengan penurunan memori segera/Atensi dan pada uji regressi didapat korelasi negatif artinya semakin besar nilai dehidrasi maka semakin berat derajat penurunan memori segera/Atensi. Dari penelitian ini didapatkan hubungan dehidrasi terhadap memori segera/atensi dengan korelasi negatif.
{"title":"Hubungan Dehidrasi Terhadap Memori Segera/Atensi","authors":"Mochamad Bahrudin, Annisa Bunga Nafara","doi":"10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8487","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8487","url":null,"abstract":"Dehidrasi adalah kondisi kekurangan atau kehilangan cairan dari seluruh kompartemen tubuh. Kekurangan cairan minimal 1% dapat mempengaruhi fungsi kognitif otak termasuk penurunan kemampuan daya ingat jangka pendek. Penelitian ini untuk mengetahui hubungan dehidrasi terhadap memori segera/atensi. Rancangan penelitian dengan True Experimental, Pre test and post Test with Control Group Design dengan dua kelompok, kontrol dan kelompok perlakuan (induksi dehidrasi ringan dengan treadmil 5,6 km/jam selama 40 menit, kemudian istirahat 20 menit). Instrumen yang digunakan adalah WAIS Digit Span Backward. Analisa data menggunakan Uji Chi-Square, Mann-Whitney Test, Nonparametric Correlations Spearman’s dan uji Regression. Dari penelitian ini didapatkan hasil prosentase penurunan memori segera/atensi pada kelompok tidak dehidrasi 16,1%, kelompok dehidrasi.adalah 30,6% dan Pada Uji Chi-Square signifikansi P= 0,02. uji NP Nonparametric Correlations Spearman’s signifikansi P=0.004 artinya ada korelasi antara beratnya dehidrasi dengan penurunan memori segera/Atensi dan pada uji regressi didapat korelasi negatif artinya semakin besar nilai dehidrasi maka semakin berat derajat penurunan memori segera/Atensi. Dari penelitian ini didapatkan hubungan dehidrasi terhadap memori segera/atensi dengan korelasi negatif.","PeriodicalId":33899,"journal":{"name":"Saintika Medika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43875139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-29DOI: 10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8485
Irma Suswati, Rahayu Rahayu
Angka ketidaklulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter setiap periode sekitar 1750-2000.Tahun 2017 terdapat 400 orang retaker tetap belum berhasil lulus. Peserta retaker di FK-UMM mengalami peningkatan dengan jumlah total 18 peserta, agar jumlah retaker tidak mengalami kenaikan maka perlu dicari prediktor hasil belajar yang mempengaruhi kelulusan UKMPPD. Rancangan penelitian diskriptif analitik dengan cross sectional. Sampel mahasiswa FK-UMM yang memiliki nilai UKMPPD tahun 2016-2017. Pengambilan sampel dengan jalan total sampling. Variabel independent:IPK-TA dan IPK-TP, Nilai CIA, Nilai BM dan Nilai TO AIPKI dan variabel dependent:UKMPPD (MCQ-CBT dan OSCE). Data di uji normalitas, linearitas dan multikolinearitas, kemudian dianalisis menggunakan uji regresi linier dan regresi linear ganda menggunakan statistik SPSS. Hasil penelitian membuktikan bahwa nilai IPK-TA dan IPK-TP dapat digunakan sebagai prediktor kelulusan UKMPPD MCQ-CBT dan OSCE. Hasil nilai CIA, BM dan TO AIPKI dapat digunakan sebagai prediktor UKMPPD MCQ-CBT dan CIA sebagai prediktor UKMPPD OSCE. Kelima variabel yaitu IPK-TA, IPK-TP, CIA, BM dan TO AIPKI dapat digunakan sebagai prediktor kelulusan UKMPPD MCQ-CBT (38,1%) dan OSCE (30,9%). IPK-TA sebagai prediktor yang sangat signifikan 0,000<0,01 mempengaruhi kelulusan UKMPPD MCQ-CBT dan OSCE, CIA sebagai prediktor yang sangat signifikan 0,000<0,01 mempengaruhi kelulusan UKMPPD OSCE. Kesimpulan IPK-TA, IPK-TP,CIA, BM dan TO AIPKI adalah prediktor UKMPPD yang baik dan IPK-TA merupakan prediktor yang lebih baik untuk MCQ-CBT dan OSCE, sedangkan CIA sebagai prediktor yang lebih baik untuk OSCE.
{"title":"Validitas Prediktif Hasil Belajar Mahasiswa Kedokteran dengan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter","authors":"Irma Suswati, Rahayu Rahayu","doi":"10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8485","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8485","url":null,"abstract":"Angka ketidaklulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter setiap periode sekitar 1750-2000.Tahun 2017 terdapat 400 orang retaker tetap belum berhasil lulus. Peserta retaker di FK-UMM mengalami peningkatan dengan jumlah total 18 peserta, agar jumlah retaker tidak mengalami kenaikan maka perlu dicari prediktor hasil belajar yang mempengaruhi kelulusan UKMPPD. Rancangan penelitian diskriptif analitik dengan cross sectional. Sampel mahasiswa FK-UMM yang memiliki nilai UKMPPD tahun 2016-2017. Pengambilan sampel dengan jalan total sampling. Variabel independent:IPK-TA dan IPK-TP, Nilai CIA, Nilai BM dan Nilai TO AIPKI dan variabel dependent:UKMPPD (MCQ-CBT dan OSCE). Data di uji normalitas, linearitas dan multikolinearitas, kemudian dianalisis menggunakan uji regresi linier dan regresi linear ganda menggunakan statistik SPSS. Hasil penelitian membuktikan bahwa nilai IPK-TA dan IPK-TP dapat digunakan sebagai prediktor kelulusan UKMPPD MCQ-CBT dan OSCE. Hasil nilai CIA, BM dan TO AIPKI dapat digunakan sebagai prediktor UKMPPD MCQ-CBT dan CIA sebagai prediktor UKMPPD OSCE. Kelima variabel yaitu IPK-TA, IPK-TP, CIA, BM dan TO AIPKI dapat digunakan sebagai prediktor kelulusan UKMPPD MCQ-CBT (38,1%) dan OSCE (30,9%). IPK-TA sebagai prediktor yang sangat signifikan 0,000<0,01 mempengaruhi kelulusan UKMPPD MCQ-CBT dan OSCE, CIA sebagai prediktor yang sangat signifikan 0,000<0,01 mempengaruhi kelulusan UKMPPD OSCE. Kesimpulan IPK-TA, IPK-TP,CIA, BM dan TO AIPKI adalah prediktor UKMPPD yang baik dan IPK-TA merupakan prediktor yang lebih baik untuk MCQ-CBT dan OSCE, sedangkan CIA sebagai prediktor yang lebih baik untuk OSCE.","PeriodicalId":33899,"journal":{"name":"Saintika Medika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45170975","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-29DOI: 10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8624
Yoyok Subagio, Handoyo Pramusinto, Endro Basuki
Kasus hidrosefalus pada bayi dan anak, merupakan salah satu kasus yang sering terjadi dan mempunyai komplikasi yang bervariasi. Penanganan hidrosefalus adalah dilakukan pemasangan pirau ventrikuloperitoneal. Tindakan tersebut sering ditemukan komplikasi, diantaranya adalah malfungsi. Faktor yang mempengaruhi terjadinya malfungsi tersebut, salah satunya berupa karakteristik pasien, cara persalinan, analisa CSS, tipe dan tekanan pirau ventrikuloperitoneal, jenis hidrosefalus, dan etiologi hidrosefalus. Penulis dalam kesempatan ini akan menganalisa faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cohort retrospective, yaitu dengan cara mengambil sampel pasien hidrosefalus pada bayi dan anak yang telah dilakukan pemasangan pirau ventrikuloperitoneal pada periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2016. Jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebesar 124 sampel. Data dianalisis dengan Chi square yang selanjutnya dilakukan analisis multivariat dengan regresi logistik. Total sampel penelitian 124 pasien hidrosefalus pada bayi dan anak yang sesuai dengan kriteria inklusi. Dilakukan pengambilan sampel secara total. Pada penelitian ini terdapat 8 faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal pada pasien hidrosefalus bayi dan anak Pada analisis multivariat terpilih 3 faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal, yaitu usia kehamilan, usia kehamilan, tipe pirau ventrikuloperitoneal, dan analisa jumlah sel CSS. Faktor risiko yang dominan dan berpengaruh terhadap kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal pada pasien hidrosefalus bayi dan anak adalah usia kehamilan preterm, yaitu sebanyak 6 sampel (66,7%) dari 9 sampel dengan nilai p = 0,010 yang artinya nilai p < 0,05 dan dengan Odds Ratio (OR) paling besar yaitu 7,156 dengan IK 95% (1,627-31,476), sedangkan jumlah sel CSS yang meningkat sebesar 8 sampel (38,1%) dari 21 sampel dan nilai p = 0,406 dan OR 1,646 dengan IK 95% (0,509-5,328). Untuk tipe pirau ventrikuloperitoneal mempunyai nilai p = 0,161 dan OR 0,727 dengan IK 95% (0,466-1,136). Usia kehamilan preterm pada pasien hidrosefalus bayi dan anak merupakan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal di RSUP Dr. Sardjito.
{"title":"Faktor – Faktor Risiko Kejadian Malfungsi Pirau Ventrikuloperitoneal Pada Pasien Hidrosefalus Bayi Dan Anak Di Rumah Saikit Umum Pendidikan dr. Sardjito Yogyakarta","authors":"Yoyok Subagio, Handoyo Pramusinto, Endro Basuki","doi":"10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8624","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8624","url":null,"abstract":"Kasus hidrosefalus pada bayi dan anak, merupakan salah satu kasus yang sering terjadi dan mempunyai komplikasi yang bervariasi. Penanganan hidrosefalus adalah dilakukan pemasangan pirau ventrikuloperitoneal. Tindakan tersebut sering ditemukan komplikasi, diantaranya adalah malfungsi. Faktor yang mempengaruhi terjadinya malfungsi tersebut, salah satunya berupa karakteristik pasien, cara persalinan, analisa CSS, tipe dan tekanan pirau ventrikuloperitoneal, jenis hidrosefalus, dan etiologi hidrosefalus. Penulis dalam kesempatan ini akan menganalisa faktor – faktor yang berpengaruh terhadap kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal. Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan desain cohort retrospective, yaitu dengan cara mengambil sampel pasien hidrosefalus pada bayi dan anak yang telah dilakukan pemasangan pirau ventrikuloperitoneal pada periode Januari 2015 sampai dengan Desember 2016. Jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebesar 124 sampel. Data dianalisis dengan Chi square yang selanjutnya dilakukan analisis multivariat dengan regresi logistik. Total sampel penelitian 124 pasien hidrosefalus pada bayi dan anak yang sesuai dengan kriteria inklusi. Dilakukan pengambilan sampel secara total. Pada penelitian ini terdapat 8 faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal pada pasien hidrosefalus bayi dan anak Pada analisis multivariat terpilih 3 faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal, yaitu usia kehamilan, usia kehamilan, tipe pirau ventrikuloperitoneal, dan analisa jumlah sel CSS. Faktor risiko yang dominan dan berpengaruh terhadap kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal pada pasien hidrosefalus bayi dan anak adalah usia kehamilan preterm, yaitu sebanyak 6 sampel (66,7%) dari 9 sampel dengan nilai p = 0,010 yang artinya nilai p < 0,05 dan dengan Odds Ratio (OR) paling besar yaitu 7,156 dengan IK 95% (1,627-31,476), sedangkan jumlah sel CSS yang meningkat sebesar 8 sampel (38,1%) dari 21 sampel dan nilai p = 0,406 dan OR 1,646 dengan IK 95% (0,509-5,328). Untuk tipe pirau ventrikuloperitoneal mempunyai nilai p = 0,161 dan OR 0,727 dengan IK 95% (0,466-1,136). Usia kehamilan preterm pada pasien hidrosefalus bayi dan anak merupakan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian malfungsi pirau ventrikuloperitoneal di RSUP Dr. Sardjito.","PeriodicalId":33899,"journal":{"name":"Saintika Medika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43984772","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-29DOI: 10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8484
Thontowi Djauhari
Konsumsi First Line Drug Antituberculosis menyebabkan gangguan hati diakibatkan oleh stress oksidatif, sehingga dapat menyebabkan kerusakan hati yang dapat dilihat pada peningkatan jumlah hydropic swelling pada sel hepar tikus. Penelitian ini adalah penelitian pendahuluan dengan memberikan First Line Drug Antituberculosis selama dua minggu. Untuk mengetahui pengaruh First Line Drug Antituberculosis terhadap jumlah hydropic swelling sel hati pada tikus putih jantan yang diinduksi selama dua minggu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian True experimental dengan post test only control group design. menggunakan 10 tikus dalam 2 kelompok, kontrol positif (diinduksi First Line Drug Antituberculosis), kontrol negatif (tidak diinduksi obat). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada perlakuan antara K- dan K+ dengan meggunakan uji t tidak berpasangan, dengan hasil signifikansi t- test (p<0,05). Kesimpulan yang didapatkan ada pengaruh pemberian First Line Drug Antituberculosis (pirazinamid, etambutol, Isoniazid, Rifampicin) terhadap jumlah hydropic swelling pada sel hati tikus putih jantan (Rattus Novergicus Strain Wistar) yang diinduksi selama dua minggu.
{"title":"Pre Eliminary Study : Pengaruh Pemberian First Line Drug Antituberculosis Terhadap Jumlah Hydropic Swelling Pada Sel Hepar Tikus Putih Jantan (Rattus Novergicus Strain Wistar) Yang Diinduksi Selama dua Minggu”.","authors":"Thontowi Djauhari","doi":"10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8484","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8484","url":null,"abstract":"Konsumsi First Line Drug Antituberculosis menyebabkan gangguan hati diakibatkan oleh stress oksidatif, sehingga dapat menyebabkan kerusakan hati yang dapat dilihat pada peningkatan jumlah hydropic swelling pada sel hepar tikus. Penelitian ini adalah penelitian pendahuluan dengan memberikan First Line Drug Antituberculosis selama dua minggu. Untuk mengetahui pengaruh First Line Drug Antituberculosis terhadap jumlah hydropic swelling sel hati pada tikus putih jantan yang diinduksi selama dua minggu. Penelitian ini menggunakan metode penelitian True experimental dengan post test only control group design. menggunakan 10 tikus dalam 2 kelompok, kontrol positif (diinduksi First Line Drug Antituberculosis), kontrol negatif (tidak diinduksi obat). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada perlakuan antara K- dan K+ dengan meggunakan uji t tidak berpasangan, dengan hasil signifikansi t- test (p<0,05). Kesimpulan yang didapatkan ada pengaruh pemberian First Line Drug Antituberculosis (pirazinamid, etambutol, Isoniazid, Rifampicin) terhadap jumlah hydropic swelling pada sel hati tikus putih jantan (Rattus Novergicus Strain Wistar) yang diinduksi selama dua minggu.","PeriodicalId":33899,"journal":{"name":"Saintika Medika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43343709","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-29DOI: 10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8095
Musa Arafah
Fraktur tibial plateau posterior yang murni merupakan kasus yang jarang terjadi. Sistem klasifikasi terbaru berdasarkan CT scan yang menggunakan computed tomography (CT) imaging, sistem ini mampu mengidentifikasi jenis fraktur yang tidak termasuk dalam klasifikasi Schatzker dan AO (Orthopaedic Trauma Association). Penggunaan CT imaging menghasilkan gambaran lebih baik dalam mengidentifikasi potongan axial tibialplateau dan membaginya menjadi tiga bagian (three column concept) ;fraktur lateral, medial dan bikondilar. Sistem klasifikasi ini memungkinkan ahli bedah orthopaedi untuk merekonstruksi dan merencanakan approach yang lebih baik sebelum operasi. Penelitian ini merupakan laporan kasus seorang wanita, usia 41 tahun, dengan fraktur tertutup tibial plateau posterior kanan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soetomo Surabaya, data bersumber dari rekam medis, pemeriksaan fisik, radiologis dan laboratorium. Diagnosa Fraktur tertutup tibial plateau bicondylar posterior kanan. Dengan mode of injury pasien terjatuh dari sepeda motor dengan posisi lutut fleksi dan posisi kondilus femurmedial varus dan rotasi internal. Berdasarkan CT imaging didapatkan dua fragmen posterior murni yaitu posteromedial dan posterolateal sehingga memberikan tantangan dalam menentukan approach operasi. Metode operasi yang dipilih menggunakan posterior approach dengan L-Incision dilanjutkan dengan pemasangan plat small locking T-plate dan 1/3 tubular plate disertai roofing menggunakan K-wire 1,4 mm. Hasil klinis pasca operasi pada minggu kedua belas diperoleh pasien dapat mobilisasi dengan baik. Fraktur dari tibial plateau posterior yang murni merupakan kasus yang jarang terjadi. Three column concept menggunakan CT imaging memudahkan identifikasi. Metode operasi posterior approach pada kasus tibial plateau posterior cukup menantang untuk seorang ahli bedah orthopaedi dibandingkan anteroposterior maupun posteromedial approach. Kelebihan posterior approach memungkinkan operator untuk merekonstruksi fraktur dengan lebih baik.
{"title":"Fraktur Tibial Plateau Posterior; Klasifikasi Three Column Concept dan Tantangan Approach operasi","authors":"Musa Arafah","doi":"10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8095","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/SM.VOL15.SMUMM1.8095","url":null,"abstract":"Fraktur tibial plateau posterior yang murni merupakan kasus yang jarang terjadi. Sistem klasifikasi terbaru berdasarkan CT scan yang menggunakan computed tomography (CT) imaging, sistem ini mampu mengidentifikasi jenis fraktur yang tidak termasuk dalam klasifikasi Schatzker dan AO (Orthopaedic Trauma Association). Penggunaan CT imaging menghasilkan gambaran lebih baik dalam mengidentifikasi potongan axial tibialplateau dan membaginya menjadi tiga bagian (three column concept) ;fraktur lateral, medial dan bikondilar. Sistem klasifikasi ini memungkinkan ahli bedah orthopaedi untuk merekonstruksi dan merencanakan approach yang lebih baik sebelum operasi. Penelitian ini merupakan laporan kasus seorang wanita, usia 41 tahun, dengan fraktur tertutup tibial plateau posterior kanan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soetomo Surabaya, data bersumber dari rekam medis, pemeriksaan fisik, radiologis dan laboratorium. Diagnosa Fraktur tertutup tibial plateau bicondylar posterior kanan. Dengan mode of injury pasien terjatuh dari sepeda motor dengan posisi lutut fleksi dan posisi kondilus femurmedial varus dan rotasi internal. Berdasarkan CT imaging didapatkan dua fragmen posterior murni yaitu posteromedial dan posterolateal sehingga memberikan tantangan dalam menentukan approach operasi. Metode operasi yang dipilih menggunakan posterior approach dengan L-Incision dilanjutkan dengan pemasangan plat small locking T-plate dan 1/3 tubular plate disertai roofing menggunakan K-wire 1,4 mm. Hasil klinis pasca operasi pada minggu kedua belas diperoleh pasien dapat mobilisasi dengan baik. Fraktur dari tibial plateau posterior yang murni merupakan kasus yang jarang terjadi. Three column concept menggunakan CT imaging memudahkan identifikasi. Metode operasi posterior approach pada kasus tibial plateau posterior cukup menantang untuk seorang ahli bedah orthopaedi dibandingkan anteroposterior maupun posteromedial approach. Kelebihan posterior approach memungkinkan operator untuk merekonstruksi fraktur dengan lebih baik.","PeriodicalId":33899,"journal":{"name":"Saintika Medika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44392655","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-31DOI: 10.22219/sm.Vol14.SMUMM2.7288
David Budi Lukito, Soraya Juventia Primadanti, Rania Ayu Permata, Wayan Citra Wulan
Latarbelakang. Chikungunya merupakan salahsatu penyakit infeksi dengan gejala demam, nyeri sendi, dan ruam yangdisebabkan oleh virus chikungunya (CHIKV) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Pada tahun 2017, terjadi kejadianluarbiasa (KLB) dengan 61 kasus suspek chikungunya di Desa Jasri Kabupaten Karangasem.Tujuan. Untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan KLB chikungunya Desa Jasri Kabupaten Karangasempada tahun 2017.Metode. Rancangan analitik dengan desain kasus control menggunakan data primer dari hasil wawancara dan observasi.Sampel kasus dikumpulkan dengan criteria kasus adalah yang tercatat sebagai chikungunya didalam catatan medic danbertempat tinggal di Desa Jasri dan sampel control dikumpulkan dengan kriteria yang bertempat tinggal di sekitar penderita.Sampel berjumlah 38 kasus dan 38 kontrol menggunakan teknik purposive consecutive sampling.Hasil. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan secara statistic bermakna dengan kejadian chikungunyaadalah variable anggota keluarga yang menderita chikungunya (OR 23.619, p=0.000), pencahayaan rumah (OR 4.3, p=0.009),keadaan TPA alamiah(OR 3.9, p=0.024) dan status tidak bekerja sebagai factor protektif(OR 0.3, p=0.000).Simpulan. Kepada Puskesmas Karangasem I agar mempertahankan upaya promotif dan preventif tentang PemberantasanSarang Nyamuk (PSN), meningkatkan pencatatan dan pemantauan penderita chikungunya, dan kepada masyarakat untukterus membudayakan PSN, menjaga kebiasaan 3M plus, meningkatkan penerangan rumah dan lingkungan sekitar rumah.Kata kunci: chikungunya, kejadian luarbiasa, perilaku, lingkungan
背景基孔肯雅病是一种由基孔肯亚病毒(CHIKV)引起并通过蚊子叮咬传播的感染性疾病,症状包括发烧、关节疼痛和皮疹。2017年,Jasri Kabupaten Karangasem村发生了一起罕见事件(KLB),61例疑似基孔尼病例。目的是确定2017年与KLB基孔尼村有关的因素。方法:使用访谈和观察的原始数据进行分析设计和病例对照设计。根据病例标准收集的病例样本在医疗记录中被记录为其基孔尼,居住在Jasri村,根据标准收集的对照样本位于患者周围。38例病例和38例对照组采用有目的的连续采样技术。后果研究表明,与基孔肯雅症统计相关的变量是基孔肯亚症家庭成员的变量(OR 23619,p=0.000)、家庭照明(OR 4.3,p=0.009)、,天然TPA的状态(OR 3.9,p=0.024)和状态不起保护作用(OR 0.3,p=0.000)。Simpulan。向Karangasem I中心提供关于羊毛通道(PSN)的宣传和预防工作,改善对其患者的记录和监测,并向社会成功解构PSN,保持3M以上的习惯,提高房屋和房屋周围环境的可见性。关键词:基孔肯雅,非同寻常的事件,行为,环境
{"title":"HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU DAN LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN LUAR BIASA SUSPEK CHIKUNGUNYA DI DESA JASRI, WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGASEM I, KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2017","authors":"David Budi Lukito, Soraya Juventia Primadanti, Rania Ayu Permata, Wayan Citra Wulan","doi":"10.22219/sm.Vol14.SMUMM2.7288","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/sm.Vol14.SMUMM2.7288","url":null,"abstract":"Latarbelakang. Chikungunya merupakan salahsatu penyakit infeksi dengan gejala demam, nyeri sendi, dan ruam yangdisebabkan oleh virus chikungunya (CHIKV) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Pada tahun 2017, terjadi kejadianluarbiasa (KLB) dengan 61 kasus suspek chikungunya di Desa Jasri Kabupaten Karangasem.Tujuan. Untuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan KLB chikungunya Desa Jasri Kabupaten Karangasempada tahun 2017.Metode. Rancangan analitik dengan desain kasus control menggunakan data primer dari hasil wawancara dan observasi.Sampel kasus dikumpulkan dengan criteria kasus adalah yang tercatat sebagai chikungunya didalam catatan medic danbertempat tinggal di Desa Jasri dan sampel control dikumpulkan dengan kriteria yang bertempat tinggal di sekitar penderita.Sampel berjumlah 38 kasus dan 38 kontrol menggunakan teknik purposive consecutive sampling.Hasil. Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan secara statistic bermakna dengan kejadian chikungunyaadalah variable anggota keluarga yang menderita chikungunya (OR 23.619, p=0.000), pencahayaan rumah (OR 4.3, p=0.009),keadaan TPA alamiah(OR 3.9, p=0.024) dan status tidak bekerja sebagai factor protektif(OR 0.3, p=0.000).Simpulan. Kepada Puskesmas Karangasem I agar mempertahankan upaya promotif dan preventif tentang PemberantasanSarang Nyamuk (PSN), meningkatkan pencatatan dan pemantauan penderita chikungunya, dan kepada masyarakat untukterus membudayakan PSN, menjaga kebiasaan 3M plus, meningkatkan penerangan rumah dan lingkungan sekitar rumah.Kata kunci: chikungunya, kejadian luarbiasa, perilaku, lingkungan","PeriodicalId":33899,"journal":{"name":"Saintika Medika","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48177300","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}