Pub Date : 2022-12-16DOI: 10.31289/diversita.v8i2.7064
Muhammad Rajief, Yunita Zahra
Penelitianiini menelaah dampak bogus busyness (i.e., berpura-pura sibuk) dan free riding (i.e., dengan sengaja tidak berkontribusi dalam tugas kelompok) terhadap persepsi keadilan distributif. Kami mengalokasikan partisipan (N = 280) jika tidak pada kondisi factual busyness (benar-benar sibuk), kondisi bogus busyness (berpura-pura sibuk). Kami menggunakan pendekatan experimental vignette, dengan meminta partisipan mengevaluasi seorang target. Partisipan kami minta mengingat rekan kerja yang mereka percayai sebagai benar-benar sibuk (kondisi factual-busyness) atau berpura-pura sibuk (kondisi bogus busyness) dan tidak berkontribusi dalam pengerjaan tugas kelompok. Analisis mediasi menunjukkan bahwa partisipan dalam kondisi bogus busyness mengevaluasi orang yang ditargetkan sebagai free rider yang lebih akut daripada peserta dalam kondisi kesibukan faktual. Akibatnya, dalam hal keadilan distributif, peserta dalam kondisi bogus busyness mengevaluasi target sebagai kurang layak atas hasil kelompok (misalnya, nilai yang diberikan untuk tugas kelompok) dibandingkan peserta dalam kondisi factual busyness. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang bisa berpura-pura sibuk untuk mendapatkan free-ride (menebeng nama dalam tugas kelompok tanpa berkontribusi), selama mereka tidak tertangkap berpura-pura sibuk.
{"title":"Berpura-pura Sibuk untuk “Menebeng Nama” dalam Tugas Kelompok","authors":"Muhammad Rajief, Yunita Zahra","doi":"10.31289/diversita.v8i2.7064","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/diversita.v8i2.7064","url":null,"abstract":"Penelitianiini menelaah dampak bogus busyness (i.e., berpura-pura sibuk) dan free riding (i.e., dengan sengaja tidak berkontribusi dalam tugas kelompok) terhadap persepsi keadilan distributif. Kami mengalokasikan partisipan (N = 280) jika tidak pada kondisi factual busyness (benar-benar sibuk), kondisi bogus busyness (berpura-pura sibuk). Kami menggunakan pendekatan experimental vignette, dengan meminta partisipan mengevaluasi seorang target. Partisipan kami minta mengingat rekan kerja yang mereka percayai sebagai benar-benar sibuk (kondisi factual-busyness) atau berpura-pura sibuk (kondisi bogus busyness) dan tidak berkontribusi dalam pengerjaan tugas kelompok. Analisis mediasi menunjukkan bahwa partisipan dalam kondisi bogus busyness mengevaluasi orang yang ditargetkan sebagai free rider yang lebih akut daripada peserta dalam kondisi kesibukan faktual. Akibatnya, dalam hal keadilan distributif, peserta dalam kondisi bogus busyness mengevaluasi target sebagai kurang layak atas hasil kelompok (misalnya, nilai yang diberikan untuk tugas kelompok) dibandingkan peserta dalam kondisi factual busyness. Penelitian ini menunjukkan bahwa orang bisa berpura-pura sibuk untuk mendapatkan free-ride (menebeng nama dalam tugas kelompok tanpa berkontribusi), selama mereka tidak tertangkap berpura-pura sibuk.","PeriodicalId":33983,"journal":{"name":"Jurnal Diversita","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47246934","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-16DOI: 10.31289/diversita.v8i2.6048
Johan Wisnu Saputra, Rudi Cahyono
Tujuan kajian literatur ini adalah untuk menggali efektifitas dari pembelajaran daring yang sudah dilaksanakan hampir dua tahun selama pandemi Covid-19 berlangsung terutama pada mahasiswa. Sumber dari artikel kajian literatur ini adalah dari Garuda Dikti dan Scopus. Keyword yang digunakan dalam pencarian artikel yaitu efektifitas pembelajaran daring (online learning effectivenes) dengan kriteria inklusi adalah artikel penelitian dari tahun 2020-2021, artikel utama, fulltext dengan subjek penelitian adalah mahasiswa. 136 artikel penelitian yang didapatkan dari proses pencarian dan tujuh artikel yang akan dikaji karena memenuhi semua kriteria baik inklusi serta tujuan literature review ini. Dari tujuh artikel yang didapatkan dari proses pencarian selanjutnya dilaksanakan penilaian kritis serta dianalisis dengan simplified thematic analysis. Tema yang muncul dari kajian literatur ini adalah sikap mahasiswa terhadap efektifitas pembelajaran daring, faktor yang mempengaruhi efektifitas pembelajaran daring, efek dari pembelajaran daring, serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan pembelajaran daring dimasa pandemi Covid-19 pada mahasiswa dapat terlaksana secara efektif, dengan strategi pembelajaran daring serta motivasi belajar daring merupakan faktor yang mempengaruhi efektifitas pembelajaran daring tersebut. Pembelajaran daring sendiri memiliki efek terhadap kepuasan dan semangat belajar, meskipun dalam pelaksanaannya juga tetap memiliki kendala yang dihadapi oleh mahasiswa.
{"title":"Kajian Literatur: Efektifitas Pembelajaran Daring Pada Mahasiswa Selama Pandemi Covid-19","authors":"Johan Wisnu Saputra, Rudi Cahyono","doi":"10.31289/diversita.v8i2.6048","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/diversita.v8i2.6048","url":null,"abstract":"Tujuan kajian literatur ini adalah untuk menggali efektifitas dari pembelajaran daring yang sudah dilaksanakan hampir dua tahun selama pandemi Covid-19 berlangsung terutama pada mahasiswa. Sumber dari artikel kajian literatur ini adalah dari Garuda Dikti dan Scopus. Keyword yang digunakan dalam pencarian artikel yaitu efektifitas pembelajaran daring (online learning effectivenes) dengan kriteria inklusi adalah artikel penelitian dari tahun 2020-2021, artikel utama, fulltext dengan subjek penelitian adalah mahasiswa. 136 artikel penelitian yang didapatkan dari proses pencarian dan tujuh artikel yang akan dikaji karena memenuhi semua kriteria baik inklusi serta tujuan literature review ini. Dari tujuh artikel yang didapatkan dari proses pencarian selanjutnya dilaksanakan penilaian kritis serta dianalisis dengan simplified thematic analysis. Tema yang muncul dari kajian literatur ini adalah sikap mahasiswa terhadap efektifitas pembelajaran daring, faktor yang mempengaruhi efektifitas pembelajaran daring, efek dari pembelajaran daring, serta hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Secara umum dapat disimpulkan bahwa penyelenggaraan pembelajaran daring dimasa pandemi Covid-19 pada mahasiswa dapat terlaksana secara efektif, dengan strategi pembelajaran daring serta motivasi belajar daring merupakan faktor yang mempengaruhi efektifitas pembelajaran daring tersebut. Pembelajaran daring sendiri memiliki efek terhadap kepuasan dan semangat belajar, meskipun dalam pelaksanaannya juga tetap memiliki kendala yang dihadapi oleh mahasiswa.","PeriodicalId":33983,"journal":{"name":"Jurnal Diversita","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49154849","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-16DOI: 10.31289/diversita.v8i2.7380
Muhammad Erwan Syah, D. J. Bantam
Permasalahan siswa dalam menghadapi masa era pandemi tersebut membuat rendah tingkat school well being yang akan berdampak pada tingkat stres akademik. Hal inilah yang mendorong peneliti dalam melakukan penelitian terkait konseling kelompok sebagai mediator hubungan antara tingkat stres akademik dengan school well-being pada siswa SMK Kelautan kabupaten Gunungkidul di masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional (melihat hubungan antar variable). Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dari ketiga variable (Tingkat Stres Akademik, School Well Being dan Konseling Kelompok). Subjek penelitian ini adalah 70 siswa kelas X SMK Kelautan kabupaten Gunungkidul. Subjek dalam penelitian yaitu perempuan dan laki-laki. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bersifat negatif antara tingkat stres akademik dengan school well being pada siswa SMK Kelautan Kabupaten Gunungkidul di masa pandemic covid-19, artinya ketika tingkat stres akademik tinggi maka school well being rendah (menurun), begitu juga sebaliknya apabila tingkat stres akademik rendah maka school well being akan meningkat atau tinggi. Konseling kelompok bukanlah sebagai variabel moderator yang dapat melemahkan atau memperkuat hubungan tersebut.
{"title":"Konseling Kelompok Sebagai Mediator Hubungan Antara Tingkat Stres Akademik dengan School Well Being pada Siswa SMK Kelautan Kabupaten Gunungkidul di Masa Pandemi Covid-19","authors":"Muhammad Erwan Syah, D. J. Bantam","doi":"10.31289/diversita.v8i2.7380","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/diversita.v8i2.7380","url":null,"abstract":"Permasalahan siswa dalam menghadapi masa era pandemi tersebut membuat rendah tingkat school well being yang akan berdampak pada tingkat stres akademik. Hal inilah yang mendorong peneliti dalam melakukan penelitian terkait konseling kelompok sebagai mediator hubungan antara tingkat stres akademik dengan school well-being pada siswa SMK Kelautan kabupaten Gunungkidul di masa pandemi covid-19. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional (melihat hubungan antar variable). Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dari ketiga variable (Tingkat Stres Akademik, School Well Being dan Konseling Kelompok). Subjek penelitian ini adalah 70 siswa kelas X SMK Kelautan kabupaten Gunungkidul. Subjek dalam penelitian yaitu perempuan dan laki-laki. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bersifat negatif antara tingkat stres akademik dengan school well being pada siswa SMK Kelautan Kabupaten Gunungkidul di masa pandemic covid-19, artinya ketika tingkat stres akademik tinggi maka school well being rendah (menurun), begitu juga sebaliknya apabila tingkat stres akademik rendah maka school well being akan meningkat atau tinggi. Konseling kelompok bukanlah sebagai variabel moderator yang dapat melemahkan atau memperkuat hubungan tersebut.","PeriodicalId":33983,"journal":{"name":"Jurnal Diversita","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42347430","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-16DOI: 10.31289/diversita.v8i2.4829
Resi Shaumia Ratu Eka Permata, N. H. Yoenanto, Duta Nurdibyanandaru
Kualifikasi akademik guru PAUD telah diatur dalam Permenpan No. 16 tahun 2007 guna menjamin kualitas pembelajaran. Namun, masih ditemui guru PAUD dengan kualifikasi akademik yang tidak linier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kepribadian terhadap kreativitas guru PAUD dengan kualifikasi akademik yang tidak linier. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah guru aktif PAUD yang tidak memiliki ijazah S1 PAUD/Psikologi dan diperoleh 54 guru di Kecamatan Buduran, Candi, dan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan Big Five Personality (BFI) hasil adaptasi Ramdhani (2012) serta Creativity Fostering Teacher Behavior Index (CFTIndex) milik Soh (2015). Hasil uji regresi diketahui bahwa ada pengaruh kepribadian terhadap kreativitas guru PAUD dengan kualifikasi akademik yang tidak linier sebesar 83,5%. Kepribadian extraversion, agreeableness, conscientiousness, dan openness to experience berpengaruh signifikan terhadap kreativitas guru PAUD dengan kualifikasi akademik yang tidak linier. Sementara itu, neuroticism menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap kreativitas guru PAUD dengan kualifikasi akademik yang tidak linier.
{"title":"Pengaruh Kepribadian terhadap Kreativitas Guru PAUD dengan Kualifikasi Akademik yang Tidak Linier","authors":"Resi Shaumia Ratu Eka Permata, N. H. Yoenanto, Duta Nurdibyanandaru","doi":"10.31289/diversita.v8i2.4829","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/diversita.v8i2.4829","url":null,"abstract":"Kualifikasi akademik guru PAUD telah diatur dalam Permenpan No. 16 tahun 2007 guna menjamin kualitas pembelajaran. Namun, masih ditemui guru PAUD dengan kualifikasi akademik yang tidak linier. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh kepribadian terhadap kreativitas guru PAUD dengan kualifikasi akademik yang tidak linier. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Subjek penelitian ini adalah guru aktif PAUD yang tidak memiliki ijazah S1 PAUD/Psikologi dan diperoleh 54 guru di Kecamatan Buduran, Candi, dan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan Big Five Personality (BFI) hasil adaptasi Ramdhani (2012) serta Creativity Fostering Teacher Behavior Index (CFTIndex) milik Soh (2015). Hasil uji regresi diketahui bahwa ada pengaruh kepribadian terhadap kreativitas guru PAUD dengan kualifikasi akademik yang tidak linier sebesar 83,5%. Kepribadian extraversion, agreeableness, conscientiousness, dan openness to experience berpengaruh signifikan terhadap kreativitas guru PAUD dengan kualifikasi akademik yang tidak linier. Sementara itu, neuroticism menunjukkan tidak adanya pengaruh terhadap kreativitas guru PAUD dengan kualifikasi akademik yang tidak linier.","PeriodicalId":33983,"journal":{"name":"Jurnal Diversita","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45462087","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-16DOI: 10.31289/diversita.v8i2.8083
Ferri Effendi, A. Haris, N. Darmayanti
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan kerja dan positive self-talk terhadap stres kerja pada pemasar kartu kredit bank. Subjek dalam penelitian ini adalah Pemasar Kartu Kredit Bank yang berada di Kota Medan Sumatera Utara dengan jumlah total 100 sampel. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kemudian teknik yang digunakan dalam pengempulan data pada penelitian ini adalah menggunakan pengisian kuesioner, yang disusun melalui skala likert. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik probability sampling, kemudian untuk menganalisis data, peneliti menggunakan teknik uji regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap stres kerja dengan nilai koefisien korelasi rx1y sebesar -0.691 dengan p < 0.05, kemudian hasil penelitian juga menunjukkan bahwa positive self- talk juga mempengaruhi stres kerja dengan nilai koefisien korelasi sebesar rx2y -0.378 dengan p < 0.05. hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan positive self-talk secara bersama-sama berpengaruh terhadap stress kerja karyawan, kontribusi keduanya dalam memunculkan stres kerja adalah sebesar 48.2%. dengan demikian dapat diatik kesimpulan bahwa kepuasan kerja dan positive self- talk memiliki pengaruh terhadap stres kerja pada adalah Pemasar Kartu Kredit Bank yang berada di Kota Medan Sumatera Utara.
{"title":"Pengaruh Kepuasan Kerja dan Positive Self-Talk Terhadap Stres Kerja Pada Pemasar Kartu Kredit Debit","authors":"Ferri Effendi, A. Haris, N. Darmayanti","doi":"10.31289/diversita.v8i2.8083","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/diversita.v8i2.8083","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan kerja dan positive self-talk terhadap stres kerja pada pemasar kartu kredit bank. Subjek dalam penelitian ini adalah Pemasar Kartu Kredit Bank yang berada di Kota Medan Sumatera Utara dengan jumlah total 100 sampel. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, kemudian teknik yang digunakan dalam pengempulan data pada penelitian ini adalah menggunakan pengisian kuesioner, yang disusun melalui skala likert. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik probability sampling, kemudian untuk menganalisis data, peneliti menggunakan teknik uji regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap stres kerja dengan nilai koefisien korelasi rx1y sebesar -0.691 dengan p < 0.05, kemudian hasil penelitian juga menunjukkan bahwa positive self- talk juga mempengaruhi stres kerja dengan nilai koefisien korelasi sebesar rx2y -0.378 dengan p < 0.05. hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kepuasan kerja dan positive self-talk secara bersama-sama berpengaruh terhadap stress kerja karyawan, kontribusi keduanya dalam memunculkan stres kerja adalah sebesar 48.2%. dengan demikian dapat diatik kesimpulan bahwa kepuasan kerja dan positive self- talk memiliki pengaruh terhadap stres kerja pada adalah Pemasar Kartu Kredit Bank yang berada di Kota Medan Sumatera Utara.","PeriodicalId":33983,"journal":{"name":"Jurnal Diversita","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48764245","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-16DOI: 10.31289/diversita.v8i2.7514
Natassa R. Tejena, Nur Ainy Fardana Nawangsari, I. Rustika
Sekolah Inklusi merupakan sekolah di mana siswa berkebutuhan khusus belajar di kelas yang sama dengan siswa reguler dan diberi dukungan yang mereka butuhkan untuk berhasil baik dalam kegiatan akademik, sosial, dan ekstra kurikuler. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, sekolah inklusi memerlukan kerjasama seluruh pihak sekolah untuk memodifikasi program pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Sayangnya, belum semua sekolah inklusi dapat berjalan dengan efektif karena keterbatasan pemahaman guru tentang pendidikan inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru mengenai pendidikan inklusif sehingga sekolah dapat menerapkan pendidikan inklusif dengan lebih efektif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dengan metode ceramah, diskusi kasus, dan tanya jawab. Pemahaman guru terhadap pendidikan inklusif diukur menggunakan pretest dan posttest terkait materi pendidikan inklusif. Hasil uji analisis Wilcoxon menunjukkan angka signifikansi 0.012 (p<0.05) yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman peserta sebelum dan sesudah diberikan psikoedukasi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa psikoedukasi dapat meningkatkan pemahaman guru tentang pendidikan inklusif.
{"title":"Meningkatkan Pemahaman Guru Sekolah Inklusi Tentang Pendidikan Inklusif Melalui Psikoedukasi","authors":"Natassa R. Tejena, Nur Ainy Fardana Nawangsari, I. Rustika","doi":"10.31289/diversita.v8i2.7514","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/diversita.v8i2.7514","url":null,"abstract":"Sekolah Inklusi merupakan sekolah di mana siswa berkebutuhan khusus belajar di kelas yang sama dengan siswa reguler dan diberi dukungan yang mereka butuhkan untuk berhasil baik dalam kegiatan akademik, sosial, dan ekstra kurikuler. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, sekolah inklusi memerlukan kerjasama seluruh pihak sekolah untuk memodifikasi program pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan anak berkebutuhan khusus. Sayangnya, belum semua sekolah inklusi dapat berjalan dengan efektif karena keterbatasan pemahaman guru tentang pendidikan inklusif. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman guru mengenai pendidikan inklusif sehingga sekolah dapat menerapkan pendidikan inklusif dengan lebih efektif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan dengan metode ceramah, diskusi kasus, dan tanya jawab. Pemahaman guru terhadap pendidikan inklusif diukur menggunakan pretest dan posttest terkait materi pendidikan inklusif. Hasil uji analisis Wilcoxon menunjukkan angka signifikansi 0.012 (p<0.05) yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman peserta sebelum dan sesudah diberikan psikoedukasi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa psikoedukasi dapat meningkatkan pemahaman guru tentang pendidikan inklusif.","PeriodicalId":33983,"journal":{"name":"Jurnal Diversita","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47390710","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-16DOI: 10.31289/diversita.v8i2.6159
Verawaty Verawaty, Cicilia Larasati Rembulan
Asuransi menjadi sebuah polemik bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Terlepas dari manfaat proteksi berupa uang pertanggungan yang ditawarkan, agen asuransi masih mengalami kesulitan mendapatkan nasabah karena beberapa hal seperti terbatasnya daya beli, kurangnya kesadaran manajemen resiko, dan kasus-kasus nasabah merasa dirugikan asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertukaran sosial antara agen dan nasabah asuransi—mengidentifikasi sumber daya yang dipertukarkan masing-masing pihak beserta karakteristik aktor yang terlibat dalam pertukaran. Metode penelitian kualitatif dilakukan dengan pendekatan studi kasus instrumental yang melibatkan 3 orang agen dan 3 orang nasabah asuransi diwawancara secara semi-terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya yang dipertukarkan bisa berupa sumber daya berwujud (uang, hadiah) dan tidak berwujud (informasi, layanan, jejaring) pada tiap tahapan transaksi. Bahkan pada tahap transaksi yang sedang berlangsung, agen bisa memanfaatkan sumber daya pihak lain demi meningkatkan daya tukarnya. Selain sumber daya, persepsi subjektif aktor juga berperan dalam memaknai kepuasan terhadap pertukaran yang tengah dijalani. Terdapat beberapa karakteristik prasyarat dari masing-masing aktor yang jika dipenuhi akan terjalin relasi pertukaran jangka panjang yang fungsional.
{"title":"Relasi Pertukaran Sosial antara Agen dan Nasabah Asuransi di Indonesia","authors":"Verawaty Verawaty, Cicilia Larasati Rembulan","doi":"10.31289/diversita.v8i2.6159","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/diversita.v8i2.6159","url":null,"abstract":"Asuransi menjadi sebuah polemik bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Terlepas dari manfaat proteksi berupa uang pertanggungan yang ditawarkan, agen asuransi masih mengalami kesulitan mendapatkan nasabah karena beberapa hal seperti terbatasnya daya beli, kurangnya kesadaran manajemen resiko, dan kasus-kasus nasabah merasa dirugikan asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertukaran sosial antara agen dan nasabah asuransi—mengidentifikasi sumber daya yang dipertukarkan masing-masing pihak beserta karakteristik aktor yang terlibat dalam pertukaran. Metode penelitian kualitatif dilakukan dengan pendekatan studi kasus instrumental yang melibatkan 3 orang agen dan 3 orang nasabah asuransi diwawancara secara semi-terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber daya yang dipertukarkan bisa berupa sumber daya berwujud (uang, hadiah) dan tidak berwujud (informasi, layanan, jejaring) pada tiap tahapan transaksi. Bahkan pada tahap transaksi yang sedang berlangsung, agen bisa memanfaatkan sumber daya pihak lain demi meningkatkan daya tukarnya. Selain sumber daya, persepsi subjektif aktor juga berperan dalam memaknai kepuasan terhadap pertukaran yang tengah dijalani. Terdapat beberapa karakteristik prasyarat dari masing-masing aktor yang jika dipenuhi akan terjalin relasi pertukaran jangka panjang yang fungsional.","PeriodicalId":33983,"journal":{"name":"Jurnal Diversita","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41826321","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-16DOI: 10.31289/diversita.v8i2.6036
Fitria Anjani Djatmiko, E. R. Surjaningrum
Kematian orang tua dapat memiliki berbagai dampak psikologis pada anak yang ditinggalkan, baik akibat yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek. Penelitian ini dilakukan untuk memahami dan memberikan gambaran tentang faktor protektif terhadap anak yang mengalami kejadian kematian orang tua. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Sistematik Literatur Review dengan menggunakan jurnal-jurnal yang diterbitkan oleh portal jurnal GARUDA, SAGEJOURNALS, ScienceDirect, dan ProQuest. Jumlah jurnal yang direview adalah sebanyak 12 jurnal dengan kriteria utama subyek memiliki pengalaman orang tua meninggal di masa anak (0-17 tahun) dan penelitian dilakukan secara empiris (kualitatif dan kuantitatif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor protektif dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok, yaitu faktor individu (usia, faktor kedekatan dengan orang tua, religiusitas, aktivitas setelah kematian orang tua dan kemampuan untuk mengekspresikan kesedihan), faktor interpersonal (dukungan dari orang tua yang masih hidup, dukungan dari teman sebaya, dan adanya peran pengganti orang tua), dan faktor lingkungan (intervensi psikologis yang tepat, endurance dan continuity, serta role models.
{"title":"Sistematik Review: Gambaran Faktor Protektif Pada Anak Yang Orang Tuanya Meninggal Dunia","authors":"Fitria Anjani Djatmiko, E. R. Surjaningrum","doi":"10.31289/diversita.v8i2.6036","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/diversita.v8i2.6036","url":null,"abstract":"Kematian orang tua dapat memiliki berbagai dampak psikologis pada anak yang ditinggalkan, baik akibat yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek. Penelitian ini dilakukan untuk memahami dan memberikan gambaran tentang faktor protektif terhadap anak yang mengalami kejadian kematian orang tua. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Sistematik Literatur Review dengan menggunakan jurnal-jurnal yang diterbitkan oleh portal jurnal GARUDA, SAGEJOURNALS, ScienceDirect, dan ProQuest. Jumlah jurnal yang direview adalah sebanyak 12 jurnal dengan kriteria utama subyek memiliki pengalaman orang tua meninggal di masa anak (0-17 tahun) dan penelitian dilakukan secara empiris (kualitatif dan kuantitatif). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor protektif dapat digolongkan ke dalam 3 kelompok, yaitu faktor individu (usia, faktor kedekatan dengan orang tua, religiusitas, aktivitas setelah kematian orang tua dan kemampuan untuk mengekspresikan kesedihan), faktor interpersonal (dukungan dari orang tua yang masih hidup, dukungan dari teman sebaya, dan adanya peran pengganti orang tua), dan faktor lingkungan (intervensi psikologis yang tepat, endurance dan continuity, serta role models.","PeriodicalId":33983,"journal":{"name":"Jurnal Diversita","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48609016","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-02DOI: 10.31289/diversita.v8i1.5569
Widya Puspitasari, H. P. Purba, Hairil Susanto, Nafia Kusuma Indrayati
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh aspek religiusitas dan job satisfaction terhadap organizational citizenship behavior. Adapun penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 122 orang anggota instansi X. Pengambilan sampel sendiri menggunakan pengambilan sampel secara acak. Penelitian ini sendiri menerapkan metode kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik anakova. Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh variabel religiusitas pada organizational citizenship behavior sebesar 7,1 %, selain itu religiusitas juga memiliki pengaruh pada organizational citizenship behavior sebesar 6,7 %. Penelitian ini menunjukan bahwa anggota instansi X yang telah menikah memiliki organizational citizenship behavior yang lebih tinggi dibandingkan anggota yang belum menikah, dan anggota instansi X yang memiliki pendapatan lebih tinggi memiliki organizational citizenship behavior yang tinggi dibandingkan anggota instansi X dengan pendapatan yang lebih rendah. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memuat perbandingan demografis lebih banyak lagi dan melakukan penelitian pada variabel lain yang dapat meningkatkan organizational citizenship behavior.
{"title":"Religiusitas dan Job Satisfaction pada Organizational Citizenship Behavior di Anggota Instansi X","authors":"Widya Puspitasari, H. P. Purba, Hairil Susanto, Nafia Kusuma Indrayati","doi":"10.31289/diversita.v8i1.5569","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/diversita.v8i1.5569","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh aspek religiusitas dan job satisfaction terhadap organizational citizenship behavior. Adapun penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 122 orang anggota instansi X. Pengambilan sampel sendiri menggunakan pengambilan sampel secara acak. Penelitian ini sendiri menerapkan metode kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik anakova. Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh variabel religiusitas pada organizational citizenship behavior sebesar 7,1 %, selain itu religiusitas juga memiliki pengaruh pada organizational citizenship behavior sebesar 6,7 %. Penelitian ini menunjukan bahwa anggota instansi X yang telah menikah memiliki organizational citizenship behavior yang lebih tinggi dibandingkan anggota yang belum menikah, dan anggota instansi X yang memiliki pendapatan lebih tinggi memiliki organizational citizenship behavior yang tinggi dibandingkan anggota instansi X dengan pendapatan yang lebih rendah. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memuat perbandingan demografis lebih banyak lagi dan melakukan penelitian pada variabel lain yang dapat meningkatkan organizational citizenship behavior.","PeriodicalId":33983,"journal":{"name":"Jurnal Diversita","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43628386","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-02DOI: 10.31289/diversita.v8i2.4890
Haidir Haidir, Gumilang Wibowo, S. Suharti, Andika Priono
Pembinaan religiusitas di kalangan generasi muda atau remaja perlu mendapatkan perhatian yang serius dan menjadi skala prioritas yang harus direalisasikan secara serentak oleh seluruh pihak. Masalah pokok yang sangat menonjol berkenaan dengan religiusitas di kalangan para remaja dewasa ini adalah kaburnya nilai- nilai moral di mata generasi muda. Mereka dihadapkan pada berbagai kontradiksi dan aneka ragam pengalaman moral, yang menyebabkan mereka bingung untuk memilih mana yang benar dan mana yang salah. Hal ini tampak jelas pada usia remaja. Pembinaan religusitas siswa di sekolah pada hakikatnya adalah mewujudkan nilai-nilai agama sebagai tradisi berperilaku yang diikuti oleh siswa maupun warga sekolah lainya. Untuk menanamkan nilai-nilai dalam membina religiusitas siswa di sekolah dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain melalui keteladanan, pembiasaan dan pemberian nasehat oleh pendidikan di sekolah. Penelitian ini pendekatan kualitatif dengan menggunakan deskriptif naratif dan rancangan studi penelitian lapangan. Pada penelitian ini data diambil dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai alat pengumpulan data dari sumber data primer maupun sekunder. Data bersumber dari guru pembina religiusitas di SMA Muhammadiyah 3 Medan. Pengambilan data penelitian ini dengan cara melakukan wawancara yang mendalam. Hasil penelitian yang peneliti temukan adalah 1). Proses pembinaan religius dilakukan oleh guru pembina religius yakni melalui beberapa proses yang diantaranya ialah: a).Guru memberikan keteladanan kepada siswa, b) Guru meningkatkan keimanan siswa dengan selalu merutinkan berbagai aktifitas religius, c). Guru selalu memberi semangat dan nasehat kepada siswa. Dengan adanya proses kegiatan itu, siswa memiliki religiusitas yang mempuni. 2) Dan menurut hasil penelitian yang peneliti lakukan dari proses pembinaan yang dilakukan oleh guru, maka dengan segala usaha dan kerja keras, religius yang dimiliki siswa akan terwujud dengan siswa itu selalu ikut dalam kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh pihak Sekolah, dan itu diikuti dengan penuh keikhlasan dan jiwa yang tenang.
{"title":"Implementasi Pembinaan Religiusitas Siswa di SMA Muhammadiyah 3 Medan","authors":"Haidir Haidir, Gumilang Wibowo, S. Suharti, Andika Priono","doi":"10.31289/diversita.v8i2.4890","DOIUrl":"https://doi.org/10.31289/diversita.v8i2.4890","url":null,"abstract":"Pembinaan religiusitas di kalangan generasi muda atau remaja perlu mendapatkan perhatian yang serius dan menjadi skala prioritas yang harus direalisasikan secara serentak oleh seluruh pihak. Masalah pokok yang sangat menonjol berkenaan dengan religiusitas di kalangan para remaja dewasa ini adalah kaburnya nilai- nilai moral di mata generasi muda. Mereka dihadapkan pada berbagai kontradiksi dan aneka ragam pengalaman moral, yang menyebabkan mereka bingung untuk memilih mana yang benar dan mana yang salah. Hal ini tampak jelas pada usia remaja. Pembinaan religusitas siswa di sekolah pada hakikatnya adalah mewujudkan nilai-nilai agama sebagai tradisi berperilaku yang diikuti oleh siswa maupun warga sekolah lainya. Untuk menanamkan nilai-nilai dalam membina religiusitas siswa di sekolah dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain melalui keteladanan, pembiasaan dan pemberian nasehat oleh pendidikan di sekolah. Penelitian ini pendekatan kualitatif dengan menggunakan deskriptif naratif dan rancangan studi penelitian lapangan. Pada penelitian ini data diambil dengan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai alat pengumpulan data dari sumber data primer maupun sekunder. Data bersumber dari guru pembina religiusitas di SMA Muhammadiyah 3 Medan. Pengambilan data penelitian ini dengan cara melakukan wawancara yang mendalam. Hasil penelitian yang peneliti temukan adalah 1). Proses pembinaan religius dilakukan oleh guru pembina religius yakni melalui beberapa proses yang diantaranya ialah: a).Guru memberikan keteladanan kepada siswa, b) Guru meningkatkan keimanan siswa dengan selalu merutinkan berbagai aktifitas religius, c). Guru selalu memberi semangat dan nasehat kepada siswa. Dengan adanya proses kegiatan itu, siswa memiliki religiusitas yang mempuni. 2) Dan menurut hasil penelitian yang peneliti lakukan dari proses pembinaan yang dilakukan oleh guru, maka dengan segala usaha dan kerja keras, religius yang dimiliki siswa akan terwujud dengan siswa itu selalu ikut dalam kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh pihak Sekolah, dan itu diikuti dengan penuh keikhlasan dan jiwa yang tenang.","PeriodicalId":33983,"journal":{"name":"Jurnal Diversita","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42119190","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}