首页 > 最新文献

Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia最新文献

英文 中文
Pelaksanaan Discharge Planning di Ruang ICU RS X Jakarta 雅加达RS X ICU病房的出院计划
Pub Date : 2019-06-26 DOI: 10.17509/JPKI.V5I1.16008
Dyah Fitri Wulandari, R. S. Hariyati
 ABSTRAKDischarge planning merupakan suatu proses yang kompleks yang bertujuan untuk menyiapkan pasien dalam masa transisi di rumah sakit sampai pasien tersebut kembali ke rumahnya, dimana pelaksanannya harus dibuat sejak awal pasien datang ke pelayanan kesehatan. Pelaksanaan discharge planning  di rumah sakit dilakukan sebelum pasien pulang, atau sebelum pasien keluar dari unit layanan Pengamatan yang dilakukan penulis terhadap pelaksanaan discharge planning di ruang ICU, perawat lebih mengutamakan memperhatikan kondisi kritis pasien, sehingga melupakan pelaksanaan discharge planning.  Tujuan tulisan ini adalah melakukan analisis terhadap pelaksanaan discharge planning  di ruang ICU RS X Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode analisis dengan menggunakan fishbone dengan asesmen yang dilakukan berupa observasi, wawancara dan pengumpulan data sekunder yang sudah ada di RS X Jakarta, setelah itu dilakukan pencarian literatur untuk  mengidentifikasi akar masalahnya, sehingga bisa diusulkan rekomendasi untuk penyelesaian terhadap masalah tersebut. Dari hasil analisis ditemukan akar masalah yaitu pengetahuan perawat yang kurang tentang discharge planning dan  kurang optimalnya sistem yang mendukung pelaksanaan discharge planning seperti format, SPO dan panduan. Rekomendasi yang di usulkan yaitu berupa perbaikan format discharge planning, revisi SPO, pembuatan panduan dan pelaksanaan pelatihan discharge planning.ABSTRACTDischarge planning is a complex process that aims to prepare patients in the transition period in the hospital until the patient returns to his home, where the implementation must be made from the beginning the patient comes to the health service. However, discharge planning was done before the patient returns, or before the patient left the service unit in Hospital. In the ICU room with critical patient conditions, nurses prioritize paying attention to the critical condition of the patient, thus forgetting the implementation of this discharge planning. For this reason, this paper aimed to analyze the implementation of discharge planning in the ICU of Jakarta X Hospital, literature study to identify the root of the problem, so that recommendations can be proposed to resolve the problem. The method was used an analysis using fishbone diagram with an assessment conducted in the observation form. Interview and secondary data collection from Jakarta X Hospital. Based on the analysis results, the root cause of the problem is knowledge of nurses who are less about discharge planning and less optimal systems that support the implementation of discharge planning such as format, SPO and guidelines. For this reason, recommendations for improvements were made in the form of redesigning the format of discharge planning, revision of SPO, making guidelines and implementing discharge planning training
计划释放是一个复杂的过程,目的是让病人在医院过渡到家里,在那里应该从病人开始接受医疗服务。在病人回家之前,或者在病人从重症监护室的观察服务部门出院之前,护士更关心病人的关键情况,从而忘记了计划释放。这篇文章的目的是分析在雅加达X医院重症监护室的部署计划。使用的方法是使用位于雅加达X医院的观察、采访和次要数据收集的鱼骨分析方法,在进行文献搜索以确定问题的根源后,可以提出解决问题的建议。分析发现,问题的根源是护士对计划的可行性了解较低,以及支持格式、SPO和指南等不可行性计划的系统。提出的建议包括改善计划释放格式,修改SPO,创建指南和实施计划训练。被释放的计划是一个复杂的过程,允许病人在医院的过渡期内对病人进行治疗,直到病人返回他的家,在那里实现必须从最初的病人到医疗服务。悬浮,出院计划是在病人返回之前完成的,还是在病人离开医院服务之前完成的。在重症监护室的房间里,有严格的医疗条件,首要的护理护理,从而忘记了这一宽松计划的实施。出于这个原因,这篇关于在雅加达X医院重症监护室计划的实施的论文分析了这个问题的根源,阅读研究确定了这个建议可以解决这个问题。方法用的是用观察结果的鱼骨图进行分析。来自雅加达X医院的面试和第二数据收集。基于分析结果,问题的根本原因是不知道谁不承担计划,不知道谁不具备以这种格式、SPO和guidelines为基础的不承担计划的能力。出于这个原因,在重新设计的形式中提出的改进方案是重新设计的格式,即SPO审查、执行指导方针和执行计划培训的格式
{"title":"Pelaksanaan Discharge Planning di Ruang ICU RS X Jakarta","authors":"Dyah Fitri Wulandari, R. S. Hariyati","doi":"10.17509/JPKI.V5I1.16008","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V5I1.16008","url":null,"abstract":" ABSTRAKDischarge planning merupakan suatu proses yang kompleks yang bertujuan untuk menyiapkan pasien dalam masa transisi di rumah sakit sampai pasien tersebut kembali ke rumahnya, dimana pelaksanannya harus dibuat sejak awal pasien datang ke pelayanan kesehatan. Pelaksanaan discharge planning  di rumah sakit dilakukan sebelum pasien pulang, atau sebelum pasien keluar dari unit layanan Pengamatan yang dilakukan penulis terhadap pelaksanaan discharge planning di ruang ICU, perawat lebih mengutamakan memperhatikan kondisi kritis pasien, sehingga melupakan pelaksanaan discharge planning.  Tujuan tulisan ini adalah melakukan analisis terhadap pelaksanaan discharge planning  di ruang ICU RS X Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode analisis dengan menggunakan fishbone dengan asesmen yang dilakukan berupa observasi, wawancara dan pengumpulan data sekunder yang sudah ada di RS X Jakarta, setelah itu dilakukan pencarian literatur untuk  mengidentifikasi akar masalahnya, sehingga bisa diusulkan rekomendasi untuk penyelesaian terhadap masalah tersebut. Dari hasil analisis ditemukan akar masalah yaitu pengetahuan perawat yang kurang tentang discharge planning dan  kurang optimalnya sistem yang mendukung pelaksanaan discharge planning seperti format, SPO dan panduan. Rekomendasi yang di usulkan yaitu berupa perbaikan format discharge planning, revisi SPO, pembuatan panduan dan pelaksanaan pelatihan discharge planning.ABSTRACTDischarge planning is a complex process that aims to prepare patients in the transition period in the hospital until the patient returns to his home, where the implementation must be made from the beginning the patient comes to the health service. However, discharge planning was done before the patient returns, or before the patient left the service unit in Hospital. In the ICU room with critical patient conditions, nurses prioritize paying attention to the critical condition of the patient, thus forgetting the implementation of this discharge planning. For this reason, this paper aimed to analyze the implementation of discharge planning in the ICU of Jakarta X Hospital, literature study to identify the root of the problem, so that recommendations can be proposed to resolve the problem. The method was used an analysis using fishbone diagram with an assessment conducted in the observation form. Interview and secondary data collection from Jakarta X Hospital. Based on the analysis results, the root cause of the problem is knowledge of nurses who are less about discharge planning and less optimal systems that support the implementation of discharge planning such as format, SPO and guidelines. For this reason, recommendations for improvements were made in the form of redesigning the format of discharge planning, revision of SPO, making guidelines and implementing discharge planning training","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45681009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Use of Olive Oil and Warm Water in Bathing Intervention in Preventing Risk of Skin Integrity Damage in Total Care Patients With Chronic Disease: A Case Study 橄榄油和温水在沐浴干预中预防慢性疾病患者皮肤完整性损伤风险的案例研究
Pub Date : 2019-06-26 DOI: 10.17509/JPKI.V5I1.13966
M. Pele, A. Waluyo
ABSTRACTChronic disease in total care patients can lead the damage of skin integrity. The skin integrity damage can be affected by various patient’s conditions, including physical immobilization, treatment, changes in skin turgor, immune decline, age, environmental changes and the effects of the diseases. Its can make the complications of patient condition such as infection so that can causes the longer length of stay and higher of hospitalization costs. The aim of this paper is to identified  use of olive oil and warm water in bathing intervention in preventing risk of skin integrity damage in total care patients with chronic disease. This is a case study in one total care patient with chronic disease. Skin integrity assesed by Braden score and patient condition assesed by reseacher observations. Bathing the patient using olive oil and warm water has a calming effect on the patient and preventing damage to the integrity of the skin. Use of olive oil and warm water in bathing intervention can preventing risk of skin integrity damage in total care patients with chronic disease.ABSTRAKPenyakit kronis pada pasien dengan perawatan total dapat menyebabkan kerusakan integritas kulit. Kerusakan integritas kulit dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi pasien, termasuk imobilisasi fisik, perawatan, perubahan turgor kulit, penurunan kekebalan, usia, perubahan lingkungan dan efek penyakit. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi pada kondisi pasien seperti infeksi sehingga dapat menyebabkan lama hari rawat lebih lama dan biaya rawat inap yang lebih tinggi.  Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi penggunaan minyak zaitun dan air hangat dalam intervensi memandkani dalam mencegah risiko kerusakan integritas kulit pada pasien perawatan total dengan penyakit kronis.  Ini adalah studi kasus pada satu pasien perawatan total dengan penyakit kronis. Integritas kulit dinilai oleh Braden score dan kondisi pasien dinilai dengan pengamatan peneliti. Memandikan pasien dengan minyak zaitun dan air hangat memiliki efek menenangkan pada pasien dan mencegah kerusakan integritas kulit.  Penggunaan minyak zaitun dan air hangat dalam intervensi mandi dapat mencegah risiko kerusakan integritas kulit pada pasien perawatan total dengan penyakit kronis. 
【摘要】慢性疾病可导致全科护理患者皮肤完整性受损。皮肤完整性损伤可受到各种患者条件的影响,包括身体固定、治疗、皮肤肿胀的变化、免疫功能下降、年龄、环境变化和疾病的影响。它会引起感染等患者病情并发症,从而导致住院时间延长和住院费用增加。本文的目的是确定在沐浴干预中使用橄榄油和温水预防慢性疾病患者皮肤完整性损伤的风险。这是一个慢性疾病的全面护理患者的案例研究。皮肤完整性由Braden评分评估,患者状况由研究者观察评估。用橄榄油和温水给病人洗澡,对病人有镇静作用,防止损伤皮肤的完整性。使用橄榄油和温水洗澡干预可以预防慢性疾病全科护理患者皮肤完整性损伤的风险。【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】学富五车,学富五车,学富五车,学富五车】。Kerusakan integritas kulit dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi pasien, termasuk imobilisasi fisik, perawatan, perubahan turgor kulit, penurunan kekebalan, usia, perubahan lingkungan dan efek penyakit。这是我的生日,我的生日是我的生日,我的生日是我的生日,我的生日是我的生日。ini adalah Tujuan达里语颜色为她mengidentifikasi penggunaan minyak zaitun丹空气hangat dalam intervensi memandkani dalam mencegah risiko kerusakan integritas kulit篇pasien perawatan总dengan penyakit kronis。我的研究表明,我的研究对象是印度人,我的研究对象是印度人,我的研究对象是印度人。Integritas kulit dinilai oleh Braden得分dan kondisi pasien dinilai dengan pengamatan peneliti。我是说,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你,我爱你。Penggunaan minyak zaitun dan air hangat dalam干预,mandi dapat menegah, risiko kerusakan, integritas, kulit, pasen perawatan, total dengan penyakit kroni。
{"title":"Use of Olive Oil and Warm Water in Bathing Intervention in Preventing Risk of Skin Integrity Damage in Total Care Patients With Chronic Disease: A Case Study","authors":"M. Pele, A. Waluyo","doi":"10.17509/JPKI.V5I1.13966","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V5I1.13966","url":null,"abstract":"ABSTRACTChronic disease in total care patients can lead the damage of skin integrity. The skin integrity damage can be affected by various patient’s conditions, including physical immobilization, treatment, changes in skin turgor, immune decline, age, environmental changes and the effects of the diseases. Its can make the complications of patient condition such as infection so that can causes the longer length of stay and higher of hospitalization costs. The aim of this paper is to identified  use of olive oil and warm water in bathing intervention in preventing risk of skin integrity damage in total care patients with chronic disease. This is a case study in one total care patient with chronic disease. Skin integrity assesed by Braden score and patient condition assesed by reseacher observations. Bathing the patient using olive oil and warm water has a calming effect on the patient and preventing damage to the integrity of the skin. Use of olive oil and warm water in bathing intervention can preventing risk of skin integrity damage in total care patients with chronic disease.ABSTRAKPenyakit kronis pada pasien dengan perawatan total dapat menyebabkan kerusakan integritas kulit. Kerusakan integritas kulit dapat dipengaruhi oleh berbagai kondisi pasien, termasuk imobilisasi fisik, perawatan, perubahan turgor kulit, penurunan kekebalan, usia, perubahan lingkungan dan efek penyakit. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi pada kondisi pasien seperti infeksi sehingga dapat menyebabkan lama hari rawat lebih lama dan biaya rawat inap yang lebih tinggi.  Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi penggunaan minyak zaitun dan air hangat dalam intervensi memandkani dalam mencegah risiko kerusakan integritas kulit pada pasien perawatan total dengan penyakit kronis.  Ini adalah studi kasus pada satu pasien perawatan total dengan penyakit kronis. Integritas kulit dinilai oleh Braden score dan kondisi pasien dinilai dengan pengamatan peneliti. Memandikan pasien dengan minyak zaitun dan air hangat memiliki efek menenangkan pada pasien dan mencegah kerusakan integritas kulit.  Penggunaan minyak zaitun dan air hangat dalam intervensi mandi dapat mencegah risiko kerusakan integritas kulit pada pasien perawatan total dengan penyakit kronis. ","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47846506","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Perawatan Diri Pada Pasien Gagal Jantung 心力衰竭患者的自我护理
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.17509/jpki.v4i2.13443
Dwi Prihatiningsih, Tiwi Sudyasih
ABSTRAKGagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling sering terjadi di seluruh dunia yang mengakibatkan tingginya angka mortalitas, morbiditas dan juga berdampak secara finansial terutama bagi lanjut usia. Rehospitalisasi merupakan masalah umum yang sering terjadi pada pasien gagal jantung yang sebagain besar disebabkan oleh keterlambatan dalam pengenalan gejala, pengobatan dan ketidakpatuhan diet serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan perawatan diri. Panduan penanganan gagal jantung menekankan pentingnya perilaku perawatan diri untuk menurunkan kekambuhan dan rehospitalisasi pada pasien gagal jantung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung yang mengunjungi poliklinik jantung di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif quantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 74 responden yang merupakan pasien rawat jalan di poliklinik jantung pada bulan Juni hingga Juli 2018. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Care of Heart Failure Index (SCHFI), (skor ≥70 poin=adekuat). Uji statistik chi-square digunakan untuk mengetahui hubungan antara factor sosiodemografi dengan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku perawatan diri pada sebagian besar responden masih belum adekuat dengan frekuensi perilaku perawatan diri adekuat yang masih rendah (pemeliharaan: 45±13.1 (7.7%), pengelolaan: 46±20.4 (13.0%) dan kepercayaan: 69±16.5 (38.5%)). Hanya satu faktor yaitu penyakit penyerta yang berhubungan dengan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung pada dimensi kepercayaan diri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku perawatan diri yang tidak adekuat seperti juga pada negara-negara lainnya sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung. ABSTRACTHeart failure (HF) is one of the most prevalent cardiovascular diseases in the world which associated with significant mortality, morbidity, and huge financial burden, particularly among aging population. Rehospitalization remain a concern in the care of the heart failure patient which largerly associated with delay in symptoms recognition, treatment, diet non-compliance and also lack of knowledge and skills in heart failure self-care. Guideline on HF emphasize the important of self care in preventing symptoms and hospital readmission. This study aims to describe self-care behavior in a sample of heart failure patients. This is a descriptive cross-sectional study with non-probabilistic sample of 74 in an out-patient heart clinic from June-July 2018. Self-care was measured using the Self-Care of Heart Failure Index (SCHFI), (scores ≥70 points=adequate self-care). Chi-square test was conducted to test whether participant’s characteristics associated with self-care behavior among heart failure patients in thr
ABSTRAK心力衰竭是世界上最常见的心血管疾病之一,它会导致高死亡率、高发病率,并对经济产生影响,尤其是对老年人。再住院是心力衰竭患者经常出现的一个常见问题,原因是症状、治疗和饮食失调的诊断延迟,以及缺乏自我护理的知识和技能。《心力衰竭手册》强调了自我护理的重要性,以减少心力衰竭患者的热情好客和再次住院。本研究旨在描述在RSUD助理感觉病发展中心访问心脏综合诊所的心力衰竭患者的自我护理行为。本研究采用横断面方法进行定量描述性研究。2018年6月至7月,74名响应者是心脏综合诊所的街头患者。所用的衡量标准是心力衰竭自我护理指数(SCHFI)(得分≥70分=足够)。卡方统计用于确定心力衰竭患者的社会人口学因素与自我护理行为之间的关系。这项研究的结果表明,大多数应答者的自我护理行为仍然不足,自我护理不足的频率仍然很低(维持:45±13.1(7.7%),管理:46±20.4(13.0%),信任:69±16.5(38.5%)。这项研究的结果表明,大多数受访者和其他国家一样,自我护理行为不足,因此需要努力改善心力衰竭患者的自我护理行为。[UNK]摘要心力衰竭(HF)是世界上最常见的心血管疾病之一,与严重的死亡率、发病率和巨大的经济负担有关,尤其是在老龄化人群中。在心力衰竭患者的护理中,再次住院仍然是一个令人担忧的问题,这在很大程度上与症状识别、治疗、饮食不合规以及缺乏心力衰竭自我护理的知识和技能有关。HF指南强调自我护理在预防症状和再次入院方面的重要性。本研究旨在描述心力衰竭患者的自我护理行为。这是一项描述性横断面研究,从2018年6月至7月,在一家心脏病门诊诊所对74名非概率样本进行了研究。自我护理采用心力衰竭自我护理指数(SCHFI)进行测量(得分≥70分=充分的自我护理)。卡方检验在三个量表中测试参与者的特征是否与心力衰竭患者的自我护理行为相关。结果表明,在大多数量表中,自我照顾不足(自我照顾维持:43.4±11.8,自我照顾管理:49.4±18.5,自我护理信心:68.6±14.5)。研究中还观察到,有足够自我护理的参与者频率较低(自我护理维持率:5.4%,自我护理管理率:15.4%),自我护理信心:36.5%)。在其他2个亚量表中,样本的社会人口学和临床特征均与自我保健增加无关。总之,研究表明HF的自我护理是不够的,非常需要旨在改善自我护理的干预措施,特别是在自我护理维持子量表中。还需要进一步的研究来确定最佳的方法。
{"title":"Perawatan Diri Pada Pasien Gagal Jantung","authors":"Dwi Prihatiningsih, Tiwi Sudyasih","doi":"10.17509/jpki.v4i2.13443","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpki.v4i2.13443","url":null,"abstract":"ABSTRAKGagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling sering terjadi di seluruh dunia yang mengakibatkan tingginya angka mortalitas, morbiditas dan juga berdampak secara finansial terutama bagi lanjut usia. Rehospitalisasi merupakan masalah umum yang sering terjadi pada pasien gagal jantung yang sebagain besar disebabkan oleh keterlambatan dalam pengenalan gejala, pengobatan dan ketidakpatuhan diet serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan perawatan diri. Panduan penanganan gagal jantung menekankan pentingnya perilaku perawatan diri untuk menurunkan kekambuhan dan rehospitalisasi pada pasien gagal jantung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung yang mengunjungi poliklinik jantung di RSUD Panembahan Senopati Bantul. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif quantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel berjumlah 74 responden yang merupakan pasien rawat jalan di poliklinik jantung pada bulan Juni hingga Juli 2018. Alat ukur yang digunakan adalah Self-Care of Heart Failure Index (SCHFI), (skor ≥70 poin=adekuat). Uji statistik chi-square digunakan untuk mengetahui hubungan antara factor sosiodemografi dengan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku perawatan diri pada sebagian besar responden masih belum adekuat dengan frekuensi perilaku perawatan diri adekuat yang masih rendah (pemeliharaan: 45±13.1 (7.7%), pengelolaan: 46±20.4 (13.0%) dan kepercayaan: 69±16.5 (38.5%)). Hanya satu faktor yaitu penyakit penyerta yang berhubungan dengan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung pada dimensi kepercayaan diri. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku perawatan diri yang tidak adekuat seperti juga pada negara-negara lainnya sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan perilaku perawatan diri pada pasien gagal jantung. ABSTRACTHeart failure (HF) is one of the most prevalent cardiovascular diseases in the world which associated with significant mortality, morbidity, and huge financial burden, particularly among aging population. Rehospitalization remain a concern in the care of the heart failure patient which largerly associated with delay in symptoms recognition, treatment, diet non-compliance and also lack of knowledge and skills in heart failure self-care. Guideline on HF emphasize the important of self care in preventing symptoms and hospital readmission. This study aims to describe self-care behavior in a sample of heart failure patients. This is a descriptive cross-sectional study with non-probabilistic sample of 74 in an out-patient heart clinic from June-July 2018. Self-care was measured using the Self-Care of Heart Failure Index (SCHFI), (scores ≥70 points=adequate self-care). Chi-square test was conducted to test whether participant’s characteristics associated with self-care behavior among heart failure patients in thr","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49127354","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 12
The Relationship Between Levels Of Spiritual Welfare and Anxiety in Elderly 老年人精神福利水平与焦虑的关系
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.17509/jpki.v4i2.13638
Khrisna Wisnusakti
ABSTRACTAnxiety is a normal emotional reaction to stress and perceptions of danger, feelings are not calm and unclear because of helplessness, isolation and spiritual insecurity are the beliefs of our relationship with God Almighty and Creator, it permeates the lives of people who we are and our purpose. The purpose of this study was to determine the relationship between the spiritual level of anxiety in elderly. Quantitative research method with cross sectional approach. The sample in this study were 98 respondents by using total sampling. Data processing with Chi-Square technique. The instrument used in data retrieval was a questionnaire. The results showed that the elderly had a high spiritual level of 76 people (77.6%), the elderly did not worry as many as 85 people (86.7%). Statistical test results showed there was a relationship between spiritual levels against anxiety (p value = 0.01 <α = 0.05) in the elderly. Suggestions for nurses to maintain the spiritual activities that are in place to prevent anxiety in the Elderly. ABSTRAKKecemasan merupakan reaksi emosional yang normal terhadap stress & persepsi adanya bahaya, perasaan yang tidak tenang dan tidak jelas karena ketidakberdayaan, isolasi dan ketidakamanan. Spiritual adalah keyakinan hubungan kita dengan Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta, hal itu meresap kedalam kehidupan manusia akan sadarnya siapa diri kita dan tujuan kita. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat spiritual terhadap kecemasan pada lansia. Metode penelitian kuantitatif  dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 responden dengan cara menggunakan total sampling. Pengolahan data dengan teknik Chi-Square. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan lansia memiliki tingkat spiritual yang tinggi sebanyak 76 orang (77,6%), lansia tidak cemas sebanyak 85 orang (86,7%). Analisa dari hasil uji statistik tersebut adalah terdapatnya hubungan antara tingkat spiritual terhadap kecemasan (p value = 0,01 < α = 0,05) jadi semakin tinggi tingkat spiritual lansia maka semakin rendah angka kejadian kecemasan pada lansia. Saran bagi perawat mempertahankan kegiatan spiritual yang ada dipanti untuk mencegah terjadinya kecemasan pada Lansia.
焦虑是对压力和危险感的正常情绪反应,由于无助、孤立和精神上的不安全感,感觉不平静和不清楚。这是我们与全能的上帝和造物主关系的信念,它渗透到我们的生活和我们的目标中。本研究的目的是确定老年人精神焦虑水平之间的关系。采用横断面方法的定量研究方法。本研究中的样本为98名受访者,采用总抽样法。采用卡方技术进行数据处理。数据检索中使用的工具是一份调查表。结果显示,老年人具有较高的精神水平76人(77.6%),不担心的老年人多达85人(86.7%)。统计检验结果表明,老年人的精神水平与焦虑之间存在相关性(p值=0.01<α=0.05)。建议护士保持现有的精神活动,以防止老年人焦虑。[UNK]ABSTRAKAnxiety是一种对压力的正常情绪反应&认为存在危险,一种由于无能、孤立和不安全而不平静和不清楚的感觉。圣灵是我们与全能者和造物主关系的信仰,它渗入人类的生活,以实现我们是谁和我们的目标。研究的目的是找到一种与车道上焦虑的精神关系。[UNK]采用横断面方法的定量研究方法[UNK]。本研究中的样本采用总抽样法,共有98份回复。采用卡方技术进行数据处理。用于数据采集的仪器是coision。研究表明,兰西娅拥有76人(77.6%)的高精神水平,兰西娅不担心85人(86.7%)。统计测试结果分析表明,紧急情况的精神水平之间存在关系(p值=0.01<α=0.05),因此车道的精神水平越高,车道上的紧急情况发生次数越低。建议护士保持已被取代的精神活动,以防止兰西亚发生紧急情况。
{"title":"The Relationship Between Levels Of Spiritual Welfare and Anxiety in Elderly","authors":"Khrisna Wisnusakti","doi":"10.17509/jpki.v4i2.13638","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpki.v4i2.13638","url":null,"abstract":"ABSTRACTAnxiety is a normal emotional reaction to stress and perceptions of danger, feelings are not calm and unclear because of helplessness, isolation and spiritual insecurity are the beliefs of our relationship with God Almighty and Creator, it permeates the lives of people who we are and our purpose. The purpose of this study was to determine the relationship between the spiritual level of anxiety in elderly. Quantitative research method with cross sectional approach. The sample in this study were 98 respondents by using total sampling. Data processing with Chi-Square technique. The instrument used in data retrieval was a questionnaire. The results showed that the elderly had a high spiritual level of 76 people (77.6%), the elderly did not worry as many as 85 people (86.7%). Statistical test results showed there was a relationship between spiritual levels against anxiety (p value = 0.01 <α = 0.05) in the elderly. Suggestions for nurses to maintain the spiritual activities that are in place to prevent anxiety in the Elderly. ABSTRAKKecemasan merupakan reaksi emosional yang normal terhadap stress & persepsi adanya bahaya, perasaan yang tidak tenang dan tidak jelas karena ketidakberdayaan, isolasi dan ketidakamanan. Spiritual adalah keyakinan hubungan kita dengan Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta, hal itu meresap kedalam kehidupan manusia akan sadarnya siapa diri kita dan tujuan kita. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat spiritual terhadap kecemasan pada lansia. Metode penelitian kuantitatif  dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 responden dengan cara menggunakan total sampling. Pengolahan data dengan teknik Chi-Square. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan lansia memiliki tingkat spiritual yang tinggi sebanyak 76 orang (77,6%), lansia tidak cemas sebanyak 85 orang (86,7%). Analisa dari hasil uji statistik tersebut adalah terdapatnya hubungan antara tingkat spiritual terhadap kecemasan (p value = 0,01 < α = 0,05) jadi semakin tinggi tingkat spiritual lansia maka semakin rendah angka kejadian kecemasan pada lansia. Saran bagi perawat mempertahankan kegiatan spiritual yang ada dipanti untuk mencegah terjadinya kecemasan pada Lansia.","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48239613","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Gambaran Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja SMP 对中学生婚前性行为的描述因素
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.17509/JPKI.V4I2.10443
N. Alfiyah, T. Solehati, T. Sutini
ABSTRAKRemaja merupakan masa peralihan yang mengakibatkan perubahan fungsi seksual yang akan menimbulkan dorongan berperilaku seksual pranikah. Berdasarkan data DP2KBP3A tahun 2016 Pernikahan Usia Dini (PUP) di bawah usia 21 tahun ada 9.530 orang di Kecamatan Solokanjeruk. Serta data yang diperoleh dari Puskesmas Solokanjeruk dampak dari perilaku seksual pranikah antaranya kehamilan diluar nikah ada 5 kasus usia 15-16 tahun. Perilaku seksual pranikah terjadi di remaja. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku seksual yaitu ada faktor internal dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di SMPN 1 Solokanjeruk Kabupaten Bandung.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.  Jumlah sampel 310 orang, teknik pengambilan sampel dengan propotional statified sampling. Pengambilan data menggunakan instrument tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah. Instrumen telah diuji validitas (0,760-0,989) dan reabilitas (0,945-0,987). Penelitian ini menggunakan skala Ordinal. Variabel bebasnya yaitu pengetahuan, norma keluarga, norma agama, smartphone. Sedangkan pada variabel terikat yaitu perilaku seks pranikah remaja. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Analisa bivariat menggunakan uji statistik chi square (X2) dan uji normalitas menggunakan metode kolmogorov smirnov. Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Solokanjeruk Kabupaten Bandung bulan September 2017.Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara norma keluarga ( value : 0,000) dan penggunaan smartphone  value : 0,000) dengan perilaku seksual pranikah. Hasil  ini diharapkan akan bermanfaat bagi peneliti, departemen maternitas dan jiwa Fakultas Keperawatan Unpad, Puskesmas Solokanjeruk, SMPN 1 Solokanjeruk. Diharapkan juga dapat menjadi data dasar bagi  peneliti selanjutnya mengenai upaya promotif dan preventif perilaku seksual pranikah remaja.  ABSTRACTAdolescence is a transitional period that results in changes in sexual function that will lead to a premarital sexual behavior. Based on data DP2KBP3A 2016 Early Marriage (PUP) in Solokanjeruk District there are 14,520 people. As well as data obtained from Puskesmas Solokanjeruk the impact of premarital sexual behavior among pregnancy out of wedlock there are 5 cases aged 15-16 years. However, factors that result in premarital sexual behavior are not yet known. This study aims to provide a description of factors related to premarital sexual behavior in adolescents at SMPN 1 Solokanjeruk Kabupaten Bandung.The research is quantitative descriptive. The number of samples is 310 people, the sampling technique is proportional sampling. Colecting data used the instruments of factors related to premarital sexual. The instrument has been tested for validity (0.760-0.989) and reliability (0.945-0,987). This study uses the Ordinal scale. The independent variables are knowledge, family norms, religious norm
青少年的生育是一种转变,导致性功能的改变,这将导致婚前性行为的冲动。根据2016年DP2KBP3A的数据,21岁以下的21岁婚礼共有9530人出席。还有从婚前性行为和未婚怀孕中获得的数据,15至16岁的青少年中有5例。婚前性行为发生在青少年中。影响性行为的因素包括内部和外部因素。本研究旨在说明万隆区SMPN 1的婚前性行为相关因素。这是一种定量描述性研究。310个样本计数,样本采集技术。数据检索使用工具对婚前性行为相关因素进行研究。该仪器已测试了有效性(0.760 - 0.989)和可靠性(0.945 - 0.987)。本研究采用序数音阶。它的自由变量是知识,家庭价值观,宗教规范,智能手机。而变量与青少年的婚前性行为有关。使用单变量和双变量分析进行数据分析。bivariat分析使用chi square的统计测试(X2)和kolmogorov smirnov方法的正常测试。该研究于2017年9月在万隆县SMPN 1 solokan柑橘区进行。研究结果显示,家庭价值观(价值:000)和使用智能手机(手机价值:000)与婚前性行为之间存在联系。这一结果预计将对研究人员、高级护理部门、Unpad护理专业人员、俱乐部会员、SMPN 1 sompkan橙子的灵魂有所帮助。它还可以成为未来研究人员推广和预防青少年婚前性行为的基础数据。abstracdolescence是一种转换性行为的过渡性行为会导致前性行为行为。根据数据DP2KBP3A 2016早期婚姻(PUP)在solokanorange地区有14.520人。正如从公共汽车上学到的数据所示,威德洛克大学毕业时发生了5起强奸案,15-16年的干旱期。但目前还不清楚被用于性行为的因素。这个研究提供了一个关于万隆区性行为前性行为的描述。研究是量化的。样本编号是310人,样本技术是比例抽样。利用factors的工具用于前性高潮。该仪器已测试有效(0.760-0.989)和可靠性(0.945- 0.987)。这个研究的规模是一般的。独立变量是知识,家庭标准,宗教标准,智能手机。青少年变性变性的变性者是青少年性行为的发生率。uses和双变量分析数据。用Kolmogorov Smirnov方法进行统计和规范测试。本研究于2017年9月1日受理万隆县苏木根。根据研究的结果,可以得出结论,宗教规范和性行为行为的宗教知识并没有什么关系。就像家庭规范和性行为前智能手机的使用一样。这一提议预计会对审查人员、医院和护理前的人员和灵魂感到有用。它还预计将是关于青少年性行为预防的进一步研究和预防的基本数据。
{"title":"Gambaran Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja SMP","authors":"N. Alfiyah, T. Solehati, T. Sutini","doi":"10.17509/JPKI.V4I2.10443","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V4I2.10443","url":null,"abstract":"ABSTRAKRemaja merupakan masa peralihan yang mengakibatkan perubahan fungsi seksual yang akan menimbulkan dorongan berperilaku seksual pranikah. Berdasarkan data DP2KBP3A tahun 2016 Pernikahan Usia Dini (PUP) di bawah usia 21 tahun ada 9.530 orang di Kecamatan Solokanjeruk. Serta data yang diperoleh dari Puskesmas Solokanjeruk dampak dari perilaku seksual pranikah antaranya kehamilan diluar nikah ada 5 kasus usia 15-16 tahun. Perilaku seksual pranikah terjadi di remaja. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku seksual yaitu ada faktor internal dan eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada remaja di SMPN 1 Solokanjeruk Kabupaten Bandung.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.  Jumlah sampel 310 orang, teknik pengambilan sampel dengan propotional statified sampling. Pengambilan data menggunakan instrument tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah. Instrumen telah diuji validitas (0,760-0,989) dan reabilitas (0,945-0,987). Penelitian ini menggunakan skala Ordinal. Variabel bebasnya yaitu pengetahuan, norma keluarga, norma agama, smartphone. Sedangkan pada variabel terikat yaitu perilaku seks pranikah remaja. Analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat. Analisa bivariat menggunakan uji statistik chi square (X2) dan uji normalitas menggunakan metode kolmogorov smirnov. Penelitian ini dilakukan di SMPN 1 Solokanjeruk Kabupaten Bandung bulan September 2017.Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara norma keluarga ( value : 0,000) dan penggunaan smartphone  value : 0,000) dengan perilaku seksual pranikah. Hasil  ini diharapkan akan bermanfaat bagi peneliti, departemen maternitas dan jiwa Fakultas Keperawatan Unpad, Puskesmas Solokanjeruk, SMPN 1 Solokanjeruk. Diharapkan juga dapat menjadi data dasar bagi  peneliti selanjutnya mengenai upaya promotif dan preventif perilaku seksual pranikah remaja.  ABSTRACTAdolescence is a transitional period that results in changes in sexual function that will lead to a premarital sexual behavior. Based on data DP2KBP3A 2016 Early Marriage (PUP) in Solokanjeruk District there are 14,520 people. As well as data obtained from Puskesmas Solokanjeruk the impact of premarital sexual behavior among pregnancy out of wedlock there are 5 cases aged 15-16 years. However, factors that result in premarital sexual behavior are not yet known. This study aims to provide a description of factors related to premarital sexual behavior in adolescents at SMPN 1 Solokanjeruk Kabupaten Bandung.The research is quantitative descriptive. The number of samples is 310 people, the sampling technique is proportional sampling. Colecting data used the instruments of factors related to premarital sexual. The instrument has been tested for validity (0.760-0.989) and reliability (0.945-0,987). This study uses the Ordinal scale. The independent variables are knowledge, family norms, religious norm","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43471070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 13
Ethical Dilemmas of End of Life Care in Intensive Care Unit : A Literature Review 重症监护室临终关怀的伦理困境:文献综述
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.17509/jpki.v4i2.13637
Albertus Budi Arianto, Yanny Trisyani, E. Emaliyawati
 ABSTRACTThe end-of-life (EOL) care is the progressive terminal illness, leading to death; that in the situation the nurse have significant role in decision making. In decision making, temporarily, the nurse will experiences the ethical dilemmas, including in intensive care unit (ICU) with any factors resulting in problem in medical decision making. The literature review intends to analyze the description of ethical dilemmas occurred in intensive care unit, especially to the EOL care. A method used is critical review full text of 2007-2018 periods in English langguage. The multiple databases used is PubMed, Proquest and Google Scholar with keyword “End of Life Care” and “Nursing Ethic in critical care” and “issue End-of-life critical care”, and “Dilemmas Ethic in ICU.” The articles selected gradually by using of Appraisal tool of PRISMA and obtained 21 articles. The literature study obtaining 4 themes related to description of the ethical dilemmas in ICU including (1) the ethical principle involved in EOL care at ICU, (2) resource of ethical conflict in ICU, (3) impact of ethical conflict in ICU, and (4) response of nurse in dealing with ethical dilemmas. The discussion of literature review related to the perception of nurse on EOL care; that nurse have important role in medical decision making involving ethical principle in the implementation. it is required further research on exploration of nurse experience on implementation of ethical principle in case of EOL care.ABSTRAKPerawatan end of life (EOL) merupakan suatu perawatan pada penyakit terminal yang bersifat progresif, yang akan berujung dengan kematian, pada kondisi ini perawat mempunyai peran dalam pengambilan keputusan perawatan. Terkadang dalam pengambilan keputusan ini perawat akan mengalami kondisi dilema etik, tak terkecuali di ruangan intensive care unit dimana diruangan tersebut banyak faktor yang mengakibatkan kesulitan dalam pengambilan keputusan medis. Literature reviews ini bertujuan untuk menganalisia gambaran dilema etik yang terjadi di area intensive khususnya pada kasus end of life care. Metode yang digunakan adalah critical review full text dengan rentang tahun 2007-2018 dalam Bahasa Inggris. Multiple database yang digunakan adalah PubMed, Proquest dan Google Scholar merupakan database yang digunakan, dengan kata kunci “End Of Life Care” and “Nursing Ethic in critical care” and “issue End-of-life in critical care”, and“Dilema Ethic in ICU”. Artikel diseleksi bertahap menggunakan Appraisal tool PRISMA dan didapatkan 21 artikel. Studi literatur diperoleh 4 tema terkait gambaran dilema etik di ruang ICU diantaranya (1) Prinsip etik yang terlibat dalam end of life care di ICU, (2) Sumber konflik etik di ICU, (3) Dampak konflik etik di ICU, dan (4) Respon perawat dalam menghadapi dilema etik. Pembahasan telaah literatur ini terkait persepsi perawat mengenai perawatan end of life, dimana perawat mempunyai peran penting dalam pengambilan keputusan medis yang melibatkan prinsip et
临终关怀是指渐进性的绝症,导致死亡;在这种情况下,护士在决策中发挥着重要作用。在决策过程中,护士会暂时经历道德困境,包括在重症监护室(ICU),任何因素都会导致医疗决策出现问题。文献综述旨在分析重症监护室中发生的道德困境的描述,特别是EOL护理。使用的一种方法是用英语对2007-2018年期间的全文进行批判性评论。使用的多个数据库是PubMed、Proquest和Google Scholar,关键词为“临终关怀”和“重症监护中的护理伦理”、“发布临终关怀”、“ICU中的困境伦理”。文章使用PRISMA的评估工具逐步筛选,共获得21篇文章。文献研究获得了4个与ICU伦理困境描述相关的主题,包括(1)ICU EOL护理涉及的伦理原则,(2)ICU伦理冲突的来源,(3)ICU伦理矛盾的影响,以及(4)护士在处理伦理困境时的反应。与护士对EOL护理的认知相关的文献综述的讨论;护士在医疗决策中具有重要作用,涉及伦理原则的实施。在EOL护理中实施伦理原则需要进一步研究护士经验的探索。临终治疗(EOL)是一种对进行性晚期疾病的治疗,这种疾病将以死亡告终,在这种情况下,护士在做出护理决定中发挥作用。有时,在做出这一决定时,护士会遇到道德困境,尤其是在重症监护室,那里有许多因素导致难以做出医疗决定。这些文献综述旨在分析在重症监护区发生的伦理困境,尤其是在临终关怀案例中。使用的方法是批判性评论全文,范围为2007-2018年的英语。使用的多个数据库是PubMed、Proquest和Google Scholar。这是一个使用的数据库,关键词为“生命终结护理”和“重症监护中的护理伦理”、“问题生命终结重症监护”和“ICU中的Dilema伦理”。使用PRISMA评估工具逐步选择一篇文章,共获得21篇文章。文献研究收到了4个与ICU空间中的伦理困境相关的主题,包括(1)ICU临终关怀中涉及的伦理原则,(2)ICU中冲突的伦理来源,(3)ICU中的冲突的伦理影响,以及(4)护士在处理伦理困境时的反应。文献的前一次讲座涉及护士对临终关怀的看法,在临终关怀中,护士在做出涉及伦理原则的医疗决策方面发挥着重要作用。需要进一步研究护士在实施早产护理伦理原则方面的经验。
{"title":"Ethical Dilemmas of End of Life Care in Intensive Care Unit : A Literature Review","authors":"Albertus Budi Arianto, Yanny Trisyani, E. Emaliyawati","doi":"10.17509/jpki.v4i2.13637","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpki.v4i2.13637","url":null,"abstract":" ABSTRACTThe end-of-life (EOL) care is the progressive terminal illness, leading to death; that in the situation the nurse have significant role in decision making. In decision making, temporarily, the nurse will experiences the ethical dilemmas, including in intensive care unit (ICU) with any factors resulting in problem in medical decision making. The literature review intends to analyze the description of ethical dilemmas occurred in intensive care unit, especially to the EOL care. A method used is critical review full text of 2007-2018 periods in English langguage. The multiple databases used is PubMed, Proquest and Google Scholar with keyword “End of Life Care” and “Nursing Ethic in critical care” and “issue End-of-life critical care”, and “Dilemmas Ethic in ICU.” The articles selected gradually by using of Appraisal tool of PRISMA and obtained 21 articles. The literature study obtaining 4 themes related to description of the ethical dilemmas in ICU including (1) the ethical principle involved in EOL care at ICU, (2) resource of ethical conflict in ICU, (3) impact of ethical conflict in ICU, and (4) response of nurse in dealing with ethical dilemmas. The discussion of literature review related to the perception of nurse on EOL care; that nurse have important role in medical decision making involving ethical principle in the implementation. it is required further research on exploration of nurse experience on implementation of ethical principle in case of EOL care.ABSTRAKPerawatan end of life (EOL) merupakan suatu perawatan pada penyakit terminal yang bersifat progresif, yang akan berujung dengan kematian, pada kondisi ini perawat mempunyai peran dalam pengambilan keputusan perawatan. Terkadang dalam pengambilan keputusan ini perawat akan mengalami kondisi dilema etik, tak terkecuali di ruangan intensive care unit dimana diruangan tersebut banyak faktor yang mengakibatkan kesulitan dalam pengambilan keputusan medis. Literature reviews ini bertujuan untuk menganalisia gambaran dilema etik yang terjadi di area intensive khususnya pada kasus end of life care. Metode yang digunakan adalah critical review full text dengan rentang tahun 2007-2018 dalam Bahasa Inggris. Multiple database yang digunakan adalah PubMed, Proquest dan Google Scholar merupakan database yang digunakan, dengan kata kunci “End Of Life Care” and “Nursing Ethic in critical care” and “issue End-of-life in critical care”, and“Dilema Ethic in ICU”. Artikel diseleksi bertahap menggunakan Appraisal tool PRISMA dan didapatkan 21 artikel. Studi literatur diperoleh 4 tema terkait gambaran dilema etik di ruang ICU diantaranya (1) Prinsip etik yang terlibat dalam end of life care di ICU, (2) Sumber konflik etik di ICU, (3) Dampak konflik etik di ICU, dan (4) Respon perawat dalam menghadapi dilema etik. Pembahasan telaah literatur ini terkait persepsi perawat mengenai perawatan end of life, dimana perawat mempunyai peran penting dalam pengambilan keputusan medis yang melibatkan prinsip et","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45037081","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kebutuhan Perawatan Paliatif pada Pasien HIV/AIDS di Indonesia 有关印尼艾滋病毒/艾滋病患者需要姑且姑且治疗的因素
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.17509/jpki.v4i2.10301
Linlin Lindayani
ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan kebutuhan perawatan paliatif pada pasein dengan HIV/AIDS di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode cross sectional di salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berfokus pada penanganan HIV/AIDS di Bandung, Indonesia. Instrumen yang digunakan meliputi data pengkajian demografik pasien, sosial-ekonimi, infomasi klinis dan pengkajian kebutuhan paliatif dengan kuesiner yang sudah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia yaitu Problems and Needs of Palliative Care (PNPC). Sejumlah 215 pasien dengan HIV/AIDS berhasil direkruit dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisa multivariate dengan linear regresi didapatkan bahwa konsumsi obat antiretroviral (t=-4,13, 95% CI= -3,16- -1,12), jumlah CD4 (t= -3,58, 95% CI= -0,01- -0,00), tempat tinggal (t=-4,33, 95% CI= -5,17- -1,93), pendapatan per bulan (t=-2,24, p value=0,03, 95% CI= -3,419 - -1,052), dan status pernikahan (t=2,11, % CI= -3,419 - -1,052) berhubungan dengan kebutuhan perawatan paliatif pada pasien HIV/AIDS dengan R2 sebesar 0,185. Hasil dari penelitian ini menunjukan konsumsi obat antiretroviral sangat berpengaruh terhadap kebutuhan perawatan paliatif care pasien HIV/AIDS. Sehingga, diharapkan pemerintah Indonesia dapat meningkatkan pelayanan dan penyediaan obat antiretroviral (ARV) pada pasien dengan HIV/AIDS sesuai dengan yang direkomendasikan oleh WHO tahun 2015, yaitu memberikan obat antiretroviral kepada semua pasien HIV/AIDS tanpa mempertimbangkan jumlah CD4. ABSTRACTThe objective of this study was determine patient’s needs of palliative care and factors associated with their needs of palliative care in patients with HIV/AIDS. This study was conducted using a cross sectional study at a HIV/AIDS non-government organization in Bandung, Indonesia. Individuals were assessed for demographic data, social-economic, and clinical information and a questionnaire of Problems and Needs of Palliative Care (PNPC). A total of 215 patients with HIV/AIDS were enrolled. Initiation of ART (t=-4.13, 95% CI= -3.16- -1.12),  a higher CD4 a count (t= -3.58, 95% CI= -0.01- -0.00), living in urban area (t=-4.33, 95% CI= -5.17- -1.93), and higher monthly income (t=-2.24, p value=0.03, 95% CI= -3.419 - -1.052), and unmarried (t=2.11, % CI= -3.419 - -1.052) were related to the needs of palliative care with R square was 0.185. In conclusion, initiation of antiretroviral therapy is key important factors associated with palliative care needs. The findings support the health policy makers to encourage initiating antiretroviral therapy following the WHO guidelines for “treat for all people with HIV”. 
本研究的目的是研究与印度尼西亚艾滋病毒/艾滋病患者姑息治疗需求相关的因素。这项研究是在印度尼西亚万隆的一个Swadian社区山谷(LSM)使用横断面方法进行的,重点是艾滋病毒/艾滋病的管理。所使用的工具包括患者人口统计研究数据、社会经济学、临床信息和姑息需求研究,以及已翻译成印尼语的cookie,即:姑息护理的问题和需求(PNPC)。215名艾滋病毒/艾滋病患者参与了这项研究。基于线性回归的多变量分析结果,发现抗逆转录病毒药物消费量(t=-4.13,95%CI=-3.16--1.12)、CD4计数(t=-3.58,95%CI=-0.01--0.00)、居住地(t=-4.33,95%CI=-5.17--1.93)、月收入(t=-2.24,p值=0.03,95%CI=-3419--1.052),-婚姻状况(t=2.11,%CI=-3.419--1.052)与HIV/AIDS患者姑息治疗需求相关,R2=0.185。这项研究的结果表明,抗逆转录病毒药物的使用对艾滋病毒/艾滋病患者的姑息治疗需求产生了巨大影响。因此,希望印度尼西亚政府按照世界卫生组织2015年的建议,改善艾滋病毒/艾滋病患者的抗逆转录病毒服务和供应,本研究的目的是确定艾滋病毒/艾滋病患者对姑息治疗的需求以及与他们对姑息治疗需求相关的因素。这项研究是在印度尼西亚万隆的一个艾滋病毒/艾滋病非政府组织进行的一项横断面研究。对个体进行了人口统计数据、社会经济和临床信息以及姑息治疗问题和需求(PNPC)问卷评估。共登记了215名艾滋病毒/艾滋病患者。ART启动(t=-4.13,95%CI=-3.16--1.12)、CD4a计数较高(t=-3.58,95%CI=-0.01--0.00)、生活在城市地区(t=-4.33,95%CI=-5.17--1.93)、月收入较高(t=-2.24,p值=0.03,95%CI=-3419--1.419-1-1.052)和未婚(t=2.11,%CI=-3.419-1-1.05)与需求有关。姑息治疗的R方为0.185。总之,开始抗逆转录病毒治疗是与姑息治疗需求相关的关键重要因素。研究结果支持卫生政策制定者鼓励按照世界卫生组织关于“治疗所有艾滋病毒感染者”的指导方针开展抗逆转录病毒疗法。
{"title":"Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kebutuhan Perawatan Paliatif pada Pasien HIV/AIDS di Indonesia","authors":"Linlin Lindayani","doi":"10.17509/jpki.v4i2.10301","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpki.v4i2.10301","url":null,"abstract":"ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan kebutuhan perawatan paliatif pada pasein dengan HIV/AIDS di Indonesia. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode cross sectional di salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berfokus pada penanganan HIV/AIDS di Bandung, Indonesia. Instrumen yang digunakan meliputi data pengkajian demografik pasien, sosial-ekonimi, infomasi klinis dan pengkajian kebutuhan paliatif dengan kuesiner yang sudah diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia yaitu Problems and Needs of Palliative Care (PNPC). Sejumlah 215 pasien dengan HIV/AIDS berhasil direkruit dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisa multivariate dengan linear regresi didapatkan bahwa konsumsi obat antiretroviral (t=-4,13, 95% CI= -3,16- -1,12), jumlah CD4 (t= -3,58, 95% CI= -0,01- -0,00), tempat tinggal (t=-4,33, 95% CI= -5,17- -1,93), pendapatan per bulan (t=-2,24, p value=0,03, 95% CI= -3,419 - -1,052), dan status pernikahan (t=2,11, % CI= -3,419 - -1,052) berhubungan dengan kebutuhan perawatan paliatif pada pasien HIV/AIDS dengan R2 sebesar 0,185. Hasil dari penelitian ini menunjukan konsumsi obat antiretroviral sangat berpengaruh terhadap kebutuhan perawatan paliatif care pasien HIV/AIDS. Sehingga, diharapkan pemerintah Indonesia dapat meningkatkan pelayanan dan penyediaan obat antiretroviral (ARV) pada pasien dengan HIV/AIDS sesuai dengan yang direkomendasikan oleh WHO tahun 2015, yaitu memberikan obat antiretroviral kepada semua pasien HIV/AIDS tanpa mempertimbangkan jumlah CD4. ABSTRACTThe objective of this study was determine patient’s needs of palliative care and factors associated with their needs of palliative care in patients with HIV/AIDS. This study was conducted using a cross sectional study at a HIV/AIDS non-government organization in Bandung, Indonesia. Individuals were assessed for demographic data, social-economic, and clinical information and a questionnaire of Problems and Needs of Palliative Care (PNPC). A total of 215 patients with HIV/AIDS were enrolled. Initiation of ART (t=-4.13, 95% CI= -3.16- -1.12),  a higher CD4 a count (t= -3.58, 95% CI= -0.01- -0.00), living in urban area (t=-4.33, 95% CI= -5.17- -1.93), and higher monthly income (t=-2.24, p value=0.03, 95% CI= -3.419 - -1.052), and unmarried (t=2.11, % CI= -3.419 - -1.052) were related to the needs of palliative care with R square was 0.185. In conclusion, initiation of antiretroviral therapy is key important factors associated with palliative care needs. The findings support the health policy makers to encourage initiating antiretroviral therapy following the WHO guidelines for “treat for all people with HIV”. ","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49252682","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Evaluasi E-Learning Pada Institusi Keperawatan Di Jakarta Dan Depok 通过科室和仓库护理机构的电子学习评估提高学习动机
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.17509/jpki.v4i2.11563
S. R. Sianturi, Kristina Lisum
ABSTRAKPesatnya kemajuan teknologi mempengaruhi semua sector, termasuk sector pendidikan. Peran dosen sebagai fasilitator seharusnya dapat memfasilitasi mahasiswa untuk menemukan cara belajarnya masing masing. Dosen diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa supaya dapat belajar tanpa terbatas ruang dan waktu (dimana saja dan kapan saja). Diharapkan dengan metode pembelajaran e-learning maka mahasiswa menjadi lebih aktif dan semakin kreatif dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah e-learning memiliki pengaruh terhadap motivasi mahasiswa. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian kausal untuk menjelaskan hubungan sebab dan akibat dan menggunakan teknik purposive random sampling. Study ini menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM) untuk melihat faktor mana yang paling berpengaruh dalam meningkatkan motivasi mahasiswa. Responden pada penelitian ini sejumlah 338 mahasiswa dengan alat pengumpul data berupa kuesioner baku e-learning (Watkins) yang telah ditranslasi dalam bahasa Indonesia. Mahasiswa yang menjadi responden sudah pernah melakukan elearning pada beberapa mata kuliah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan internet pada mahasiswa secara signifikan dapat mempengaruhi motivasi mahasiswa dalam menggunakan elearning ditunjukkan dengan tingkat significancy 8.31 (> dari 2) dengan tingkat keyakinan 95% dan nilai R2 0.49 (error varians 0.75). Untuk itu, kompetensi mahasiswa yang ingin dicapai dapat didukung dengan pengembangan metode pembelajaran yang didukung dengan teknologi. ABSTRACTTechnology is continue to progress more rapidly and it affect all sector in the world, including education. The lecturer’s role as a facilitator should be able to facilitate the students to find their own way of learning. Lecturer need to facilitate students discovering their own way to learn without limited time and space (anytime and anywhere).  E-learning will encourage students to learn more active and creative. The purpose of this study was to determine the influence of internet usaage with student’s motivation and also factors that influence e-learning implementation. This study used  descriptive method with causal design. Respondents in this study were 338 students with questionnaire from Watkins about e-learning which has been translated into Bahasa.Through Structural Equation Model (SEM) analyse that the internet usage on student can significantly influence student’s motivation in using elearning shown with significancy level 8.31(>2) with 95% confidence level and value R2 0.49 (error vaeiance 0.75). The development of the pedagogical content by lecturer should be more creative in accordance with the technology used.
科技进步的加速影响了所有的区域,包括教育区。教师作为辅导员的角色应该有助于学生找到各自的学习方法。教授希望能让学生在不受限制的空间和时间(任何时间和地点)学习。希望通过电子学习方法,学生在学习中变得更活跃,更有创造力。本研究的目的是确定电子学习是否对学生的动机有影响。采用的研究方法是一种与因果研究设计的定量研究,以解释因果关系,并采用随机采样技术。这项研究利用结构平等分析(SEM)来确定哪些因素对提高学生激励的影响最大。接受调查的人包括338名学生,他们的数据收集工具是一种原始的e-learning问卷,该问卷是用英语进行的。作为答辩者的学生已经在一些科目上领先了。这项研究的结果表明,学生对互联网的使用会显著影响学生使用选举的动机,因为目标是95%的定罪率和2.2的值R2 0.49(错误变量0.75)。为此,学生希望获得的能力可以通过技术支持的学习方法发展来维持。抽象技术继续快速发展,影响世界上所有的区域,包括教育。lecturer的角色就像一个事实主义者应该能够像学生一样找到自己的学习方式。Lecturer需要以自己的方式学习无限的时间和空间。电子学习将会培养更多的动力和创造力。这项研究的目的是确定学生的动机和影响的因素。这个研究用的是正弦设计的方法。这次研究的反应是338名学生,他们对Watkins对最近被翻译成语言的e-learning提出了问题。通过结构平衡模型(SEM)分析演讲者的教学成果应该是与技术运用更多的创意。
{"title":"Meningkatkan Motivasi Belajar Melalui Evaluasi E-Learning Pada Institusi Keperawatan Di Jakarta Dan Depok","authors":"S. R. Sianturi, Kristina Lisum","doi":"10.17509/jpki.v4i2.11563","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpki.v4i2.11563","url":null,"abstract":"ABSTRAKPesatnya kemajuan teknologi mempengaruhi semua sector, termasuk sector pendidikan. Peran dosen sebagai fasilitator seharusnya dapat memfasilitasi mahasiswa untuk menemukan cara belajarnya masing masing. Dosen diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa supaya dapat belajar tanpa terbatas ruang dan waktu (dimana saja dan kapan saja). Diharapkan dengan metode pembelajaran e-learning maka mahasiswa menjadi lebih aktif dan semakin kreatif dalam belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah e-learning memiliki pengaruh terhadap motivasi mahasiswa. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian kausal untuk menjelaskan hubungan sebab dan akibat dan menggunakan teknik purposive random sampling. Study ini menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM) untuk melihat faktor mana yang paling berpengaruh dalam meningkatkan motivasi mahasiswa. Responden pada penelitian ini sejumlah 338 mahasiswa dengan alat pengumpul data berupa kuesioner baku e-learning (Watkins) yang telah ditranslasi dalam bahasa Indonesia. Mahasiswa yang menjadi responden sudah pernah melakukan elearning pada beberapa mata kuliah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan internet pada mahasiswa secara signifikan dapat mempengaruhi motivasi mahasiswa dalam menggunakan elearning ditunjukkan dengan tingkat significancy 8.31 (> dari 2) dengan tingkat keyakinan 95% dan nilai R2 0.49 (error varians 0.75). Untuk itu, kompetensi mahasiswa yang ingin dicapai dapat didukung dengan pengembangan metode pembelajaran yang didukung dengan teknologi. ABSTRACTTechnology is continue to progress more rapidly and it affect all sector in the world, including education. The lecturer’s role as a facilitator should be able to facilitate the students to find their own way of learning. Lecturer need to facilitate students discovering their own way to learn without limited time and space (anytime and anywhere).  E-learning will encourage students to learn more active and creative. The purpose of this study was to determine the influence of internet usaage with student’s motivation and also factors that influence e-learning implementation. This study used  descriptive method with causal design. Respondents in this study were 338 students with questionnaire from Watkins about e-learning which has been translated into Bahasa.Through Structural Equation Model (SEM) analyse that the internet usage on student can significantly influence student’s motivation in using elearning shown with significancy level 8.31(>2) with 95% confidence level and value R2 0.49 (error vaeiance 0.75). The development of the pedagogical content by lecturer should be more creative in accordance with the technology used.","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44850318","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 14
The Effectiveness of Peer-led Technology on HIV Prevention Among Adolescent in Bandung 万隆市青少年艾滋病预防同伴主导技术的有效性
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.17509/JPKI.V4I2.13629
Linlin Lindayani, Heni Purnama, I. Darmawati, Vita Lucya
ABSTRACTThe prevalence of HIV infection in aged 15-19 years old was increased significantly every year. Adolescent is a high-risk groups for HIV infection due to high chance to try something new and having big influenced by their peer in school. There is limited intervention utilizing technology conducted in Indonesia to reduce the risk of HIV among adolescents. This study aimed to test the effectiveness of peer-led technology on knowledge and attitude towards HIV prevention among adolescent in Bandung. This research was a queasy experiment with one group conducted in a one of private senior high school in Indonesia from April to August 2018. The sample in this study was a student in one of private high school in Bandung. The inclusion criteria in this study were high school students in grade 1, 2; three sample technique used simple random sampling. The Bahasa version of knowledge and  attitude towards HIV prevention were used to measure the outcome. Paired t test used to test the mean sore of knowledge and attitude the intervention before and after. A total of 28 senior high school students agreed to join in this study. This study found that peer-led technology was useful to improve the knowledge and attitudes of high school students towards HIV prevention, mainly through sexual transmission (p-value <0.001, with a mean difference between pre-test and post-test, was 5.2 for knowledge and 3.19 for attitude). In conclusion, utilizing technology to provide health education in adolescent effectively to improve knowledge and attitude towards HIV prevention. ABSTRAKPrevalensi HIV infeksi pada umur 15-19 tahun meningkat secara signifikan setiap tahun. Remaja adalah kelompok berisiko tinggi untuk infeksi HIV, pada masa ini mereka senang mencoba sesuatu yang baru dan juga faktor tingginya pengaruh teman sebaya di sekolah. Masih sedikit intervensi pencegahan HIV  yang memanfaatkan teknologi untuk mengurangi risiko HIV kalangan remaja di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas peer lead teknologi terhadap pengetahuan dan sikap dalam pencegahan HIV di antara remaja di Bandung. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen pada satu kelompok perlakuan yang dilakukan di salah satu SMA swasta di Indonesia dari bulan April hingga Agustus 2018. Kriteria inklusi dalam studi ini adalah siswa SMA kelas 1 dan 2. Teknik pengambilan sample dengan menggunakan simple random sampling. Instrumen versi bahasa indonesia digunakan sebagai instrumen untuk mengukur pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan HIV. Analisa data menggunakan paired T test untuk mebandingkan hasil sebelum dan sesudah intervensi. Total sejumlah  28 siswa SMA setuju untuk bergabung dalam studi ini. Studi ini menemukan bahwa peer lead technology berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa SMA terhadap pencegahan HIV, terutama melalui transmisi seksual (p-nilai < 0.001, dengan perbedaan yang berarti antara sebelum dan sesudah intervensi  adalah 5.2 untuk pengetahuan dan 3.19
15-19岁人群HIV感染率逐年上升。青少年是感染艾滋病毒的高危人群,因为他们尝试新事物的机会很高,而且在学校里受到同龄人的很大影响。利用印度尼西亚开展的技术来降低青少年感染艾滋病毒的风险的干预措施有限。本研究旨在测试同伴主导技术在万隆青少年预防艾滋病毒知识和态度方面的有效性。这项研究是2018年4月至8月在印度尼西亚一所私立高中对一组人进行的一项令人不安的实验。本研究的样本是万隆一所私立高中的一名学生。本研究的纳入标准为一、二年级的高中生;三样本技术采用简单的随机抽样。Bahasa版本的知识和UNK对艾滋病毒预防的态度被用来衡量结果。配对t检验用于检验干预前后知识态度的平均疼痛程度。共有28名高中生同意参加这项研究。这项研究发现,同伴主导的技术有助于改善高中生对艾滋病毒预防的知识和态度,主要是通过性传播(p值<0.001,测试前和测试后的平均差异为5.2,态度为3.19)。总之,利用技术对青少年进行有效的健康教育,以提高对艾滋病毒预防的知识和态度。15-19岁年龄段的艾滋病毒感染率每年都显著增加。年轻人是感染艾滋病毒的高危人群,现在他们很乐意尝试一些新的东西,同时也是学校朋友的高危因素。在印度尼西亚,利用技术降低青少年感染艾滋病毒风险的艾滋病毒预防干预措施仍然很少。本研究旨在测试同伴引导技术对万隆青少年预防艾滋病毒知识和态度的有效性。这项研究是2018年4月至8月在印度尼西亚一所私立学校进行的一个治疗组的实验研究。这项研究的标准包括高中一年级和二年级的学生。使用简单随机抽样的抽样技术。印度尼西亚版本的文书被用作衡量预防艾滋病毒的知识和态度的文书。使用配对T检验分析数据,比较干预前后的结果。共有28名高中生同意参加这项研究。这项研究发现,同伴引导技术有助于提高高中生预防艾滋病毒的知识和态度,特别是通过性传播(p值<0.001,干预前和干预后的知识水平和态度水平之间的显著差异为5.2,态度水平为3.19)。总之,事实证明,在青少年健康教育中使用技术可以有效地提高对预防艾滋病毒的认识和态度。
{"title":"The Effectiveness of Peer-led Technology on HIV Prevention Among Adolescent in Bandung","authors":"Linlin Lindayani, Heni Purnama, I. Darmawati, Vita Lucya","doi":"10.17509/JPKI.V4I2.13629","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V4I2.13629","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe prevalence of HIV infection in aged 15-19 years old was increased significantly every year. Adolescent is a high-risk groups for HIV infection due to high chance to try something new and having big influenced by their peer in school. There is limited intervention utilizing technology conducted in Indonesia to reduce the risk of HIV among adolescents. This study aimed to test the effectiveness of peer-led technology on knowledge and attitude towards HIV prevention among adolescent in Bandung. This research was a queasy experiment with one group conducted in a one of private senior high school in Indonesia from April to August 2018. The sample in this study was a student in one of private high school in Bandung. The inclusion criteria in this study were high school students in grade 1, 2; three sample technique used simple random sampling. The Bahasa version of knowledge and  attitude towards HIV prevention were used to measure the outcome. Paired t test used to test the mean sore of knowledge and attitude the intervention before and after. A total of 28 senior high school students agreed to join in this study. This study found that peer-led technology was useful to improve the knowledge and attitudes of high school students towards HIV prevention, mainly through sexual transmission (p-value <0.001, with a mean difference between pre-test and post-test, was 5.2 for knowledge and 3.19 for attitude). In conclusion, utilizing technology to provide health education in adolescent effectively to improve knowledge and attitude towards HIV prevention. ABSTRAKPrevalensi HIV infeksi pada umur 15-19 tahun meningkat secara signifikan setiap tahun. Remaja adalah kelompok berisiko tinggi untuk infeksi HIV, pada masa ini mereka senang mencoba sesuatu yang baru dan juga faktor tingginya pengaruh teman sebaya di sekolah. Masih sedikit intervensi pencegahan HIV  yang memanfaatkan teknologi untuk mengurangi risiko HIV kalangan remaja di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas peer lead teknologi terhadap pengetahuan dan sikap dalam pencegahan HIV di antara remaja di Bandung. Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen pada satu kelompok perlakuan yang dilakukan di salah satu SMA swasta di Indonesia dari bulan April hingga Agustus 2018. Kriteria inklusi dalam studi ini adalah siswa SMA kelas 1 dan 2. Teknik pengambilan sample dengan menggunakan simple random sampling. Instrumen versi bahasa indonesia digunakan sebagai instrumen untuk mengukur pengetahuan dan sikap terhadap pencegahan HIV. Analisa data menggunakan paired T test untuk mebandingkan hasil sebelum dan sesudah intervensi. Total sejumlah  28 siswa SMA setuju untuk bergabung dalam studi ini. Studi ini menemukan bahwa peer lead technology berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa SMA terhadap pencegahan HIV, terutama melalui transmisi seksual (p-nilai < 0.001, dengan perbedaan yang berarti antara sebelum dan sesudah intervensi  adalah 5.2 untuk pengetahuan dan 3.19 ","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45191216","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penggunaan Highly Active Antiretroviral Theraphy (HAART) Terhadap Health Related Quality of Life (HRQOL) pada Orang Dengan HIV/AIDS 高活性抗逆转录病毒疗法(HAART)对HIV/AIDS患者健康相关生活质量(HRQOL)的影响
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.17509/JPKI.V4I2.14093
Angga Wilandika
ABSTRAKHIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada penderitanya. Penyakit ini mengganggu kualitas hidup penderitanya. Terlebih lagi sampai saat ini penyakit HIV/AIDS belum ada obatnya. Meskipun demikian, penyakit HIV/AIDS dapat dikendalikan dengan penggunaan terapi antiretroviral. Saat ini terapi antiretroviral sudah banyak dikembangkan dan golongan terbaru yang dianggap cukup efektif mengendalikan gelaja HIV/AIDS yaitu Highly Active Anti-Retroviral Therapy (HAART). Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan HAART terhdap health related quality of life (HRQOL) atau kualitas hidup kesehatan dari orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Penelusuran literatur dilakukan melalui database PubMed dan ProQuest Nursing and Allied Health Source (Januari 2005 – Oktober 2017), menggunakan kata kunci penelusuran “quality of life”, “helath related quality of life”, “HAART”, dan HIV/AIDS. Selain itu, artikel yang dipilih dibatasi hanya pada penelitian original. Hasil kajian mengungkapkan bahwa penggunaan HAART pada ODHA dapat menekan jumlah virus HIV yang berdampak meningkatkan kadar CD4 dalam tubuh. Penggunaan HAART dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh ODHA, sehingga usia penderita HIV/AIDS cenderung memanjang dan kualitas hidup pun menjadi lebih baik. Namun di sisi lain, penggunaan HAART yang dikonsumsi ODHA seumur hidup juga memiliki efek samping terkait toksisitas obat tersebut. Ada kalanya beberapa ODHA mengalami komplikasi dari penggunaan obat HAART tersebut. Oleh karena itu penggunaan obat HAART sebaiknya dilakukan secara teratur dengan pengawasan tim medis atau perawat yang kompeten dalam pemberian terapi antiretroviral.ABSTRACTHIV/AIDS is one disease that cause death. This disease can reduce the quality of life of peple living with HIV/AIDS (PLWHA). There is no cure for HIV/AIDS, until now. However, HIV/AIDS is a deadly disease and incureable, but this disease can be controlled with the use of antiretroviral therapy. Currently, antiretroviral therapy has been widely developed and the latest class was considered quite effective in controlling the HIV/AIDS is Highly Active Anti-Retroviral Therapy (HAART). This article aims to identify the use of HAART on health related quality of life (HRQOL) or the quality of life of PLWHA. The methode used was the literature review. The literature search was conducted through the PubMed and ProQuest Nursing and Allied Health Source (January 2005 – October 2017) databases, were searched using keyword  term "quality of life", "health related quality of life", "HAART" and “HIV/AIDS”. In addition, the selected article is limited only to original research. The study results revealed that the use of HAART in people living with HIV/AIDS could reduce the viral load, so that can increase the levels of CD4 in the body. HAART could improve the immune system of PLWHA, so the age of PLWHA tend to elongate and the quality of life can be better. However, the use of HAART also has side effects re
ABSTRAKHIV/艾滋病是可能导致患者死亡的疾病之一。这种疾病影响了他的生活质量。迄今为止,艾滋病毒/艾滋病尚未治愈。然而,艾滋病毒/艾滋病可以通过抗逆转录病毒疗法得到控制。目前,抗逆转录病毒疗法已经得到广泛开发,最新被认为在控制艾滋病毒/艾滋病腺体方面足够有效的群体是高活性抗逆转录病毒治疗(HAART)。本文旨在确定健康相关生活质量(HRQOL)HAART或艾滋病病毒/艾滋病患者生活质量(ODHA)的使用。文献扫描通过PubMed和ProQuest Nursing and Allied Health Source数据库(2005年1月至2017年10月)进行,使用关键词“生活质量”、“与健康相关的生活质量”,“HAART”和HIV/AIDS。此外,本文仅限于原创研究。研究表明,在ODHA中使用HAART可以抑制HIV病毒的数量,这些病毒具有提高体内CD4比率的作用。HAART的使用可以增强ODHA身体的免疫系统,从而使艾滋病毒/艾滋病的年龄趋于增加,生活质量也变得更好。但另一方面,终身使用HAART也有与药物毒性相关的副作用。有时,一些ODHA会因使用这些HAART而出现并发症。因此,HAART的使用应在有能力进行抗逆转录病毒治疗的医疗团队或护士的监督下定期进行。摘要艾滋病是一种导致死亡的疾病。这种疾病会降低艾滋病患者的生活质量。到目前为止,还没有治愈艾滋病毒/艾滋病的方法。然而,艾滋病毒/艾滋病是一种致命的疾病,是无法治愈的,但这种疾病可以通过使用抗逆转录病毒疗法来控制。目前,抗逆转录病毒疗法已被广泛开发,最新的一类被认为在控制艾滋病毒/艾滋病方面相当有效的是高活性抗逆转录病毒治疗(HAART)。本文旨在确定HAART在健康相关生活质量(HRQOL)或PLWHA生活质量方面的应用。使用的方法是文献综述。文献检索通过PubMed和ProQuest Nursing and Allied Health Source(2005年1月至2017年10月)数据库进行,使用关键词[UNK]术语“生活质量”、“与健康相关的生活质量”,“HAART”和“HIV/AIDS”进行检索。此外,本文仅限于原创研究。研究结果显示,在艾滋病毒/艾滋病患者中使用HAART可以降低病毒载量,从而可以提高体内CD4的水平。HAART可以改善PLWHA的免疫系统,使PLWHA年龄延长,生活质量提高。然而,HAART的使用也有与药物毒性相关的副作用。一些PLWHA因使用HAART药物而出现并发症。因此,HAART药物的使用应在有能力使用抗逆转录病毒药物的医疗团队或护士的监督下定期进行。
{"title":"Penggunaan Highly Active Antiretroviral Theraphy (HAART) Terhadap Health Related Quality of Life (HRQOL) pada Orang Dengan HIV/AIDS","authors":"Angga Wilandika","doi":"10.17509/JPKI.V4I2.14093","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V4I2.14093","url":null,"abstract":"ABSTRAKHIV/AIDS merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada penderitanya. Penyakit ini mengganggu kualitas hidup penderitanya. Terlebih lagi sampai saat ini penyakit HIV/AIDS belum ada obatnya. Meskipun demikian, penyakit HIV/AIDS dapat dikendalikan dengan penggunaan terapi antiretroviral. Saat ini terapi antiretroviral sudah banyak dikembangkan dan golongan terbaru yang dianggap cukup efektif mengendalikan gelaja HIV/AIDS yaitu Highly Active Anti-Retroviral Therapy (HAART). Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi penggunaan HAART terhdap health related quality of life (HRQOL) atau kualitas hidup kesehatan dari orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Penelusuran literatur dilakukan melalui database PubMed dan ProQuest Nursing and Allied Health Source (Januari 2005 – Oktober 2017), menggunakan kata kunci penelusuran “quality of life”, “helath related quality of life”, “HAART”, dan HIV/AIDS. Selain itu, artikel yang dipilih dibatasi hanya pada penelitian original. Hasil kajian mengungkapkan bahwa penggunaan HAART pada ODHA dapat menekan jumlah virus HIV yang berdampak meningkatkan kadar CD4 dalam tubuh. Penggunaan HAART dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh ODHA, sehingga usia penderita HIV/AIDS cenderung memanjang dan kualitas hidup pun menjadi lebih baik. Namun di sisi lain, penggunaan HAART yang dikonsumsi ODHA seumur hidup juga memiliki efek samping terkait toksisitas obat tersebut. Ada kalanya beberapa ODHA mengalami komplikasi dari penggunaan obat HAART tersebut. Oleh karena itu penggunaan obat HAART sebaiknya dilakukan secara teratur dengan pengawasan tim medis atau perawat yang kompeten dalam pemberian terapi antiretroviral.ABSTRACTHIV/AIDS is one disease that cause death. This disease can reduce the quality of life of peple living with HIV/AIDS (PLWHA). There is no cure for HIV/AIDS, until now. However, HIV/AIDS is a deadly disease and incureable, but this disease can be controlled with the use of antiretroviral therapy. Currently, antiretroviral therapy has been widely developed and the latest class was considered quite effective in controlling the HIV/AIDS is Highly Active Anti-Retroviral Therapy (HAART). This article aims to identify the use of HAART on health related quality of life (HRQOL) or the quality of life of PLWHA. The methode used was the literature review. The literature search was conducted through the PubMed and ProQuest Nursing and Allied Health Source (January 2005 – October 2017) databases, were searched using keyword  term \"quality of life\", \"health related quality of life\", \"HAART\" and “HIV/AIDS”. In addition, the selected article is limited only to original research. The study results revealed that the use of HAART in people living with HIV/AIDS could reduce the viral load, so that can increase the levels of CD4 in the body. HAART could improve the immune system of PLWHA, so the age of PLWHA tend to elongate and the quality of life can be better. However, the use of HAART also has side effects re","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49335089","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1