首页 > 最新文献

Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia最新文献

英文 中文
Student`s Caring Ability at Nursing Faculty of Padjadjaran University Padjadjaran大学护理学院学生关爱能力研究
Pub Date : 2019-12-23 DOI: 10.17509/jpki.v5i2.17741
I. Kurnia, Aat Sriati, Efri Widianti
 ABSTRAK Caring merupakan inti dari nilai-nilai keperawatan. Caring bagi mahasiswa keperawatan merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dipraktikkan. Sejauh ini, penelitian tentang perkembangan kemampuan caring mahasiswa keperawatan masih kurang. Mahasiswa datang dari lingkungan keluarga, sosial, budaya, etnik dan latar belakang ekonomi yang berbeda. Sehingga perkembangan kemampuan caring mahasiswa perlu diperhatikan oleh institusi pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan caring mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan metode proportional stratified sampling. Total sampel terpilih sebanyak 240 mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah Caring Ability Inventory dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian di dapatkan bahwa setengah dari mahasiswa memiliki kemampuan caring pada kategori rendah (50%), kurang dari setengah mahasiswa pada kategori sedang (42,5%) dan sebagian kecil mahasiswa pada kategori tinggi (7,5%). Dapat disimpulkan bahwa kemampuan caring mahasiswa sebagian besar adalah kategori rendah dan sedang. Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran perlu meningkatkan perhatian terhadap perkembangan kemampuan caring mahasiswa. ABSTRACTCaring is the core of nursing values. Caring for nursing students is an important element to learn and practice. There was limited research on the development of caring ability of nursing students. Students came from different familial, social, cultural, ethnic and economic backgrounds. The development of students caring ability needs to be considered by educational institutions. The aim of this research was to describe nursing students’ caring ability at Faculty of Nursing, Padjadjaran University. This quantitative descriptive study used proportional stratified sampling method. In total240 students were selected as samples. Data were collected using an Indonesia version of Caring Ability Inventory and analyzed using descriptive statistics. The results showed that half of the students had low caring ability (50%), less than half students were in moderate category (42.5%) and a small percentage of students were in high category (7.5%). In conclusion, nursing students caring ability mostly were in low and moderate category. Faculty of Nursing, Padjadjaran University needs to improve attention to the development of students’ caring ability. 
关心是护理价值的核心。照顾需要学习和实践的学生是很重要的。到目前为止,对照顾护理学生能力发展的研究还远远不够。学生来自不同的家庭、社会、文化、种族和经济背景。因此,教育机构必须考虑照顾学生的能力的发展。这项研究的目的是了解在Padjadjaran大学护理学院照顾学生的能力。这种定量描述性研究采用了分级测定方法。总共选出240名学生的样本。使用的工具是用描述性统计数据来关心、量和分析。研究发现,一半的学生在较低的类别(50%)、不到一半的中级学生(42.5%)和一小部分高等类别(7.5%)的学生表现出色。可以得出结论,照顾学生的能力在很大程度上是低级中级的。Padjadjaran大学护理学院需要提高人们对照顾学生能力发展的关注。抽象关怀是移除价值的核心。照顾学生是学习和实践的重要元素。护理学生的照顾能力是有限的研究。来自不同的家庭、社会、文化、经济背景的学生。关心学生的发展需要被教育机构考虑。这项研究的目标是描述护理学生在护理方面的能力,Padjadjaran大学。这种量分解研究采用了平衡性方法样本。在total240的学生中有美国样本。数据是用一个印尼版本的关心资源统计数据收集的。结果显示,一半的学生表现出一半的自豪感(50%),一半的学生表现为温和派(42.5%),一小部分学生表现为高级学生。在结算中,护士的照料往往是温和而温和的。作为护士,大学需要培养对学生照顾能力的发展的关注。
{"title":"Student`s Caring Ability at Nursing Faculty of Padjadjaran University","authors":"I. Kurnia, Aat Sriati, Efri Widianti","doi":"10.17509/jpki.v5i2.17741","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpki.v5i2.17741","url":null,"abstract":" ABSTRAK Caring merupakan inti dari nilai-nilai keperawatan. Caring bagi mahasiswa keperawatan merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dipraktikkan. Sejauh ini, penelitian tentang perkembangan kemampuan caring mahasiswa keperawatan masih kurang. Mahasiswa datang dari lingkungan keluarga, sosial, budaya, etnik dan latar belakang ekonomi yang berbeda. Sehingga perkembangan kemampuan caring mahasiswa perlu diperhatikan oleh institusi pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan caring mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan metode proportional stratified sampling. Total sampel terpilih sebanyak 240 mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah Caring Ability Inventory dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian di dapatkan bahwa setengah dari mahasiswa memiliki kemampuan caring pada kategori rendah (50%), kurang dari setengah mahasiswa pada kategori sedang (42,5%) dan sebagian kecil mahasiswa pada kategori tinggi (7,5%). Dapat disimpulkan bahwa kemampuan caring mahasiswa sebagian besar adalah kategori rendah dan sedang. Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran perlu meningkatkan perhatian terhadap perkembangan kemampuan caring mahasiswa. ABSTRACTCaring is the core of nursing values. Caring for nursing students is an important element to learn and practice. There was limited research on the development of caring ability of nursing students. Students came from different familial, social, cultural, ethnic and economic backgrounds. The development of students caring ability needs to be considered by educational institutions. The aim of this research was to describe nursing students’ caring ability at Faculty of Nursing, Padjadjaran University. This quantitative descriptive study used proportional stratified sampling method. In total240 students were selected as samples. Data were collected using an Indonesia version of Caring Ability Inventory and analyzed using descriptive statistics. The results showed that half of the students had low caring ability (50%), less than half students were in moderate category (42.5%) and a small percentage of students were in high category (7.5%). In conclusion, nursing students caring ability mostly were in low and moderate category. Faculty of Nursing, Padjadjaran University needs to improve attention to the development of students’ caring ability. ","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43086775","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Gambaran Stressor dan Strategi Koping pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran 来自Padjadjaran大学护理学院一年级学生的压力和应对策略的图片
Pub Date : 2019-12-23 DOI: 10.17509/jpki.v5i2.16635
I. Ramadhanti, Nurtriana Hidayati, I. Rafiyah
Perubahan yang terjadi dalam masa transisi siswa SMA menjadi mahasiswa cenderung menjadi stressor bagi mahasiswa tahun pertama keperawatan. Stressor tersebut dapat berasal dari internal, keluarga, pendidikan, dan lingkungan sosial. Ketika menghadapi stressor, mahasiswa akan menggunakan strategi koping yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan stressor dan strategi koping pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan melibatkan 113 orang mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner stressor dan COPE Inventory yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif (frekuensi dan persentase). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stressor yang paling banyak dirasakan oleh mahasiswa tahun pertama Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran berasal dari pendidikan yaitu jadwal kuliah yang berubah-ubah/tidak tepat waktu yang dirasakan 111 (98,2%) mahasiswa. Sedangkan strategi koping yang cenderung digunakan yaitu emotion focused coping sebanyak 65 (57,5%) mahasiswa. Simpulan dari penelitian ini adalah hampir seluruh mahasiswa merasakan stressor yang berasal dari pendidikan yaitu jadwal kuliah yang berubah-ubah/tidak tepat waktu, dan sebagian besar mahasiswa cenderung menggunakan strategi koping emotion focused coping. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan ketika ada perubahan jadwal kuliah setiap koordinator mata kuliah mengkonfirmasi kepada mahasiswa beberapa hari sebelumnya, kemudian TPBK dan dosen wali diharapkan untuk selalu melakukan bimbingan pada mahasiswa secara aktif dan berkelanjutan. Kata Kunci        : Mahasiswa Keperawatan, Strategi Koping, Stressor, Tahun Pertama
高中学生从学生过渡到学生的转变往往会给一年级学生带来压力。压力来自内部、家庭、教育和社会环境。当面对压力时,学生们会使用不同的应对策略。本研究旨在描述Padjadjaran大学护理学院一年级学生的压力和应对战略。这项研究是一项定量描述性研究,涉及113名被选中的学生使用简单的随机抽样技术。数据是用压力问卷和通过描述性分析(频率和百分比)分析分析的数据收集的。研究表明,帕德贾贾兰大学护理学院一年级学生受到的压力最大的影响来自对111(98.2%)学生的不断变化的/不合时间的课程安排。而倾向于使用的科普策略是学生中有65(57.5%)的聚焦情绪。本研究的结论是,几乎所有的学生都感到来自教育的压力,这些压力来自于不断变化的大学时间表,而大多数学生倾向于采用联合情感应对策略。根据这些结果,预计每一门课程的课程协调员在几天前向学生们确认,然后是TPBK和班主任,他们将继续积极和持续地指导学生。关键词:护理学生,应对策略,压力,第一年
{"title":"Gambaran Stressor dan Strategi Koping pada Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran","authors":"I. Ramadhanti, Nurtriana Hidayati, I. Rafiyah","doi":"10.17509/jpki.v5i2.16635","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/jpki.v5i2.16635","url":null,"abstract":"Perubahan yang terjadi dalam masa transisi siswa SMA menjadi mahasiswa cenderung menjadi stressor bagi mahasiswa tahun pertama keperawatan. Stressor tersebut dapat berasal dari internal, keluarga, pendidikan, dan lingkungan sosial. Ketika menghadapi stressor, mahasiswa akan menggunakan strategi koping yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan stressor dan strategi koping pada mahasiswa tahun pertama Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan melibatkan 113 orang mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner stressor dan COPE Inventory yang dianalisis menggunakan analisis deskriptif (frekuensi dan persentase). Hasil penelitian menunjukkan bahwa stressor yang paling banyak dirasakan oleh mahasiswa tahun pertama Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran berasal dari pendidikan yaitu jadwal kuliah yang berubah-ubah/tidak tepat waktu yang dirasakan 111 (98,2%) mahasiswa. Sedangkan strategi koping yang cenderung digunakan yaitu emotion focused coping sebanyak 65 (57,5%) mahasiswa. Simpulan dari penelitian ini adalah hampir seluruh mahasiswa merasakan stressor yang berasal dari pendidikan yaitu jadwal kuliah yang berubah-ubah/tidak tepat waktu, dan sebagian besar mahasiswa cenderung menggunakan strategi koping emotion focused coping. Berdasarkan hasil tersebut, diharapkan ketika ada perubahan jadwal kuliah setiap koordinator mata kuliah mengkonfirmasi kepada mahasiswa beberapa hari sebelumnya, kemudian TPBK dan dosen wali diharapkan untuk selalu melakukan bimbingan pada mahasiswa secara aktif dan berkelanjutan. Kata Kunci        : Mahasiswa Keperawatan, Strategi Koping, Stressor, Tahun Pertama","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43242631","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Senam Jantung Sehat Seri-I 3 kali seminggu Meningkatkan Kebugaran Jasmani Lansia 每周锻炼三次,促进老年人的身体健康
Pub Date : 2019-06-26 DOI: 10.17509/JPKI.V5I1.15741
Nita Fitria, Lynna Lydyana, Shelly Iskandar, Leonardo Lubis, Ambrosius Purba
ABSTRAKPenurunan kebugaran jasmani berkontribusi terhadap angka kesakitan dan kematian lansia. Kebugaran jasmani seseorang  yang berusia > 60 tahun ditentukan oleh tingkat kebugaran jasmani melalui Senam jantung Sehat Seri-I, namun aktivitasnya memerlukan frekuensi yang tepat agar tidak menimbulkan cedera olahraga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis frekuensi Senam jantung Sehat Seri-I yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani pada lansia. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental dengan pendekatan pre-test dan post-test design yang mengikutsertakan  27 lansia sehat dan  rutin melakukan senam Jantung Sehat Seri-I yang tinggal di Panti Whreda. Subjek penelitian terbagi  menjadi 3 kelompok berdasarkan frekuensi aktifitas senam per minggu yaitu 3,4, dan 5 kali seminggu selama 6 minggu. Peningkatan kebugaran jasmani ditentukan melalui  jarak tempuh yang dilalui lansia setelah  tes jalan 6 menit (six minutes test) pada minggu ke-1 dan ke-6. Perbedaan rata-rata jarak tempuh setelah dilakukan senam secara statistik dianalis  menggunakan  uji-t berpasanan dengan p-value <0,05 dinyatakan sebagai signifikan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kelompok lansia yang melakukan Senam Jantung Sehat Seri-I 3 kali seminggu memiliki rata-rata perbedaan jarak tempuh yang signifikan (mean difference = -106,0 ; p =0,009), sementara kelompok 4 dan 5 kali seminggu tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Penelitian ini memberikan bukti bahwa Senam Jantung Sehat Seri-I 3 kali seminggu  meningkatkan kebugaran jasmani. Peneliti menyarankan kepada Kepala Panti untuk memprogramkan  pelaksanaan Senam Jantung Sehat Seri-I frekuensi 3 kali seminggu kepada lansia sehat yang tinggal di panti. ABSTRACT Decreasing physical fitness contributes to the morbidity and mortality rates of the elderly. Physical fitness of a person aged> 60 years is determined by the level of physical fitness through a six minutes test.. Efforts to improve physical fitness levels are needed for sports, one of which is Senam Jantung Sehat Seri-I, which takes into account the frequency of exercise. The purpose of this study was to analyze the frequency of Senam Jantung Sehat Seri-I that can improve cardiorespiratory fitness in the elderly. This study used a pre-experimental method with a pre-test and post-test design approach that included 27 healthy elderly people and routinely carried out Senam Jantung Sehat Seri-I exercises at the Nursing Home. The research subjects were divided into 3 groups based on the frequency of gymnastics activity per week which was 3.4, and 5 times a week for 6 weeks. Improved physical fitness was determined through the distance traveled on the 6-minute test at weeks 1 and 6. The difference in statistically traveled distance was analyzed using Independent t-test with a p-value <0.05 expressed as significant. The elderly group who did Senam Jantung Sehat Seri-I 3 times a week had a significant mean difference (-106.0; p = 0.009), while groups 4 and 5
ABSTRAK公共卫生的减少会导致疼痛和死亡的数量。60岁以上的人的残疾程度取决于一个人在系列I健康心脏年中的残疾程度,但其活动需要准确的频率来防止运动损伤。本研究的目的是分析第一系列健康心脏年的频率,以提高车道上的服务质量。这项研究使用了一种试验前方法,包括试验前方法和试验后设计,包括27条健康车道和一个居住在Whreda海岸的常规心脏健康I系列参议院。研究对象根据每周3.4次的年活动率分为三组,每周5次,为期六周。服务质量的提高取决于在第1周和第6周进行6分钟道路测试后通过车道的时间距离。使用基于p值的t检验对一年后持续时间的平均差异进行统计分析。60年通过6分钟的测试由身体素质水平确定。。体育运动需要努力提高身体素质,其中之一是Senam Jantung Sehat Seri-I,它考虑到了锻炼的频率。本研究的目的是分析Senam Jantung Sehat Seri-I能改善老年人心肺健康的频率。这项研究采用了一种实验前的方法,包括27名健康的老年人,并在疗养院定期进行Senam Jantung Sehat Seri-I运动。研究对象按每周3.4次的体操活动频率分为3组,每周5次,共6周。通过在第1周和第6周的6分钟测试中行进的距离来确定身体素质的改善。使用独立t检验分析统计行驶距离的差异,p值<0.05表示为显著。每周做3次Senam Jantung Sehat Seri-I的老年组有显著的平均差异(-106.0;p=0.009),而每周做4次和5次的老年组没有显示出显著的结果。总之,这项研究提供了证据,证明Senam Jantung Sehat Seri-I每周3次可以改善心肺健康。
{"title":"Senam Jantung Sehat Seri-I 3 kali seminggu Meningkatkan Kebugaran Jasmani Lansia","authors":"Nita Fitria, Lynna Lydyana, Shelly Iskandar, Leonardo Lubis, Ambrosius Purba","doi":"10.17509/JPKI.V5I1.15741","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V5I1.15741","url":null,"abstract":"ABSTRAKPenurunan kebugaran jasmani berkontribusi terhadap angka kesakitan dan kematian lansia. Kebugaran jasmani seseorang  yang berusia > 60 tahun ditentukan oleh tingkat kebugaran jasmani melalui Senam jantung Sehat Seri-I, namun aktivitasnya memerlukan frekuensi yang tepat agar tidak menimbulkan cedera olahraga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis frekuensi Senam jantung Sehat Seri-I yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani pada lansia. Penelitian ini menggunakan metode pre-experimental dengan pendekatan pre-test dan post-test design yang mengikutsertakan  27 lansia sehat dan  rutin melakukan senam Jantung Sehat Seri-I yang tinggal di Panti Whreda. Subjek penelitian terbagi  menjadi 3 kelompok berdasarkan frekuensi aktifitas senam per minggu yaitu 3,4, dan 5 kali seminggu selama 6 minggu. Peningkatan kebugaran jasmani ditentukan melalui  jarak tempuh yang dilalui lansia setelah  tes jalan 6 menit (six minutes test) pada minggu ke-1 dan ke-6. Perbedaan rata-rata jarak tempuh setelah dilakukan senam secara statistik dianalis  menggunakan  uji-t berpasanan dengan p-value <0,05 dinyatakan sebagai signifikan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan kelompok lansia yang melakukan Senam Jantung Sehat Seri-I 3 kali seminggu memiliki rata-rata perbedaan jarak tempuh yang signifikan (mean difference = -106,0 ; p =0,009), sementara kelompok 4 dan 5 kali seminggu tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Penelitian ini memberikan bukti bahwa Senam Jantung Sehat Seri-I 3 kali seminggu  meningkatkan kebugaran jasmani. Peneliti menyarankan kepada Kepala Panti untuk memprogramkan  pelaksanaan Senam Jantung Sehat Seri-I frekuensi 3 kali seminggu kepada lansia sehat yang tinggal di panti. ABSTRACT Decreasing physical fitness contributes to the morbidity and mortality rates of the elderly. Physical fitness of a person aged> 60 years is determined by the level of physical fitness through a six minutes test.. Efforts to improve physical fitness levels are needed for sports, one of which is Senam Jantung Sehat Seri-I, which takes into account the frequency of exercise. The purpose of this study was to analyze the frequency of Senam Jantung Sehat Seri-I that can improve cardiorespiratory fitness in the elderly. This study used a pre-experimental method with a pre-test and post-test design approach that included 27 healthy elderly people and routinely carried out Senam Jantung Sehat Seri-I exercises at the Nursing Home. The research subjects were divided into 3 groups based on the frequency of gymnastics activity per week which was 3.4, and 5 times a week for 6 weeks. Improved physical fitness was determined through the distance traveled on the 6-minute test at weeks 1 and 6. The difference in statistically traveled distance was analyzed using Independent t-test with a p-value <0.05 expressed as significant. The elderly group who did Senam Jantung Sehat Seri-I 3 times a week had a significant mean difference (-106.0; p = 0.009), while groups 4 and 5","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48432577","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Hubungan Kesiapan Keluarga Dengan Kondisi Demensia Lansia 家庭准备与老年痴呆症的关系
Pub Date : 2019-06-26 DOI: 10.17509/JPKI.V5I1.15722
Santa Theresia Handayani Sembiring, Elizabeth Ari Setyarini
ABSTRAKIndonesia adalah negara yang termasuk era penduduk berstruktur lansia karena jumlah penduduk yang berusia 60 tahun keatas sekitar 7,18%. Meningkatnya populasi lanjut usia ini menimbulkan berbagai perubahan yang berdampak pada masalah kesehatan, salah satunya adalah fungsi kognitif yaitu demensia. Penurunan fungsi kognitif ini menyebabkan lansia membutuhkan bantuan orang lain dalam aktivitasnya. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan lansia demensia yang tinggal di rumah. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi hubungan kesiapan keluarga dengan kondisi demensia lansia di Posbindu. Penelitian dengan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dan total sampling yangdilaksanakan pada Bulan Mei - Juni 2017. Hasil uji Chi-Square diperoleh p-value = 0,896, hal ini berarti bahwa Ha ditolak sehingga tidak ada hubungan kesiapan keluarga dengan kondisi demensia lansia. Kesimpulan penelitian tidak ada hubungan kesiapan keluarga dengan kondisi demensia lansia di Posbindu RW 06 Cimareme. Rekomendasi penelitian adalah pentingnya kesiapan dan pendampingan keluarga dalam memberikan rasa nyaman dan aman pada lansia dalam keluarga. ABSTRACT Indonesia is a country which includes an era of Aging Structured Populationbecause the population aged 60 years and above is around 7.18%. The increase in the elderly population raises various changes that have an impact on health problems, one of which is cognitive function namely dementia. This decline in cognitive function causes the elderly to need help from others in their activities. Families have a very important role in the care of elderly dementiawho live at home. The purpose of this study was to identify the relations between family readiness with dementia conditions of the elderly at Subdistrict Center Health Care. The research with quantitative method with cross sectional and total sampling design was carried out from May to June 2017. The Chi-Square test results obtained p-value = 0.896, this means that Ha was rejected so there was no the relations between the relations between family readiness with dementia conditions of the elderly. The conclusion of the study was that there was no the relations between the relations between family readiness with dementia conditions of elderly at Subdistrict Center Health Care. Research recommendations are the importance of family readiness and assistance in providing a sense of comfort and safety to the elderly in the family. 
abstrarak印度尼西亚是一个人口老龄化的国家,因为60岁以上的人口超过7.18%。老年人口的增长导致了一系列影响健康问题的变化,其中之一是认知功能,即痴呆。这种认知功能的衰退使老年人在活动中需要他人的帮助。家庭在家养老年痴呆的护理中扮演着非常重要的角色。本研究的目的是确定预防中心老年痴呆症与家庭准备状态的关系。该研究与交叉部分研究设计和总抽样进行于2017年5月至6月。chi square测试获得了p-value = 0.896,这意味着Ha被拒绝,因此与老年痴呆症没有家庭准备。研究结论:研究表明,在西马姆中心,家庭准备与老年痴呆症病例没有任何联系。研究建议是家庭准备和支持为老年人提供舒适和安全的方面的重要性。印度尼西亚的ABSTRACT是一个国家,包括一个人口稠密的时代,因为人口已达60年,大约在7.18%左右。人口的增长带来了对健康问题的不同影响,这是认知功能严重缺乏判断力的原因之一。这种认知的功能使人无法从他人的活动中得到帮助。这个家庭有一个非常重要的角色,在小心翼翼的痴呆谁住在家里。这项研究的目的是确定家庭原因与湖区医疗中心固有的老龄化问题之间的关系。从2017年5月到6月,关于交叉部分和总抽样设计的数量研究被提出。chi square results是p-value = 0896,这意味着受控制的家庭关系与老年痴呆条件之间没有关系。研究的结论是,家庭关系与湖区医疗中心老龄化问题的直接关系没有关系。研究推荐有助于家庭的活力和安全。
{"title":"Hubungan Kesiapan Keluarga Dengan Kondisi Demensia Lansia","authors":"Santa Theresia Handayani Sembiring, Elizabeth Ari Setyarini","doi":"10.17509/JPKI.V5I1.15722","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V5I1.15722","url":null,"abstract":"ABSTRAKIndonesia adalah negara yang termasuk era penduduk berstruktur lansia karena jumlah penduduk yang berusia 60 tahun keatas sekitar 7,18%. Meningkatnya populasi lanjut usia ini menimbulkan berbagai perubahan yang berdampak pada masalah kesehatan, salah satunya adalah fungsi kognitif yaitu demensia. Penurunan fungsi kognitif ini menyebabkan lansia membutuhkan bantuan orang lain dalam aktivitasnya. Keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam perawatan lansia demensia yang tinggal di rumah. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi hubungan kesiapan keluarga dengan kondisi demensia lansia di Posbindu. Penelitian dengan metode kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dan total sampling yangdilaksanakan pada Bulan Mei - Juni 2017. Hasil uji Chi-Square diperoleh p-value = 0,896, hal ini berarti bahwa Ha ditolak sehingga tidak ada hubungan kesiapan keluarga dengan kondisi demensia lansia. Kesimpulan penelitian tidak ada hubungan kesiapan keluarga dengan kondisi demensia lansia di Posbindu RW 06 Cimareme. Rekomendasi penelitian adalah pentingnya kesiapan dan pendampingan keluarga dalam memberikan rasa nyaman dan aman pada lansia dalam keluarga. ABSTRACT Indonesia is a country which includes an era of Aging Structured Populationbecause the population aged 60 years and above is around 7.18%. The increase in the elderly population raises various changes that have an impact on health problems, one of which is cognitive function namely dementia. This decline in cognitive function causes the elderly to need help from others in their activities. Families have a very important role in the care of elderly dementiawho live at home. The purpose of this study was to identify the relations between family readiness with dementia conditions of the elderly at Subdistrict Center Health Care. The research with quantitative method with cross sectional and total sampling design was carried out from May to June 2017. The Chi-Square test results obtained p-value = 0.896, this means that Ha was rejected so there was no the relations between the relations between family readiness with dementia conditions of the elderly. The conclusion of the study was that there was no the relations between the relations between family readiness with dementia conditions of elderly at Subdistrict Center Health Care. Research recommendations are the importance of family readiness and assistance in providing a sense of comfort and safety to the elderly in the family. ","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48287150","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Tingkat Stres Dan Indikator Stres Pada Remaja Yang Melakukan Pernikahan Dini 青少年过早结婚的压力水平和压力指标
Pub Date : 2019-06-26 DOI: 10.17509/JPKI.V5I1.11180
M. Rahmawati, Slamet Rohaedi, S. Sumartini
ABSTRAKRemaja adalah individu yang sedang dalam tahap perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masadewasa awal, merupakan masa yang mengalami banyak perubahan, baik secara anatomis, fisiologis, fungsi emosional dan intelektual serta hubungan di lingkungan sosial. Pernikahan dini diartikan pernikahan yang pasangan masih muda dan belum bisa memenuhi persyaratan  yang telah ditentukan untuk melakukan pernikahan. Usia Remaja yang melakukan pernikahan dini beresiko tidak dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan dan situasi barunya maka beresiko mengakibatkan timbulnya stres. Gejala stress dapat menjadi masalah kesehatan yang cukup serius yang dapat menyebabkan dampak secara psikologis, sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat stres dan indikator stress yang terjadi pada usia remaja yang melakukan pernikahan dini.Penelitian ini menggunakan  metode deskriptif  kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner DASS-21. Sampel yang diteliti adalah pasangan remaja telah menikah pada usia 16-20 tahun sebanyak 104 pasangan yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan hasil penelitian dianalisa data dengan perhitungan distribusi frekuensi dan presentase (%). Hasil penelitian didapatkan bahwa setengah dari responden (46,1%) dikelompokan dalam keadaan stres normal, hampir setengahnya dari responden (29%) dikelompokan dalam keadaan stress ringan, sebagian kecil dari responden (15,3%) dikelompokan dalam keadaan stress sedang, sebagian kecil dari responden (8,6%) dikelompokan dalam keadaan stress berat, dan sebagian kecil dari responden (1%) dikelompokan dalam keadaan stress sangat berat. Simpulan penelitian ini bahwa secara psikologis, menikah pada usia dini merupakan suatu beban psikis. ABSTRACT Teenagers are individuals who are in the developmental transition from childhood to young adults. is a time of humans experience well on anatomic, physiologic, emotional changes, as well as their social and intellectual relationship. Early age marriage is defined as young couples who have not met the requirements needed to get married in marriage. Teenagers who commit early age marriage that could not adapt quite well with their new social environment may become stressful. Symptoms of stress can be quite serious health problems which can cause psychological, social and economic. This research has the aim to identity the stress level happens amongst teenagers who commit early age marriage.This research uses descriptive quantitative descriptive, which uses DASS-21 questionnaire as its instrument to obtain the data. The samples for the research are 104 teenagers couples aging from 16 to 20 whi have gotr married. That are obtained through purposive sampling and the result of research analyzed data with the calculasion of distribution frequency and percentage. The result of the research show that a half of the participants (46,1%) are categorized into normal stress, (29%) of the respondent
ABSTRAKRemaja是一个处于童年和成年早期过渡阶段的个体,这个时期在解剖学、生理学、情感和智力功能以及社会环境中的关系方面都发生了许多变化。早婚被取消,因为婚姻还年轻,不符合规定的结婚条件。早婚的年轻人可能无法很好地适应新环境和新情况,因此有造成压力的风险。压力症状可能是相当严重的健康问题,会对心理、社会和经济产生影响。这项研究旨在确定早婚青少年的压力水平和压力指标。本研究采用定量描述性方法,数据收集技术采用DAS-21衔接工具。调查的样本是16-20岁的青少年夫妇,使用有目的的抽样技术抽取了多达104对夫妇,研究结果分析了频率分布和表现形式的数据(%)。研究发现,一半的受访者(46.1%)在正常压力下分组,几乎一半的受访者在轻度压力下分组(29%),一些受访者(15.3%)在压力下分组和一些受访者(8.6%)在严重压力下分组,一小部分应答者(1%)处于非常严重的压力中。这项研究表明,从心理上来说,早婚是一种心理负担。[联合国教科文组织]摘要[联合国教育、科学及文化组织]青少年是指处于从童年到年轻人的发展过渡期的个体。是人类在解剖学、生理学、情绪学以及社会和智力关系方面经历良好变化的时期。早婚是指未达到结婚要求的年轻夫妇。那些早婚而不能很好地适应新的社会环境的青少年可能会感到压力。压力的症状可能是相当严重的健康问题,会导致心理、社会和经济方面的问题。这项研究的目的是确定早婚青少年的压力水平。本研究采用描述性定量描述性方法,以DAS-21问卷为工具获取数据。这项研究的样本是104对年龄在16岁到20岁之间的青少年夫妇。这是通过有目的的抽样获得的,研究结果分析了数据,并计算了分布频率和百分比。研究结果显示,一半的参与者(46.1%)被归类为正常压力,(29%)的受访者被归类为轻度压力,(15,3%)的参与者被归类为平均压力,(8.6%)属于重度压力,只有1%的人被归类为非常重度压力。这项研究的结论是,在心理上,早婚是一种心理负担。
{"title":"Tingkat Stres Dan Indikator Stres Pada Remaja Yang Melakukan Pernikahan Dini","authors":"M. Rahmawati, Slamet Rohaedi, S. Sumartini","doi":"10.17509/JPKI.V5I1.11180","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V5I1.11180","url":null,"abstract":"ABSTRAKRemaja adalah individu yang sedang dalam tahap perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masadewasa awal, merupakan masa yang mengalami banyak perubahan, baik secara anatomis, fisiologis, fungsi emosional dan intelektual serta hubungan di lingkungan sosial. Pernikahan dini diartikan pernikahan yang pasangan masih muda dan belum bisa memenuhi persyaratan  yang telah ditentukan untuk melakukan pernikahan. Usia Remaja yang melakukan pernikahan dini beresiko tidak dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan dan situasi barunya maka beresiko mengakibatkan timbulnya stres. Gejala stress dapat menjadi masalah kesehatan yang cukup serius yang dapat menyebabkan dampak secara psikologis, sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi tingkat stres dan indikator stress yang terjadi pada usia remaja yang melakukan pernikahan dini.Penelitian ini menggunakan  metode deskriptif  kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrument kuesioner DASS-21. Sampel yang diteliti adalah pasangan remaja telah menikah pada usia 16-20 tahun sebanyak 104 pasangan yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling dan hasil penelitian dianalisa data dengan perhitungan distribusi frekuensi dan presentase (%). Hasil penelitian didapatkan bahwa setengah dari responden (46,1%) dikelompokan dalam keadaan stres normal, hampir setengahnya dari responden (29%) dikelompokan dalam keadaan stress ringan, sebagian kecil dari responden (15,3%) dikelompokan dalam keadaan stress sedang, sebagian kecil dari responden (8,6%) dikelompokan dalam keadaan stress berat, dan sebagian kecil dari responden (1%) dikelompokan dalam keadaan stress sangat berat. Simpulan penelitian ini bahwa secara psikologis, menikah pada usia dini merupakan suatu beban psikis. ABSTRACT Teenagers are individuals who are in the developmental transition from childhood to young adults. is a time of humans experience well on anatomic, physiologic, emotional changes, as well as their social and intellectual relationship. Early age marriage is defined as young couples who have not met the requirements needed to get married in marriage. Teenagers who commit early age marriage that could not adapt quite well with their new social environment may become stressful. Symptoms of stress can be quite serious health problems which can cause psychological, social and economic. This research has the aim to identity the stress level happens amongst teenagers who commit early age marriage.This research uses descriptive quantitative descriptive, which uses DASS-21 questionnaire as its instrument to obtain the data. The samples for the research are 104 teenagers couples aging from 16 to 20 whi have gotr married. That are obtained through purposive sampling and the result of research analyzed data with the calculasion of distribution frequency and percentage. The result of the research show that a half of the participants (46,1%) are categorized into normal stress, (29%) of the respondent ","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44177161","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
The Intervention Strategies To Reduce Tuberculosis Stigma Based On Community: A Systematic Review 基于社区的减少结核病污名的干预策略:系统综述
Pub Date : 2019-06-26 DOI: 10.17509/JPKI.V5I1.16371
Rezky Mulyana, A. Y. Nursasi
ABSTRACTStigma in tuberculosis patients causes discrimination and social isolation that have an impact on efforts to manage tuberculosis treatment. The purpose of this review is to explore based community intervention strategies to reduce tuberculosis (TB) stigma. Method: The design applied systematic review. Data was retrieved from online database Wiley Online Library, Science Direct, PubMed, Research Gate, Springer Link, Scopus, Google Scholar, and national journal in the period of 2008-2018. The study selection was conducted in the search string by applying the keywords “TB” AND “Stigma”, “Reduce stigma”, “Intervention TB Stigma”, “tackling stigma TB”, “strategy for TB stigma”, exploration and selection of title, abstract were conducted inclusion criteria, and search the articles by screening reference lists in citations in the literature to be additional articles. Analysis result of study uses PRISMA flow diagram. Results: The intervention strategies to reduce TB stigma reviewed from articles and found 4 intervention strategies are: (1) Health education, such as knowledge shipping about TB and TB Campaigns, (2) Home Visit, (3) TB Patients support such as Community, family support, social support TB Club, and financial support, (4) Enhancing Qualities of health worker. Conclusions: The intervention strategies to reduce TB stigma are needed in reducing TB stigma. Low TB stigma has positive effect in controlling and eliminating TB. The most common intervention are TB patient support and health education.ABSTRAKStigma pada pasien tuberkulosis (TB) menyebabkan diskriminasi dan isolasi sosial yang berdampak pada upaya manajemen pengobatan TB. Tujuan dari literatur review ini untuk mengeksplorasi strategi intervensi di komunitas untuk mengurangi stigma tuberkulosis (TB). Desain menerapkan tinjauan sistematis. Data diambil dari database online Wiley Online Library, Science Direct, PubMed, Research Gate, Springer Link, Scopus, Google Cendekia, dan jurnal nasional pada periode 2008-2018. Pencarian artikel dalam sistematik review ini menerapkan kata kunci "Tuberkulosis" DAN "Stigma", "Mengurangi stigma", "Intervensi TB Stigma", "menangani stigma TB", "strategi untuk stigma TB". Eksplorasi dan pemilihan judul dan abstrak berdasarkan kriteria inklusi, dan mencari artikel dengan menyaring daftar referensi dalam kutipan dalam literatur untuk menjadi artikel tambahan. Hasil analisis penelitian menggunakan diagram alir PRISMA. Strategi intervensi untuk mengurangi stigma ditemukan empat strategi intervensi yaitu: (1) Pendidikan kesehatan, seperti meningkatkan pengetahuan tentang TB dan Kampanye TB, (2) Kunjungan Rumah, (3) Dukungan pasien TB seperti Komunitas, dukungan keluarga, dukungan sosial TB Club, dan dukungan keuangan, (4) Meningkatkan Kualitas pekerja kesehatan. Kesimpulan: Strategi intervensi untuk mengurangi stigma TB diperlukan dalam mengurangi stigma TB. Stigma TB yang rendah memiliki efek positif dalam mengendalikan dan eliminasi TB. Intervensi ya
结核病患者的污名导致歧视和社会孤立,这对结核病治疗的管理工作产生了影响。本综述的目的是探讨基于社区的干预策略,以减少结核病的耻辱感。方法:本设计采用系统回顾法。2008-2018年期间,数据来自在线数据库Wiley online Library、Science Direct、PubMed、Research Gate、Springer Link、Scopus、Google Scholar和国家期刊。研究选择是在搜索字符串中通过应用关键词“结核病”和“污名”、“减少污名”,并通过筛选引用文献中的参考文献列表来搜索文章,作为附加文章。研究的分析结果采用PRISMA流程图。结果:从文章中回顾了减少结核病污名化的干预策略,发现4种干预策略是:(1)健康教育,如结核病知识传播和结核病运动,(2)家访,(3)结核病患者支持,如社区、家庭支持、社会支持结核病俱乐部和经济支持,(4)提高卫生工作者的素质。结论:减少结核病耻辱感的干预策略是减少结核病耻辱性所必需的。低结核病污名化对控制和消除结核病具有积极作用。最常见的干预措施是结核病患者支持和健康教育。结核病患者的ABSTRAKStigma会导致歧视和社会孤立,从而影响结核病的管理工作。这篇综述文献的目的是探索一种减少结核病污名化(TB)的社区干预策略。设计采用系统扫描。2008-2018年期间从在线数据库Wiley online Library、Science Direct、PubMed、Research Gate、Springer Link、Scopus、Google Cendekia和国家期刊收集的数据。在这篇系统综述中搜索一篇文章时,使用了关键词“结核病”和“污名”、“减少污名”,“结核病污名干预”、“处理结核病污名”和“消除结核病污名的策略”。根据收录标准探索和选择标题和摘要,并通过在文献引用中添加参考文献列表来搜索文章,从而成为附加文章。研究分析结果采用PRISMA流程图。在四种干预策略中发现了减少耻辱感的干预策略:(1)健康教育,如提高对结核病和结核病运动的认识,(2)家访,(3)支持结核病患者,如社区、家庭支持、结核病俱乐部社会支持和财政支持,(4)提高卫生工作者的素质。结论:减少结核病污名化的干预策略是减少结核病污名化所必需的。低结核病污名化对结核病的控制和消除有积极影响。最常见的干预措施是支持结核病患者和健康教育。
{"title":"The Intervention Strategies To Reduce Tuberculosis Stigma Based On Community: A Systematic Review","authors":"Rezky Mulyana, A. Y. Nursasi","doi":"10.17509/JPKI.V5I1.16371","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V5I1.16371","url":null,"abstract":"ABSTRACTStigma in tuberculosis patients causes discrimination and social isolation that have an impact on efforts to manage tuberculosis treatment. The purpose of this review is to explore based community intervention strategies to reduce tuberculosis (TB) stigma. Method: The design applied systematic review. Data was retrieved from online database Wiley Online Library, Science Direct, PubMed, Research Gate, Springer Link, Scopus, Google Scholar, and national journal in the period of 2008-2018. The study selection was conducted in the search string by applying the keywords “TB” AND “Stigma”, “Reduce stigma”, “Intervention TB Stigma”, “tackling stigma TB”, “strategy for TB stigma”, exploration and selection of title, abstract were conducted inclusion criteria, and search the articles by screening reference lists in citations in the literature to be additional articles. Analysis result of study uses PRISMA flow diagram. Results: The intervention strategies to reduce TB stigma reviewed from articles and found 4 intervention strategies are: (1) Health education, such as knowledge shipping about TB and TB Campaigns, (2) Home Visit, (3) TB Patients support such as Community, family support, social support TB Club, and financial support, (4) Enhancing Qualities of health worker. Conclusions: The intervention strategies to reduce TB stigma are needed in reducing TB stigma. Low TB stigma has positive effect in controlling and eliminating TB. The most common intervention are TB patient support and health education.ABSTRAKStigma pada pasien tuberkulosis (TB) menyebabkan diskriminasi dan isolasi sosial yang berdampak pada upaya manajemen pengobatan TB. Tujuan dari literatur review ini untuk mengeksplorasi strategi intervensi di komunitas untuk mengurangi stigma tuberkulosis (TB). Desain menerapkan tinjauan sistematis. Data diambil dari database online Wiley Online Library, Science Direct, PubMed, Research Gate, Springer Link, Scopus, Google Cendekia, dan jurnal nasional pada periode 2008-2018. Pencarian artikel dalam sistematik review ini menerapkan kata kunci \"Tuberkulosis\" DAN \"Stigma\", \"Mengurangi stigma\", \"Intervensi TB Stigma\", \"menangani stigma TB\", \"strategi untuk stigma TB\". Eksplorasi dan pemilihan judul dan abstrak berdasarkan kriteria inklusi, dan mencari artikel dengan menyaring daftar referensi dalam kutipan dalam literatur untuk menjadi artikel tambahan. Hasil analisis penelitian menggunakan diagram alir PRISMA. Strategi intervensi untuk mengurangi stigma ditemukan empat strategi intervensi yaitu: (1) Pendidikan kesehatan, seperti meningkatkan pengetahuan tentang TB dan Kampanye TB, (2) Kunjungan Rumah, (3) Dukungan pasien TB seperti Komunitas, dukungan keluarga, dukungan sosial TB Club, dan dukungan keuangan, (4) Meningkatkan Kualitas pekerja kesehatan. Kesimpulan: Strategi intervensi untuk mengurangi stigma TB diperlukan dalam mengurangi stigma TB. Stigma TB yang rendah memiliki efek positif dalam mengendalikan dan eliminasi TB. Intervensi ya","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49301147","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Determinan Perilaku Petugas Keperawatan Dalam Penanganan Pasien Di Instalasi Gawat Darurat 护理人员在急诊设施病人治疗中行为的确定
Pub Date : 2019-06-26 DOI: 10.17509/JPKI.V5I1.15160
Iwan Shalahuddin, Ahmad Yamin, Sandra Pebrianti
ABSTRAKMutu dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat harus menjadi suatu alat ukur, guna mendapatkan penilaian yang baik dan positif dari masyarakat, karena mutu dan kualitas pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh ada tidaknya kritikan dan keluhan dari pasien, lembaga sosial, swadaya masyarakat dan bahkan pemerintah sekalipun. dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari perilaku seorang profesi perawatan yang memberikan pelayanan langsung pada pasien/penderita yang sesuai dengan determinan Standar Operasional Prosedur (SOP). Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi determinan perilaku petugas dalam penanganan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Rancangan penelitian yang digunakan dengan metodologi analitik korelasi melalui survey analitik dengan design cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di IGD sebanyak 26 orang (total populasi). Hasil penelitian ditemukan adanya hubungan antara determinan perilaki petugas keperawatan dalam penanganan pasien di IGD, dengan p-Value (0,014), variabel pelatihan Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat (PPGD) (0,004), variabel persepsi ketersediaan sarana (0,005), variabel persepsi jumlah pasien (0,005), variabel persepsi management (0,004) dan variabel persepsi kesejahteraan (0,005). Sedangkan variabel umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan responden tidak memiliki hubungan terhadap penanganan pasien di IGD ABSTRACTThe quality of health services provided to the community must be a measuring tool, in order to get a good and positive assessment from the community, because the quality of health services is influenced by the presence or absence of criticism and complaints from patients, social institutions, non-governmental organizations and even the government . in its implementation can not be separated from the behavior of a care profession that provides direct services to patients / sufferers in accordance with the determinants of the Standard Operating Procedure (SOP). The purpose of the study was to identify the determinants of the behavior of officers in handling patients in the Emergency Installation. The study design was used with correlation analytic methodology through analytic survey with cross sectional design. The population in this study were all nurses who served in the emergency room of RSU Dr..Slamet Garut as many as 26 people (total population). The results of the study found a relationship between the determinants of behavior of nursing staff in the handling of patients in the Emergency Installation, with p-Value (0.014), variable Emergency First Aid training (0.004), perception of availability of facilities (0.005), perception variable number of patients (0.005), perception management variable (0.004) and welfare perception variable (0.005). While the variables of age, sex and education level of respondents did not have a relationship to the handling of patients in the Emergency Installation. 
您的ABSTRAKT和向公众提供的医疗服务质量必须是一个衡量工具,有助于获得良好和积极的公众评估,因为医疗服务质量不会受到患者、社会机构、社会合作伙伴甚至政府的批评和投诉的影响。在实施过程中,不能免除护理专业人员根据标准操作程序(SOP)确定为患者/患者提供直接服务的行为。本研究的目的是确定紧急服务设施(IGD)中官员在患者护理中的行为决定因素。研究项目采用相关分析方法,通过横断面设计进行分析调查。本研究的人群为26名IGD护士(总人群)。研究结果发现,IGD患者护理中照顾者性别的决定因素之间存在关系,p值(0.014)、急救急救培训变量(PPGD)(0.004)、提示可用性感知变量(0.005)、患者人数感知变量(0.005)、管理感知变量(0.002)和健康感知变量(005)。虽然年龄变量、性别和受教育水平受访者与IGD的患者护理无关[UNK]摘要向社区提供的医疗服务质量必须是一个衡量工具,以便从社区获得良好和积极的评估,-因为卫生服务的质量受到患者、社会机构、非政府组织甚至政府批评和投诉的存在与否的影响。在其实施过程中,不能脱离根据标准操作程序(SOP)的决定因素为患者/患者提供直接服务的护理专业人员的行为。本研究的目的是确定在急救设施中处理患者的官员行为的决定因素。研究设计采用相关分析方法,通过分析调查和横断面设计相结合。这项研究中的人群都是在RSU Slamet Garut医生的急诊室服务的护士,多达26人(总人口)。研究结果发现,护理人员在急救设施中处理患者的行为决定因素与p值(0.014)、可变急救培训(0.004)、对设施可用性的感知(0.005)、感知可变患者人数(0.005)之间存在关系,-感知管理变量(0.004)和福利感知变量(0.005)。而受访者的年龄、性别和教育水平变量与急诊设施中患者的处理无关。
{"title":"Determinan Perilaku Petugas Keperawatan Dalam Penanganan Pasien Di Instalasi Gawat Darurat","authors":"Iwan Shalahuddin, Ahmad Yamin, Sandra Pebrianti","doi":"10.17509/JPKI.V5I1.15160","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V5I1.15160","url":null,"abstract":"ABSTRAKMutu dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat harus menjadi suatu alat ukur, guna mendapatkan penilaian yang baik dan positif dari masyarakat, karena mutu dan kualitas pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh ada tidaknya kritikan dan keluhan dari pasien, lembaga sosial, swadaya masyarakat dan bahkan pemerintah sekalipun. dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari perilaku seorang profesi perawatan yang memberikan pelayanan langsung pada pasien/penderita yang sesuai dengan determinan Standar Operasional Prosedur (SOP). Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi determinan perilaku petugas dalam penanganan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Rancangan penelitian yang digunakan dengan metodologi analitik korelasi melalui survey analitik dengan design cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di IGD sebanyak 26 orang (total populasi). Hasil penelitian ditemukan adanya hubungan antara determinan perilaki petugas keperawatan dalam penanganan pasien di IGD, dengan p-Value (0,014), variabel pelatihan Pertolongan Pertama pada Gawat Darurat (PPGD) (0,004), variabel persepsi ketersediaan sarana (0,005), variabel persepsi jumlah pasien (0,005), variabel persepsi management (0,004) dan variabel persepsi kesejahteraan (0,005). Sedangkan variabel umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan responden tidak memiliki hubungan terhadap penanganan pasien di IGD ABSTRACTThe quality of health services provided to the community must be a measuring tool, in order to get a good and positive assessment from the community, because the quality of health services is influenced by the presence or absence of criticism and complaints from patients, social institutions, non-governmental organizations and even the government . in its implementation can not be separated from the behavior of a care profession that provides direct services to patients / sufferers in accordance with the determinants of the Standard Operating Procedure (SOP). The purpose of the study was to identify the determinants of the behavior of officers in handling patients in the Emergency Installation. The study design was used with correlation analytic methodology through analytic survey with cross sectional design. The population in this study were all nurses who served in the emergency room of RSU Dr..Slamet Garut as many as 26 people (total population). The results of the study found a relationship between the determinants of behavior of nursing staff in the handling of patients in the Emergency Installation, with p-Value (0.014), variable Emergency First Aid training (0.004), perception of availability of facilities (0.005), perception variable number of patients (0.005), perception management variable (0.004) and welfare perception variable (0.005). While the variables of age, sex and education level of respondents did not have a relationship to the handling of patients in the Emergency Installation. ","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44281667","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Literasi Kesehatan Orang Dengan HIV/AIDS 艾滋病毒/艾滋病患者健康素养
Pub Date : 2019-06-26 DOI: 10.17509/JPKI.V5I1.15533
Rianti Kesumawati, Kusman Ibrahim, W. Witdiawati
 ABSTRAK Literasi kesehatan merupakan kemampuan seseorang untuk mencari, memahami informasi kesehatan dalam menentukan keputusan bagi kesehatannya. Di Kabupaten Garut prevalensi kasus AIDS masih tinggi. Literasi kesehatan ini sangat penting untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA) karena sangat rentan terkena infeksi opportunistik apabila tidak dapat melakukan perawatan kesehatan, pencegahan penyakit dan promosi kesehatan, diharapkan ODHA dapat memenuhi kebutuhannya melalui informasi yang diperoleh guna meningkatkan derajat kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran literasi kesehatan orang dengan HIV/AIDS. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dan penarikan sampel menggunakan purposive sampling, sebanyak 60 responden. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner Health Literacy Study-Asia (HLS-Asia) diadaptasi dari Health Literacy Study-European (HLS-EU) yang dikembangkan oleh Kristine Sorensen terdiri dari 40 pertanyaan dan sudah diuji validitas dengan hasil alpha cronbach 0.982 untuk mengukur literasi kesehatan yang dilaksanakan pada bulan Juni 2018 di Poliklinik Dahlia TNI-AD Tk. IV Garut. Hasil penelitian Responden memiliki literasi rendah (56.7%) lebih banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki literasi tinggi (43.3%). Keempat komponen literasi kesehatan yang rendah di Poliklinik Dahlia dikarenakan responden masih kesulitan dalam menilai informasi (63.3%) dan menerapkan informasi kesehatan (61.7%). Perlunya bagi petugas kesehatan memberikan informasi secara jelas, sederhana dan menyediakan sarana dan prasarana bagi ODHA untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatannya.ABTRACTHealth literacy is an individual’s ability to find, understand and comprehend health information in determining decisions for their health. AIDS cases prevalence in Garut is still considered high. Health literacy is very important for those who live with HIV / AIDS (ODHA) because they are tend to be fragile toward opportunistic infections if they don’t get health treatment, disease prevention and health promotion. It is expected that ODHA can fulfill their needs by obtaining some health information in order to improve their health status. This study purpose is to find out the description of health literacy on people living with HIV / AIDS. This research used quantitative descriptive design and purposive sampling to take 60 respondents. The instrument used on this research are Health Literacy Study-Asia (HLS-Asia) questionnaire that is adapted from the Literacy Study-European (HLS-EU), wich developed by Kristine Sorensen. It consist of 40 questions and its validity has been tested with the results of alpha cronbach 0.982 to measure health literacy that conducted  on June 2018 at the Dahlia Polyclinic of TNI-AD, Tk. IV Garut. Results this research Respondents who have lower literacy (56.7%) more than respondents who had high literacy (43.3%). The four components of low health literacy in Dahlia Polyclinic are the res
ABSTRAK健康文献是一个人在确定健康决策时寻求、理解健康信息的能力。在大蒜内阁中,艾滋病的流行率仍然很高。健康文献对艾滋病毒/艾滋病患者非常重要,因为当它无法进行医疗保健、疾病预防和健康促进时,它很容易受到机会性感染,希望ODHA能够通过获得的信息来满足其需求,以改善健康。这项研究旨在找出如何描述艾滋病毒/艾滋病患者的识字情况。本研究采用定量描述性设计,并采用有目的的抽样方式进行抽样,多达60个回答。本研究中的仪器使用了改编自Kristine Sorensen开发的欧洲健康素养研究(HLS-EU)的亚洲健康素养研究凝聚器,该凝聚器由40个问题组成,并已通过alpha cronbach 0.982结果进行验证,以测量2018年6月在大丽花TNI-AD Tk.IV Garut警察诊所进行的健康素养。受访者的研究结果表明,他们的识字率较低(56.7%),而识字率较高(43.3%)。简单,为ODHA提供建议和预测,以满足其医疗保健需求。ABTRACT健康素养是指个人在决定健康决策时发现、理解和理解健康信息的能力。加鲁特的艾滋病病例流行率仍然很高。健康知识对艾滋病毒/艾滋病患者来说非常重要,因为如果他们得不到健康治疗、疾病预防和健康促进,他们往往容易受到机会性感染。希望ODHA可以通过获取一些健康信息来满足他们的需求,以改善他们的健康状况。本研究的目的是了解艾滋病毒/艾滋病患者健康素养的描述。本研究采用定量描述性设计和目的性抽样的方法,抽取60名被调查者。本研究使用的工具是亚洲健康识字研究(HLS-Asia)问卷,该问卷改编自Kristine Sorensen开发的欧洲识字研究(HLS-EU)。它由40个问题组成,其有效性已通过alpha cronbach 0.982的结果进行了测试,以衡量2018年6月在TNI-AD,Tk.IV Garut的Dahlia综合诊所进行的健康素养。结果本研究中,识字率低的受访者(56.7%)多于识字率高的受访者(43.3%)。大丽花综合医院健康素养低的四个组成部分是受访者难以评估信息(63.3%)和应用健康信息(61.7%)。因此,卫生工作者需要清楚地提供ODHA简单的健康信息,并为满足他们的健康治疗需求提供设施。
{"title":"Literasi Kesehatan Orang Dengan HIV/AIDS","authors":"Rianti Kesumawati, Kusman Ibrahim, W. Witdiawati","doi":"10.17509/JPKI.V5I1.15533","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V5I1.15533","url":null,"abstract":" ABSTRAK Literasi kesehatan merupakan kemampuan seseorang untuk mencari, memahami informasi kesehatan dalam menentukan keputusan bagi kesehatannya. Di Kabupaten Garut prevalensi kasus AIDS masih tinggi. Literasi kesehatan ini sangat penting untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA) karena sangat rentan terkena infeksi opportunistik apabila tidak dapat melakukan perawatan kesehatan, pencegahan penyakit dan promosi kesehatan, diharapkan ODHA dapat memenuhi kebutuhannya melalui informasi yang diperoleh guna meningkatkan derajat kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran literasi kesehatan orang dengan HIV/AIDS. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dan penarikan sampel menggunakan purposive sampling, sebanyak 60 responden. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner Health Literacy Study-Asia (HLS-Asia) diadaptasi dari Health Literacy Study-European (HLS-EU) yang dikembangkan oleh Kristine Sorensen terdiri dari 40 pertanyaan dan sudah diuji validitas dengan hasil alpha cronbach 0.982 untuk mengukur literasi kesehatan yang dilaksanakan pada bulan Juni 2018 di Poliklinik Dahlia TNI-AD Tk. IV Garut. Hasil penelitian Responden memiliki literasi rendah (56.7%) lebih banyak dibandingkan dengan responden yang memiliki literasi tinggi (43.3%). Keempat komponen literasi kesehatan yang rendah di Poliklinik Dahlia dikarenakan responden masih kesulitan dalam menilai informasi (63.3%) dan menerapkan informasi kesehatan (61.7%). Perlunya bagi petugas kesehatan memberikan informasi secara jelas, sederhana dan menyediakan sarana dan prasarana bagi ODHA untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatannya.ABTRACTHealth literacy is an individual’s ability to find, understand and comprehend health information in determining decisions for their health. AIDS cases prevalence in Garut is still considered high. Health literacy is very important for those who live with HIV / AIDS (ODHA) because they are tend to be fragile toward opportunistic infections if they don’t get health treatment, disease prevention and health promotion. It is expected that ODHA can fulfill their needs by obtaining some health information in order to improve their health status. This study purpose is to find out the description of health literacy on people living with HIV / AIDS. This research used quantitative descriptive design and purposive sampling to take 60 respondents. The instrument used on this research are Health Literacy Study-Asia (HLS-Asia) questionnaire that is adapted from the Literacy Study-European (HLS-EU), wich developed by Kristine Sorensen. It consist of 40 questions and its validity has been tested with the results of alpha cronbach 0.982 to measure health literacy that conducted  on June 2018 at the Dahlia Polyclinic of TNI-AD, Tk. IV Garut. Results this research Respondents who have lower literacy (56.7%) more than respondents who had high literacy (43.3%). The four components of low health literacy in Dahlia Polyclinic are the res","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45291713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 5
Family’s experience in Caring of Cancer Patient undergoing Oral Chemotherapy : A Study Phenomenology 癌症患者口服化疗的家庭护理经验:现象学研究
Pub Date : 2019-06-26 DOI: 10.17509/JPKI.V5I1.15868
N. Huda, Erwin Erwin, E. Febriyanti
ABSTRACTThe use of Oral Chemotherapy is increasing nowadays. Family who directly involve in caring the patient should be aware of the side effect and how to handle this agent safely. Phenomenology approach of qualitative study was conducted to get illustration regarding family experience in managing care of patient receiving oral chemotherapy. Data was collected by semi structured interviewed. Study gathered from 10 participants who meet criteria. The current study showed that three temathic item related to how they manage care to their family’s member. Those are 1) Lack of knolwedge about oral chemotherapy, 2) Confusing in handling safe oral chemotherapy and 3) lack of ability in caring patients when  side effect appeared and following adherence. These three things are considered lacked by the patients.  Therefore, health care professional especially nurses are expected to give more education and attention about administering oral chemotherapy agents, safe handling, adherence and managing side effects  both of in clinical and home setting. Multi-component interventions that include education, equipment, and technology can improve compliance with oral chemotherapy and will help families to secure and provide the appropriate affection to them.ABSTRAKPenggunaan kemoterapi oral semakin meningkat saat ini. Keluarga yang secara langsung terlibat dalam merawat pasien harus menyadari efek samping dan cara menangani terapi ini dengan aman. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengalaman keluarga dalam mengelola perawatan pasien yang menerima kemoterapi oral. Data dikumpulkan secara semi terstruktur melalui wawancara. Penelitian ini terdiri dari 10 partisipan keluarga yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan  terdapat tiga tema terkait bagaimana keluarga merawat pasien dengan oral chemotherapy di rumah. Ketiga tema tersebut adalah 1) kurangnya pengetahuan keluarga tentang oral kemoterapi, 2) kebingungan keluarga dalam penanganan keamanan oral chemotherapy dan 3) ketidakmampuan keluarga dalam menangani efek samping dan menjaga kepatuhan. Ketiga hal ini dianggap masih belum bisa dilakukan oleh keluarga dan membutuhkan bimbingan serta informasi dari petugas kesehatan. Oleh karena itu, petugas kesehatan professional terutama perawat diharapkan dapat memberikan edukasi dan perhatian yang lebih kepada keluarga  tentang bagaimana pemberian kemoterapi oral yang baik, penanganan yang aman serta peningkatan kepatuhan dalam menjalani perawatan. Memberikan intervensi multikomponen yang mencakup pendidikan, peralatan pendukung, dan teknologi dipercayai dapat meningkatkan kemampuan dalam perawatan dan kepatuhan dalam menjalani kemoterapi oral, sehingga  dapat membantu keluarga untuk memberikan rasa aman dan kasih sayang yang kepada pasien.
摘要目前口服化疗的使用越来越多。直接参与照顾患者的家人应该意识到副作用以及如何安全地处理这种药剂。采用定性研究的现象学方法来说明接受口服化疗的患者在管理护理方面的家庭经验。数据是通过半结构化访谈收集的。这项研究收集了10名符合标准的参与者。目前的研究表明,有三个项目与他们如何照顾家人有关。这些是:1)对口服化疗缺乏了解,2)在处理安全的口服化疗时感到困惑,3)在出现副作用时和坚持治疗后缺乏照顾患者的能力。这三样东西被病人认为是缺乏的。因此,医疗保健专业人员,尤其是护士,应在临床和家庭环境中对口服化疗药物的使用、安全处理、依从性和副作用的管理给予更多的教育和关注。包括教育、设备和技术在内的多成分干预措施可以提高口服化疗的依从性,并将帮助家庭确保并为他们提供适当的关爱。ABSTRAK口服化疗的使用现在正在增加。直接参与患者护理的家庭必须意识到副作用以及如何安全地处理这种治疗。采用现象学方法进行了一项定性研究,以了解接受口腔化疗患者护理的家庭经验。通过访谈半结构化地收集数据。本研究包括10个符合纳入标准的家庭参与。研究表明,有三个主题与家庭如何在家治疗口服化疗患者有关。这三个主题是:1)缺乏家庭对口服化疗的了解,2)家庭在口服化疗安全性管理方面的困惑,以及3)家庭无法处理副作用并保持依从性。其中三件事被认为尚未由家庭完成,需要卫生保健专业人员的指导和信息。因此,专业的医疗保健专业人员,尤其是护士,应该能够对家庭进行更多的教育和关注,让他们了解如何进行良好的口腔化疗、安全护理和提高护理依从性。提供包括教育、支持性设备和可靠技术在内的多成分干预措施,可以提高护理和坚持口服化疗的能力,从而帮助家庭为患者提供安全感和同情心。
{"title":"Family’s experience in Caring of Cancer Patient undergoing Oral Chemotherapy : A Study Phenomenology","authors":"N. Huda, Erwin Erwin, E. Febriyanti","doi":"10.17509/JPKI.V5I1.15868","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V5I1.15868","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe use of Oral Chemotherapy is increasing nowadays. Family who directly involve in caring the patient should be aware of the side effect and how to handle this agent safely. Phenomenology approach of qualitative study was conducted to get illustration regarding family experience in managing care of patient receiving oral chemotherapy. Data was collected by semi structured interviewed. Study gathered from 10 participants who meet criteria. The current study showed that three temathic item related to how they manage care to their family’s member. Those are 1) Lack of knolwedge about oral chemotherapy, 2) Confusing in handling safe oral chemotherapy and 3) lack of ability in caring patients when  side effect appeared and following adherence. These three things are considered lacked by the patients.  Therefore, health care professional especially nurses are expected to give more education and attention about administering oral chemotherapy agents, safe handling, adherence and managing side effects  both of in clinical and home setting. Multi-component interventions that include education, equipment, and technology can improve compliance with oral chemotherapy and will help families to secure and provide the appropriate affection to them.ABSTRAKPenggunaan kemoterapi oral semakin meningkat saat ini. Keluarga yang secara langsung terlibat dalam merawat pasien harus menyadari efek samping dan cara menangani terapi ini dengan aman. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai pengalaman keluarga dalam mengelola perawatan pasien yang menerima kemoterapi oral. Data dikumpulkan secara semi terstruktur melalui wawancara. Penelitian ini terdiri dari 10 partisipan keluarga yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan  terdapat tiga tema terkait bagaimana keluarga merawat pasien dengan oral chemotherapy di rumah. Ketiga tema tersebut adalah 1) kurangnya pengetahuan keluarga tentang oral kemoterapi, 2) kebingungan keluarga dalam penanganan keamanan oral chemotherapy dan 3) ketidakmampuan keluarga dalam menangani efek samping dan menjaga kepatuhan. Ketiga hal ini dianggap masih belum bisa dilakukan oleh keluarga dan membutuhkan bimbingan serta informasi dari petugas kesehatan. Oleh karena itu, petugas kesehatan professional terutama perawat diharapkan dapat memberikan edukasi dan perhatian yang lebih kepada keluarga  tentang bagaimana pemberian kemoterapi oral yang baik, penanganan yang aman serta peningkatan kepatuhan dalam menjalani perawatan. Memberikan intervensi multikomponen yang mencakup pendidikan, peralatan pendukung, dan teknologi dipercayai dapat meningkatkan kemampuan dalam perawatan dan kepatuhan dalam menjalani kemoterapi oral, sehingga  dapat membantu keluarga untuk memberikan rasa aman dan kasih sayang yang kepada pasien.","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41504512","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Penerapan Video Pembelajaran dapat Meningkatkan Keterampilan Klinis dalam Pendidikan Keperawatan: A Literature Review 学习视频的应用可以提高护理教育的临床技能:文学评论
Pub Date : 2019-06-26 DOI: 10.17509/JPKI.V5I1.15128
Indah Permata Sari, S. Sundari
ABSTRAKPerkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat memberikan dampak positif dalam dunia pendidikan. Pendidikan keperawatan saat ini dituntut harus memiliki standar metode pembelajaran yang tepat supaya dapat diterima untuk peningkatan keterampilan klinis, pencapaian tujuan pembelajaran, merangsang minat belajar secara mandiri, dan membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran. Literature review ini bertujuan untuk melihat penerapan video pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan klinis mahasiswa dalam pendidikan keperawatan. Metode yang digunakan dengan menganalisis beberapa tulisan artikel full text berbahasa inggris dengan rentang 2008-2018. Database yang digunakan adalah PubMed, Google Scholar, dan ScienceDirect, dengan kata kunci “learning video in nursing”, “teaching and learning for nursing”, “clinical skills in nursing”, dan “nurse education”. Artikel diseleksi menggunakan systematic review dengan PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses) dan didapatkan sebanyak 25 artikel. Literature review menemukan 4 aspek penting penerapan video pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan klinis mahasiswa diantaranya (1) meningkatkan efektifitas pembelajaran; (2) lebih efisien dibandingkan metode konvensional; (3) pola penerapan video yang tepat dapat menigkatkan keterampilan klinis mahasiswa; dan (4)  kualitas atau durasi video yang baik akan mempengaruhi pemahaman dan ketrampilan. Pembahasan literature review ini berkaitan dengan video pembelajaran lebih efektif dalam mempresentasikan materi ajar dan mentranformasi ilmu kepada mahasiswa. Selain itu, penerapan video pembelajaran juga berdampak positif dalam meningkatnya aktivitas dan motivasi belajar mahasiswa terutama dalam peningkatan keterampilan klinis dalam pendidikan keperawatan.ABSTRACTThe development of information technology and communication can give a positive effect on education word. The learning for nursing today is required must have the right standard of learning method so it can be received for improving the student's clinical skill, the achievement of learning goals, stimulating interest in learning by self effectivity. The literature review has a purpose to see the learning video application, can improve the student's clinical skill in teaching for nursing. The method is used by analyzing some articles full text in English by range 2008-2018. The database is used namely PubMed, Google Scholar and ScienceDirect. By keynote "learning video in nursing, teaching and learning too nursing, clinical skill of nursing and nurse education. The articles which found is selected by using systematic review with PRISMA (Preferred Reporting Item of Systematic Reviews and Meta-analyses) and has got 25 articles. Literature review which finds 4 important aspects in application learning video, can improve  the student's clinical skill, among of them  (1)  improve the learning effectivity, (2) more efficiency compared with conventional
ABSTRAK信息和通信技术的发展可以对教育界产生积极影响。当前的护理教育应该有正确的学习方法,以获得临床技能、学习目标、学习中的自我利益,并帮助教师实现学习效率。本文献综述旨在了解视频学习在护理教育中的应用可以提高学生的临床技能。方法用于分析2008-2018年间的一些英文全文文章。使用的数据库是PubMed、Google Scholar和ScienceDirect,关键词为“护理学习视频”、“护理教学”、“护士临床技能”和“护士教育”。使用PRISMA(系统评价和荟萃分析的首选报告项目)进行系统评价选择文章,共收到25篇文章。文献综述发现,视频学习有4个重要方面可以提高学生的临床技能(1)提高学习效率;(2) 比传统方法更有效;(3) 正确的视频应用模式可以提高学生的临床技能;以及(4)良好的视频质量或持续时间将影响理解和技能。这种文献综述语言与视频学习有关,可以更有效地展示教材并将科学转化为学生。此外,视频学习对增加学生活动和动机也有积极影响,尤其是在提高护理教育的临床技能方面。摘要信息技术和通信技术的发展可以对教育词汇产生积极影响。今天的护理学习必须有正确的学习方法标准,这样才能提高学生的临床技能,实现学习目标,通过自我效能激发学习兴趣。文献综述有助于看到学习视频的应用,可以提高学生在护理教学中的临床技能。该方法用于分析2008-2018年期间的一些英文全文文章。使用该数据库的有PubMed、Google Scholar和ScienceDirect。通过主题演讲“护理中的学习视频,护理的教学和学习,护理的临床技能和护士教育。发现的文章是通过使用PRISMA(系统评价和荟萃分析的首选报告项目)进行系统评价来选择的。”-已收到25篇文章。文献综述发现,在应用学习视频中有4个重要方面可以提高学生的临床技能,其中[UNK](1)[UNK]提高了学习效率,(2)与传统方法相比效率更高,(3)正确的视频应用模式可以提高学生临床技能,(4)好视频的质量或持续时间。根据学习视频讨论文献复习更有效地呈现教材,将知识转化为学生。此外,应用学习视频在提高学生的活动性和学习动机方面,特别是在提高护理临床学习技能方面,具有积极的作用。
{"title":"Penerapan Video Pembelajaran dapat Meningkatkan Keterampilan Klinis dalam Pendidikan Keperawatan: A Literature Review","authors":"Indah Permata Sari, S. Sundari","doi":"10.17509/JPKI.V5I1.15128","DOIUrl":"https://doi.org/10.17509/JPKI.V5I1.15128","url":null,"abstract":"ABSTRAKPerkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat memberikan dampak positif dalam dunia pendidikan. Pendidikan keperawatan saat ini dituntut harus memiliki standar metode pembelajaran yang tepat supaya dapat diterima untuk peningkatan keterampilan klinis, pencapaian tujuan pembelajaran, merangsang minat belajar secara mandiri, dan membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran. Literature review ini bertujuan untuk melihat penerapan video pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan klinis mahasiswa dalam pendidikan keperawatan. Metode yang digunakan dengan menganalisis beberapa tulisan artikel full text berbahasa inggris dengan rentang 2008-2018. Database yang digunakan adalah PubMed, Google Scholar, dan ScienceDirect, dengan kata kunci “learning video in nursing”, “teaching and learning for nursing”, “clinical skills in nursing”, dan “nurse education”. Artikel diseleksi menggunakan systematic review dengan PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses) dan didapatkan sebanyak 25 artikel. Literature review menemukan 4 aspek penting penerapan video pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan klinis mahasiswa diantaranya (1) meningkatkan efektifitas pembelajaran; (2) lebih efisien dibandingkan metode konvensional; (3) pola penerapan video yang tepat dapat menigkatkan keterampilan klinis mahasiswa; dan (4)  kualitas atau durasi video yang baik akan mempengaruhi pemahaman dan ketrampilan. Pembahasan literature review ini berkaitan dengan video pembelajaran lebih efektif dalam mempresentasikan materi ajar dan mentranformasi ilmu kepada mahasiswa. Selain itu, penerapan video pembelajaran juga berdampak positif dalam meningkatnya aktivitas dan motivasi belajar mahasiswa terutama dalam peningkatan keterampilan klinis dalam pendidikan keperawatan.ABSTRACTThe development of information technology and communication can give a positive effect on education word. The learning for nursing today is required must have the right standard of learning method so it can be received for improving the student's clinical skill, the achievement of learning goals, stimulating interest in learning by self effectivity. The literature review has a purpose to see the learning video application, can improve the student's clinical skill in teaching for nursing. The method is used by analyzing some articles full text in English by range 2008-2018. The database is used namely PubMed, Google Scholar and ScienceDirect. By keynote \"learning video in nursing, teaching and learning too nursing, clinical skill of nursing and nurse education. The articles which found is selected by using systematic review with PRISMA (Preferred Reporting Item of Systematic Reviews and Meta-analyses) and has got 25 articles. Literature review which finds 4 important aspects in application learning video, can improve  the student's clinical skill, among of them  (1)  improve the learning effectivity, (2) more efficiency compared with conventional ","PeriodicalId":34109,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44108064","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
期刊
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1