Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang timbul dalam waktu lama dan dapat disebabkan oleh faktor risiko metabolik. Kejadian serangan jantung, stroke, kanker, penyakit paru obstruktif kronik, asma dan diabetes sering ditemui pada lansia di kelurahan Duri Pulo Jakarta Pusat. Kesadaran lansia untuk melakukan deteksi dini faktor risiko metabolik dari PTM dan mengontrol faktor risiko tersebut masih rendah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko metabolik pada lansia dikelurahan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada 24 orang lansia melalui kegiatan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat darah, pengukuran lingkar pinggang dan pengukuran indeks massa tubuh (IMT). Hasil pemeriksaan sebanyak 7 orang lansia (28%) mengalami hipertensi derajat I, 10 orang lansia (44%) mengalami hipertensi derajat II, 11 lansia (48%) memiliki IMT > 25kg/m2, 21 lansia (88%) memiliki ukuran lingkar pinggang diatas normal, 7 lansia (32%) memiliki kadar asam urat darah abnormal, dan sebanyak 12 lansia (52%) bersedia dirujuk untuk mendapat pengobatan lebih lanjut. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa sebagian besar lansia di tempat ini berisiko untuk mengalami PTM. Kegiatan yang rutin dan berkala diperlukan untuk mencegah perkembangan faktor risiko tersebut menjadi penyakit yang lebih berat.
{"title":"Deteksi Dini Faktor Risko Penyakit Tidak Menular (PTM) pada Lansia Duri Pulo Jakarta Pusat","authors":"Kirana Anggraini, Dyah Ayu Woro Setyaningrum","doi":"10.54082/ijpm.119","DOIUrl":"https://doi.org/10.54082/ijpm.119","url":null,"abstract":"Penyakit Tidak Menular (PTM) merupakan penyakit yang timbul dalam waktu lama dan dapat disebabkan oleh faktor risiko metabolik. Kejadian serangan jantung, stroke, kanker, penyakit paru obstruktif kronik, asma dan diabetes sering ditemui pada lansia di kelurahan Duri Pulo Jakarta Pusat. Kesadaran lansia untuk melakukan deteksi dini faktor risiko metabolik dari PTM dan mengontrol faktor risiko tersebut masih rendah. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko metabolik pada lansia dikelurahan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada 24 orang lansia melalui kegiatan pemeriksaan tekanan darah, gula darah, asam urat darah, pengukuran lingkar pinggang dan pengukuran indeks massa tubuh (IMT). Hasil pemeriksaan sebanyak 7 orang lansia (28%) mengalami hipertensi derajat I, 10 orang lansia (44%) mengalami hipertensi derajat II, 11 lansia (48%) memiliki IMT > 25kg/m2, 21 lansia (88%) memiliki ukuran lingkar pinggang diatas normal, 7 lansia (32%) memiliki kadar asam urat darah abnormal, dan sebanyak 12 lansia (52%) bersedia dirujuk untuk mendapat pengobatan lebih lanjut. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa sebagian besar lansia di tempat ini berisiko untuk mengalami PTM. Kegiatan yang rutin dan berkala diperlukan untuk mencegah perkembangan faktor risiko tersebut menjadi penyakit yang lebih berat.","PeriodicalId":34363,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134918843","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan manajer dan staf keuangan di Perusahaan Dewi Media Lestari yang bertempat di Jl. Ki Ageng Pemanahan, Sorosutan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dengan memanfaatkan teknologi cloud guna mempermudah dalam menganalisis laporan keuangan khususnya menganalisis cost and benefit pada saat pandemi COVID-19 ini. Permasalahan mitra saat adalah pencatatan keuangan secara manual dan staf keuangan yang berlatar belakang pendidikan bukan berasal dari akuntansi. Metode yang digunakan adalah dengan melakuakan sosialisasi dan pelatihan dengan menggunakan power point dan praktik secara langsung untuk pemanfaatan teknologi cloud tersebut. Hasil program pengabdian ini adalah pihak manajemen telah mendapatkan pemahaman siklus akuntansi dan analisis laporan keuangan sehingga pihak manajemen dapat menganalisis laporan keuangan dan membuat keputusan strategis dengan tepat dengan pemanfaatan teknologi cloud computing.
{"title":"Pemanfaatan Teknologi Cloud untuk Analisis Cost and Benefit pada Laporan Keuangan di Masa Pandemi COVID-19 di Dewi Media Lestari Yogyakarta","authors":"Alfriadi Dwi Atmoko, Ainul Yaqin","doi":"10.54082/ijpm.107","DOIUrl":"https://doi.org/10.54082/ijpm.107","url":null,"abstract":"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan manajer dan staf keuangan di Perusahaan Dewi Media Lestari yang bertempat di Jl. Ki Ageng Pemanahan, Sorosutan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan ketentuan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dengan memanfaatkan teknologi cloud guna mempermudah dalam menganalisis laporan keuangan khususnya menganalisis cost and benefit pada saat pandemi COVID-19 ini. Permasalahan mitra saat adalah pencatatan keuangan secara manual dan staf keuangan yang berlatar belakang pendidikan bukan berasal dari akuntansi. Metode yang digunakan adalah dengan melakuakan sosialisasi dan pelatihan dengan menggunakan power point dan praktik secara langsung untuk pemanfaatan teknologi cloud tersebut. Hasil program pengabdian ini adalah pihak manajemen telah mendapatkan pemahaman siklus akuntansi dan analisis laporan keuangan sehingga pihak manajemen dapat menganalisis laporan keuangan dan membuat keputusan strategis dengan tepat dengan pemanfaatan teknologi cloud computing.","PeriodicalId":34363,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134918847","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab kematian serta kecacatan terbesar di dunia. Indonesia berkontribusi besar terhadap beban hipertensi global karena rendahnya tingkat pengobatan serta pengendalian penyakit, dua faktor yang diketahui dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan karakter sosial masyarakat. Meski telah terdapat studi mengenai hipertensi pada sekelompok populasi Ternate (studi TENSI), implementasi penelitian tersebut diperlukan guna meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat Maluku Utara mengenai hipertensi. Tujuan pengabdian ini adalah melakukan sosialisasi studi TENSI, pemeriksaan tekanan darah dan gula darah sewaktu kepada warga kelurahan Fitu, Ternate. Dalam kegiatan ini, sebanyak 28 orang berpartisipasi: 75% perempuan, rerata usia + SD 48,2 + 2,9 tahun, rerata gula darah sewaktu + SD 122,1 + 9,6 mg/dL, dan 60,7% terdeteksi menderita hipertensi. Temuan ini menunjukkan bahwa hipertensi masih menjadi ancaman kesehatan yang perlu diatasi bersama. Edukasi dan pemeriksaan tekanan darah rutin terhadap masyarakat pesisir Ternate harus dilaksanakan lebih giat dan bertarget.
{"title":"Implementasi Studi TENSI sebagai Upaya Pencegahan Peningkatan Kejadian Hipertensi Masyarakat Pesisir Kota Ternate","authors":"Aryandhito Widhi Nugroho, Nur Upik En Masrika","doi":"10.54082/ijpm.108","DOIUrl":"https://doi.org/10.54082/ijpm.108","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab kematian serta kecacatan terbesar di dunia. Indonesia berkontribusi besar terhadap beban hipertensi global karena rendahnya tingkat pengobatan serta pengendalian penyakit, dua faktor yang diketahui dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan karakter sosial masyarakat. Meski telah terdapat studi mengenai hipertensi pada sekelompok populasi Ternate (studi TENSI), implementasi penelitian tersebut diperlukan guna meningkatkan pengetahuan dan kewaspadaan masyarakat Maluku Utara mengenai hipertensi. Tujuan pengabdian ini adalah melakukan sosialisasi studi TENSI, pemeriksaan tekanan darah dan gula darah sewaktu kepada warga kelurahan Fitu, Ternate. Dalam kegiatan ini, sebanyak 28 orang berpartisipasi: 75% perempuan, rerata usia + SD 48,2 + 2,9 tahun, rerata gula darah sewaktu + SD 122,1 + 9,6 mg/dL, dan 60,7% terdeteksi menderita hipertensi. Temuan ini menunjukkan bahwa hipertensi masih menjadi ancaman kesehatan yang perlu diatasi bersama. Edukasi dan pemeriksaan tekanan darah rutin terhadap masyarakat pesisir Ternate harus dilaksanakan lebih giat dan bertarget.","PeriodicalId":34363,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134918845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penenun Kre Alang masih masih kalah saing dengan pengerajin kain tenun lainnya. Hal ini disebabkan redahnya tingkat pengetahuan SDM tentang manajemen usaha dan digital marketing. Oleh karena itu pelatihan mengenai digital marketing dan manajemen usaha, sangat diperlukan untuk meningkatkan produktifitas pengerajin kain tenun khas Sumbawa, khsusnya di Desa Berare Kecamatan Moyo Hilir. Dalam kegiatan pelatihan ini dilalkukan melalaui beberpa tahap, mulai dari pemberian materi, praktek, dan evaluasi serta berdikusi secara aktif dengan peserta pelatihan. Hasil dari kegiatan pelatihan ini menunjukan adanya peningkatan pengetahuan peserta pelatihan terhadap digital marketing dan manajemen usaha, mulai dari penggunaan sosial media, serta pengetuhan cara mengelola keuangan. Kesimpulan dari kegiatan ini bahwa pelatihan yang dilakukan berdampak pada tingkat pengetahuan peserta mengenai mengelola keuangan dan pemenfaatan sosial media sebagai sarana pemasaran.
{"title":"Edukasi Digital Marketing dan Manajemen Usaha dalam Upaya Meningkatkan Produktifitas Pengerajin Kain Tenun Tradisional Sumbawa di Desa Berare","authors":"Yayan Zulian, Yufran Yufran","doi":"10.54082/ijpm.68","DOIUrl":"https://doi.org/10.54082/ijpm.68","url":null,"abstract":"Penenun Kre Alang masih masih kalah saing dengan pengerajin kain tenun lainnya. Hal ini disebabkan redahnya tingkat pengetahuan SDM tentang manajemen usaha dan digital marketing. Oleh karena itu pelatihan mengenai digital marketing dan manajemen usaha, sangat diperlukan untuk meningkatkan produktifitas pengerajin kain tenun khas Sumbawa, khsusnya di Desa Berare Kecamatan Moyo Hilir. Dalam kegiatan pelatihan ini dilalkukan melalaui beberpa tahap, mulai dari pemberian materi, praktek, dan evaluasi serta berdikusi secara aktif dengan peserta pelatihan. Hasil dari kegiatan pelatihan ini menunjukan adanya peningkatan pengetahuan peserta pelatihan terhadap digital marketing dan manajemen usaha, mulai dari penggunaan sosial media, serta pengetuhan cara mengelola keuangan. Kesimpulan dari kegiatan ini bahwa pelatihan yang dilakukan berdampak pada tingkat pengetahuan peserta mengenai mengelola keuangan dan pemenfaatan sosial media sebagai sarana pemasaran.","PeriodicalId":34363,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86107926","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu sumber daya alam dimiliki Desa Kuapan adalah komoditas buah pepaya. Mengingat tumbuhan pekarangan rumah dan perawatannya cukup muda, menjadikan pepaya salah satu tumbuhan yang mudah ditemukan di desa Kuapan. Namun dibalik keunggulannya terdapat kelemahan dari pohon pepaya. Salah satunya, ketika cuaca buruk tiba terkadang pohon pepaya banyak yang tumbang. Hal ini menyebabkan banyak buah pepaya terutama masih dalam kondisi belum matang dibuang oleh masyarakat karena tidak tahu cara pengolahannya. Berawal dari kondisi ini sehingga memunculkan pemikiran tim untuk mengadakan pelatihan pembuatan keripik usus pepaya muda. Metode pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan metode partisipatif. Sasaran pelatihan adalah PKK Desa Kuapan sebanyak 20 orang. Kegiatannya dilaksanakan satu kali pelatihan, namun tim ikut serta memantau, mengarahkan saat anggota PKK melakukan uji coba membuat kembali keripik usus pepaya muda. Pelatihan pembuatan keripik usus pepaya muda berjalan dengan lancar dan kondusif. Hasil kegiatan ini antara lain PKK Desa Kuapan mampu mengolah pepaya muda yang dulunya tidak dimanfaatkan menjadi olahan kuliner berupa keripik usus pepaya muda, nantinya dapat menjadi produk yang mempunyai harga jual tinggi dipasaran. Adanya pelatihan dapat meningkatkan pemahaman anggota PKK mengenai pengolahan buah pepaya muda. Tim pelaksana pelatihan terus melakukan pendampingan, memonitor dan evaluasi proses pembuatan produk oleh peserta.
{"title":"Pelatihan Pengolahan Keripik Usus Pepaya Muda sebagai Upaya Meningkatkan Keterampilan Masyarakat dalam Memanfaatkan Potensi Pepaya di Desa Kuapan","authors":"Aulia Syafitri, Nur Malasari","doi":"10.54082/ijpm.67","DOIUrl":"https://doi.org/10.54082/ijpm.67","url":null,"abstract":"Salah satu sumber daya alam dimiliki Desa Kuapan adalah komoditas buah pepaya. Mengingat tumbuhan pekarangan rumah dan perawatannya cukup muda, menjadikan pepaya salah satu tumbuhan yang mudah ditemukan di desa Kuapan. Namun dibalik keunggulannya terdapat kelemahan dari pohon pepaya. Salah satunya, ketika cuaca buruk tiba terkadang pohon pepaya banyak yang tumbang. Hal ini menyebabkan banyak buah pepaya terutama masih dalam kondisi belum matang dibuang oleh masyarakat karena tidak tahu cara pengolahannya. Berawal dari kondisi ini sehingga memunculkan pemikiran tim untuk mengadakan pelatihan pembuatan keripik usus pepaya muda. Metode pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan metode partisipatif. Sasaran pelatihan adalah PKK Desa Kuapan sebanyak 20 orang. Kegiatannya dilaksanakan satu kali pelatihan, namun tim ikut serta memantau, mengarahkan saat anggota PKK melakukan uji coba membuat kembali keripik usus pepaya muda. Pelatihan pembuatan keripik usus pepaya muda berjalan dengan lancar dan kondusif. Hasil kegiatan ini antara lain PKK Desa Kuapan mampu mengolah pepaya muda yang dulunya tidak dimanfaatkan menjadi olahan kuliner berupa keripik usus pepaya muda, nantinya dapat menjadi produk yang mempunyai harga jual tinggi dipasaran. Adanya pelatihan dapat meningkatkan pemahaman anggota PKK mengenai pengolahan buah pepaya muda. Tim pelaksana pelatihan terus melakukan pendampingan, memonitor dan evaluasi proses pembuatan produk oleh peserta.","PeriodicalId":34363,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88208399","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Desa Kembaran, Magelang menjadi salah satu daerah penghasil buah durian di Provinsi Jawa Tengah. Kulit dan biji durian yang tidak dimanfaatkan menjadi tumpukan sampah. Perlu adanya inovasi agar limbah sampah tersebut dapat diubah menjadi produk yang bernilai jual, yaitu dengan mengadakan kegiatan sosialisasi dan praktik pengolahan biji dan kulit durian menjadi pangsit dan tepung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi ibu-ibu Dusun Kembaran I agar dapat memanfaatkan potensi desa sebagai salah satu daerah sentra durian yaitu dengan mengolah sampah dari biji dan kulit durian agar menjadi produk yang dapat dipasarkan. Serta memfasilitasi masyarakat untuk secara langsung mempraktekkan pemanfaatan limbah durian menjadi produk siap jual. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat menjadi lebih tahu potensi dari limbah durian. Dimana bijinya bisa menjadi produk pangsit dan kulitnya menjadi olahan tepung yang dapat dijual sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Terciptanya produk pangsit biji durian yang diberi merk “Pangsit Biduan” ini dapat menjadi ciri khas Desa Kembaran.
{"title":"Pendampingan Pembuatan Pangsit Biji Durian di Desa Kembaran Magelang sebagai Ide Usaha Ciri Khas Daerah yang Potensial","authors":"Dhannang Septian Nugroho, Salsabila Putri Chaerunnisa, Asa Alfain, Alivia Nurul Hikma, Atika Sari Damayanti, Bagas Syafrijal Nur Ilhami, Firman Gunawan, kurnia Yuniati, Nadita Pratiwi, Salma Putri Yuliani","doi":"10.54082/ijpm.65","DOIUrl":"https://doi.org/10.54082/ijpm.65","url":null,"abstract":"Desa Kembaran, Magelang menjadi salah satu daerah penghasil buah durian di Provinsi Jawa Tengah. Kulit dan biji durian yang tidak dimanfaatkan menjadi tumpukan sampah. Perlu adanya inovasi agar limbah sampah tersebut dapat diubah menjadi produk yang bernilai jual, yaitu dengan mengadakan kegiatan sosialisasi dan praktik pengolahan biji dan kulit durian menjadi pangsit dan tepung. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi ibu-ibu Dusun Kembaran I agar dapat memanfaatkan potensi desa sebagai salah satu daerah sentra durian yaitu dengan mengolah sampah dari biji dan kulit durian agar menjadi produk yang dapat dipasarkan. Serta memfasilitasi masyarakat untuk secara langsung mempraktekkan pemanfaatan limbah durian menjadi produk siap jual. Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat menjadi lebih tahu potensi dari limbah durian. Dimana bijinya bisa menjadi produk pangsit dan kulitnya menjadi olahan tepung yang dapat dijual sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Terciptanya produk pangsit biji durian yang diberi merk “Pangsit Biduan” ini dapat menjadi ciri khas Desa Kembaran.","PeriodicalId":34363,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76169389","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Usaha organik merupakan bagian integral dari pertanian berkelanjutan dengan menggunakan bahan alami. Shanti Bhuana merupakan perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Bengkayang. Shanti Bhuana memiliki usaha sayuran organik yang dikelola oleh mahasiswa/i. Kendala yang dialami Sayuran organik Shanti Bhuana sebelumnya yaitu kesulitan pemasaran dan keterbatasan SDM yang mengelola usaha sayuran organik tersebut. Kesulitan pemasaran diakibatkan masa pandemi sehingga membuat mahasiswa sulit untuk memasarkan produk secara langsung ke konsumen. Dan sdm dari usaha sayuran organik ini memiliki keterbatasan dalam mengelola sayuran karna tektur tanah yang kurang memadai untuk menanam sayuran. Sehingga dengan adanya kendala yang dimiliki oleh usaha sayuran organik Shanti Bhuana maka dilakukan pendampingan dengan menggunakan modul dari ILO-SCORE. Modul tersebut berupa Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, dan Suluh (5S), Hygiene, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3). Setelah berjalan 2 bulan pengabdian dilakukan hasil panen mulai meningkat sehingga pendapatan juga mengalami peningkatan.
{"title":"Pendampingan Usaha Melalui Program Score Terhadap Perkembangan Usaha Sayuran Organik Shanti Bhuana Bengkayang, Kalimantan Barat","authors":"Lusiani Lusiani, Rosita Mala, Blasius Manggu","doi":"10.54082/ijpm.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.54082/ijpm.66","url":null,"abstract":"Usaha organik merupakan bagian integral dari pertanian berkelanjutan dengan menggunakan bahan alami. Shanti Bhuana merupakan perguruan tinggi yang ada di Kabupaten Bengkayang. Shanti Bhuana memiliki usaha sayuran organik yang dikelola oleh mahasiswa/i. Kendala yang dialami Sayuran organik Shanti Bhuana sebelumnya yaitu kesulitan pemasaran dan keterbatasan SDM yang mengelola usaha sayuran organik tersebut. Kesulitan pemasaran diakibatkan masa pandemi sehingga membuat mahasiswa sulit untuk memasarkan produk secara langsung ke konsumen. Dan sdm dari usaha sayuran organik ini memiliki keterbatasan dalam mengelola sayuran karna tektur tanah yang kurang memadai untuk menanam sayuran. Sehingga dengan adanya kendala yang dimiliki oleh usaha sayuran organik Shanti Bhuana maka dilakukan pendampingan dengan menggunakan modul dari ILO-SCORE. Modul tersebut berupa Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, dan Suluh (5S), Hygiene, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3). Setelah berjalan 2 bulan pengabdian dilakukan hasil panen mulai meningkat sehingga pendapatan juga mengalami peningkatan.","PeriodicalId":34363,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86127438","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ayu Lavenia, Mia Febriana, Sri Rahayu, Mahdia Fadhila, Siti Faridah, Zhulfikri Budianto
Ruang rehabilitasi psikososial menjadi wadah bagi pasien dengan gangguan jiwa untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan, terutama pada bidang yang diminati. Kegiatan rehabilitasi mengarah pada aktivitas okupasi seperti mencuci kendaraan, membuat telur asin, hidroponik, dan sebagainya. Kurangnya kegiatan yang bersifat rekreasional, membuat tim ingin melakukan kegiatan di bidang kesenian yakni melukis. Kegiatan melukis bertujuan untuk memberikan aktivitas yang sifatnya rekreasional, meningkatkan keterampilan interaksi sosial, dan menghibur pasien. Metode yang digunakan menggunakan skala pengukuran Wong Baker Faces Pain Scale. Pelaksanaan kegiatan melukis dilakukan di ruang rehabilitasi psikososial Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Sasaran kegiatan ini adalah pasien rawat inap yang mengikuti rehabilitasi psikososial di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Adapun jumlah pasien yang mengikuti kegiatan melukis adalah sebanyak 15 orang dengan kriteria kooperatif, sudah tenang, dan telah mendapat persetujuan oleh dokter spesialis. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan 8 pasien mengalami kenaikan perasaan menjadi lebih senang, sementara pada 7 pasien menunjukkan perasaan mereka yang sama saja, yang mana perasaan mereka turut mengalami perubahan menjadi merasa senang dan bahagia.
{"title":"Kegiatan Melukis sebagai Media Rekreasional pada Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum","authors":"Ayu Lavenia, Mia Febriana, Sri Rahayu, Mahdia Fadhila, Siti Faridah, Zhulfikri Budianto","doi":"10.54082/ijpm.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.54082/ijpm.69","url":null,"abstract":"Ruang rehabilitasi psikososial menjadi wadah bagi pasien dengan gangguan jiwa untuk mengasah dan mengembangkan kemampuan, terutama pada bidang yang diminati. Kegiatan rehabilitasi mengarah pada aktivitas okupasi seperti mencuci kendaraan, membuat telur asin, hidroponik, dan sebagainya. Kurangnya kegiatan yang bersifat rekreasional, membuat tim ingin melakukan kegiatan di bidang kesenian yakni melukis. Kegiatan melukis bertujuan untuk memberikan aktivitas yang sifatnya rekreasional, meningkatkan keterampilan interaksi sosial, dan menghibur pasien. Metode yang digunakan menggunakan skala pengukuran Wong Baker Faces Pain Scale. Pelaksanaan kegiatan melukis dilakukan di ruang rehabilitasi psikososial Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Sasaran kegiatan ini adalah pasien rawat inap yang mengikuti rehabilitasi psikososial di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum. Adapun jumlah pasien yang mengikuti kegiatan melukis adalah sebanyak 15 orang dengan kriteria kooperatif, sudah tenang, dan telah mendapat persetujuan oleh dokter spesialis. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan 8 pasien mengalami kenaikan perasaan menjadi lebih senang, sementara pada 7 pasien menunjukkan perasaan mereka yang sama saja, yang mana perasaan mereka turut mengalami perubahan menjadi merasa senang dan bahagia.","PeriodicalId":34363,"journal":{"name":"Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88447375","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}