Pub Date : 2021-12-28DOI: 10.31506/jrk.v12i2.11946
Khairunnisa Setyo Fatimatuzzahra, Mite Setiansah
{"title":"REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM RAYA AND THE LAST DRAGON (ANALISIS WACANA JAGER & MAIER)","authors":"Khairunnisa Setyo Fatimatuzzahra, Mite Setiansah","doi":"10.31506/jrk.v12i2.11946","DOIUrl":"https://doi.org/10.31506/jrk.v12i2.11946","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":344242,"journal":{"name":"JRK (Jurnal Riset Komunikasi)","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114413871","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-28DOI: 10.31506/jrk.v12i2.11928
Kaimala Zuarni Abidin, Asep Soegiarto
Kata kunci : Abstrak Hubungan Masyarakat, Pemerintahan, Media Sosial, Instagram, Media Publikasi. Pemanfaatan media sosial sebagai media publikasi merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh praktisi public relations pada era digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan instagram sebagai media publikasi yang dilakukan oleh Protokol Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan teori karakteristik media sosial yaitu Jaringan (Network), Informasi (Informations), Arsip (Archive), Interaksi (Interactivity), Simulasi Sosial (Simulation of Society), dan Konten Oleh Pengguna (User Generated Content). Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan instagram sebagai media publikasi Protokol Jakarta Timur melalui jaringan antar pengguna, informasi yang disampaikan, arsip media sosial, interaksi antar pengguna, etika dan aturan pada instagram @protokol_jaktim serta melalui produksi konten adalah untuk mengenalkan Protokol Jakarta Timur kepada publik mengenai kegiatan yang dilakukan, memudahkan interaksi dengan publik, dan meningkatkan citra positif dan mendapat kepercayaan publik dalam melakukan tugas dan fungsinya.
{"title":"PEMANFAATAN INSTAGRAM SEBAGAI MEDIA PUBLIKASI SUBBAGIAN PROTOKOL PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR","authors":"Kaimala Zuarni Abidin, Asep Soegiarto","doi":"10.31506/jrk.v12i2.11928","DOIUrl":"https://doi.org/10.31506/jrk.v12i2.11928","url":null,"abstract":"Kata kunci : Abstrak Hubungan Masyarakat, Pemerintahan, Media Sosial, Instagram, Media Publikasi. Pemanfaatan media sosial sebagai media publikasi merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh praktisi public relations pada era digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan instagram sebagai media publikasi yang dilakukan oleh Protokol Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan teori karakteristik media sosial yaitu Jaringan (Network), Informasi (Informations), Arsip (Archive), Interaksi (Interactivity), Simulasi Sosial (Simulation of Society), dan Konten Oleh Pengguna (User Generated Content). Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan instagram sebagai media publikasi Protokol Jakarta Timur melalui jaringan antar pengguna, informasi yang disampaikan, arsip media sosial, interaksi antar pengguna, etika dan aturan pada instagram @protokol_jaktim serta melalui produksi konten adalah untuk mengenalkan Protokol Jakarta Timur kepada publik mengenai kegiatan yang dilakukan, memudahkan interaksi dengan publik, dan meningkatkan citra positif dan mendapat kepercayaan publik dalam melakukan tugas dan fungsinya.","PeriodicalId":344242,"journal":{"name":"JRK (Jurnal Riset Komunikasi)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129593188","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-28DOI: 10.31506/jrk.v12i2.11625
Marthin Otniel, K. Putri
{"title":"DAMPAK KULIAH DARING TERHADAP PEMAHAMAN KOMUNIKASI NONVERBAL MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA ANGKATAN 2019","authors":"Marthin Otniel, K. Putri","doi":"10.31506/jrk.v12i2.11625","DOIUrl":"https://doi.org/10.31506/jrk.v12i2.11625","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":344242,"journal":{"name":"JRK (Jurnal Riset Komunikasi)","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133846483","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-28DOI: 10.31506/jrk.v12i2.11985
Amalia Farahdiba
Kata kunci : Abstrak Pengesahan UU Cipta Kerja, Cover Story, Semiotika. Penelitian ini membahas tentang pengesahan UU Cipta Kerja yang disahkan pada 5 Oktober 2020 lalu. Pemerintah mendapat sorotan publik atas kebijakan yang diambil dalam melakukan pengesahan terhadap isi UU Cipta Kerja melalui Koran Tempo. Presiden Joko Widodo dinilai tidak peduli dengan suara penolakan undang-undang tersebut, beliau tetap mengesahkan UU Cipta Kerja meskipun mendapat tekanan dan penolakan dari masyarakat. Koran Tempo sendiri merupakan media cetak nasional yang aktif menulis tentang perkembangan isu pengesahan UU Cipta Kerja dan menuangkannya ke dalam salah satu konten medianya yaitu cover story. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan makna dan pesan yang muncul dalam penggambaran cover story Koran Tempo edisi 15 Oktober 2020 dengan menggunakan analisis semiotika model Pierce. Metode penelitian memakai pendekatan kualitatif-deskriptif. Hasilnya adalah makna pesan yang ditampilkan Koran Tempo menunjukkan bahwa pemerintah seperti mencoba untuk menutup mata dan telinga terhadap aksi penolakan yang disampaikan masyarakat terhadap pengesahan undang-undang tersebut.
{"title":"ANALISIS SEMIOTIKA COVER STORY KORAN TEMPO EDISI 15 OKTOBER 2020 “JALAN TERUS”","authors":"Amalia Farahdiba","doi":"10.31506/jrk.v12i2.11985","DOIUrl":"https://doi.org/10.31506/jrk.v12i2.11985","url":null,"abstract":"Kata kunci : Abstrak Pengesahan UU Cipta Kerja, Cover Story, Semiotika. Penelitian ini membahas tentang pengesahan UU Cipta Kerja yang disahkan pada 5 Oktober 2020 lalu. Pemerintah mendapat sorotan publik atas kebijakan yang diambil dalam melakukan pengesahan terhadap isi UU Cipta Kerja melalui Koran Tempo. Presiden Joko Widodo dinilai tidak peduli dengan suara penolakan undang-undang tersebut, beliau tetap mengesahkan UU Cipta Kerja meskipun mendapat tekanan dan penolakan dari masyarakat. Koran Tempo sendiri merupakan media cetak nasional yang aktif menulis tentang perkembangan isu pengesahan UU Cipta Kerja dan menuangkannya ke dalam salah satu konten medianya yaitu cover story. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan makna dan pesan yang muncul dalam penggambaran cover story Koran Tempo edisi 15 Oktober 2020 dengan menggunakan analisis semiotika model Pierce. Metode penelitian memakai pendekatan kualitatif-deskriptif. Hasilnya adalah makna pesan yang ditampilkan Koran Tempo menunjukkan bahwa pemerintah seperti mencoba untuk menutup mata dan telinga terhadap aksi penolakan yang disampaikan masyarakat terhadap pengesahan undang-undang tersebut.","PeriodicalId":344242,"journal":{"name":"JRK (Jurnal Riset Komunikasi)","volume":"74 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133696552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-16DOI: 10.31506/jrk.v12i2.12112
Eravany Noura Widyanggari
Penurunan penyebaran Virus Covid-19 di bulan Mei 2020 telah memberikan ‘angin segar’ kepada masyarakat untuk memulai aktivitas dengan tatanan hidup baru (new normal). Langkah ini dimulai dengan kunjungan Presiden Jokowi di salah satu mal di Bekasi dan diikuti oleh penyampaikan informasi protokol kesehatan oleh Tim Komunikasi Gugus Tugas Covid-19 di salah satu media sosial Youtube “Tips Cegah Corona di Mal Ala Dokter Reisa”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan masyarakat atas video tersebut, keputusan yang akan diambil oleh masyarakat setelah menyaksikan video tersebut dan apakah sosok pembicara berpengaruh terhadap penerimaan informasi. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis resepsi dari 10 orang informan dengan rentang usia produktif 25 – 34 tahun serta mengacu kepada teori pengambilan keputusan George R. Terry dan Brinckloe. Hasil penelitian menunjukkan tidak semua Informan setuju dengan informasi yang disampaikan atau masuk ke kategori Negotiated Reading. 90% mengambil keputusan akan tetap pergi ke mal dengan mematuhi protokol kesehatan berdasarkan Fakta dan Logika atau Rasionalitas. Masyarakat tidak terlalu memperhatikan sosok pemberi informasi namun lebih kepada informasi yang diberikan dan tetap mengikuti instruksi yang diberikan karena alasan kesehatan.
{"title":"ANALISIS RESEPSI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA KAMPANYE NEW NORMAL","authors":"Eravany Noura Widyanggari","doi":"10.31506/jrk.v12i2.12112","DOIUrl":"https://doi.org/10.31506/jrk.v12i2.12112","url":null,"abstract":"Penurunan penyebaran Virus Covid-19 di bulan Mei 2020 telah memberikan ‘angin segar’ kepada masyarakat untuk memulai aktivitas dengan tatanan hidup baru (new normal). Langkah ini dimulai dengan kunjungan Presiden Jokowi di salah satu mal di Bekasi dan diikuti oleh penyampaikan informasi protokol kesehatan oleh Tim Komunikasi Gugus Tugas Covid-19 di salah satu media sosial Youtube “Tips Cegah Corona di Mal Ala Dokter Reisa”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan masyarakat atas video tersebut, keputusan yang akan diambil oleh masyarakat setelah menyaksikan video tersebut dan apakah sosok pembicara berpengaruh terhadap penerimaan informasi. Metode dalam penelitian ini menggunakan analisis resepsi dari 10 orang informan dengan rentang usia produktif 25 – 34 tahun serta mengacu kepada teori pengambilan keputusan George R. Terry dan Brinckloe. Hasil penelitian menunjukkan tidak semua Informan setuju dengan informasi yang disampaikan atau masuk ke kategori Negotiated Reading. 90% mengambil keputusan akan tetap pergi ke mal dengan mematuhi protokol kesehatan berdasarkan Fakta dan Logika atau Rasionalitas. Masyarakat tidak terlalu memperhatikan sosok pemberi informasi namun lebih kepada informasi yang diberikan dan tetap mengikuti instruksi yang diberikan karena alasan kesehatan.","PeriodicalId":344242,"journal":{"name":"JRK (Jurnal Riset Komunikasi)","volume":"1 4","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131437722","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.31506/jrk.v12i1.11593
Haekal Fajri Amrullah, Ridho Azlam Ambo Asse, R. Nugraha
Dampak kebijakan pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus Covid 19 berimplikasi pada sektor ekonomi makro dan mikro hingga level UMKM. Salah satu Brand lokal industri rumahan ZHFRN sukses berdiri dan bertahan selama pembatasan sosial tersebut dengan menggunakan facebook marketing. Penelitian bersifat kualitatif dengan metode studi kasus. Bertujuan untuk menganalisa bentuk strategi pemasaran menggunakan facebook selama masa pandemi covid 19. Peneliti melakukan eksplorasi terhadap strategi dan perangkat aktivitas pemasaran menggunakan wawancara mendalam kepada pemilik usaha serta pembuat konten facebook ZHFRN. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pemetaan segmentasi berfungsi sebagai pembagi kategori setiap jenis produk sebelum dikampanyekan dengan iklan berbayar facebook pada beberapa indikator kelompok konsumen (facebook ads). Kemampuan Targeting ideal akan dibutuhkan dalam mengoptimasikan himpunan data facebook dengan kategori targeting konten produk yang akan di kampanyekan secara berbayar. Sedangkan aspek Positioning di implementasikan pada pengisian data profil fanpage brand dan bahan pembuatan konten agar representatif dengan positioning brand. Bauran pemasaran Product, Price, Place, dan Promotion (4P) diakomodir oleh facebook dalam implementasinya. UMKM baru yang merintis usaha seperti ZHFRN cukup mengimplementasikan facebook fanpage dengan mengandalkan kampanye iklan berbayar secara tepat sasaran, aktif membuat konten dan merespon pertanyaan konsumen.
{"title":"OPTIMASI PEMASARAN MENGGUNAKAN MEDIA BARU PADA ERA NORMAL BARU (STUDI KASUS FACEBOOK MARKETING BRAND ZHFRN)","authors":"Haekal Fajri Amrullah, Ridho Azlam Ambo Asse, R. Nugraha","doi":"10.31506/jrk.v12i1.11593","DOIUrl":"https://doi.org/10.31506/jrk.v12i1.11593","url":null,"abstract":"Dampak kebijakan pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus Covid 19 berimplikasi pada sektor ekonomi makro dan mikro hingga level UMKM. Salah satu Brand lokal industri rumahan ZHFRN sukses berdiri dan bertahan selama pembatasan sosial tersebut dengan menggunakan facebook marketing. Penelitian bersifat kualitatif dengan metode studi kasus. Bertujuan untuk menganalisa bentuk strategi pemasaran menggunakan facebook selama masa pandemi covid 19. Peneliti melakukan eksplorasi terhadap strategi dan perangkat aktivitas pemasaran menggunakan wawancara mendalam kepada pemilik usaha serta pembuat konten facebook ZHFRN. Hasil penelitian menyebutkan bahwa pemetaan segmentasi berfungsi sebagai pembagi kategori setiap jenis produk sebelum dikampanyekan dengan iklan berbayar facebook pada beberapa indikator kelompok konsumen (facebook ads). Kemampuan Targeting ideal akan dibutuhkan dalam mengoptimasikan himpunan data facebook dengan kategori targeting konten produk yang akan di kampanyekan secara berbayar. Sedangkan aspek Positioning di implementasikan pada pengisian data profil fanpage brand dan bahan pembuatan konten agar representatif dengan positioning brand. Bauran pemasaran Product, Price, Place, dan Promotion (4P) diakomodir oleh facebook dalam implementasinya. UMKM baru yang merintis usaha seperti ZHFRN cukup mengimplementasikan facebook fanpage dengan mengandalkan kampanye iklan berbayar secara tepat sasaran, aktif membuat konten dan merespon pertanyaan konsumen.","PeriodicalId":344242,"journal":{"name":"JRK (Jurnal Riset Komunikasi)","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129439196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.31506/jrk.v12i1.10059
Bunga Asriandhini, Chandra Hanifah Rahmawati
Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu di Purwokerto menyuarakan agar Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) diresmikan sebagai isyarat resmi Tuli di Indonesia dalam rangka kritik terhadap pemenuhan hak kenyamanan berkspresi dan berkomunikasi disabilitas. Gerakan ini dilatarbelakangi sebuah harapan akan eksistensi Tuli di masyarakat. Beberpa kajian mengenai Bisindo menemukan bahwa Tuli lebih memilih menggunakan Bisindo karena isyarat tersebut lebih mudah dipraktikkan dan merupakan budaya Tuli. Budaya dapat berfungsi sebagai penciri/identitas dan bahasa adalah budaya. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana peran isyarat Bisindo dalam mengonstruksi identitas dan citra sosial Tuli, maka permasalahan dikaji menggunakan pendekatan fenomenologi Sartre dengan teori interaksi simbolik Mead dengan konsep mind, self, dan society. Melalui pendekatan dan teori tersebut, ditemukan bahwa isyarat Bisindo berperan mengonstruksi identitas dan citra sosial Tuli melalui tiga cara, yaitu konstruksi melalui pengenalan diri Tuli melalui konsep mind, bagaimana Tuli memahami siapa dirinya melalui isyarat Bisindo. konstruksi ke dua melalui muatan nilai, prinsip, ideologi, norma, budaya yang terkandung dalam tujuan digunakannya isyarat Bisindo. Isyarat Bisindo berperan sebagai media komunikasi dalam mengonstruksi identitas diri dan citra sosial Tuli melalui interaksi dan perannya dalam masyarakat. Kata kunci: Bisindo, konstruksi identitas, konstruksi citra sosial, Tuli
{"title":"BAHASA ISYARAT INDONESIA SEBAGAI KONSTRUKSI IDENTITAS DAN CITRA SOSIAL TULI DI PURWOKERTO","authors":"Bunga Asriandhini, Chandra Hanifah Rahmawati","doi":"10.31506/jrk.v12i1.10059","DOIUrl":"https://doi.org/10.31506/jrk.v12i1.10059","url":null,"abstract":"Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu di Purwokerto menyuarakan agar Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) diresmikan sebagai isyarat resmi Tuli di Indonesia dalam rangka kritik terhadap pemenuhan hak kenyamanan berkspresi dan berkomunikasi disabilitas. Gerakan ini dilatarbelakangi sebuah harapan akan eksistensi Tuli di masyarakat. Beberpa kajian mengenai Bisindo menemukan bahwa Tuli lebih memilih menggunakan Bisindo karena isyarat tersebut lebih mudah dipraktikkan dan merupakan budaya Tuli. Budaya dapat berfungsi sebagai penciri/identitas dan bahasa adalah budaya. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan bagaimana peran isyarat Bisindo dalam mengonstruksi identitas dan citra sosial Tuli, maka permasalahan dikaji menggunakan pendekatan fenomenologi Sartre dengan teori interaksi simbolik Mead dengan konsep mind, self, dan society. Melalui pendekatan dan teori tersebut, ditemukan bahwa isyarat Bisindo berperan mengonstruksi identitas dan citra sosial Tuli melalui tiga cara, yaitu konstruksi melalui pengenalan diri Tuli melalui konsep mind, bagaimana Tuli memahami siapa dirinya melalui isyarat Bisindo. konstruksi ke dua melalui muatan nilai, prinsip, ideologi, norma, budaya yang terkandung dalam tujuan digunakannya isyarat Bisindo. Isyarat Bisindo berperan sebagai media komunikasi dalam mengonstruksi identitas diri dan citra sosial Tuli melalui interaksi dan perannya dalam masyarakat. \u0000 \u0000Kata kunci: Bisindo, konstruksi identitas, konstruksi citra sosial, Tuli","PeriodicalId":344242,"journal":{"name":"JRK (Jurnal Riset Komunikasi)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128850972","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.31506/jrk.v12i1.11739
Ail Muldi
Geothermal conflict in Serang Regency is occured because communication approach is inappropriately done between the company part and local affected community. Geothermal conflict map involves the company geothermal exploration permit holder, regional government, and local community who live in districts around Mount Prakasak Padarincang, becoming a geothermal location. The research was carried out using qualitative method with study case approach. Conflict of geothermal project seen from its characteristic is environmental conflict. Sealed communication of the company made an information gap impact to the creation of different perception with local community about the interest of geothermal construction in Serang regency. Perception gap between both parts underlied the vertical conflict of geothermal environmental came to the peak stage of conflict. Communication between both conflict parts is defensive and confrontational, also tending to violence. Geothermal conflict that nowadays happen surmised will be potential for violence that disserving both parts.
{"title":"MODEL KOMUNIKASI DALAM PENGELOLAAN KONFLIK PEMBANGUNAN GEOTERMAL DI KABUPATEN SERANG","authors":"Ail Muldi","doi":"10.31506/jrk.v12i1.11739","DOIUrl":"https://doi.org/10.31506/jrk.v12i1.11739","url":null,"abstract":"Geothermal conflict in Serang Regency is occured because communication approach is inappropriately done between the company part and local affected community. Geothermal conflict map involves the company geothermal exploration permit holder, regional government, and local community who live in districts around Mount Prakasak Padarincang, becoming a geothermal location. The research was carried out using qualitative method with study case approach. Conflict of geothermal project seen from its characteristic is environmental conflict. Sealed communication of the company made an information gap impact to the creation of different perception with local community about the interest of geothermal construction in Serang regency. Perception gap between both parts underlied the vertical conflict of geothermal environmental came to the peak stage of conflict. Communication between both conflict parts is defensive and confrontational, also tending to violence. Geothermal conflict that nowadays happen surmised will be potential for violence that disserving both parts.","PeriodicalId":344242,"journal":{"name":"JRK (Jurnal Riset Komunikasi)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114890515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-06-30DOI: 10.31506/jrk.v12i1.11601
Aris Sulistyanto, A. Jamil
Pemerintah Indonesia dalam penanggulangan pandemic Covid 19 telah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan vaksinasi. Akan tetapi, kebijakan tersebut, menuai kontroversi dengan munculnya berbagai kritik dari pemuka pendapat yang selama ini dikenal kritis terhadap pemerintah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan thema narasi kritis dan sentimen pemuka pendapat terhadap kebijakan vaksinasi Covid 19. Melalui metode kualitatif dan dengan pendekatan analisis thematic didapatkan hasil 5 thema narasi kritis para pemuka pendapat mengenai vaksin Covid 19, yaitu program vaksin, drama vaksin, jenis vaksin, penyimpangan vaksin, dan penyelesaian pandemic Covid 19. Sedangkan mengenai sentimen yang muncul tidak semuanya mengemukakan sentimen negative ada beberapa pemuka pendapat yang menyatakan sentimen positif atau mendukung kebijakan pemerintah mengenai vaksin Covid 19. Penelitian ini juga memberikan kontribusi pada para pengambil kebijakan dan penggiat komunikasi dalam perencanaan komunikasi strategis penanggulangan Covid 19. Kata kunci: Covid 19. Narasi kritis, Pemuka Pendapat, Vaksin,
{"title":"NARASI KRITIS OPINION LEADER DALAM KEBIJAKAN VAKSIN COVID 19","authors":"Aris Sulistyanto, A. Jamil","doi":"10.31506/jrk.v12i1.11601","DOIUrl":"https://doi.org/10.31506/jrk.v12i1.11601","url":null,"abstract":"Pemerintah Indonesia dalam penanggulangan pandemic Covid 19 telah mengeluarkan kebijakan untuk melakukan vaksinasi. Akan tetapi, kebijakan tersebut, menuai kontroversi dengan munculnya berbagai kritik dari pemuka pendapat yang selama ini dikenal kritis terhadap pemerintah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan thema narasi kritis dan sentimen pemuka pendapat terhadap kebijakan vaksinasi Covid 19. Melalui metode kualitatif dan dengan pendekatan analisis thematic didapatkan hasil 5 thema narasi kritis para pemuka pendapat mengenai vaksin Covid 19, yaitu program vaksin, drama vaksin, jenis vaksin, penyimpangan vaksin, dan penyelesaian pandemic Covid 19. Sedangkan mengenai sentimen yang muncul tidak semuanya mengemukakan sentimen negative ada beberapa pemuka pendapat yang menyatakan sentimen positif atau mendukung kebijakan pemerintah mengenai vaksin Covid 19. Penelitian ini juga memberikan kontribusi pada para pengambil kebijakan dan penggiat komunikasi dalam perencanaan komunikasi strategis penanggulangan Covid 19. \u0000Kata kunci: Covid 19. Narasi kritis, Pemuka Pendapat, Vaksin,","PeriodicalId":344242,"journal":{"name":"JRK (Jurnal Riset Komunikasi)","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126362106","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}