Introduction : The aging process is a process marked by a decrease or change in various physical, psychological and social conditions in interacting with other people. Of the various elderly who experience physical changes will affect health and will cause a decrease in welfare so that it can cause psychological problems, one of which is anxiety. Elderly who experience psychological problems such as anxiety, then these conditions can interfere with the daily activities of the elderly. One of the non-pharmacological therapies to reduce anxiety levels that is easy to do and affordable is Aromatherapy. Objective: To determine the effectiveness of aromatherapy in reducing anxiety levels in the elderly based on the Literature Review. Methods: Search articles using PubMed, Google Scholar and World Wide Science, then found 8 articles according to the inclusion and exclusion criteria which were then reviewed. Results: Based on eight reviewed journals, an effective therapy to reduce anxiety levels in the elderly is by giving aromatherapy with fruit and flower essential oils. Discussion: giving aromatherapy can be done 3-7 days and there are some journals that are done for 30 days in a row and given for 10-15 minutes. Conclusion: giving aromatherapy is very effective in reducing anxiety levels in the elderly because the therapy is easy, safe, effective, non-invasive, and can be done by all ages.
{"title":"Literature Review: Pengaruh Pemberian Aromaterapi Sebagai Intervensi Asuhan Keperawatan Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Lansia","authors":"Eriyono Budi Wijoyo","doi":"10.54350/jkr.v11i2.110","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v11i2.110","url":null,"abstract":"Introduction : The aging process is a process marked by a decrease or change in various physical, psychological and social conditions in interacting with other people. Of the various elderly who experience physical changes will affect health and will cause a decrease in welfare so that it can cause psychological problems, one of which is anxiety. Elderly who experience psychological problems such as anxiety, then these conditions can interfere with the daily activities of the elderly. One of the non-pharmacological therapies to reduce anxiety levels that is easy to do and affordable is Aromatherapy. Objective: To determine the effectiveness of aromatherapy in reducing anxiety levels in the elderly based on the Literature Review. Methods: Search articles using PubMed, Google Scholar and World Wide Science, then found 8 articles according to the inclusion and exclusion criteria which were then reviewed. Results: Based on eight reviewed journals, an effective therapy to reduce anxiety levels in the elderly is by giving aromatherapy with fruit and flower essential oils. Discussion: giving aromatherapy can be done 3-7 days and there are some journals that are done for 30 days in a row and given for 10-15 minutes. Conclusion: giving aromatherapy is very effective in reducing anxiety levels in the elderly because the therapy is easy, safe, effective, non-invasive, and can be done by all ages. \u0000 ","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131905901","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang sangat rawan menderita anemia, karena remaja putri sedang berada pada masa pubertas maka kebutuhan zat besi untuk menyeimbangkan perkembangan tubuh semakin besar. Menurut World Health Organization, anemia pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi yaitu 40-88%.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran kejadian anemia pada remaja putri berdasarkan status gizi dan lama menstruasi di SMAN 1 Parongpong tahun 2019.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, sampel yang didapatkan yaitu 230 remaja putri di SMAN 1 Parongpong tahun 2019. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi secara langsung dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu dengan menyajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.Hasil: Sebagian besar remaja putri di SMAN 1 Parongpong tidak mengalami anemia sebesar 67,0%, sebagian besar remaja putri di SMAN 1 Parongpong tidak mengalami anemia dengan IMT normal yaitu sebesar 68,8%, dan sebagian besar remaja putri di SMAN 1 Parongpong mengalami anemia ringan dengan lama menstruasi lebih dari 7 hari (hipermenore) yaitu sebanyak 80,8%.Simpulan: Hampir setengah responden mengalami kejadian anemia ringan, sebagian besar responden mengalami anemia ringan dengan IMT underweight (kurus), dan hampir seluruhnya responden mengalami anemia ringan dengan lama menstruasi hipermenore (> 7 hari).
背景:年轻女性是最容易贫血的人群之一,因为年轻女性正处于青春期,需要铁来平衡身体的生长。根据世界卫生组织(World Health Organization)的数据,到目前为止,年轻女性贫血的水平是40-88%。研究目的:根据2019年《消瘦1》的营养状况和经期时间长短,对年轻女性贫血的描述。研究方法:本研究采用跨分段方法进行描述性研究。抽样技术采用的是经过认证的随机抽样,样本是2019年《斯曼1区》中230名年轻女性。本研究采用直接观察和问卷调查的方式进行。这项研究使用的是单变量分析,它以频率分布表的形式呈现数据。结果:大多数年轻女性在斯曼1 Parongpong不贫血67,0%那么大,大部分青年都在斯曼用正常的体重指数1 Parongpong不贫血即68,8%万,大部分年轻女性在旧斯曼1 Parongpong有轻微的贫血和经期超过7天(hipermenore)——相当于80,8%总和。总结:近一半的受访者患有轻微贫血,大多数受访者患有低体重性贫血(瘦),几乎所有的受访者都患有良性贫血(> 7天)。
{"title":"GAMBARAN ANEMIA BERDASARKAN GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DI SMAN 1 PARONGPONG 2019","authors":"Maria A.D Barbara, Intan Karlina","doi":"10.54350/jkr.v9i2.28","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i2.28","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang sangat rawan menderita anemia, karena remaja putri sedang berada pada masa pubertas maka kebutuhan zat besi untuk menyeimbangkan perkembangan tubuh semakin besar. Menurut World Health Organization, anemia pada remaja putri sampai saat ini masih cukup tinggi yaitu 40-88%.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran kejadian anemia pada remaja putri berdasarkan status gizi dan lama menstruasi di SMAN 1 Parongpong tahun 2019.Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling, sampel yang didapatkan yaitu 230 remaja putri di SMAN 1 Parongpong tahun 2019. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi secara langsung dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisis univariat yaitu dengan menyajikan data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.Hasil: Sebagian besar remaja putri di SMAN 1 Parongpong tidak mengalami anemia sebesar 67,0%, sebagian besar remaja putri di SMAN 1 Parongpong tidak mengalami anemia dengan IMT normal yaitu sebesar 68,8%, dan sebagian besar remaja putri di SMAN 1 Parongpong mengalami anemia ringan dengan lama menstruasi lebih dari 7 hari (hipermenore) yaitu sebanyak 80,8%.Simpulan: Hampir setengah responden mengalami kejadian anemia ringan, sebagian besar responden mengalami anemia ringan dengan IMT underweight (kurus), dan hampir seluruhnya responden mengalami anemia ringan dengan lama menstruasi hipermenore (> 7 hari).","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116996937","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Pencemaran lingkungan menjadi salah satu masalah bagi kesehatan manusia. Pencemaran lingkungan dapat menurunkan pH yang dapat mempengaruhi proses fisiologi dan molekuler dengan menonaktifkan enzim, menggantikan unsur penting sehingga mengganggu integritas membran. Penurunan pH mengakibatkan peningkatan kandungan sulfat pada perairan sehingga mempengaruhi kestabilan ekosistem.Tujuan: untuk mengetahui karakter bakteri selulolitik pada konsorsium Bakteri Pereduksi Sulfat dalam mereduksi sulfat pada skala batch cultureMetode: : Penelitian dilaksanakan dengan metode bioremidiasi menggunakan Bakteri Pereduksi Sulfat (BPS) skala batch culture menggunakan bioreaktor menggunakan media Carboxymethyl cellulose (CMC). Konsorsium yang digunakan yaitu konsorsium yang efektif mereduksi logam Mn. Metode analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), perlakuan dengan pemberian zeolit sebesar 20 gr/L sedangkan kadar serbuk gergaji sebesar 0%;1,25%; 2,5% dan 5%.Hasil: Hasil inokulasi bakteri selulolitik melalui konsorsium BPS pada medium Postgate B yang di inokulasikan pada medium CMC yang paling optimal yaitu pada perlakuan Zc3KK1 pada pengenceran 10-2 dengan kode isolat FKK1 luas diameter zona bening 26,67mm dengan diameter koloni 5 mm.Kesimpulan: Bakteri dapat menghidrolisis selulosa baik secara aerob maupun anaerob yang ditunjukan terbentuknya zona bening dengan diameter maksimum sebesar 26,67 mm dengan penambahan serbuk gergaji 2,5%. Besar kecilnya ukuran zona bening dipengaruhi oleh aktivitas spesifik enzim di daerah amorf pada substrat menyebabkan CMC terhidrolisis secara efisien.
背景:环境污染是人类健康的一个问题。环境污染可以通过禁用酶来影响生理和分子过程的pH值,从而损害膜的完整性。pH值的下降导致海水中硫酸盐含量的增加,从而影响生态系统的稳定性。目的:了解了解硫酸化细菌传导在culturemtode批发素规模上的纤维化传导细菌的特性:研究采用采用生物测定方法使用生物测定器使用介质碳化酶细胞(CMC)进行研究。用于有效还原南方金属的财团。数据分析方法采用完全随机设计(RAL),采用zeolit提供20克/L,而锯末水平为0%;1.25%;2.5%和5%结果:结果接种细菌通过财团selulolitik BPS Postgate B inokulasikan CMC媒介的介质上最理想的就是稀释Zc3KK1待遇上10比2的代码隔离FKK1直径26,67mm透明地带面积直径5毫米的殖民地。结论:细菌纤维素可以menghidrolisis好aerob和氧形成透明地带的枪展上最大直径和锯末2004年增加26,67毫米大小。水力学区域的相对大小受到基质无性酶区域的特异性活动的影响,导致CMC水解酶有效。
{"title":"ISOLASI BAKTERI SELULOLITIK PADA KONSURSIOM BAKTERI PEREDUKSI SULFAT DENGAN PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU AKASIA","authors":"Ni'matul Murtafia'ah","doi":"10.54350/jkr.v9i2.37","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i2.37","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pencemaran lingkungan menjadi salah satu masalah bagi kesehatan manusia. Pencemaran lingkungan dapat menurunkan pH yang dapat mempengaruhi proses fisiologi dan molekuler dengan menonaktifkan enzim, menggantikan unsur penting sehingga mengganggu integritas membran. Penurunan pH mengakibatkan peningkatan kandungan sulfat pada perairan sehingga mempengaruhi kestabilan ekosistem.Tujuan: untuk mengetahui karakter bakteri selulolitik pada konsorsium Bakteri Pereduksi Sulfat dalam mereduksi sulfat pada skala batch cultureMetode: : Penelitian dilaksanakan dengan metode bioremidiasi menggunakan Bakteri Pereduksi Sulfat (BPS) skala batch culture menggunakan bioreaktor menggunakan media Carboxymethyl cellulose (CMC). Konsorsium yang digunakan yaitu konsorsium yang efektif mereduksi logam Mn. Metode analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), perlakuan dengan pemberian zeolit sebesar 20 gr/L sedangkan kadar serbuk gergaji sebesar 0%;1,25%; 2,5% dan 5%.Hasil: Hasil inokulasi bakteri selulolitik melalui konsorsium BPS pada medium Postgate B yang di inokulasikan pada medium CMC yang paling optimal yaitu pada perlakuan Zc3KK1 pada pengenceran 10-2 dengan kode isolat FKK1 luas diameter zona bening 26,67mm dengan diameter koloni 5 mm.Kesimpulan: Bakteri dapat menghidrolisis selulosa baik secara aerob maupun anaerob yang ditunjukan terbentuknya zona bening dengan diameter maksimum sebesar 26,67 mm dengan penambahan serbuk gergaji 2,5%. Besar kecilnya ukuran zona bening dipengaruhi oleh aktivitas spesifik enzim di daerah amorf pada substrat menyebabkan CMC terhidrolisis secara efisien.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128842751","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang. Tingginya kadar LDL memicu peningkatan peroksidasi lipid yang menghasilkan berbagai produk akhir yang bersifat radikal misalnya malondialdehid (MDA) dan dapat merusak makromolekul lain disekitarnya (Evans dan Cooke, 2006). Konsentrasi MDA dalam material biologi telah digunakan sebagai indikator kerusakan oksidatif pada lemak tak jenuh dan sebagai indikator keberadaan radikal bebasTujuan. untuk mengevaluasi pemberian sediaan ekstrak etanol seledri (Apium graveolens) terhadap kadar MDA aorta dan MDA plasma tikus (Rattus norvegicus) galur wistar yang diinduksi hiperlipidemia.Metode. Sebanyak 25 ekor tikus jantan dikelompokkan menjadi 5 kelompok pelakuan, yaitu: kelompok I sebagai kontrol negatif hanya diberi pakan pellet dan akuades secara gavage, kelompok II sebagai kelompok hiperlipidemia diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak + kristal kolesterol+ PTU), kelompok III sebagai kelompok kontrol positif diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak + kristal kolesterol + PTU) dan diberi obat simvastatin dengan dosis 0.9 mg /kg BB. Kelompok IV dan V diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak + kristal kolesterol + PTU), dan diberikan ekstrak seledri dengan dosis masing-masing 125 mg/kg BB tikus dan 250 mg/kg BB tikus. Perlakuan diberikan secara oral gavage selama 4 minggu untuk induksi hiperlipidemia dan 4 minggu untuk pemberian simvastatin dan ekstrak seledriHasil. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ekstrak etanol seledri dosis 125 mg/ kg BB dan dosis 250 mg/kg BB efektif menurunkan kadar MDA hewan uji yang diinduksiSimpulan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak seledri dapat menurunkan resiko aterosklerosis pada tikus hiperlipidemia dengan mengurangi kadar MDA pada aorta dan plasma darah tikus, serta dapat menurunkan status stress oksidatif.
{"title":"PENGARUH EKSTRAK ETANOL SELEDRI TERHADAP KADAR MDA AORTA DAN PLASMA DARAH TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI HIPERLIPIDEMIA","authors":"Liah Kodariah","doi":"10.54350/jkr.v9i2.34","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i2.34","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Tingginya kadar LDL memicu peningkatan peroksidasi lipid yang menghasilkan berbagai produk akhir yang bersifat radikal misalnya malondialdehid (MDA) dan dapat merusak makromolekul lain disekitarnya (Evans dan Cooke, 2006). Konsentrasi MDA dalam material biologi telah digunakan sebagai indikator kerusakan oksidatif pada lemak tak jenuh dan sebagai indikator keberadaan radikal bebasTujuan. untuk mengevaluasi pemberian sediaan ekstrak etanol seledri (Apium graveolens) terhadap kadar MDA aorta dan MDA plasma tikus (Rattus norvegicus) galur wistar yang diinduksi hiperlipidemia.Metode. Sebanyak 25 ekor tikus jantan dikelompokkan menjadi 5 kelompok pelakuan, yaitu: kelompok I sebagai kontrol negatif hanya diberi pakan pellet dan akuades secara gavage, kelompok II sebagai kelompok hiperlipidemia diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak + kristal kolesterol+ PTU), kelompok III sebagai kelompok kontrol positif diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak + kristal kolesterol + PTU) dan diberi obat simvastatin dengan dosis 0.9 mg /kg BB. Kelompok IV dan V diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak + kristal kolesterol + PTU), dan diberikan ekstrak seledri dengan dosis masing-masing 125 mg/kg BB tikus dan 250 mg/kg BB tikus. Perlakuan diberikan secara oral gavage selama 4 minggu untuk induksi hiperlipidemia dan 4 minggu untuk pemberian simvastatin dan ekstrak seledriHasil. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ekstrak etanol seledri dosis 125 mg/ kg BB dan dosis 250 mg/kg BB efektif menurunkan kadar MDA hewan uji yang diinduksiSimpulan. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak seledri dapat menurunkan resiko aterosklerosis pada tikus hiperlipidemia dengan mengurangi kadar MDA pada aorta dan plasma darah tikus, serta dapat menurunkan status stress oksidatif.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126817289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Luka merupakan rusak atau hilangnya jaringan tubuh. Jika terjadi luka disekitar pembuluh darah yang rusak, maka akan terjadi proses penghentian pendarahan dan perbaikan jaringan sebagai respon tubuh melalui proses hemostasis. Babadotan (Ageratum conyzoides,L) merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa aktif untuk mempercepat proses hemostasis.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun babadotan terhadap waktu pembekuan darah.Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan yaitu quasy experiment (eksperimen semu). Rancangan ini berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data yang diperoleh merupakan data primer yaitu data yang didapatkan dari hasil pemeriksaan waktu pembekuan darah dengan pemberian dan tanpa pemberian ekstrak daun babadotan dengan metode pemeriksaan Lee and White.Hasil: Rerata waktu pembekuan dari sampel darah yang tanpa perasan daun babadotan yaitu 9,89 menit, sedangkan sampel darah yang diberikan perasan daun babadotan menunjukkan waktu pembekuan 9,19 menit. Sehingga selisih waktu pembekuan pada kedua sampel adalah 0,7 menit atau lebih cepat sebesar 7%.Simpulan: Ekstrak daun babadotan (Ageratum lonyzoides,L) dapat digunakan untuk mempercepat waktu pembekuan darah.
{"title":"PENGARUH EKSTRAK DAUN BABADOTAN (AGERATUM CONYZOIDES, L) TERHADAP WAKTU PEMBEKUAN DARAH","authors":"Farhan Baehaki, Aziz Ansori Wahid","doi":"10.54350/jkr.v9i2.76","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i2.76","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Luka merupakan rusak atau hilangnya jaringan tubuh. Jika terjadi luka disekitar pembuluh darah yang rusak, maka akan terjadi proses penghentian pendarahan dan perbaikan jaringan sebagai respon tubuh melalui proses hemostasis. Babadotan (Ageratum conyzoides,L) merupakan salah satu tanaman yang memiliki kandungan senyawa aktif untuk mempercepat proses hemostasis.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun babadotan terhadap waktu pembekuan darah.Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan yaitu quasy experiment (eksperimen semu). Rancangan ini berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Data yang diperoleh merupakan data primer yaitu data yang didapatkan dari hasil pemeriksaan waktu pembekuan darah dengan pemberian dan tanpa pemberian ekstrak daun babadotan dengan metode pemeriksaan Lee and White.Hasil: Rerata waktu pembekuan dari sampel darah yang tanpa perasan daun babadotan yaitu 9,89 menit, sedangkan sampel darah yang diberikan perasan daun babadotan menunjukkan waktu pembekuan 9,19 menit. Sehingga selisih waktu pembekuan pada kedua sampel adalah 0,7 menit atau lebih cepat sebesar 7%.Simpulan: Ekstrak daun babadotan (Ageratum lonyzoides,L) dapat digunakan untuk mempercepat waktu pembekuan darah.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126241259","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Penyakit kanker merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia. Setiap tahun 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia. Dalam upaya penanggulangan kanker pemerintah melaksanakan program khusus deteksi dini pada perempuan Indonesia untuk kanker leher rahim yaitu pemeriksaan IVA. Cakupan pemeriksaan IVA di Indonesia tahun 2016 yaitu 4,34% hal ini masih jauh dari target nasional yaitu 10%.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan motivasi dengan keikutsertaan melakukan deteksi dini kanker serviks metode IVA Tes di Wilayah Kerja Puskesmas Batujajar Desa Cangkorah Tahun 2018.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan desain Cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah wanita pasangan usia subur yang berada di desa Cangkorah sebanyak 285 orang dengan teknik stratified random sampling, di analisis secara bivariat menggunakan Chi Square.Hasil: Lebih dari setengah (59,6%) atau 170 orang memiliki motivasi yang rendah dalam pemeriksaan IVA Tes dan hanya sebagian kecil (9,1%) atau 26 orang yang pernah melakukan pemeriksaan IVA Tes.Simpulan: Terdapat hubungan antara motivasi wanita pasangan usia subur dan keikutsertaan melakukan deteksi dini kanker serviks metode IVA tes di wilayah kerja Puskesmas Batujajar Desa Cangkorah Tahun 2018.
{"title":"MOTIVASI WANITA PASANGAN USIA SUBUR DALAM PEMERIKSAAN IVA DI DESA CANGKORAH BATUJAJAR","authors":"Fathia Rizki","doi":"10.54350/jkr.v9i2.32","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i2.32","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Penyakit kanker merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia. Setiap tahun 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya meninggal dunia. Dalam upaya penanggulangan kanker pemerintah melaksanakan program khusus deteksi dini pada perempuan Indonesia untuk kanker leher rahim yaitu pemeriksaan IVA. Cakupan pemeriksaan IVA di Indonesia tahun 2016 yaitu 4,34% hal ini masih jauh dari target nasional yaitu 10%.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan motivasi dengan keikutsertaan melakukan deteksi dini kanker serviks metode IVA Tes di Wilayah Kerja Puskesmas Batujajar Desa Cangkorah Tahun 2018.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan desain Cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah wanita pasangan usia subur yang berada di desa Cangkorah sebanyak 285 orang dengan teknik stratified random sampling, di analisis secara bivariat menggunakan Chi Square.Hasil: Lebih dari setengah (59,6%) atau 170 orang memiliki motivasi yang rendah dalam pemeriksaan IVA Tes dan hanya sebagian kecil (9,1%) atau 26 orang yang pernah melakukan pemeriksaan IVA Tes.Simpulan: Terdapat hubungan antara motivasi wanita pasangan usia subur dan keikutsertaan melakukan deteksi dini kanker serviks metode IVA tes di wilayah kerja Puskesmas Batujajar Desa Cangkorah Tahun 2018.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123274736","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Petani masih menjadi pekerjaan utama masyarakat Indonesia yaitu 38,97% dari keseluruhan populasi. Perkembangan di bidang pertanian tidak terlepas dari peran pestisida. Pestisida digunakan untuk membasmi hama yang dapat menurunkan produksi pertanian. Penggunaan dosis pestisida kerap kali tidak sesuai anjuran sehingga berdampak pada kesehatan petani.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dosis penggunaan pestisida dengan kadar kolinesterase dalam darah petani di Desa Pasirhalang Kabupaten Bandung Barat.Metode Penelitian: Penelitian menggunakan metode survei analitik cross sectional. Penelitian ini di lakukan pada 43 petani di Desa Pasirhalang Kabupaten Bandung Barat.Hasil Penelitian: Uji statistik menggunakan SPSS dengan menggunakan metode chi- squaire diperoleh nilai asymptotic significance (2-sided) yaitu 0,696 lebih besar dari nilai alpha (0,05).Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dosis penggunaan pestisida dengan kadar kolinesterase dalam darah petani di Desa Pasirhalang.
{"title":"HUBUNGAN DOSIS PENGGUNAAN PESTISIDA DENGAN KADAR KOLINESTERASE DALAM DARAH PETANI DESA PASIRHALANG","authors":"Gita Nurfajriani, Suci Rizky Nurul Aeni","doi":"10.54350/jkr.v9i2.35","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i2.35","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Petani masih menjadi pekerjaan utama masyarakat Indonesia yaitu 38,97% dari keseluruhan populasi. Perkembangan di bidang pertanian tidak terlepas dari peran pestisida. Pestisida digunakan untuk membasmi hama yang dapat menurunkan produksi pertanian. Penggunaan dosis pestisida kerap kali tidak sesuai anjuran sehingga berdampak pada kesehatan petani.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dosis penggunaan pestisida dengan kadar kolinesterase dalam darah petani di Desa Pasirhalang Kabupaten Bandung Barat.Metode Penelitian: Penelitian menggunakan metode survei analitik cross sectional. Penelitian ini di lakukan pada 43 petani di Desa Pasirhalang Kabupaten Bandung Barat.Hasil Penelitian: Uji statistik menggunakan SPSS dengan menggunakan metode chi- squaire diperoleh nilai asymptotic significance (2-sided) yaitu 0,696 lebih besar dari nilai alpha (0,05).Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dosis penggunaan pestisida dengan kadar kolinesterase dalam darah petani di Desa Pasirhalang.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115570116","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia, hewan dan biota lainnya. Kerusakan sungai Citarum sudah mengkhawatirkan. Hal ini mendorong pemerintah untuk bersinergi menyelaikan masalah pencemaran lingkungan di sungai Citarum melalui program Citarum Harum yang diharapkan dapat bersinergi dengan Perguruan Tinggi. Penelitian ini salah satu bentuk upaya partisipasi aktif dosen untuk ikut mensukseskan program pemerintah tersebut. Kromium heksavalen terdapat dalam air sungai Citarum, ini telah dapat dihilangkan dengan metode biosorpsi. Biosorpsi menggunakan adsorben biologis merupakan metode alternatif untuk dapat membersihkan logam berat dalam air sungai Citarum. Pemanfaatan Saccharomyses cerevisiae dan Rhizopus orizae sebagai biomaterial yang mampu menyerap logam berat.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan logam berat setelah dilakukan proses adsorpsi logam berat Cr6+ dalam air sungai Citarum oleh biomassa S.cerevisiae dan R. orizae.Metode Penelitian: Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu melakukan uji Biosorpsi menggunakan Saccharomyses cerevisiae dan Rhizopus orizae skala Laboratorium. Jumlah S. cerevisiae yang diujikan pada penelitian ini adalah 250 μ, 500 μ dan 750 μ karena jamur yang digunakan dalam bentuk suspensi. Jumlah Rhizopus orizae yang digunakan adalah sebanyak 0,1 sampai dengan 2 g bentuk jamur ini berupa residu kering yang dihiangkan airnya melalui metode pemanasan open. Pemutaran biosorpsi menggunakan S.cerevisae diujikan dengan 250 rpm, 750 rpm dan 1500 rpm. Sedangkan untuk biosorpsi menggunakan R.orizae diujikan dengan kecepatan pengadukan 750 rpm. Kadar logam Cr6+ ditentukan melalui pengukuran dengan menggunakan instrumentasi Spektrofotometer UV-Vis panjang gelombang 525 nm.Hasil: Berdasarkan hasil pengujian tersebut memberikan kesimpulan bahwa S. cerevisiae dan Rhizopus orizae dapat menyerap logam Cr6+ dalam air sungai citarum dengan efektif. Penurunan tertinggi diperoleh pada penambahan adsorben terbanyak yaitu 750 μ untuk S. cerevisiae dan 1,6 g untuk R. orizae.Simpulan: Biomassa S. cerevisiae dan Rhizopus orizae dapat menurunkan kadar logam Cr6+ dalam air sungai dengan kecepatan pengadukan optimum yaitu 1500 rpm dan kosentrasi biomassa 750 μ untuk S. cerevisiae dan 1,6 g untuk R. orizae.
{"title":"BIOSORPSI LOGAM BERAT KROMIUM HEKSAVALEN (Cr6+) DALAM AIR SUNGAI CITARUM DESA CILAMPENI DENGAN MENGGUNAKAN BIOMASSA Saccharomyses cerevisiae DAN Rhizopus orizae","authors":"Suci Rizki Nurul Aeni, I. Sari, Farhan Baehaki","doi":"10.54350/jkr.v9i2.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i2.38","url":null,"abstract":"Latar belakang: Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia, hewan dan biota lainnya. Kerusakan sungai Citarum sudah mengkhawatirkan. Hal ini mendorong pemerintah untuk bersinergi menyelaikan masalah pencemaran lingkungan di sungai Citarum melalui program Citarum Harum yang diharapkan dapat bersinergi dengan Perguruan Tinggi. Penelitian ini salah satu bentuk upaya partisipasi aktif dosen untuk ikut mensukseskan program pemerintah tersebut. Kromium heksavalen terdapat dalam air sungai Citarum, ini telah dapat dihilangkan dengan metode biosorpsi. Biosorpsi menggunakan adsorben biologis merupakan metode alternatif untuk dapat membersihkan logam berat dalam air sungai Citarum. Pemanfaatan Saccharomyses cerevisiae dan Rhizopus orizae sebagai biomaterial yang mampu menyerap logam berat.Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan logam berat setelah dilakukan proses adsorpsi logam berat Cr6+ dalam air sungai Citarum oleh biomassa S.cerevisiae dan R. orizae.Metode Penelitian: Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu melakukan uji Biosorpsi menggunakan Saccharomyses cerevisiae dan Rhizopus orizae skala Laboratorium. Jumlah S. cerevisiae yang diujikan pada penelitian ini adalah 250 μ, 500 μ dan 750 μ karena jamur yang digunakan dalam bentuk suspensi. Jumlah Rhizopus orizae yang digunakan adalah sebanyak 0,1 sampai dengan 2 g bentuk jamur ini berupa residu kering yang dihiangkan airnya melalui metode pemanasan open. Pemutaran biosorpsi menggunakan S.cerevisae diujikan dengan 250 rpm, 750 rpm dan 1500 rpm. Sedangkan untuk biosorpsi menggunakan R.orizae diujikan dengan kecepatan pengadukan 750 rpm. Kadar logam Cr6+ ditentukan melalui pengukuran dengan menggunakan instrumentasi Spektrofotometer UV-Vis panjang gelombang 525 nm.Hasil: Berdasarkan hasil pengujian tersebut memberikan kesimpulan bahwa S. cerevisiae dan Rhizopus orizae dapat menyerap logam Cr6+ dalam air sungai citarum dengan efektif. Penurunan tertinggi diperoleh pada penambahan adsorben terbanyak yaitu 750 μ untuk S. cerevisiae dan 1,6 g untuk R. orizae.Simpulan: Biomassa S. cerevisiae dan Rhizopus orizae dapat menurunkan kadar logam Cr6+ dalam air sungai dengan kecepatan pengadukan optimum yaitu 1500 rpm dan kosentrasi biomassa 750 μ untuk S. cerevisiae dan 1,6 g untuk R. orizae.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117059429","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Pusat data dan informasi Kementrian kesehatan RI kanker payudara, terdapat 8 sampai 10 kasus kanker payudara terjadi pada remaja. Saat ini tidak ada pengetahuan yang cukup tentang penyebab kanker payudara, karena itu kesadaran deteksi dini dengan SADARI merupakan salah satu cara pengendalian kanker payudara. Hal tersebut merupakan lingkup tugas bidan, sehingga perlunya memberikan penyuluhan.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri kelas X mengenai SADARI di SMAN 1 Parongpong tahun 2019.Metode Penelitian: Menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling sampel yang didapatkan 67 remaja putri.Hasil penelitian: Tingkat pengetahuan remaja putri kelas X SMA Negeri 1 Parongpong sebagian besar kurang mengenai periksa payudara sendiri (SADARI), sebesar 55,2%. Sebagian besar sikap remaja putri kelas X SMA Negeri 1 Parongpong mendukung terhadap periksa payudara sendiri (SADARI), sebesar 68,7%.Simpulan: Diperlukan program pendidikan untuk menciptakan kesadaran mengenai perilaku skrining kanker payudara yang teratur.
{"title":"GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRI MENGENAI SADARI DI SMAN 1 PARONGPONG 2019","authors":"Mira Miraturrofi’ah","doi":"10.54350/jkr.v9i2.36","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i2.36","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pusat data dan informasi Kementrian kesehatan RI kanker payudara, terdapat 8 sampai 10 kasus kanker payudara terjadi pada remaja. Saat ini tidak ada pengetahuan yang cukup tentang penyebab kanker payudara, karena itu kesadaran deteksi dini dengan SADARI merupakan salah satu cara pengendalian kanker payudara. Hal tersebut merupakan lingkup tugas bidan, sehingga perlunya memberikan penyuluhan.Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan sikap remaja putri kelas X mengenai SADARI di SMAN 1 Parongpong tahun 2019.Metode Penelitian: Menggunakan metode deskriptif dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling sampel yang didapatkan 67 remaja putri.Hasil penelitian: Tingkat pengetahuan remaja putri kelas X SMA Negeri 1 Parongpong sebagian besar kurang mengenai periksa payudara sendiri (SADARI), sebesar 55,2%. Sebagian besar sikap remaja putri kelas X SMA Negeri 1 Parongpong mendukung terhadap periksa payudara sendiri (SADARI), sebesar 68,7%.Simpulan: Diperlukan program pendidikan untuk menciptakan kesadaran mengenai perilaku skrining kanker payudara yang teratur.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"69 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131625779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang:Rimpang kunyit merupakan bagian dari tanaman dengan berbagai khasiat salah satunya dapat menurunkan jumlah bakteri Escherichia coli. Kandungan senyawa bermanfaat dalam rimpang kunyit salah satunya yang bersifat antibakteri yang meliputi fenol, saponin dan flavonoid.Tujuan Penelitian:Untuk mengetahui zona hambat yang terbentuk pada bakteri Escherichia coli dengan menggunakan ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica val).Metode Penelitian:Penelitian eksperimentaldenganmetode difusi cakram (Kirby Bauer) dengan 3 perlakuan.Hasil penelitian: Penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa konsentrasi daya hambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 20% (8,6 mm), 33,3% (16 mm) dan 42,8% (25,3 mm).Simpulan: Terdapat zona hambat bakteri Escherichia coli dengan menggunakan ekstrak rimpang kunyit, Sehingga ekstrak rimpang kunyit dapat dijadikan antibakteri baru dengan memanfaatkan bahan alam atau herbal yang dapat mengurangi risiko resistensi bakteri terhadap antibakteri.
{"title":"UJI DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli MENGGUNAKAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT Curcuma domestica val","authors":"F. Fadhilah","doi":"10.54350/jkr.v9i2.33","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i2.33","url":null,"abstract":"Latar Belakang:Rimpang kunyit merupakan bagian dari tanaman dengan berbagai khasiat salah satunya dapat menurunkan jumlah bakteri Escherichia coli. Kandungan senyawa bermanfaat dalam rimpang kunyit salah satunya yang bersifat antibakteri yang meliputi fenol, saponin dan flavonoid.Tujuan Penelitian:Untuk mengetahui zona hambat yang terbentuk pada bakteri Escherichia coli dengan menggunakan ekstrak rimpang kunyit (Curcuma domestica val).Metode Penelitian:Penelitian eksperimentaldenganmetode difusi cakram (Kirby Bauer) dengan 3 perlakuan.Hasil penelitian: Penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa konsentrasi daya hambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli pada konsentrasi 20% (8,6 mm), 33,3% (16 mm) dan 42,8% (25,3 mm).Simpulan: Terdapat zona hambat bakteri Escherichia coli dengan menggunakan ekstrak rimpang kunyit, Sehingga ekstrak rimpang kunyit dapat dijadikan antibakteri baru dengan memanfaatkan bahan alam atau herbal yang dapat mengurangi risiko resistensi bakteri terhadap antibakteri.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"1997 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132290845","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}