Latar Belakang. Prevalensi jumlah penderita jantung koroner yang dipicu oleh aterosklerosissemakin meningkat seiring dengan terus bertambahnya orang yang beresiko terkena penyakittersebut. Salah satunya disebabkan oleh kondisi hiperlipidemia. Hiperlipidemia merupakan suatukondisi dimana terdapat gangguan metabolisme lipid yang melibatkan peningkatan konsentrasilipoprotein plasma. Kondisi hiperlipidemia menyebabkan peningkatan konsentrasi lipid darahditandai dengan peningkatan kolesterol total, trigliserida, LDL dan penurunan HDL. Peningkatankonsentrasi LDL bersama dengan stress oksidatif menjadi pemicu utama terjadinyaaterosklerosis. Tujuan. untuk mengevaluasi pemberian sediaan ekstrak etanol seledri (Apiumgraveolens) terhadap tikus (Rattus norvegicus) galur wistar yang diinduksi hiperlipidemia.Metode. Sebanyak 25 ekor tikus jantan dikelompokkan menjadi 5 kelompok pelakuan, yaitu:kelompok I sebagai kontrol negatif hanya diberi pakan pellet dan akuades secara gavage,kelompok II sebagai kelompok hiperlipidemia diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak +kristal kolesterol+ PTU), kelompok III sebagai kelompok kontrol positif diinduksi hiperlipidemia(pakan tinggi lemak + kristal kolesterol + PTU) dan diberi obat simvastatin dengan dosis 0.9 mg/kg BB. Kelompok IV dan V diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak + kristal kolesterol +PTU), dan diberikan ekstrak seledri dengan dosis masing-masing 125 mg/kg BB tikus dan 250mg/kg BB tikus. Perlakuan diberikan secara oral gavage selama 4 minggu untuk induksihiperlipidemia dan 4 minggu untuk pemberian simvastatin dan ekstrak seledri. Hasil. Hasilanalisis data menunjukkan bahwa ekstrak etanol seledri dosis 125 mg/ kg BB dan dosis 250mg/kg BB efektif menurunkan kolesterol total serta efektif meningkatkan kadar HDL sehinggadapat menurunkan IA hewan uji yang diinduksi. Simpulan. Berdasarkan hasil yang diperolehdapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak seledri dapat menurunkan resiko aterosklerosis padatikus hiperlipidemia dengan memperbaiki profil lipid darah dan menurunkan status stressoksidatif.
{"title":"Pengaruh Ekstrak Etanol Seledri (Apium Graveolens) Terhadap Profil Lipid Darah Dan Indeks Atherogenik Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Yang Diinduksi Hiperlipidemia","authors":"Liah Kodariah","doi":"10.54350/jkr.v9i1.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i1.5","url":null,"abstract":"Latar Belakang. Prevalensi jumlah penderita jantung koroner yang dipicu oleh aterosklerosissemakin meningkat seiring dengan terus bertambahnya orang yang beresiko terkena penyakittersebut. Salah satunya disebabkan oleh kondisi hiperlipidemia. Hiperlipidemia merupakan suatukondisi dimana terdapat gangguan metabolisme lipid yang melibatkan peningkatan konsentrasilipoprotein plasma. Kondisi hiperlipidemia menyebabkan peningkatan konsentrasi lipid darahditandai dengan peningkatan kolesterol total, trigliserida, LDL dan penurunan HDL. Peningkatankonsentrasi LDL bersama dengan stress oksidatif menjadi pemicu utama terjadinyaaterosklerosis. Tujuan. untuk mengevaluasi pemberian sediaan ekstrak etanol seledri (Apiumgraveolens) terhadap tikus (Rattus norvegicus) galur wistar yang diinduksi hiperlipidemia.Metode. Sebanyak 25 ekor tikus jantan dikelompokkan menjadi 5 kelompok pelakuan, yaitu:kelompok I sebagai kontrol negatif hanya diberi pakan pellet dan akuades secara gavage,kelompok II sebagai kelompok hiperlipidemia diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak +kristal kolesterol+ PTU), kelompok III sebagai kelompok kontrol positif diinduksi hiperlipidemia(pakan tinggi lemak + kristal kolesterol + PTU) dan diberi obat simvastatin dengan dosis 0.9 mg/kg BB. Kelompok IV dan V diinduksi hiperlipidemia (pakan tinggi lemak + kristal kolesterol +PTU), dan diberikan ekstrak seledri dengan dosis masing-masing 125 mg/kg BB tikus dan 250mg/kg BB tikus. Perlakuan diberikan secara oral gavage selama 4 minggu untuk induksihiperlipidemia dan 4 minggu untuk pemberian simvastatin dan ekstrak seledri. Hasil. Hasilanalisis data menunjukkan bahwa ekstrak etanol seledri dosis 125 mg/ kg BB dan dosis 250mg/kg BB efektif menurunkan kolesterol total serta efektif meningkatkan kadar HDL sehinggadapat menurunkan IA hewan uji yang diinduksi. Simpulan. Berdasarkan hasil yang diperolehdapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak seledri dapat menurunkan resiko aterosklerosis padatikus hiperlipidemia dengan memperbaiki profil lipid darah dan menurunkan status stressoksidatif.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"95 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129860575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan : Limbah cair rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemar air yangmengandung senyawa organik cukup tinggi. Klorinasi merupakan proses pemberian klorin ke dalamair yang telah mengalami filtrasi. Teknik ini digunakan sebagai disinfektan, salah satu kelemahanklorinasi adalah terbentuknya senyawa halogen organik yang mudah menguap yang bersifatkarsinogenik, sehingga penetapan nilai titik retak klorinasi (Breakpoint Chlorination/BPC) sangatpenting. Tujuan Penelitian mengukur konsentrasi klor aktif yang terkandung dalam limbah cairrumah sakit dan menentukan nilai titik retak klorinasi dengan mengukur sisa klor. Metode Penelitianyang digunakan adalah metode deskriptif dengan 100 ml sampel limbah setelah klorinasi dan 500 mlsebelum klorinasi yang diperiksa dengan metode Orthotolidine Arsenit Test. Hasil Penelitianmenunjukan rerata kandungan bahan organik 19,4 ppm. Konsentrasi kaporit yang digunakan adalah10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, 50 ppm, 60 ppm, 65 ppm, 70 ppm, 75 ppm, 80 ppm dan nilai sisaklor klorinasi 0,1 ppm. Simpulkan bahwa nilai BPC terjadi pada pembubuhan kaporit sebanyak 60 ppmdengan menghasilkan sisa klor 0,2 ppm.
{"title":"Penetapan Nilai Titik Retak Klorinasi (breakpoint chlorination/bpc) Pada limbah Cair Rumah Sakit X di Kota Bandung","authors":"Feldha Fadhila","doi":"10.54350/jkr.v9i1.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i1.2","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Limbah cair rumah sakit merupakan salah satu sumber pencemar air yangmengandung senyawa organik cukup tinggi. Klorinasi merupakan proses pemberian klorin ke dalamair yang telah mengalami filtrasi. Teknik ini digunakan sebagai disinfektan, salah satu kelemahanklorinasi adalah terbentuknya senyawa halogen organik yang mudah menguap yang bersifatkarsinogenik, sehingga penetapan nilai titik retak klorinasi (Breakpoint Chlorination/BPC) sangatpenting. Tujuan Penelitian mengukur konsentrasi klor aktif yang terkandung dalam limbah cairrumah sakit dan menentukan nilai titik retak klorinasi dengan mengukur sisa klor. Metode Penelitianyang digunakan adalah metode deskriptif dengan 100 ml sampel limbah setelah klorinasi dan 500 mlsebelum klorinasi yang diperiksa dengan metode Orthotolidine Arsenit Test. Hasil Penelitianmenunjukan rerata kandungan bahan organik 19,4 ppm. Konsentrasi kaporit yang digunakan adalah10 ppm, 20 ppm, 30 ppm, 40 ppm, 50 ppm, 60 ppm, 65 ppm, 70 ppm, 75 ppm, 80 ppm dan nilai sisaklor klorinasi 0,1 ppm. Simpulkan bahwa nilai BPC terjadi pada pembubuhan kaporit sebanyak 60 ppmdengan menghasilkan sisa klor 0,2 ppm.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126488385","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : Produktivitas berhubungan dengan kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi dan kompetensi bidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarnya pengaruh Kepemimpinan Atasan, Lingkungan Kerja, Motivasi, dan Kompetensi Bidan terhadap Produktivitas Bidan dalam Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Nita, Maumere NTT Tahun 2016. Metode Penelitian : dalam penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 32 Bidan. Metode analisis dengan Struktural Equation Model (SEM). Hasil Penelitian menunjukkan adanya pengaruh langsung Kepemimpinan Atasan terhadap Produktivitas Bidan 15,11%. Ada pengaruh langsung lingkungan kerja terhadap produktivitas bidan sebesar 34,66%. Saran Pengaruh langsung Motivasi terhadap Produktivitas Bidan 11,15% dan Kompetensi Bidan terhadap Produktivitas 28,00%. Disarankan agar Pimpinan Puskesmas Nita dan bidan koordinator dapat melalukan sosialisasi mengenai tujuan program kerja yang jelas, membuat program penghargaan atas prestasi kerja, membuat kebijakan insentif yang adil, memberikan pelatihan, seminar maupun workshop, dapat menciptakan kondisi kerja yang nyaman, dapat menghindarkan terjadinya konflik dalam bekerja sehingga diharapkan dengan terciptanya lingkungan kerja yang nyaman, Bidan dapat termotivasi untuk lebih meningkatkan kompetensi dirinya dalam pelayanan MTBS dan produktivitas kerjanya bisa meningkat pula.
{"title":"Pengukuran Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Produktivita Bidan Dalam Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit","authors":"Maria A.D Barbara","doi":"10.54350/jkr.v9i1.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i1.9","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Produktivitas berhubungan dengan kepemimpinan, lingkungan kerja, motivasi dan kompetensi bidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarnya pengaruh Kepemimpinan Atasan, Lingkungan Kerja, Motivasi, dan Kompetensi Bidan terhadap Produktivitas Bidan dalam Pelayanan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) di Puskesmas Nita, Maumere NTT Tahun 2016. Metode Penelitian : dalam penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan sebanyak 32 Bidan. Metode analisis dengan Struktural Equation Model (SEM). Hasil Penelitian menunjukkan adanya pengaruh langsung Kepemimpinan Atasan terhadap Produktivitas Bidan 15,11%. Ada pengaruh langsung lingkungan kerja terhadap produktivitas bidan sebesar 34,66%. Saran Pengaruh langsung Motivasi terhadap Produktivitas Bidan 11,15% dan Kompetensi Bidan terhadap Produktivitas 28,00%. Disarankan agar Pimpinan Puskesmas Nita dan bidan koordinator dapat melalukan sosialisasi mengenai tujuan program kerja yang jelas, membuat program penghargaan atas prestasi kerja, membuat kebijakan insentif yang adil, memberikan pelatihan, seminar maupun workshop, dapat menciptakan kondisi kerja yang nyaman, dapat menghindarkan terjadinya konflik dalam bekerja sehingga diharapkan dengan terciptanya lingkungan kerja yang nyaman, Bidan dapat termotivasi untuk lebih meningkatkan kompetensi dirinya dalam pelayanan MTBS dan produktivitas kerjanya bisa meningkat pula.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"30 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125344297","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang: Limbah industri merupakan salah satu masalah utama dalam pencemaran lingkungan karena kehadiran logam berat didalamnya. Salah satu logam berat yang bersifat toksik ialah logam kromium (Cr). Logam berat Cr6+ merupakan bentuk logam yang paling toksik. Toksik yang dibawa logam ini dapat mengakibatkan terjadinya keracunan kronis, akut, dan dapat menyebabkan kanker. Biosorpsi merupakan metode alternatif menggunakan bahan biologis untuk menyerap logam berat. Salah satu biomaterial yang dapat digunakan adalah jamur Saccharomyses cerevisiae. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengadsorpsi logam berat Cr6+ dalam limbah industri tekstil oleh biomassa S.cerevisiae dengan variasi konsentrasi biomassa dan variasi kecepatan pengadukan. Metode Penelitian: Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif. Konsentrasi biomassa S. cerevisiae yang diujikan pada penelitian ini adalah 0,4g, 0,8g dan 1,2g. Kecepatan pengadukan yang diujikan yaitu low, medium dan high. Sampel yang digunakan adalah air limbah tekstil pendidikan dari jurusan kimia tekstil di Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung (STTT Bandung) yang mengandung logam berat Cr6+. Kadar logam Cr6+ dihitung berdasarkan kurva standar yang diukur dengan Spektrofotometer UV-Vis panjang gelombang 525 nm. Hasil: Berdasarkan hasil pengujian tersebut memberikan kesimpulan bahwa S. cerevisiae dapat menurunkan kadar logam Cr6+ dalam air limbah tekstil dengan kecepatan pengadukan optimum yaitu high dan kosentrasi biomassa optimum yaitu 1,2 gr, dimana kadar awal logam sebelum biosorpsi yaitu 4,88 mg/L menjadi 1,91 mg/L setelah biosorpsi. Simpulan: Biomassa S. cerevisiae dapat menurunkan kadar logam Cr6+ dalam air limbah tekstil dengan kecepatan pengadukan optimum yaitu high dan kosentrasi biomassa optimum yaitu 1,2 gr
{"title":"Biosorpsi Logam Berat Kromium Heksavalen (Cr6+) Dalam Limbah Pendidikan Dengan Menggunakan Biomassa Saccharomyses cerevisiae","authors":"Suci Rizky Nurul Aeni","doi":"10.54350/jkr.v9i1.11","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i1.11","url":null,"abstract":"Latar belakang: Limbah industri merupakan salah satu masalah utama dalam pencemaran lingkungan karena kehadiran logam berat didalamnya. Salah satu logam berat yang bersifat toksik ialah logam kromium (Cr). Logam berat Cr6+ merupakan bentuk logam yang paling toksik. Toksik yang dibawa logam ini dapat mengakibatkan terjadinya keracunan kronis, akut, dan dapat menyebabkan kanker. Biosorpsi merupakan metode alternatif menggunakan bahan biologis untuk menyerap logam berat. Salah satu biomaterial yang dapat digunakan adalah jamur Saccharomyses cerevisiae. Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengadsorpsi logam berat Cr6+ dalam limbah industri tekstil oleh biomassa S.cerevisiae dengan variasi konsentrasi biomassa dan variasi kecepatan pengadukan. Metode Penelitian: Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif. Konsentrasi biomassa S. cerevisiae yang diujikan pada penelitian ini adalah 0,4g, 0,8g dan 1,2g. Kecepatan pengadukan yang diujikan yaitu low, medium dan high. Sampel yang digunakan adalah air limbah tekstil pendidikan dari jurusan kimia tekstil di Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung (STTT Bandung) yang mengandung logam berat Cr6+. Kadar logam Cr6+ dihitung berdasarkan kurva standar yang diukur dengan Spektrofotometer UV-Vis panjang gelombang 525 nm. Hasil: Berdasarkan hasil pengujian tersebut memberikan kesimpulan bahwa S. cerevisiae dapat menurunkan kadar logam Cr6+ dalam air limbah tekstil dengan kecepatan pengadukan optimum yaitu high dan kosentrasi biomassa optimum yaitu 1,2 gr, dimana kadar awal logam sebelum biosorpsi yaitu 4,88 mg/L menjadi 1,91 mg/L setelah biosorpsi. Simpulan: Biomassa S. cerevisiae dapat menurunkan kadar logam Cr6+ dalam air limbah tekstil dengan kecepatan pengadukan optimum yaitu high dan kosentrasi biomassa optimum yaitu 1,2 gr","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"50 2","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132576323","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : Kehamilan yang disertai preeklampsia tergolong kehamilan yang berisikotinggi karena preeklampsia merupakan penyebab dari 30% - 40% kematian maternal dan 30%- 50% kematian perinatal. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk menganalisis determinanyang berhubungan dengan kejadian PEB. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif dengan rancangan case control. Jumlah kasus preeklamsia berat sebanyak 63responden dan 126 kontrol tidak preeklasmsia berat. Pengambilan sampel dilakukan denganobservasi rekam medik. Analisis yang digunakan secara deskriptif, analitik chi square danregresi logistik ganda. Hasil Penelitian : Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yangbermakna antara paritas dengan kejadian preeklamsia berat di Puskesmas Poned Cikembardengan kontribusi 4,1%. Kesimpulan : variabel yang berhubungan dengan preeklamsia beratadalah paritas. ANC meskipun tidak berhubungan namun nilai p nya > 0,05 (0,103) namuntidak boleh dihilangkan karena secara substansi ANC itu penting untuk mengurangi resikotidak preeklamsia sebesar 2 kali lipat dibandingkan dengan ANC tidak patuh. KontribusiANC terhadap preeklamsia sebesar 2,5%. Saran : melakukan penyuluhan agar ber KB danmeningkatkan pemeriksaan ANC
{"title":"Determinan Kejadian Preeklamsia Berat (Peb) Di Puskesmas Poned Cikembar Kabupaten Sukabumi Tahun 2016","authors":"F. Sari","doi":"10.54350/jkr.v9i1.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i1.15","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Kehamilan yang disertai preeklampsia tergolong kehamilan yang berisikotinggi karena preeklampsia merupakan penyebab dari 30% - 40% kematian maternal dan 30%- 50% kematian perinatal. Tujuan : Tujuan penelitian ini untuk menganalisis determinanyang berhubungan dengan kejadian PEB. Metode : Penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif dengan rancangan case control. Jumlah kasus preeklamsia berat sebanyak 63responden dan 126 kontrol tidak preeklasmsia berat. Pengambilan sampel dilakukan denganobservasi rekam medik. Analisis yang digunakan secara deskriptif, analitik chi square danregresi logistik ganda. Hasil Penelitian : Hasil penelitian didapatkan adanya hubungan yangbermakna antara paritas dengan kejadian preeklamsia berat di Puskesmas Poned Cikembardengan kontribusi 4,1%. Kesimpulan : variabel yang berhubungan dengan preeklamsia beratadalah paritas. ANC meskipun tidak berhubungan namun nilai p nya > 0,05 (0,103) namuntidak boleh dihilangkan karena secara substansi ANC itu penting untuk mengurangi resikotidak preeklamsia sebesar 2 kali lipat dibandingkan dengan ANC tidak patuh. KontribusiANC terhadap preeklamsia sebesar 2,5%. Saran : melakukan penyuluhan agar ber KB danmeningkatkan pemeriksaan ANC","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123114824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang : Bagi anak usia prasekolah (3-6 tahun), hospitalisasi merupakanpengalaman yang paling menakutkan. Masalah yang dapat terjadi pada anak usia prasekolahyang mengalami hospitalisasi adalah kecemasan. Salah satu cara untuk menurunkankecemasan pada anak usia prasekolah yaitu dengan terapi bermain mewarnai. Terapi bermainmewarnai ini efektif dilakukan pada anak usia prasekolah yang mengalamihospitalisasi.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermainmewarnai terhadap tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang mengalamihospitalisasi di Ruang Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Metodologi : Desainyang digunakan pada penelitian ini adalah Experiment, dengan rancangan pendekatanpretest – posttest with control group design. Dengan teknik sampling adalah consecutivesampling. Uji yang digunakan Paired T-test dan Independent T-test. Hasil penelitian :Rerata tingkat kecemasan setelah dilakukan terapi bermain mewarnai pada kelompokintervensi sebesar 25.00 dan pada kelompok kontrol 31.63. Berdasarkan Independent T-testdiperoleh angka signifikan dengan nilai p > 0,05. Simpulan : Pemberian terapi bermainmewarnai dapat menurunkan tingkat kecemasan anak pada usia prasekolah yang mengalamihospitalisasi sehingga dapat digunakan sebagai salah satu bentuk intervensi keperawatan.
{"title":"Terapi Bermain Mewarnai Menurunkan Tingkat Kecemasan Anak Usia Prasekolah Yang Mengalami Hospitalisasi","authors":"Lisbet Octovia Manalu","doi":"10.54350/jkr.v9i1.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i1.13","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Bagi anak usia prasekolah (3-6 tahun), hospitalisasi merupakanpengalaman yang paling menakutkan. Masalah yang dapat terjadi pada anak usia prasekolahyang mengalami hospitalisasi adalah kecemasan. Salah satu cara untuk menurunkankecemasan pada anak usia prasekolah yaitu dengan terapi bermain mewarnai. Terapi bermainmewarnai ini efektif dilakukan pada anak usia prasekolah yang mengalamihospitalisasi.Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi bermainmewarnai terhadap tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah yang mengalamihospitalisasi di Ruang Anak Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung. Metodologi : Desainyang digunakan pada penelitian ini adalah Experiment, dengan rancangan pendekatanpretest – posttest with control group design. Dengan teknik sampling adalah consecutivesampling. Uji yang digunakan Paired T-test dan Independent T-test. Hasil penelitian :Rerata tingkat kecemasan setelah dilakukan terapi bermain mewarnai pada kelompokintervensi sebesar 25.00 dan pada kelompok kontrol 31.63. Berdasarkan Independent T-testdiperoleh angka signifikan dengan nilai p > 0,05. Simpulan : Pemberian terapi bermainmewarnai dapat menurunkan tingkat kecemasan anak pada usia prasekolah yang mengalamihospitalisasi sehingga dapat digunakan sebagai salah satu bentuk intervensi keperawatan.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131787359","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Erupsi Gunung berapi mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan akibat penyebaran abu vulkanik. Abu vulkanik gunung berapi mempunyai unsur salah satunya berupa sulfat dan logam berat. Kandungan sulfat dan logam berat yang tinggi mengakibatkan pH bersifat asam. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh kadar serbuk gergaji Acacia mangium terhadap aktivitas dan karakter bakteri pada konsorsium Bakteri Pereduksi Sulfat dalam mereduksi sulfat dan logam Mn dengan partikel zeolit pada skala batch culture. Metode Penelitian: Penelitian dilaksanakan dengan metode biologi menggunakan Bakteri Pereduksi Sulfat (BPS) secara batch culture menggunakan bioreaktor menggunakan media Postgate B dengan konsentrasi sulfat 100 ppm dan Mn 10 ppm pada pH 4. Metode analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), perlakuan yang diberikan yaitu pemberian zeolit sebesar 20 gr/L sedangkan kadar serbuk gergaji sebesar 0%;1,25%; 2,5% dan 5%. Hasil: Hasil penelitian batch culture menunjukkan serbuk gergaji kayu akasia berpengaruh sangat nyata terhadap perubahan pH. Pemberian serbuk gergaji mengkatkan pH menjadi 6,5-6,91. meningkatkan Kadar serbuk gergaji 2,5% yang paling optimal meningkatkan effisiensi reduksi sulfat sebesar 63,90% dan effiensi reduksi Mn sebesar 54,80%. Simpulan: Serbuk gergaji Akasia dapat meningkatkan aktivitas reduksi sulfat dan logam Mn. Aktivitas konsorsium BPS bekerja secara optimal mereduksi konsentrasi sulfat dan logam Mn dengan penambahan kadar serbuk gergaji sebesar 2,5%.
{"title":"Aktivitas Perombakan Selulosa Dan Pengendapan Logam Mn Pada Konsorsium Bakteri Pereduksi Sulfat","authors":"N. Murtafi'ah","doi":"10.54350/jkr.v9i1.7","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i1.7","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Erupsi Gunung berapi mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan akibat penyebaran abu vulkanik. Abu vulkanik gunung berapi mempunyai unsur salah satunya berupa sulfat dan logam berat. Kandungan sulfat dan logam berat yang tinggi mengakibatkan pH bersifat asam. Tujuan Penelitian: untuk mengetahui pengaruh kadar serbuk gergaji Acacia mangium terhadap aktivitas dan karakter bakteri pada konsorsium Bakteri Pereduksi Sulfat dalam mereduksi sulfat dan logam Mn dengan partikel zeolit pada skala batch culture. Metode Penelitian: Penelitian dilaksanakan dengan metode biologi menggunakan Bakteri Pereduksi Sulfat (BPS) secara batch culture menggunakan bioreaktor menggunakan media Postgate B dengan konsentrasi sulfat 100 ppm dan Mn 10 ppm pada pH 4. Metode analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), perlakuan yang diberikan yaitu pemberian zeolit sebesar 20 gr/L sedangkan kadar serbuk gergaji sebesar 0%;1,25%; 2,5% dan 5%. Hasil: Hasil penelitian batch culture menunjukkan serbuk gergaji kayu akasia berpengaruh sangat nyata terhadap perubahan pH. Pemberian serbuk gergaji mengkatkan pH menjadi 6,5-6,91. meningkatkan Kadar serbuk gergaji 2,5% yang paling optimal meningkatkan effisiensi reduksi sulfat sebesar 63,90% dan effiensi reduksi Mn sebesar 54,80%. Simpulan: Serbuk gergaji Akasia dapat meningkatkan aktivitas reduksi sulfat dan logam Mn. Aktivitas konsorsium BPS bekerja secara optimal mereduksi konsentrasi sulfat dan logam Mn dengan penambahan kadar serbuk gergaji sebesar 2,5%.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121582699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menyerang/menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV. Penyakit HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit menular yang bisa diakibatkan melalui perilaku seks yang tidak sehat dan penggunan alat suntik narkoba bersama. Remaja merupakan salah satu kelompok umur yang rentan terhadap kasus HIV. Mengingat isu pokok dalam kesehatan reproduksi remaja terutama pada penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. Upaya yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait HIV dan AIDS yaitu melalui program penyuluhan, dan promosi kesehatan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan mengenai pencegahan HIV/AIDS di SMK Kesehatan Rajawali Tahun 2018. Metode Penelitian: Pra eksperimen desain One Group Pretest-Postest. Sampel yaitu 56 responden dan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Analisa data Uji Wilcoxon. Hasil: Pengetahuan siswa sebelum diberikan penyuluhan yaitu pada kategori pengetahuan baik sebesar 6,2%, cukup 79,2% dan kurang 14,6%. Setelah diberikan penyuluhan tingkat pengetahuan baik sebesar 91,7% (n=44), cukup 8,3%. Simpulan: Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang bermakna sebelum dan setelah diberikan penyuluhan.
{"title":"Perbedaan Tingkat Pengetahuan Siswa Sebelum Dan Sesudah Diberikan Penyuluhan Pencegahan Hiv/Aids","authors":"Fnu Liawati","doi":"10.54350/jkr.v9i1.8","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i1.8","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menyerang/menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV. Penyakit HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit menular yang bisa diakibatkan melalui perilaku seks yang tidak sehat dan penggunan alat suntik narkoba bersama. Remaja merupakan salah satu kelompok umur yang rentan terhadap kasus HIV. Mengingat isu pokok dalam kesehatan reproduksi remaja terutama pada penyakit menular seksual dan HIV/AIDS. Upaya yang diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait HIV dan AIDS yaitu melalui program penyuluhan, dan promosi kesehatan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan mengenai pencegahan HIV/AIDS di SMK Kesehatan Rajawali Tahun 2018. Metode Penelitian: Pra eksperimen desain One Group Pretest-Postest. Sampel yaitu 56 responden dan teknik pengambilan sampel simple random sampling. Analisa data Uji Wilcoxon. Hasil: Pengetahuan siswa sebelum diberikan penyuluhan yaitu pada kategori pengetahuan baik sebesar 6,2%, cukup 79,2% dan kurang 14,6%. Setelah diberikan penyuluhan tingkat pengetahuan baik sebesar 91,7% (n=44), cukup 8,3%. Simpulan: Terdapat perbedaan tingkat pengetahuan yang bermakna sebelum dan setelah diberikan penyuluhan.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123329494","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar belakang. Kekeliruan yang terjadi bahwa bayi tidak merasakan nyeri adalah salah, karenabayi menunjukkan perilaku, terutama wajah, dan fisiologis termasuk hormonal, sebagai indikatornyeri. Facilitated tucking merupakan salah satu intervensi yang dapat dilakukan oleh perawatuntuk menurunkan respon nyeri pada bayi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh facilitated tucking terhadap respon nyeri neonatus ketika pengambilan darah. Metode.Menggunakan rancangan quasy experiment dengan pendekatan post test-only non equivalentcontrol group. Teknik sampling menggunakan consecutive sampling, jumlah responden 30 yangterdiri dari dua kelompok yaitu kelompok intervensi 15 responden dan kelompok kontrol 15responden. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April tahun 2016. Uji statistik menggunakankolmogorov smirnov. Hasil. Terdapat perbedaan skor nyeri post-test yang bermakna padakelompok intervensi dan kelompok kontrol, dengan nilai p-value <0,001.Simpulan. Terdapatpengaruh facilitated tucking terhadap respon nyeri neonatus ketika pengambilan darah di ruangPerinatologi Rumah sakit umum daerah Cibabat Cimahi.
{"title":"Facilitated Tucking Terhadap Respon Nyeri Neonatus Ketika Pengambilan Darah Di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Daerah Cibabat Cimahi","authors":"Budi Rustandi","doi":"10.54350/jkr.v9i1.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.54350/jkr.v9i1.12","url":null,"abstract":"Latar belakang. Kekeliruan yang terjadi bahwa bayi tidak merasakan nyeri adalah salah, karenabayi menunjukkan perilaku, terutama wajah, dan fisiologis termasuk hormonal, sebagai indikatornyeri. Facilitated tucking merupakan salah satu intervensi yang dapat dilakukan oleh perawatuntuk menurunkan respon nyeri pada bayi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruh facilitated tucking terhadap respon nyeri neonatus ketika pengambilan darah. Metode.Menggunakan rancangan quasy experiment dengan pendekatan post test-only non equivalentcontrol group. Teknik sampling menggunakan consecutive sampling, jumlah responden 30 yangterdiri dari dua kelompok yaitu kelompok intervensi 15 responden dan kelompok kontrol 15responden. Pengumpulan data dilakukan pada bulan April tahun 2016. Uji statistik menggunakankolmogorov smirnov. Hasil. Terdapat perbedaan skor nyeri post-test yang bermakna padakelompok intervensi dan kelompok kontrol, dengan nilai p-value <0,001.Simpulan. Terdapatpengaruh facilitated tucking terhadap respon nyeri neonatus ketika pengambilan darah di ruangPerinatologi Rumah sakit umum daerah Cibabat Cimahi.","PeriodicalId":344495,"journal":{"name":"Jurnal Kesehatan Rajawali","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126088619","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}