ABSTRAK Sebagian besar penduduk Desa Banjarrejo bekerja sebagai petani, buruh, dan pedagang. Salah satu potensi usaha yang bisa dikembangkan di desa ini adalah bidang kebudayaan. Di bidang kebudayaan, Desa Banjarrejo memiliki beberapa kesenian, diantaranya adalah seni gamelan jawa, seni janeng, seni wayang kulit, serta seni janger, kuda lumping, dan seni batik. Permasalahan utama yang dihadapi yaitu masih perlunya pelestarian seni membatik di Desa Banjarrejo. Selain itu, perlu adanya peningkatan produktivitas ibu-ibu yang ada di Desa Banajrrejo dan remaja putus sekolah serta perlunya pemberdayaan SDM setempat terkait penggunaan digital marketing dalam upaya peningkatan dan pengembangan daya tarik wisata. Adapun solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dilakukan pendampingan membatik dan penggunaan digitalisasi marketing bagi mitra agar masyarakat di Desa Banjarrejo dapat mengasah keterampilan membatik yang nantinya dapat melestarikan seni batik yang mulai luntur akibat era digitalisai. Selain itu, diperlukannnya pendampingan terkait penggunaan digitalisasi sebagai media branding, sharing, serta promosi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah melakukan praktik langsung (tutorial) kegiatan membatik, diskusi, dan sharing mengenai proses membatik dan digitalisasi marketing. Hasil dari pengabdian ini antara lain masyarakat khususnya ibu-ibu dan remaja putus sekolah di Desa Banjarrejo semakin yakin bahwa seni membatik yang sudah ada dapat dilestarikan dan dijadikan salah satu ciri khas dan daya tarik wisata dari Desa Banjarrejo, selain itu dengan adanya kegiatan digitalisasi lebih memudahkan pelaku usaha untuk memasarkan secara online di platform pilihan sehingga meningkatakan produktivitas dan pendapatan mereka. Kata kunci: branding, digitalisasi marketing, promosi, platform, sharing. ABSTRACT Most of the residents of Banjarrejo Village work as farmers, laborers, and traders. One of the business potentials that can be developed in this village is the field of culture. In the field of culture, Banjarrejo Village has several arts, including Javanese gamelan art, janeng art, shadow puppets, as well as janger art, lumping horses, and batik art. The main problem faced is the need to preserve the art of batik in Banjarrejo Village. In addition, there is a need to increase the productivity of mothers in Banajrrejo Village and dropout teenagers and the need for empowerment of local human resources related to the use of digital marketing in an effort to increase and develop tourist attractions. The solution to solving these problems is batik assistance and the use of marketing digitalization for partners so that the community in Banjarrejo Village can hone batik skills that can be done by batik art which is starting to fade due to the digitalization era. In addition, assistance is needed regarding the use of digitalization as a media for branding, sharing, and promotion. The method used in the implementation of this servic
{"title":"Pendampingan Membatik dan Digitalisasi Marketing dalam Upaya Peningkatan dan Pengembangan Daya Tarik Wisata Di Desa Banjarrejo","authors":"Elmira Febri Darmayanti, Fenny Thresia, Dani Anggoro, S. Rahayu, Angga Kurniawan","doi":"10.24127/sss.v6i2.2184","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/sss.v6i2.2184","url":null,"abstract":"ABSTRAK Sebagian besar penduduk Desa Banjarrejo bekerja sebagai petani, buruh, dan pedagang. Salah satu potensi usaha yang bisa dikembangkan di desa ini adalah bidang kebudayaan. Di bidang kebudayaan, Desa Banjarrejo memiliki beberapa kesenian, diantaranya adalah seni gamelan jawa, seni janeng, seni wayang kulit, serta seni janger, kuda lumping, dan seni batik. Permasalahan utama yang dihadapi yaitu masih perlunya pelestarian seni membatik di Desa Banjarrejo. Selain itu, perlu adanya peningkatan produktivitas ibu-ibu yang ada di Desa Banajrrejo dan remaja putus sekolah serta perlunya pemberdayaan SDM setempat terkait penggunaan digital marketing dalam upaya peningkatan dan pengembangan daya tarik wisata. Adapun solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dilakukan pendampingan membatik dan penggunaan digitalisasi marketing bagi mitra agar masyarakat di Desa Banjarrejo dapat mengasah keterampilan membatik yang nantinya dapat melestarikan seni batik yang mulai luntur akibat era digitalisai. Selain itu, diperlukannnya pendampingan terkait penggunaan digitalisasi sebagai media branding, sharing, serta promosi. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan pengabdian ini adalah melakukan praktik langsung (tutorial) kegiatan membatik, diskusi, dan sharing mengenai proses membatik dan digitalisasi marketing. Hasil dari pengabdian ini antara lain masyarakat khususnya ibu-ibu dan remaja putus sekolah di Desa Banjarrejo semakin yakin bahwa seni membatik yang sudah ada dapat dilestarikan dan dijadikan salah satu ciri khas dan daya tarik wisata dari Desa Banjarrejo, selain itu dengan adanya kegiatan digitalisasi lebih memudahkan pelaku usaha untuk memasarkan secara online di platform pilihan sehingga meningkatakan produktivitas dan pendapatan mereka. Kata kunci: branding, digitalisasi marketing, promosi, platform, sharing. ABSTRACT Most of the residents of Banjarrejo Village work as farmers, laborers, and traders. One of the business potentials that can be developed in this village is the field of culture. In the field of culture, Banjarrejo Village has several arts, including Javanese gamelan art, janeng art, shadow puppets, as well as janger art, lumping horses, and batik art. The main problem faced is the need to preserve the art of batik in Banjarrejo Village. In addition, there is a need to increase the productivity of mothers in Banajrrejo Village and dropout teenagers and the need for empowerment of local human resources related to the use of digital marketing in an effort to increase and develop tourist attractions. The solution to solving these problems is batik assistance and the use of marketing digitalization for partners so that the community in Banjarrejo Village can hone batik skills that can be done by batik art which is starting to fade due to the digitalization era. In addition, assistance is needed regarding the use of digitalization as a media for branding, sharing, and promotion. The method used in the implementation of this servic","PeriodicalId":345722,"journal":{"name":"SINAR SANG SURYA: Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123489170","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dea Tara Ningtyas, S. Ramadhani, Frastika Anggraini
ABSTRAK Sejak akhir tahun 2019, dunia digemparkan dengan munculnya Covid-19. Virus yang mengancam nyawa tersebut merubah pola kehidupan masyarakat. Beragam aktivitas yang biasanya dilakukan secara tatap muka, kini berganti menjadi daring demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat menuntut masyarakat untuk cepat beradaptasi pula. Namun, kesiapan dalam menghadapi pandemi masing-masing orang berbeda, terlebih pada remaja. Maka, pengabdian ini bertujuan untuk mengimbau para remaja untuk menjaga kesehatan mental. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental di masa pandemi adalah 1) Menumbuhkan mindset dan motivasi, 2) Membatasi penggunaan media sosial, 3) Menyibukkan diri dengan aktivitas yang bermanfaat, 4) Menjaga interaksi sosial, 5) Menjaga kesehatan fisik.Kata Kunci: Kesehatan Mental, Remaja, Belajar Daring dan Covid-19 ABSTRACT Since the end of 2019, the world has been shaken by the emergence of Covid-19. This life-threatening virus has changed the pattern of people's lives. Various activities that are usually carried out face-to-face have now turned online to break the chain of the spread of Covid-19. Changes that occur rapidly require people to adapt quickly as well. However, each person's readiness to face a pandemic is different, especially for teenagers. Thus, this study aims to encourage adolescents to maintain mental health. There are several ways that can be done to maintain mental health during a pandemic, namely 1) Growing mindset and motivation, 2) Limiting the use of social media, 3) Keeping yourself busy with useful activities, 4) Maintain social interaction, 5) Maintaining physical health.Keywords: Mental Health, Youth, Online Learning and Covid-19
{"title":"Sosialisasi Kesehatan Mental Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Remaja Desa Bumimas Kecamatan Batanghari","authors":"Dea Tara Ningtyas, S. Ramadhani, Frastika Anggraini","doi":"10.24127/sss.v6i2.2200","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/sss.v6i2.2200","url":null,"abstract":"ABSTRAK Sejak akhir tahun 2019, dunia digemparkan dengan munculnya Covid-19. Virus yang mengancam nyawa tersebut merubah pola kehidupan masyarakat. Beragam aktivitas yang biasanya dilakukan secara tatap muka, kini berganti menjadi daring demi memutus rantai penyebaran Covid-19. Perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat menuntut masyarakat untuk cepat beradaptasi pula. Namun, kesiapan dalam menghadapi pandemi masing-masing orang berbeda, terlebih pada remaja. Maka, pengabdian ini bertujuan untuk mengimbau para remaja untuk menjaga kesehatan mental. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental di masa pandemi adalah 1) Menumbuhkan mindset dan motivasi, 2) Membatasi penggunaan media sosial, 3) Menyibukkan diri dengan aktivitas yang bermanfaat, 4) Menjaga interaksi sosial, 5) Menjaga kesehatan fisik.Kata Kunci: Kesehatan Mental, Remaja, Belajar Daring dan Covid-19 ABSTRACT Since the end of 2019, the world has been shaken by the emergence of Covid-19. This life-threatening virus has changed the pattern of people's lives. Various activities that are usually carried out face-to-face have now turned online to break the chain of the spread of Covid-19. Changes that occur rapidly require people to adapt quickly as well. However, each person's readiness to face a pandemic is different, especially for teenagers. Thus, this study aims to encourage adolescents to maintain mental health. There are several ways that can be done to maintain mental health during a pandemic, namely 1) Growing mindset and motivation, 2) Limiting the use of social media, 3) Keeping yourself busy with useful activities, 4) Maintain social interaction, 5) Maintaining physical health.Keywords: Mental Health, Youth, Online Learning and Covid-19","PeriodicalId":345722,"journal":{"name":"SINAR SANG SURYA: Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129149824","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKKopi Luwak merupakan icon unggulan produk perkebunan di Lampung Barat, yang telah dikenal di hingga mancanegara sejak tahun 2006. Selama beberapa tahun belakangan semenjak Indonesia dilanda pandemi covid 19, pergerakan perekonomian petani kopi luwak turun drastis akibat tidak adanya wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung. Solusi atas masalah ini adalah pengembangan potensi Ekowisata Kopi Luwak di Kelurahan Way Mengaku akan dikembangkan menggunakan konsep digital branding. Adapun tujuan Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah memperkuat Branding Kopi Luwak ke level Internasional dengan menggunakan profil Bahasa Inggris.Pembuatan video profil yang menampilkan proses pembuatan kopi luwak hingga tahap produksi dengan menggunakan narasi berbahasa Inggris diharapkan dapat meningkatkan promosi penjualan kopi luwak ke level internasional. Kata Kunci : Ekowisata, Kopi Luwak, Profil ABSTRACTKopi Luwak is the flagship icon of plantation products in West Lampung, which has been known internationally since 2006. Over the past few years since Indonesia was hit by the COVID-19 pandemic, the economic movement of civet coffee farmers has fallen drastically due to the absence of domestic and foreign tourists visiting. The solution to this problem is the development of the Kopi Luwak ecotourism potential in the Way Mengaku Village which will be developed using the concept of digital branding. The purpose of this Community Service Program is to strengthen Kopi Luwak branding to the international level by using an English profile. The creation of a profile video showing the process of making Kopi Luwak to the production stage using English narration is expected to increase sales promotion of Kopi Luwak to the international level. Keywords: Ecotourism, Kopi Luwak, Profile
{"title":"Rebranding Pemasaran Internasional Kopi Luwak Lampung Barat","authors":"Nedi Hendri, Fenny Thresia","doi":"10.24127/sss.v6i2.2185","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/sss.v6i2.2185","url":null,"abstract":"ABSTRAKKopi Luwak merupakan icon unggulan produk perkebunan di Lampung Barat, yang telah dikenal di hingga mancanegara sejak tahun 2006. Selama beberapa tahun belakangan semenjak Indonesia dilanda pandemi covid 19, pergerakan perekonomian petani kopi luwak turun drastis akibat tidak adanya wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung. Solusi atas masalah ini adalah pengembangan potensi Ekowisata Kopi Luwak di Kelurahan Way Mengaku akan dikembangkan menggunakan konsep digital branding. Adapun tujuan Program Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah memperkuat Branding Kopi Luwak ke level Internasional dengan menggunakan profil Bahasa Inggris.Pembuatan video profil yang menampilkan proses pembuatan kopi luwak hingga tahap produksi dengan menggunakan narasi berbahasa Inggris diharapkan dapat meningkatkan promosi penjualan kopi luwak ke level internasional. Kata Kunci : Ekowisata, Kopi Luwak, Profil ABSTRACTKopi Luwak is the flagship icon of plantation products in West Lampung, which has been known internationally since 2006. Over the past few years since Indonesia was hit by the COVID-19 pandemic, the economic movement of civet coffee farmers has fallen drastically due to the absence of domestic and foreign tourists visiting. The solution to this problem is the development of the Kopi Luwak ecotourism potential in the Way Mengaku Village which will be developed using the concept of digital branding. The purpose of this Community Service Program is to strengthen Kopi Luwak branding to the international level by using an English profile. The creation of a profile video showing the process of making Kopi Luwak to the production stage using English narration is expected to increase sales promotion of Kopi Luwak to the international level. Keywords: Ecotourism, Kopi Luwak, Profile","PeriodicalId":345722,"journal":{"name":"SINAR SANG SURYA: Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115625499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Satrio Wicaksono Sudarman, Tiara Anggia Dewi, Suharno Zein
ABSTRAK Setiap manusia menghasilkan sampah setiap harinya, salah satunya merupakan sampah yang dihasilkan dari sampah rumah tangga. Apabila tidak ditangani dengan benar, hal ini memiliki dampak yang tidak baik bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.akibat dari pembusukan material organik dari sampah, material yang membusuk ini dapat mencemari air, tanah, udara maupun organisme lain yang dapat menimbulkan penyakit. Banyaknya sampah belum diolah secara maksimal di Desa Banjarrejo, padahal bila diolah dapat menjadi solusi masyarakat dalam alternative pakan ternak. Solusi dalam permasalahan ini yaitu masyarakat dapat mengetahui pengolahan sampah organik. Pengolahan sampah tersebut dapat mengenalkan solusi yang dihadapi para peternak dengan mengganti pellet dengan makanan yang berprotein tinggi yaitu maggot. Kegiatan pengabdian ini juga meningkatkan pengetahuan bagi mitra mengenai manfaat budidaya maggot. Pemberdayaan masyarakat mengolah sampah dan budidaya maggot memiliki nilai ekonomis untuk masyarakat desa Banjarrejo. Karena selain mampu mengurangi permasalahan limbah sampah rumah tangga, budidaya maggot juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat. Kata kunci : Alternative; Budidaya; Maggot ABSTRACTEvery human being produces waste every day, one of which is waste generated from household waste. If not handled properly, this has an adverse impact on public health and the environment. As a result of the decomposition of organic material from waste, this decaying material can contaminate water, soil, air and other organisms that can cause disease. The amount of waste has not been processed optimally in Banjarrejo Village, even though if it is processed it can be a community solution in alternative animal feed. The solution to this problem is that the community can know the processing of organic waste. The waste processing can introduce solutions faced by farmers by replacing pellets with high protein foods, namely maggot. This service activity also increases knowledge for partners about the benefits of maggot cultivation. Community empowerment to process waste and maggot cultivation has economic value for the people of Banjarrejo village. Because besides being able to reduce the problem of household waste, maggot cultivation can also be used as a source of community income. Keywords: Alternative, cultivation, Maggot
{"title":"Pelatihan Budidaya Magot Sebagai Alternative Pakan Ternak Di Desa Banjar Rejo Batanghari Kabupaten Lampung Timur","authors":"Satrio Wicaksono Sudarman, Tiara Anggia Dewi, Suharno Zein","doi":"10.24127/sss.v6i2.2181","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/sss.v6i2.2181","url":null,"abstract":"ABSTRAK Setiap manusia menghasilkan sampah setiap harinya, salah satunya merupakan sampah yang dihasilkan dari sampah rumah tangga. Apabila tidak ditangani dengan benar, hal ini memiliki dampak yang tidak baik bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.akibat dari pembusukan material organik dari sampah, material yang membusuk ini dapat mencemari air, tanah, udara maupun organisme lain yang dapat menimbulkan penyakit. Banyaknya sampah belum diolah secara maksimal di Desa Banjarrejo, padahal bila diolah dapat menjadi solusi masyarakat dalam alternative pakan ternak. Solusi dalam permasalahan ini yaitu masyarakat dapat mengetahui pengolahan sampah organik. Pengolahan sampah tersebut dapat mengenalkan solusi yang dihadapi para peternak dengan mengganti pellet dengan makanan yang berprotein tinggi yaitu maggot. Kegiatan pengabdian ini juga meningkatkan pengetahuan bagi mitra mengenai manfaat budidaya maggot. Pemberdayaan masyarakat mengolah sampah dan budidaya maggot memiliki nilai ekonomis untuk masyarakat desa Banjarrejo. Karena selain mampu mengurangi permasalahan limbah sampah rumah tangga, budidaya maggot juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat. Kata kunci : Alternative; Budidaya; Maggot ABSTRACTEvery human being produces waste every day, one of which is waste generated from household waste. If not handled properly, this has an adverse impact on public health and the environment. As a result of the decomposition of organic material from waste, this decaying material can contaminate water, soil, air and other organisms that can cause disease. The amount of waste has not been processed optimally in Banjarrejo Village, even though if it is processed it can be a community solution in alternative animal feed. The solution to this problem is that the community can know the processing of organic waste. The waste processing can introduce solutions faced by farmers by replacing pellets with high protein foods, namely maggot. This service activity also increases knowledge for partners about the benefits of maggot cultivation. Community empowerment to process waste and maggot cultivation has economic value for the people of Banjarrejo village. Because besides being able to reduce the problem of household waste, maggot cultivation can also be used as a source of community income. Keywords: Alternative, cultivation, Maggot","PeriodicalId":345722,"journal":{"name":"SINAR SANG SURYA: Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129772282","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Muhammad Nur, Junaidi Songidan, Masruh Sidik, A. Muis
ABSTRAK Dakwah multimedia merupakan salah satu dakwah masa kekinian yang dapat dinikmati oleh semua orang. Pemanfaatannya sebagai sarana dakwah merupakan salah satu bentuk inovasi dakwah. Pada masa lalu, dakwah identik dengan mimbar, mesjid, mushallah, pengajian dan lainnya.Adanya dakwah multimedia mempermudah bagi juru dakwah untuk menyampaikan dakwah dan juga agar mudah di pahami oleh sasaran dakwah (mad'u), maka sebaiknya dakwah dilakukan dengan menggunakan salah satu media yang ada. Hal ini untuk menyesuaikan keadaan masyarakat yang tidak sama, disatu sisi sudah modern disisi lain masih tradisional.Pemanfaatan salah satu aplikasi media yaitu film mora, sebagai alternative pilihan dalam mengembangkan media dakwah bagi santri, Kegiatan pengabdian masyarakat ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Babul Hikmah Kalianda, Dusun. Umbul Tengah, Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.Tujuan kegiatan ini pertama sebagai edukasi multimedia bagi santri, kedua mengenalkan alternative pemanfaatan multimedia melalui aplikasi film mora sebagai salah satu cara bagi santri di pondok dalam mengembangkan media dakwah. Dengan menggunakan aplikasi Wondershare Filmora X santri dapat membuat materi dakwah audio visual dengan mudah dikarnakan aplikasi tersebut memiliki fitur yang mudah dipahami oleh pemula. Kata Kunci : Multimedia, Media, Dakwah, Santri Pondok Pesantren ABSTRACT Multimedia da'wah is one of the modern da'wah that can be enjoyed by everyone. Its use as a means of da'wah is one form of da'wah innovation. In the past, da'wah was synonymous with pulpits, mosques, prayer rooms, recitations and others.The existence of multimedia da'wah makes it easier for da'wah interpreters to convey da'wah and also so that it is easily understood by the da'wah target (mad'u), so it is better for da'wah to be done using one of the existing media. This is to adjust the conditions of society that are not the same, on the one hand it is modern on the other hand it is still traditional.Utilization of one of the media applications, namely the film mora, as an alternative choice in developing da'wah media for students. This community service activity was held at the Babul Hikmah Kalianda Islamic Boarding School, Dusun. Umbul Tengah, Kedaton Village, Kalianda District, South Lampung Regency.The purpose of this activity is firstly as a multimedia education for students, secondly to introduce alternative uses of multimedia through the application of the film mora as a way for students at the boarding school to develop da'wah media. By using the Wondershare Filmora X application, students can easily create audio-visual da'wah materials because the application has features that are easy for beginners to understand. Keywords: Multimedia, Media, Da'wah, Boarding School Students.
多媒体式的抽象是一个人人都能享受的富有成效的时代观念。它作为一种dakwah工具的使用是一种dakwah创新形式。在过去,布道与讲坛、清真寺、穆萨拉、布道等等都是一样的。多媒体的宣传让牧师更容易发表,也更容易被“疯子”的目标所理解,所以使用现有的媒体来进行说教是明智的。这是为了适应不同程度的社会,一方面是现代的,另一方面是传统的。媒体应用电影“莫拉”(mora)是向santri发展达瓦媒体的另一种选择,该协会的活动是在遥远的Kalianda Babul Pesantren的学习小屋举行的。中堡,Kedaton村,Kalianda地区,南楠榜区。活动的第一个目的是作为对santri的多媒体教育,第二个是通过momora的电影应用程序引入多媒体的替代方法,作为达卡瓦媒体发展的一种方式。使用Wondershare Filmora X santri app可以很容易地制作视觉音频材料,该应用程序具有初学者可以很容易理解的功能。重点是多媒体、媒体、高华、三家多媒体寄宿学校它的意思是达华是达华创新的一种形式过去,达华跟胸、莫斯卡斯、祈祷室、装饰和其他事物一样都很相似。对多媒体的解释很容易解释这仅仅是社会的条件,不是一样的,一方面是现代的,另一方面仍然是传统的。"莫拉电影"的一部分媒体用途乡巴佬,这社区服务活动正在接受你的伊斯兰寄宿学校的讲座。中角,深谷村,南部楠榜区卡利达区。这个活动的目的就像学生的多媒体教育一样利用费尔摩拉的神奇分享X应用,学生们可以很容易地创造出视觉效果多媒体媒体达哇寄宿学校学生
{"title":"Pelatihan Multimedia Dalam Pembuatan Media Dakwah Bagi Santri Pondok Pesantren Islam Babul Hikmah Kalianda Lampung Selatan","authors":"Muhammad Nur, Junaidi Songidan, Masruh Sidik, A. Muis","doi":"10.24127/sss.v6i2.2180","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/sss.v6i2.2180","url":null,"abstract":"ABSTRAK Dakwah multimedia merupakan salah satu dakwah masa kekinian yang dapat dinikmati oleh semua orang. Pemanfaatannya sebagai sarana dakwah merupakan salah satu bentuk inovasi dakwah. Pada masa lalu, dakwah identik dengan mimbar, mesjid, mushallah, pengajian dan lainnya.Adanya dakwah multimedia mempermudah bagi juru dakwah untuk menyampaikan dakwah dan juga agar mudah di pahami oleh sasaran dakwah (mad'u), maka sebaiknya dakwah dilakukan dengan menggunakan salah satu media yang ada. Hal ini untuk menyesuaikan keadaan masyarakat yang tidak sama, disatu sisi sudah modern disisi lain masih tradisional.Pemanfaatan salah satu aplikasi media yaitu film mora, sebagai alternative pilihan dalam mengembangkan media dakwah bagi santri, Kegiatan pengabdian masyarakat ini diselenggarakan di Pondok Pesantren Babul Hikmah Kalianda, Dusun. Umbul Tengah, Desa Kedaton, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan.Tujuan kegiatan ini pertama sebagai edukasi multimedia bagi santri, kedua mengenalkan alternative pemanfaatan multimedia melalui aplikasi film mora sebagai salah satu cara bagi santri di pondok dalam mengembangkan media dakwah. Dengan menggunakan aplikasi Wondershare Filmora X santri dapat membuat materi dakwah audio visual dengan mudah dikarnakan aplikasi tersebut memiliki fitur yang mudah dipahami oleh pemula. Kata Kunci : Multimedia, Media, Dakwah, Santri Pondok Pesantren ABSTRACT Multimedia da'wah is one of the modern da'wah that can be enjoyed by everyone. Its use as a means of da'wah is one form of da'wah innovation. In the past, da'wah was synonymous with pulpits, mosques, prayer rooms, recitations and others.The existence of multimedia da'wah makes it easier for da'wah interpreters to convey da'wah and also so that it is easily understood by the da'wah target (mad'u), so it is better for da'wah to be done using one of the existing media. This is to adjust the conditions of society that are not the same, on the one hand it is modern on the other hand it is still traditional.Utilization of one of the media applications, namely the film mora, as an alternative choice in developing da'wah media for students. This community service activity was held at the Babul Hikmah Kalianda Islamic Boarding School, Dusun. Umbul Tengah, Kedaton Village, Kalianda District, South Lampung Regency.The purpose of this activity is firstly as a multimedia education for students, secondly to introduce alternative uses of multimedia through the application of the film mora as a way for students at the boarding school to develop da'wah media. By using the Wondershare Filmora X application, students can easily create audio-visual da'wah materials because the application has features that are easy for beginners to understand. Keywords: Multimedia, Media, Da'wah, Boarding School Students.","PeriodicalId":345722,"journal":{"name":"SINAR SANG SURYA: Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122616170","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Nurmawati, Rima Gusriana Harahap, Destyariani Liana Putri, Anggoronadhi Dianiswara, Muhammad Khaisar Wirawan, Abiyani Choirul Huda, Siti Rahayuningsih
ABSTRAK Pantai Cemara merupakan salah satu pantai yang potensial untuk wisata di kota Balikpapan. Belakangan mulai dikembangkan oleh warga sekitar dan dinas pariwisata sebagai pantai wisata. Namun masih kalah pamor dari pantai lainnya. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan ditemukan bahwa pengelolaan dan fasilitas pendukung belum maksimal. Ditambah kurangnya kesadaran masyarakat serta pengunjung menyebabkan pantai ini seringkali nampak kotor sehingga kurang menarik minat wisatawan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk memberikan kesadaran kepada warga terkait kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah, dan mempromosikan Pantai Cemara sebagai pantai wisata yang menarik untuk dikunjungi. Rangkaian kegiatan revitalisasi dilakukan secara daring dan luring. Kegiatan daring berupa pengenalan Pantai Cemara ke media sosial lewat ajang lomba fotografi serta webinar terkait pengelolaan pariwisata khususnya pengolalaan sampah. Kegiatan luring mencakup aksi bersih pantai dengan warga sekitar, pengecatan dan penataan fasilitas wisata, demo dekomposisi sampah dengan komposter dan penyediaan tempat sampah. Hasil yang didapatkan dari pengabdian ini adalah Pantai Cemara mulai terkenal di sosial media terutama untuk generasi muda, masyarakat sekitar memahami cara membuat komposter sederhana dan aplikasinya, serta Pantai Cemara terlihat lebih bersih dan menarik. Kata kunci: Balikpapan, Komposter, Pantai Cemara, Pariwisata, Revitalisasi ABSTRACT Cemara Beach is one of the potential beaches for tourism in the city of Balikpapan. Later it began to be developed by local residents and the tourism office as a tourist beach. But still less prestige than other beaches. Based on the survey results, it was found that the management and supporting facilities were not optimal. Coupled with the lack of public awareness and visitors, this beach often looks dirty so it does not attract tourists. This service activity is carried out to provide awareness to residents regarding environmental cleanliness, waste management, and promoting Cemara Beach as an attractive tourist beach to visit. A series of revitalization activities are carried out online and offline. Online activities include introducing Cemara Beach to social media through photography competitions and webinars related to tourism management, especially waste management. Offline activities include cleaning the beach with local residents, painting and arranging tourist facilities, demos of composting waste decomposition and providing trash cans. The results obtained from this service are that Cemara Beach is becoming famous on social media, especially for the younger generation, the surrounding community understands how to make a simple composter and its application, and Cemara Beach looks cleaner and more attractive.Keywords: Balikpapan, Komposter, Cemara Beach, Tourism, Revitalization
{"title":"Revitalisasi Pantai Cemara Sebagai Salah Satu Objek Pariwisata Asri Di Kota Balikpapan","authors":"N. Nurmawati, Rima Gusriana Harahap, Destyariani Liana Putri, Anggoronadhi Dianiswara, Muhammad Khaisar Wirawan, Abiyani Choirul Huda, Siti Rahayuningsih","doi":"10.24127/sss.v6i2.2196","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/sss.v6i2.2196","url":null,"abstract":"ABSTRAK Pantai Cemara merupakan salah satu pantai yang potensial untuk wisata di kota Balikpapan. Belakangan mulai dikembangkan oleh warga sekitar dan dinas pariwisata sebagai pantai wisata. Namun masih kalah pamor dari pantai lainnya. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan ditemukan bahwa pengelolaan dan fasilitas pendukung belum maksimal. Ditambah kurangnya kesadaran masyarakat serta pengunjung menyebabkan pantai ini seringkali nampak kotor sehingga kurang menarik minat wisatawan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk memberikan kesadaran kepada warga terkait kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah, dan mempromosikan Pantai Cemara sebagai pantai wisata yang menarik untuk dikunjungi. Rangkaian kegiatan revitalisasi dilakukan secara daring dan luring. Kegiatan daring berupa pengenalan Pantai Cemara ke media sosial lewat ajang lomba fotografi serta webinar terkait pengelolaan pariwisata khususnya pengolalaan sampah. Kegiatan luring mencakup aksi bersih pantai dengan warga sekitar, pengecatan dan penataan fasilitas wisata, demo dekomposisi sampah dengan komposter dan penyediaan tempat sampah. Hasil yang didapatkan dari pengabdian ini adalah Pantai Cemara mulai terkenal di sosial media terutama untuk generasi muda, masyarakat sekitar memahami cara membuat komposter sederhana dan aplikasinya, serta Pantai Cemara terlihat lebih bersih dan menarik. Kata kunci: Balikpapan, Komposter, Pantai Cemara, Pariwisata, Revitalisasi ABSTRACT Cemara Beach is one of the potential beaches for tourism in the city of Balikpapan. Later it began to be developed by local residents and the tourism office as a tourist beach. But still less prestige than other beaches. Based on the survey results, it was found that the management and supporting facilities were not optimal. Coupled with the lack of public awareness and visitors, this beach often looks dirty so it does not attract tourists. This service activity is carried out to provide awareness to residents regarding environmental cleanliness, waste management, and promoting Cemara Beach as an attractive tourist beach to visit. A series of revitalization activities are carried out online and offline. Online activities include introducing Cemara Beach to social media through photography competitions and webinars related to tourism management, especially waste management. Offline activities include cleaning the beach with local residents, painting and arranging tourist facilities, demos of composting waste decomposition and providing trash cans. The results obtained from this service are that Cemara Beach is becoming famous on social media, especially for the younger generation, the surrounding community understands how to make a simple composter and its application, and Cemara Beach looks cleaner and more attractive.Keywords: Balikpapan, Komposter, Cemara Beach, Tourism, Revitalization","PeriodicalId":345722,"journal":{"name":"SINAR SANG SURYA: Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"66 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129541412","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
N. Tisnawati, Triani Ratnawuri, Nurul Farida, Sangidatus Sholiha
ABSTRAKPasar Kreatif Rejomulyo Tangguh (PAK-RT) merupakan usaha yang baru dirintis oleh warga sekitar kelurahan Rejomulyo. Pada umumnya para pedagang yang berdagang di PAK-RT adalah pedagang baru yang ingin mencoba berdagang yang sebagian besar sebelumnya profesi mereka bukan sebagai pedagang. Pengabdian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada mitra yaitu belum mamahami profesi berdagang dalam Islam dengan cara sosialisasi mengenai produk halal dan memberikan pemahaman betapa mulianya profesi berdagang yang diajarkan oleh Rosululloh Shalallohu Alaihi Wassalam dengan cara menanamkan sifat Sidiq,Tabligh Amanah dan Fatonah ketika menjalankan perdagangannya sehingga pruduk yang akan dihasilkan adalah produk yang halal, halal dari segi wujud maupun halal dari segi mencari. Metode Pelaksanaan yang dilakukan pada pengabdian ini adalah Ceramah. Berdasarkan hasil evaluasi dan pengamatan yang dilakukan oleh tim pengabdi bahwasannya mitra pasar kreatif rejomulyo mampu mengamalkan bagaimana berdagang yang baik dan benar seperti yang telah dicontohkan baginda Nabi Muhammad Shalallohu Alaihi Wassalam, serta menjadi berhati-hati dalam berdagang agar mendapakan produk yang halal dan juga mencari keberkahan hidup dari Alloh Subhanahu Wata’alaKata Kunci: Sosialisasi,Produk Halal, Pedagang,Pasar Kreatif ABSTRACT The Rejomulyo Tangguh Creative Market (PAK-RT) is a new business initiated by residents around the Rejomulyo village. In general, traders who trade in PAK-RT are new traders who want to try trading, most of whom were previously not traders. This service aims to solve problems that occur to partners, namely they do not understand the trading profession in Islam by socializing about halal products and providing an understanding of how noble the trading profession is taught by Rosululloh Shalallohu Alaihi Wassalam by instilling the qualities of Sidiq, Tabligh Amanah and Fatonah when carrying out their trades. so that the product to be produced is a product that is halal, halal in terms of form and halal in terms of looking. The implementation method carried out in this service is Lecture. Based on the results of the evaluation and observations made by the service team, the creative market partners of Rejomulyo are able to practice how to trade properly and correctly as exemplified by the Prophet Muhammad Shalallohu Alaihi Wassalam, and be careful in trading in order to get halal products and also seek blessings. life from Allah Subhanahu Wata'ala Keywords: Socialization, Halal Products, Traders, Creative Market
利润率创新市场“永动机”(zaprt)是Rejomulyo社区居民最近发起的一项活动。通常,在巴捷做生意的商人是新的商人,他们想尝试贸易,他们以前的职业不是贸易。奉献旨在解决发生的问题就是没有职业mamahami贸易伙伴在伊斯兰教关于清真产品并提供社会化方式所教导的理解是多么职业交易Rosululloh Shalallohu Alaihi Wassalam方式灌输Sidiq品质,Tabligh信任和Fatonah当经营贸易,所以会导致pruduk的是产品是清真的,在实体和搜索方面都是合法的。在这种奉献仪式上执行的方法是一次演讲。根据团队所做的评估和观察的rejomulyo创意市场的合作伙伴能够实行正确的交易是如何像先知穆罕默德为陛下所Shalallohu Alaihi Wassalam、谨慎参与交易得到合法的产品,也要寻找生命不是祝福从真主保佑瓦塔拉Wata 'alaKata钥匙:清真产品,创意集市,商人社会化 抽象知识市场Rejomulyo坚强杂志》(PAK-RT)是一种新商业模式initiated由residents Rejomulyo村周围。在一般情况下,那些在这里交易的交易员都是想尝试贸易的新交易员,其中大多数都不是早期的交易员。这个服务aims to解决problems that to occur partners, namely,他们不理解伊斯兰贸易profession》被私有化的清真产品和提供一个高贵的the profession交易是怎么教的谅解:Rosululloh Shalallohu Alaihi Wassalam由instilling Sidiq之品质,Tabligh信任和Fatonah当各行各业进行中出来的。所以产品要生产是合法的,合法的形式和外观。这一服务的目的令人担忧。results》改编自调查员和一名制造服务知识市场的合伙人团队,《》由Rejomulyo are able to实践如何贸易可以顺便说一下美国和correctly exemplified预言家穆罕默德Shalallohu Alaihi Wassalam全书》,小心点在交易里为了清真产品和订单也寻求祝福。社会、清真产品、交易员、创意市场
{"title":"Sosialisasi Pentingnya Produk Halal Melalui Penanaman Nilai Profetik Bagi Pedagang Pasar Kreatif Rejomulyo Tangguh (Pak RT)","authors":"N. Tisnawati, Triani Ratnawuri, Nurul Farida, Sangidatus Sholiha","doi":"10.24127/sss.v6i2.2197","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/sss.v6i2.2197","url":null,"abstract":"ABSTRAKPasar Kreatif Rejomulyo Tangguh (PAK-RT) merupakan usaha yang baru dirintis oleh warga sekitar kelurahan Rejomulyo. Pada umumnya para pedagang yang berdagang di PAK-RT adalah pedagang baru yang ingin mencoba berdagang yang sebagian besar sebelumnya profesi mereka bukan sebagai pedagang. Pengabdian ini bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada mitra yaitu belum mamahami profesi berdagang dalam Islam dengan cara sosialisasi mengenai produk halal dan memberikan pemahaman betapa mulianya profesi berdagang yang diajarkan oleh Rosululloh Shalallohu Alaihi Wassalam dengan cara menanamkan sifat Sidiq,Tabligh Amanah dan Fatonah ketika menjalankan perdagangannya sehingga pruduk yang akan dihasilkan adalah produk yang halal, halal dari segi wujud maupun halal dari segi mencari. Metode Pelaksanaan yang dilakukan pada pengabdian ini adalah Ceramah. Berdasarkan hasil evaluasi dan pengamatan yang dilakukan oleh tim pengabdi bahwasannya mitra pasar kreatif rejomulyo mampu mengamalkan bagaimana berdagang yang baik dan benar seperti yang telah dicontohkan baginda Nabi Muhammad Shalallohu Alaihi Wassalam, serta menjadi berhati-hati dalam berdagang agar mendapakan produk yang halal dan juga mencari keberkahan hidup dari Alloh Subhanahu Wata’alaKata Kunci: Sosialisasi,Produk Halal, Pedagang,Pasar Kreatif ABSTRACT The Rejomulyo Tangguh Creative Market (PAK-RT) is a new business initiated by residents around the Rejomulyo village. In general, traders who trade in PAK-RT are new traders who want to try trading, most of whom were previously not traders. This service aims to solve problems that occur to partners, namely they do not understand the trading profession in Islam by socializing about halal products and providing an understanding of how noble the trading profession is taught by Rosululloh Shalallohu Alaihi Wassalam by instilling the qualities of Sidiq, Tabligh Amanah and Fatonah when carrying out their trades. so that the product to be produced is a product that is halal, halal in terms of form and halal in terms of looking. The implementation method carried out in this service is Lecture. Based on the results of the evaluation and observations made by the service team, the creative market partners of Rejomulyo are able to practice how to trade properly and correctly as exemplified by the Prophet Muhammad Shalallohu Alaihi Wassalam, and be careful in trading in order to get halal products and also seek blessings. life from Allah Subhanahu Wata'ala Keywords: Socialization, Halal Products, Traders, Creative Market","PeriodicalId":345722,"journal":{"name":"SINAR SANG SURYA: Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129164423","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPerkembangan teknologi sektor industri pertanian, produsen (petani) dituntut untuk lebih berinovasi untuk menghasilkan produk yang lebih menarik konsumen atau pembeli untuk meningkatkan daya beli. Petani diharapkan tidak hanya menghasilkan produk yang berkualitas tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk memasarkan produknya dengan strategi yang tepat, seperti packaging dan branding. Packaging dan branding dinilai dapat menjangkau konsumen yang lebih luas.Berdasarkan survei awal yang ditemui di lapangan masih banyak sayuran yang dikemas tidak menarik sehingga tidak ada pembeda antara sayur organik dengan sayur yang sudah beredar dipasaran. Seperti yang terjadi di Kebun Sayur Organik Hijau Daun Kelurahan Karangrejo Metro Utara dalam memasarkan hasil kebunnya berupa sayur organik tidak dikemas dengan menaik, serta belum memiliki branding. Sehingga mengakibatkan tingkat penjualan masih rendah. Sehingga terciptalah ide untuk melakukan pelatihan branding and packing kepada para petani di Kebun Sayur Organik Hijau Daun di Desa Karangrejo Kota Metro.Solusi yang ditawarkan kepada mitra adalah memberikan pelatihan dan praktek secara langsung cara packaging yang baik sehingga dapat menarik konsumen secara luas. Memberikan pengetahuan mengenai penting branding untuk sayuran organik sehingga dapat membedakan antara sayuran organik dengan non-organik. Metode yang digunakan adalah presentasi dan diskusi pelatihan dan pengaplikasian packeging yang baik untuk produk sayur organik. Kemudian akan ada materi mengenai Strategi Pemasaran. Luaran kegiatan pengabdian berupa publikasi ilmiah pada jurnal Sang Surya LPPM UM Metro, publikasi media massa, produk. Kata Kunci: Packaging, Branding dan Sayuran Organik ABSTRACTTechnological developments in the agricultural industry sector, producers (farmers) are required to innovate more to produce products that are more attractive to consumers or buyers to increase purchasing power. Farmers are expected not only to produce quality products but also to have the ability to market their products with the right strategies, such as packaging and branding. Packaging and branding are considered to be able to reach a wider range of consumers. Based on the initial survey found in the field, there are still many vegetables that are packaged unattractively so that there is no difference between organic vegetables and vegetables already circulating in the market. As happened in the Green Leaf Organic Vegetable Garden, Karangrejo Metro Utara Village, in marketing their garden products in the form of organic vegetables, they are not packaged properly, and do not have branding. As a result, the level of sales is still low. So that the idea was created to conduct branding and packing training for farmers at the Green Leaf Organic Vegetable Garden in Karangrejo Village, Metro City.The solution offered to partners is to provide direct training and practice on good packaging methods so that they can attract consumers widely. Provide kn
生产者需要更多的创新,以创造更吸引消费者或买家的产品,以增加购买力。农民不仅应该生产高质量的产品,而且应该有能力以合理的策略销售产品,如packaging和branding。Packaging和branding被认为可以达到更广泛的消费者。根据初步的实地调查,仍然有很多包装的蔬菜,这使得有机蔬菜和市面上的蔬菜没有区别。就像在一个绿色的有机菜园里,Karangrejo Metro north的叶子以有机蔬菜为原料进行市场营销,这些蔬菜没有被包装成蔬菜,也没有品牌。这使得销售额仍然很低。因此,在Metro city Karangrejo村的绿色有机菜园为农民进行品牌和包装培训的想法。提供给合作伙伴的解决方案是提供直接的培训和实践,以一种良好的包装方式,以吸引消费者。提供有机蔬菜的重要品牌知识,使其能够区分有机蔬菜和非有机蔬菜。使用的方法是有机蔬菜产品的很好的包装训练和应用介绍和讨论。然后是营销策略的材料。太阳系lmmum地铁杂志、大众媒体、产品上的一系列科学研究成果。关键词:Packaging, Branding和有机蔬菜抽象技术在农业生产中发展,生产商要求更多的生产吸引消费者或购买更多的电力。Farmers的预期不仅是生产优质产品,而且还有能力向他们的产品市场提供正确的策略,比如packaging and branding。Packaging和branding被认为是能够接触到一群大骗子的。根据在田野中发现的最初调查,至今仍有大量无法吸引人的蔬菜,所以市场上已经没有有机蔬菜和蔬菜的区别。正如发生在北村Karangrejo地铁的绿色草坪草坪上一样,它们的花园在有机植被形式上的营销中,它们没有被包装好,也没有被贴上标签。作为一名顾问,我们的销售水平仍然很低。因此,这个想法是为了在Metro Karangrejo Village的绿色草叶花园(Green Leaf Organic planting Garden)被建立起来,并在那里培训农场农场的农场。解决方案包括为伙伴提供针对良好包装的方法的直接培训和实践,这样他们就可以吸引潜在的承包商。提供有关有机蔬菜品牌重要性的知识,以便在有机和非有机蔬菜之间进行介绍。使用的方法是一种介绍,并对有机蔬菜生产的优质食品的培训和应用进行了质疑。然后就会有策略营销的材料。《太阳lmmum地铁杂志》的科学出版形式出现了服务活动,大众出版媒体,生产关键字:Packaging, Branding and Organic tissue
{"title":"PELATIHAN PACKAGING DAN BRANDING DALAM RANGKA PENINGKATAN NILAI JUAL SAYUR ORGANIK DI KEBUN SAYUR ORGANIK HIJAU DAUN DI DESA KARANGREJO KOTA METRO","authors":"Durotun Nasikah, Nani Septiana, Selamet Fuadi","doi":"10.24127/sss.v6i2.2192","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/sss.v6i2.2192","url":null,"abstract":"ABSTRAKPerkembangan teknologi sektor industri pertanian, produsen (petani) dituntut untuk lebih berinovasi untuk menghasilkan produk yang lebih menarik konsumen atau pembeli untuk meningkatkan daya beli. Petani diharapkan tidak hanya menghasilkan produk yang berkualitas tetapi juga harus memiliki kemampuan untuk memasarkan produknya dengan strategi yang tepat, seperti packaging dan branding. Packaging dan branding dinilai dapat menjangkau konsumen yang lebih luas.Berdasarkan survei awal yang ditemui di lapangan masih banyak sayuran yang dikemas tidak menarik sehingga tidak ada pembeda antara sayur organik dengan sayur yang sudah beredar dipasaran. Seperti yang terjadi di Kebun Sayur Organik Hijau Daun Kelurahan Karangrejo Metro Utara dalam memasarkan hasil kebunnya berupa sayur organik tidak dikemas dengan menaik, serta belum memiliki branding. Sehingga mengakibatkan tingkat penjualan masih rendah. Sehingga terciptalah ide untuk melakukan pelatihan branding and packing kepada para petani di Kebun Sayur Organik Hijau Daun di Desa Karangrejo Kota Metro.Solusi yang ditawarkan kepada mitra adalah memberikan pelatihan dan praktek secara langsung cara packaging yang baik sehingga dapat menarik konsumen secara luas. Memberikan pengetahuan mengenai penting branding untuk sayuran organik sehingga dapat membedakan antara sayuran organik dengan non-organik. Metode yang digunakan adalah presentasi dan diskusi pelatihan dan pengaplikasian packeging yang baik untuk produk sayur organik. Kemudian akan ada materi mengenai Strategi Pemasaran. Luaran kegiatan pengabdian berupa publikasi ilmiah pada jurnal Sang Surya LPPM UM Metro, publikasi media massa, produk. Kata Kunci: Packaging, Branding dan Sayuran Organik ABSTRACTTechnological developments in the agricultural industry sector, producers (farmers) are required to innovate more to produce products that are more attractive to consumers or buyers to increase purchasing power. Farmers are expected not only to produce quality products but also to have the ability to market their products with the right strategies, such as packaging and branding. Packaging and branding are considered to be able to reach a wider range of consumers. Based on the initial survey found in the field, there are still many vegetables that are packaged unattractively so that there is no difference between organic vegetables and vegetables already circulating in the market. As happened in the Green Leaf Organic Vegetable Garden, Karangrejo Metro Utara Village, in marketing their garden products in the form of organic vegetables, they are not packaged properly, and do not have branding. As a result, the level of sales is still low. So that the idea was created to conduct branding and packing training for farmers at the Green Leaf Organic Vegetable Garden in Karangrejo Village, Metro City.The solution offered to partners is to provide direct training and practice on good packaging methods so that they can attract consumers widely. Provide kn","PeriodicalId":345722,"journal":{"name":"SINAR SANG SURYA: Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127954376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKTPQ adalah lembaga pendidikan dan pengajaran Islam luar sekolah atau dapat disebut juga sebagai pendidikan non formal untuk anak-anak usia SD (usia 7-12 tahun), yang mendidik anak agar mampu membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid sebagai target pokoknya. Peran TPQ sangat penting untuk membantu mengembangkan potensi psikologis, psiko-sosial dan religious anak. Selain itu, keberadaan TPQ juga dimaksudkan untuk mendukung dan membantu program atau usaha pemerintah menuju tercapainya tujuan Pendidikan Nasional.Salah satu problem yang cukup mendasar kondisi umat Islam dewasa ini salah satunya adalah tidak bisa membaca Al-Qur’an, selain itu anak cenderung malas belajar mengaji ke masjid sebab daya tarik anak pada gadget dan teknologi lain lebih kuat ketimbang daya tarik mengaji. Selain itu pembelajaran TPQ sebagai pendidikan non formal sedikit terabaikan dan dianggap kurang maksimal karena belum adanya kesamaan kurikulum yang pasti bagi TPQ secara nasional, layaknya pendidikan formal dan itu berpengaruh pada kualitas hasil lulusan TPQ yang rendah. Dalam Pendidikan, kurikulum yang menjadi acuan dan sebagai pedoman bagi setiap lembaga pendidikan. Dengan adanya kurikulum, maka diharapkan dalam proses pembelajaran akan sistematis dan berkesinambungan, mempunyai tahap-tahap dan proses serta tujuan yang pasti agar kegiatan pembelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan. Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan penentuan arah, isi, dan proses pendidikan yang ada akhirnya menentukan macam dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Maka dari itu perlu adanya kegiatan pendampingan modernisasi kurikulum yang tepat dalam lembaga pendidikan TPQ. Kata Kunci: Pendampingan, Kurikulum, TPQABSTRACTTPQ is an Islamic education and teaching institution outside of school or can also be referred to as non-formal education for children aged 7-12 years old, which educates children to be able to read the Qur'an properly and correctly in accordance with the science of recitation. as the main target. The role of TPQ is very important to help develop the psychological, psycho-social and religious potential of children. In addition, the existence of TPQ is also intended to support and assist government programs or efforts towards achieving the goals of National Education. One of the problems that are quite basic in the condition of Muslims today, one of which is not being able to read the Qur'an, besides that children tend to be lazy to study. Koran to the mosque because the attraction of children to gadgets and other technologies is stronger than the attraction of reciting. In addition, TPQ learning as non-formal education is slightly neglected and considered less than optimal because there is no definite curriculum similarity for TPQ nationally, like formal education and it affects the quality of low TPQ graduates. In education, the curriculum is the reference and guide for every educational institution.
abstratpq是一所校外的伊斯兰教育和教学机构,也可以被称为小学(7-12岁)的非正规教育,它教育儿童根据tajwid的科学正确阅读古兰经。TPQ的作用对于培养心理、心理和宗教儿童的心理、心理和宗教潜力至关重要。此外,TPQ的存在也旨在支持和帮助一个项目或政府努力实现国家教育目标。今天穆斯林面临的一个相当根本的问题是,他们不可能阅读古兰经,而且孩子们往往懒惰地学习向清真寺朝圣,因为他们对小工具和其他技术的迷恋超过了暴力。除了TPQ作为非正规教育的学习之外,它几乎没有被忽视,也没有被认为是最大的,因为它没有为全国的TPQ教育提供明确的课程平等,它影响了TPQ毕业生的低质量成绩。在教育方面,作为每个教育机构的参考和指导方针的课程。随着课程的出现,在学习过程中期望是系统和持续的,有各个阶段和过程,并有明确的目标,使学习活动符合预期。该课程在教育方面处于关键地位,因为它涉及到现有的教育方向、内容和过程,最终决定了该机构的毕业生和资格。因此,TPQ教育机构需要适当的课程现代化活动。, TPQABSTRACTTPQ课程关键词:庇护所,外面是一个伊斯兰教育和教导institution of school或者也可以成为referred to as non-formal教育儿童老7 - 12岁,哪种educates children to be able to read》《'an可以和correctly in accordance with the science of recitation。美国主要目标。TPQ的角色对帮助解决心理、社会和宗教潜在的儿童是非常重要的。此外,TPQ的存在还意味着支持和支持政府项目或努力实现国家教育目标。其中一个问题是,在今天穆斯林的情况下,一个根本就不能读古兰经,除了孩子们被迫懒洋洋地学习之外。这份报纸对穆斯林来说,因为孩子们吸引和其他技术比吸引反馈更强大。总而言之,TPQ学习就像非正规教育一样,被认为不如最优,因为几乎没有国家的学科定义,比如正规教育,它影响了低TPQ graduates的品质。在教育中,课程是每个教育机构的参考和指南。由于curriculum,它希望学习过程是系统性和持续的,有stages和processes和明确的目标,所以学习活动是与预期的一致的。curriculum在教育中占有关键地位,因为它关系到最终确定方向、内容和教育进程,即最终确定特征和教育机构杯子杯子的质量。因此,在TPQ教育机构中,需要适当的现代性辅助作用。教学,Curriculum, TPQ
{"title":"PENDAMPINGAN MODERNISASI KURIKULUM TAMAN PENDIDIKAN AL-QUR’AN (TPQ) MASJID MASJID NURUL IMAN TEJOAGUNG KOTA METRO SEBAGAI UPAYA MENARIK MINAT ANAK PADA MASJID","authors":"Iswati Iswati, Heri Cahyono","doi":"10.24127/sss.v6i2.2187","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/sss.v6i2.2187","url":null,"abstract":"ABSTRAKTPQ adalah lembaga pendidikan dan pengajaran Islam luar sekolah atau dapat disebut juga sebagai pendidikan non formal untuk anak-anak usia SD (usia 7-12 tahun), yang mendidik anak agar mampu membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid sebagai target pokoknya. Peran TPQ sangat penting untuk membantu mengembangkan potensi psikologis, psiko-sosial dan religious anak. Selain itu, keberadaan TPQ juga dimaksudkan untuk mendukung dan membantu program atau usaha pemerintah menuju tercapainya tujuan Pendidikan Nasional.Salah satu problem yang cukup mendasar kondisi umat Islam dewasa ini salah satunya adalah tidak bisa membaca Al-Qur’an, selain itu anak cenderung malas belajar mengaji ke masjid sebab daya tarik anak pada gadget dan teknologi lain lebih kuat ketimbang daya tarik mengaji. Selain itu pembelajaran TPQ sebagai pendidikan non formal sedikit terabaikan dan dianggap kurang maksimal karena belum adanya kesamaan kurikulum yang pasti bagi TPQ secara nasional, layaknya pendidikan formal dan itu berpengaruh pada kualitas hasil lulusan TPQ yang rendah. Dalam Pendidikan, kurikulum yang menjadi acuan dan sebagai pedoman bagi setiap lembaga pendidikan. Dengan adanya kurikulum, maka diharapkan dalam proses pembelajaran akan sistematis dan berkesinambungan, mempunyai tahap-tahap dan proses serta tujuan yang pasti agar kegiatan pembelajaran sesuai dengan apa yang diharapkan. Kurikulum memegang kedudukan kunci dalam pendidikan, sebab berkaitan dengan penentuan arah, isi, dan proses pendidikan yang ada akhirnya menentukan macam dan kualifikasi lulusan suatu lembaga pendidikan. Maka dari itu perlu adanya kegiatan pendampingan modernisasi kurikulum yang tepat dalam lembaga pendidikan TPQ. Kata Kunci: Pendampingan, Kurikulum, TPQABSTRACTTPQ is an Islamic education and teaching institution outside of school or can also be referred to as non-formal education for children aged 7-12 years old, which educates children to be able to read the Qur'an properly and correctly in accordance with the science of recitation. as the main target. The role of TPQ is very important to help develop the psychological, psycho-social and religious potential of children. In addition, the existence of TPQ is also intended to support and assist government programs or efforts towards achieving the goals of National Education. One of the problems that are quite basic in the condition of Muslims today, one of which is not being able to read the Qur'an, besides that children tend to be lazy to study. Koran to the mosque because the attraction of children to gadgets and other technologies is stronger than the attraction of reciting. In addition, TPQ learning as non-formal education is slightly neglected and considered less than optimal because there is no definite curriculum similarity for TPQ nationally, like formal education and it affects the quality of low TPQ graduates. In education, the curriculum is the reference and guide for every educational institution. ","PeriodicalId":345722,"journal":{"name":"SINAR SANG SURYA: Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"92 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130577571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
A. Aulia, Ara Nugrahayu Nalawati, L. Arum, Sugesti Dwi Aprilia, Mega Saniya Julia
ABSTRAK Kelurahan Kebonagung merupakan salah satu kawasan di tengah kota Jember dengan kondisi pemukiman padat penduduk dan tingkat pendidikan warga yang masih rendah, sehingga memengaruhi taraf perekonomian warga Kelurahan Kebonagung yang masih rendah dengan rata-rata pendapatan warga sebesar Rp. 1.000.000,-. Berdasarkan fakta tersebut, dilakukan pendampingan terkait pemanfaatan lahan yang sempit agar menjadi lahan budidaya tanaman hortikultura yang dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dan dapat dikembangkan menjadi produk komersil berupa produk sayuran hidroponik. Program pengembangan lanjutan diperlukan dengan tujuan memberikan ilai tambah produk serta peningkatan pendapatan dari mitra (ibu-ibu PKK RW 06 Kelurahan Kebonagung) melalui beberapa pelatihan, yaitu pelatihan pengolahan dan digital marketing produk hidroponik yang dihasilkan. Kegiatan ini diawali dengan pelatihan pengolahan produk hidroponik bertujuan untuk meningkatkan nilai dari produk hidroponik yang telah dihasilkan, sosialisasi penetapan brand produk bertujuan supaya produk yang dihasilkan mudah dikenal masyarakat lebih luas, dapat menjadi produk khas atau ikon Kelurahan Kebonagung, serta sosialisasi pembuatan digital marketing dibutuhkan untuk memanfaatkan percepatan penggunaan teknologi oleh calon konsumen. Hasil dari kegiatan ini berupa produk vertikultur hidroponik dengan merk “Amerta Hydrofarm” yang dikemas menarik dan akun media sosial untuk penjualan secara online. Kata kunci: brand, digital marketing, hidroponik, pengolahanABSTRACT Abstract. Kebonagung Village is one of the areas in the middle of the city of Jember with residential conditions and the level of education of residents is still low so the economic level of the residents of Kebonagung Village is still low with an average income of Rp. 1,000,000,-. Based on these facts, assistance was carried out regarding the use of narrow land so that it became a horticultural plant cultivation area that could meet household needs and could be developed into commercial products in the form of hydroponic vegetable products. Further development programs are needed so that the goal of increasing product added value and increasing income from partners (PKK RW.06 Kelurahan Kebonagung) can be achieved, namely digital processing and marketing of hydroponic products produced. This activity began with training on hydroponic product processing aimed at increasing the value of the hydroponic products that have been produced, socialization of branding aims to make the product easily known to the wider community and can be recognized by the typical products or icons of Kebonagung Village, and socialization of making digital marketing needed to take advantage of the use of technology by potential consumers. The results of this activity are hydroponic verticulture products "Amerta Hydrofarm" which are ready to be sold with attractive packaging and social media for online sales. Keywords: brand, digital marketing, hydroponic, processed
该地区是中国中部人口稠密、公民教育水平较低的不连续地区之一,影响了普通公民的经济。基于这一事实,我们正在缩小对有限土地利用的限制,使其成为农业作物的耕地,以满足家庭的需要,并将其发展成水培蔬菜的商业产品。需要一个高级开发项目,目的是通过培养水培产品的处理和数字营销培训,将产品的产品增值(PKK RW 06母亲)提供给产品。水培产品加工这些活动以培训旨在提高产品的价值,所产生的水培的坚信礼社会化品牌旨在让产品产生的产品很容易被更广泛的社会,能成为典型的数码制作或Kelurahan Kebonagung图标,以及社会化营销需要利用加速度潜在消费者使用技术。这一活动的结果是水培压载产品,带有美国水培农场(Amerta Hydrofarm)的商标名称,以及一个令人兴奋的在线社交媒体销售账户。关键词:品牌,数字营销,水培,抽象生产。在人口稠密的城市中,农村的繁荣程度和居住区的教育水平仍然很低,所以bonagung农村的经济学区仍然很低,对$ 1,000,000的准备金率仍然很低。基于这些事实,一项调查考虑到了这片狭窄的土地的使用,因此出现了一种农业作物,这种作物可能会与家庭结盟,并可能在一种水质蔬菜产品中开发出来。进一步发展的项目需要这样,来自合作伙伴的不断增长的目标(PKK RW.06的资产增值值)就可以实现,namely数字开发和销售氢化产品。这和培训在hydroponic广告活动开始加工aimed at increasing hydroponic产品价值》,以至于有了品牌之由,socialization aims成为《》的广告轻易知道wider社区和可以被之典型产品或大小recognized Kebonagung村,与socialization》让数字营销需要用之to take advantage of technology)对潜在consumers。这种活动的结果是水培性眩晕产品《美国水培农场》(Amerta Hydrofarm),已准备在网上销售的吸引packaging和社交媒体上出售。品牌,数字营销,水培,处理
{"title":"Pelatihan Pengolahan dan Digital Marketing Produk Vertikultur Hidroponik untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Kelurahan Kebonagung","authors":"A. Aulia, Ara Nugrahayu Nalawati, L. Arum, Sugesti Dwi Aprilia, Mega Saniya Julia","doi":"10.24127/sss.v6i2.2194","DOIUrl":"https://doi.org/10.24127/sss.v6i2.2194","url":null,"abstract":"ABSTRAK Kelurahan Kebonagung merupakan salah satu kawasan di tengah kota Jember dengan kondisi pemukiman padat penduduk dan tingkat pendidikan warga yang masih rendah, sehingga memengaruhi taraf perekonomian warga Kelurahan Kebonagung yang masih rendah dengan rata-rata pendapatan warga sebesar Rp. 1.000.000,-. Berdasarkan fakta tersebut, dilakukan pendampingan terkait pemanfaatan lahan yang sempit agar menjadi lahan budidaya tanaman hortikultura yang dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dan dapat dikembangkan menjadi produk komersil berupa produk sayuran hidroponik. Program pengembangan lanjutan diperlukan dengan tujuan memberikan ilai tambah produk serta peningkatan pendapatan dari mitra (ibu-ibu PKK RW 06 Kelurahan Kebonagung) melalui beberapa pelatihan, yaitu pelatihan pengolahan dan digital marketing produk hidroponik yang dihasilkan. Kegiatan ini diawali dengan pelatihan pengolahan produk hidroponik bertujuan untuk meningkatkan nilai dari produk hidroponik yang telah dihasilkan, sosialisasi penetapan brand produk bertujuan supaya produk yang dihasilkan mudah dikenal masyarakat lebih luas, dapat menjadi produk khas atau ikon Kelurahan Kebonagung, serta sosialisasi pembuatan digital marketing dibutuhkan untuk memanfaatkan percepatan penggunaan teknologi oleh calon konsumen. Hasil dari kegiatan ini berupa produk vertikultur hidroponik dengan merk “Amerta Hydrofarm” yang dikemas menarik dan akun media sosial untuk penjualan secara online. Kata kunci: brand, digital marketing, hidroponik, pengolahanABSTRACT Abstract. Kebonagung Village is one of the areas in the middle of the city of Jember with residential conditions and the level of education of residents is still low so the economic level of the residents of Kebonagung Village is still low with an average income of Rp. 1,000,000,-. Based on these facts, assistance was carried out regarding the use of narrow land so that it became a horticultural plant cultivation area that could meet household needs and could be developed into commercial products in the form of hydroponic vegetable products. Further development programs are needed so that the goal of increasing product added value and increasing income from partners (PKK RW.06 Kelurahan Kebonagung) can be achieved, namely digital processing and marketing of hydroponic products produced. This activity began with training on hydroponic product processing aimed at increasing the value of the hydroponic products that have been produced, socialization of branding aims to make the product easily known to the wider community and can be recognized by the typical products or icons of Kebonagung Village, and socialization of making digital marketing needed to take advantage of the use of technology by potential consumers. The results of this activity are hydroponic verticulture products \"Amerta Hydrofarm\" which are ready to be sold with attractive packaging and social media for online sales. Keywords: brand, digital marketing, hydroponic, processed","PeriodicalId":345722,"journal":{"name":"SINAR SANG SURYA: Jurnal Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-08-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125322272","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}