Pub Date : 2020-12-28DOI: 10.18860/PSIKOISLAMIKA.V17I2.10484
Atikah Triwahyuni, A. Kadiyono
Abstract: Islamic Religion-Focused Coping is a strategy as an effort to manage work stress by using religious belief and demonstrating religious behavior in order to prevent or reduce the consequences of work stress. Work stress in companies has become an important issue to observe due to the emergence of demand to be more efficient at work. This research was conducted to describe the Islamic religion-focused coping in garment company employees who experienced work stress. The research design used was quantitative-descriptive method through questionnaire. The participants of this study were 82 employees who went through screening stage with a stress diagnostic survey to measure work stress. The result showed that the most prominent source of stress among 75 employees with work stress at moderate and high levels resulted from group of colleagues. The instrument used was a questionnaire developed by Pargament to examine employee Islamic religion-focused coping. The final result showed that a total of 86% employees used Islamic religion-focused coping in managing their work stress. On its dimension, employees often used religious belief (believing that Allah SWT would help solve every problem) and religious behavior (praying and reciting Al-Quran). Demographic factors in this research also affected how an employee used the coping, namely age development. This indicates that the elder the employees are, the more they use Islamic religion-focused coping to reduce work stress and maintain productivity at work. Keywords : Islamic Religion-Focused Coping; Productivity; Work Stress Abstrak : Islamic religion-focused coping merupakan strategi yang berlangsung sebagai bentuk usaha mengelola stres kerja dengan cara menggunakan kepercayaan agama ( religious belief ) dan melakukan kegiatan keagamaan ( religious behavior ) untuk mencegah atau mengurangi konsekuensi stres kerja. Masalah stres kerja di dalam perusahaan menjadi gejala yang penting diamati sejak tuntutan untuk lebih efisien di dalam pekerjaan. Penelitian ini dilakukan untuk memaparkan Islamic religion-focused coping pada karyawan perusahaan garmen yang mengalami stres kerja. Rancangan penelitian ini yakni metode kuantitatif dengan metode deskriptif melalui kuesioner. Partisipan penelitian yakni karyawan sebanyak 82 orang, yang kemudian melalui tahap screening dengan stres diagnostic survey untuk mengukur stres kerja. Didapatkan data sebanyak 75 karyawan yang merasakan stres kerja di taraf moderat dan tinggi, sumber stres yang paling menonjol berasal dari kelompok rekan kerja. Alat ukur yang digunakan yakni kuesioner yang dikembangkan oleh Pargament untuk melihat bagaimana gambaran Islamic religion-focused coping terhadap karyawan. Hasil akhir menunjukkan bahwa sebanyak 86% karyawan menggunakan Islamic religion-focused coping dalam menanggulangi stres kerja yang dialami. Pada dimensinya, karyawan sering menggunakan religious belief (percaya bahwa Allah SWT akan membantu setiap masalah yang datang) d
摘要:以伊斯兰教为中心的应对策略是一种利用宗教信仰和表现宗教行为来管理工作压力,以预防或减少工作压力后果的策略。由于人们对工作效率的要求越来越高,公司的工作压力已经成为一个值得观察的重要问题。本研究旨在探讨服装公司员工在工作压力下的伊斯兰教应对行为。研究设计采用定量描述法,通过问卷调查。本研究的参与者是82名员工,他们通过压力诊断调查的筛选阶段来测量工作压力。结果表明,在75名工作压力处于中高水平的员工中,最突出的压力来源来自于同事群体。所使用的工具是Pargament开发的一份调查问卷,用于检查员工以伊斯兰宗教为中心的应对方式。最终结果显示,共有86%的员工使用以伊斯兰宗教为中心的应对方式来管理他们的工作压力。在其维度上,员工经常使用宗教信仰(相信安拉SWT会帮助解决所有问题)和宗教行为(祈祷和诵读古兰经)。在本研究中,人口因素也会影响员工如何使用应对,即年龄发展。这表明,年龄越大的员工,越倾向于采用伊斯兰教为中心的应对方式来减轻工作压力,保持工作效率。关键词:伊斯兰教聚焦应对;生产力;摘要:以伊斯兰教为中心的应对merupakan策略yang berlangsung sebagai bentuk usaha mengelola应力kerja dengan cara menggunakan kepercayaan agama(宗教信仰)dan melakukan kegiatan keagamaan(宗教行为)untuk menegah atau mengurangi konsekuensi应力kerja。Masalah强调kerja di dalam perushaan menjadi gejala yang pentiati sejak tuntuk untuk lebih是指印度人的dalam pekerjaan。Penelitian ini dilakukan untuk memaparkan伊斯兰教专注于应对帕达karyawan perusahaan garmen yang mengalami强调kerja。ranancan penpenelitian的用法和样例:ranancan penpenelitian的用法和样例:黄杨,杨克木,黄杨,黄杨,黄杨,黄杨,黄杨,黄杨,黄杨,黄杨,黄杨,黄杨。Didapatkan数据sebanyak 75 karyawan yang merasakan应力kerja di taraf moderate dantinggi, number应力yang paling menonjol berasal dari kelompok rekan kerja。Alat ukur yang digunakan yakni kuesioner yang dikembangkan oleh议会untuk melihat bagaimana gambaran以伊斯兰宗教为重点的应对terhadap karyawan。karyawan menggunakan以伊斯兰教为中心的应对方式dalam menanggulangi强调kerja yang dialami。宗教信仰(peraya bahwa Allah SWT akan membantu setiap masalah yang datang)和宗教行为(sharat, berdoa, dan membaca Al-Quran)。人口统计数据显示,中国的人口统计数据显示,中国的人口统计数据显示,中国的人口统计数据显示,中国的人口统计数据显示,中国的人口统计数据显示,中国的人口统计数据显示,中国的人口统计数据显示。Semakin dewasa usia karyawan, Semakin sering menggunakan以伊斯兰教为重点的应对方式,mengurangi强调kerja和menjaga生产活动是saat bekerja。Kata Kunci:以伊斯兰宗教为中心的应对Produktivitas;度假Kerja
{"title":"Islamic Religion-Focused Coping Method as a Strategy to Manage Work Stress/ Metode Islamic Religion-Focused Coping sebagai Strategi Mengatasi Stres Kerja","authors":"Atikah Triwahyuni, A. Kadiyono","doi":"10.18860/PSIKOISLAMIKA.V17I2.10484","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/PSIKOISLAMIKA.V17I2.10484","url":null,"abstract":"Abstract: Islamic Religion-Focused Coping is a strategy as an effort to manage work stress by using religious belief and demonstrating religious behavior in order to prevent or reduce the consequences of work stress. Work stress in companies has become an important issue to observe due to the emergence of demand to be more efficient at work. This research was conducted to describe the Islamic religion-focused coping in garment company employees who experienced work stress. The research design used was quantitative-descriptive method through questionnaire. The participants of this study were 82 employees who went through screening stage with a stress diagnostic survey to measure work stress. The result showed that the most prominent source of stress among 75 employees with work stress at moderate and high levels resulted from group of colleagues. The instrument used was a questionnaire developed by Pargament to examine employee Islamic religion-focused coping. The final result showed that a total of 86% employees used Islamic religion-focused coping in managing their work stress. On its dimension, employees often used religious belief (believing that Allah SWT would help solve every problem) and religious behavior (praying and reciting Al-Quran). Demographic factors in this research also affected how an employee used the coping, namely age development. This indicates that the elder the employees are, the more they use Islamic religion-focused coping to reduce work stress and maintain productivity at work. Keywords : Islamic Religion-Focused Coping; Productivity; Work Stress Abstrak : Islamic religion-focused coping merupakan strategi yang berlangsung sebagai bentuk usaha mengelola stres kerja dengan cara menggunakan kepercayaan agama ( religious belief ) dan melakukan kegiatan keagamaan ( religious behavior ) untuk mencegah atau mengurangi konsekuensi stres kerja. Masalah stres kerja di dalam perusahaan menjadi gejala yang penting diamati sejak tuntutan untuk lebih efisien di dalam pekerjaan. Penelitian ini dilakukan untuk memaparkan Islamic religion-focused coping pada karyawan perusahaan garmen yang mengalami stres kerja. Rancangan penelitian ini yakni metode kuantitatif dengan metode deskriptif melalui kuesioner. Partisipan penelitian yakni karyawan sebanyak 82 orang, yang kemudian melalui tahap screening dengan stres diagnostic survey untuk mengukur stres kerja. Didapatkan data sebanyak 75 karyawan yang merasakan stres kerja di taraf moderat dan tinggi, sumber stres yang paling menonjol berasal dari kelompok rekan kerja. Alat ukur yang digunakan yakni kuesioner yang dikembangkan oleh Pargament untuk melihat bagaimana gambaran Islamic religion-focused coping terhadap karyawan. Hasil akhir menunjukkan bahwa sebanyak 86% karyawan menggunakan Islamic religion-focused coping dalam menanggulangi stres kerja yang dialami. Pada dimensinya, karyawan sering menggunakan religious belief (percaya bahwa Allah SWT akan membantu setiap masalah yang datang) d","PeriodicalId":34883,"journal":{"name":"Psikoislamika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89219335","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-28DOI: 10.18860/psikoislamika.v17i2.10326
Widia Sri Ardias, Luqmanul Hakim, Fikratul Aqila
Abstract: One of the successes of humans in adapting to their environment is the existence of social support in every challenging life process. For students, this challenge is closely related to the completion of academic assignments and the dynamics of interactions that occur in campus life. Students with disabilities face tougher challenges, in which they are not only charged with academic burdens but also have to struggle to break through the limits of their physical disabilities. The present study explains the relationship between social support and self-adjustment of students with disabilities at State Universities in Padang. The research design used was a quantitative method. In addition, by using total sampling technique, the sample of this study involved seventeen students with disabilities at State Universities in Padang. Furthermore, the discussion in this study also used an Islamic perspective, in which a study of the Quran was applied in finding out the relationship between the two research variables. The results of the study showed that there is a significant relationship between social support and self-adjustment of students with disabilities at the State University in Padang with a significance value of 0.000 (0.000 <0.05) and the Pearson correlation coefficient value of 0.856. The value of R square showed the number of 0.732, which means that the contribution of social support to adjustment is 73.2%. This result is in line with the explanation of Quran, especially in Surah At-Tin verse 4 and Al Baqarah verse 286. Keywords: Social Support; Self-Adjustment; Students with Disabilities Abstrak: Salah satu keberhasilan manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya adalah adanya dukungan sosial dalam setiap proses kehidupan yang penuh tantangan. Pada mahasiswa tantangan ini erat kaitannya dengan penyelesaian tugas-tugas akademiknya dan dinamika interaksi yang terjadi dalam kehidupan kampus. Tantangan lebih berat dihadapi oleh mahasiswa disabilitas yang dituntut dengan beban akademik namun juga harus berjuang menembus batas kekurangan fisik yang dimilikinya. Penelitian ini menjelaskan hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri mahasiswa disabilitas Universitas Negeri di Kota Padang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah 17 mahasiswa disabilitas. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Pembahasan dalam penelitian ini juga menggunakan perspektif Islam sehingga dilakukan kajian alqur’an dalam memandang hubungan antar kedua variable penelitian. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri mahasiswa disabilitas Universitas Negeri di Kota Padang. Hasil ini sejalan dengan penjelasan al-quran terutama dalam surat At-Tin ayat 4 dan Albaqarah ayat 286. Kata Kunci: Dukungan Sosial; Penyesuaian Diri; Mahasiswa
摘要:人类适应环境的成功之一是在每一个充满挑战的生活过程中都有社会支持的存在。对于学生来说,这一挑战与学业任务的完成和校园生活中互动的动态密切相关。残疾学生面临着更严峻的挑战,他们不仅要承担学业上的负担,还要努力突破身体残疾的限制。本研究旨在探讨巴东州立大学残障学生的社会支持与自我适应的关系。研究设计采用定量方法。此外,本研究采用全抽样方法,选取巴东州立大学17名残障学生作为样本。此外,本研究的讨论也采用了伊斯兰教的视角,通过对《古兰经》的研究来找出两个研究变量之间的关系。研究结果显示,巴东州立大学社会支持与残疾学生自我适应之间存在显著相关,显著值为0.000 (0.000 <0.05),Pearson相关系数值为0.856。R平方值为0.732,即社会支持对调整的贡献为73.2%。这个结果与古兰经的解释是一致的,特别是在古兰经第4节和Al Baqarah第286节。关键词:社会支持;自动调节;摘要:残障学生的社会发展与社会发展,是残障学生社会发展与社会发展的重要组成部分。padadmahasiswa tantangan ini eritannya dengan penyelesaian tugas-tugas akademikya dandinamika interaksi yang terjadi dalam kehidupan campus。唐唐甘·李比希·迪哈达比·奥莱·马哈西斯瓦·杨·迪哈希斯瓦·杨·邓加比·邓加比学院院长:唐唐甘·邓加比学院院长:唐唐尼·邓加比学院院长:唐唐尼·邓加比学院院长:唐唐尼·邓加比学院院长:唐唐尼·邓加比学院院长。在哥打巴东的尼日利亚大学里,有一所大学是专门为残疾人服务的。方法penelitian yang digunakan adalah方法定量。17 .残疾,残疾,残疾。Teknik采样帕达帕涅利特尼,孟古纳克,Teknik总采样。Pembahasan dalam penelitian ini juga menggunakan perspespeif Islam sehinga dilakukan kajian alquan dalam memandang hubungan antar kedua变量penelitian。哈西尔penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signfikan antara dukungan社会发展和penesaian diri mahasiswa残疾大学在哥打巴东。在《古兰经》中,《古兰经》中有4个版本的《古兰经》286个版本。Kata Kunci: Dukungan social;Penyesuaian Diri;Mahasiswa
{"title":"Social Support and Self-Adjustment of Students with Disabilities at State Universities in Padang / Dukungan Sosial dan Penyesuaian Diri Mahasiswa Disabilitas Universitas Negeri di Kota Padang","authors":"Widia Sri Ardias, Luqmanul Hakim, Fikratul Aqila","doi":"10.18860/psikoislamika.v17i2.10326","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/psikoislamika.v17i2.10326","url":null,"abstract":"Abstract: One of the successes of humans in adapting to their environment is the existence of social support in every challenging life process. For students, this challenge is closely related to the completion of academic assignments and the dynamics of interactions that occur in campus life. Students with disabilities face tougher challenges, in which they are not only charged with academic burdens but also have to struggle to break through the limits of their physical disabilities. The present study explains the relationship between social support and self-adjustment of students with disabilities at State Universities in Padang. The research design used was a quantitative method. In addition, by using total sampling technique, the sample of this study involved seventeen students with disabilities at State Universities in Padang. Furthermore, the discussion in this study also used an Islamic perspective, in which a study of the Quran was applied in finding out the relationship between the two research variables. The results of the study showed that there is a significant relationship between social support and self-adjustment of students with disabilities at the State University in Padang with a significance value of 0.000 (0.000 <0.05) and the Pearson correlation coefficient value of 0.856. The value of R square showed the number of 0.732, which means that the contribution of social support to adjustment is 73.2%. This result is in line with the explanation of Quran, especially in Surah At-Tin verse 4 and Al Baqarah verse 286. Keywords: Social Support; Self-Adjustment; Students with Disabilities Abstrak: Salah satu keberhasilan manusia menyesuaikan diri dengan lingkungannya adalah adanya dukungan sosial dalam setiap proses kehidupan yang penuh tantangan. Pada mahasiswa tantangan ini erat kaitannya dengan penyelesaian tugas-tugas akademiknya dan dinamika interaksi yang terjadi dalam kehidupan kampus. Tantangan lebih berat dihadapi oleh mahasiswa disabilitas yang dituntut dengan beban akademik namun juga harus berjuang menembus batas kekurangan fisik yang dimilikinya. Penelitian ini menjelaskan hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri mahasiswa disabilitas Universitas Negeri di Kota Padang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Sampel yang diambil dari penelitian ini adalah 17 mahasiswa disabilitas. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Pembahasan dalam penelitian ini juga menggunakan perspektif Islam sehingga dilakukan kajian alqur’an dalam memandang hubungan antar kedua variable penelitian. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri mahasiswa disabilitas Universitas Negeri di Kota Padang. Hasil ini sejalan dengan penjelasan al-quran terutama dalam surat At-Tin ayat 4 dan Albaqarah ayat 286. Kata Kunci: Dukungan Sosial; Penyesuaian Diri; Mahasiswa","PeriodicalId":34883,"journal":{"name":"Psikoislamika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83680661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-28DOI: 10.18860/psikoislamika.v17i2.10629
Muhammad Jamaluddin
Dreams are considered as an influence of physical activity and a reflection of the psychiatric symptoms experienced by individuals. Dreams can give positive and negative impact for individuals. This study aims to explain the psychology of dreams from Ibn Sirin's perspective. A qualitative method by literature study approach, specifically the dream psychology in the perspective of Ibn Sirin was employed in this study. The results showed that this dream came not only from the subconscious dimension, but also came from a further and transcendental dimension (such as dreams experienced by prophets or sholeh people by all interpretations). As stated by Ibn Sirin, dreams can serve as a means to evoke pent-up feelings that cannot be expressed in conscious time and are the symbolic representations of spiritual life derived from transcendental dimensions.Keywords: Psychology; Dreams; Ibn SirinMimpi dianggap sebagai pengaruh dari aktivitas fisik dan cerminan dari gejala kejiwaan yang dialami oleh individu. Mimpi dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif terhadap individu. Tujuan penelitian ini yakni untuk menjelaskan psikologi mimpi dari perspektif Ibnu Sirin. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi literatur, psikologi mimpi dalam perspektif ibnu sirin. Hasil penelitian menunjukkan jika mimpi ini tidak hanya berasal dari dimensi bawah sadar saja, namun juga bersumber dari dimensi yang lebih jauh dan bersifat transendental (seperti mimpi yang dialami oleh nabi atau orang sholeh dengan segala penafsirannya). Menurut Ibnu Sirin, mimpi dapat berfungsi sebagai sarana untuk memunculkan perasaan yang terpendam yang tidak dapat diungkapkan pada waktu sadar serta merupakan representasi simbolis dari kehidupan spiritual yang bersumber dari dimensi transendental.Kata Kunci: Psikologi; Mimpi; Ibnu Sirin
梦被认为是身体活动的一种影响,是个体所经历的精神症状的反映。梦可以给个人带来积极和消极的影响。本研究旨在从伊本·西林的角度解释梦的心理。本研究采用文献研究法的定性方法,特别是伊本·西林视角下的梦心理学。结果表明,这个梦不仅来自潜意识维度,还来自一个更远的、超越的维度(如先知或sholeh人通过各种解释所经历的梦)。正如伊本·西林所说,梦可以作为一种唤起被压抑的感情的手段,这些感情不能在有意识的时间里表达出来,是来自超维度的精神生活的象征性表现。关键词:心理学;梦想;伊本·西林·米米比,dianggap, sebagai, pengaruh, dari aktivitas, fisik, danminan, dari, gejala, kejiwaan, yang, dialami, oleh,个人。Mimpi dapat成员kan dampak yang阳性maupun阴性个体。图juan penelitian ini yakni untuk menjelaskan心理学,mimi - dari透视Ibnu Sirin。penpentian, ini menggunakan, kalititaldengan, pendakan,研究文献,心理学,心理学等。Hasil penelitian menunjukkan jika mimi ini tidak hanya berasal dari dimensi bawah sadar saja, namun juga bersumber dari dimensi yang lebih jauh danbersifat transcendental (septi mimi yang dialami oleh nabi atau orang sholeh dengan segala penafsiannya)。Menurut Ibnu Sirin, minimpi dapat berfunsi sebagai sarana untuk memunculkan perasaan yang terpendam yang tidak dapat diungkapkan pada waktu sadar serta merupakan代表了dari kehidupan精神上的象征,yang消费,dari维度超越。Kata Kunci:心理学;正是他;Ibnu Sirin
{"title":"Psychology of Dream by Ibn Sirin’s Perspective/Psikologi Mimpi Ibnu Sirin","authors":"Muhammad Jamaluddin","doi":"10.18860/psikoislamika.v17i2.10629","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/psikoislamika.v17i2.10629","url":null,"abstract":"Dreams are considered as an influence of physical activity and a reflection of the psychiatric symptoms experienced by individuals. Dreams can give positive and negative impact for individuals. This study aims to explain the psychology of dreams from Ibn Sirin's perspective. A qualitative method by literature study approach, specifically the dream psychology in the perspective of Ibn Sirin was employed in this study. The results showed that this dream came not only from the subconscious dimension, but also came from a further and transcendental dimension (such as dreams experienced by prophets or sholeh people by all interpretations). As stated by Ibn Sirin, dreams can serve as a means to evoke pent-up feelings that cannot be expressed in conscious time and are the symbolic representations of spiritual life derived from transcendental dimensions.Keywords: Psychology; Dreams; Ibn SirinMimpi dianggap sebagai pengaruh dari aktivitas fisik dan cerminan dari gejala kejiwaan yang dialami oleh individu. Mimpi dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif terhadap individu. Tujuan penelitian ini yakni untuk menjelaskan psikologi mimpi dari perspektif Ibnu Sirin. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi literatur, psikologi mimpi dalam perspektif ibnu sirin. Hasil penelitian menunjukkan jika mimpi ini tidak hanya berasal dari dimensi bawah sadar saja, namun juga bersumber dari dimensi yang lebih jauh dan bersifat transendental (seperti mimpi yang dialami oleh nabi atau orang sholeh dengan segala penafsirannya). Menurut Ibnu Sirin, mimpi dapat berfungsi sebagai sarana untuk memunculkan perasaan yang terpendam yang tidak dapat diungkapkan pada waktu sadar serta merupakan representasi simbolis dari kehidupan spiritual yang bersumber dari dimensi transendental.Kata Kunci: Psikologi; Mimpi; Ibnu Sirin ","PeriodicalId":34883,"journal":{"name":"Psikoislamika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88945970","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-12-28DOI: 10.18860/psikoislamika.v17i2.10172
Ellyana Surya Mahari, S. Handoyo, Maria Eko Sulistyowati
Abstract : The effectiveness of a leader is not easy to achieve. The leader must build awareness to equip himself and his members for the achievement of objectives. Intrapersonal beliefs in their capabilities to function as leaders are called Leader Role-Efficacy (LRE), their ability to navigate and manage interpersonal relationships with their members is called Leader Trust in Subordinate (LTS), both of which are key elements of leader effectiveness. This study aims to describe whether Intentional Change Model (ICM) training can improve the leader effectiveness of PPGT administrators in the Pajalesang Palopo congregations. The subject of the study was the management of PPGT organization including fifteen people as one group pre and post-test design. The pre-test questionnaire was given a week before the treatment, and the post-test questionnaire was given two weeks after the treatment. Measuring instruments used by researchers are the Leader Effectiveness Scale by Ladegard and Gjerde and Psychological Capital Questionnaire (PCQ) by Luthans, Youssef, and Avolio. The results showed that there were significant differences in the values before and after being given the intentional change model training treatment. Keywords : Leader Effectiveness; Intentional Change Model; Training Abstrak : Efektivitas pemimpin bukan hal yang mudah untuk dicapai oleh pemimpin. Pemimpin harus membangun kesadaran untuk melengkapi diri dan anggotanya demi tercapainya tujuan. Keyakinan intrapersonal dalam kapabilitasnya untuk berfungsi sebagai pemimpin disebut leader role-efficacy (LRE), kemampuannya untuk menavigasi dan mengelola hubungan interpersonal dengan anggotanya disebut leader trust in subordinate (LTS), keduanya merupakan elemen kunci dari leader effectiveness . Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pelatihan intentional change model (ICM) dapat meningkatkan leader effectiveness pengurus Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) jemaat Pajalesang Palopo. Subjek penelitian yakni, pengurus organisasi PPGT berjumlah lima belas orang sebagai one group pre and post-test design . Kuesioner pre-test diberikan seminggu sebelum perlakuan dan kuesioner post-test diberikan dua minggu setelah perlakuan. Alat ukur yang digunakan oleh peneliti yakni Leader effectiveness scale dari Ladegard dan Gjerde dan Psychological Capital Quetionnaire (PCQ) dari Luthans, Youssef, dan Avolio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan nilai sebelum dan setelah diberi perlakuan pelatihan intentional change model . Kata Kunci: Efektivitas Pemimpin; Intentional Change Model; Training
摘要:领导者的有效性是不容易实现的。领导者必须建立意识,使自己和下属为实现目标做好准备。领导者对自己作为领导者的能力的个人信念被称为领导者角色效能(LRE),他们驾驭和管理与成员的人际关系的能力被称为领导者对下属的信任(LTS),这两者都是领导者有效性的关键要素。本研究旨在探讨意向改变模式(ICM)训练是否能改善Pajalesang Palopo教会PPGT管理者的领导效能。本研究的主题是PPGT组织的管理,包括15人作为一组的测试前和测试后设计。前测问卷于治疗前一周发放,后测问卷于治疗后两周发放。研究者使用的测量工具是Ladegard和Gjerde的领导效能量表和Luthans、Youssef和Avolio的心理资本问卷(PCQ)。结果表明,有意改变模型训练处理前后的数值存在显著差异。关键词:领导效能;意向改变模型;训练摘要:有效的训练方法是:在训练过程中有效的训练方法。Pemimpin harus成员kuntuk melengkapi diri dan gottanya demi capainya tujuan。人际关系中的领导角色效能(LRE)、人际关系中的领导对下属的信任(LTS)、人际关系中的领导对下属的信任(LTS)、人际关系中的领导效能(LTS)。Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pelatihan意图变化模型(ICM) dapat meningkatkan领导有效性pengurus Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) jemaat Pajalesang Palopo。题目:penelitian yakni, pengurus organisasi PPGT berjumlah lima belas orang sebagai一组前后测试设计。kesioner -pre-test diberikan seminggu sebelum perlakuan和kesioner - post-test diberikan dua minggu setelah perlakuan。领导效能量表、心理资本问卷(PCQ)、心理资本问卷、心理资本问卷、心理资本问卷、心理资本问卷、心理资本问卷。Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan nilai sebelum和setelah diberi perlakuan pelatihan有意变化模型。Kata Kunci: effktivitas Pemimpin;意向改变模型;培训
{"title":"Intentional Change Model Training to Improve Leader Effectiveness of Toraja Church Youth Association (PPGT)/ Pelatihan Intentional Change Model untuk Meningkatkan Leader Effectiveness Pengurus Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT)","authors":"Ellyana Surya Mahari, S. Handoyo, Maria Eko Sulistyowati","doi":"10.18860/psikoislamika.v17i2.10172","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/psikoislamika.v17i2.10172","url":null,"abstract":"Abstract : The effectiveness of a leader is not easy to achieve. The leader must build awareness to equip himself and his members for the achievement of objectives. Intrapersonal beliefs in their capabilities to function as leaders are called Leader Role-Efficacy (LRE), their ability to navigate and manage interpersonal relationships with their members is called Leader Trust in Subordinate (LTS), both of which are key elements of leader effectiveness. This study aims to describe whether Intentional Change Model (ICM) training can improve the leader effectiveness of PPGT administrators in the Pajalesang Palopo congregations. The subject of the study was the management of PPGT organization including fifteen people as one group pre and post-test design. The pre-test questionnaire was given a week before the treatment, and the post-test questionnaire was given two weeks after the treatment. Measuring instruments used by researchers are the Leader Effectiveness Scale by Ladegard and Gjerde and Psychological Capital Questionnaire (PCQ) by Luthans, Youssef, and Avolio. The results showed that there were significant differences in the values before and after being given the intentional change model training treatment. Keywords : Leader Effectiveness; Intentional Change Model; Training Abstrak : Efektivitas pemimpin bukan hal yang mudah untuk dicapai oleh pemimpin. Pemimpin harus membangun kesadaran untuk melengkapi diri dan anggotanya demi tercapainya tujuan. Keyakinan intrapersonal dalam kapabilitasnya untuk berfungsi sebagai pemimpin disebut leader role-efficacy (LRE), kemampuannya untuk menavigasi dan mengelola hubungan interpersonal dengan anggotanya disebut leader trust in subordinate (LTS), keduanya merupakan elemen kunci dari leader effectiveness . Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan pelatihan intentional change model (ICM) dapat meningkatkan leader effectiveness pengurus Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) jemaat Pajalesang Palopo. Subjek penelitian yakni, pengurus organisasi PPGT berjumlah lima belas orang sebagai one group pre and post-test design . Kuesioner pre-test diberikan seminggu sebelum perlakuan dan kuesioner post-test diberikan dua minggu setelah perlakuan. Alat ukur yang digunakan oleh peneliti yakni Leader effectiveness scale dari Ladegard dan Gjerde dan Psychological Capital Quetionnaire (PCQ) dari Luthans, Youssef, dan Avolio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan nilai sebelum dan setelah diberi perlakuan pelatihan intentional change model . Kata Kunci: Efektivitas Pemimpin; Intentional Change Model; Training","PeriodicalId":34883,"journal":{"name":"Psikoislamika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86360508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-06-05DOI: 10.18860/psikoislamika.v18i2.13098
Wahyuni Wahyuni, Haiyun Nisa
Setiap peraturan dibentuk dengan dasar dan tujuan yang jelas, termasuk aturan Syariat Islam yang memberlakukan hukuman cambuk bagi para pelanggar Syariat Islam di Aceh. Hukuman cambuk adalah hukuman badan yang ditetapkan berdasarkan Al-Quran dan Hadist di bawah naungan Undang-Undang. Hukuman cambuk bertujuan untuk memberikan efek jera bagi tersangka dan pembelajaran sosial bagi seluruh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran sosial dalam pelaksanaan hukuman cambuk yang ditinjau dari latar belakang penyusunan Qanun Jinayat dan proses pelaksanaannya yang dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekataan eksploratif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara. Sebanyak 4 responden telah berpartisipasi dalam penelitian yaitu dua orang sebagai penyusun Qanun Jinayat dan dua orang lainnya informan kunci dari instansi terkait yang terlibat langsung dalam pelaksanaan hukuman cambuk. Responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan hukuman cambuk dianggap sebagai media pembelajaran untuk mendidik tersangka dan pencegahan bagi masyarakat lainnya. Hukuman cambuk dalam Qanun Jinayat memang mewajibkan pelaksanaan di depan umum agar seluruh masyarakat dapat melihat dan mengambil pelajaran dari hukuman cambuk yang ditonton. Pembelajaran sosial dalam pelaksanaan hukuman cambuk dimaknai dengan adanya penurunan angka pelanggaran Syariat Islam di Aceh. Kata Kunci: Hukuman Cambuk, Pembelajaran Sosial, Psikologi
{"title":"Pembelajaran Sosial dalam Pelaksanaan Hukuman Cambuk","authors":"Wahyuni Wahyuni, Haiyun Nisa","doi":"10.18860/psikoislamika.v18i2.13098","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/psikoislamika.v18i2.13098","url":null,"abstract":"Setiap peraturan dibentuk dengan dasar dan tujuan yang jelas, termasuk aturan Syariat Islam yang memberlakukan hukuman cambuk bagi para pelanggar Syariat Islam di Aceh. Hukuman cambuk adalah hukuman badan yang ditetapkan berdasarkan Al-Quran dan Hadist di bawah naungan Undang-Undang. Hukuman cambuk bertujuan untuk memberikan efek jera bagi tersangka dan pembelajaran sosial bagi seluruh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pembelajaran sosial dalam pelaksanaan hukuman cambuk yang ditinjau dari latar belakang penyusunan Qanun Jinayat dan proses pelaksanaannya yang dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekataan eksploratif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara. Sebanyak 4 responden telah berpartisipasi dalam penelitian yaitu dua orang sebagai penyusun Qanun Jinayat dan dua orang lainnya informan kunci dari instansi terkait yang terlibat langsung dalam pelaksanaan hukuman cambuk. Responden dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan hukuman cambuk dianggap sebagai media pembelajaran untuk mendidik tersangka dan pencegahan bagi masyarakat lainnya. Hukuman cambuk dalam Qanun Jinayat memang mewajibkan pelaksanaan di depan umum agar seluruh masyarakat dapat melihat dan mengambil pelajaran dari hukuman cambuk yang ditonton. Pembelajaran sosial dalam pelaksanaan hukuman cambuk dimaknai dengan adanya penurunan angka pelanggaran Syariat Islam di Aceh. Kata Kunci: Hukuman Cambuk, Pembelajaran Sosial, Psikologi","PeriodicalId":34883,"journal":{"name":"Psikoislamika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85168903","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) melalui pembelajaran metode hypnoteacing di kelas VIII MTs Negeri Balang-Balang. Jenis penelitian dilakukan menggunakan quasi eksperimen dengan menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian terpilih menggunakan teknik purposive sampling dengan mepertimbangkan homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda sebanyak 26 soal. Setelah dianalisis menggunakan analisis statistik inferensial menggunakan uji Mann-Whitney hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah diberikan perlakuan, didapatka hasil nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, yang membuktikan terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran hypnoteacing. Hasil itu dibuktikan dengan hasil analisis deskriptif yang menunjukan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar peserta didik. Rata-rata hasil belajar dengan menggunakan metode pembelajaran hypnoteacing sebesar 80,37 lebih tinggi dibanding rata-rata hasil belajar tanpa menggunakan metode hypnoteacing sebesar 48,31. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan menggunakan metode pembelajaran hypnoteaching.
本研究旨在了解八年级希区(八区)催眠方法的提高自然科学的学习效果。该类型使用实验quasi使用非equivalent研究设计设计进行研究。所选的研究样本采用采样技术,考虑实验类和控制类的均匀性。使用的工具是26道题的多项选择测试。之后使用统计分析推理分析学习者学习结果Mann-Whitney测试实验和控制年级之后给予治疗,结果didapatka Sig . (2-tailed)价值高达万< 0。05,学习者学习结果证明有不同的控制和实验年级之间的重要使用hypnoteacing学习方法。这一结果通过描述性分析证明了学习者的平均成绩差异。使用催眠学习方法的平均成绩为80.37分,而不使用催眠方法的平均成绩为48.31分。因此,可以得出结论,学习者的学习结果可以通过催眠学习方法来提高。
{"title":"Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Pembelajaran Metode Hypnoteaching","authors":"Muh Syaifuddin, Ahmad Afiif, Eka Damayanti","doi":"10.18860/psi.v16i2.8236","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/psi.v16i2.8236","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) melalui pembelajaran metode hypnoteacing di kelas VIII MTs Negeri Balang-Balang. Jenis penelitian dilakukan menggunakan quasi eksperimen dengan menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Sampel penelitian terpilih menggunakan teknik purposive sampling dengan mepertimbangkan homogenitas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen yang digunakan berupa tes pilihan ganda sebanyak 26 soal. Setelah dianalisis menggunakan analisis statistik inferensial menggunakan uji Mann-Whitney hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol sesudah diberikan perlakuan, didapatka hasil nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,000 < 0,05, yang membuktikan terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran hypnoteacing. Hasil itu dibuktikan dengan hasil analisis deskriptif yang menunjukan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar peserta didik. Rata-rata hasil belajar dengan menggunakan metode pembelajaran hypnoteacing sebesar 80,37 lebih tinggi dibanding rata-rata hasil belajar tanpa menggunakan metode hypnoteacing sebesar 48,31. Maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan menggunakan metode pembelajaran hypnoteaching.","PeriodicalId":34883,"journal":{"name":"Psikoislamika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80334839","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap penurunan level agresifitas pada remaja warga binaan di lembaga pembinaan khusus anak. Subjek penelitian adalah enam belas remaja warga binaan lembaga pembinaan Khusus anak kelas I Blitar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen dengan rancangan eksperimen one group pretest-posttest. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala agresifitas Buzz & Perry untuk mengukur perubahan yang terjadi setelah pemberian tritmen. Hasil uji beda dua berpasangan didapatkan nilai asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0, 030. Karena nilai signifikansi 0, 030 < 0, 05, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada pengisian kuesioner agresifitas skala agresifitas Buzz & Perry pada pengisian sebelum dan setelah pemberian perlakuan. Hasil uji juga menunjukkan korelasi antara dua variabel adalah sebesar 0, 168. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara sebelum dan sesudah diberikan tritmen berhubungan secara nyata atau adanya korelasi positif yang lemah. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT ) berpengaruh terhadap penurunan agresifitas Remaja warga binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Blitar.
{"title":"Efektifitas Terapi Seft (Spiritual Emotional Freedom Technique) Terhadap Penurunan Agresifitas Remaja Warga Binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA)","authors":"Arman Marwing","doi":"10.18860/psi.v16i1.7510","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/psi.v16i1.7510","url":null,"abstract":"Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) terhadap penurunan level agresifitas pada remaja warga binaan di lembaga pembinaan khusus anak. Subjek penelitian adalah enam belas remaja warga binaan lembaga pembinaan Khusus anak kelas I Blitar. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif eksperimen dengan rancangan eksperimen one group pretest-posttest. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala agresifitas Buzz & Perry untuk mengukur perubahan yang terjadi setelah pemberian tritmen. Hasil uji beda dua berpasangan didapatkan nilai asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0, 030. Karena nilai signifikansi 0, 030 < 0, 05, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada pengisian kuesioner agresifitas skala agresifitas Buzz & Perry pada pengisian sebelum dan setelah pemberian perlakuan. Hasil uji juga menunjukkan korelasi antara dua variabel adalah sebesar 0, 168. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara sebelum dan sesudah diberikan tritmen berhubungan secara nyata atau adanya korelasi positif yang lemah. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa terapi Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT ) berpengaruh terhadap penurunan agresifitas Remaja warga binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Blitar.","PeriodicalId":34883,"journal":{"name":"Psikoislamika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79056066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah subjek 148 yang didapat menggunakan teknik sampling probability dengan sampel mahasiswi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2015. Pengambilan data menggunakan 2 skala, yaitu skala self control dan skala fashion involvement . Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh self control terhadap fashion involvement . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat self control , fashion involvement , serta pengaruh self control terhadap fashion involvement Mahasiswi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2015 Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat self control berada pada katergori sedang dengan presentase 78,38% dan fashion involvement berada pada kategori sedang dengan presentase 76,35%. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, dengan signifikasi 0,000 atau p < 0,05. Selain itu diperoleh nilai R Square sebesar 0,254 , hal tersebut menunjukkan bahwa 25,4% fashion involvement dipengaruhi oleh self control , dan sisanya 74,6 dipengaruhi faktor lain yang belum terungkap dalam penelitian ini.
这项研究采用了148项研究对象数量的定量方法,采用了2015届伊斯兰大学学生莫拉纳马利克易卜拉欣(Maulana Malik Ibrahim Ibrahim)的概率采样技术。数据检索使用2个规模,即自我控制规模和时尚参与规模。本研究采用简单的描述性数据分析和线性回归。研究表明,自我控制对时尚的影响。本研究旨在探讨自我控制水平,参与时装,时尚自我控制和影响伊斯兰参与大学生毛拉马利克易卜拉欣可怜的国家海军的研究结果显示,自我控制水平在2015年属于正在和一类百分比78,38%和参与在时尚类在76,35%百分比。基于简单的线性回归分析的结果,具有10000或p < 0.05的意义。此外,R Square的值为0.254,这表明254%的时尚参与受到自我控制的影响,剩下74.6受到该研究中未揭示的其他因素的影响。
{"title":"Pengaruh Self Control Terhadap Fashion Involvement Mahasiswa","authors":"Vinta Anggraini, F. Hidayati","doi":"10.18860/PSI.V16I1.7474","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/PSI.V16I1.7474","url":null,"abstract":"Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah subjek 148 yang didapat menggunakan teknik sampling probability dengan sampel mahasiswi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2015. Pengambilan data menggunakan 2 skala, yaitu skala self control dan skala fashion involvement . Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh self control terhadap fashion involvement . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat self control , fashion involvement , serta pengaruh self control terhadap fashion involvement Mahasiswi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang angkatan 2015 Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat self control berada pada katergori sedang dengan presentase 78,38% dan fashion involvement berada pada kategori sedang dengan presentase 76,35%. Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana, dengan signifikasi 0,000 atau p < 0,05. Selain itu diperoleh nilai R Square sebesar 0,254 , hal tersebut menunjukkan bahwa 25,4% fashion involvement dipengaruhi oleh self control , dan sisanya 74,6 dipengaruhi faktor lain yang belum terungkap dalam penelitian ini.","PeriodicalId":34883,"journal":{"name":"Psikoislamika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87882523","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Mayoritas berita memberikan informasi mengenai kerusuhan yang terjadi antar suporter namun selain konflik antar suporter, terdapat juga terjalinnya persahabatan yang kuat. Jika suporter berdamai tanpa bentrok akan memunculkan rasa persahabatan antar suporter dan memperoleh dampak positif. Friendship quality suporter dapat ditinjau dari bagaimana perasaan empati dan kepercayaan yang diberikan pada sesama suporter. Adanya perasaan empati dapat memahami perasaan suporter lain serta munculnya rasa saling percaya satu sama lain dan hal tersebut dapat menumbuhkan friendship quality antar supporter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh empati dan trust terhadap friendship quality pada Aremania. Teknik Purposive sampling digunakan penelitian ini dengan subyek sejumlah 126 Aremania memiliki kriteria pernah menonton langsung pertandingan sepakbola di stadion. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh antara empati dan trust terhadap friendship quality pada Aremania dengan nilai F sebesar 33.173 dengan nilai signifikasi 0.000 (p<0.05). Empati dan trust memberikan pengaruh terhadap friendship quality sebesar 35%.
{"title":"Pengaruh Empati dan Trust terhadap Friendship Quality pada Aremania","authors":"Ahmad Soni Saputro, Rika Fuaturosida","doi":"10.18860/psi.v16i1.7482","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/psi.v16i1.7482","url":null,"abstract":"Mayoritas berita memberikan informasi mengenai kerusuhan yang terjadi antar suporter namun selain konflik antar suporter, terdapat juga terjalinnya persahabatan yang kuat. Jika suporter berdamai tanpa bentrok akan memunculkan rasa persahabatan antar suporter dan memperoleh dampak positif. Friendship quality suporter dapat ditinjau dari bagaimana perasaan empati dan kepercayaan yang diberikan pada sesama suporter. Adanya perasaan empati dapat memahami perasaan suporter lain serta munculnya rasa saling percaya satu sama lain dan hal tersebut dapat menumbuhkan friendship quality antar supporter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh empati dan trust terhadap friendship quality pada Aremania. Teknik Purposive sampling digunakan penelitian ini dengan subyek sejumlah 126 Aremania memiliki kriteria pernah menonton langsung pertandingan sepakbola di stadion. Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat pengaruh antara empati dan trust terhadap friendship quality pada Aremania dengan nilai F sebesar 33.173 dengan nilai signifikasi 0.000 (p<0.05). Empati dan trust memberikan pengaruh terhadap friendship quality sebesar 35%.","PeriodicalId":34883,"journal":{"name":"Psikoislamika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80049517","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian awal terkait kondisi remaja di beberapa panti asuhan kota Kudus menunjukkan bahwa 37% remaja mengalami stres ringan, 32% mengalami stres dalam tingkat sedang, 27% mengalami stres dalam tingkat berat, dan 4% mmengalami stres sangat berat. Berdasarkan klasifikasi tingkatan stres tersebut, dalam penelitian yang sama teridentifikasi bahwa 13% remaja mengalami gangguan pencernaan, 47% mengalami sakit kepala, 3% mengalami gangguan kulit, 8% mengalami tekanan darah tinggi, 11% mengalami gangguan pernafasan, dan 18% mengalami gangguan yang lain, meliputi insomnia (tidak bisa tidur), sulit berkonsentrasi, mudah cemas dan bingung, badan lemas, malas, jantung berdebar-debar, menjadi lebih sensitif dan emosional, serta minder dengan lawan jenis disebabkan stres yang dialami. Hal ini tentunya mengganggu kegiatan sehari-hari mereka di pondok dan di sekolah. Kebanyakan disebabkan karena kondisi keluarga yang broken home, sehingga menelantarkan kebutuhan psikologis, sosial, dan ekonomi anak. Proses yang dilakukan seseorang untuk mengatasi stres dinamakan coping(kemampuan mengatasi masalah). Peneliti mengupayakan salah satu cara meningkatkan kemampuan regulasi emosi dan coping stresspada remaja panti asuhan dengan menggunakan pelatihan First Psychological Aid.Hasil dari kegiatan ini, telah menunjukkan peningkatan kemampuan regulasi emosi dan coping stress. Perubahan juga terlihat pada perilaku remaja panti asuhan yang semakin baik selama dan sesudah pelatihan.
{"title":"Pengaruh First Pshycological Aid dalam Meningkatkan Regulasi Emosi dan Coping Stress Anak Panti Asuhan","authors":"Rr. Dwi Astuti, Fajar Kawuryan","doi":"10.18860/psi.v16i1.7506","DOIUrl":"https://doi.org/10.18860/psi.v16i1.7506","url":null,"abstract":"Penelitian awal terkait kondisi remaja di beberapa panti asuhan kota Kudus menunjukkan bahwa 37% remaja mengalami stres ringan, 32% mengalami stres dalam tingkat sedang, 27% mengalami stres dalam tingkat berat, dan 4% mmengalami stres sangat berat. Berdasarkan klasifikasi tingkatan stres tersebut, dalam penelitian yang sama teridentifikasi bahwa 13% remaja mengalami gangguan pencernaan, 47% mengalami sakit kepala, 3% mengalami gangguan kulit, 8% mengalami tekanan darah tinggi, 11% mengalami gangguan pernafasan, dan 18% mengalami gangguan yang lain, meliputi insomnia (tidak bisa tidur), sulit berkonsentrasi, mudah cemas dan bingung, badan lemas, malas, jantung berdebar-debar, menjadi lebih sensitif dan emosional, serta minder dengan lawan jenis disebabkan stres yang dialami. Hal ini tentunya mengganggu kegiatan sehari-hari mereka di pondok dan di sekolah. Kebanyakan disebabkan karena kondisi keluarga yang broken home, sehingga menelantarkan kebutuhan psikologis, sosial, dan ekonomi anak. Proses yang dilakukan seseorang untuk mengatasi stres dinamakan coping(kemampuan mengatasi masalah). Peneliti mengupayakan salah satu cara meningkatkan kemampuan regulasi emosi dan coping stresspada remaja panti asuhan dengan menggunakan pelatihan First Psychological Aid.Hasil dari kegiatan ini, telah menunjukkan peningkatan kemampuan regulasi emosi dan coping stress. Perubahan juga terlihat pada perilaku remaja panti asuhan yang semakin baik selama dan sesudah pelatihan.","PeriodicalId":34883,"journal":{"name":"Psikoislamika","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-09-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88122559","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}