Pub Date : 2023-03-18DOI: 10.57084/jigzi.v4i1.1025
Frizka Arlyfia Firda Shafara, Angga Hardiansyah, W. Widiastuti
Tuna and pumpkin are food ingredients that contain protein and vitamin A, so they can be processed into an alternative to fast food snacks that are nutrient-dense in the form of nuggets. It is necessary to increase the intake of protein and vitamin A nutrients, especially for elementary school-aged children where at that age problems of difficulty eating begin to appear while they need sufficient nutrients for growth and development, physical activity, and support learning achievement. The purpose of this study was to determine the effect of tuna and pumpkin substitution on panelists' acceptability and nutritional content. The experimental research design used a completely randomized design (CRD) with 6 treatments and 2 repetitions. The panelists in this study were 30 elementary school age children (10-12 years). Organoleptic analysis data were analyzed using the Kruskal Wallis test, if significant, continued with the Mann Whitney further test. Meanwhile, the results of the proximate test and vitamin A analysis were analyzed using the Independent Sample t-test. The results of organoleptic research showed that the nugget formula selected was F1 (15% tuna: 85% pumpkin). The results of the nutrient analysis of the selected formula based on SNI 7758-2013 showed the results of testing the water content of 56.69%, ash content of 1.86%, fat content of 2.58%, protein content of 5.17%, vitamin A content of 2742 RE of nugget products. meet the specified requirements, while for the carbohydrate content of 33.71% it has not met the SNI. The conclusion of this study was that the control formula nuggets were significantly different from the selected formula (p0.005) in the protein and vitamin A test. Ikan tuna dan labu kuning merupakan bahan makanan yang mengandung protein dan vitamin A, sehingga dapat diolah menjadi alternatif snack cepat saji yang padat gizi berupa nugget. Peningkatan asupan zat gizi protein dan vitamin A perlu dilakukan, khususnya untuk anak usia sekolah dasar dimana pada usia tersebut permasalahan sulit makan mulai muncul sementara mereka membutuhkan zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan, aktivitas fisik, serta mendukung prestasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh subtitusi ikan tuna dan labu kuning terhadap daya terima panelis dan kandungan gizinya Desain penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 2 kali pengulangan. Panelis dalam penelitian ini sebanyak 30 anak usia sekolah dasar (10-12 tahun). Data analisis organoleptik dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis, apabila signifikan dilanjutkan dengan uji lanjut Mann Whitney. Sedangkan hasil kadar uji proksimat dan analisis vitamin A dianalisis menggunakan uji Independet Sample t-test. Hasil penelitian organoleptik menunjukkan nugget formula terpilih adalah F1 (15% ikan tuna: 85% labu kuning). Hasil analisis zat gizi formula terpilih berdasarkan SNI 7758-2013 menunjukkan hasil pengujian
金枪鱼和南瓜是含有蛋白质和维生素A的食物成分,所以它们可以加工成快餐零食的替代品,以鸡块的形式富含营养。增加蛋白质和维生素A营养素的摄入是必要的,特别是对于小学学龄儿童,因为在这个年龄,他们需要足够的营养来生长发育、身体活动和支持学习成绩,而进食困难的问题开始出现。本研究的目的是确定金枪鱼和南瓜替代品对小组成员的可接受性和营养成分的影响。试验研究设计采用完全随机设计(CRD), 6个处理,2个重复。本研究的小组成员为30名小学适龄儿童(10-12岁)。感官分析数据使用Kruskal Wallis测试进行分析,如果显著,继续使用Mann Whitney进一步测试。同时,近似检验和维生素A分析结果采用独立样本t检验进行分析。感官研究结果表明,选择的金块配方为F1(15%金枪鱼:85%南瓜)。采用SNI 7758-2013对所选配方进行营养成分分析,结果显示,金块产品水分含量为56.69%,灰分含量为1.86%,脂肪含量为2.58%,蛋白质含量为5.17%,维生素A含量为2742re。满足规定要求,而碳水化合物含量为33.71%未达到SNI要求。本研究的结论是,对照配方鸡块的蛋白质和维生素A含量与选择配方鸡块有显著差异(p0.005)。Ikan金枪鱼danlabu kuning merupakan bahan makanan yang mengandung蛋白质丹维生素A, sehinga dapat diolah menjadi替代小吃cepat saji yang padat gizi berupa金块。图juan dari penelian ini adalah untuk menggetahui pengaruh subtitusi ikan tuna danlabu kuning terhadap daya terima panelis dankandungan gizinya Desain penelitian实验i menggunakan ranangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 2 kali penpurangan。Panelis dalam penelitian ini sebanyak 30 anak usia sekolah dasar (10-12 tahun)。数据分析(organoleptik dianalis menggunakan uji Kruskal Wallis, apabila signifikan dilanjutkan dengan uji lanjut Mann Whitney)。独立样本t检验。Hasil penelitian organoleptik menunjukkan nugget formula terpilih adalah F1 (15% ikan tuna: 85% labu kuning)卡达尔蛋白5,17%,卡达尔维生素A 2742 RE产物nuget telah memenuhi syarat yang ditentukan, sementara untuk kadar karbohidrat 33,71% belenuhi SNI。kespulpan penpenelitian ini adalah nugget配方对照甜菜根配方terpilih (p0005) paduji蛋白质和维生素A。
{"title":"FORMULASI NUGGET IKAN TUNA (Thunnus sp.) DAN LABU KUNING (Cucurbita moschata) SEBAGAI MAKANAN TINGGI PROTEIN DAN VITAMIN A UNTUK ANAK USIA SEKOLAH DASAR","authors":"Frizka Arlyfia Firda Shafara, Angga Hardiansyah, W. Widiastuti","doi":"10.57084/jigzi.v4i1.1025","DOIUrl":"https://doi.org/10.57084/jigzi.v4i1.1025","url":null,"abstract":"Tuna and pumpkin are food ingredients that contain protein and vitamin A, so they can be processed into an alternative to fast food snacks that are nutrient-dense in the form of nuggets. It is necessary to increase the intake of protein and vitamin A nutrients, especially for elementary school-aged children where at that age problems of difficulty eating begin to appear while they need sufficient nutrients for growth and development, physical activity, and support learning achievement. The purpose of this study was to determine the effect of tuna and pumpkin substitution on panelists' acceptability and nutritional content. The experimental research design used a completely randomized design (CRD) with 6 treatments and 2 repetitions. The panelists in this study were 30 elementary school age children (10-12 years). Organoleptic analysis data were analyzed using the Kruskal Wallis test, if significant, continued with the Mann Whitney further test. Meanwhile, the results of the proximate test and vitamin A analysis were analyzed using the Independent Sample t-test. The results of organoleptic research showed that the nugget formula selected was F1 (15% tuna: 85% pumpkin). The results of the nutrient analysis of the selected formula based on SNI 7758-2013 showed the results of testing the water content of 56.69%, ash content of 1.86%, fat content of 2.58%, protein content of 5.17%, vitamin A content of 2742 RE of nugget products. meet the specified requirements, while for the carbohydrate content of 33.71% it has not met the SNI. The conclusion of this study was that the control formula nuggets were significantly different from the selected formula (p0.005) in the protein and vitamin A test. Ikan tuna dan labu kuning merupakan bahan makanan yang mengandung protein dan vitamin A, sehingga dapat diolah menjadi alternatif snack cepat saji yang padat gizi berupa nugget. Peningkatan asupan zat gizi protein dan vitamin A perlu dilakukan, khususnya untuk anak usia sekolah dasar dimana pada usia tersebut permasalahan sulit makan mulai muncul sementara mereka membutuhkan zat gizi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan, aktivitas fisik, serta mendukung prestasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh subtitusi ikan tuna dan labu kuning terhadap daya terima panelis dan kandungan gizinya Desain penelitian eksperimental ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan dan 2 kali pengulangan. Panelis dalam penelitian ini sebanyak 30 anak usia sekolah dasar (10-12 tahun). Data analisis organoleptik dianalisis menggunakan uji Kruskal Wallis, apabila signifikan dilanjutkan dengan uji lanjut Mann Whitney. Sedangkan hasil kadar uji proksimat dan analisis vitamin A dianalisis menggunakan uji Independet Sample t-test. Hasil penelitian organoleptik menunjukkan nugget formula terpilih adalah F1 (15% ikan tuna: 85% labu kuning). Hasil analisis zat gizi formula terpilih berdasarkan SNI 7758-2013 menunjukkan hasil pengujian","PeriodicalId":350866,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI)","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132248502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-15DOI: 10.57084/jigzi.v4i1.1026
U. Sa’adah, Angga Hardiansyah, Darmuin Darmuin
Football athletes need good physical fitness. Fulfillment of macronutrient intake and knowledge of nutrients is important to consider in helping to increase the level of physical fitness of athletes. The study used a cross sectional design with a sample of 39 athletes. Macronutrient intake was obtained from the 3x24 hour recall intake interview, nutrition knowledge data was obtained from filling out the questionnaire questions, physical fitness data was obtained from the VO2 max test, the Multistage Fitness Test. Data analysis used Bivariate Gamma test analysis in the Statistical Package for the Social Science program. The majority of carbohydrate intake is less (56.4%), adequate protein intake (51.3%), low fat intake (48.7%), moderate nutritional knowledge (51.3%) and moderate physical fitness (53.8%). Then the Bivariate test analysis showed that carbohydrate intake (p = 0.024) had a relationship with physical fitness level because the p value 0.05, while protein intake (p = 0.084), fat intake (p = 0.072), and nutritional knowledge (p = 0.072). 0.107) has no relationship with the level of physical fitness. Carbohydrate intake can affect the level of physical fitness of athletes, so it is necessary to provide adequate intake of other nutrients to improve athlete fitness.
{"title":"Hubungan Pengetahuan Gizi dan Asupan Zat Gizi Makro dengan Tingkat Kebugaran Jasmani Atlet Sepak Bola di SSB Ganesha Putra FC Purwodadi","authors":"U. Sa’adah, Angga Hardiansyah, Darmuin Darmuin","doi":"10.57084/jigzi.v4i1.1026","DOIUrl":"https://doi.org/10.57084/jigzi.v4i1.1026","url":null,"abstract":"Football athletes need good physical fitness. Fulfillment of macronutrient intake and knowledge of nutrients is important to consider in helping to increase the level of physical fitness of athletes. The study used a cross sectional design with a sample of 39 athletes. Macronutrient intake was obtained from the 3x24 hour recall intake interview, nutrition knowledge data was obtained from filling out the questionnaire questions, physical fitness data was obtained from the VO2 max test, the Multistage Fitness Test. Data analysis used Bivariate Gamma test analysis in the Statistical Package for the Social Science program. The majority of carbohydrate intake is less (56.4%), adequate protein intake (51.3%), low fat intake (48.7%), moderate nutritional knowledge (51.3%) and moderate physical fitness (53.8%). Then the Bivariate test analysis showed that carbohydrate intake (p = 0.024) had a relationship with physical fitness level because the p value 0.05, while protein intake (p = 0.084), fat intake (p = 0.072), and nutritional knowledge (p = 0.072). 0.107) has no relationship with the level of physical fitness. Carbohydrate intake can affect the level of physical fitness of athletes, so it is necessary to provide adequate intake of other nutrients to improve athlete fitness. ","PeriodicalId":350866,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121933249","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-12DOI: 10.57084/jigzi.v4i1.1107
Nuke Alfiraizy
Diet didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang oleh individu saat makan atau sikap seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Sebagian besar remaja memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti menyukai makanan cepat saji. Makanan cepat saji sering dipesan oleh kalangan remaja menggunakan aplikasi pemesanan makanan online. Pada aplikasi ini para remaja semakin tertarik untuk memesan makanan ditambah dengan banyaknya jenis promo yang ditawarkan pada aplikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola konsumsi fastfood pada pemesanan makanannya secara online. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Consecutive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 84 responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 51,2% siswa pada kategori sering mengkonsumsi fastfood, dan 52,4% siswa dengan pengaruh promosi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara promosi makanan pada aplikasi pemesanan makanan online terhadap pola konsumsi fastfood (p=0,001) remaja di SMA PGRI 1 Bekasi.
{"title":"Hubungan Promosi Makanan pada Aplikasi Pemesanan Makanan Online terhadap Pola Konsumsi Fastfood Remaja di SMA PGRI 1 Kota Bekasi","authors":"Nuke Alfiraizy","doi":"10.57084/jigzi.v4i1.1107","DOIUrl":"https://doi.org/10.57084/jigzi.v4i1.1107","url":null,"abstract":"Diet didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan secara berulang-ulang oleh individu saat makan atau sikap seseorang dalam memenuhi kebutuhannya. Sebagian besar remaja memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat, seperti menyukai makanan cepat saji. Makanan cepat saji sering dipesan oleh kalangan remaja menggunakan aplikasi pemesanan makanan online. Pada aplikasi ini para remaja semakin tertarik untuk memesan makanan ditambah dengan banyaknya jenis promo yang ditawarkan pada aplikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola konsumsi fastfood pada pemesanan makanannya secara online. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Consecutive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 84 responden. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Chi-Square. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Mei 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 51,2% siswa pada kategori sering mengkonsumsi fastfood, dan 52,4% siswa dengan pengaruh promosi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara promosi makanan pada aplikasi pemesanan makanan online terhadap pola konsumsi fastfood (p=0,001) remaja di SMA PGRI 1 Bekasi.","PeriodicalId":350866,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI)","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123583403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-12DOI: 10.57084/jigzi.v4i1.1028
Sherly Fitri Sherly fitri ayuningsih
AbstrakLatar Belakang : Masalah yang terjadi pada usia remaja, yaitu konsumsi fast food meningkatnya masalah status gizi lebih (overweigh) pada remaja yang disebabkan oleh banyaknya makanan dan minuman siap saji yang menjadi gaya hidup remaja pada saat ini cenderung menggemari fast food. tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan pengetahuan konsumsi makanan cepat saji, tingkat stress dengan perilaku makanan cepat saji pada remaja.Metode: Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional study.Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 13 Kota Bekasi.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode consecutive sampling.sampel dalam penelitian ini adalah sebanayak 80 responden .Penelitian ini mengukur semua variabel (bebas dan terikat) yang dilakukan pada waktu yang sama dan melakukan penelitian secara langsung.Hasil : Berdasarkan hasil karakteristik responden, mayoritas responden penelitian berusia 16 tahun yaitu sebanyak 46,3 %. Kemudian, Kelas responden dalam penelitian ini paling banyak yaitu kelas 1SMA sebanyak 46,3 %. Berdasarkan jenis kelamin, mayoritas berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 62,5 %. Persentase siswa dengan pengetahuan baik sebanyak 67,5 % dan pengetahuan kurang sebanyak 32,5%. Persentase siswa dengan tingkat Stress (Tidak ada stress) sebanyak 11,2%, tingkat stress (Ringan) sebanyak 68,8% dan Tingkat Stress (Berat) sebanyak 20%.Kesimpulan: Kesimpulannya yaitu terdapat ada hubungan antara pengetahuan makanan cepat saji (fast food) dengan perilaku siswa terhadap makanan cepat saji pada siswa SMAN 13 Kota Bekasi dengan hasil p- value 0,030 Terdapat ada hubungan antara Tingkat Stress terhadap perilaku siswa terhadap makanan cepat saji (fast food). pada siswa SMAN 13 Kota Bekasi dengan hasil p-value sebesar 0,033.Kata kunci: Makanan Cepat Saji, Pengetahuan, Perilaku siswa, Gizi lebih.
{"title":"Hubungan Pengetahuan Makanan Cepat saji (Fast Food) dan Tingkat Stress dengan perilaku makanan siswa pada siswa SMA Negeri 13 Kota Bekasi.","authors":"Sherly Fitri Sherly fitri ayuningsih","doi":"10.57084/jigzi.v4i1.1028","DOIUrl":"https://doi.org/10.57084/jigzi.v4i1.1028","url":null,"abstract":"AbstrakLatar Belakang : Masalah yang terjadi pada usia remaja, yaitu konsumsi fast food meningkatnya masalah status gizi lebih (overweigh) pada remaja yang disebabkan oleh banyaknya makanan dan minuman siap saji yang menjadi gaya hidup remaja pada saat ini cenderung menggemari fast food. tujuan penelitian ini yaitu menganalisis hubungan pengetahuan konsumsi makanan cepat saji, tingkat stress dengan perilaku makanan cepat saji pada remaja.Metode: Metode penelitian ini menggunakan desain cross sectional study.Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 13 Kota Bekasi.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode consecutive sampling.sampel dalam penelitian ini adalah sebanayak 80 responden .Penelitian ini mengukur semua variabel (bebas dan terikat) yang dilakukan pada waktu yang sama dan melakukan penelitian secara langsung.Hasil : Berdasarkan hasil karakteristik responden, mayoritas responden penelitian berusia 16 tahun yaitu sebanyak 46,3 %. Kemudian, Kelas responden dalam penelitian ini paling banyak yaitu kelas 1SMA sebanyak 46,3 %. Berdasarkan jenis kelamin, mayoritas berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 62,5 %. Persentase siswa dengan pengetahuan baik sebanyak 67,5 % dan pengetahuan kurang sebanyak 32,5%. Persentase siswa dengan tingkat Stress (Tidak ada stress) sebanyak 11,2%, tingkat stress (Ringan) sebanyak 68,8% dan Tingkat Stress (Berat) sebanyak 20%.Kesimpulan: Kesimpulannya yaitu terdapat ada hubungan antara pengetahuan makanan cepat saji (fast food) dengan perilaku siswa terhadap makanan cepat saji pada siswa SMAN 13 Kota Bekasi dengan hasil p- value 0,030 Terdapat ada hubungan antara Tingkat Stress terhadap perilaku siswa terhadap makanan cepat saji (fast food). pada siswa SMAN 13 Kota Bekasi dengan hasil p-value sebesar 0,033.Kata kunci: Makanan Cepat Saji, Pengetahuan, Perilaku siswa, Gizi lebih. ","PeriodicalId":350866,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI)","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132134503","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-12DOI: 10.57084/jigzi.v4i1.1075
Fildza Arriffa Sabila
Mahasiswa sering menggunakanan layanan Online Food Delivery (OFD) dalam memenuhi kebutuhan makannya. Terdapat beberapa jenis makanan dan minuman yang ditawarkan, salah satunya adalah Sugar Sweetened Beverages (SSBs) yang mengandung tinggi gula. Dalam mengonsumsi makanan pada masa perkuliahan, sering terjadi resiko perubahan pola makan yang tidak sehat pada mahasiswa, sehingga kecukupan asupan terutama pada energi dan zat gizi makro perlu diperhatikan agar terpenuhi sesuai angkat kecukupan gizi (AKG). Apabila kecukupan asupan terpenuhi, maka seseorang dapat terhindar dari kejadian malnutrisi dan penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan penggunaan Online Food Delivery, Konsumsi Sugar Sweetened Beverages dan tingkat kecukupan asupan pada mahasiswa indekos dan tidak. Penelitian dilakukan secara observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Responden penelitian adalah mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman dengan menggunakan Teknik cluster random sampling. Data didapatkan dengan menggunakan kuesioner Penggunaan Online Food Delivery, Food Frequency Questionnaire Konsumsi SSBs dan formulir Food Recall 3x24 jam. SSbshasil penelitian menggunakan uji Chi Square didapatkan hasil tidak ada perbedaan penggunaan OFD dan Konsumsi SSBs dengan p-value0,005 serta terdapat perbedaan tingkat kecukupan asupan dengan p-value0,005 pada mahasiswa yang tinggal indekos dan tidak.
{"title":"Mahasiswa Indekos Vs Tidak Indekos Ditinjau dari Penggunaan Layanan Online Food Delivery, Konsumsi Sugar Sweetened Beverages dan Tingkat Kecukupan Asupan","authors":"Fildza Arriffa Sabila","doi":"10.57084/jigzi.v4i1.1075","DOIUrl":"https://doi.org/10.57084/jigzi.v4i1.1075","url":null,"abstract":"Mahasiswa sering menggunakanan layanan Online Food Delivery (OFD) dalam memenuhi kebutuhan makannya. Terdapat beberapa jenis makanan dan minuman yang ditawarkan, salah satunya adalah Sugar Sweetened Beverages (SSBs) yang mengandung tinggi gula. Dalam mengonsumsi makanan pada masa perkuliahan, sering terjadi resiko perubahan pola makan yang tidak sehat pada mahasiswa, sehingga kecukupan asupan terutama pada energi dan zat gizi makro perlu diperhatikan agar terpenuhi sesuai angkat kecukupan gizi (AKG). Apabila kecukupan asupan terpenuhi, maka seseorang dapat terhindar dari kejadian malnutrisi dan penyakit degeneratif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan penggunaan Online Food Delivery, Konsumsi Sugar Sweetened Beverages dan tingkat kecukupan asupan pada mahasiswa indekos dan tidak. Penelitian dilakukan secara observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Responden penelitian adalah mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman dengan menggunakan Teknik cluster random sampling. Data didapatkan dengan menggunakan kuesioner Penggunaan Online Food Delivery, Food Frequency Questionnaire Konsumsi SSBs dan formulir Food Recall 3x24 jam. SSbshasil penelitian menggunakan uji Chi Square didapatkan hasil tidak ada perbedaan penggunaan OFD dan Konsumsi SSBs dengan p-value0,005 serta terdapat perbedaan tingkat kecukupan asupan dengan p-value0,005 pada mahasiswa yang tinggal indekos dan tidak.","PeriodicalId":350866,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127000067","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-12DOI: 10.57084/jigzi.v4i1.1044
Reyna Mayang Tri Yustika
Pola hidup sehat aktif dan produktif perlu diterapkan pada setiap daur kehidupan pedoman gizi seimbang yang ada di Indonesia merumuskan 4 pilar dalam menerapkan gizi seimbang. Keempat pilar tersebut diantaranya adalah keberagaman pangan, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik secara teratur, serta pemantauan berat badan. Penerapan aktivitas fisik dapat dicapai dengan diterapkannya pedoman gizi seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dan pengaruh teman sebaya terhadap aktivitas fisik pada remaja SMA Tunas Jakasampurna Bekasi. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan desain cross- sectional. Sampel penelitian ialah siswa SMA Tunas Jakasampurna Bekasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner tentang pengetahuan gizi seimbang, pengaruh teman sebaya, serta aktivitas fisik. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan penerapan aktivitas fisik (p-value 0,0001), lalu terdapat hubungan antara pengaruh teman sebaya terhadap penerapan aktivitas fisik (p-value 0,0001). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dan pengaruh teman sebaya terhadap penerapan aktivitas fisik pada remaja di SMA Tunas Jakasampurna Bekasi.
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI SEIMBANG DAN PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP PENERAPAN AKTIVITAS FISIK PADA REMAJA SMA TUNAS JAKASAMPURNA BEKASI","authors":"Reyna Mayang Tri Yustika","doi":"10.57084/jigzi.v4i1.1044","DOIUrl":"https://doi.org/10.57084/jigzi.v4i1.1044","url":null,"abstract":"Pola hidup sehat aktif dan produktif perlu diterapkan pada setiap daur kehidupan pedoman gizi seimbang yang ada di Indonesia merumuskan 4 pilar dalam menerapkan gizi seimbang. Keempat pilar tersebut diantaranya adalah keberagaman pangan, membiasakan perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik secara teratur, serta pemantauan berat badan. Penerapan aktivitas fisik dapat dicapai dengan diterapkannya pedoman gizi seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dan pengaruh teman sebaya terhadap aktivitas fisik pada remaja SMA Tunas Jakasampurna Bekasi. Metode penelitian yang digunakan kuantitatif dengan desain cross- sectional. Sampel penelitian ialah siswa SMA Tunas Jakasampurna Bekasi. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner tentang pengetahuan gizi seimbang, pengaruh teman sebaya, serta aktivitas fisik. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dengan penerapan aktivitas fisik (p-value 0,0001), lalu terdapat hubungan antara pengaruh teman sebaya terhadap penerapan aktivitas fisik (p-value 0,0001). Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan gizi seimbang dan pengaruh teman sebaya terhadap penerapan aktivitas fisik pada remaja di SMA Tunas Jakasampurna Bekasi.","PeriodicalId":350866,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115201990","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-10DOI: 10.57084/jigzi.v4i1.1027
Retno Wahyuningsih, Wahyuningsih
Berdasarkan data pusat statistik tahun 2016 ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap tepung terigu sangat tinggi sebesar 7,95 juta ton, sedangkan produksi tepung terigu sebesar 4.855.261 ton. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan terigu yaitu dengan cara mensubstitusi terigu dengan pangan lokal, salah satu produk pangan lokal yang dapat digunakan yaitu ubi jalar. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 aras perlakuan t1 =80% : 20%, t2 = 70% : 30%, t3 = 60% : 40%. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Mataram dan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas MIPA Universitas Mataram dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang mahasiswa gizi Politeknik Kesehatan Mataram. Berdasarkan uji anova, didapatkan bahwa penambahan tepung ubi jalar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap warna nastar nabikajau dengan nilai p0,05. sedangkan pada variabel aroma, rasa dan tekstur diperoleh nilai p0,05 sehingga tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan aroma, rasa, dan tekstur pada nastar. Berdasarkan uji organoleptik T3 substitusi tepung ubi jalar (60%) adalah aras perlakuan yang disukai oleh panelis. Hasil uji proksimat nastar nabikajau dengan perlakuan terbaik memiliki kadar abu 0,21%, kadar air 12,24%, kadar protein 5,63%, lemak 42,46%, karbohidrat 57,45%.Kata Kunci : Nastar Nabikajau, Sifat kimia, Sifat Organoleptik, Substitusi Tepung Terigu, Tepung Ubi Jalar
根据2016年中央统计数据,印尼人民对白面粉的依赖达到了795亿吨,而白面粉产量为4,855,261吨。能做的努力减少面粉之一就是代入面粉方式与当地的粮食,可以使用当地的粮食产品之一就是红薯。研究类型是随机实验研究与设计完整的雪松(财富)组成的3待遇到t1, t2 = 80%: 20% = 70%: 30%, t3 = 60%: 40%。这项研究是在Mataram健康理工学院(MIPA university of Mataram)的食品技术实验室(food technology)和Mataram institute的分析化学实验室进行的,该实验室的样本多达20名Mataram health Politeknik学生。根据anova测试,得到了添加面粉,红薯有显著的影响颜色nastar nabikajau p0,05的价值。而获得的气味,味道和质地变量真正p0,05以免影响价值的香味,味道和质地nastar的变化。根据T3有机面粉替代品测试(60%),红薯粉是小组成员最喜欢的治疗方法。化验结果proksimat nastar nabikajau待遇最好的含量水平阿布0,21% 12,24%水分,57,45% 42,46% 5,63%蛋白质,脂肪,碳水化合物。关键词:纳斯塔尔先知,化学性质,有机性质,白面粉替换,甘薯粉
{"title":"Pengaruh Substitusi Tepung Terigu dengan Tepung Ubi Jalar Terhadap Sifat Organoleptik dan Sifat Kimia Nastar Nabikajau","authors":"Retno Wahyuningsih, Wahyuningsih","doi":"10.57084/jigzi.v4i1.1027","DOIUrl":"https://doi.org/10.57084/jigzi.v4i1.1027","url":null,"abstract":"Berdasarkan data pusat statistik tahun 2016 ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap tepung terigu sangat tinggi sebesar 7,95 juta ton, sedangkan produksi tepung terigu sebesar 4.855.261 ton. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan terigu yaitu dengan cara mensubstitusi terigu dengan pangan lokal, salah satu produk pangan lokal yang dapat digunakan yaitu ubi jalar. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 aras perlakuan t1 =80% : 20%, t2 = 70% : 30%, t3 = 60% : 40%. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Mataram dan di Laboratorium Kimia Analitik Fakultas MIPA Universitas Mataram dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang mahasiswa gizi Politeknik Kesehatan Mataram. Berdasarkan uji anova, didapatkan bahwa penambahan tepung ubi jalar memiliki pengaruh yang signifikan terhadap warna nastar nabikajau dengan nilai p0,05. sedangkan pada variabel aroma, rasa dan tekstur diperoleh nilai p0,05 sehingga tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan aroma, rasa, dan tekstur pada nastar. Berdasarkan uji organoleptik T3 substitusi tepung ubi jalar (60%) adalah aras perlakuan yang disukai oleh panelis. Hasil uji proksimat nastar nabikajau dengan perlakuan terbaik memiliki kadar abu 0,21%, kadar air 12,24%, kadar protein 5,63%, lemak 42,46%, karbohidrat 57,45%.Kata Kunci : Nastar Nabikajau, Sifat kimia, Sifat Organoleptik, Substitusi Tepung Terigu, Tepung Ubi Jalar","PeriodicalId":350866,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121372366","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-10DOI: 10.57084/jigzi.v4i1.1043
Reni Novia
RUTF (Ready to Use Therapeutic Food) merupakan salah satu makanan terapetik yang dianjurkan oleh WHO untuk mengatasi masalah malnutrisi akut berat pada balita. Pengambangan produk RUTF perlu mempertimbangkan karakteristik organoleptik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik organoleptik dari produk RUTF berbentuk bar untuk mengatasi balita malnutrisi akut berat Rancangan penelitian yaitu eksperimental studi menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) 2 kali ulangan. Pada penelitian ini sudah dikembangkan terlebih dahulu produk RUTF berbentuk bar yang meliputi 2 faktor perlakuan yaitu kombinasi penggunaan tepung kacang hijau dengan serealia (A) dan penggunaan jenis minyak nabati (B). Jenis organoleptik yang dilakukan yaitu uji rangking dan uji mutu hedonik. Hasil uji rangking menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata terhadap formula yang dibuat dan panelis menyukai semua formula yang diberikan. Hasil uji mutu hedonik produk RUTF berbentuk bar yang dikembangkan sudah memenuhi anjuran USDA (2012) dan UNICEF (2019) yaitu memiliki tekstur kompak, halus, mudah hancur saat ditekan, mudah untuk ditelan, memiliki warna yang menarik dan cerah, tidak memiliki aroma langu, rasa cendrung manis dan tidak pahit.
{"title":"Karakteristik Organoleptik Produk RUTF (Ready To Use Therapeutic Food) Berbentuk Bar untuk Mengatasi Masalah Malnutrisi Akut Berat pada Balita","authors":"Reni Novia","doi":"10.57084/jigzi.v4i1.1043","DOIUrl":"https://doi.org/10.57084/jigzi.v4i1.1043","url":null,"abstract":"RUTF (Ready to Use Therapeutic Food) merupakan salah satu makanan terapetik yang dianjurkan oleh WHO untuk mengatasi masalah malnutrisi akut berat pada balita. Pengambangan produk RUTF perlu mempertimbangkan karakteristik organoleptik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik organoleptik dari produk RUTF berbentuk bar untuk mengatasi balita malnutrisi akut berat Rancangan penelitian yaitu eksperimental studi menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) 2 kali ulangan. Pada penelitian ini sudah dikembangkan terlebih dahulu produk RUTF berbentuk bar yang meliputi 2 faktor perlakuan yaitu kombinasi penggunaan tepung kacang hijau dengan serealia (A) dan penggunaan jenis minyak nabati (B). Jenis organoleptik yang dilakukan yaitu uji rangking dan uji mutu hedonik. Hasil uji rangking menunjukkan tidak ada perbedaan yang nyata terhadap formula yang dibuat dan panelis menyukai semua formula yang diberikan. Hasil uji mutu hedonik produk RUTF berbentuk bar yang dikembangkan sudah memenuhi anjuran USDA (2012) dan UNICEF (2019) yaitu memiliki tekstur kompak, halus, mudah hancur saat ditekan, mudah untuk ditelan, memiliki warna yang menarik dan cerah, tidak memiliki aroma langu, rasa cendrung manis dan tidak pahit. ","PeriodicalId":350866,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI)","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129597024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-08DOI: 10.57084/jigzi.v3i1.1057
Rully Fatriani
AbstractThe nutritional status of pregnant women is the main factor that can predict the baby's birth weight. One that determines the growth and development of the fetus is the mother's intake of micronutrients during pregnancy. Birth weight is the weight measured shortly after the baby is born. The concentration of hemoglobin in the third trimester can increase the risk of low birth weight. This observational study with a cross-sectional design, aims to determine the relationship between hemoglobin levels and nutritional status of pregnant women with the incidence of birth weight babies. The sample in this study were 50 pregnant women who gave birth in several independent midwife practices and met the participation criteria using consecutive sampling techniques. Data were analyzed by statistical correlation test. The results showed that there was a significant relationship between the nutritional status of the mother (upper arm circumference (P=0.000)) and the baby's birth weight. Based on this study it can be concluded that the hemoglobin level of pregnant women and the nutritional status of pregnant women affect the baby's birth weight. Keywords : nutritional status, hemoglobin level, birth weight AbstrakStatus gizi ibu hamil merupakan faktor utama yang dapat memprediksi berat badan lahir bayi. Salah satu yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan janin adalah asupan mikronutrien ibu selama masa kehamilan. Berat badan lahir merupakan berat badan yang diukur sesaat setelah bayi lahir. Konsentrasi hemoglobin pada trimester ketiga dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah. Penelitian observasional dengan desain cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir bayi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 ibu hamil yang melahirkan di beberapa praktik mandiri bidan dan memenuhi kriteria keikutsertaan dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Data dianalisis dengan uji korelasi statistik. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan yang bermakna antara status gizi ibu (Lingkar Lengan Atas (P=0,000)) dengan berat lahir bayi. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar hemoglobin ibu hamil dan status gizi ibu hamil mempengaruhi berat badan lahir bayi. Kata Kunci : status gizi, kadar hemoglobin, berat badan lahir
摘要孕妇的营养状况是预测婴儿出生体重的主要因素。决定胎儿生长发育的因素之一是母亲在怀孕期间对微量营养素的摄入。出生体重是婴儿出生后不久测量的体重。妊娠晚期的血红蛋白浓度会增加低出生体重的风险。本观察性研究采用横断面设计,旨在确定血红蛋白水平和孕妇营养状况与出生体重儿发生率之间的关系。本研究的样本是50名孕妇,她们在几个独立的助产士诊所分娩,并使用连续抽样技术符合参与标准。采用统计相关检验对资料进行分析。结果表明,母亲的营养状况(上臂围(P=0.000))与婴儿出生体重之间存在显著关系。根据本研究可以得出孕妇血红蛋白水平和孕妇营养状况影响婴儿出生体重的结论。【关键词】营养状况,血红蛋白水平,出生体重【关键词】营养状况,血红蛋白水平,出生体重。我希望大家都知道,我希望大家都知道,我希望大家都知道,我希望大家都知道,我希望大家都知道。拜拜,拜拜,拜拜,拜拜,拜拜,拜拜,拜拜,拜拜。妊娠期血红蛋白与妊娠期有关。Penelitian观测登干设计的横截面图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图,图。样品dalam penelitian ini adalah sebanyak 50, ibu hamil yang melahirkan di beberapa praktik mandiri bidan和memmemuhi标准keikutsertaan和dengan menggunakan技术连续采样。数据分析,日本统计。Hasil penelitian diperoleh ada hubungan yang bermakna antara status gizi ibu (Lingkar Lengan Atas (P= 0000))Berdasarkan penelitian ini dapat dispulpulkan bahwa kadar血红蛋白ibu hail和status gizi ibu hail mempengaruhi berat badan lahir bayi。Kata Kunci: status gizi, kadar hemoglobin, berat badan lahir
{"title":"Hubungan Kadar Hemoglobin dan Status Gizi Pada Ibu Hamil Aterm dengan Berat Badan Lahir","authors":"Rully Fatriani","doi":"10.57084/jigzi.v3i1.1057","DOIUrl":"https://doi.org/10.57084/jigzi.v3i1.1057","url":null,"abstract":"AbstractThe nutritional status of pregnant women is the main factor that can predict the baby's birth weight. One that determines the growth and development of the fetus is the mother's intake of micronutrients during pregnancy. Birth weight is the weight measured shortly after the baby is born. The concentration of hemoglobin in the third trimester can increase the risk of low birth weight. This observational study with a cross-sectional design, aims to determine the relationship between hemoglobin levels and nutritional status of pregnant women with the incidence of birth weight babies. The sample in this study were 50 pregnant women who gave birth in several independent midwife practices and met the participation criteria using consecutive sampling techniques. Data were analyzed by statistical correlation test. The results showed that there was a significant relationship between the nutritional status of the mother (upper arm circumference (P=0.000)) and the baby's birth weight. Based on this study it can be concluded that the hemoglobin level of pregnant women and the nutritional status of pregnant women affect the baby's birth weight. Keywords : nutritional status, hemoglobin level, birth weight AbstrakStatus gizi ibu hamil merupakan faktor utama yang dapat memprediksi berat badan lahir bayi. Salah satu yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan janin adalah asupan mikronutrien ibu selama masa kehamilan. Berat badan lahir merupakan berat badan yang diukur sesaat setelah bayi lahir. Konsentrasi hemoglobin pada trimester ketiga dapat meningkatkan risiko berat badan lahir rendah. Penelitian observasional dengan desain cross sectional ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar hemoglobin dan status gizi ibu hamil dengan kejadian berat badan lahir bayi. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 ibu hamil yang melahirkan di beberapa praktik mandiri bidan dan memenuhi kriteria keikutsertaan dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Data dianalisis dengan uji korelasi statistik. Hasil penelitian diperoleh ada hubungan yang bermakna antara status gizi ibu (Lingkar Lengan Atas (P=0,000)) dengan berat lahir bayi. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kadar hemoglobin ibu hamil dan status gizi ibu hamil mempengaruhi berat badan lahir bayi. Kata Kunci : status gizi, kadar hemoglobin, berat badan lahir","PeriodicalId":350866,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI)","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121859781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-09-25DOI: 10.57084/jigzi.v3i2.1042
Reni Novia
Tepung oncom hitam dan sorgum merupakan bahan pangan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi (protein dan zat besi) yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan brownies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari pengembangkan produk brownies dengan substitusi tepung oncom hitam dan sorgum sebagai salah satu alternatif makanan tambahan untuk balita gizi kurang. Desain penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial, dengan perlakuan berupa perbedaan substitusi jenis tepung (tepung terigu dan tepung sorgum) dan substitusi tepung oncom hitam dengan 2 taraf persentase (50% dan 75%). Proses pembuatan tepung oncom hitam dilakukan dengan metode pengeringan menggunakan oven. Formulasi pembuatan brownies terbagi menjadi brownies tepung oncom dan terigu dengan tingkat perbandingan tepung oncom hitam dan tepung terigu yaitu F1 (50:50), F3 (75 : 25) dan brownies tepung oncom hitam dan sorgum dengan tingkat perbandingan yaitu F2 (50:50), F4 (75 : 25). Hasil uji hedonik menunjukkan semua atribut tidak berpengaruh signifikan kecuali atribut rasa (p=0.012). Hasil organoleptik menunjukkan uji hedonik dan uji mutu hedonik keempat formula dapat diterima oleh panelis. Hasil uji mutu hedonik berdasarkan formula semua atribut tidak berpengaruh signifikan kecuali atribut shiny crust (p=0.007) dan mouthfeel (0.040).
{"title":"Karakteristik Organoleptik dari Pengembangan Produk Brownies Dengan Substitusi Tepung Oncom Hitam Dan Sorgum Untuk Balita Gizi Kurang","authors":"Reni Novia","doi":"10.57084/jigzi.v3i2.1042","DOIUrl":"https://doi.org/10.57084/jigzi.v3i2.1042","url":null,"abstract":"Tepung oncom hitam dan sorgum merupakan bahan pangan yang memiliki kandungan gizi yang tinggi (protein dan zat besi) yang dapat digunakan sebagai bahan pembuatan brownies. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari pengembangkan produk brownies dengan substitusi tepung oncom hitam dan sorgum sebagai salah satu alternatif makanan tambahan untuk balita gizi kurang. Desain penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial, dengan perlakuan berupa perbedaan substitusi jenis tepung (tepung terigu dan tepung sorgum) dan substitusi tepung oncom hitam dengan 2 taraf persentase (50% dan 75%). Proses pembuatan tepung oncom hitam dilakukan dengan metode pengeringan menggunakan oven. Formulasi pembuatan brownies terbagi menjadi brownies tepung oncom dan terigu dengan tingkat perbandingan tepung oncom hitam dan tepung terigu yaitu F1 (50:50), F3 (75 : 25) dan brownies tepung oncom hitam dan sorgum dengan tingkat perbandingan yaitu F2 (50:50), F4 (75 : 25). Hasil uji hedonik menunjukkan semua atribut tidak berpengaruh signifikan kecuali atribut rasa (p=0.012). Hasil organoleptik menunjukkan uji hedonik dan uji mutu hedonik keempat formula dapat diterima oleh panelis. Hasil uji mutu hedonik berdasarkan formula semua atribut tidak berpengaruh signifikan kecuali atribut shiny crust (p=0.007) dan mouthfeel (0.040). ","PeriodicalId":350866,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Gizi Indonesia (JIGZI)","volume":"100 1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116013744","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}