Pub Date : 2020-04-02DOI: 10.22219/JKPP.V7I2.12055
Hattahin Hattahin
Abstract: The success of schools in improving the quality of education cannot be separated from the role of the principal. Headmaster. This study aims to describe (1) the role of the principal as empowering the human resources of the teaching and educational staff. (2) supporting factors for the success of school principals as empowering human resources for teaching and educational staff. (3) obstacles faced by school principals as empowering human resources for teaching and educational staff. (4) Headmasters' efforts as empowering human resources for teaching and educational staff in overcoming school problems. This research uses a multi-site study. This research was conducted at Senior High School YKHS and Senior High School Darul Munir. Data obtained through interviews, observation, and study documentation. The results of this study indicate that (1) the role of the head of YKHS and Darul Munir senior high schools as empowering human resources is to involve teachers and staff in managing school programs, managing curriculum, creating a conducive learning climate and achievement, involving teachers in training to improve their competence, facilitate facilities and infrastructure to support school activities, plan budgets, conduct student management activities, specifically assign teachers to oversee the program, and conduct supervision. (3) Internal factors that support success are the togetherness of the teachers to optimize their potential and the sincere desire to run the school program that has been planned together. External factors are strong student guardian support for programs that have been run by schools. (3) Internal constraints faced are limited time from teachers to carry out or run the program to the maximum extent possible. The external obstacle is the student's guardian awareness of the school program. (4) Efforts made in improving the quality of schools to overcome internal and external problems are communicating to teachers to be more active in carrying out or carrying out planned programs.Keywords: Principal, Empowerment, Human Resources. Abstrak: Keberhasilan sekolah dalam menigkatkan mutu pendidikan tidak lepas dari peran kepala sekolah. Kepala sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peran kepala sekolah sebagai pemberdayaanan SDM tenaga pendidik dan kependidikan. (2) faktor pendukung keberhasilan kepala sekolah sebagai pemberdayaanan SDM tenaga pendidik dan kependidikan. (3) kendala yang dihadapi kepala sekolah sebagai perberdaya SDM tenaga pendidik dan kependidikan. (4) upaya Kepala Sekolah sebagai pemberdayaanan SDM tenaga pendidik dan kependidikan dalam mengatasi masalah sekolah. Penelitian ini menggunakan studi multisitus. Penelitian ini dilakukan di SMA YKHS dan SMA Darul Munir. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) peran kepala SMA YKHS dan SMA Darul Munir sebagai pemberdayaan SDM yaitu melibatkan guru dan pegawai dalam penge
摘要:学校在提高教育质量方面的成功离不开校长的作用。校长。本研究旨在描述(1)校长的角色,赋予教学和教育人员的人力资源。(2)校长为教学及教职员提供人力资源的支持因素。(3)校长在为教学及教职员赋能人力资源方面所面临的障碍。(4)校长为教师和教职员提供人力资源,以克服学校的问题所作的努力。本研究采用多地点研究。本研究在YKHS高中和Darul Munir高中进行。通过访谈、观察和研究文件获得的数据。本研究结果显示:(1)耀岗中学和达尔穆尼尔中学校长作为人力资源授权的角色是让教师和工作人员参与管理学校计划、管理课程、创造有利的学习氛围和成就、让教师参与培训以提高他们的能力、促进设施和基础设施以支持学校活动、计划预算、开展学生管理活动。专门指派教师监督项目,并进行监督。(3)支持成功的内部因素是教师们团结在一起,以优化他们的潜力,并真诚地希望经营共同规划的学校项目。外部因素是学生监护人对学校开办的项目的大力支持。(3)面临的内部约束是教师最大限度地执行或运行项目的时间有限。外部障碍是学生对学校课程的监护意识。(4)为克服内部和外部问题而提高学校质量的努力是与教师沟通,使他们更积极地开展或执行计划中的项目。关键词:校长,授权,人力资源摘要:Keberhasilan sekolah dalam menigkatkan mutu pendidikan tidak lepas dari peran kepala sekolah。Kepala sekolah。Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peran kepala sekolah sebagai pemberdayaanan SDM tenaga pendidik dan kependidikan。(2)因子pendukung keberhasilan kepala sekolah sebagai pemberdayaanan SDM tenaga pendidik dan kependidikan。(3) kendala yang dihadapi kepala sekolah sebagai perberdaya SDM tenaga pendidik dan kependidikan。(4) upaya Kepala Sekolah sebagai pemberdayaanan SDM tenaga pendidik dan kependidikan dalam mengatasi masalah Sekolah。Penelitian ini mongunakan研究多地点。教宗说:“我的孩子,我的孩子,我的孩子。数据的双重特性:数据的双重特性:数据的双重特性;数据的双重特性;数据的双重特性;【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】Menugaskan secara khusus guru-guru untuk mengawal计划,Dan melakukan pengawasan。(3)内部扬门加迪pendukung keberhasilan yyitu kebersamaan guru-guru untuk mengoptimalkan potentisi yang dimiliki dan keinginnan yang ikhlas untuk mejalankan程序sekolah yang telah direncankan bersama-samaFaktor eksternnnya yitu dukungan wali murid yang kuat pada程序yang telah dijalankan oleh sekolah。(3) Kendala internal yang dihadapi adalah keterbatasan waktu dari guru-guru untuk melakukan atau menjalankan program dengan semaksimal mungkin。Kendala eksternalnya adalah kesadaran wali murid akan程序sekolah tersebut。(4) Upaya yang dilakukan dalam mengkatkan mutu sekolah untuk mengatasi masalah internal dan kesternal adalah mengkomunikasikan kepada guru-guru untuk lebih aktif melakukan atau menjalankan program yang telah direncanakan。Kata kunci: Kepala Sekolah, Pemberdayaanan, Sumberdaya Manusia
{"title":"Peran Kepala Sekolah Sebagai Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Di SMA Berbasis Islam Bangkalan Madura","authors":"Hattahin Hattahin","doi":"10.22219/JKPP.V7I2.12055","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/JKPP.V7I2.12055","url":null,"abstract":"Abstract: The success of schools in improving the quality of education cannot be separated from the role of the principal. Headmaster. This study aims to describe (1) the role of the principal as empowering the human resources of the teaching and educational staff. (2) supporting factors for the success of school principals as empowering human resources for teaching and educational staff. (3) obstacles faced by school principals as empowering human resources for teaching and educational staff. (4) Headmasters' efforts as empowering human resources for teaching and educational staff in overcoming school problems. This research uses a multi-site study. This research was conducted at Senior High School YKHS and Senior High School Darul Munir. Data obtained through interviews, observation, and study documentation. The results of this study indicate that (1) the role of the head of YKHS and Darul Munir senior high schools as empowering human resources is to involve teachers and staff in managing school programs, managing curriculum, creating a conducive learning climate and achievement, involving teachers in training to improve their competence, facilitate facilities and infrastructure to support school activities, plan budgets, conduct student management activities, specifically assign teachers to oversee the program, and conduct supervision. (3) Internal factors that support success are the togetherness of the teachers to optimize their potential and the sincere desire to run the school program that has been planned together. External factors are strong student guardian support for programs that have been run by schools. (3) Internal constraints faced are limited time from teachers to carry out or run the program to the maximum extent possible. The external obstacle is the student's guardian awareness of the school program. (4) Efforts made in improving the quality of schools to overcome internal and external problems are communicating to teachers to be more active in carrying out or carrying out planned programs.Keywords: Principal, Empowerment, Human Resources. Abstrak: Keberhasilan sekolah dalam menigkatkan mutu pendidikan tidak lepas dari peran kepala sekolah. Kepala sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peran kepala sekolah sebagai pemberdayaanan SDM tenaga pendidik dan kependidikan. (2) faktor pendukung keberhasilan kepala sekolah sebagai pemberdayaanan SDM tenaga pendidik dan kependidikan. (3) kendala yang dihadapi kepala sekolah sebagai perberdaya SDM tenaga pendidik dan kependidikan. (4) upaya Kepala Sekolah sebagai pemberdayaanan SDM tenaga pendidik dan kependidikan dalam mengatasi masalah sekolah. Penelitian ini menggunakan studi multisitus. Penelitian ini dilakukan di SMA YKHS dan SMA Darul Munir. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) peran kepala SMA YKHS dan SMA Darul Munir sebagai pemberdayaan SDM yaitu melibatkan guru dan pegawai dalam penge","PeriodicalId":356293,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan","volume":"339 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133940301","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-04-02DOI: 10.22219/jkpp.v7i2.11719
Suraya Mukadar, B. Budiono
Abstract: Social justice can be realized by realizing equitable education. In a hierarchical distribution of education can be started from education at the regional and elementary level. This study aims to describe (1) the condition of even distribution of primary level education in Buru Regency, Maluku Province. (2) factors affecting the distribution of basic education in the Buru Regency in Maluku Province. (3) the efforts of the Buru Regency government in distributing basic education. This research was conducted with a descriptive qualitative approach. Sources of data and information from the head of the education office, the education office secretary, the school principal, and teachers. Data collection techniques in the form of document studies, observation activities, and interviews. Data analysis in this research is data reduction, data presentation, verification and conclusion drawing. The results showed that (1) lack of teaching staff and inadequate educational facilities; (2) the factors that influence the distribution of education in Buru Regency are: a) budget; b) lack of parental awareness of the importance of education; d) infrastructure; e) teaching staff; f) distance to reach one place to another. (3) the efforts that have been made by the Buru Regency government in making education equal are: a) budget management prioritizes important and urgent needs; b) socialization to the public about the importance of education; c) socialization to the public to participate in education free of charge and provide scholarships to disadvantaged communities; d) school renovation; e) equity of teachers.Keywords: Equality Factor, Education, Elementary School Abstrak: Keadilan sosial dapat direalisasikan dengan mewujudkan pendidikan yang merata. Secara hierarki pemerataan pada pendidikan dapat dimulai dari pendidikan di daerah dan tingkat dasar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan (1) kondisi pemerataan pendidikan tingkat dasar di Kabupaten Buru Provinsi Maluku. (2) faktor yang mempengaruhi pemerataan pendidikan dasar di Kabupaten Buru Provinsi Maluku. (3) upaya pemerintah Kabupaten Buru dalam melakukan pemerataan pendidikan dasar. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dan informasi dari kepala dinas pendidikan, sekertaris dinas pendidikan, kepala sekolah dan guru. Teknik pengumpulan data berupa studi dokumen, kegiatan observasi, dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, verivikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) kurangnya tenaga pengajar dan fasilitas pendidikan yang belum memadai; 2) faktor-faktor yang mempengaruhi pemerataan pendidikan di Kabupaten Buru adalah: a) anggaran; b) kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan; d) sarana prasarana; e) tenaga pengajar; f) jarak untuk menjangkau tempat satu dengan tempat lainnya. 3) upaya yang telah dilakukan pemerintah Kabupaten Buru dalam melakukan pemerataan p
摘要:实现教育公平才能实现社会公正。在等级制分布中,教育可以从地区和初级教育开始。本研究旨在描述(1)马鲁古省布鲁县初等教育的均匀分布状况。(2)马鲁古省布鲁县基础教育分布的影响因素。(3)布鲁县政府在分配基础教育方面的努力。本研究采用描述性定性方法进行。数据和信息的来源来自教育办公室主任、教育办公室秘书、学校校长和教师。以文献研究、观察活动和访谈的形式收集数据的技术。本研究的数据分析包括数据缩减、数据呈现、验证和得出结论。结果表明:(1)师资力量不足,教学设施不足;(2)影响布鲁县教育分配的因素有:a)预算;B)缺乏父母对教育重要性的认识;d)基础设施;E)教学人员;F)从一个地方到另一个地方的距离。(3)行政区政府在促进教育公平方面所做的努力有:a)预算管理优先考虑重要和迫切的需求;B)向公众宣传教育的重要性;C)让公众免费参与教育,并为弱势群体提供奖学金;D)学校改造;E)教师公平。关键词:平等因素,教育,小学。摘要:社会平等,社会平等,社会平等,社会平等。Secara hierarki preataan pagada pendidikan dapat dimulai dari pendidikan di daerah dantingkat dasar。Tujuan penelitian ini yitu untuk mendeskripsikan (1) kondisi peremerataan pendidikan tingkat dasar di Kabupaten Buru Provinsi Maluku。(2)在马鲁古省Kabupaten Buru省,yang mempengaruhi, pendidikan dasar。(3) upaya pemerintah Kabupaten Buru dalam melakukan pemerataan pendidikan dasar。翻译:翻译:翻译,翻译,翻译,翻译。Sumber data dan informasi dari kepala dinas pendidikan, sekertaris dinas pendidikan, kepala sekolah dan guru。Teknik企鹅数量数据来源于研究报告,kegiatan observasi, dan wawankara。分析数据可分为两类:一是数据分析,二是数据分析,三是数据分析,三是数据分析。Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) kurangnya tenaga pengajar dan fasilitas pendidikan yang belum memadai;2) factor - factor - factor yang mempengaruhi permerataan pendidikan di Kabupaten Buru adalah;B) kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan;D)正确答案。E) tenaga pengajar;F) jarak untuk menjangkau tempat satu dengan tempat lainya。3) upaya yang telah dilakukan pemerintah kabupten Buru dalam melakukan pemerataan pendidikan adalah: a) pengelolaan anggaran memprioritaskan kebutuhan yang penting dan mendesak;B) socialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya pendidikan;C) sosialisasi kepada masyarakat AGAR berpartisipasi dalam pendidikan tanpa dipungut biaya Dan memberikan beasiswa kepada masyarakat Yang kurang mampu;D) renovasi sekolah;E)“大师”。Kata kunci: Faktor Pemerataan, Pendidikan, Sekolah Dasar
{"title":"Analisis Pemerataan Pendidikan Tingkat Pendidikan Dasar Di Kabupaten Buru Provinsi Maluku","authors":"Suraya Mukadar, B. Budiono","doi":"10.22219/jkpp.v7i2.11719","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/jkpp.v7i2.11719","url":null,"abstract":"Abstract: Social justice can be realized by realizing equitable education. In a hierarchical distribution of education can be started from education at the regional and elementary level. This study aims to describe (1) the condition of even distribution of primary level education in Buru Regency, Maluku Province. (2) factors affecting the distribution of basic education in the Buru Regency in Maluku Province. (3) the efforts of the Buru Regency government in distributing basic education. This research was conducted with a descriptive qualitative approach. Sources of data and information from the head of the education office, the education office secretary, the school principal, and teachers. Data collection techniques in the form of document studies, observation activities, and interviews. Data analysis in this research is data reduction, data presentation, verification and conclusion drawing. The results showed that (1) lack of teaching staff and inadequate educational facilities; (2) the factors that influence the distribution of education in Buru Regency are: a) budget; b) lack of parental awareness of the importance of education; d) infrastructure; e) teaching staff; f) distance to reach one place to another. (3) the efforts that have been made by the Buru Regency government in making education equal are: a) budget management prioritizes important and urgent needs; b) socialization to the public about the importance of education; c) socialization to the public to participate in education free of charge and provide scholarships to disadvantaged communities; d) school renovation; e) equity of teachers.Keywords: Equality Factor, Education, Elementary School Abstrak: Keadilan sosial dapat direalisasikan dengan mewujudkan pendidikan yang merata. Secara hierarki pemerataan pada pendidikan dapat dimulai dari pendidikan di daerah dan tingkat dasar. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan (1) kondisi pemerataan pendidikan tingkat dasar di Kabupaten Buru Provinsi Maluku. (2) faktor yang mempengaruhi pemerataan pendidikan dasar di Kabupaten Buru Provinsi Maluku. (3) upaya pemerintah Kabupaten Buru dalam melakukan pemerataan pendidikan dasar. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dan informasi dari kepala dinas pendidikan, sekertaris dinas pendidikan, kepala sekolah dan guru. Teknik pengumpulan data berupa studi dokumen, kegiatan observasi, dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, verivikasi dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) kurangnya tenaga pengajar dan fasilitas pendidikan yang belum memadai; 2) faktor-faktor yang mempengaruhi pemerataan pendidikan di Kabupaten Buru adalah: a) anggaran; b) kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan; d) sarana prasarana; e) tenaga pengajar; f) jarak untuk menjangkau tempat satu dengan tempat lainnya. 3) upaya yang telah dilakukan pemerintah Kabupaten Buru dalam melakukan pemerataan p","PeriodicalId":356293,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125910233","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-04-02DOI: 10.22219/jkpp.v7i2.11713
Dicky Dwi Wibowo, Agus Tinus
Abstract: The regional government is at the forefront of sustainable development. Through policies issued by local governments can help improve the quality of education at the Madrasah level. The study aims to describe 1) a comparison of education policies by the Nganjuk Regional Government. 2) The authority of education policy providers by the Nganjuk regional government. 3) positive and negative impacts of the comparison of government policies on the implementation of Madrasah education. This research uses qualitative research with a descriptive-analytic approach. Data collection techniques are done using observation, interviews, and documents. Data analysis of the results of the study was carried out by data reduction, data presentation, and concluding (data verification). The results of the study show that (1) Problems and comparisons of educational policies namely regarding the qualifications of the establishment of schools and madrasas, and differences in the admission schedule for new students that are still not aligned between the Education Office and the Nganjuk Ministry of Religion Office due to the centralization and decentralization of the government system. (2) The authority exercised by the Education Office and the Regional People's Representative Assembly Commission 4 does not affect Madrasas (3) The positive impact is that madrasas can choose students who are superior and can meet the ceiling set by the government. The negative impact is that madrasas are said to be a factor in merging schools and the lack of local government attention to madrasas.Keywords: School, Madrasa, Educational Policy, Local Government Abstrak: Pemerintah daerah menjadi ujung tombak dalam pembangunan yang berkelanjutan. Melalui kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah dapat membantu peningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di tingkat Madrasah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang1) perbandingan kebijakan pendidikan oleh Pemerintah Daerah NganjukDalam Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah. 2) Kewenangan penyelenggara kebijakan pendidikanMadrasah oleh pemerintah daerah Nganjuk.3) dampak positif dan negatif dari perbandingan kebijakan pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan Madrasah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara serta dokumen. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi data). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Permasalahan dan perbandingan kebijakan pendidikan yaitu mengenai kualifikasi jarak pendirian sekolah dan madrasah, dan perbedaan jadwal penerimaan siswa baru yang masih belum selaras antara Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Nganjuk dikarenakan sentralisasi dan desentralisasi sistem pemerintahan. (2) Kewenagan yang dilakukan Dinas Pendidikan dan DPRD Komisi 4 tdak berpengaruh kepada Madrasah (3) Damp
摘要:区域政府处于可持续发展的最前沿。通过地方政府颁布的政策,可以帮助改善伊斯兰学校的教育质量。本研究旨在描述1)蒙古族地方政府教育政策的比较。2)蒙古族地方政府教育政策提供者的权威。3)政府政策比较对伊斯兰教教育实施的正面与负面影响。本研究采用定性研究和描述性分析方法。数据收集技术是通过观察、访谈和文件来完成的。对研究结果进行数据分析,包括数据缩减、数据呈现和结论(数据验证)。研究结果显示:(1)教育厅与自治州宗教部因政府体制的中央集权和地方分权,在学校和宗教学校的设立资格、新生入学计划等教育政策上存在的问题和比较。(2)教育办公室和地区人民代表大会委员会行使的权力4不影响伊斯兰学校(3)积极的影响是伊斯兰学校可以选择优秀的学生,符合政府设定的上限。负面影响是,据说伊斯兰学校是合并学校的一个因素,而且地方政府对伊斯兰学校缺乏关注。关键词:学校、伊斯兰学校、教育政策、地方政府Madrasah, Madrasah, Madrasah, Madrasah, Madrasahpeneltitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang1) perbandingan kebijakan pendidikan oleh Pemerintah Daerah NganjukDalam Penyelenggaraan pendidikanMadrasah 2) Kewenangan penyelengtah Daerah Madrasah oleh Pemerintah Daerah nganjuh 3) dampak阳性和阴性dari perbandingan kebijakan Pemerintah terhadap Penyelenggaraan pendidikanMadrasahPenelitian ini menggunakan jenis Penelitian quality, dengan penelikatan deskriptitik -analitik。人口普查数据:北京,北京,北京,北京,北京,北京。分析数据有penelitian dilakukan dengan reduksi数据,penyajian数据,danpenarikan kespulpulse(验证数据)。(1)“Permasalahan danperbandingan kebijakan pendidikan yititmengenai kualifikasi jarak pendirian sekolah dan madrasah”,“danperbedaan jadwal penerimaan siswa baru”yang masih belum selaras antara Dinas pendidikan dan Kantor Kementerian”Agama Nganjuk dikarenakan centralisasi dan desentralisasi system”。(3)当pak positif yitu Madrasah mampu memilih siswa yang unggul dan bisa memenuhi pagu yang telah ditentukan oleh peremintah。当pak negatinya adalah madrasah dikatakan sebagai fakto penggabungan sekolah danmasih kurangnya perhatih daerah hahadap madrasah。Kata kunci: Sekolah, Madrasah, Kebijakan Pendidikan, Pemerintah Daerah
{"title":"Analisis Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah Di Kabupaten Nganjuk","authors":"Dicky Dwi Wibowo, Agus Tinus","doi":"10.22219/jkpp.v7i2.11713","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/jkpp.v7i2.11713","url":null,"abstract":"Abstract: The regional government is at the forefront of sustainable development. Through policies issued by local governments can help improve the quality of education at the Madrasah level. The study aims to describe 1) a comparison of education policies by the Nganjuk Regional Government. 2) The authority of education policy providers by the Nganjuk regional government. 3) positive and negative impacts of the comparison of government policies on the implementation of Madrasah education. This research uses qualitative research with a descriptive-analytic approach. Data collection techniques are done using observation, interviews, and documents. Data analysis of the results of the study was carried out by data reduction, data presentation, and concluding (data verification). The results of the study show that (1) Problems and comparisons of educational policies namely regarding the qualifications of the establishment of schools and madrasas, and differences in the admission schedule for new students that are still not aligned between the Education Office and the Nganjuk Ministry of Religion Office due to the centralization and decentralization of the government system. (2) The authority exercised by the Education Office and the Regional People's Representative Assembly Commission 4 does not affect Madrasas (3) The positive impact is that madrasas can choose students who are superior and can meet the ceiling set by the government. The negative impact is that madrasas are said to be a factor in merging schools and the lack of local government attention to madrasas.Keywords: School, Madrasa, Educational Policy, Local Government Abstrak: Pemerintah daerah menjadi ujung tombak dalam pembangunan yang berkelanjutan. Melalui kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah dapat membantu peningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan di tingkat Madrasah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang1) perbandingan kebijakan pendidikan oleh Pemerintah Daerah NganjukDalam Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah. 2) Kewenangan penyelenggara kebijakan pendidikanMadrasah oleh pemerintah daerah Nganjuk.3) dampak positif dan negatif dari perbandingan kebijakan pemerintah terhadap penyelenggaraan pendidikan Madrasah. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara serta dokumen. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi data). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Permasalahan dan perbandingan kebijakan pendidikan yaitu mengenai kualifikasi jarak pendirian sekolah dan madrasah, dan perbedaan jadwal penerimaan siswa baru yang masih belum selaras antara Dinas Pendidikan dan Kantor Kementerian Agama Nganjuk dikarenakan sentralisasi dan desentralisasi sistem pemerintahan. (2) Kewenagan yang dilakukan Dinas Pendidikan dan DPRD Komisi 4 tdak berpengaruh kepada Madrasah (3) Damp","PeriodicalId":356293,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121380902","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-04-02DOI: 10.22219/jkpp.v7i2.11716
Kiki Maharani, Moh. Mahfud Effendi, Asep Nurjaman
Abstract: School participation is integrally an effort to achieve quality education quality. This study aims to obtain information about (1) factors that influence the level of achievement and school participation rates, constraints in increasing enrollment rates. (2) the role of regional autonomy in improving the quality of education services. The approach used is a type of qualitative approach. Data collection techniques used in the form of interviews and documents and observation. The results showed that (1) Factors influencing the low number of school participation in Merauke Regency were access to education that was difficult to reach in remote areas, limited availability of teacher numbers and uneven distribution, teacher welfare that was still lacking, educational facilities that were not yet adequate in remote areas, the level of public education, and the slow attention of the government. (2) The role of regional autonomy in improving the quality of education services has not been maximized. The principle of justice, efficiency, transparency, and public accountability in efforts to improve and improve the quality and quantity of education becomes the responsibility and concern of all parties, both the government, regional governments, and the community.Keywords: Participation Rates, Level of Achievement, Education Abstrak: Partisipasi sekolah secara integral menjadi usaha dalam mencapai mutu pendidikan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang (1) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ketercapaian dan angka partisipasi sekolah, kendala dalam peningkatan angka partisipasi. (2) peran otonomi daerah dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan. Pendekatan yang digunakan yaitu jenis pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan dokumen serta observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya angka partisipasi sekolah di Kabupaten Merauke yaitu akses pendidikan yang sulit dijangkau pada daerah terpencil, ketersediaan jumlah tenaga guru yang terbatas dan distribusinya kurang merata, kesejahteraan guru yang masih kurang, fasilitas pendidikan yang belum memadai di daerah terpencil, tingkat pendidikan masyarakat, serta lambannya perhatian dari pemerintah. (2) Peran otonomi daerah dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan belum maksimal. Prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas serta kuantitas pendidikan menjadi tanggung jawab dan perhatian bersama seluruh pihak, baik pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.Kata kunci: Angka Partisipasi, Tingkat Ketercapaian, Pendidikan
摘要:学校参与是实现优质教育质量的整体努力。本研究旨在了解(1)影响成绩水平和学校参与率的因素,以及提高入学率的制约因素。(2)区域自治对提高教育服务质量的作用。所使用的方法是一种定性方法。以访谈、文件和观察的形式使用的数据收集技术。结果表明:(1)影响Merauke摄政学校参与率低的因素有:偏远地区难以获得教育、教师数量有限且分布不均、教师福利仍然缺乏、偏远地区教育设施尚不完善、公共教育水平低、政府重视程度慢。(2)区域自治对提高教育服务质量的作用没有得到最大限度的发挥。在努力改善和提高教育质量和数量的过程中,公正、效率、透明和公众问责的原则成为政府、地方政府和社会各方的责任和关注。关键词:参与率,成绩水平,教育摘要:Partisipasi sekolah secara integral menjadi usaha dalam mencapai mutu pendidikan yang berkualitas。Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang (1) factor - factor for yang mempengaruhi tingkat ketercapaian dan angka partisipasi sekolah, kendala dalam peningkatan angka partisipasi。(2) peran otonomi daerah dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan。Pendekatan yang digunakan yitu jenis Pendekatan quality。中国人口普查数据,中国人口普查,中国人口普查,中国人口普查。Hasil penpendikan menunjukkan bahwa (1) fktor - fktor yang mempengaruhi rendahnya angka partisipasi sekolah di Kabupaten Merauke yauke akites pendidikan yang sulit dijangkau paddaerah terpencil, ketersediaan jumlah tenaga guru yang terbatas dan distribuya kurang merata, kesejahteraan guru yang masih kurang, fasilitas pendidikan yang belum memadai di daerah terpencil, tingkat pendidikan masyarakat, serta lambannya perhatian dari peremintah。(2) Peran otonomi daerah dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan belum maksimal。太子太子,太子太子,太子太子,太子太子,太子太子,太子太子,太子太子,太子太子,太子太子,太子太子,太子太子,太子太子,太子太子,太子太子,太子太子。Kata kunci: Angka Partisipasi, Tingkat Ketercapaian, Pendidikan
{"title":"Analisis Tingkat Ketercapaian Angka Partisipasi Sekolah Di Papua (Studi Kasus Di Kabupaten Merauke)","authors":"Kiki Maharani, Moh. Mahfud Effendi, Asep Nurjaman","doi":"10.22219/jkpp.v7i2.11716","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/jkpp.v7i2.11716","url":null,"abstract":"Abstract: School participation is integrally an effort to achieve quality education quality. This study aims to obtain information about (1) factors that influence the level of achievement and school participation rates, constraints in increasing enrollment rates. (2) the role of regional autonomy in improving the quality of education services. The approach used is a type of qualitative approach. Data collection techniques used in the form of interviews and documents and observation. The results showed that (1) Factors influencing the low number of school participation in Merauke Regency were access to education that was difficult to reach in remote areas, limited availability of teacher numbers and uneven distribution, teacher welfare that was still lacking, educational facilities that were not yet adequate in remote areas, the level of public education, and the slow attention of the government. (2) The role of regional autonomy in improving the quality of education services has not been maximized. The principle of justice, efficiency, transparency, and public accountability in efforts to improve and improve the quality and quantity of education becomes the responsibility and concern of all parties, both the government, regional governments, and the community.Keywords: Participation Rates, Level of Achievement, Education Abstrak: Partisipasi sekolah secara integral menjadi usaha dalam mencapai mutu pendidikan yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang (1) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ketercapaian dan angka partisipasi sekolah, kendala dalam peningkatan angka partisipasi. (2) peran otonomi daerah dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan. Pendekatan yang digunakan yaitu jenis pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara dan dokumen serta observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya angka partisipasi sekolah di Kabupaten Merauke yaitu akses pendidikan yang sulit dijangkau pada daerah terpencil, ketersediaan jumlah tenaga guru yang terbatas dan distribusinya kurang merata, kesejahteraan guru yang masih kurang, fasilitas pendidikan yang belum memadai di daerah terpencil, tingkat pendidikan masyarakat, serta lambannya perhatian dari pemerintah. (2) Peran otonomi daerah dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan belum maksimal. Prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas serta kuantitas pendidikan menjadi tanggung jawab dan perhatian bersama seluruh pihak, baik pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat.Kata kunci: Angka Partisipasi, Tingkat Ketercapaian, Pendidikan","PeriodicalId":356293,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130725999","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-04-02DOI: 10.22219/jkpp.v7i2.11712
Apridhona Tito Minayugie, M. Syahri
Abstract: PISA (Program for International Student Assessment) states that literacy is an important ability to be mastered. Based on the 2019 PISA report, Indonesia is ranked 72 out of 78 countries for student reading skills. On one side of the school literacy movement (GLS) has been going on since 2016. This study aims to 1) describe the implementation of the GLS Elementary School level at SDN 2 and 3 PandansariNgantang District Malang Regency. 2) analyze the implementation of GLS policies and describe the supporting-inhibiting factors and efforts in their implementation. This research uses a descriptive qualitative approach. Data collection techniques are done using observation, interviews, and documents. Data analysis of the results of the study was carried out by data reduction, data presentation, and concluding (data verification). The results showed that 1) in general the implementation of GLS by structuring, using and utilizing library building facilities to support implementation. Supported by school residents such as school principals and teachers who have achievements at the national level of literacy. 2) The implementation of GLS has fulfilled 2 of 4 aspects, namely aspects of communication and resources. While the aspect that becomes an obstacle is the aspect of disposition and bureaucratic structure. The main constraints experienced in the implementation of GLS are the unavailability of librarians and the involvement of parents in the implementation of activities that are still lacking, and the School Literacy Team (TLS) has not been formed. Efforts to overcome obstacles in the implementation of GLS include involving students in the addition of literature, the appointment of teachers as library staff.Keywords: Implementation Analysis, Policy, School Literacy Movement Abstrak: PISA (Programme for International Student Assessment) menyebutkan bahwa literasi menjadi kemampuan yang penting untuk dikuasi. Berdasarkan laporan PISA tahun 2019 Indonesia menempati peringkat 72 dari 78 negara untuk kemampuan membaca siswa. Disatu sisi gerakan leterasi sekolah (GLS) telah berlangsung sejak tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan pelaksanaan GLS jenjang Sekolah Dasar di SDN 2 dan 3 Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.2) menganalisis implementasi kebijakan GLS dan mendeskripsikan faktor pendukung-penghambat serta upaya dalam implementasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara serta dokumen. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi data). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) secara umum pelaksanaan GLS dengan penataan, penggunaan, dan pemanfaatan fasilitas gedung perpustakaan untuk menunjang implementasi. Didukung warga sekolah seperti kepala sekolah dan guru yang memiliki prestasi dibidanglieterasi tingkat nasional. 2) Pelaksanaan GLS telah me
摘要:国际学生评估项目(PISA)指出读写能力是一项需要掌握的重要能力。根据2019年的国际学生评估项目报告,印尼在78个国家中学生阅读能力排名第72位。一方面,学校扫盲运动(GLS)自2016年以来一直在进行。本研究旨在1)描述玛琅县唐塘区潘度沙区2、3校区GLS小学层面的实施情况。2)分析GLS政策的实施情况,并描述GLS政策实施中的支持-抑制因素和努力。本研究采用描述性定性方法。数据收集技术是通过观察、访谈和文件来完成的。对研究结果进行数据分析,包括数据缩减、数据呈现和结论(数据验证)。结果表明:1)总体上,图书馆建设设施的构建、使用和利用是实现GLS的基础。得到学校居民的支持,如校长和教师,他们在国家文化水平上取得了成就。2) GLS的实施完成了4个方面中的2个,即沟通和资源两个方面。而成为障碍的方面是配置和官僚结构方面。在实施GLS的过程中遇到的主要制约因素是图书馆员的缺乏和家长参与活动的缺乏,以及学校扫盲小组(TLS)尚未形成。为克服GLS实施中的障碍所做的努力包括让学生参与增加文献,任命教师为图书馆工作人员。关键词:实施分析、政策、学校扫盲运动摘要:国际学生评估项目(PISA)Berdasarkan laporan PISA tahun 2019印度尼西亚menempati peringkat 72 dari 78 negara untuk kemampuan membaca siswa。Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan pelaksanaan GLS jenjang Sekolah Dasar di SDN 2丹3 Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten malang 2) menganalis implementasi kebijakan GLS dan mendeskripsikan faktor pendukung-penghambat serta upaya dalam implementasinya。Penelitian ini menggunakan pendekatan deskscriptif quality。人口普查数据:北京,北京,北京,北京,北京,北京。分析数据有penelitian dilakukan dengan reduksi数据,penyajian数据,danpenarikan kespulpulse(验证数据)。Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) secara umum pelaksanaan GLS dengan penakaan, penggunaan, dan pmanfaatan fasilitas gedung perpustakaan untuk menunjang implementas。Didukung warga sekolah seperti kepala sekolah danguru yang memiliki prestasi dibidanglieterasi tingkat national。2) Pelaksanaan GLS telah memenuhi 2 dari 4发言,yitu发言komunikasi dan sumberdaya。世当坎语(yang menjadi kendala adalah)。【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】【中文译文】Upaya mengatasi kendala dalam pelaksanaan GLS diantaranya melibatkan siswa dalam penambahan文学大师sebagai tenaga perpustakaan。《实践分析》,《民学文献》,《民学文献》
{"title":"Analisis Implementasi Kebijakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) Pada Jenjang Sekolah Dasar Di Kabupaten Malang","authors":"Apridhona Tito Minayugie, M. Syahri","doi":"10.22219/jkpp.v7i2.11712","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/jkpp.v7i2.11712","url":null,"abstract":"Abstract: PISA (Program for International Student Assessment) states that literacy is an important ability to be mastered. Based on the 2019 PISA report, Indonesia is ranked 72 out of 78 countries for student reading skills. On one side of the school literacy movement (GLS) has been going on since 2016. This study aims to 1) describe the implementation of the GLS Elementary School level at SDN 2 and 3 PandansariNgantang District Malang Regency. 2) analyze the implementation of GLS policies and describe the supporting-inhibiting factors and efforts in their implementation. This research uses a descriptive qualitative approach. Data collection techniques are done using observation, interviews, and documents. Data analysis of the results of the study was carried out by data reduction, data presentation, and concluding (data verification). The results showed that 1) in general the implementation of GLS by structuring, using and utilizing library building facilities to support implementation. Supported by school residents such as school principals and teachers who have achievements at the national level of literacy. 2) The implementation of GLS has fulfilled 2 of 4 aspects, namely aspects of communication and resources. While the aspect that becomes an obstacle is the aspect of disposition and bureaucratic structure. The main constraints experienced in the implementation of GLS are the unavailability of librarians and the involvement of parents in the implementation of activities that are still lacking, and the School Literacy Team (TLS) has not been formed. Efforts to overcome obstacles in the implementation of GLS include involving students in the addition of literature, the appointment of teachers as library staff.Keywords: Implementation Analysis, Policy, School Literacy Movement Abstrak: PISA (Programme for International Student Assessment) menyebutkan bahwa literasi menjadi kemampuan yang penting untuk dikuasi. Berdasarkan laporan PISA tahun 2019 Indonesia menempati peringkat 72 dari 78 negara untuk kemampuan membaca siswa. Disatu sisi gerakan leterasi sekolah (GLS) telah berlangsung sejak tahun 2016. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan pelaksanaan GLS jenjang Sekolah Dasar di SDN 2 dan 3 Pandansari Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.2) menganalisis implementasi kebijakan GLS dan mendeskripsikan faktor pendukung-penghambat serta upaya dalam implementasinya. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan observasi, wawancara serta dokumen. Analisis data hasil penelitian dilakukan dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan (verifikasi data). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) secara umum pelaksanaan GLS dengan penataan, penggunaan, dan pemanfaatan fasilitas gedung perpustakaan untuk menunjang implementasi. Didukung warga sekolah seperti kepala sekolah dan guru yang memiliki prestasi dibidanglieterasi tingkat nasional. 2) Pelaksanaan GLS telah me","PeriodicalId":356293,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134367887","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-04-02DOI: 10.22219/jkpp.v7i2.11717
Maulidin Ardiyansyah, Ahmad Juanda
Abstract: Improving the quality of education is not only the responsibility of the government and schools. In this modern era in improving the quality of education is also the responsibility of parents. This study aims to determine 1) the form of parent participation in Elementary School Songgokerto 3 in Batu City in improving the quality of education, 2) the school's strategy in developing parent participation in Elementary School Songgokerto 3 in Batu City in improving the quality of education. This research uses a qualitative approach. This research is a qualitative study, with the type of descriptive qualitative research. The results showed that: 1) The strategy applied was to always participate in every activity carried out by the community in the school environment or parents to establish friendship and the formation of good communication with the community and parents. 2). The form of participation from parents in elementary school Songgokerto 3 Batu is in the form of thoughts such as providing input in program activities at school, skills such as providing training to students on how to make chips, personnel such as in repairing infrastructure for teaching and learning support processes such as repairing chairs or desks, money, and things.Keywords: Policy, Parental Participation, Quality of Education Abstrak: Meningkatkan kualitas pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab oleh pemerintah dan sekolah. Pada era modern sekarang ini dalam meningkatkan mutu pendidikan juga menjadi tanggung jawab orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) bentuk partisipasi orang tua di Sekolah Dasar Negeri Songgokerto 3 Kota Batu dalam meningkatkan mutu pendidikan, 2) strategi sekolah dalam menumbuh kembangkan partisipasi orang tua di Sekolah Dasar Negeri Songgokerto 3 Kota Batu dalam meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif, dengan jenis penelitian kualitatif deskripstif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Strategi yang diterapkan adalah dengan selalu ikut dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh masyarakat di lingkungan sekolah atau orang tua dengan tujuan untuk menjalin silaturahmi dan terbentuknya komunikasi yang baik dengan masyarakat dan orangtua. 2). Bentuk partisipasi dari orang tua di SDN Songgokerto 3 Kota Batu berupa pemikiran seperti memberikan masukan-masukan dalam program kegiatan di sekolah, keterampilan seperti memberikan pelatihan pada siswa bagaimana cara membuat keripik, tenaga seperti dalam memperbaiki sarana prasarana pendukung proses belajar mengajar seperti memperbaiki kursi ataupun meja, uang, dan benda.Kata kunci: Kebijakan, Keikutsertaan Orang Tua, Mutu Pendidikan
摘要:提高教育质量不仅仅是政府和学校的责任。在这个现代时代,提高教育质量也是父母的责任。本研究旨在确定1)拔都市松谷土三小学家长参与提升教育品质的形式;2)拔都市松谷土三小学学校发展家长参与提升教育品质的策略。本研究采用定性方法。本研究为定性研究,采用描述性定性研究的类型。结果表明:1)所采用的策略是始终参与社区在学校环境或家长开展的每一项活动,与社区和家长建立友谊,形成良好的沟通。2)小学Songgokerto 3 Batu的家长参与形式是思想的形式,如在学校的项目活动中提供投入,技能的形式,如向学生提供如何制作芯片的培训,人员的形式,如维修教学和学习支持过程的基础设施,如修理椅子或桌子,金钱和东西。关键词:政策,家长参与,教育质量摘要:教育质量。帕达时代现代sekarang ini dalam meningkatkan mutu pendidikan juga menjadi tanggung jawab orang tua。1)在哥打打都打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好了打好Penelitian ini menggunakan pendekatan qualitati。Penelitian ini merupakan Penelitian yang bersifat quality, dengan jenis Penelitian quality, deskristif。1) strategy i yang diterapkan adalah dengan selalu ikut dalam setiap kegiatan oleh masyarakat di lingkungan seaturahmi danterbentuknya komunikasi yang baik dengan masyarakat dan orangtua。2).本图partisipasi dari orang tua di SDN Songgokerto 3 Kota Batu berupa pemikiran seperti memberikan masukan masukan dalam program kegiatan di sekolah, keterampilan seperti memberkan pelatihan padiswa bagaimana cara memberkeripik, tenaga seperti dalam memberperbaiki sarana prasarana pendukung proses belajar mengajar seperti memberperbaiki kursi ataupun meja, ang, dan benda。Kata kunci: Kebijakan, Keikutsertaan Orang Tua, Mutu Pendidikan
{"title":"Studi Kebijakan Pengikutsertaan Orang Tua Terhadap Peningkatan Mutu Pendidikan Di SDN Songgokerto 3 Kota Batu","authors":"Maulidin Ardiyansyah, Ahmad Juanda","doi":"10.22219/jkpp.v7i2.11717","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/jkpp.v7i2.11717","url":null,"abstract":"Abstract: Improving the quality of education is not only the responsibility of the government and schools. In this modern era in improving the quality of education is also the responsibility of parents. This study aims to determine 1) the form of parent participation in Elementary School Songgokerto 3 in Batu City in improving the quality of education, 2) the school's strategy in developing parent participation in Elementary School Songgokerto 3 in Batu City in improving the quality of education. This research uses a qualitative approach. This research is a qualitative study, with the type of descriptive qualitative research. The results showed that: 1) The strategy applied was to always participate in every activity carried out by the community in the school environment or parents to establish friendship and the formation of good communication with the community and parents. 2). The form of participation from parents in elementary school Songgokerto 3 Batu is in the form of thoughts such as providing input in program activities at school, skills such as providing training to students on how to make chips, personnel such as in repairing infrastructure for teaching and learning support processes such as repairing chairs or desks, money, and things.Keywords: Policy, Parental Participation, Quality of Education Abstrak: Meningkatkan kualitas pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab oleh pemerintah dan sekolah. Pada era modern sekarang ini dalam meningkatkan mutu pendidikan juga menjadi tanggung jawab orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) bentuk partisipasi orang tua di Sekolah Dasar Negeri Songgokerto 3 Kota Batu dalam meningkatkan mutu pendidikan, 2) strategi sekolah dalam menumbuh kembangkan partisipasi orang tua di Sekolah Dasar Negeri Songgokerto 3 Kota Batu dalam meningkatkan mutu pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif, dengan jenis penelitian kualitatif deskripstif. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Strategi yang diterapkan adalah dengan selalu ikut dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh masyarakat di lingkungan sekolah atau orang tua dengan tujuan untuk menjalin silaturahmi dan terbentuknya komunikasi yang baik dengan masyarakat dan orangtua. 2). Bentuk partisipasi dari orang tua di SDN Songgokerto 3 Kota Batu berupa pemikiran seperti memberikan masukan-masukan dalam program kegiatan di sekolah, keterampilan seperti memberikan pelatihan pada siswa bagaimana cara membuat keripik, tenaga seperti dalam memperbaiki sarana prasarana pendukung proses belajar mengajar seperti memperbaiki kursi ataupun meja, uang, dan benda.Kata kunci: Kebijakan, Keikutsertaan Orang Tua, Mutu Pendidikan","PeriodicalId":356293,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan","volume":"57 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134442491","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: The increasing quality of education in Indonesia until now is inseparable from the role of non-government employees teacher. Non-government employees' teacher is referred to as non-permanent teachers (GTT) in addition to being educators who play roles as operators in improving the quality of education in schools. This study aims to describe the role of non-permanent teachers as classroom teachers and school operators including 1) the role of non-permanent teachers as classroom teachers 2) the role of non-permanent teachers as school operators 3) school principals' policy in facing the role of non-permanent teachers who have roles double as a classroom teacher and school operator. In this study, researchers used a descriptive qualitative approach. Data collection techniques using in-depth interviews, observation, and documentation. Test the validity of data by extending the time of attendance and source triangulation. The results of the study showed that 1) non-permanent teachers in carrying out their role as classroom teachers cannot run optimally because they are often left behind to carry out their duties as school operators who leave the class at any time. 2) non-permanent teachers in carrying out their roles as operators have multiple tasks, namely as diasporic operators and BOS operators. 3) Principal policies that appoint non-permanent teachers as class teachers and school operators have an impact on the learning process in the classroom.Keywords: Temporary Teacher, School Operator, Principal Policy Abstrak: Membaiknya kualitas pendidikan di Indonesia sampai dengan sekarang tidak terlepas dari peran guru non PNS. Guru non PNS disebut sebagai guru tidak tetap (GTT) selain sebagai pendidik berperan sebagai operator dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang peran guru tidak tetap sebagai guru kelas dan operator sekolah diantaranya: 1) peran guru tidak tetap sebagai guru kelas 2) peran guru tidak tetap sebagai operator sekolah 3) kebijakan kepala sekolah dalam menghadapi peran guru tidak tetap yang memiliki peran ganda sebagai guru kelas dan operator sekolah. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Uji keabsahan data dengan memperpanjang waktu kehadiran dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) guru tidak tetap dalam menjalankan peran sebagai guru kelas tidak dapat berjalan secara maksimal karena sering di tinggalkan untuk melaksanakan tugasnya sebagai operator sekolah yang sewaktu-waktu meninggalkan kelas. 2)guru tidak tetap dalam menjalankan peran sebagai operator memiliki tugas ganda yaitu sebagai operator dapodik dan operator BOS. 3) Kebijakan kepala sekolah yang mengangkat guru tidak tetap menjadi guru kelas dan operator sekolah berdampak terhadap proses pembelajaran di kelas.Kata kunci: Guru Tidak Tetap, Operator Sekolah, Kebijakan Ke
摘要:印尼教育质量的不断提高,一直到现在,都离不开非政府雇员教师的作用。非政府雇员的教师除了是教育工作者之外,也被称为非常任教师(GTT),他们在提高学校教育质量方面扮演着操作员的角色。本研究旨在描述非常任教师作为课堂教师和学校经营者的角色,包括:1)非常任教师作为课堂教师的角色;2)非常任教师作为学校经营者的角色;3)校长面对兼有课堂教师和学校经营者双重角色的非常任教师的角色时的政策。在这项研究中,研究人员使用了描述性定性方法。使用深度访谈、观察和文档的数据收集技术。通过延长出席时间和源三角测量来测试数据的有效性。研究结果表明:1)非常任教师在履行其课堂教师的职责时不能达到最佳状态,因为他们经常被留下来履行其作为学校经营者的职责,随时离开课堂。2)非常任教师在履行其作为操作员的角色时具有多重任务,即散居操作员和BOS操作员。3)任命非常任教师为班主任和学校经营者的校长政策对课堂学习过程有影响。关键词:临时教师,学校运营者,校长政策摘要:印度尼西亚sampai dengan sekarang tidak terlepas dari peran guru non PNS。Guru non PNS disebut sebagai Guru tidak tetap (GTT) selain sebagai pendidik berperan sebagai操作员dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah。Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang peran guru tidak tetap sebagai guru kelas dan operator sekolah: 1) peran guru tidak tetap sebagai guru kelas guru kelas; 2) peran guru tidak tetap sebagai运营商sekolah; 3) kebijakan kepala sekolah dalam menghadapi peran guru tidak tetap yang memiliki peran ganda sebagai guru kelas dan operator sekolah。Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan quality desktop desktop。中国人口普查数据,中国气象局,中国气象局,中国气象局。Uji keabsahan数据登根成员panjang waktu kehadiran dan triangulasi数字。Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1)大师有些tetap dalam menjalankan peran sebagai大师克拉有些dapat berjalan secara maksimal林嘉欣泽林di tinggalkan为她melaksanakan tugasnya sebagai运营商sekolah杨sewaktu-waktu meninggalkan克拉。2)guru tidak tetap dalam menjalankan peran sebagai运营商memiliki tugas ganda yitu sebagai运营商dapodik dan运营商BOS。3) Kebijakan kepala sekolah yang mengangkat guru tidak tetap menjadi guru kelas dan运营商sekolah berdampak terhadap提出pembelajaran di kelas。Kata kunci: Guru Tidak Tetap, Operator Sekolah, Kebijakan Kepala Sekolah
{"title":"Analisis Peran Guru Tidak Tetap (GTT) Sebagai Guru Kelas Dan Operator Sekolah Di Kecamatan Sanankulon","authors":"Andareka Murih Aditya Sari, Abdulkadir Rahardjanto","doi":"10.22219/jkpp.v7i2.11711","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/jkpp.v7i2.11711","url":null,"abstract":"Abstract: The increasing quality of education in Indonesia until now is inseparable from the role of non-government employees teacher. Non-government employees' teacher is referred to as non-permanent teachers (GTT) in addition to being educators who play roles as operators in improving the quality of education in schools. This study aims to describe the role of non-permanent teachers as classroom teachers and school operators including 1) the role of non-permanent teachers as classroom teachers 2) the role of non-permanent teachers as school operators 3) school principals' policy in facing the role of non-permanent teachers who have roles double as a classroom teacher and school operator. In this study, researchers used a descriptive qualitative approach. Data collection techniques using in-depth interviews, observation, and documentation. Test the validity of data by extending the time of attendance and source triangulation. The results of the study showed that 1) non-permanent teachers in carrying out their role as classroom teachers cannot run optimally because they are often left behind to carry out their duties as school operators who leave the class at any time. 2) non-permanent teachers in carrying out their roles as operators have multiple tasks, namely as diasporic operators and BOS operators. 3) Principal policies that appoint non-permanent teachers as class teachers and school operators have an impact on the learning process in the classroom.Keywords: Temporary Teacher, School Operator, Principal Policy Abstrak: Membaiknya kualitas pendidikan di Indonesia sampai dengan sekarang tidak terlepas dari peran guru non PNS. Guru non PNS disebut sebagai guru tidak tetap (GTT) selain sebagai pendidik berperan sebagai operator dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang peran guru tidak tetap sebagai guru kelas dan operator sekolah diantaranya: 1) peran guru tidak tetap sebagai guru kelas 2) peran guru tidak tetap sebagai operator sekolah 3) kebijakan kepala sekolah dalam menghadapi peran guru tidak tetap yang memiliki peran ganda sebagai guru kelas dan operator sekolah. Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Uji keabsahan data dengan memperpanjang waktu kehadiran dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) guru tidak tetap dalam menjalankan peran sebagai guru kelas tidak dapat berjalan secara maksimal karena sering di tinggalkan untuk melaksanakan tugasnya sebagai operator sekolah yang sewaktu-waktu meninggalkan kelas. 2)guru tidak tetap dalam menjalankan peran sebagai operator memiliki tugas ganda yaitu sebagai operator dapodik dan operator BOS. 3) Kebijakan kepala sekolah yang mengangkat guru tidak tetap menjadi guru kelas dan operator sekolah berdampak terhadap proses pembelajaran di kelas.Kata kunci: Guru Tidak Tetap, Operator Sekolah, Kebijakan Ke","PeriodicalId":356293,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117219344","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-04-02DOI: 10.22219/jkpp.v7i2.11718
Rabiatul Adawiyah, Siti Fatimah Soenaryo
Abstract: The development of the globalization era not only has positive impacts but also negative impacts. It is important to strengthen the character of students because globalization hurts the development of the character of the younger generation. The study aims to find the application of the full-day school policy for improved student's education in Senior High School 2 Katingan Hilir Katingan Regency, along with the obstacles encountered and the results of the ongoing implementation. Research methods are qualitative with a descriptive approach. This research is done in Senior High School 2 Katingan Hilir regency Katingan. Data collection techniques: observation, interviews, and documentation. Results of research: the implementation of full-day school policy against enhanced character education is the policy of the provincial educational service government as a reference school and became the only full day school of 2017. Implementation of full-day school policy against improved student education: lack of student participation and teachers in full-day school, extremely hot and barren school conditions, inadequate infrastructure, teachers and undisciplined students and always late. Whereas the external factor is the parents' less proactive toward school activities and policies. The result of the implementation of the full-day school policy on the strengthening of students' character education: the value of partnership seen by the learners is always working together to apply to each other's help, shoulder to shoulder to clean and maintain school environment, the independent value of learners in doing all things to avoid being easy on others.Keywords: Implementation of policies, Full Day School, Strengthening Character Education Abstrak: Perkembangan era globalisasi tidak hanya memberikan dampak yang positif tetapi juga dampak negatif. Penting untuk memberikan penguatan karakter siswa karena globalisasi berdampak negatif terhadap perkembangan karakter generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan full day school terhadap penguatan pendidikan karakter siswa di SMAN-2 Katingan Hilir Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah., beserta kendala yang dihadapi dan hasil atas implementasi yang telah berlangsung. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan di SMAN-2 Katingan Hilir. Teknik pengumpulan data: observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian: Implementasi kebijakan full day school terhadap penguatan pendidikan karakter merupakan kebijakan Pemerintah Dinas Pendidikan Provinsi sebagai sekolah rujukan dan menjadi satu-satunya sekolah full day school tahun 2017. Kendala implementasi kebijakan full day school terhadap penguatan pendidikan karakter siswa: kurangnya partisipasi siswa dan guru dalam pelaksanaan full day school, kondisi sekolah yang sangat panas dan gersang, sarana prasarana belum memadai, guru-guru dan siswa yang tidak disiplin dan selalu datang terlambat. Sedan
摘要:全球化时代的发展既有积极影响,也有消极影响。加强学生的性格是很重要的,因为全球化伤害了年轻一代的性格发展。本研究旨在发现全日制学校政策在卡廷甘Hilir Katingan Regency高中2中学的应用,以及所遇到的障碍和正在实施的结果。研究方法是定性与描述性的方法。本研究是在卡廷甘高中2年级进行的。数据收集技术:观察、访谈和记录。研究结果:实施强化品格教育的全日制学校政策是省教育服务政府作为参考学校的政策,成为2017年唯一的全日制学校。实施全日制学校政策不利于改善学生教育:全日制学校缺乏学生参与和教师,学校条件极端炎热和贫瘠,基础设施不足,教师和学生不守纪律,经常迟到。而外部因素是家长对学校活动和政策的主动性较低。实施全日制学校政策对加强学生品格教育的结果:学习者所看到的伙伴关系的价值是始终在一起工作,相互帮助,肩并肩清洁和维护学校环境,学习者的独立价值是在做任何事情都避免对别人容易。关键词:政策实施,全日制学校,加强品格教育摘要:Perkembangan时代,全球化,全球化,全球化,全球化,全球化,全球化,全球化Penting untuk成员kan penguatan karakter siswa karena globalisasi berdampak negative terhadap perkembangan karakter generasi muda。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan全日制学校terhadap penguin pendidikan karakter siswa di SMAN-2 Katingan Hilir Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah。,贝瑟塔·肯达拉·杨·迪哈达皮·丹·哈西尔·阿斯特拉·伯朗松。方法:质量评定法、质量评定法、质量评定法、质量评定法。Penelitian dilakukan di SMAN-2 Katingan Hilir。Teknik企鹅数据:observasi, wawancara和dokumentasi。Hasil penelitian:实施全日制学校terhadap penguin pendidikan karakter merupakan kebijakan Pemerintah Dinas pendidikan Provinsi sebagai sekolah rujukan dan menjadi satu-satunya sekolah全日制学校2017年1月。Kendala实施kebijakan全日制学校terhadap penguatan pendidikan karakter siswa: kurangnya partisipasi siswa dan guru dalam pelaksanaan全日制学校,kondisi sekolah yang sangat panas dangersang, sarana prasarana belum memadai, guru-guru dan siswa yang tidak disiplin dan selalu datang terlambat。雪当坎州的一个州,在那里有一个州,在那里有一个州,在那里有一个州。哈西尔达里实施哈西尔达里全日制学校,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅。Kata kunci: Implementasi kebijakan,全日制学校,企鹅Pendidikan Karakter
{"title":"Implementasi Kebijakan Full Day School Terhadap Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Di SMA Negeri 2 Katingan Hilir","authors":"Rabiatul Adawiyah, Siti Fatimah Soenaryo","doi":"10.22219/jkpp.v7i2.11718","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/jkpp.v7i2.11718","url":null,"abstract":"Abstract: The development of the globalization era not only has positive impacts but also negative impacts. It is important to strengthen the character of students because globalization hurts the development of the character of the younger generation. The study aims to find the application of the full-day school policy for improved student's education in Senior High School 2 Katingan Hilir Katingan Regency, along with the obstacles encountered and the results of the ongoing implementation. Research methods are qualitative with a descriptive approach. This research is done in Senior High School 2 Katingan Hilir regency Katingan. Data collection techniques: observation, interviews, and documentation. Results of research: the implementation of full-day school policy against enhanced character education is the policy of the provincial educational service government as a reference school and became the only full day school of 2017. Implementation of full-day school policy against improved student education: lack of student participation and teachers in full-day school, extremely hot and barren school conditions, inadequate infrastructure, teachers and undisciplined students and always late. Whereas the external factor is the parents' less proactive toward school activities and policies. The result of the implementation of the full-day school policy on the strengthening of students' character education: the value of partnership seen by the learners is always working together to apply to each other's help, shoulder to shoulder to clean and maintain school environment, the independent value of learners in doing all things to avoid being easy on others.Keywords: Implementation of policies, Full Day School, Strengthening Character Education Abstrak: Perkembangan era globalisasi tidak hanya memberikan dampak yang positif tetapi juga dampak negatif. Penting untuk memberikan penguatan karakter siswa karena globalisasi berdampak negatif terhadap perkembangan karakter generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi kebijakan full day school terhadap penguatan pendidikan karakter siswa di SMAN-2 Katingan Hilir Kabupaten Katingan Kalimantan Tengah., beserta kendala yang dihadapi dan hasil atas implementasi yang telah berlangsung. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian dilakukan di SMAN-2 Katingan Hilir. Teknik pengumpulan data: observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian: Implementasi kebijakan full day school terhadap penguatan pendidikan karakter merupakan kebijakan Pemerintah Dinas Pendidikan Provinsi sebagai sekolah rujukan dan menjadi satu-satunya sekolah full day school tahun 2017. Kendala implementasi kebijakan full day school terhadap penguatan pendidikan karakter siswa: kurangnya partisipasi siswa dan guru dalam pelaksanaan full day school, kondisi sekolah yang sangat panas dan gersang, sarana prasarana belum memadai, guru-guru dan siswa yang tidak disiplin dan selalu datang terlambat. Sedan","PeriodicalId":356293,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121286633","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2020-04-02DOI: 10.22219/jkpp.v7i2.11714
Hana Ayudah, Ichsan Anshory
Abstract: Parenting practices by parents and teachers in schools play an important role in the development of a child. This study aims to describe 1) the application of parenting to students in elementary school Muhammadiyah 4 Malang, 2) The formation of students' character developed in elementary school Muhammadiyah 4 Malang. In this study, researchers used a descriptive method with a qualitative approach. The research data were obtained from primary sources, namely parents, student representatives, curriculum representatives, class teachers, and students. While secondary data sources are obtained from documents obtained from the homeroom teacher. The results of this study stated that 1) the application of the school program on parenting was done through the eighteen twenty programs and the parenting program which was conducted once a semester as well as attendance in the implementation of these activities not all parents were present. 2) the formation of most of the character of students through habituation that is carried out in daily activities. The involvement of educators and education personnel in efforts to inculcate character or to strengthen character is continuously pursued to realize the independent character and care for the environment of students.Keywords: School Programs, Parenting, Character, Students Abstrak: Pola asuh yang dilakukan oleh orang tua dan guru di sekolah berperan penting terhadap perkembangan seorang anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan1) penerapan pola asuh orang tua terhadap peserta didik di SD Muhammadiyah 4 Kota Malang, 2) Pembentukan karakter peserta didik yang dikembangkan di SD Muhammadiyah 4 Kota Malang. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh dari sumber-sumber primer yaitu orang tua, waka kesiswaan, waka kurikulum, guru kelas dan peserta didik. Sedangkan sumber data skunder diperoleh dari dokumen yang diperoleh dari wali kelas. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa 1) penerapan program sekolah tentang pola asuh dilakukan melalui melalui program delapan belas dua puluh dan program parenting yang dilakukan setiap satu semester sekali juga kehadiran dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tidak semua orangtua hadir.2) pembentukan karakter peserta didik sebagaian besar melalui pembiasaan-pembiasaan yang dilaksanakan dalam aktifitas sehari-hari.Keterlibatan pendidik dan tenaga kependidikan dalam upaya penanaman budi pekerti atau penguatan karakter terus menerus diupayakan dalam rangka mewujudkan karakter mandiri dan peduli lingkungan hidup peserta didik.Kata kunci: Program Sekolah, Pola Asuh, Karakter, Peserta Didik
摘要:学校家长和教师的教养方式对儿童的发展起着重要的作用。本研究旨在描述1)父母教养在小学穆罕默迪亚玛郎学生中的应用,2)穆罕默迪亚玛郎小学学生性格发展的形成。在本研究中,研究人员采用了定性方法的描述性方法。研究数据来源于家长、学生代表、课程代表、班主任和学生。而辅助数据源则是从班主任那里获得的文件中获得的。本研究的结果表明:1)学校项目在育儿方面的应用是通过1820个项目和每学期进行一次的育儿项目来完成的,并不是所有的家长都出席了这些活动的实施。2)学生的大部分性格是通过日常活动中进行的习惯化形成的。不断追求教育工作者和教育人员的参与,努力灌输品格或加强品格,以实现学生的独立性和对环境的关心。关键词:学校课程,家长,性格,学生摘要:Pola asuh yang dilakukan oleh orang tua dan guru di sekolah berperan penhadap perkembangan seorang anak。Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan1) penerapan pola asuh tua terhadap peserta didik di SD muhammaddiyah 4 Kota Malang, 2) penerapan karakter peserta didik yang dikembangkan di SD muhammaddiyah 4 Kota Malang。Pada penelititini penelititmongunakan方法描述:dengan penelitanquality。Data penelitian diperoleh dari sumber primer yyitu orang tua, waka kesiswaan, waka kurikulum, guru kelas dan peserta didik。Sedangkan数字数据skunder diperoleh dari dokumen yang diperoleh dari wali kelas。中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:中文:这是一只企鹅,它是一只企鹅,它是一只企鹅,它是一只企鹅,它是一只企鹅。Kata kunci: Program Sekolah, Pola Asuh, Karakter, Peserta Didik
{"title":"Analisis Program Pola Asuh Dan Pembentukan Karakter Peserta Didik Di Sekolah Dasar Muhammadiyah 4 Kota Malang","authors":"Hana Ayudah, Ichsan Anshory","doi":"10.22219/jkpp.v7i2.11714","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/jkpp.v7i2.11714","url":null,"abstract":"Abstract: Parenting practices by parents and teachers in schools play an important role in the development of a child. This study aims to describe 1) the application of parenting to students in elementary school Muhammadiyah 4 Malang, 2) The formation of students' character developed in elementary school Muhammadiyah 4 Malang. In this study, researchers used a descriptive method with a qualitative approach. The research data were obtained from primary sources, namely parents, student representatives, curriculum representatives, class teachers, and students. While secondary data sources are obtained from documents obtained from the homeroom teacher. The results of this study stated that 1) the application of the school program on parenting was done through the eighteen twenty programs and the parenting program which was conducted once a semester as well as attendance in the implementation of these activities not all parents were present. 2) the formation of most of the character of students through habituation that is carried out in daily activities. The involvement of educators and education personnel in efforts to inculcate character or to strengthen character is continuously pursued to realize the independent character and care for the environment of students.Keywords: School Programs, Parenting, Character, Students Abstrak: Pola asuh yang dilakukan oleh orang tua dan guru di sekolah berperan penting terhadap perkembangan seorang anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan1) penerapan pola asuh orang tua terhadap peserta didik di SD Muhammadiyah 4 Kota Malang, 2) Pembentukan karakter peserta didik yang dikembangkan di SD Muhammadiyah 4 Kota Malang. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Data penelitian diperoleh dari sumber-sumber primer yaitu orang tua, waka kesiswaan, waka kurikulum, guru kelas dan peserta didik. Sedangkan sumber data skunder diperoleh dari dokumen yang diperoleh dari wali kelas. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa 1) penerapan program sekolah tentang pola asuh dilakukan melalui melalui program delapan belas dua puluh dan program parenting yang dilakukan setiap satu semester sekali juga kehadiran dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tidak semua orangtua hadir.2) pembentukan karakter peserta didik sebagaian besar melalui pembiasaan-pembiasaan yang dilaksanakan dalam aktifitas sehari-hari.Keterlibatan pendidik dan tenaga kependidikan dalam upaya penanaman budi pekerti atau penguatan karakter terus menerus diupayakan dalam rangka mewujudkan karakter mandiri dan peduli lingkungan hidup peserta didik.Kata kunci: Program Sekolah, Pola Asuh, Karakter, Peserta Didik","PeriodicalId":356293,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121336995","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract: The subject of specialization can help the development of abilities possessed by students. Specifically, specialization subjects can be followed according to students' talents and interests. This study aims to describe (1) the implementation of the 2013 curriculum policy in specialization learning in Senior High School 1 Ternate. (2) differences in specialization management models are applied in Senior High School 1 Ternate. And (3) constraints and solutions in the implementation of specialization learning in Senior High School 1 Ternate. This research was conducted with a descriptive qualitative approach. Sources of data and information from three curriculum subjects and nine specialization subject teachers from each of the three schools. The results showed that (1) the implementation of the 2013 curriculum in specialization learning in Senior High School 1 Ternate was by Minister of Education and Culture Regulations number 69 of 2013 and schools only make policies based on the central government and adjust teaching hours and based on specialization manuals and cross-interests from the Ministry of Education and Culture in 2016 and 2017. (2) There are some differences from specialization management models such as specialization mechanisms/procedures in each school have different stages. (3) Obstacles in the implementation of specialization learning in Senior High School 1 Ternate include (a) constraints from teachers; (b) constraints in choosing teaching methods; (c) constraints from students; (d) the constraints of using learning resources; (e) facilities and infrastructure. The solution is that the teacher chooses the right teaching method and can improve the competency of the studentsKeywords: Learning, Specialization Subjects, 2013 Curriculum Abstrak: Diberlakukan mata pelajaran peminatan dapat membantu pengembangan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Secara khusus mata pelajaran peminatan dapat diikuti sesuai bakat dan minat siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) pelaksanaan kebijakan kurikulum 2013 pada pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate. (2) perbedaan model manajemen peminatan diterapkan di SMA Negeri Kota Ternate. Dan (3) kendala dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dan informasi dari tiga masing-masing wakasek kurikulum dan sembilan guru mata pelajaran peminatan dari tiga masing-masing sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan kurikulum 2013 pada pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate sudah sesuai dengan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 dan sekolah hanya membuat kebijakan berdasarkan dari pemerintah pusat dan menyesuaikan jam mengajar serta berdasarkan buku pedoman peminatan dan lintas minat dari Kemendikbud tahun 2016 dan 2017. (2) Terdapat beberapa perbedaan dari model-model manajemen peminatan seperti mekanisme/prosedur peminatan di setiap
摘要:专业课有利于学生各项能力的发展。具体来说,可以根据学生的才能和兴趣来选择专业科目。本研究旨在描述(1)2013年课程政策在高三专业学习中的实施情况。(2)高中专三的专业化管理模式存在差异。(3)高中三年级实施专业化学习的制约因素及对策。本研究采用描述性定性方法进行。数据和信息来源来自三所学校的三个课程科目和九名专业科目教师。结果表明:(1)2013年专业学习课程在高中三年级的实施是由2013年教育和文化部长条例第69号实施的,学校在2016年和2017年仅根据中央政府制定政策和调整教学时间,并根据教育和文化部的专业手册和交叉利益。(2)与专业化管理模式存在一定的差异,各学校的专业化机制/流程处于不同的阶段。(3)高中三年级实施专业化学习的障碍包括:(a)教师的制约;(b)选择教学方法的限制;(c)来自学生的限制;(d)使用学习资源的限制;(e)设施和基础设施。解决的方法是教师选择正确的教学方法,能够提高学生的能力。关键词:学习,专业科目,2013年课程摘要:Diberlakukan mata pelajaran peminatan dapat membantu pengembangan kemampuan yang dimiliki oleh siswa。Secara khusus mata pelajaran peeminatan dapat diikuti sesuai bakat dan minat siswa。[1][中文][中文][中文][中文][中文]。(2)基于SMA Negeri Kota Ternate的模型管理。丹(3)kendala Dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran peeminatan di SMA Negeri Kota Ternate。翻译:翻译:翻译,翻译,翻译,翻译。夏季数据dan informasi dari tiga masmasing wakasek kurikulum dan sembilan guru mata pelajaran peeminatan dari tiga masmasing sekolah。Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan kurikulum 2013篇pembelajaran peminatan di SMA Negeri哥打三个的sudah sesuai dengan Permendikbud 69号Tahun 2013丹sekolah hanya membuat kebijakan berdasarkan达里语pemerintah pusat丹menyesuaikan果酱mengajar舒达berdasarkan buku pedoman peminatan丹灵狮广告minat达里语Kemendikbud Tahun 2016丹2017。(2) Terdapat beberapa perbedaan dari model-model management peminatan seperti mekanisme/ propeminatan di setiap sekolah memiliki tahapan-tahapan berbeda。(3) Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate meliputi (a) Kendala dari guru;(b) kendala memilih metode mengajar;(c) kendala dari siswa;(d) kendala menggunakan sumber belajar;(5)倒行逆行。[3][中文]:《中国日报》,《中国日报》,2013
{"title":"Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Peminatan Di SMA Negeri Kota Ternate","authors":"Widyasari Usman, Endang Poerwanti, Atok miftachul Hudha","doi":"10.22219/JKPP.V7I2.12050","DOIUrl":"https://doi.org/10.22219/JKPP.V7I2.12050","url":null,"abstract":"Abstract: The subject of specialization can help the development of abilities possessed by students. Specifically, specialization subjects can be followed according to students' talents and interests. This study aims to describe (1) the implementation of the 2013 curriculum policy in specialization learning in Senior High School 1 Ternate. (2) differences in specialization management models are applied in Senior High School 1 Ternate. And (3) constraints and solutions in the implementation of specialization learning in Senior High School 1 Ternate. This research was conducted with a descriptive qualitative approach. Sources of data and information from three curriculum subjects and nine specialization subject teachers from each of the three schools. The results showed that (1) the implementation of the 2013 curriculum in specialization learning in Senior High School 1 Ternate was by Minister of Education and Culture Regulations number 69 of 2013 and schools only make policies based on the central government and adjust teaching hours and based on specialization manuals and cross-interests from the Ministry of Education and Culture in 2016 and 2017. (2) There are some differences from specialization management models such as specialization mechanisms/procedures in each school have different stages. (3) Obstacles in the implementation of specialization learning in Senior High School 1 Ternate include (a) constraints from teachers; (b) constraints in choosing teaching methods; (c) constraints from students; (d) the constraints of using learning resources; (e) facilities and infrastructure. The solution is that the teacher chooses the right teaching method and can improve the competency of the studentsKeywords: Learning, Specialization Subjects, 2013 Curriculum Abstrak: Diberlakukan mata pelajaran peminatan dapat membantu pengembangan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Secara khusus mata pelajaran peminatan dapat diikuti sesuai bakat dan minat siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) pelaksanaan kebijakan kurikulum 2013 pada pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate. (2) perbedaan model manajemen peminatan diterapkan di SMA Negeri Kota Ternate. Dan (3) kendala dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dan informasi dari tiga masing-masing wakasek kurikulum dan sembilan guru mata pelajaran peminatan dari tiga masing-masing sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan kurikulum 2013 pada pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate sudah sesuai dengan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 dan sekolah hanya membuat kebijakan berdasarkan dari pemerintah pusat dan menyesuaikan jam mengajar serta berdasarkan buku pedoman peminatan dan lintas minat dari Kemendikbud tahun 2016 dan 2017. (2) Terdapat beberapa perbedaan dari model-model manajemen peminatan seperti mekanisme/prosedur peminatan di setiap","PeriodicalId":356293,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2020-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124165271","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}