Latar Belakang: Remaja adalah kelompok usia yang sangat beresiko terhadap kejadian anemia karena kebutuhan gizi khususnya zat besi melebihi kebutuhan kelompok usia lainnya akibat percepatan pertumbuhan dan peningkatan aktivitas fisik yang dilakukan. Dampak anemia zat besi pada remaja adalah menurunnya produktivitas kerja ataupun kemampuan akademis di sekolah, karena tidak adanya gairah belajar dan konsentrasi belajar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Edukasi Melalui Media Whatsapp Terhadap Pengetahuan Dalam Pencegahan Anemia Remaja Di SMAN 1 Kayangan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pre-experiment dengan rancangan one group pre test and post test design terhadap 16 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh Edukasi anemia melalui media whatsapp terhadap tingkat pengetahuan remaja putri yang anemia di SMAN 1 Kayangan, dengan hasil p value = 0.000 < α (0.05), dimana sebelum diberikan edukasi melalui media whatsapp pengetahuan remaja putri masih ada yang berada dikategori cukup sedangkan setelah dilakukan edukasi melalui media wahatapp pengetahuan remaja putri menjadi kategori baik. Kesimpulan: terdapat pengaruh yang signifikan pengetahaun sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa edukasi anemia memalui media whatsapp.
背景:是一个非常危险的年龄组青少年对营养的需求引起的贫血,尤其是铁事件超过其他年龄段需要做加速增长和增加身体活动的结果。铁贫血对青少年的影响是由于缺乏学习热情和学习专注力,学校的工作生产力或学业能力下降。目的:本研究旨在了解Whatsapp媒体对预防贫血的教育对天堂青少年预防性贫血的知识的影响。方法:本研究采用了一组测试和后测设计设计16名受访者。采样是用采样技术进行的。结果:研究结果表明,通过whatsapp媒体教育贫血有影响知识水平的年轻女性贫血与结果天宫1号斯曼,p value = 0.01至0.05万<α(),女青年在哪儿可通过whatsapp媒体知识教育给予教育仍然有足够的在dikategori而完毕后通过wahatapp媒体知识女青年成为好类别。结论:在接受教育贫血治疗之前和之后,对whatsapp媒体的筛选有重大影响。
{"title":"Pengaruh Edukasi Melalui Media Whatsapp Terhadap Pengetahuan Dalam Pencegahan Anemia Remaja di SMAN 1 Kayangan","authors":"Ilham, Nurul Hidayati Baiq, Anna Layla Salfarina, Fitri Romadonika, Harlina Putri Rusiana","doi":"10.55887/nrpm.v1i2.17","DOIUrl":"https://doi.org/10.55887/nrpm.v1i2.17","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Remaja adalah kelompok usia yang sangat beresiko terhadap kejadian anemia karena kebutuhan gizi khususnya zat besi melebihi kebutuhan kelompok usia lainnya akibat percepatan pertumbuhan dan peningkatan aktivitas fisik yang dilakukan. Dampak anemia zat besi pada remaja adalah menurunnya produktivitas kerja ataupun kemampuan akademis di sekolah, karena tidak adanya gairah belajar dan konsentrasi belajar. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Edukasi Melalui Media Whatsapp Terhadap Pengetahuan Dalam Pencegahan Anemia Remaja Di SMAN 1 Kayangan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pre-experiment dengan rancangan one group pre test and post test design terhadap 16 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh Edukasi anemia melalui media whatsapp terhadap tingkat pengetahuan remaja putri yang anemia di SMAN 1 Kayangan, dengan hasil p value = 0.000 < α (0.05), dimana sebelum diberikan edukasi melalui media whatsapp pengetahuan remaja putri masih ada yang berada dikategori cukup sedangkan setelah dilakukan edukasi melalui media wahatapp pengetahuan remaja putri menjadi kategori baik. Kesimpulan: terdapat pengaruh yang signifikan pengetahaun sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa edukasi anemia memalui media whatsapp.","PeriodicalId":368869,"journal":{"name":"Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116178245","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aan Devianto, Eltanina Ulfameytalia Dewi, Dita Yustiningsih
Latar Belakang: Pola asuh ibu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian stunting. Pola asuh merupakan perilaku ibu dalam mengasuh balita mereka. Ibu dengan status pola asuh baik cenderung memiliki anak yang memiliki status gizi yang baik pula. Desa Sanggrahan, Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten didapatkan sebanyak 12 Balita yang terdata mengalami stunting. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Ibu dengan Angka Kejadian stunting di Desa Sanggrahan, Prambanan, Klaten. Metode: Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sebanyak 85 responden. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji analisis Kendal Tau. Hasil: Rata-rata hasil pengetahuan ibu tentang stunting dalam kategori baik (76,5%), distribusi frekuensi kejadian stunting pada anak relative rendah (14,1%), Hubungan pengetahuan ibu tentang stunting diketahui nilai p = 0.000 dengan nilai koefisien korelasi = 0.731. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian stunting di Desa Sanggrahan, Prambanan, Klaten, dibuktikan dengan kekuatan hubungan termasuk dalam kategori kuat (73%).
{"title":"Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Stunting Dengan Angka Kejadian Stunting di Desa Sanggrahan Prambanan Klaten","authors":"Aan Devianto, Eltanina Ulfameytalia Dewi, Dita Yustiningsih","doi":"10.55887/nrpm.v1i2.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.55887/nrpm.v1i2.13","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pola asuh ibu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian stunting. Pola asuh merupakan perilaku ibu dalam mengasuh balita mereka. Ibu dengan status pola asuh baik cenderung memiliki anak yang memiliki status gizi yang baik pula. Desa Sanggrahan, Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten didapatkan sebanyak 12 Balita yang terdata mengalami stunting. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan Ibu dengan Angka Kejadian stunting di Desa Sanggrahan, Prambanan, Klaten. Metode: Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, dengan jumlah sebanyak 85 responden. Instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan uji analisis Kendal Tau. Hasil: Rata-rata hasil pengetahuan ibu tentang stunting dalam kategori baik (76,5%), distribusi frekuensi kejadian stunting pada anak relative rendah (14,1%), Hubungan pengetahuan ibu tentang stunting diketahui nilai p = 0.000 dengan nilai koefisien korelasi = 0.731. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara pengetahuan dengan kejadian stunting di Desa Sanggrahan, Prambanan, Klaten, dibuktikan dengan kekuatan hubungan termasuk dalam kategori kuat (73%).","PeriodicalId":368869,"journal":{"name":"Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131612348","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hubertus Agung Pambudi, Aldo Septa Chandra Pratama, Kandar
Latar Belakang: Pembelajaran online merupakan suatu kegiatan belajar yang membutuhkan jaringan internet dengan konektivitas, aksesibilitas dan fleksibilitas. Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah fakor yang datang dari siswa itu sendiri seperti faktor jasmani (kesehatan), faktor psikologis (perhatian, minat, bakat, dan motivasi), serta faktor kelelahan. Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri siswa, contohnya seperti faktor lingkungan dan sekolah, pada sisi lain faktor sekolah atau metode pembelajaran berpengaruh pada prestasi akademis seorang siswa. Tujuan: Penelitian untuk membuktikan adanya hubungan tingkat stress pada masa study from home dengan hasil prestasi belajar siswa kelas VII SMP Setiabudhi Semarang. Metode: Desain penelitian kuantitatif cross sectional. Sampel penelitian 121 responden dengan menggunakan metode non probability sampling dengan teknik total sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner Educational Stres Scale Adolescent, uji validitas menggunakan r-pearson dengan nilai koefisian validitas ≥0,3 Koefisien alpha untuk setiap faktor berkisar dari 0,66-0,75, uji reliabilitas menggunakan metode coefficient-alpha (Cronbach’s alpha) dengan koefisien alfa sebesar 0,81 (≥0,7), dan hasil prestasi siswa, Data dianalisis menggunakan uji Chi – Square. Hasil: Uji Chi – Square menunjukan hubungan yang signifikan dengan nilai p value0,003 yang artinya(p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan tingkat stress pada masa study from home dengan hasil prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Setiabudhi Semarang.
背景:在线学习是一项学习活动,需要网络连接、可访问性和灵活性。学习成绩可能受到多种因素、内部和外部因素的影响。内部因素是来自学生本身的因素,如身体因素(健康)、心理因素(注意力、兴趣、才能和动力)以及疲劳因素。外部因素是来自学生的因素,例如环境因素和学校,另一方面,学校或学习方法影响学生的学业成绩。目的:研究证明在家自学与初中七年级学生Semarang的学习成绩之间存在压力水平的关系。方法:定量横向研究设计。研究样本121名受访者采用全样本技术的非概率采样方法。用青少年教育规模压力问卷,获得的数据有效性试验用r-pearson koefisian值≥0.3米的有效性阿尔法系数为每个测试从0,66-0,75因素,使用coefficient-alpha方法的可靠性和阿尔法系数(Cronbach ' s alpha) 0,81(≥70万),和学生成就的结果,数据分析使用了测试——广场气。结果:Chi - Square显示了p值003的显著关系,即p< 0.05)。结论:在家自学的压力等级关系,以及八年级学生Semarang的学习成绩。
{"title":"Hubungan Tingkat Stress Pada Masa Study From Home Pandemi COVID -19 Dengan Hasil Prestasi Belajar Siswa","authors":"Hubertus Agung Pambudi, Aldo Septa Chandra Pratama, Kandar","doi":"10.55887/nrpm.v1i2.15","DOIUrl":"https://doi.org/10.55887/nrpm.v1i2.15","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pembelajaran online merupakan suatu kegiatan belajar yang membutuhkan jaringan internet dengan konektivitas, aksesibilitas dan fleksibilitas. Prestasi belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah fakor yang datang dari siswa itu sendiri seperti faktor jasmani (kesehatan), faktor psikologis (perhatian, minat, bakat, dan motivasi), serta faktor kelelahan. Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri siswa, contohnya seperti faktor lingkungan dan sekolah, pada sisi lain faktor sekolah atau metode pembelajaran berpengaruh pada prestasi akademis seorang siswa. Tujuan: Penelitian untuk membuktikan adanya hubungan tingkat stress pada masa study from home dengan hasil prestasi belajar siswa kelas VII SMP Setiabudhi Semarang. Metode: Desain penelitian kuantitatif cross sectional. Sampel penelitian 121 responden dengan menggunakan metode non probability sampling dengan teknik total sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner Educational Stres Scale Adolescent, uji validitas menggunakan r-pearson dengan nilai koefisian validitas ≥0,3 Koefisien alpha untuk setiap faktor berkisar dari 0,66-0,75, uji reliabilitas menggunakan metode coefficient-alpha (Cronbach’s alpha) dengan koefisien alfa sebesar 0,81 (≥0,7), dan hasil prestasi siswa, Data dianalisis menggunakan uji Chi – Square. Hasil: Uji Chi – Square menunjukan hubungan yang signifikan dengan nilai p value0,003 yang artinya(p<0,05). Kesimpulan: Terdapat hubungan tingkat stress pada masa study from home dengan hasil prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Setiabudhi Semarang.","PeriodicalId":368869,"journal":{"name":"Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128554009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
I. K. K. Pramana, Putu Wira Kusuma putra, I. A. A. Laksmi
Latar Belakang: Perawat memiliki peran utama sebagai sumber daya kesehatan terbanyak di Rumah Sakit.. Kualitas pelayanan yang baik dapat terwujud ketika kepuasan kerja perawat tinggi. Quality of work life dan motivasi kerja perawat merupakan faktor yang mampu mempengaruhi kepuasan kerja, Quality of work life dan motivasi kerja yang baik akan menghasilkan kepuasan kerja yang baik, sehingga perawat dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan quality of work life dan motivasi kerja perawat dengan kepuasan kerja perawat di RSUD Kabupaten Klungkung. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik sampling menggunakan purposive, dengan jumlah sampel 101 responden. Instrumen menggunakan kuesioner quality of work life, motivasi kerja dan kepuasan kerja. Data dianalisis menggunakan uji Spearman Rank. Hasil: Analisis hubungan quality of work life dengan kepuasan kerja perawat menunjukkan nilai p= 0.000 dan nilai r = 0.629. Sedangkan, analisis hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja perawat menununjukan nilai p= 0.000 (p value < 0.05) dan nilai r = 0.669. Kesimpulan: Terdapat hubungan quality of work life dan motivasi kerja dengan kepuasan kerja perawat di RSUD Kabupaten Klungkung.
{"title":"Hubungan Quality Of Work Life dan Motivasi Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Perawat di RSUD Kabupaten Klungkung","authors":"I. K. K. Pramana, Putu Wira Kusuma putra, I. A. A. Laksmi","doi":"10.55887/nrpm.v1i2.16","DOIUrl":"https://doi.org/10.55887/nrpm.v1i2.16","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Perawat memiliki peran utama sebagai sumber daya kesehatan terbanyak di Rumah Sakit.. Kualitas pelayanan yang baik dapat terwujud ketika kepuasan kerja perawat tinggi. Quality of work life dan motivasi kerja perawat merupakan faktor yang mampu mempengaruhi kepuasan kerja, Quality of work life dan motivasi kerja yang baik akan menghasilkan kepuasan kerja yang baik, sehingga perawat dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada pasien. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan quality of work life dan motivasi kerja perawat dengan kepuasan kerja perawat di RSUD Kabupaten Klungkung. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Teknik sampling menggunakan purposive, dengan jumlah sampel 101 responden. Instrumen menggunakan kuesioner quality of work life, motivasi kerja dan kepuasan kerja. Data dianalisis menggunakan uji Spearman Rank. Hasil: Analisis hubungan quality of work life dengan kepuasan kerja perawat menunjukkan nilai p= 0.000 dan nilai r = 0.629. Sedangkan, analisis hubungan motivasi kerja dengan kepuasan kerja perawat menununjukan nilai p= 0.000 (p value < 0.05) dan nilai r = 0.669. Kesimpulan: Terdapat hubungan quality of work life dan motivasi kerja dengan kepuasan kerja perawat di RSUD Kabupaten Klungkung.","PeriodicalId":368869,"journal":{"name":"Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131801394","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hubertus Agung Pambudi, Dilla Ruspina Sari, Hesti Anggriani
Latar Belakang: Masa lansia adalah masa dimana seorang lansia akan mengalami kemunduran biologis dan gangguan masalah pada sistem reproduksi diantaranya pada wanita akan mengalami menopause. Pada pria mengalami gangguan fungsi seksual seperti mengalami andropause. Proses penuaan yang umumnya tampak pada pria adalah kemunduran perilaku seksual dalam hal sifat dan kemampuan fisik (aktivitas seksual dan frekuensi hubungan seksual mulai menurun). Kebutuhan seksual merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia sepanjang rentang kehidupannya. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat cemas dengan pemenuhan aktivitas seksual pada lansia di RW 06 Kelurahan Wonotingal. Metode: Desain penelitian deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Total sampling dengan total sampel 59 orang lansia. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale(SAS/SRAS) dan kuesioner pemenuhan aktifitas seksual pada lansia. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan tingkat cemas terhadap pemenuhan aktifitas seksual pada lansia. Hasil: Hasil uji Chi-Square menunjukan terdapat hubungan tingkat cemas terhadap pemenuhan aktivitas seksual pada lansia di RW 06 RT 01-06 Kelurahan Wonotingal Semarang dengan p value 0,046. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan pemenuhan aktifitas seksual pada lansia.
背景:年长的老人是未来一个生物会经历挫折和干扰生殖系统的问题,其中的女人会经历更年期。这样的男人性功能障碍经历andropause。男性通常认为的衰老过程是性功能和生理能力(性活动和性交频率开始下降)的性行为下降。性需求一生范围都是人类的基本需求之一。目的:本研究的目的是了解焦虑水平关系满足老年人在RW 06 Kelurahan Wonotingal性活动。方法:分析描述性研究设计和跨部门方法。抽样技术工程样本的抽样总计59老年人。数据是通过《SAS/SRAS问卷》(SAS/SRAS)和《老年人性行为满足问卷》获得的。用chi square测试分析了数据,了解了对老年人性行为是否得到满足的焦虑程度。结果:Chi-Square测试结果显示,有关系的焦虑程度满足老年人在RW 06 RT 01-06性活动Kelurahan Wonotingal三宝垄的p value 0.046。结论:有焦虑程度和实现之间的关系性活动的老年人。
{"title":"Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Pemenuhan Aktifitas Seksual Pada Lansia","authors":"Hubertus Agung Pambudi, Dilla Ruspina Sari, Hesti Anggriani","doi":"10.55887/nrpm.v1i1.6","DOIUrl":"https://doi.org/10.55887/nrpm.v1i1.6","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Masa lansia adalah masa dimana seorang lansia akan mengalami kemunduran biologis dan gangguan masalah pada sistem reproduksi diantaranya pada wanita akan mengalami menopause. Pada pria mengalami gangguan fungsi seksual seperti mengalami andropause. Proses penuaan yang umumnya tampak pada pria adalah kemunduran perilaku seksual dalam hal sifat dan kemampuan fisik (aktivitas seksual dan frekuensi hubungan seksual mulai menurun). Kebutuhan seksual merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia sepanjang rentang kehidupannya. Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat cemas dengan pemenuhan aktivitas seksual pada lansia di RW 06 Kelurahan Wonotingal. Metode: Desain penelitian deskriptif analitik dan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Total sampling dengan total sampel 59 orang lansia. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner Zung Self-Rating Anxiety Scale(SAS/SRAS) dan kuesioner pemenuhan aktifitas seksual pada lansia. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan tingkat cemas terhadap pemenuhan aktifitas seksual pada lansia. Hasil: Hasil uji Chi-Square menunjukan terdapat hubungan tingkat cemas terhadap pemenuhan aktivitas seksual pada lansia di RW 06 RT 01-06 Kelurahan Wonotingal Semarang dengan p value 0,046. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan pemenuhan aktifitas seksual pada lansia.","PeriodicalId":368869,"journal":{"name":"Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127367654","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pertama kali ditemukan di Wuhan di Provinsi Hubei, China, penyebaran dan penularan Penyakit Coronavirus 2019 COVID-19 sangat cepat dan ditetapkan sebagai kasus pandemi global. Berdasarkan data WHO di dunia 8.993.659 kasus terkonfirmasi COVID-19, termasuk 469.587 kematian. Di Indonesia, kasus positif COVID-19 sebanyak 49.009 kasus positif dengan 2.573 kematian, dan di NTB sebanyak 1.119 kasus dengan 49 kematian. Riwayat sesak nafas menjadi salah satu faktor penyebab cepatnya penyebaran kasus ini. Tujuan: Tujuan dilakukannnya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat sesak nafas dengan resiko terinfeksi COVID-19 di wilayah Nusa Tenggara Barat. Metode: Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner digital yang dilakukan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan jumlah sampel 1.213 responden, dan hasil penelitian ini dianalisis menggunakan chi-square dan odds-ratio. Hasil: Hasil: Berdasarkan hasil analisis menggunakan gangguan pernafasan dengan risiko penularan virus Corona (COVID-19) diperoleh P-value 0,000 < 0,05 dengan Odds ratio 2,4. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara riwayat sesak napas dengan risiko terinfeksi COVID-19, serta terdapat resiko 2,4 kali lebih cepat terpapar COVID-19 pada orang dengan riwayat sesak.
{"title":"Hubungan Antara Riwayat Sesak Nafas Dengan Resiko Terinfeksi COVID-19","authors":"Zul Hendry, Dedy Arisjulyanto, Romi Hidayat","doi":"10.55887/nrpm.v1i1.4","DOIUrl":"https://doi.org/10.55887/nrpm.v1i1.4","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) pertama kali ditemukan di Wuhan di Provinsi Hubei, China, penyebaran dan penularan Penyakit Coronavirus 2019 COVID-19 sangat cepat dan ditetapkan sebagai kasus pandemi global. Berdasarkan data WHO di dunia 8.993.659 kasus terkonfirmasi COVID-19, termasuk 469.587 kematian. Di Indonesia, kasus positif COVID-19 sebanyak 49.009 kasus positif dengan 2.573 kematian, dan di NTB sebanyak 1.119 kasus dengan 49 kematian. Riwayat sesak nafas menjadi salah satu faktor penyebab cepatnya penyebaran kasus ini. Tujuan: Tujuan dilakukannnya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan riwayat sesak nafas dengan resiko terinfeksi COVID-19 di wilayah Nusa Tenggara Barat. Metode: Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian survei dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner digital yang dilakukan di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan jumlah sampel 1.213 responden, dan hasil penelitian ini dianalisis menggunakan chi-square dan odds-ratio. Hasil: Hasil: Berdasarkan hasil analisis menggunakan gangguan pernafasan dengan risiko penularan virus Corona (COVID-19) diperoleh P-value 0,000 < 0,05 dengan Odds ratio 2,4. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara riwayat sesak napas dengan risiko terinfeksi COVID-19, serta terdapat resiko 2,4 kali lebih cepat terpapar COVID-19 pada orang dengan riwayat sesak.","PeriodicalId":368869,"journal":{"name":"Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)","volume":"33 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129704832","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Kadek Widyantari Giri, Gede Arya Bagus Arisudhana, Putu Wira Kusuma Putra
Latar Belakang: Masalah kesehatan HIV/AIDS menjadikan dampak yang buruk pada psiokososial yaitu self esteem. ODHA sering mengalami stigma dan diskriminasi di masyarakat sehingga membuat ODHA mengalami harga diri rendah (low self esteem). Salah satu penanganan penurunan self esteem adalah memberikan dukungan sosial. Dukungan sosial memberikan motivasi yang positif dan kepercayaan diri yang baik kepada seseorang yang mengalami masalah psikologis. Dukungan sosial ini dapat diberikan oleh keluarga, sahabat atau teman, pasangan hidup maupun masyarakat. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan self esteem pada ODHA. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel ditentukan dengan teknik consecutive sampling dengan besar sampel 55 reponden. Penelitian dilaksanakan 8 minggu. Alat pengumpulan data berupa kuisioner, pada dukungan sosial dapat diukur menggunakan kuesioner Medical Outcome Study Social Support Survey (MOS-SSS) dan self esteem dapat diukur menggunakan kuesioner Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) dengan uji analisis Kendall Tau. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil koefisien kolerasi sebesar 0,834 dengan p-value 0,0001 (p<0,05) yang berarti ada hubungan dukungan sosial dengan self esteem pada ODHA. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tingginya dukungan sosial maka semakin tinggi pula harga diri terhadap ODHA, demikian sebaliknya. Kesimpulan: Dukungan sosial menjadi salah satu cara untuk meningkatkan harga diri ODHA
{"title":"Hubungan Dukungan Sosial Dengan Self Esteem Pada Orang Dengan HIV/AIDS","authors":"Ni Kadek Widyantari Giri, Gede Arya Bagus Arisudhana, Putu Wira Kusuma Putra","doi":"10.55887/nrpm.v1i1.2","DOIUrl":"https://doi.org/10.55887/nrpm.v1i1.2","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Masalah kesehatan HIV/AIDS menjadikan dampak yang buruk pada psiokososial yaitu self esteem. ODHA sering mengalami stigma dan diskriminasi di masyarakat sehingga membuat ODHA mengalami harga diri rendah (low self esteem). Salah satu penanganan penurunan self esteem adalah memberikan dukungan sosial. Dukungan sosial memberikan motivasi yang positif dan kepercayaan diri yang baik kepada seseorang yang mengalami masalah psikologis. Dukungan sosial ini dapat diberikan oleh keluarga, sahabat atau teman, pasangan hidup maupun masyarakat. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan dukungan sosial dengan self esteem pada ODHA. Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif kolerasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel ditentukan dengan teknik consecutive sampling dengan besar sampel 55 reponden. Penelitian dilaksanakan 8 minggu. Alat pengumpulan data berupa kuisioner, pada dukungan sosial dapat diukur menggunakan kuesioner Medical Outcome Study Social Support Survey (MOS-SSS) dan self esteem dapat diukur menggunakan kuesioner Rosenberg Self Esteem Scale (RSES) dengan uji analisis Kendall Tau. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil koefisien kolerasi sebesar 0,834 dengan p-value 0,0001 (p<0,05) yang berarti ada hubungan dukungan sosial dengan self esteem pada ODHA. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tingginya dukungan sosial maka semakin tinggi pula harga diri terhadap ODHA, demikian sebaliknya. Kesimpulan: Dukungan sosial menjadi salah satu cara untuk meningkatkan harga diri ODHA","PeriodicalId":368869,"journal":{"name":"Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128293246","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Loss to follow up (LTFU) merupakan kejadian dimana ODHA berhenti menjalankan terapi ARV dan gagal follow up lebih dari tiga bulan sampai dengan akhir bulan. LTFU merupakan masalah serius apabila tidak ditangani karena dapat menyebabkan terjadinya resisten obat dan meningkatnya jumlah virus dalam tubuh yang berakibat kematian akibat AIDS. Tujuan: Mengidentifikasi gambaran karakteristik ODHA yang mengalami LTFU di Kabupaten Badung. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan restrospeksif. Penelitian ini melibatkan 141 responden dengan teknik pengambilan sampel consecutive. Pengukuran dilakukan dengan lembar observasi. Analisa data univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekeusi dan persentase berdasarkan kategori setiap variabel. Hasil: Responden didominasi oleh laki-laki (82,27%). Jenjang pendidikan sebagian besar responden termasuk kategori pendidikan tinggi (75,89%). Status pekerjaan lebih banyak yang memiliki pekerjaan (95,74%). Kejadian LTFU pada responden didominasi ODHA yang tidak mengalami LTFU (66,67%). Kesimpulan: ODHA yang mengalami LTFU tidak berkaitan dengan jenis kelamin, pendidikan tinggi, dan status pekerjaan
{"title":"Studi Survey: Lost To Follow Up Pada Orang Dengan HIV/AIDS Di Wilayah Kabupaten Badung","authors":"Luh Putu Novi Artati","doi":"10.55887/nrpm.v1i1.5","DOIUrl":"https://doi.org/10.55887/nrpm.v1i1.5","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Loss to follow up (LTFU) merupakan kejadian dimana ODHA berhenti menjalankan terapi ARV dan gagal follow up lebih dari tiga bulan sampai dengan akhir bulan. LTFU merupakan masalah serius apabila tidak ditangani karena dapat menyebabkan terjadinya resisten obat dan meningkatnya jumlah virus dalam tubuh yang berakibat kematian akibat AIDS. Tujuan: Mengidentifikasi gambaran karakteristik ODHA yang mengalami LTFU di Kabupaten Badung. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan restrospeksif. Penelitian ini melibatkan 141 responden dengan teknik pengambilan sampel consecutive. Pengukuran dilakukan dengan lembar observasi. Analisa data univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekeusi dan persentase berdasarkan kategori setiap variabel. Hasil: Responden didominasi oleh laki-laki (82,27%). Jenjang pendidikan sebagian besar responden termasuk kategori pendidikan tinggi (75,89%). Status pekerjaan lebih banyak yang memiliki pekerjaan (95,74%). Kejadian LTFU pada responden didominasi ODHA yang tidak mengalami LTFU (66,67%). Kesimpulan: ODHA yang mengalami LTFU tidak berkaitan dengan jenis kelamin, pendidikan tinggi, dan status pekerjaan","PeriodicalId":368869,"journal":{"name":"Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)","volume":"14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129844830","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Latar Belakang: Pasien gagal jantung kongestif memerlukan kepatuhan pengobatan untuk mencegah kekambuhan atau memperburuk kondisi. Kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan dan terapi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah dukungan keluarga. Kepatuhan berobat pada pasien gagal jantung kongestif membutuhkan dukungan keluarga. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien gagal jantung kongestif untuk melakukan pengobatan di Poliklinik Jantung RSUD Kabupaten Badung Mangusada. Metode: Penelitian dilakukan dengan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 70 responden dengan teknik incidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji Spearman-Rho. Hasil: Hasil studi dukungan keluarga berada pada kategori tinggi dan ditemukan kepatuhan berobat dengan kategori tinggi. Analisis hubungan antara dukungan keluarga dan kepatuhan dengan pasien gagal jantung kongestif yang dirawat dengan p<0,05. Kesimpulan: Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien gagal jantung kongestif di poliklinik jantung RSUP Mangusada Badung. Rekomendasi penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perawat untuk selalu memberikan edukasi kepada penderita gagal jantung tentang kepatuhan berobat dan keluarga penderita gagal jantung untuk selalu memberikan dukungan dalam berobat.
{"title":"Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Pasien Gagal Jantung Kongestif Melakukan Pengobatan Di Poliklinik Jantung RSUD Kabupaten Badung Mangusada","authors":"Ni Putu Ayu Aswini","doi":"10.55887/nrpm.v1i1.3","DOIUrl":"https://doi.org/10.55887/nrpm.v1i1.3","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pasien gagal jantung kongestif memerlukan kepatuhan pengobatan untuk mencegah kekambuhan atau memperburuk kondisi. Kepatuhan pasien dalam menjalani pengobatan dan terapi dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah dukungan keluarga. Kepatuhan berobat pada pasien gagal jantung kongestif membutuhkan dukungan keluarga. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien gagal jantung kongestif untuk melakukan pengobatan di Poliklinik Jantung RSUD Kabupaten Badung Mangusada. Metode: Penelitian dilakukan dengan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 70 responden dengan teknik incidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Data dianalisis menggunakan uji Spearman-Rho. Hasil: Hasil studi dukungan keluarga berada pada kategori tinggi dan ditemukan kepatuhan berobat dengan kategori tinggi. Analisis hubungan antara dukungan keluarga dan kepatuhan dengan pasien gagal jantung kongestif yang dirawat dengan p<0,05. Kesimpulan: Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan pasien gagal jantung kongestif di poliklinik jantung RSUP Mangusada Badung. Rekomendasi penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perawat untuk selalu memberikan edukasi kepada penderita gagal jantung tentang kepatuhan berobat dan keluarga penderita gagal jantung untuk selalu memberikan dukungan dalam berobat.","PeriodicalId":368869,"journal":{"name":"Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)","volume":"226 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123055485","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ni Putu Ayu Sumertini, Gede Arya Bagus Arisudhana, Putu Wira Kusuma Putra
Latar Belakang: Self care management merupakan kegiatan yang dilakukan individu melalui usaha dari diri sendiri untuk merawat dirinya untuk mengurangi dampak baik secara fisik maupun psikologis menderita TB. Kemampuan pasien untuk melaksanakan self care management, pasien membutuhkan informasi tentang penyakit yang dideritanya serta cara perawatannya dilakukan melalui supportive dan educative nursing yang dirancang dengan tepat sehingga pasien mudah memahami dan mengingat informasi yang disampaikan melalui pemanfaatan teknologi telepon seluler (mobile phone). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan berbasis SMS terhadap self care management pada pasien TB. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif pre eksperimental dengan rancangan one groups pretest-posttest design. Penelitian ini melibatkan 30 responden yang dipilih dengan teknik sampel consecutive sampling. Masing-masing responden menerima layanan pesan singkat sebanyak 2 hari sekali selama 5 minggu. Self care management diukur dengan menggunakan kuesioner sebelum dan setelah intervensi. Hasil: Self care management pada pasien TB sebelum diberikan edukasi kesehatan berbasis media SMS sebanyak 18 orang (60%) dalam kategori kurang, setelah diberikan edukasi kesehatan berbasis media SMS sebanyak 20 orang (66,7%) dalam kategori baik. Terdapat pengaruh edukasi kesehatan berbasis media SMS terhadap self care management pada pasien TB dengan nila p = 0,001. Kesimpulan: Penelitian ini disimpulkan edukasi kesehatan berbasis media Short Message Service (SMS) berpengaruh signifikan terhadap self care management pada pasien TB
{"title":"Pengaruh Edukasi Kesehatan Berbasis Short Message Service (SMS) Terhadap Self Care Management Pada Pasien Tuberkulosis Di Kabupaten Klungkung","authors":"Ni Putu Ayu Sumertini, Gede Arya Bagus Arisudhana, Putu Wira Kusuma Putra","doi":"10.55887/nrpm.v1i1.1","DOIUrl":"https://doi.org/10.55887/nrpm.v1i1.1","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Self care management merupakan kegiatan yang dilakukan individu melalui usaha dari diri sendiri untuk merawat dirinya untuk mengurangi dampak baik secara fisik maupun psikologis menderita TB. Kemampuan pasien untuk melaksanakan self care management, pasien membutuhkan informasi tentang penyakit yang dideritanya serta cara perawatannya dilakukan melalui supportive dan educative nursing yang dirancang dengan tepat sehingga pasien mudah memahami dan mengingat informasi yang disampaikan melalui pemanfaatan teknologi telepon seluler (mobile phone). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi kesehatan berbasis SMS terhadap self care management pada pasien TB. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif pre eksperimental dengan rancangan one groups pretest-posttest design. Penelitian ini melibatkan 30 responden yang dipilih dengan teknik sampel consecutive sampling. Masing-masing responden menerima layanan pesan singkat sebanyak 2 hari sekali selama 5 minggu. Self care management diukur dengan menggunakan kuesioner sebelum dan setelah intervensi. Hasil: Self care management pada pasien TB sebelum diberikan edukasi kesehatan berbasis media SMS sebanyak 18 orang (60%) dalam kategori kurang, setelah diberikan edukasi kesehatan berbasis media SMS sebanyak 20 orang (66,7%) dalam kategori baik. Terdapat pengaruh edukasi kesehatan berbasis media SMS terhadap self care management pada pasien TB dengan nila p = 0,001. Kesimpulan: Penelitian ini disimpulkan edukasi kesehatan berbasis media Short Message Service (SMS) berpengaruh signifikan terhadap self care management pada pasien TB","PeriodicalId":368869,"journal":{"name":"Journal Nursing Research Publication Media (NURSEPEDIA)","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125316657","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}