Pemantauan tumbuh kembang anak usia prasekolah menjadi fase yang penting karena menentukan kualitas kesehatan, kesejahteraan, pembelajaran dan perilaku di masa mendatang. Pertumbuhan merupakan salah satu indikator kesehatan yang dapat ditemukan pada anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini mengalami perubahan seiring dengan asupan gizi dan simulasi perkembangan yang diberikan. Oleh karena itu, pengukuran pertumbuhan dan deteksi perkembangan pada anak usia dini perlu dilakukan. Pengukuran berat badan dan tinggi badan akan memberikan penilaian atau gambaran masalah status gizi pada anak. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan diperoleh hasil penilaian status gizi menurut IMT/U. Hasil penilaian menunjukkan sebanyak 24 anak (63,16%) memiliki status gizi baik, namun terdapat 11 anak (28,95%) memiliki gizi kurang dan 3 anak (7,89%) memiliki gizi lebih. Pengukuran tinggi badan dan berat badan berjalan lancar dan semua peserta kooperatif dalam mengikuti kegiatan
{"title":"DETEKSI PERTUMBUHAN: PENGUKURAN TINGGI BADAN, BERAT BADAN DAN INDEKS MASSA TUBUH PADA ANAK PRASEKOLAH","authors":"Atik Aryani, Lutfiah Azmi, Widiyono Widiyono, Vitri Dyah Herawati, Indriyati Indriyati, Nurhayadi Nurhayadi, Aprilia Fifi Wardaningtyas, Louris Sam Pratama","doi":"10.58439/bsn.v2i2.148","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v2i2.148","url":null,"abstract":"Pemantauan tumbuh kembang anak usia prasekolah menjadi fase yang penting karena menentukan kualitas kesehatan, kesejahteraan, pembelajaran dan perilaku di masa mendatang. Pertumbuhan merupakan salah satu indikator kesehatan yang dapat ditemukan pada anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini mengalami perubahan seiring dengan asupan gizi dan simulasi perkembangan yang diberikan. Oleh karena itu, pengukuran pertumbuhan dan deteksi perkembangan pada anak usia dini perlu dilakukan. Pengukuran berat badan dan tinggi badan akan memberikan penilaian atau gambaran masalah status gizi pada anak. Hasil pengukuran tinggi badan dan berat badan diperoleh hasil penilaian status gizi menurut IMT/U. Hasil penilaian menunjukkan sebanyak 24 anak (63,16%) memiliki status gizi baik, namun terdapat 11 anak (28,95%) memiliki gizi kurang dan 3 anak (7,89%) memiliki gizi lebih. Pengukuran tinggi badan dan berat badan berjalan lancar dan semua peserta kooperatif dalam mengikuti kegiatan","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"15 8","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139129991","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kegawatdaruratan merupakan suatu keadaan cedera ataupun bukan cedera yang mengancam nyawa seseorang yang membutuhkan pertolongan segera. Kejadian ini dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja termaksuk di sekolahan. Angka kejadian cedera di sekolah secara nasional sebesar 6,5% sedangkan cedera usia 5-14 tahun sebesar 1,2%. Beberapa kasus cedera sering terjadi di sekolah seperti pingsan, tersedak, epistaksis, dan terkilir. Guru adalah orang yang terdekat sebagai pendidik, pendamping anak disekolah menjadi bagian penolong pertama bagi mereka. Sehingga penting untuk guru mengetahui dan mampu melakukan cara penanganan jika terjadi kasus cedera yang terjadi pada anak di sekolah. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah penyuluhan dan pelatihan dilakukan agar para guru memiliki dasar pengetahuan yang cukup serta mampu dalam melakukan penanganan. Untuk membantu dan sebagai pengingat guru akan diberikan modul panduan dalam melakukan penaganan cidra pada anak. Evaluasi yang dilakukan untuk menilai keberhasilan kegiatan ini terdiri dari evaluasi awal, evaluasi proses, dan evaluasi akhir dengan menggunakan pre-test dan post-test. Berdasarkan data hasil pengamatan pre-test, sebagian besar guru cukup paham akan cara penaganan gawatdarurat pada siswa sebesar 53,2%. Dari hasil post-test menunjukan adanya peningkatan guru memiliki pengetahuan dan paham tentang penaganan gawatdarurat pada siswa sebesar 69,3%. Simpulan, terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman guru cara penaganan awal kejadian gawatdarurat di lingkungan sekolah SDN 31 Pasie Kandang Kelurahan Pasie Nantigo Kota Padang.
{"title":"PENYULUHAN DAN PELATIHAN PENANGANAN GAWAT DARURAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH","authors":"Irwadi","doi":"10.58439/bsn.v2i2.144","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v2i2.144","url":null,"abstract":"Kegawatdaruratan merupakan suatu keadaan cedera ataupun bukan cedera yang mengancam nyawa seseorang yang membutuhkan pertolongan segera. Kejadian ini dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja termaksuk di sekolahan. Angka kejadian cedera di sekolah secara nasional sebesar 6,5% sedangkan cedera usia 5-14 tahun sebesar 1,2%. Beberapa kasus cedera sering terjadi di sekolah seperti pingsan, tersedak, epistaksis, dan terkilir. Guru adalah orang yang terdekat sebagai pendidik, pendamping anak disekolah menjadi bagian penolong pertama bagi mereka. Sehingga penting untuk guru mengetahui dan mampu melakukan cara penanganan jika terjadi kasus cedera yang terjadi pada anak di sekolah. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini adalah penyuluhan dan pelatihan dilakukan agar para guru memiliki dasar pengetahuan yang cukup serta mampu dalam melakukan penanganan. Untuk membantu dan sebagai pengingat guru akan diberikan modul panduan dalam melakukan penaganan cidra pada anak. Evaluasi yang dilakukan untuk menilai keberhasilan kegiatan ini terdiri dari evaluasi awal, evaluasi proses, dan evaluasi akhir dengan menggunakan pre-test dan post-test. Berdasarkan data hasil pengamatan pre-test, sebagian besar guru cukup paham akan cara penaganan gawatdarurat pada siswa sebesar 53,2%. Dari hasil post-test menunjukan adanya peningkatan guru memiliki pengetahuan dan paham tentang penaganan gawatdarurat pada siswa sebesar 69,3%. Simpulan, terdapat peningkatan pengetahuan dan pemahaman guru cara penaganan awal kejadian gawatdarurat di lingkungan sekolah SDN 31 Pasie Kandang Kelurahan Pasie Nantigo Kota Padang.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"124 52","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139132939","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
T. Herawati, Yafi Sabila Rosyad, Untoro Dwi Raharjo, Nurhafizah Nasution
Kurangnya pengetahuan mahasiswa terhadap praktik mandiri menjadi tantangan tersendiri bagi intitusi Pendidikan. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk sosialisasi praktik mandiri perawat serta dasar hukum mendirian praktik Keperawatan. Metode pengabdian masyarakat dilakukan melalui zoom meeting pada tanggal 29 Oktober 2022. Peserta webinar adalah mahasiswa dan perawat dengan jumlah 80 peserta. Peserta diukur tingkat pengetahuannya sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil pengabdian kepada masyakarat ini diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta setelah mengikuti acara webinar sebesar dengan p-value 0,0000. Ada peningkatan tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap praktik mandiri perawat.
{"title":"Peningkatan Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan tentang Pelaksanaan Praktik Mandiri Perawat melalui Sosialisasi","authors":"T. Herawati, Yafi Sabila Rosyad, Untoro Dwi Raharjo, Nurhafizah Nasution","doi":"10.58439/bsn.v2i1.113","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v2i1.113","url":null,"abstract":"Kurangnya pengetahuan mahasiswa terhadap praktik mandiri menjadi tantangan tersendiri bagi intitusi Pendidikan. Tujuan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk sosialisasi praktik mandiri perawat serta dasar hukum mendirian praktik Keperawatan. Metode pengabdian masyarakat dilakukan melalui zoom meeting pada tanggal 29 Oktober 2022. Peserta webinar adalah mahasiswa dan perawat dengan jumlah 80 peserta. Peserta diukur tingkat pengetahuannya sebelum dan sesudah kegiatan. Hasil pengabdian kepada masyakarat ini diketahui bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta setelah mengikuti acara webinar sebesar dengan p-value 0,0000. Ada peningkatan tingkat pengetahuan mahasiswa terhadap praktik mandiri perawat.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134081605","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes merupakan suatu gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh meningkatnya kadar gula (glukosa) dalam darah akibat dari kekurangan ataupun resistensi insulin. Penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup yang tidak sehat, antara lain merokok, konsumsi minuman berakohol, aktivitas fisik yang kurang. Masalah tersebut berhubungan akibat kurang nya self-care yang kurangt baik. Self-care adalah perilaku yang dilakukan oleh'seseorang dengan ataupun beresiko DM agar bisa atau berhasil dalam mengelola dirinya sendiri. Kegiatan ini meliputi pemberian edukasi guna meningkatkan self-care dalam mengontrol tekanan gula darah disertai dengan pemeriksaan gula darah.
{"title":"Peningkatan Self-Care Melalui Edukasi Pada Penderita Diabetes Melitus Di Desa Sungai Raya Kelurahan Sembulang Kecamatan Galang RT 011/RW 004 Kota Batam","authors":"Yas Novita","doi":"10.58439/bsn.v2i1.107","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v2i1.107","url":null,"abstract":"Diabetes merupakan suatu gangguan kesehatan yang berupa kumpulan gejala yang disebabkan oleh meningkatnya kadar gula (glukosa) dalam darah akibat dari kekurangan ataupun resistensi insulin. Penyakit tidak menular ini berhubungan dengan pola hidup yang tidak sehat, antara lain merokok, konsumsi minuman berakohol, aktivitas fisik yang kurang. Masalah tersebut berhubungan akibat kurang nya self-care yang kurangt baik. Self-care adalah perilaku yang dilakukan oleh'seseorang dengan ataupun beresiko DM agar bisa atau berhasil dalam mengelola dirinya sendiri. Kegiatan ini meliputi pemberian edukasi guna meningkatkan self-care dalam mengontrol tekanan gula darah disertai dengan pemeriksaan gula darah.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127985925","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tidak menular dan menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius baik di Indonesia maupun di Dunia. Seorang yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi bila angka sistol mencapai ≥ 140 mmHg dan diastole ≥ 90 mmHg. Hipertensi dapat dicegah dan dikontrol nilainya apabila penderita menjalankan terapi farmakologis maupun nonfarmakologis. Salah satu terapi farmakologis dengan meminum obat penurun tekanan darah dan terapi nonfarmakologisnya dapat melakukan aktivitas fisik. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi dan melakukan aktivitas nonfarmakologis untuk penderita hipertensi melalui senam hipertensi sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah hipertensi pada orang dewasa. Proses pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan informasi mengenai kesehatan yang berkaitan dengan tekanan darah lalu dilanjutkan dengan melakukan senam dengan diiringi musik. Hasil yang dicapai menunjukan bahwa orang yang mengalami hipertensi setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi dan senam hipertensi, menambah wawasan baik dari pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Kesimpulan bahwa penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi dapat mengembangkan pengetahuan masyarakat di desa Sungai Raya RT/RW 001/004 Kelurahan Sembulang Kecamatan Galang dan aktivitas senam yang dilakukan secara rutin dapat mencegah terjadinya peningkatan tekanan darah.
{"title":"Senam Sebagai Upaya Penurunan Tekanan Darah pada Masyarakat Desa Sungai Raya RT/RW 001/004 Kelurahan Sembulang Kecamatan Galang","authors":"Cindy Rumaya","doi":"10.58439/bsn.v2i1.105","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v2i1.105","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tidak menular dan menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius baik di Indonesia maupun di Dunia. Seorang yang mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi bila angka sistol mencapai ≥ 140 mmHg dan diastole ≥ 90 mmHg. Hipertensi dapat dicegah dan dikontrol nilainya apabila penderita menjalankan terapi farmakologis maupun nonfarmakologis. Salah satu terapi farmakologis dengan meminum obat penurun tekanan darah dan terapi nonfarmakologisnya dapat melakukan aktivitas fisik. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi dan melakukan aktivitas nonfarmakologis untuk penderita hipertensi melalui senam hipertensi sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah hipertensi pada orang dewasa. Proses pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan informasi mengenai kesehatan yang berkaitan dengan tekanan darah lalu dilanjutkan dengan melakukan senam dengan diiringi musik. Hasil yang dicapai menunjukan bahwa orang yang mengalami hipertensi setelah dilakukan penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi dan senam hipertensi, menambah wawasan baik dari pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Kesimpulan bahwa penyuluhan kesehatan mengenai hipertensi dapat mengembangkan pengetahuan masyarakat di desa Sungai Raya RT/RW 001/004 Kelurahan Sembulang Kecamatan Galang dan aktivitas senam yang dilakukan secara rutin dapat mencegah terjadinya peningkatan tekanan darah.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128790208","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fase menopause terjadi pada usia rata-rata 50 tahun, sebagai akibat proses penuaan perempuan dari tahap reproduktif ke tahap non reproduktif. Kabupaten Kendal pada tahun 2022 sebanyak 20.341 jiwa dan terdapat 197 perempuan menopause di kelurahan kumpulrejo kaliwungu. Sebagian besar perempuan menopause mengalami kecemasan dan sulit untuk tidur dimalam hari. Kecemasan yang dialami harus segera diberi penatalaksaan untuk meningkatkan kualitas tidur perempuan menopause. Upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan kecemasan pada perempuan menopause adalah dengan terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Hidroterapi (rendam kaki air hangat) adalah sebuat terapi nonfarmakologi yang bertujuan memberikan dan meningkatkan sensasi relaksasi bagi tubuh manusia Kegiatan ini berjalan lancar dengan metode penyuluhan dan demontrasi yang diikuti oleh 10 orang perempuan menopause. Seluruh peserta mengikuti proses rendam hangat ini dengan sangat antusias.
{"title":"Penatalaksanaan penurunan kecemasan dengan rendam kaki pada perempuan menopouse warga Desa Kumpulrejo Kaliwungu Kendal","authors":"Eka Listiana","doi":"10.58439/bsn.v2i1.98","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v2i1.98","url":null,"abstract":"Fase menopause terjadi pada usia rata-rata 50 tahun, sebagai akibat proses penuaan perempuan dari tahap reproduktif ke tahap non reproduktif. Kabupaten Kendal pada tahun 2022 sebanyak 20.341 jiwa dan terdapat 197 perempuan menopause di kelurahan kumpulrejo kaliwungu. Sebagian besar perempuan menopause mengalami kecemasan dan sulit untuk tidur dimalam hari. Kecemasan yang dialami harus segera diberi penatalaksaan untuk meningkatkan kualitas tidur perempuan menopause. Upaya yang bisa dilakukan untuk menurunkan kecemasan pada perempuan menopause adalah dengan terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Hidroterapi (rendam kaki air hangat) adalah sebuat terapi nonfarmakologi yang bertujuan memberikan dan meningkatkan sensasi relaksasi bagi tubuh manusia Kegiatan ini berjalan lancar dengan metode penyuluhan dan demontrasi yang diikuti oleh 10 orang perempuan menopause. Seluruh peserta mengikuti proses rendam hangat ini dengan sangat antusias.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-07-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129000288","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia menyatakan prevalensi angka stunting menurut kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat paling tinggi di Kabupaten Garut sebesar 35,2% dan paling rendah Kota Depok 12,3%, untuk Kabupaten Bekasi sebesar 21,5%. Berdasarkan kelompok umur angka stunting tertinggi pada umur 36-47 bulan sebesar 6%, umur 24-35 bulan 4,6%, umur 18-23 bulan 3,6%, umur 6- 11 bulan 1,6% dan paling rendah kelompok umur 0-5 bulan sebesar 0,7% Pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal dapat dilakukan dengan stimulasi. Stimulasi dapat diberikan melalui stimulasi taktil secara aktif pada bayi, yang salah satunya adalah dengan pijat, solus per aqua (SPA) dengan pijat bayi kemampuan gerak bayi akan lebih optimal. Pijat bayi sebagai pilihan cara deteksi dini terhadap kelainan pertumbuhan dan perkembangan Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan pemahaman ibu terkait pentingnya manfaat baby spa untuk penambahan berat badan dan tinggi badan bayi dan melihat perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan Baby SPA Treatment terhadap Peningkatan pertumbuhan dan perkembangan motorik bayi usia 6-11 bulan yang beresiko stunting. Metode edukasi yang dilakukan adalah pemaparan materi dengan diskusi yang dilanjutkan dengan demonstrasi/simulasi pemijatan dan baby spa. Sasarannya adalah 30 bayi yang memeriksakan kesehatannya di Posyandu GCC 2 wilayah kerja Puskesmas Kedungwaringin Kabupaten Bekasi, dimana untuk kelompok Baby SPA dengan perlakuan sebanyak 15 bayi dan kelompok kontrol sebanyak 15 bayi. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa terdapat rerata penambahan berat badan yaitu 365 gram. Kemudian untuk panjang bayi terdapat penambahan panjang badan bayi 1,6 cm setelah dilakukan spa bayi daripada bayi yang dilakukan massage. Diharapkan dengan melakukan stimulasi secara Baby SPA, mampu merangsang peningkatan pengeluaran hormone pertumbuhan, meningkatkan metabolisme, peningkatan nafsu makan bayi sehingga pertumbuhan bayipun meningkat.
{"title":"Implementasi baby spa dalam meningkatkan berat badan dan tinggi badan bayi","authors":"Ikha Prastwi","doi":"10.58439/bsn.v2i1.81","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v2i1.81","url":null,"abstract":"Berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia menyatakan prevalensi angka stunting menurut kota/kabupaten di provinsi Jawa Barat paling tinggi di Kabupaten Garut sebesar 35,2% dan paling rendah Kota Depok 12,3%, untuk Kabupaten Bekasi sebesar 21,5%. Berdasarkan kelompok umur angka stunting tertinggi pada umur 36-47 bulan sebesar 6%, umur 24-35 bulan 4,6%, umur 18-23 bulan 3,6%, umur 6- 11 bulan 1,6% dan paling rendah kelompok umur 0-5 bulan sebesar 0,7% Pertumbuhan dan perkembangan bayi yang optimal dapat dilakukan dengan stimulasi. Stimulasi dapat diberikan melalui stimulasi taktil secara aktif pada bayi, yang salah satunya adalah dengan pijat, solus per aqua (SPA) dengan pijat bayi kemampuan gerak bayi akan lebih optimal. Pijat bayi sebagai pilihan cara deteksi dini terhadap kelainan pertumbuhan dan perkembangan Tujuan kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan pemahaman ibu terkait pentingnya manfaat baby spa untuk penambahan berat badan dan tinggi badan bayi dan melihat perbedaan sebelum dan sesudah perlakuan Baby SPA Treatment terhadap Peningkatan pertumbuhan dan perkembangan motorik bayi usia 6-11 bulan yang beresiko stunting. Metode edukasi yang dilakukan adalah pemaparan materi dengan diskusi yang dilanjutkan dengan demonstrasi/simulasi pemijatan dan baby spa. Sasarannya adalah 30 bayi yang memeriksakan kesehatannya di Posyandu GCC 2 wilayah kerja Puskesmas Kedungwaringin Kabupaten Bekasi, dimana untuk kelompok Baby SPA dengan perlakuan sebanyak 15 bayi dan kelompok kontrol sebanyak 15 bayi. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa terdapat rerata penambahan berat badan yaitu 365 gram. Kemudian untuk panjang bayi terdapat penambahan panjang badan bayi 1,6 cm setelah dilakukan spa bayi daripada bayi yang dilakukan massage. Diharapkan dengan melakukan stimulasi secara Baby SPA, mampu merangsang peningkatan pengeluaran hormone pertumbuhan, meningkatkan metabolisme, peningkatan nafsu makan bayi sehingga pertumbuhan bayipun meningkat.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"21 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115307197","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi masih merupakan masalah kesehatan global dan serius saat ini. Prevalensi penderita hipertensi telah mengalami peningkatan, di Indonesia prevalensi hipertensi sekitar 31,7 % pada penduduk yang berusia 18 tahun ke atas pada tahun 2007, dan pada tahun 2018 prevalensi penderita hipertensi mencapai 34,1 %. Sementara itu, di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hipertensi menjadi penyakit terbanyak ketiga pada tahun 2020. Adanya penyakit ini seringkali tidak disadari penderita dan apabila dijumpai tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka waktu lama maka dapat menimbulkan berbagai komplikasi ganguan kardiovaskuler seperti gagal jantung, stroke, dan dapat berujung pada morbiditas dan mortalitas. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus dalam pencegahan dan pengelolaan yang tepat pada penyakit ini, sehingga apabila seseorang telah didiagnosis menderita hipertensi maka berbagai komplikasinya dapat dihindari. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi dalam bentuk penyuluhan berupa ceramah dan tanya jawab kepada masyarakat desa Jada Bahrin mengenai pencegahan hipertensi dan komplikasinya melalui pola hidup. Sebelum dan Setelah penyuluhan diberikan pre- dan post-test untuk menilai pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan serta dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah. Setelah penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan peserta mengenai hipertensi yang dilihat dari adanya peningkatan nilai rerata jumlah jawaban benar pada postest. Rerata jumlah jawaban yang benar sebesar 5,09 (pretest) dan 8,33 (posttest). Kegiatan pemberian edukasi seperti ini disarankan dapat dilakukan secara berkesinambungan sehingga diharapkan penyakit hipertensi dan komplikasinya dapat dicegah
{"title":"Edukasi Pencegahan Hipertensi dan Komplikasinya Pada Masyarakat Desa Jada Bahrin Kabupaten Bangka","authors":"Kamalia Layal","doi":"10.58439/bsn.v2i1.99","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v2i1.99","url":null,"abstract":"Hipertensi masih merupakan masalah kesehatan global dan serius saat ini. Prevalensi penderita hipertensi telah mengalami peningkatan, di Indonesia prevalensi hipertensi sekitar 31,7 % pada penduduk yang berusia 18 tahun ke atas pada tahun 2007, dan pada tahun 2018 prevalensi penderita hipertensi mencapai 34,1 %. Sementara itu, di Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hipertensi menjadi penyakit terbanyak ketiga pada tahun 2020. Adanya penyakit ini seringkali tidak disadari penderita dan apabila dijumpai tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka waktu lama maka dapat menimbulkan berbagai komplikasi ganguan kardiovaskuler seperti gagal jantung, stroke, dan dapat berujung pada morbiditas dan mortalitas. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus dalam pencegahan dan pengelolaan yang tepat pada penyakit ini, sehingga apabila seseorang telah didiagnosis menderita hipertensi maka berbagai komplikasinya dapat dihindari. Tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi dalam bentuk penyuluhan berupa ceramah dan tanya jawab kepada masyarakat desa Jada Bahrin mengenai pencegahan hipertensi dan komplikasinya melalui pola hidup. Sebelum dan Setelah penyuluhan diberikan pre- dan post-test untuk menilai pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan serta dilanjutkan dengan pemeriksaan tekanan darah. Setelah penyuluhan didapatkan peningkatan pengetahuan peserta mengenai hipertensi yang dilihat dari adanya peningkatan nilai rerata jumlah jawaban benar pada postest. Rerata jumlah jawaban yang benar sebesar 5,09 (pretest) dan 8,33 (posttest). Kegiatan pemberian edukasi seperti ini disarankan dapat dilakukan secara berkesinambungan sehingga diharapkan penyakit hipertensi dan komplikasinya dapat dicegah","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129499250","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang di alami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat. Salah satu cara untuk memutus mata rantai stunting adalah dengan melibatkan remaja. Adapun tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang stunting sehingga remaja paham tentang stunting dan cara pencegahannya. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode ceramah dengan diskusi dan Tanya jawab kepada peserta. Sebelum dan setelah diberikan penyuluhan, peserta diberikan kuesioner untuk menilai tingkat pengetahuan siswa. Hasil dari pengabdian ini terdapat peningkatan pengetahuan tentang stunting pada siswa.
{"title":"Penyuluhan Kesehatan Stunting pada Remaja di SMP N 3 Padang Panjang","authors":"Nopan Saputra Nopan","doi":"10.58439/bsn.v2i1.94","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v2i1.94","url":null,"abstract":"Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang di alami anak akibat gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak adekuat. Salah satu cara untuk memutus mata rantai stunting adalah dengan melibatkan remaja. Adapun tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang stunting sehingga remaja paham tentang stunting dan cara pencegahannya. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah metode ceramah dengan diskusi dan Tanya jawab kepada peserta. Sebelum dan setelah diberikan penyuluhan, peserta diberikan kuesioner untuk menilai tingkat pengetahuan siswa. Hasil dari pengabdian ini terdapat peningkatan pengetahuan tentang stunting pada siswa.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131242172","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Angka kejadian penyakit degeneratif selalu meningkat. Sekarang terjadi pergeseran angka kejadian penyakit degenerative, dimana penyakit yang semula dialami oleh para lansia dengan usia 50 tahun ke atas, namun saat ini penyakit degeneratif sudah bisa ditemukan pada usia 30-40 tahun. Penyakit degeneratif bisa dicegah dengan cara melakukan skrining kesehatan pada usia diatas 30 tahun, skrining yang dilakukan seperti melakukan cek kesehatan secara teratur, menggali riwayat penyakit keluarga. Hasil analisis situasi di Di Desa Gajahan RW II, Colomadu, Karanganyar perlu dilakukan skrining pemeriksaan kesehatan dan dilakukannya pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan senam kesegaran jasmani untuk warga guna meminimalisir resiko terhadap berkembangnya penyakit degeneratif. Hasil pemeriksaan tekanan darah menunjukkan tekanan darah sistolik dan diastolik masuk ke dalam kategri pra hipertensi yaitu 39,19% dan 37,84%, Hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu < 140mg/dL sebanyak 64 orang (86,48%). Hasil pemeriksaan barat badan/IMT mayoritas memiliki kategori obesitas sebanyak 30 orang (40,54%). Pemeriksaan kesehatan tekanan darah, glukosa darah sewaktu dan berat badan/IMT berjalan lancar dan semua peserta kooperatif dalam mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan dan senam kesegaran jasmani.
{"title":"Pendampingan senam kesegaran jasmani dan pemeriksaan kesehatan di Desa Gajahan RW II, Colomadu, Karanganyar","authors":"I. Yati","doi":"10.58439/bsn.v2i1.82","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v2i1.82","url":null,"abstract":"Angka kejadian penyakit degeneratif selalu meningkat. Sekarang terjadi pergeseran angka kejadian penyakit degenerative, dimana penyakit yang semula dialami oleh para lansia dengan usia 50 tahun ke atas, namun saat ini penyakit degeneratif sudah bisa ditemukan pada usia 30-40 tahun. Penyakit degeneratif bisa dicegah dengan cara melakukan skrining kesehatan pada usia diatas 30 tahun, skrining yang dilakukan seperti melakukan cek kesehatan secara teratur, menggali riwayat penyakit keluarga. Hasil analisis situasi di Di Desa Gajahan RW II, Colomadu, Karanganyar perlu dilakukan skrining pemeriksaan kesehatan dan dilakukannya pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan senam kesegaran jasmani untuk warga guna meminimalisir resiko terhadap berkembangnya penyakit degeneratif. Hasil pemeriksaan tekanan darah menunjukkan tekanan darah sistolik dan diastolik masuk ke dalam kategri pra hipertensi yaitu 39,19% dan 37,84%, Hasil pemeriksaan glukosa darah sewaktu < 140mg/dL sebanyak 64 orang (86,48%). Hasil pemeriksaan barat badan/IMT mayoritas memiliki kategori obesitas sebanyak 30 orang (40,54%). Pemeriksaan kesehatan tekanan darah, glukosa darah sewaktu dan berat badan/IMT berjalan lancar dan semua peserta kooperatif dalam mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan dan senam kesegaran jasmani.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"81 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122311237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}