Vitri Dyah Herawati, Indriyati, Sutrisno., Fajar Alam Putra
Produksi ASI sangat ditentukan oleh ibu dan bayinya, dimana banyak ibu post partum yang mengeluhkan susahnya meningkatkan produksi ASI, dan akhirnya ibu post partum langsung memberikan bayinya susu formula. Pijat punggung ini dilakukan untuk merangsang reflek oksitosin atau let down reflex. Selain untuk merangsang let down reflex manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit. Di masa covid 19 ini, ibu post partum juga membutuhkan pelayanan keperawatan seperti pijat punggung untuk memperlancar produksi ASI, namun karena ketakutan para ibu untuk mendatangi fasilitas kesehatan, sehingga kami ingin membuat video pijat punggung untuk memperlancar produksi ASI ibu post partum.
{"title":"Pelatihan stimulasi ASI dengan media video pemijatan punggung untuk melancarkan produksi ASI","authors":"Vitri Dyah Herawati, Indriyati, Sutrisno., Fajar Alam Putra","doi":"10.58439/bsn.v1i2.38","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v1i2.38","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Produksi ASI sangat ditentukan oleh ibu dan bayinya, dimana banyak ibu post partum yang mengeluhkan susahnya meningkatkan produksi ASI, dan akhirnya ibu post partum langsung memberikan bayinya susu formula. Pijat punggung ini dilakukan untuk merangsang reflek oksitosin atau let down reflex. Selain untuk merangsang let down reflex manfaat pijat oksitosin adalah memberikan kenyamanan pada ibu, mengurangi bengkak (engorgement), mengurangi sumbatan ASI, merangsang pelepasan hormon oksitosin, mempertahankan produksi ASI ketika ibu dan bayi sakit. Di masa covid 19 ini, ibu post partum juga membutuhkan pelayanan keperawatan seperti pijat punggung untuk memperlancar produksi ASI, namun karena ketakutan para ibu untuk mendatangi fasilitas kesehatan, sehingga kami ingin membuat video pijat punggung untuk memperlancar produksi ASI ibu post partum. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115789289","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu penyakit kulit yang kerap menimpa kulit bayi adalah diaper rush. Disebut ruam popok karena, gangguan kulit ini timbul di daerah yang tertutup popok. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh Perawatan Personal Hygiene terhadap Kejadian Diaper Rush pada bayi di Desa Wonosalam Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini adalah dengan melakukan penyuluhan pada ibu yang memiliki bayi usia 0 – 12 Bulan dilakukan 2 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama memberikan penyuluhan perawatan personal hygiene dan pertemuan berikutnya yaitu tentang evaluasi dari penyuluhan. perawatan personal hygiene di laksanakan secara berkesinambungan serta dilanjutkan secara mandiri oleh ibu dirumah. Sehingga tidak ada kejadian diaper rush pada bayi. Hasil yang di dapatkan setelah dilakukan perawatan peronal hygiene hampir setengah responden memiliki perawatan baik sebanyak 12 (40,0%), hampir setengah responden memiliki perawatan cukup sebanyak 13 (43,3%) dan sebagian kecil memiliki perawatan kurang sebanyak 5 (16,7%). Untuk menguji pengaruh 2 variabel digunakan uji chi square didapatkan nilai signifikasi p value = 0,000 < 0,05 sehingga H1 diterima. Kesimpulan ada Pengaruh Perawatan Personal Hygiene terhadap Kejadian Diaper Rush pada bayi.
{"title":"Penyuluhan perawatan personal hygiene terhadap kejadian diaper rush pada bayi","authors":"Ratna Sari Dewi, Dovi Dwi Mardiyah Ningsih","doi":"10.58439/bsn.v1i2.40","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v1i2.40","url":null,"abstract":"Salah satu penyakit kulit yang kerap menimpa kulit bayi adalah diaper rush. Disebut ruam popok karena, gangguan kulit ini timbul di daerah yang tertutup popok. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui Pengaruh Perawatan Personal Hygiene terhadap Kejadian Diaper Rush pada bayi di Desa Wonosalam Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang. Metode yang digunakan pada pengabdian masyarakat ini adalah dengan melakukan penyuluhan pada ibu yang memiliki bayi usia 0 – 12 Bulan dilakukan 2 kali pertemuan yaitu pertemuan pertama memberikan penyuluhan perawatan personal hygiene dan pertemuan berikutnya yaitu tentang evaluasi dari penyuluhan. perawatan personal hygiene di laksanakan secara berkesinambungan serta dilanjutkan secara mandiri oleh ibu dirumah. Sehingga tidak ada kejadian diaper rush pada bayi. Hasil yang di dapatkan setelah dilakukan perawatan peronal hygiene hampir setengah responden memiliki perawatan baik sebanyak 12 (40,0%), hampir setengah responden memiliki perawatan cukup sebanyak 13 (43,3%) dan sebagian kecil memiliki perawatan kurang sebanyak 5 (16,7%). Untuk menguji pengaruh 2 variabel digunakan uji chi square didapatkan nilai signifikasi p value = 0,000 < 0,05 sehingga H1 diterima. Kesimpulan ada Pengaruh Perawatan Personal Hygiene terhadap Kejadian Diaper Rush pada bayi.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131588039","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The number of elderly people in the world is increasing, including in Indonesia, which is included in the top 5 countries with the most elderly populations in the world. In 2022, it is recorded that the number of elderly (> 60 years) is 29.3 million people (10.82%) of the total population in Indonesia. The Papua Province Elderly Development Home is the only nursing home in the province of Papua with a capacity of 70 people. Currently, there are 36 elderly people. Based on Putri's research (2022) at the Nursing Home for the Elderly Province of Papua Province, it was found that most of the elderly did not have enough physical activity, which can be seen from the large number of elderly people whose daily activities are just sitting quietly and walking around in the room or outside the room. Physical exercise for the elderly at the orphanage is joint exercise to make them fresher and healthier guided by the orphanage's staff. Cognitive function problems are also starting to appear where some elderly find it difficult to concentrate or remember. This activity went well with counseling and demonstration methods which were attended by 10 orphanage staff. All the participants followed every step of the brain exercise for the elderly with great enthusiasm. It is hoped that it will not only become new knowledge for them but will become a reference for exercise that will be carried out in the future in order to maintain the freshness and health of the elderly, as well as in maintaining the cognitive function of the elderly
世界上的老年人数量正在增加,包括印度尼西亚,它是世界上老年人口最多的前5个国家之一。据统计,到2022年,印尼60岁以上的老年人为2930万人,占总人口的10.82%。巴布亚省老年人发展之家是巴布亚省唯一的养老院,可容纳70人。目前,有36名老年人。Putri(2022)在巴布亚省养老院(Nursing Home for the Elderly Province)的研究发现,大多数老年人没有足够的身体活动,这可以从大量老年人的日常活动只是静静地坐着,在室内或室外走来走去中看出。孤儿院的老人体育锻炼是由孤儿院的工作人员指导的联合锻炼,使他们更有活力和健康。认知功能问题也开始出现,一些老年人发现难以集中注意力或记忆。活动进行得很顺利,有10名孤儿院工作人员参加了辅导和示范。所有参与者都以极大的热情完成了老年人大脑锻炼的每一步。希望它不仅成为他们的新知识,而且成为今后进行锻炼的参考,以保持老年人的新鲜感和健康,保持老年人的认知功能
{"title":"Penyuluhan tentang pentingnya aktivitas fisik dalam menjaga fungsi kognitif pada lansia dan latihan senam otak bagi lansia di panti bina usia lanjut provinsi","authors":"Tia Patungo, Nasrianti","doi":"10.58439/bsn.v1i2.41","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v1i2.41","url":null,"abstract":"The number of elderly people in the world is increasing, including in Indonesia, which is included in the top 5 countries with the most elderly populations in the world. In 2022, it is recorded that the number of elderly (> 60 years) is 29.3 million people (10.82%) of the total population in Indonesia. The Papua Province Elderly Development Home is the only nursing home in the province of Papua with a capacity of 70 people. Currently, there are 36 elderly people. Based on Putri's research (2022) at the Nursing Home for the Elderly Province of Papua Province, it was found that most of the elderly did not have enough physical activity, which can be seen from the large number of elderly people whose daily activities are just sitting quietly and walking around in the room or outside the room. Physical exercise for the elderly at the orphanage is joint exercise to make them fresher and healthier guided by the orphanage's staff. Cognitive function problems are also starting to appear where some elderly find it difficult to concentrate or remember. This activity went well with counseling and demonstration methods which were attended by 10 orphanage staff. All the participants followed every step of the brain exercise for the elderly with great enthusiasm. It is hoped that it will not only become new knowledge for them but will become a reference for exercise that will be carried out in the future in order to maintain the freshness and health of the elderly, as well as in maintaining the cognitive function of the elderly","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"38 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116860451","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kerutan-kerutan pada kulup bisa menjadi tempat berkumpulnya kotoran yang mengendap. Bila tidak dibuang kotoran tersebut menyebabkan bau yang tidak sedap bahkan infeksi. Prinsip utama sunat adalah asepsis, sayatan yang adekuat pada lapisan luar dan dalam prepusium, hemostasis, perlindungan terhadap batang penis dan urethra, serta hasil yang enak dilihat secara kosmetik. Ada beberapa teknik sunat yang dikenal saat ini, diantaranya sunat tradisional, konvensional (sayatan), dan modern seperti cauter atau klamp dan super ring. Perawatanpasca khitan merupakan tahapan yang penting untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka pasca khitan, serta perlunya meningkatkan pemahaman keluarga dalam merawat luka pasca khitan sehingga membantu meningkatkan percepatan luka pasca khitan. Peranan dan pengetahuan orangtua dalam tahap perawatan ini diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan karena setelah dikhitan biasanya akan membutuhkan waktu 5-10 hari proses penyembuhan luka pasca khitan.
{"title":"Pelatihan perawatan luka pasca khitan metode super ring","authors":"Vitri Dyah Herawati, Indriyati, Sutrisno., Widiono","doi":"10.58439/bsn.v1i1.12","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v1i1.12","url":null,"abstract":"Kerutan-kerutan pada kulup bisa menjadi tempat berkumpulnya kotoran yang mengendap. Bila tidak dibuang kotoran tersebut menyebabkan bau yang tidak sedap bahkan infeksi. Prinsip utama sunat adalah asepsis, sayatan yang adekuat pada lapisan luar dan dalam prepusium, hemostasis, perlindungan terhadap batang penis dan urethra, serta hasil yang enak dilihat secara kosmetik. Ada beberapa teknik sunat yang dikenal saat ini, diantaranya sunat tradisional, konvensional (sayatan), dan modern seperti cauter atau klamp dan super ring. Perawatanpasca khitan merupakan tahapan yang penting untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka pasca khitan, serta perlunya meningkatkan pemahaman keluarga dalam merawat luka pasca khitan sehingga membantu meningkatkan percepatan luka pasca khitan. Peranan dan pengetahuan orangtua dalam tahap perawatan ini diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan karena setelah dikhitan biasanya akan membutuhkan waktu 5-10 hari proses penyembuhan luka pasca khitan.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132577670","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Population quality of life, especially reproductive health, declines after landslides. Any reproductive health stimulation is compared to ordinary material content and reproductive health. Adolescents sometimes lack sexuality-related knowledge, and peer information might be inaccurate, thus misinformation may lead them to make mistakes. West Java's Sirnaresmi Village, Sukabumi Regency, is prone to landslides. Teenagers live there. The purpose of implementing this counseling activity on Sexual Behavior is to optimize the knowledge and understanding of adolescents in landslide-prone areas of Sirnaresmi Village, Sukabumi Regency about reproductive health related to sexual behavior. The method of implementing the activity includes three stages, namely planning, implementation, and evaluation. The activity was carried out for 3 months. The participants who took part in this activity were as many as 20 participants. The result of the implementation of activities is an increase in adolescents' knowledge and understanding of reproductive health related to sexual behavior.
{"title":"Reproductive health counseling on sexual behavior in adolescents in landslide disaster Prone Areas, Sirnaresmi Village, Sukabumi Regency","authors":"Hana Haryani","doi":"10.58439/bsn.v1i1.9","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v1i1.9","url":null,"abstract":"Population quality of life, especially reproductive health, declines after landslides. Any reproductive health stimulation is compared to ordinary material content and reproductive health. Adolescents sometimes lack sexuality-related knowledge, and peer information might be inaccurate, thus misinformation may lead them to make mistakes. West Java's Sirnaresmi Village, Sukabumi Regency, is prone to landslides. Teenagers live there. The purpose of implementing this counseling activity on Sexual Behavior is to optimize the knowledge and understanding of adolescents in landslide-prone areas of Sirnaresmi Village, Sukabumi Regency about reproductive health related to sexual behavior. The method of implementing the activity includes three stages, namely planning, implementation, and evaluation. The activity was carried out for 3 months. The participants who took part in this activity were as many as 20 participants. The result of the implementation of activities is an increase in adolescents' knowledge and understanding of reproductive health related to sexual behavior.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123056025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Masa anak-anak dan remaja mengalami perubahan cepat. Demi memastikan mereka tumbuh sehat, maka dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Selain untuk memeriksa kondisi dan mendeteksi jika ada gangguan kesehatan pada tubuh anak, pemeriksaan dini juga berfungsi sebagai langkah preventif dalam menangani penyakit dengan segera. Kecukupan gizi pada anak manifestasinya dapat dilihat dari pertumbuhan anak. Penilaian terhadap pertumbuhan anak dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah pengukuran antropometrik. Berat badan dan tinggi badan merupakan parameter yang paling sering digunakan dalam pengukuran antropometri gizi untuk menilai pertumbuhan fisik atau keadaan gizi. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan pemeriksaan kesehatan meliputi penimbangan berat badan, tinggi badan pada anak menunjukkan tidak ada yang mengalami masalah pertumbuhan, sedangkan hasil pengukuran tekanan darah dalam batas normal. Kegiatan pemeriksaan berlangsung dengan baik dan lancar dan semua anak kooperatif dalam mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan
{"title":"Pemeriksaan tekanan darah, timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan pada anak di rumah yatim 'Aisyiyah Pedan, Klaten","authors":"Atik Aryani, Widiono, Vitri Dyah Herawati","doi":"10.58439/bsn.v1i1.10","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v1i1.10","url":null,"abstract":"Masa anak-anak dan remaja mengalami perubahan cepat. Demi memastikan mereka tumbuh sehat, maka dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Selain untuk memeriksa kondisi dan mendeteksi jika ada gangguan kesehatan pada tubuh anak, pemeriksaan dini juga berfungsi sebagai langkah preventif dalam menangani penyakit dengan segera. Kecukupan gizi pada anak manifestasinya dapat dilihat dari pertumbuhan anak. Penilaian terhadap pertumbuhan anak dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah pengukuran antropometrik. Berat badan dan tinggi badan merupakan parameter yang paling sering digunakan dalam pengukuran antropometri gizi untuk menilai pertumbuhan fisik atau keadaan gizi. \u0000Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kegiatan pemeriksaan kesehatan meliputi penimbangan berat badan, tinggi badan pada anak menunjukkan tidak ada yang mengalami masalah pertumbuhan, sedangkan hasil pengukuran tekanan darah dalam batas normal. Kegiatan pemeriksaan berlangsung dengan baik dan lancar dan semua anak kooperatif dalam mengikuti kegiatan pemeriksaan kesehatan","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124937528","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Islaeli, Nurdin, Nurdin, Wa Ode Izan, Alan Agusman, Hersianti Cahya Wulandari
Tahapan proses pendidikan yang secara umum diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang merupakan salah satu wadah dalam penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan diluar kampus merupakn defisini dari Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pelaksanaan KKN harapannya dapat meningkatkan, mengembangkan kompetensi diri mahasiswa setelah mendapatkan proses pembelajaran materi di kelas. Adapun tujuan pengabdian ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat tentang Hipertensi Metode Kegiatan Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Lasoso tepatnya di balai desa, kecamatan Anggalamoare, Kabupaten Konawe. Pada tanggal 16 maret 2022, saranan kegitan ini adalah masyarakat desa lasoso yang berjumlah 25 orang. Dimana kegiatan ini Mahasiswa KKN memberikan penyuluhan mengenai kesehatan dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Hasil Dari hasil pendataan yang telah kami lakukan bahwa di Desa Lasoso memang penyakit dominan yang diderita oleh masyarakat setempat adalah Hipertensi dimana tekanan darah yaitu 130 mmhg sampai 140 mmhg, penyakit Hipertensi sebanyak 30 jiwa 4,7%. Kesimpulan Masyarakat didesa lasoso banyak yang mengalami hipertensi dikarenakan kurangnya penyuluhan kesehatan disana, dan masyarakat di desa lasoso penyebab utama terjadinya hipertensi dikarenakan sering mengosumsi minuman beralkohol setiap harinya, tidak melakukan aktifitas seperti berolahraga.
{"title":"Pengabdian kepada masyarakat melalui pendampingan kesehatan: kuliah kerja nyata","authors":"Islaeli, Nurdin, Nurdin, Wa Ode Izan, Alan Agusman, Hersianti Cahya Wulandari","doi":"10.58439/bsn.v1i1.13","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v1i1.13","url":null,"abstract":"Tahapan proses pendidikan yang secara umum diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi yang merupakan salah satu wadah dalam penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan diluar kampus merupakn defisini dari Kuliah Kerja Nyata (KKN). Pelaksanaan KKN harapannya dapat meningkatkan, mengembangkan kompetensi diri mahasiswa setelah mendapatkan proses pembelajaran materi di kelas. Adapun tujuan pengabdian ini adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat tentang Hipertensi Metode Kegiatan Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Desa Lasoso tepatnya di balai desa, kecamatan Anggalamoare, Kabupaten Konawe. Pada tanggal 16 maret 2022, saranan kegitan ini adalah masyarakat desa lasoso yang berjumlah 25 orang. Dimana kegiatan ini Mahasiswa KKN memberikan penyuluhan mengenai kesehatan dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi. Hasil Dari hasil pendataan yang telah kami lakukan bahwa di Desa Lasoso memang penyakit dominan yang diderita oleh masyarakat setempat adalah Hipertensi dimana tekanan darah yaitu 130 mmhg sampai 140 mmhg, penyakit Hipertensi sebanyak 30 jiwa 4,7%. Kesimpulan Masyarakat didesa lasoso banyak yang mengalami hipertensi dikarenakan kurangnya penyuluhan kesehatan disana, dan masyarakat di desa lasoso penyebab utama terjadinya hipertensi dikarenakan sering mengosumsi minuman beralkohol setiap harinya, tidak melakukan aktifitas seperti berolahraga.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"65 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-09-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128186109","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Badan kesehatan dunia (World Health Organizatation/ WHO) Melaporkan angka prevalensi anemia secara global pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 43,9%. Jambu biji merah merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung zat besi sebesar 1,1 mg dan vitamin C sebesar 87 mg berperan dalam pembentukan sel darah merah. Dan manfaat madu yang dapat meringankan keluhan selama kehamilan karena peningkatan hormon. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kombinasi pemberian jus jambu biji merah dan madu terhadap peningkatan kadar HB ibu hamil yang anemia di Puskesmas Naras Kota Pariaman tahun 2021. Penelitian ini menggunkan desain penelitian Quasi Eksperimen dengan pendekatan menggunakan rancangan One group Pretest-Postest design. Penelitian dilakukan pada 09 Agustus s/d 16 Agustus 2021. Populasi dari penelitian ini adalah ibu hamil anemia sebanyak 71 orang. Penelitian ini menggunakan teknik Accidental Sampling dimana pemilihan sampel didapatkan berdasarkan pertimbangan tertentu dari peneliti. Mengingat waktu penelitian yang tidak terlalu lama maka peneliti menetapkan sebanyak 15 sampel. Pengolahan data secara Univariat dan Bivariat dengan memakai analisa Paired t test secara komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar Hb responden setelah dilakukan intervensi mengalami peningkatan kadar Hb. Terdapat ada pengaruh kombinasi pemberian jus jambu biji merah dan madu terhadap peningkatan kadar HB ibu hamil yang anemia di Puskesmas Naras Kota Pariaman tahun 2021 dengan p value 0.000.
世界卫生组织(World Health organization)报告称,全球准妈妈全球贫血发病率为43.9%。红番石榴是含有1.1毫克铁和87毫克维生素C的食品之一,在红细胞的形成中起着重要作用。以及蜂蜜的好处,这可以缓解怀孕期间对荷尔蒙增加的抱怨。这项研究的目的是确定2021年红细胞和蜂蜜榨汁的组合对班萨斯镇Naras市的孕产妇HB贫血水平的增加的影响。本研究采用了一种采用第一组试验性设计的方法,采用了实验性质的设计设计。这项研究于2021年8月09日至d日进行。这项研究的人群中有71名孕妇贫血。本研究采用了一种选择性采样技术,在这种技术下,样本选择可以从研究人员那里获得。由于研究时间不长,研究人员指定了15个样本。使用配对t测试分析进行单变量和双变量数据处理。研究结果表明,干预措施后的平均Hb水平提高了。2021年,地中海国家议会医院贫血母亲的HB水平升高,p值为1万。
{"title":"Pengaruh Kombinasi Pemberian Jus Jambu Biji Merah Dan Madu Terhadap Peningkatan Kadar Hb Ibu Hamil Yang Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Naras Kota Pariaman 2021","authors":"Yesi Maifita","doi":"10.58439/bsn.v1i1.68","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v1i1.68","url":null,"abstract":"Badan kesehatan dunia (World Health Organizatation/ WHO) Melaporkan angka prevalensi anemia secara global pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 43,9%. Jambu biji merah merupakan salah satu bahan makanan yang mengandung zat besi sebesar 1,1 mg dan vitamin C sebesar 87 mg berperan dalam pembentukan sel darah merah. Dan manfaat madu yang dapat meringankan keluhan selama kehamilan karena peningkatan hormon. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kombinasi pemberian jus jambu biji merah dan madu terhadap peningkatan kadar HB ibu hamil yang anemia di Puskesmas Naras Kota Pariaman tahun 2021. Penelitian ini menggunkan desain penelitian Quasi Eksperimen dengan pendekatan menggunakan rancangan One group Pretest-Postest design. Penelitian dilakukan pada 09 Agustus s/d 16 Agustus 2021. Populasi dari penelitian ini adalah ibu hamil anemia sebanyak 71 orang. Penelitian ini menggunakan teknik Accidental Sampling dimana pemilihan sampel didapatkan berdasarkan pertimbangan tertentu dari peneliti. Mengingat waktu penelitian yang tidak terlalu lama maka peneliti menetapkan sebanyak 15 sampel. Pengolahan data secara Univariat dan Bivariat dengan memakai analisa Paired t test secara komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kadar Hb responden setelah dilakukan intervensi mengalami peningkatan kadar Hb. Terdapat ada pengaruh kombinasi pemberian jus jambu biji merah dan madu terhadap peningkatan kadar HB ibu hamil yang anemia di Puskesmas Naras Kota Pariaman tahun 2021 dengan p value 0.000.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"103 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116749840","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia tahun 2018 sebesar 30,8%. Pada tahun 2016, hasil pemantauan Status Gizi (PSG) prevalensi stunting di Sumatera Barat 30,6% dan di Padang adalah 22,6%. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang di tandai dengan nilai Z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 Standar Deviasi (SD). Anak yang mengalami stunting akan terlihat pada saat menginjak usia 2 tahun. Salah satu faktor penting kejadian stunting merupakan sikap dan pengetahuan ibu. Dilihat dari hal tersebut dibutuhkan peningkatan sikap dan pengetahuan ibu mengenai stunting sehingga anak tidak berisiko stunting. Kejadian stunting saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang ada di Indonesia, khususnya Provinsi Sumatera Barat trend peningkatan kasus di Kabupaten padang pariaman. Wilayah kerja puskesmas Batu Basa Kabupaten padang pariaman menjadi salah satu insiden kejadian stunting dengan jumlah kasus terbanyak setiap tahun. Berdasarkan latar masalah dan tingginya kasus stunting tersebut, kegiatan ini bertujuan untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat di Desa Batu Basa untuk pencegahan terjadinya stunting dengan melakukan pendidikan kesehatan tentang gizi pada balita. Metode edukasi yang dilakukan adalah ceramah dengan presentasi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, serta pemberian poster edukasi. Sebelum dan sesudah edukasi, peserta diminta untuk mengisi kuesioner pengetahuan dan sikap terkait stunting. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwaterdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD setelah dilakukan edukasi yaitu dengan nilai rata-rata postest yaitu 99,7% (sebelum edukasi = 96.7 %) yang masuk dalam kategori pengetahuan baik. Kemudian tingkat sikap masyarakat mengenai pencegahan stunting memperoleh nilai rata-rata 92,1% yang termasuk dalam kategori sikap baik membagian-bagian leaflet atau brosur yang berisikan informasi tentang dampak buruk terhadap kejadian stunting.
基础健康研究数据显示,2018年印尼特技的流行程度为30.8%。2016年,西苏门答腊306%的营养状况监测(PSG)的患病率是22.6%。发育不良是一种慢性营养不良,其年龄标记为z -得分高,低于-2标准偏差(SD)。这孩子两岁时就会出现特技。特技表演的一个重要因素是母亲的态度和知识。从这一点上看,需要母亲提高她对特技的态度和知识,这样孩子就不会有任何特技的危险。今天的特技表演仍然是印度尼西亚的一个健康问题,尤其是西苏门答腊省,巴东帕里亚地区的发病率上升。puskesmas stone Basa pariaman地区的工作区域成为今年首例特技表演的发生率最高的事件之一。基于这些问题的背景和高发率,该活动的目的是为基岩村的社区提供教育,通过对幼儿进行营养健康教育来预防发育不良。一种教育方法是演讲,演讲后进行问答环节,并张贴教育海报。在教育前后,参与者被要求填写一份关于特技知识和态度的问卷。根据最新的数据发现,在接受教育后,公众对登革热的知识率增加了99.7%(在教育= 96.7%)。然后,公众对防止发育的态度的平均得分为92.1%,这属于健康行为类别,包括在传单或小册子中包含有关不良影响事件的信息。
{"title":"Edukasi tentang pencegahan stunting pada ibu yang mempunyai balita di Puskesmas Batu Basa Kabupaten Padang Pariaman","authors":"Mechi silvia dora Mechi","doi":"10.58439/bsn.v1i1.66","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v1i1.66","url":null,"abstract":"Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi stunting di Indonesia tahun 2018 sebesar 30,8%. Pada tahun 2016, hasil pemantauan Status Gizi (PSG) prevalensi stunting di Sumatera Barat 30,6% dan di Padang adalah 22,6%. Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang di tandai dengan nilai Z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) kurang dari -2 Standar Deviasi (SD). Anak yang mengalami stunting akan terlihat pada saat menginjak usia 2 tahun. Salah satu faktor penting kejadian stunting merupakan sikap dan pengetahuan ibu. Dilihat dari hal tersebut dibutuhkan peningkatan sikap dan pengetahuan ibu mengenai stunting sehingga anak tidak berisiko stunting. Kejadian stunting saat ini masih menjadi masalah kesehatan yang ada di Indonesia, khususnya Provinsi Sumatera Barat trend peningkatan kasus di Kabupaten padang pariaman. Wilayah kerja puskesmas Batu Basa Kabupaten padang pariaman menjadi salah satu insiden kejadian stunting dengan jumlah kasus terbanyak setiap tahun. Berdasarkan latar masalah dan tingginya kasus stunting tersebut, kegiatan ini bertujuan untuk melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam memberikan edukasi kepada masyarakat di Desa Batu Basa untuk pencegahan terjadinya stunting dengan melakukan pendidikan kesehatan tentang gizi pada balita. Metode edukasi yang dilakukan adalah ceramah dengan presentasi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, serta pemberian poster edukasi. Sebelum dan sesudah edukasi, peserta diminta untuk mengisi kuesioner pengetahuan dan sikap terkait stunting. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwaterdapat peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit DBD setelah dilakukan edukasi yaitu dengan nilai rata-rata postest yaitu 99,7% (sebelum edukasi = 96.7 %) yang masuk dalam kategori pengetahuan baik. Kemudian tingkat sikap masyarakat mengenai pencegahan stunting memperoleh nilai rata-rata 92,1% yang termasuk dalam kategori sikap baik membagian-bagian leaflet atau brosur yang berisikan informasi tentang dampak buruk terhadap kejadian stunting. ","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121132557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang sangat efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi. Dengan imunisasi, seseorang dibuat menjadi kebal (resisten) terhadap penyakit infeksi, sehingga angka kematian penyakit infeksi akan menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkan akan berkurang. Metode edukasi yang dilakukan adalah ceramah dengan presentasi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, serta pemberian Leaflet Penyuluhan. Sebelum dan sesudah edukasi, peserta diminta untuk mengisi kuesioner pengetahuan dan perilaku terkait Imunisasi. Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa sebanyak 41 (71,9%) orang tua yang mempunyai pengetahuan yang tinggi dengan sikap positif sebanyak 32 (56,1%) dan sikap negatif sebanyak 9 (15,8%)%), pengetahuan sedang sebanyak 16 (28,1%) orang dengan sikap positif sebanyak 6 (10,5%) orang, sikap negatif sebanyak 10 (17,6%) orang, dan pengetahuan yang rendah sebanyak 0 (0%) orang dengan sikap positif sebanyak 0 (0%) orang dan sikap negatif sebanyak 0 (0%) orang tentang imunisasi diwilayah Kerja Puskesmas Pariaman Tahun 2022. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap orang tua untuk melengkapi imunisasi pada bayi. Diharapkan kepada orang tua supaya mau mengimunisasi bayinya dengan lengkap.
{"title":"Penyuluhan tentang imunisasi pada anak","authors":"Rika Armalini","doi":"10.58439/bsn.v1i1.69","DOIUrl":"https://doi.org/10.58439/bsn.v1i1.69","url":null,"abstract":"Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang sangat efektif untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi. Dengan imunisasi, seseorang dibuat menjadi kebal (resisten) terhadap penyakit infeksi, sehingga angka kematian penyakit infeksi akan menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkan akan berkurang. \u0000Metode edukasi yang dilakukan adalah ceramah dengan presentasi yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, serta pemberian Leaflet Penyuluhan. Sebelum dan sesudah edukasi, peserta diminta untuk mengisi kuesioner pengetahuan dan perilaku terkait Imunisasi. Dari hasil pengolahan data diperoleh bahwa sebanyak 41 (71,9%) orang tua yang mempunyai pengetahuan yang tinggi dengan sikap positif sebanyak 32 (56,1%) dan sikap negatif sebanyak 9 (15,8%)%), pengetahuan sedang sebanyak 16 (28,1%) orang dengan sikap positif sebanyak 6 (10,5%) orang, sikap negatif sebanyak 10 (17,6%) orang, dan pengetahuan yang rendah sebanyak 0 (0%) orang dengan sikap positif sebanyak 0 (0%) orang dan sikap negatif sebanyak 0 (0%) orang tentang imunisasi diwilayah Kerja Puskesmas Pariaman Tahun 2022. Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penyuluhan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap orang tua untuk melengkapi imunisasi pada bayi. Diharapkan kepada orang tua supaya mau mengimunisasi bayinya dengan lengkap.","PeriodicalId":371249,"journal":{"name":"Bhakti Sabha Nusantara","volume":"24 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126814229","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}